Indonesia Shipping Times Edisi 20 Maret 2017

Page 1

INDONESIA

SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK

No 67 • Vol IX • Senin 20

Maret 2017

TINJAU ULANG KOPERASI TKBM PELABUHAN

MENHUB DUKUNG PENGEMBANGAN PELABUHAN DAN BANDARA SAMPIT

PEMANFAATAN PELABUHAN TELUK BAYUR BELUM OPTIMAL

MENIMBANG DAMPAK PEMBANGUNAN TERUSAN KRA BAGI INDONESIA

INGGRIS BURU EMAS HARTA KARUN PENINGGALAN PERANG DUNIA I DAN II

01


Pungli TKBM Samarinda Dibongkar, Jokowi: Tim Sapu Bersih Bekerja foto: poskotanews.com

P

OLRI melakukan operasi tangkap tangan (OTT) atas praktik pungli di Samarinda dengan nilai Rp 6,1 miliar. Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengingatkan instansi pemerintah agar tetap berhati-hati karena Tim Saber Pungli terus bekerja. “Saya ingatkan agar semuanya hati-hati. Layani dengan baik, layani dengan cepat, karena yang namanya saber pungli itu bekerja,” kata Presiden saat mengunjungi Pasar Hong Kong Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (17/3) malam, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (18/3/2017). Jokowi menyatakan nilai Rp 6,1 miliar itu merupakan angka yang besar. Ia kembali mengingatkan segenap instansi pemerintah agar terus berhati-hati. “Kita melihat Rp 6,1 miliar itu adalah angka yang besar, dan pasti itu sudah dilihat lama. Itu yang ketahuan lho ya. Hati-hati saya ingatkan,” pesan Presiden.

Menurut Jokowi, sistem yang ada harus diperbaiki. Pemerintah sendiri terus berusaha meningkatkan pelayanan dengan melakukan sejumlah perbaikan. “Ini perlu kita ingatkan semuanya, bahwa kita ini ingin memperbaiki sistem yang ada,” tuturnya. Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Tim Saber Pungli) dibentuk berdasarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar. Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur bersama Bareskrim Polri membongkar praktik pungli di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudra Sejahtera (Komura) di Samarinda. Uang total Rp 6,1 miliar disita dan sedikitnya 13 orang telah diamankan. *** | DETIK.COM | RAY JORDAN |

penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id

02

Senin 20 Maret 2017

INDONESIA SHIPPING TIMES


D

IREKTUR Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Elvyn G Masassya mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya berusaha senantiasa memberi manfaat bagi warga di sekitar pelabuhan. Di antaranya seperti di Tanjungpriok, Jakarta Utara. Karena walau bagaimana pun, Pelindo sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memiliki tanggung jawab ikut mensukseskan program pemerintah, mensejahterakan rakyat Indonesia. Apalagi Pelindo II merupakan salah satu BUMN yang menjadi tulang punggung utama perekonomian nasional. “Pelindo II akan berupaya untuk terus memberi manfaat besar bagi warga sekitar,” ujar Elvyn dalam pesan elektronik yang diterima, Sabtu (18/3). Selain berupaya memberi manfaat, Pelindo II juga terus meningkatkan silaturahmi dengan warga sekitar. Seperti pada Jumat (17/3) kemarin, Elvyn menggelar pertemuan dengan warga

INDONESIA SHIPPING TIMES

foto: google image

Pelindo II Komit Berdayakan Warga Sekitar Perusahaan

di Masjid Alhusna, Tanjungpriok, Jakata Utara, usai sholat Jumat. Langkah tersebut penting. Sehingga Pelindo dan masyarakat sekitar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Karena menurut pengamat kebijakan publik Muchtar E Harahap yang hadir dalam pertemuan tersebut, keamanan penting menjadi perhatian utama di pelabuhan. Mengingat peran pelabuhan sangat vital. “Gangguan baik dari internal dan eksternal harus ditangani secara cepat dan tegas. Namun tentunya dengan tetap memmerhatikan undang-undang terkait,” ucap Muchtar. Untuk diketahui, PT Pelabuhan Indonesia II merupakan BUMN di bidang jasa kepelabuhanan. Membawahi 12 cabang mulai dari Pelabuhan Teluk Bayur di Sumatera Barat hingga pelabuhan di Pontianak, Kalimantan Barat.*** | JPNN.COM | Senin 20 Maret 2017

03


K

EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) mengimbau PT Pelindo II agar segera memulai pembangunan Pelabuhan Kijing, Kalimantan Barat. Menteri Perhubungan Budi KArya Sumadi meminta agar pelabuhan mulai dibangun pada Agustus tahun ini. Budi meminta pelabuhan segera dibangun agar bisa dioperasikan tahun 2019. Pelabuhan Kijing diproyeksikan akan menjadi hub bagi dua pelabuhan di Kalbar yaitu pelabuhan Pontianak dan pelabuhan Sintete di Kabupaten Sambas, Kalbar. “Saya harap groundbreaking bisa mulai dilakukan bulan Agustus tahun ini, sehingga diharapkan sudah mulai beroperasi pada 2019,” kata Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (18/3). Budi Karya melakukan tinjauan ke Pantai Kijing, lokasi yang akan dibangun Pelabuhan Kijing, usai meninjau Pelabuhan Sintete pada Jumat (17/3). Dengan berkendara mobil dari Sintete ke Kijing selama kurang lebih 2 jam.

04

Senin 20 Maret 2017

Pelabuhan Kijing nantinya memiliki kapasitas hingga 2 juta teus. Kapasitas tersebut mendekati pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang memiliki kapasitas hingga 3 juta teus. Pelabuhan Kijing akan memiliki dermaga dengan kedalaman 14 m LWS sehingga mampu melayani kapal besar, yang mengangkut hasil bumi seperti, CPO, bauksit, dan lain-lain. “Saya harapkan Pelindo II segera mencari kontraktor dan segera menyelesaikan urusan administrasi agar bisa segera dibangun,” ujar Budi. Berdasarkan data dari Pelindo II, pembangunan tahap satu akan memakan biaya sekitar Rp 5,6 triliun. Saat ini, Pelindo II akan mencari kontraktor melalui sinergi BUMN, dan akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk membuka peluang kerjasama dengan perusahaan swasta.*** | KONTAN.CO.ID | DINA M HUTAURUK |

INDONESIA SHIPPING TIMES

foto: detik.com

Menhub minta Pelabuhan Kijing Dibangun Agustus Tahun Ini


Menhub Dukung Pengembangan Pelabuhan dan Bandara di Sampit

M

ENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan dukungannya terhadap rencana pengembangan pelabuhan dan bandara di Sampit Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. “Kalau melihat kondisi saat ini, memang harus dikembangkan. Untuk terminal penumpang Pelabuhan Sampit, tahun ini akan direnovasi oleh PT Pelindo III dengan kapasitas 1000 penumpang. Arsitekturnya bagus, sesuai dengan budaya Kalimantan Tengah,” kata Budi saat kunjungan kerja di Sampit, Sabtu. Ditemani Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan pejabat lainnya, Budi yang tiba di Bandara Haji Asan Sampit, langsung menuju Terminal Sampit Pelabuhan Sampit. Dia melihat kondisi terminal penumpang yang rencananya akan direnovasi. Dia mengapresiasi PT Pelindo III yang tanggap melihat kondisi terminal penumpang yang menurutnya memang sudah saatnya ditingkatkan. Jika perbaikan selesai, diharapkan akan berdampak pada kenyamanan penumpang sehingga wisatawan akan senang datang ke Sampit. Renovasi yang rencananya dimulai usai lebaran Idul Fitri nanti itu selesai dalam waktu tidak sampai satu tahun. Renovasi terminal penumpang itu menjadi salah satu prioritas bagi Pelabu-

INDONESIA SHIPPING TIMES

han Sampit dan untuk mendukung program tol laut. “Program pemerintah untuk penumpang dari Pelabuhan Sampit dan dari Pelabuhan Kumai yaitu semua subsidi. Tapi, pemerintah tetap konsisten. Walaupun subsidi tetap kita bangun,” kata Budi. Budi kemudian meninjau Terminal Bagendang Pelabuhan Sampit. Dia mendukung terminal petikemas itu terus dikembangkan karena potensinya sangat besar untuk terus berkontribusi maksimal, khususnya perekonomian Kotawaringin Timur dan Kalimantan Tengah. Sebelum kembali ke Jakarta, Budi menyempatkan meninjau kondisi Bandara Haji Asan Sampit. Dia berjanji akan memperhatikan usulan pengembangan bandara itu serta dukungan agar banyak maskapai penerbangan mau beroperasi di bandara tersebut. Wakil Bupati HM Taufiq Mukri mengaku senang karena Menhub merespons usulanusulan yang disampaikan pemerintah daerah, diantaranya terkait peningkatan kapasitas pelabuhan, bandara, pengerukan alur dan angkutan publik. “Untuk pengembangan bandara, menteri meminta pemerintah daerah memastikan terkait masalah lahan. Pemerintah daerah tentu menyanggupi masalah ini,” kata Taufiq. Taufiq berharap berbagai usulan yang disampaikan pemerintah daerah bisa segera disetujui dan direalisasikan. Dampaknya akan sangat besar terhadap laju perekonomian daerah dan masyarakat Kotawaringin Timur.*** | INVESTOR.CO.ID | ANTARANEWS.COM |

Senin 20 Maret 2017

05


Pelabuhan Ro-Ro Kualatungkal Jambi Segera Beroperasi

P

ELABUHAN Roll on Roll off (Roro) di Kuala Tungkal, Kabupaten Tajungjabung Barat, Provinsi Jambi, segera beroperasi dengan membuka rute Kualatungkal-Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, hingga ke Kota Batam, Kepulauan Riau. Bupati Tanjungjabung Barat Safrial di Kualatungkal, Minggu, mengatakan rencananya Pelabuhan Roro mulai dioperasikan pada Selasa (21/3). Uji pelayaran atau pengenalan jalur oleh KMP Muria dari Dabo Singkep, Provinsi Kepulauan Riau, ke Pelabuhan Roro Kualatungkal, juga sudah dilakukan. “Bersandarnya KMP Muria di Pelabuhan Roro Kualatungkal ini sekaligus untuk pengecekan kesiapan operasional pelabuhan. Untuk tahap awal kapal akan beroperasi dua kali seminggu,” kata Safrial. “Sekarang sudah dibuka jalur laut dari Tungkal menuju Dabo dan Batam pada Selasa dan Sabtu. Kapal ini berkapasitas 270 orang dan 19 kendaraan roda empat campuran, truk ataupun minibus,” katanya. Dijelaskannya dengan dibukanya jalur ini, hubungan kerja sama ekonomi antarprovinsi Jambi khususnya Tanjungjabung Barat dengan Kepulauan Riau terutama Batam dan Lingga akan meningkat. “Untuk itu kami mengimbau para pengusaha untuk memanfaatkan peluang yang telah kami

06

Senin 20 Maret 2017

buka,” katanya. Bahkan Wakil Bupati Tanjungjabung Barat Amir Sakib, kata Bupati berencana ikut membawa mobil dinas BH 2 EZ untuk pelayaran pertama ke Dabo Singkep pada operasi perdana Selasa besok. Safrial juga mengatakan akhir tahun lalu telah ditandatangani MoU ekonomi antara Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Kerinci dengan Kota Batam. Kerjasama ini dalam bidang perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan. Di samping itu juga ada kerja sama terkait sarana dan prasarana transportasi pariwisata dan kebudayaan. Dengan beroperasinya pelabuhan Roro, kerja sama itu akan terwujud dengan lebih baik. “Hasil pertanian dan perkebunan seperti minyak kelapa sawit, kopi liberika Tungkal, pinang, beras, sayur-sayuran, kelapa dalam, karet dan seafood seperti kerang, udang dan kepiting dari Tanjungjabung Barat akan bisa disalurkan ke Kepulauan Riau khususnya Lingga dan Batam,” kata Bupati. Sementara itu, Manajer Umum KMP Muria Tohirin menyatakan siap untuk mulai beroperasi setelah pengenalan jalur laut dan pengecekan alat operasional pelabuhan Roro Kualatungkal. “Yang kami siapkan Kapal KMP Muria GT.419 No 1295/Ba kelas ekonomi dengan tarif penumpang dewasa Rp55.000 dan kendaraan pribadi jenis minibus Rp1.025.000 untuk sekali jalan dan sudah termasuk asuransi,” kata Tohirin. Selain itu, KMP Muria juga dilengkapi dengan fasilitas kantin, ruang ibu menyusui, ruang medis dan lainnya sesuai standar minimum. “Selasa pekan depan Insya Allah akan langsung beroperasi menuju Dabo,” katanya.*** | ANTARANEWS.COM | DODI SAPUTRA |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur Belum Optimal foto: beritadaerah.co.id

P

EMERINTAH Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menjanjikan optimalisasi pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur di Kota Padang sebagai pintu gerbang perdagangan Indonesia di wilayah Barat. Amran, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, mengakui pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur belum optimal karena belum terkoneksi dengan baik wilayah barat dan timur Pulau Sumatra. “Target kami, Teluk Bayur harus jadi gerbang utama perdagangan di wilayah barat. Tentu transportasi dengan daerah tetangga harus terkoneksi dengan baik,” ujarnya, Jumat (17/3/2017). Dia mengungkapkan, saat ini konektivitas jalan untuk akses pelabuhan Teluk Bayur ke provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi sudah memadai. Namun, belum optimal, karena jalan yang ada masih belum dibedakan antara jalan bagi yang dikhususkan bagi kendaraan angkutan ba-

INDONESIA SHIPPING TIMES

rang dengan kendaraan umum, sehingga mobilitas barang belum berjalan dengan baik. Rencana pembangunan jalur kereta api Trans Sumatra ditujukan untuk membangun konektivitas tersebut. “Dengan kereta Trans Sumatra harus dimaksimalkan pemanfaatan Teluk Bayur. Prioritas kita jari kereta angkutan barang, sehingga menunjang ekspor impor,” katanya. Menurutnya, moda transportasi kereta Trans Sumatra yang menghubungkan sejumlah provinsi di wilayah Sumatra akan diprioritaskan sebagai moda angkutan barang, termasuk terkoneksi dengan pelabuhan Teluk Bayur. Posisi Teluk Bayur yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia potensial dikembangkan untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa dan Afrika.*** | BISNIS.COM | HERI FAISAL | Senin 20 Maret 2017

07


P

Tinjau Ulang Koperasi TKBM di Pelabuhan

ENGAMAT Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria mengaku heran sekaligus prihatin atau terbongkarnya praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan sebuah koperasi di dalam wilayah administrasi pemerintah. Pada penggerebekan itu, aparat menyita kardus berisi uang tunai Rp 6,1 miliar. “Ini sangat aneh. Kok sebuah koperasi bisa melakukan pungutan di dalam wilayah adminsitrasi pemerintah. Jika ini merupakan pungutan liar, tentu ini bisa berjalan dengan dukungan oknum pemerintah dan mungkin juga aparat,” katanya di Jakarta, Minggu 19 Maret 2017. Hal ini disampaikan Sofyano menangggapi penggerebekan yang dilakukan pihak Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polda Kalimantan Timur, atas praktik pungli yang dilakukan Koperasi Komura, sebagai Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di terminal peti kemas (TPK) Palaran, Samarinda, Kaltim, Jumat 17 Maret 2017. Menurut Sofyano, pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini adalah Menteri Perhubungan, karena yang punya kebijakan dan operasional di wilayah pelabuhan adalah Menteri Perhubungan. “Menteri Perhubungan adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kebijakan dan operasional di wilayah pelabuhan. Dan aneh juga jika pihaknya tidak tahu bahwa di wilayah terjadi hal seperti ini,” ujarnya. Untuk itu kata dia, Menteri Perhubungan, harus meninjau ulang keberadaan koperasi semacam itu di wilayah pelabuhan. Karena praktik-praktik yang mereka lakukan hanya akan menambah mahal biaya logistik. “Ini termasuk soal dweling time yang sangat disorot Presiden. Jadi Menko Maritim juga harus turun tangan pula,” ucapnya. Sofyano menambahkan: keberadaan Koperasi TKBM perlu ditinjau ulang kewenangan dan manfaatnya buat tenaga bongkar muat.

08

Senin 20 Maret 2017

“Apalagi jika di sebuah pelabuhan sudah menggunakan alat bongkar muat modern, lalu apa maksudnya masih ada Koperasi TKBM. Polisi harus membongkar tuntas hal ini,” tuturnya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberi apresiasi yang tinggi kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri karena telah berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dugaan tindak pidana pemerasan, korupsi, pencucian uang dan premanisme di Pelabuhan Palaran. “Saya mengapresiasi tindakan Bareskrim Polri terhadap operasi tangkap tangan di Pelabuhan Palaran dan saya minta agar tidak segan-segan menindak segala bentuk pungutan liar,” ujarnya. Budi juga menyatakan, dirinya akan terus melakukan tindakan tegas, jika terdapat pegawai Kementerian Perhubungan yang ikut terlibat dalam OTT di Pelabuhan Palaran Samarinda tersebut. Lebih lanjut, Menhub mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan perhatiannya terhadap kejadian OTT dan meminta agar kejadian seperti ini tidak terulang. “Kejadian ini merupakan suatu praktik di mana competitiveness dari perekonomian kita menjadi lemah. Bapak Presiden selalu mengingatkan agar kita dapat mengimprove diri menjadi lebih baik agar tidak ada peristiwa OTT lainnya. Oleh karenanya kita support Polri untuk menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas,” tuturnya. Budi berharap, kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, serta dapat memberantas praktik pungli dalam pelayanan jasa transportasi. “Ke depannya kita akan susun aturan baru kepabeanan yang lebih mudah, murah dan diharapkan dapat merangsang iklim investasi yang lebih baik,” ucapnya.*** | PIKIRAN-RAKYAT.COM |SATRIO WIDIANTO |

INDONESIA SHIPPING TIMES


FSP BUMN Desak Pemberantasan Semua Pungli di Pelabuhan foto: rayapos.com

K

ETUA Umum Serikat Pekerja (SP) BUMN Bersatu Arief Poyuono mengungkapkan, bahwa praktik pungutan liar (pungli) di area operasi pelabuhan sudah terjadi puluhan tahun lalu. Polri bersama seluruh komponen di negeri ini harus mendukung gerakan pemberantasan pungli dan korupsi di negeri ini. Namun begitu, kegiatan Koperasi TKBM selama ini diduga dibackingi oleh oknum internal PT Pelindo III, Kementrian Perhubungan serta oknum-oknum penegak hukum di daerah yang berhasil diungkap wilayah Pelabuhan Samarinda dan daerah lain harus ditindak tegas. “Pungli seperti yang dibongkar Polisi di Pelabuhan Palaran Samarinda sudah terjadi berpuluh-puluh tahun lalu di area operasi Pelabuhan, hanya memang mereka selama ini dilindungi oleh oknum-oknum di Pelabuhan,” katanya kepada pers di Jakarta, Minggu (19/3/2017) petang. Menurut dia, dengan kasus pungli yang dilakukan Koperasi TKBM yang baru saja dibongkar oleh pihak kepolisian (baru bisa dibongkarred) menunjukan kalau di kalangan penegak hu-

INDONESIA SHIPPING TIMES

kum sudah mulai terjadi revolusi mental untuk membersihkan racun-racun ekonomi (pungli) yang berkedok koperasi yang menyebabkan biaya ekonomi tinggi. ”Saya pikir sangat jelas, kerja Menteri Perhubungan sekarang ini yang tidak ada kompromi dengan yang namanya pungli di sektor perhubungan khususnya pelabuhan harus didukung,” katanya. Dia melanjutkan, perlu sebuah sistim dan aturan keras dan jelas yang dikeluarkan oleh Kemenhub sebagai regulator Pelabuhan untuk mencegah terjadinya pratik-pratik pungli misalnya dengan mengharuskan adanya pendaftaran badan usaha yang akan melakukan aktivitas di Pelabuhan. “Tidak sembarang orang bisa masuk di area Pelabuhan seperti di Pelabuhan-pelabuhan luar negeri. Karena aneh, ternyata yang selama ini sejatera justru pengurus Koperasi TKBM sedangkan buruh bongkar muatnya justru terus sengsara kehidupan ekonominya,” pungkasnya.*** | BERITATRANS.COM | HELMI | Senin 20 Maret 2017

09


J

ELANG peresmian dibukanya rute kapal roll on-roll off (Ro-ro) Indonesia-Filipina, pemerintah disarankan menjadikan Bitung sebagai pintu masuk impor produk holtikultura. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan, salah satu kekhawatiran pelaku usaha saat rute tersebut dibuka adalah muatan balik ke Bitung dan Pulau Jawa. “Dengan memindahkan produk holtikultura ke Indonesia Timur, maka harga buah impor jadi mahal dan muatan balik ada untuk kapalkapal kita,” ujarnya, Sabtu (18/3/2017). Dia menjelaskan, biar bagaimana pun pusat industri Indonesia ada di Pulau Jawa. Sehingga barang yang dikirim dari Bitung ke Davao mayoritas berasal dari Jawa. “Tapi saat kembali ke Jawa tidak ada [muatan],” imbuhnya.

10

Senin 20 Maret 2017

Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah harus memfasilitasi jalur perdagangan tersebut agar kapal-kapal besar pengangkut produk holtikultura dan buah impor terpaksa merapat ke Bitung. Dengan demikian, kapal-kapal yang kembali ke Jawa melalui pelabuhan Surabaya punya muatan balik. Di samping itu, Bitung benar-benar akan berfungsi sebagai hub Indonesia Timur terutama jalur Asia dan Australia dan tidak perlu lagi melewati pelabuhan Singapura. Terkait muatan balik, Kyatmaja pernah menanyakan langsung ke pengusaha kapal Filipina yang bakal jadi operator rute DavaoBitung. “Saya tanya apakah bisa tahan tanpa muatan balik, mereka jawab mudah-mudahan,” ungkapnya.*** | BISNIS.COM | ABDUL RAHMAN |

INDONESIA SHIPPING TIMES

foto: wandershugah.com

Aptrindo Usul Bitung Pintu Masuk Impor Holtikultura


Menimbang Dampak Terusan Kra Bagi Ekonomi Indonesia

R

ENCANA pembangunan Terusan Kra di Thailand membuat banyak pihak cemas akan nasib industri maritim Indonesia pasca dibuka nya terusan tersebut yang direncanakan 2025, terlebih kehebohan itu setelah membaca asumsi yang di ilustrasikan berbagai media dan blog pribadi yang ramai belakangan di Indonesia. Untuk hal tersebut eMaritim memberikan informasi dan pandangan mengenai kemungkinan yang terjadi apabila Terusan Kra benar benar beroperasi. Seperti diketahui bersama dunia ini mempunyai 2 terusan yang fenomenal yaitu Terusan Suez dan Terusan Panama dimana masing masing terusan tersebut bisa menghemat jarak lintas benua sampai sebanyak 7000 km untuk Suez dan 13000 km untuk Panama. Jarak sepanjang itu tentu akan menghemat banyak hal, mulai dari waktu, uang, bahan bakar dan ketepatan mengantar muatan ke tujuan. Dengan perhitungan jarak yang bisa dihemat oleh Terusan Kra sepanjang 1200 km tentu tidak sepadan membandingkan Kra dengan Suez ataupun Panama, beda kelas. Negara yang akan terpengaruh paling besar tentunya Singapura, sedangkan Indonesia mungkin hanya dari penerimaan pemanduan selat Sumatera saja (nama yang lebih baik dari Selat Malaka seperti yang diusulkan IKPPNI), karena selama ini Singapura dikenal sebagai pelabuhan transit. Lalu apakah Singapura benar-benar akan digerogoti dengan adanya Terusan Kra ? Dahulu Singapura memang hanyalah diuntungkan dengan posisi sebagai pelabuhan transit, tetapi dengan berkembangnya zaman Singapura telah berubah menjadi sebuah kekuatan ekonomi di Asia Tenggara. Bisnis lebih mudah di prediksi dengan stabilnya keadaan politik disana. Ketepatan waktu dalam membongkar dan memuat kapal sudah berada pada level yang sangat tinggi, disamping Singapura adalah pelabuhan tersibuk didunia yang sangat teratur. Kebebasan perdagangan di Singapura juga faktor penunjang kenapa selama ini negara itu masih tidak tergoyahkan walaupun tetangganya mencoba membuat tandingan dengan membuat pelabuhanpelabuhan serupa. Thailand masih harus menunjukkan seberapa efisien penanganan kapal transit jika lewat Kra, karena tidak bisa dipungkiri akan ada waktu tunggu, proses imigrasi, masalah tarif dan hal-hal lain yang

INDONESIA SHIPPING TIMES

perlu pembuktian. Hal yang tidak bisa dilupakan adalah lewat Selat Sumatra bebas biaya, waktu tunggu serta urusan formal lainnya. Semua gratis dan isu perompak yang dahulu sangat terkenal pun sudah hampir tidak ada lagi. Tidak mudah dan tidak murah membawa kapal VLCC melewati daerah sempit, ada biaya pemanduan, kapal tunda, dan hal lain yang perlu dipersiapkan dengan maksimal. Sebuah kecelakaan saja di saat transit akan membuat Asuransi akan menolak kapal-kapal yang di asuransikannya untuk melewati terusan tersebut. Lalu apakah Indonesia dan Singapura akan berdiam diri saja dengan akan adanya hal ini. Seperti sebuah bisnis pada umumnya, begitu ada tanda tanda pesaing hebat akan muncul maka kedua negara ini bisa bergandengan tangan membuat Selat Sumatera tetap menjadi primadona. Pelayanan pemanduan yang baik, waktu tempuh yang dipersingkat serta fasilitas di selat masih sangat mungkin di tingkatkan. Sebenarnya masih ada banyak terusan serupa setingkat regional seperti Kiel Kanal di Jerman, Corinthians kanal di Yunani atau bahkan Meksiko yang dulu juga pernah ingin membuat terusan di negaranya sebelum di gertak Amerika untuk tidak dilanjutkan. Jadi kecemasan Indonesia dan Singapura akan kehadiran Kra bahkan bisa berbuah kerja yang lebih giat lagi dalam mempersiapkan dagangan unggulan nya yaitu Selat Sumatera. Sementara buat Indonesia sendiri hal itu tidak akan banyak berpengaruh karena negara kita adalah tujuan muatan dan asal muatan bukan tempat transit. Muatan dari dan ke Indonesia sebaiknya di maksimalkan sehingga kehidupan di perairan Nusantara tidak terpengaruh dengan adanya perubahan di luar sana. Pemerintah harus jeli menjaga Azaz Cabotage di Indonesia, karena bagaimanapun para tetangga kita tidak bahagia dengan adanya Azaz Cabotage di Indonesia. Pada akhirnya Kra hanyalah sebuah alternatif bagi kapal Jepang, Korea, dan China selain lewat Selat Sumatera. Pelabuhan yang paling diuntungkan dengan adanya Kra adalah Bangkok, dan China. Suatu saat jika kapal yang melewati Terusan Kra tidak memenuhi ekspektasi, Thailand harus siap-siap menangisi keputusan tersebut dengan investasinya yang ambisius. Jadi negara mana yang paling terdampak dengan adanya Terusan Kra ? Thailand! *** | CAPT ZAENA A HASIBUAN | EMARITIM.COM | Senin 20 Maret 2017

11


Inggris Buru Harta Karun Peninggalan Perang Dunia I dan II foto: jptimes.com.jp

E

MAS senilai miliaran poundsterling diyakini tersembunyi di bangkai kapal dagang yang tenggelam selama Perang Dunia I

dan II. Untuk menemukan harta karun tersebut, empat kelompok peneliti telah menghabiskan 25 tahun untuk menghasilkan database pelacakan emas yang dikirim oleh Pemerintah Inggris untuk membayar amunisi dan perlengkapan selama Perang Dunia. Dari 7.500 kapal yang tenggelam, tim peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 700 kapal. Mereka meyakini, kapal tersebut membawa sejumlah besar emas dan logam mulia lainnya. Organisation Britannia’s Gold saat ini telah mengumpulkan lebih dari delapan juta dokumen yang menunjukkan lokasi kapal. Diperkirakan, jumlah logam tersebut bernilai setidaknya 4,5 miliar pound sterling atau sekitar Rp 74,47 triliun. Penelitian mereka juga mengungkap, selama Perang Dunia II, banyak kapal datang sengaja diserang karena mengangkut barang berharga. Komandan U-boat Jerman juga memerintahkan agar kapal tersebut dijadikan sebagai target prioritas. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kemampuan Inggris untuk membeli amunisi dan

12

Senin 20 Maret 2017

makanan. Setelah memenangkan perang, musuh juga berencana untuk mengumpulkan emas yang diangkut kapal Inggris. Namun hingga beberapa dekade kemudian, emas tersebut belum juga ditemukan. Atas hal tersebut, dalam beberapa minggu ke depan akan dilakukan operasi pencarian senilai 15 juta pound sterling atau sekitar Rp 248,2 miliar, beberapa ratus mil di barat Irlandia. Dikutip dari The Telegraph, Minggu (19/3/2017), Britannia’s Gold akan meluncurkan awak pencarian dan penyelamatan menggunakan kendaraan bawah air Remotely Operated Underwater Vehicles (ROV) serta sistem perangkat robot lain untuk mengambil emas dan membawanya ke permukaan. “Dari riset database yang luas, kami memiliki akses informasi berharga seperti kargo, lokasi kecelakaan, kedalaman air, dan kepemilikan hukum,” demikian menurut website Britannia’s Gold. Namun tim menekankan bahwa bangkai kapal yang ditargetkan bukanlah kapal evakuasi seperti SS City of Benares, yang ditorpedo pada 1940 oleh Jerman dan mengakibatkan tewasnya 77 anak yang dievakuasi. “Semua akan diperlakukan dengan hormat dan kapal yang dikenal sensitif dan spesifik, hanya membawa banyak anak pengungsi, akan dihindari,” tulis website Britannia’s Gold. “Sebagai tanda penghormatan, sebuah plakar peringatan akan ditempatkan di setiap lokasi kapal karam setelah operasi tim selesai,” imbuh website tersebut. Seorang mantan bankir Merrill Lynch dan ketua Britannia’s Gold, Philip Reid, mengatakan bahwa bagian pertama penemuan itu akan diberikan kepada Pemerintah Inggris yang merupakan pemilik kargo. Setelah biaya operasi tertutup, sisanya akan dibagikan kepada para investor dengan keuntungan akan diberikan kepada badan amal pedagang laut.*** | LIPUTAN6.COM | CITRA DEWI |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.