19 minute read
WAWANCARA
from KADO AKHIR TAHUN, EMPAT PRODI RAIH AKREDITASI A | MAJALAH UNIVERSUM UIN ALAUDDIN EDISI DESEMBER 2020
Prof Hamdan Juhannis Mengokohkan Pancacita
Universum - UIN Alauddin Makassar telah memperingati Dies Natalis ke -55, peringatan tersebut menjadi momentum menapaktilasi satu tahun kepemimpinan Prof Hamdan Juhannis menjadi Rektor. Terhitung sejak ia dilantik pada 23 Juli 2019 setahun lalu. Salah satu Rektor termuda PTKIN itu, memimpin UIN Alauddin Makassar dengan membawa visi-misi yang dituangkan dalam Pancacita. Pancacita adalah visi dan orientasi yang menjadi koridor dalam menjalankan kepemimpinannya. Pancacita tersebut terbagi menjadi Pancacita Bidang Akademik dan Pancacita Bidang Non-Akademik. Pancacita Bidang Akademik terdiri atas; Prodi yang andal, Moderasi beragama yang mengakar, Jejaring yang kuat, Publikasi yang aktif dan Data yang terintegrasi. Sementarai itu, Pancacita NonAkademik terdiri atas; Kampus yang asri, Tradisi yang terjaga, Bisnis yang produktif, Kesejahteraan yang meningkat dan Alumni yang kompetitif. Dalam wawancara khusus melalui aplikasi WhatsApp, Prof Hamdan Juhannis berbagi sejumlah capaian Pancacita selama setahun kepemimpinanannya, berikut kutipan wawancaranya.
Advertisement
Prof Hamdan Juhannis
SEJAUH MANA CAPAIAN PANCACITA DI SATU TAHUN KEPEMIMPINAN INI PROF?
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pimpinan, sivitas akademik dan keluarga besar UIN Alauddin Makassar atas kerjasama dan kerja kerasnya memajukan kampus tercinta ini, kampus peradaban.
Terkait dengan capaian Pancacita, saya ingin memulai dulu dari Pancacita Non-Akademik. Salah satu prioritas kami di awal kepimpinan adalah bagaimana mewujudkan kampus yang asri. Berbagai langkah telah kami lakukan bersama seluruh jajaran untuk mewujudkan impian tersebut. Seperti yang kini masih terus dilakukan adalah memastikan sistem kerja petugas kebersihan kampus berjalan secara efisien dan membangun kesadaran kolektif bagi seluruh sivitas kampus terkait pentingnya menjaga kebersihan kampus.
Bekerjasama dengan provider mitra yang telah berpengalaman dan petugaspetugas kebersihan yang telah dibekali pelatihan khusus, mereka bekerja dengan standar profesionalitas yang baik, sebagaimana yang kami harapkan.
Tidak terlihat lagi petugas-petugas kebersihan yang melalaikan tugasnya. Mereka secara reguler dikontrol oleh para pengawas kebersihan. Kondisi ini tentu menjadi spirit baru bagi kita dalam rangka menciptakan kampus bersih dan asri.
SELAIN MEMBENAHI SISTEM KERJA PETUGAS KEBERSIHAN, APA STRATEGI LAIN MEWUJUDKAN KAMPUS ASRI PROF?
Yah. Selain memastikan petugas kebersihan bekerja secara profesional, kami juga melakukan gerakan sadar kebersihan bagi semua elemen kampus, yang memang cikal bakalnya sudah terbangun sejak dicanangkannya Gerakan Bersih Kampus (GBK) pada kepemimpinan sebelumnya.
Kita gerakkan semua elemen kampus untuk penciptaan kesadaran kolektif. Berulang kali kami melakukan kerja bakti massal dimana semua stakeholder kampus kita gerakkan, kita bagi zona yang menjadi tanggung jawab setiap fakultas dan lembaga.
Di ranah kemahasiswaan misalnya, Dewan Mahasiswa UIN Alauddin kita dorong dan berhasil mewujudkan pemilihan Duta Kampus Asri yang melahirkan jargon SAMATA (Sama-Sama Ambil SampahTa’). Para Duta inilah yang banyak mendampingi saya saat turun langsung berjibaku di lapangan.
Hasilnya, perlahan tapi pasti, kampus UIN Alauddin Makassar yang kita cintai ini tampak lebih asri, hijau, rumputrumputnya tertata rapi karena secara berkala dilakukan pemeliharaan, tidak terlihat lagi tumpukan sampah yang biasanya berlindung di balik gedunggedung kampus, tidak ada lagi sampahsampah berserakan di sekitar kantin. Lapangan kampus yang menjadi titik episentrum kita pastikan kebersihannya.
Selain itu, fasilitasi dengan jogging track yang menambah keasrian kampus. Warga kampus yang biasanya melakukan jogging di luar, kini mereka bisa memanfaatkan jogging track kampus. Kesadaran pentingnya menjaga kebersihan sudah mulai menyeruak di tengah-tengah kampus.
Kesadaran itu tidak hanya hadir pada sebagian dosen, tetapi sebagian besar mahasiswa-mahasiswi kita sudah mulai memperlihatkan asa baru pentingnya menjaga keasrian kampus. Ini tentu menjadi modal awal bagi kita untuk mewujudkan kampus yang lebih asri sebagaimana kampus-kampus maju di luar negeri.
Namun demikian, dalam menata kampus yang lebih asri, masih banyak hal yang harus dibenahi; jalan-jalan di dalam kampus perlu segera diperbaiki, manajemen parkir masih perlu penataan lebih jauh, rambu-rambu lalu lintas dalam kampus masih membutuhkan pengaturan yang lebih baik, serta perlunya menyediakan fasilitas-fasilitas publik bagi mahasiswa. Semua ini kita akan benahi secara bertahap demi perwujudan kampus asri sebagaimana mimpi saya di atas.
Selain kampus yang asri, apa lagi capaian Pancacita Non-Akademik selama satu tahun kepemimpinan Prof Hamdan?
Selain kampus asri, peningkatan kesejahteraan juga menjadi prioritas, ikhtiar itu kami mulai dengan dengan menaikkan upah tenaga honorer dan sekaligus menaikkan gradenya.
Kami menaikkan upah secara signifikan dengan membari tambahan gaji sebesar 700 ribu, dan khusus bagi operator, kita menaikkan gradenya dari 3a ke 3b. Bahkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi para pegawai dan dosen kita, untuk pertama kalinya, kita memberikan remun 13 (P1) di setiap akhir tahun dan remun 13 (LKD) khusus dosen pada pembayaran semester ganjil.
LALU BAGAIMANA DENGAN CAPAIAN PANCACITA BIDANG AKADEMIK SENDIRI PROF?
Dalam Pancacita bidang akademik, prioritas utama selama satu tahun ini adalah bagaimana meningkatkan sistem informasi dengan “Data yang terintegrasi”, dengan terintegrasinya data akademik maka sistem controlling dan monitoring mahasiswa-mahasiswa dan dosen-dosen dapat dengan mudah dilakukan.
Misalnya saja, presentasi dan pelaporan pembelajaran pada masa pandemi ini, untuk mengontrol tingkat dan persentase kehadiran dosen-dosen setiap fakultas dan program pascasarjana dapat dilakukan dengan mudah.
Pada semester genap tahun ini, kita bisa mendapatkan data yang akurat tentang pencapaian pembelajaran kita yang dilakukan secara daring; dari 5049 kelas, ada 4982 yang terisi, atau mencapai 99 %. Sisanya adalah pembelajaran praktikum yang harus dilakukan secara offline yang dimundurkan karena masalah covid 19. Kita juga bisa menyajikan data bahwa rata-rata dosen melakukan pertemuan sebanyak 15,2 persen, yang artinya semua sudah melakukan interaksi diatas 12 kali pertemuan.
Bahkan kita bisa membaca data tentang mata kuliah dari dosen yang mahasiswanya 100 persen selalu mengikuti kuliah, atau mata kuliah dengan presentasi terendah kehadiran mahasiswanya.
Kita juga bisa mentrace seberapa aktif seorang mahasiwa mengikuti mata kuliah yang mereka programkan. Tentu data akademik seperti ini sewajarnya memang harus tertata dan hanya bisa dengan sistem integrasi data yang baik, informasi akademik seperti ini dengan mudah
bisa dibentangkan untuk ditindaklanjuti dengan kebijakan yang tepat. Begitu pula dalam sistem pelaporan dosen ke depan, terutama pada penilaian BKD (Beban Kerja Dosen) dan LKD (Lembar Kinerja Dosen), dosen tidak perlu lagi disibukkan dengan menscan dokumen karena data-data kita sudah terintegrasi dalam satu sistem pada pangkalan data kita di PUSTIPAD.
UIN ALAUDDIN KINI TELAH MEMEGANG AKREDITASI INSTITUSI A, MERAIH CAPAIAN DAN UNTUK MEMPERTANKANNYA TENTU TIDAK MUDAH, APA STRATEGI UNTUK ITU PROF?
Tentu tidak mudah, akreditasi A tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah mewujudkan “Prodi yang andal” sebagaimana yang tertuang dalam salah satu Pancacita bidang Akademik.
Program studi yang andal dan unggul, indikatornya adalah akreditasi. Dalam satu tahun kepemimpinan kami, setidaknya ada dua jurusan baru yang telah berhasil memperoleh akreditasi, yaitu Prodi PIAUD di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Prodi Ilmu Falak di Fakultas Syariah dan Hukum, keduanya mendapatkan akreditasi B.
PUBLIKASI YANG AKTIF JUGA MENJADI BAGIAN DARI PANCACITA AKADEMIK YANG DIUSUNG, APA HASILNYA SETELAH SATU TAHUN PERJALANAN KEPEMIMPINAN INI PROF?
Tidak ada pilihan lain, publikasi harus terus digenjot. Caranya, tidak hanya menyasar dosen-dosen baru, tetapi juga dosen-dosen senior. Saat ini kami sedang melaksanakan program penulisan 100 buku referensi. Program itu rencananya akan dilakukan setiap tahun dengan seleksi ketat, terbuka dan memakai standar turnitin yang ketat.
Batas plagiasi yang kita jadikan panduan dalam penulisan buku referensi ini adalah 20 persen. Langkah ini kita lakukan demi mewujudkan buku-buku original yang berbeda dengan buku-buku yang sudah ada. Program ini diharapkan akan menghasilkan buku-buku referensi yang pada gilirannya tidak hanya disitasi oleh lingkungan internal UIN Alauddin, tetapi buku ini akan dibaca oleh dunia global.
Selain itu, dalam rangka peningkatan publikasi dosen-dosen, kami terus memberi support pada rumah jurnal yang terus berpacu dan berkreasi dalam meningkatkan level sinta mereka. Saat ini, jumlah jurnal yang terakreditasi sinta terus bertambah sehingga sekarang ini sudah terdapat 38 jurnal terakreditasi. Hanya saja, level sinta jurnal-jurnal tersebut masih berhenti pada level sinta 2.
Kita belum memiliki jurnal bereputasi internasional yang biasanya diasosiasikan dengan jurnal level sinta 1. Level sinta satu ini sepertinya masih menjadi mimpi di kampus tercinta ini. Namun demikian, usaha menuju ke sana sedang kita lakukan. Insya Allah pada periode kepemimpinan kami, jurnal sinta 1 atau terindeks scopus menjadi target utama.
PENGUATAN JEJARING DALAM PANCACITA AKADEMIK, APAKAH JUGA JADI PRIORITAS DALAM SATU TAHUN INI PROF?
Pastinya, sekarang ini UIN Alauddin Makassar tergabung dalam forum Human Capital Indonesia yang didalamnya terdapat 200 perusahaan yang siap menampung mahasiswa yang ingin mengikuti Program Magang Bersertifikat (PMMB) di berbagai bidang. Dari 200 perusahaan tersebut, terdapat 20 perusahaan yang sudah memiliki ikatan kerjasama dengan UIN Alauddin.
Banyak mahasiswa kita yang berprestasi sedang melakukan magang di berbagai BUMN tersebut seperti Pelindo, Angkasa Pura, Semen Tonasa, BTN, Pertamina, BRI, Perusahaan Gas
Kampus II UIN Alauddin Makassar Tampak rindang saat didokumentasikan melalui drone Indonesia, Pegadaian, Telkom dan BUMN lainnya.
Penguatan jejaring dengan BUMN ini tidak hanya terkait beasiswa dan pengembangan skill mahasiswa, tetapi juga mengusahakan agar danadana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka dapat mengalir untuk pengembangan UIN Alauddin. Selama satu tahun terakhir, PLN telah membuat taman baca elektrik yang indah di tengah-tengah kampus.
Sebelum pandemi Covid 19, dalam upaya memperluas jejaring internasional sebagai salah satu pancacita akademik, UIN Alauddin Makassar dipercaya oleh pihak kedutaan Kanada untuk mengambil bagian dalam program pertukaran pelajar di Canada. UIN Alauddin Makassar menjadi satu satunya universitas dalam naungan PTKIN yang mendapatkan kesempatan untuk mengirim mahasiswa-mahasiswanya selama satu semester atau dua semester di universitas-universitas Kanada. Hanya saja, karena pandemi, maka program tersebut mengalami penundaan.
Di tahun ini pula, kami mendirikan Unit Pengelolaan Zakat (UPZ) UIN Alauddin dibawah koordinasi langsung Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sejak berdirinya, sudah berpartisipasi langsung untuk menyerap zakat, infaq, sadaqah, dan sumbangan dari warga kampus dan selanjutnya bekerjasama dengan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat untuk penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana, baik yang bersifat alam maupun non-alam.
OH IYA PROF, SELAMA SATU TAHUN INI BEBERAPA KALI MAHASISWA MELAKUKAN AKSI DEMONSTRASI, TERAKHIR ADALAH TUNTUTAN PEMBEBASAN UKT, BAGAIMANA ANDA MERESPONNYA?
Gerakan mahasiswa yang menuntut pembebasan UKT adalah bagian dari dinamika kampus yang perlu dipikirkan solusinya secara arif dan bijaksana.
Kita tidak pernah diam terkait suara mereka. Suara mereka juga menjadi pertimbangan pimpinan dalam merumuskan kebijakan yang tidak merugikan institusi sekaligus tidak abai terhadap situasi dan kondisi mahasiswa. Kita tidak anti kritik, kritik konstruktif adalah bagian dari proses check and
balance.
Makanya, dua keputusan rektor terkait keringanan pembayaran UKT adalah bentuk respon dan pemihakan pimpinan terhadap tuntutan mahasiswa. Tentu saja, tidak mungkin menyetujui pembebasan UKT, hanya bisa memberikan porsi keringanan pembayaran UKT yang signifikan kepada mahasiswa yang terdampak akibat pandemi.
Kami terus berusaha mencari jalan untuk meringankan beban mahasiswa selama pandemi Covid-19 ini. Di awal pandemi, kita memberikan paket sembako kepada mahasiswa terutama yang masih bertahan di kos-kos dan kontrakan.
Aksi kemanusiaan dan kepedulian tersebut juga ditunjukkan oleh beberapa prodi dalam lingkungan kampus. Semua ikhtiar ini menunjukkan bahwa kita tidak diam dengan kondisi sulit para mahasiswa selama pandemi ini.
TERAKHIR PROF, APA PESAN DAN HARAPAN SELAKU REKTOR KEPADA SELURUH SIVITAS AKADEMIK DAN KELUARGA BESAR UIN ALAUDDIN MAKASSAR?
Apa yang kita lakukan ini bentuk kecintaan kita kepada universitas. Kita bekerja bukan untuk pencitraan diri. Kita ingin UIN Alauddin Makassar bisa sejajar dengan universitas-universitas maju baik di dalam maupun di luar negeri. Alasan untuk sejajar bahkan lebih bukanlah hal yang utopis.
Tercatat tahun 2020 ini UIN Alauddin menjadi perguruan tinggi paling diminati dalam Ujian Masuk Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (UMPTKIN), dengan jumlah pendaftar secara total 24,482 pendaftar. Menjadi PTKIN dengan pendaftar terbanyak adalah bukti valid yang tidak perlu lagi diperdebatkan, bahwa kualitas kampus kita terus meningkat.
Mari kita bumikan Pancacita demi UIN Alauddin Makassar yang lebih maju dan berperadaban. Seperti yang saya sering bunyikan, mari terus bersinergi, karena sinergi pastinya menghadirkan energi.
Infografis Perguruan Tinggi Negeri dengan Subscriber Youtube Terbanyak
Youtube Voice Alauddin
Data Perguruan Tinggi Negeri dengan Subscriber Youtube terbanyak (lifepal.co.id)
UIN Alauddin Peringkat 14 PTN dan Pertama PTKIN Subscriber YouTube Terbanyak
Universum - UIN Alauddin Makassar berhasil menduduki peringkat 14 Perguruan Tinggi (PTN) dengan jumlah subscriber Youtube terbanyak seIndonesia. Hal ini didasarkan dari hasil riset Lifepal.co.id yang dipublikasikan pada 23 Juli 2020 lalu. Berjudul 20 perguruan tinggi terpopuler di media sosial (https://lifepal.co.id/media/20perguruan-tinggi-terpopuler-di-mediasosial/).
Sejak dibuat awal 2018 lalu, channel Youtube UIN Alauddin (youtube.com/ voicealauddin) memiliki 15.900 subscriber. Kini sudah memiliki 1,5 juta viewers dari 112 video.
Jika dikerucutkan dari laporan Lifepal, UIN Alauddin Makassar berada di peringkat pertama dengan jumlah subscriber terbanyak dalam lingkup Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). hanya disusul UIN Sunan Kalijaga yang memiliki 8530 subscribe
Dalam publikasinya, Lifepal menyebutkan adopsi media sosial sudah menjadi hal yang sebaiknya dilakukan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Selain amat bermanfaat sebagai media promosi, media sosial tentunya juga sangat berguna sebagai sarana komunikasi, apalagi di masa pandemi Covid-19, dimana perkuliahan tidak lagi dilakukan lewat tatap muka langsung.
Selain mempublikasikan PTN dengan subscriber channel YouTube terbanyak, Lifepal juga merangking followers terbanyak di Twitter, jumlah like terbanyak di Facebook, dan followers terbanyak di Instagram.
Mendengar informasi tersebut Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis merasa sangat senang, karena baginya hal itu menunjukkan tren kampus yang dipimpinnya tersebut semakin baik dalam skala nasional.
“UIN Alauddin adalah kampus milenial, selaku Rektor bersama seluruh jajaran pimpinan terus berusaha menghadirkan yang terbaik sebagaimana visi di dalam Pancacita” terangnya.
Sementara itu, Kasubag Humas UIN Alauddin Ismi Sabariah berharap kabar yang baik ini dapat bermanfaat bagi keluarga besar UIN Alauddin dalam memaksimalkan upaya untuk mencapai Visi dan Misi serta Tujuan UIN Alauddin.
“Meskipun dalam masa pandemi tetap dapat eksis memberitakan kegiatan kampus, baik akademik maupun non akademik untuk masyarakat luas dan stakeholder lainnya” ungkapnya.
CONTOH
Humas UIN Alauddin Makassar Ismi Sabariah berfoto disela-sela wawancara Rektor UIN Alauddin Makassar dengan sejumlah media
Aktif Publikasi Digital, Rektor Apresiasi Kinerja Humas UIN Alauddin
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis memberikan apresiasi atas kinerja Humas UIN Alauddin. Rektor menyebut Ismi Sabariah menjadi Humas terbaik sejak IAIN-UIN Alauddin berdiri.
“Ini saya anggap sebagai kinerja humas terbaik sejauh UIN Alauddin ini hadir” puji Prof Hamdan disambut tepuk tangan yang meriah oleh hadirin dalam kegiatan pelantikan pejabat baru lingkup UIN Alauddin di Ruang Rapat Senat Gedung Rektorat UIN Alauddin. Jumat (4/9).
Salah satu prestasi yang paling dibanggakan oleh Prof Hamdan adalah keberhasilan Humas UIN Alauddin dalam melakukan publikasi digital. Sehingga berhasil meraih peringkat pertama dengan subscriber channel YouTube terbanyak dalam kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan peringkat ke 14 pada tingkat Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Humas UIN Alauddin memang kini kian massif menyalurkan informasi melalui sosial media, seperti Instagram dan Facebook. Pada Instagram official UIN Alauddin @uinalauddin.ac.id saat ini telah memiliki 15 ribu lebih followers, sementara pada fans page Facebook telah disukai sebanyak 32 ribu pengikut.
Selain itu, Humas UIN Alauddin juga memiliki majalah universum yang dapat dibaca dalam bentuk cetak dan dapat diakses dalam bentuk digital (issuu. com/majalahuniversum). Majalah ini dipublikasikan sejak 2017 lalu pada situs issuu.com dan telah dibaca oleh jutaan orang.
Rektor UIN Alauddin berkomitmen akan selalu memberikan apresiasi atas kinerja dan prestasi yang diraih oleh sivitas UIN Alauddin.
“Ini sebagai wujud komitmen bagi kemajuan kampus dalam dalam periode kepemimpinan ini”.
Sementara itu Humas UIN Alauddin Ismi Sabariah menganggap apresiasi yang diberikan oleh Rektor adalah bentuk dukungan dan dorongan Pimpinan kepada Tim Humas agar terus meningkatkan performa.
Hal itu, lanjut Ismi, sebagaimana tertera dalam PANCACITA Rektor Bidang Akademik yaitu “Publikasi yang Aktif”.
“Prestasi ini merupakan Hasil Kerjasama Team Kreatif yang baik, yang terdiri dari Para Staf Humas, Tim Web, Pustipad dan kerjasama beberapa Media Mitra UIN Alauddin yang selama ini terjalin dengan baik”, ungkap Ismi saat dihubungi via WhatsApp. Ahad (6/9).
Ismi berharap semoga capaian yang diraihnya tidak selesai sampai di sini. Tetapi makin memacu semangat untuk lebih kreatif dan inovatif.
“Apalagi di era Pandemi Covid-19 tentu perlu strategi khusus untuk terus meningkatkan kinerja dan Kompetensi SDM bidang kehumasan UIN Alauddin, agar visimisi, tujuan UIN Alauddin dan Pancacita Rektor dapat tercapai” tutupnya.
Prestasi
Pelepasan 14 alumni Prodi Keperawan dan Kebidanan dari berbagai kampus akan diberangkatkan untuk bekerja di Jepang berlangsung di Ruang Rektor, Jumat, (4/12/2020).
KERJASAMA UIN ALAUDDIN DAN JEA
Lepas 14 Peserta Magang Ke Jepang
Universum - Sebanyak 14 alumni Prodi Keperawan dan Kebidanan dari berbagai kampus akan diberangkatkan untuk bekerja di Jepang. Mereka adalah peserta program Care Worker kerja sama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan Japan Education Academy (JEA). Pelepasan tersebut dilakukan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, berlangsung di Ruang Rektor. Jumat (4/12/2020)
Dalam sambutannya, Prof Hamdan menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta yang telah mengikuti program dan akan segera diberangkatkan ke Jepang, baginya hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas SDM generasi muda Indonesia semakin baik.
Selama ini, sambung Prof Hamdan, pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri identik dengan pekerja yang tidak terdidik, berjadi murah dan yang menyedihkan tidak sedikit yang kerap menjadi korban perilaku tidak manusiawi.
“Program ini bisa menjadi pencetus aliran deras pengiriman Tenaga Kerja Terdidik (TKT) Indonesia, karena yang mengikuti program ini adalah para Sarjana, sudah memiliki kemampuan standar dalam bidangnya dan telah lulus kemampuan dasar Bahasa Jepang sebelum berangkat dengan hasil tes terstandarisasi,” imbuh Rektor yang juga penulis buku Melawan Takdir tersebut.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Timur JEA, Syarifuddin Tancyo mengungkapkan, sebelumnya sudah ada 8 orang yang lebih dahulu berangkat. Termasuk juga alumni dari UINAM. Selanjutnya Ada 14 peserta yang siap berangkat ke Jepang mulai Minggu, (6/12/2020).
“Di UIN jadi tempat pembelajarannya di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN. Di sinilah mereka diberi materi dan sebagainya,” jelas Syarif, sapaannya.
Program ini, kata dia, sebelumnya hanya menerima alumni keperawatan, kebidanan, dan kesehatan masyarakat. Namun, sekarang sudah dibuka lebih luas kepada seluruh alumni kesehatan.
“Jadi di Makassar sudah ada. Tidak perlu lagi ke Jawa. Mulai dari pembelajaran, wawancara, sampai pemberangkatan semua di Makassar,” ungkapnya.
Untuk ikut dalam program ini pun cukup murah. Hanya perlu membayar tiga juta rupiah. Itu sudah termasuk biaya pendidikan selama enam bulan. Sudah termasuk buku dan biaya nat test yang ditanggung tiga kali.
Dua Mahasiswa Studi Agama-Agama Paparkan Hasil Penelitian di Kementrian Agama
Universum - Sebagai bagian dari tahap akhir penelitian kompetitif SBKU yang dilaksanakan oleh Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementrian Agama, dua mahasiswa Prodi Studi AgamaAgama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar yang sebelumnya mendapatkan grant Penelitian dari Litbang Kemenag mendapatkan kesempatan untuk memaparkan hasil penelitiannya.
Dikarenakan Pandemi Korona yang belum berakhir, Seminar penelitian yang rencana awalnya akan dilaksanakan di Jakarta ini pada akhirnya dilangsungkan melalui aplikasi zoom. Selama tiga hari dari tanggal 7-10 Oktober 2020, 22 Kelompok Peserta Kompetitif dan 24 Kelompok peserta penugasan bergantian memaparkan hasil temuannya.
Muh. Irfan dan Kurnia yang merupakan
Muh. Irfan
mahasiswa Prodi Studi Agama-Agama pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar menjadi satu-satunya wakil mahasiswa yang lolos dalam grant penelitian untuk peserta kompetitif ini. Berangkat dari konsep moderasi beragama yang dibangun Kemenag, keduanya lalu meneliti tentang bagaimana pandangan mahasiswa bercadar tentang konsep moderasi beragama.
Dalam temuannya, mereka menemukan bahwa cadar bukanlah penanda seseorang dapat serta merta dikategorikan sebagai orang yang tidak moderat dalam beragama. Meski isu moderasi beragama belum begitu dipahami dikalangan kelompok muslimah bercadar namun dalam keseharian, beberapa nilai-nilai moderasi seungguhnya mereka laksanakan. Meskipun dalam beberapa hal prinsipil, pemahaman mereka akan berbeda dengan indikator moderasi yang telah dibuat kemenag.
Dr. Hj. Kustini, M.Si yang merupakan salah satu reviwer dalam pemaparan
Kurnia
penelitian ini menghargai apa yang telah dilakukan dua mahasiswa Prodi Studi Agama ini. Baginya, tema yang diangkat sangat menarik. Dan secara substantif laporannya sudah sangat memadai dan enak dibaca. Untuk ukuran mahasiswa, hal ini sangat perlu diapresiasi.
Muh. Irfan, ketua tim peneliti ini awalnya tidak menyangka bahwa akan terpilih sebagai penerima grant penelitian. Apalagi dirinya harus bersaing dengan banyak nama besar. Keberhasilannya ini tidak hanya membuatnya senang namun juga membuat kedua orang tuanya ikut berbahagia.
Apresiasi keduanya juga dialamatkan kepada pengelola Prodi dan dosen SAA yang terus memberikan mereka bimbingan selama proses penelitian ini dimulai dari awal hingga akhir. Kurnia, yang saat ini masih menjadi mahasiswi semester 7 Prodi SAA, mengungkapkan, kesyukurannya karena pemahaman tentang moderasi beragama justru didapatkannya di Prodi Studi Agama-Agama.
Kaprodi Studi Agama Agama UIN Alauddin, Sitti Syakirah Abu Nawas, M. Th.I mengungkapkan bahwa pencapaian dua mahasiswa SAA yang berhasil lolos dalam penelitian SKBU Litbang Kementerian Agama Pusat merupakan sebuah pembuktian bahwa SAA telah menjadi “Rumah Moderasi Beragama”. Moderasi beragama merupakan salah satu isu yang menjadi bagian dari kajian utama di Prodi Studi Agama Agama
“Prodi berharap pencapaian kedua mahasiswa SAA, Irfan dan Kurnia, bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi temanteman mahasiswa yang lain untuk berprestasi di berbagai bidang baik akademik maupun non akademik.” ungkapnya.
Dr. Muhsin, M.Th.I, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar turut mengapresiasi sekaligus menyebutkan bahwa; “Prestasi di bidang publikasi di kalangan mahasiswa patut dibanggakan dan diapresiasi karena itu salah satu bentuk produk akademik sekaligus indikator berlangsungnya atmosfir akademik yg baik,” tutupnya.
Prestasi
Mahasiswa Pendidikan Matematika Presentasikan Penelitian di Konferensi Internasional
Akmal Riswandi peserta International Conference on Social and Humanities Approach to Islamic Studies (ICSHAIS) 2020
Universum - Akmal Riswandi mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika mempresentasekan paper penelitiannya dalam kegiatan International Conference on Social and Humanities Approach to Islamic Studies (ICSHAIS) 2020 diadakan oleh STAI DDI Kota Makassar dan IAIN Sultan Amal Gorontalo.
Konferensi internasional ini diikuti oleh puluhan peneliti muda dan peneliti senior dari berbagai negara yang berlangsung dari tanggal 23 Oktober sampai 25 Oktober 2020. Output dari kegiatan ini akan dipublikasikan di jurnal berindeks Scopus.
Akmal Riswandi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum HMJ Pendidikan Matematika UIN Alauddin Makassar itu mengatakan bahwa ia sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk mempresentasikan paper dalam kegiatan yang luar biasa ini.
Paper Penelitian yang di angkat oleh Akmal dalam konferensi ini adalah tentang Inovasi Media pembelajaran online yang bisa digunakan di tengah pandemi seperti saat ini khususnya, mata pelajaran Pendidikan Matematika.
Ia menambahkan bahwa judul paper yang ia bawakan yaitu, Pengembangan E-Modul Berbasis Flip Book Pada Mata Pelajaran Matematika SMP Kelas VII.
Mahasiswi MD Raih Juara 1 LKTIQ pada MTQ Sulbar
Syahrana Purna Aris, Mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar meraih Juara 1 LKTIQ pada MTQ Sulbar
Universum - Syahrana Purna Aris, Mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar meraih juara satu Lomba Karya Tulis Ilmiah Qur’an pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang dilaksanakan selama lima hari terhitung pada 21 hingga 25 September itu dilaksanakan dalam jaringan aplikasi via Zoom.
Menurut, Mahasiswi semester Lima itu, ia akan mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara ke tingkat Nasional yang akan dilaksanakan di Padang Sumatera Barat. “Selanjutnya, ke tingkat Nasional yang insyaaAllah akan dilaksanakan di Padang, Sumatera Barat bulan November mendatang,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kolaka Ahmad Safei yang menyaksikan penutupan MTQ secara virtual di aula sasana praja kantor Bupati Kolaka didampingi sekda Poitu Murtopo dan sejumlah pejabat pada Jumat sore terlihat bahagia dengan kemenangan yang diraih putra putri Kabupaten Kolaka yang kembali mengharumkan nama Mekongga di bidang keagamaan.
Pada kesempatan itu Bupati Dua periode itu berharap pada para pemenang lomba supaya terus mengasah kemampuan dan bakat yang dimiliki sekaligus memberikan apresiasi kepada pelatih dan pendamping yang mempersiapkan peserta dengan baik dalam menghadapi lomba hingga menghasilkan juara.
“Harapan kita agar terus dibina lebih maksimal lagi untuk berprestasi lebih baik lagi. Walaupun dilaksanakan secara virtual tidak menjadi suatu alasan untuk bisa ke jenjang MTQ Nasional,” harapnya.