Malut post, 27 april 2015

Page 1

HALUT-HALSEL • HALAMAN 4

Sekali Jalan Habiskan Rp1 M Lebih

SPORTIVO • HALAMAN 9

Sanchez Pemain yang Miskin

KUMKRIM • HALAMAN 19

Pengacara Thaib Minta Sidang di Ternate H O T L I NE REDAKSI U M UM IKLA N FA X S IMILE

: : : :

(0921) (0921) (0921) (0921)

ALEXIS Sanchez

312 7 0 5 5 312 7 2 1 0 312 8 2 6 5 312 7 2 0 5

WEB- M AI L WWW.MA LU TP OS T.C O.I D E D ITO R @MA LU TP OS T.C O . I D

@MALUTPOST MALUT POST

24 HALAMAN

EDISI SENIN - 27 APRIL 2015

Agar KAA Tidak Hanya Jadi Peringatan KETIKA Soekarno, U Nu, Sir John Kottalawala, Muhammad Ali, dan Jawaharlal Nehru memprakarsai Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, muncul sebuah harapan besar bahwa negara-negara di dua benua itu bisa berbuat lebih banyak bagi dunia. Digalang di tengah panasnya perang dingin, KAA yang menghasilkan Dasasila Bandung menjadi embrio Gerakan Non-Blok sebagai pendulum baru kekuatan dunia yang cukup disegani kala itu. Enam puluh tahun sudah berselang. Sejak 2005, KAA diperingati dan menjadi tradisi sepuluh tahunan ketika ditandai lagi pada tahun ini. Baca KAA H.8

Warga Halut Tewas Terpanggang di Kebun TOBELO–Warga Desa Ruko dan Kotajaya Kecamatan Tobelo Utara Halmahera Utara (Halut), Minggu (26/4) dihebohkan dengan penemuan mayat dalam kondisi hangus terbakar. Informasi yang dihimpun Malut Post, kejadian bermula ketika dua warga Desa Ruko, Andi Tidore dan Michael, secara tak sengaja melihat korban dalam kondisi mengenaskan di sekitar kebun war-

ga. Seluruh tubuhnya terbakar, dengan posisi terlentang di pohon. Pohon di lokasi mayat berada, juga terbakar. Mereka berdua memberitahukan penemuan kepada masyarakat, dan diteruskan ke polisi. Warga berbondong-bondong ke lokasi tempat mayat ditemukan, untuk mencari tahu identitas korban. Baca Terpanggang H.8

FOTO: SYAMSIR/MALUTPOST

SIKAP

ECERAN: Rp 5.000,-

HANGUS: Kondisi tubuh korban yang terbakar habis sehingga sulit dikenali.

Menteri Andi Tantang Pemkab Haltim Naikkan Produksi Padi Hingga 20 Persen

ADVERTORIAL

Tokoh Masyarakat Nilai Rusli Sukses Bangun Morotai DARUBA Pemerintahan Kabupaten Pulau Morot a i d i b awa h kepemimpinan Bupati Rusli Sibua, dinilai sukses melakukan terobosan di berbagai sektor. Rusli Sibua Salah satunya melalui program Satu Desa Satu Miliar (SDSM) yang dicanangkan 2014 lalu, untuk kesetaraan pembangunan infrastruktur di pedesaan agar sejajar dengan perkotaan. Program itu sesuai dengan janji Bupati Rusli untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Pulau Morotai melalui sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Baca Rusli H.8

SEMENTARA ITU

MABA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Minggu (26/4) melakukan panen dan menanam padi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wasile. Tiba dengan heli kopter, Andi yang ditemani Pandam XVI/Patimura Mayjen TNI Wiyarto dan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba dan dijemput Bupati Haltim H. Rudy Erawan juga membawa sejumlah bantuan untuk petani Haltim. Bantuan handtraktor sebanyak 7 unit yang sudah ada ditambah 5 unit menjadi 12 unit. Lalu pompa air 9 unit ditambah 3 unit menjadi 12 unit. KOMPAK: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Bupati Haltim H. Rudy Erawan, Pandam XVI/Patimura Mayjen TNI Wiyarto menanam padi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wasile, kemarin (16/4)

Baca Menteri H.8

Anggota TNI Tampar Polisi di Kediaman Kapolda TERNATE–Kejadian menegangkan melibatkan anggota TNI dengan Polri di Sofifi Jumat (24/4) malam. Kedua institusi saling berjaga-jaga hingga Sabtu (25/4) akhir pecan. Situasi baru mencair setelah pimpinan dua lembaga Negara

itu berkoordinasi dan membangun komunikasi. Informasi yang dihimpun koran dari sejumlah sumber di lapangan menyebutkan, situasi tegang antara TNI dan Polri di Sofifi bermula saat seorang anggota Kompi Senapan A Sofifi menampar ang-

gota polisi yang kesehariannya bertugas di kediaman Kapolda Malut Brigjen (Pol) Sobri Effendi Surya. Oknum polisi itu ditampar di kediaman Kapolda. Baca TamparH.8

ADVERTORIAL

Ramaikan HUT Pemkot, Kantor Bahasa Gelar BNI Terus Bersinergi Sayembara Bahasa dan Sastra ”Jus” Paku sebagai Obat Stres ENTAH jenis stres macam apa yang dialami pria yang satu ini. Sebab, dia merasa nyaman ketika menelan barangbarang dari logam. Bisa uang, paku, atau logam kecil lain. Dia adalah Rajpal Singh, 34, petani asal Bathinda, kota di bagian barat India. Rabu lalu (22/4) dia harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami sakit perut yang luar biasa. Petugas medis di rumah sakit tersebut pun melakukan endoskopi alias pemotretan terhadap perut pasiennya itu. Baca Paku H.8

TURUT SERTA: Regu Gerak Jalan dari BNI Ternate, usai mengikuti lomba

KEBERSAMAAN: Panitia pekan bahasa dan sastra saat pose bersama

Selengkapnya halaman 8

Selengkapnya halaman 8

Luwuk, “Kampung Kedua” Orang Taliabu ( Bagian ke-3/Habis)

Di Luar Wilayah Administrasi, Ada Kesejahteraan Banyak cerita mengesankan dari pemuda-pemuda Taliabu di Luwuk. Cerita yang melampaui batas-batas administrasi sebuah wilayah. Apa artinya administrasi sebuah wilayah, jika roh kehidupan masyarakat justru ada di wilayah tetangga? Faisal Djalaluddin, Luwuk

POJOK Pengacara Thaib Minta Sidang di Ternate Sekaligus pulkam Dana Desa Halbar terancam Iko-iko dana pilkada

TIGA hari dua malam, Malut Post berada di Luwuk, Ibu Kota Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Sebagian besar waktu memang tersita untuk kegiatan Manado Post Group (MPG) yang menjadi agenda utama di kota itu. Hanya ¼ hari menemui pemuda-pemuda Taliabu. Meski

hanya sekitar enam jam berbincang dengan pemuda-pemuda Taliabu di tiga tempat berbeda, Malut Post mendapat banyak cerita. Seperti yang termuat dalam dua serial tulisan sebelumnya. Pun masih tersisa kali ini cerita lainnya. Baca Wilayah H.8

INDAH: pemandangan pesisir Luwuk. Foto ini dijepret Malut Post dari Kelurahan Keraton, Kecamatan Luwuk.


art:ATU

SENIN, 27 APRIL 2015

HALTIM & HALTENG

HALAMAN 02

Warga Sandra Alat Berat Perusahaan Kayu Pemilik Lapor di Polres Halteng Editor : Oka La Owi Peliput : Ridwan Arif WEDA - Puluhan warga Desa Damuli, Kecamatan Patani Timur satu unit eksavator milik

PT. Haul Sakam, salah satu perusahaan kayu di Desa Sakam karena dianggap melakukan tindakaan pencurian kayu di areal kaplingan hutan milik warga Damuli. “Tindakan masyarakat wajar, karena perusahaan ini beroperasi di luar areal kelompok tani Itfirimi Desa Sakam dan masuk di areal kawasan tanaman pala milik warga Damuli,”ungkap salah satu warga Damuli yang meminta namanya tak di korankan.

Atas tindakan itu, mereka meminta Dinas Kehutanan Pemkab Halteng menindak PT. Haul dan kelompok tani Itfirimi di Desa Sakam karena beraktifitas di luar dari areal sesuai izin yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan. Dibagian lain, atas penahanan alat berat itu, owner PT. Haul Sakam Rudi Wijaya dan ketua kelompok tani Itfirimi yang di wakili Kepala Desa Sakam Fakir Abd Salam, melaporkan delapan

warga Damuli yang menahan satu eskavator milik PT. Haul Sakam di Polres Halteng, Sabtu (25/4). Kasat Reskrim Polres Halteng AKP. Rusli Mangoda saat dkonfirmasi membenarkan laporan itu. Dia mengatakan yang dilaporkan adalah Kepala Desa Damuli Sumitro, Dahir Salim, Arib Karabi, Jabid Rajab, dan Abu Hi. Hasan serta beberapa warga Damuli lainya. “Ada laporannya,” ujarnya. (rid/kox)

PELANTIKAN

BEBAS MALARIA: Sekdakab Moh. Abd. Nasar melakukan cap tangan dukungan pemberatasan malaria di acara penutupan jambore malaria, Sabtu (25/4)

Minus Kades Foli dan Inojaya MABA - Senin (27/4) hari ini, rencananya empat kepala desa terpilih dari Desa Dakaino, Loleba, Toboinon dan Waisuba, akan dilantik oleh Bupati Rudy Erawan, di aula kantor Bupati Haltim. Sementara dua kades, yakni Kades Foli, Kecamatan Wasile Tengah dan Kades Inojaya, Kecamatan Wasile Selatan tak bisa dilantik karena tersandung masalah. Di Desa Foli, kepala desa terpilih terbukti memalsukan surat keterangab izasah. Sementara kades Inojaya terpilih bermasalah karena proses pemilihan dalam pilkades tersebut menambrak aturan. Masalah ini mengundang keprihatinan salah satu tokoh pemuda Kecamatan Wasile Selatan Ruslan Hi Idris. Ia meminta tim investigasi yang dibentuk Pemkab Haltim secepatnya menindaklanjuti hasil investigasi yang didapat di dua desa ini. Tidak dibuat sampai berlarut-larut. “Ini pilkada sudah dekat, jadi harus tim investigasi segera memutuskan apa yang sudah mereka peroleh di lapangan,”katanya. Dia mengatakan seharusnya tim investigasi sudah memutuskan bulan. Apalagi persoalan di Inojaya sifatnya sederhana. Kades terpilih adalah hasil pemilihan dengan menggunakan ketentuan yang sudah tidak berlaku. “Tinggal Pilkades ulang,” sarannya. Informasi yang diperoleh, kedua desa tersebut akan segera melakukan pemilihan ulang karena prosesnya melanggar ketentuan yang berlaku. (far/kox)

KRIMINAL

Istri Korban Selingkuh Minta Suami Ditahan WEDA - Radia Ibrahim, istri Firdaus Hi. Ibrahim yang kedapatan selingkuh dengan Hj. Nona, salah satu pengusaha minyak di Weda, Sabtu (25/4), mendatangi Polres Halteng. Radia datang di Polres tidak sendirian. Ia didampingi sejumlah kerabatnya dan bermaksud menemui Kasat Reskrim Polres Halteng AKP. Rusli Mangoda,SH dan penyidik menanyakan perkembangan penanganan kasus suaminya. “Saya minta kasus ini diproses. Bila perlu Polres tahan suami saya (Firdaus,red). Sebab hubungan gelapnya Hi. Nona terus berlangsung. Jadi saya mohon penyidik menangkap keduanya,”katanya. Selain itu, Radia juga kembali melaporkan Firdaus dengan tuduhan meningalkan anak istri dan tanpa memberikan nafkah. “Tadi saya sudah ketemu pak Kasat Reskrim Polres Halteng jadi dia menjanjikan akan memproses sampai tuntas kasus ini,”jelasnya. Terpisah, Kasat Reskrim Polres Halteng AKP. Rusli Mangoda mengatakan, penyidik masih bekerja merampungkan berkasberkasnya. “Kasus kami proses, dan Senin depan (hari ini,red) penyidik akan melakukan pelimpahan tahap satu berkas perkara ini ke jaksa Kejari Weda,”katanya. Soal kasus baru menterlantarkan anak istri tanpa memberikan nafkah selama dua tahun yang baru dilaporkan istrinya, Firdaus terancam tiga tahun penjara. Sementara kasus dugaan perselingkuhannya dikenalkan pasal 284 tentang perzinahan. (rid/kox)

Cap Tangan Warnai Penutupan Jambore Malaria MABA-- Penutupan jambore malaria oleh Sekdakab Haltim Moh. Abdu Nasar, Sabtu (25/4), ditandai dengan tanda tangan cap tangan di atas kain sepangang 50 meter. Kain yang disiapkan untuk tanda cap tangan itu sebagai bentuk dukungan pemberantasan penyakit malaria di Muka Bumi. Ketua Panitia Ade Salma dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan Jambore Malaria ini diikuti peserta dari Kabupaten Halsel, Halut, Morotai, Halteng, Halbar, Haltim, Kota Ternate dan Kota

Tidore, minus Taliabu. Para peserta mengikuti semua rangkaian kegiatan, berupa lomba penyuluhan, cerdas cermat, fasilitas PLA, home stay, dan kegiatan lainya seperti seminar ekonomi kerakyatan, senam sehat, pembersihan lingkungan. Sementara diakhir acara dilaksanakan deklarasi pemberantasan malaria, peningkatan cakupan imunisasi, serta menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta komitmen pemberantasan malaria yang ditandai dengan dengan cap

tangan yang disediakan pada kain yang dibentangkan pada arena acara, yang berlangsung di Desa cemara jaya, kecamatan Wasile. Selanjutnya dalam acara penutupan ini juga, diumumkan tuan rumah jambore Malaria yang akan berlangsung 2 tahun ke depan di Kota Ternate. Sekda Haltim mewakili Gubernur Malut mengajak seluruh anak bangsa termasuk di Haltim agar ikut menekan angka tingginya penderita penyakit malaria di Indonesia. (far/ kox)

Lebih Dekat dengan Rusmini Sadaralam, Ketua DPRD Halteng

Srikandi Pertama Jabat Ketua DPRD Halteng Ikhlas dalam pengabdian dan setia terhadap pimpinan. Itulah kunci suksesnya karir politik Rusmini Sadar Alam SE, Ketua DPRD Halteng periode 2014/2019? -----------------------------RIDWAN ARIF, Halteng RUSMINI Sadaralam SE, bukan orang baru dalam dunia politik. Dunia politik ia kenal sejak tahun 1987, zaman dia mengenal partai politik. Rusmi mengisahkan, ketika ia duduk di bangku kelas 1 SMA ia sudah mengidolakan Soekarno, Presiden RI pertama. “Karena idolah saya adalah Bung Karno, maka partai politik yang kupilih adalah PDI-P. Aku dibesarkan di keluarga PNI dan mulai sungguh-sungguh berkiprah dan masuk sebagai pengurus di tahun 1995 - 2007 sebagai bendahara PAC PDI-P Halteng. Tahun 2007 2009 sebagai Sekretaris DPC PDIP dan tahun 2009 - 2019 kembali dipercayakan sebagai bendahara DPC

PDI-P Halteng untuk kedua kalinya. Yang membuat dirinya tertarik pada dunia politik adalah berawal dari sikap dan perjuangan Bung Karno. Dengan membaca kiprah politiknya di PNI yang berpihak kepada wong cilik, lalu semua ide dan cita-citanya dilanjutkan oleh Megawati Soekarno Puteri yang tak lain adalah seorang perempuan yang berjuang untuk reformasi dikala itu. “Perjuangan politik Ibu Mega yang ditekan oleh Orde Baru saat itu, membuat saya semakin ingin bersama beliau untuk samasama berjuang dan berpihak kepada rakyat kecil melalui PDI-P,”katanya. Dia mengatakan, sukses dalam

karir politiknya yang berlanjut sampai saat ini, hanya ikhlas dalam pengabdian dan setia terhadap pimpinan. “Ini kunci sukses saya,” ujarnya. Ditanya tentang peran kaum perempuan, ia mengatakan kesempatan sangat terbuka lebar. Tinggal kemauan dan kerja keras. “Inspirator saya Ibu Megawati di nasional, dan ibu Hj.Mutiara T.Yasin di daerah ,”katanya. Ia mengaku setiap kesempatan bertatap muka degan masyarakat, ia selalu mengajak kaum perempuan bersaing dengan dengan pria. Sebab kini sejumlah jabatan, baik di eksekutif maupun di legislatif bisa dijabat kaum perempuan. “Contohnya saya, sebagai Ketua DPRD Halteng,” ujarnya. Perempuan kata dia, tidak ada yang lemah. “Visi saya sama dengan visi partai yaitu ‘berjuang demi kesejahteraan rakyat’ satu untuk semua

RUSMINI Sadaralam

dan semua untuk semua,”jelasnya. Menurut Rusmini bahwa Ide, gagasanya tidak mau yang muluk-muluk karena itu semua nanti orang lain yang akan menilainya. (*)


art:MUS

SENIN, 27 APRIL 2015

ADVERTORIAL

HALAMAN 03

Dari Kegiatan Panen Raya Menteri Pertanian di Subaim

Menteri Andi Bawa Bantuan Pertanian dan Bawa Pulang Batu Giok Haltim SUBAIM – Kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya dan tanam padi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wasile, Minggu (26/4) kemarin tak lepas dari lobi yang dilakukan Bupati Haltim H. Rudy Erawan kepada Presiden Joko Widodo, saat pelaksanaan kongres PDI Perjuangan ke-4, di Bali beberapa pekan lalu. Hal ini diakui menteri Andi sendiri. Andi mengatakan usai kongres PDIP di Bali beberapa pekan lalu, Bupati Rudy Erawan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu, ia mengira bahwa pertemuan Bupati Haltim Rudy Erawan dengan Presiden Jokowi, hanya sebatas jabat tangan saja.

Namun ternyata Bupati Rudy Erawan menyampaikan ke Presiden, bahwa ia memahami kesibukan presiden sehingga belum sempat mengagendakan kunjungan ke Malut. Sebagai gantinya ia meminta dirinya yang saat itu mendampigi presiden untuk berkunjung ke Maluku Utara melihat langsung potensi pertanian di Provinsi Maluku Utara. “Saya kira hanya jabat tangan saja, tapi justru pak Rudy langsung melobi ke presiden untuk memerintahkan saya berkunjung ke sini (Malut, red). Sebagai pembantu presiden, saya katakan siap saja,”katanya. Dan atas lobi orang nomor satu di Haltim itu, saat kunjungan ke Haltim, kemarin (26/7), Menteri Andi tak hanya memanen dan menanam padi, tapi

juga membawa sejumlah bantuan. Diantaranya 12 unit hand tractor, 12 pompa air, perbaikan saluran irigasi sepanjang 1500 meter dan bantuan-bantuan lainnya. “Saya memang saat kongres PDIP ke-4 di Bali beberapa waktu lalu, meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk meminta Menteri Pertanian berkunjung ke Haltim, melihat potensi pertanian di Haltim sebagai lumbung padi di Provinsi Maluku Utara. Dan hari ini (kemarin), permintaan saya itu terwujud dengan datangnya pak menteri,” ujar Bupati Haltim H. Rudy Erawan, dalam sambutannya. Kunjungan menteri Andi ke Subaim sendiri adalah kujungan pertama yang dilakukan seorang

menteri selama Kabupaten Haltim dimekarkan menjadi daerah otonom sendiri. Karena itu, moment itu juga tak disia-siakan Bupati Haltim. Selain memperkenalkan Haltim sebagai lumbung padi nasional di Provinsi Maluku Utara, Ketua DPD PDI Perjuangan Malut itu juga memperkenalkan batu giok Haltim yang lagi naik daun dan banyak dicari pengila batu akik kepada Menteri Andi dan tamu undangan lainnya, seperti Pangdam XVI/Patimura Mayjen TNI Wiyarto, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba dan tamu lainnya. Dan dengan kompak mereka memperlihatkan cicin batu giok itu kepada pewarta. “Ini yang mau kalahkan batu Bacan,” kelakar gubernur. (*)

1

KETERANGAN FOTO

2

1. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Abdul Gani Kasuba, Pangdam XVI Patimura Mayjen TNI Wiyarto, Bupati Haltim H. Rudy Erawan dan undangan lainnya saat melakukan panen padi di Desa Sidumulyo, Kecamatan Wasile. 2. Setelah panen, Menteri Andi, Bupati Haltim H. Rudy Erawan. Pangdam XVI/Patimura Mayjen TNI Wiyarto dan tamu undangan lainnya melakukan tanam padi di sawah milik salah satu petani di Desa Sidumulyo, Wasile. 3. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Haltim H. Rudy Erawan mengenakan cincin giok Haltim. 4. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyaksikan panen padi dengan alat combine harvester. 5. Gubernur Abdul Gani Kasuba dengan tamu lainnya memakai batu giok Haltim. 6. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memberikan sambutan di acara panen dan tanam padi di Subaim.

3

4

5

6


art:ATU

FOTO: DOK. MALUTPOST

SENIN, 27 APRIL 2015

HALUT & HALSEL

HALAMAN 04

Sekali Jalan Habiskan Rp1 Miliar Lebih Anggota DPRD Halsel ‘Plesir Berjamaah’ Peliput : Suparto Mahyudin Editor : Bukhari Kamaruddin

HAJI

Kuota Haji Halut 75 Orang

dalam tiga kelompok yang masing-masing mewakili panitia khusus (pansus). Setiap anggota DPRD mendapat jatah perjalanan dinas sebanyak Rp35 juta, sehingga total ang-

FOTO:SAMSIR/MALUT POST

KOSONG: Gedung DPRD Halsel ditinggal penghuninya

LABUHA - Anggota DPRD Halmahera Selatan, rame-rame melakukan perjalanan dinas ke keluar daerah, pekan ini. Perjalanan 30 anggota DPRD, dibagi

garan yang terpakai berjumlah Rp1.050.000.000. Ini belum ditambah dengan anggaran terkait lainnya, sehingga diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar. Koordinator Pansus A, Asnawi Lagalante, menuturkan mereka melakukan studi banding ke Surabaya dan Bali, terkait dengan LKPJ Bupati tahun 2014.(ato/onk).

TOBELO - Kuota haji Halmahera Utara (Halut) diputuskan hanya 75 orang. Jatah ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Halut, Yusri Doya, jumlah ini sesuai dengan informasi yang diterimanya. Disatu sisi, daftar tunggu haji Halut mencapai 800 orang, dan jika dihitung berdasarkan kuota sekarang maka akan baru habis tahun 2025 mendatang.(sam/onk).

HIMBAUAN

PNS Dilarang Terlibat Politik LABUHA-Sekkab Halsel Helmy Surya Botutihe, melarang PNS terlibat langsung dalam proses pilkada Halsel. Dia menegaskan dalam aturan kepegawaian sangat jelas bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang terlibat politik praktis. “Karena itu saya minta sebagai abdi negara perlu mentaati aturan tersebut,”pintanya. Helmy juga mengatakan larangan tersebut dimaksudkan agar kegiatan atau pelayan di pemda tetap berjalan normal. “Larangan ini dimaksudkan agar PNS tidak terkotak-kotak dalam melakukan pelayanan, dan selalu menjaga kekompakan dalam bekerja,”papar Helmy. (ato/onk).

DUKUNGAN

Gubernur Puji Rencana PHR TOBELO - Rencana pembentukan Provinsi Halmahera Raya, mendapat dukungan dari Gubernur Malut KH Abdul Ghani Kasuba. Hal itu disampaikan gubernur diselasela pembukaan STQ Malut ke-XXIII, Jumat (24/4) malam pekan lalu. ”Gagasan Bupati Halut Hein Namotemo terkait gagasan pembentukan Provinsi Halmahera Raya perlu didukung,”kata gubernur. Dia menuturkan percepatan pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Galela-Loloda dan Kao Raya, juga harus didukung. “Pemprov Malut dan Pemkab Halut sudah maksimal mendorong percepatan pemekaran Galela-Loloda dan kao Raya.(sam/onk).

DIBUKA: Pembukaan STQ Tingkat Malut Jumat malam pekan lalu. Gubernur menekan tombol tanda dibukanya acara

Siap Menjadi Tuan Rumah STQ Nasional TOBELO - Pemkab Halmahera Utara (Halut) siap menjadi tuan rumah Seleksi Tilawatil Quran (STQ) jika pemerintah pusat mempercayainya. Hal ini disampaikan Bupati Halut Hein Namotemo, disela-sela pembukaan STQ Malut ke-XXIII di Tugu Nusantara Tobelo, Jumat (24/5) malam pekan lalu. “Saya titip pesan untuk panitia STQ nasional, bahwa Halut siap menjadi tuan rumah,”kata bupati. Dia menuturkan Pemkab Halut pernah sukses menggelar kon-

Kasuba Rahasiakan Nama Penjabat Bupati Halut

ferensi AMAN tingkat nasional, yang dihadiri 5000-an peserta, sehingga dirinya yakin bisa menggelat STQ tingkat nasional. “Kami berharap kontingen kabupaten dan kota yang hadir dalam STQ ini, bisa mengambil hal baik dan dibawa ke daerahnya masingmasing, sedangkan yang buruk ditinggalkan saja,”kata Hein. Sementara Gubernur KH Abdul Ghani Kasuba, menjelaskan Tobelo dipilih menjadi tuan rumah, untuk menyatukan dan meningkatkan

tali persaudaraan antar sesama umat beragama. Dia menuturkan peserta STQ harus warga asli Malut, bukan menyewanya dari luar provinsi hanya karena untuk mengejar juara. “Ke depan peserta harus memperlihatkan KTP, serta surat keterangan domisili dari kepala desa atau lurah. Karo Kesra Setda Malut Thaib Pono, menuturkan STQ ini akan berakhir malam nanti (27/4). Pesertanya dari seluruh kabupaten/kota termasuk Kabupaten Taliabu, yang baru mengikuti STQ untuk pertama kalinya.(sam/onk)

TOBELO - Gubernur Malut KH Abdul Ghani Kasuba, masih menyimpann siapa yang akan menjadi penjabat bupati Halut. “Saya belum menyiapkan nama penjabat bupati Halut,”katanya. Dia menuturkan orang yang akan menjadi penjabat harus mampu menjalankan amanah, hingga pimpinan definitif terpilih dalam pilkada Halsel Desember mendatang. “Yang pasti ada yang saya siapkan,”kata gubernur tanpa me-

nyebutkan nama tersebut. Dia menambahkan tugas penjabat adalah mensukseskan pilkada hingga pelantikan pejabat terpilih. “Penjabat bupati harus mengawal pelaksanaan pilkada hingga selesai,”pungkasnya. Untuk diketahui, sejumlah nama mencuat menjadi penjabat bupati, yakni Kadisbudpar Malut Samin Marsaoly, dan staf ahli gubernur, La Bayoni.(sam/onk).

Dekat dengan Anggota DPRD Halsel, Akmal Ibrahim,

Penyuluh Pertanian yang Sukses di Politik Akmal Ibrahim adalah politisi yang sederhana dan murah senyum. Karena kepribadiannya, politisi asal Kecamatan Kepulauan Joronga ini dipercayakan menjadi Sekretaris Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Halmahera Selatan (Halsel). ----------------------------LAPORAN: SUPARTO MAHYUDIN, Labuha. KETIKA ditemui Jumat (24/4) di Jaret Café, Akmal Ibrahim langsung menyapa Malut Post sambil tersenyum. Dia menceritakan riwayat hidupnya hingga menjadi aggota DPRD Halsel periode 2014 - 2019. “Saya sebetulnya politisi yang meniti karir dari penyuluh pertanian,”katanya. Dia menjelaskan jenjang pendidikan SD dihabiskan di SD Negeri Kukupang Kecamatan Kepulauan Joronga, kemudian melanjutkan ke SMP Islam Ternate, dan SPMA (Sekarang SMKN 3, red) di Tidore. “Setelah itu saya kuiah di Universitas Cendrawasih

Papua namun tak selesai,” esai,” akunya. Semasa kuliah di Jayapura, yapura, dia ikut tes tahun 1993 dan berhasil asil lulus sebagai tenaga penyuluh. Dia ia mengabdikan diri sebagai penyuluh uh hingga 2004. “Saya berhenti kuliah saat lulus dalam tes ,” akunya. Tahun 2004, dia pulang ke Halsel karena orang tuanya uanya meninggal. Setelah itu dia tak kembali lagi ke Papua, “Saya memutuskan memulai kehidupan n baru di Maluku Utara sebagai bagai pebisnis kayu di Kepuepulauan Joronga, Batang ang Lomang dan tinggal di Ternate,”ucapnya. Tahun 2007 dia kemmbali mengikuti tes dan n lulus menjadi tenaga penyuluh. Dia menjadi lulusan terbaik

di Malut. Namun tahun 2008, dia terjun ta ke dunia politik melalui Partai Patriot dan pindak ke PNI Marhaenisme. Tahun 2009 menjadi caleg, namun tak me terpilih. Tahun 2010, 2010 dia menyeberang ke Partai Golkar dan menjabat sebagai wakil ketua sekaligus koo koordinator wilayah Gane Barat. “Setelah itu it saya pindah ke Partai Nasdem dan da menjadi sekretaris partai. partai Dan tahun 2014 dia kembali mencalonkan diri kem dan akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD. “Saya tidak memiliki “ apa-apa, makanya keap percayaan masyarakat pe ini akan saya jaga,” i janji suami dari Ueis j Kumala. (ato/onk/ pn).


art:Yono

SENIN, 27 APRIL 2015

HALMAHERA BARAT

HALAMAN 05

Penimbunan BBM Makin Marak JAILOLO – Penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), makin menjadi-jadi. Ini karena Pemerintah Halbar tidak ambil pusing. Di Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jailolo, Halbar, transaksi BBM secara ilegal begitu terbuka. Aparat yang bertugas di SPBU bersikap cuek saat melihat warga menimbun BBM jenis premium dan solar. Lantaran longgarnya pengawasan, para pelaku penimbun BBM dan pengelola SPBU begitu leluasa melakukan transaksi. Transaksi BBM ilegal di SPBU Jailolo, sering terjadi pada pukul 17.00. Menurut seorang pengecer BBM, hasil timbunan BBM di SPBU akan dijual dengan harga Rp9 ribu hingga Rp10 ribu perliter. “Kami ambil di didistributor dengan harga tinggi, maka kami juga harus jual dengan harga yang lebih tinggi lagi,”ujar MF, pengecer BBM.(ado/lex)

ILEGAL: Mobil ini baru selesai menimbun BBM di SPBU Jailolo

ASPIRASI

Minta Bupati Respon Keluhan Warga JAILOLO – Warga di Desa Tosoa, Kecamatan Ibu Selatan, Halmahera Barat (Halbar), meminta pemerintah membangun towr jaringan telkomsel di desa mereka. Warga setempat merasa Pemerintah Halbar berlaku tidak adil. “Masa desa lain dibangun tower, lalu NAMTO kenapa di desa kami tidak dibangun, ini kan tidak adil,”keluh Merkias, warga setempat. Menurut dia, karena tidak ada jaringan terkomusel, warga sangat sudah menghubungi keluarga mereka yang berada di luar Halbar. ‘Kami harus ke desa tetangga yang jaraknya sangat jauh, kalau mau menelpon,”jelas Merkias. Dia berharap Bupati Halbar, Namto H Roba untuk mengakomodir keluhan mereka, dan segera dibangun tower terkomsel. “Kami sangat berterima kasih kalau pak Bupati membangun tower di desa kami,”harapnya.(ado/lex)

Dana Desa di Halbar Terancam Perekrutan PPK Dimulai JAILOLO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Halmahera Barat (Halbar), Sabtu (25/4), menutup pendaftaran seleksi atau rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Halbar. Pendaftaran dibuka sejak Minggu (19/4) dua pekan lalu. Ketua KPU Halbar, Abjan Radja menyatakan, sebanyak 180 orang ikut rekrutmen PPK Halbar. “Mereka yang ambil berkas itu harus kembalikan berkas pada 30 April. Kalau sampai pada batas waktu itu tidak dikembalikan, maka dinyatakan gugur,”jelasnya pada Malut Post. Menurut Abjan, KPU akan melakukan verifikasi berkas pada 1 Mei dan dilanjutkan

Pembahasan Perbub Belum Tuntas Laporan : Muhammad Kabir Editor : Irman Saleh

“Mereka yang ambil berkas itu harus kembalikan berkas pada 30 April. Kalau sampai pada batas waktu itu tidak dikembalikan, maka dinyatakan gugur

dengan t e s t e rtulis dan wawancara. “Kami targetkan hasil tes PPK diumumkan pada bulan Mei 2015 ini, Abjan Radja dan dilanjutkan pelantikan 18 Mei,”tambahnya. “Kalau PPK sudah terbentuk, maka kami akan bentuk Panitia Pemungutan Suara (PPS),”jelas Ketua KPU.(ado/lex)

JAILOLO – Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), terancam tidak mendapatkan jatah dana desa tahun 2015. Pasalnya, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halbar, belum menuntaskan Peraturan Bupati (Perbub). Padahal, Perbub sudah harus dituntaskan bulan Mei 2015. Apabila pada bulan Mei Perbub Halbar belum juga dituntaskan, maka dana desa Halbar sudah pasti hangus. “Perbub masih dalam penggodokan di bagian hukum. Kami harus tuntaskan pada Mei. Kalau Perbub belum juga diajukan ke Pemerintah Pusat pada Mei, maka dana desa Halbar dinyatakan hangus,”aku Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Halbar, Ridwan Yunus pada Malut Post.

Menurutnya, pihaknya harus bergerak cepat menuntaskan Perbub, kemudian disampaikan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk dilakukan pencairan. Sedangkan terkait dengan pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2015, lanjut Ridwan, Pemkab sudah melakukan pencairan tahap pertama untuk 176 desa. “Untuk anggaran pembangunan tahap pertama belum bisa dicairkan, karena sembilan kecamatan belum menyampaikan dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Desa (Apebdes). “Terkait masalah di Desa Toakara, Loloda, kami akan atasi. Kami juga akan menyurat ke seluruh instansi bahwa pencairan untuk Desa Tuakara melalui Pemkab. Kami berharap segera sampaikan APBDES,”jelasnya menambahkan.(ado/lex)

Gubernur Kurangi Kuota Haji Halbar JAILOLO – Kuota haji Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) pada tahun 2015 ini menurun. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Maluku Utara (Malut) Nomor 133.1/ KPTS/MU/2015 tentang penetapan kuota jam’ah haji kabupaten dan kota, kuota haji untuk Halbar sebanyak 60 orang. Angka itu lebih sedikit dari tahun sebelumnya, yang jumlahnya di atas 60 orang. Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Halbar, H. Nasaruddin Aly menyatakan, Kemenag Halbar menerima SK Gubernur tentang penetapan kuota haji, bertepatan dengan rapat koordinasi Kepala Kemenag kabupaten dan kota se-Malut, yang dipusatkan di Halmahera Utara (Halut), Sabtu (25/4)

KUOTA: Para CJH saat mengikuti arahan

pekan kemarin. ”Dalam rapat koordinasi itu kami juga bi-

carakan tentang persiapan keberangkatan dan pemulangan Calon Jama,ah Haji (CJH),”jelas Nasaruddin pada Malut Post. Menurut Nasaruddin, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang seluruh CJH, untuk dibicarakan persiapan keberangkatan. “Kalau tahun 2014 kuota haji Halbar sebanyak 64 orang,”katanya.(ado/ lex)


art:MuS

SENIN, 27 APRIL 2015

MOROTAI & SULA

HALAMAN 06

PLN

Pelayanan PLN Menurun SANANA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kepulauan Sula (Kepsul) mengaku pelayanan PLN saat Sula masih berstatus kecamatan, jauh lebih baik dari pada saat ini, saat satatusnya meningkat menjadi kabupaten. Dulu, meski berstatus kecamatan, namun pelayanan listrik bisa sampai hingga ke desadesa jauh, sementara sekarang tak lagi. “Pelayanan PLN lebih baik dulu saat masih berstatus kecamatan,”katanya. Dia berharap, pelayanan listrik diperbaiki, agar masyarakat dapat merasakan pelayanan listrik yang lebih baik, terutama masyarakat di pelosok desa. Namun, agar listrik bisa sampai ke desa-desa maka jalan lingkar keliling pulau harus segara dibangun. “Kami harap agar menagemen PLN meningkatkan pelayanan listriknya pada masyarakat,”harapnya. (rul/one)

POLITIK

SP Mengaku ada Upaya ‘Pembusukan’ SANANA - Wakil Bupati Kepulauan Sula (Kepsul), Safi Pawah (SP), yang juga salah satu bakal calon bupati (Balon-Bup) mengaku di mengalami upaya ‘pembusukan’ menggunakan isu yang disebarkan melalui kampanye hitam. Menariknya SP SAFI Pawah mengaku ‘serangan’ itu, sengaja dirancang salah satu Balon-bup muda, yang lihai merancang isu negatif. “Mereka sengaja menyebarkan isu-isu sesat, untuk menurunkan elektabilitas saya. Apakah cocok kandidat bupati yang jago menyebarkan isu-isu negatif seperti ini dijadikan bupati di Sula. Tapi tak apa karena perjuangan saya ikhlas,”keluh Wabup saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan pengurus HMI Cabang Sanana periode 2015-2016 di Beliga hotel, Jumat malam lalu, tanpa menyebutkan oknum yang dimaksud. Lanjutnya, dari dua hasil survey, Saiful Mujani dan Citra Indonesia, dirinya mengaku memperoleh nilai tinggi. “Makanya untuk menjegal saya, disebarkan isu-isu sesat,”tudingnnya. SP juga mengaku rekomendasi PDI-Perjuangan akan diberikan padanya dengan syarat mau menggandeng kader PDI-P sebagai calon wakil bupati. Hanya saja SP mengaku masih menimbangnimbang. “Ada juga yang bilang katanya golkar tidak akan ikut dalam Pilkada karena masih bermasalah, tapi saya yakin hingga waktunya golkar juga berpartisipasi,”kata ketua DPD II Golkar Sula versi Aburizal Bakrie itu. Dalam kesempatan itu, SP juga meminta HMI kembali pada perjuangan dasar dan hindari politik paraktis, tingkatkan kontribusi sosial kepada masyarakat, tingkatkan basic pengkaderan dan utamakan konsolidasi organisasi agar kader HMI mampu menjalankan fungsi-fungsi keumatan,”himbaunya.(rul/one)

SATU diantara 6 cottage yang pemiliknya misterius

Pemilik 6 Unit Cottage di Morotai, Misterius Diduga Jadi Milik Pribadi Anak Mantan Pejabat Pemprov Editor : Wawan Kurniawan Laporan : Endi Suherman DARUBA - Enam unit Cottage (penginapan dengan kamar yang terpisah) di Desa Pandanga Kecamatan Morotai Selatan,

hingga kini belum diketahui siapa pemilik yang sebenarnya. Berdasarkan informasi yang beredar, 6 unit cottage yang dibangun untuk keperluan Sail Indonesia Morotai (SIM) tahun 2012 lalu, adalah milik salah satu anak mantan pejabat di Provinsi Maluku utara. “Sampai saat ini, kami juga tidak mengetahui jelas siapa sebenarnya pemilik enam unit cottage itu. Karena memang tidak tercantum dalam asset Pulau Morotai,”kata Kepala Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Pulau Morotai, Marwan Sidasi ketika ditemui Malut Post. Pembangunan enam unit Cotagge tersebut, diduga anggarannya bersumber dari APBN, hanya saja pembangunan tidak termasuk dalam asset daerah dan diduga dijadikan sebagai asset pribadi. “Nanti kalian (wartawan) ketemu sama Kepala Desa Pandanga untuk menanyakan langsung soal keberadaan cottage itu,”jelasnya. (end/one)

Nelayan Asing Gunakan Pukat Harimau

WENY Paraisu bersama wartawan saat masih jadi tersangka

Asset Pemkab Ditangan Weni Paraisu, Ditarik DARUBA – Apes benar nasib wakil Bupati Pulau Morotai, Weny Paraisu. Ibarat peribahasa ‘sudah jatuh tertimpa tangga pula’. Setelah mendekam di sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tobelo Halut, sejumlah asset milik Pemkab Morotai yang masih ada ditangan pejabat yang menjadi terpidana kasus pengrusakan PT. MMC itu akhirnya ditarik ke bagian Umum Sekretariat Pemkab Morotai. “Bagian umum langsung pengamankan asset, karena saat ini wakil bupati menjalani penahanan di Lapas Tobelo,”jelas Kabag Humas dan Protokoler Morotai, Hasbullah Popa ketika ditemui awak media Minggu (26/4). Fasilitas yang ditarik yakni tiga unit mobil

dinas merek sedan Altis, hi-lux dan Inova. Mobil itu kemudian diberikan kepada Asisten I Bupati Lukman Badjak, karena mobil dinas miliknya dalam keadaan rusak parah akibat kecelakaan. Sementara mobil sedan altis rencana digunakan saat ada tamu berkunjung ke Morotai, Inova sendiri masih berada di Tobelo. Selain mobil dinas, asset lain yang berada di kediaman bupati juga akan ditarik, karena rumah dinas yang dikontrak masa waktunya tinggal dua bulan lagi. “Pak Wakil sedang jalani masa penahanan, hingga bagian umum juga memberhentikan sejumlah tunjangan seperti anggaran perjalanan dinas dan anggaran lainnya,”pungkasnya.(end/one)

DARUBA - Nelayan asal Desa Tilei Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar) resah dengan kehadiran kapal nelayan asing yang melakukan aktivitas penangkapan ikan diperairan Morselbar dan sekitarnya. Kehadiran kapal asing dari Filipina tersebut, membuat pendapatan nelayan lokal menurun drastis. “Hasil tangkapan nelayan lokal ketika melaut, menurun jauh sekali. Jangankan untuk dijual, dikonsumsi saja hampir tidak ada. Ini yang membuat kami resah,”ungkap Sarjan Safar, nelayan asal Tilei ketika ditemui, Sabtu (25/4). Ia menceritakan, setiap mereka akan melaut, selalu melihat kapal-kapal asing dengan jumlah begitu banyak, sedang melakukan menangkap ikan menggunakan pukat harimau berukuran raksasa. Ini membuat ikan habis dan nelayan lokal sulit sekali menangkap ikan. Ia berharap masalah ini segera ditindaklanjuti petugas, baik itu Polairud maupun TNI Angkatan Laut, karena mengancam kehidupan masyarakat nelayan lokal. “Sudah sekitar tiga minggu. Kami berharap ada tindakan dari aparat untuk menangkap atau mengusir kapal itu dari perairan Indonesia,”pintanya. (end/one)

AHM ‘Gantung’ MoU KPU Tahapan Pilkada Kepsul Molor Lagi SANANA - Tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang secara resmi dimulai Minggu, 19 April lalu, kembali molor. Pasalnya, hingga saat ini, keinginan Komisi Pemilihan Umum Kepulauan Sula (Kepsul) agar ada Memorandum of Understanding (MoU) terkait kesepakatan besaran anggaran dan model pencairannya belum ada titik temu. Meski, KPU telah melakukan pertemuan dengan Bupati Kepsul Ahmad Hidayat Mus (AHM) di Jakarta, namun AHM masih ‘menggantung’ keinginan KPU tersebut. “Bupati masih belum menyetujui keinginan KPU. Bupati meminta gunakan dulu anggaran yang ada. Dari total permintaan KPU sebesar Rp19 M lebih, yang diakomodir sebesar Rp9 M dalam APBD, semen-

tara sisanya belum jelas,”kata Minggu (26/4), ketua KPU Kepsul Bustamin. Tambahnya, kalau belum ada kejelasan anggaran, KPU tidak berani menjalankan tahapan Pilkada. Kata Bustamin, untuk kepastian besaran anggaran tahapan Pilkada yang akan ditambah. AHM mengaku akan dibicarakan terlebih dahulu dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dan Badan anggaran (Banggar) DPRD, 6 Mei mendatang. Bustamin juga mengaku telah menyampaikan laporan ke KPU Malut, untuk dicarikan solusi terkait masalah ini. “Kita sudah laporkan ke KPU Malut, sebab batasan waktu yang diberikan soal anggaran ini hingga 26 April kemarin. Nanti dicarikan solusinya seperti apa. Tapi jelasnya tahapan pilkada belum bisa berjalan,”tukasnya. (rul/one)


POLMAS

art:MuS

SENIN, 27 APRIL 2015

PROMO NEWS

Demokrat Beri Sinyal ke Hi Bur TERNATE- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat memberi sinyal dukungan ke bakal calon Wali Kota Ternate Burhan. Sinyal ini diberikan Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Max Sopacua bersama sejumlah fungsionaris DPD Partai Demokrat Malut saat ditemui wartawan, di Restoran Florida, Burhan Abdurahman Minggu (26/4). Max mengatakan, Burhan merupakan sosok yang tak asing bagi Partai Demokrat. “Partai Demokrat punya hubungan baik dengan Pak Wali (Burhan, red). Kami berharap Pak Wali harus punya pasangan yang ikut mendongrak elektabilitasnya. Karena ini system paket,” katanya. Menurutnya, jika dua-dua saling mendukung elektabilitas, maka akan menjadi peluang untuk memenangkan pilwako. Dia pastikan, awal Mei nanti, Demokrat sudah punya gambaran untuk Kota Ternate dan beberapa kabupaten kota lainnya. “Kita sudah punya prediksi bahwa balon yang punya peluang besar salah satunya di Kota Ternate, yakni incumbent. Tinggal kita mencari kader yang siap mendampingi beliau,” tambahnya. Sementara Burhan yang ditemui usai bertemu Max kemarin, mengatakan kehadiran dirinya di Floridas hanya sebatas membangun komunikasi politik. “Karena saya juga daftar di Partai Demokrat, maka menjadi kewajiban saya untuk membangun komunikasi. Saya berharap, bisa bersama dengan partai-partai yang sudah saya daftar, salah satunya Partai Demokrat. Tetapi, sepenuhnya saya kembalikan ke Partai. Karena ini kewenangan mereka,” ujarnya. (jfr/pn)

HALAMAN 07

Ketua DPC Hanura Kepsul Diberhentikan Diduga Menggelapkan Uang Partai Ratusan juta Editor : Awat Halim Laporan : M. Noval Kasman

TERNATE – Internal pengurus Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) mulai retak. Menyusul sejumlah pengurus partai menggelar rapat pleno pemberhentian ketua DPC Hanura Kepsul Hidayah T Soamole. Pemberhentian Hidayat T Soamole ini diumumkan oleh Wakil Ketua I Sabang Leib, didam-

pingi Bendahara Ratib Umasugi, dan Haerudin Kemhai saat menggelar jumpa pers di Kafe Bacarita Dua, Minggu (26/4). Ratib mengatakan Ketua DPC Hanura Hidayah T. Soamole selama memimpin partai, hanya memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi. “Dia (Hidayah T Soamole) hanya memanfaatkan partai untuk kepentingan pribadi. Banyak uang yang diduga kuat masuk ke rekening pribadinya, mulai dari uang iuran anggota tiap bulan, pendaftaran Bakal Calon Bupati dan lainnya masuk ke rekening pribadi, totalnya diperkirakan Rp 300 juta lebih,”ungkap Ratib. Lanjut Wakil Ketua I Sabang Leib, atas dasar itu, pengurus DPC Hanura Kepsul memutuskan untuk memberhentikannya. “Yang hadir dalam rapat pleno itu berjumlah 27

orang, sudah lebih dari setengah, dan semuanya sepakat untuk memberhentikan saudari Hidayah dan digantikan dengan Julkifli Umagapi. Apa yang kami lakukan ini semata-mata untuk menyelamatkan partai,”tambah Sabang. Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Hanura Malut Umar Alting mengatakan persoalan di akan diselesaikan secepatnya sesuai dengan mekanisme Partai. “Saya sudah mendapat laporan ada surat yang berisi hasil rapat pleno DPC Partai Hanura Kepsul. Nanti saya lihat suratnya, yang pasti DPD akan memanggil Hidayah untuk klarifikasi, jika terbukti bersalah seperti yang dituduhkan, maka akan diselesaikan sesuai dengan mekanisme partai,”jelas Umar. (tr-02/wat)

Bawaslu Sukses Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif TERNATE- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Maluku Utara (Malut) sukses menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif terhadap simpul-simpul pemuda di Kota Ternate, Sabtu (25/4) akhir pekan. Kegiatan yang dilangsungkan di aula Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Ternate tersebut dalam rangka mengawasi pelaksanaan pemilihan wali kota dan wakil wali kota Ternate periode 2015-2020 mendatang. Ketua Devisi Pengawasan Bawaslu Malut Azis Marsaoly mengatakan kegiatan sosialisasi ini melibatkan sekitar 64 kelurahan dan beberapa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Kota Ternate. “Harapan kita, mereka bisa sama-sama dengan Bawaslu awasi pilkada kali ini,” ujarnya. Dia mengatakan salah satu di antara peran yang akan mereka jalankan, yakni melaporkan

SEKRETARIS Bawaslu Irwan M Saleh saat beri arahan kepada peserta sosialisasi, Sabtu (25/4)

dugaan pelanggaran yang ditemui saat pilkada berlangsung. “Artinya, mereka akan menjadi mata dan telinganya Bawaslu. Mereka bisa menginformasikan dugaan pelanggaran yang terjadi nanti,” terangnya. Dia menambahkan dalam pengawasan pilkada nanti, pihaknya akan menerapkan sistem gateway

dengan saling tukar informasi pengawasan melalui SMS. “Tujuannya agar informasi menyangkut dugaan pelanggaran maupun hasil pengawasan lainnya cepat terdeteksi. Kita berharap dengan sosialisasi ini mereka juga memahami regulasi tentang pengawasan dan kepemiluan,” tambah Azis. (jfr/pn)

PROMO NEWS

Irine: Pancasila dan UUD 45, Ditangan Generasi Muda TERNATE - Perbincangan di kalangan generasi muda tentang tetang pentingnya Pancasila dan UUD 1945 dijadikan acuan dalam menilai kebijakan publik, saat ini hampir tak terdengar. Hal ini disinyalir oleh anggota DPR-RI Dapil Malut, Irine Yusiana Roba, karena masih kuatnya cara pandang ala orde baru yang berkembang di masyarakat tentang Pancasila. “Pemahaman yang dikembangkan saat itu, bahwa negara

Pancasila akan terwujud saat tiap individu telah memahami, menghayati dan mengamalkan nilai Pancasila, hingga negara sampai mengatur perilaku tiap individu, menurut saya tidak tepat,”tegas politisi muda PDI-Perjuangan ini panjang lebar. Menurutnya, strategi utama untuk mewujudkan negara Pancasila adalah ketika sebuah kebijakan dirumuskan, diputuskan, dijalankan, sesuai dengan prinsip dasar Pancasia dan pem-

bukaan UUD 1945. Putri sulung Bupati Halmahera Barat, Namto Hui Roba ini mencontohkan, sebuah Perda di daerah belum tentu telah memenuhi prinsip keadilan sosial, menguatkan persatuan Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, atau malah menguntungkan segelintir gologan?. “Atau sudah memenuhi unsur mencerdaskan kehidupan bangsa atau malah membuat masyarakat menjadi bodoh?,”ujarnya. Anggota Komisi 1 ini menambahkan, dalam cara pandang tersebut, generasi muda seringkali diposisikan menjadi gologan yang seolah-olah harus selalu diawasi, ditertibkan dan dibina karena dianggap sangat rentan terhadap godaan-godaan yang sifatnya perilaku individual. “Padahal

yang utama adalah bagaimana sebuah kebijakan mampu memenuhi hak dasar pemuda,”ungkapnya. Katanya beberapa hak seperti hak pendidikan yang layak, hak bekerja, hak berusaha, hak mengembangkan diri, hak berorganisasi harus difasilitasi dengan baik. Jika itu yang diutamakan Pancasila baru dirasakan hadir kongkrit bagi generasi muda. “Oleh karena itu, saya mengajak generasi muda di Maluku Utara utuk menjadikan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 sebagai acuan dalam mengkritisi kebijakan publik, terutama terkait dengan pemenuhan hak dasar pemuda,”tukas anggota departemen kerakyatan, DPP PDI-Perjuangan ini.(one/pn)

Irine Yusiana Roba

FORUM PEMBINAAN BAHASA

Utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, pelajari bahasa asing

Struktur Kalimat Aktif Intransitif Menyembunyikan Objek Berita PENGETAHUAN tentang struktur kalimat Bahasa Indonesia (BI) sangat membantu penulis, baik untuk menyusun judul maupun isi berita. Jika subjek atau pelaku mau dimunculkan diawal judul, kalimat aktif transitif yang dipilih. Sebaliknya, jika predikat yang mau diletakkan diawal judul, kalimat inversi yang dipilih. Jika objek tidak mau dimunculkan, kalimat intransitif yang dipilih. Jika objek atau hal yang dibicarakan mau diposisikan didepan, struktur kalimat pasif yang dipilih. Dengan demikian, kaidah BI memungkinkan pengguna BI bebas mengekspresikan gagasannya sesuai dengan kebutuhan. Jadi, tidak benar pendapat yang mengatakan bahwa BI baku terkesan kaku. Kalimat aktif yang berobjek disebut kalimat transitif, misalnya Polisi Menembak Begal (SPO). Kata begal berfungsi sebagai objek. Kata begal dalam kalimat tersebut harus ada. Jika kata begal dihilangkan, kalimat tersebut menjadi salah karena tidak ada sasaran tembak polisi. Kalimat aktif yang tidak berobjek disebut kalimat intransitif, misalnya Pengedar Narkotik Tidak Takut Hukuman Mati(SPK). Kata tidak takut berfungsi sebagai predikat. Tanpa objek kalimat tersebut tetap gramatikal. Kalimat aktif yang memiliki dua objek atau objek dan pelengkap disebut kalimat dwitransitif, misalnya Wisatawan Domestik Membeli Batu

Bacan Oleh-Oleh Khas Ternate (SPOPel). Kalimat yang predikatnya mendahului subjek disebut kalimat inversi. Misalnya, Sudah Datang Tamu Negara (PS). Jika tindakan atau perbuatan subjek ingin ditonjolkan dalam judul berita, kalimat inversi yang dipilih sebagai judul berita. Dalam kalimat pasif, subjek dikenai tindakan, misalnya (1) Gubernur Mengunjungi Korban Banjir (aktif ) diubah menjadi (2) Korban Banjir dikunjungi Gubernur (pasif ). Perubahan kalimat aktif menjadi pasif mengubah jenis subjek dan perannya. Subjek kalimat (1) adalah Gubernur, sedangkan subjek kalimat (2) adalah Korban Banjir. Akan tetapi, Gubernur sebagai subjek berperan sebagai pelaku, sedangkan Korban Banjir sebagai subjek berperan sebaga ihal yang dikenai pekerjaan. Struktur judul berita tidak terlepas dari berbagai kepentingan. Secara umum, judul berita dirancang sedemikian rupa supaya menarik pembaca. Selain harus menarik, judul berita juga mengandung tujuan khusus yang tidak semua pembaca memahaminya. Misalnya, meletakkan objek sebagai subjek tentu berbeda dengan objek yang berada dibelakang predikat, seperti (1) Polisi Menangkap Tersangka PembunuhMajikan; (2) Tersangka Pembunuh Majikan Ditangkap Polisi. Judul (1) menonjolkan peran polisi sebagai penegak hu-

kum, sedangkan judul (2) menonjolkan tersangka pembunuh majikan. Posisi objek dalam judul berita juga terkait dengan keberpihakan wartawan dan / atau media tertentu terhadap masalah yang diberitakan. Struktur judul berita juga berhubungan dengan kata-kata yang dipilih. Setiap kata terutama verba yang berfungsi sebagai predikat sangat menentukan panjang-pendeknya judulberita. Selain jenis kata, ukuran judul berita juga ditentukan oleh katerangan. Selain, keterangan kalimat, unsure kalimat seperti subjek dan objek dapat ditambahkan keterangan, misalnya gadis cantik (SP). Subjek gadis dapat diberi keterangan, sehingga menjadi lebih panjang, misalnya gadis yang berbaju merah itu cantik (SP). Wartawan memahami benar dampak posisi suatu objek dalam pemberitaan. Jika wartawan dan / atau media massa tertentu menginginkan objek berita tidak diketahui oleh pembaca, objek disamarkan dengan cara melesapkan atau menggantinya dengan sebutan atau predikat yang relevan dengan objek.(*)

SONGGO Siruah

KANTOR BAHASA PROVINSI MALUKU UTARA KUIS KEBAHASAAN Soal : Tentukan jenis dan pola kalimat berikut! Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan pada bulan Mei dan Juni 2015 dengan melibatkan berbagai kalangan seperti siswa,mahasiswa, wartawan, dan guru. Guru TK / Paudni dilibatkan dalam sayembara menulis dan mendongeng untuk menambah wawasan mereka. Guru SMP dan SMA / sederajat dilibatkan dalam sayembara penulisan teks pembelajaran untuk mengukur kompetensi dan wawasan mereka sebagai pengajar dan sumber belajar siswa. Ketentuan Menebak dan Hadiah : Kuis ini untuk masyarakat Maluku Utara; tidak berlaku untuk pegawai Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara; jawaban dikirim ke kantorbahasamalut@yahoo.com paling lambat lima hari setelah publikasi ini; peserta menyertakan nama, pekerjaan, alamat lengkap, dan nomor telepon; pemenang ditetapkan berdasarkan waktu pengiriman dan jawaban yang benar; pemenang setiap minggu sebanyak tiga orang; keputusan juri bersifat final; total hadiah Rp500.000,00 per minggu; hadiah pemenang dikirim melalui rekening bank atau diambil langsung di Kantor BahasaProvinsi Maluku Utara, Jalan Wijaya Kusuma Nomor 81, Kota Baru, Ternate Tengah dengan menyerahkan fotokopi KTP / identitas lain; tidak ada koneksi atau surat menyurat terkait dengan kuis ini; pemenang minggu ini—jika ada yang menjawab benar—diumumkan pada edisi berikutnya. Pemenang minggu lalu bisa mengikuti kuis berikutnya. Jawaban dan Pemenang: Jawaban peserta untuk kuis tanggal 20 April 2015 tidak ada yang benar. Soal minggu lalu masih berlaku untuk edisi hari ini.


SAMBUNGAN ETALASE

art:risky

SENIN 27 APRIL 2015

HALAMAN 08

Kantor Bahasa Gelar Sayembara Bahasa dan Sastra TERNATE – Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara (Malut) menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang diberi nama pekan bahasa dan sastra. Kegiatan tersebut meliputi sayembara penulisan teks pembelajaran untuk guru SMP dan SMA/sederajat, sayembara penulisan artikel untuk mahasiswa, sayembara menulis dan mendongeng untuk guru TK/Paudni, penyuluhan Bahasa Indonesia untuk wartawan media massa dan Staf Biro Iklan, peningkatan mutu guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dan Halmahera Selatan (Halsel). Kepala Kantor Bahasa Provinsi Malut Songgo Siruah kepada Koran ini mengatakan kegiatan ini dibuka sejak April dan akan berakhir pada Juni 2015 mendatang. Songgo menjelaskan bahasa Indonesia merupakan bahasa negara, bahasa persatuan dan pengantar pendidikan. Dia mengatakan n kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan sikap, sekaligus peningkatan kompetensi masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia. Karena itu, upaya menumbuhkembangkan sikap positif masyarakat terhadap Bahasa Indonesia akan terus dilakukan sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. “Dewasa ini, bahasa Indonesia

...MENTERI

Samb Hal. 1

Ada juga bantuan dua unit combine harvester yang kemarin langsung diuji coba. “Untuk tambahan handtraktor langsung diberikan tanpa ada proposal,” kata Andi. Tak sampai di situ, Andi juga langsung memanggil perwakilan PT. Pupuk Kaltim dan PT. Petrokimia Gresik untuk menjamin ketersedian pupuk di depan petani. “Ada pupuk di gudang,” tanya Andi kepada kedua perwakilan perusahaan penyedia pupuk itu. “Ada Pak,” jawab keduanya. “Kalau begitu, sebutkan nama dan nomor kontak yang bisa dihubungi,” pinta Andi. Diminta menteri Andi, keduanya kemudian menyebut nama dan kontak masing-masing. “Nama saya Sudiman, dari PT. Pupuk Katim. Bisa menghubungi saya di nomor 081346340520,” kata perwakilan PT. Pupuk Kaltim. “Nama saya Wijo Susilo dari PT. Petrokimia Gresik. Nomor HP-saya 081355716444,” tambah perwakilan Petrokimia Gresik. Sementara soal benih, ia mengatakan masih cukup. Tak mau kalah dengan Menteri Pertanian, Gubenur Abdul Ghani Kasuba juga memberikan dukungan dana untuk peningkatan produksi pertanian di Haltim dengan dukungan dana kurang lebih Rp 10 miliar. “Memang Maluku Utara menjadikan Haltim sebagai daerah lumbung padi,” ujar Gani. Selain melakukan penen Raya, Menteri bersama rombongan juga melakukan penanaman padi sawah. Usai penanaman padi sawah, kepada wartawan menteri Andi mengatakan, lahan kurang lebih 2000 hektar yang belum tergarap, seperti yang disampaikan

...TAMPAR

Samb Hal. 1

Menurut informasi, oknum TNI mengambil tindakan seperti itu lantaran kesal dengan aksi ugal-ugalan di depan Pos Asrama Kompi. Oknum polisi bolak-balik menggunakan motor Yamaha Vixion dengan kecematan tinggi. Merasa aksi oknum polisi itu berlebihan, oknum TNI yang sementara piket, langsung

...KAA

Samb Hal. 1

Pertanyaan besarnya, apakah KAA hanya akan menjadi sebuah peringatan, tempat berkumpul para utusan, ajang nostalgia, atau bisa menelurkan sesuatu yang nyata? Pertanyaan tersebut perlu dijawab dalam peringatan KAA kali ini. Setiap butir piagam yang dikeluarkan tidak boleh hanya berupa macan deklarasi yang hanya agung ketika digaungkan, namun lemah dalam dampak yang ditimbulkan. Salah satu yang bisa menjadi ukuran adalah upaya delegasi KAA dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina. Inisiatif itu patut diapresiasi.

...PAKU

Samb Hal. 1

Betapa kagetnya si petugas, ternyata hasil foto menunjukkan adanya ratusan benda asing di dalam perut Singh. Di antaranya, 140 keping koin, 150 buah paku, dan segenggam kacang kulit serta sejumlah

terancam oleh sikap masyarakat yang seakan tidak peduli dan mutu penggunaan bahasa Indonesia yang masih relatif rendah,”ungkap Songgo. Sementara itu, Ketua Panitia Nurul Istiqamallah mengatakan dalam kegiatan ini, peserta akan disertai dengan tes Uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI). Tes uji yang akan dilakukan, lajut dia, bertujuan untuk mengetahui tingkat ketrampilan berbahasa Indonesia seseorang. “Untuk informasi lebih lanjut buka laman Kantor Bahasa Provinsi Malut http://kantorbahasamalut. kemdikbud.go.id. Disamping itu, kegiatan yang tidak kalah menarik yang akan digelar ialah Festival Teater yang akan diselenggarakan pada akhir bulan juli 2015 nanti,”jelas Nurul. Dia mengatakan untuk optimalisasi kegiatan ini, pihaknya melakukan sosialisasi baik surat maupun brosur yang disebar ke berbagai instansi terkait. “Termasuk di media sosial, untuk pendaftaran dapat menghubungi panitia melalui telepon 0921-3123001 atau 081243061663 (Arini), 082189247786 (Nurul), 081343504657 (Dina), 081244001677 (Abdul), dan yang terakhir saya ucapkan, selamat berkarya,”lanjut gadis berhijab ini. (tr-02/wat/adv)

Bupati Rudy Erawan akan segera digarap. Dia mengatakan, bila 2 ribu hektar itu dapat dioptimalkan, dan perhektarnya menghasilkan 5 ton per hektar maka bisa mendapat 10 ribu ton dalam sekali panen. “Sehingga kalau 3 kali panen, maka bisa mencapai 30 ribu ton. Hasilnya ada sekitar Rp 12 miliar uang yang bisa beredar,”katanya. Yang menarik Andi menantang Pemkab Haltim untuk meningkatkan produksi padi hingga 20 persen dari total produksi padi Maluku Utara. “Kalau berhasil meningkatkan produksi, tahun depan saya tambah bantuan untuk Haltim. Kalau tidak maaf. Oktober nanti kami akan evaluasi,” ujarnya. Mendapat tantangan itu, Bupati Haltim H. Rudy Erawan optimis bisa mencapai target itu. Hal senada juga disampaikan Kadis Pertanian Haltim Kartono. “Insya Allah target itu kami akan lampuhi,” ujarnya. Prinsipnya kata Andi Amran Sulaiman, lahan yang belum dimanfaatkan, harus dimanfaatkan, dibangun saluran irigasi dan diberi bantuan hand tractor. “Insya Allah semua bisa berhasil, itulah konsep yang kita jalankan sekarang ini,”terangnya. Dikatakannya ke depan untuk Haltim, harus swasembada beras untuk Malut. Karenanya saat ini, akan dibenahi infrastrukturnya. Seperti irigasi yang saat ini diperbaiki dengan panjang 1500 meter. Kalau masih kurang ia berjanji akan menambahnya. Sementara Bupati Haltim H. Rudy Erawan, mengatakan, produksi padi di Haltim dari tahun 2008 sampai saat ini terus meningkat. Yakni 2,5 ton per hektar gabah kering giling di

tahun 2008 dan naik mencapai 5,5 ton per hektar gabah kering giling tahun ini. “Bahkan di tempat pak menteri memanen ini, hasil ubinan menunjukkan produksi dapat mencapai 6,5 ton per hektar gabah kering giling dengan menggunakan rekomendasi pemupukan sebanyak 450 kilo gram per hektar. Ini menandakan pertanian di Haltim terus meningkat,” ujarnya. Keberhasilan ini, juga kata Rudy didukung oleh sarana, dan prasarana seperti irigasi, sarana pertanian, yang mamadai, serta keterlibatan semua pihak termasuk swasta, dan pihak lain. Bahkan katanya produktifitas tersebut, masih dapat ditingkatkan lebih dari 6,5 ton per hektar. “Dengan itu target produksi padi pada 2015 di Haltim, sebanyak 40.040 ton dengan penanaman 2 kali dalam satu tahun. Dijelaskan, luas lahan sawah di Haltim sampai tahun 2015 seluas 5.836 hektar. Dari luas sawah, tersebut baru dapat dikelola seluas 3.640 hektar atau 65 persen, termasuk yang telah dipanen saat ini. Sehingga masih ada 2.196 hektar yang belum dikelola karena keterbatasan serana dan prasarana pertanian dan kurangnya tenaga kerja manusia untuk mengelola lahan tersebut. Solusinya adalah pertanian modern. “Dari dukungan semua pihak dan prasarana pendukung produksi padi di Haltim, dapat ditingkatkan menjadi 6,5 sampai 7 ton per hektar gabah kering giling. Dengan demikian apabila produksi dapat dicapai dan lahan baku seluas 5.863 hektar dapat dikelola semua. Maka beras Haltim dapat memenuhi kebutuhan beras di provinsi Malut,” ujarnya.(far/kox)

mendatangi oknum polisi di kediaman kapolda. Tak banyak tanya, ia langsung melayangkan tamparan ke wajah oknum polisi. Beberapa saat kemudian, dua anggota TNI, yang juga senior oknum TNI itu datang menjemputnya dan digiring ke Kompi, guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Menanggapi insiden tersebut, Kabid Humas Polda AKBP Hendry Badar mengatakan, hal itu terjadi karena salah paham

antara oknum TNI dan oknum polisi. “Masalah ini sudah ditangani Denpon Ternate, jadi sudah tidak ada masalah,”katanya pada Malut Post. Kapenrem 152 Babullah, Mayor (Inf ) Anang Setyoadi menambahkan, masalah yang terjadi di Sofifi pada Jumat malam sudah diselesaikan. “Ini bukan perkelahian, melaikan hanya salah paham saja, dan sudah diselesaikan,”tutup Kapenrem.(cr-01/lex)

Mengingat, masalah Palestina adalah salah satu barometer perdamaian dunia. Dengan merdekanya Palestina, diharapkan konflik tidak berujung dengan zionis Israel bisa diminimalkan. Sebab, dengan diakuinya Palestina sebagai negara, segala bentuk kejahatan perang bisa diselesaikan dalam hukum internasional yang beradab. Pertanyaannya, mampukah dukungan tersebut memengaruhi upaya Palestina untuk merdeka? Itulah yang harus dibuktikan forum KAA. Dengan kekuatan yang besar, negara-negara Asia dan Afrika seharusnya memang lebih didengar di kancah politik dunia. Sebab, secara ekonomi, saat ini, terutama Asia, telah menjadi kekuatan baru yang

tidak bisa diabaikan begitu saja. Tiongkok dan India telah menjadi kekuatan ekonomi yang tidak akan diabaikan semua pihak. Gedung Putih di Washington dan Wall Street di New York kini tidak akan berhenti mengamati kekuatan dua negara tersebut secara khusus dan Asia secara umum. Karena itu, KAA semestinya tidak hanya menjadi ajang kumpul-kumpul belaka. Harus ada inisiatif nyata yang bisa memperjuangkan kepentingan para peserta yang ikut ambil bagian dalam forum tersebut. Dengan demikian, Asia dan Afrika bisa menjadi penyeimbang kekuatan dunia yang sudah puluhan tahun didominasi negara-negara di utara. (*)

baut plus baterai. Kepada perawat, Singh mengaku sengaja menelan ratusan koin dan paku serta benda asing lainnya. ”Aku menelan semuanya dicampur jus buah atau susu,” kata Singh tanpa perasaan menyesal. ”Itu aku lakukan ketika ada masalah keluarga. Stres membuat saya terjerat kebiasaan yang

aneh ini,” imbuhnya. Untuk mengeluarkan ”jus” paku dkk, Singh harus menjalani dua kali operasi. Gagandeep Goyal, dokter pemimpin tim operasi, mewanti-wanti Singh untuk menghentikan kebiasaan itu. Jika tidak, dia bisa kehilangan nyawa. Hilangkan stres sekaligus nyawa, mau? (jpnn/fai)

Ramaikan HUT Pemkot, BNI Terus Bersinergi TERNATE- Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ternate telah berkomitmen untuk selalu mensinergikan hubungan dengan Pemerintah Kota Ternate. Ini terlihat dari program BNI yang selalu disesuaikan dengan kebijakan dan kebutuhan daerah, termasuk di Kota Ternate. Salah satunya dengan ikut serta dalam kegiatan Lomba Gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kota Ternate ke-16. Pemimpin Bidang Pembinaan Pelayanan Nasabah (PBN), Nida’ul H Abraham, kepada Malut Post, Minggu (26/4), mengungkapkan langkah mensinergikan program dengan kebijakan Pemda ini sesuai dengan keputusan kantor pusat, yang sudah dijalani cabang-cabang BNI di berbagai daerah lainnya. “Harapan kami, ini dapat membantu

...TERPANGGANG

Samb Hal. 1

Namun warga tak bisa mengidentifikasinya, karena tubuhnya terbakar parah sehingga secara kasat mata tak bisa dikenali lagi. “Kami tak tak bisa pastikan identitasnya, karena seluruh badan termasuk wajahnya terbakar,”tutur sejum-

...RUSLI

Samb Hal. 1

Hal ini menuai apresiasi positif dari masyarakat. Sakir Sandri,salah satu tokoh masyarakat Pulau Morotai mengatakan, Bupati Rusli Sibua memiliki pemikiran yang luar biasa untuk memajukan Kabupaten Pulau Morotai. Melalui program SDSM, seluruh masyarakat baik di pedesaan maupun di ibu kota kabupaten, merasakan perubahan begitu signifikan. “Kehidupan gotong royong dibangun kembali. Dan masyarakat bisa merasakan perubahan,”pujinya. Lanjutnya, semua yang dilakukan Rusli hanya untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat pedesaan. Awalnya menurut Sakir, ia tidak menyangka bahwa pemerintahan dibawah kepemimpinan Rusli Sibua akan mampu memberikan sesuatu perubahan seperti yang pernah dijanjikan saat kampanye. Ternyata, semuanya menjadi nyata dan terbukti. Ia mencontohkan pembangunan infrastruktur seperti pagar, kan-

...WILAYAH

Samb Hal. 1

Yaitu, soal hubungan antardaerah dan mengaburnya status wilayah administratif. Taliabu berada di wilayah administrasi Provinsi Maluku Utara. Merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul). Namun seperti pada tulisan sebelumnya, Taliabu yang berada di selatan barat daya dari Pulau Ternate dan Pulau Halmahera itu memilih Luwuk sebagai pusat kotanya. Hampir seluruh hasil bumi Taliabu seperti kopra, cengkih, pala dan cokelat dijual di Luwuk. Luwuk menjadi sandaran ekonomi dan pendidikan bagi warga Taliabu. Juga dengan fasilitas rumah sakit yang cukup memadai, orang Taliabu sering berobat di Luwuk. Dari fenomena “kampung kedua” orang Taliabu di Luwuk ini seolah mengisyaratkan bahwa kedudukan wilayah secara administratif tak selamanya menguntungkan masyarakat. Lalu adakah keinginan orang Taliabu bergabung dengan Luwuk seiring dengan kencangnya aspirasi masyarakat Banggai membentuk Provinsi Sulawesi Timur (Sultim)? Pertanyaan ini muncul di benak Malut Post mengingat secara geografis orang Taliabu lebih dekat dengan Banggai. Begitu juga secara sosiologis, mayoritas Taliabu berasal dari keturunan suku Buton yang diasosiasikan sebagai masyarakat Sulawesi. Apakah warga Taliabu menangkap semangat pembentukan Provinsi Sultim? Gaung perjuangan pembentukan provinsi Sultim begitu terasa di Kota Luwuk. Warga Luwuk bersama tiga kabupaten lainnya yakni Morowali, Banggai Kepulauan (Bangkep) dan Tejo bahu-membahu memperjuangkan pembentukan Sultim terlepas dari Sulteng. Hal ini diutarakan pimpinan media massa berpengaruh di Luwuk,

meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga program-program yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan daerah,” jelas Nida’ul yang mengungkapkan pihaknya akan selalu bekerja sama dengan Pemkot Ternate. Sementara, Koordinator Gerak Jalan BNI, Muhammad Faqih, menyatakan, dengan keterlibatan tim gerak jalan santai yang digelar Pemerintah Kota ini, menjadi media bagi BNI untuk lebih menjaga dan peduli terhadap kerja sama yang telah dibangun. “Hal yang paling terpenting bagaimana sinergitas pemerintah Kota dan Bank BNI, karena ini merupakan Investasi bagi masa depan kita semua, “ujarnya. Mengakhiri keterangannya M Faqih mengatakan, pada HUT tahun 2016 yang akan datang, BNI akan lebih meningkatkan prestasi serta kinerja untuk selalu menjaga silaturrahmi ini dengan baik. (cr-07/nty/adv)

lah warga. Di lokasi tersebut ditemukan bensin dalam botol plastic bekas oli, yang ditaruh di dahan pohon. Ada juga jejak langkah kaki di atas tanah. Polisi yang menerima laporan, langsung menuju ke tempat kejadian perkara. Dipimpin Wakapolres Halut Kompol Efriyanzah, polisi melakukan olah TKP. Mayat

korban dibawa ke RSUD Tobelo untuk penanganan lebih lanjut. Setelah melakukan identifikasi, identitas korban diketahui bernama Anto Saputra (40) berjenis kelamin laki-laki. Korban adalah warga Desa Gura Kecamatan Tobelo. Polisi belum bisa menyimpulkan apakah korban bunuh diri atau dibakar.(sam/onk).

tor desa, jalan, jembatan, kesehatan, pendidikan semuanya berjalan, hingga hasil pertanian masyarakat pedesaan, dengan mudah dibawa ke kota untuk dijual. Ia berharap, masyarakat Pulau Morotai jangan menilai Bupati Rusli dari luar saja, tetapi harus lebih dekat mengenal sosoknya, karena berani menelorkan kebijakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Bupati Rusli Sibua sepantasnya diberikan penghargaan dan langkah Rusli Sibua harus menjadi pembelajaran bagi pimpinan daerah lain di Maluku utara,”pujinya. Tambahnya, seluruh masyarakat Morotai harus melihat dengan hati nurani, bagaimana pembangunan yang telah dinikmati saat ini. “Sebagian masyarakat tetap menghendaki Bupati Rusli masih memimpin daerah ini kedepan,”beber mantan ketua tim pemekaran, Kabupaten Pulau Morotai ini. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokuler Pemkab Pulau Morotai Hasbullah Popa mengatakan, Bupati Rusli Sibua, punya komitmen

yang tak diragukan lagi ditambah sinergisitas, kekompakan dan komitmen yang tinggi untuk membangunan Pulau Morotai. “Hampir seluruh kantor desa mulai rampung, dan beberapa sudah diresmikan. Artinya bahwa pemerintahan ditingkat desa juga berjalan, hingga pelayanan bisa maksimal,”katanya. Memasuki 4 tahun kepemimpinan Rusli Sibua, seluruh infrastruktur fisik sebagian besar sudah selesai. Pada 2015 ini, program SDSM, fokus merampungkan rumah ibadah, kemudian fokus pada peningkatan ekonomi kerakyatan. Belum lagi, berbagai upaya pimpinan SKPD untuk lobi ke pusat, hingga Morotai mendapatkan perhatian dan menerima banyak bantuan seperti mesin lampu, kapal internet dan tower yang akan ditempatkan di 5 kecamatan. “Apa yang sudah dilakukan adalah wujud kecintaan Bupati Rusli Sibua terhadap seluruh masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai,”pujinya.(end/adv/ one)

Herdianto Yusuf saat berbincang-bincang dengan Malut Post di Hotel Istana, Selasa (14/4) lalu. Apakah perjuangan pembentukan Provinsi Sultim bisa menjadi pintu masuk bergabungnya Taliabu? ”Bisa saja,” jawab Herdianto sambil tersenyum. Sejurus kemudian Herdianto mengajak Malut Post melihat peta Indonesia yang ada di lobi hotel. Pria muda yang juga General Manager Luwuk Post itu lalu menunjuk sebuah pulau terdepan antara Taliabu dan Bangkep. “Ini Pulau Sonit. Pulau ini diperebutkan Malut dengan Sulteng,” ungkapnya. Namun Herdi, sapaan akrabnya, tidak menerangkan lebih jauh duduk perkara Pulau Sonit. Dia lebih banyak mengemukakan aspirasi masyarakat Banggai menjadi Provinsi Sultim dan Luwuk disiapkan menjadi ibu kotanya. Sementara peta Pulau Sonit yang ditunjuk Herdi tadi, rupanya sekadar menggambarkan luasnya wilayah persiapan Provinsi Sultim. Malut Post pun tertarik dengan cerita Pulau Sonit. Apalagi sengketa pulau ini nyaris hilang dari perhatian pemerintah dan masyarakat Malut. Sayangnya, percakapan dengan Herdi soal Pulau Sonit hanya singkat. Herdi sebagai tuan rumah, harus melayani rekan-rekan lainnya dari MPG. Malut Post akhirnya mencoba browsing di internet dan melihat peta Malut. Pulau Sonit adalah pulau kecil berada di sebelah barat Pulau Taliabu. Berdasarkan peta wilayah Malut, pulau ini masuk wilayah administrasi Malut dengan nama Pulau Masoni. Sementara Sonit adalah nama satu-satunya desa di pulau itu. Namun informasi yang dihimpun Malut Post, pelayanan pemerintahan di Desa Sonit berada di bawah kendali Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulteng. Guru dan tenaga medis di Desa Sonit berasal dari Bangkep.

Sonit adalah sisi lain dari cerita warga Malut yang berada di bagian selatan barat daya dan berhadapan dengan Banggai. Secara administratif, mereka masuk wilayah Malut, namun roh kehidupan mereka berada di Sulteng dan sekitarnya. Terutama di Luwuk, Kabupaten Banggai. Sementara di sisi lain, Malut Post juga menangkap suara-suara aktivis pemuda Taliabu yang bercerita tentang keterpinggiran Taliabu. Ade Putra, dosen yang juga “guide” Malut Post serta beberapa aktivis mahasiswa seperti Azis Armin, Slamet, Rusman Syamsul dan Safrin AS mengemukakan problematika Taliabu sebagai daerah yang terpinggirkan dari proses pembangunan. Meski begitu, mereka sendiri belum secara tegas mewacanakan Taliabu bergabung untuk membentuk Provinsi Sultim. Suara mereka terdengar masih sayupsayup. Azis Amrin, Ketua Presedium BEM Universitas Muhammadiyah (Unismuh) menjawab dengan datar ketika Malut Post menanyakan keinginan warga Taliabu bersama-sama masyarakat Banggai membentuk provinsi Sultim. “Bisa saja kita bergabung membentuk Sultim,” kata Azis datar. Mungkin saja pemuda Taliabu merasa upaya memisahkan diri dari wilayah Malut adalah sesuatu yang sulit. Atau mungkin, mereka sudah tidak lagi percaya dengan model pendekatan administrasi wilayah. Faktanya, roda perekonomian Taliabu bergerak seiring dengan kemajuan daerah-daerah yang ada di wilayah Banggai. Luwuk, merupakan daerah sandaran utama warga Taliabu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Begitu juga cerita Pulau Sonit. Fakta ini setidaknya menggambarkan bahwa masyarakat sesungguhnya bukan sekadar membutuhkan wilayah administrasi, melainkan lebih dari itu. Adalah kenyamanan dan kesejahteraan hidup!(*)


SPORTIVO

art:Yono

SENIN, 27 APRIL 2015

HALAMAN H HA ALA ALA LAMA MAN 09

Sanchez Pemain yang Miskin Ibunya Berjuang Demi Mendapatkan Sepatu tu Bola SEMUA pecinta sepak bola di muka bumi ini pasti tidak asing dengan nama Alexis Sanchez. Selepas dari Udinese, ia bermain untuk Barcelona dan kini menjadi andalan Arsenal. Tetapi tidak banyak yang tahu masa lalu dari pemain timnas Chile tersebut. Lahir di Tocopilla, Alexis bukan berasal dari keluarga yang kaya hingga untuk membeli sepatu sepak bola mereka tidak mampu. Adalah sosok sang ibunda yang hingga saat ini menjadi idola bagi penyerang 26 tahun tersebut yang berjuang untuk mendapatkannya. Alexis

al masa lalunya pada pun menceritakan sepenggal arsenal.com. dak memiliki sepatu “Ada saat di mana saya tidak ya uang untuk membola dan ibu saya tidak punya belikannya. Di rumah, saya memohon dibelikan sepatu bola yang baru, tapi sayangnya ibu saya nya,” ungkap Alexis. tidak mampu membelikannya,” but tidak membuat Hebatnya kondisi tersebut sang ibu menyerah begitu saja. Tanpa disadari emiliki cara lain unAlexis, ternyata sang ibu memiliki uteranya itu. tuk memenuhi keinginan puteranya emain paling pent“Saat itu saya adalah pemain

ing bagi Arauco, tim sepak bola kota itu. Ibu saya pergi ke balai kota Arauco untuk meminta bantuan dari walikota sehingga saya bisa memiliki sepasang sepatu bola. “Saya tidak menyadari usaha ibu hingga suatu malam pada jam 22.00, sebuah mobil pengantar barang tiba di rumah dengan membawa sepasang sepatu bola yang baru. Saya langsung memakainya dan bermain bola di jalan. Saya sangat bahagia sekali,” kenang sosok dikenal gila perempuan itu. (anv/cr-05)

Anton Subowo Jadi Presiden Bulu Tangkis Asia

BRADLEY Cooper

Lepas CR7, Irina Gandeng Aktor Ganteng usai keduanya berkenalan lewat bantuan seorang teman. Kabar yang berhembus di Hollywood mengatakan bahwa model Rusia tersebut pernah kepincut dengan aktor dan pegulat profesional Dwayne Johnson, yang juga jadi lawan mainnya di film ‘Hercules’. Namun pada akhirnya, Irina mengkonfirmasi bahwa hubungan tersebut tak lebih dari sekedar pertemanan biasa. Tak heran jika ia lantas kerap dikaitkan dengan beberapa pria, termasuk kini, Bradley Cooper. (anv/cr-05)

ANTON Subowo

Pahlawan Madrid Makin Mesra dengan Eks Gebetan CR7

LUCIA Villalon dan Javier Hernandez

HATI Javier Hernandez sedang berbunga-bunga saat ini setelah kehidupannya di dalam lapangan maupun di luar lapangan hijau makin mentereng. Ya, bomber yang akrab disapa Chicharito itu tampil menjadi pahlawan Real Madrid lewat gol tunggalnya ke gawang Atletico Madrid di perempat final Liga Champions sekaligus meloloskan El Real ke semifinal. Sesaat setelah mencetak gol tersebut, Chicharito rupanya melakukan selebrasi spesial dengan mengacungkan dua jari tanda cinta yang mengarah ke tribun kehormatan Santiago Bernabeu. Usut punya usut, rupanya bomber asal Meksiko itu ingin menunjukkan rasa sayangnya terhadap Lucia Villalon, perempuan cantik yang juga merupakan presenter Real Madrid TV. Lucia pun membalas isyarat tersebut dengan mengacungkan dua jari juga. Keduanya memang kini tengah menjalin hubungan asmara. Dua sejoli ini pun beberapa kali memamerkan kemesraan mereka lewat akun media sosial masing-masing. Sebelum dekat dengan Chicharito, Lucia sendiri sempat digosipkan menjadi kekasih anyar bintang Los Blancos, Cristiano Ronaldo yang kala itu baru saja putus dari Irina Shayk. Rumor tentang Lucia sebagai pengganti Irina merebak setelah dia mengunggah foto dirinya bersama Ronaldo di sosial media usai menghadiri gala FIFA Ballon d’Or di Zurich. Namun, Lucia menepis sendiri gosip tersebut. (anv/cr-05)

LUCIA Villalon

IRINA Shayk masih terus berusaha keras mencari pengganti Cristiano Ronaldo sebagai pasangannya. Usai sebelumnya sempat dihubungkan dengan Justin Bieber, model cantik Rusia itu kini disebut tengah dekat dengan aktor tampan Bradley Cooper. Menurut laporan yang diturunkan oleh Mundo Deportivo, Irina terlihat berjalan bersama dengan pemeran Chris Kyle di film ‘American Sniper’ kala keduanya sedang berada di Broadway. Cooper dan Irina menghadiri pemutaran film ‘Finding Neverland’,

SEKJEN PP PBSI, Anton Subowo terpilih menjadi Presiden konfederasi bulu tangkis Asia atau Badminton Asia Confederation (BAC) periode 2015-2019. Terpilihnya Anton ini tidak melalui mekanisme voting, melainkan melalui aklamasi. Itu setelah sebelumnya dua kandidat lain, dari India dan Thailand mengundurkan diri dan menyatakan dukungannya kepada Anton. “Pemilihan Presiden BAC ini akhirnya aklamasi. Tentu saja hal ini berdampak positif untuk menjaga kesatuan dan kekompakan dari BAC itu sendiri,” Katanya seperti dilansir situs PBSI, Minggu (26/4) kemarin. Di bawah kepemimpinannya, Anton berharap BAC bisa lebih solid untuk mengembangkan bulutangkis, khususnya untuk negaranegara Asia. “Misi pertama kami yang pasti adalah, bagaimana agar BAC ini bisa kuat. Kami harus menjadi satu, karena selama ini BAC masih terpecah-pecah, banyak insiden yang membuat BAC menjadi tidak kompak. Sehingga kemarin saat pemilihan Presiden BWF, Asia kehilangan posisi itu,” ungkapnya. (jpnn/cr-05)



art:MuS

SAMBUNGAN SPORTS

SENIN, 27 APRIL 2015

Bahagia di Chelsea, Hazard Ogah Pergi

EDEN Hazard

HALAMAN 11

Mengenaskan! MU Dilibas Everton LIVERPOOL- Manchester United menuai malu besar pada pekan ke-34 Premier League 2014/2015. Wayne Rooney dkk digilas Everton dengan skor telak 0-3 (0-2) di Goodison Park, Minggu (26/4) tadi malam. Petaka bagi MU dimulai ketika James McCarthy mencetak gol saat pertandingan baru berlangsung lima menit. Berawal dari serangan balik, McCharty berhasil melewati dua bek MU sebelum melepaskan tendangan ke sisi kanan kiper David De Gea. Tim berjuluk The Toffees itu menggandakan keunggulan melalui tandukan John Stones pada menit ke-35. Saat itu, Stones berhasil memaksimalkan sepak pojok yang dilakukan Leighton Baines. Unggul dua gol tak membuat Everton puas. Tim racikan Roberto Martinez itu terus meningkatkan determinasi. Hasilnya, Everton kembali mencetak gol melalui Kevin Mirallas saat pertandingan memasuki menit ke-74. Hasil itu membuat MU menelan back to back kekalahan. Sebelumnya, tim racikan Louis Van Gaal tersebut dipaksa mengakui ketangguhan Chelsea sebiji gol tanpa balas. Dengan hasil itu, MU tetap terpaku di posisi keempat setelah mengemas 65 poin. (jpnn/cr-05)

EDEN Hazard memberikan ketenangan kepada para pendukung Chelsea. Hazard mengatakan bahwa ia merasa bahagia bersama The Blues dan tidak memikirkan untuk pindah klub dalam waktu dekat. Hazard menarik minat dari raksasa Eropa seperti Real Madrid. Sudah berkali-kali pihak Madrid mengindikasikan bahwa mereka menginginkan Hazard bermain bagi Los Blancos. Namun Hazrd menegaskan bahwa ia nyaman bersama Chelsea. Ia bisa bermain dengan para pemain hebat dan masih memendam mimpi untuk menghadirkan banyak trofi besar bagi Chelsea. “Masa depan saya ada di Chelsea, kena tidak? Saya bahagia di sini. Saya bermain bersama banyak pemain besar. Yang paling penting adalah saya ingin memenangkan banyak trofi bersama tim ini. Itu sangat mungkin dilakukan,” terang Hazard kepada Sky Sports. Hazard sendiri memang baru saja menandantangani perpanjangan kontrak bersama The Blues. dalam kontrak barunya itu, Hazard terikat kontrak hingga 2021 di Stamford Bridge. (anv/cr-05)

Tontowi/Liliyana Juara Asia

Legenda Liverpool Inginkan Klopp Gantikan Rodgers JUARA : Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menyabet juara pada Asia Champions 2015

SATU gelar Asia Championship 2015 berhasil direbut oleh ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Dalam laga final di Sport Center Wuhan, Tiongkok, Minggu (26/4) sore, mereka menundukkan pasangan Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, 21-16 dan 21-15. Keberhasilan itu membuat Tontowi/Liliyana semakin percaya diri menghadapi turnamen selanjutnya. Sebab, sebelumnya, mereka berturut-turut gagal meraih gelar sejak All England. “Kami senang akhirnya bisa juara di sini. Penampilan kami sebelumnya mulai dari All England, Malaysia dan Singapura tidak begitu baik. Bisa merebut gelar di sini tentu sangat senang. Semoga kemenangan ini bisa menambah kepercayaan diri kami untuk kedepannya bisa merebut gelargelar yang lain,” kata Liliyana seperti dilansir situs PBSI. Kemenangan itu menegaskan kualitas Tontowi/Liliyana memang masih di atas pasangan Hong Kong. Karena itu, Chun/ Hoi tetap puas, meskipun takluk di laga puncak. “Kami Bisa sampai final sebenarnya tidak menyangka. Karena banyak pemain bagus yang harus kami hadapi sebelumnya. Hasil ini sudah memuaskan bagi kami,” tegas Chau. (jpnn/cr-05)

Petinju pun Raih Juara Lari TERNATE – Tak hanya meraih prestasi kala tampil di atas ring tinju amatir, malainkan para petinju yang saat ini menjalani Tranining Center di Pelatda Pertina Malut untuk menghadapi even Kejurnas yunior/ youth itu pun tampil sebagai peraih juara pada lomba lari 5 km. Di ajang yang digelar pemerintah Kota Ternate dalam rangka memeriahkan HUT Pemkot tersebut, tiga atlet tinju yang mewakili Pertina Malut sukses memperoleh juara. Ketiga peraih juara lari yang punya besik sebagai petinju aitu di antaranya, Sunan Agung Amoragam. Petinju yang berulangkali menyabet petinju terbaik dan meraih sejumlah medali emas ini sukses menduduki posisi pertama pada lomba lari yang mengambil rute start di Kelurahan Akehuda dan finish di depan eks Kantor Gubernur untuk kategoti putra. Kemudian, teman Agung di Pelatda,

Muhamat Ali. Petinju yang sukses meraih medali emas pada Kejurnas tinju yunior/ youth 2012 di Jakarta itu berhasil menyusul Agung di posisi kedua dari jaraka 5 km untuk kategori putra itu. Sementara, untuk kategori putri, lagi-lagi atlet tenju keluar sebagai peraih peringkat satu. Adalah Sansa Nabila Suleman. Peraih medali emas di Porprov 2014 lalu itu berhasil menempuh jarak 5 km menduduki urutan satu pada lomba memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemkot Ternate itu. Menurut ketua umum Pengprov Pertina Malut, Djasman Abubakar bahwa, keluarnya atlet tinju sebagai juara di lomba lari tersebut bukan menjadi fokus utama bagi Pertina. Pasalnya, Pertina hanya ingin memeriahkan HUT Pemkot tersebut dengna memutuskan atlet tinju untuk mengikuti lomba. Selain itu, besik yang dimiliki para atle itu bukan sebagai pelari, melainkan

SALAH satu legenda Liverpool Steve Nicol memberi saran kepada The Reds agar menggunakan jasa Jurgen Klopp di musim depan. Klopp sudah memutuskan akan meninggalkan Borussia Dortmund pada akhir musim nanti. Nicol berpikir pria asal Jerman itu bisa menjadi sosok yang ideal untuk menggantikan Brendan Rodgers di Anfield. “Intinya begini: Jika tidak ada seseorang yang lebih baik dari Rodgers tersedia maka dia tetap bertahan. Masalahnya adalah Klopp tersedia, jadi dia harus berada [di Anfield],” kata Nicol kepada ESPN. Rodgers memang kembali gagal mempersembahkan trofi bagi Liverpool di musim ini. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa Rodgers akan segera diganti dengan pelatih lain di akhir musim. Sementara itu, Liverpool baru saja ditahan imbang tanpa gol saat berkunjung ke markas West Brom. Dengan hasil ini mereka belum beranjak dari posisi lima klasemen sementara Premier League.(okz/cr-05)

adalah atlet adu jotos di atas ring. Namun meraih juara merupakan fenomena yang cukup menarik perhatian banyak orang, terutama harus menjadi motivasi khusus bagi pengurus PASI Malut. “Bagi saya ini luar biasa, ternyata anak-anak (petinju, red) mampu meraih juara di lomba lari. Saya hanya ingin meningkatkan stamina para petinju dengna mengikutkan mereka pada loma lari itu, tapi akhirnya dapat juara,” ujar Djasman, kemarin. Djasman menambahkan, fokus utama Pertina saat ini adalah menyiapkan petinju untuk menghadapi dua even sekaligus. Yang per dekat adalah Kejurnas yunior/ youth di Ternate pada akhir Mei mendatang. Sementara even nasional lainnya adalah menghadapai single even tingkat Nasional Pra PON 2015 pada Oktober mendatang. “Saat ini petinju sudah menjalani TC di Pelatda Pertina. Kita fokuskan atlet ini agar bias raih prestasi baik bagi Malut pada Kejurnas nanti,” tutup mantan wakil ketua Deprov Malut itu. (cr-05)

...BARCA Samb Hal. 12 maka tak akan ada yang percaya hal tersebut. Semuanya akan berjalan sulit, dari saat ini hingga akhir musim nanti,” tutur Enrique seperti dilansir AS. Dari kedua kompetisi yang berbeda itu, fina liga champions termasuk yang paling berat dihadapinya. Karena di laga yang amat krusial itu, Barce harus menjamu Bayern Munchen di kandanya sendiri pada leg pertama. Di sisi lain, Bayern punya rekor bagus

...JARING Samb Hal. 12

PEMAIN Persipura saat jalani latihan

Persipura Incar Kemenangan Lawan Warriors GAGAL menghadapi Persija Jakarta membuat penggawa Persipura Jayapura langsung fokus menatap laga Piala AFC 2015. Mereka ditantang oleh Warriors FC dalam laga lanjutan Grup E, Selasa (28/4). Warriors FC sendiri menurut Panpel Persipura, Fachrudin Pasolo sudah berada di Papua. Mereka dijadwalkan mulai latihan, Senin (27/4) sekaligus uji lapangan. “Kalau izin sudah aman. Tim juga akan jalani uji coba lapan-

gan,” katanya melalui pesan singkat, Minggu (26/4) kemarin. Warriors FC adalah tim asal Singapura yang sebelumnya sudah dilumat Persipura 3-1, saat bermain di Singapura. Melihat hasil itulah, pasukan Persipura optimistis bakal menggulung Warriors FC. “Kami tak ingin kehilangan poin lagi. Mudah-mudahan bisa menang lawan Warriors,” kata gelandang Persipura, Emanuel Wanggai saat dihubungi, Minggu (26/4). (jpnn/cr-05)

“Perubahan format Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015 ini dilakukan setelah kami mendengar masukan dari berbagai pihak. Agar kendala yang dihadapi oleh para peserta dapat tereliminir terlebih dahulu, maka kami memusatkan untuk menggelar Audisi ke berbagai Kota di Tanah Air. Diibaratkan, kami sekarang melakukan jemput bola ke kantong-kantong yang selama ini menjadi sumber bibit pemain potensial,” jelas Yoppy. Selain itu, lewat audisi umum yang di gelar di banyak kota, hal ini secara tidak langsung juga akan ikut mempopulerkan cabang olahraga tepok bulu itu ke tengah masyarakat. “Dengan digelar di sembilan kota, upaya ini juga merupakan langkah positif untuk menyebarkan semangat dan gairah bermain bulutangkis ke plosok tanah air. Diharapkan dari tahun ke tahun, semangat bulutangkis ini tetap terjaga dan akan semakin besar,” ujar Yoppy. Untuk kawasan Sumatra yang berlangsung pada tanggal 8-11 April 2015, audisi umum secara bersamaan berlangsung di dua tempat, yaitu di GOR Cemara Asri, Medan (Sumatera Utara) dan GOR Dempo, Jakabaring, Palembang (Sumatera Selatan).

JURGEN Klopp

PRESTASI: para atlet pertina Malut yang mengikuti lomba lari pada HUT Pemkot kemarin

kontra Barcelona di Eropa, terutama ketika laga digelar di markas sang raksasa Catalan itu. Selama ini, Barcelona dan Bayern sudah bertemu delapan kali. Hasilnya, Barcelona cuma pernah menang sekali, imbang dua kali dan dipaksa menelan lima kekalahan. Tiga dari lima kemenangan Bayern itu justru didapat The Bavarians “julukan Bayern” di Camp Nou. Tiga kemenangan tersebut bahkan membuat Bayern tercatat sebagai klub yang paling sering menang di kandang Barcelona di kompetisi Eropa.

Bayern perkasa dan Barcelona wajib waspada. Salah satu kemenangan Bayern di Camp Nou adalah 3-0 di semifinal Liga Champions 2012/13 leg kedua. Musim itu, Bayern bahkan menyingkirkan Barcelona dengan agregat telak 7-0. Musim ini, Bayern bersua lagi dengan Barcelona di fase yang sama. Leg pertama akan digelar di Camp Nou pada 6 Mei 2015. Seminggu berselang, leg penentuan dimainkan di Allianz Arena. Yang lolos akan menghadapi Juventus atau Real Madrid di final. (jpnn/cr-05)

”Berikutnya untuk kawasan jawa dan Kalimantan, juga akan digelar serentak di dua kota pada tanggal 6-9 Mei 2015. Dua kota yang menjadi tuan rumah audisi umum adalah GOR PKPSO, Kaliwates, Jember (Jawa Timur) dan GOR Hevindo, Balikpapan (Kalimantan Timur),” ungkap Yoppy. ”Terakhir bagi para pemain yang berada di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Audisi umum bakal juga di langsungkan secara bersamaan pada tanggal 10-13 Juni 2015. audisi berlangsung di GOR Lidya Djaelawijaya, Tasikmalaya (Jawa Barat) dan GOR Satria, Purwokerto (Jawa Tengah). Selain di 8 kota yang telah di sebutkan, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis akan di gelar di GOR Djarum, Kudus pada tanggal 1-3 September 2015,” katnaya. Agar proses audisi mampu menjaring bibit-bibit pemain potensial, menurut Yoppy, para pemain Legenda Bulutangkis Indonesia yang dimiliki PB Djarum, seperti Liem Swie King, Chiristian Hadinata, Ivana Lie, Hastomo Arbi, Eddy Hartono, Hariyanto Arbi, Kartono, Sigit Budiarto, Maria Kristin dll akan diterjunkan langsung ke sejumlah kota tempat seleksi di gelar untuk memantau pemain pemain. Mekanisme dari penyelenggara Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis ini menggunakan system turnamen. Para

peserta yang terbagi menjadi dua kelompok umur yaitu U-15 (usia di bawah 15 Tahun) dan U-13 (usia di bawah 13 tahun) dipertandingkan dalam skor tunggal. Dimana setiap finalis untuk kategori putra dan putri akan mendapatkan super tiket dan masuk ke babak selanjutnya yang digelar di GOR Djarum, Kudus pada tanggal 4-6 Sepetember 2015 mendatang. Sementara, Budi Darmawan, Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengatakan dengan digelar secara serntak di sejumlah kota diharapkan para pemain muda yang ingin mengikuti audisi bisa memilih kota terdekat dengan tempat tinggalnya masing-masing. Perubahan format ini paling tidak juga akan lebih menghemat dari segi financial dan tidak membebani orang tua pemain. “Jadi misalnya ada pemain yang tinggal di Samosir, Binjai, Sibolda, Pekanbaru, Batam, hingga ke Aceh, cukup mengikuti di Medan. Begitu sebaliknya dengan pemain yang tinggal di Bandar Lampung, Padang, Jambi, Bangka Belitung bisa melakukan audisi di Palembang saja. Ini akan lebih efektif dan efisien, serta menghemat biaya. Kami menggelar audisi umum ini manfaatnya tidak saja buat PB Djarum, namun juga untuk kejayaan prestasi bulutangkis Indonesia,” tutup Budi (tr-05/pn).


art:MuS

SENIN, 27 APRIL 2015

ALL SPORTS

HALAMAN 12

Barca Hadapi Dua Momen Enrique Yakin Konsentrasi Tetap Terjaga

AUDISI: suasana upacara pembukaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014 lalu yang diikuti 1380 peserta dari Aceh hingga Papua

Navratilova Tinggalkan Radwanska LONDON- Keputusan mengejutkan diambil Martina Navratilova. Dia memilih mengakhiri karirnya sebagai pelatih Agnieszka Radwanska yang baru berlangsung selama empat bulan. Pemilik 18 gelar juara Grand Slam itu kali pertama menukangi Radwanska pada Desember 2014 lalu. Saat itu, Navratilova dibebani target membantu Radwanska merebut gelar perdana Grand Slam. “Saya mundur sebagai pelatih Radwanska. Saya merasa hal ini merupakan yang terbaik bagi saya dan Radwanska,” terang wanita berusia 58 tahun tersebut sebagaimana dilansir laman Sky Tennis. Hingga kini, Radwanska memang belum pernah menjadi juara di turnamen level Grand Slam. Prestasi terbaik petenis berusia 26 tahun itu ialah melaju ke babak final Grand Slam seri Wimbledon musim 2012 lalu. “Saya ingin berterima kasih pada Navratilova atas waktu dan usahanya dalam beberapa bulan terakhir. Itu merupakan pengalaman yang luar biasa,” ujar Radwanska melalui akun Twitter. (jpnn/cr-05)

LUIS Enrique

PELATIH Barcelona, Luis Enrique, mengatakan bahwa konsentrasi anakanak asuhnya akan tetap terjaga kendati saat ini memasuki momen krusial dalam perburuan titel juara La Liga dan Liga Champions. Barca saat ini unggul lima poin dari Real Madrid di ajang La Liga berkat kemenangan kontra Espanyol hari Sabtu kemarin. Saat ini, tinggal lima laga tersisa di liga dan Barca jelas tak boleh terpeleset satu kalipun jika ingin meraih trofi di ajang tersebut musim ini. Di sisi lain, Barca juga telah menapak ke semifinal Liga Champions. Lawannya pun sangat berat, yakni Bayern Munchen. Walau harus menghadapi dua momen yang sulit sekaligus, namun Enrique menegaskan bahwa konsentrasi anak-anak asuhnya tak akan terpecah. “Saya tak khawatir para pemain saya akan kehilangan konsentrasinya. Kami tahu bahwa semua laga ini merupakan laga-laga yang sulit. Jika ada yang berpikir bahwa kami akan mengambil satu poin saja dari Malaga sebelum laga itu dimulai, Baca: BARCA.. Hal 11

Jaring Pebulutangkis Muda, Djarum Foundations Gelar Audisi TERNATE - Komitmen Bakti Olahraga Djarum Foundation dalam upaya melestarikan prestasi bulutangkis Indonesia terus di lakukan. Bermacam aksi nyata demi menjaga kejayaan bulutangkis dari tahun ke tahun secara kontinyu terus dilakukan dengan sejumlah perbaikan dan evaluasi. Tahun ini, ajang pencarian berbakat dalam program Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis kembali di gelar. “Tahun ini, kami kembali menggelar Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Kegiatan pencarian bibit pemain ini merupakan bentuk nyata dan komitmen bakti olahraga djarum foundation demi menjaga kelestarian

prestasi bulutangkis Indonesia,”kata Yoppy Rosmin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, kemarin. Yoppy Rosmin mengatakan, pada penyelenggara yang ke-10 kali sejak tahun 2006, kegiatan tersebut digelar sebagai wadah pencarian dan seleksi pemain berbakat selalu tampil dengan format berbeda. Selain tetap memusatkan penyelenggara di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jateng seperti tahun-tahun sebelumnya, pada audisi umum kali ini format ajang seleksi juga akan merambah ke Sembilan kota di tanah air. Baca: JARING.. Hal 11


MAJANGPOLIS

art:Yono

SENIN, 27 APRIL 2015

HALAMAN 13

Benteng Oranje jadi Pusat Pentas Seni Wali Kota: Setiap Tahun Dianggarkan Hingga Tuntas Peliput : Rusdi Abdurrahman Editor : Sunarty

TERNATE- Festival Seni Budaya Daerah Nusantara 2015, yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Ternate, yang melibatkan 17 paguyuban serta 3 pelaku seni, selama dua hari, sejak Jumat (24/4) di halaman Benteng Oranje, sukses dihelat. Iven budaya yang mengusung tema ‘Akselerasi Masyarakat untuk Pembangunan Menuju Ternate Kota Kita’ itu, selain untuk merayakan HUT Pemkot Ternate, sekaligus launching kesiapan Kota Ternate menuju Gerhana Matahari total, 9 Maret 2016. Baca: SENI.. Hal 14

PELANTIKAN: Ketua DPP HNSI Mayjen TNI Mari (Purn) Dr. H. Yussuf Solihin, M. MBA. MSi. Ph. D, saat melantik pengurus DPD HNSI Malut, penyerahan Bendera kepada ketua DPD HNSi, Burhan Abdurahman

LOMBA

Burhan Pimpin Nelayan Malut

TERNATE- Dr. Burhan Abdurahman, resmi ditetapkan sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Serluruh Indonesia (HNSI) Maluku Utara (Malut), periode 2015-2020. Baca: PIMPIN.. Hal 14

PEMBUKAAN: Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman saat tampil membuka acara Festival seni Budaya Daerah Nusantara

SD Inpres Ubo-Ubo 1 Ramaikan HUT Pemkot TERNATE – Setelah mengambil bagian dalam kegiatan tarian soya-soya, kini Sekolah Dasar (SD) Inpres Ubo-Ubo 1 kembali terlibat dalam lomba gerak jalan, untuk meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate ke-16 tahun 2015, Minggu (26/4). Kepala Sekolah (Kepsek), Norma Husen, yang ditemui seusai kegiatan mengatakan pihaknya memilih berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap Pemerintah Kota dan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas), yang selalu aktif merespon pembagunan dan kemajuan pendidikan di Kota Ternate.”Jadi, hampir

GERAK JALAN: Regu BKD

Tim BKD Selalu Kompak TERNATE- Hari ini Pemerintah Kota Ternate Genap berusia 16 tahun. Puncak peringatan HUT pemkot ini, ditandai dengan upacara bendera yang dipusatkan di Gelora Kie Raha Ternate, Baca: TIM.. Hal 14

LOMBA

Telkom Perkuat Jaringan TERNATE – PT Telkom berupaya memberikan sambungan terbaik bagi pelanggannya. Kepada Malut Post, Asman Network Support Telkom Malut Sudiharto Ngatmo mengatakan, langkah awal untuk memperkuat jaringan SUDIHARTO Ngatmo dalam kota adalah membuat kabel jaringan alternatif fiber optik. Baca: JARINGAN.. Hal 14

GERAK Jalan

semua lomba kami ikuti, dengan tujuan agar koordinasi dan komunikasi selalu terjaga dan selalu harmonis untuk membagun Kota Ternate. Baik infrastruktur maupun kemajuan di bidang pendidikan,”ungkapnya. Lanjut dia, untuk membangun silaturahmi yang baik seperti tema HUT kali ini, maka sinergitas dan partisipasi antara pihak Sekolah dengan masyarakat menjadi penting.”Jadi, selain tarian soya-soya kami juga mengikuti gerak Jalan serta beberapa acara lainnya yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Nasional,”jelasnya, Baca: HUT.. Hal 14

Kegiatan Hardiknas Resmi Ditutup Patelki Gelar Baksos

TERNATE – Rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasioanl (Hardiknas) 2 Mei 2015, resmi ditutup Asisten III Setda Kota Ternate, Juhdi Taslim, di Aula Politeknik, Sabtu (25/4). Juhdi dalam sambutannya mengatakan, momentum Hardiknas seharusnya tak sekedar diperingati secara seremonial, tetapi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar menjadi lebih baik. Salah satunya, saat penerimaan siswa baru harus dilakukan secara baik agar tidak menimbulkan masalah. Baca: RESMI.. Hal 14

HARDIKAS: Foto bersama Wali Kota bersama pejabat Pemkot

Kirab Pembaharuan Dihelat Forum ini kata SaTERNATE – Kirab dik, dibentuk 2013 lalu Pembaharuan Kebangdan mulai berpartisisaan yang merupakan pasi dalam berbagai rangkaian kegiatan Hari kegiatan seni yang diseUlang Tahun (HUT) lenggarakan PemerinPemerintah Kota (Pemtah Kota. kot) Ternate, resmi dihelat, Senin (27/4) hari Seperti Hari Jadi Kota ini. Ternate (HJT), Festival Parade Budaya, serta Demikian disampaikegiatan lainnya yang kan Kepala Kesbangpol dilaksanakan PemerPemkot Ternate, Abdulintah. ”Keterlibatan lah Sadik, Sabtu (25/4). ABDULLAH Sadik Menurutnya, kegiatan yang dilak- dalam kegiatan seni ini adalah komitsanakan Forum Pembaharuan Ke- men Forum Pembaharuan Kebangbangsaan Kota Ternate ini bertujuan saan. menghibur warga serta melestarikan nilai budaya khas daerah. Baca: HELAT.. Hal 14

TERNATE – Untuk meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan ahli teknologi laboratorium medik Indonesia (Patelki), ke-29 tahun 2015, yang diselenggarakan di seluruh Indonesia, Patelki Malut menggelar bakti sosial (Baksos) berupa pengecekan penyakit gula darah dan asam urat gratis serta memberikan bantuan sembako ke panti asuhan di Kota Ternate, Sabtu (26/4). Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Patelki Malut, Riny Ariyani Amra, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan terhadap program Patelki se Indonesia.”Kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingya pemeriksaan yang dilayani melalui laboratorium medik,”ungkapnya. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian terhadap profesi dan kewajiban yang diperuntukan kepada masyarakat. Lanjut dia, organisasi Patelki ini dibentuk 26 April 1986. Baca: BAKSOS.. Hal 14

USAI cek gula darah

SDN Ake Malako dan SDN Salero I Optimis Menang

PESERTA: Regu dari SDN Salero 1 dan SDN Akemalako

TERNATE- Bukan hanya tim SKPD yang tampil kompak dan variatif dalam lomba gerak jalan memperingati HUT Pemkot, yang telah digelar selama dua hari. Namun, regu gerak jalan di tingkat SD pun tampil maksimal. Seperti SDN Ake Malako dan SDN Salero I. Siswa dari kedua sekolah ini tampil memukau dengan kekompakan dan variasinya. “ Penampilan anak-anak ini luar biasa dan saya sangat optimis SD Ake Malako bakal raih juara,”ungkap

kepala sekolah SK Ake Malako Umar Nafar S.pd, kepada Malut Post, Sabtu (25/4). Hal senada diungkapkan Kepala Sekolah SDN Salero I, Sarjuga S.pd. yang melihat semangat siswanya saat mengikuti lomba yang diharapkan akan mampu meraih juara. “Anak-anak kami tampil sangat memuaskan” katanya. Meski demikian, keduanya menyerahkan hasil penilaiannya kepada dewan juri yang nantinya akan menentukan siapa yang terbaik. (udi/nty/pn)


SAMBUNGAN MAJANG

art:Yono

SENIN, 27 APRIL 2015

HALAMAN 14

Pelayanan Gratis Klinik Nur Irmain Sukses Digelar Simpatisan Sidik–Aja Ramaikan HUT Pemkot TERNATE – Simpatisan Sidik Dero Siokona – Djasman Abubakar (Sidik – Aja) yang terdiri dari enam regu, turut mengambil bagian untuk meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, dalam lomba gerak jalan, Minggu (26/4). Enam regu yang mengenakan seragam bertuliskan SDS ini terdiri dari Pertina Kota Ternate serta warga pendukung Sidik-Aja di masing-masing Kelurahan. Djasman, yang juga Balon Wakil Wali Kota mendampingi, Sidik D Siokona, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mensukseskan HUT Pemkot.“Jadi kita sikapi ini sebagai sebuah partisipasi aktif. Karena ini hajatannya Pemerintah Kota, maka tidak ada maksud lain. Kami hanya ingin berpartisipasi terhadap seluruh kegiatan HUT,”ungkapnya. Kalaupun simpatisan mengenakan kaos SDS, itu hal yang wajar karena kebetulan mereka memiliki seragam seperti itu.”Kami senang karena sudah berpartisipasi dalam kegiatan ini,”katanya. Menurutnya, antusias yang ditunjukan peserta lomba gerak jalan ini, tentu menjadi suguhan menarik karena masyarakat merasa terhibur. Ini adalah inisiatif mereka sendiri. Makanya, dia bersama H Sidik, mengapresiasi simpatisannya yang telah mengambil bagian dalam kegiatan ini.”Selaku warga Kota Ternate, kami mendukung kegiatan ini. Bahkan, apresiasi jug a kami berikan kepada Pemerintah Kota yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.(cr-07/met/pn)

Peliput : Wahyudin Madjid Editor : Sunarty

SIMPATISAN: Sidik-Aja usai gerak jalan

PPNI Dukung Prodia Berikan Discount Pemberantasan Malaria TERNATE – Malaria hingga kini masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, karena itu para kader perlu disupport dan difasilitasi dalam upaya pemberantasan malaria. Ini diungkapkan Sekretaris Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Malut, Alwan M Arif, yang mengapresiasi suksesnya Jambore Fasilitator PLA Malaria Desa ke-2 tingkat Provinsi Maluku Utara, ADE Salman yang digelar pemerintah Halmahera Timur (Haltim) pada 21-25 April pekan lalu. Dikatakannya, PPNI akan selalu mendukung, sekalipun hal tersebut butuh penanganan serius.”Kegiatan seperti butuh dukungan dari instasi, agar ma-

syarakat bebas malaria,” tutur Alwan. Suksesnya kegiatan jambore PLA malaria di Haltim tidak terlepas dari peran sejawat perawat di Haltim. “Kami ucapkan selamat kepada Panitia khususnya kepada Ketua Panitia Ade Salman, SKM.M.Kes, serta jajarannya,” ungkapnya. Diharapkan, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran seluruh pihak agar sama-sama memberantas malaria di Malu, yang juga dapat mengakibatkan kematian. ”Mari kita sama-sama berantas malaria di daerah ini. Memang upaya pemberantasan bukan hal yang mudah namun butuh tahapan dan melibatkan semua kalangan,”tuturnya. (cr-03/nty/pn)

Ucapan ke Jufri dan Samad Terus Mengalir

HALMAHERA development monitoring

TERNATE – Meskipun pelantikan, M Jufri Mas’ud sebagai Kepala Satuan Kerja (Kasatker) wilayah II Maluku – Maluku Utara, dan Samad Abas, selaku PPK pelaksana jalan pulau Halmahera II pada Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah IX Maluku – Maluku Utara, Jumat (24/4), ucapan terus berdatangan. Salah satunya dari LSM Halmahera Development Monitoring (HDM).”Untuk kedua pimpinan yang baru dilantik ini, agar bisa menyelesaikan dan membenahi masalah jalan di Maluku Utara yang selama ini dikeluhkan,”tandas Direktur HDM, Sudarwin Hasyim, Minggu (26/4). Olehnya itu, diharapkan kepada kedua pimpinan baru ini agar tetap memberikan solusi yang terbaik untuk pembangunan di Maluku Utara.”Ini yang kami harapkan, mudah-mudahan memanfaatkan jabatan tersebut untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat,”harap Sudarwin yang diiyakan Aman Mahmud, Dewan Penasehat Lembaga.(tr-04/ met/pn)

...HUT

Samb Hal. 13

sembari mengatakan kegiatan ini dilaksanakan at a s d u ku n ga n ma syarakat setempat yang dikoordinir oleh Lurah Tabona dan Ubo-Ubo.

...HELAT

Samb Hal. 13

Makanya, semenjak terbentuk yang hanya memiliki 27 Anggota, sekarang sudah ketambahan menjadi 30 Anggota,”ungkapnya, sembari mengatakan masing-masing personil memiliki semangat yang tinggi untuk melibatkan diri dalam kegiatan seni dan budaya. Olehnya itu, keb e ra d aa n f o r u m i n i sangat strategis karena

Olehnya itu, dia berharap dengan adanya partisipasi aktif dari Sekolah ini bisa menopang kesuksesan HUT Pemkot tahun ini sebagai ajang yang berkelanjutan.(cr07/met/pn) membantu Pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan adat dan budaya daerah. Selain itu, forum ini merupakan salah satu lembaga yang bisa mencegah konflik, menyatukan kebersamaan serta menciptakan harmonisasi antar stakeholder di Kota Ternate.”Jadi tahun depan, kami akan melaksanakan Festival Kuliner khas daerah Nusantara,”jelasnya.(cr07/met/pn)

Tiga Penderita Kanker Dirujuk ke RSUD

...PIMPIN

Samb Hal. 13

Penetepan Burhan ini, berdasarkan keputusan nomor KEP-04/DPPHNSI/II/2015. Burhan yang juga Walikota Ternate ini dilantik oleh ketua DPP HNSI Mayjen TNI Mari (Purn) Dr. H. Yussuf Solihin, M. MBA. MSi. Ph. D, di Pelabuhan Perikanan Nusantara Bastiong, Sabtu (26/4). Dalam kepengurusannya, Burhan dibantu oleh tujuh wakil ketua, yakni Ruslan Bian, Fahri Ismail, Martinus Jawa, Ade Noho, Irfan Djama, Endang Sunario dan Buyung Rajilun. Sementara Tamrin A Ibrahim, ditetapkan sebagai Sekretaris DPD dan dibantu tiga wakil sekretaris yakni, Usman Abubakar, Herman Oesman dan

...SENI

Samb Hal. 13

Benteng Oranje akan dijadikan sebagai pusat kegiatan seni dan budaya di Kota Ternate. Karena itu, revitalisasi benteng oranje menjadi bagian penting dalam program Pemkot Ternate. “Tahun ini juga akan ada anggaran perbaikan lanjutan dan akan ada anggaran setiap tahun, sampai benteng ini kembali seperti asalnya pada ratusan tahun yang lalu. sehingga menarik wisa-

...RESMI

Samb Hal. 13

“Ini yang harus diseriusi, agar kedepan Ternate bisa dikenal karena pendidikannya,”ungkap Juhdi. S ementara Kadiknas, Muhdar Din, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan menyambut Hardiknas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik, bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kualitasnya. Apalagi, tema Hardiknas kali ini mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan hanya untuk menyelesaikan atau menjawab persoalan yang sifatnya teknis dan kekinian se-

TERNATE - MeRp1.049.000,”kata nyambut hari ulang Frangky tahun HUT ke-42, 7 Dia berharap boMei 2015 mendatang, nus ini bisa berguna Laboraturim Klinik dan memberikan Prodia memberikan kesan positif bagi discount (potongan pelanggan setia harga) bagi pelangmereka. Lebih lanjut gan ya ng datang Frangky memaparmemeriksakan diri. kan, dibandingkan Menurut Branch tahun sebelumnya, Manager PT Prodia tahun ini jumlah Widyahusada Terpelanggan Prodia nate, Frangky Pomeningkat. Ini karemantow, potongan FRANGKY Pomantow na kesadaran warga harga akan diberikan pada tanggal akan kesehatan semakin tinggi, mulai 5-7 Mei 2015 dengan besa- sehingga mereka rutin memerran 20 persen untuk semua pemer- iksakan diri. “Untuk penyakit iksaan. “Contohnya pemeriKsaan metabolisme banyak melakukan gula akan dikenakan tarif Rp30.400 check up adalah gula, kolesterol yang tarif aslinya Rp38 ribu, sedan- dan hipertensi, sedangkan ungkan untuk pemeriksaan panel tuk penyakit infeksi antara lain medikal check up dikenakan malaria dan demam berdarah tarif Rp839.200 dari harga aslinya (DBD),”pungkasnya.(cr-06/onk).

Abdullah Ismail. Acara pelantikan itu, dirangkai dengan rapat kerja pengurus serta dialog bersama Nelayan. Pada kesempatan itu, Yussuf mengungkapkan apresiasinya terhadap Burhan, sebagai pejabat daerah yang mau memperhatikan nasib nelayan. “Jarang pejabat daerah yang ingin mengabdi untuk kepentingan nelayan, kita berikan apresiasi kepada Pak Burhan yang mau melibatkan diri untuk menyejahterakan nelayan,” tuturnya. Tidak itu saja, dia juga menitipkan kepada Burhan selaku pimpinan HNSI dan juga kepala daerah untuk lebih peduli terhadap keberadaan nelayan dengan menyiapkan infrastruktur ne-

layan. “Para nelayan di Malut membutuhkan banyak hal, karena itu menjadi tanggungjawab HNSI Malut, untuk meningkatkan kesejahtraan mereka, baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusianya,” tandasnya. Sebagai provinsi kepulauan, lanjut dia, nelayan dan masyarakat pesisir adalah pilar negara, sebab itu, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/ kota wajib memprioritaskan pembangunan di wilayah pesisir. Sementara itu, Burhan yang baru selesai dilantik mengungkapkan harapannya agar kehadiran organisasi yang baru dipimpinnya ini, mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Karena itu, dia meminta dukungan kepada semua pihak dan stakeholder d a l a m m e n ja l a n k a n HNSI Malut. “Saya berharap, kepada pengurus yang baru dilantik dapat menjalin kerjasama, kemitraan dan komitmen yang tinggi, bahwa kehadiran HNSI untuk kepentingan saudara-saudara kita,” ungkap Burhan yang mengaku akan menjadikan HSNI sebagai jembatan antara nelayan dengan pemerintah agar kesejahteraan bisa tercapai dengan melahirkan inovasi baru. ”Sebagai bentuk komitmen penguru HNSI Malut, telah disiapkan sekretariat dikawasan perikanan DufaDufa kecmatan Ternate Utara.”tutupnya. (udi/ nty/pn)

tawan untuk datang ke Ternate,” kata Wali Kota, Burhan Abdurahman, saat pembukaan festival. Nantinya, Benteng Oranje, akan menjadi pusat lokasi pentas seni, sehingga setiap tamu yang datang selain berwisata sejarah juga menikmati kebudayaan daerah. Karena itu, Burhan mengajak kepada semua masyarakat kota agar, menjaganya sebagai aset daerah. Terutama terkait dengan momen gerhana matahari total pada 2016

nanti, dimana Kota Ternate menjadi salah satu spot yang tepat untuk menikmatinya, sehingga ini penting untuk menarik ribuan tamu dari mancanegara. ”Gerhana memang hanya 4 menit tapi orang akan datang empat sampai lima hari di Ternate, karena itu harus ada penyambutan yang baik,” katanya. Hal senada diungkapkan, Ketua panitia Mochtar M Ibrahim, yang mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan

tersebut, adalah untuk menciptakan iklim yang kondisif. “Adanya perubahan sikap dan kesadaran masyarakat dan mengakui serta menerima perbedaan dalam wadah kesatuan Negara Indonesia dan sebagai bentuk sosialisasi program pembaruan tentang realitas kemajemukan dalam keragaman etnis dan budaya kebangsaan sebagai satu kesatuan yang utuh,” tutur Mohtar yang juga Kepala BidanG kebudayaan. (udi/nty/pn)

mata. Tetapi, hakekatnya adalah memanusiakan manusia untuk membangun peradaban yang unggul. Hal ini karena dunia pendidikan ada dua hal mendasar. Yakni, sebagai akses untuk mendapatkan layanan pendidikan yang dipengaruhi ketersediaan dan keterjangkauan. Makanya, salah satu program sebagai upaya peningkatan akses pendidikan ini, antara lain ketersediaan dana BOS, Bantuan Siswa Miskin, Bidik Misi, pengiriman guru ke daerah terpencil, bantuan operasional untuk perguruan tinggi, pendirian Perguruan Tinggi Negeri

baru dan Sekolah berasrama. Selain itu, kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum, serta sarana prasarana. Beberapa program yang telah ditetapkan adalah, pendidikan d a n p e l at i ha n g u r u berkelanjutan, penerapan kurikulum 2013 serta rehabilitasi Sekolah rusak.“Melalui kurikulum 2013, siswa memiliki kompetensi secara utuh yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan,”ucapnya. Terpisah, Ketua Panitia, Haris Watiheluw, mengatakan peringatan Hardiknas ini juga diisi

d e n ga n p e n y e ra ha n penghargaan kepada siswa, guru dan Kepsek berprestasi tahun 2015. Karena itu, dari tahun ke tahun Sekolah mulai menunjukan perkembangan luar biasa. Sebab, tahun ini jauh lebih baik dari sebelumnya.”Kreativitas siswa dan guru semakin hari semakin bagus. Makanya, kondisi ini akan menjadikan pendidikan di Kota Ternate lebih baik,”tuturnya, seraya mengatakan penutupan kegiatan ini dirangkaikan dengan devile kafilah O2SN dan FLS2N dari 12 Kecamatan se Kota Ternate. (cr-07/met/pn)

TERNATE– Pemeriksaan dan pengobatan gratis yang digelar Klinik Nur Irmain, di kelurahan Santiong Ternate, yang dilaksanakan selama dua hari, sejak Selasa (21/4), berhasil mendetaksi penderita kanker serviks dan penderita kanker payudara. Dari kasus yang ditemukan itu, tiga orang harus dirujuk ke RSUD Ch Boesoirie, karena ada benjolan di payudara. Dari pemeriksaan dan pengobatan gratis itu, sedikitnya 170 pasien diterima. Pimpinan klinik, Bidan Hj Rosdiana Turuy,S. Pd,M,Kes, mengatakan pihaknya langsung merujuk ke RS karena, peralatan dalam kliniknya tidak lengkap, terutama untuk pengobatan kanker mulut rahim. “Sementara ini kita baru bisa melayani pemeriksaan dini, tapi untuk pengobatan lebih serius, dirujuk ke RSUD Chasan Boesoerie,” Rosdiana yang mengaku ada terdeksi satu penderita IVA. Tidak itu saja, pelayanan gratis juga dilakukan untuk pelayanan KB jangka panjang kepada 147 orang. Ini terdiri dari IUD atau spiral 78 orang dan iplan 69 orang. Ini melibatkan dr. Syamsul Bahri, Sp.O.G.SH.MM.Kes. Rosdiana juga tak henti mengajak kaum perempuan untuk rajin memeriksa kanker sejak dini, ini untuk meminimalisir bahaya penyakit mematikan tersebut. ”Jika sudah terlambat dan kanker menyerang organ reproduksi kaum perempuan terus berkembang, bisa menyebabkan kematian bagi penderita,” kata dia. Jika masyarakat dan semua pihak peduli serta bekerjasama secara cepat maka penyakit, ini bisa diatasi dan tidak lagi menimbulkan rasa takut. (cr-03/nty/pn)

PELAYANAN GRATIS: Hj Rosdiana saat Sedang Melakukan Pemeriksaan Kanker Leher Rahim.

...TIP

Samb Hal. 13

yang diwarnai dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba yang telah digelar dalam rangka HUT Pemkot ini. Salah satunya adalah Lomba gerak jalan, mulai dari tingkat SD sampai tingkat umum, yang berlangsung selama dua hari. Diantara berbagai regu yang mengikuti lomba pada Minggu (26/4) kemarin, Regu dari Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Kota Ternate, paling mengundang perhatian masyarakat. Grup yang mengenakan seragam oranye ini, tampil kompak dengan variasi barisan yang cukup memukau masyarakat. ”Kalau dilihat dari penampilan, saya sangat

...JARINGAN

Samb Hal. 13

“Sambungan bawah laut fiber optik dari Sofifi ke Ternate adanya di Kelurahan Tafure. Awalnya kita buat kabel darat dari Tafure hingga ke kantor Telkom, tapi berhubung kabel darat beresiko putus jadi kita buat juga jaringan sambungan lewat udara (melalui tiang telepon, red),”katanya. Jaringan alternatif akan tersambung otomatis jika kabel bawah tanah bermasalah. Kabel udara tersebut ditarik mulai dari Tafure,

...BAKSOS

Samb Hal. 13

Namun Malut ikut serta dalam keanggotaan melalui pembentukan pengurus wilayah pada 4 Desember 2011, dengan beranggotakan kurang lebih 60 orang. Dan 2015 saat ini keanggotaan bertambah menjadi 200 lebih. Sesuai undang-undang nomor 36 tahun 2014, telah menetapkan nomenklatur tenaga kesehatan untuk memberikan implikasi yang luas bagi dunia laboratorium medik dan

yakin grup BKD ini akan meraih juara,”kata Kepala BKD, Junus Yau, kepada Malut Post, kemarin. Meski begitu, hasilnya tergantung dewan juri yang memiliki standar penilaian. Diakuinya, apa yang telah ditampilkan regu BKD dalam baris-berbaris itu, merupakan cermin kekompakan stafnyadalam bekerja. ”Bukan sekadar gerak jalan tapi penampilan mereka menunjukkan bahwa BKD itu merupakan keluarga yang harmonis dan kompak,” ungkapnya sembari mewakili seluruh stafnya mengucapkan selamat kepada Pemkot yang hari ini, genap berusia 16 tahun, Ternate menuju kota warisan dunia. (udi/nty/ pn) lewat belakang Bandara Babullah, hingga ke Tubo dan masuk ke Kantor Telkom. Sedangkan jalur darat dimulai dari Tafure, Lanal Ternate, Soa Sio, Ternale Mall dan naik ke Kalumpang hingga berakhir di Telkom Ternate. Terkait kapan fiber optik beroperasi, dia menuturkan saat ini prosesnya sudah masuk ke tahapan memperkuat jaringan. “Alatnya sudah dipesan, dalam waktu d e k at a k a n d at a n g . Jadi kami minta warga bersabar,”pungkasnya.(cr06/pn/onk).

analisis kesehatan, yang awalnya adalah tenaga professional di dunia laboratorium medik, kini menjadi ahli teknologi laboratorium medik. Sementara di bidang profesinya disebut teknologi laboratorium medik. Ini didasari atas usulan DPP Patelki ke Dikti hasil Munas Patelki di Jogjakarta. Olehnya itu, Patelki yang merupakan organisasi profesi, memiliki peran penting mensosialisasikan nomenklatur baru tenaga laboratorium medik.( cr-07/met/pn)


SOSOK

art:ATU

SENIN, 27 APRIL 2015

HALAMAN 15

Mengenal James Uang, Anggota DPRD Halbar

Berkerja Keras Untuk Masyarakat James Uang adalah salah tokoh muda Halmahera Barat (Halbar). Anggota DPRD tiga periode itu dikenal memiliki sifat peduli yang tinggi. Dalam berpolitik, James, di mata rekan-rekannya, adalah politisi yang militan. --------------------------------Muhammad Kabir-- Jailolo SEBELUM terpilih sebagai anggota DPRD Halbar, James Uang sudah makan asam garam di sejumlah organisasi. Ia memperjuangkan hak-hak rakyak saat berkecimpun di dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kota Ternate. James dekat dengan rakyat bukan setelah terpilih sebagai wakil rakyat. Justru, sejak tahun 1988, James sudah tampil di barisan depan dalam meneriakkan kebenaran demi masyarakat. Pada tahun 1988, James tercatat sebagai mahasiswa diploma II pendidikan Kiristen Ternate. Setelah lulus kuliah, James balik ke kampong halamannya di Kecamatan Ibu Utara, Halbar, untuk mengabdikan diri ke masyarakat. Tak lama kemudian, James dipercayakan sebagai Sekretaris Komite Nasional Indonesia (KNPI) Kecamatan Ibu. Dalam momen yang sama, James juga menjabat Ketua Pemua GMKI. Ketika itu, James dibilang berhasil mengabdikan diri ke masyarakat. Bayangkan saja, hanya bermodalkan KNPI dan GMKI, James bisa mendirikan SMP Kristen Elim Goin di Kecamatan Ibu Utara. “Saya terinspirasi bangun SMP Kristen Elim Goin karena saat itu di wilayah Ibu Utara tidak memiliki sekolah. Dan, jika kondisi tersebut dibiarkan, maka resikonya generasi muda Ibu

Utara tidak merasakan pendidikan, untuk itu saya ambil langkah koordinasi dengan Ketua wilayah GMIH untuk ajukan permohonan izin pendirian sekolah ke Kanwil Provinsi Maluku. Dan saat itu saya sebagai Kepala sekolahnya,” ceritanya haru. Setelah sukses mengambdikan diri melalui organisasi kepemudaan, pada tahun 1997, James memilih mengabdi ke masyarakat lewat jalur politik. pada langkah pertama masuk ke jalur politik, James dipercayakan menduduki Ketua Pemenang Pemilu Partai Golkar Kecamatan Ibu, Halbar. Setelah dari Golkar, ia hijrah ke Partai Demokrat tahun 2003, dan langsung menduduki kursi Ketua PAC Kecamatan Ibu. Tahun 2014, masyarakat Kecamatan Ibu ingin James ikut calon dalam pelihan legislatif. Berkat dorongan masyarakat, James dinyatakan terpilih, dengan perolehan suara yang signifikan. Ketika itu James dipercayakan Demokrat menduduki jabatan Ketua Fraksi Golkar. Tak lama kemudian, James diangkat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Halbar. Jabatan itu dipercayakan kepadanya hingga sekarang ini. “Pada periode 2009- 2014 dan 2014-2019, saya duduk kursi wakil Ketua DPRD. Dari tiga kali momentum pemilihan legislatif itu saya tampil dengan suara

DEKLARASI: James Uang (kedua dari kanan) bersama Adlan Badi (samping kanan James Uang) dalam kegiatan deklarasi pasangan calon, Sabtu (25/4).

terbanyak dari seluruh calon anggota DPRD yang ada,” jelasnya. Pada tahun 2004 lalu, setelah ia dilantik sebagai anggota DPRD, James langsung memprakasai pembentukan SMA Iben Aizer Ibu

Utara. “Pada tahun itu sebagian besar warga Ibu yang berada di Ternate pulang ke kampung halaman, makanya terjadi penumpukan. Sehingga itu saya berinisiatif untuk membentuk sekolah SMA Iben Aizer,”tambahnya mengakhiri.(*)

Demokrat-Gerindra Berkoalisi Usung JU-Abadi JAILOLO – Partai Demokrat dan Gerindra, resmi berkoalisi dalam momen pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Barat (Halbar), tahun 2015. Dua partai itu mengusung James Uang-Adlan Badi, sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati. Sabtu (25/4), di lapangan Sasadu Desa Acango, Kecamatan Jailolo, Halbar, pasangan JU-Abadi menggelar deklarasi. Dalam deklarasi itu ikut dihadiri Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Max Sapacua, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Malut, Sudjud Siradjudin, Plt Ketua DPD Demokrat Malut, Hasan Doa, Sekretaris DPD Malut, Fachri Sangaji dan sejumlah tokoh lainnya. Ribuan massa spontan datang ke lokasi deklrasi guna menyaksikan orasi politik sejumlah tokoh. Menurut Max, kehadirnya bersama pengurus DPP Demokrat di bumi Jailolo, bertujuan untuk memberitahukan sekaligus membuktikan kepada masyarakat Halbar bahwa partai Demokrat secara

institusional mengusung James Uang dan Adlan Badi, sebagai calon Bupati dan calon Wakil Bupati Halbar, pada pemilihan tahun 2015. ”Karena kehadiran saya di sini sebagai penangungjawab pilkada wilayah Maluku dan Maluku utara, jadi saya tegaskan hanya James Uang yang di rekomendasi Partai Domokrat, tidak ada nama lain,”tegasnya di depan ribuan massa. Max Sapacua juga mengungkap di depan umum, bahwa James Uang adalah pemenang survey pilkada Halbar di Demokrat. ”Demokrat berkomitmen medukung kadersnya memiliki kredibilitas, loylitas serta miliki komitmen politik seperti James Uang. Atas pertimbangan itulah kami pengurus DPP Demokrat memutuskan untuk jagokan James Uang selaku calon Bupati pada pilkada desember mendatang. Di hadapan warga masyarakat Halbar, saya pertaruhkan jabatan saya selaku Wakil Ketua DPP Demokrat kalau partai Demokrat rekomendasikan orang lain selain James Uang,”tambahnya. Ketua DPD Gerindra, Sudjud Siradjudin menambahkan, pada

pilkada serentak Desember mendatang, Partai Gerindra bersama Demokrat berkomitmen mengusung pasangaan JU-Abadi, selaku calon Bupati dan Wakil Bupati Halbar periode 2016-2021. ”Karena partai Gerindra memandang James Uang salah satu figur besar di daerah, sehinga sepantasnya James didukung dari Partai Gerindara. Jadi kehadiran saya sebagai Ketua DPD Gerindara Malut memastikan kepada masyarakat Halbar bahwa pilihan yang ada di Demokrat dan Gerindra itu ada pada saudara Adlan Badi selaku Wakil Bupati dan James Uang selaku calon Bupati. Saya pertegas, JU-Abadi adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dipilih Demokrat dan Gerindra, ”jelasnya menegaskan. Penyampaian dua tokoh politik itu disambut teriakan gembira oleh ribuan massa di lapangan. Usai deklarasi, pasangan calon bersama para tokoh Demokrat dan Gerindra, serta ribuan warga, melakukan konvoi keliling Kota Jailolo. Kegiatan konvoi yang dikawal aparat keamanan itu berlangsung aman dan tertib, tanpa gangguan apapun.(ado/pn/lex)

Bersama Juru Bicara Kantor Gubernur

Menganggap Tugas adalah Amanah MENJADI Kepala Biro (Karo) ME Humas Huma Hu m dan Protokoler di Setdaprov Malut, Malu Ma lut menjadi pengalaman berharga bagi ba b ag agi gii sseorang Salmin Janidi. Mantan ketua kettu ket ke ua prodi perdata di Unkhair ini mengamankan seluruh kebijakan meng me g gubernur dan wakil gubernur. gu ube er Selain Se ela la itu, dia juga, harus memiliki dan keterampilan liiki ki kemampuan ke dalam d la da am membangun komunikasi untuk menjaga me m enj njja a keseimbangan atau chek and balance b lanc ba la an bersama mitra gubernur, baik DPRD DPRD DP RD maupun Muspida. Sebelum dipercayakan menjabat sebagai karo di ipe p er Humas H Hum Hu um dan Protokoler Setdaprov Malut, dia sempat mengabdi di M Ma a Universitas Khairun (Unkhair) U Ternate, sebagai Ketua Prodi HuT kum Perdata sejak tahun 2006k 2010. Setelah itu, Salmin juga 2 menjadi ketua di pusat studi m kepemudaan Unkhair tahun 2012 sampai sekarang. Jabatan Humas dan Protokoler menurut ayah dari tiga anak itu, adalah subsistem Pemerintah daerah (Pemda) yang memiliki peran, tugas dan fungsi dalam memberikan informasi kepada publik (halayak), terkait visi dan misi Pemda melalui aktualisasi program pembangunan dan kemasyarakatan. ”Ini pengabdian saya terhadap daerah setelah guberh nur nu u percayakan menjadi karo humas h hum hu um dan protokoler sejak 20 Oktober Ok O ktob k b lalu. Karenanya saya harus mampu m ma am mp p menerjemahkan keinginan dan juga aspirasi yang n na an Pemda P berkembang di masyarakat melalui b be erk kem e tugas tu uga gas dan fungsi biro humas dan gas

Biodata Biod Nama : Salmin Janidi, SH., M.Hum Istri : Lisnawati Spd Anak : Indha Cahyandani Tazkia Muzyyana Nurkhasiyah

protokoler,”ungkapnya Tugas lain yang dilakukan selaku karo Humas dan Protkoler lanjut suami dari Lisnawati S.pd adalah menjaga kewibawaan Pemda dalam membangun hubungan dengan lembaga-lembaga lain, dengan maksud agar arah dan kebijakan serta program daerah benar-benar diimplementasikan. Ini yang akan dilakukan, dengan harapan agar masyarakat dapat menikmati sentuhan program kegiatan dari Pemda. ”Memang setiap tugas dan amanah ini, memiliki dampak atau resiko yang dapat menggangu setiap orang. Namun harus dijunjung tinggi tugas yang diberikan oleh gubernur ini,”jelas Salmin. Anak pertama dari pasangan Almarhum Hi Janidi Hasim dan Almarhumah Rohani Hi Malan ini mengaku, salah satu kebijakan gubernur itu adalah informasi satu pintu. Informasi satu pintu yang dimaksudkan adalah setiap kebijakan Pemprov harus melalui biro humas dan protokoler. Namun tetap ada ruang bagi SKPD untuk menyampaikan program kegiatan secara terbuka kepada publik sesuai tugas tekhnis SKPD sepanjang tidak mengganggu opini publik. ”Setiap informasi yang disampaikan pimpinan SKPD harus dikoordinasikan dengan biro humas dan protokoler, sehingga apa yang disampaikan bisa diketahui oleh gubernur selaku kepala daerah,” jelasnya. Dia berkeinginan agar humas provinsi dan kabupaten kota intens tukar informasi dam pembangunan daerah. Ini diamksudkan menghindari terjadi tumpah tindih

Pendidikan - SD Negeri Desa Kosa Kecamatan Oba - SMP Negeri Payahe Kec. Oba ba - SMA Negeri 4 Ternate - S.1 Universitas Khairun (Unkhair) - S.2 Universitas Gadjah Mada a (UGM)

pembangunan antar provinsi dan kabupaten kota. Karenanya, ada satu kegiatan yang akan dilakukan, yakni forum humas an protokoler. ”Hubungan kabupaten kota harus disenergikan, dalam rangka meminimalisir permasalahan seperti ini. Provinsi siap mengalokasikan kebutuhan kabupaten kota, namun harus ada kreteria dan skala prioritas pembangunan seperti pendidikan, kesehatan dan sarana publik lain yang belum memadai. Dan hal itu harus dikomunikasi dan dikoordinasikan, agar tidak ada gesekan antara pemerintah kabupaten kota dan provinsi,”ujarnya. Diakhir kata, dia mengatakan tugas yang diberikan kepadanya merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan pimpinan, masyarakat dan allah swt. ”Jadi apa yang kita dapat sekarang ini merupakan amanah rakyat yang dipercayakan kepada kita. Karena itu, amanah ini harus dijalankan sebaik mungkin, j g dengan harapan daerah ini lebih baik dari hari kemarin,”tutupnya. (*)


OPINI

art:ATU

SENIN, 27 APRIL 2015

G uru Menulis Redaksi menerima artikel yang ditulis oleh guru terkait tugas dan tanggung jawab profesinya terutama pengembangan mata pelajaran sekolah

SMS PEMBACA Tolong Selesaikan Pagar MIN Daruba Yang terhormat kepala sekolah Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Daruba, tolong perhatikan pagar sekolah yang belum selesai dikerjakan. Akhirnya siswa siswi bebas berkeliaran dijalan pada jam belajar mengajar. Pengirim: +6282290606779 Tolong Ganti Ketua RT 06 Akehuda Yang terhormat, kami minta Pak Camat Kota Ternate Utara dan Lurah Akehuda agar ganti Ketua RT 06 dan dan Rw 03 Kelurahan Akehuda. Soalnya yang bersangkutan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Halmahera Selatan alias Guru Penjas di Gane Timur, jadi yang bersangkutan tidak ada di RT 06, terima kasih. Pengirim: +6281244338061 8 Bulan, Guru Madrasah Swasta dan Guru PAI Belum Terima Dana Sertifikasi Yang terhormat Kakanwil Kementerian Agama Maluku Utara, mohon perhatikan nasib Guru Madrasah Swasta dan Guru PAI di Kota Ternate. sertifikasi 8 bulan belum terbayarkan, mulai terhitung dari bulan Agustus 2014 sampai dengan Maret 2015. Tolong evaluasi kinerja Kepala Seksi Madrasah dan Stafnya di Kemenag Kota Ternate yang diberi tugas untuk mengurus sertifikasi guru yang akhir-akhir ini sering bermasalah. Kalau tidak fokus dalam kerja, lebih diganti saja Pak. Jangan karena kelalaian yang bersangkutan, guru-guru yang menjadi korban. Kami harap ketegasan Kakanwil dalam menyelesaikan masalah ini, terimakasih. Pengirim: +6285757548319 Sesalkan dengan Panitia Legu Gam Asalamualaikum, Panitia Legu Gam, kami mau tanya tariff parkir yang resmi berapa sih?, kejadian yang saya alami rabu 22/4 jam 21.00 cukup miris, waktu masuk area parkir di Jalan Salero saya ditagih Rp 2 ribu untuk parkir dan katanya hanya sekali saja bayar, begitu saya parkir motor diarea parkir, datang lagi petugas parkir yang menagih, katanya untuk keamanan motor, dan dengan halus saya tolak karena sudah ada karcis parkir dari pintu pertama. Begitu selesai nonton saya kembali dan betapa kagetnya spion motor saya lenyap, jok motor tarabe (sobek), kaca helm pecah. Mungkinkah ada hubungannya dengan uang keamanan motor yang ditagih petugas kedua tadi?, bagaimana kita mencintai adat seatoran yang luhur itu, kalau even legu gam yang yang agung ini dikotori oknum yang tidak jelas di Lapangan. Pengirim: +6281340171570

HALAMAN 16

TERNATE : Kotaku, Rumahku 16 Tahun Kota Ternate, 27 April 1999 – 27 April 2015 PERSOALAN perkotaan, tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Walaupun disadari, betapa sebuah kota selalu menawarkan berbagai kenyamanan, fasilitas publik serba menawan yang tidak didapatkan di pedesaan. Ibarat laron, kota bagaikan lampu penuh cahaya. Diserbu penduduk dari seluruh penjuru untuk mencari penghidupan, untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Kota lalu menjadi impian untuk para pencari nafkah. Tidak pandang apakah kota itu besar dan metropolis, warga pun kadang menyerbu kota-kota kecil untuk mengadu nasib. Kota tidak berarti segalanya. Problema sosial kadang berimpitan dan beririsan tipis. Saling mengisi dan membentuk, makin hari makin mengental. Kota merupakan pusat produksi, sekaligus --meminjam ungkapan Karl Marx merupakan perjuangan antar struktur kelas--- di mana masing-masing orang bertaruh dengan kehidupannya, dengan kepentingannya. Ternate tidak sekadar sebuah wilayah administratif pemerintahan. Di usia 16 tahun, Ternate hadir sebagai sebuah kota kecil tepat berada di kaki gunung Gamalama, memiliki lingkar pulau/kota seluas 43 Km dan dikelilingi laut, kota pulau ini lalu menghimpun semua warga dari berbagai suku dan agama. Dengan penduduk berjumlah sebanyak 215.906 jiwa, di mana jumlah laki-laki sebanyak 110.090 jiwa dan perempuan berjumlah 105.816 jiwa (lihat, Monografi Kota Ternate, 2013), kota kecil ini terlihat begitu padat, sesak, dan sarat dengan problemanya. Kota yang tumbuh bersama sejarah panjangnya dan berkaitan dengan kehadiran para raja, kolano, dan sultan pada abad XII/XIII, dikenal sarat dengan adat/tradisi serta nilai-nilai relijius (Islam), telah menjadi ikon bagi Provinsi Maluku Utara. Di banding kabupaten/kota lain di Maluku Utara, Kota Ternate relatif memiliki fasilitas publik dengan infrastruktur kota yang lebih representatif. Termasuk ruang publik yang kian diberdayakan. Namun di sinilah, kota ini harus berhadapan dengan dirinya sendiri. Memiliki lahan terbatas, kota ini lalu dibangun warganya berdasarkan naluri alamiahnya. Permukiman-permukiman pun tumbuh secara liar, walau pihak Pemerintah Kota telah memiliki dokumen perencanaan, seperti RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) namun

Aspirasi Pembaca

Oleh: Herman Oesman Dosen Sosiologi FISIP UMMU

ini tidaklah cukup. Lahan-lahan permukiman telah mengambil sebagian kawasan pantai, membuat patok-patok sesukanya, lalu mendirikan rumah di atas laut. Tak hanya itu, kawasan pekuburan juga dijadikan area permukiman warga, jalan raya menjadi area kepentingan privasi yang sangat mengganggu, bahkan saluran parit dan kali-mati (barangka) juga dibangun menjadi kawasan hunian warga. Tepatlah apa yang dikatakan David Harvey (dalam Castree & Gregory, 2006 : 103), bahwa kota dibangun dari sirkulasi kapital. Termasuk membangun konstruk baru yang memberi keuntungan bagi siapa saja. Harvey memperlihatkan bahwa akumulasi kapital tidak hanya terjadi di tahapan produksi industri, tetapi juga terjadi di level perkotaan, melalui produksi ruang-ruang perkotaan. Ruang, menurut Harvey bukanlah semata-mata berbicara tentang pembangunan berupa fisik, tetapi di dalamnya terkandung sebuah proses sosial. Kota kemudian membentuk archetype (pola dasar) heterogenitas dan individualistik. Muncul pertanyaan, apakah permukiman di atas air laut atau pekuburan maupun di area apapun, merupakan akibat keterdesakan lahan yang terbatas, ataukah sebuah “perjuangan” bagi warga untuk “mengelola” kehidupannya agar tetap berada di kota demi mengubah nasibnya? Sementara di pusat kota, terutama pasar dan terminal, pedagang kaki lima (PKL) sesuka hati berjualan sembari menempati badan jalan, mengakibatkan jalanan kian menyempit. Alhasil, kesemrawutan telah menjadi pemandangan biasa dalam kehidupan sehari-hari. Demikian halnya angkutan kota (angkot) dan ojeg saling berebut penumpang. Tak jarang konflik terbuka antara sopir angkot dan ojeg selalu muncul. Anehnya, kondisi ini setiap hari, dari waktu ke waktu, kita amati dan saksikan, tidak pernah berubah…! Pasar dan terminal merupakan benang kusut yang sulit diurai. Potret wajah Kota Ternate saat ini, menjadi PR yang harus segera dicicil untuk dijawab. Kesemrawutan dan lahan kota terbatas, telah memberi implikasi bagi tatanan kehidupan sosial warga selanjutnya. Kota ini kemudian memproduksi fenomena saling berebut lahan, laku kejahatan atas nama tindakan kekerasan dan kriminalitas,

semuanya hadir di depan mata kita, menjadi sesuatu yang lumrah. Minuman keras dan narkoba beredar di tengah publik sebagai komoditi kian menjadi-jadi, raung knalpot sepeda motor atau suara musik dari angkot, telah ikut menyesakkan kehidupan warga kota. Kondisi ini tentu sangat mengganggu suasana kenyamanan, keamanan, dan ketentraman hidup warga. Kota Ternate seolah menjadi “pasar malam”, karena berbagai regulasi dan struktur apapun tidak mampu memberikan kekuatan “memaksa” (coercive) untuk mengatur ruang kota menjadi lebih manusiawi dan beradab. Jika meminjam rumusan pakar sosiologi perkotaan, Louis Wirth (1930), bahwa suatu kota relatif besar, padat, di mana kehidupan sosial dengan permukiman permanen yang cenderung heterogen dan individual, mungkin tidak berlaku bagi Kota Ternate, karena rumusan tersebut pasti meleset. Masalahnya, Kota Ternate, sebagai kota kecil, justru tumbuh berkembang dalam pola kehidupan sebagaimana yang ada kota-kota besar. Dengan realitas Kota Ternate yang ada, yakni keterbatasan lahan kota, tentu mewujudkan sebuah impian permukiman layak huni bukanlah hal mudah. Diperlukan kawasan penyangga (enclave) untuk mengembangkan kota ini. Karena itu, sangat dibutuhkan kepedulian semua pihak, terutama pentingnya peran institusi keluarga, RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan dalam menata lingkungannya dengan layak. Permukiman rapih, bersih, dan terpenuhinya kebutuhan dasar warga. Warga kota tentu memimpikan suatu tatanan permukiman layak huni. Jauh dari gangguan akibat struktur kota yang tidak bersahabat. Pentingnya kesadaran dan pemahaman dalam menata permukiman kota layak huni dimaksudkan untuk menekan munculnya persoalan-persoalan sosial karena kondisi lahan terbatas dan permukiman tidak bersahabat. Di antaranya, pengangguran dan kemiskinan yang selalu mengalami fluktuatif dari waktu ke waktu. Bagi Pemerintah Kota Ternate, mewujudkan sebuah kota layak huni, paling tidak dokumen perencanaan, penting menjadi acuan vital. Betapa tidak, ruang-ruang hunian bagi permukiman, ruang-ruang publik, maupun fasilitas infrastruktur kota

lainnya perlu ditempatkan secara lebih fungsional dan lebih berimbang, agar kota lebih bersahabat dengan warganya. Demikian halnya kebutuhan dasar seperti, air bersih, sudah harus dihitung debet penggunaannya, baik oleh warga maupun hotel-hotel yang ada. Kiranya ini menjadi demikian mendesak untuk diantisipasi, mengingat Kota Ternate di masa mendatang akan menghadapi persoalan lingkungan yang membutuhkan perhatian serius. Bukan tidak mungkin, soal krisis air bersih akan dihadapi kota kecil ini. Permasalahan keterbatasan lahan di Kota Ternate merupakan realitas yang tidak dapat dibantah. Di sinilah, kebijakan Pemerintah Kota perlu mendistribusikan pembangunannya secara merata. Di masa mendatang, permasalahan lahan akan menjadi persoalan serius bagi warga di kota ini, bila tidak dicermati dan diantisipasi dengan saksama. Sebuah kota akan selalu berimpitan dan beririsan dengan permasalahan lahan. Lahan tidak hanya berkaitan dengan ekonomi-produktif semata, tetapi lebih berhubungan dengan tempat permukiman warga. Karena itu, diperlukan sinergitas antara pihak-pihak terkait, termasuk institusi di bagian bawahnya. Pelibatan seluruh komponen perlu dikuatkan dengan regulasi tentang pemanfaatan lahan, terutama untuk permukiman layak, sehingga tidak terganggu tarikulur kepentingan dan konflik kepemilikan lahan, atau penyerobotan lahan untuk hunian yang mengakibatkan munculnya permasalahan merugikan kehidupan bersama. Membangun kehidupan kota tentu harus dimulai dari warganya dan menjadi representasi kota layak huni, yang lebih diawali dengan menata pemahaman, partisipasi, dan kesadaran warga untuk hidup dalam permukiman yang lebih harmoni, ramah, terbuka, partisipatif, dan adil. Kota Ternate telah hadir dengan segala dinamikanya di usia 16 tahun. Sebagai sebuah kota, kekuatan nilai kultur, relijiusitas, dan spiritualnya diharapkan makin menguat dan terinternalisasi, sehingga menjadi modal sosial terbesar dalam membangun penghidupan warga kota lebih layak. Pembangunan sosial kota yang inklusif, ibarat sebuah rumah yang nyaman, penuh ketulusan, dan keikhlasan. Impian kita semua, di masa depan, Ternate harus menjadi kota kita, sekaligus rumah kita yang nyaman sekaligus menusiawi. Semoga (*)

Redaksi menerima kiriman opini serta surat pembaca anda. Ketik dua spasi pada kertas HVS dan kirimkan ke alamat redaksi Jl. Hasan Esa, Takoma. Telp. (0921) 3127055 atau melalui Email: birocenter@ yahoo.com.sg, Sertai foto copy kartu pengenal anda. Tulisan maksimal 3 page dengan poin huruf 12. Redaksi juga menerima kiriman SMS. Anda dapat mengirimkan permasalahan pembangunan di sekitar anda melalui nomor : 082194179828 Kami memohon maaf ada penggantian No. karena HP mengalami kehilangan bersama nomornya.

Ternate Kini

Om Faduli

Polda Malut (Pelayanan)

(0921)

3126110

Polres Ternate (Pelayanan)

(0921)

3121110

UGD RSUD Ternate

(0921)

3124118

Pemadam Kebakaran

(0921)

3124113

PLN Ternate (Gangguan)

3121272 PDAM (Gangguan) (0921) 3123294 Telkom Informasi 108 (0921)

Bandara Babullah

3121797 - 3123508 PT. PELNI (0921) 3124434 Taxi (0921) 3128888 - 3124888 (0921)

Pengaduan Pelanggan PLN

081 143 0040

Malut Post ALAMAT REDAKSI : Jalan Hasan Esa, Takoma - Ternate, Telp (0921) 3127055, Fax (0921) 3127205 E-mail:editor@malutpost.com - iklan@malutpost.com

PEMBINA : Dahlan Iskan KOMISARIS UTAMA: Imawan Mashuri KOMISARIS : Suhendro Boroma DIREKTUR UTAMA : M. Tauhid Arief DIREKTUR : Urief Hassan DEWAN REDAKSI : Ketua: Ismit Alkatiri , Anggota: Muhammad Syadri, M. Ikhsan Ali, Faisal Djalaluddin, Mahmud Ici KONSULTAN HUKUM : Dr. Harris Arthur Hedar, SH. MH.

HARI ini, Pemerintah Kota Ternate genap berusia 16 Tahun. Sebuah usia yang dalam pemaknaan semantik memberi arti perkembangan terhadap sebuah perubahan, baik perubahan fisik, sosial ekonomi serta kemasyarakatan. Pemerintah Kota Ternate hari ini merupakan sebuah proses metamorfosis perjalanan berdasarkan Undangundang Nomor 11 tahun 1999, tentang pembentukan Kota Ternate. Secara administratif, Ternate dengan 7 Kecamatan yang membawahi 77 Kelurahan, tentunya telah mengalami banyak perubahan kontinuitas dan transformasi sebagai sebuah kota. Ternate tidak sekadar sebuah kota yang dihuni ribuan jiwa, tetapi juga sebuah spasial yang sedang tumbuh dan berkembang menjadi sebuah wilayah hunian yang didambakan oleh penghuni dalam sebuah struktur masyarakat yang heterogen Sebagai sebuah kota, Ternate dalam perjalanan waktu memberikan banyak dinamika dan goresan-goresan penting yang menyertainya – dan akan menjadi catatan sejarah di masa depan. Ternate merupakan tipologi sebuah kota yang unik dengan spirit makugawene – semangat yang ditasbihkan dalam lambang daerah sebagai kota yang saling mencintai, saling mengasihi serta saling mengingatkan, betapa pentingnya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi. Oleh karena itu, Ternate kini dalam pembangunan kota-kota di Indonesia, telah ditetapkan sebagai heritage city (kota pusaka) bersama Kabupaten Tanah Toraja. Sebagai kota pusaka, Ternate memiliki kekentalan sejarah yang bernilai dan bermakna baik dalam pusaka alam, pusaka budaya yang berwujud dan tidak berwujud serta berbagai rajutan pusaka yang

Oleh: Jusuf Sunya Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Sosial Kota Ternate

menjadi artefak-artefak yang tentunya menjadi modal dari pembangunan sebuah kota. Tidaklah berlebihan jika peringatan Kota Ternate, yang ke-16 ini, berkaitan dengan diachrony gerak pembangunan, sebagai sebuah perubahan-perubahan historis yang terjadi setiap waktu. Membangun sebuah kota pastinya membutuhkan sebuah concius – kesadaran baru untuk menggambarkan realitas dan optimisme. Dalam merekonstruksi sebuah kehidupan kota secara sosial, meminjam bahasa Felix Guattari, kota menjadi pusat kerja globalisasi dan eksternalisasi peradaban. Kota tidak lagi sekadar wadah atau pusat kegiatan administrasi, ekonomi dan politik semata. Realitas ini dilihat dengan keberhasilan capaian indeks pembangunan manunsia (IPM). Ini menjadi sebuah indikator keberhasilan yang patut dibanggakan, terutama dalam implementasi pembangunan. Aspek pelayanan dasar menjadi prioritas dalam pelayanan publik, seperti kesehatan dan pendidikan mendapat porsi yang lebih besar. Tercapainya nilai IPM dipengaruhi oleh tiga indeks yaitu indeks pendidikan, indeks kesehatan, dan indeks pendapatan. Belum lagi stimulus pertumbuhan ekonomi yang semakin kondusif, dimana dalam setiap tahun pemerintah lebih berkosentrasi di bidang infrastruktur, untuk merangsang sektor jasa dan perdagangan dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat. Efek positif adalah pertumbuhan pada setiap tahunnya pada rata-rata diatas 6 persen. Tentunya ini, hanya sekelumit nilai plus dari sebuah proses pembangunan yang dilak-

sanakan oleh Pemerintah Kota Ternate. Belum lagi perkembangan sosial ekonomi perkotaan, terus menunjukkan peningkatan. Indikasi ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan PDRB sebagai indikator utama makro ekonomi, mengalami peningkatan dalam beberapa dekade tahun terakhir. Hal ini membuktikan bahwa kebijakan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, telah memperlihatkan hasil yang sangat menggembirakan. Kontribusi sektoral terus mengalami lonjakan yang diikuti dengan perputaran uang dan investasi pembangunan yang cukup besar. Secara makro, Ternate menjadi barometer dan gate (pintu) yang menguntungkan dalam bidang perdagangan dan jasa, yang semakin menguatkan pondasi ekonomi lokal. Walaupun banyak kemajuan dan perubahan pesat terjadi, tidak dinafikkan bahwa masih ada sebagian pekerjaan rumah, yang mesti diselesaikan oleh Haji Bur dan Arifin Djafar, sebagai lead dari sebuah perjalanan visi Bahari Berkesan bersama dengan satuan kerjanya. Ikhtiar ini tentunya membutuhkan kerja keras dan konsistensi yang tinggi agar dapat dituntaskan. Kondisi ini hanya gambaran betapa kerja keras Pemerintah Kota Ternate dalam melakukan proses transformasi dan tata-kelola pemerintahan. Ternate telah menjadi polis (kota) yang sesungguhnya. Ternate telah membentuk desire (hasrat), disetiap penjuru hinterland yang kini mulai gegap gempita mengikuti perkembangan zaman. Ini sebuah konsekuensi spasial, di mana terjadi keterkaitan mobilitas dan aksesibilitas antar ruang-ruang untuk

SMS Pembaca

PEMIMPIN REDAKSI : Faisal Djalaluddin KORDINATOR LIPUTAN : Mahmud Ici KOORDINATOR KREATORIAL : Ako La Owi REDAKTUR : Ako La Owi, Faisal Djalaluddin, Bukhari Kamaruddin, Wawan Kurniawan, Mahmud Ici, Abdullah Dahlan Conoras(Nonaktif), Awat Halim, Sunarti, Irman Saleh PENGEMBANG ANAK PERUSAHAAN : Dahlan Malagapi, Purwanto Ngatmo REPORTER : Muhammad Nur Husen, Samsudin Chalil, Jufri Duwila, Ika Fuji Rahayu, Rusdi Abdurahman, BIRO WASHINGTON : Maydi Pakasi BIRO JAKARTA : Amirudin Ibrahim BIRO TIDORE : Safri Noh, BIRO HALUT : Syamsir Hamajen BIRO HALTENG : Ridwan Arif,

BIRO HALBAR : Muhamad Kabir BIRO MOROTAI : Endi Herman BIRO HALSEL : Suparto Mahyudin BIRO HALTIM : Fahrudin Abdullah BIRO KEPSUL : Fahrul Marsaoly FOTOGRAFER : Erwin Syam OPERATOR JPNN : Andhy Eko H, Taher Marsaoly SEKRETARIS REDAKSI :Ari Sunarti MANAGER ARTISTIK & PERWAJAHAN : M. Ikhsan Ali DESAIN GRAFIS : Budi Santoso, STAFF : Ademus Alani MANAJER UMUM/KEUANGAN : Rifani Pidu STAFF : Rugaya Hamaya, Mila Ariani, Azis Dali MANAJER PERSONALIA : Deddy Dano Dasim

tumbuh dan berkembang. Ternate hari ini telah menjadi simpul regional yang patut diperhitungkan, karena secara interaksional, geliat ekonomi sektor jasa perdagangan semakin mengesankan. Ternate kini tidak lagi menjadi daerah transito, tetapi telah menjadi daerah tujuan. Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, Ternate tidak jauh berbeda dengan Kota-kota lain di Indonesia. Ternate kini telah memolesi diri untuk tumbuh dan berkembang sebagai kota dengan perputaran ekonomi yang tinggi. Ternate semakin ramai, padat bahkan juga bergincu, sebagai pertanda kedewasaan dan kemajuan. Begitulah konsekuensi dan hakekat sebuah kota yang bergeliat, seiring dengan perputaran waktu, seperti dinyatakan oleh Paul Virilio sebagai dramologi – ilmu pertumbuhan cepat – sebuah kota yang cepat berubah dengan realitas pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini. Tidak mengherankan Ternate telah menjadi engine of development atau motor yang terus berjalan. Tidaklah berlebihan jika Henry Churchill menyatakan, “Hari ini kubangun kotaku, besok kotaku membangunkan aku”. Ini pertanda bahwa Ternate telah mengalami modernisasi dan kemajuan yang pesat. Disana ada kenyamanan dan kedamaian. Atau mengutip Dr. Syaiful Bahri Ruray dalam komentar pendeknya (via BBM, 22-042015), “…Ternate adalah kosmopolit masa lalu yang ingin menggapai masa depan. Seperti memugari oranje castil sebagai pusat VOC adalah upaya Walikota Burhan Abdurahman membuat masa depan kota ini tidak tercerabut dari akarnya, supaya Ternate tidak mati rasa”. Ternate hari ini telah menjadi mozaik dan centre of exelence dari sebuah episentrum sejarahnya. (*) MANAJER PEMASARAN : Rustam La Ode Nuru STAFF : Leli Mahmud, Selly Jaya Sari, Ruslan Amaturi MANAJER IKLAN : Jalal Husen STAFF : Firdha R Barakati, Imelda DESAIN IKLAN : M. Ikhsan Yusuf MANAGER PERCETAKAN : Jan Gimon STAFF : Febryanto, Hamid Radjab, Ijal, Junaidi

PENERBIT: PT. Ternate Cemerlang PEMASANGAN IKLAN: Hitam Putih (BW): Rp 30.000/mmk. Warna (FC): Rp 40.000/mmk. HARGA ECERAN: Rp 5.000/Eks HARGA LANGGANAN: Rp 120.000/bulan


art:risky

SENIN 27 APRIL 2015

KABAR RANTAU

TONDANO

BKDD Butuh Rp1,8 Miliar untuk Prajabatan

Duel Sajam di Tondano, Satu Nyawa Melayang TONDANO-- Masih terngiang kasus pembunuhan Charles Aguw (23) warga Kelurahan Liningaan lingkungan II, Kecamatan Tondano Timur sekira dua pekan lalu. Kasus serupa kembali terjadi. Kali ini menimpa Sweetly Manus (29) warga yang sama, Jumat (24/4). Dimana, korban memegang nyawa, setelah beradu senjata tajam (Sajam) dengan pelaku JW alias alias Jolly (27), yang juga masih ada ikatan darah. Informasi dirangkum, duel berdarah ini berawal ketika korban tak menerima temannya Judi Manus dipukul Jolly, di salah satu warung di Liningaan. Perkelahian pun tak terelakkan. Walaupun sempat dilerai warga sekitar, pelaku pulang ke rumah untuk mengambil pisau badik dan kembali mencari korban. Melihat Jolly membawa Sajam, Sweetly juga mengambil sebilah parang di rumahnya dan datang ke TKP untuk duel. “Setelah dilerai, mereka terpisah. Jolly pergi dan Sweetly bersama temannya itu duduk bersama kami di warung. Kami berpikir persoalan diantara keduanya telah selesai, tapi ternyata Jolly tidak terima dan kembali menyerang Sweetly dengan barang tajam yang diambilnya. Korban juga pulang mengambil barang tajam akhirnya keduanya sudah memegang barang tajam dan saling berhadapan,” terang sejumlah saksi. Selanjutnya, Sweetly kemudian menyerang dengan parang yang mengenai tangan kanan tersangka lalu tersangka membalas dengan tusukan di bagian dada kanan atas. Usai saling menyerang dan terkapar bersimbah darah, mereka langsung dilarikan ke RSUD Sam Ratulangi Tondano. Jolly yang mengalami luka parah di bagian tangan kemudian dirujuk ke RSUD Kandou Malalayang, sementara korban Sweetly tak bisa ditolong lagi, karena luka menganga di dada. Terpisah, Kapolres Minahasa AKBP Ronald Rumondor melalui Kesat Reskrim AKP Raden Riki Prabowo membenarkan kejadian pembunuhan tersebut. Dikatakan, pihaknya langsung melakukan olah TKP setelah mendapat laporan warga. “Kejadian terjadi sekira pukul 18.30 Wita. Sudah ada lima orang saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangan. Barang bukti berupa satu buah parang dan sebilah pisau badik sudah diamankan. Sementara korban tidak dilakukan otopsi karena keluarga sudah membuat surat penolakan,” jelas Prabowo. “Saat ini kita sedang melakukan penyidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (***)

HALAMAN 17

POLEWALI — Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan untuk 739 CPNS di Polewali Mandar membutuhkan anggaran Rp1,8 Miliar. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Polman menyebut anggaran itu jauh dari cukup. Kepala BKDD Polman, Arifuddin Toppo mengatakan, dana prajabatan yang tersedia saat ini hanya mencapai Rp900 juta. Dana itu hanya cukup untuk menggelar Diklat kepada 400-an CPNS yang baru-baru ini menerima surat keputusan pengangkatan. Dia mengatakan, kebutuhan dana untuk Diklat prajabatan itu juga cukup mendesak. Oleh karena itu, dia mencoba mentaktisi keadaan dengan menggelar Diklat prajabatan secara bertahap. “Kita prioritaskan CPNS tahun 2013 dulu,” ujarnya kepada FAJAR, Sabtu 25 April, kemarin. (ilham/eka)

Prajabatan PNS

Sulut Sarang Kekerasan MANADO— Cukup mengejutkan. Sulut menjadi satu dari lima wilayah yang menunjukan insiden kekerasan dominan. Bahkan, di balik predikat ‘daerah teraman’ dan slogan ‘torang samua basudara’, Sulut menduduki ranking 1 Indeks Intensitas Kekerasan (IIK) se-Indonesia. Ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) tentang Indeks Intensitas Kekerasan (IIK) yang dirilis The Habibie Center. Fenomena kekerasan rutin merupakan permasalahan krusial di Sulut. Daerah ini menempati urutan teratas jika dilihat dari intensitas insiden dan dampak per populasi terkait kekerasan rutin. Berdasarkan data SPNK, sebanyak 1.207 insiden kekerasan rutin terjadi sepanjang 2014. Insiden ini mengakibatkan 81 korban tewas, 922 cedera, dan 99 bangunan rusak. Jika dilihat rata-rata insiden dan dampak tewas per bulan, hampir 100 insiden terjadi dan mengakibatkan enam tewas setiap bulan. Tak heran, dari nilai IIK Sulut tertinggi dengan 19,72 poin. Tak hanya itu, fenomena kekerasan rutin

menjadi persoalan yang sangat dominan dibandingkan masalah lain, seperti konflik lahan, konflik antarkampung, dan konflik politik. Kekerasan rutin, tulis The Habibie Center, bukanlah persoalan yang baru muncul dan mengemuka di Sulut. Sepanjang 2005-2009 menunjukan kekerasan rutin sebanyak 6.231 kasus yang mengakibatkan korban tewas sebanyak 422 orang, 4.121 cedera, dan 365 bangunan rusak. Data ini memperlihatkan, kekerasan rutin merupakan persoalan yang patut menjadi diperhatian serius pemerintah daerah maupun masyarakat. Pasalnya, jika ditelusuri lebih jauh, fenomena kekerasan rutin sangat menonjol di wilayah perkotaaan. Manado merupakan wilayah yang sangat dominan terjadi insiden-insiden kekerasan rutin dibandingkan kabupaten/kota lain di Sulut. Sekira 69 persen dari total insiden kekerasan dan 32 persen korban tewas akibat kekerasan rutin terjadi di Manado. Ditelusuri lebih jauh, ternyata sebagian besar insiden kekerasan rutin yang terjadi merupakan persoalan antar-individu. Seperti perkelahian yang terjadi di kawasan Bahu Mall November 2014 silam. Hanya diawali adu mulut kemudian memicu ketersinggung sehingga terjadi perkelahian. “Secara umum, isu/persoalan kekerasan rutin yang seringkali muncul di Manado didominasi kertersinggungan, kriminalitas dengan kekerasan, perkosaan/pelecehan seksual. Insiden-insiden kekerasan tersebut juga terjadi sebagi aksi balas dendam atas perusakan, kekerasan terkait perzinahan/perselingkuhan, kekerasan akibat mabuk, dan kekerasan terhadap pelaku kriminalitas,” tulis The Habibie Center. Lily Djenaan, aktivis Swara Parampuang ini mengatakan jika kasus kekerasan yang terjadi di Sulut sebagian besar kesalahan dari pemerintah daerah. “Sangat miris sekali, daerah yang dieluheluhkan karena dikenal sebagai daerah yang mempunyai rasa toleransi tinggi, namun juga sarang kekerasan. Apalagi melihat peningkatan yang signifikan dari dua tahun lalu hanya ranking tujuh, sekarang ranking pertama. Saya kira pemerintah daerah punya andil besar. Mereka hanya terkesan cuek dalam hal ini dan secara terang-terangan tidak melakukan tindakan kongkrit,” tegasnya. Senada, Pengamat Hukum Toar Palilingan SH MH berpendapat, jika naiknya kasus kekerasan di Sulut, diakibatkan karena masyarakat belum siap menghadapi era kemajuan. “Karena tidak mampu bersaing. Contohnya KDRT yang sering terjadi karena alasan ekonomi. Begitu juga den-

gan pemuda pengangguran yang sering terlibat tarkam dan premanisme, harusnya mereka itu difasilitasi lapangan kerja sehingga tidak stres yang berujung pada kriminalitas,” terangnya. Tokoh agama KH Abdul Gafur Wahab mengatakan, kejahatan yang terjadi, termasuk kekerasan datang dari manusia itu sendiri yang tidak bisa mengendalikan diri. “Kendalikan emosi jangan turuti nafsu, dengan begitu tindak kejahatan tidak akan terjadi,” singkat Gafur yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut. Pdt Petra Rembang juga ikut memberikan tanggapan. Baginya, pemerintah harus merangkul semua elemen masyarakat Sulut untuk sama-sama bertanggung jawab atas fenomena ini. “Mulai dari masyarakat yang senatiasa menjaga ketertiban, juga dibutuhkan tindakan tegas dari aparat dan pemerintah. Saya kira jika semuanya solid maka predikat tersebut bisa diperbaiki,” sebutnya. Di Manado, dan Sulut umumnya, fenomena kekerasan rutin memang seakan tidak bisa dilepaskan dari maraknya konsumsi minuman keras. Minuman keras sangat potensial menjadi salah satu pemantik terjadinya kekerasan. Jika dilihat, data SNPK 2014 menunjukan hampir 10 persen insiden kekerasan terjadi ketika pelaku atau korban sedang mengonsumsi minuman keras. Bahkan, Polda Sulut mencatat selama 2014 sekira 60-70 persen kasus kekerasan dan kriminalitas, seperti perkelahian antar kelompok masyarakat, penganiayaan, pembunuhan, kekerasaan dalam rumah tangga, dan kecelakaan lalu lintas diawali dari konsumsi minuman alkohol yang berlebihan. Pihak kepolisian juga sudah cukup gencar mengampanyekan upaya mengurangi konsumsi miras yang berlebihan di kalangan masyarakat dengan slogan ‘Brenti jo Bagate’. “Memang 60-70 persen tindak kriminalitas, termasuk kekerasan disebabkan miras. Karena sudah mabuk maka pikiran jadi tidak terkendali, salah sedikit bisa berujung membahayakan nyawa orang lain,” kata Kabid Humas Polda Sulut AKBP Wilson Damanik SH. Untuk menekan kasus ini, Damanik mengatakan kepolisian terus berupaya lakukan tindakan prefentif dan giat operasi. “Ada program brenti jo bagate, selain itu kami giat lakukan operasi dan sidak seperti yang sedang berlangsung saat ini,” ujarnya. Ia juga memastikan jika semua pelaku kekerasan diberikan efek jera. “Kami tidak menerima intervensi dari pihak manapun. Jika terbukti bersalah tentunya akan diganjar sesuai hukum yang berlaku,” tegas Damanik. (***)

Jualan Sabu, Pasutri ini Dipastikan Batal ke Makkah RANTAU – Pasangan suami istri, Suwardi (50) dan Eliyati (47), dipastikan gagal menunaikan ibadah haji tahun ini. Pasalnya, keduanya ditangkap Sat Res Narkoba Polres Labuhanbatu menggerebek kediamannya, Kamis (23/4) pukul 18.00 WIB bersama barang bukti sabu siap edar sebanyak 9 paket. Warga Desa Simaninggir, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labu-

sel)ini telah menjadi target polisi karena kiprahnya sebagai bandar narkoba jenis sabu-sabu. Namun, saat di Polres Labuhanbatu, Eliyati mengaku baru tiga minggu menjadi bandar sabusabu. Sedangkan pekerjaan tetapnya adalah penjual nasi dan suaminya agen penjualan mobil. Menurut ibu 3 anak dan nenek seorang cucu ini, mereka menjual 1 paket sabu seharga Rp 1 juta. Sementara suaminya Suwardi, malah membantah mereka disebut sebagai bandar sabu. Menurutnya, mereka berdua hanya pemakai. Bahkan diakunya, mereka telah sempat berhenti mengonsumsi sabu setelah mendaftarkan diri menjadi calon jamaah haji. “Sebenarnya saya sudah berhenti pak. Tapi entah kenapa kami memakai lagi. Mungkin sudah nasib pak, saya tak bisa menceritakannya lagi. Saya menyesal pak,” kata Suwardi. Dijelaskannya, dia dan istrinya sudah mendaftar sebagai calon jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini. Bahkan sudah delapan kali ikut manasik haji. Saat ditanya kenapa dia melibatkan istrinya, Ardi tak mampu menjawab. “Tidak tahu lagi saya menceritakannya bang. Saya menyesal, mungkin sudah nasib bang,” ujarnya. Kasat Res Narkoba Polres Labuhanbatu AKP Mara Junjung Siregar mengatakan, pasangan suami istri yang ditangkap itu telah bertahuntahun menjadi bandar narkoba. Namun baru ini berhasil ditangkap. “Sudah bertahun-tahun mereka jadi bandar sabu. Barangnya dibeli dari Tanjung Balai” ujar mantan Kasat Narkoba Tanjung Balai yang baru 2 bulan menjabat di Polres Labuhanbatu ini. Selain menangkap Pasutri itu, juga diamankan barang bukti berupa 9 paket sabu-sabu siap edar, 1 buah bong, 3 unit hp dan uang kontan senilai Rp 700 ribu. (nik/esa)


art:Yono

TIDORE KEPULAUAN

SENIN, 27 APRIL 2015

HALAMAN 18

Kawasan Benteng Tahua Bersih dari Pepohonan

KEGIATAN penebangan pohon yang dilakukan oleh petugas kebersihan DKTR Tikep

ASPIRASI

Tak Ada Koordinasi, Minta DPRD Evaluasi TIDORE- Pemerintah Kota (Pemkot) dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) terkesan kurang pengawasan terhadap pekerjaan proyek pembangunan saluran air di kawasan antara Kelurahan Tomagoba dan Gamtufkange, tepat di depan lokasi Workshop. Hal tersebut dikeluhkan Ketua Pemuda Tomagoba, Andi Abdul Salam kepada Malut Post, Minggu (26/4) kemarin. Katanya, Pekerjaan proyek senilai 96,353 juta ini, tidak diawasi dengan baik oleh Dinas PU. Buktinya kata Andi, pipa PDAM ikut di cor dalam dinding saluran air. “Jika sewaktu-waktu ada kebocoran pipa air, maka tembok selokan terpaksa dibongkar,”katanya. Andi berharap anggota DPRD Tikep, dapat meninjau lokasi tersebut dan menindaklanjuti ke Dinas PU. “Torang minta DPRD evaluasi halini,”harap Andi. (Saf/one)

SEMENTARA ITU

TIDORE- Kegiatan pembersihan yang dilakukan Dinas Kebersihan dan Tata Ruang (DKTR) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Jumat (24/4) pekan lalu, difokuskan di kawasan Benteng Tahua, Tanjung Soasio, Kelurahan Soasio, Kecamatan Tidore. Kawasan Benteng Tahua sebelumnya tidak terlihat karena terhalang pepohonan saat ini bersih. Kegiatan pembersihan dipimpin langsung Kepala DKTR, Yunus Badar, Jumat pekan kemarin, bersama sejumlah petugas kebersihan. Pepohonan yang menghalangi pandangan, ditebang. Ranting-ranting kecil serta ilalang tinggi juga dibersihkan. Manfaatnya, bukan hanya untuk estetika saja, namun juga untuk menghindari ganguan jaringan listrik, akibat dahan pohon yang mengenai jaringan listrik milik PLN. “Selama ini saya belum

pernah melihat Benteng Tahua jika datang dari arah utara Tidore (arah Rum) sekarang sudah bersih dan benteng bisa terlihat,”ucapnya puas. Tambahnya, pembersihan merupakan kegiatan rutin DKTR. Namun menurutnya, masalah kebersihan merupakan tanggungjawab seluruh masyarakat. “Saya berharap seluruh masyarakat menyadari bahwa masalah kebersihan adalah tanggungjawab bersama,”ucap Yunus. Apalagi tambahnya, di Lingkup Pemkot Tikep, ada ketetapan kawasan pembersihan untuk masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ini katanya mencerminkan bahwa sudah ada kebersamaan untuk menjaga kebersihan. “Mari kita tingkatkan semangat bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan,” ajak Yunus.(Saf/one)

DPRD Bakal Tinjau Lokasi Galian C Erik: Kami Akan Tertibkan

Sanbay Berpeluang di Demokrat TERNATE- Bakal Calon (Balon) Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Muhammad Hasan Bay, berpeluang mendapatkan rekomendasi Partai Demokrat sebagai kendaraan politik menuju pemilihan Wali Kota Tikep periode mendatang. Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Tikep itu, Minggu (26/4) terlihat bersama Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Max Sopacua di Restoran Florida. Selain Max, juga tampak Plt Ketua DPD Partai Demokrat Maluku Utara (Malut) Hasan Doa, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Demokrat Malut Yamin Waisale dan sejumlah fungsionaris lainnya. Max yang ditemui saat hendak meninggalkan Restoran Florida, tanpa sungkan memberi apresiasi atas silaturahim yang dibangun Hasan Bay. “Sementara Pak Hasan Bay juga ikut survei di Demokrat. Kita lihat hasil surveinya seperti apa nanti. Tetapi, kita juga turun melakukan

HASAN Bay Pose Bersama Max Sopacua dan para petinggi Partai Demokrat Malut

investigasi kecil di Tidore,”jelasnya. Tambahnya, ada 5 syarat yang akan dilihat Partai Demokrat terhadap Balon yang akan diusung. Yakni kreabilitas, loyalitas, komitmen politik, tidak tercela hukum dan hasil survey. “Kalau Pak Hasan Bay yang punya survei bagus dan komitmen tinggi, akan kita dukung,”ujarnya. (jfr/pn/one)

Peliput : Safri Noh Editor : Wawan Kurniawan TIDORE- Maraknya penambangan galian c di Wilayah Kota Tidore Kepulauan (Tikep) belakangan ini membuat wajah kota semrawut. Mengantisipasi ini, Komisi III DPRD Tikep bakal melakukan pengecekan di lokasi penambangan. Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Tikep, Muhammad Senin, kepada Malut Post, Minggu (26/4) kemarin. Erik, sapaan akrab Muhammad Senin, menjelaskan, jumlah tambang galian c yang beroprasi di Wilayah Tikep sebagian besar diduga tidak terdaftar di Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pertambangan (Distamben) dan Energi, Tikep. Akibatnya, pengusaha penambangan tidak dapat memberikan jaminan untuk pemulihan lingkungan pasca tambang nanti. Menurut Erik, kesemrautan ini, akibat dari lemahnya pengawasan instansi terkait. Selain rencana melakukan pengecekan langsung di lapangan, Komisi III juga akan berkoordinasi dengan Komisi II, bersama-sama melakukan monitoring baik dilokasi pertambangan maupun mengevaluasi kelengkapan administrasi, hingga DPRD sebagai lembaga pengawasan dapat mengetahui berapa jumlah galian c yang beroprasi, baik yang telah mengantongi izin maupun belum. “Kami akan koordinasi dengan komisi II terkait dengan perizinan,” kata Erik. Erik menuturkan, masalah izin berpengaruh terhadap pendapatan pajak daerah. “Kalau tidak ditertibkan, potensi Pendapatan Asli Daerah tidak ada. Kami minta Pemkot Tikep, segera tertibkan,” tutup Erik.(Saf/one)

PANTAI Desa Nuku pada saat air surut

Desa Nuku Butuh Talud TIDORE- Sepanjang pantai Desa Nuku Kecamatan Oba Selatan, sepanjang kurang lebih 200 sampai 300 meter, hingga saat ini belum ada talud penahan ombak. Hal tersebut, membuat warga Desa Nuku, terutama yang bermukim dekat dengan bibir pantai, khawatir saat air laut pasang, karna bakal masuk hingga ke pemukiman warga. Upi, salah satu warga Desa Nuku, kepada Malut Post, Sabtu (25/4) kemarin mengaku, jika air pasang, “Kami berharap Pemerintah Kota Tidore dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan talud penahan ombak, disepanjang pantai Desa Nuku,”pintanya.(Saf/one)

Temu Kangen Alumni SMPN 1/SMAN 1 Sukses TIDORE – Alumni SMPN 1 angkatan 1987 dan SMAN 1 Tidore angkatan 1990, menggelar temu kangen di Pantai Wisata Akesahu Kecamatan Tidore Timur, kemarin (26/4). Meskipun tak semua hadir karena kesibukannya masing-masing, namun kurang lebih 30-an alumni mengikuti kegiatan yang berlangsung sederhana, namun penuh keceriaan. Mengawali pertemuan yang dimulai pukul 11.00 WIT, penggagas acara Siti Zuhria Talabuddin, menjelaskan maksud pertemuan ini adalah menyambung silaturahmi alumni yang telah terputus puluhan tahun. “Tak ada

muatan politik dalam acara ini, murni hanya untuk menyambung silaturahmi yang terputus,”katanya. Sementara M. Anshar Basinu, memberikan apresiasi kepada penggagas acara yang telah merangkum alumni SMPN 1 angkatan 1987 dan SMAN 1 Tidore angkatan 1990, bukan hanya di Tidore saja tapi juga di berbagai daerah. “Saya memberikan apresiasi kepada rekan kita ibu Zuhria dan ibu Ella Tamima, yang mengantar undangan bukan hanya di Tidore dan Ternate, tapi juga hingga ke daratan Halmahera,”papar notaris yang berkantor di Jalan Hasan Esa Ternate ini.

BERTEMU LAGI: Setelah puluhan tahun terpisah, alumni SMPN 1 dan SMAN 1 Tidore akhirnya bisa berkumpul lagi. foto istimewa

Pada kesempatan itu, dilakukan pemilihan pengurus alumni, dan yang terpilih adalah Suldin Falabessy sebagai ketua, serta Sekretaris Zuhria Talabuddin dan Bendahara Ella Tamima. Rencananya pertemuan berikutnya tanggal 9 Mei, di Pandawa TV Kabel jalan Kemakmuran Kelurahan Indonesiana. “Acaranya mulai pukul sebelas siang, tapi yang mau datang dari pagi juga bisa,”tutur Thaha ‘Ongen’ Ismail, pengelola TV Kabel Pandawa. Agenda pertemuannya adalah mengumumkan susunan lengkap pengurus, dan membicarakan program yang akan dilakukan. Untuk diketahui, alumni SMPN 1 angkatan 1987 dan SMAN 1 angkatan 1990, tersebar di seluruh Indonesia hingga luar negeri. Mereka berprofesi dalam berbagai bidang, mulai dari, notaris, guru, politisi, pengusaha, birokrasi, pimpinan bank, anggota DPRD, pekerja swasta, dan sebagainya. “Mudah-mudahan pada pertemuan kedua nanti semua alumni bisa hadir,”harap Fatma Tamher, Vivi Hajatuddin, dan Adriyani Togubu.(onk/pn).


art:MuS

HUKUM & KRIMINAL

SENIN, 27 APRIL 2015

HALAMAN 19

Pengacara Thaib Minta Sidang di Ternate JAKARTA – Penasehat Hukum (PH) mantan Gubernur Maluku Utara (Malut) Thaib Armaiyn, Abdullah Kahar mendesak Mahkamah Agung (MA) agar sidang lanjutan kasus korupsi Dana Tak Tersangka (DTT) digelar di Pengadilan Negeri (PN) Ternate. “Yang kami personal adalah locus delicti (tempat kejadian perkara) dan tempus delicti. Jadi pengadilan di Ternate lah yang berhak

NARKOBA

Masih Bisnis Narkoba, Residivis Ditangkap TERNATE - AU alias Armin (37), sepertinya sudah mendarah daging dengan narkoba. Bayangkan saja, meskipun sudah pernah disel, karena kasus narkoba (residivis), warga Kelurahan Salahudin, Ternate Utara, itu tidak pernah kapok melakoni bisnis haram tersebut. Kamis (23/4) malam sekitar pukul 22.30, Armin ditangkap anggota Unit Resmob Polres Ternate, di Kelurahan Kasturian. Di tangannya, polisi berhasil mengamankan satu pipet Sabu-sabu (SS). Setelah ditangkap, Armin langsung digiring ke Mapolres Ternate, untuk diproses hukum. Kanit Resmob Polres, Brigpol Zulkifli Machmud menjelaskan, ditangkapnya Armin pekan kemarin itu bermula dari informasi masyarakat yang menyebutkan, Bandar narkoba itu masih juga melakoni bisnis haramnya setelah keluar penjara belum lama ini. Awalnya polisi melakukan pengintaian dan berhasil meringkus kaki tangannya berisial IA alias Cecep (37) di Lingkungan Perkuburan Cina, Kelurahan Santiong, Ternate Tengah, Kamis (23/4) pukul 18.30. Di tangan warga Lingkungan BTN itu polisi menemukan satu paket SS. Setelah diinterogasi polisi, Cecep mengaku mendapat SS dari tangan bosnya, Armin. “Saat kami mendapat pengakuan dari Cecep, kami langsung bergerak dan menangkap Armin. Gerakan kami sepertinya sudah dicium Armin, sehingga dia sudah menghilangkan barang bukti. Kami hanya temukan satu pipet SS saja di tangan Armin. Pelaku satu ini sudah masuk pernah masuk penjara karena kasus narkoba,”jelas Kanit Resmob. Armin dan Cecep dijerat pasal 112 ayat (1) dan pasal 114 ayat (1) dan atau pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman 5 tahun hingga 20 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.(cr-01/lex)

NARAPIDANA

Hak Napi di Lapas Diduga Disunat TERNATE – Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ternate mengeluhkan hak-hak mereka sebagai narapidana yang diabaikan. Hak-hak narapidana tersebut berupa asimilasi, cuti, maupun hak dikunjungi dan mengunjungi. Hak tersebut diberikan apabila narapida telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. “Namun selama saudara saya ditahan hingga kini, tidak pernah ada hak-hak seperti itu yang diberikan,” keluh Jais Husein, salah satu warga yang anggota keluarganya menjadi warga binaan kepada Malut Post. Asimilasi, atau proses pembinaan narapidana yang dilaksanakan dengan membaurkan mereka dalam kehidupan bermasyarakat, dan cuti diatur dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI nomor M.01.PK.04.10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Untuk mendapatkan asimilasi, seorang narapidana harus berkelakuan baik, dapat mengikuti program pembinaan dengan baik, serta telah menjalani separuh masa pidananya. “Adik saya itu sudah separuh waktu lebih menjalani masa tahanan tapi belum juga diberikan asimilasi. Ada juga temannya yang tidak dapat haknya untuk mengunjungi keluarga,” katanya. Ia juga berharap, ada evaluasi dari Kanwil Hukum dan HAM terkait pengelolaan hak-hak narapidana di Lapas. Sementara Kepala Lapas Kelas IIA Ternate, La Samsudin, ketika dikonfirmasi membantah jika pihaknya mengabaikan hak-hak warga binaannya. Ia mengatakan hak warga binaan selalu diberikan apabila yang bersangkutan telah memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam perundang-undangan. “Jadi tidak benar apabila kami disebut melakukan pengabaian. Hak-hak kami berikan jika warga binaan telah memenuhi persyaratan,”katanya dengan nada tegas.(kai/lex)

menyidangkan kasus ini,”ujar Abdullah Kahar pada Malut Post di Jakarta, Minggu (26/4). Kahar juga menyentil surat yang diajukan Polda Malut, Kejati Malut dan Korem 152 Babullah ke MA, agar sidang dilangsung di Jakarta. “Surat yang mereka ajukan itu sangat sepihak. Mana kolerasinya. Karena mereka menyurat, maka MA memutuskan sidang dilangsungkan di Jakarta,”katanya.

Menurut Kahar, keluhan seperti itu akan disampaikan tim PH dalam sidang lanjut hari ini (27/4), dengan agenda eksepsi dari PH, menanggapi dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). “Salah satu eksepsi yang akan kami sampaikan adalah persoalan Locus Delicti (TKP) dan Tempus Delicti. Sesuai dengan aturan yang berlaku, harusnya perkara ini disidangkan

di PN Ternate bukan di Jakarta,”kata Kahar. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Toni Sponta mengatakan, sidang TA di PN Jakarta Pusat sesuai dengan putusan MA MA nomor 72/KMA/SK/IV/2013. “Meskipun locus delictinya di Ternate, tapi sesuai putusan MA sidang perkara tersebut dilakukan di PN Tipikor Jakpus,”tegas Toni. (day/lex)

Hari ini Bupati Halbar Diperiksa Pimpinan SKPD dan Anggota DPRD Juga Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi APBD Editor : Irman Saleh Peliput : Ikram Salim TERNATE – Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara (Malut), terus mendalami dugaan korupsi APBD Halmahera Barat (Halbar) tahun 2007-2009, yang merugikan Negara hingga belasan miliar rupiah itu. Setelah menaikkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan, atau sebelum menetapkan tersangka, penyidik masih harus memeriksa saksi tambahan, guna melengkapi

data. Hari ini (27/4), sekitar delapan pejabat Halbar akan menjalani pemeriksaan di kantor Kejati, Kelurahan Stadion, Ternate Tengah. Seorang penyidik Kejati mengungkapkan, dari delapan saksi itu, satu di antaranya adalah Bupati Halbar, Namto H Roba. Sedangkan saksi lainnya adalah para pimpinan SKPD dan beberapa anggota DPRD Halbar, yang dianggap mengetahui jelas seperti apa APBD tahun 2007 hingga 2009 digunakan. “Iya benar ada pemeriksaan. Dalam kasus ini saksi yang akan kami periksa sebagian besar adalah pejabat Halbar,”jelas seorang penyidik Kejati. Sementara Kasi Penkum Kejati, Idham Timin saat dikonfirmasi wartawan enggan memberikan keterangan secara jelas. Menurut Timin, ia belum mendapat informasi jika hari ini adalah

pemeriksaan saksi. “Pemeriksaan itu pasti, jadi kalau dipanggil untuk dimintai keterangan ya hadir saja,”katanya. Sedangkan saat ditanya apakah Bupati Namto juga diperiksa, Timin dengan cepat menjawab, belum mengetahui kejelasannya. “Nanti saya pastikan dulu,”tambah Kasi Penkum. Seperti diketuhui, APBD Halbar tahun 2007 hingga 2009 dibawa ke wilayah hukum, karena diduga ada pemotongan 10 persen di masingmasing satuan kerja (satker). Hasil pemotongan itu diduga digunakan untuk operasional sejumlah pejabat ke luar daerah. Sekedar diketahui, saat gelar perkara dua pekan lalu, pihak Kejati menyatakan, sudah mengantongi beberapa nama yang dalam waktu yang tidak lama lagi ditetapkan sebagai tersangka.(cr-02/lex)

Remaja Sanana Nyaris Tewas Ditusuk Mantan Polisi TERNATE – Julham Banapone (16), warga Desa Waiipa Sanana, Kabupaten Sula, Minggu (26/4) dini hari sekitar pukul 02.00, nyaris tewas karena ditusuk oleh seorang pemuda. Peristiwa sadis itu terjadi di Desa Mangon Sanana. Korban yang masih duduk di bangku SMK itu mengalami luka tusuk di perut dan dada. Pelaku penusukan masih diburu polisi. Sementara ini polisi mengamankan satu unit motor yang didiga milik seorang pria berisial WY alias Yudin. Hasil identifiksi aparat menyebutkan, Yudin adalah warga Sanana yang dipecat dari anggota polisi. Minggu sore, korban dirujuk dari RSUD Sanana ke Rumah Sakit Chasan Beosoirie Ternate. Hingga berita ini diturunkan, korban belum bisa dijak bercerita, karena lukanya cukup parah. Keluarga korban menceritakan, peristiwa penusukan itu bermula saat korban bersama rekannya menghadiri acara ronggeng di Desa Mangon. Saat malam sudah sangat larut, suasana pesta mulai tidak tertib. Sekelompok pemuda yang sudah dipengaruhi munuman keras (miras), mulai membuat onar. Saat terjadi bentrok, korban yang kebutulan berada di tengah massa, menjadi sasaran pemuda yang sudah mabuk berat. Lantaran tidak bisa bergerak, korban akhirnya ditusuk oleh seorang pria yang diketahui bernama Yudin itu. “Motornya sudah diamankan. Kami dari keluarga meminta polisi mengusut peristiwa hingga pelakunya ditangkap,”pinta keluarga korban.(cr-01/lex)

KRIMINALITAS: korban saat dirawat di RSUD Chasan Beosoirie

Mahasiswa PTIK Angkatan 86 Gelar Lomba Police Movie

KREATIF: sosialisasi mahasiswa PTIK di acara Legu Gam

TERNATE - Mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) PJJ angkatan 67 punya gebrakan baru dalam mensosialisasikan tugas-tugas lain polisi ke masyarakat. Ide tersebut dikembangkan dalam bentuk kegiatan lomba film pendek (Police Movie festival 2) tentang sisi lain polisi di masyarakat. Selain melaksanakan tugas pokok Polri, polisi juga melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan sebagainya di masyarakat. Kegiatan yang dipelopori mahasiswa PTIK yakni Sugrif, Fadillah, Adikuasa, Temi, Amri serta beberapa rekan

lainnya itu mengangkat tema Polisi Harapanku. “Tujuannya, mengajak para masyarakat dan anak muda untuk berkreatif tentang Polisi sebagai harapan masyarakat,”Kata AKP Fadillah, Sabtu (25/4) malam di sela-sela sosialisasi kegiatan dalam acara Legu Gam. Fadillah menjelaskan, peserta yang masuk nominasi terbaik akan diberi hadiah Rp25 juta.” Informasi lebih jelas terkait pendaftaran bisa mendatangi sekretariat PTIK PJJ angkatan 67 di Polda Malut,”jelas mantan Kapolsek Ternate Selatan itu.(cr-02/pn/lex)


art:ATU

JURNALISME WARGA

SENIN, 27 APRIL 2015

Malut Post menambah rubrik ‘Jurnalisme M Warga’ . Rubrik ini membuka ruang seluasW luasnya bagi masyarakat mengirimkan berita dan informasi seputar peristiwa atau kegiatan sosial kemasyarakatan yang terjadi di desa-desa atau kelurahan masing-masing. Berita yang dikirim warga disertai gambar (foto) dan tidak bersifat menyerang orang atau kelompok serta tidak menyinggung Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA). Berita dapat dikirim ke: PIN BBM : Twiter: @MalutPost FB: Malut Post Email: Jurnalisme.warga@malutpost. co.id Atau diantar langsung ke Kantor SKH Malut Post Jl MS Djahir, Takoma.

HALAMAN 20

Butuh Perhatian Dinas Terkait KESADARAN untuk mejaga laut agar tidak tercemar limbah belum nampak di Kota Ternate. Sebagai bukti, Minggu (26/4) kemarin hal tersebut terjadi di Pelabuhan Bastiong. Sisa limbah yang diduga merupakan limbah ikan, terlihat dibuang begitu saja ke laut. Mirisnya, limbah terse-

SISA limbah yang dibuang kelaut

Sampah Bertebaran di Depan Kantor Wali Kota

but dibuang tepat dekat pelabuhan. Hal tersebut harus mendapat kontrol dari instansi terkait agar nelayan tidak seenaknya membuah limbah, apalagi dekat pelabuhan. Sudah saatnya kita harus bangun kesadaran cinta laut. Pengirim: Udy, Warga Bastiong

Bangun Sinergisitas Lewat Bola

PENYERAHAN seragam sepak bola oleh Kasipenkum Kejati Malut Idham Timin

BANYAK cara untuk membangun sinergisitas antara sesama lembaga, salah satunya lewat sepak bola. Ini ditunjukkan oleh Insan Pers, khusus liputan hukum dan kriminal dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara (Malut), Minggu. Laga persahatan (friendly match) dua tim Komunitas Jurnalis Hukum dan Kriminal (Kajih) dan tim Adhyaksa dari Kejati Malut tersebut tersaji di Lapangan Futsal Bastiong, Ternate Selatan kemarin. Laga tersebut dimenangkan Kaji dengan

skor tipis 5-4. Kasipenkum Kejati Malut Idham Timin mengatakan selain olahraga, kegiatan tersebut juga untuk menjaga hubungan silatuhrahim antara Kejati dan Insan Pers. “Ajang persahabatan ini bagian dari upaya meningkatkan solidaritas antara insan pers dan Kejati Malut,” kata Idham. Pengirim : Toni Dangkers, Punggawa Kajih

Terima Kasih Pemkot Ternate KOTOR: Sampah bertebaran di kantor Wali Kota Ternate

TIDAK hanya di dalam halaman, depan kantor Wali Kota sore kemarin (26/5) ‘dihiasi’ sampah gelas aqua dan potongan kertas. Sampah ini diduga berasal dari bekas minuman peserta lomba baris. Padahal sekelas minum,

sampah bekas aqua tersebut sedianya dibuang pada tempatnya. Ini menandakan bahwa, kesadaran kita terkait menjaga kebersihan, terutama keindahan Kota Ternate, masih minim. Karena itu, sebagai warga

yang mengharapkan Kota Ternate tetap terlihat indah, kedepan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya harus lebih ditingkatkan. Pengirim: Hairil, Warga Ternate

TAMAN: Tempat bermain anak di kawasan Taman Nukila

WARGA Kota ternate patut memberikan apresiasi atas upaya pemerintah Kota Ternate menyediakan Taman Nukila, yang disertai dengan mainan anak-anak. Betapa tidak, taman yang diresmikan Wali Kota Ternate Burhan Abudrahman itu selalu memberikan nuansa tersendiri di hati anak-anak dan dan remaja serat orang dewasa yang ingin melepas pengap. Meski begitu, sebagian warga berharap, tempat mainan anak-anak tersebut harus disertai dengan petugas pengawasan. Karena para orang tua yang membawa anak-anak sering terlihat lengah. Sehingga dikhawatirkan jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bersama. Pengirim: Raswan, Warga Ternate


Wahyu

Ans

SENIN 27 APRIL 2015

Trisna

Lisna

Irma

HALAMAN 21

Lembaran Pondok Pesantren Hidayatullah Putri

Nikmatnya Boarding school ASSALAMUAILKUM, Hi Ukhti.. apa kabar. Insha Allah selalu sehat ya.. kali ini, kami dari Pondok Pesantren Hidayatullah putri, kami mau sharing dengan sahabat semuanya mengenai kegiatan di pondok kami. Kebetulan sekolah kami termasuk boarding school, jadi semua siswa diwajibkan tinggal di asrama, yang satu kompleks dengan sekolah, yang terletak di Kalumata Puncak. Nama sekolah kami, yaitu SMP dan Madrasah Aliyah Ulul Al-baab. Ukhti, kalau soal kegiatan belajar mengajar di sekolah, semuanya sama dengan yang kalian semua jalani, hanya saja yang berbeda adalah kami punya jadwal hidup di luar jam belajar di sekolah yang paling istimewa, karena kami diajarkan untuk lebih disiplin dan tentunya lebih religi. Jadi ada keseimbangan antara kebutuhan ilmu dan agama. pokoknya Fiddunya wal akhirah. Sesuai dengan visi Hidayatullah, Untuk Peradaban Islam. Selain Salat 5 waktu yang sudah menjadi kewajiban semua umat islam, kami juga diwajibkan untuk menjalankan dua salat sunat, yaitu salat Tahajut pukul 4 pagi dan itulah waktu bangun pagi kami dan salat sunat yang wajib kami kerjakan ke dua adalah salat Dhuha. Kegiatan lainnya adalah wirid pagi, sore dan malam, ada juga waktu menghafal kitab suci Alquran, karena setiap santri/siswa diwajibkan menghafal alquran, setahun 1 juz. Namun demikian ada santri khusus, yaitu santri tahfiz. Mereka lebih intens menghafal alquran. Di Ponpes kami ada 17 santri tahfiz ini. Sahabat selain jam-jam yang sudah ditentukan itu, kami juga punya waktu beristrahat. Ada lagi loh, kegiatan kita lainnya. Setiap bulan, kami punya waktu jalan pagi bersama. Setiap triwulan ada jadwal wisata ilmiah. Sasaran kita banyak, baik itu di pantai, kebun, gunung dan lainnya dan setiap enam bulan sekali ada out bond. Wow.. pokoknya, meski di asramakan, kita tetap having fun loh. Ada juga peraturan di asrama, yaitu dalam enam bulan pertama, santri dilarang pulang ke rumah, kecuali keadaan darurat atau urusan keluarga dan sakit. Tapi, kalau sakit selama itu bisa ditangani Ponpes, tidak bisa pulang. Nah, kalau soal kesehatan ini, Pondok kami sudah bekerjasama dengan Puskesmas Kalumata, jadi kami punya id khusus dari puskesmas. Nah, Setelah

6 bulan, baru ada izin ke luar, yaitu sebulan dua kali. Tapi ada syaratnya juga, pulang itu dijemput keluarga atau diantar sama pengurus panti. Siapa bilang sekolah di sekolah asrama, susah. Nggak kok. Buktinya, lebih seru loh, seperti di pondokan kami, yang paling kental itu adalah kebersamaan, meski sebelumnya kita tidak saling mengenal, di sini kita sudah jadi keluarga besar yang harmonis. Makan sama-sama nggak makan pun sama-sama. Seperti moto kami yaitu, ‘Aku bisa, kamu bisa, pasti bisa, Allahuakbar’. (*)

PROFIL Nama Nama Sekolah Berdiri Pelajar Pengasuh Ketua Asrama

: Pondok Pesantren Hidayatullah Putri (asrama) : MA dan SMP Ulul Al-baab : Yayasan Hidayatullah (1997) Pondok Pesantren Putri (2005) : 96 santri/siswa : 10 orang : Adawiya Taher

KOMENTAR Adawiya Taher (Ibu Asrama)

“setaip anak punya karakter yang berbeda, ada yang frontal, tempramen dan sami’na wa ata’na (penurut). Untuk menghadapi anak yang frontal, biasanya kita rapat dengan pengasuh, lalu mencari tahu apa latar belakangnya. Karena terkadang ada anak yang meras akurang perhatian dan lainnya sebagainya. Kalau sudah tahu, maka kita mulai membangun komunikasi dan melakukan pendekatan sehingga masalahnya bisa terlesaikan dengan baik. Kalau soal, peminat sebenarnya selama ini peminatnya banyak tapi daya tampung di sini yang terbatasan, makanya kami tetap membatasi”

Nurmulyanti Abd Salam (Pengasuh asrama)

Eka Uzma Kurniyati (X Aliyah)

“saya sudah 11 bulan di sini. Kalau perasannya tentu senang dan bahagia. Di sini banyak teman dan banyak keluarga baru. Kalau kangen dengan keluarga, kita ada waktu untuk berkomunikasi, jadi bisa terobati. Yang paling saya senangi itu, adalah salat dan belajar malam juga kita selalu wirid. Hidayatullah, yang terbaik”

“saya sudah mulai mengasuh sejak tahun 2011. Jadi pengasuh itu lebih banyak sukanya, kebersamaan dan kekeluargaan itu yang lebih menyenangkan. Makanya biarpun ada rumah saya lebih betah di sini. Kalau dukanya, mungkin saat menghadapi santri yang suka melawan. Kalau sudah begitu, pasti kita merasa wah, ternyata saat saya masih menjadi santri repotnya pengasuh kayak gini ya.. saya rasa benar, karena sebelumnya saya juga santri di sini” Pengasuh dari 2011. Sebelum jadi pengasuih jadi santri . kebersamaan dan hadapi sntri dengan pendekatan . lebuih senang di pondok daripada rumah.

Nadya Paramitha (IX SMP)

“waktu saya di sini sudah 1 tahun 5 bulan. Tentunya saya senang. Di sini kami selalu diajar dan didik untuk lebih religi seperti bangun salat tengah malam. Sejujurnya, sebelumnya saya jarang salat, tapi setelah di sini saya lebih rajin salat dan mengaji. Hidayatullah tetap yang terbaik”

Nur Fitri Isiqamah (XI/Tahfiz)

“selama dua tahun di sini yang paling saya rasakan adalah kebersamaan dalam segala hal. Entah itu senang ataupun sedih. Di sini juga saya bisa menghafal Alquan dan sekarang sudah 7 juz. Kalau menghafal alquran itu, sangat mudah. Kuncinya hanya baca ulang-ulang sampai lancar barulah dihafal. Tahfiz itu orang yang istimewa apalagi di mata Allah. Kalau soal target Insha Allah, targetnya 2 tahun bisa 30 juz. Hidayatullah sangat Menyenangkan”


art:MuS

SENIN, 27 APRIL 2015

PROPUBLIK

Edisi Sp esial HALAMAN 22

Penguatan Kelurahan Melalui Program P3KM Langkah Pemkot Ternate di Usia 16 Tahun Hari ini, Senin 27 April 2015, merupakan momentum HUT ke-16 Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate. Bagi manusia, usia ini terbilang sangat belia. Namun, untuk sebuah organisasi pemerintahan, 16 tahun merupakan perjalanan lebih dari 3 periode kepemimpinan yang notabene penuh pengalaman atas permasalahan dan solusi. Sebagai daerah otonom baru dengan karateristik kota, Ternate tentu memiliki permasalahan yang berbeda dengan kabupaten/ kota lain di Maluku Utara. Ternate adalah sebuah kota kosmopolitan yang menjadi pintu masuk dan tumpuan berbagai aktivitas ekonomi dan sosial kemasyarakatan di provinsi ini. Semenjak kehadirannya pada 1999, Ternate berada dalam satu sistem pemerintahan yang otonom yang harus bisa menjawab seluruh permasalahan publik, mulai dari penyediaan infrastruktur, ekonomi, sosial budaya dan aspek-aspek utama lainnya dan bersaing dengan kota-kota daerah

otonom baru lainnya, terutama di kawasan timur Indonesia. Hasilnya, berbagai permasalahan itu mulai terjawab. Pada periode 1999 sampai 2005, Kota Ternate dinilai memenuhi kriteria sebagai daerah otonom. Dan, sejak periode 2005 sampai 2010 dan 2010 sampai 2015, selain telah memenuhi kiteria daerah otonom, juga dinilai tumbuh dan berkembang secara dinamis. Untuk mengetahui apa dan bagaimana Pemkot Ternate dalam memaknai usia 16 tahun, PROPUBLIK Malut Post bekerjasama dengan Bappeda Kota Ternate menggelar diskusi terbatas dengan menghadirkan Said Assagaf (Kepala Bappeda Kota Ternate), Jusuf Sunya (Kadis Nakersos Kota Ternate), Rizal Marsaoly (Kepala DTKP Kota Ternate), Hi. Abdullah Hi. M. Saleh (Kepala BP2TSP Kota Ternate), Nurlaela Syarif (anggota DPRD Kota Ternate), dan Herman Oesman (Sosiolog UMMU Ternate). Berikut nukilan diskusi yang disarikan Ismit Alkatiri:

SAID Assagaf

JUSUF Sunya

RIZAL Marsaoly

Hi. Abdullah Hi. M. Saleh

NURLAELA Syarif

HERMAN Oesman

SAID Assagaf, Kepala Bappeda Kota Ternate, dalam paparan awalnya menyebutkan Kota Ternate sebagai daerah otonomi baru terbentuk berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 1999. “Kalau kita melihat secara normatif, tujuan dan hakekat dibentuknya sebuah daerah otonomi baru yaitu dalam rangka meningkatkan hasil guna dan daya guna pembangunan, terutama dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Dan kalau kita melihat bahwa salah satu tujuan dan esensi tadi ini sangat sejalan dengan visi misi Pemerintah Kota Ternate; Bahari Berkesan yaitu terutama mewujudkan visi Ternate sebagai kota yang mandiri dan berkeadilan,” tukasnya. Sejak 5 tahun pertama, menurut Said, Ternate merupakan salah satu dari 29 daerah otonom yang memenuhi Kriteria. “Evaluasi terakhir tentang otonomi, Kota Ternate dianggap telah menembus berbagai persyaratan normatif yang ditetapkan Kemendagri. Salah satu parameter yang menjadi indikator keberhasilan pelaksanaaan otonomi daerah di Kota Ternate dapat dilihat dari gambaran tingkat ekonomi makro, misalanya PAD yang pada saat terbentuknya masih berkisar Rp 1 miliar pada tahun 1999, kini mencapai Rp 40 miliar lebih. Ini suatu lompatan yang cukup tinggi. Dilihat dari indikator ekonomi makro lain seperti pertumbuhan ekonomi pada tahun 1999 itu masih berkisar 3,9 persen sekarang sudah menjadi 8,2 persen. Baca: PENGUATAN.. Hal 23

PEMIKIRAN SOLUTIF SAID ASSAGAF (Kepala Bappeda Kota Ternate)

RIZAL MARSAOLY (Kadis DTKP Kota Ternate)

“BERANGKAT dari pemikiran awal bahwa pada hakekatnya prinsip dari terbentuknya Kota Ternate ini daya guna dan hasil guna pembangunan di daerah dan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan. Berangkat dari tujuan utama terbentuknya Kota Ternate, dan hari Senin nanti merupakan HUT Pemkot Ternate yang ke-16, maka tadi saya katakan bahwa kita berangkat dari sejumlah permasalahan yang ada sebagai bentuk refleksi.

“DARI aspek penataan ruang kita harus konsisten terhadap pemanfaatan ruang yang ada. Sekali lagi problem yang ada sekarang dan itu berkelanjutan nanti ke depan, memang agak sedikit kompleks jika tidak dilakukan penataan. Dan sebuah catatan penting bahwa melihat atau mencermati pertumbuhan indikator ekonomi, yang mungkin Bappeda paling tahu persis, baik itu IPM dan lain-lain,

Baca: SAID.. Hal 23

Baca: RIZAL.. Hal 23

JUSUF SUNYA (Kadis Nakersos Kota Ternate)

NURLAELA SYARIF (Anggota DPRD Kota Ternate)

“SAYA kira yang menarik adalah masalah perkotaan, bahwa di kota ini ada banyak hal yang menjadikan bagaimana Ternate itu tumbuh dan berkembang. Kita akui itu dan progres itu. Ternate hari ini merupakan indikator di Maluku Utara. Contohnya persoalan terkait dengan pendidikan, Ternate lebih unggul di seluruh Provinsi Maluku Utara. Yang kedua bahwa Ternate tidak lagi sekedar menjadi daerah transit, namun sudah menjadi daerah tujuan.

“KALAU saya, ada tiga kata kunci. Yang pertama, breakdown lebih spesifik atau peta jalan. Bicara tentang optimalisasi, saya pikir cukup menjawab apa yang menjadi harapan masyarakat memang sudah harus kita implementasikan program partisipasi masyarakat. Peningkatan masyarakat di kelurahan saya pikir itu optimalisasi cenderung bisa menjawab problema ke depan. Yang kedua, konsistensi bicara tentang dokumen perencanaan mulai dari arah strategi hingga program prioritas,

Baca: JUSUF.. Hal 23

Baca: NERLAELA.. Hal 23

HI ABDULLAH M. SALEH (Kepala BP2TSP)

HERMAN OESMAN (Sosiolog UMMU)

“DALAM melakukan pelayanan tahun 2013 kita dapat sarana-sarana yang kurang mendukung. Di satu sisi kita dapat melakukan somasi manajemen tapi sampai dengan saat ini BP2TSP kita belum teraplikasi. Tapi beberapa waktu yang lalu kita sudah kerja sama dengan Kementerian Kominfo yang mana sudah saya kirimkan training off, aplikasi cerdas pelayanan terpadu untuk public. Jadi harapan saya dengan menggunakan aplikasi ini mungkin juga perlu adanya dukungan dari tim anggaran,

“MUNGKIN hal yang perlu sebagai sebuah kota, Ternate mungkin sudah harus merumuskan sebuah branding. Branding-nya apa selama ini Ternate. Kami tahu bahwa sebagai kota kesultanan tetapi di tengah itu juga ada irisan yang menggambarkan bahwa Ternate ini merupakan sebuah kota yang sudah mulai bergerak ke cosmopolitan. Kalau megapolitan terlalu jauh, karena seluruh etnis agama ada di wilayah sini. Pada posisi itulah mungkin sudah harus ada semacam model untuk merumuskan identitas Kota Ternate ini seperti apa.

Baca: ABDULLAH.. Hal 23

Baca: HERMAN.. Hal 23


art:MuS

SENIN, 27 APRIL 2015

SAMB PROPUBLIK ...PENGUATAN

...SAID Samb Hal. 22

Samb Hal. 22

Kemarin saya dengan Ketua Pansus sudah melakukan semacam rapat kerja tentang sejumlah permasalahan adat penyamaan. Selain ketercapaian sejumlah pembangunan maka ada juga beberapa permasalahan yang perlu ditindaklanjuti di tahun yang akan datang dalam menciptakan keseimbangan antar kawasan pada wilayah Kecamatan Hiri, Moti, dan Batang Dua yang perlu diperhatikan ke depan. Untuk itulah maka konsep kota ke depan yang nanti akan diluncurkan yaitu P3KN. Program pembangunan pemberdayaan mandiri ini merupakan konsep atau model dari perencanaan pembangunan yang diharapkan bisa mengatasi sejumlah permasalahan melalui percepatan kesejahteraan pembangunan masyarakat. Untuk mewujudkan ini, seperti apa yang telah disampaikan Ibu Nela tadi, yaitu bagaimana mensinergikan dan melaksanakan dokumen perencanaan agar lebih optimal. Dari itu, apabila ada perbedaan persepsi antar SKPD di dalam menyukseskan program, maka perlu ada semacam patah jalan untuk percepatan program pembangunan pemberdayaan masyarakat di kelurahan mandiri ini. Perlu ada dokumen spesifik yang lebih teknis untuk mengakomodir kebijakankebijakan dari SKPD dalam rangka mensinergikan program. Itu yang paling penting. Yang kedua, saya setuju apa yang dikatakan bahwa sekarang perlu adanya semacam ekstansi untuk pembanguan perkotaan seperti Taman Nukila, dan di selatan ada Taman Falajawa. Representansi semacam itu diperlukan dengan melakukan ekspansi pengembangan sehingga ada pemerataan. Kami sependapat dengan Pak Rizal dan Pak Herman untuk berkomitmen bagaimana upaya untuk mengembangkan kota yang terbatas wilayahnya. Jadi saya melihat ke depan kota ini tidak bisa lagi mengandalkan potensi wilayah sendiri karena geografis yang ada mengharuskan kita bekerjasama dengan wilayah terdekat.”(*)

Ini menunjukan lompatan yang luar biasa. Begitu pula indikator ekonomi yang lain seperti angka kemiskinan yang menurun, kemudian tingkat penyerapan pengangguran mengalami loncatan yang luar biasa, serta angka harapan hidup maupun angka PDRB. Dari ukuran-ukuran ini, mengindikasikan bahwa Ternate mencapai target yang telah ditetapkan, baik target lokal maupun target nasional dari Kemendagri,” tukasnya. Sekarang yang menjadi tantangan, katanya, di usia 16 tahun perjalanan Ternate sebagai kota otonom tentunya setiap peringatan ada semacam refleksi. “Apa yang menjadi tantangan kita ke depan? Kita menyadari di samping keberhasilan pembangunan yang kita alami, memang ada sejumlah permasalahan yang perlu ditindaklanjuti karena sejalan dengan dinamika dan pertumbuhan semakin kompleks, dan membutuhkan penanganan yang lebih komprehensif,” tambahnya. Untuk itu, dia mengatakan, Pemkot Ternate saat ini dalam konteks perencanaan, akan melakukan sebuah terobosan dengan memformulasi konsep dan model pembangunan yang dinamakan P3KM (Program Pemberdayaan Pengembangan Kelurahan Mandiri). “Ini merupakan kolaborasi dari PNPM dan dana pembangunan kelurahan. Fokus P3KM ini adalah infrastruktur, penguatan ekonomi, olahraga dan Kamtibmas,” kata Said. Program ini akan diluncurkan hari ini oleh Wali Kota Ternate Dr. Hi. Burhan Abdurahman, SH, MM bertepatan dengan puncak HUT ke-16 Pemkot Ternate di Gelora Kieraha. “Ini merupakan penajaman konsep pembangunan berpartisipasif masyarakat dalam upaya percepatan pembangunan kelurahan, sehingga nanti output real yang kita lakukan terkait dengan implementasi ini adalah meningkatkan persentase alokasi anggaran. Pada 2016 nanti, persentase DPK akan lebih besar. Kalau tahun kemarin baru sekitar Rp 15 miliar, kita berharap ke depan bisa mencapai Rp 25 sampai 35 miliar, sehingga memberikan dampak dan implikasi dalam rangka percepatan pembangunan di kelurahan,” tandasnya. Sementara itu, Kadis Nakersos Jusuf Sunya meneropong dari perspektif permasalahan kota. Menurut dia, mengenai perkembangan kota terutama dalam periode 2010-2015 ini secara umum adalah masalah kemiskinan dan pengangguran. “Data tentang ekonomi makro yang dirilis BPS menunjukkan masalah kemiskinan mulai mengalami penurunan, demikian halnya pengangguran juga turun, kecuali untuk tahun 2014 ini mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun 2013 yang disebabkan

...NURLAELA Samb Hal. 22

kalau kita konsisten dalam artian yang sama misalkan tercapainya infrastruktur, terus kita mau bikin apa? Yang terakir adalah koordinasi mungkin juga menjadi problem. Koordinasi ini harusnya kami sangat berharap bahwa Bappeda sebagai leading sector artinya Bappeda merupakan juru kunci tinggal bagaimana Bappeda memerankan fungsifungsinya dalam konteks pengawasan, sehingga koordinasi leading sector itu jelas, sumber anggaran pendidikan tidak terfokus untuk pendidikan tapi sector-sektor SKPD lain apa, misalkan kesehatan, juga bisa ditunjang. Jadi perlu ada koordinasi secara signifikan supaya output-nya juga baik.”(*)

...RIZAL Samb Hal. 22 sedikit tidaknya bukan sebagai tolok ukur tapi aspek lain juga yang perlu direvisi dari trennya pertumbuhan-pertumbuhan itu. Dampak-dampak sosial yang mungkin tidak terukur secara baik di aspek itu sehingga hal ini yang mungkin kita flashback

...JUSUF Samb Hal. 22 Ini menjadikan segala masalah ikut masuk di Ternate dan ini menjadi masalah sosial di mana Ternate sebagai tempat tujuan dan harapan orang bekerja dan segala macam ini akan memicu persoalan ketenagakerjaan.

...ABDULLAH Samb Hal. 22 DPRD, dan Bappeda. Yang terakhir terkait dengan pembentukan, paling lambat 6 bulan di daerah kabupaten/kota maupun provinsi yang memiliki BP2TSP harus menggabungkan BP2TSP. Kota Ternate

...HERMAN Samb Hal. 22 I tu yang akan bisa menjadi jawaban berbagai macam persoalan pembangunan kota kedepan. Yang kedua, saya setuju tadi tentang pengembangan dari Pak Rizal sebagai area daerah pe-

HALAMAN 23

efek dari pemberlakukan UU Minerba yang secara absolut mempengaruhi posisi real karena rata-rata masyarakat Kota Ternate banyak kerja di luar,” tandasnya. Dia mengatakan, peningkatan angka kemiskinan itu disebabkan ketidakmampuan terutama dalam menyediakan pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. “Karena itu, melalui dinas terkait sudah diarahkan melalui program-program produktif terkait misalnya, bantuan modal usaha dan RTRH. Program-program ini selain dari alokasi APBD, kita juga mendapat support dari APBN, walaupun nilainya kecil tapi paling tidak ini menjadi stimulus, setidaknya untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui kapasitas ekonomi mereka,” tambahnya. Berbagai program itu memberi dampak yang secara umum terlihat pada indeks ekonomi makro. “Sementara ini kita coba membuat pilar utama bagaimana Ternate dalam satu periode terutama untuk masalah kemiskinan, masalah pengangguran dan masalah tenaga kerja. Saya kira ini sangat penting karena yang pertama ini bicara masalah data, yang kedua, harus punya evaluasi bagaimana ke depan persoalan-persoalan ini bisa diminimalisir,” tukas Jusuf. Di satu sisi, upaya mengatasi permasalahan kemiskinan melalui bantuan yang setiap tahun meningkat, cukup mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat. Namun di sisi lain, tidak diikuti dengan kesadaran masyarakat, yang mana kadang-kadang bantuan itu hanya diterima tetapi karena mungkin pengawasan lemah sehingga tidak dimanfaatkan secara optimal. Sementara itu, aspek pelayanan juga menjadi penting bagi peningkatan termasuk dalam mendorong pertumbuhan untuk menekan permasalahan sosial kemasyarakatan. Itu sebabnya, Pemkot Ternate pada 2014 menetapkan sebuah badan baru yang disebut dengan Badan P2TSP (Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu). Hi. Abdullah Hi. M. Saleh, Kepala BP2TSP Kota Ternate mengatakan, lembaga yang dipimpinnya searah dengan 11 program prioritas yaitu pelayanan publik yang cepat sekaligus menghilangkan segala pungutan liar dalam rangka untuk menekan ekonomi biaya tinggi. “Jadi berbagai kemudahan akan BP2TSP berikan kepada investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Kita berupaya mengubah paradigma pelayanan terhadap masyarakat,” jelasnya. Dia menyebutkan, badan ini merupakan implementasi Kepmendagri tahun 2004. “Sebelumnya, dalam melaksanakan pelayanan publik, Kota Ternate membentuk sistem pelayanan pubik satu atap. Dengan badan baru ini tentu beda. Kalau sebelumnya penandatanganan izin dilakukan masing-masing kepala dinas, maka dengan

adanya BP2TSP penandatanganan dan perizinan itu langsung pada kepala badan, sesuai dengan pelimpahan kewenangan. “Di samping itu, dari aspek koordinasi lebih mudah dilakukan karena kepala BP2TSP menjadi koordinator. Ini juga sekaligus penyederhanaan prosedur karena koordinasi ada pada kepala BP2TSP, tidak perlu lagi melibatkan SKPD teknis,” tukasnya. Selain masalah sosial dan pelayanan, salah satu karateristik kota adalah masalah spasial. Mencermati hal itu, Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan (DTKP) Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, pembangunan itu mengacu kepada bagaimana menjawab sebuah problem. “Mencermati kondisi ini, saya hanya ingin menandaskan bahwa luasan Pulau Ternate pada posisi tidak akan bertambah, sementara patut dicatat bahwa jumlah penduduk setiap tahun pasti bertambah. Melibat keterbatasan ruang ini, tentu membawa konsekuensi ‘perebutan’ tingkat ruang ke depan itu semakin nyata,” tukasnya. Menyikapi hal itu, DTKP telah menyusun dokumen RTRW sebagai salah satu strategi menghadapi permasalahan spasial sesuai dengan amanat UU No 6 Tahun 2007 tentang Tata Ruang. Implementasinya dilakukan melalui penetapan BWP 1 di Ternate Utara, BWP 2 di Ternate Tengah, BWP 3 di Ternate Selatan, dan BWP 4 di Pulau Ternate. Satu hal yang perlu dicermati ke depan, menurutnya, adalah konsistensi untuk mengawal dokumen RTRW ini. “Yang penting kita konsisten dengan fungsi yang ada. Untuk itu, strategi DTKP ke depan adalah bagaiman kita kembali pada dokumen tata ruang itu sehingga rambu-rambu yang telah ditetapkan dokumen itu dapat diimplementasikan. Sebagus apapun kita bekerja di lapangan kalau ada satu rambu yang tidak baik, saya pikir hasilnya akan tidak maksimal,” tandasnya. Dia menandaskan, UU Tata Ruang mengisyaratkan 30 persen pemanfatan ruang terbangun itu harus disisakan untuk ruang terbuka hijau, baik itu yang sifatnya alami maupun buatan. “Untuk implementasi UU ini, ke depan pemeritah kota sudah harus berani lebih giat lagi untuk membuka ruang-ruang terbuka hijau maupun spacespace publik,” tambahnya. Sementara itu, anggota DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif mengatakan, dari berbagai penjelasan mulai dari Bappeda sampai ke dinas terkait, dia melihat perkembangan Kota Ternate. “Dalam konteks perencanaan dan pembangunan sebenarnya ini menarik. Kalau kita lihat dalam konteks seluruh dokumen perencanaan sebenarnya arah dan tujuan pembangunan Kota Ternate yang mulai dari awal kepemimpinan, ini dari visi misi dan strategi arah tujuan strategi pencapaian

bagaimana mencapai 11 program prioritas itu memang sungguh luar biasa. Kalau kita kaji sudah banyak hal capaian yang cenderung optimal dari ekonomi makro mulai dari konteks tata ruang kota banyak diberlakukan ruang-ruang publik di mana membuat unsur sosial di masyarakat yang cenderung optimal. Jadi banyak indikator-indikator keberhasilan yang saya pikir cukup relevan dengan strategi arah kebijakan yang ada saat ini. Hanya saja yang menjadi catatan adalah optimalisasi dan konsistensi, jadi dokumen yang begitu luar biasa dalam konteks lokal, kalau diimplementasikan dalam tatanan koordinasi yang lebih optimal ini capaiannya akan cenderung lebih baik,” tambahnya. Menurut dia, untuk mencapai pertumbuhan pendapatan daerah, Kota Ternate hendaknya memfokuskan pada perdagangan dan jasa. “Mestinya fokus retribusi-retribusi kendaraan dan beberapa sumber-sumber pendapatan daerah yang seharusnya digenjot dan ditingkatkan lagi,” katanya. Sementara dari aspek sosial, dia melihat bahwa sebenarnya daerah ini merupakan pintu masuk dan tumpuan permasalahan masyarakat dari luar kota. Itu sebabnya, fungsi pengawasan terutama dalam hal masyarakat urban harus ditingkatkan. “Yang terpenting adalah budaya lokal kita yaitu adat se atorang juga mestinya di-break down ke dalam sendi-sendi kehidupan, yang dimulai dari pemimpin,” tandasnya. Sosiolog UMMU, Herman Oesman menyatakan pertumbuahan pembangunan Ternate bergerak sesuai dengan deret ukur tetapi ternyata lahan sosial justru bergerak sesuai dengan deret hitung. “Ada sesuatu yang memang harus ditata. Bahwa Ternate cukup berkembang itu juga tidak menutup kemungkinan ada beberapa problem yang sementara ini telah kita hadapi salah satunya soal keterbatasan lahan. Lahan ini akan bisa menjadi sebuah titik picu problem sosial perkotaan yang bisa meledak. Karena itu pengembangan kawasan termasuk juga pemberdayaan kelurahan ini mungkin terus dikuatkan,” tukasnya. Di sisi lain, menurut Herman, Ternate punya tatanan nilai. Namun nilai sosial budaya kita cuma sekadar seremonial tetapi tidak terimplementasi. “Contoh kalau itu bisa terinternalisasikan, kita punya Perda No 13 Tahun 2009 tentang masyarakat adat diimplementasi ke dalam, sehingga permasalahan sosial yang selama ini hadir mungkin bisa dihadapi,” tambahnya. Di sisi lain, dia mengatakan dalam hal meningkatkan pelayanan perlu diikuti dengan sosialisasi dalam bentuk informasi yang tersosialisasi kepada masyarakat contohnya tentang pelayanan yang telah bebas biaya dan sebagainya.(*)

sebagai data pembanding dalam perencanaan ke depan. Kiranya aspek-aspek sosial yang khususnya pemanfaatan ruang di bidang ekonomi seperti, PKL-PKL, perlu dibuka seluas mungkin. Problem saya selama ini adalah keterbatasan ruang. Semakin sumpeknya penataan daerah PWK itu mengubah konsekuensi terhadap masyarakat, di mana ada ruang yang kemudian dijadikan

ruang publik sehingga ada yang merasa diberi akses untuk menggunakannya, dan ada juga yang merasa terbatasi dalam mencari nafkah. Ditakutkan ke depan sebagaimana yang mereka katakan tadi ini bisa menjadi konflik. Ini perlu ada langkah ke depan. Kalau pun ada perencanaan kawasan di daerah selatan yang perlu dibentuk seperti apa, sehingga dalam perencanaan RPJM 4

tahun ke depan sudah mulai dipikirkan untuk setidaknya mind set ke depan, visi baru ke depan itu sudah harus dalam langkahlangkah konkrit. Arah pembangunan yang mau didorong ke selatan, maka semua SKPD terkait tahu harus melakukan apa sehingga implementasi visi tadi terutama harus terukur dan terimplementasi dengan baik bagi masyarakat.”(*)

Oleh karena itu persoalan ini terkait dengan kesiapan SDM tenaga kerja itu sendiri. Tentu ini jadi satu fokus kita untuk membenahi masalah SDM tenaga kerja karena kalau ini tidak dipoles secara baik tentunya akan menghasilkan SDM yang punya latar belakang skill-nya rendah. Oleh karena itu, yang saat ini kami lakukan adalah bagaimana membangun kemitraan an-

tar pemerintah kota dan stakeholder sehingga beberapa waktu yang lalu kami melakukan sosialisasi menyangkut dengan tenaga kerja, khususnya masalah UMK, sebab ini betul-betul menyangkut dengan standar hidup masyarakat. Yang kedua, kita memberikan modal yang harus betul-betul didorong sehingga ini betul diarahkan untuk upaya peningkatan program

padat karya. Penting diberikan kepada masyarakat supaya masyarakat di pinggiran juga dapat merasakan sentuhan-sentuhan pembangunan. Paling tidak ini akan melibatkan partisipasi masyarakat, misalnya pembangunan jalan setapak yang mungkin seperti yang dikatakan oleh Kepala Bappeda tadi bahwa itu tidak perlu kita serahkan ke pihak ketiga.”(*)

sampai saat ini belum digabung, makanya kita berharap barangkali DPRD juga bisa mendorong agar Perda organisasi BP2TSP bisa diwujudkan. Terkait dengan pelayanan kelurahan 5 tahun ke depan, banyak infrastruktur yang memang tidak layak. Jika masyarakat datang untuk meminta pelayanan yang terjadi di kelurahan jauh

dari harapan. Melalui pemerintah tahun ini sudah ada alokasi anggaran pemerintahan, ada beberapa kantor lurah yang direhab beberapa untuk membenahi infrastruktur untuk meningkatkan pelayanan kepada publik. Kemudian yang terkait sosialisasi pelayanan ini sesungguhnya BP2PST sudah

melaksanakan di empat kecamatan. Izinizin apa saja kepada masyarakat yang gratis maupun kena biaya sudah kita sosialisasikan di empat kecamatan di bulan Februari yang lalu jadi kemudian di pelayanan kecamatan sampai saat ini administrasi terpadu belum jalan karena ada izin-izin yang sudah harus dilimpahkan di kecamatan.”(*)

nyangga, baik selatan atau utara, tetapi juga harus ada penyiapan infrastruktur yang betul-betul searah dan seimbang di Ternate Tengah. Itu berarti bahwa kalau semua di Ternate Tengah maka tidak akan seimbang. Nanti ada rasa diskriminasi dan seterusnya. Yang terakhir, juga harus bisa pelayanan publik yang

menentu. Soal anak dan perempuan, apakah akan disiapkan atau tidak di tingkat kelurahan. Mungkin dibicarakan soal itu karena ini berkaitan dengan hidup orang banyak di Kota Ternate. Karena itu maka pembangunan ini mungkin masih ada di level efektif dinyatakan berhasil

tapi belum tahu di level bawah apakah sudah mereka rasakan atau tidak. Mungkin berkaitan dengan aspirasi masyarakat, pembangunan ini mungkin sudah mereka rasakan atau tidak. Yang terakhir, kota ini harus dibangun secara ada nilai-nilai kulturnya yang harus dikuatkan.”(*)


SENIN, 27 APRIL 2015

HALAMAN 24

GraďŹ ti Ternate Go Green di HUT ke-16 Pemkot

KELURAHAN Jati

HUT ke-16 Pemerintah Kota Ternate berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, pelibatan publik hampir mewarnai seluruh rangkaian kegiatan. Salah satunya, lomba grafiti dengan tema Ternate Go Green. Lomba kreatif itu diikuti 13 peserta dari 12 kelurahan yang ada di Kota Ternate. Hampir semua tempat warga penuh antusias mendatangi tembok-tembok yang tadinya gersang namun telah berubah dengan karya kreatif yang dimotori kaum muda. Kemarin, penilaian terhadap lomba grafiti itu dilaksanakan panitia pelaksana dengan melibatkan tim juri dari berbagai kalangan. Di tiga kelurahan pertama pelaksanaan lomba yakni Kelurahan Stadion, Kelurahan Kotabaru dan Kelurahan Kampung Makasar Timur dihadiri langsung Walikota Ternate Dr. Burhan Abdurahman, SH, MM bersama Wakil Walikota Ir. Arifin Djafar, MBA, MM, para kepala dinas dan dijubeli masyarakat. Walikota memberi apresiasi terhadap para pelaku seni yang didominasi kaum muda yang menggores dinding dengan cat aneka warna dengan pesan-pesan menciptakan Ternate Kota Hijau sekaligus memberi nuansa kreatif di lorong-lorong. Ada 4 aspek yang menjadi penilaian dalam lomba grafiti, yakni tema, kreatifitas, teknis, dan pesan dari setiap karya grafiti. Selain penilaian juri, karya-karya tersebut juga mendapat penilaian khusus dari sponsorship untuk pemenang favorit. Berikut, karya grafiti dari 12 kelurahan yang ambil bagian pada tahun ini.(*)

KELURAHAN Kasturian 2

KELURAHAN Kasturian 1

KELURAHAN Mangga Dua

KELURAHAN Makasar Timur

KELURAHAN Kotabaru

KELURAHAN Salahudin

KELURAHAN Salero

KELURAHAN Santiong

KELURAHAN Stadion

KELURAHAN Tanah Tinggi

KELURAHAN Tanah Tinggi Barat

KELURAHAN Tarau


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.