Mathjalah 2015 Vol. 1

Page 1

M at h j a l a h Matematika juga punya majalah!

Cerita Pendek VOL. 01 NO. 01 April, 10th 2015 @Ellith_UGM

Aku Ingin Membekukan Waktu

by Ali Imron Filayaty Faqih

Muhamad Musta’in Mengenal lebih jauh sosok Ketua Himatika 2015. Apa saja isi pikirannya?

Event

Kompas Kampus HOPE (Himatika Opening Party and Expo)


2 o MATHJALAH/01/04

2  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Features 03 08 11 17

Prakata Elith Sambutan PimRed

04 10

Event Kompas Kampus

Profil Muhamad Musta’in

Event HOPE (Himatika Opening Party and Special Departement Expo) APOTEMA Tutorial Design Cara menyeleksi gambar di photoshop menggunakan quick selection tool CerPen Aku Ingin Menghentikan Waktu

12

22 24 26 29 33

Rubrik Horor Pengalaman Horor?

Lemmik (Lemma Komik)

Tantangan

Tips Gaje Cara Menghindari Orang Ateng

25

27 31 35

Sepik Corner

Cerita Horor Doppelganger

Rubrik Iklan

Happy Birthday

Quotes of the Month


MATHJALAH/01/04 o 3

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  3

PRAKATA ELITH (#SEMANGAT1234LEMMA) Assalamu’alaykum Wr. Wb. Halo, sobat pembaca sekalian! Kali ini MATHjalah kembali dengan tampilan baru yang diharapkan dapat lebih menghibur anda semua. Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Mathjalah edisi April ini. Disini, MATHjalah berisi akan berbagai hal yang baru, seperti yang dapat dilihat di daftar isi pada halaman sebelah. Edisi kali ini sekaligus menyambut masa UTS yang akan ditempuh oleh mahasiswa/i Matematika UGM, sehingga kami dari tim redaksi sepenuhnya mengucapkan“Selamat menjalani dua minggu UTS!”. Kerjakan dengan baik dan benar, jangan lengah dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Semangat Matematika! Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada siapa pun yang telah berkenan membaca MATHjalah ini, juga kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi banyak dalam penyusunan MATHjalah. Tanpa kalian, tentu kami tak berarti. Wassalamu’alaykum Wr. Wb. Redaksi Penanggung Jawab Damar Krisnandi Ramdan Pimpinan Redaksi Resti Anisa Lestari Fotografer Wisnu Damar Budimulia, Resti Anisa Lestari Desain Resti Anisa Lestari

Damar Muda

Damar Tua

Resti

Riri

Miranti

Artikel & Artistik Wisnu Damar Budimulia, Miranti Nabiylah, Marianne Eka Viari, Resti Anisa Lestari Business Development Miranti Nabiylah Penggembira Marianne Eka Viari


4 o MATHJALAH/01/04

4  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

PROFIL

MUHAMAD MUSTA’IN Nama : Muhamad Musta’in Panggilan : Musta (di kampus), Tawon (di rumah), ‘in (panggilan kesayangan dari sang Ibu) Status : Jomblo (yang mau daftar, silahkan dibuka pendaftaran) Tempat Lahir : Kudus Tanggal Lahir : 1 Desember 1994 Hobi : Bernafas-karena dengan bernafas kita bisa mengilhami kehidupan, menulis, dan membuat video Anak ke- : 3 dari 3 bersaudara Kelebihan : IT dan web design Kekurangan : Belum bisa me-manage waktu, pikiran, dan emosi Motto hidup : Mengusahakan yang terbaik untuk menjadi yang terbaik

Jadi, Elith kebagian peran (?) untuk mewawancarai ketua Himatika 2015, yaitu Muhammad Musta’in. Disini, Elith 2 dan Elith 3 adalah reporter yang bertugas untuk mewawancarai. Bagaimana alur wawancara tersebut? Simak di bawah ini! Elith (E) : Mas, kenapa sih mau jadi Ketua Himatika? Musta (M) : Sebenarnya pas bulan April atau Mei, aku udah dimajumajuin buat nyalon. Karena aku udah dikasih kepercayaan, jadi aku harus bertanggung jawab dengan merealisasikannya, yaitu dengan ikut mencalonkan diri sebagai ketua Himatika. Jadi aku tambah dengan pengalaman organisasi, searching juga untuk apa yang mau diomongin saat kampanye. Perasaan ketika jadi ketua Himatika itu campur aduk, senang apa yang kita perjuangkan membuahkan hasil, sedih karena merasa gak enak sama rival waktu itu, takut gak bisa melaksanakan apa yang diomongin waktu kampanye, khawatir kalau akhirnya akan mengecewakan orang-orang yang percaya sama aku, dan yang relah memilih aku. E : Apa motivasi Mas untuk menjadi ketua Himatika? M : Motivasi untuk menjadi ketua Himatika adalah aku pengen bisa membuat kebaikan dengan leluasa, bisa mengajak orang lain untuk membuat kebaikan itu, dan supaya bisa memberi manfaat bagi diriku sendiri maupun orang lain di sekitarku. E : Cara pemilihan PHPI-nya gimana? M : Jadi sebenarnya kriteria aku itu berdasarkan kemauannya untuk membuat Himatika menjadi lebih baik lagi. Pemilihan PHPI sebenarnya banyak kendala, karena angkatan

2013 minim SDM (Sumber Daya Manusia, red), hanya 50 orang. Emang agak bermasalah dan akhirnya dibantu Mbak Vina selaku SekJen (Sekretaris Jendral, red) dan Dewan Fornatur waktu itu, ada Mas Prima, Mas Fajar, Mbak Fathin, dan Mbak Uza, akhirnya PHPI lengkap saat hari pertama Mustika (Musyawarah Tinggi Himatika, red) padahal seharusnya hari-hari sebelumnya sudah ada. E : Susah engga milih staff yang sekarang? M : kriterianya hanya kadept (kepala departemen, red) yang tahu. Kalau aku melihatnya dari kemauan, komitmen, dan niat. E : Gimana pendapat mas tentang staff yang sekarang? M : Kece badai. Jujur aja pertama lihat angkatan 2014 menjadi kepanitian ultah Himatika itu buat aku kagum. Kreatif, pemikirannya rata-rata out of box, prospektif dan punya pandangan yang lain. Kerenkeren staff yang sekarang. E : Dulu kan Mas dari departemen Radian (Penalaran dan Pendidikan, red), apa suka dan dukanya? M : Sukanya banyak karena bisa merasakan pertama ikut organisasi, bisa sharing akademik dan belajar bareng mendapatkan hal baru. Dukanya banyak juga misalkan ketika ikut pekan radian ada banyak masalah sampai akhirnya


MATHJALAH/01/04 o 5

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  5

membatalkan SE (Studi Ekskursi, red). Ada masalah antar staff yang kebawa ke organisasi juga, tapi itu sudah berlalu. E : Love story-nya gimana, ya? M : Aku gak pernah dan gak mau pacaran tapi kalau dekat, iya. Kebanyakan ditinggal sebelum pacaran. Karena pacaran di pandangan remaja sekarang itu engga baik, cuma main-main saja dan aku gak suka main-main. Memang aku pernah dekat tapi itu hanya sebatas pengen kenal lebih jauh saja. E : Dulu Mas pernah gagal ke Jepang? Bagaimana perasaannya? M : Waktu itu 6 Desember 2013. Aku sudah menunggu-nunggu hasilnya, berharap semoga lolos, namun ternyata aku gak lolos. Jujur aku nangis terus sampai gak tidur semalaman dan keesokan harinya mataku bengkak tapi aku diam saja biar yang lain pada engga tahu, sayang akhirnya ketahuan juga. Mungkin itu jalan yang terbaik. Kalau misalnya aku diterima, aku engga bakalan jadi KaHim, bukan? E : Beberapa waktu yang lalu, foto Mas Musta mengenakan jilbab tersebar di kalangan anak Matematika. Foto itu diambil saat outbond KM FMIPA bukan, Mas? Kenapa mau pake jilbab? M : Karena gak ada yang mau dan mau siapa lagi. Ceritanya aku memang harus kayak gitu, soalnya yang lain pada menjaga wibawa semua. Aku orangnya gak terlalu mementingkan image dan wibawa. Lagi pula itu untuk senang-senang saja. E : Oh ya, Mas, cita-citanya apa? M : Kalau cita-cita sebenarnya belum ada. Kadang aku mengusahakan ingin jadi aktuaris. Yang pasti, cita-citaku paling utama adalah gimana aku bisa melakukan sesuatu yang mana aku bisa bikin orang lain senang, orang lain bisa melupakan semua masalahnya dengan apa yang aku lakukan. Itu bisa melalui tulisan atau membuat video. E : Apa harapan dan pesan untuk pengurus Himatika? M : Semoga Himatika bisa bikin kehidupan temanteman pengurus lebih baik lagi, dan teman-teman pengurus bisa bikin Himatika lebih baik lagi. Pesannya, tetap semangat, jaga kuliahnya, jaga akademiknya, jangan mentang-mentang ikut organisasi sibuk ini itu, malah ninggalin kuliahnya. Tujuan kita disini kuliah, terus tetap jaga komitmen dan niatnya di Himatika dan tetap jaga kesehatan dan ikhlaslah dalam menjalankan sesuatu karena

tanpa ikhlas, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Kesannya luar biasa. E : Mas ada rencana lanjut studi S2? M : Ada sih, pengennya ke luar negeri tapi kalau belum kecapaian mungkin S2-nya di UGM, sekalian benerin nilai TOEFL dan Bahasa Inggris-nya. Kalau misalkan ada kesempatan kuliah di luar, pengennya di Jepang dan di Jerman, soalnya Matematika di sana bagus. E : Religinya gimana? M : Sejujurnya aku merasa kurang. Aku merasa teman-temanku lebih mahir dalam bidang Agama daripada aku soalnya aku juga gak pernah ikut kegiatan berbau keagamaan secara intensif. Biasanya aku belajar dari temanteman. Ya, aku masih harus belajar banyak. E : Apa Mas sering pulang kampung? M : Jarang, sebelum aku pulang kampung aku mikir dulu. Kalau misalnya libur engga sampai tiga hari aku gak jadi pulang kampung soalnya biaya untuk pulang ke rumah itu pasti lebih mahal daripada biaya 3 hari di sini, tapi aku menemukan hari itu jarang sekali kecuali saat libur semester. Biasanya aku pulang setahun tiga sampai empat kali saja, Libur semester dan libur hari raya. E : Pernah merasa jenuh dengan kehidupan yang dijalani?


6 o MATHJALAH/01/04

6  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

anggota Matematika tidak ikut Himatika, rasanya ada yang kurang. Terus ikut Gamatika (Gadjah Mada Matematika, red) juga sebagai staff pengajaran. Sekarang aku hanya sebagai media penghubung antara Gamatika dan Himatika, juga sebagai penanggung jawab keduanya. E : Mas pasti punya tokoh matematikawan favorit, dong? Terus apa Mas punya quote yang bisa memberi motivasi pada orang lain? M : Tokoh matematikawan favoritku adalah Alkhawarizni, sang penemu angka 0. Quoteku, kalau kamu gak capek berarti kamu tidak sedang memperjuangkan apapun untuk hidupmu.

Sketsa wajah Mas Musta hasil karya Atika (Matematika 2014)

M : Pernah, cara mengatasinya ya dengan mencoba kegiatan yang membuat aku senang, misalnya nge-band atau nulis. Nah, yang aku suka dari menulis itu, kita engga menghadapi komputer terus tapi kita mengilhami lingkungan kita. Kita memandang sesuatu yang berbeda dari yang orang lain lihat dan dicurahkan melalui tulisan. E : Misalkan Mas lagi males kuliah, gimana caranya supaya engga males lagi? M : Aku anak yang anti bolos, tapi misalnya telat aku merasa engga enak untuk masuk. Sering banget malesnya, sering engga merhatiin dosen. Biasanya cuma dengerin sambil main HP. Sering ketiduran di kelas apalagi pas banyak kegiatan, tapi aku engga pernah izin keluar. Walaupun males aku tetap di kelas, dengerin saja. E : Mas ikut UKM apa saja? M : Waktu tahun 2013 sempat ikut LSIS (Lingkar Studi Sains, red) terus ikut Balairung Press tapi mengundurkan diri karena jadwalnya padat. Sebulan mengejar deadline semala seminggu full sampai pulang jam 12 malam padahal waktu itu aku belum punya motor. Tahun 2014 masuk Himatika karena gak enak kalau aku sebagai

E : Partner Himatika yang paling enak? M : Damar (2013, red), soalnya sekelompok 3A. Sering ngedit video sama dia. Sama-sama cowok, bisa enak nyambung. Kalau cewek kan mainnya perasaan, cowok mainnya logika, nah malah gak nyambung. Cewek pengennya dipekain tapi cowoknya gak peka apalagi aku kurang peka. Makanya aku lebih senang mainnya sama yang cowok. E : 3A itu siapa? Apa pendapat Mas mengenai 3A ini? M : Anak-anak autis, arti sebenarnya adalah abstrak, ambigu, dan absurd. Bisa dibilang itu teman main. Perintisnya adalah Reza, Damar, dan Riko. Mereka itu sering rusuhin status orang, karena aku sering dirusuhin sama mereka, aku jadi gabung dan akhirnya hancur semua. Urutan yang gabung setelah aku adalah Husein, Garry, lalu Farah. Arti 3A bagiku, aku nyamannya disana. Aku bisa menunjukkan sifat asliku ya di 3A. 3A terbentuk pas makrab 2013. Diagonal. E : Dari SMK kenapa memilih Matematika UGM? M : Memang aku dari dulu sukanya Matematika. Waktu STM, tanganku memang bukan tangan orang teknik. Pas teman-temanku pada bisa merangkai kabel, cuma punyaku sendiri yang hancur. Dulunya pengen masuk SMA supaya bisa lanjut kuliah, tapi karena keadaan ekonomi keluarga waktu itu gak bisa menopang biaya aku masuk SMA jadi aku terpaksa masuk STM karena lebih murah. Sebelum masuk STM, aku ditawari beasiswa dengan syarat harus ikut lomba-lomba. Waktu itu aku ikut lomba


MATHJALAH/01/04 o 7

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  7

Matematika namanya OSTN, udah sampai nasional dan Alhamdulillah dapat perak. Jadi, memang dari dulu aku suka Matematika. E : Nah, yang terakhir nih, Mas.... Karakteristik wanita idaman yang seperti apa? M : Akhlaknya yang paling utama. Kalau akhlaknya bagus, otomatis semuanya bagus. Manajemen waktu, emosinya bagus, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain dan dirinya sendiri. Lalu dia itu harus menarik. Satu lagi, enak diajak ngobrol. Ini mengutip dari katakata penulis favorit aku karena kalau kita sudah tua dan gak bisa apa-apa lagi, kita hanya bisa menghabiskan waktu dengan mengobrol. Saling terbuka dan saling mengerti.

“Kalo di fakultas atau jurusan lain belajar dan baca buku bisa ketawa dan itu menjadi hal wajar. Tapi kalo di matematika, baca buku diktat aja ketawa berarti ada kemungkinan apa-apa.

�

Wah, panjang juga ya? Setidaknya kita jadi jauh lebih mengenal Ketua Himatika yang sekarang ^^ Yang ingin menghubungi Ketuanya lebih jauh mengenai hal lain (terutama kalau ingin mendaftar jadi teman lebih dari dekat ), silahkan mendatangi sekre Himatika di gedung MIPA selatan! Semoga apa yang disampaikan ini bermanfaat bagi kita semua! (Miranti, Riri, Resti)

E : Cie yang lagi serius. Ngerjain apa, tuh? M : Nyiapin presentasi dari hatiku untuk hatimu~ atau untuk orang tuamu? E : *speechless*


8 o MATHJALAH/01/04

8  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

EVENT

KOMPAS KAMPUS Kompas TV mengadakan kegiatan kompas

kampus di beberapa universitas di Indonesia. Acara ini didukung oleh Harian Kompas dan Kompas.com. Kota yang terpilih untuk dikunjungi Kompas Kampus ialah Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Jakarta.

ANTRIAN YANG PANJANG, PADAHAL MULAINYA TIGA PULUH MENIT LAGI

Di Kompas Kampus ini, banyak acara yang seru dan bermanfaat tentunya. Diantaranya adalah talk show bersama Rosiana Silalahi selaku pemimpin redaksi kompas yang membahas isu-isu terkini, SUPER (Stand Up Comedy Seru), workshop jurnalistik, bazaar, serta audisi An-

“Per istiwa sekecil apap un itu, sepele apapun itu namun jik a menurut k ita semua orang harus mengetahuinya mak a k ita bisa membuatnya menjadi se buah ber ita.” chor Hunt. Untuk di kota Yogyakarta sendiri, Kompas Kampus diselenggarakan tanggal 13 - 14 Maret 2015 kemarin di Graha Sabha Pramana (GSP) UGM.

Kompas Kampus di UGM Diunggah : Senin, 02 Maret 2015 — Admin Commitee :

Humas UGM

Location :

G r h a

Sabha Pramana, UGM Contact

:

www.kom-

pas.tv/kompaskampus/ Website

:

ht t p: //

www.kompas.tv/kompaskampus/ Agenda

:

Friday,13

March 2015 - Saturday,14 March 2015

Kompas Kampus hadir di Yogyakarta! Banyak acara menarik yang bisa kamu ikuti di sini. Bagi mahasiswa UGM yang tertarik dengan dunia jurnalistik, dapat mengikuti workshop Drone Journalism Kompas TV, Kompasiana Blogshop dari Kompas.com, dan Jurnalistik

Harian Kompas. Mahasiswa yang tertarik juga bisa mengikuti audisi Anchor Hunt dan lomba Citizen Journalism. Ikuti juga talkshow bersama Rosianna Silalahi dan tokoh nasional, yang akan dimeriahkan oleh Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono. Serta

saksikan aksi lucu dari para komika handal, Uus, Beni, Fico, dan masih banyak lagi di Stand Up Comedy Seru (SUPER) Dikutip dari http://www.ugm. ac.id/id/agenda/231-kompas. kampus.di.ugm


MATHJALAH/01/04 o 9

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  9

Kebetulan kemarin aku (Miranti, red) sempat daftar Kompas Kampus ini (mumpung gratis) dan ternyata lebih dari 5000 mahasiswa dan masyarakat yang antusias dalam acara ini. Antriannya panjang ... banget. Padahal, acaranya baru akan mulai tiga puluh menit lagi. Sayang, aku gak bisa ikut semua acaranya huhu T_T Sedih.... Salah satu acara yang aku hadiri adalah talk show blog shop yang dibawakan oleh Pak Iskandar Zulkarnain selaku asisten manajer konten Kompasiana. Bagi yang belum tahu Kompasiana itu apa, Kompasiana adalah media warga dimana setiap orang dapat memberitakan peristiwa, menyampaikan pendapat serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun rekaman video. Orang-orang yang beraktifitas di Kompasiana disebut Kompasianer. Dalam acara Kompas Kampus ini, ternyata para Kompasianer yang berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya turut meramaikan acara. Talk show ini mengajarkan kita bagaimana cara kita untuk bisa masuk ke dalam dunia jurnalistik. Asalkan ada niat, waktu, dan mau belajar, kita bisa menjadi jurnalis yang handal.

ANGGI, SALAH SATU MAHASISWI MATEMATIKA YANG TURUT MENGIKUTI ACARA

BAND DARI SALAH SATU FAKULTAS DI UGM

Yang gak kalah seru dan menghibur, Kompas Kampus juga menampilkan beberapa mahasiswa/i UGM untuk mengisi acara. Ada yang nge-band, dance, tari tradisional, dan lainnya. Kompas Kampus juga mengadakan kuis berhadiah yang mengundang gelak tawa. Saat pengumuman nomor undian, tibatiba ada peserta yang maju, namun setelah dicek kembali ternyata nomor undiannya beda satu nomor. Hal itu membuat peserta yang lain riuh menyoraki yang maju tadi. Hal ini terjadi berulang kali sampai kami menertawakan sesi gila ini. Walaupun tidak mengikuti semua acaranya, aku merasa banyak ilmu dan keseruan yang tak tergantikan. Kompas Kampus selanjutnya diadakan di Universitas Airlangga di Surabaya, Universitas Hassanudin di Makassar, Institut Teknologi Bandung di Bandung, dan Universitas Indonesia di Jakarta. (Miranti)


10 o MATHJALAH/01/04

10  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

EVENT

HOPE (HIMATIKA OPENING PARTY AND EXPO) “Hope is the beginning. Build your dream, make it happen.”

Itulah tema HOPE (Himatika Opening Party and Expo) tahun ini yang dilaksanakan tanggal 22 Maret 2015 di ruang T2.01 gedung MIPA Selatan. HOPE ini adalah program kerjanya HIMATIKA yang bertujuan untuk memperkenalkan HIMATIKA, GAMATIKA dan departemen-departemen yang ada di HIMATIKA itu sendiri. Target dari HOPE ini adalah semua mahasiswa matematika yang masih aktif. Untuk acaranya sendiri setiap departemen menampilkan video-video perkenalan dan disusul presentasi oleh stafstaf baru. Departemennya antara lain AKSIOMA, APOTEMA, BINER, LEMMA, LINEAR, PRISMA dan RADIAN. Ditambah presentasi dari event terbesar HIMATIKA yaitu LMNas.

Selain presentasi, kita juga disuguhkan sebuah games dari panitia-panitia berbaju pink. Games-nya lucu dan kocak >< dan yang kalah akan mendapatkan hukuman yang pastinya mengundang gelak tawa. Ada juga penampilan dari komunitas dance matematika yang belum memiliki nama dan alunan lagu yang dibawakan oleh anak matematika 2014, Jordy dan Nanda. Sebelum kita memasuki ruangan panitia memberikan sebuah kertas kepada kita yang nantinya akan diisi dengan harapan-harapan untuk HIMATIKA kedepannya. Kertas tersebut digantung pada pohon harapan yang telah tersedia didepan ruangan. Jika ingin melihat pohon harapannya sekarang kalian bias langsung ke sekre HIMATIKA di sebelah barat gedung MIPA selatan. (Miranti)

Ketua Panitia : Agus Putranti SekBend : Putri Aprilita Hapsari Acara : Nian Anggraini (Koor), Ghozi Bimo Ruci, Iqbal Jundi Hammadi, Muhamad Fachruli Wahyujati Konsumsi : Safita Ema (Koor), Yuananda Aisyah PDD : Resti Anisa Lestari (Koor), Pande Made Dina Mayana Perkap : Indra Maulana Ikhsan (Koor), Galih Yudhitya Utama, Muhammad Azmi Fansuri


APOTEMA

Apotema merupakan salah satu departemen Himatika yang menaungi bidang minat dan bakat. Untuk tahun 2015, Apotema memiliki 4 program kerja yaitu pembentukan komunitas Himatika, Stand Up Comedy, Matematika Mau Sepedaan (MMS), dan Himacup (Himatika Cup, red). Apotema membentuk 6 komunitas yang terdiri dari futsal, badminton, volley, music, dance, dan supporter. Komunitas ini bertujuan untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa matematika FMIPA UGM. Di dalam komunitas ini, para anggota bebas menentukan jadwal latihan rutin. Komunitas tersebut sudah mempunyai penanggungjawab masingmasing dari anggota Himatika sendiri. Bagi yang ingin bergabung dalam komunitas ini, bisa langsung menghubungi PJ di bawah ini : - Mother’s Pray (futsal) -> Jordy (081808139335) - Vodka (volley) -> Yana (085654122358) - Badminton -> Nova (085711722716) - Math Music Squad -> Jefry (082371019996) - Math Dance Community -> Dewi (082247040384) - Mathemaniac -> Ayu (085725084262) Dalam waktu dekat ini, tepatnya tanggal 6 Juni 2015 akan diselenggarakan Stand Up Comedy Himatika (Suchi) 2. Suchi 2 ini akan dibuka untuk pelajar dan mahasiswa S1/ D3 se-Yogyakarta. Sudah pasti acaranya akan dipersiapkan secara matang dan dapat

MATHJALAH/01/04 o 11

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  11

memberikan kesan meriah. So, be ready guys!!

yang

Selanjutnya, kita punya MMS yaitu sebuah kegiatan yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa matematika dari seluruh angkatan untuk bersepeda bersama mengelilingi Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan ini diharapkan dapat memupuk rasa persaudaraan antar anggota Himatika. Nah, yang terakhir adalah event yang ditunggutunggu oleh seluruh anggota Himatika yaitu Himacup. Dalam acara ini akan ada berbagai pertandingan diantaranya adalah badminton, volley, catur, poker, PES, dll. Masing-masing angkatan dapat mendelegasikan anggotanya dalam Himacup ini. Pada puncaknya, akan ada pengumuman yang meraih juara umum dihitung dari jumlah medali yang dikumpulkan oleh setiap angkatan. Jadi, Himacup ini merupakan ajang kompetisi antar angkatan mahasiswa matematika FMIPA UGM. Program kerja Apotema yang telah disebutkan di atas tidak akan menjadi “sesuatu” tanpa kontribusi dari seluruh mahasiswa matematika FMIPA UGM. Jadi, siapkan diri kalian untuk berkontribusi. JANGAN PENJARAKAN BAKATMU!!!! Salam Apotema. (Dewi, Yana)


12 o MATHJALAH/01/04

12  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Pengen ngebuat poster cuma bingung bagaimana caranya? Tenang, photoshop merupakan salah satu aplikasi yang memadai kita untuk membuat poster keren. Bagaimana cara membuatnya? Mari kita belajar dari step per step ^^

Yang pengen tahu nama cowo ini siapa, namanya Yun Hyeong. Member iKon yang masih nunggu debut di Korea.

TUTORIAL

CARA MENYELEKSI GAMBAR DI PHOTOSHOP MENGGUNAKAN QUICK SELECTION TOOL

Pertama, buka photoshop kalian! Disini aku menggunakan photoshop CS5.


MATHJALAH/01/04 o 13

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  13

Buka foto yang ingin kalian edit! Cara membukanya klik file yang ada di menu atas, lalu klik open.

Setelah fotonya terbuka, arahkan cursor ke arah layer foto. Klik dua kali. Ketika muncul kotak dialog, langsung klik oke.

Lalu klik icon quick selection tool seperti pada gambar.


14 o MATHJALAH/01/04

14  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Atur size-nya agar sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Aku menggunakan size 14 disini. Di bagian ini, kalian arahkan cursor ke bagian yang ingin digunakan. Karena aku ingin memisahkan foto laki-laki dengan background di belakangnya, maka aku mengarahkan cursor ke badan sang lakilaki. Lalu lakukan seperti di bawah ini.

Setelah itu, tekan Ctrl + Shift + i di keyboard, maka garis putus-putusnya itu akan berpindah tempat (?) Lalu tekan Delete.


MATHJALAH/01/04 o 15

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  15

Tekan Ctrl + D pada keyboard.


16 o MATHJALAH/01/04

16  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Selamat! Kamu telah berhasil menyeleksi gambar secara cepat menggunakan quick selection tool. Pengetahuan ini bisa digunakan sekreatif mungkin. Contohnya :

Before

After

Selamat mencoba ^^ (Resti)


MATHJALAH/01/04 o 17

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  17

CERPEN Hei, ingatkah ketika tadi siang aku menumpahkan isi g el a s k u di dekatmu? Lalu kau tergopohgopoh menolongku, ingatkah?

Maka, dengan otak bebalku, aku sem akin ga m ang. Aku telah merasa kehilangan dirimu. Kau telah direbut oleh laki-laki berhelm berpenutup wajah itu.

“Hehe... temantemanku banyak yang ngolokin kita. M ereka bilang Mas suka sama aku. Hehe, apa-apaan coba... Ada-ada saja merek a itu.”

Aku ingin membekukan waktu, agar tak lagi muncul rindu.

AKU INGIN MEMBEKUKAN WAKTU

Hei, ingatkah ketika tadi siang aku menumpahkan isi gelasku di dekatmu? Lalu kau tergopohgopoh menolongku, ingatkah? Kau tak tahu maksudku, dan jika kau tahu, pastilah kau akan menggeleng-gelengkan kepala, sambil menggerutu, mengapa ada orang sebebal diriku. Hm, tapi kau tak tahu. Itu caraku, cara terbaik – dan cukup memprihatinkan – dariku untuk mendapatkan perhatianmu. Ingatkah ketika aku terjatuh – sebenarnya berpura-pura jatuh – dari sepeda tempo hari ketika kita bertemu di parkiran? Ingatkah ketika aku membelamu di papan tulis? Ingatkah ketika aku meminjamimu payung agar bisa pergi dari Kopma ke kampus? Semua memiliki motif yang sama: untuk mendapatkan perhatianmu. Kau telah menjarah hatiku. Samarsamar dalam ingatanku awal mula kau mencaplok hatiku. Aku

BY FILAYATI

rasa kita perlu kembali ke masa lalu, ke momen perkenalan kita. “Namaku Nur,” katamu malumalu. Kala itu kau mahasiswa baru. Seorang pengurus Himatika, yaitu temanku sendiri, yang kurang kerjaan telah menyuruhmu mewawancaraiku. “Iya, Nur. Ada yang bisa kubantu?” tanyaku sok kalem, sok cuek, sok keren. “Boleh wawancara nggak, Mas?” tanyamu. Masih malu-malu. Aku tahu batinmu tertekan. Kau menghampiriku sendiri, dan mungkin kau bertanya-tanya, mengapa harus aku yang jadi sasaran wawancaramu. Mengapa kau tak disuruh menginterogasi temanku yang ganteng itu saja, yang sedang minum es teh di bawah pohon sana? Kulihat peluh bertimbulan di dahimu. Jilbabmu basah


18 o MATHJALAH/01/04

18  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

oleh keringat, kau pasti penat. Kuiyakan permintaanmu dan aku balik meminta agar kau duduk di sampingku. “Terima kasih, Mas,” katamu, masih saja malu-malu. Kau menanyakan nama lengkapku, rumahku, sekolah asalku, hobiku, alasanku masuk Matematika. Semua kalimat-kalimatmu langsung menyerang pusat fokusku, menyeruak ke dalam kekagumanku, menyemburkan percikan ke dalam kalbuku. Aku terserang sejenis demam aneh, karena tiba-tiba hatiku bergolak. Di sana, mungkin, awal mula aku menyukaimu. “Mas, tanda tangan di sini.” “Oke.” “Boleh foto, Mas?” “Boleh.” Kita berfoto berdua. Itulah momen aku paling dekat denganmu, dan satu-satunya. Karena setelah itu, setelah kau berbalik meninggalkanku demi menyetor tugasmu pada si pengurus Hima, aku tak lagi, tak sekalipun, berada di dekatmu. Yang kulakukan selanjutnya adalah hal-hal norak. Kucari siapa dirimu di internet. Kucoba mengenal teman-teman yang sering bersamamu. Kuikuti ke kelas mana kau melangkah. Semua demi melihatmu, ingin tahu dirimu, ingin kenal lebih dalam, dan tentu saja, karena aku telah dirundung rindu. Kau tak tahu itu. Hingga suatu hari, entah kenapa, tak ada ombak tak ada hujan, kau tiba-tiba datang padaku. Aku sedang duduk di gazebo, menikmati kosongnya kuliah, ketika kau mendekatiku dengan wajah cemas. Di tanganmu tergenggam sebuah kertas. “Aku punya tugas, Mas. Kalkulus satu. Tolong ajarin, Mas.” Itulah suara yang keluar dari mulutmu, yang rasanya sudah sangat lama tak kudengar. Kunikmati sembilan kata darimu. Meskipun agak ragu, kulihat juga soal itu. Ah, soal limit fungsi. Ini tak lain perkara remeh temeh. Aku baru saja akan memintamu duduk di sampingku,

agar aku bisa menjelaskannya dengan gamblang, tapi kemudian temanmu datang, bilang bahwa kau dipanggil temanmu yang lain, dan temanmu yang baru datang itu menggantikan posisimu untuk menerima penjabaran dariku. Kau pergi dan aku menghabiskan sepuluh menit bersama temanmu. “Terima kasih, Mas,” kata temanmu. Aku hanya tersenyum, telah kehilangan selera untuk sekadar bilang ‘sama-samaaa...’ Minggu berikutnya kau datang lagi. Kali ini dengan masalah baru. ALE alias Aljabar Linear Elementer. Aku hanya tersenyum getir melihat soal-soal di tanganmu. Sesuatu yang di luar kemampuan otakku yang berkapasitas rendah ini. Kau mulai gugup karena aku tak kunjung bisa menyelesaikan soalmu. “Maaf, aku lupa, hehehe,” kataku, konyol, sangat tidak elegan. Kau tersenyum tipis mendengar kalimatku yang bodoh. Sejak saat itu, kau tak pernah bertanya lagi tentang apa pun padaku. Aku mulai bersedih. Rindu yang meletup-letup, penasaran yang melejit-lejit, rasa sayang yang mengembang, ditambah kesempatan yang lapang membuatku semakin sering mengintaimu. Aku menatap dari kejauhan kau yang sedang tertawa bersama temanmu, lalu serius belajar, tertawa lagi. Masuk kelas, keluar kelas, ke kantin, ke dalam perpustakaan, ke ruang transit dosen, ke lobby, ke parkiran. Semua aku ikuti. Memang, cinta dan gila mungkin sudah benar-benar tipis bedanya. Nah, inilah satu-satunya momen yang dapat kuandalkan. Setiap kau pulang kuliah, aku sengaja pura-pura duduk santai di bangku di pos satpam. Dari dulu aku tak pernah tertarik untuk ke situ. Tapi, sejak tahu kau pulang naik sepeda, aku tiba-tiba sangat bergairah untuk nongkrong di sana. Aku dan para satpam yang awalnya tak saling kenal, kini akrab selayaknya paman dengan keponakan sendiri. Aku bersenda dengan mereka, sering tertawa bersama mereka, hanya pada saat kau pulang. Mereka menganggapku orang menyenangkan,


MATHJALAH/01/04 o 19

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  19

pahlawan pembawa lelucon untuk kehidupan mereka yang cukup membosankan, terus menerus berada di area pos itu sepanjang hari, setiap hari. Mereka tak tahu, bahwa taktikku, motif dari seluruh gerak-gerikku duduk di pos satpam itu, tak lain karena dirimu. Karena aku ingin mengucapkan ‘hati-hati, Nur’ kepadamu ketika kau lewat sana. Dan ternyata aku benar-benar mendapatkan kesempatan itu. Kau lewat dan bilang, ”Duluan, ya, Maaass....” Kau melantunkan kata Maaass itu dengan nada berayun di tiga huruf a, bergelombang halus, membuat hatiku tak ingin berada di tempatnya, ingin terbang, memberontak. Suatu kebahagiaan yang aneh langsung menyerang. Kubalas, ”Hati-hati, Nur.” Dan kau tersenyum. Tak apalah kau meragukan kemampuan otakku dan tak pernah bertanya lagi gara-gara kejadian ALE itu, aku terima. Tapi, aku tak bisa bila sehari pun tak bertemu denganmu. Bahkan, aku yang dulu senang pada hari Sabtu dan Minggu, kini membenci kedua hari itu. Sebab mereka telah merampas kesempatan untuk melihatmu. Selanjutnya, keadaan benar-benar berubah. Di luar dugaan. Sepeda Polygon warna pink punyamu tak lagi tampak di parkiran. Rusakkah? Aku tak tahu. Tapi, kulihat kau tak lagi ke arah parkiran ketika usai kuliah, melainkan langsung lewat gerbang. Aku sudah pasang aksi di sana, sedang tertawa palsu demi menghargai lelucon seorang satpam, sementara mataku lekat pada setiap langkahmu. Kau tak menoleh padaku, tak seperti biasanya. Kau belok kanan, ke pintu keluar kecil yang langsung menuju Jalan Kaliurang. Seseorang telah menunggumu di sana. Seorang pemuda, dengan wajah tertutup helm. Hatiku mulai perih. Makhluk asing bernama cemburu langsung memukul telak kekhawatiranku. Aku menjadi paranoid. Lalu, yang aku tahu selanjutnya, kau berubah. Tanpa alasan. Kita tak pernah saling menyapa lagi. Aku ada, sering bertemu denganmu, namun rupanya

matamu telah dihiasi semacam dinding pembatas, sehingga kau hanya bisa melihat orang-orang selain aku. Mungkin aku telah menjadi serupa angin, terasa ada tapi tak bisa dilihat. Atau bisa dilihat, tapi kau tak menganggapku ada. Maka, dengan otak bebalku, aku semakin gamang. Aku telah merasa kehilangan dirimu. Kau telah direbut oleh lakilaki berhelm berpenutup wajah itu. Hatiku ngilu. Aku menjadi semakin konyol. Hal-hal yang tak biasa kulakukan untuk mendapatkan perhatianmu. Dulu aku berjalan kaki, tapi sekarang naik sepeda. Sehingga ketika kau ke parkiran, untuk mengantar temanmu menuju sepedanya, aku berpura-pura jatuh. Kau terkejut dan menolongku, tapi kau menolong dengan tatapan hampa. Kata-katamu terdengar sangat hambar, terdengar jelas bahwa itu bukan dari hatimu. Suara itu muncul lebih seperti tidak sengaja saja. Lalu ketika kau diminta dosen mengerjakan soal di papan dan kau tak bisa melanjutkan jawabanmu, aku – yang hanya sit in demi bisa sekelas denganmu– tiba-tiba menawarkan diri untuk membantumu. Aku maju, mengambil spidol di tanganmu lalu menjawab soal dengan lancar. Kau berterima kasih, tapi tak sebersit pun senyummumuncul. Kemudian, berganti hari, kita bertemu lagi di teras Kopma. Jogja sedang hujan deras sekali. Kau tak membawa payung, padahal kau ada kuliah saat itu. Aku sekonyong-konyong membeli payung baru di Kopma, karena aku juga tidak membawa payung. Tapi aku membeli payung baru itu bukan untuk diriku, tapi demi pelindung dirimu pergi ke Milan. Kutawari, kau bergeming. Tak mau, menolak berkali-kali. Tapi akhirnya kamu mau. Kau bawa payung baruku, berlalu, ke Milan. Besoknya temanmu yang mengembalikan payung itu padaku. Kau sendiri tak ada. --Hari ini, kuulangi kekonyolan. Aku pura-pura menjatuhkan es teh dari gelasku sehingga basah bajuku. Kau berseru dan mendekat, menawarkan tisu. Tapi ada yang beda.


20 o MATHJALAH/01/04

20  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Tatapanmu telah mulai berubah. Matamu telahbersinar berkilat-kilat, seakan membisikkan bunyi seperti ‘Kau tak apa-apa?’ atau ‘Hei, lama tak bertemu, apa kau baik-baik saja?’

beberapa minggu kau cuek padaku, bersikap dingin. Kau terasa sangat jauh. Tapi ada apa gerangan hingga kau terdampar duduk di sini? Tapi tak perlu aku bertanya, kau sudah menjelaskannya.

Aku tak menerima tisumu karena hanya ingin mendapatkan perhatianmu. Dan sudah kudapat.

“Maaf, ya, Mas. Maaf kalau aku agak cuek, agak lain akhir-akhir ini. Hehehe... Sebenarnya ini nggak penting buat kuomongin, sih hehehe...”

Sekarang sudah pukul sepuluh malam. Aku ingin tidur sambil sedikit berharap bisa mengulangi kejadian gelas jatuh siang tadi di dalam mimpiku. Ingin melihat kembali sinar di kedua matamu. --Beberapa hari kemudian.... Jarang kukunjungi tempat ini. Dulu waktu masih semester pertama, sering aku ke sini. Duduk melamun sendiri, kadang sambil mengerjakan tugas, juga sendirian. Angin sepoi-sepoi sering mampir, menerpa wajah, membawa kantuk, tapi tetap membuat nyaman. Aku rindu suasana itu.

Ah, tidak! Kau salah besar, Nur. Ini sangat penting, batinku. “Aku ada masalah di rumah. Papa Mamaku tengkar, salah paham. Rumah kacau. Aku tinggal di tempat kakakku. Cowok yang antar jemput aku itu kakakku. Sekarang rumah udah damai, Papa Mama udah baikan,” kau melanjutkan ceritamu. Syukurlah kalau udah berhenti bertengkar. Oh, jadi itu kakakmu? Syukurlah! Aku kira itu pacarmu! “Mas nggak apa-apa, kan? Nggak marah, kan?” tanyamu cemas.

Pagi tadi, aku juga di sini. Balkon lantai dua, tempatku berdiri sekarang. Kau tadi tibatiba datang menepuk pundakku. Senyummu terkembang. Aku terkejut dengan sapaanmu itu.

Nggak, Nur. Aku nggak apa-apa, meski kuakui aku spaneng menghadapi sikapmu.

“Hai, Mas Satria. Lagi ngapain?”

“Makasih, Mas,”katamu sambil menepuk pundakku.

Kulihat kakimu, ternyata menjejak lantai. Oh, tidak. Kau nyata, bukan hantu, bukan fatamorgana. Kau benar-benar ada, tersenyum padaku.

Lalu kita terjebak kembali dalam hening yang panjang. Kau tampak termenung pada barisan sepeda yang diparkir di bawah sana, sementara aku menahan sekuat tenaga gemuruh di dadaku. Ternyata selama ini aku salah sangka. Lalu aku merasa telah menelan kembang api. Di dalam sana, di dalam hatiku, jauh di lubuknya, di seantero kalbuku, aku merasakan kebahagiaan gegap gempita. Rasanya aku ingin benar memelukmu, tapi aku sadar bahwa hal itu akan membuatmu menempeleng wajahku. Aku juga ingin mengajakmu melakukan riverdance, tarian orang Irlandia, berketipakketipung di atas balkon ini. Ingin pula aku melafalkan untaian syair-syair cinta terhebat yang pernah dibuat para pujangga. Aku sungguh, benar-benar, sepenuh hati, merasa bahagia.

“Mas?” Aih, aku lupa menjawab sapaanmu. “Lagi nyantai, Nur.” Kau duduk di sampingku, menggantungkan kaki pada bibir balkon, persis sepertiku. Kita berdua samasama menghadap area parkir. Lalu kau mulai bicara. “Mas, sibuk apa sekarang?” “Nggak sibuk, Nur. Cuma kuliah aja.” “Oooh....” Lalu ada hening yang panjang. Aku sungguh penasaran pada perubahanmu ini. Padahal sudah

Aku menggeleng dan kau tersenyum.

“Mas...” katamu tiba-tiba. “Ada apa?”


MATHJALAH/01/04 o 21

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  21

“Hehe... teman-temanku banyak yang ngolokin kita. Mereka bilang Mas suka sama aku. Hehe, apa-apaan coba... Ada-ada saja mereka itu.” Byarrr! Nur, mereka tidak salah, mereka tidak mengada-ada!Entah mereka tahu darimana, mendugaduga darimana, aku tidak tahu. Aku memang suka sama kamu, sayang sesayang-sayangnya. Tapi aku lebih memilih jalan pendiam tapi bijaksana. Tak akan kuungkap-ungkap padamu. “Iya, kan, Mas?” tanyamu minta diyakinkan. Aku hanya tersenyum. Setelah itu kau pamit untuk masuk kelas. Aku sadar sekarang hari Selasa, kau ada kuliah sampai sore. Makanya aku ke sini lagi, hanya untuk memperhatikanmu di parkiran. Aku sedang melihatmu sekarang berjalan menuntun sepedamu, keluar dari area parkir motor, lalu kau mulai menaikinya. Kau kayuh dengan kaki jenjangmu. Aku tak lagi menunggu di pos satpam, tapi aku di sini. Ingin melihatmu pulang dari sudut yang berbeda. Aku ingin membekukan waktu, agar kau tak pergi kemana-mana. Agar saat seperti pagi tadi, saat kita duduk di balkon ini, dapat kuawetkan untukku sendiri. Melihat dan mendengarmu dari dekat. Atau, seperti sekarang, aku ingin semua benda di dunia ini berhenti bergerak, termasuk sepedamu. Hanya tersisa kau dan aku. Kau bingung, lalu celingukan ke sana ke mari, bertanya mengapa semua benda menjadi statis. Lalu kau akan melihatku, di sini, memperhatikanmu. Aku ingin membekukan waktu, agar tak lagi muncul rindu.

Elith : Mas, ini siapa ya yang jadi Nur-nya? Based on true story-kah? :3


22 o MATHJALAH/01/04

22  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Bagaimana kalau suatu hari kita bertemu seseorang yang tingkat mengesalkannya melebihi batas kesabaran? Tenang, disini kita akan mempelajari bagaimana cara menyingkirkan menghindari orang-orang tersebut. Bagaimana caranya? Mari kita lihat!

TIPS GAJE

CARA MENGHINDARI ORANG ATENG (SOK TAHU) Pernah gak sih kalian punya temen atau paling nggak lawan bicara yang bener-bener bikin kalian emosi. Dengan lagaknya yang seakan-akan tahu semua, ngobrol ngalor ngidul (panjang lebar), dan kalian cuma bisa bilang, iya sambil melempar senyuman kecut ke dia? Jika iya simak baik-baik ini beberapa tips gaje berikut hanya buat kalian :

Langkah pertama jika dan hanya jika punya temen ATENG adalah abaikan dia. Anggap semua yang dia omongin itu omong kosong dan gak penting.


MATHJALAH/01/04 o 23

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  23

Cara selanjutnya jika kalian bertemu orang ateng disaat yang tidak tepat, misal pas kerja kelompok adalah jangan ambil pusing semua omongan dia.

Kalau udah didiemin berulangkali tapi gak mempan juga, ya udahlah pahami dia. Mungkin udah bawaan bayi begitu.

Cara terakhir bila kalian udah bener-bener gak tahan punya temen ATENG adalah ”Bicara”.

Gaje? Ya namanya juga tips gaje wkwk :v (Damar Muda)


24 o MATHJALAH/01/04

24  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

“Ak u k alau lagi lihat tuh malah ketawa-ketawa sendir i gak nger ti nih ak u lagi mimpi atau gak .”

RUBRIK HOROR

PENGALAMAN HOROR? Semua

orang pasti punya pengalaman horornya masing-masing, kan? Nah, di rubrik horor kali ini penulis mau sharing pengalaman temen-temen kita, nih. Dan yang paling seru temen kita ini bisa ‘melihat’ loh, jadi banyak cerita yang bikin bulu roma merinding. Tapi, karena keinginan mereka jadi gak bisa disebutin deh namanya, hehe…. Langsung aja yuk…..

Dulu, eyang aku pernah bilang pengen lihat cucunya tapi gak kesampaian ketika beliau meninggal. Nah, cucunya tuh aku, jadi yang pertama kali yang aku ‘lihat’ tuh ya eyang aku. Aku waktu kecil tuh gak tau mimpi atau gak aku liatnya, tapi kata ibu aku itu emang aku lihat. Sebenarnya aku lebih kuat ke pendengarannya, turunan bapakku. Aku kalau lagi lihat tuh malah ketawa-ketawa sendiri, gak ngerti nih aku lagi mimpi atau gak, itu yang selalu aku pikirkan. Tapi mereka gak ada yang ganggu sampe parah banget kok paling cuma ngikutin aja. Kalau cerita di Milan sih, aku pernah loh denger suara orang lagi mandi jebar jebur di WC cewek dakat sekre Himasta. Tapi aku diemin aja toh aku gak tau harus ngapain.

Gimana? Serem gak? Kalau gak serem silahkan kunjungi aja tempat-tempat yang disebutin di atas ^^ Siapa tahu bisa jadi narasumber berikutnya hehe (Miranti)

Aku tuh emang dari kecil udah bisa lihat. Dulu tuh aku ada teman khayalan yang sering aku ajak main, tapi waktu itu aku gak sadar kalau kami itu ‘berbeda’. Aku baru sadar tuh pas kelas 4 SD. Waktu itu lagi main petak umpet, aku terpeleset kepalaku nunduk, nah pas aku mau ngangkat kepala yang aku lihat tuh ‘seseorang’ tanpa kepala. Aku langsung syok terdiam sambil mikir gak jelas. Yang aku lihat sih biasa aja, maksudnya gak ada yang gangguin kok, tapi pernah kejadian aku melihat sesuatu berbentuk kera yang badannya dua kali lipat dari badanku dan itu aku gak bisa berkutik lagi sama gak bisa ngapa-ngapain. Aku juga pernah ada yang minta tolong, tapi dengan syarat aku harus menolong dia setelah dia menolong aku. Dengan polosnya, aku mengiyakan dengan minta tolong dia melihat jawaban ujian punya temen. Kalau kejadian yang ada di gedung MIPA sih aku pernah. Aku sering lihat di WC cowok yang di dekat sekre Himasta ada yang mainin air yang keluar dari keran. Dia juga sering hidup matiin keran kalau ada orang yang masuk ke WC sendirian. Terus di WC yang dekat masjid Milan tuh juga berat auranya. Aku aja gak berani masuknya hehe…


Sepik CORNER Tempat buat mereka yang mau disepik

MATHJALAH/01/04 o 25

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  25


26 o MATHJALAH/01/04

26  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Lemmik

Episode One : Penghuni baru Lemma

Bersambung...


MATHJALAH/01/04 o 27

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  27

CERITA HOROR

DOPPELGANGER Ada yang tau doppelganger? Kalau secara sederhananya sih doppelganger adalah kembaran kita di dunia lain. Ada rumor, jika kita melihat doppelganger kita sendiri maka tak lama lagi kita akan meninggal. Nah, disini penulis mau share cerita-cerita nyata yang ada di internet tentang doppelganger. Jadi, selamat menikmati. Istilah doppelganger-atau biasa ditulis sebagai doppleganger dan doppelgaenger, berasal dari bahasa Jerman yang merupakan gabungan dari kata doppel (double) dan ganger (walker). Term ini digunakan untuk mendeskripsikan sosok hantu yang berpenampilan sangat mirip dengan seseorang, namun lebih sering dikaitkan dengan kembaran jahat milik setiap individu. Kasus Dr. Wynn Wescott Pada tanggal 12 April 1888, di British Museum of London, sebuah laporan doppelganger menciptakan kehebohan di antara karyawan museum. Dr. Wynn Wescott dan Pendeta W.T. Lemon dijadwalkan untuk bertemu di ruang baca museum. Pendeta Lemon tiba beberapa menit lebih awal dan melihat Dr. Wescott sedang terlibat pembicaraan dengan seorang rekannya yang bernama Mrs. Salmon. Tak berapa lama kemudian, Mrs. Salmon dengan sopan mengucapkan salam kepada Dr. Wescott dan meninggalkan pembicaraan. Ia berjalan melewati pendeta Lemon dan juga memberi salam. Lalu, Mrs. Salmon menoleh ke Dr. Wescott untuk memberi tahu bahwa Pendeta Lemon telah tiba, namun ia terkejut karena menyadari bahwa Dr. Wescott yang tadi berdiri telah hilang. Pendeta Lemon dan Mrs. Salmon lalu bertanya kepada resepsionis dan petugas museum lainnya.

Mereka mendapatkan jawaban yang sama. Semua memang melihat Dr. Wescott masuk ke ruangan itu, namun tidak ada yang melihat ia meninggalkan ruang tersebut. Kaget dan khawatir, mereka mengecek ke rumah Dr. Wescott dan tidak disangka mereka menemukan Dr. Wescott sedang terbaring di ranjang, sakit dan tidak meninggalkan tempat tidurnya sejak pagi. Kasus Abraham Lincoln Kasus doppelganger lainnya yang juga termahsyur adalah kasus yang dialami oleh Abraham Lincoln. Kisah ini diceritakan oleh Noah Brooks yang mengaku mendengarnya langsung dari Lincoln. Diceritakan bahwa saat Lincoln terpilih menjadi presiden, ia menjumpai “dirinya” dengan dua wajah di ruang tamunya. Satu wajah lebih pucat dibanding yang lain. Ketika ia mendekatinya, bayangan itu menghilang. Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke sofa untuk beristirahat dan bayangan itu muncul kembali. Beberapa hari kemudian, bayangan dirinya dengan dua wajah itu kembali muncul, namun penampakan itu adalah penampakan yang terakhir kalinya. Ketika ia menceritakannya kepada sang istri, istrinya berkata bahwa dua wajah itu berarti Lincoln akan terpilih sebagai presiden untuk dua kali masa jabatan,

sedangkan wajah kedua yang lebih pucat menunjukkan kalau ia tidak akan hidup melewati masa jabatan keduanya. Entah darimana istrinya mengetahui hal itu, namun prediksinya terbukti benar karena pada tahun 1865, Lincoln terbunuh pada saat memegang masa jabatan kedanya. Kasus Emilie Sagee Dari antara semua kasus doppelganger yang ternama, mungkin kasus ini adalah kasus yang paling membingungkan. Kisah ini diceritakan oleh Robert Dale Owen yang mendengarnya dari Julie Von Guldenstubbe, anak kedua Baron Von Guldenstubbe. Pada tahun 1845, ketika Julie berusia 13 tahun, ia menghadiri sekolah von Neuwlcke, sebuah sekolah khusus perempuan di dekat Latvia. Salah satu gurunya adalah seorang perempuan 32 tahun bernama Emelie Sagee. Walaupun Ms. Sagee dikenal sebagai guru yang baik, beredar rumor di sekolah tersebut bahwa “kembaran” Ms. Sagee sering terlihat muncul dan menghilang di hadapan para murid. Pernah suatu kali diceritakan bahwa sementara Ms. Sagee sedang menulis di papan tulis, kembarannya yang


28 o MATHJALAH/01/04

28  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

sama persis muncul di sampingnya. Doppelganger itu meniru persis semua gerakan Ms. Sagee, bedanya ia tidak memegang kapur tulis. Peristiwa ini disaksikan oleh 13 murid di kelas tersebut. Yang lebih luar biasa lagi adalah kejadian yang terjadi pada hari berikutnya. Pada saat itu, 42 murid sedang berkumpul di aula untuk pelajaran menjahit. Ms. Sagee sedang ada di kebun dan jelas terlihat dari jendela oleh para murid. Tiba-tiba, doppelganger Ms. Sagee muncul dan duduk di kursi di depan ruangan. Seorang murid yang pemberani berjalan maju dan berusaha menyentuh makhluk itu, namun ia merasakan ada sebuah hambatan yang tidak terlihat menghalanginya. Lalu, doppelganger tersebut menghilang secara perlahan. Ms. Sagee sendiri mengetahui hal ini, namun ia juga tidak mengerti fenomena apa yang sedang berlangsung. Menurutnya, ketika doppelganger-nya muncul, ia bisa merasakan kelelahan yang amat sangat. Bahkan wajahnya berubah menjadi pucat pasi.

Yang merinding siapa hayo ‘-’ (Miranti)

There are two of you


MATHJALAH/01/04 o 29

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  29

TANTANGAN We

dare you to

...

A

C

B

D

Complete this mini-com! For example :


30 o MATHJALAH/01/04

30  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Mention

@Elith_UGM with hashtag #ChallengeElith The best one will get a prize~~~ We will wait! us on twitter


MATHJALAH/01/04 o 31

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  31

Ruang Iklan Coming Soon :

Pekan Radian

Studi Ekskursi

Coming Soon :

BATIK 2015


32 o MATHJALAH/01/04

32  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Ruang Iklan

Coming Soon :

SucHi 2


MATHJALAH/01/04 o 33

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  33

Happy (early

and late)

Birthday!


34 o MATHJALAH/01/04

34  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Happy (early) Birthday!


MATHJALAH/01/04 o 35

Exero 01, 5555  BLA BLA BLA  35

Quotes of the Month “Bukanlah seperti bilangan prima ataupun bilangan komposit. tetapi adalah 1 yang hanya bisa dibagikan kepada 1 orang saja #gombalmatematis” (Damar Krisnandi Ramdan, 2013) “Dan kenapa teori himpunan terlihat seperti sebuah cerita ._.” (Marianne Eka Viari, 2015)

“Mungkin hari ini kamu tersakiti, namun suatu saat nanti kamu akan tersenyum bahagia.” (Resti Anisa Lestari, 2015) “Banyak orang menyerah dalam perjuangan hidupnya. Mungkin dampak dari terlalu banyak cctv di sekitar kita.” (Wisnu Damar Budimulia, 2015) “Sejujurnya aku lupa kalau hari ini tanggal 25.” (Miranti Nabiylah, waktu ulang tahun dia tanggal 25 November 2014)

“Pengen menghindari dunia maya, tapi kok susah.” (Adhya Reza Setiawan, 2015)

Mau menghak patenkan quote-mu? Mention kita @Elith_UGM dengan hashtag #MyQuote Dipastikan quote kamu akan mnucul di Mathjalah ><


36  BLA BLA BLA  Exero 01, 5555

Masa lalu tidak akan pernah bisa dihapus karena itu masa lalu ada untuk dikenang seburuk apa pun ia Bersambung ke Mathjalah edisi Juni Nantikan kami


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.