2 minute read

"Api Panggilan itu Berkobar Kembali"

Hari Orang Tua Medan Tamtama di Aula Seminari Mertoyudan

Fr. Robertus Aad Rianto | Sub Pamong Medan Tamtama

Advertisement

Pada tanggal 23-25 September 2022, seminaris Medan Tamtama menjalani home stay di paroki. Mereka begitu antusias dalam menyambut maupun menjalani acara ini. Hal itu sangat nampak dari kesungguhan mereka dalam mempersiapkan segala sesuatu, baik itu mengemas barang-barang pribadi, mencari informasi rute perjalanan, mengajukan anggaran biaya transportasi, hingga dalam hal yang tak kalah penting, yakni menyiapkan hati sebaik mungkin demi semakin siap menjalani acara ini.

Home stay memang menjadi salah satu acara yang ditunggu-tunggu di medan ini. Bagaimana tidak? Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk sejenak keluar dari seminari. Apalagi setelah 2 minggu sebelumnya, mereka bergulat dengan soal-soal PTS yang tidak mudah. Oleh karenanya, bagi mereka, home stay menjadi kesempatan untuk healing. Merilekskan pikiran sekaligus menimba semangat baru untuk nantinya kembali berjuang di tempat formasi ini.

Meskipun di satu sisi, home stay bisa dimaknai demikian, para seminaris sadar betul akan tujuan utama dari acara ini. Tujuan itu tidak lain adalah untuk semakin mengenal kehidupan imam di paroki, baik itu hidup keseharian, karya, suka duka, dan sebagainya.

Dengan tinggal di paroki selama 3 hari, mereka juga diharapkan dapat semakin terpanggil untuk turut memberikan diri bagi Kristus dan Gereja. Dengan kata lain, semakin mantap dan mencintai panggilan sucinya, yakni imamat mulia.

Selain home stay, di bulan ini para seminaris juga merayakan acara Hari Orang Tua (HOT). Ini juga menjadi acara yang mereka tunggu-tunggu sejak lama, sebabHOT ini merupakan HOT mereka yang pertama. Tahun lalu, di Medan Pratama, mereka tidak bisa merayakannya karena pandemi Covid-19.

Secara pribadi, saya merasa bersyukur setelah membaca refleksi-refleksi yang mereka buat pasca acara-acara tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa baik acara home stay maupun HOT telah membuat api panggilan mereka kembali berkobar. Bagi kami, para formator, hal ini merupakan kabar sukacita tersendiri.

Itulah pengalaman-pengalaman yang kembali mengobarkan api panggilan. Pengalaman-pengalaman yang bagi mereka seumpama persediaan air minum untuk melewati “Medan Padang Gurun” ini, medan di mana biasanya para seminaris mengalami fase kekeringan panggilan. Kembali berkobarnya api itu tentu tidak lepas dari peran para imam, orang tua dan umat yang telah menyambut, menerima, menemani, membimbing, mendukung, dan mencintai mereka dengan sepenuh hati. Oleh karenanya, kami, kepamongan Medan Tamtama, mengucapkan banyak terima kasih bagi para imam, orang tua dan umat yang terlibat di dalamnya.

salam dan saling mendoakan, Medan Tamtama

>>> Tampilan para Seminaris Medan Tamtama saat HOT.

This article is from: