HARIAN
MALUT POST
Th
26 Maret 2003-26 Maret 2018
20 HALAMAN
EDISI SABTU • 22 DESEMBER ESEMBER 2018
ECERAN: Rp 5.000 5.000,Ichlasul Qadri
Kawal Ketat Pemain Timur TERNATE – Laga antara Persiter Ternate versus PSM Makassar pada babak 64 besar Piala Indonesia akan dihelat sore ini di Stadion Gelora Kie Raha Ternate. Jelang partai krusial ini, kedua tim sama-sama tidak mau
Persiter On Fire, PSM Andalkan Zulham
4
Pelatih: Qwetly Alweni
4
2
3
3
membeberkan dipakai. n formasi yang akan dipaka ai. Persiapan kedua ua tim memang sudah semaa kin mantap jelang ang kick off sore ini. Kendati sudah siap, Baca KAWAL... H.9 4
Pelatih: Rob Robert be b errt Alberts er A Zulkifl flii
Yasin Y
Veron Vee
Valdiansyah (PG)
Herii
An An Anggi
LLagampang La a
Rasyid id
Qadri Q
Selang S Se
Hendra a
Zulham m
Maulana M
Hilman (PG)
M. Arfann Reva va
D Djuliardi
Maldini M
Chalil C
Pellu lu
dii Saldi
Hasbullah ah h
ASSAR
PERSITE R
PSM MAK
Sejarah Memihak Persiter JUMAT 21 Desember 2012, Wasit Aris Papuling meniup peluit tanda kick off laga Persiter Ternate vs PSM Makassar dimulai. Persiter yang dilatih Arizona Hamadi kala itu tampil bersama PSM dan Persebaya Surabaya dalam Walikota Cup. Turnamen segitiga ini adalah pertandingan pra musim dalam rangka
ASGAR Saleh
BIROKRASI Tanpa Juknis, Pemprov Buta Soal PPPK SOFIFI – Tenaga honorer, yang sebagian besar gagal mengikuti seleksi CPNS kemarin, diberi peluang lain untuk diangkat sebagai pegawai pemerintah. Saat ini, pemerintah pusat telah menggodok regulasi tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pemerintah Provinsi Maluku Utara sendiri telah menerima Peraturan Pemerintah tentang PPPK, namun hingga kini belum ada petunjuk teknis yang menyertai. Tidak adanya juknis ini membuat Pemprov buta tentang kebijakan tersebut. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Malut, Baca PPPK... H.11 A D V E R T O R I A L
Gubernur Lantik Kepala BPKP Malut
memperingati Hari Jadi Kota Ternate. Sejak sepakk mula, kedua tim tampil saling menyerang. PSM lebih dulu membobol gawang Zulkifli Saleh melalui kaki Andi Oddang memanfaatkan kesalahan center bek Sahjuan Doa yang terpeleset.
Zulham Zamrun
Baca SEJARAH... H.9
Hanya Memberi, Tak Harap Kembali Mengenang Perjuangan Para Ibu 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia. Sejumlah negara lain memperingatinya pada bulan Mei. Tak masalah. Sebab pada dasarnya, para ibu berhak mendapatkan curahan kasih sayang tiap hari. Sebagaimana
ia tiap hari mencurahkan kasih sayangnya pada anak-anaknya. Saat ini, arti Hari Ibu telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Beragam cara dilaku-
kan untuk menunjukkan kecintaan terhadap ibu. Mulai dari memberikan hadiah hingga membebaskan mereka dari tugas domestik rumah tangga. Lalu bagaimana hubungan para kepala daerah di Maluku Utara dengan ibu mereka? Bagaimana peran ibu atas pencapaian mereka selama ini? Apa pesan para ibu untuk anak-anak mereka?
Si Sulung Dagang Keliling
Anak Wajib Sekolah
Hj. Fatma Adjaran (Ibu Kandung Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman)
Hj Sarawia Umar (Ibu Kandung Bupati Halsel Bahrain Kasuba)
WALI Kota Ternate Burhan Abdurahman beruntung memiliki ibu yang super tangguh. Meski jadi orang tua tunggal bagi empat anaknya, Hj Fatma Adjaran berhasil mengantarkan anak-anaknya ke pintu kesuksesan. Baca SULUNG... H.9
WANITA 75 tahun itu putus sekolah saat duduk di bangku kelas 2 SD Alkhairaat. Namun ia bertekad lima anaknya harus llebih baik darinya. Itulah tekad Hj Sarawia Umar, ibu kandung Bupati Halmahera U Selatan Bahrain Kasuba. Setelah menikah Se dengan Hi. Mohdar Kasuba, Sarawia yang de berasal dari desa Silang, kecamatan Bacan be Timur Selatan, langsung diboyong ke desa Tim Bibinoi, Bacan Timur Tengah. Bib RUSDI ABDURRAHMAN/MALUT POST
Baca WAJIB... H.9 PELANTIKAN: Rizal Suhaili Ak. MM (kanan), Kepala BPKP Malut yang baru, bersama mantan Kepala BPKP Indra Khaira, dan Gubernur Abdul Gani kasuba saat menyaksikan penandatanganan berita acara pelantikan oleh Kepala BPKPAD Bambang Hermawan, selaku saksi, Jumat (21/12)
SOFIFI - Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi berganti. Pergantian pucuk pimpinan lembaga pengawasan anggaran ini, Baca BPKP... H.11
BOS Triwulan IV Cair Akhirnya,,,,,
Tukang Kuti Direktur Akui PDAM Kepsul “Sakit” Sodara kandung deng Ternate punya
Zakiah Buamona, Jawara Lomba Bertutur Kata di Thailand
Sambil KKN, Manfaatkan dengan Ikut Lomba Zakiah Buamona baru saja bikin bangga Maluku Utara. Dia berhasil mengalahkan 26 mahasiswa lainnya dalam lomba bertutur kata di Thailand. Ini bukan kali pertama Zakiah mengukir prestasi.
SUNGGUH sangat kebetulan. Saat Zakiah a ki kiah ah h Buamona bersama tiga rekan sekampusnya tenya ten en ngah melaksanakan KKN di Thailand, Konsulat nsulatt Jenderal RI di Provinsi Songkhla, Thailand, me menngadakan lomba bertutur kata. Pecinta sastra tra ini pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. ebut. Zakiah lantas mendaftarkan diri. Ada 27 mahasiswa yang jadi peserta. Mereka berasal darii tujuh h universitas berbeda.
Sofyan Togubu, Ternate
Baca ZAKIAH... H... .. H.9 H.9 9
HOTLINE : REDAKSI : (0921) 3127055 • UMUM : (0921) 3127210 • IKLAN : (0921) 3128265 • FAXSIMILE : (0921) 3127205
WEB-MAIL : www.malutpost.co.id • editor@malutpost.co.id
ZAKIAH ZAK ZA A IAH IA AH AH Buamona B Bu Bua u mon on na
@MalutPost
Malut Post
2
HARIAN
HALTIM & HALTENG
MALUT POST
SABTU, 22 DESEMBER 2018
Art: Resayfa Rumra
BAWASLU Gelar FGD Kerawanan Pemilu
WISATA: PULAU Sayafi, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, salah satu Potensi wisata Halteng yang belum dikelola.
DISKUSI: Bawaslu Haltim menggelar kegiatan FGD terkait potensi kerawanan pemilu 2019.
MABA- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Halmahera Timur (Haltim) menggelar kegiatn Fokus Group Discussion (FGD) terkait potensi kerawanan pemilu 2019. Kegiatan itu dihadiri Komisi Pemilihan Umum (KPU) Haltim dan Partai Politik (Parpol) serta seluruh stakeholder. Hanya saja, hampir sebagian besar Parpol tidak mengikuti kegiatan tersebut karena dianggap isunya kurang menarik. “Tidak hadir karena isunya tidak menarik. Tema ini sudah berulang kali dibahas,” kata Bung Hae, salah satu pengurus partai Golkar Haltim, Jumat (21/12) kemarin. Menurutnya, Bawaslu dan KPU sudah harus memikirkan formulasi dan strategi untuk meminimalisir masalah pelanggaran pemilu yang kerap ditemukan pada setiap Pemilu. Misalnya, keterlibatan ASN, Money Politics dan dukungan ganda. “ Kan Bawaslu dan KPU sudah melakukan pemetaan wilayah potensi rawan pemilu. Maka yang harus dibahas adalah formulasi maupun strategi meminimalisri kerawanan,” ujarnya. Sekretaris Bawaslu Haltim Sofyan menyatakan, pihaknya akan mempertimbangkan usulan parpol ke ke pimpinan Komisioner Bawaslu. (ado/mpf)
POLITIK KPU Diminta Awasi Penyelenggara Tingkat Bawah MABA- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Halmahera Timur (Haltim) menilai pelanggaran pemilu banyak terjadi di penyelenggara tingkat bawah. Karenanya, KNPI meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Haltim untuk membangun kesadaran bagi penyelenggara di tingkat bawah. “Penyelenggara tingkat bawah sangat rawan,” kata pengurus KNPI Haltim Iksan Maneke, di resto Hotel Kartika Buli. Komisioner KPU Haltim Mamat Jalil menyatakan, KPU akan lebih ketat mengawasi jajarannya di tingkat bawah. “Kami ketat mengawasi penyelenggara pada tingkat bawah,” katanya. (ado/mpf)
PAM Elang-Rahim Diminta Selesaikan Krisis Air di Gebe WEDA - Masyarakat Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), berharap Bupati Edi Langkara dan Wakil Bupati Abdurahim Odeyani (Elang-Rahim) merealisasikan janji politiknya yakni menuntaskan masalah air bersih. Menanggapi itu, Kepala UPTD Sistim Pelayanan Air Minum (SPAM) Abidin Adam menyatakan, 2019 mendatang Pemkab mengalokasikan anggaran Rp 1,3 miliar untuk memperbaiki jaringan air bersih di Pulau Gebe. Sehingga, 2019 permasalahan air bersih di pulau Gebe bakal teratasi. Tak hanya air bersih, kedua pemimpin Fagogoru ini juga berjanji akan membangun infrastruktur jalan hotmix di semua kecamatan termasuk pulau Gebe. “ Terkait krisis air bersih, sudah lama dialami oleh masyarakat di Gebe. Namun sekarang ini kita sudah melakukan pelayanan air bersih secara gratis di Pulau Gebe. Sudah ada petugas kita di sana, mereka tiap hari menggunakan mobil tanki mengantar air bersih di tiap rumah,” katanya. Tahun 2019 Pemkab juga memperbaiki jaringan air bersih di kota Weda. “ Untuk Kota Weda kita manfaatkan sumber air bersih di Pasir Putih Weda,” tandasnya.(far/mpf)
Ketua DPC PDIP Bersikap Kekanakan Alasan Penonaktifan Karena Menyetujui APBD Dinilai Lucu Editor : Fahruddin Udi Peliput : Fahrudin Abdullah WEDA - Sikap Ketua DPC PDIP Halteng Mutiara T. Yasin yang menonaktifkan Wakil Ketua Asrul Alting dan Nuryadin Ahmad dari struktur DPC PDIP dianulir karena dianggap keliru. Sebab, penonaktifan kader bukan ranahnya DPC tetapi kewenangan DPP PDIP. Asrul Alting mengemukakan, pemecatan dirinya dengan Nuryadin Ahmad dari kepengurusan lantaran mereka ikut terlibat dan menyetujui pengesahan APBD
Halteng Tahun 2019 lalu. Menurutnya, partai punya aturan dan mekanisme dalam penonaktifan kader apalagi dia adalah anggota DPRD. “Menonaktifkan anggota dari kepengurusan itu harus sesuai aturan dan semua itu telah diatur dalam ketentuan partai bukan berdasarkan selera suka dan tidak suka,”katanya. Penonaktifkan dengan alasan karena keduanya hadiri paripurna pengesahan APBD 2019, kata dia, merupakan alasan yang sangat lucu dan kekanakan. “APBD itu untuk kepentingan rakyat dan
daerah. Masa perintahkan anggota fraksi untuk menolak. Saya dengan pak Nuryadin hadir di paripurna sekaligus menyetujui APBD 2019 karena atas perintah Ketua DPD Partai,”tegas Asrul yang juga ketua Komisi I DPRD Halteng ini. Ketua Bidang Idiologi dan Perkaderan DPD PDIP Malut Salim Taib mengemukakan, kewenangan menonaktifkan dan memecat kader adalah kewenangan DPP PDIP. “ DPP PDIP sendiri dalam menghadapi Pemilu 2019 ini, tidak akan melakukan pecat-memecat kader. Kalau ada masalah DPP PDIP meminta cepat diselesaikan,” terangnya. (far/mpf)
HUT DWP Khidmat
HUT: Dharma wanita persatuan (DWP) Halteng merayakan HUT ke-19 di Pandopo Falcino, Kota Weda, Jumat (21/12).
WEDA - Dharma wanita persatuan (DWP) Halmahera Tengah (Halteng) merayakan Hari Ulang Tahun ke-19 di Pandopo Falcino, Kota Weda, Jumat (21/12). Kegiatan yang dibuka oleh Asisten III Hi. Husein Nurdin ini berlangsung khikmad. Asisen III Husein Nurdin mem-
bacakan sambutan Bupati Edi Langkara menyampaikan, DPW merupakan organisasi masyarakat perempuan, sudah seharusnya mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional dan menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan untuk memberikan kontribusi penuh dalam menyuk-
seskan program nasional. “ Perlu diingat DPW dalam melaksanakan kegiatan tidak mesti berdiri sendiri, melainkan harus selalu bermitra secara sinergi dengan SKPD terkait dan organisasi-organisasi wanita atau lembaga masyarakat lainnya,” ujarnya. Kegiatan yang dihadiri Ketua PKK Amaria Edy Langkara dan Wakil Ketua PKK Mardia Abdurahim, menunjukkan organisasi ini mengedepankan nilai-nilai positif dari setiap kegiatan yang dilaksanakan sebagai landasan pembentukan karakter dan pola hidup sehat. Kegiatan HUT DWP ini diselingi dengan melaksanakan senam pagi dan juga penyerahan hadiah yang disponsori oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Maluku, serta BNI. Ikut hadir dalam acar itu pengurus DWP Halteng, Staf Ahli, para Asisten, Pimpinan SKPD, para ASN, dan ibu-ibu Bhayangkari Halteng. (far/mpf)
Sejumlah Penyuluh Kemenag Terancam PAW WEDA - 2016 lalu 48 tenaga penyuluh Kementerian Agama (Kemenag) Halmahera Tengah (Halteng) diangkat untuk bertugas di seluruh kecamatan. Namun setelah diangkat, 48 tenaga pendamping itu banyak tidak menjalankan tugas. Ini dikemukakan Sahdan Senen, Kasie Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Halteng, Jumat (21/12). Menurutnya, pembimbing ini selain mendirikan pengajian, juga bertugas menghidupkan majelis ta’lim di setiap tempat tugas. Namun, setelah dilakukan evaluasi pada 2017 lalu, banyak yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Karenanya, mereka yang tidak menjalankan tugas diganti atau di PAW dan sebagian lagi tidak akan menerima honor penyuluh lantaran tidak menyampaikan laporan kegiatan penyuluh. “Honor hanya dibayar untuk penyuluh yang menyampaikan laporan kegiatannya. Kalau selama 6 bulan tak menyampaikan laporan maka kita akan PAW,”terangnya. Sejauh ini baru 3 orang yang diganti lantaran tak menjalankan tugas. Ketiga penyuluh yang sudah dipecat itu adalah penyuluh yang bertugas di Wairoro, Kecamatan Weda Selatan. “Kedepan akan diupayakan penyuluh yang menjalankan tugas dengan baik akan diangkat menjadi PNS,” tandasnya. (far/mpf )
SABTU, 22 DESEMBER 2018
POLMAS
HARIAN
MALUT POST
3
Art: Resayfa Rumra
SOROTAN Mukhtar: Harusnya BPKPAD Minta Inspektorat Periksa T E R N AT E – Dugaan adanya utang “siluman” yang disodorkan sejumlah SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) yang diterima Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Asen Daerah MUHKTAR Adam (BPKPAD) Malut mendapat perhatian akademisi Universitas Khairun Ternate, Dr. Mukhtar Adam. Menurut Mukhtar, semestinya utang tersebut jangan dulu dipublikasi melainkan diselesaikan secara internal oleh BPKPAD. “Jika dalam pengendalian ditemukan keganjilan atas pengakuan utang yang belum dilaksanakan, dapat disampaikan ke Inspektorat atau BPK sebagai auditor yang sudah memeriksa. Bukan dengan mempublikasikan ke publik. Itu sama dengan membuka bobrok pemerintahan AGK. Mestinya menahan realisasi belanja dan meminta Inspektorat memeriksa,” kata Mukhtar kemarin (21/12). Sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang bertugas melakukan pengendalian keuangan dengan menetapkan tata kelola keuangan yang baik, menurutnya, Bambang bisa meminta Inspektorat atau BPK melakukan audit pengujian. “Persoalan ini diatur dalam kebijakan tata kelola keuangan. Jika temuannya benar maka dilakukan penghapusan utang oleh TAPD. Artinya Sekda selaku koordinator TAPD menerbitkan keputusan pengakuan utang dengan memberi sanksi kepada SKPD yang mengajukan utang dimaksud. Tetapi, sekali lagi ini soal pengendalian internal, harusnya dituntaskan secara internal. Tidak perlu Kepala BPKPAD mencari sensasi,” tutup Mukhtar. (tr-01/jfr)
BOS Triwulan IV Cair SOFIFI- Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara (Malut), Imran Jakub telah mencairkan dana BOS triwulan IV tanpa harus menunggu pertanggungjawaban triwulan III dari masing-masing sekolah. Langkah diambil agar tidak
menyulitkan sekolah dalam melaksanakan perencanaan program. Di satu sisi, jika menunggu pertanggungjawaban sekolah, kemungkinan Januari baru bisa dicairkan. “Kalau tidak seperti ini dana tidak akan dicairkan ke sekolah. Sebab, syarat anggaran belanja
tidak langsung harus ada pertanggungjawaban triwulan sebelumnya, khususnya SMA/SMK negeri,” terangnya. Dia mengaku, kemarin semua dana sudah diproses kliring dari Bank Mandiri, bagi sekolah yang menggunakan rekening Mandiri sudah langsung masuk, tapi sekolah yang menggunakan rekening lain masih harus menunggu sampai pekan depan. “Yang jelasnya
BOS Triwulan IV SD SMP SMA SMK SLB
Rp 24.187.360.000 60.000 Rp 12.087.200.000 Rp 10.826.200.000 Rp 4.748.800.000 Rp 366.800.000
tidak sampai bulan Januari 2019,” ujarnya. (udy/jfr)
Transaksi Bisnis Capai Rp 5,25 Miliar KOMPAK: Kepala Disperindag Malut Asrul Gailea (tengah) saat foto bersama sejumlah pelaku bisnis dan pihak BI di kegiatan Misi Dagang, di Kantor Bank Indonesia, Jumat (21/2)
Deddy: BI akan Pantau Perkembangan Kerjasama Peliput : Suryani Tawary Editor : Jufri Duwila TERNATE- Misi dagang yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara (BI Malut) dan Disperindag Malut ber-
sinergi dengan Disperindag Jawa Timur (Jatim) di BI Malut, kemarin (21/12) berhasil meraih nilai transaksi sebesar Rp 5,25 miliar (Rp 525.383.000.000). Nilai itu diperoleh dari transaksi dagang antara pengusaha Jatim
dengan pengusaha Malut dengan bidang bisnis berupa kopra, kelapa dan produk turunannya, vanili, olahan kripik buah, ikan, telur dan ayam, kopi serta komoditi unggulan lainnya di Malut. Hery Wiriantoro, Kabid Industri Agro Disperindag Jatim mengatakan, melalui transaksi ini, maka produksi unggulan dapat didistribusi ke Malut, begitu juga sebaliknya sehingga pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi. “Kita perkenalkan pengusaha Jatim dengan pengusaha dan petani Malut agar ketika Jatim kekurangan bahan baku maka dapat dibeli di Malut, begitu sebaliknya,” jelas Hery seraya mengharapkan transaksi ini bisa berkelanjutan. Kadis Disperindag Malut, Asrul Gailea mengatakan pemerintah terus mendorong untuk dilakukan
transaksi lebih banyak lagi antara pengusaha Malut dengan Jatim. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan misi dagang. Intinya, pemerintah siap memfasilitasi jika pengusaha memiliki semangat untuk terus mengembangkan usaha,” kata Asarul. Kepala tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Malut, Deddy Adhiyatna mengatakan BI Malut mendorong kerja sama ini agar berkelanjutan karena memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi. Menurut dia, misi dagang ini merupakan peluang bagi Malut untuk mendistribusikan produk olahan yang dimiliki Malut. BI juga, kata dia, akan terus memantau perkembangan kerja sama dan melakukan pelatihan. (mg-02/pn/jfr)
PENYERAHAN: Anggota KPU Malut Pudja Sutamat saat menyerahkan alat peraga kampanye (APK) secara simbolis kepada salah satu perwakilan dari Partai Golkar, Jumat (23/12)
KPU Serahkan 328 APK Pemilu 2019 TERNATE - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi menyerahkan Alat Per-
aga Kampanye (APK) secara simbolis kepada 42 peserta Pemilu di kantor KPU Malut, kemarin (21/12). Jum-
lah APK jenis baliho yang diserahkan tersebut sebanyak 328 APK. Ketua KPU Malut, Syahrani Somadaya kepada Malut Post mengatakan, APK jenis baliho yang dicetak KPU ini hanya pada tingkat Provinsi yang diserahkan. Sementara untuk Kabupaten Kota akan diresahkan langsung oleh KPU kabupaten kota masing-masing.”Jadi kami serahkan pada peserta pemilu Dapil Provinsi yakni Caleg Provinsi, DPD dan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden,”katanya. Untuk Capres dan Cawapres masing-masing Presuden 16 buah baliho dari dua Pasangan Calon, partai politik sebanyak 11 buah per parpol dan DPD 5 buah baliho per calon.”Untuk Capres dan Cawapres, totalnya 32 buah baliho, untuk Parpol totalnya 176 baliho dan DPD totalnya 120 baliho,”jelasnya. “Semuanya sudah diserahkan secara simbolis. Karena dihadapkan pada peserta pemilu agar memasang baliho diberikan di tempat yang sudah ketentuan dalam aturan, “harap Syahrani. APK diserahkan lansung oleh komisioner KPU Malut Pudja Sutamat kepada 42 deligasi peserta pemilu yakni 2 orang dari tim kampanye CapresCawapres, 16 orang dari Parpol dan 42 orang dari calon DPD. (tr-01)
Dua Alasan Pemprov Dianggap Tidak Logis TERNATE – Alasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) tidak mau terburu-buru memecat aparatur sipil negara (ASN) mantan narapidana kasus korupsi dinilai tidak logis oleh akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Dr. Muhlis Hafel. Menurutnya, dua alasan Pemprov, yakni edaran Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Nasional LKBHN) karena masih menunggu judicial review Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan alasan pertimbangan kemanusiaan terlalu mengada-ngada. Pasalnya, sejumlah kabupaten/kota sudah mengambil langkah tegas terkait pemecatan ASN mantan napi korup. “Pemprov terkesan tidak memiliki keinginan untuk memberantas korupsi. Padahal keputusan Pengadilan telah memiliki kekuatan hukum tetap atau inkra dan telah melanggar ketentuan di dalam UU ASN. Sementara judicial review yang diajukan LKBHN prosesnya masih berjalan, karena itu Pemrov sudah saatnya menegakkan UU ASN,” ujarnya. Sementara terkait alasan kemanusiaan, kata Muhlis, merupakan alasan yang tidak masuk akal. Karena justru koruptor sendiri telah melakukan pelanggaran kemanusiaan dengan melenyapkan uang rakyat. “Yang dikorupsi itu uang rakyat, bukan uang negara. Artinya dana itu akan digunakan untuk kepentingan rakyat. Dengan demikian, Pemprov tidak memiliki alasan untuk tidak mengeksekusi ASN yang telah berkhianat terhadap negara dan rakyat,” ujarnya. (tr-01/jfr)
4
HARIAN
HUKUM & KRIMINAL
MALUT POST
SABTU, 22 DESEMBER 2018
Tiga Sachet Heroin Diamankan TERNATE - Kepolisian Sektor (Polsek) Ternate Utara menemukan narkotika jenis heroin sebanyak tiga sachet berukuran sedang. Penemuan heroin itu diakui Kapolsek Ternate Utara Iptu Ambo
Wellang. Ia menuturkan, penemuan tiga sachet ukuran sedang itu ditemukan dua pekan kemarin di depan kantor Telkom kelurahan Kalumpang. Ketika itu, anggota dari Polsek Ternate Utara
sedang menuju kantor Polda. Diperjalanan, anggota itu melihat ada seseorang yang menggunakan sepeda motor melintasi jalan depan kantor Telkom. Saat itu, pelaku membuang narkoba tersebut yang diisi ke dalam pembungkus rokok. Melihat hal itu, anggota Polsek Ternate Utara langsung mengambil dan memeriksa barang tersebut dan mencoba mengejar pelaku namun pelaku sudah melarikan diri. “Jadi anggota yang sampaikan ke saya bahwa ini buang saja karena ini cuma terigu. Memang barang itu mirip terigu,
tapi saya katakan jangan karena barang ini diduga heroin,” kata Kapolsek saat dikonfirmasi usai kegiatan pemusnahan barang bukti miras di lapangan Perikanan Ternate, kemarin (21/12). Barang bukti tersebut kemudian dibawa ke Satuan Narkoba Polres Ternate untuk diuji dan hasilnya barang bukti tersebut positif heroin. Hingga kini barang bukti tersebut masih diamankan oleh pihak Polsek Ternate Utara. “Kami kini masih tetap mengincar pelakunya. Heroin ini baru pertama masuk di Ternate,” pungkas Kapolsek. (cr-04/lex)
3.000 Polisi Amankan Natal Kapolda Perintahkan Jaga Ketat Gereja Editor : Irman Saleh Peliput : Hasbi Konoras
TERNATE – Polda Malut menurunkan 3.000 untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 di Malut. Ini disampaikan Kapolda Malut, Brigjen (Pol) M. Naufal Yahya. sebanyak 3.000 personel yang diterjunkan itu untuk melakukan pengamanan di semua wilayah Malut bersama-sama dengan jajaran Korem 152 Babullah maupun pemerintah daerah serta aparat keamanan lainya. “Polda ini sudah menyiapkan diri melalui rencana operasi terpusat baik dengan Korem dan pemerintah daerah,” ungkapnya, kemarin usai memimpin apel Operasi Lilin Kie Raha 2018 di halaman Mapolda. Menurut Kapolda, dalam pengamanan itu, pihaknya akan
tetap terfokus di semua Gereja yang ada di Malut maupun beberapa lokasi lainya seperti bandara, pelabuhan maupun pusat-pusat perbelanjaan. “Gereja ini akan tetap kita jaga baik ada anggota yang berjaga-jaga maupun yang patroli,” tegasnya. Jenderal bintang satu itu menjelaskan, operasi Natal dan Tahun Baru dengan sandi Operasi Lilin ini dilaksanakan secara terpusat di seluruh Polda yang ada di Indonesia termasuk Polda Malut selama 10 hari ke depan mulai dari 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 mendatang. “Kita dan stakeholder terkait sudah membangun posko-posko, dan ini akan diisi pada tanggal 23 yang berakhir sampai 1 Januari 2019,” jelasnya. Disentil terkait dengan pengamanan natal di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) lanjut Kapolda, pihaknya tidak melakukan pemetaan wilayah rawan, namun semua kabupaten kota dianggap rawan. “Pembagian personel secara merata, dan semua wilayah kita anggap rawan,” tuturnya. Dirinya juga menegaskan kepada Ditpolairud dan Dishub untuk selalu melakukan pengecekan
LILIN: Kapolda Brigjen (Pol) M Naufal Yahya saat memimpin apel gelar pasukan
alat keselamatan termasuk kenyamanan penumpang selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. “Harus lakukan pengamanan ekstra di beberapa lokasi termasuk di lokasi objek wisata,” katanya. Dirinya berharap kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah Malut khususnya untuk
umat muslim untuk saling menghargai perayaan Natal yang dilaksanakan saudara-saudara dari umat nasrani sehingga ibadah yang dijalankan tidak terganggu. “Mari kita jaga situasi di wilayah masing-masing dan saling menghargai satu sama lain,” pungkasnya.(cr-04/lex)
Polisi Musnahkan Tiga Ton Miras TERNATE - Polres Ternate musnahkan minuman keras (miras) jenis captikus sebanyak 3.607 liter atau sebanyak 3 ton, kemarin (21/12). Miras sebanyak itu merupakan barang bukti hasil penangkapan beberapa bulan terakhir. Pemusnahan dilakukan lapangan Perikanan Ternate yang dipimpin Kapolres Ternate, AKBP Azhari Juanda. Kepala Satuan (Kasat) Sabhara Polres Ternate, AKP Hefrizon menjabarkan, barang bukti yang dimusnahkan itu terdiri dari barang bukti yang turut diamankan oleh Polsek jajaran dan Direktorat Sabhara Polda Malut. Di antaranya, 93 kantong plastik captikus dari Polsek Utara. 200 kantong plastik captikus dari Polsek Pulau Ternate. 438 liter captikus dari Polsek Ahmad Yani, 146 botol captikus dan 41 kantong plastik captikus dari Polsek Ternate Selatan. 1.766 liter cap tikus dan 100 botol bir dari satuan Sabhara Polres Ternate dan 1.175 liter captikus dari Direktorat Sabhara Polda Malut. “Total keseluruhan miras yang dimusnahkan berjumlah 3.607 liter atau 3 ton. Untuk Bir itu ada 100 botol, gabungan bir hitam dan bir putih,” kata Hefrizon. Namun, lanjut perwira polisi itu masih ada hasil tangkapan dari Polsek Ternate Selatan yang kini berada di Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate dengan rincian Bir bintang sebanyak 4.320 kaleng. Bir hitam dan putih sebanyak 780 botol. “Baran bukti ini masih di Kejari Ternate menunggu pemusnahan oleh Kejari,” ungkapnya. Selain barang bukti
miras, Polres Ternate juga turut memusnahkan barang bukti knalpot racing yang diamankan oleh Satuan Lalu Lintas sebanyak 262 buah dari berbagai jenis dan merek knalpot. Sementara, Kapolres Ternate AKBP Azhari Juanda dalam sambutannya mengatakan miras dan penggunaan knalpot racing menjadi konsentrasi Polres sebab dua hal itu selalu dipertanyakan oleh masyarakat. Menurutnya, dalam penanganan dua hal itu, Polres tentunya tidak bisa bekerja sendiri melainkan dibutuhkan kerja sama dari instansi terkait seperti TNI, Kejaksaan, Pengadilan, Pemkot Ternate dan tokoh masyarakat. “Ini harus ada gerakan bersama, kalau hanya mengandalkan Polres atau TNI saja tentunya tidak bisa karena tempat yang harus diawasi itu cukup banyak,” tutur Kapolres. Kata Kapolres, kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi miras itu harus dihilangkan. Untuk mengubah kebiasaan tersebut tentu dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak. Karena yang dijaga adalah marwah dan martabat Kota Ternate. “Intinya kita harus menjaga marwah dan martabat Kota Ternate dan kesultanan Ternate,” tukasnya. Mantan Kapolres Tidore Kepulauan itu mengaku pihaknya selalu gencar melakukan razia di Kota Ternate. Namun tetap saja masih ada miras yang masuk ke Kota Ternate. Hal itu menandakan bahwa masih ada masyarakat yang ingin mengkonsumsi
PEMUSNAHAN: Suasana pemusnahan miras kemarin (22/12)
miras. Ia meyakini bila masyarakat Kota Ternate tidak lagi mengkonsumsi miras maka sebanyak apapun miras yang masuk ke Kota Ternate pasti tidak akan laku. “Kebiasaan konsumsi miras itu
yang harus diubah. Jadi mari kita bangun kesadaran masyarakat kita bahwa minum minuman keras itu bukanlah budaya dan kebiasaan orang Ternate,” pintanya. Terkait penggunaan knalpot
racing, Polres Ternate berencana akan berkoordinasi dengan Pemkot Ternate untuk melakukan penertiban terhadap bengkel-bengkel yang menjual knalpot racing. (cr-04/lex)
PEMERIKSAAN Diperiksa, Oknum Napi Menyangkal TERNATE - Penyidik Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Pulau Ternate telah memeriksa narapidana (napi) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Ternate inisial Caplok, kemarin (21/12). Napi itu diperiksa terkait dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu yang dipasok oleh tersangka inisial Total ke Lapas beberapa waktu lalu. Kapolsek Pulau Ternate, Iptu Mardiyono mengatakan pihaknya telah memeriksa napi inisial Caplok sebagai saksi dalam kasus tersebut. Hanya saja, dalam pemeriksaan, oknum napi tersebut tidak mengakui bahwa dirinya yang memesan sabu yang dibawa oleh tersangka Total. “Kami sudah periksa kemarin, tapi dia (napi) tidak mengaku,” kata Kapolsek saat ditemui usai kegiatan pemusnahan miras di lapangan Perikanan Ternate, kemarin (21/12). Meski begitu, lanjut Kapolsek, pihaknya hingga kini masih menunggu hasil uji dari Labfor Makassar. “HP tersangka sudah kami kirim, dan sekarang masih menunggu hasilnya. Nanti dari hasil uji di labfor itu akan diketahui siapa yang memesan sabu itu. Karena percakapan via SMS atau telepon akan diketahui,” jelasnya. Tak hanya itu, tim penyidik Polsek Pulau Ternate juga berencana akan memeriksa salah satu petugas Lapas yang saat itu menemukan sabu. “Kami berencana akan periksa sipir Lapas yang temukan sabu itu juga. Dan dalam kasus ini, tersangkanya baru satu orang yakni Total,” singkatnya. (cr-04/lex)
MIRAS: Barang bukti Captikus yang diamankan petugas
Polres Halbar Sita Captikus TERNATE - Polres Halmahera Barat (Halbar) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan minuman keras jenis captikus sebanyak 1.000 kantong plastik. Miras tersebut direncanakan akan dipasok ke Kota Ternate, Jumat (21/12) dini hari. Miras sebanyak 1.000 kantong itu diselundupkan menggunakan satu
unit mobil pick up nomor polisi DG 8616 M. Kapolsek Sahu, Ipda A Kahfi Z mengatakan dalam pelaksanaan razia tersebut, personil Polsek Sahu melakukan pengejaran dan berhasil menghentikan kendaraan yang memuat miras tersebut. Pada saat di hentikan di tanjakan di Desa Gamsungi karena takut pemilik miras kemudian melarikan diri ke hutan,
dengan pertimbangan keamanan pihaknya tidak dilakukan pengejaran dan hanya mengamankan barang bukti miras dan sopir beserta kendaraan. Lanjut Kapolsek, berdasarkan hasil introgasi kepada sopir bahwa miras tersebut rencananya akan dibawa ke Peot kemungkinan akan dibawa ke Kota Ternate. “Selanjutnya barang bukti miras tersebut langsung diamankan di Polsek Sahu, dan terhadap sopir dan kendaraannya, sudah dipulangkan dan diberikan pembinaan agar tidak lagi mengantarkan barang haram tersebut,” ucap Kapol-
sek. Terpisah, Kapolres Halmahera Barat, AKBP Deny Heryanto mengatakan pihaknya selalu intens melakukan operasi atau razia terhadap miras di kabupaten Halbar. Upaya itu diharapkan bisa menjadikan Halbar bebas dari barang haram. “Giat razia hampir setiap hari dilaksanakan oleh polsek-polsek dan Polres. penyitaan miras tergantung siapa yang apes pas kena razia dan pasti disita barang buktinya. Saya juga minta masyarakat jangan suka teler atau mabuk karena itu kawan setan banyak mudharat,” pungkasnya.(cr-04/lex)
TIDORE KEPULAUAN HARIAN
MALUT POST
SABTU, 22 DESEMBER 2018
5
Sampah Tertumpuk, DLH Lepas Tangan Sebut Pembersihan Kali Mati Bukan Tugas Mereka Editor : Irman Saleh Peliput : Mahfud H. Husen
TIDORE –Tumpukan sampah yang terjadi di sejumlah kali mati di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) hingga kini belum dibersihkan. Seperti yang terjadi di kali mati seputaran Pasar Gosalaha, Kelurahan Goto.Tumpukan sampah ini sudah terjadi hingga bermingguminggu, namun petugas kebersihan belum mengangkutnya. Hal ini tentu sangat mengganggu estetika lingkungan dan berdampak pada
kesehatan masyarakat.Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tikep, Yahya Idrus saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya menangani masalah sampah rumah tangga yang dibayar retribusi oleh warga dan kebersihan di badan jalan. Sementara untuk wilayah cakupannya tidak sampai ke kali mati. ”Objek kerja kita memang seperti itu. Jadi kalau di barangka (kali mati), saya juga susah mau jelaskan,” ujarnya sembari mengatakan kesadaran masyarakat terhadap sampah ini masih minim, sehingga perlu ada gerakan untuk menanganinya. Pernyataan Sekretaris DLH terkait dengan penanganan sampah di kali mati yang terkesan lepas tangan ini tentu tidak menunjukkan adanya solusi untuk penanganan
sampah tersebut. Padahal, dalam struktur DLH sendiri memiliki bidang yang menangani masalah kebersihan. Ditanya apakah ada inisiatif untuk turun melakukan pembersihan ke kali mati, dirinya menuturkan tidak bisa mengambil kebijakan. Ini karena dirinya bukan pengambil kebijakan. ”Namun menurut saya bisa, kalau penanganan sampah skala kota. Nanti kita buat program semacam satu bulan satu kali atau dua bulan satu kali,” katanya. Sementara dari pantauan terlihat sampah berserakan di beberapa kali mati. Hal ini juga kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Di samping itu, perlu adanya penyediaan tempat sampah di lokasi pasar. Agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke kali mati. (tr-03/lex)
SAMPAH: Salah satu kali mati di Tikep yang tertumpuk sampah di dalamnya.
PERBAIKAN TAMBATAN perahu yang terletak di Pantai Tugulufa saat ini sedang ditutup. Hal ini karena adanya perbaikan pada jembatan yang merupakan proyek DKP Provinsi ini. Pengunjung belum bisa diperbolehkan menaiki jembatan ini hingga masa perbaikan selesai.(*)
2019, Dilakukan Pemeliharaan Jalan KEBERSIHAN: Suasana perbersihan lokasi yang nantinya digunakan kegiatan menyambut tahun baru
Wawali Pimpin Pembersihan Lokasi Kegiatan Tahun Baru TIDORE – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Muhammad Sinen dan Sekretaris Daerah (Sekda) Thamrin Fabanyo bersama-sama dengan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para staf di masingmasing OPD, para Lurahdan Kepala Desa se-Oba Utara, dan para guru maupun siswa se-Kecamatan Oba Utara, melakukan pembersihan di
sepanjang jalan kilometer 40 Sofifi, tepat di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Jumat (21/12).Pembersihan lokasi tersebut dilakukan dalam rangka persiapan menyongsong kegiatan pergantian tahun baru 2018 ke 2019. Wawali menyampaikan bahwa, pembersihan ini dilakukan dengan melibatkan Pemkot Tidore, pihak Keca-
matan Oba Utara baik para lurah serta Kepala Desa, dan seluruh guru dan siswa di Oba Utara, sebagai bentuk kesiapan menyongsong kegiatan lepas tahun pada tanggal 31 Desember nanti. Selain kegiatan puncak pergantian tahun baru di Sofifi, Pemkot juga melakukan kegiatan zikir bersama dilaksanaakan pada 26 Desember dan dipusatkan di Open Space Tidore.
Dirinya juga meminta agar kegiatan pembersihan yang dilakukan pada ini menjadi langkah awal agar Provinsi bisa ikut bekerja sama dan bukan hanya soal menyambut tahun baru, namun kebersihan pada hari ini harus dijaga bersama. ”Pembersihan hari ini, saya minta supaya ini juga menjadi langkah awal untuk bagaimana agar dari provinsi juga ikut kerja sama. Ini bukan hanya karena menyambut tahun baru, tetapi untuk kebersihan inimulai hari ini dan seterusnya harus kita jaga agar bersih seterusnya,” tutupnya. (humas)
TIDORE – Sejumlah ruas jalan di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) berlubang. Jalan berlubang itu terdapat di seputaran Kantor Wali Kota, Kelurahan Tomagoba dan beberapa ruas jalan lainnya. Hal ini tentu dikeluhkan para pengendara jalan yang melintasi kawasan tersebut. Suhardiman, salah satu pengendara mengeluhkan adanya jalan berlubang di ruas jalan tersebut. Ini karena jalan berlubang ini sering menyebabkan kecelakaan lalulintas. ”Apalagi kalau pada malam hari. Ketika kita bawa sepeda motor harus hati-hati, karena banyak jalan yang berlubang. Ditambah lagi lampu jalan yang tidak menyala. Dinas terkait harus memperhatikan ini,” pintanya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tikep M. Ade Soleman menuturkan, perbaikan jalan berlubang itu masuk dalam pro-
gram pemeliharaan rutin. Dirinya berjanji bahwa pada 2019 nanti, pemeliharaan jalan akan dikerjakan dengan memperbaiki ruas jalan di beberapa kecamatan di Tidore yang berlubang. ”2019 kita sudah mulai melakukan pemeliharaan jalan ini. Kita akan fokus di beberapa kecamatan di Tidore ini,” tuturnya. Dirinya juga meminta kepada pihak PDAM agar setiapmelakukan pembongkaran jalan untuk kepentingan pipa air, juga harus melalui izin atau pemberitahuan dari pihaknya. ”Dan setelah memasang pipa, jalan yang dibongkar itu harus diperbaiki seperti semula. Jangan hanya dibiarkan begitu saja, ini kan salah. Saya lihat ini banyak yang dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu ke depan ketika pembongkaran, harus diperbaiki seperti semula,” tandasnya. (tr-03/lex)
6
HALMAHERA BARAT
SABTU, 22 DESEMBER 2018
Takut Ganggu Orang, Rafit Dipasung PEMERINTAHAN Pemkab Libur Tiga Hari JAILOLO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat menetapkan jadwal cuti bersama perayaan natal 2018, Senin (24/12) h i n g ga R a b u (26/12). Aktivitas perkantoran kembali normal, Kamis (27/12).”PeneSYAHRIL Abdurradjak tapan libur nasional dan cuti bersama yang dikeluarkan pemkab ini sesuai Surat Keputusan (SK) bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB),”kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Syahril Abdurradjak yang dikonfirmasi, Jumat (21/12). Karena itu, orang nomor tiga di Pemkab Halbar ini meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak menambah waktu libur.”ASN sudah harus berkantor dan melakukan pelayanan pada, Kamis (27/12),”harap mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (BPKAD) Pemkab Halbar ini. (din/met)
Diduga Gangguan Mental, Hingga tak Ikut Ujian SD Editor : Muhammad Nur Husen Peliput : Samsudin Chalil JAILOLO – Rafit Naser (12) harus menerima hukuman pasung dari ayahnya Naser Mahmud pada Oktober 2018. Ini dilakukan karena Rafit yang diduga mengalami gangguan mental itu dikhawatirkan mengganggu dan mencelakai orang.”Gangguan jiwa yang diderita ini sudah sejak lama, sehingga saat ujian siswa Sekolah Dasar (SD) pada Mei 2018 lalu, Rafit tidak diikutsertakan karena takut mengganggu temantemannya,”kata Naser kepada Malut Post, Jumat (21/12). Setelah tidak diikutkan dalam ujian, tingkah Rafit makin lama makin aneh. Sehingga pada akhir Oktober 2018 lalu diputuskan untuk dipasung dengan cara mengikat tangan dan kakinya.”Kami takut jangan sampai mengganggu orang, makanya dipasung. Proses pasung yang berlangsung kurang lebih dua bulan itu, tepatanya, Jumat (14/12), Rafit meminta agar pasungannya dilepas dengan alasan mau ke kamar mandi.”Setelah dari kamar mandi, Rafit membawa benda tajam dan langsung membacok leher bapaknya hingga 7 jahitan,”ungkapnya. Setelah pembacokan ini, dirinya langsung mendatangi Babinsa dan Polsek Sahu untuk meminta petunjuk. Tetapi hingga kini belum ada titik temu. Bahkan berbagai pengobatan alternatif juga sudah dilakukan tapi tidak ada perubahan. Tak hanya itu, Naser juga sudah
DIPASUNG : Rafit yang dipasung karena diduga mengalami gangguan jiwa.
menyampaikan ke Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan petugas kesehatan, Rabu (19/12), tetapi
Penataan Kawasan Kota 2020 JAILOLO – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat menata kawasan Kota Jailolo 2019 belum bisa dilakukan. Ini karena sesuai hasil rapat Sekretaris Kabupaten (Sekkab), Badan Pengembangan Pembangunan dan Penelitian Daerah (BP3D), Dinas PUPR, Konsultan Perencanaan dan para Asisten, diputuskan penataan
belum ada tindak lanjut.”Harapan kami pemkab bisa memberikan pertolongan,”harapnya.(din/ met)
kawasan kota dilaksanakan melalui program waterfront city. Desainnya nanti dilakukan secara terintegrasi sesuai budaya Halmahera Barat. Penataan dimulai dari toko Megaria Desa Gufasa hingga Perempatan Desa Soakonora, dan Akelamo.”Hasil dalam rapat itu sifatnya masih perencaanaan. Jadi 2019 masih difokuskan pada pembebasan lahan, dan proses pembangunan yang direncanakan selama tiga tahun itu akan dimulai tahun 2020,”jelas Kepala BP3D Soni Balatjai yang dikonfirmasi, Jumat (21/12). Perencanaan harus disusun dan dimatangkan agar tidak terkesan tiba saat tiba akal. Anggaran pembebasan lahan sudah disiapkan 2019, dan 2020 proses pembangunan dimulai,”pungkasnya.(din/met)
Polsek Sahu Gagalkan Penyelundupan Miras
AMANKAN : Polsek Sahu mengamankan Miras Jenis Captikus yang dikemas dalam 1000 kantong plastik, Jumat (21/12) dini hari.
JAILOLO – Kepolisian Sektor (Polsek) Sahu berhasil menggagalkan penyelundupan minuman keras (miras) jenis captikus yang dikemas dalam 1000 kantong plastik, Jumat (21/12) dini hari. Awalnya, saat anggota polsek merazia kendaraan di ruas jalan Sahu Timur, tiba-tiba ada mobil pick-up dengan nomor polisi DG 8616 M melintasi ruas jalan tersebut dengan kecepatan tinggi. Karena curiga, anggota polsek langsung mengejar dan tepatnya di Desa Gamsida mobil ini dihentikan. Hanya saja, pemilik barang haram itu melarikan diri ke hutan, sehingga tim razia yang dipimpin Kapolsek IPDA A Kahfi Z ini langsung mengamankan barang bukti miras, mobil dan sopir ke polsek Kapolsek mengatakan sesuai hasil interogasi yang dilakukan, sopir mengaku barang harama tersebut rencananya di bawa ke Desa Peot Kecamatan Sahu dan selanjutnya dibawa ke Kota Ternate.”Untuk sopir tidak ditahan, tetapi hanya dilakukan pembinaan agar tidak lagi melakukan perbuatan yang sama,”jelasnya.(din/met)
SABTU, 22 DESEMBER 2018
HALUT & HALSEL
HARIAN
MALUT POST
7
Kinerja Majelis Hakim Disorot ASN
DPRD Desak Publikasi Hasil Sidang
27 Desember ASN Masuk Kerja
Peliput : Samsir Hamajen Editor : Muhammad Nur Husen LABUHA – Hasil sidang sengketa pemilihan kepala desa (pilkades) di Halmahera Selatan terkesan ditutupi. Ini karena meski sidang putusannya sudah selesai dilaksanakan beberapa waktu lalu, tetapi hasilnya tak dipublikasi. ”Kenapa hasilnya tak langsung disampaikan.
Padahal kami sudah mengeluarkan anggaran cukup banyak dari desa ke ibukota kabupaten hanya untuk menunggu hasil sidang oleh majelis hakim yang diketuai Kajari Cristian Ratu Anik, Asisten I Setdakab Halsel Amiruddin Dukomalamo dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bustami Soleman,”keluh sejumlah calon kepala desa terpilih kepada Malut Post, Jumat (21/12). Menurutnya, jika hasil sidangnya dirahasiakan maka patut dicurigai.”Jangan sampai ada upaya bersama panitia kabupaten untuk mengubah hasil pilkades yang sudah
ditetapkan,”katanya. Sementara Kepala DPMD yang dikonfirmasi mengatakan hasil sidang belum diumumkan karena masih harus disampaikan ke Bupati Bahrain Kasuba terlebih dahulu sebelum diumumkan. ”Kepada kades terpilih agar bersabar. Karena hasil sidangnya tetap diumumkan setelah disampaikan ke bupati,”ucapnya. Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Gufran Mahmud meminta hasil sidang segera disampaikan. Ini dimaksudkan agar tidak meresahkan para cakades terpilih. (sam/met)
ISWAN Hasjim
LABUHA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan menetapkan libur nasional dan cuti bersama natal 2018, Senin (24/12) hingga, Rabu (26/12). Aktivitas perkantoran akan kembali normal, Kamis (27/12). ”Penetapan libur nasional yang dikeluarkan ini sesuai Surat Keputusan (SK) bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB),” kata Wakil Bupati Iswan Hasjim yang dikonfirmasi, Jumat (21/12). Karena itu, Aparatur Sipil Negera (ASN) Pemkab Halsel diminta tidak lagi menambah waktu libur. “Harus masuk kerja sesuai jadwal yang ditentukan. Kalau ada yang libur tambahan akan disanksi tegas,” tandasnya. (sam/met)
BANTUAN DLH Serahkan Bantuan ke Desa TOBELO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Halmahera Utara dalam waktu dekat menyerahkan bantuan sepeda motor roda tiga jenis Fiar ke lima desa. Kendaraan bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI ini diserahkan dengan tujuan mengefektifkan penanganan sampah dalam kota. Lima desa penerima itu adalah, Desa Gosoma, Gorua Tengah, Rawajaya, Gura dan Gamsungi. ”Awalnya kita usulkan sepuluh unit. Tetapi hanya disetujui lima unit. Desa yang belum kebagian akan diusulkan tahun anggaran berikut,” kata Kepala DLH Samud Taha, Jumat (21/12). Karena itu, bagi desa yang sudah menerima harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk penanganan sampah. (tr-04/met)
RAMLAN HARUN/MALUT POST
KERJA SAMA: Kepolisian Resort (Polres) gelar penandatanganan kerja sama dengan Pemkab dalam rangka pengamanan natal 2018 dan tahun baru 2019, Jumat (21/12) kemarin.
Polres Gelar Pasukan Operasi Lilin TOBELO – Kepolisian Resort (Polres) Halmahera Utara menggelar apel pasukan operasi lilin 2018 di halaman kantor bupati, Jumat (21/12). Apel yang diikuti ratusan personel gabungan TNI/ Polri, Dishub, Satpol PP dan lainnya itu dipimpin langsung Bupati Frans Manery. Bu p at i s aat m e m b a c a k a n amanat Kapolri Jenderal H.M. Tito Karnavian itu mengatakan apel gelar pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh
jajaran ini, merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personel, melakukan pengecekan sarana dan prasarana pengamanan. Tujuannya memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengaman hari raya natal 2018 dan tahun baru 2019. Menurutnya, hari besar keagamaan itu merupakan momen yang akan dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul
bersama keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional. Sehingga, realitas ini akan memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama, serta mengecek kesiapan pengamanan. Kemudian menyamakan persepsi, agar pengamanan berjalan lancar. Sebab, soliditas dan sinergitas yang baik diantara para pemangku kepentingan menjadi salah satu kunci utama yang harus dipelihara dan ditingkatkan. “Saya berharap kerjasama dan sinergitas yang sudah terjalin dengan baik ini, dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan,”harapnya. Sementara upacara yang sama
juga dilaksanakan di halaman Kantor Dinas Perhungan (Dishub) Pemkab Halsel. Upacara yang dipimpin Wakil Bupati Iswan Hasjim itu dihadiri sejumlah personel. Sementara Kapolres AKBP Agusng Setyo meminta jajaran TNI/Polri mengantisipasi sejumlah kejahatan yang terjadi, ”Apel gelar pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini, merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personel, melakukan pengecekan sarana dan prasarana pengamanan, serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan,” ucapnya.(tr-04/sam/ met)
Kelulusan CPNS Ditentukan Menpan-RB TOBELO – Peserta seleksi Calon Pegawai Negeri (CPNS) Pemkab Halmahera Utara diminta bersabar. Ini karena hasil pelaksanaan ujian hingga kini belum dikantongi pemkab.”Hasilnya belum diketahui, karena masih di Kemenpan-RB),”kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Fredy
Tjandua yang dikonfirmasi, Jumat (21/12). Menurutnya, hasil seleksi ini telah dikoordinasikan ke pusat melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Hanya saja hasilnya belum diterima karena masih menunggu penetapan. Semen-
tara itu, terkait kuota orang nomor tiga di Pemkab Halut ini, menyampaikan terdapat sebanyak 203. Meski sebelumnya telah mengusulkan sebanyak 250.“Kuota final itu 203. Karena, memang kuota sisa itu tidak ada peminat, juga terkandas di tes SKD,”ujarnya. (tr-04/met)
Bentuk Tim Penyelesaian Dualisme Imam LABUHA – Kementerian Agama (Kemenag) Halmahera Selatan membentuk tim penyelesaian dualisme imam di Masjid Al-Qautsar Desa Jiko Kecamatan Mandioli Selatan. Tim yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan pemkab yang diketuai Asisten I Setdakab Halsel Amiruddin Dukomalamo itu
masih akan dibahas dalam rapat 24 Desember 2018. ”Masalah awalnya adalah salat magrib bersama ustad Bakir. Di mana saat itu baru masuk rakaat ketiga, tetapi ustad dan jamaah lainnya tak bergabung dan memilih salat sendiri. Dalam salat itu dilakukan sekaligus, yakni magrib dan isya. Ini yang membuat jamaah protes,”kata Kepala Kemenag
Hasyim Hamzah yang dikonfirmasi Malut Post, Jumat (21/12). Menurutnya, aliran yang diduga sesat ini sudah dilaporkan sejak enam bulan lalu di Desa Jiko. Yakni aliran jamaah Muhhidin yang dibawa langsung Kubais bersama puluhan jamaahnya.”Kami belum bisa menyebut aliran sesat karena masih dilakukan investigasi,”ujarnya.(sam/met)
8
HARIAN
MALUT POST
MOROTAI & SULA
CPNS Pengumuman Tergantung Pusat DARUBAPengumuman hasil seleksi kompetisi bidang (SKB) belum diketahui kapan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Morotai masih menunggu kabar dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Menurut Kepada BKD RINA Ishak Morotai Rina Ishak, mereka masih menunggu hasil rekapan panselnas. ”Kemungkinan besar Morotai mengikuti pengumuman secara nasional,” kata Rina. Dia menuturkan validasi berkas sudah dilakukan sejak Kamis (20/12). Hasilnya akan diumumkan melalui website BKN dan Pemkab Morotai, serta ditempel di papan pengumuman. “Hasilnya juga kita tempet di papan informasi BKD,” pungkasnya. Untuk diketahui tes SKB lalu diikuti 228 dari 229 peserta. Satu orang tidak ikut. (tr02/onk).
Hendrata Serahkan 315 Sertifikat Tanah SANANA - Sebanyak 315 sertifikat Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dibagikan kepada warga Desa Umaloya dan Desa Pastina Kecamatan Sanana Kepulauan Sula (Kepsul), kemarin (21/12). Untuk Desa Umaloya sebanyak 199 sertifikat dan Desa Pastina 166 sertifikat. Penyerahan sertifikat gratis itu dilakukan secara simbolis oleh Bupati Hendrata Thes didampingi Kepala Kantor Pertanahan Nasional (BPN) Kepsul Ikram Abdul Haris di kantor serba guna Desa Umaloya. Menurut Kepala BPN Kepsul Ikram Abdul Haris, program PTSL untuk Kabupaten Sula dan Taliabu sebanyak 3204 bidang, terbagi di Sula 1377 sisanya di 1647 di Taliabu. ”Jatahnya untuk 2018 sebesar 3000an terpenuhi,” katanya. Untuk 2015 jatahnya naik menjadi 4.000-an untuk Kepsul dan Taliabu, ditambah retribusi tanah sebanyak 1500 bidang. Menurutnya, gerakan masyarakat memasang tanda batas perlu dilakukan untuk meminimalisir sengketa
batas lahan. “Karena kalau dibiarkan kadang nanti akan digeser sehingga jadi masalah,” ujarnya. Pada kesempatan itu Ikram juga menyinggung Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang belum diterapkan di Kepsul. Padahal dalam dasar tentang pengenaan pajak atas tanah dan bangunan, sudah diatur dalam regulasi. Menurutnya, Pemkab harus menyiapkan regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) untuk dipakai dalam penarikan pajak. Untuk itu lanjut Ikram, BPN akan membuat zona nilai tanah dan berkoordinasi dengan SKPD terkait agar dapat mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kita perlu melakukan penyesuaian penetapan BPHTB karena ini bisa menjadi sumber PAD,” ujarnya. Sementara Bupati Hendrata meminta Kabag Pemerintahan, Camat serta kepala DPMTSP, menyeriusi pajak pajak BPHTB. ”Saya minta agar apa yang disampaikan oleh kepala BPN tadi harus diseriusi, karena ini
PENYERAHAN : Bupati Hendrata Thes didampingi Kepala BPN Kepsul Ikram Abdul Haris (belakang) memberikan sertifikat PTSL secara simbolis kepada warga Desa Umaloya, kemarin. IKRAM SALIM/MALUTPOST
juga bagian dari mendongkrak PAD kita, jika tidak bisa kerja maka saya pastikan akan melakukan evaluasi,” tegasnya, sembari meminta agar dilakukan penyesuaian penerapan BPHTB. Terkait gerakan pemasangan tanda batas, menurut Hendrata kasus pertikaian karena tapal batas sering terjadi di masyarakat. Bahkan masalah tersebut sangat sensitif sehingga diperlukan gerakan masif. ”Dengan sertifikat berarti sah kepemilikan, kemudian bisa sebagai modal usaha,” ujarnya. Bupati juga melihat banyak masyarakat yang belum mengetahui fungsi dan sertifikat. Padahal, dengan sertifikat dapat membantu
masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. “Untuk itu mari kita dukung bagaimana sertifikat ini bisa dilegalkan,” ujarnya. Kades Umaloya Amrin Umalekhoa menuturkan, pemerintah desa sebelumnya mengusulkan sebanyak 300 rumah penerima sertifikat PTSL, hanya saja banyak rumah yang administrasinya tidak lengkap. ”Seperti kekurangan kwitansi pajak, belum ada tanda tangan dari ahli, waris serta ada surat jual beli yang sudah hilang, hingga belum ada ukuran tanah,”tandasnya. Usai menyerahkan sertifikat tanah di Umaloya, dilanjutkan dengan penyerahan di Desa Pastina. (ikh/onk/pn).
Direktur Akui PDAM Kepsul “Sakit” Produksi Air Tidak Sebanding dengan Jumlah Pelanggan
WORKSHOP Pemkab Gandeng FK Unkhair DARUBA-Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate bersama Pemkab Pulau Morotai, menggelar workshop pengantar resusitasi neonatus untuk tenaga medis RSUD Morotai, Jumat,(21/12). Pelatihan dasar resusitasi neonatus dimaksudkan untuk menekan angka kematian bayi dan ibu hamil. Mengingat dalam dua tahun terakhir, tercatat kematian neonatus sebanyak 23 kasus tahun 2017, dan 24 kasus tahun 2018. Workshop ini menghadirkan tim pemateri dari RSP Cipto Mangunkusumo yang dipimpin dr Rina Rohsiswatmo. Saat membuka acara tersebut, Sekkab Muhmmad Kharie yang membaca sambutan tertulis Bupati Benny Laos mengatakan, pemkab menaruh perhatian besar dalam bidang kesehatan. Bahwa pembangun kesehatan yang telah diselenggarakan selama ini, telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan di Morotai. “Meskipun belum dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat yang berdomisili di wilayah tersulit,” tutur bupati dalam sambutan tertulisnya. Pembangunan kesehatan di Morotai, salah satu programnya memprioritaskan pembangunan sarana fasilitas pelayanan kesehatan berupa pembangunan puskesmas yang representatif, penyediaan alat kesehatan, obatobatan, dan ambulance. Sedangkan yang utama dan lebih diprioritaskan adalah peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. ”Termasuk ketersediaan tenaga kesehatan medis, paramedis dan non paramedis Sehingga, kegiatan pelatihan Pengantar Resusitasi Neonatus menjadi penting untuk diadakan, guna menekan kasus serupa di masa-masa yang akan datang,” pungkasnya. (tr02/onk).
SABTU, 22 DESEMBER 2018
Peliput: Ikram Salim Editor: Bukhari Kamaruddin
IKRAM SALIM/MALUTPOST
MIRAS: Pemusnahan ribuan botol captikus di Mapolres Kepsul kemarin.
Polres Musnahkan Ratusan Liter Captikus SANANA - Polres Kepulauan Sula (Kepsul) memusnahkan ribuan minuman keras (miras) jensi captikus di halaman Mapolres, Jumat (21/12) kemarin. Pemusnahan miras yang diawali dengan apel pasukan Siaga Natal dan Tahun Baru yang diikuti oleh pasukan gabungan TNI, Polri, Satpol dan Dishub. Hadir dalam kegiatan itu Kapolres Kepsul AKBP Tri Yudianto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sanana Banua Purba, Dandim 1509 Kepsul Letkol Inf Karona Sitepu. Menurut Kapolres, miras yang dimusnahkan itu merupakan hasil operasi Bima Kusuma II yang dilaksanakan sejak 4 sampai 18 Oktober 2018. Total ada 1391 botol atau 600 liter captikus
yang diamankan. Dia menuturkan banyak miras yang ditemukan, menandakan peredaran miras masih marak terjadi. Karena itu polisi terus melakukan pencegahan untuk menangkal peredaran miras terutama jelang Natal dan Tahun Baru. ”Pelabuhan biasanya menjadi jalur masuk, karena itu personil kita sudah mengamankan bahkan langsung menyidangkan kasusnya,” ujar Kapolres. Dia meminta Bhabinkamtibmas meningkatkan pengawasan untuk memastikan warga tidak memproduksi captikus. ”Sebagian besar miras yang kita dapat ini dari kapal yang datang dari Falabisahaya, Manado dan Ambon,” pungkasnya. (ikh/onk).
SANANA - Layanan air bersih di Kota Sanana Kepulauan Sula (Kepsul) masih jauh dari harapan. Ada daerah yang bertahun-tahun airnya macet. Saat dikonfirmasi, Direktur PDAM Kepsul Djuadi mengaku banyak masalah yang mereka hadapi. Antara lain kerusakan sejumlah jaringan pipa hingga banyak peralatan milik PDAM yang rusak. Bahkan jaringan pipa induk yang melintasi jembatan seperti Wailu dan Waiboga rusak. ”Sekarang pipa induk tersebut sudah kita perbaiki,” kata Djuadi. Dia menjelaskan, saat ini pompa air yang digunakan kapasitasnya 26 kilowatt, yang menghasilkan air 11 liter per detik. Jumlah ini hanya cukup melayani 2.000 pelanggan saja. “Padahal jumlah pelanggan mencapai 4000,” tuturnya. Jika sumber air normal maka 3 unit pompa dapat beroperasi sehingga mampu menghasilkan 18 liter per detik sehingga bisa melayani 3.600 pelanggan. “Namun kalau musim kering, satu sumur kering sehingga hanya menggunakan dua sumur saja. Artinya kapasitas air yang dihasilkan hanya 6 liter per detik, atau hanya mampu melayani 1000 pelanggan saja,” tutur pria yang belum lama dilantik menjadi direktur. Tambah Djuadi, tahun ini mereka memperbaiki 7 pipa induk yang rusak berat. Tahun depan akan dibuat satu sumur lagi di Desa Waihama, pergantian meter SR, pemasangan jaringan pipa distribusi. ”Pekerjaan ini yang perlu kita kawal bersama agar semuanya bisa terlaksana dan pelayanan air bersih bisa normal,” harapnya sembari berjanji akan menjadikan PDAM Kepsul menjadi yang terbaik di Maluku Utara. (ikh/onk).
Benahi Jalan ke Goa Popogu DARUBA-Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pulau Morotai akan membangun jalan ke objek wisata di Desa Sangowo Barat Kecamatan Morotai Timur, tahun depan. Perbaikan jalan dimulai pintu masuk lokasi wisata Goa Popogu yang terletak di samping SMK 1 Morotai. “Itu jalan tani masuk ke Goa Popogu,” kata Kadis PUPR Abubakar A Rajak, Jumat, (21/12). Dengan adanya jalan tersebut maka akses masuk ke menuju Goa Popogu menjadi lebih mudah. Selain itu akan dibangun jalan tani di Desa Sangowo Timur dan Sangowo (induk, red). Total anggarannya Rp 1,5 miliar, dan tersebar di sejumlah kecamatan. Sementara jalan tani di kecamatan yang lain juga akan perbaiki seperti di Desa Tilei Kecamatan Morselbar, di Desa Morodadi, Wawama, Sabatai Baru, Sabatai Tua dan lainnya. “Dari Rp 1,5 miliar kita target 40 kilometer. Di Sabatai Baru kita buat 8 kilometer, kalau di Selatan Barat ada jalan tani tapi materialnya sedikit dan susah didapatkan,” akunya. Dia menambahkan jalan tani dikelola langsung Dinas PUPR, tak menggunakan rekanan. “Kita yang kelola langsung, kalau pakai pihak ketiga biayanya lebih besar,” jelas Aka, sapaan akrabnya. (tr-02/onk)
SAMBUNGAN ETALASE HARIAN
MALUT POST
SABTU, 22 DESEMBER 2018
nya (Gubernur Maluku Utara Abdul Samb Hal. 1 Gani Kasuba yang juga adik kandung Mohdar, red) sudah punya rumah di Disanalah keduanya membangun Siko, Ternate. Jadi dia tinggal di rumah pamannya,” kisah wanita kelahiran 1 keluarga dan menetap hingga kini. Sarawia dan Mohdar dikaruniai Juli 1943 tersebut. Mohdar dan Sarawia hanya ingin lima anak. Bahrain merupakan anak kedua. Kakak pertamanya, Manawia, anak-anak mereka sekolah. Tak ada sudah meninggal dunia. Sedangkan satu pun dari mereka yang bermimpi ketiga adiknya masing-masing Ainani sang anak akan jadi seorang bupati. Kasuba, Ilham Kasuba, dan Saima Ka- Namun semesta membuktikan, tangan suba. Di mata Sarawia, Bahrain adalah dingin dua orang tua ini benar-benar luar biasa. Tak hanya anak-anak meranak yang pendiam dan penurut. Sebagai petani, Mohdar dan eka, adik-adik Mohdar yang sudah seSarawia membesarkan anak-anak jak kecil menjadi yatim piatu juga ikut mereka dalam kondisi ekonomi yang disekolahkan Mohdar dan Sarawia. pas-pasan. Namun demi apapun, “Harapan kami mereka sekolah, itu keduanya tak mengizinkan anak- saja. Biar kami yang orang tua saja anak mereka putus sekolah. “Seorang yang putus sekolah,” kata Mohdar ibu boleh putus sekolah, tapi anak- menimpali. Dengan keberhasilan seperti itu, anaknya harus terus sekolah,” begitu pasangan suami istri ini tetap merenprinsip yang dianut Sarawia. Bahrain kecil bersekolah di SD dah. Keduanya tetap tinggal di rumah Bibinoi. Saat SMP, ia harus melan- sederhana mereka di Bibinoi. Mereka hanya berharap Bahrain jutkan di Labuha, ibukota Halsel saat ini. Itu karena di desa mereka belum dapat membangun Halsel sebagaimaada SMP. Di Labuha, mantan Ketua na mestinya. “Harapan seorang ibu, DPRD Halsel tersebut menumpang dia bisa memajukan Halsel,” ucap di rumah orang. “Kalau papanya pergi Sarawia. Sang Bupati sendiri tak bisa sedikit ke Labuha, dia dapat kiriman uang Rp 30 ribu atau Rp 50 ribu saja, karena pun melupakan peran ibunya. Bagi pendapatan juga pas-pasan,” tutur Bahrain, pengorbanan dan keikhlasan Sarawia saat ditemui Malut Post di sang ibu tak bisa digantikan dengan rumah mereka yang letaknya di pesisir materi apapun. “Semoga Allah SWT selalu menjaga desa, Jumat (21/12). Saat SMA, Bahrain memilih sekolah ibu dan menggantikan jasanya dengan di Ternate. Otomatis, biaya pendidi- janah-Nya. Selamat Hari Ibu, semoga ibu-ibu kannya makin tinggi. Namun Mohdar dan Sarawia bekerja makin keras. Se- Halmahera Selatan selalu sehat, diberi bulan, mereka berusaha mengirimkan kekuatan dalam mendidik generasiuang Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu generasi Rabbani. Aamiin,” kata Bahuntuk biaya hidup. “Untung paman- rain di tempat terpisah.(sam/kai)
...WAJIB
“Juga jadi pengalaman yang berharga Samb Hal. 1 buat saya,” tutur kelahiran Sanana, 30 Juli 1998 itu kepada Malut Post, Kamis Selain Universitas Muhammadiyah (20/12). Satu-satunya kesulitan saat mengiMaluku Utara (UMMU), kamus tempat Zakiah menimba ilmu, ada pula kuti lomba kemarin adalah banyaknya Universitas Sultan Agung Tirtayasa, aktivitas KKN yang harus diikutinya. Thaksin University, Songkhla Rajabhat Otomatis, alumni Madrasah Aliyah University, Yala Rajabhat University, Negeri Sanana ini harus pandai-pandai Prince of Songkhla University dan Chi- membagi waktu. “Nyaris tidak ada waktu untuk latihan karena bertepaang Mai Rajabhat University. Lomba dilakukan sejak 19 Desem- tan juga magang di Wangdee School ber untuk memperingati HUT ke-19 (lokasi KKN, red). Tapi dengan kerja Dharma Wanita Persatuan Konjen RI di keras alhamdulillah bisa raih juara,” Songkhla. Tema yang diangkat adalah ucap Zakiah. Keberhasilan Zakiah ini disambut “Meningkatkan Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Membangun Ketah- gembira UMMU. Kepala Kantor Uruanan Keluarga untuk Kesejahteraan san Internasional (KUI) UMMU, Faujia Umasugi mengatakan, Zakiah adalah Bangsa”. Di tengah kesibukannya mengikuti salah satu mahasiswa yang ikut KKN KKN, dara asal Kepulauan Sula itu ha- dan mampu memanfaatkan waktu rus membagi waktu dengan persiapan luangnya dnegan baik. “Ada empat lomba. Ada dua kategori lomba, untuk mahasiswa yang ikut, yakni Zakiah penutur asing dan penutur Indonesia. Buamona, Muhammad Yunus, Lily Zakiah pilih penutur Indonesia, meski Shantra dan Nina Fhistary. Zakiah itu ia juga berasal dari jurusan Bahasa mahasiswa berprestasi. Kami punya prospek bahwa mahasiswa bisa bersaInggris. Hasilnya, Zakiah berhasil menyabet ing dan mempertahankan prestasi dijuara 1. Sementara perwakilan Univer- mana pun mereka berada,” ungkapnya. Terpisah, Rektor UMMU, Dr. Saiful sitas Sultan Agung dapat juara 2. Juara 3 diraih perwakilan Thaksin University. Deni menuturkan, salah satu kebijakan Ini bukan prestasi pertama Zakiah. UMMU adalah membekali para dosen Putri pasangan Muhammad Buamona dengan pemahaman Bahasa Inggris. dan Raida Makian ini sebelumnya Harapannya, hal itu akan berdampak meraih juara 4 dalam National Univer- pada mahasiswa. “Saat dosen sudah memiliki pemasity Debating Competition di Ambon Juli lalu. Dia lalu berangkat ke Malang haman yang mumpuni otomatis beruntuk mengikuti lomba tingkat nasi- dampak kepada mahasiswa seperti saat ini. Ada beberapa mahasiswa kita onalnya. Zakiah berharap, gelar yang dibawa kirimkan KKN ke Thailand. Ini juga pulangnya bisa membawa nama baik menambah pengalaman mereka,” bagi UMMU di kanca internasional. pungkasnya.(mg-04/kai)
...ZAKIAH
...KAWAL Samb Hal. 1 namun masing-masing tim memilih untuk merahasiakan formasi, taktik serta strategi yang akan diterapkan. PSM Makassar sudah menggelar training atau latihan resmi terakhir di stadion gelora Kie Raha, Jumat sore kemarin. Zulham cs terlihat serius dan fokus dalam sesi latihan. Syamsuddin Batolla, asisten pelatih PSM, mengaku timnya sudah siap, baik secara fisik maupun mental untuk menghadapi Laskar Kie Raha sore ini. Meski di satu sisi, PSM mengeluhkan kondisi lapangan yang dinilai tidak memadai karena struktur tanah dan becek akibat guyuran hujan. “Sejak awal sudah kita susun dan siapkan (formasi), sebab pasca berkahirnya liga 1, kita sudah tau bahwa akan ada pertandingan piala Indonesia di Ternate, makanya sudah kita siapkan,” kata Syamsuddin yang enggan menyebutkan susunan pemain serta formasi. “Nanti besok (Sabtu hari ini) saja baru bisa diketahui, kita belum bisa beberkan sekarang,” cetusnya. PSM sepertinya bakal mengandalkan pemain lokal Zulham Zamrun sebagai penggedor pertahanan Persiter. Bahkan, pemain kelahiran Gambesi Ternate itu dipercayakan untuk menjadi kapten pada laga sore ini. Menurut Syamsudin, ban kapten yang akan dikenakan di lengan Zulham tersebut dinilai merupakan langkah yang paling suportif dan apresiatif. Sebab, Zulham merupakan pemain yang lokal Ternate dan pernah membela Persiter. Selain itu, di skuad PSM Makassar Zulaham termasuk pemain senior yang diharapkan bisa menjadi panutan di depan publik Maluku Utara, terutama pecinta
...SEJARAH Samb Hal. 1 Ketinggalan gol membuat Laskar Kie Raha yang diperkuat Oktavianus Maniani bermain lebih agresif. Hasilnya di menit ke 54, Persiter mendapat penalti dan dieksekusi dengan sempurna oleh Rahmat Poci Rivai. Imbang 1 - 1, pelatih PSM Petar Segrt memasukkan bomber Ilija Spasojevic. Dan Spaso pula yang menentukan gol kemenangan PSM di menit akhir pertandingan. Memori enam tahun lalu adalah bentrok terakhir kedua tim. Sebelumnya di Divisi Utama 2006, Persiter Ternate yang baru promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, mempermalukan PSM saat bermain kandang. Saat away ke Stadion Mattoangin, kedua tim bermain imbang 1 – 1. Setahun setelahnya yakni di Liga Divisi Utama 2007, kedua tim saling mengalahkan. Persiter yang kala itu dilatih Jackson F. Tiago finish di urutan enam wilayah dua sekaligus memastikan tiket ke Indonesia Super Leaque (ISL). Namun ketiadaan dana serta konflik berkepajangan pemilihan Gubernur membuat Persiter absen dan terdegradasi ke Liga 3. Sabtu sore, 22 Desember, Persiter Ternate yang tengah berjuang mengembalikan nama besarnya kedatangan tamu istimewa. Adalah runner up Liga Indonesia 2018, PSM Makassar yang menyambangi Gelora Kie Raha. Keduanya bertemu dalam babak 64 besar Piala Indonesia tahun 2018. Jika bicara update status terkini jelas beda. PSM adalah runner up kompetisi PSSI sedangkan Persiter gagal di putaran regional Liga 3 musim ini. Dari sisi materi, kedua tim juga berbeda. Persiter yang diasuh mantan bomber Persebaya Qwetly Alweni mengandalkan pemain lokal yang minim pengalaman. PSM meski tidak mengikutsertakan legiun asingnya seperti Wiliam Pluim dan Mark Klok serta choach Albert Rene yang liburan tetaplah menakutkan. Asisten pelatih Syamsudin Batola, membawa beberapa nama besar yang malang melintang Liga Indonesia. Melihat tradisi dan starting line up selama mengikuti kompetisi liga, PSM tak akan merubah patronnnya selama ini. Formasi 4-2-3-1 tetap akan dimainkan. Selain sudah terbiasa, formasi 4-2-3-1 membuat Juku Eja tampil agresif. Selama dilatih Albert Rene, karakter permainan anak anak Makassar yang keras dan cepat mampu diekploitasi dengan pola ini. Di posisi penjaga gawang, remaja bernama Hilman sepertinya akan jadi pilhan utama. Selain karena Rivky
...SULUNG Samb Hal. 1 Kini di usianya yang sudah sepuh, Fatma tinggal menikmati hari tuanya dan menjadi sumber kebijaksanaan bagi anak dan cucu-cucunya. Sepeninggal suaminya, Muhammad Arif Abdurahman di usia 48 tahun, Fatma harus berjuang sendiri menyekolahkan anak-anaknya. Wanita kelahiran 1932 itu bekerja apa saja, mulai dari menjahit hingga berjualan kue dan pisang goreng. “Waktu itu Bur (nama panggilan Burhan, red) baru saja lulus dari sarjana, sementara Yani (Ahmad Yani, adik Burhan, red) baru keluar dari SD, dan Mansur baru lulus ST (setingkat SMP),” ungkap Fatma saat ditemui di kediamannya di kelurahan Tanah Raja, Ternate Tengah, Jumat (21/12). Sebagai anak tertua, Burhan harus membantu ibunya menjadi tulang punggung keluarga. Dia kerap keliling kampung menjajakan jualan sang ibu. “Itu dilakukan sampai mereka sarjana,” sambung Fatma. Burhan memang tumbuh sebagai kakak yang bertanggungjawab. Padahal, kata Fatma, semasa kecil ia sering bolos sekolah. “Saya selalu nasihati, agar terus sekolah biar bisa jadi orang sukses. Alhamdulillah, dia penurut dan pekerja keras juga,” kata Fatma. Fatma mengaku bangga dengan pencapaian Burhan. Anak sulungnya itu berhasil menjadi Wali Kota Ternate selama dua periode. Sementara anak-anaknya yang lain, yakni Mansur Abdurahman adalah
9
sepak bola Ternate. “Kaptennya kami kasih ke Zulham, mengingat dia adalah putra Ternate dan juga bentuk dari apresiasi kita ke dia. Dia adalah salah satu pemain senior yang diharapkan bisa menjadi leader di lapangan besok (hari ini, red),” ungkpanya. Meski bermain di hadapan publik Persiter, namun PSM tidak ingin takluk. Syamsudin mengaku anak asuhnya sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi usai menduduki posisi runner up Liga 1 2018. PSM tentu punya ambisi besar untuk memenangkan laga ini, bahkan bisa mengantarkan PSM hingga bisa juga sebagai pengobat dahaga juara Liga 1. “Semua harus optimis, dan target kita harus menang sehingga bisa ke fase berikutnya,” tegas Syamsuddin. Menurutnya, hingga saat ini, pihaknya mengaku buta dengan materi pemain Persiter. Sehingga, pihaknya belum bisa membaca atau melakukan pemetaan perlawanan terhadap Persiter. “Kami buta dengan kekuatan Persiter, tapi biasanya, tim-tim yang berada di kasta bawah, seperti Persiter memiliki motivasi dan semangat yang tinggi. Ini yang harus kita jaga,” ungkapnya. Dalam pertandingan kali ini, PSM tidak menurunkan beberapa pemain asing, lantaran sedang liburan memasuki natal. Mereka diantaranya, Steven Paulle (Prancis) sebagai bek, Marc Anthony Klok (Belanda) di gelandang, Wiljan Pluim (Belanda) yang juga di posisi gelandang serta Bruce Djite (Australia) sebagai penyerang. Optimisme yang tinggi itu juga diusung Persiter Ternate. Salah satu bek terbaik Persiter, Lagampang Ridwan mengaku laga sore ini bakal berjalan ketat nan kompetitif. Menurutnya, Zulham Zamrun harus dikawal ketat jika ingin meraih kemenangan. Sebab, ambisi Zulham saat ini adalah
ingin menundukkan Persiter di hadapan pendukungnya. PSM memang diunggulkan dalam sisi kualitas. Tapi bukan berarti, Persiter harus menyerah begitu saja. Ini kandang Persiter, ini Stadion angker milik Laskar Kie Raha. Dengan mendapat dukungan suporter dan pendukung Persiter, tentu anak asuh Qwetly Alweni ini punya motivasi tinggi untuk meraih kemenangan. “Kami Optimis bisa meraih hasil maksimal besok. Memang PSM punya kualitas permainan yang cukup baik, tapi kita juga punya semangat dan motivasi tinggi untuk bermain. Jadi, kami akan tunjukkan permainan yang baik untuk laga besok (sore ini, red),” kata Lagampang. Lagampang mengatakan, walaupun PSM Makassar memiliki pengalaman yang cukup dan strategi permainan yang baik, tapi ia optimis Persiter bisa membobol gawang PSM. “Pemain yang paling diawasi adalah Zulham Zamrun, apalagi main di kampung halaman sendiri pastilah dia lebih termotivasi. Selain itu, ada Rizki Pelu, Rasyid Bakrie. Mereka juga pemain dari timur yang punya motivasi tinggi. Kami harus terus mengawal mereka. Namun demikian kita optimis meraih poin karena Persiter punya nama besar, kita yakin bisa ciptakan sejarah baru,” tutupnya. Sementara itu, salah satu suporter Persiter, Abullah Adam mengatakan siap memberi dukungan penuh pada tim Persiter. Pria yang mengagumi Persiter sejak tahun 2000 ini menilai Persiter bisa meraih kemenangan sore ini. “Persiter akan menang karena selain konfigurasi pemain, juga dilatih oleh coach yang banyak pengalaman. Kemudian, suporter yang banyak akan membuat Persiter tampil percaya diri dan pasti menang,” ujarnya.(aji/tr-04/yun)
Mokodompit absen, Hilma telan menunjukan kelasnya sebagai penjaga gawang masa depan PSM dan juga Indonesia di empat laga terakhir liga musim 2018. Posisi back kanan mutlak milik Zulkifli Sukur, demikian juga bek kiri yang sangat mungkin ditempati bek muda lainnya, Reva Adi Utama. Kehilangan Steven Paulie dan Abdurahman memang berpotensi menyisakan lubang di lini pertahanan. Paulie dan Abdurahman adalah pilihan utama choach Rene dan nyaris bermain penuh selama Liga. Untuk menutupinya, choach Syamsudin Batola kemungkinan memainkan duet Ardan Aras dan Wasyiat Hasbullah di posisi center bek. Lalu posisi dua defensive midfielder akan ditempati oleh M. Ardan dan Rasyid Bakri. Posisi Rasyid bisa juga diambil alih Rizky Pellu. Kelebihan ketiganya adalah pintar beradaptasi sebagai gelandang box to box atau bermain sebagai deep lyngplaymaker. Lini tengah PSM terutama saat Pluim dan Klok bermain adalah salah satu yang terbaik di kompetisi Liga Indonesia. PSM sangat fasih melakukan transisi dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya. Untuk posisi bomber utama, absennya Guy Junior membuat Zulham Zamrun jadi satu satunya opsi. Apalagi M. Rahmat juga tak dibawa PSM ke Ternate. Zulham terbiasa bermain cair baik sebagi target man ataupun bermain melebar. Karena itu, peluang bermain dengan false nine juga terbuka mengingat lini kedua PSM punya banyak opsi. Di kiri Saldi atau Asnawi Mangkualam akan berebut starter. Khusus Asnawi, choach Batola bisa juga memainkannya sebagai penyerang lubang di belakang Zulham atau bermain lebih ke belakang sebagai gelandang box to box. Di posisi kanan, Arsyad Yusgiantoro akan berebut tempat dengan Heri Sutanto. Bagi saya, siapapun starting line up yang diturunkan, kualitas bermain PSM akan tetap terjaga. Kunci permainan PSM selama ini adalah penguasaan lini tengah. Karena itu, choach Qwetly sebaiknya menerapkan pressing tinggi saat kehilangan bola di daerah pertahanan PSM. Artinya, pemain depan Persiter harus jadi orang pertama yang merebut bola dan menjadi lini bertahan. Membiarkan PSM menguasai lini tengah dan mengatur tempo akan sangat berbahaya. Bagaimana dengan Persiter? Skuad muda dan minim pengalaman adalah salah satu kekurangan, Namun dibalik itu, Persiter layak bersyukur karena permainan mereka nyaris tak terbaca lawan. Mungkin
hanya Anggi Yusuf yang punya kiprah nasional dan dikenal public sepakbola. Posisi penjaga gawang mutlak milik Ridwan Kasim. Kico selama gelaran Liga 3 dan Piala Indonesia telah menunjukan kelasnya. Posisi bek kiri akan ditempati Iyan Santosa. Di bek kanan ada Kurniawan S. Subhan. Keduanya akan mengapit dua center bek Lagampang Ridwan dan Subhan Amran. Ke empat bek sejajar ini telah teruji selama liga 3 dan sejauh ini bermain konsisten. Dengan pola 4-3-3, Lini tengah Persiter akan diisi Firman Jafar dan Zhifar Marsaoly sebagai duet gelandang jangkar, ada juga nama Ikhlasul Qadri sebagai alternative. Di depannya, choach Qwetly harus memainkan Anggi C. Yusuf. Visi bermain Anggi sangat baik, penguasaan bola juga bagus serta pintar mangatur ritme. Anggi dan Zhifar diharapkan akan mengimbangi lini tengah PSM, jika lini tengah imbang maka urusan mencetak gol akan dipercaya pada Ajis Yamin di kanan dan Sahrudin Irwan di kiri. Mereka akan membantu kinerja bomber utama Chalil Prasti atau Dedi Usman. Persiter sekali lagi harus bermain dengan tempo tinggi, jika kehilangan bola, maka Ajis dan Sahrudin harus bermain ke tengah memperbanyak lini tengah dan mau merebut bola. Demikian juga Dedi atau Chalil yang harus membantu pertahanan di daerah lawan. Selain permainan terbuka, keunggulan Anggi ataupun Zhifar dalam melepas tendangan jarak jauh ataupun eksekusi tendangan bebas harus di maksimalkan. Anak anak muda Laskar Kie Raha harus tampil sabar dan ngotot. Ciri khas permaina Persiter yang pendek dan cepat harus dimainkan. Secara kualitas, PSM dan Persiter boleh berbeda kasta kompetisi, tapi bermain di Gelora Kie Raha adalah kebanggaan dan harga diri. Sikap tak mau menyerah harus ditunjukan pemain di lapangan. Jika mampu mengalahkan runner up Liga, maka sejarah akan tercipta kesekian kalinya dihadapan Persitermania. Poinnya, mengalahkan PSM yang runner up liga adalah kebanggaan. Pertandingan ini juga akan jadi ajang pembuktian diri anak anak muda Ternate. Jika tampil menawan, peluang untuk mengikuti jejak Zulham, Rizky Pora, Ilham Udin Armayn, Ardi Idrus, Frets Butuan, Risval Lastori untuk bermain di Liga tertinggi akan terwujud. Berbekal dukungan pemain ke 12 yang ribuan jumlahnya, saya meyakini Persiter akan mempermalukan PSM lewat kemenangan dramatis. Toma Persiter.(*)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ternate, serta Ahmad Yani Abdurahman adalah Kepala Badan Pendapatan, Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Ternate. “Saya sangat senang, alhamdulillah mereka semua sudah sukses. Saya tidak minta imbalan apapun dari kesuksesan mereka. Saya hanya berdoa semoga Allah selalu menjaga mereka dan melindungi mereka dari hal-hal yang tidak baik,” ungkapnya. Fatma juga selalu mengingatkan anakanaknya untuk menjauhi korupsi. “Bukan hanya Bur. Yani dan Mansur juga saya ingatkan terus. Apalagi Bur ini sudah jadi wali kota. Saya harap mereka jangan korupsi, jangan mengambil hak orang yang bukan hak mereka, selalu sedekah ke orang yang kurang mampu,” pungkasnya. Peran ibu menjadi hal penting bagi Burhan sendiri. Kepada Malut Post suami Nursiah Abdurahman ini mengatakan, keberhasilannya menjadi wali kota dua periode tak lepas dari peran ibunya. ”Jadi kesuksesan yang kita raih ini adalah merupakan tanggung jawab dan peran ibu, begitu juga dengan bapak,” ujarnya. Sejak kecil, sambung Burhan, sang ibu selalu menasihati dirinya dan ketiga adiknya tentang kedisiplinan. Ibunya pernah berkata, jika kita disiplin maka kita bisa meraih kesuksesan. ”Yang berikut juga soal taat, salat serta mengajarkan bagaimana tidak mengambil hak orang lain yang bukan milik kita,” kata Burhan. Jasa ibunya yang harus berjuang seorang diri untuk menyekolahkan dirinya dan adik-adiknya selalu terpatri di hati Burhan.
“Ayah saya seorang guru agama, namun penghasilan saat itu memang hanya seberapa saja. Nah peran ibulah yang mengajarkan kami hidup dengan cara kerja keras. Setiap pulang sekolah, atau hari libur, ibu yang bikin jualan kue, pisang goreng dan lainnya, saya yang tukang jual keliling kampung. Itu dilakukan selama masih duduk di dunia pendidikan,” terangnya. Saat itu, akunya, ia belum terlalu memikirkan perjuangan ibu. Namun saat meraih kesuksesan, hal pertama yang muncul di benaknya adalah ibunya. “Nanti setelah kami menjadi orang yang sukses baru terasa betapa besarnya peran ibu dan ayah dalam mendidik anaknya,” sambung Burhan. Kerja keras sudah diajarkan kepada Burhan dan adik-adiknya sejak kecil. Rumah mereka di Tanah Raja, kata Burhan, dibangun dengan jerih payah. Betapa tidak, pasir untuk mendirikan rumah tidak dibeli. Mereka memanfaatkan letak kampung yang dekat dengan pesisir pantai. “Jadi sebelum berangkat sekolah atau pergi bermain, ayah dan ibu selalu wajibkan kami ambil dua karung pasir dari pantai. Dan itu dilakukan terus menerus sampai pembangunan rumah ini kelar,” kenangnya. Burhan mengaku paling dekat dengan ibunya. Sebab sebagai anak sulung dia lah yang paling sering dinasihati. “Saat mencalonkan diri sebagai wali kota pun saya minta izin dulu sama ibu. Jadi segala hal yang saya lakukan harus minta pendapat ibu dulu. Kalau ibu bilang tidak, saya juga harus ikut,” tandasnya.(cr-05/kai)
LOKAL SPORT
10
SABTU, 22 DESEMBER 2018
SUAP Hamka Gerah dengan Tudingan Suap J A K A R TA Hamka Hamzah berang dengan sejumlah serangan di media massa yang mengarah ke skuat timnas saat Piala AFF 2010. Ya, kasus dugaan pengaturan skor atau main sabun di final Piala AFF 2010 kini hangat diperbincangkan. Hal itu setelah eks HAMKA Hamzah manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabussala curiga ada yang aneh dalam laga di Stadion Bukit Jalil pada leg pertama final. Netizen dengan jemarinya lantas menyerang Baca: HAMKA... Hal 11
PIALA INDONESIA Bejo Minta Bermain Lepas SURABAYA - Asisten pelatih Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro meminta anak asuhnya tidak mengkhawatirkan kondisi lapangan saat melawan Persatuan Sepak Bola Kemutar Telu (PSKT) Sumbawa Barat. Persebaya akan menghadapi PSKT pada babak 64 besar Piala Indonesia 2018 di Stadion 17 Desember, Mataram, Minggu (23/12) besok. PSKT meminjam Stadion 17 Desember yang memiliki kualitas lapangan lebih baik dibandingkan Stadion Kemutar Telu milik mereka. ”Main lepas saja. Kalau terlalu berhati-hati, malah bisa cedera nanti,” kata Bejo sebagaimana dilansir laman resmi Persebaya. Menurut mantan libero Tim Nasional Indonesia itu, Baca: BEJO... Hal 11
KALAH: Laga final AFF 2010 menyangkitkan timnas Indonesia yang kalah agregat 2-4 dari Malaysia. Ft istimewa
PSSI Minta Akun Medsos Serahkan Bukti Pengaturan Skor Final AFF 2010 Kian Terang Editor : Bukhari Kamaruddin JAKARTA - Tudingan pengaturan skor dalam dunia sepak bola Indonesia kian memanas. Banyak akun media sosial (medsos) yang terangterangan membeberkan hal tersebut. Karena itu PSSI meminta kepada pemilik 76 akun medsos baik di Instagram atau Twitter
untuk menyerahkan bukti adanya dugaan pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Akun-akun itu nantinya akan dipanggil PSSI melalui Komisi Disiplin untuk membantu menyelesaikan masalah pengaturan skor di sepak bola Indonesia. “Komdis akan memanggil akun-akun itu dan meminta menyerahkan bukti untuk membantu proses penyelesaian kasus [pengaturan skor]. Jika
ada hambatan atas proses yang dilakukan, PSSI akan melimpahkan dan meminta kepada kepolisian untuk meneruskannya,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono, dikutip dari CNN. Dia juga berharap akun media sosial itu bisa menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan Baca: PSSI... Hal 11
McMenemy Pintar Melihat Talenta Pemain JAKARTA - Bukan kejutan, PSSI akhirnya menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Bima Sakti. Pria yang mengarsiteki Bhayangkara FC itu menjadi salah satu sosok yang beberapa kali disebut dalam setiap rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI beberapa pekan terakhir. Alasannya, prestasi pelatih 41 tahun itu cukup baik. Selain pernah mengantarkan timnas Filipina menembus semifinal Piala AFF (2010), McMenemy sudah mengerti kultur sepak bola Indonesia. Pria kelahiran Aberdeen, Skotlandia, tersebut
malang melintang di Liga 1 sejak 2011. Prestasi terbaiknya adalah membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017. McMenemy bakal memikul tugas berat. Dia diminta mampu memberikan gelar juara untuk Merah Putih. Masalahnya, Indonesia sudah lama sekali miskin prestasi. Timnas kali terakhir menjadi juara ketika pelatih legendaris dari Rusia Anatoli Polosin memberikan emas SEA Games 1991. Lalu, bisakah McMenemy melakukannya? Baca: PINTAR... Hal 11
SIMON McMenemy
SABTU, 22 DESEMBER 2018
...PPPK Samb Hal. 1 Idrus Assagaf menuturkan, sampai saat ini belum diketahui apakah PPPK diterapkan tahun 2019 ataukah tahun berikutnya. “Pemprov sendiri lebih memprioritaskan tenaga honorer yang sudah masuk kategori dua (K2) sebanyak 355 orang,” terangnya kepada Malut Post saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/12). Dia menjelaskan, PPPK sendiri mengakomodir para tenaga honorer dan tenaga profesional untuk diangkat menjadi pegawai. Namun masih harus dilihat dulu berapa kebutuhan daerah. Apalagi format analisis jabatan (anjab) Pemprov juga belum tuntas. “Kalau anjab manual sudah jadi. Kalau se-
...PSSI Samb Hal. 10 masalah pengaturan skor. Terlebih lagi akun-akun itu memiliki jumlah pengikut yang banyak, bahkan hingga jutaan. Menurut PSSI dengan laporan dan bukti yang diberikan pemilik akunakun media sosial itu kerja Komdis akan terbantu. Lebih dari itu Komdis PSSI akan bisa lebih cepat mengambil keputusan. Joko juga melanjutkan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, memberikan persetujuan bahwa siapa pun tak terkecuali yang melibatkan ofisial, pemain, pengurus, exco, wakil ketua umum, hingga ketua umum sendiri jika terlibat akan ditindak. “Kami tidak akan mundur dari kondisi yang mengganggu integritas sepak bola kita. Melalui Komdis kami minta siapa pun yang muncul khususnya kasus yang mengindikasikan pengaturan skor untuk ditindaklanjuti secara langsung,” terang Joko. Sementara Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menjelaskan pemanggilan akun-akun media sosial itu untuk menghindari terjadinya fitnah. Sehingga semua yang terlibat bakal diproses secara hukum. Namun, jika orang-orang dibalik akun itu bukan termasuk dalam lingkungan sepak bola, PSSI tidak memiliki kuasa untuk melakukan penindakan lebih lanjut. Sebab itu, kehadiran Satgas bentukan Kepolisian dinilai sebagai instrumen penting untuk memanggil pemilik akun-akun tersebut. “Sepertinya dari 70 sekian akun macam-macam, ada yang personal, ada akun yang diikuti banyak pengikut bahkan pengikutnya jutaan. Itu yang kita yakini mereka punya bukti tapi hanya kekurangan keberanian saja selama ini,” tambah Iwan. Sebelumnya dalam sebuah acara televisi, mantan Ketua Badan Liga Indonesia PSSI dan eks manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla mengakui ada indikasi suap terkait pengaturan skor di final Piala AFF 2010. Bahkan ia menyebut nama mantan bek Garuda,
...HAMKA Samb Hal. 10 para pemain Indonesia yang menjadi bagian Timnas di Piala AFF 2010. Satu per satu akun pemain diserang dan dituduh menerima suap dari bandar judi. “Tolong teman-teman wartawan semua, apalagi media-media yang digembok. Di akun gembok ini, apabila kami tidak
...BEJO Samb Hal. 10 para pemain Persebaya harus bersiap dengan kondisi apa pun. ”Stadion sudah diupayakan sebaik mungkin, pindah ke Mataram. Tidak ada alasan untuk takut,” tegas Bejo. Total ada 15
...PINTAR Samb Hal. 10 Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji yakin bahwa mantan pelatihnya itu mampu. Kerja keras membuat The Guardian, julukan Bhayangkara FC, menjadi salah satu tim terkuat di Indonesia. ”Dia sangat profesional. Dia juga bisa melihat talenta seorang pemain, bahkan sangat percaya kepada pemain muda,” tutur Sumardji. Tambahnya, bersama McMenemy, timnas akan melangkah jauh lebih baik. Sebab, mantan pelatih Mitra Kukar itu juga mengerti pemain-pemain bertalenta di Indonesia dari pengalaman selama tujuh tahun berkarir di sepak bola nasional. “Kami mendukung sekali. Walaupun merasa kehilangan, Bhayangkara FC mendukung penuh Simon menjadi pelatih timnas,” paparnya. Kontrak McMenemy habis pada akhir Desember 2018. Artinya, Sumardji tidak berkeberatan jika pelatihnya itu diambil PSSI. ”Satu yang saya pesankan kepada PSSI, apresiasi dengan baik, jangan seperti yang sudah-sudah,” katanya. Pesan itu juga yang menjadi ketakutan jutaan pencinta sepak bola nasional. PSSI selama ini dikenal ”tidak ramah” kepada pelatih asing. Administrasinya sering ruwet sehingga berujung pada masalah-masalah sepele yang tidak profesional. Mulai tunggakan gaji hingga pemutusan kontrak secara sepihak dengan cara yang terkesan semena-mena. Sejauh ini, citra buruk PSSI memang selalu membuat pelatih asing pikirpikir untuk menukangi timnas. Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono bahkan menyebut PSSI memang masih punya utang. Sampai detik ini, PSSI masih menunggak utang sekitar Rp 30 miliar kepada beberapa pihak. Parahnya, di antara utang itu, terselip nama Pieter Huistra. Pria dari Belanda tersebut menjadi direktur teknik timnas pada 2015. Sampai saat ini, induk sepak bola nasional itu masih punya tanggungan kepada Huistra. ”Ya, utang itu termasuk kepada Pak La Nyalla (Mattalitti) dan technical consultant FIFA. Terkait pembayarannya akan kami putuskan pada kongres tahunan Januari mendatang,” kata Jokdri, panggilannya. Masalah paling baru adalah per-
SAMBUNGAN cara aplikasi masih dalam proses,” terangnya. Selain itu, mantan penjabat Wali Kota Ternate ini juga mempertanyakan pembiayaan PPPK. Apakah gaji mereka menjadi tanggung jawab Pemda untuk dianggarkan dalam APBD atau Pempus melalui APBN. “Kalau tanggungan daerah maka analisisnya selain anjab juga kemampuan keuangan daerah. Namun jika gaji itu melalui APBN maka Pemda hanya menghitung berapa kebutuhan pegawai sekarang,” lanjut Idrus. “PPPK sendiri sebagaimana isyarat PP-nya, besaran gaji setara dengan pegawai negeri. Hanya saja tidak mendapatkan tunjangan pensiun. Bagi yang ingin punya gaji pensiun bisa dipotong gajinya untuk ditabung. Selain itu, tidak asal angkat, tapi juga
berinsial MA terlibat di dalamnya. Dalam partai final, Garuda kalah agregat 2-4 dari Malaysia pada final Piala AFF 2010. Pada leg pertama, skuat arahan Alfred Riedl saat itu dibantai 3-0 di kandang Harimau Malaya. Di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada leg kedua, Merah Putih hanya menang 2-1. “AFF 2010 ada tuduhan permainan waktu timnas indonesia kalah dari Malaysia. Harus ada klarifikasi, sekarang saya katakan itu murni [benar]. Tapi orang-orang Malaysia bilang, bang kalau kita tidak main tidak mungkin Malaysia menang lawan Indonesia,” ujar Andi. Dia menilai saat laga tersebut, gaya permainan Maman Abdurrahman terlihat ganjil. “Saya sendiri tidak punya bukti. Tapi secara permainan saya dan kita semua bisa merasakan ada sesuatu yang salah. Dan menurut kawan-kawan saya di Malaysia melibatkan pemain Timnas Indonesia. Ambil contoh, gol pertama Malaysia. Seharusnya Maman bisa mengamankan bola, namun ia cenderung menunggu membiarkan pemain Malaysia mengejar bola dan berujung gol. Dan banyak lagi yang lain,” ungkapnya. Nama Maman memang sempat menghebohkan publik sepak bola Indonesia usai final Piala AFF 2010. Melalui surat elektronik atas nama samaran Eli Cohen, bek Persija Jakarta itu disebut sebagai salah satu pemain yang terlibat pengaturan skor. Sayangnya hingga saat ini MA tidak merespons tudingan tersebut. Terkait kenyataan soal pengaturan skor di kompetisi Indonesia, ia tak menampik jika ada beberapa klub yang datang meminta tolong ketika ia menjabat sebagai Ketua BLAI. “Skor tidak mudah diatur, yang bisa mengatur itu mafia luar negeri yang datang ke Indonesia. Kalau institusi resmi minta, saya akan jelaskan ini semua,” kata Andi. Dia merasa federasi sepak bola Indonesia, PSSI, saat ini tidak bersih dari oknumoknum yang terlibat dalam kasus pengaturan skor. Ia berharap PSSI dan Kepolisian bisa bekerja sama menuntaskan masalah tersebut. (cnn/onk)
melalui seleksi. Hanya saja batas usia tidak seperti CPNS,” tukasnya. Semua Berpeluang Terbitnya PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK membuka peluang bagi kalangan profesional, diaspora, hingga eks tenaga honorer untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). PPPK dapat mengisi Jabatan Fungsional (JF) dan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) tertentu sesuai kompetensi masing-masing. Demikian dikatakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin saat berdialog dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta, Rabu (19/12) lalu. “Ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) terkait P3K ini memberikan ruang kepada profesional, antara lain eks pegawai honorer,” ujarnya. Menteri berharap, melalui kebijakan ini para diaspora yang berada di luar negeri dapat kembali ke Indonesia dan berkesempatan untuk membangun bangsa dengan
...BPKP Samb Hal. 1 ditandai dengan pelantikan dan serah terima jabatan, yang berlangsung di Kantor Gubernur, Jumat (21/12). Kepala BPKP Malut sebelumnya dijabat Drs. Indra Khaira Jaya digantikan dengan Rizal Suhaili Ak. MM. Rizal dilantik Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba sebagai wakil Pemerintah Pusat. Turut hadir dalam pelantikan tersebut, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman, Bupati Pulau Morotai Benny Laos, Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim, Bupati Halbar Danny Missy dan Bupati Pulau Taliabu Aliong Mus. Selain itu, turut hadir Sekretaris Provinsi Malut Muabdin H. Radjab, Sekda Halbar, Sekda Halut, Sekda Halsel, Sekda Kepusul, Sekda Haltim dan Sekda Halteng serta pimpinan SKPD di internal Pemprov Malut. Kemarin, proses tersebut berlangsung di lingkup Kantor Perwakilan BPKP Malut, dimana serimonial pelantikannya dan pengambilan sumpah telah dilaksanakan pada 25 Nopember 2018 lalu di Jakarta. Gubernur dalam sambutannya menyampaikan, mutasi dan rotasi di tubuh organisasi pemerintahan adalah hal yang normatif dan akan terjadi di manapun dan kapanpun. “Dalam sebuah organisasi besar seperti BPKP, mutasi tentu merupakan hal yang lumrah dalam mekanisme birokrasi dan merupakan bagian dari upaya peningkatan akselerasi dan kinerja organisasi guna merespon berbagai tuntutan yang strategis. “ Saya menyambut gembira alih tugas pejabat BPKP yang baru atas wujud pengabdian kepada masyarakat dan negara serta
11
ilmu yang dimiliki. Selain itu PPPK juga dapat menjadi tempat para honorer yang telah mengabdi kepada negara selama puluhan tahun, dengan mempertimbangkan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki. Menteri Syafruddin mengatakan, untuk eks tenaga honorer akan diprioritaskan seperti guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian. Namun demikian, bukan berarti eks tenaga honorer dapat serta merta menjadi PPPK. Berdasarkan PP 49/2018 mereka akan tetap melalui proses seleksi, agar memperoleh SDM yang berkualitas. PP 49/2018 menetapkan, batas pelamar PPPK terendah adalah 20 tahun dan tertinggi satu tahun sebelum batas usia jabatan tertentu. “Misalnya, untuk tenaga guru yang batas usia pensiunnya 60 tahun, berarti bisa dilamar oleh warga negara Indonesia baik profesional, diaspora maupun honorer yang berusia 59 tahun. Demikian juga untuk jabatan lain,” tuturnya. Sesuai amanat Undang-Undang No.
5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), rekrutmen PPPK juga melalui seleksi. Ada dua tahapan seleksi, yakni seleksi administrasi dan seleksi kompetensi. “Pelamar yang telah dinyatakan lulus seleksi pengadaan PPPK, wajib mengikuti wawancara untuk menilai integritas dan moralitas sebagai bahan penetapan hasil seleksi,” terangnya. Untuk pelamar JPT utama tertentu dan JPT madya tertentu yang telah lulus seleksi pengadaan PPPK, selain mengikuti wawancara untuk menilai integritas dan moralitas, juga mempertimbangkan masukan masyarakat sebagai bahan penetapan hasil seleksi. Setiap ASN yang berstatus PPPK mendapat hak dan fasilitas yang setara dengan PNS. PPPK memiliki kewajiban serta hak yang sama dengan ASN yang berstatus PNS. Kecuali jaminan pensiun, PPPK juga mendapat perlindungan berupa jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, serta bantuan hukum. (udy/kai)
pelayanan dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas-tugas kenegaraan tersebut tentu diharapkan bisa berjalan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang berlaku dalam dimensi ini,” terangnya. Dia menyampaikan, penyelenggaraan tugas pengabdian harus ditopang oleh karakter kepemimpinan yang efektif, handal, berdaya saing terutama dalam mengelola lembaga BPKP. “Khusus di Maluku Utara, eksistensi dan peran BPKP telah memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap pengawasan akuntabilitas keuangan daerah atas penyelenggaraan sistem pengelolaan keuangan daerah,” kata Gubernur. Disamping itu, kata dia, kerja sama pemerintah dengan BPKP selama ini telah membuahkan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang ditandai dengan perolehan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) maupun dengan Pengecualian (WDP) di tingkat pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota. “Kami menyampaikan rasa terima kasih pula karena Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah berupaya mendorong pemerintah daerah untuk memperbaiki Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan telah menunjukan keberhasilannya yang cukup signifikan,” ujarnya. Beberapa perbaikan opini LKPD hasil audit BPK pada tahun-tahun terakhir telah menunjukan hasil yang baik. “Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan di tahun 2019, Saya menaruh harapan kepada Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara yang baru untuk dapat meningkatkan perannya. Khususnya dalam mendorong pemerintah daerah untuk memperbaiki Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, sehingga seluruh pemerintah daerah di Malut dapat melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien. Saya juga berharap agar perwakilan BPKP Malut dapat meningkatkan peran preventif secara terusmenerus melalui pembinaan pengelolaan keuangan dan pengawasan, serta asistensi dan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam rangka mencegah dan meminimalisir penyimpangan keuangan daerah. Dengan demikian aparat pemerintah terhindar dari berbagai permasalahan, khususnya tindak pidana KKN sebagai akibat dari ketidaktahuan dari aparat pemerintah daerah,” pintanya. Dia juga meminta para kepala daerah se Malut, pimpinan instansi vertikal, aparat penegak hukum, serta BUMN/BUMD agar terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan Kepala Perwakilan BPKP Malut yang baru dan berkomitmen penuh dan berkontribusi optimal dalam upaya mewujudkan good governance dan clean government. “Saya mengapresiasi kinerja pimpinan BPKP yang lama, Indra Khaira Jaya selama menjabat sebagai Kepala Perwakilan BPKP Maluku Utara, serta berharap kepada Rizal Suhaili, Ak.MM sebagai Kepala Perwakilan BPKP Malut yang baru dapat menjaga peran penting dan strategis BPKP dalam menjalankan tugas pengawasan dan pembinaan terkait dengan akuntabilitas keuangan negara dan daerah, serta kegiatan lintas sektoral,” harapnya. “Intinya, kita semua berharap, BPKP dapat senantiasa bersinergi, mendukung, menyukseskan, dan menjadi mitra kerja dalam setiap kebijakan dan program Pemprov dan Kabupaten/Kota dalam rangka mendukung terwujudnya Malut yang maju, aman dan mandiri serta bebas dari KKN,” pungkasnya. (udy/adv/jfr)
ada bukti satu pun, siap-siap kalian kami laporkan,” ungkap Hamka Hamzah seperti dikutip dari JawaPos.com. Hamka mengaku sudah mendata akun-akun yang menuduh dirinya terlibat. “Saya sudah ada capture beberapa yang sangat parah dalam berkomentar. Kalaupun ini jauh di Indonesia tetap aparat di mana-mana dan keluarga saya kebanyakan dari aparat,” pungkas Hamka. (jpnn/onk) pemain yang dipersiapkan untuk away ke Mataram. Banyak pemain tidak bisa diturunkan karena mendekati Natal. Mereka sudah pulang ke kampung halaman masing-masing, termasuk David da Silva yang pulang ke Brasil. ”Toleransi beragama. Masa tanggal 24 misa Natal, tanggal 23 masih bermain sepak bola,” ucap Bejo. (jpnn/onk) soalan PSSI dengan Luis Milla. Pelatih dari Spanyol itu membesut timnas sejak 2017. Namun, dia memutuskan untuk hengkang dan enggan melatih timnas lagi karena PSSI menjalankan administrasi dengan buruk. Gaji Milla sempat tertunggak tiga bulan meski pada akhirnya telah dilunasi. Itu belum termasuk program kepelatihannya yang sering ditolak PSSI. Mulai pemilihan lokasi training camp hingga lawan-lawan latih tanding menjelang timnas mengikuti sebuah turnamen. Milla sempat mau kembali. Bahkan, sempat ada tanda tangan kontrak. Namun, pada akhirnya, dia pergi. Seorang sumber Jawa Pos menyebut Milla pergi karena PSSI enggan membayar tunggakan gajinya dan tidak mau memenuhi permintaannya selama menjadi pelatih timnas. Kondisi itu tentu sangat tidak ideal bagi McMenemy. Apalagi, pria yang baru memulai karir kepelatihannya pada 2009 tersebut dikenal sangat profesional. Sumber Jawa Pos mengklaim bahwa McMenemy adalah satu-satunya pelatih di Indonesia yang tidak merangkap jabatan sebagai ”agen pemain”. Artinya, pemain yang McMenemy inginkan sesuai kebutuhan tim. Juga, berdasar kinerja yang dia lihat selama seleksi dan latihan. Eks pelatih Pelita Bandung Raya itu juga tidak punya ”gerbong”. Dia selalu sendiri dan tidak memiliki asisten. ‘’Dia itu orangnya profesional. Ya seperti pelatih asal Inggris Raya, bekerja sesuai dengan pakemnya. Di luar itu, dia tidak mau mengurusi,’’ ungkap sumber tersebut. Di Bhayangkara FC, semua yang dia inginkan dipenuhi. Mulai training camp sampai harapan punya stadion sendiri. Gajinya juga lancar. Pertanyaannya, sanggupkah McMenemy bekerja andai PSSI telat membayar gajinya? Bisakah PSSI menjamin kinerja McMenemy tak menurun? Mendapatkan pertanyaan itu, Jokdri enggan berkomentar banyak. ‘’Dijamin Jawa Pos nanti,’’ katanya, lantas tersenyum. McMenemy dikontrak selama dua tahun. Artinya, turnamen yang menjadi golnya adalah Piala AFF 2020. PSSI berharap McMenemy mampu memberikan gelar juara untuk kali pertama dalam sejarah timnas. ”Tahun ini kan ada kualifikasi Piala Asia. Dia memulai di situ, lanjut ke Piala AFF dua tahun lagi,” pungkasnya seperti dikutip dari Jawa Pos. (jpnn/onk).
CAPTION: Johann Zarco saat masih membalap untuk tim Tech 3. (Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Tech 3 Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata RIDER tim Tech3, Johann Zarco, mampu bersaing di baris depan dalam dua musim terakhir. Performa oke itu dinilai sudah membuat tim tak dipandang sebelah mata. Zarco finis di posisi keenam klasemen dalam dua musim terakhir di MotoGP. Enam raihan podium dalam dua tahun memperkuat Tech3 menjadi potensi pebalap Prancis itu. Zarco dan Tech3 kini sudah pisah jalan. Rider 28 tahun itu sudah menjadi pebalap utama tim pabrikan KTM.
Tech3 juga mengganti pasokan mesin. Dari Yamaha menjadi pabrikan motor asal Austria, KTM. Bos Tech3, Herve Poncharal, sangat gembira dengan pencapaian tim selama dua musim terakhir yang kini dipandang sebagai salah satu tim papan atas. “Saat kita menoleh ke belakang, jelas juga merupakan dua tahun yang sangat penting untuk Tech3 karena profil tim terangkat,” kata Poncharal di Crash. “Kami di pandang berpotensi menjadi juara, cu-
kup sering meraih posisi podium, front row, pole positions, dan bersaing dengan pebalap apapun atas seperti Marc dan Vale. “Ini merupakan suatu hal yang tak bisa sering anda lakukan di tim satelit. Cal melakukan itu tapi tak banyak riders bisa melakukannya. “Jadi, dua tahun ini merupakan suatu hal yang sangatsangat kami banggakan. Saya pikir itu juga membantu kami untuk mencapai kesepakatan dengan KTM dan Red Bull,” dia menambahkan. (dtk/mpf)
Chelsea Ingin Tukar Morata dengan Higuain LONDON- Ada peluang Maurizio Sarri reuni dengan Gonzalo Higuain. Chelsea kabarnya sedang berupaya mendapatkan striker AC Milan itu, untuk ditukar dengan Alvaro Morata. Musim panas lalu, Chelsea sempat dihubungkan dengan Higuain. Namun, Si Biru gagal mendatangkannya, malahan AC Milan yang mampu meminjamnya dari Juventus. Performa Higuain bersama Milan tak bisa dibilang memuaskan. Sejauh musim berjalan, El Pipita baru membuat tujuh gol di semua ajang. Ia kadang masih dirotasi dengan striker muda, Patrick Cutrone. Kebetulan Chelsea juga punya problem di lini depan. Alvaro Morata dan Olivier Giroud gagal jadi penggedor utama tim. Morata baru membuat lima gol di Liga Inggris, Giroud lebih buruk lagi karena baru sekali menjebol gawang lawan di Premier League. Keduanya kalah dari Eden Hazard yang telah mencatat delapan gol dan sembilan assists. Dalam kondisi seperti itu Chelsea dikabarkan mencoba menukar Moratta dengan Higuain. Sarri berharap bisa merekrut Higuain pada bursa transfer Januari. Barter ini dinilai berpotensi terjadi karena
Chelsea ingin mendapatkan Gonzalo Higuain dari AC Milan, yang ditukar dengan Alvaro Morata (Alberto Lingria/Reuters) Milan tak akan mampu mempermanenkan Higuain di akhir musim. Rossoneri terbentur aturan Financial Fair Play. Di sisi lain, Milan sempat juga dikabarkan terpikat dengan Morata pada awal musim ini.
Higuain terbukti tajam ketika bekerja bersama Sarri di Napoli musim 2015-2016. Itu menjadi musim terbaik Higuain karena mampu menjadi top skorer Serie A dengan 36 gol. (dtk/mpf)
SABTU, S SAB SA ABTU, U, 2 22 2D DE DESEMBER ESE SEMB M ER 2018
MANCA SPORT Fahrudin “Eros” Maloko
Juventus
(Juventini Ternate) “Pas “Pastinya Juventus akan memborong gol di gawang g Roma. Sejarah mencatat, Juve adalah klub di Serie-A paling banyak ad mengalahkan AS Roma. Setidaknya m ada 80 kemenangan La Vecchia a Signora atas Roma S d i Serie-A. Mungkin S ini kali ke-81 Juve k mengalahkan Roma. Skornya R bisa telak 3-0. Mandžukic 1 gol, Dybala 1 gol, CR7 R7 1 gol.”
vs
12
AS Roma
Ibarat Perang
Amank Melz (Romanisti Ternate) “Saya tetap optimis AS Roma bisa menang walaupun itu di kandang Juventus, Turin. rin. Karena performa i Giallorossi lagi bagus dengan kemenangan atas Genoa 3-0 kemarin. arin. Walaupun Juve punya banyak bintang ang seperti CR7, saya masih tetap yakin kin Roma bisa pulang dengan 3 poin, dan an Edin Dzeko yang akan membawa kemenangan itu. Prediksi skornya 1-2 untuk keunggulan Roma.”
Cristiano Ronaldo
TURIN- Juventus vs AS Roma akan berlangsung di Liga Italia akhir pekan ini. Duel Bianconeri dengan Giallorossi diibaratkan seperti perang. Di stadion Allianz Stadium, Minggu (23/12), Juve vs Roma dipentaskan. Dalam beberapa musim terakhir, Roma menjadi pesaing berat Juve dalam perebutan gelar juara Liga Italia. Dalam lima musim terkahir Roma selalu finis 3 besar, sementara Juve selalu yang menjadi juaranya. Roma sedang menurun pada musim ini. Serigala Ibukota saat ini ada di posisi ketujuh klasemen dengan raihan 24 poin. Ada jarak 22 poin dengan Juventus yang menempati posisi pertama. Kendati jarak di klasemen cukup lebar, pemain Juventus, Alex Sandro, menilai bahwa tensi pertandingan takkan berubah. Juve vs Roma disebut bagaikan sebuah perang. “Selalu menjadi sebuah perang melawan Roma. Kami bersiap dan tahu bahwa mereka juga bersiap diri. Jadi saya berharap akan menjadi laga hebat buat kami dan juga fans,” kata Sandro di Football Italia. Juventus dan AS Roma, dua tim Liga Italia yang sama-sama berhasil lolos ke
Stephan El Shaarawy
16 besar Liga Champions. Tapi sekarang Roma berada jauh dari posisi empat teratas di Liga Italia. AS Roma biasanya merupakan tim yang memberikan tantangan ketat bagi Si Nyonya Tua dalam perebutan gelar, tetapi dengan Juventus sudah jauh dari mereka musim ini, duduk kokoh di puncak klasemen dengan 46 poin, unggul 22 poin dari I Lupi di peringkat ketujuh, Juventus sangat difavoritkan pada laga hari Minggu. Tuan rumah Juventus tampaknya akan menjalani bulan Desember yang sulit di atas kertas. Setelah pertandingan melawan AS Roma ini, mereka akan menghadapi Atalanta dan Sampdoria minggu depan. Fokus dari beberapa bulan ke depan adalah mempertahankan posisi dominan mereka di liga, saat mereka mengejar gelar liga kedelapan beruntun, selain berusaha meraih trofi Liga Champions. Sementara itu, Roma mencari kemenangan yang mereka sangat dibutuhkan. Mereka hanya memenangkan satu dari empat laga teranyarnya. I Lupi tertinggal 2-1 di kandang melawan Genoa pada hari Senin, namun akhirnya meraih kemenangan 3-2 untuk mengklaim 3
poin, tetapi mereka masih duduk di luar enam besar. Tim tamu telah kebobolan terlalu banyak gol, sementara pelatih Eusebio Di Francesco kesulitan untuk mendapatkan yang terbaik dari skuadnya. Hal terakhir yang dibutuhkan oleh sang manajer, yang sedang dalam tekanan besar, adalah melawan tim terbaik di Serie A. Roma datang ke sini dengan rekor yang menyedihkan, menang hanya dua kali saat tandang sepanjang musim ini. Mereka telah dikalahkan oleh AC Milan, Udinese, dan Bologna saat tandang. Sementara itu Juventus datang ke sini dalam kondisi yang baik. Sang juara bertahan hanya kehilangan dua poin dari 16 pertandingan sejauh musim ini, memenangkan tujuh dari delapan laga kandangnya. Roma rata-rata hanya mencetak satu gol per laga pada pertandingan tandang musim ini. Sementara mereka gagal mencetak gol dalam empat dari laga tandang terbarunya ke Stadion Juventus. Tiga tandang sebelumnya ke Turin telah membuat mereka kalah dan tak bisa mencetak gol. Sedangkan Juve mempertahankan gawang bersih dalam 56 persen laga liganya musim ini. (glb/mpf )
MAJANG POLIS
SABTU, 22 DESEMBER 2018
Malut Post
13
Realisasi PAD di Bawah 50 Persen FOLLOW UP Harap Ada Peran Lurah TE RNATE – Salah satu pekerja bangunan yang tersengat l i s t r i k b e b e rapa waktu lalu mendapat perhatian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Risval Tribudiyanto. Menurut Risval saat pengurusan Izin Mendirikan Bangunan RISVAL Tribudiyanto (IMB) masyarakat selalu diberikan pemahaman terkait jarak bangunan dengan kabel listrik milik PLN.
Rata-Rata Item Pendapatan tak Capai Target
REALISASI PAD
KOTA TERNATE PAD Target
Realisasi
153 69 miliar
Editor : Fahrul Marsaoly Peliput : Abd Yahya Abdullah
miliar
TERNATE – Jelang akhir tahun anggaran 2018, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih sangat jauh dari harapan. Nilainya bahkan di bawah 50 persen. Dari target PAD sebesar Rp 153 miliar realisasinya hanya Rp 69 miliar. “Nilainya masih jauh dari target,” kata Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Ahmad Yani Abdurahman, kemarin (21/12).
Pajak Daerah Target
Realisasi
50 49 miliar
miliar
Retribusi Daerah Target
Realisasi
54 15
miliar
miliar
Pengelolaan Kekayaan Daerah Target
5
miliar
Realisasi
9
Jutaan
Lain-lain PAD yang Sah Target
Realisasi
43 2,8 miliar
miliar
AHMAD Yani Abdurahman
Pencairan Bosda Dua Bulan Berpotensi Tertunggak
Baca: LURAH.. Hal 14
JALAN 2019, Jalan Lingkar Hiri Tuntas
TERNATE – Tinggal sepekan tahan 2018 berakhir. Meski begitu, dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) baru dicairkan hingga bulan Oktober. Otomatis ada dua bulan pencairan Bosda yang akan tertunggak yakni, November dan Desember.
TERNATE – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate memastikan jalan lingkar Pulau Hiri akan tuntas tahun depan. Dalam APBD 2019 telah dianggarkan sebesar Rp 6 miliar untuk perampungan jalan tersebut. “ Yang kita bangun bukan hanya jalan. Tapi ada fasilitas pendukung lain,” kata Kadis PUPR Risval Tribudiyanto, kemarin (21/12).
Baca: BOSDA.. Hal 14
Natal dan Tahun Baru Harus Aman Tertib
Baca: JALAN.. Hal 14
ASET
Seruan MUI Malut untuk Umat Islam dan Pemda
Aset SMA/SMK Resmi Diserahkan ke Pemprov TERNATE – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, kemarin (21/12) resmi menyerahkan aset gedung SMA/SMK ke Pemprov Malut. Penyerahan itu diberikan langsung Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman kepada Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba. Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan, penyerahan aset ini sebagai bentuk tindaklanjut dari rekomendasi BPK saat penyerahan LHP tahun lalu. Penyerahan aset ini juga bagian dari pengalihan kewenangan SMA/SMK yang bukan lagi menjadi kewenangan pemkot. “ Penyerahan aset ini sebagai bentuk tanggungjawab pemkot dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK,” terang wali kota.
Baca: PAD.. Hal 14
HIZBULLAH MUJI/MALUT POST
MELEBIHI KAPASITAS Pengendara sepeda motor yang melewati kawasan jalan Sultan M DJabir Sjah tepatnya di depan Masjid Al Munawwar Jumat (21/12) siang kemarin terlihat membawa muatan melebihi kapasitas. Motor tersebut terlihat membawa karpet plastik yang melebihi badan motor. Hal ini selain membahayakan dirinya juga membahayakan pengendara lain jika terjadi saling senggol
TERNATE- Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 di Malut harus berjalan aman dan tertib. Karena itu semua pihak diminta untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban umum. Ini terungkap dalam imbauan MUI kepada pemerintah dan umat Islam dalam menyambut Natal dan Dr. H. Samlan H. Ahmad tahun baru yang diputuskan dalam rapat Pimpinan MUI, Jumat (21/12) di lantai II Masjid Almunawwar. Baca: NATAL.. Hal 14
Baca: ASET.. Hal 14
Tunggakan Pelanggan PDAM Terus Bertambah TERNATE – Manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tampaknya tidak ada langkah untuk mengurangi jumlah tunggakan pelanggan. Selama lima tahun terakhir total tunggakan pelanggan mencapai Rp 4 miliar lebih.
1
4 Sementara PDAM tengah melakukan inventarisasi tunggakan pelanggan yang lain
TINGGAKAN BERTAMBAH
2 Angka tiap tahun terus mengalami peningkatan
Selama lima tahun terakhir total tunggakan pelanggan mencapai Rp 4 miliar lebih
3 PDAM mengaku telah melakukan pemutusan sambungan air bagi yang menunggak
5 Bagi pelanggan yang telah diputuskan sambungannya dan ingin menyambung kembali harus membayar tunggakan sebelumnya
Baca: PDAM.. Hal 14 4
KIS Digital, Mempermudah Pasien Dengan menggunakan aplikasi ini meski kartu JKN-KIS kita hilang atau ketinggalan. Cukup dengan menunjukkan KIS digital di handphone, kita sudah dapat dilayani saat berobat. Benar-benar mudah dan praktis MAIDA SOUMUR Peserta JKN-KIS
PERMUDAH: Maida bersama salah satu petugas BPJS Kesehatan Cabang Ternate, menunjukkan aplikasi KIS
ARWANI JUFRI/MALUTPOST
TERNATE – Kehadiran aplikasi mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) banyak memberikan kemudahan pelayanan kepada peserta di era digital seperti saat ini. Salah
satunya KIS digital. Aplikasi ini semakin memanjakan peserta salah satunya adalah kemudahan berobat ke fasilitas kesehatan. Baca: KIS.. Hal 14
14
HARIAN
SAMBUNGAN MAJANG
MALUT POST
SABTU, 22 DESEMBER 2018
...PAD Samb Hal. 13
Dari capaian PAD ini, hanya item pajak daerah yang nilai mendekati target. Dari target pajak daerah sebesar Rp 50 miliar mampu direalisasi hingga Rp 49 miliar. Sedangkan item retribusi hasilnya cukup mengecewakan. Dari target Rp 54 miliar hanya bisa direalisasi Rp 15 miliar lebih. Untuk item PAD pengelolaan kekayaan daerah realisasinya juga sangat rendah dari target Rp 5 miliar hanya mampu dicapai sekitar Rp 9 jutaan. “ Lain-lain PAD yang sah dari
...PDAM Samb Hal. 13
Angka itu bukannya berkurang namun, berlahan-lahan terus mengalami peningkatan. Hal itu diakui Direktur PDAM Syaiful Jafar. “ Nilainya memang terus bertambah,” aku Syaiful, kemarin (21/12). Nilai tunggakan iuran PAD tidak berkurang karena meski pelanggan lain telah melunasi tunggakannya. Tapi ada saja pelanggan baru yang terlambat membayar iuran. “ Kalau seperti ini mana mungkin tunggakan bisa berkurang,” tandasnya. Meski tunggakan PDAM terus meningkat PDAM tampaknya tidak melakukan langkah yang serius untuk menekan angka tunggakan
...LURAH Samb Hal. 13
Ini untuk mengantisipasi terjadi hal yang tak diinginkan seperti kejadian beberapa waktu lalu. “ Dan itu memang ada aturannya,”ujar Risval. Dalam aturan pengurusan IMB, bangunan harus berjarak dengan kabel listrik kurang lebih 2 meter. Meski sudah disampaikan, warga sering lalai. Untuk itu Risval berharap agar ada para lurah dan camat untuk ikut mengawasi pembangunan yang ada di kawasannya masing-masing. “Kami juga berharap ada peran lurah untuk turut mengawasi, jangan sampai pembangunan itu terlalu dekat dengan kabel listrik milik PLN,” harapnya. Terpisah, kepala PLN Area Ter-
target Rp 43 miliar terealisasi baru Rp 2,8 miliar,” terangnya. Sementara terkait rencana Dinas Perhubungan mengelola lahan parkir jatiland mall, Ahmad Yani meminta Dinas Perhubungan harus menyiapkan dasar hukum yang mengatur hal itu. Jika lahan parkir itu sudah di kelola Dishub maka itemnya tidak bisa dimasukan sebagai retribusi daerah. “ Karena lahan itu bukan milik pemkot, terkecuali itu lahan pemkot baru bisa dimasukkan sebagai pendapatan retribusi. Karena itu, Dishub harus menyiapkan dasar hukumnya,” terang Ahmad Yani. (cr-05/rul) tersebut. Dirut PDAM beralasan pihaknya masih melakukan inventarisasi data pelanggan yang menunggak iuran. “ Sebagian sudah kami inventarisir dan melakukan pemutusan,” ujarnya. Menurut Syaiful, langkah pemutusan merupakan tindakan yang tepat untuk memberikan efek jera bagi pelanggan. Sebab jika tidak kerugian PDAM akan terus meningkat. Bagi pelanggan yang telah diputuskan sambungan airnya, jika ingin memasang kembali air, maka yang bersangkutan terlebih dahulu melunasi tunggakan sebelumnya. “ Kami akan terus melakukan pemutusan sambungan. Jika tidak PDAM akan terus terbebani,” pungkansya. (cr-05/rul) nate Awat Tuhuloula mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan PUPR dalam hal pengurusan IMB nanti. Dengan adanya kerjasama tersebut masyarakat diharapkan bisa lebih memahami, agar pembangunan tidak bisa dekat dengan kabel listrik milik PLN. “ Karena sangat berbahaya,” tandas Awat mengingatkan. Pihaknya, kata Awat sudah berulang kali melakukan sosialisasi namun masyarakat masih belum memahami. Karena itu kedepannya PLN juga akan menggandeng pihak kelurahan untuk melakukan sosialisasi kembali agar kejadian pekerja yang kesetrum tidak terjadi lagi. “ Bangunan yang terlalu dekat dengan kabel listrik sangat bahaya. Apalagi ada aktivitas pekerja di situ,” tukas Awat. (cr-05/rul)
HIZBULLAH MUJI/MALUT POST
MULAI AMBRUK
...BOSDA Samb Hal. 13
Talud penahan ombak di kawasan pantai Toboko mulai ambruk akibat sering dihantam ombak. Seperti terlihat pada gambar, batu talud penahan ombak ada yang mulai jatuh. Hal ini jika dibiarkan kerusakannya akan semakin parah dan mengancam taman di kawasan tersebut. Jumat (21/12)
Segera Awasi Speedboat TERNATE – Kondisi cuaca yang tidak menentu setiap Desember membuat Dinas Perhubungan (Dishub) mulai melakukan pengawasan speedboat guna mencegah terjadinya kecelakaan laut. “ Mulai besok pengawasan speedboat
diperketat. Jika kondisi gelombang tinggi tidak akan kita izinkan berlayar,” kata Kepala Dishub Faruk Albar, kemarin (21/12) Faruk menegaskan, bagi motoris yang sudah diberikan peringatan saat gelombang tinggi namun tetap berlayar
maka izinnya akan dicabut. “ Kami juga akan sidak terkait kelayakan speedboat serta penyediaan life jacket dan mesin. Jangan sampai mesin sudah tidak layak tapi masih tetap dipakai,” pungkasnya. (cr-05/rul).
Bayar Honor Sesuai Daftar Mengajar TERNATE – Pencairan honor guru diniah sudah dilakukan hingga bulan November. Sayangnya dari 126 guru diniah sebagian masih belum bisa mencairkan honornya di BPRS Bahari berkesan. Kepala Sub Bagian Keuangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Ternate, Irnawati Imam mengatakan, pembayaran honor guru diniah dilakukan langsung melalui rekening. Dari 126 guru itu ada 5 guru yang belum
mempunyai rekening sehingga honornya belum bisa diambil dan sebagian lainnya juga belum bisa ambil karena daftar mengajar belum dimasukan ke Dikbud. “ Kalau yang lima guru ini hingga 27 Desember belum membuat rekening maka kami akan membayar secara manual,” terangnya, kemarin (21/12). Sedangkan untuk guru diniah yang belum memasukan daftar mengajar
maka secepatnya harus dimasukan. Sebab pembayaran honor dilakukan sesuai daftar kehadiran mengajar. “ Jadi kami harap dapat segera memasukan daftar kehadiran mengajarnya. Agar honor yang sudah masuk ke rekening bisa segera diambil,” harapnya. Seraya mengatakan untuk honor diniah bulan Desember tak lagi dibayar sebab selama bulan Desember tidak ada lagi pembelajaran diniah. (mg-01/rul)
Kepala Sub Bagian Keuangan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Ternate, Irnawati Imam menuturkan pencairan Bosda untuk sekolah sudah dilakukan hingga November sedangkan sekolah negeri baru sampai Oktober. “ Dananya sudah kita cairkan ke rekening sekolah masing-masing,” kata kepada Malut Post saat
...JALAN Samb Hal. 13
Pembangunan jalan tidak bisa bertahan lama jika tidak ada fasilitas pendukung lain. Pulau Hiri adalah daerah rawan longsor, karena itu akan dibangun fasilitas pendukung berupa talud dan
...ASET Samb Hal. 13
Kepala Dinas Pendidikan Ibrahim Muhammad menambahkan, aset yang diserahkan itu berupa aset bergerak dan tidak bergerak.
...KIS ...NATAL Samb Hal. 13
”Semua pihak, khususnya umat Islam untuk tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu atau mencederai kerukunan antar umat beragama,” ungkap Ketua Umum Dr. H. Samlan H. Ahmad, M.Pd, usai rapat. Selain itu, kepada semua pemerintah daerah baik Provinsi maupun kabupaten/kota serta Ormas Islam untuk
memberikan perlindungan kepada Umat Islam sebagai warga negara dari tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam. “Berupa ajakan, pemaksaan dan tekanan termasuk atas nama ikatan kerja, seperti penggunaan simbol atau atribut agama tertentu kepada penganut agama Islam,” tandasnya. Hal senada disampaikan Sekretaris Umum Dr. Makbul A.H Din, S. Ag, M.Si yang mengajak umat Islam untuk menghindari hal-hal yang tidak didak perlu dalam menyambut tahun baru
2019 nanti. “Tidak perlu melakukan kegiatan yang bersifat hura-hura dan tidak islami seperti konvoi di jalan, pesta kembang api yang berlebihan, meniup terompet dan sebagainya yang justru dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat,” ujarnya. Sebab, menurutnya, momen pergantian tahun harusnya menjadi momen untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan di masa lalu serta menyiapkan langkah ke depan lebih baik lagi. (mg-04/nty/pn)
Samb Hal. 13
“ Dengan KIS digital ini jauh lebih praktis,” kata Kepala Cabang Ternate, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Revien Virlandra, Jumat (21/12). Salah satu peserta JKN-KIS, Maida Soumur saat bertandang ke BPJS Kesehatan Cabang Ternate, Maida mengungkapkan pengalamannya, saat mengantar ibunya berobat ke salah satu fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Di sana, dia sempat mengobrol dengan salah satu peserta JKN yang menggunakan KIS digital. Mendengar kemudahan yang dirasakan pasien tersebut, dia tertarik dan langsung mendownload mobile JKN. “ Dengan menggunakan aplikasi ini meski kartu JKN-KIS kita hilang atau ketinggalan. Cukup dengan menunjukkan KIS digital di handphone, kita sudah dapat dilayani saat berobat. Benar-benar mudah dan praktis,” ungkapnya. Karena kemudahan ini, dia merekomendasikan kepada temantemannya untuk men-download aplikasi tersebut. Selama menjadi peserta JKN, kata Maida, fasilitas dan pelayanan kesehatan yang di-
ditemui di ruang kerjanya, Jumat (21/12). Untuk pencairan November bagi sekolah negeri, lanjut Irnawati, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan dicairkan. Sebab harus disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. “ Kalau Laporan Pertanggung Jawab (LPj) tiap sekolah sudah dimasukkan. Tinggal pemasukan laporan untuk pencairan selanjutnya,” ujar Irnawati. (mg01/rul) saluran drainase agar saat hujan air tidak tertumpuk di badan jalan. “ Di Pulau Moti juga akan kita lakukan hal serupa. Membangun jalan dan fasilitas pendukungnya. Itu dilakukan agar jangan yang dibangun tidak cepat rusak,” pungkasnya.(cr-05/rul) Aset ini harus segera diserahkan jika tidak akan mengganggu opini pemkot saat pemeriksaan BPK nanti. “ yang diserahkan itu gedung, kendaraan dan aset-aset lainnya,” terang Ibrahim. (cr-05/ rul) dapat sangat baik dan tidak pernah mengeluarkan biaya sedikit pun. Asalkan, ikuti prosedurnya. Dirinya juga mengaku, pelayanan yang diterima dari petugas medis, sangat baik, cepat dan tanggap terhadap kebutuhan pasien JKN-KIS yang berobat. “Saya juga mengapresiasi pelayanan mereka yang tidak membedabedakan kepada pasien umum maupun JKN-KIS,” tambahnya. Seraya mengatakan, semua terlayani sesuai dengan antrean. Tidak ada yang didahulukan. Kedepan Maida berharap agar petugas medis terus meningkatkan pelayanan dengan sebaikbaiknya kepada siapa pun tanpa membedakan status kepesertaan. Sebab pasien manapun berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. “Karena baik pasien umum atau JKN-KIS sama-sama membayar kewajiban. Bedanya, pasien umum membayar secara tunai, sementara kita pasien JKN bayar iuran ke BPJS Kesehatan. Saya sendiri sampai sekarang belum menemui kesulitan saat berobat, semoga apa yang saya rasakan dialami semua pasien JKN-KIS,” pungkasnya. (mg-01/ pn/rul).
SABTU, 22 DESEMBER 2018
AKADEMIKA
15
Kuliah Sejarah Lokal bersama Dr. Rustam Hasim, M.Hum. M.Pd
Sultan Tidore Zainal Abidin Alting dalam Sejarah Pembebasan Irian Barat kemudian menimbulkan protes dari Sultan Tidore Zainal Abidin Alting (Sultan ke-36).
Dr. Rustam Hasim, M.Hum. M.Pd Dosen PKn, FKIP Unkhair Ternate
Topik yang kita bahas pada edisi kali Ini mengenai, Sultan Tidore Zainal Abidin Alting dalam Sejarah Pembebasan Irian Barat oleh Dr. Rustam Hasim, M.Hum. M.Pd. ini merupakan bagian dari mata kuliah Sejarah Lokal Prodi PKn Semester III. Berikut narasi mata kuliah yang disarikan secara bertutur oleh yang bersangkutan. Pengantar Sejarah menunjukan bahwa Papua merupakan wilayah atau bagian dari Kesultanan Tidore, ini dapat ditemukan dalam berbagai sumber sejarah baik lisan maupun tulisan. Cerita rakyat Tidore mengisahkan, sejak abad XV Sultan Tidore mengangkat pejabat daerah di Biak dengan gelar Kapitan, Mayor, Sangaji, dan Dimara. Salah seorang tokoh Biak bernama Gurabesi diangkat sebagai pejabat di pusat Istana Tidore dan dinikahkan dengan salah satu putri Sultan. Gurabesi inilah yang kemudian melahirkan penguasa-penguasa di kepulauan Raja Ampat. Begitu pula dalam catatan tertulis dapat ditemukan dalam museum Kesultanan Tidore, Sonyine Mallige. Pada tahun 1453, Sultan Tidore ke-10 Ibnu Mansur bersama Sangaji Patani dan Kapita Waigeo melakukan ekspedisi dengan satu armada kora-kora ke Papua. Dari ekspedisi ini berhasil menaklukan beberapa wilayah di Papua Bagian Barat yakni; wilayah Raja Ampat (Kolano Ngaruha), Papua Gamsio (Sembilan Negeri), dan wilayah Mafor Soa Raha (Empat Soa/marga). Wilayah-wilayah inilah kemudian menjadi bagian dari Kesultanan Tidore. Hal ini dibuktikan dengan pengangkatan kepala daerah dengan pangkat atau gelar Kapitan, Mayor, Sangaji, dan Dimara , dimana gelar-gelar tersebut berasal dari Bahasa Tidore. Hal yang sama juga dikisahkan oleh F.C. Kama bahwa apabila orang Biak datang ke Tidore untuk membayar upeti, maka Sultan menghadiahi mereka gelar Sangaji dan dibukukan dalam suatu surat keputusan Sultan (besluit). Maka tidaklah mengherankan jika ikatan persaudaraan yang akrab antara kedua daerah yang telah berabad-abad menjadi ingatan kolektif tersebut sengaja dihilangkan oleh Kolonial Belanda dengan memisahkan Tidore dengan Papua (sebelumnya bernama Irian Barat), sejak awal kemerdekaan RI pada Konferensi Malino dan Denpasar 1946. Hal ini
Konferensi Denpasar dan Pemisahan Papua dari Tidore Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, menetapkan seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda termasuk Papua merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Akan tetapi pihak Belanda menganggap Papua menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda. Dalam usahanya untuk tetap menguasai Papua Gubernur Jenderal Van Mook, mengusulkan kepada pemerintah Belanda di Den Haag agar kepadanya diberi izin mengadakan suatu konferensi pemimpin politik dari daerah yang tidak dikuasai oleh pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan restu yan diperoleh dari Pemerintah Belanda, maka Van Mook menyelengarakan konferensi pertama di Malino (Sulawesi selatan) 16 Juli-24 1946. Tujuan diadakannya Konferensi Malino adalah untuk mempertahankan eksistensi dan kepentingan pemerintahan kolonial Belanda di kawasan Timur Indonesia dengan wadah negara federal (serikat). Sebagai tindak lanjut dari konferensi pertama, maka dilaksanakan Konferensi kedua di Denpasar (Bali) 7-24 Desember 1946. Konferensi Denpasar merupakan upaya Belanda mendirikan negara– negara bagian dalam rangka mewujudkan Negara Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan Persetujuan Lingarjati. Konferensi Denpasar yang diikuti oleh 71 perwakilan dari seluruh daerah Indonesia Timur, kebanyakan diwakili oleh Raja ataupun Sultannya. Untuk wilayah Maluku Utara diwakili Iskandar Djabir Sjah (Sultan Ternate) dan Sultan Tidore Zainal Abidin Alting (Sultan Ke- 36). Satu hal yang menjadi permasalahan yang krusial dalam konferensi tersebut adalah mengenai rancangan perumusan pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) yakni pemisahan Papua dari Negara Indonesia Timur. Pemisahan inilah kemudian dipertanyakan Sultan Tidore Zainal Abidin, mengapa Papua tidak dintegrasikan ke dalam NIT. Sultan Zainal Abdin Alting menyatakan bahwa dari dahulu kala wilayah Irian Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kesultanan Tidore dan oleh karena itu swapraja ini mempunyai hak sepenuhnya dan sah terhadap wilayah Irian Barat. Di samping itu, pemisahan Papua dari Negara Indonesia Timur, bertentangan dengan keputusan konferensi Malino, yang saat itu Papua diwakili Kaisepo. Penolakan pemisahan Papua dari NIT bukan hanya berasal Sultan Tidore Zainal tetapi juga berasal wakil-wakil daerah lainnya seperti; I Goesti Bagoes Oka (Bali), E Katoppo (Minahasa), Nadjamoedin Daeng dan Tadjoeddin Noer dari Sulawesi Selatan. Agar menghindari perdebatan yang panjang mengenai status Irian Barat dalam ketatanegaraan Indonesia Timur, Zainal Abdidin mengusulkan Daerah Maluku Utara, terdiri dari daerah swapraja Ternate,
Tidore dan Bacan yang terikat bersama sebagai suatu federasi termasuk Irian Barat sesudah kata Tidore. Namun usul ini ditolak oleh pihak Belanda. Sebab, dengan tidak memasukan Irian Barat sebagai bagian dari wilayah NIT, memberi kesempatan pada Belanda untuk menganggap daerah tersebut bagian dari daerah koloni barunya yang terpisah dari Indonesia. Walaupun sebagaian besar para delegasi menolak pemisahan Papua dari NIT. Namun, akhirnya mereka dapat setuju dengan hasil konferensi Denpasar dan naskah RUUDS RIS yang dibentuk Belanda. Sebagaimana diketahui, hasil Konferensi Denpasar 24 Desember 1946 yaitu terbentuknya NIT Timur (NIT) dalam wadah Negara Republik Indonesia Serikat ( RIS).Wilayahnya meliputi Sulawesi, Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara) dan Kepulauan Maluku. NIT terbagi menjadi 13 daerah otonomi yang diawali dengan kata Daerah, yaitu Daerah Sulawesi Selatan, Minahassa, Kepulauan Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor dan kepulauan, Maluku Selatan dan Daerah Maluku Utara. Ini merupakan awal pemecahan wilayah Indonesia dalam negara bagian dari suatu negara federal dan memungkinkan Belanda untuk memisahkan daerah Papua dari Indonesia. Pada saat yang bersamaan pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan keputusan ( Staatsblad, no. 69, 15 Juli 1946), bahwa seluruh daerah Papua dinyatakan sebagai satu karesidenan tersendiri dan diangkat J.P.K. van Eechoud sebagai Residen pertama. Pembentukan Karesidenan mandiri dan terlepas dari Karesiden Maluku sebagai strategi agar tetap menguasai Papua. Nasib Irian Barat di KMB Menjelang Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 23 Agustus sampai 2 November 1949 di Den Haag Belanda, Pemerintah Hindia Belanda gencar melakukan upaya memisahkan Papua dari Kesultanan Tidore. Pada tanggal 23 Maret 1949 De Waal sebagai penasehat Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia menyarankan kepada kerajaan Belanda agar Papua dipisahkan dari Tidore melalui dua opsi yaitu; Pertama, Pemerintah Hindia Belanda menekan kepala-kepala adat yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Tidore untuk memisahkan diri dengan alasan lebih menguntungkan dalam berbagai bidang. Dalam jajak pendapat tersebut harus melibatkan Sultan Tidore dan diharapkan bisa diselesaikan paling lambat dua tahun. Kedua, De Waal mengusulkan agar Sultan Tidore Zainal Abidin diberi peran dalam Kabinet NIT, atau diberi tugas khusus untuk memisahkan Papua dari kerajaannya. Dalam pandangannya, jika Sultan Tidore diberi semua kewenangan itu, status Papua akan lepas dari Tidore dapat diselesaikan pada Desember 1949. Hal yang sama juga disarankan Dr. Beel Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Indonesia yang mengusulkan agar pemisahan Papua dilakukan dengan sebuah keputusan Wakil Tinggi Mahkota. Dalam keputusan tersebut ditentukan, (1). Kesultanan Tidore akan diintegrasikan kepada pemerintah federal Indonesia. (2). Jajak pendapat di Papua daratan dan kepulauan Raja Ampat sangat bergantung pada persetujuan Kesultanan Tidore. Untuk menanggapi beberapa saran tersebut van Maarseveen sebagai Menteri Urusan Daerah Seberang, membuat kontrak politik dengan Sultan Tidore, dan dapat ditempuh melalui (1). Korte verklaring yang ditandatangani Pemerintah Hindia Belanda dan Kesultanan Tidore yang diberlakukan sejak 1909 agar dibatalkan. Dengan pembatalan sepihak ini, Sultan Tidore tidak dapat lagi melakukan pemerintahan secara langsung atas daerah-daerah kekuasaannya. Dengan demikian Sultan Tidore hanya berwenang menjalankan pemerintahan terbatas pada Kepulauan Tidore. (2), Sejak Korte verklaring berlaku Sultan Tidore secara administratif pemerintahan tidak lagi menjalankan kekuasaannya atas Papua. (3), sejak meletus perang pasifik, Papua diduduki Sekutu dan residen menjalankan kekuasaan pemerintahan di sana berdasarkan S. no.108 jo. S. no.149. Oleh karena itu, pada tangal 12 Juni 1949, Van Maarseveen mengundang Sultan Tidore Zainal Abidin untuk membicarakan pemisahan Papua dari Tidore. Pada kesempatan itu Zainal Abdin dipaksa untuk menerima pemisahan Papua dari Tidore dengan mengatakan seluruh para raja di Papua daratan dan Raja Ampat telah memberikan persetujuan untuk melepaskan diri dari Kesultanan Tidore. Zainal Abdin memprotes keputusan sepihak dari Belanda dengan mengadukan kepada Presiden NIT, Cokorde Gde Sukawati, namun tidak mendapat tanggapan yang serius dari presiden. Dalam perkembangannya tidak dimasuk-
kannya masalah Irian Barat dalam KMB 1949. Hal tersebut menimbulkan protes dari Sultan Tidore Zainal Abidin Alting. Penolakan yang sama berasal dari rakyat Maluku. Hal ini sebagaimana diberitakan oleh surat kabar Soeara Ambon, bahwa dalam rapat raksasa yang diselenggarakan oleh Persatuan Pemuda Indonesia yang diadakan pada tanggal 13 November di Kota Ambon dan dihadiri oleh lebih kurang 3000 orang telah mengambil resolusi yaitu; (1).Terus memperjuangkan cita-cita kemerdekaan tanah air Indonesia seluruhnya serta menyokong pemerintah NIT sesuai dengan putusan Dewan Maluku. (2). Menuntut, serta memperjuangkan Irian tetap dalam RIS. Berita pemisahan Papua dari Kesultanan Tidore mendapat reaksi keras dari sejumlah tokoh dan masyarakat Ternate dan Tidore. Para tokoh-tokoh tersebut melalui koran Menara Merdeka memprotes Pemerintah Belanda dengan menuduh Wakil Tinggi Mahkota melakukan politik pemerasan terhadap Sultan Tidore yang tidak berdaya. Begitu pula para tokoh-tokoh Papua yang tergabung dalam Panitia Penentu Nasib Sendiri mengatakan rakyat Papua tidak mau dipisahkan dari Tidore dan Maluku. Pernyataan sikap dari para tokoh Papua tersebut merupakan pemutarbalikan fakta yang dilakukan Pemerintah Hindia Belanda. Pemisahan Papua dari Kesultanan Tidore oleh pihak Belanda baik dari NIT dan RI adalah upaya yang sistematis agar tetap menjajah sebagian wilayah Indonesia. Untuk menyenangkan hati rakyat dan Sultan Tidore, status pemerintahan swapraja di Tidore ditingkatkan menjadi Onderafdeling dan diangkat menjadi Residen Maluku Utara mengantikan Iskandar Jabir (Sultan Ternate) dan semua dinas pemerintahan dipusatkan di Soasio ibukota Tidore. Zainal Abidin Alting Gubernur Pertama Papua Setelah bubarnya RIS, Zainal Abidin Alting diundang oleh pihak Belanda, kepadanya ditawarkan tiga opsi yaitu; (1) Papua bersama Tidore menjadi negara merdeka. (2). Papua bersama Tidore berdaulat di bawah Kerajaan Belanda, dan (3). Papua bersama Tidore menyatu dengan NKRI. Dari ketiga opsi tersebut Zainal Abidin Alting memilih opsi ketiga, dengan sikap politik itulah di kemudian hari Presiden Soekarno mengangkatnya sebagai Gubernur Papua pada tahun 1965-1961, dan menetapkan Soa-Sio Tidore sebagai ibukotanya. Presiden Soekarno kemudian meminta Residen Zainal Abidin (1951-1957) yang juga adalah Sultan Tidore untuk dapat membantu pemerintah pusat untuk mengklaim Papua adalah bagian dari Tidore dalam pespektif sejarah. Usulan tersebut disambut baik oleh Zainal Abidin dengan menawarkan Soasio Tidore sebagai ibukota Provinsi perjuangan Irian Barat. Pada tanggal 17 Agustus 1956 Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dengan ibukota Soasiu Tidore, dengan Gubernur pertamannya Zainal Abidin Alting yang dilantik pada 23 September 1956. Salah satu pasal keputusan Presiden tanggal 16 Agustus 1956 mengatakan pemerintah provinsi bertugas membantu pemerintah pusat dalam perjuangan mengembalikan daerah tersebut dalam kekuasaan de facto Republik Indonesia. Akhirnya melalui perjuangan Trikora dan atas kesedian rakyat Papua untuk memilih bergabung dengan Republik Indonesia melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Tahun 1969 Papua kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dalam kerangka NKRI. Pepera mempunyai arti yang sangat penting bagi pemerintah Indonesia, karena merupakan bukti bahwa pemerintah Indonesia dalam merebut Irian Barat tidak melalui konfrontasi atau tindakan aneksasi/penjajahan kepada bangsa lain melainkan mendapat dukungan dari masyarakat Irian Barat. Perjuangan Zainal Abidin Alting dalam memperjuangkan pembebasan Papua (saat itu Irian Barat) bukan semata-mata motivasi politik dan historis melainkan sebagai tanggung jawab seorang pemimpin untuk berjuang membebaskan rakyatnya (Papua) yang dibelenggu oleh penjajah Belanda. Realitas sejarah, Zainal Abidin Alting memiliki peran besar untuk mendukung perjuangan pembebasan Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi. Dengan demikian menerima Papua dalam NKRI otomatis kita harus menerima Zainal Abidin Alting sebagai Pahlawan Nasional Pembebasan Papua atau dengan kata lain menghilangkan Zainal Abidin Alting dalam sejarah pembebasan Papua sama halnya tidak mengakui NKRI. Semoga masyarakat Maluku Utara tidak melupakan jasa dan peran Sultan Tidore Zainal Abidin Alting, dan dijadikannya sebagai inspirator dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. (mg-04/ nty)
OPINI
SABTU, 22 DESEMBER 2018
HARIAN
MALUT POST
16
Art: Resayfa Rumra
SIKAP
Suara Kasih
MENUNDA PEMECATAN, MEMPERPANJANG KESEMPATAN KORUPSI bukan persoalan mainmain. ASN korupsi, apalagi, tak bisa dianggap sepele. Pada 2018, Maluku Utara menduduki posisi ke-12 sebagai provinsi dengan jumlah ASN terlibat korupsi terbanyak. Ada 65 orang. 20 orang di Pemerintah Provinsi, sisanya tersebar di 10 kabupaten/kota. Angka ini tentu akan bertambah mengingat saat ini sebagian ASN masih dalam proses peradilan. Kepala Samsat kota Ternate, misalnya. Pemerintah pusat sudah melakukan tindakan preventif. Untuk meminimalisir, bahkan menghilangkan tabiat koruptif. Dengan menaikkan gaji dan tunjangan ASN secara berkala. Toh masih saja terasa kurang. Memang akan selalu kurang jika harus membiayai gaya hidup kapitalis. Yang dipaksa melakukan korupsi karena perintah atasan juga diberi perlindungan jika mengadu. Adukan pada pemimpin diatasnya si atasan. Di zaman serba terbuka ini, masak tidak bisa transparan juga? Pemerintah juga berupaya memberikan efek jera agar tak ada lagi tindakan korupsi di birokrasi. Yakni dengan regulasi. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS memerintahkan pemecatan bagi ASN yang terlibat kejahatan jabatan. Tanpa tedeng aling-aling. Namun sebagian daerah belum berani tegas dan frontal melaksanakan perintah UU ini. Maluku Utara salah satunya. 20 ASN di Pemprov masih hidup nyaman dengan gajinya. Meski sebagian mereka tak suka lagi masuk kantor. Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Kepala Badan Kepegawaian Negara sudah membuat Surat Keputusan Bersama. Intinya memerintahkan dilakukan pemecatan. Batas waktunya Desember ini. Namun belakangan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Korpri mengajukan peninjauan kembali untuk sejumlah pasal UU ASN. Meminta keringanan bagi para ASN eks terpidana korupsi. Alhasil, tertunda lagi upaya pemecatan. Semakin lama menunda pemecatan (yang digadang-gadangkan sebagai salah satu hukuman terberat), semakin lihai pelaku korupsi mencurangi sistem. Ya, sistem yang serba daring, terbuka, dan akurat pun bisa dicurangi. Apalagi hanya manusia tempatnya salah dan khilaf.(*)
TELEPON PENTING
Tuhan Hanya Sejauh Doa Kita ”Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar.” Mazmur 119:151-160. Baca: Mazmur 119:151-160 HAL yang patut menjadi kebanggaan bagi semua orang percaya adalah kita memiliki Tuhan yang begitu mengasihi dan memedulikan kita, bahkan Ia ingin selalu dekat dengan kita. Adakah agama dan kepercayaan apa pun, di mana umat dapat memanggil Tuhannya dengan sebutan ‘Bapa’, selain kita orang percaya? “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
Aspirasi Pembaca
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’” (Roma 8:15). Kata ‘Abba’ dalam bahasa Aram secara harafiah berarti Bapa, ayah atau papa. Sebutan ‘Bapa’ adalah gambaran suatu hubungan yang begitu dekat dan akrab, hubungan antara bapa dan anak dalam sebuah keluarga. Alkitab menyatakan setiap orang yang percaya kepada Kristus diberi kuasa menjadi anak-anak Tuhan (Yohanes 1:12), karena itulah Kristus mengajarkan Doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya. Ketika kita berdoa dan memanggil Dia sebagai
Bapa itu artinya Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh, Dia dekat, hanya sejauh doa-doa kita. Daud memahami benar bahwa Tuhan itu dekat dan Mahatahu: “Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.” (Mazmur 139:1-3). Tuhan tahu apa yang kita perbuat, Dia tahu sekecil apa pun pergumulan kita, Dia tahu kebutuhan kita. “...jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:11). Karena Tuhan itu dekat, Dia juga tahu kapan harus menegur, memperingatkan dan jika perlu menghajar kita yang adalah anak-anak-Nya, apabila kita melakukan pelanggaran atau hidup menyimpang dari kehendak-Nya. Oleh sebab itu “...janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak.” (Ibrani 12:6). (airhidup.com)
Redaksi menerima kiriman opini serta surat pembaca anda. Ketik dua spasi pada kertas HVS dan kirimkan ke alamat redaksi Jl. Hasan Esa, Takoma. Telp. (0921) 3127055 atau melalui Email: birocenter@ yahoo.com.sg, Sertai foto copy kartu pengenal anda. Tulisan maksimal 2 page dengan poin huruf 12. disertai dengan foto Penulis beresolusi baik. Redaksi juga menerima kiriman SMS. Anda dapat mengirimkan permasalahan pembangunan di sekitar anda melalui nomor : 081356722755. Jika tulisan anda melebihi page yang ditetapkan, maka redaksi berhak mengedit/menyesuaikan.
Fenomena Pencabutan Hak Politik Terhadap Pejabat Negara MARAKNYA kasus korupsi di Indonesia, membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melakukan rentetan penangkapan terhadap pejabat negara yang tersandera kasus korupsi. Akhirnya indeks kepercayaan masyarakat terhadap pejabat negara, semakin hari semakin berkurang. Berdasarkan data yang dirilis KPK sejak berdiri tahun 2004 hingga 2017, telah menangkap 80 kepala daerah, baik bupati/walikota maupun gubernur. Semuannya ditangkap melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK. Maka dapat dikatakan bahwa kini Indonesia berada dalam zona darurat korupsi (Kompas: 15/02/2018). Fakta ini berpengaruh terhadap naiknya peringkat Indonesia dalam negara-negara terkorup sedunia. Masih hasil data dekapan yang dikabarkan oleh Kompas, (26/02/2018), Indonesia masuk dalam peringkat ke-96 bersama Brasil, Kolombia, Panama, Peru, Thailand, dan Zambia. Memaksa Indonesia harus menerima posisi terbawah sebagai negara yang tidak korup oleh beberapa negara di Asia. Seperti Singapur (6), Brunei Darussalam (32), Malaysia (62), dan bahkan Timor Leste (91). Berdasarkan data tersebut, jika tidak berlebihan dapat dikatakan bahwa peringkat Indonesia dalam negara terkorup sedunia, perlu disikapi secara serius terutama pihak yang berwewenang. Untuk menindaklanjuti persoalan korupsi yang semakin marak di bangsa Indonesia saat ini harus disikapi dengan cepat, supaya bisa memperkecil angka korupsi yang semakin bertambah setiap tahunya. Bukan malah menjadi pola kaderisasi yang mengisi setiap rotasi perjalanan kebangsaan Indonesia.
Andi Naser Anggota Forum Studi Independensia
Olehnya itu, dalam hal pemberantasan korupsi di tanah air ini, perlu adanya perhatian serius dari semua pihak, untuk memperkecil angka korupsi yang kian marak di Indonesia. Senapas dengan itu, Napoleon Bonaparte, Jendral sekaligus Kaisar Perancis pernah mengatakan: “Bahwa, dunia sudah banyak menderita. Bukan karena tindakan dari orang-orang jahat, melaikan karena orang-orang baik hanya diam.” Pencabutan Hak Politik Polemik soal praktik pencabutan hak politik terhadap pejabat negara, yang terjerat kasus korupsi di Indonesia, akhir-akhir ini ramai, menjadi perbincangkan di kalangan masyarakat. Dengan adanya kabar penjatuhan pidana tambahan berupa pencabutan hak politik terhadap terpidana korupsi oleh pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Penjatuhan pidana tambahan berupa pencabutan hak politik, bermula dari penangkapan Djoko Susilo oleh KPK. Dalam kasus korupsi pengadaan alat driving simulator Surat Izin Mengendara (SIM) dan tindak pidana pencucian uang. Kasus tersebut dituntut dengan pidana tambahan yang diatur dalam pasal 10 huruf b KUHP jo Pasal 35 ayat 1 angka 3 KUHP. Merupakan Pasal yang mengatur perihal pidana tambahan berupa pencabutan hak-hak tertentu. Seperti pencabutan hak memilih dan dipilih saat pemilihan yang diatur dalam perundang-undangan yang berlaku. (Kompas: 21/08/2013). Sebelum adanya penangkapan
Djoko Susilo oleh KPK, rupanya dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia terhadap para terdakwa kasus korupsi, belum pernah dituntut dengan hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik. Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK pada 2011-2015, pun mengakui hal itu. Melalui media Kompas (21/08/2018), ia membeberkan pendapatnya: “Selama ini tidak pernah ada hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik, memilih dan dipilih. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa Djoko Susilo adalah terdakwa pertama kasus korupsi yang dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan hak politik. Kasus ini sebagai pembuka jalan untuk hakim menjerat para koruptor dengan pencabutan hak politik.” Olehnya itu, di Indonesia saat ini banyak terpidana kasus korupsi yang dijerat dengan pidana tambahan berupa pencabutan hak politik. Senada dengan ungkapan Juru Bicara KPK Febri Diansyah, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2013-2017, pengadilan Tipikor telah mencabut hak politik sekurang-kurangnya 26 koruptor yang terbukti terlibat dalam kasus korupsi. Sebanyak 26 koruptor tersebut berasal dari pelbagai pejabat, seperti ketua umum partai, pengurus Partai politik (Parpol), anggota DPR dan DPRD, hingga kepala daerah (Kompas: 19/09/2018). Manfaat Pencabutan Hak Politik Penjatuhan pidana tambahan kepada terpidana korupsi sering kali mengundang perdebatan yang
amat panjang akibat pencabutan hak politik. Pencabutan hak politik bertujuan agar para koruptor tidak lagi menghadirkan sifat pelaku tindak pidana. Sebagaimana tujuan utama pemidanaan yang bercita-cita agar para koruptor jera, atau tidak lagi mengulagi perbuatannya. Pencabutan hak politik yang diambil oleh KPK ini bersifat preventif (pencegahan). Dengan cara memperberat hukuman bagi terpidana kasus korupsi. Terkait hal ini, anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani menilai pencabutan hak politik pantas diberlakuan. Bahkan, menurutnya pencabutan hak politik tidak boleh hanya lima tahun seperti yang diatur dalam Undang-Undang. Maka dapat dikatakan bahwa pencabutan hak politik merupakan pencegahan terhadap budaya korupsi yang kian marak di Indonesia. Dan tidak boleh dipandang sebagai suatu pelanggaran terhadap hak asasi manusia Sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berintegritas dan memiliki jiwa kemasyarakatan. Dan, mengabdikan dirinya untuk kepentingan publik, serta tidak lagi melakukan tindakantindakan menyimpang. Agar pejabatpejabat negara menjadi panutan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Olehnya itu, pencabutan hak politik yang dilakukan oleh hakim pengadilan Tipikor ini, harus menjadi yurisprudensi (satu keputusan hakim terdahulu yang diikuti oleh hakim-hakim lainnya dalam perkara) bagi pengadilan-pengadilan di setiap daerah. Agar pemberantasan korupsi, paling tidak bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Sebab korupsi adalah kejahatan yang tergolong extraordinary crime (kejahatan luar biasa). (*)
Polda Malut (Pelayanan)
3126110
21 Tahun Misteri Data Beras, Terjawab!
(0921) Polda Malut (Pelayanan)
Polres(0921) Ternate3126110 (Pelayanan)
3121110
Polres(0921) Ternate (Pelayanan)
(0921) 3121110 UGD RSUD Ternate UGD RSUD Ternate (0921) 3124118
(0921) 3124118 Pemadam Kebakaran Pemadam Kebakaran
(0921) 3124113
(0921) 3124113 PLN Ternate (Gangguan) PLN Ternate (Gangguan)
(0921) (0921) 3121272 3121272
3123294 3123294 Telkom Telkom Informasi Informasi 108
PDAM PDAM (Gangguan) (Gangguan) (0921) (0921)
Bandara Babullah
(0921) 3121797 - 3123508 PT. PELNI (0921)
3124434 Driver (online)
081 340 001945 081 340 440331 Pengaduan Pelanggan PLN
081 143 0040 Kantor SAR Ternate (Emergency)
0921 - 3120069
DATA beras merupakan data strategis sekaligus salah satu acuan yang vital dalam menentukan kebijakan pangan pemerintah, salah satunya dalam menentukan harus impor atau tidak. Namun, data produksi padi sudah sejak tiga tahun lalu atau tahun 2015 menghentikan perhitungan data produksi. Penghentian perhitungan produksi padi tersebut dikarenakan perlu metodologi baru yang lebih relevan dalam menghitungnya. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Pertanian bekerja sama dalam perhitungan produksi padi, tetapi BPS melihat harus ada yang diperbaharui karena itu metodologi sudah sejak tahun 1970”, kata Kepala BPS RI, Suhariyanto. Sejak 1997, ketidakarutannya data produksi telah menjadi bahan obrolan banyak pihak khususnya para pakar di bidangnya. Tahun 1998, kerjasama BPS dan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam melakukan studi terhadap luas panen padi menghasilkan bahwa adanya overestimasi luas panen sekitar 17,07 persen. Meskipun sudah sejak lama menduga adanya ketidakakuratan data produksi tersebut, baru tahun 2015 lalu upaya untuk memperbaiki metodologi perhitungan produksi padi dilakukan. BPS melakukan kerja sama dengan Badan Pengkajian
Malut Post ALAMAT REDAKSI : Jalan MS Djahir, Takoma - Ternate, Telp (0921) 3127055, Fax (0921) 3127205 E-mail:editor@malutpost.co.id - iklan@malutpost.co.id
PEMBINA : Dahlan Iskan KOMISARIS UTAMA: Imawan Mashuri KOMISARIS : Urief Hassan DIREKTUR UTAMA : M. Tauhid Arief DIREKTUR : Faisal Djalaluddin DEWAN REDAKSI : Ketua: Ismit Alkatiri; Anggota: Muhammad Syadri, Bukhari Kamaruddin, Irman Saleh, Muhammad Nur Husen, Ika Fuji Rahayu, Erwin SyamPEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB : Ika Fuji Rahayu
Ranggi Aditya Nugraha, SST ASN BPS Kabupaten Kepulauan Sula
Penerapan Teknologi (BPPT); Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (Kementrian ATR/BPN); Badan Informasi dan Geospasial (BIG); serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam hal memperbaiki metodologi perhitungan luas panen padi dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). Perhitungan luas panen ini sangat berkaitan dengan estimasi jumlah produksi beras nantinya. Dari kerja sama itu, akhirnya pada tahun 2018 ini metode KSA diterapkan.
Apa itu KSA? KSA merupakan metode yang dilakukan dalam rangka memperbaiki data luas panen. Sebelumnya data luas panen hanya dikumpulkan melalui hasil pandangan mata petugas pengumpul data atau yang disebuteye estimate. Metode tersebut sangat subjektif dan rendah jaminan dari tingkat akurasinya. Namun KSA ini dilakukan dengan suatu metode yang sifatnya objektif dan menggunakan teknologi modern melalui perangkat smartphonese bagai alat tukurnya. Yang canggihnya dari KSA ini ialah tidak membutuhkan sinyal dalam penggunaannya. Dari pelaksaan metode KSA yang dimulai dari Januari tahun 2018 ini, terlahirlah data luas panen padi terbaru. Data Luas panen padi di Maluku Utara periode Januari sampai September 2018 sebesar 9.489 hektar. Sementara itu, potensi luas panen padi untuk bulan Oktober sampai Desember hanya 854 hektar. Luas panen tertinggi terjadi pada bulan Agustus, yaitu seluas 2.510 hektar. Sementara itu, luas panen terendah terjadi pada bulan Juni, yaitu seluas 400 hektar. Pada Bulan September, luas panen mengalami penurunan sebesar 78,95 persen dibandingkan bulan Agustus 2018. Luas panen periode Januari-September 2018 terbesar berada di Kabupaten Halmahera
SMS Pembaca
REDAKTUR PELAKSANA : Jufri Duwila KOORDINATOR LIPUTAN : Fahrul Marsaoly KOORDINATOR KREATORIAL : Muhammad Nur Husen REDAKTUR : Bukhari Kamaruddin, Muhammad Nur Husen, Sunarti, Irman Saleh, Ika Fuji Rahayu, Jufri Duwila, Fahrul Marsaoly, Haiyun Umamit, Erwin Syam, Fahruddin Udi, Abdullah Dahlan Conoras (Nonaktif), PENGEMBANG ANAK PERUSAHAAN : Purwanto Ngatmo REPORTER : Rusdi Abdurahman, Hasbi Konoras, Abd. Yahya Abdullah, Gunawan Tidore, Maslan Adjid, BIRO WASHINGTON : Maydi Pakasi BIRO TIDORE : Mahfud Husen BIRO HALUT : Ridwan Arif BIRO HALTENG : Fahrudin Abdullah
BIRO HALBAR : Samsudin Chalil BIRO MOROTAI : Fitrah A. Kadir BIRO HALSEL : Samsir Hamajen BIRO HALTIM : Muhamad Kabir BIRO KEPSUL : Ikram Salim FOTOGRAFER : Hizbullah Muji IT : Taher Marsaoly SEKRETARIS REDAKSI :Ari Sunarti MANAGER ARTISTIK & PERWAJAHAN : M. Ikhsan Ali DESAIN GRAFIS : Budi Santoso, STAFF : Muhammad Rizky, Mastu, Fadly Alhadar MANAJER UMUM/KEUANGAN : Mila Ariani STAFF : Rugaya Hamaya, Azis Dali
Wartawan Malut Post dilengkapi tanda pengenal dalam menjalankan tugas jurnalistik. Apabila ada keraguan terhadap identitas wartawan di lapangan, silakan menghubungi Sekretaris Redaksi 0821-9552-8546
Timur, yaitu 5.080 hektar. Metode KSA ini selain menghasilkan data luas panen padi juga membantu dalam perhitungan produktivitas padi. Pada awalnya dalam menghitung produktivitas padi per hektar, digunanakan metode ubinan dengan basis rumah tangga. Namun, saat ini sampel ubinan padi menggunakan basis dari sampel KSA. Diharapkan dari perubahan metode ini mampu mengurangi risiko lewat panen sehingga perhitungan menjadi lebih akurat. BPS juga merilis data produksi yang sudah lama tidak dipublikasikan. Hasilnya adalah produksi padi di Provinsi Maluku Utara periode Januari sampai September 2018 sebesar 18,10 ribu ton. Sementara itu, potensi produksi padinya untuk bulan Oktober sampai Desember 2018 sebesar 1,59 ribu ton. Sehingga estimasi total produksi beras selama tahun 2018 adalah sebesar 19,69 ribu ton. Akhirnya data beras yang selama ini tidak dirilis oleh BPS diproduksi kembali. Diharapkan dengan adanya data luas panen dan produksi padi ini diharapkan mampu menjadi bahan pengambilan kebijakan pangan yang lebih akurat. Selain itu, diharapkan tidak adanya lagi kisruh sekaligus menjawab misteri data beras yang selama ini menjadi polemik. (*)
MANAJER PERSONALIA : Deddy Dano Dasim MANAJER PEMASARAN : Rustam La Ode Nuru (Non Aktif) KOORDINATOR : Ahmad Dahlan STAFF : Leli Mahmud, Selly Jaya Sari, Ruslan Amaturi, Ahda Hamid MANAJER IKLAN : Ako La Owi, STAFF : Jalal Husen, Firdha R Barakati, Imelda, Suhardiman Suherman DESAIN IKLAN : Samsur Hasan Sillia MANAGER PERCETAKAN : Jan Gimon STAFF : Febryanto, Ijal, Junaidi PENERBIT: PT. Ternate Cemerlang PEMASANGAN IKLAN: Hitam Putih (BW): Rp 30.000/mmk. Warna (FC): Rp 40.000/mmk. HARGA ECERAN: Rp 5.000/Eks HARGA LANGGANAN: Rp 120.000/bulan
SASTRA BUDAYA
SABTU, 22 DESEMBER 2018
HARIAN
MALUT POST
17
Pemilihan, Pilihan Cerpen: Richard Ibrahim
S
uasana rapat pemuda kampung berlangsung kisruh. Di tengah usulan dan silang pendapat yang tidak mencapai kesepakatan dan tak menentu arah, satu kursi tiba-tiba melayang di atas kepala pemuda rapat menuju ke arah moderator. Untung tak mengenai seseorang dan mendarat tepat di belakang moderator. Kursi pecah. “Moderator kalau keadaan forum begini, mending ditutup dulu dan kita bubar saja,” teriak seorang dari arah depan sambil menggebrak meja rapat. “Diam kalian semua,” teriak seorang tetuah yang baru masuk ke ruang rapat karena mendengar keributan dari luar, “Emangnya kalian ini rapat atau berkelahi? Sampai-sampai ribut begini. Malam lagi. Tidak pikir kalau di tetangga sebelah mungkin lagi istrahat atau bahkan ada sedang sakit! Kalian ini pemuda, sudah berkumis tapi tingkah laku seperti kanakkanak. Tidak tahu malu.” Muka tetuah itu tebal lebih dari tanah. Semua peserta rapat diam. Di mata tetuah itu meledak betul-betul sebuah kemarahan. “Kalian ini pemuda,” lanjut tetuah “Pemuda itu identik dengan gagasan dan pembaharu. Lokomotif perubahan. Lho kalau rapat sekecil begini saja ribut, bahkan bisa berkelahi bagaimana bisa berpikir yang besar-besar, memimpin yang besar-besar hingga melahirkan hal yang besar-besar dan bermanfaat untuk banyak orang. Kalian ini malah kebalikan. Kalian pilih, mau lanjut rapat atau tidak? Tidak ada yang menjawab. “Oke,” Tetuah masih lanjut bicara, “Ini teguran saya yang pertama sekaligus yang terakhir dengan lisan. Setelah ini kalau masih ribut, nanti kalian lihat. Kali terakhir saya masuk ruangan dengan sepenggal kayu. Lanjut dan selesaikan rapat kalian,” Kakek keluar sambil meggebrak pintu. Rapat berlanjut kembali. Rapat yang baru berlangsung
kurang lebih lima belas menit itu awalnya hanya ada dua pertentangan pendapat. Kelompok pertama marah, karena menganggap pendapat kelompok kedua seharusnya didiskusikan terlebih dahulu baru diusulkan ke forum rapat. Kelompok pertama menganggap kelompok kedua egois. Sementara kelompok kedua juga marah, tetapi tidak semata-mata menyalakan kelompok pertama. Yang disalahkan adalah waktu pelaksana rapat yang begitu singkat dan mendadak tanpa ada waktu berembuk untuk mendiskusikan pendapat pemudapemuda yang nantinya dirampungkan menjadi satu. Tujuh menit berikutnya tidak hanya dua, tapi sudah ada tiga pendampat. Kelompok ketiga mencoba untuk bersikap realistis. Mereka tidak marah. Mereka tidak mau memunculkan ego, saling menuduh siapa yang salah. Mereka ingin melihat ke depan. Anggap mereka, putusan pada rapat ini, mesti menjadi kebutuhan pemuda ke depan. Ada hal yang paling mendasar yang tidak dipikirkan oleh dua kelompok tadi. Hal yang paling mendasar itu bagi mereka adalah ketersediaan lapangan pekerjaan bagi para pemuda-pemuda di kampung ini. Dengan tanpa ada pekerjaan, pemuda akan jadi gelandangan. Munculnya perkelahian antara kampung adalah salah satu akibat dari ketidaktersedianya lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemuda yang putus sekolah. Jadi yang paling mendesak, harus adanya lapangan pekerjaan. Entah berpenghasilan harian, mingguan, atau bulanan. Pokoknya harus ada pekerjaan. Menjelang lima belas menit, muncul lagi kubu kelima. Buat kubu ini, bersikap realistik saja tidak cukup. Maka mereka berpendapat kemarahan, kerealistisan. Tidak cukup. Mereka juga menganggap rapat ini adalah saat yang tepat untuk membuat evaluasi secara utuh. Selama ini
Puisi Hujan Memeluk Desember Karya : Husna Jufri
Pagi itu… Dunia gelap, jingga matahari. Di jendela, rintik hujan menari-nari. Penuh gembira.
apa sebenarnya yang sudah dilakukan oleh pemuda-pemuda untuk kampung ini, apa sebenarnya yang sudah terjadi di kampung ini. Di atas evaluasi itu, baru bisa dilakukan tindakan atau upaya apa yang selanjutnya bisa terjadi. Mereka menganggap masalahnya bukan hanya ada di depan mata, tetapi justru apa yang tidak ada di depan mata. Tidak tampak ke permukaan. Yang mungkin merupakan persoalan yang lebih mendasar. Masalahnya bukan hanya sebatas ketidaktersediaannya lapangan pekerjaan, karena justru ketidaktersediaannya lapangan pekerjaan itu menjelaskan, bahwa sala satu dari sekian banyak variabel masalah yang tidak tampak harus dipikirkan oleh pemuda kampung. Maka mestinya hal yang harus dibahas pada rapat kali ini adalah menyebut seluruh variabel masalah yang di kampung ini. Kelompok ini meminta agar seluruh persoalan mendasar di kampung itu menjadi topik pembahasan rapat. Agar momentum pemilihan legislatif dan hasilnya bisa tak hanya dirasakan oleh pemuda tapi semuanya. Kelompok keenam tak lama kemudian muncul. Kelompok keenam ini adalah mahasiswa. Jumlahnya lebih sedikit. Kelompok ini justru keluar. Kelompok ini berusaha untuk mempengaruhi kelompok lain agar menyerahkan semua urusan kepada mereka. Kelompok ini ramai-ramai membawa pelukan. Kelompok ini berjanji menjadi juru selamat bagi semua pemuda. Bahwa semua pemuda tidak usah resah karena perdebatan tersebut. Kelompok ini merasa sanggup membawa suasana damai, bahkan masalah-masalah pemuda akan teratasi jika semua peserta rapat dan semua pemuda menyerahkan semua urusan itu kepada mereka, berkisar enam orang. Bahkan masalah lapangan pekerjaan
Pagi itu… Burung tak lagi menyanyi. Tak terdengar lagi suara merdu dari jendela. Pagi itu… Aksara tak lagi tersusun melengkapi kalimat lembaran kertas. Tak ada lagi makna yang ditemukan di sana. Pagi itu… Air mengering pada sepasang mata. Menatap ke luar jendela. Penuh pilu. Nun di seberang sana. Pagi itu… Tak ada lagi suara, keluar dari sepasang bibir yang kaku. Pagi itu… Ada hati merindu pada layung dan senyum, mengambang pada wajahmu. Pagi itu... Kekasih! Ternate, 19 Desember 2018
Mata Hati Karya : Rahmat Akbar
Bar, tajuk musim luruh dalam sajakmu Barangkali kau harus susun arus Menjelma siluet mengintip kelu di dermaga Seperti awan kau ajak berbicara melalui mata Di atas kapal, banting langkahmu Meski jejak tertinggal Bar, seperti riak gelombang Memekikkan telinga Bau amis garam telah mencumbui Tongkang bersetubuh, kotamu Banyak bertamu, diarak jauh Mereka nikmati Sedangkan kau terus baca dendam Bar, pergilah jauh Menghilanglah dari kebisingan Karena sajakmu akan tumbuh Di bulan nanti akan kau temui tahun Hingga kau temui kebaruan Bar, terlalu banyak Jabat tangan digugurkan Kenangan hanya sekedar pandang Maka susuri perlahan Sekali pun harus keluar dari dunia Yang membawamu dalam suatu perkumpulan Kota Baru, Desember 2018
yang dikhawatirkan tadi, akan segera direalisasikan. “Cukup hanya menyerahkan urusan ini kepada kami dan percaya pada kami,” kata mereka. Silang pendapat yang sempat diamankan oleh salah seorang tetuah kampung tadi kini kembali tercecer, akibat persetuan pendapat yang kian menit kian bertambah. Karena kemudian kelompok ketujuh, kedelapan dan kesembilan beruntun datang, sebagai kombinasi dari kelompokkelompok yang sudah ada. Suasana menjadi kacau. Satu, dua kursi kembali melayang di atas kepala. Ada yang memberi usul agar rapat segera ditutup saja. Tetapi sayang, usul tersebut dikalahkan oleh suara yang lebih menggebu dan lebih keras. Kini, rapat tidak lagi hanya sebatas perbedaan dan pengusulan pendapat per kelompok tetapi kini tiap-tiap orang menganggap berhak memberikan usul dan pendapat. Hampir semua peserta rapat mengacungkan tangan seraya meminta izin memberikan tawaran. Suara forum tak keruan. Di tengah suasana forum yang kian ambruk. Tiba-tiba suara gendoran pintu. “Dasar, tidak tahu malu kalian semua!” teriak seorang pemuda, yang baru masuk didampingi dua orang temannya di samping. Suaranya seketika meredam keributan silang pendapat itu. Ia menjadi sorotan. Semua peserta rapat memalingkan muka ke arahnya. “Dari cara kalian saja sudah keliru,” Ia langsung ambil bicara “Ditambah dengan persoalan rapat tanpa sepengetahuan kami. Tapi, sudahlah itu tidak penting. Yang terpenting kami bertiga datang ke sini mewakili kepentingan kampung. Atas nama rakyat. Jadi kami harap rapat ini dibubarkan. Jangan lagi ada pembahasan soal-soal mengakomodir ke-
inginan kalian terhadap kandidat lain kecuali kandidat kita, anak kampung sendiri. Kalian paham?” Semua pemuda tak ada yang bicara. “Kalian tidak pernah berpikir. Kita dalam sejarah belum pernah punya wakil di DPR. Dan, kita para pemuda semestinya sadar. Di setiap momentum kita selalu saja memperjuangkan orang lain. Orang di luar kampung kita. Dan, pada akhirnya mereka melupakan kita. Apakah kita pernah bertanya, kita sebagai anak kampung, putera kampung, pernah memiliki wakil di DPR? Tidakkan! Kita tidak pernah sadar. Dan, mungkin kalau kalian tetap teruskan rapat ini dan mencapai suatu kesepakatan berarti kita masih belum sadar. Saya kira, untuk momentum kali ini, kita mesti sadar.” Muka peserta rapat semuanya menganga, memolotinya. “Jadi mesti kalian pikir,” pemuda itu masih lanjut bicara, “Kali ini bukan hanya pemilihan legislatif yang dipahami hanya sekadar rutinitas belaka. Lima tahun sekali. Tapi momentum pemilihan kali ini, menyangkut soal pilihan. Soal harkat dan martabat kita sebagai orang kampung. Jadi silahkan kalian tinggal pilih. Kalau kalian tidak sepakat dengan pendapat saya silahkan keluar. Tapi kalau yang sepakat, kita lanjutkan rapat ini kemudian berembuk membangun komitmen untuk memilih anak kampung kita.” Tiba-tiba semua peserta rapat keluar. Pemuda itu herang. Diam, bersama dua rekannya. Mereka sepertinya tak mengindahkan apa yang sedang dibacarakan pemuda tadi. Bagi mereka, pemilihan bukan soal anak kampung atau anak luar kampung. Tapi pemilihan legislatif adalah soal aspirasi rakyat bisa didengar. Soal penciptaan kondisi sosial ekonomi sederajat. Soal pemberdayaan masyarakat. Mereka yang keluar itu mengerti betul teori demokrasi Robert Dahl. Mereka hafal demokrasi hanya sekadar procedural dan demokrasi subtantif. “Kalau kita memiliki kandidat anak kampung yang betul-betul teruji dan tahu akan fungsinya ya kita tanpa disuruh, tanpa dipaksa pastilah memilih dia! Tapi kalau kandidat kita seperti si Ibu Tila, yang ditanya fungsi DPR saja tak tahu, mana tega kami memilih dia,” bisik seorang pemuda kepada temannya ketika sudah berada di ruang balai desa.” Ruang balai desa tiba-tiba sepi. Hanya tertinggal tiga orang pemuda bersama sebatang rokok yang diisap mereka. (*)
Ayah Cerpen: Patriana Hi Baide
N
amaku Patriana Hi Baide nama kecilku patte, nama ini adalah pemberian ayahku karena waktu kecil aku mudah menangis. Nama patteatau pattering dalam Bahasa bugis bone artinya (mudah menangis). Hari ini aku akan menceritakan sesosok superhero, dia adalah seorang lelaki yang pertama kali aku liat dan kenal, dia adalah seorang lelaki yang selalu melindungiku dan tidak pernah menyakitiku. Dia adalah ayahku. Ayahku adalah sesosok lelaki yang kuat dan luar biasa. Sejak bayi beliau sudah ditinggal pergi oleh ayah kandungnya. Beliau tak lagi mendapatkan dan merasakan kasih sayang dari seorang ayah.Begitu banyak cerita pahit yang ayahku alami dan rasakan. Setiap aku mendengar ayahku bercerita tentang kehidupannya yang dulu, aku hanya dapat menahan air mata yang sudah tak dapat terbendung lagi dan akhirnya jatuh membasahi pipiku. Aku bersyukur karena aku dapat merasakan kasih sayang dari seorang ayah. sangat indah ketika aku harus menceritakan masa kecilku bersama ayah. walau aku tak pernah bisa berkata romantis kepada ayah. Karena memang aku di besarkan ditengah keluarga yang tak terbiasa mengucapkan kata-kata romantis. Kita diajarkan bukan dengan kata-kata romantis untuk mengugkapkan sebuah kasih sayang namun dengan tindakan nyata. Dan ayah selalu berkata, “kekuatan terbesar yang kita punya adalah sebuah doa”. Ketika kita mengalami sebuah sakit karna kejamnya dunia ini, ada satu sosok malaikat yang diam-diam selalu dibelakang kita. Ayah, bapak, papa atau apapun itu pangilannya. Ialah sosok yang pertama kali membisikan tauhid di telinga kita. Ayah Pahlawan yang tak kalah penting dengan seorang ibu. Ayah bukanlah orang yang bertaruh nyawa melahirkanku.
Namun ia adalahs osok yang memegang eratt angan ibuku ketika berada diantara hidup dan matinya, enggan melepaskan tanggan ibuku ketika lelah mengurus anak-anak, ia yang selalu berjalan di depan kita, menjaga dan melindungi kita. Ayah… kau tahu betapa bahagianya aku karena mempunyai ayah sehebat engkau. Masih teringat jelas, dulu waktu aku berumur tujuh tahun ketika ayah mengajariku naik sepeda, begitu sabarnya engkau menjagaku agar tak terjatuh. Sampai saat inia kumasih membutuhkanmu agar aku takterjatuh karena duniaku ini ayah. Engkau adalah sosok yang tak pernah mengeluh di depan anakanakmu. Nasehat ayah yang tak pernah kulupakan “ yang ayah khawatirkan bukanlah apakah tuhan ada di pihak kita, tapi apakah kita ada di pihak tuhan. Karena tuhan selalu benar nak... lelahmu hari ini lebih baik nak dari pada penyesalanmu dimasa tuamu… berjuanglah selagi bisa. Masalahmu bukan yang terburuk masih banyak diluar sana yang bahkan harus berjuang untuk sekedar hidup. Tak ada yang kekal di dunia ini termasuk juga masalahmu nak. bersabarlah… semua akan indah pada waktunya. nak tugasmu menuntut ilmu, sukseskan dirimu, jangan pernah kau pikirkan bagaimana ayah akan membahagiakanmu. Biarkan semua kebahagianmu kini menjadi tangungjawab ayah. Ayah nasehat itu selalu membuatku menangis bahagia. Sekarang aku sudah beranjak menjadi wanitadewasa, dan pergi menigalkan rumah untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Seiring berjalannya waktu aku rindu ayah, rindu ingin selalu disampingmu, rindu ingin selalu dijaga dan di perhatikan olehmu. Tapi sekarang aku hanya bisa melihat, mendengar suara dan kabar ayah mengunakan headphone hanya itulah yang bisa mengo-
bati rasa rinduku sekarang. “Ibu pernah bercerita kepadaku, saat aku main sampai larut, ayahlah yang menyuruh ibu menelpon aku untuk pulang. Saat aku menangis, ayahlah yang menyuruh ibu bertanya kepadaku. Saat aku ulang tahun ayahlah yang menyuruh ibu memberikan hadiah”. “Tapi mengapa ayah selalu terlihat cuek?”. “ karena ayah tidak ingin terlihat lemah oleh anaknya, ayah menangis saat meyendiri dan terlihat kuat saat bersama anaknya”. Kadang kita lebih mudah cerita masalah ke ibu dibandingkan ayah. Tapi sesungguhnya di balik sifat cueknya ayah, tersimpan hati yang sangat lembut. Ayah entah harus kata apalagi yang aku bisa ucapkan selain kata syukur bisa menjadi anakmu. Sesekali aku menangis ketika melihat wajah rentamu, wajah yang dulu selalu membuatku tertawa, wajah yang tak pernah menangis. Terimakasih untuk segalanya. Cinta, kerjakeras, perlindungan, dan tawa yang telah engkau berikan padaku. Ayah…terimakasih untuk semuanya, terimakasih untuk perjuanganmu sampai saat ini, maafkan aku yang belum bisa membuatmu bahagia. Disini aku selalu mendoakanmu semoga sehat, kuat, panjang umur dan tetaplah tersenyum, sampai benar-benar aku bisa membahagiakanmu. Ayah untuk yang kesekiankalinya, aku menyayangimu, terimakasih karena telah menjadi panutan, sahabat, dan orang tua. Sebab senyummu adalah obat pelipurlara. Sebab tawamu adalah obat pengusir segala gundah. Sebab kehadiranmu adalah penguat bagi segala keresahanku. Sebab dirimu adalah ayahku… Yang masih mempunyai orang tua khususnya ayah Selagi ada kesempatan, banggakanlah dia, teruslah buat dia tersenyum. Peluklah ayahmu karena ayah tak mampu mengalahkan egonya. Hargai, hormati, dan cintailah ayahmu. (*)
18
SH
HARIAN
MALUT POST
Malut Post
T SABTU, 22 DESEMBER 2018
Art: Resayfa Rumra
EL MABUS NAMA KAMERA F-STOP SPEED ISO LOKASI
: Ghad Hasan : Canon :::: Salero - Ternate
MENANTI NAMA KAMERA F-STOP SPEED ISO LOKASI
: Rahmawati : Vivo V5s :::: Pasir Timbul Wayaua, Halsel
MIRROR MIRROR NAMA KAMERA F-STOP SPEED ISO LOKASI
: Hasan : Samsung :::: Tolire - Ternate
SAMBUT S AMBUT MENTARI MENTARI NAMA KAMERA F-STOP SPEED ISO LOKASI
: JIHAN : Vivo :::: Pulau Widi - Halsel
POMBO NAMA KAMERA F-STOP SPEED ISO LOKASI
: Isman : Samsung J7 :::: Pelabuhan Semut - Ternate
Redaksi, menerima kiriman foto dari masyarakat umum yang memiliki karya fotografi. Karya yang memenuhi syarat akan dimuat satu kali dalam edisi Shoot setiap akhir pekan. Foto yang dihasilkan bisa menggunakan kamera apa saja, minimal berukuran 3 mega pixel. Kelayakan foto yang dihasilkan dari kamera handphone ditentukan oleh redaksi berdasarkan momentum dan nilai informasi yang hendak disampaikan lewat foto. Foto disertai keterangan fotografer, jenis kamera, keterangan lokasi, waktu pengambilan, diafragma dan rana (speed). Foto harus original dan bukan hasil rekayasa (manipulasi). Objek foto yang ditayangkan merupakan tanggung jawab fotografer bersangkutan. Foto bisa dikirim melalui shootfotografimalutpost@gmail.com, WA ke 082187899692 atau diantar langsung ke redaksi Malut Post jalan Hasan Esa Takoma, Ternate, dalam bentuk softcopy setiap hari kerja.
AROUND TERNATE
HARIAN
SABTU, 22 DESEMBER 2018
MALUT POST
19
Art: Resayfa Rumra
Usai Hujan, Sampah Penuhi Muara Barangka dan Laut Minta Dibangun Bendungan Penahan Sampah di Barangka Editor : Erwin Syam Peliput : Fitrah A Kadir
Yaser/Malut Post
LAUT: Sampah yang memenuhi sebagian besar bibir pantai di kota Ternate.
SEMENTARA ITU Tersumbat, Air Got Meluap
T E R NAT E - Hu ja n y a n g mengguyur Kota Ternate beberapa hari terakhir, mulai menyisahkan sejumlah persoalan, salah satunya sampah. hampir di beberapa muara barangka (Kali Mati red) terlihat penuh dengan sampah Seperti pantauan koran ini di area barangka Lelong perbatasan antara Makassar Timur dengan Soa Sio, di barangka tersebut, tampak tumpukan sampah mewarnai beberapa sudut barangka hingga ke
muara, bahkan sampah ini juga masuk ke pemukiman warga Lelong dan menuju ke laut saat hujan turun. Risman salah satu warga Lelong kepada koran ini menuturkan, persoalan sampah ini tidak ada habisnya, saat cuaca cerah, kami warga sering membersihkan sampah yang berada di barangka hingga ke kolong rumah, namun saat hujan turun, lagi-lagi kiriman sampah datang. “Setiap kali hujan, pasti sampah serang pemukiman kami, bahkan di laut,” Tutur Risman Dikatakan Risman, Pemkot harus mencari solusi baiknya
agar persoalan sampah ini bisa diatasi. Dicontohkan Risman, bendungan barangka yang dibangun di Jati tepatnya di toko Dua Sekawan, juga harus dibangun di beberapa titik barangka dalam Kota Ternate. “Bendungan itu sangat bermanfaat, sebab, sampah banyak yang tertahan di bendungan itu, nanti petugas kebersihan datang setiap sat dan membersihkan. Jika bendungan ini didirikan di beberapa barangka dalam Kota ternate, persoalan sampah akan terselesaikan. kalau hanya berharap dibersihkan warga dengan gotongroyong, sampai kiamat pun persoalan sampah tidak akan terselesaikan,” Tutup Risman. (Aji/Lid)
Puing Lapak Mulai Dibersihkan TERNATE - Pasca dilalap si jago merah kamis (20/12) lalu, kondisi lapak yang ada di kawasan reklamasi Tapak I, Soa Sio, mulai dibersihkan. Berdasarkan amatan koran ini Jumat kemarin, sejumlah pemuda dari kelurahan Soa Sio dan Salero, terlihat melakukan pembersihan puing lapak yang ludes dilalap api. Terpisah, pemilik lapak yang ditemui me-
nuturkan, mereka berencana akan berkoordinasi dengan penanggungjawab lahan untuk kembali membangun lapak yang sebelumnya terbakar. “Kerugian yang saya alami kisaran puluhan juta rupiah, itu baru saya sendiri yang berjualan pakaian, belum yang lain,” Tutur salah satu pedagang yang enggana namanya dikorbankan. (Aji/Lid)
Hizbullah/Malut Post
BERSIHKAN: Lokasi bekas kebakaran yang mulai dibersihkan.
JUMAT BERSIH: APARAT Sipil Negara (ASN) dari SKPD se Pemkot Ternate bersama TNI, Basarnas dan Satgas Perindag, Jumat (21/12) pagi kemarin, melaksanakan kegiatan Jumat bersih dengan mengangkut sampah di sepanjang kawasan bibir pantai Blok M (Belakang Jatiland Mall). Pembersihan itu menyusul kawasan tersebut paling banyak disoroti. Sebab, tumpukan sampah memenuhi sepanjang bibir pantai. (Suryawan For MP)
Hizbullah/Malut Post
MELUAP: Selokan di depan Masjid Darul Arqam yang tersumbat hingga mengakibatkan air meluap.
TERNATE - Meski terus dikeluhkan warga Makassar Barat terkait trotoar rusak hingga got (Drainase red) tersumbat yang berada tepat di depan Masjid Darul Arqam, namun Pemkot Ternate hingga kini belum merespon keluhan tersebut Saat hujan terjadi Jumat siang kemarin, air dari dalam selokan kemudian meluap dan menutupi sebagian badan trotoar serta air mengalir ke badan jalan. Faris salah satu warga Makassar Barat kecewa dengan sikap Pemkot. Pasalnya kerusakan itu berada tepat di depan pintu utama masuk Masjid Darul Arqam, dan saat hujan Jumat kemarin, jamaah sedang melaksanakan Shalat Jumat. “Jamaah yang datang melewati pintu depan harus melangkah diantara air bekas selokan yang meluap dari dalam got. Air ini bau karena banyak sampah di dalam got yang tertahan lama,” ungkap Faris Dikatakan Faris, jamaah rata-rata datang sudah dengan air wudhu, saat lewati banjir dari selokan, tanpa sadar membatalkan air whudu jamaah. “Tolong Pak Wali, cepat ambil langkah, ini sudah dikeluhkan lama, lagian kerusakan ini penyebabnya karena galian penanaman kabel Telkom yang tidak di perbaiki dengan baik dan hanya dibiarkan, belum lagi kelakuan PDAM yang sengaja bongkar jalan tapi enggan perbaiki. Ini harus diperbaiki,” tutup Faris. (M6/Lid)
JURNALISME WARGA
IMM Kecam Kekerasan Muslim di Uyghur
Tim
AKSI: Mahasiswa saat menggelar aksi di depan Masjid Raya AL Munawwar.
TERNATE - Aksi kekerasan terhadap umat muslim Uighur di China mendapat kecamatan dari sejumlah organisasi dan kampus di Ternate. Seperti yang dilakukan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Jumat (21/12) kemarin. Bertempat di depan mesjid Raya AL-Munawwar, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam IMM melaksanakan aksi terkait kekerasan terhadap umat muslim di Cina, dalam
aksi tersebutm mahasiswa mendesak Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Pemprov untuk melakukan diplomasi dengan Pemerintah Tiongkok dan meminta agar kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum muslim Uyghur, segera dihentikan. “Kami juga meminta agar akses bantuan terhadap muslim Uyghur di Tiongkok dibuka,”teriak Malwan Julfaid Kodake, selaku korlap. Menurutnya, aksi tentara Tiongkok yang telah melaku-
kan kekerasan terhadap muslim Uyghur, adalah tindakan yang tidak wajar, diskriminasi dan tidak berprikemanusiaan. Usai melaksanakan aksi damai tersebut, mahasiswa berjanji akan menggelar konsolidasi massa secara besarbesaran, dan melakukan aksi menuntut Pemprov supaya segera melakukan koordinasi dengan presiden serta kabinet pemerintahan Jokowi.(*) Pengirim: Malwan Julfaid Kodake.
SABTU, 22 DESEMBER 2018
WAKIL RAKYAT
20
Jokowi dan Prabowo Adu Pamer Keislaman Jadi Sorotan Sepanjang Kontes Pilpres 2019 Editor : Fahruddin Udi
JAKARTA- Aspek keislaman calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto jadi sorotan sepanjang kontes Pilpres 2019. Belakangan La Nyalla Matalitti menuding Prabowo tidak memiliki pemahaman Islam yang baik. Dia bahkan menyebut Ketua Umum Gerindra itu tak punya nyali untuk memimpin sholat.
Prabowo lantas merespons tudingan mantar kadernya yang gagal maju Pilgub Jatim itu dengan mengatakan dirinya lebih mengutamakan ulama atau pemuka agama untuk menjadi imam salat. “Saya tidak bisa jadi imam salat. Ya saya merasa tahu diri. Betul. Yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya,” kata Prabowo saat berpidato di Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Alih-alih beranjak ke isu lain, Jokowi justru seolah menunjukkan memiliki pemahaman tentang Islam yang lebih baik. Hal itu nampak dari keputusan Istana
Aspek keislaman jadi gorengan di Pilpres 2019. (REUTERS/Darren Whiteside)
Presiden yang mempublikasikan foto Jokowi memimpin salat satu hari setelah Prabowo mengaku lebih mengutamakan ulama untuk menjadi imam. Dalam foto, Jokowi tengah menjadi imam salat ketika berada di Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12). Mereka yang menjadi makmum di antaranya Seskab Pramono Anung, Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Direktur Charta Politica Yunarto Wijaya menganggap isu tentang aspek keislaman tokoh nasional bukan hal baru. adu pamer ketaatan beragama para figur publik itu sudah jadi gorengan setidaknya pada Pilpres 2014 silam. Hal yang membedakan, kata Yunarto, jika dulu Prabowo yang dominan menyerang keislaman Jokowi, kini terlihat kubu petahana berupaya menyerang balik soal pemahaman agama yang dimiliki Prabowo. “Ini kelanjutan dari politik identitas pada 2014 yang sering menyerang pribadi atau keislaman Jokowi. Sekarang jadi senjata makan tuan. Prabowo yang diserang aspek keislamannya,” tutur Yunarto seperti dilansir CNN. Cara yang ditempuh Jokowi yakni dengan menunjukkan secara eksplisit
atau gamblang bahwa dirinya memiliki pemahaman Islam yang lebih baik. Foto tentang Jokowi memimpin salat adalah salah satu contohnya. “Bertahan dengan menyerang,” kata Yunarto. Yunarto meyakini siasat kubu Jokowi mengumbar foto memimpin salat merupakan langkah untuk menyerang Prabowo. Namun itu bukan berarti kubu Jokowi ingin beradu di isu politik identitas. Yunarto menganggap ada target lain yang ingin dicapai, yakni mengalihkan isu politik identitas itu sendiri. “Menggunakan senjata yang sama, yaitu identitas atau senjata makan tuan tadi, tapi targetnya membuat pihak lawan berhenti menggunakan amunisi bernama politik identitas,” kata Yunarto. Menurut Yunarto, langkah itu sudah mulai nampak hasilnya. Yunarto merujuk dari klarifikasi-klarifikasi yang diutarakan tim sukses Prabowo. Timses Prabowo pada akhirnya dibuat sibuk mengajak aspek materi perdebatan yang berbeda, bukan lagi soal keislaman capres masing-masing. “Misalnya ketika timses Prabowo mempersoalkan kenapa bawa urusan pribadi, keluarga, kenapa enggak ekonomi saja dan lain sebagainya,” tutur Yunarto. Meski begitu, kata Yunarto, bukan berarti timses Prabowo akan berhenti memainkan isu politik identitas. Isu tersebut menurutnya akan terus dimainkan, namun akan
mengalami pergeseran, tidak berkutat pada aspek keislaman. Yunarto mengatakan politik identitas yang dimainkan selanjutnya akan dikaitkan dengan kebijakan pemerintah. Dia menyebut hal itu sudah mulai nampak dalam beberapa hari terakhir. “Contoh, rezim sekarang pro asing dan aseng, dikotomi poros Beijing dan Mekkah. Itu menjadi kampanye SARA yang efektif yang berpindah variabel dari mengkritik keislaman jokowi,” kata Yunarto. Yunarto lantas merujuk isu keislaman itu ke ranah elektoral masing-masing capres. Dia mengatakan bakal terjadi stagnansi. Tidak ada kenaikan dan penurunan elektabilitas Jokowi dan Prabowo jika isu keislaman terus dimainkan. Bagaimana tidak, ketika Prabowo ingin memainkan isu keislaman lawannya, justru Jokowi menunjukkan sikap yang cenderung menantang balik. Kampanye hitam menjadi tidak mujarab dilakukan. “Disitulah petahana diuntungkan karena masih unggul di lembaga survei,” katanya. Peniliti Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Ali Munhanif justru menyayangkan ketika dua kubu kontestan Pilpres 2019 lebih suka berperang di isu identitas. Ali lebih mengkritisi kubu petahana yang justru kini memainkan isu identitas. Ali yakin kubu Jokowi mengambil langkah tersebut demi meraih simpati di kalangan santri. Namun, dia menyayangkan ketika cara yang diambil adalah dengan menunjukkan sisi identitas. “Dia ingin menambah segmen komunitas santri yang belum percaya keislaman Jokowi, pada saat yang sama kelompok yang sudah percaya didorong untuk semakin militan,” tutur Ali. Menurut Ali, jauh lebih baik jika visi, misi dan program yang dilontarkan ke publik secara terusmenerus. Menurutnya, misi itu dapat menyehatkan masyarakat dalam melihat panggung politik. Ali melihat isu identitas yang terlalu sering mengemuka di publik merupakan suatu kemunduran. “Pemilu 2019 ada kemungkinan merupakan pemilu paling mundur dalam politik demokrasi sejak 1999. Ini terjadi karena masyarakat tidak didorong untuk memikirkan agenda politik ke depan melalui program-program yang ditawarkan para calon,” kata Ali. “Tetapi justru dipaksa untuk mendefinisikan identitas mereka dalam dinamika politik yang sangat keras dan memecah,” lanjutnya. (CNN/mpf )