Money & You E-05 June '09 ( TDW FACTOR ! )

Page 1



Setengah Sudah, Waktu Di tahun 2009 ini kita lalui Bersama. Dengan Semangat dan dedikasi yang tinggi serta disertai ketekunan yang selalu kami terapkan dikalangan redaksi Akhirnya Edisi 05 majalah Money & You ini dapat Kami terbitkan walaupun masih sangat jauh dari kesempurnaan. Bulan Juni, Merupakan Pertengahan tahun sekaligus merupakan awal kesempurnaan yang harus dapat kami capai dalam pengembangan dari content, layout dan lainnya yang terdapat dalam majalah Money & You ini. Terima Kasih Sebelumnya tidak lupa kami ucapkan bagi pembaca setia dan seluruh pihak yang telah membantu. Begitu pula permohonan maaf yang sebesarnya apabila dalam content majalah ini mungkin terdapat adanya kata-kata yang kurang berkenan dan belum tercapainya hasil majalah ini kedalam kategory sempurna. Seperti yang telah diunggah sebelumnya, Tiada lain penerbitan majalah ini merupakan untuk tips Seputar Bisnis, Perbankan, Investasi, Informasi dan Edukasi. Kami harapkan dengan menerbitkan majalah ini dapat sedikit menambah wawasan Pembaca setia Money & You khususnya dan masyarakat bali pada umumnya.

Penanggung Jawab : Alex P. Chandra Tim Redaksi Money & You Magz: Alex P. Chandra Pribadi Budiono Made Wenten B. Mark. Kom Lestari Design & Layouting : Mark. Kom Lestari Supported by : BPR Lestari

Alamat Redaksi : PT. BPR SRI ARTHA LESTARI Jl. Teuku Umar 110 Denpasar Telp. ( 0361 ) 246706 / Fax. ( 0361 ) 246705 E. marcomm@bprlestari.com W. www.moneynyoumagazine.com

Edisi 05 ini,..... dengan Topik utama ” TDW FAKTOR ” yang mengulas Tentang sebagaimana dalam menjalani hidup ini hendaknya kita dituntut agar dapat belajar dari yang terbaik agar menjadi lebih baik. Jangan pernah berhenti belajar untuk bisa menjadi yang terbaik.

Entrepreneurial Usaha Kecil yang Menjanjikan .............................................................. 02

Bagaimanapun juga tanpa adanya dukungan dari anda ( pembaca setia), majalah ini tetap tidak berarti dikalangan masyarakat. Untuk itu Do’a, Restu dan dukungannya Selalu Kami harapkan agar terciptanya kualitas majalah yang lebih baik. Dari majalah ini kami harapkan kita dapat belajar bersama tentang masalah yang terkandung didalamnya. Jika adanya idea atau buah Pikiran, saran, Kritik dan komentar dari anda, dengan senang hati kami harapkan dan terima Via Email di marcomm@bprlestari.com . Jadi, Selamat belajar dan.......

Road to Wealth Hanya 1% yang Menjadi Kaya ............................................................... 06

Selamat Membaca, Redaksi

Beautiful Mind Mengasah Gergaji ........................................................................... 03 - 04 Resensi Buku Toko Buku Gramedia ............................................................................. 05

Book of The Month Marketing Revolution ............................................................................ 07 Berita IT dan Artikel Selamatkan Baterai Laptop Anda ............................................................ 08 Topik Utama TDW Factor ! ................................................................................. 09 - 11 Icon | Sigit Pramono Dokter Spesialis Bank Bermasalah ................................................ 12 - 14 Exclusive Dialogue Perjalanan Seorang Motivator Jempolan ...................................... 15 - 23 Karir Tips Sukses Meniti Karir ....................................................................... 24

Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09


H. 02 | Entrepreneurial | Kadek Darmika

Usaha Kecil Yang Menjanjikan ! isnis bunga Kering dan hiasan Rumah ( Pernak-pernik ) dari bahan natural merupakan hasil yang sangat menjanjikan Ungkap Kadek Darmika sembari menceritakan tentang buah pikirannya beberapa tahun silam. Dari Idea yang dia dapat itupun akhirnya bapak satu anak ini mulai untuk mencoba menjalani usaha tersebut. Berawal dari belajar semasa bekerja dengan orang lain untuk mengetahui segment market, cara pembuatan barang dan sumber bahan yang akan didapat akhirnya usaha itupun berjalan lancar sampai sat ini. Menurutnya, �Dried Flowers and Natural� adalah suatu kebutuhan yang lebih banyak disukai oleh turist mancanegara dan mungkin akan memperoleh keuntungan yang lumayan pula. Dari itu juga dengan optimisnya Kadek Darmika beserta istri menjalankan usaha tersebut. Saya Rasa usaha ini cocok untuk saya, Dengan modal yang terbatas tetapi akan mendapat keuntungan yang lumayan ungkapnya. Diapun mulai mengembangkan usahanya tersebut dengan menambah jenis barang dagangan yang didesign sendiri. Berikut sedikit percakapan Tim Redaksi dengan Bapak Kadek Darmika. Dari Bidang Usaha yang telah berjalan ini, Darimana Bapak mendapatkan gagasan untuk memulainya ? Sebelumnya memang saya sangat awam tentang usaha ini, tetapi karena pengalaman yang saya dapat semenjak bekerja di tempat bekerja saya dahulu akhirnya saya dapat memahaminya. Setelah paham, saya pikir usaha ini memang menjanjikan, apalagi awalnya tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Dan itu semua juga karena saya mempunyai relasi/chanel yang percaya memberikan saya pinjaman barang dagangan akhirnya jadilah seperti ini. Awal mulanya apakah Bapak tidak menemui suatu kendala ? Memang ! Yang namanya dimulai dari Nol, Suatu usaha itu pastilah menemukan beberapa kendala. Tetapi saya tetap optimis untuk menjalankan, Mengulang dan mempelajari dimana letak kegagalan saya. Sebagai suatu contoh kendala sederhana yang saya dapat pada awalnya dan mungkin setiap pedagang pernah alami adalah Tidak adanya Pelanggan. Jadi pelanggan tidak ada sama sekali, saya jualan hanya bisa bengong dan berdiam diri saja, Ungkapnya sambil tersenyum.

Lalu Bagaimana bapak dapat membangkitkan dan bisa melanjutkan usaha tersebut ? Semangat ! itulah yang selalu saya lakukan bersama istri. Jadi saya tidak pernah putus asa akan tidak adanya pelanggan, Toh.. lama-lama juga pasti akan mempunyai pelanggan. Akhirnya semua itu saya lakukan tidak dengan sia-sia. Saya mempunyai pelanggan Hari ke hari, Bulan Demi Bulan pelanggan saya bertambah. Syukur ! untuk Pengembangannya juga, Selalu saya berusaha Update Model/motif dan jenis barang dagangan saya dengan membuat design motif yang barubaru. Dengan demikian saya rasa bisa mempertahankan pelanggan yang ada. karena barang dagangan saya boleh dikatakan Up to Date. Untuk kalangan pasarnya, barang kerjinan ini apa memang difokuskan agar terjual untuk Orang asing ? Sebetulnya tidak juga, tetapi hanya saja secara kebetulan lokasi artshop kami memang dikawasan daerah pariwisata. Jadi yang pasti lebih banyak wisatawan yang datang kesini. Selain itu, kami juga memang lebih mengharapkan pelanggan kami mayoritas adalah tamu asing yang biasanya mereka langsung mencari barang dengan jumlah yang sangat besar. Dan itupun untuk mereka jual kembali. Maka tidak jarang pula kami selalu mengirim barang keluar negeri menurut pesanan seperti ke New Zealand, Denmark, Swiss, Belanda,German dan yang lainnya.

Bagaimana Prospek Kedepannya kira-kira ? Saya Rasa ini Bagus. Saya Optimis akan ada perkembangan lagi utk kedepan mengingat dengan kebutuhan akan kerajinan seperti ini dari tourist.

CAKRASARI FLOWERS

Dried Flowers & Natural Jln. Raya Tegallalang, Br. Ceking, Ubud - Gianyar ( 081 558 018 777 ) ( e ). cakrasari_owers@yahoo.com Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09


H. 03 | Beautiful Mind | Made Wenten B.

“The good life is inspired by love and guided by knowledge.” BERTRAND RUSSELL: engan malu-malu saya akan membuat pengakuan, yaitu saya termasuk orang yang agak lambat dalam membaca dan memahami suatu bacaan. Terkadang dari seluruh isi buku, saya hanya mengerti sebagian. Contohnya adalah sewaktu membaca buku yang berjudul 7 Habits For Highly Effective People. Yang saya pahami pertama kali adalah justru kebiasaan yang terakhir yaitu kebiasaan “mengasah gergaji”, dan bagian awalnya tidak begitu saya pahami. Dan setelah 4 tahun lebih buku tersebut terbeli, sampai sekarang pun saya belum selesai membacanya. Membacanya saja belum selesai, jadi tidak heran kalau seluruh buku tersebut belum bisa dipahami. Dan tentu bukan kesalahan dari buku tersebut. Dan tidak benar juga kalau saya menyalahkan Dr. Steven Covey si penulis buku itu, atas ketidak pahaman saya. Yang pertama kali menarik hati dari buku tersebut adalah cerita tentang seorang tukang kayu pada bagian kebiasaan ke-7 yaitu kebiasaan ‘mengasah gergaji’ Dibagian tersebut ada cerita seorang tukang kayu yang sedang kelelahan menebang pohon di hutan. Kurang lebih percakapan dari cerita yang ditulis di buku seperti ini:

“Tidakkah anda melihat saya sedang menggergaji pohon ini” demikian jawab tukang kayu dengan kesal. “Pak, anda terlihat letih, berapa lama anda menggergaji kayu ini” “Ya. Saya benar-benar letih. Saya mulai menggergaji sejak matahari terbit, jadi kurang lebih sudah 5 jam. ” “Pak, gergaji anda terlihat sudah tidak tajam lagi. Kenapa anda tidak beristirahat dulu” orang tersebut memberikan saran kepada tukang kayu.”Dan kemudian, setelah beristirahat asahlah gergaji anda! Dengan badan yang segar dan gergaji yang tajam, tentu pekerjaan bapak akan lebih mudah dan cepat selesai” “Saya tidak punya waktu untuk istirahat dan terlalu sibuk mengasah gergaji”.Tukang kayu menjawab dengan tegas. Sudahkah kita menyempatkan diri mengasah gergaji? Saya tercenung membaca cerita tersebut. Dan kemudian muncul pertanyaan, sudahkah saya menyempatkan diri untuk mengasah gergaji saya? Sudahkah saya menyempatkan untuk menyegarkan diri? Tersadar terhadap diri sendiri bahwa saya tidak pernah berfikir tentang pentingnya mengasah gergaji. Dan tersadar juga mengasah gergaji, merupakan kegiatan yang jarang dilakukan. Sejak itu saya mencoba sedikit demi sedikit untuk lebih rutin mengasah gergaji. Sejak saat itu saya mencoba untuk belajar, untuk membuat diri menjadi lebih tajam. Karena dengan gergaji diri yang lebih tajam, maka tindakan kita akan lebih efektif. Dan pekerjaan kita akan lebih cepat selesai.

Seseorang bertemu dengan seorang tukang kayu yang sedang terburu-buru menebang sebatang kayu yang agak besar di hutan. “Pak, apa yang sedang anda kerjakan ?” orang tersebut bertanya kepada tukang kayu.

Money & You Magazine

Saya masih ingat dulu Pak Alex pernah berbicara pada semua karyawan BPRLestari, “Kita adalah orang-orang yang bekerja menggunakan otak dan pikiran. Sempatkanlah belajar untuk meningkatkan knowledge! Kecuali anda seorang tukang batu, anda cukup membeli minuman berenergi” Ada banyak tempat bagi saya untuk belajar, pertama lingkungan kedua film ketiga buku. Kalau belajar dari lingkungan, kita dididik dengan masalah dan tantangan yang ada. Kemudian kita akan mencari tahu, jawaban dan solusi dari masalah yang ada. Pengalaman tersebut kemudian akan menjadi pengetahuan baru bagi kita. E. 05 Juni ‘09


H. 04 | Beautiful Mind | Made Wenten B. Cara belajar seperti ini, orang bilang “belajar dari pengala- Bagaimana cara membaca yang baik? man”. Pengalaman yang akan memberikan pengetahuan bagi Salah seorang teman pernah, bercerita bahwa dia sulit sekali kita, pengalaman yang akan mengajari kita. memahami isi sebuah buku. Dan bertanya bagaimana caranya Bagaimana kalau kita ingin belajar lebih banyak lagi, agar bisa belajar dari buku dengan baik? Jawaban saya adalah “saya memiliki masalah dan pertanyaan yang sama”. lebih banyak lagi? Cara belajar dari pengalaman merupakan model yang dilakukan oleh semua orang. Bahkan ada orang yang sangat fanatik terhadap metode ini sehingga memproklamirkan diri denga mengeluarkan pernyataan “ Saya kalau di kasi tahu tidak akan mengerti, tetapi kalau sudah praktik dan mengalami langsung pasti paham”.

Saya sendiri tidak tahu teknik membaca (belajar dari buku) yang baik, yang efektif. Dan belum terpikirkan untuk itu. Tetapi mungkin sedikit cerita tentang apa yang saya alami bisa membantu untuk memberikan jawaban.

John C Maxwell juga menghabiskan sebagian dari umurnya untuk mempelajari dan memahami kepemimpinan serta teamworks dan kemudian menuliskannya kedalam bukubuku.

“Actually you have learned nothing, until you have permanent change in your life” (T Harv Eker)

Salah satu teman memberikan pelajaran luar biasa ke pada saya. Suatu saat, kurang lebih 1 bulan yang lalu dia meminjam Sama sekali tidak ada yang salah tentang pendapat bahwa kita buku tentang negosiasi yang dikarang oleh Donald Trump. harus mengalami dulu baru kemudian mengerti. Masalahnya adalah kalau kita ingin memiliki pengetahuan yang banyak, Dua hari setelah buku itu dia pinjam, dia bercerita “ Saya mungkinkan hanya mengandalkan pengalaman sendiri untuk tidak paham inti dari isi buku tersebut. Tetapi bukunya saya dijadikan sumber pengetahuan? Tentulah tidak. Akan ada ke- suka.” terbatasan waktu untuk memiliki pengalaman sebanyak yang Teman saya melanjutkan ceritanya “Dihalaman 2 diceritakan si Donald Trump mempunyai perencanaan kegiatan dan jadkita inginkan dan belum tentu juga ada kesempatan. wal harian. Kemudian saya nyontek dari Donald Trump, yaitu mulai merencanakan jadwal harian saya. Dan ternyata hasilApakah bisa kita belajar dari pengalaman orang lain? nya sangat bagus. Saya jadi inget apa-apa yang harus dilakuTernyata belajar dengan hanya mengandalkan pengalaman kan, terutama hal-hal yang penting”. sendiri, akan membatasi diri kita dari pengetahuan-pengetahuan terbaik yang ada. Ternyata kita bisa belajar dan men- Mendengar ceritanya saya tersenyum. Penyebab pertama, gasah gergaji diri dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki karena dia belum selesai baca semua isi buku tapi dia sudah orang lain. Dan pengetahuan dari pengalaman-pengalaman bilang buku tersebut bagus. Kedua, bukunya tentang negosiasi, hikmah yang diambil adalah mengatur jadwal. Yang orang lain dapat kita akses melalui buku. ketiga, karena sudah 5 hari buku dipinjam, baru terbaca 2 Steven Covey menghabiskan lebih dari setengah kehidupan- halaman. nya untuk meneliti, mempelajari dan kemudian merumuskan tentang kebiasaan-kebiasaan yang paling efektif. Dan ke- Tetapi ada hal yang luar biasa. Dia telah mengambil sesuatu mudian menuliskannya kedalam sebuah buku 7 Habits For pelajaran dari buku. Mengambil, memahami sebuah ide dan Highly Effective People, dan telah terjual jutaan copy di se- kemudian mengaplikasikan kedalam tindakan. Dan, kemudian dia menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. luruh dunia.

Teman saya tersebut memberikan insight kepada saya tentang belajar, tentang membaca buku. Ternyata belajar / membaca buku tersebut mungkin bukan untuk memahami isi buku, agar kita menjadi pintar. Mungkin juga bukan untuk menambah pengetahuan agar kita terlihat berpendidikan. Tetapi yang terpenting adalah menemukan sesuatu yang apabila kita lakuAda banyak pengalaman, pemahaman luar biasa dari orang kan akan membuat kita lebih baik dari sebelumnya. Terima yang sangat berdedikasi yang ditulis kedalam buku yang kasih teman, atas pelajarannya. akan menjadi sumber pengetahuan yang sangat berharga. Dan buat teman-teman dan rekan-rekan yang lain. Selamat Kenapa kita tidak meng-aksesnya? mengasah gergaji. Hasil penelitian terhadap perusahaan yang secara konsisten tumbuh dari perusahaan yang baik menjadi perusahaan yang luar biasa di rumuskan dan ditulis oleh Jim Collins ke dalam buku Good to Great.

Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09



H. 06 | Road To Wealth | Alex P. Chandra HANYA 1% YANG MENJADI KAYA “98% konsumen Indonesia berprilaku jangka pendek” Handi Irawan apak/Ibu yang saya hormati, baru-baru ini saya membaca sebuah survey yang dilakukan oleh konsultan Marketingya pak Handi Irawan Frontier. Hasilnya mengejutkan. Katanya “98% konsumen di Indonesia berprilaku jangka pendek”. Kalau konsumen di Indonesia itu bisa kita artikan ‘sebagian terbesar masyarakat di Indonesia’, dengan kata lain bisa saya terjemahkan hasil temuan pak Handi Irawan tadi sebagai ‘98% masyarakat Indonesia berprilaku jangka pendek’. Sementara itu Bapak/Ibu sekalian, T Harv Ekker dalam bukunya “ Millionaire Mindset” mengatakan bahwa salah satu syarat orang bisa menjadi kaya adalah mempunyai horizon jangka panjang.

Bapak/Ibu sekalian, tahukah kita bahwa sebagian besar masyarakat kita ternyata mengganti handphone setiap 6 bulan sekali dan mengganti sepeda motor 4 tahun sekali. Tahukah Bapak/Ibu sekalian, bahwa omzet penyediaan ring back tone sudah mencapai triliunan rupiah. Bahkan satu grup band The Masiv mendapatkan pendapatan hampir 4 Milyar akibat lagu-lagunya yang diunduh oleh para pengguna ring back tone. Jadi kalau dibilang bahwa masyarakat kita tidak mempunyai uang (purchasing power), data diatas bisa membuktikan bahwa keyakinan tersebut adalah salah besar. Bohong kalau kita mengatakan kita tidak punya uang. Buktinya bisa mengganti handphone. Buktinya bisa mengganti motor. Buktinya bisa membeli ring back tone (aneh kan membeli sesuatu untuk didengarkan orang lain..). Bapak/Ibu sekalian, menindaklanjuti data dan kenyataan diatas, jika kita ingin bergabung dengan kelompok elit yang 1%, maka yang perlu kita lakukan tentunya yang sebaliknya (yang bukan kelakuan 98% masyarakat kebanyakan) . Siapkan horizon perencanaan yang lebih jangka panjang. Mulailah membuka tabungan mencicil (instalment saving) yang bunganya lebih tinggi (jika ingin tahu personal banker officer kami di BPRLestari akan memberitahukan caranya).

Nah kalau kita gabungkan dua kenyataan bahwa 98% masyarakat Indonesia berprilaku jangka pendek dan hasil penelitian Jack Canfield bahwa kalau seseorang mau kaya sejahtera harus berprilaku jangka panjang, maka hal ini ternyata relevan dengan kenyataan bahwa hanya 1% dari seluruh populasi yang akhirnya bisa menjadi kaya. Ini juga relevan dengan kenyataan bahwa ajakan menabung jangka panjang kurang disambut dengan antusias. Ini juga relevan dengan kenyataan bahwa instalment saving yang berbunga tinggi namun hasilnya baru bisa dinikmati setelah sekian tahun menabung, kalah pamor dibandingkan dengan jenis tabungan yang memberikan hadiah (walaupun bunganya rendah).

Money & You Magazine

Mulailah secara bijaksana mengalihkan purchasing power yang kita miliki sedikit demi sedikit kepada sesuatu yang menghasilkan (asset). Jika tidak atau belum tahu harus mulai dari mana, mulailah mencicil tabungan. Bapak/Ibu sekalian saya sudah seperti kaset yang rusak bicara masalah ini berulang-ulang. Saya hanya mencoba mengedukasi, memberikan motivasi dan bahkan menyediakan tools-nya. But…bapak/ibu sekalian, by the end of the day, kita sendirilah yang menentukan nasib kita. Semoga bermanfaat dan salam dahsyat.

E. 05 Juni ‘09


H. 07 | Book Of The Month | Pribadi Budiono Tung Desem Waringin ung Desem Waringin adalah motivator marketing no.1 di Indonesia. Dia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta tahun 1992. Tung menjalani pekerjaan di Bank-bank terkenal dan kemudian mendirikan TDW Your Breaktrough Partner sebagai Managing Director. Tung Desem Waringin terkenal dengan kemampuannya dalam meyakinkan audiens agar memiliki motivasi dalam bekerja dan berusaha. Sudah tidak terhitung lagi kesaksian dari pada muridnya yang menyataakan keberhasilan Tung Desem Waringin dalam mem boost motivasi sehingga penjualan mereka melonjak hingga ratusan persen. Tung Desem dalam bukunya Marketing Revolution yang terkenal, benar-benar fenomenal karena mengajarkan bagaimana cara menjual apa saja, kepada siapa saja, kapan saja dan dengan harga berapa saja.

Tung Desem Waringin dalam bukunya Marketing Revolution banyak menawarkan ide-ide yang boleh jadi dianggap gila oleh banyak orang. Lihat saja pemikiran-pemikiran yang dituangkan dalam bukunya Marketing Revolution. Ide-idenya boleh jadi tidak benar-benar orisinal, tapi Tung Desem menyampaikannya dalam kalimat-kalimat dan bahasa yang sangat memikat, mengejutkan dan INSPIRATIF. Tung Desem Waringin : “Semua orang bisa menjadi Kaya”. Lalu Tung Desem menunjukkan salah satu jalan untuk menjadi kaya dengan cara memulai usaha dengan kemungkinan berhasil 98%. Menurut Tung Desem bila kita bekerja sama dengan perusahaan yang terbaik di dunia, di bidang usahanya kemungkinan berhasil 95 – 98 persen. Tung memberikan contoh William Suryajaya, pemilik Astra yang sukses luar biasa karena bekerja sama dengan Honda dan Toyota. Jadi agar kemungkinan berhasil kita dalam memulai usaha menjadi 98 persen, kita harus bekerja sama dengan yang terbaik. Cari yang terbaik di dunia. Kalau tidak bisa, cari yang terbaik di Amerika, atau cari yang terbaik di Jepang, atau cari yang terbaik di Australia, atau cari yang terbaik di belahan dunia lainnya. Kalu tidak bisa, cari terbaik di luar negeri, cari yang terbaik di Indonesia. Jika tidak bisa, cari yang terbaik di Jakarta, Surabaya, Bandung atau di daerah lainnya. Jika tidak ada, cari yang terbaik di kampung kita DENPASAR. Dalam Marketing Revolution, Tung Desem memiliki ungkapan yang khas dalam hal CARA menjual yaitu “Bagaimana menjual apapun, kepada siapapun, kapanpun bahkan dengan harga berapapun”. Bagaimana cara-cara yang harus ditempuh. Tung Desem banyak memberikan contoh dalam bukunya Marketing Revolution yaitu:

Tung Desem Waringin melakukan sendiri, apa yang diajarkan dalam buku Marketing Revolution yaitu pada saat peluncuran buku Marketing Revolution dengan aksi tebar uang dan tiket seminar dari pesawat. Aksi tebar uang dari pesawat oleh Tung Desem Waringin dilakukan sebelum buku terbit sukses mendapatkan PUBLISITAS GRATIS di hampir seluruh media masa Indonesia bahkan termasuk Reuters, BBC London, CNN, Fox Times, Washington Post dan lain-lain. Ini benar-benar promosi secara Big Bang bagi Tung Desem Waringin dan bukunya Marketing Revolution. Money & You Magazine

- Bagaimana menjual produk atau jasa dalam 3 detik atau kurang. - Cara jitu meningkatkan penjualan produk atau jasa hingga ratusan bahkan ribuan persen tanpa biaya tambahan. - Tehnik monitoring dahsyat yang menunjukkan produktivitas penjualan karyawan. - Bagaimana jadi orang kaya dengan menguasai ilmu marketing. - Bagaimana menjual sepotong roti tawar dengan harga Rp.300.000.000,- dan orang masih berebut. - Bagaimana yang bayar malah MENGALAHKAN yang gratis. - Bagaimana memberi hadiah tanpa mengurangi margin, tapi justru mendapatkan keuntungan dari penjualan hadiah. E. 05 Juni ‘09


H. 08 Dalam Marketing Revolution karya Tung, kita akan diajak berimajinasi namun nyata bahwa bagaimana kita jadi orang kaya dengan menguasai ilmu marketing. Kita benar-benar diajak oleh Tung napak tilas jejak-jejak sukses baik perorangan maupun perusahaan mulai dari Bob Sadino, Coca Cola, Kentucky, Lion Air, Federal Express, Caterpillar, tentunya juga BPR Lestari. Tung Mengajarkan bagaimana caranya tahap demi tahap untuk mencapai kesuksesan melalui Marketing Revolution yaitu: 1. Bagaimana menciptakan penawaran yang meningkatkan kenikmatan (Perceived Value) 2. Bagaimana menciptakan penawaran yang mengurangi atau meniadakan keberatan. 3. Bagaimana mempermudah transaksi. 4. Bagaimana menyampaikan penawaran sangat menarik dan dapat dipercaya kepada calon pembeli yang tepat. Untuk menawarkan apapun Tung selalui berfokus pada prinsip USP yaitu : 1. Ultimate Advantage 2. Sensasional Offer 3. Powerfull Promise Kita sering melihat supermarket atau hypermarket memberi semacam Sensasional Offer dan Powerfull untuk menunjang kegiatan pemasaran.

SELAMATKAN BATERAI LAPTOP ANDA ! Dari Ancaman Kerusakan

iera Komputerisasi ini mungkin telah banyak bagi pekerja kantoran, mahasiswa dan pelajar yang telah menggunakan Laptop sebagai alat bantu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Tentunya, Semua orang juga akan merasa sangat dibantu dengan kemajuan teknologi saat ini. Laptop memang merupakan suatu alat bantu bekerja yang tidak dapat dikategorykan barang murah dilihat dari sisi harganya walaupun telah beredar luas dikalangan masyarakat. Dari segi harganya, tentunya kita pasti selalu berusaha untuk merawat dengan sebaik-baiknya. Apalagi laptop yang biasa digunakan ber jam-jam. Apa kira-kira yang perlu kita perhatikan dalam perawatan hardware-nya. Salah satu jawabannya adalah baterai. Baterai laptop memang sangat rentan akan kelemahan dayanya untuk menunjang kerja kita setiap hari selama bertahun-tahun. Untuk itu Baterai laptop hendaknya mendapat perhatian khusus. 1. Habiskan Power yang tersisa pada notebook anda terlebih dahulu sampai Critical battery alert dari windows/os anda,baru kemudian anda isi full kembali battery notebook anda.

Jaringan waralaba Circle K memberikan powerfull promise dengan cara yang sensasional yaitu : “GRATIS jika anda tidak diberikan Struk belanja”. Salah satu pemikiran Tung Desem yang paling DAHSYAT yang dapat meningkatkan KINERJA PERUSAHAAN yaitu PRODUKTIVITAS terkait dengan PENGHASILAN. Perusahaan besar yang mengadopsi pemikiran Tung ini adalah Group PARA (Trans Corp dan Bank Mega, Laba hampir Rp.2 trilyun). Top manajemen hanya memberikan parameter-parameter limit bawah terhadap revenue maupun laba bersih. Kelebihan revenue daripada limit bawah dibagi secara proporsional antara perusahaan dengan karyawannya. Dengan sistem Produktivitas terkait Penghasilan ini, semua tim akan bekerja secara efektif, efisien dan tidak mengenal waktu seperti lagu peterpan kepala dikaki, kaki di kepala. Semua anggota tim akan bekerja keras, rajin dan tidak mengenal lelah. Ini akan menciptakan entrepreneur-entrepreneur baru yaitu penguasa dalam perusahaan (Intrapreneur). Selamat membaca buku Tung Desem waringin, Marketing Revolution, semoga memberikan INSPIRASI untuk SUKSES. Terima Kasih. 2. Hindari over charging pada notebook anda,karena tidak semua notebook yang sudah terisi full mempunyai system auto cut “untuk menghentikan/mengalihkan arus penggunaan langsung ke pemakaian komputer. 3. Jika anda sedang bekerja dalam jangka waktu yang cukup lama,sebaiknya tidak usah menggunakan battery notebook,bila menggunakan cara ini sebaiknya dalam 3 hari sekali anda harus isi-keluarkan energi pada battery laptop anda, misalnya sudah 3 hari battery laptop anda disimpan,lalu anda pakai battery tersebut untuk menggunakan notebook anda tanpa charger,setelah critical battery dari windows/os anda,lalu isilah kembali battery notebook atau laptop anda,setelah penuh simpan kembali,penggunaan seperti ini akan memperkecil kemungkinan battery notebook sering over charging dan mengurangi seringnya battery dicharge dan dipakai kembali( 300-800 kali pemakaian,kemampuan battery akan menurun). Semoga Bermanfaat !

Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09


H. 09 | Topik Utama | Alex P. Chandra

Tidak ada kata gagal, yang ada sukses atau belajar…! Tidak ada kata gagal, yang ada sukses atau belajar...! Tidak ada kata gagal, yang ada sukses atau belajar .…. ! Demikian diteriakkan oleh sekelompok orang (termasuk saya) di tengah malam buta (mungkin jam 12 malam) yang menggigil di kampus Danamon, Ciawi. Pemimpin kelompok itu, yang berbaris paling depan, dan berteriak lebih dahulu untuk kemudian diikuti oleh orang-orang yang berbaris dibelakangnya adalah Tung Desem Waringin.

Buat saya, Tung adalah seorang yang berpengaruh dalam karir saya. Nanti saya ceritakan beberapa hal yang meng-inspirasi saya atas pergaulan saya dengan motivator nomor wahid di Indonesia ini. Anthony Robbins pernah mengajarkan bahwa success leaves clue. Setiap sukses pasti meninggalkan jejak. Dan dia menganjurkan medote modeling. Katanya nyontek saja kalau melihat seseorang yang ingin kita menjadi seseorang yang kita cita-citakan. We don’t have to invent the wheel. Tidak perlu kita yang menciptakan cara baru. Kalau orang lain sudah lakukan dan terbukti sukses, maka yang perlu kita lakukan adalah mencontoh dan meniru hal-hal yang terbukti membuatnya sukses. Tulisan ini mencoba untuk menganalisa jejak-jejak langkah Tung sehingga dia menjadi sukses seperti ini. Siapa tahu kita bisa menirunya dan menjadi sesukses dia. Saya menyebutnya TDW Factor! He is A Friend Perkenalan saya dengan Tung Desem Waringin terjadi jauh sebelum dia terkenal. Kami bersama-sama merupakan management trainee dari program Management Development Program (MDP) Bank Central Asia. Sebuah program spesial yang dinakhodai oleh Ibu Vita Budiwati waktu itu, yang dirancang sebagai menyedia kader-kader pimpinan di BCA. Jadi on top of everything, Tung is a friend back a long time a go. Dimana pertemanannya tidak mengenal pamrih (karena masih sama-sama susah). Tidak ada vested interest. Tidak mengenal basa basi.Teman seperjuangan.

Tung, adalah fenomena tersendiri. Karirnya sebagai business speaker melejit bagai meteor. Bukunya Financial Revolution dan Marketing Revolution meledak. Revolution Seminar Series-nya selalu dipenuhi publik. Belum lagi jadwal bicara pada perusahaan-perusahaan yang antri. Tung, adalah juga kontroversi. Gayanya memikat banyak orang namun tidak sedikit yang ‘offended’. Sikapnya yang blak-blakan terhadap isu ‘menjadi kaya’ terlihat kurang sopan bagi selera beberapa orang. Money & You Magazine

Dulu dia teman, sekarangpun setelah terkenal dia tetap seorang kawan. Kalau ke Bali selalu menyempatkan diri menelpon, walaupun sibuk. Terkadang kalau waktunya memungkinkan kita masih sempat ngobrol ke utara selatan, saya sambil minum kopi, namun sekarang Tung sudah tidak minum kopi (ia ketat menjaga dietnya). Ia hanya minum air putih. Jadi sebenarnya lebih irit buat saya untuk menjamu Tung. He is A Good Speaker Back in the old days, Tung sudah menunjukkan kepiawaiannya sebagai seorang pembicara. Bayangkan pernah di dalam sebuah forum management dimana dihadiri oleh manajer-manajer senior di BCA, Tung yang nota bene hanyalah staff biasa, berani menyampaikan makalah.

E. 05 Juni ‘09


H. 10 | Topik Utama | Alex P. Chandra Ketika itu makalahnya menyinggung ‘mengapa sering terjadi selisih di counter teller’. Setelah panjang lebar menceritakan pengalamannya mengamati perilaku di counter teller (yang saya sudah lupa persisnya apa), kesimpulannya adalah bahwa ‘selisih sering terjadi karena teller menahan lapar’. Teller menahan lapar karena antrian nasabah yang tak henti-hentinya. Sebuah kesimpulan yang wow… Menjadi sukses membutuhkan kemampuan berbicara. Public Speaking is a must have skills bagi siapa saja yang menginginkan karir yang lebih baik.

Level optimisme-nya ini yang kelihatannya tidak pernah membicarakan kemungkinan gagal, yang tidak pernah membicarakan kegagalan. Yang kalau cerita adalah all the success, bisa disalah artikan sebagai ‘arogan’ dan ‘magalomania’. He is A Good Salesman Dahulu kala ada seminarnya yang berjudul“Sales Magic”. Klaimnya adalah ‘bagaimana menjual apapun kepada siapapun dimanapun?”

Sayangnya bagi sebagian orang berbicara di depan publik lebih menakutkan daripada mati. Ketrampilan ini dapat dipelajari. Mungkin tidak semua orang mempunyai bakat menjadi public speaker yang menawan, namun setidaknya bisa berbicara walaupun dengkulnya gemetaran. Jack Welch pernah mengatakan bahwa ia pun pertama kali kesulitan berbicara di depan umum. Ia kemudian mengambil kursus public speaking. Katanya setelah belajar ,’ I can not prevent my knee from shaking, but I manage to speak while my knee is shaking..’ He is a Damn Optimist Dalam sebuah pembicaraan di mobil dia mengatakan kepada saya bahwa baginya hanya ada dua keadaan. Yaitu ‘dahsyat’ dan ‘dahsyat sekali’. Tidak ada kata gagal. There is always a silver lining. Badai Pasti Berlalu. Dalam setiap krisis selalu ada peluang. Demikian kata-katanya yang menggambarkan bahwa betapa optimisnya Tung. Bagi saya level optimisme-nya sampai pada titik yang mengerikan. Namun mungkin saja dia sebenarnya tidak seberani itu, tetapi fokusnya saja yang lebih diarahkan untuk hal-hal yang lebih positif, lebih terang, lebih besar. Memang, bukankah sebaiknya fokus kita diarahkan kepada hal-hal yang lebih positif. Bukankah lebih baik menyalakan sebatang lilin daripada memaki kegelapan. Bukankah lebih baik fokus kepada satu alasan mengapa hal yang kita lakukan bisa berhasil daripada fokus kepada seribu alasan yang menjelaskan mengapa kita akan gagal. Money & You Magazine

Wow, what a claim.! Tung tak ragu untuk membuat klaim. Dia punya nyali untuk itu. Tetapi iapun tidak ragu untuk mensupport klaimnya dengan money back guarantee. Tidak berhasil uang kembali. Ini ciri-ciri seorang salesman sejati. Berani mengklaim namun berani juga bertanggung jawab. Coba perhatikan berapa banyak seorang yang menawarkan produk kepada kita namun tidak berani menjaminya. That is not a good salesmanship. Beberapa waktu yang lalu saya mendapat pitching sebuah perusahaan konsultan. Yang bermaksud menawarkan jasanya melakukan konsultasi terhadap branding BPR Lestari. E. 05 Juni ‘09


H. 11 | Topik Utama | Alex P. Chandra Setelah presentasi saya tanyakan, bagaimana mengukur sukses konsultasi anda. Saya minta berikan parameter - parameternya yang jelas. Konsultan tersebut kemudian merumuskan success para meter-nya dan kemudian harga jasa konsultasinya. Namun kemudian back off ketika saya tawarkan saya commit 50% dari penawarannya, namun sisanya saya berikan jika parameter-parameter suksesnya tercapai. Seorang salesman yang baik, berani dan percaya diri mengajukan klaim atas produk atau service yang ditawarkan, namun harus juga berani bertanggung jawab jikalah delivery-nya tidak sesuai dengan janjinya. Setiap pebisnis harus memperhitungkan money back guarantee ini dalam setiap proposal bisnisnya supaya penawarannya menjadi lebih bertenaga. Seorang pembeli ketika membeli sebuah produk selalu diliputi resiko bahwa jangan-jangan janji dari si penjual tidak terpenuhi. Alangkah baiknya jika resiko tersebut diambil alih (risk reversed) dari pihak pembeli.

Belajar motivasi dari Anthony Robbins juga dikenalkan oleh Tung. Kemudian dilanjutkan dengan belajar investasi oleh Robert Kiyosaki, belajar investasi di real estate oleh Dr. Dolf de Roos. Terakhir berlajar marketing bersama Jay Abraham. Saya tahu apa yang diajarkan oleh Tung bukanlah 100% orisinal. Melainkan juga dia belajar dari guru-guru yang saya sebutkan di atas. Tung selalu haus belajar. Bahkan sekarang ketika saya menulis artikel ini, ia sedang di Singapore untuk mengikuti kursusnya Robert T Kiyosaki lagi. Berapa banyak diantara kita yang berhenti belajar setamat sekolah? Menurut saya salah satu key success-nya Tung adalah ia tak pernah berhenti belajar. Bagaimana dengan anda?

Kalau takut mati, jangan berani maju. Sebaliknya jika berani maju, jangan takut mati. Impossible is Nothing Tung pernah berkata bahwa ia sedang menggarap proyek property senilai 5 Triliun. Saya mengatakan sambil bercanda, “Tung 5 triliun itu nol-nya banyak sekali…!” “Iya, makanya perlu banyak orang yang berdoa…”, responsnya. Tipikal Tung. Tidak ada yang tidak bisa. Impossible is No thing. Jika saya merasa suntuk. Merasa bahwa bisnis mentok, tidak ada jalan keluar, sudah optimum dan sebagainya. Saya kadang membayangkan Tung dengan proyek 5 Triliun-nya. Saya membayangkan bagaimana seorang kawan yang tadinya bukan siapa-siapa, tanpa modal, menjadi sukses luar biasa dalam hitungan waktu yang pendek. Semangatpun bangkit kembali. Kalau dia bisa, sayapun bisa, “impossible is nothing” Belajar, Belajar dan Belajar Lewat Tung-lah saya mengenal Anthony Robbins. Tung dulu memberikan saya kado buku “Millionare Mind-nya” Gerry Roberts. Money & You Magazine

Tentu saja, Tung bukannya tanpa kelemahan. Diapun juga manusia. Tapi saya tidak akan mendiskusikan kelemahannya, karena membicarakan kelemahan seseorang tidak membantu kita menjadi lebih baik. Lebih baik membicarakan kelebihannya supaya kita menjadi lebih baik. E. 05 Juni ‘09


H. 12 | Icon | Sigit Pramono “ DOKTER SPESIALIS “ BANK BERMASALAH

Jabatannya sebagai Direktur Utama Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), sehari sesudahnya )Selasa 16/12/03) diserahkannya kepada Henry Ho Ceong yang terpilih dalam RUPSLB BII. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI juga merombak susunan pengurus BNI. Perubahan itu merupakan dampak kasus pembobolan BNI melalui letter of credit/LC senilai Rp1,7 triliun di BNI cabang Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Direksi baru BNI terdiri dari 10 orang. Lima dari internal BNI, yaitu Wakil Dirut BNI Arwin Rasjid, Direktur Fero Poerbonegoro, Achmad Baiquni, Suroto Muhadji, dan Ignatius Supomo. Empat lagi mantan pejabat Bank Mandiri. Yaitu, Sigit Pramono (sebelum di BII berasal dari Bank Mandiri), Bien Soebiantoro, Kemal Ranadireksa, dan Tjahjana Tjakrawinata. Kemudian satu dari Bank Indonesia (BI), yaitu Achil Ridwan. Sementara Komisaris BNI tujuh orang terdiri dari Komisaris Utama Zaki Baridwan, Wakil Komisaris Utama Irwan Sofyan, dengan Komisaris Agus Haryanto, Arif Arryman, Dradjad Hari Wibowo, Ahyar Ilyas, dan Yap Tjay Soen.

Sigit Pramono barat seorang dokter, ia adalah ‘dokter spesialis’ bank bermasalah (sakit). Berhasil mengatasi kredit bermasalah di Bank Mandiri, kemudian memimpin penyehatan Bank Internasional Indonesia (BII) yang ‘sekarat’. Setelah berhasil menyehatkan BII, ia lalu dipercayakan menjabat Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) yang tengah bermasalah akibat L/C fiktif Rp 1,7 trilyun. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BNI (19/5/2005), Sigit Pramono yang tetap dipertahankan menjabat Direktur Utama BNI. Dia didampingi Gatot M Suwondo yang diangkat menjabat Wakil Direktur Utama menggantikan Arwin Rasyid. Sementara direksi yang lain juga dipertahankan. Sigit, pria kelahiran Batang, 14 November 1958 adalah seorang banker yang telah teruji mengatasi beberapa kesulitan bank tempatnya bekerja. Seorang banker yang meniti karir dari bawah, mulai dari officer Bank Exim (1984) sampai dipercaya menangani permasalahan sulit yang dihadapi beberapa bank. Pemegang saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dalam RUPSLB (Senin 15/12/03) mengangkat Sigit Pramono menjadi Dirut BNI menggantikan Saifuddien Hasan. Money & You Magazine

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) juga menyetujui pengunduran diri dan pemberhentian dengan hormat anggota direksi yang mengundurkan diri, Binsar Pangaribuan dan Mohammad Arsjad. Direksi yang diberhentikan dengan hormat adalah Saifuddien Hasan, Eko Budiwiyono, Suryo Sutanto, Rachmat Wiryaatmadja, dan Agoest Soebhekti. Meniti karir dari bawah Sigit Pramono meniti karir dari bawah. Pengalaman dan keahliannya di bidang perbankan mengantarkannya sebagai Presiden Direktur BII sejak 7 November, 2002 yang sebelumnya menjadi Ketua Tim Pengelola BII (17 Mei-07 November,2002). Sebelumnya adalah pejabat Executive Management di Bank Mandiri yaitu sebagai Senior Vice President, Credit Recovery Group (Agustus 2001), Senior Vice President, Credit Restructuring Unit (1999 - Agustus 2001), dan sebagai Kepala Divisi Loan Work Out Division (April-Juli 1999). Sejak tahun 1984 berkarir di Bank Exim sebagai officer di Cabang Semarang (1984 - 1985), Assistant Manager pada Domestic Banking Division (1985 - 1987), Assistant Manager pada Treasury & International Banking Division (1987 - 1988) serta pernah menduduki jabatan-jabatan penting lainnya yaitu sebagai Head of Loan Syndication Department (1997-1998) dan Head of Loan Remedial Division (1998-Maret 1999). Jabatan lain yang pernah dipegang adalah sebagai Vice President Director Bank Merincorp (1993-1997), Vice President Director PT Merchant Investment Corporation (1992-1993), Komisaris PT Bank Merincorp Securities (1992-1993), dan Direktur PT Exim Leasing. E. 05 Juni ‘09


H. 13 | Icon | Sigit Pramono Memperoleh Master of Business Administration dalam bidang Manajemen Bisnis Internasional dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, Jakarta pada tahun 1995 dan Sarjana Manajemen Perusahaan dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1983. Pendidikan lainnya yang pernah diikuti adalah Syndicated Loan di Singapura (1997), Leasing di Leasing School in Salt Lake City, Utah, USA (1990) dan International Treasury Management Program di Singapura (1985). ‘Dokter Spesialis’ Dia tak pernah menggantung cita-cita, melainkan cuma ingin cepat kerja guna mengurangi beban orang tua. Namun, jalan hidup menggiringnya untuk menjadi spesialis menangani kredit-kredit bermasalah. Apa kiatnya? Piawai bernegosiasi. “Sebab, masalah ini berkaitan erat dengan human interest,” kata Sigit. Cobalah tanyakan kepada Sigit Pramono, apa sebenarnya cita-citanya? Dia akan menggelengkan kepala dan menjawab: “Tidak tahu.” Memang, sejak awal, lelaki yang lahir di daerah Batang, Jawa Tengah, ini mengaku tidak pernah secara khusus bercita-cita kelak ingin menjadi apa. Apalagi bercita-cita menjadi seorang presiden direktur suatu bank nasional. “Saya hanya ingin menyelesaikan sekolah tepat waktu dan kemudian bekerja agar tidak berlama-lama membebani orang tua,” ungkap Sigit. Itu pulalah yang melatari keputusan Sigit untuk menimba ilmu di jurusan manajemen perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Ketika itu dia beranggapan bahwa bidang ekonomi merupakan bidang yang cepat menyerap tenaga kerja, di samping juga menyajikan pilihan bidang kerja yang luas. Anggapan Sigit terbukti benar. Sebab, tidak lama setelah berhasil menggondol gelar sarjana, dia diterima bekerja sebagai staf di Bank Export Import (Exim) di kota Semarang. Tentu saja ini membuatnya merasa senang, karena keinginannya untuk tidak berlama-lama membebani kedua orang tuanya akhirnya terwujud. Namun, jangan salah sangka, Sigit juga sempat mengalami masa-masa prihatin ketika menunggu panggilan kerja dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya. Naik-turun bus di kota metropolitan sebesar Jakarta, sembari membawa-bawa berkas-berkas lamaran kerja, juga sempat dilakoninya. Berkenalan dengan Dunia Perbankan Dari sekian banyak perusahaan yang menjadi tujuan lamaran Sigit, Bank Eximlah yang pertama kali memanggilnya dan menerimanya bekerja pada tahun 1984. “Bisa dikatakan, ini menjadi awal karier saya di bidang perbankan,” kenang Sigit. Money & You Magazine

Setahun di sana, Sigit mendapatkan kepercayaan untuk memegang jabatan sebagai asisten manajer pada divisi domestic banking. Posisi ini diembannya selama dua tahun, sebelum dia kembali dipercaya untuk menduduki posisi sebagai asisten manajer pada divisi treasury & international banking pada 1987 di bank yang sama. Dalam waktu yang relatif singkat, pengalaman dan wawasan Sigit di bidang perbankan makin terasah. Oleh karena itu, tak heran jika hanya dalam kurun waktu empat tahun perjalanan kariernya, Sigit sudah dipercaya untuk menduduki posisi direktur di PT Exim SB Leasing, suatu perusahaan leasing patungan (joint venture) antara Bank Exim dan Sumitomo Bank dari Jepang. “Saya termasuk orang yang beruntung karena dalam waktu relatif singkat sudah dipercaya duduk di jajaran direksi,” kata Sigit. Di perusahaan leasing itulah Sigit mengaku mulai mendapatkan gemblengan dan pengalaman untuk mengasah kemampuan manajerialnya. Hal ini tidak lepas dari kondisi perusahaan Jepang yang dikenal memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi, serta menerapkan cara pengambilan keputusan yang berbeda. Selain pengalaman manajerial, yang juga terasah adalah kemampuannya dalam bernegosiasi. Pasalnya, menurut pria yang tahun ini bakal berusia 43 tahun itu, dalam suatu perusahaan patungan selalu dituntut kesediaan untuk melakukan kompromi, yang arus dikelola bersama antara kedua belah pihak. Dan kelak di puncak kariernya, kemampuan negosiasinya ini terbukti bermanfaat dalam menghadapi permasalahan yang terjadi di perusahaan barunya. Setelah menduduki posisi direktur selama empat tahun, karier Sigit pun makin menanjak dengan terpilihnya dia sebagai vicepresident director di PT Merchant Investment Corporation. Perusahaan yang merupakan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) ini menjalankan bisnis yang serupa dengan investment banking. Salah satu tugasnya adalah mengatur perusahaan-perusahaan yang ingin go public. Selang setahun setelah Sigit menduduki posisinya itu, PT Merchant Investment Corporation berubah bentuk menjadi Bank Merincorp. Saat itu, putra pensiunan pegawai pos ini masih dipercaya menduduki posisi vice-president director di perusahaan yang baru, Bank Merincorp. Di perusahaan itu pulalah Sigit mendapatkan pengalaman tambahan mengenai consumer financing, investment banking, dan sekaligus juga memperkuat kemampuan manajerialnya yang makin memuluskan perjalanan kariernya di perbankan. Mulusnya perjalanan karier Sigit tentu tidak lepas dari kerja keras yang dia lakukan. Meski sempat merendah dengan mengakui bahwa semuanya itu dimulai dari faktor keberuntungan, Sigit tidak menampik bahwa tekad untuk bekerja dengan baik dan memiliki integritas yang tinggi akan mendatangkan keberuntungan-keberuntungan berikutnya. E. 05 Juni ‘09


H. 14 | Icon | Sigit Pramono Jadi Dokter Bank-Bank Bermasalah Setelah dari Merincorp, tepat saat krisis ekonomi melanda Indonesia, Sigit pun pulang kandang. Ia kembali lagi ke Bank Exim. Di sana dia ditugaskan untuk menangani sindikasi dan divisi penyelamatan kredit Bank Exim. Tugasnya makin berat ketika Bank Exim terpaksa melakukan merger bersama empat bank pemerintah lainnya, yaitu PT Bank Bumi Daya (BBD), PT Bank Dagang Negara (BDN), dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), dan menjadi bank baru dengan nama PT Bank Mandiri. Ketika itu dia dipercaya menjadi salah seorang eksekutif manajemen di Bank Mandiri, dengan tugas utama menangani restructuring unit. “Di sini saya menangani 70% - 80% portofolio kredit yang perlu direstrukturisasi, yang merupakan gabungan kredit dari empat bank tersebut,” tuturnya. Bukan itu saja. Sigit juga harus menangani sekitar 615 debitur korporasi besar yang harus direstrukturisasi kreditnya, serta puluhan ribu kredit menengah dan kecil. Oleh karena waktu itu adalah masa awal krisis, portofolio Bank Mandiri mayoritas adalah kredit bermasalah. “Dan ini menjadi tanggung jawab unit kami untuk melakukan restructuring , atau istilahnya work out dari kondisi ini,” jelas Sigit. Menangani bank yang bermasalah tentu bukanlah perkara mudah. Apalagi, ketika menangani proses restrukturisasi ini, organisasinya sendiri belum lagi terbentuk. Oleh sebab itu, sebagai langkah awal tugasnya, Sigit membentuk organisasi, merekrut orang-orang dari gabungan keempat bank tersebut dan membuat petunjuk kerja. “Jadi, bisa dikatakan kami mulai dari nol baik dari sisi hardware-nya, software-nya, dan dari brainware-nya. Dan ini saya rasakan sebagai suatu tantangan,” ungkap Sigit. Tantangan itu pulalah yang diakui Sigit sangat menguras pikiran, fisik, dan jiwanya. Apalagi, dalam penanganan kredit bermasalah ini, Sigit harus berurusan dan bernegosiasi dengan para kreditur yang memiliki karakter yang beraneka-ragam. Menghadapi persoalan ini, Sigit pun buka kartu. Ia mengaku bahwa di antara para kreditur bermasalah itu ada yang datang secara baik-baik dengan niat yang baik pula untuk menyelesaikan masalahnya. Akan tetapi, sekali waktu, ada juga yang datang dengan cara mengancam dan membawa-bawa nama orang-orang penting di negeri ini. Bahkan ada juga yang datang dengan menangisnangis meminta belas kasihannya. “Untuk menghadapi mereka, dibutuhkan kemampuan negosiasi yang cukup tinggi,” ungkap Sigit. Money & You Magazine

Dan untungnya, kemampuan negosiasi ini telah dimiliki Sigit, keahlian yang ia petik selama bekerja di perusahaan patungan Indonesia - Jepang. Dari situ pulalah Sigit belajar bahwa, dalam menangani kredit bermasalah, yang diperlukan bukan sekadar ilmu, tetapi juga seni. Sebab, masalah ini berkaitan erat dengan human interest. Sukses menangani restrukturisasi kredit di Bank Mandiri ternyata menjadi referensi bagi Sigit untuk menangani hal yang sama di PT Bank Internasional Indonesia (BII). Sebelum menduduki kursi sebagai presdir di bank tersebut, Sigit diserahi tugas sebagai ketua tim pengelola BII. Menurut Sigit, masalah yang dihadapi BII sifatnya menjadi multidimensi karena pengaruh kondisi eksternal, di mana negara juga sedang mengalami krisis. Untuk itu, pria yang mempunyai hobi fotografi dan menonton film ini lantas mengambil langkah-langkah yang dianggapnya strategis. Sigit membaginya dalam tiga tahap, yaitu tahap stabilisasi, tahap perubahan haluan untuk mengubah keadaan dari kondisi rugi menjadi untung, dan tahap transformasi guna membawa BII tumbuh ke depan menjadi lebih baik. Dalam rangka transformasi ini pula Sigit, bersama tim manajemennya, mengubah logo BII. Ungkap Sigit, dirinya berharap, dengan perubahan logo ini, akan makin mempertegas visi BII untuk menjadi bank lokal sejati yang berstandar internasional. “Program saya dalam 100 hari pertama di BII adalah mengadakan banyak kegiatan customer gathering dan employee gathering sampai ke cabang-cabang. Begitu pula halnya dengan teman-teman direksi lainnya, kami berbagi tugas,” terang Sigit. Bagi Sigit, ini penting guna membangun kepercayaan, baik bagi karyawan maupun para nasabahnya. Dalam kegiatan itu, Sigit bersama jajaran direksinya tak bosan-bosan menjelaskan mengenai program penyehatan perbankan yang ditempuhnya. Hasilnya? Sigit bersyukur bahwa per September 2002 BII sudah mulai membukukan keuntungan. Nilai non-performing loan (NPL)-nya pun mulai turun dari sekitar 60% menjadi 40%, bahkan kini mencapai angka di bawah 10%. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan BII dalam menarik dana pihak ketiga, dari yang tadinya sebesar Rp23,3 triliun menjadi sekitar Rp29 triliun. Menurut Sigit, angka ini bahkan lebih baik dari posisi sebelum krisis. “Bagi kami, ini termasuk indikator penting dari keberhasilan program tadi,” tambahnya. Kesuksesan Sigit dalam memimpin bank-bank bermasalah mengantarkannya pada satu kesimpulan, bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memberi motivasi dan mengajak semua pihak dalam organisasi yang dipimpinnya untuk mencapai misi dan tujuan yang sama. Caranya? “Membangun komunikasi yang baik, secara formal maupun informal,” Dikutip dari : Berbagai Sumber E. 05 Juni ‘09


H. 15 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin

TDW

Pikiran, Perkataan & perbuatan eliau selalu memberikan motivasi kepada banyak orang khususnya dalam bidang marketing. terkenal dengan kemampuannya memberikan motivasi bagi para audiens agar menjadi lebih baik dan untuk bagi yang ingin melakukan perubahan dalam kehidupan agar bisa lebih maju. Bagaimanakah kisah sukses dari seorang motivator No. 1 di Indonesia ini. Berikut adalah hasil wawancara Exclusive tim redaksi dengan Salah seorang motivator ternama ” Tung Desem Waringin ” :

Apa yang membuat pak Tung memutuskan menjadi ‘pembicara’. Apakah by design ataukah by accident? Pada waktu awal karir masuk di BCA, memang tidak terpikir untuk menjadi pembicara. Pada waktu mulai berkarir di salah satu perusahaan multinasional besar sebagai Senior Vice President, kemudian waktu itu ikut training, saat itu mulai terlintas, “Wah..jadi pembicara kelihatannya boleh juga”. Apalagi pada waktu dulu di BCA sering memberi training, hasilnya bagus untuk yang diajar, dan hasil angket dari peserta mencetak score tertinggi diantara pengajar yang lain. Nah, boleh dikata dari awal tidak punya cita-cita jadi pembicara, sejak sekolah juga tidak punya cita-cita jadi pembicara karena dulu juga nggak ada atau jarang profesi pembicara. Tapi kemudian setelah ikut seminar-seminar, kelihatannya jadi pembicara boleh juga, bermanfaat untuk orang banyak. Gongnya, waktu ikut seminar Anthony Robbins, jadi waktu ikut seminarnya Anthony Robbins di Hawaii, sebelumnya ikut Unleash The Power Within terlebih dahulu di Singapore. Nah, mulai diputuskan jadi pembicara. Tapi waktu itu putusnya belum putus-tus, masih kiwir-kiwir. Waktu ikut seminar Life Mastery 8,5 hari di Hawaii, saat itulah saya putuskan, “Yes, saya Tung Desem Waringin menjadi pembicara”. Jadi itulah, sejarahnya. Money & You Magazine

Bisa ceritakan pengalaman pertama kali ‘manggung’ Manggung secara resmi banyak, yaitu waktu jadi trainer di BCA, trainer dimana-mana, kalo pertama kali diminta maju ke depan yaitu waktu di SMA, wah..itu sampe kaki tangan gemeteran disuruh baca pengumuman, “..tanggal 17 Agustus tahun 1986..” Celaka, padahal waktu itu tahun 1984, jadi itu waktu kelas 1 SMA, akibatnya salah lagi “..Tertanda Kepala Sekolah tanggal 17 Agustus tahun 1986..” salah baca lagi padahal tahun 1984, saking gemeterannya. Kalo ngajar di depan kelas di BCA sudah sering, tapi kalo seminar publik pertama kali dulu di Gedung KONI, setelah selesai seminar Anthony Robbins langsung ngajukan diri kepada Columbia Furniture & Elektronik, Pak Leo Chandra, untuk ngasih seminar. Waktu itu sebagai pembicara tamu dari serial para pembicara, kasih gratisan. Jam 3 siang saya inget sekali, wah.. panas nggak karu-karuan, karena AC-nya mati dan ruangan tertutup, suara sound system nggak bagus, suaranya nggak sampe belakang, jadi saya bicara semangat sekali, gila sekali tapi suara nggak kedengeran, makanya langsung di “Huuu..huuu..” karena nggak kedengeran, sampe akhirnya mereka teriak “turuuun..turuuun..” Nah itu pengalaman pertama yang sangat luar biasa. Untungnya sudah punya cara bertanya yang diajarkan oleh Anthony Robbins. Prinsip-prinsip yang sudah diajarkan yaitu tidak ada kata gagal, yang ada hanya sukses atau belajar. Saat itu saya belajar bahwa AC sangat penting, dan sound system sangat sangat penting. Bukannya saya menyerah, tapi saya malah bertanya, “Supaya besok menjadi lebih baik, supaya besok menjadi lebih berani apa yang harus saya persiapkan?” Maka sewaktu saya turun dari atas panggung, saya langsung minta ke Pak Leo Chandra, “Bagaimana kalo kita adakan seminar lagi FULL saya yang incharge untuk acara”. Pembicara boleh dari mana-mana. Saya simpulkan tiap pembicara dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajarkan oleh Anthony Robbins. Datanglah kesempatan kedua, langsung di Balai Sarbini 4300 0rang, yang dibagi menjadi 2 sesi, sesi pagi dan sesi siang. Akhirnya acaranya sangat sangat sukses, setelah itu Columbia Furniture & Elektronik omsetnya nya naik 40%. Wow..seketika! Motivasi begitu pentingnya. Itulah pengalaman pertama kali waktu saya jadi pembicara. Apa yang membedakan TDW dengan motivator lainnya? Semua pasti punya kelebihan masing-masing. Tapi kembali lagi, dari saya pribadi saya tidak hanya mengajarkan bagaimana supaya bersemangat, bagaimana supaya positif thinking, karena saya merasa semangat dan positif thinking masih kurang kalo mereka tidak tahu caranya. Semangat.. semangat.. semangat.., caranya? Kalo tidak tahu kan nabrak tembok. Jadi kembali lagi yang membedakan Tung Desem Waringin dengan pembicara lain, selain mengajarkan positif thinking, Tung Desem Waringin juga mengajarkan negatif thinking. E. 05 Juni ‘09


H. 16 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Negatif thinking juga ada caranya dan penting ilmunya. Kalo tidak negatif, bagaimana anda bisa waspada. Banyak orang mengajarkan.. Harus semangat! Tung Desem Waringin juga ngajarin bagaimana semangat dan caranya bersemangat juga diajarkan. Salah satu kelebihan lainnya adalah Street Smart yaitu banyak ilmu-ilmu yang bukan tinggal di langit tapi Show Me The Money, tunjukkan hasil (Street Smart) bener-bener ilmu jalanan. Kemudian kelebihan yang lain adalah cara pembawaan saya yang menarik, kalau seminar berjam-jam anda hanya diam, bisa ngantuk. Tapi cara saya nggak, ada guncang buminya, ada lunjak-lunjaknya, ada pijit-pijitannya, ada sikut kanan sikut kiri, ada tangan kanan keatas tempelkan ke dahi sambil katakan ”masuk akal.. masuk akal..”. Kemudian ada satu sesi bukan hanya gembira saja, nyanyi bersama, tapi ada satu sesi kita nangis bersama, ceritacerita yang menyentuh hati sampai kita nangis bersama. Kemudian semangat lagi bangun lagi. Jadi selain materinya Street Smart, yang kedua cara menyampaikannya penuh semangat, penuh keterlibatan sedemikian sehingga orang langsung ikut terlibat, konsentrasi nya lebih nyantol, sambungan sel-sel otaknya lebih banyak karena terlibat secara gerakan dan fisik. Karena saya tahu perubahan bukan datang dari otak saja tapi perubahan datang dari emosi atau dari hati kita. Kelebihan saya yang ketiga adalah kuat, On and On terus. Maksudnya kuat adalah satu bulan bisa 52 seminar, padahal waktu itu adalah masa puasa. Kalo orang merasa sepi tapi kalo saya nggak, malah bisa 52 seminar. Inilah yang membedakan saya dengan yang lain. Perbedaan saya yang lain adalah banyak orang mengandalkan bicara untuk Inhouse Training, diundang. Kalo saya nggak, jadi saya tinggal mengadakan seminar kapanpun saya mau, jadi satu hari bisa 3-4 kali, jadi benar-benar jadwal full terserah saya, selain tentunya Inhouse Training. Itulah beberapa hal yang membedakan saya dengan pembicara yang lain. Anda sering membicarakan Anthony Robbin. Sebenarnya bagaimana pengaruh Anthony Robbin dalam membentuk Tung yang sekarang? Manusia itu punya magic moment atau titik pencerahan. Perubahan hidup saya 70% karena Anthony Robbins. Saya mulai kenal Anthony Robbins dari Book Vision Summaries (saringan buku) saripati buku-bukunya dia, Awaken The Giant Within, cerita tentang seorang dari tukang bersih-bersih WC (Janitor) dalam 12 tahun bisa menjadi dahsyat luar biasa. Naik helikopter pergi ke seminarnya. Saya tanya dalam hati ”Wow..Caranya?”. Nah.. dari rangkuman itu saya tertarik dan kemudian beli bukunya. Dan dari bukunya saya tahu, ini pelajaran yang saya dapat dari Anthony Robbins adalah bahwa manusia itu hanya cari nikmat menghindari sengsara. Nikmat dan sengsara adalah tuan dari kehidupan kita.

Money & You Magazine

Banyak orang tidak bisa mengendalikan ini akibatnya dia dikendalikan. Cari nikmat jangka pendek dan sengsara jangka panjang tidak peduli. Inilah ilmu yang paling penting dari Anthony Robbins bahwa orang-orang yang bisa membuat kenikmatan jangka panjang di tarik ke jangka pendek, supaya dia sengsara jangka pendek tidak terasa sengsara banget. Jadi nikmat dan sengsara ada tiga asosiasi. Satu asosiasi yang salah, yaitu nikmat jangka pendek dan jangka panjang sengsara tidak peduli. Inilah orangorang celaka dalam kehidupan nya. Rampok, pembunuh dan segala macamnya biasanya memakai cara yang ini. Asosiasi nikmat jangka pendek dan sengsara jangka panjang, dan dia tidak peduli. Yang kedua bahwa manusia itu kalau bisa sengsara jangka pendek tidak masalah asal nikmat jangka panjang. Misalnya ”Berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian, bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian”. Cuma problemnya otak manusia tidak di design seperti itu. Makanya yang tepat adalah asosiasi yang ke tiga, yaitu sempurna ”Berenang renang dahulu pesta kemudian”. Dari senang-senang itu kemudian menjadi senang kembali. Jadi hari ini senang besok senang kembali, nikmat jangka pendek kemudian nikmat jangka panjang nya. Nah inilah asosiasi sempurna, nah bagaimana mengaitkan suatu hal yang bagi orang lain menderita tapi bagi kita menjadi nikmat. Itulah ilmu yang terbaik dari Anthony Robbins yang saya dapatkan, yang bisa membuat saya maju hingga akhir ini. Kemudian saya banyak belajar tentang modelling. Ketika ada orang sukses, dan sukses itu bukan kebetulan semata. Sekali sukses bisa jadi kebetulan, dan berkali kali sukses meninggalkan jejak. Itulah ilmu tentang “Pain and Pleasure”. Yang kedua adalah ilmu modelling, ada orang sukses kita pelajarin copy paste dan modifikasi, amati tiru dan modifikasi. Kita bahkan bisa jadi lebih hebat dari sebelumnya. Ini pelajaran kedua yang saya dapatkan dari Anthony Robbins yang lsangat bremanfaat dan basic sekali dalam hati saya. Apa perbedaan antara Tung yang dulu dengan Tung yang sekarang? Di awal-awal karir saya sebagai pembicara itu mungkin yang melandasi saya adalah dendam positif. Yaitu ketika orang tua saya sakit dan saya tidak bisa membayar biaya rumah sakit semalam dengan gaji sebulan, dan saya fight untuk itu. Today, ketika saya sudah mencapai posisi keuangan bahkan bisa beli rumah sakitnya sekalian, saya fight nya beda. Mungkin bukan untuk dendam positif untuk bisa bayar rumah sakit lagi, bukan itu lagi, tapi sekarang lebih ke enjoyment. Sekali lagi orang yang bergerak hanya cari 2, ”Menghindari sengsara dan mencari nikmat”. Dulu menghindari sengsara sekarang sudah mulai enjoyment. Bagaimana saya kontribusi lagi lebih banyak, sehingga saya bisa hidup lebih panjang lagi dari sekedar waktu umur yang saya jalani. Karena ada kontribusi yang sudah saya kembalikan kepada masyarakat. Jadi dahulu agak lebih menghindari painful, sekarang cenderung ke enjoyment, bagaimana kontribusi lebih banyak lagi, membuat orang banyak lebih berhasil dan lebih sukses. E. 05 Juni ‘09


H. 17 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Siapa-siapa saja tokoh yang berperan dalam karir anda? Tentu saja tokoh saya yang pribadi adalah Papa saya. Dengan pertanyaannya, dengan situasinya, dengan positifnya dan negatifnya. Papa saya juga mempunyai negatifnya dan bisa membuat saya menjadi seperti ini. Kemudian yang berikutnya tentu saja Anthony Robbins. Kalau Mama saya, karena kasih sayangnya dan juga punya kesempatan tumbuh. Kemudian istri saya tentu saja, karena tanpa istri yang mendukung, problemlah dengan suami. Dia yang mendukung ikut seminar dan segala macam sampai jual properti saya segala macam. Punya tanah di jual, istri mengijinkan. Tapi itulah, butuh pengorbanan, dan istri saya mendukung tentu saja. Kemudian Robert T. Kiyosaki, sekarang malah jadi bersahabat dan berteman. Kemudian Jay Abraham, pakar marketing. Brad Sugars, kemudian Brian Tracy modelling hidupnya dia, kemudian Buckminster Fuller dan juga Mark Victor Hansen dan Jack Canfield dari bukunya yang sangat menyentuh hati. Sedangkan orang-orang lokal Bapak Hermawan Kartajaya, saya banyak belajar dan juga banyak tokoh-tokoh nasional. Manusia tidak ada yang sempurna. Inilah indahnya, semua mahluk Tuhan pasti ada kelemahannya masing-masing. Makanya saya ambil dari contoh yang terbaik. Jadi misalnya dari Buckminster Fuller, tentang keluarganya dan tentang kecerdasannya untuk jadi generalis yang jadi spesialis yang tahu banyak tentang kehidupan dan hukum alam. Dan juga Brian Tracy tentang keluarganya dan kehidupannya. Dan Anthony Robbins tentang memotivasi diri untuk semangat. Robert Kiyosaki, bagaimana properti dan bagus tentang pasif incomenya dan saya belajar itu. Dan mereka bagus di posisinya masing masing. Secara spiritual juga belajar dari Gandhi, Mother Theresa, Oliver Tham (partner saya dari Australia). Jadi banyak tokoh yang berperan dalam hidup saya yang mungkin tidak bisa saya sebutkan. Bahkan karir saya di BCA pun juga sangat berperan. Karena jika saya tidak pernah di BCA saya tidak akan seperti ini. Dan saya banyak belajar dari guru-guru saya disana, baik itu dari atasan dan juga dari karyawan. Dan tokoh yang berperan saat ini adalah asisten saya Diki, Herlambang, juga yang pernah jadi staf-staf saya, dan staff saya sekarang, begitu sangat membantu dalam karir saya, walaupun awalnya cuma satu orang. Apakah jejak sukses pak Tung ini bisa ditiru oleh orang lain? Atau jangan-jangan memang pak Tung punya bakat yang luar biasa. Saya percaya bahwa ada yang namanya bakat. Saya percaya ada yang namanya lingkungan. Tetapi saya lebih percaya kalau anda punya yang namanya GOAL untuk menjadi apa. Dan goalnya sangat jelas, tertulis dan sangat positif dan anda punya alasan sangat kuat untuk mengejar. Jika anda tidak punya sasaran yang kuat, anda tidak bisa. Dan tidak lupa anda belajar dari orangorang yang terbaik. 80% waktu kita belajar dari orang yang terbaik. Jika anda ingin sukses dan berhasil maka tentukan goal anda, juga alasan sangat kuat tanpa alasan kita akan rontok di tengah jalan. Dan dengan alasan yang kuat anda akan ”Take Action”. Apakah orang bisa sesukses saya?

Money & You Magazine

Bisa saja, kalau lingkungan dan situasinya persis seperti saya dan mau belajar seperti saya. Banyak orang ngomong ”Pak Tung Beruntung..”. Saya hanya bisa tertawa, ”Oh ya beruntung?”. Anda menjalani seperti saya, anda merasa bukan beruntung lagi, jika anda mau jalani dan bayar ongkosnya. Anda mau tidak? Mungkin orang lain tidak sesukses saya atau bahkan jauh lebih sukses, kita tidak pernah tahu. Orang tergantung situasi dan kondisinya. Seperti contohnya begini, saya kasih perumpamaan. Balap lari 100m dan misal ada (mohon maaf) orang tergolong ”Deki” pendek kaki, lawan dengan ”Carl Lewis” (Juara Olimpiade), tentu banyak kalahnya. Tapi kalau anda, ceritanya punya goal jadi pelari dan anda punya alasan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik. Kemudian anda belajar dari orang-orang yang terbaik di dunia ”Carl Lewis” dan yang lainnya. Anda tahu cara berpikirnya, Keyakinannya, cara latihannya, kemudian praktek secara tekun, mungkin anda tidak menjadi juara Olimpiade, tetapi minimal Juara Daerah. Atau anda minimal menjadi nomor satu, diantara orang Deki yang tidak punya goal jadi pelari, tidak punya alasan kuat untuk menang lari, tidak tahu strateginya, tidak berlatih. Bakat ”yes” sangat penting. Tapi inilah kondisinya, banyak sekali orang berbakat tidak menjadi apa-apa dan banyak sekali orang yang ”miss” bakatnya dan bisa menjadi orang sukses dan juara. Contoh lagi: Wilma Rudolph. Dia lahir kena pneumonia, paru-paru basah dan tidak bisa bernafas. Kemudian kena polio, waduh lebih celaka lagi. Dan diprediksi hidupnya beberapa bulan lagi. Ternyata keajaiban datang, dia hidup dengan paruparunya dan nafas susah. Oksigen tidak bisa banyak jadi tubuhnya kecil. Kemudian dia jalan juga tidak bisa karena dia polio dan kakinya kecil semua. Kemudian dia dikasih kaki besi supaya kakinya bisa lurus, jalannya peot. Sampai umur 12 pun dia masih pakai besi penguat kaki. Tahun 1960 dia juara Olimpiade, dapat beberapa medali emas di Olimpiade. Ternyata dia sangat-sangat luar biasa. Apakah dia berbakat ? Tidak. Dia latihan terus, kalau dari sisi bakat dia tidak bisa lari, orang dia polio. ”Syamsul Anwar”, folio tangannya tidak bisa tinju tetapi dia juara Indonesia. Bahkan ada Thomas Hearns yang akhirnya juara dunia 5 kelas berbeda, pernah dipukul tergeletak jatuh oleh Syamsul Anwar. Dia tangannya folio kecil sebelah tapi dia berlatih terus menerus. Sekali lagi, sukses meninggalkan jejak. Sekali sukses bisa jadi beruntung dan jika anda berkali-kali sukses, bisa meninggalkan jejak dan plus minus anda hasilnya sama. Inilah indahnya dunia. Terus terang saja, saya berhasil saat ini karena napak tilas apa yang dilakukan oleh ”Anthony Robbins” kemudian juga belajar dari ”Robert Kiyosaki”. Anda juga bisa Sukses! E. 05 Juni ‘09


H. 18 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Dalam rangka launching bukunya Marketing Revolution, Inilah negatif thinking, kalau anda negatif thinking sampai disini Tung menyebar uang dari langit. Ribuan orang kemudi- saja, anda tidak berani take action. Ilmu negatif thinking anda an berebut memunguti uang yang ‘jatuh’ dari langit. tanya, berapa besar resikonya, berapa besar kemungkinan terjadinya. Supaya resikonya jadi kecil dan kemungkinan terjadinya jadi kecil. Apa yang harus saya siapkan dan lakukan? Dengan sistem pertanyaan begini dan sistem berpikir negatif seperti ini. Keluarlah ide, ”bagaimana supaya lebih aman?” Oh.. uangnya harus lebih banyak dibanding yang berebut. Kalau uangnya lebih banyak maka uangnya seribuan saja, tapi jangan yang logam ”Nanti benjut juga ha..ha..ha”. Lima ribu dan sepuluh ribu. Kalo seratus ribu nanti orang berebut, gigit kuping, tonjok-tonjokan. Nomor satu prinsipnya supaya resikonya lebih dikit, uangnya harus banyak. Supaya uangnya lebih banyak berarti harus uang kecil. Orangnya jangan diberi tahu dahulu. Kalau dikasih tahu nanti berebut dan rame. Dan wartawan jangan diberi tahu dulu. Nah yang kedua supaya lebih aman lagi, supaya uangnya lebih banyak dan orang-orangnya jangan diberi tahu supaya tidak rebutan. Yang ketiga tempatnya harus aman, tidak boleh ada jalanan umum di kanan kiri. Nanti ada mobil berhenti malah tabrakan, jadi melanggar ketertiban umum. Saya kuliah hukum makanya saya tahu, tidak boleh melanggar ketertiban umum, tidak boleh melanggar undang-undang peraturan yang ada, tidak boleh melanggar kesusilaan. Kemudian kita cari lapangan, pada waktu itu kita bukan hanya dari sisi usaha tapi juga doa. Pak Diki doa dan saya juga doa, asisten saya jum’atan dan saya juga doa memohon kelancaran dan petunjuk. Akhirnya dapat tempat, yaitu Bandung di kasih acc, Serang di kasih acc, lalu di alun-alun. Saya tidak membolehkan karena bisa bahaya. Akhirnya dapat, yaitu lapangan Kopassus, jauh dari jalan raya dan di dekat komplek Kopassus semua jauh lebih tertib. Kita tidak kasih tahu penduduknya. Dari mana ide ‘menebar uang dari kapal terbang’? Kemudian anak-anak kita larang, jadi waktu itu ada anak-anak Sebenarnya ide awalnya tadi dari Richard Branson, yang yang ikut lari-lari, kemudian ibunya sampai minta maaf. Terus punya Virgin. Jadi dia pada saat launching pesakeamanannya juga kita siapkan dan wartawan juga kita tidak wat terbangnya, entah bank-nya, entah Virgin Cola-nya. kasih tahu. Jauh lebih aman dan resikonya lebih terkendali. Apapun dia selalu menggunakan cara yang luar biasa Dalam hidup ini selalu ada resiko, kalau anda berani dengan dan mendapatkan publisitas. Kemudian dari situ saya cara yang masuk akal dan meminimalkan resiko. Maka dari itu banyak baca buku dan banyak inspirasi. Makanya waktu kemungkinan sukses anda lebih besar. Maka anda jauh akan berlaunching buku pertama pun, saya pakai blangkon, naik hasil karena anda telah meminimalkannya. Dan kemungkinan kekuda seperti Jenderal Sudirman dan diliput stasiun telberhasillannya lebih besar karena anda telah mempertimbangkan evisi. Jadi idenya dari Richard Branson, karena itu saya resiko besarnya. Akibatnya serta besar kecil kemungkinan terjadi mendapat publisitas gratis dan branding dengan murah dengan uang yang lebih banyak. Dan kemudian ada satu lagi, izin meriah. harus lengkap. Ada izin tertulisnya dari Dinas Trantib, Kopassus dan khususnya dari Polres. Aman secara hukum dan aman secara Tidak takut ada kecelakaan. Jika saja ada orang yang prosedur, dan aman dalam pelaksanaannya. meninggal akibat berebut uang tadi, bukankah nama anda bisa ‘jatuh’. Apa tidak terlalu beresiko? Sebagian orang tidak setuju dengan tindakan itu. Komentar Saya punya ilmu bertanya kepada diri saya sendiri. Ilmu pak Tung? negatif thinking yang anda harus siap. Anda tidak perAda orang mau ngomong negatif boleh, itu sudah saya ramalnah negatif thinking, anda tidak pernah waspada. ”Ohh... kan di buku Marketing Revolution. Selama kontroversial tadi, saya bisa, bisa, bisa”, anda tidak waspada. Ada juga bisa, namanya efek ”INUL”. Inul harus terima kasih dengan Rhoma bisa tetapi melanggar hukum. Makanya pada waktu itu Irama. Kaya karena Rhoma Irama. Megawati harus terima kasih ketika ada orang, ”nanti kalau mati bagaimana?” Saya kepada Bapak Suharto, SBY harus terima kasih kepada Taufik tetap ada negatif thinking. ”Kemungkinan paling buruk Kiemas. Karena sempat dihajar kanan kiri dan akhirnya malah apa?” Kalau ada yang meninggal. jadi sukses seperti sekarang ini. Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09


H. 19 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Sekali lagi semua itu wajar saja. Kalo orang tidak suka, kan itu hak mereka. Orang saya juga tidak mengganggu mereka dan tidak merampok duitnya mereka. Kita tidak bisa benar-benar mengontrol pendapat orang. Kita kasih bunga, ada orang bilang, ”Pak.. terima kasih bunganya”, ada orang menerima sambil dicium dan berkata ”harum..”. Ada juga orang dikasih malah berprasangka buruk, ”Mau nyantet ya?” Ya haknya mereka. Jadi orang itu kan setuju tidak setuju yang tahu hanya mereka. Misalnya orang ngomong, ”Wah.. itu menghina orang miskin”. Saya tanya dulu apakah sudah disurvei, disitu daerahnya orang miskin. Tidak itu! ada orang naik mobil, parkir, lari pagi disitu dan tidak ada orang miskin, kalau ada orang miskin yang ikut ya boleh saja, karena tidak dibatasi hanya orang miskin. Kalau orang bilang itu menghina orang miskin, berarti dia yang menghina. Karena belum survei tapi dia sudah menuduh. Malah waktu itu ada politikus yang saling bantai, satu ngomong, ”Apa itu, itu menghina orang miskin..” Besoknya ada yang ngomong, ”Kamu yang menghina, ngasih juga tidak, tapi komentar saja”. Memang itu tidak menghina, karena ngasih baik. Orang masuk rumah sakit dan tidak dikasih itu baru menghina. Itu tidak ngasih malah komentar saja. Maka sekarang ada efek positif, saya di kalangan politik jadi laris diminta sana dan sini. Inilah yang terjadi ketika kalangan politik komentar, politikus yang lain juga komentar dan saya di kalangan politikus menjadi perhatian. Ada tokoh KPK yang komentar, malah saya diundang ngajar seminar di KPK. Kopassus komentar setuju tidak setuju dan akhirnya saya diundang ke Kopassus. Saya malah diundang Presiden RI Pak SBY di rumahnya di Cikeas dan malah di mintain bukunya dan saya kasih. Kemudian saya dikasih testimoni tertulis (terlampir) dan itu indahnya bukan main. ”So good.. Really good”. Seminar-seminar TDW selalu dipenuhi oleh publik yang haus dengan tips-tips menjadi ‘kaya’. Topik bahasannya meliputi selling, marketing dan investasi. Apa bedanya konsep marketing yang pak Tung tawarkan dibandingkan dengan model-model marketing yang sudah ada? Perbedaan yang paling mendasar bahwa marketing itu ada dua, Marketing di langit dan Marketing jalanan (pokoknya laku). Nah, saya marketing yang jalanan. Kalau misalnya marketing yang biasa.Biasanya mereka ada empat tahap, Tahap pertama adalah visi dan misinya apa. Tahap kedua mereka melakukan yang namanya Marketing Research, menganalisa ”SWOT”. Kemudian melakukan asumsi, kemudian mereka mulai melakukan perencanaan. Dan mengenai 4P, Product, Price, Promotion dan Place seperti apa? Dan Unique Selling Propositionnya seperti apa? Terus kemudian segmen dan targetingnya seperti apa positioning nya seperti apa. Kemudian mulai solusi marketingnya dan audit marketingnya. Kalau dari saya; apa pun boleh, yang penting laku. Jadi mulai membebaskan diri dari teori, seperti ilmu bela diri. Ibarat nya begini, bela diri itu banyak yang tertatih-tatih, seperti tinju tidak boleh nendang, terus kemudian taekwondo tidak boleh ninju dan tidak boleh gulat. Money & You Magazine

Sekali lagi semua itu wajar saja. Kalo orang tidak suka, kan itu hak mereka. Orang saya juga tidak mengganggu mereka dan tidak merampok duitnya mereka. Kita tidak bisa benar-benar mengontrol pendapat orang. Kita kasih bunga, ada orang bilang, ”Pak.. terima kasih bunganya”, ada orang menerima sambil dicium dan berkata ”harum..”. Ada juga orang dikasih malah berprasangka buruk, ”Mau nyantet ya?” Ya haknya mereka. Jadi orang itu kan setujbiasa.Biasanya mereka ada empat tahap, Tahap pertama adalah visi dan misinya apa. Tahap kedua mereka melakukan yang namanya Marketing Research, menganalisa ”SWOT”. Kemudian melakukan asumsi, kemudian mereka mulai melakukan perencanaan. Dan mengenai 4P, Product, Price, Promotion dan Place seperti apa? Dan Unique Selling Propositionnya seperti apa? Terus kemudian segmen dan targetingnya seperti apa positioning nya seperti apa. Kemudian mulai solusi marketingnya dan audit marketingnya. Kalau dari saya; apa pun boleh, yang penting laku. Jadi mulai membebaskan diri dari teori, seperti ilmu bela diri. Ibarat nya begini, bela diri itu banyak yang tertatih-tatih, seperti tinju tidak boleh nendang, terus kemudian taekwondo tidak boleh ninju dan tidak boleh gulat. Gulat tidak boleh mukul, gulat tidak boleh kena sikut, harus lawannya kelasnya sama. Praktek nya kalau anda berkelahi di jalan, ”wah.. anda bobotnya 30 kilo lebih besar dari saya, tidak boleh berantem sama saya”. Jadi bahkan akhirnya kalau kita ibaratkan di bela diri yang paling penting geletak. Yang penting kena. Banyak orang bilang Pak Tung berarti Hard Selling. Tidak, saya soft selling juga. ”Berarti Pak Tung tidak Branding?”. Salah, saya juga percaya branding. Nyebar uang itu kan proses branding juga. Tapi intinya branding seefektif mungkin, dengan biaya jauh lebih murah dari iklan. Marketing tradisional sibuk memikirkan branding. Dalam arti yang disini branding servisnya, kemudian Unique Sellingnya. Nah, branding seperti ini boleh tidak? Jawabannya boleh saja, tapi yang paling penting bagi saya adalah ”jualan apa tidak?”. Jadi saya waktu di tanya Presiden Direktur sebuah bank, dan dia bertanya, ”Pak Tung berarti Hard Selling?” Saya jawab ”Saya alirannya Deng Xiao Ping, yang menjawab ketika ditanya, wartawan ”Kok China yang aliran sosialis sekarang mengadopsi aliran kapitalis? Dijawab Deng Xiao Ping ”Mau itu kucing hitam atau kucing putih semua boleh, yang penting bisa nangkep tikus”. Saya juga pakai branding, selama orang mau beli. Kemudian kalau lebih jelas lagi bedanya apa sih? Marketing itu ada dua aliran lho: Satu aliran yang Mengingatkan, institusional marketing, awarness marketing. Kedua alirannya yaitu Menawarkan. Saya percaya branding, branding dan di tambah penawaran akan jauh lebih mengena. Saya melakukan hujan uang itu bagian dari branding, mengingatkan orang akan Tung Desem Waringin. E. 05 Juni ‘09


H. 20 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Tapi setelah hujan uang saya kasih iklan berjudul, ”Awas akan ada hujan uang kedua”. Orang pasti baca dan ingin tahu ”Dimana?” Nah baru dibawah judul tersebut saya beri penawaran: Gratis 5 CD audio. Gratis 2 tiket Seminar Financial Revolution 3 hari full senilai total Rp 10.620.000,bagi yang beli buku di toko buku terdekat sebelum terbit. Laris lah buku Marketing Revolution saya dapat Rekor MURI: 1. Buku Terlaris di Indonesia yang laku 38.878 buku di hari pertama peredarannya. 2. Buku Marketing Pertama di Dunia yang waktu di launching di liput lebih dari 125 mass media dari 5 benua. 3. Buku dengan Konsep Launching Terunik di Dunia ”Hujan Uang”. 4. Buku dengan Hadiah 5 CD Audio dan 2 Tiket Seminar 3 Hari.

Apakah model marketing yang pak Tung tawarkan cocok juga untuk produk-produk dari perusahaan multi nasional? Sangat cocok, super-super sangat cocok. Problemnya Multi Nasional hari ini terlalu banyak duitnya. Akibatnya mereka sibuk branding dan tidak pernah di ukur dan tidak pernah memberikan penawaran. Brandingpun bisa di test dan di ukur. Ini aliran Marketing Revolution saya, banyak orang iklan koar-koar tidak pernah di ukur hasilnya. Bangkrut dah, berapa biayanya pasang baliho di sana sini. Mana yang lebih menguntungkan dibanding dengan pasang iklan di koran, mana yang lebih menghasilkan, tidak pernah ukur. Ada yang bilang ”Nanti pak, ngukurnya setahun sekali..” Celaka!! Ini prinsipnya, sesuatu hal yang di ukur. Di ukur satu tahun dengan di ukur bulanan, bulanan hasilnya lebih tinggi, bulanan dengan harian, harian lebih tinggi, harian dengan jam-jam-an, Jam-jam-an lebih tinggi omsetnya. Iklan anda baru di ukur setelah satu tahun, ”Telat!” Terlanjur dana iklannya untuk serong dengan bintang filmnya. Money & You Magazine

”Wah.. Pak, branding kan tidak bisa di ukur?”. Siapa bilang? Itulah bedanya, saya bilang bisa di ukur kalau anda tahu caranya. Itulah Marketing Revolution. Kasih penawaran supaya orang datang dan memberikan respon. ”Iklan disini dengan iklan disana mana yang lebih efektif?”. Anda bisa ukur, hasilnya dahsyat. Kalau anda bisa ukur berapa biaya beli per customer anda, anda biaya marketingnya bisa unlimited. Kalau anda pasang iklan, misalnya biayanya 1 juta. Terus anda bisa menghasilkan penjualan 10 juta. Untung anda 20%, berarti biaya belinya 1 juta. Kebeli terus dan pasang iklan terus. Kalau anda masang 1 juta tidak ada yang beli, ya jangan di pasang lagi. Kalau begini ada yang bilang ”Tidak apa-apa, nanti kan branding dan lama-lama laku”. ”Telat!!” Kalau perusahaan multinasional mestinya lebih efektif dengan cara saya. Apabila dengan keadaan seperti ini, kalau dalam situasi krisis, anda branding-branding saja dan tidak pernah di ukur dan dikasih penawaran supaya orang take action,... alamat beli nya ntar sok ntar sok. Kalau branding orang inget dan kasih penawaran, orang yang take action tahu kenapa untungnya saya harus beli sekarang. Branding anda Sukses luar biasa. Inilah konsepnya. Investasi model apa yang menjadi favoritnya pak Tung? Favorit saya tentu saja investasi ke otak saya. Sebelum investasi kita harus tahu 3 jenis income. Satu yang menghasilkan Steady Income. Steady itu adalah saya aktif, steady saya dapat income dan income, yang stabil dan jangka panjang dan saya jadi kaya sungguhan. Yang kedua adalah Massive income, atau big opportunity.Jadi saran saya anda tetap punya income harian, tapi jangan lupa cari peluang-peluang yang begitu besar. Yang ketiga Pasif income, adalah income yang tanpa kita harus terlibat tetapi terus datang. tKemudian ditanya, ”kalau investasi?”. Tadi income ada tiga. Satu income yang steady yang daily income dan saya tabung dan akhirnya saya jadi kaya raya. Yang kedua big-big income, yang bisa saya dapatkan ”Flip Property” anda bisa untung banyak, inilah yang saya suka. Proyek-proyek yang besar modalnya kecil bahkan tanpa modal, dan punya peluang bisa boom, dapat duit besar. “I love this tot” Kemudian yang ketiga passive income. Setelah dapat steady income plus big-big income kemudian invest ke sesuatu yang menghasilkan passive income, tiduran pun anda dapat uang. Yang paling ideal adalah yang tidak pakai duit dan terus menghasilkan duit. Dari jenis spesifiknya sekarang saya invest di Emas, Perak, sekitar 20% dari uang saya , Property yang menghasilkan cash flow sekitar 50%, bisnis yang jalan tanpa saya sekitar 20%, sisanya di deposito dan sedikit di saham. Seberapa pentingkah menjadi kaya? (mengingat bagi sebagian masyarakat membicarakan kekayaan sedikit tidak sopan). Masalah uang itu bukan menjadi hal yang nomor satu dalam kehidupan saya. Saya berdoa dan berharap serta berusaha supaya orang-orang ikut seminar saya tidak menjadikan uang menjadi nomor satu dalam kehidupannya. E. 05 Juni ‘09


H. 21 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Kalau anda umurnya kurang 6 bulan lagi, ”masih mau nyari uang?”. Kurang 3 bulan, ”masih mau nyari uang?”. Kurang 1 bulan, ”masih mau cari kerja?”, ”masih mau dagang terus cari uang?”. Kalau saya Tung Desem Waringin ditanya, ”Umur anda kurang 1 bulan, Anda mau ngasih seminar?” Masih! Karena saya kerja bukan hanya untuk uang. Kalau bisa jutaan orang datang ke seminar saya. He..he..he. Gratis total tidak masalah, give something yang benar-benar berarti untuk orang banyak. Saya tanya, ”kalau waktu 24 jam sepertiga atau 8 jam untuk apa?” Anda bilang, ”untuk tidur Pak”, dan 8 jam lagi ”untuk kerja pak”, 8 jam yang lain ”untuk lain-lain pak, untuk makan, mandi, ML, macet juga minum” apapun banyak sekali. Pertanyaan saya, ”kalau uang bukan yang paling penting bagi kehidupan anda, kenapa sehari kerja 8 jam?” Inilah yang terjadi, kalau nomor satunya agama pasti anda setiap hari di Masjid, Pura ataupun di Gereja, itu yang paling penting dalam hidup anda. Keluarga nomor satu mestinya anda 24 jam dengan keluarga. Kalau anda bilang 24 jam saya berarti untuk orang banyak, berarti 24 jam anda kerja sosial dong, kenapa masih nyari uang. ”Tanpa uang saya susah hidup Pak”. Kalau begitu uang bukan nomor satu, tapi uang adalah sangat penting untuk di selesaikan lebih dahulu. Kalau urusan uang anda selesai misal anda sudah mendapat passive income, tidurtidur pun dapet 1 milyar per bulan. Anda boleh tidak 24 jam di Gereja terus atau di Pura, atau di Masjid? Kemudian anda mau 24 jam dengan anak-anak anda? Boleh! Kalau ditanya apakah uang membawa kebahagiaan? Inilah yang terjadi, banyak orang bilang ”Saya miskin saja juga bisa bahagia”. Lalu pertanyaan saya kalau anak anda sakit, istri anda sakit, anda tidak bisa bayarin, anda masih bisa miskin dan bahagia? ”Omong Kosong!”. Tidak bisa seperti itu. Kalau anak anda ingin sekolah, tetapi anda tidak bisa menyekolahkan, Apakah itu bahagia? Dalam kondisi umum anda tanpa uang masih tetap bahagia ”I believe that one”, tapi dalam kondisi tertentu anak sakit, anda sakit, isteri sakit. Anda tidak bisa bahagia lagi kalau anda tidak mampu membiayainya. Kita harus bisa memaksimalkan apa yang harus dimaksimalkan. Anda ingin fokus di agama, fokus saja. Lebih baik uang bekerja untuk anda dan anda tidak terikat lagi. Anda mau sosial dan 100% kerja sosial, anda mau merawat anak anda bisa. Dan inilah uang, adalah sarana bisa melakukan lebih banyak apa yang kita sukai.

Tetapi turunnya beda, orang miskin dan orang kaya gelombangnya beda. Orang miskin makan 10 kali atau 3 kali makan dan selebih nya puasa. Orang kaya juga begitu hari ini dapat US$ 5 juta dan besok US$ 1 juta. Tapi gelombangnya orang kaya beda dengan gelombang orang miskin. Ini hukum energi, nah apakah yang kaya pasti jadi miskin dan yang miskin menjadi kaya. Kalau kita ikut naik turun nya orang kaya. Mungkin tidak sewaktuwaktu dia miskin? Boleh. Kalau dia punya ilmunya pasti dia akan segera naik kembali. Hukum alam tidak bisa di tolak. Tidak semua orang miskin jadi orang kaya, tidak semua orang kaya jadi orang miskin. Ada yang lahir kaya, mati lebih kaya, ada orang lahir miskin, mati lebih miskin. Jadi naik turun tenang saja, kita akan terus belajar disana. Dan kita tetap positif bukan optimis. Kalau anda optimis yakin situasi pasti naik terus anda melanggar hukum alam. Dan kalau anda orang positif, ketika situasi turun dia siap dan siap untuk naik lagi.Positif itu beda dengan optimis. Optimis anda bisa kecewa dan bisa mati, kalau positif anda belajar bahkan saya percaya yang namanya hukum alam. Manusia dikasih badan selalu dikasih pelajaran. Alam semesta akan memberi pelajaran untuk kita agar kita belajar. Anda bisa optimis, anda terjun dari lantai 20 dan berbicara, ”Pasti hidup.. saya beragama kok, saya sembahyang dan berdoa”. Saya percaya Tuhan, Tuhan akan menyelamatkan saya. Ini pasti! Mati ya mati sungguhan. 3 hal yang abadi: Perubahan itu sendiri, Tuhan dan Hukum Alam ciptaan Tuhan. Belajar hukum-hukum alam, seperti tadi positifisme. Apakah saya selalu positif? Tidak. Jadi aliran positifnya juga boleh negatif asal kitanya tetap positif. Jadi boleh optimis selama anda tidak kecewa, kalau anda tidak mencapai itu. Alam mengajar anda, anda belajar sesuatu. Saya belajar suatu hal kalau belum mencapai yang saya inginkan, hukum alam apa yang saya harus pelajari. Pelajaran apa yang dari alam semesta. Karena manusia tidak ada kata gagal, yang ada sukses atau belajar. Kalau belum sukses berarti saya harus belajar. Ketika saya belajar sebenarnya saya sudah sukses dan dikemudian hari saya akan lebih sukses lagi. Walaupun saya sudah sukses saya juga harus belajar, sehingga besok lebih sukses lagi.

Dalam sebuah pembicaraan dengan saya (red..), Tung pernah berkata bahwa dalam kamusnya hanya ada dua kondisi, yaitu Dan apa pun jalani supaya bisa lebih baik. Selama hayat kondisi dahsyat dan dahsyat sekali. Kelihatannya mencerminkan dikandung badan, selama kita masih hidup kita terus belasuper optimisme. jar menjadi lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat. Jadilah Tung Desem Waringin yang ingin maju terus, apa pun tiPak Tung kelihatannya super optimis. Tidak berasa berlebi- tik mundurnya dipelajari terlebih dahulu agar lebih maju. han? Inilah banyak orang yang salah melihat Tung Desem Waringin. Apa tidak pernah takut? Tung Desem adalah orang yang positif bukan optimis. Dan saya Orang yang tidak pernah takut, dia tidak hidup. Ya saya mengenali ada satu hukum alam yang namanya naik dan turun, pasti pernah takut tetapi takut itu ada 2 macam. Takut dan saya juga mengenali bahwa setiap turun pasti naik, setiap pada tempatnya dan takut tidak pada tempatnya. Kalau naik pasti turun. anda sudah tahu bahwa ini tidak apa-apa, semua orang dan semua begini. Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09


H. 22 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Cuma bawah sadar, takut dan takut. Padahal semua tidak ada apa-apa dan baik baik saja. Itu namanya takut tidak pada tempatnya. Kalau seperti itu harus merusak pola dan itu dari “Anthony Robbins”. Melompat-lompat dahulu, rubah gerak dan ada perubahan menjadi berani. Dan ada juga takut pada tempat nya. Itu bahaya lo hati-hati. Kalau takut pada tempatnya tidak untuk menghentikan kita, tapi membuat jadi waspada dan siap-siap supaya kita lebih berhasil, masih ingat cerita saya ketika mau hujan uang ada takut tidak? Kalau tidak takut ya tidak waspada, jadi dengan takut kita jadi lebih waspada. Lebih hati-hati tetapi tetap mengambil langkah dan siap-siap lebih baik. Dan siap mencapai yang di angan kan. Semoga bermanfaat.

Mengingat kesibukannya, apa masih ada waktu untuk keluarganya?

Pak Tung-kan sibuk sekali. Enggak takut anak nanti enggak kenal sama ayahnya? Tidak lah.. Semua anak saya sangat akrab sama ayahnya. Jadi di awal karir, jaman dahulu memang betul saya sangat sibuk. 1 bulan biasanya cuma 2 hari ada di rumah. Sekarang sudah ditingkatkan 1 bulan 4 hari, 1 bulan jadi 8 hari. Kemudian setiap liburan juga main dengan anak. Secara waktu memang dialokasi. Hobi saya nganter anak sekolah, juga ngajarin anak. Kalau sama anak saya yang besar kita saling nulis agenda. Jadi setiap hari nulis agenda buat papanya demikian juga sebaliknya. Bahkan kalau ada teman-teman saya bertaPernah gagal tidak ? mu dan anak saya menyela, saya bilang, ”Sorry sebentar ya, Tidak ada kata gagal kok, yang ada hanya sukses atau belajar. saya beri waktu ke anak saya dulu, karena anak saya adalah Berarti tidak ada gagal yang ada hanya sukses atau belajar. prime customer dan asuransi masa depan saya”. Kalau belum sukses berarti harus belajar. Kalaupun anda rajin belajar itu sudah sukses. Kegagalan menurut versi saya yaitu apabila anda belum berhasil dan tidak mengambil pelajaran apapun. Tidak takut dibilang orang sombong? Pada dasarnya sombong itu relatif, jadi bagi saya ada tiga, 2 yang tidak boleh, dan ada satu yang boleh. Pertama sombong yang kosong dan tidak ada isinya, padahal tidak sungguh-sungguh, itu sombong kosong. Tidak boleh sombong yang negatif. Dia hanya sudah bisa mencapai prestasi tertentu tetapi hanya untuk menghina orang. Itu sombong yang tidak benar. Tetapi yang ketiga adalah sombong yang positif menginspirasikan untuk orang banyak. Istilah saya bukan sombong tapi lebih memberi inspirasi. Sering kali ketika saya menceritakan prestasi saya, bukan untuk menyombongkan diri tetapi untuk memberikan inspirasi. Pak Alex dulu susah tetapi sekarang Bank-nya jauh bisa lebih sukses. Itu inspirasi, apakah sombong? Tidak, itu sebuah inspirasi. Dan ketika kita Liburan favorit Bapak bersama keluarga apa? Kemana? menginspirasikan orang lain untuk sukses, kita terpancing Ke Bali, Bisa berenang dengan Dolphin, bermain di pantai. untuk lebih sukses lagi. Sampai saya beli villa di Bali. Liburan favoritnya bermain bersama keluarga dan tetap meluangkan waktu bermain berBagaimana terhadap orang yang didera kegagalan berka- sama keluarga. li-kali. Tidak mungkin ia tiba-tiba menjadi super percaya diri seperti pak Tung. Ada saran? Selain membaca dan mengajar, hobi pribadinya pak Saran saya begini, baca buku Berani Gagal karangan Billie Tung apa? P.S Lim. Dia juga mengalami ber kali-kali gagal. Nah bisa Ngantar anak sekolah, main dengan anak, tenis meja, Fotidak gagal berkali-kali dan langsung percaya diri, jawaban- tografi, kemudian menulis . nya bisa. Orang takut bicara di depan umum tiba-tiba langsung bisa. Berkali-kali di ”Huuuu” di depan umum, akhirnya Oke, pak Tung. Kelihatannya pak Tung sudah mendapberani. Mungkin tidak? Itu mungkin, itu cara-cara ”Anthony atkan segalanya. Apa sudah puas? Robbins” kalau anda mau, bisa diterangkan panjang lebar. Saya selalu setting goal lagi. Saya set a new standard yang Itulah pelajaran merubah seketika dari takut, dari trauma akan saya kejar. Dan itu akan saya kejar dengan bahagia. Dan berkali kali dan mendadak jadi percaya diri. Saran saya tung- apapun hasilnya saya akan syukuri dan pelajari supaya besok gu Buku Life Revolution saya atau anda cari CD saya 24 CD jauh lebih baik. Antara ambisi dan bersyukur tetap balance. Life Revolution.

Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09


H. 23 | Exclusive Dialogue | Tung Desem Waringin Cita-cita ke depannya ? Bisa ngarang buku Best Seller lagi sampai 50 atau lebih buku berikutnya. Sekarang kan baru 2 berarti minimal masih ada 48 buku. Saya list ada 10. Termasuk di 10 itu yang pertama adalah punya kota sendiri salah satu langkah saya yaitu dengan proyek Tanjung Lesung, yang kedua adanya Trust Fund. Trust Fund itu adalah satu yayasan keuangan untuk sosial, dan yang satunya untuk keluarga saya. Berikutnya ingin punya sekolahan dari SD sampai Universitas yang bermanfaat dan membuat orang yang lulus dari sana menjadi hebat dan sakti mandraguna. Kemudian ingin punya Panti Jompo juga dan Panti Asuhan. Saya banyak cita-cita, ini yang mulai dari diri saya dan juga untuk orang lain.

Spesial Testimonial For TDW : Susilo Bambang Yudhoyono ( Presiden RI )

Kalau nanti cita-citanya tidak tercapai bagaimana? Itu semua hak Tuhan. Jadi semua yang belum terjadi itu adalah hak Tuhan. Manusia bersiap-siap dan memohon, terus belajar dan take action menuju ke arah yang dicitacitakan. Ada pesan buat pembaca Money&You? Pesan saya belajarlah dari orang-orang yang terbaik dan juga bergaul dengan orang-orang terbaik, supaya mencapai apa yang anda impikan. Anda ingin punya Bank maka bergaullah dengan Pak Alex. Anda ingin punya sekolah bergaul dengan orang yang punya sekolahan. Kepingin punya galangan kapal bergaullah dengan mereka yang punya galangan kapal, belajar ilmu-ilmu mereka. Belajar dan bergaul dengan orang-orang yang anda ingin menjadi. Selalu ingat, prinsip semakin banyak memberi semakin banyak anda menerima. Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Untuk pembaca Money and You, terus fokus membuat steady income, dari opportunity big income dan alokasikan ke pasif income yang lancar dan aman. Passive income yang membuat anda terus tidak bekerja anda bisa terus hidup. Belajarlah kecerdasan keuangan. Karena itu adalah dari awal untuk mencapai apapun yang anda inginkan. Semoga bermanfaat. Saya Tung Desem Waringin mengucapkan Salam DAHSYAT.

Note : Untuk pembaca Money and You yang ingin mendapatkan 5 tiket gratis seminar Financial Revolution selama 3 hari full di Surabaya tgl 14-16 Agustus 2009, bisa kirim SMS nama alamat, alamat email ke 0811163873.

Money & You Magazine

E. 05 Juni ‘09


H. 24 | Karir | Tips Sukses Meniti karir Upaya - Upaya untuk Peningkatan

KARIR anyak pakar mengenai karir dan pekerjaan setuju bahwa waktu terbaik untuk mencari-cari pekerjaan baru adalah ketika anda masih nyaman dengan pekerjaan lama anda. Jika anda mulai merasa tak tertantang pada posisi anda yang sekarang, anda mungkin siap untuk promosi ke tingkat selanjutnya. Jika tidak ada kesempatan peningkatan karir di tempat anda bekerja, pekerjaan terbaik anda selanjutnya mungkin sedang menunggu anda di tempat lain. Sekarang ini, semua terserah anda untuk mengambil kendali dari pekerjaan professional anda dan pastikan anda berkembang dengan mulus pada jalur karir yang benar. Berikut adalah beberapa strategi jitu untuk menolong anda untuk memulainya : Bicaralah dengan boss anda. Duduklah dan miliki pembicaraan yang terarah dengan atasan anda mengenai masa depan anda di perusahaan. Pastikan bahwa anda menginginkan performa pekerjaan anda mencapai goals dari perusahaan. Bagikan gol karir anda sendiri dengannya. Boss anda akan menaruh respek dengan kepercayaan diri dan kedewasaan anda. Meminta lebih lagi.

Pertajam keahlian interpersonal anda.

Bekerja sukarela untuk menolong department lain atau tim lain atau cukup meminta tanggung jawab lebih lagi dapat menaikkan nilai anda dalam organisasi. Meminta untuk waktu tambahan juga menunjukkan minat dan keinginan untuk menolong department dan perusahaan untuk sukses.

Keahlian interpersonal yang kuat memainkan peranan yang penting dalam menghimpun respek dari boss dan rekan kerja anda; mereka juga bisa menarik perhatian dari orang luar yang mungkin saja membuka pintu kesempatan yang baru untuk anda. Jadilah orang yang mudah diajak bergaul. Menjadi pendengar orang lain yang baik, berlatihlah menjadi komunikator yang jelas dan efektif.

Menjadi sukarelawan untuk badan penasehat perusahaan.

Jadilah inovatif.

Jika anda memiliki karir yang sudah berada di atas apa yang seharusnya anda jalani dalam posisi sekarang, coba cari kesempatan untuk menjadi sukarelawan atau melayani dalam badan penasehat, dimana anda bisa membangun reputasi sebagai seseorang yang bergairah dan berdedikasi pada industri anda sekarang ini. Money & You Magazine

Jangan pernah takut untuk berpikir di luar kotak dan menaruh ketajaman bisnis anda dalam pekerjaan. Tetaplah mencari untuk solusi-solusi yang kreatif untuk masalah-masalah yang membuat anda dan boss anda terlihat lebih baik. ( Bersambung ke E. 06 ... ) Semoga bermanfaat !

E. 05 Juni ‘09




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.