1 minute read

Labota Tahun 2020

Next Article
Desa Labota

Desa Labota

Penggunaan lahan di Desa Labota mengalami perubahan yang sangat signifikan selama dekade terakhir. Perubahan guna lahan tersebut berkaitan dengan berdirinya kawasan pertambangan dan industri pengolahan nikel. Perubahan tutupan lahan yang terlihat yaitu sebelumnya merupakan peruntukan kawasan hutan berbukit berubah menjadi kawasan galian/tambang dan perluasan kawasan industri. Seiring dengan pertumbuhan industri juga menimbulkan tumbuhnya permukiman baru untuk memenuhi kebutuhan hunian untuk bekerja. Kegiatan lahan produktif seperti pertanian, perkebunan, dan peternakan sudah sangat minim karena perubahan penggunaan lahan dan dampak dari kegiatan industri.

Advertisement

(a) (b)

Gambar 3. 4 (a) Kenampakan Citra Satelit Desa Labota Tahun 2010 dan (a) Kenampakan Citra Satelit Desa Labota Tahun 2020 Sumber : Analisis Penyusun (2022)

Potensi kebencanaan yang terdapat di Desa Labota adalah ancaman bencana longsor dan juga bencana banjir. Adanya kedua potensi bencana tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi fisik dan sosial yang ada di Desa Labota. Daerah yang menjadi lokasi terjadinya bencana banjir berada pada Dusun I dan juga Dusun 5 Desa Labota. Banjir yang terjadi di daerah tersebut terjadi karena daya tampung dan daya dukung lingkungan yang tidak mumpuni seiring dengan pembangunan wilayahnya yang begitu pesat. Selain itu, cuaca yang tidak menentu disertai dengan jaringan drainase yang belum memadai juga menjadi penyebab terjadinya banjir yang melanda Desa Labota. Kondisi ini diperparah dengan pembuangan sampah yang belum dikelola secara maksimal yang seringkali menutupi saluran air sehingga pembuangan air hujan tidak berfungsi dengan optimal. Alih fungsi lahan yang terjadi di Desa Labota menimbulkan adanya ancaman bencana baru yaitu terjadinya tanah longsor. Banyaknya lahan yang dialihfungsikan tanpa didukung dengan perencanaan yang baik dapat menjadi pemicu semakin parahnya longsor yang terjadi. Ancaman bencana yang ada pada Desa Labota dapat diminimalisir dengan adanya mitigasi bencana yang tepat.

This article is from: