MATHGAZINE Edisi 1 Back to Reality
Fun Fact Resep Makanan Sederhana
Teka-teki Silang Cerpen
i
Susunan Editorial Penanggung jawab Nurchamilla Agustia Richardus Bintang Dwi Widyanto Konten Banu Suharyadi Hana Nisrina Pratiwi Indriani Safitri Lisana Shidqi Aliya Lyra Ayukusumaningtyas Nurfina Wafi Ardillah Richard Tormin Octavian Tobing Editor Jerrico Nugroho Layouter Achmad Dzaky Ramadhani Usmita Surani Putri
ii
Da�ar Isi ii iii iv 1 2 3 5 7 9 10 12 13 14 15 16 17 18
iii
Susunan Editorial Daftar isi Kata Pengantar Profil Tokoh Nasional Profil Tokoh Internasional Isu Funfact Cerita Pendek Games Resep Sederhana Infografis Puisi Opini Percobaan Sederhana Komik Teka-teki Silang Daftar Pustaka
Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kami sehingga majalah dengan tema Back to Reality ini dapat disusun dengan baik. Majalah ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat serta memperluas wawasan warga Dusun Brajan dari berbagai kalangan. Majalah ini berisi berbagai macam informasi serta konten lainnya yang masing-masing memiliki manfaat tersendiri. Oleh karena itu, kami berharap agar ilmu yang didapat dari membaca majalah ini dapat menjadi bekal bagi para pembaca. Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 yang melanda dunia sangat memengaruhi tatanan hidup manusia di dunia. Lebih dari satu tahun COVID-19 melanda dan menciptakan banyak harapan dan optimisme bahwa pandemi ini akan cepat selesai. Dengan adanya COVID-19 ini menjadikan kita harus bisa beradaptasi untuk terus menjalankan hidup di tengah pandemi. Namun, pandemi ini bukan menjadi alasan untuk kita berhenti berkarya dan belajar. Dengan adanya pandemi ini, kita harus bisa terus berkarya dengan ide-ide yang kita miliki, salah satunya dengan penyusunan majalah bertemakan Back to Reality ini yang diharapkan mampu menambah wawasan untuk warga Dusun Brajan. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang terlibat atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk penyusunan majalah ini. Semoga majalah ini dapat membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan minat baca masyarakat Dusun Brajan. Apabila ada yang kurang berkenan, kami mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami nantikan untuk kemajuan bersama. Yogyakarta, April 2021 Tim Redaksi
iv
Profil Tokoh Nasional Pak Kasur Kalian tahu tidak siapa pencipta lagu Sepedaku dan Naik Delman?
Beliaulah yang membuat, Pak Soerjono atau lebih dikenal dengan nama Pak Kasur. Pak Kasur lahir pada 26 Juli 1912 di Purbalingga, Jawa Tengah. Nama Pak Kasur berasal dari sebutan Kak Soer yang biasa digunakan oleh anak buahnya di Gerakan Kepanduan. Melihat potensi dalam diri Pak Kasur muda, rekan-rekannya sesama guru menyekolahkannya ke HIK atau sekolah pendidikan guru di Bandung dengan dibiayai oleh yayasan tersebut. Kota Bandung menjadi awal dari kisah romantis Pak Kasur sebab di sana beliau akan bertemu Sandiah, gadis yang kemudian dikenal sebagai Bu Kasur.Setelah Indonesia merdeka, beliau mengasuh anak-anak di Radio Republik Indonesia dan menciptakan beberapa lagu seperti Naik Delman, Bangun, Sepedaku, Kebunku, Balonku, Potong Bebek Angsa, dan lain-lain. Ketika TVRI mulai mengudara pada 1962, Pak Kasur beserta istrinya yaitu Bu Kasur bersama-sama membawakan acara Arena Anak-Anak, Mengenal Tanah Air, dan Taman Indria Bu Kasur. Bersama Bu Kasur, beliau mendirikan sebuah taman kanak-kanak yaitu Taman Kanak-kanak Mini di rumah mereka di Jalan H. Agus Salim, Jakarta.
1
Profil Tokoh Internasional Karl Drais Karl Drais dikenal sebagai penemu sepeda lahir pada tanggal 29 April 1785 di Karlsruhe, Jerman. Penemuan sepeda oleh Karl Drais ini sebenarnya adalah sebuah hobi yang ia lakukan pada waktu luang saja. Hobinya merancang teknologi mekanik ini akhirnya membuahkan hasil yakni laufmaschine atau dalam bahasan Indonesia yaitu sepeda roda tiga. Setelah ia berhasil membuat rancangan sepeda roda tiga, ia tak puas begitu saja dengan temuannya tersebut. Ia merasa bahwa sepeda roda tiga masih kurang efektif terutama untuk medan yang cukup berat. Draisine atau nenek moyang dari sepeda roda dua yang kini kita kenal akhirnya ditemukan oleh Karl Drais. Karl menyebutkan bahwa sepeda roda dua ini jauh lebih efektif daripada sepeda roda tiga temuan sebelumnya. Selain itu sepeda roda dua ini juga dapat melaju lebih cepat dari temuan sebelumnya. Sebab dari penemuannya adalah adanya anomali iklim 1816, tahun tanpa musim panas disebabkan karena letusan maha dahsyat Gunung Tambora di Indonesia menyebabkan transportasi di Eropa terganggu akibat kegagalan panen dan kelaparan kuda. Itulah penyebab dari penemuan Drais yang berupa sepeda beroda tiga tersebut.
2
Isu ADAPTASI DENGAN “KONDISI BARU” HADAPI PANDEMI Tahun 2020 bisa kita semua ibaratkan sebagai tahun kepanikan, kecemasan, dan ketakutan bagi seluruh penduduk dunia. Hampir di seluruh belahan dunia terkena dampak dari virus corona ini. Virus yang gejalanya hampir mirip dengan flu ini, proses penyebarannya sangat cepat. Dengan penyebaran yang sangat cepat, maka virus corona yang awalnya hanya sebagai epidemi kini berubah sebagai pandemi. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pada bulan Desember 2019 lalu tepatnya di Wuhan, China. Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama dengan virus penyebab severe acute respiratory (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS). Sejak terdeteksi adanya kasus positif corona di tahun 2020, jumlah kasus positif corona semakin hari semakin bertambah. Pada tahun 2021 ini, kasus positif corona pun masih ada dan belum bisa dipastikan pandemi ini akan berakhir kapan. Berikut terdapat data banyaknya kasus positif corona. Per 31 Januari 2021, jumlah pasien positif corona di tanah air sebanyak 1.066.313 orang, bertambah 14.518 orang (1,38%) dibandingkan sehari sebelumnya. Tambahan pasien baru sebanyak 14.518 orang dalam sehari adalah rekor tertinggi sejak virus corona mewabah di Indonesia. Pada bulan Februari 2021, kasus positif corona menurun hingga 23,51% dibandingkan dengan Januari. Tercatat kumulatif, kasus positif corona pada bulan Februari berada di 256.320 kasus dalam sebulan. Kemudian, pada 31 Maret 2021 kasus positif Covid-19 bertambah 5.937 sehingga total kasusnya yaitu 1.511.712 kasus. Pada 21 April 2021, kasus positif bertambah 5.720 kasus sehingga total positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.620.569. Total kasus positif Covid-19 ini terhitung sejak 2 Maret 2020. Dengan kondisi yang sekarang ini, kita dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru. Segala kegiatan belajar mengajar sekarang dialihkan menjadi daring. Kita mulai terbiasa dengan mencuci tangan, setiap tempat-tempat umum sekarang sudah menyediakan alat pengecek suhu. Pembatasan jarak saat berinteraksi dengan saksama. Penggunaan masker juga merupakan hal yang wajib kita lakukan ketika hendak keluar rumah. 3
Inilah waktu kita untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru sehingga bisa melewati pandemi yang telah menyebar secara global. Perubahan hidup memang sering kali membuat kita tidak nyaman apalagi perubahan ini cenderung berjalan dengan cepat dan mengagetkan. Namun, masalah ini harus kita hadapi dengan cara sabar, tenang, berpikir positif, dan tentunya harus beradaptasi dengan kondisi yang baru. Kita harus mulai berpikir untuk memulai kehidupan yang baru dengan cara-cara yang baru pula. Perubahan tersebut bisa dilakukan dengan kreativitas dan kegigihan untuk membuat cara-cara baru tersebut relevan dengan kondisi baru saat ini. Ada beberapa kompetensi SDM yang harus dimiliki agar relevan untuk kita implementasikan sehingga dapat bertahan dan melewati kondisi pandemi ini, yaitu: 1. Berpikir Kritis dan Memecahkan Masalah Pada masa pandemi ini, kita sebagai masyarakat dituntut untuk mampu memahami masalah yang saat ini sedang mengguncang dunia. Tentunya, di era digital ini banyak sekali informasi-informasi yang harus kita saring terlebih dahulu sebelum menyebarluaskannya. Selanjutnya, kita juga harus mampu untuk mengoneksikan informasi satu dengan yang lainnya dan menemukan solusi yang tepat untuk memulai kondisi yang baru ini. 2. Kreativitas dan Inovasi Karena adanya pandemi ini cara-cara lama sudah tidak relevan dengan kondisi baru ini sehingga kita dituntut untuk menemukan gagasan-gagasan baru dan inovasi-inovasi baru. Sekarang ini, semuanya serba digital sehingga inovasi yang terkait dengan teknologi sangat berperan dalam menghadapi kondisi baru ini. 3. Kolaborasi Pada masa pandemi ini, kita dituntut untuk bersinergi, bekerja sama antar satu sama lain, beradaptasi dalam berbagai tanggung jawab dan peran serta kita harus saling menghargai berbagai perbedaan pendapat. Kolaborasi ini akan dapat memunculkan berbagai kelebihan yang dapat memunculkan keunggulan kompetitif. 4. Komunikasi Di masa pandemi ini, kebanyakan komunikasi dilakukan secara virtual. Sehingga sering terjadi kesalahpahaman antarlawan bicara. Oleh karena itu, kita dituntut untuk berkomunikasi dengan cara menyampaikan informasi secara jelas, transparan, dan rinci sehingga dapat tersampaikan dengan baik dan tidak salah persepsi. 4
Fun Fact Aroma Hujan
Sering kali saat kita berada di luar rumah di saat hujan baru, kita mencium aroma udara yang begitu khas. Aroma ini bukan berasal dari air hujan, melainkan berasal dari tanah yang lembap. Seorang ilmuwan Australia menjelaskan proses munculnya aroma khas yang biasa disebut sebagai petrichor (petrikor). Petrikor berasal dari berbagai senyawa kimia yang harum, yang berasal dari tanah dan tanaman yang mengandung Actinobacteria yaitu bakteri-bakteri yang kebanyakan tinggal di dalam tanah. Actinobacteria menghasilkan sebuah senyawa organik yang disebut sebagai geosmin yang memengaruhi munculnya aroma petrikor yang dapat dideteksi oleh hidung manusia bahkan pada konsentrasi yang rendah. Saat tanah kering, aktivitas dekomposisi atau pembusukan oleh Actinobacteria melambat sedangkan sesaat sebelum terjadi hujan, kelembaban udara akan meningkat sehingga tanah mulai lembap dan aktivitas dekomposisi Actinobacteria meningkat sehingga konsentrasi geosmin akan meningkat pula. Lalu, saat hujan menyentuh permukaan tanah, maka hujan akan mendorong gas yang mengandung geosmin dari tanah menuju udara sehingga terciumlah aroma petrikor oleh hidung kita.
Bentuk Tetesan Hujan
Apakah kalian pernah melihat bentuk tetesan air hujan? Bentuk tetesan hujan yang populer digambarkan adalah berbentuk tetesan air seperti tetesan air mata. Namun, ternyata bentuk tetesan hujan tidak seperti itu. Bentuk tetesan hujan tergantung pada ukuran diameter tetesan hujan. Jika diameter kurang dari 2 milimeter, maka tetesan berbentuk hampir bulat sempurna seperti bola. Sementara itu, jika diameter tetesan lebih dari 2 milimeter, maka tetesan hujan akan berbentuk sedikit memanjang, pipih di bagian bawah, dan bulat di atas, seperti jamur atau bahkan roti hamburger. Mengapa hal ini terjadi? Itu karena saat tetesan hujan jatuh, bagian bawah tetesan akan terkena tekanan udara paling besar dibandingkan dengan bagian sisi-sisi tetesan. Sehingga bagian bawah tetesan akan memipih dan sisi-sisinya melebar.
Kecepatan Hujan
5
Kecepatan tetesan hujan sangat bervariasi tergantung pada diameter tetesan hujan dan kondisi tekanan udara. Namun, jika rata-rata diameter hujan adalah sebesar 6 milimeter atau kira-kira sebesar ukuran butir kacang hijau maka rata-rata kecepatan hujan adalah sebesar 10 meter per detik. Jika diasumsikan kecepatan hujan sebesar 10 meter per detik dan jarak awan hujan ke permukaan bumi adalah setinggi 3.000 meter maka butuh waktu kira-kira lima menit tetesan hujan untuk sampai ke permukaan bumi.
Hujan yang Tidak Membasahi Tanah Hujan selalu turun ke bumi, tetapi ada bagian bumi yang tanahnya selalu kering dan pecah-pecah. Akan tetapi, ini bukan karena permukaan buminya yang anti air. Hal ini terjadi karena hujan yang turun dari awan menguap sebelum sampai ke permukaan karena suhu yang sangat tinggi. Fenomena ini disebut sebagai virga, yang dalam bahasa Latin berarti ranting atau cabang. Fenomena virga banyak terjadi di daerah iklim kering, dengan suhu tinggi dan kelembaban yang rendah. Tempat Terbasah dan Terkering di Bumi Dalam dunia meteorologi, suatu tempat biasanya dibagi menjadi beberapa tingkat “kebasahan” yang ditentukan berdasarkan jumlah rata-rata presipitasi tahunannya. Jumlah presipitasi diukur dalam satuan milimeter atau inci. Tempat terbasah di bumi berlokasi di Mawsynram, India. Rerata curah hujan tahunan di wilayah ini mencapai 11.872 milimeter. Lokasi Mawsynram yang berada di pegunungan memaksa angin monsun hangat bergerak ke utara ke arah pegunungan dari Teluk Benggala untuk menyatu di atas Mawsynram, sehingga menyebabkan hujan dengan frekuensi dan intensitas yang sangat tinggi. Bagaimana dengan Indonesia? Pada November 2018 yang lalu, BMKG membuat sebuah laporan berjudul Tempat Terbasah di Dunia Ada di Indonesia. BMKG menyebutkan wilayah Mile 50 atau MP50 di Kecamatan Tembagapura, Papua, berpotensi menjadi daerah dengan rerata curah hujan tahunan tertinggi di dunia. Berdasarkan data curah hujan selama 21 tahun pada periode 1994-2011 dan 2016-2018, rerata curah hujan tahunan di MP50 mencapai 12.143 milimeter, dengan jumlah hari hujan sebanyak 329 hari. Jumlah curah hujan tersebut melampaui curah hujan di Mawsynram, India. Sementara itu, tempat terkering di bumi berada di Arica, Chili, dengan rerata curah hujan tahunan tidak sampai 1 milimeter per tahun. Sebagai perbandingan, tempat terkering di Indonesia berada di NTT dengan rerata curah hujan tahunan berada di rentang 900-1.200 milimeter per tahun. Sementara itu Jakarta memiliki rerata curah hujan sekitar 3.000-3.500 milimeter per tahun.
6
Cerita Pendek Penjual Bunga Bersyal Merah Oleh : Yeti A.KA Ingatlah aku sebagai Kae yang bertemu denganmu ratusan tahun lalu. Di masa itu, aku seorang penjual bunga kesedihan dan selalu mengenakan syal merah di leher. Seperti apakah bunga kesedihan? Kelopaknya mirip mawar warna darah. Dan bunga itu memikat orang-orang yang terluka. *** Setiap orang yang terluka pasti mencariku. Sepanjang hari aku berdiri di pinggir jalan, tepatnya di sebuah simpang, tengah kota, menunggui keranjang bungaku yang terbuat dari jalinan rotan sekecil kelingking berbentuk segi empat. Kadang-kadang aku cuma berhasil menjual dua atau tiga tangkai bunga kesedihan saja dalam sehari. Namun, di hari lain, aku pulang dengan keranjang kosong. Bagaimanapun aku tak berharap seluruh orang di kota patah hati setiap harinya. Hal macam apa yang bisa kita rasakan di kota yang penuh kesedihan selain kegelapan? Tentang bunga kesedihan itu—tentang kenapa bunga dalam keranjangku bernama sedemikian kelam—suatu kali, menjelang siang, belum setangkai pun bungaku terjual, ketika seorang lelaki bertanya, apakah kau menjual bunga kesedihan? Sebelumnya, aku sama sekali tak memikirkan bahwa bunga dalam keranjangku juga harus punya nama seperti kembang lainnya. Kukatakan, tidak. Aku bahkan tidak tahu jenis bunga itu. Ia mengaku benar-benar menginginkan bunga kesedihan. Tubuh lelaki itu sangat kurus. Tulang-tulangnya menonjol dalam balutan kulit tipisnya yang tampak transparan. Matanya cekung. Aku menduga kalau ia tengah menderita suatu penyakit yang pelan-pelan menggerogotinya. Mungkin karena itulah ia menginginkan bunga kesedihan. Barangkali ia tengah menyiapkan kematiannya. “Kau bisa menanyakannya pada orang lain,” kataku tiba-tiba haru, “Ada banyak orang yang tahu soal bunga di kota ini.” Aku menyesal sekali tidak bisa membantunya. Ah, aku ingat orang-orang yang suka menaburkan bunga di hari pemakaman. Dulu aku selalu suka membantu orang-orang mencari bunga pada tiap kematian. Bukan semua kematian, melainkan hanya kematian seorang gadis atau lelaki muda yang ditaburi bunga sedemikian rupa sebagai luapan kecintaan orang-orang. Tapi, lelaki itu mencari sendiri bunga kematian untuk dirinya. “Bukan. Bukan itu.” Ia mengembuskan napas berat, “Bunga yang kucari benar-benar bernama bunga kesedihan. Bunga yang menggenapkan luka.” Aku tetap saja tidak mengerti. Aku penjual bunga di pinggir jalan, orang singgah untuk membelinya, setangkai atau dua, dan tak pernah bertanya apa nama bunga itu. Orang-orang yang datang padaku memang jarang sekali berwajah semburat merah, tidak berwajah jatuh cinta. Kebanyakan pucat atau murung. Saat datang padaku mereka seakan langsung menemukan bunga yang tepat dan cepat saja berlalu. Baru kali itu aku bertemu pembeli yang mencari bunga khusus, dan sayang sekali aku tak bisa membantunya. Karena merasa bersalah, kuambilkan satu tangkai bunga dalam keranjangku. Kuberikan pada seseorang itu. Bunga paling merah darah dari yang lainnya. Aku harap bunga pemberianku itu dapat menghiburnya. Ia menerima bunga dari tanganku. Memperhatikannya lama-lama, dan lirih berkata, “Bukankah ini bunga kesedihan itu?” Lelaki itu menggenggam kuat-kuat setangkai bunga merah darah. Ia terus bicara. Bersamaan dengan itu, air matanya menetes, jatuh ke kelopak bunga di tangannya. Aku menyaksikan sendiri warna bunga itu makin hidup, makin menjelma darah. Warna darah itu lalu mencair, mengalir dari sela-sela kelopak bunga, jatuh dan membasahi jemarinya. Tak lama, lelaki itu mengangkat wajah. Aku melihat kehidupan baru sudah tumbuh di sana. Sejak itu aku setuju, setiap luka memang harus dituntaskan dalam bentuk kesedihan paling dalam, paling deras. Barangkali orang itulah yang menyebarkan pada orang-orang kota tentang gadis bersyal merah yang menjual bunga kesedihan. Sebab setiap kali orang datang padaku, mereka memastikan kalau aku benar-benar mengenakan syal merah sebelum membeli bungaku. Sebelum mereka meratap. Sebelum air mata mereka mengubah warna bunga sehidup darah. Sebelum bunga itu mencair dan membasahi jemarinya. *** Kau pasti tahu kalau sesungguhnya bunga yang kelopaknya mirip mawar itu—bunga yang awalnya tak bernama—ku potong di halaman rumah. Aku tidak tahu siapa yang menanam bunga itu pertama kali. Atau mungkin saja bunga itu tumbuh sendiri. Tuhan yang melakukannya agar aku sampai pada takdirku terlahir sebagai penjual bunga kesedihan. Apakah kau ingat, kau bahkan yang menganjurkan padaku untuk menjual bunga-bunga itu sebagaimana kau yang memberiku syal merah—bukan sebagai hadiah, katamu, kau memintaku untuk memakainya agar aku tidak berdiri dengan leher kedinginan di tepi jalan, terutama musim hujan.
7
Kita tinggal dalam satu kota. Aku tidak pernah tahu rumahmu. Lebih tepatnya aku tidak terlalu peduli kau tinggal di mana. Bagiku, kau cukup sebagai seseorang yang suatu hari kutemukan berdiri di halaman, memperhatikan bunga merah darah. Setelah hari itu kau sering datang dan berbincang denganku. Kau bilang senang melukis. Kau pernah menunjukkan lukisan bunga raksasa. Katamu, bunga itu tumbuh di hutan. Kau juga melukis jenis pakis. Juga tumbuhan hutan lainnya. Tapi, kau tidak pernah menunjukkan lukisan bunga yang hidup di halaman rumahku. Padahal aku tahu kau pasti telah melukisnya diam-diam. *** Celakanya, aku jatuh cinta padamu. Barangkali bukan jatuh cinta yang tiba-tiba. Seperti biasa, setiap hari, aku membawa keranjangku ke tepi jalan. Seperti biasa kau menolongku membawa keranjang itu. Kau berjalan di sisiku. Bicara sesekali. Sejak pagi—tepatnya setiap pagi—kau memang sudah berada di halaman rumahku demi memandangi bunga-bunga merah darah. Katamu setiap kali kau melihat bunga itu, warnanya semakin merah. Aku tidak memperhatikannya. Bagiku warna bunga itu sama saja. Dan aku segera pula memotongnya dan memasukkannya dalam keranjang. “Bunga-bunga ini seperti menghisap kesedihan dan luka di dada seseorang,” kau berkata. Aku mendeham tanpa menoleh. Kueratkan syal merah di leher. Udara pagi lebih dingin. Semalam badai. Kota kita memang sering diserang badai dari laut. Badai yang banyak memakan korban—kebanyakan menggulung kapal-kapal yang sedang berlayar—selain serangan malaria. Kita terus berjalan. Kau bicara dua tiga kalimat. Aku sibuk dengan pikiran sendiri. Menunduk, menatapi jalan. Aku selalu suka jalan. Di jalan itu seakan aku melihat kehidupan yang panjang. Di mana akhir dari sebuah jalan? Beberapa jalan akan mengantarkan pada ujung yang buntu, tapi selalu ada jalan lain yang membentang, mengantar orang-orang ke tempat-tempat tujuan. Aku belum pernah menyusuri jalan selain dalam kota. “Sudah sampai,” bisikmu dekat sekali ke telingaku. Aku bisa merasakan udara dari mulutmu yang dingin. Lembap. Menempel di daun telingaku. Kuambil keranjang bunga dari tanganmu. “Besok kau harus mulai lagi membawa keranjang bungamu sendiri,” katamu. Untuk kali pertama aku menatap matamu dengan sungguh-sungguh. Untuk pertama kali aku tahu kalau kau memiliki mata dengan jaring-jaring merah tipis di sekitar pupil. “Kau pasti tahu aku menyukai Landra,” katamu lagi. Tentu saja aku tidak tahu. Perempuan itu tinggal bersama suaminya di kompleks pemukiman Inggris. Sepasang guru musik dari kota Worcester. Mereka mengajar anak-anak Eropa di sekolah. Aku jarang sekali bertegur sapa dengan mereka. Aku hanya sering melihatnya saat aku berangkat membawa bunga. Perempuan itu suka berada di depan rumahnya, pada pagi hari. Dan kau jatuh cinta pada perempuan itu? “Landra pindah ke kota lain besok. Aku akan terus mengikutinya.” Aku akan terus mengikutinya. Kalimat itu sudah menerangkan sesuatu yang panjang padaku. Kau berada di kota ini demi perempuan itu. Setiap pagi kau berada di halaman rumahku , membawakan keranjang bungaku, juga demi dia. Lalu kau pun akan pergi untuk terus mengikuti di mana pun perempuan itu berada nanti. Pada detik itulah aku tahu kalau aku jatuh cinta padamu. Tepat saat kau tidak akan lagi kutemukan berdiri di depan rumahku untuk melihat bunga merah darah (atau melihat Landra saat kita lewat di depan rumahnya?). Saat aku tahu kau meninggalkan aku demi perempuan yang kaucintai. Apa sesungguhnya cinta itu? Apa mungkin semacam letupan rasa marah atau harga diri yang sedikit robek, meninggalkan bekas, menjelma candu atas sesuatu yang sakit? Kupandangi bagian belakang tubuhmu yang bergerak meninggalkanku, berganti-ganti dengan bunga merah dalam keranjang. Bunga-bunga itu perlahan menjelma darah. Kuntum-kuntumnya juga membesar. Kemudian aku disambar kelopak-kelopaknya. Setelah hari itu, di kota kita tak pernah ada lagi seorang penjual bunga bersyal merah berdiri di tepi jalan. Setelah hari itu aku tidak tahu bagaimana cara orang-orang kota menggenapkan luka, lalu meluruhkannya, agar kehidupan baru tumbuh di wajah mereka. Setelah hari itu, aku tahu, aku sedang menyusuri sebuah jalan lain. *** Kini aku telah terlahir kembali, untuk ke sekian kali, bukan sebagai penjual bunga, melainkan penulis yang banyak bercerita tentang bunga dan warna merah. Sementara itu, kau terlahir lagi sebagai pelukis botani yang dunianya tak pernah bisa kumasuki. Kau tergelak. Dasar pengarang, ujarmu sambil membuka kertas pembungkus lukisanmu. Kita duduk saling berhadapan. Kita bertemu karena kau ingin memberikan satu lukisanmu: Bunga Kesedihan. Lukisan itu kulihat di pameran satu bulan lalu di mana untuk pertama kali aku mengenalimu lagi. Aku mencari tahu tentangmu. Dari sanalah kita sering berbincang lewat telepon atau BlackBerry sampai membuat janji ketemu hari ini. “Kae, itu namaku di masa lalu,” bisikku sambil melepas syal merah di leher, “Dan di masa lalu itu pula kau mencintai perempuan bernama Landra. Ingat?” Kau nyaris tertawa lagi, tapi tertahan. Wajahmu berubah serius. Kau melihat ke dalam mataku, sedikit meringis, “Satu minggu lalu, tepat saat kau meneleponku, aku baru saja bertemu seorang perempuan yang suka duduk di kafe. Namanya Landra.” Hening. Tak ada suara kendaraan. Tak ada suara orang berbincang atau berjalan. Tak ada suara apapun. Kita masih saling pandang. Kemudian mata kita beralih pada lukisan Bunga Kesedihan. Kelopak-kelopak bunga merah darah itu meleleh. Merah sekali. (*) 8
Games Carilah 10 Perbedaan dari Dua Gambar Berikut!
9
Resep Sederhana Halo pencinta kuliner! Apakah kalian bosan dengan makanan yang begitu-begitu saja? Kalau begitu, bagaimana jika kita mengolah bahan yang sering kita pakai menjadi lebih menarik dan tentunya lezat! Kita akan membuat masakan barat yang mudah dan tidak menguras kocek. Tanpa basa-basi, yuk kita cek resepnya!
Instant Carbonara Spaghetti Bahan : 1 gelas susu full cream. Keju secukupnya. 1 butir telur. 2 gelas air. 1 bungkus mi rebus instan. 1 buah sosis. Seledri atau daun bawang secukupnya.
Tips : Untuk menghindari susu yang gosong pada dasar panci, jangan lupa mengorek dasar panci saat merebus susu.
Cara Pembuatan : Pertama-tama, rebus mi sesuai petunjuk pada bungkus. Selanjutnya, parut keju secukupnya dan potong kecil sosis serta seledri atau daun bawang. Kemudian, tiriskan mi dan buang air rebusannya. Rebus susu beserta paket bumbu, keju, dan sosis ke dalam mi tersebut. Jika susu sudah mulai mendidih, atur kompor menjadi api sedang serta masukkan telur dan langsung diaduk. Beri jeda beberapa saat supaya kuah dapat mengental. Masukkan mi ke dalam panci serta aduk rata. Terakhir, sajikan pada piring dan taruh seledri serta daun bawang di atasnya sebagai penyegar.
10
Salad Buah Segar Bahan : 2 buah apel. ½ buah melon. 1 tangkai anggur. 1 bungkus nata de coco. Mayones. Yoghurt. Susu kental manis. Keju parut.
Cara Pembuatan : Pertama, potong dadu apel dan melon serta potong bagi dua anggur. Kemudian untuk membuat saus salad, campurkan mayones dan yoghurt dengan perbandingan satu banding satu. Lalu, campurkan buah-buahan ke dalam mangkuk beserta nata de coco yang telah ditiriskan airnya dan taruh saus salad di atas campuran buah-buahan beserta keju yang telah diparut dan tuang susu kental manis.
Tips : Teman-teman dapat menggunakan beragam varian buah sehingga tidak hanya terpatok pada resep di atas. Oleh sebab itu, buatlah campuran buah sekreatif teman-teman. Jika teman-teman akan memakannya di lain waktu, disarankan untuk tidak mencampur saus salad supaya buah tidak terasa bonyok saat dimakan dan simpanlah ke dalam kulkas untuk menjaga kesegaran buah.
11
Infografis Organ Tubuh Manusia
Mata (eye)
Pada umumnya, mata berfungsi sebagai indra penglihatan kita. Supaya mata tidak rusak, sebaiknya hindari penggunaan ponsel berlebihan dan selalu mengonsumsi makanan bervitamin A seperti wortel.
Berfungsi mengatur dan memproses perintah kinerja efektor sebagai motorik (otot) dan mengolah informasi dari masukan sensorik (indra).
Otak (brain)
Di dalam mulut, gigi bertugas untuk memotong makanan, sedangkan kelenjar ludah menghasilkan enzim yang berfungsi untuk mendorong makanan ke kerongkongan.
Berfungsi dalam pengaturan udara atau pernapasan dan membantu fungsi jantung.
Mulut (mouth)
Paru-paru (lungs)
Hati (liver)
Jantung (heart)
Berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh.
Berfungsi sebagai penyimpan darah dan mengatur jumlah darah serta menghasilkan empedu.
Pankreas (pancreas)
Lambung (stomach)
Berfungsi untuk menghasilkan berbagai enzim.
Ginjal (kidney)
Berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan lainnya.
Usus (intestine)
Berfungsi untuk melumatkan dan mencampurkan makanan dengan berbagai enzim dan cairan asam lambung, lalu memasukkan makanan ke usus kecil hingga lambung kembali kosong.
Pada usus halus, zat-zat bergizi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral akan diserap oleh tubuh. Sedangkan di usus besar, air dan mineral diserap sampai habis. Sisa-sisa itu lalu masuk dan berakhir di anus.
12
Puisi Jabodetabek
Oleh : Siti Izdihar Aufa Naqiyyah Jabodetabek dan sekitarnya Kota besar yang membesarkanku menjadi masyarakatnya Banyak cerita berputar dan bermain disana Tak akan ada habisnya Bagiku ini adalah zona nyaman Dekat rumah yang memberi rasa aman Namun dikerubungi kebisingan Seakan terlena Hingga lupa siapa kita Terhenyak bahwa sejatinya Yang kudamba itu hanya gengsi belaka
Nun-Dzo-Mim
Oleh : Mila Mursalina Di sana yang lebih dua, belum terucap Bahkan, menikmati syairnya adalah Suatu pengharapan Yang besar Satu langkah dalam harap, aku selalu menunggu, Tetap menunggu, pada bait-bait nyanyian itu
13
Opini Mindset dalam Bercita-cita Mindset atau pola pikir merupakan suatu cara berpikir yang menentukan perilaku pandangan, sikap dan masa depan seseorang. Mindset sangat mempengaruhi arah cita-cita seseorang, jika mindset kita keliru maka masa depan dan cita-cita akan buruk. Seperti halnya dengan alasan mengapa berbagai upaya duplikasi Silicon Valley, daerah dengan banyak perusahaan yang bergerak di bidang komputer dan semikonduktor, akan gagal di Indonesia. Bukan internet lambat, investor kurang, tanah rawan gempa, bahkan bukan karena umur negara, namun penghalang utamanya tentu saja karena “Budaya untuk berhenti bercita-cita”. Jika niat awal seseorang dalam bercita-cita adalah “Membuktikan diri ke orang lain supaya disanjung dan dipuji”, jelas teman-teman akan merasa lelah. Dalam bercita-cita, ada dua hal penting yang perlu ditanyakan: Apakah dirimu di masa lalu akan bangga? Apakah dirimu di masa depan akan berterima kasih? Untuk meraih cita-cita, kita harus memiliki mindset untuk mewujudkannya. Mulailah untuk mengubah pola pikir yang selama ini kurang baik dan kurang menunjang kesuksesan dalam mencapai sebuah cita-cita.
14
Percobaan Sederhana Siapa yang tidak tahu apa itu pesawat? Pastilah kebanyakan teman-teman sudah mengetahui apa itu pesawat. Tapi pernahkah teman-teman bertanya, “Pesawat yang terbuat dari besi kok bisa terbang, ya?”. Untuk menjawab hal tersebut tentulah tidak mudah bagi kita untuk menjelaskannya. Namun, bagaimana kalau kita mencari tahu beberapa caranya dari eksperimen yang akan kita lakukan. Untuk percobaan ini teman-teman hanya perlu dua lembar kertas. Yuk, langsung kita coba! Pertama-tama, kedua tangan memegang masing-masing satu kertas di salah satu sisinya. Lalu, dekatkan kedua kertas namun sisakan jarak antara kedua kertas. Sebelum lanjut ke tahap selanjutnya yaitu meniup di antara kedua kertas teman-teman jawab dulu pertanyaan ini. Apakah kertas akan saling mendekat atau saling menjauh? Sudahkan teman-teman memutuskan memilih jawaban. Jika sudah, ayo langsung kita buktikan! Bersiap-siap untuk meniup... 1, 2, 3, tiup. Wah, ternyata kertasnya saling mendekat, seperti sulap. Eits, tapi itu dapat dijelaskan kok. Saat teman-teman meniup, udara yang ada pada antara kedua kertas terdorong sehingga tekanan udaranya menjadi rendah. Oleh sebab itu, tekanan udara yang lebih besar berada di luar kertas membuat kertas terdorong saling mendekat. Lalu, muncul lagi pertanyaan, “Memangnya apa hubungan percobaan ini dengan pesawat?”. Ternyata pesawat menggunakan cara ini sebagai salah satu penyebab dia bisa terbang. Tekanan udara di atas pesawat lebih rendah dibandingkan dengan di bawah pesawat sehingga pesawat terdorong ke atas. Bentuk tubuh dan sayap pesat telah dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pesawat dapat melakukan hal tersebut. Nah, bagaimana teman-teman? Apakah kalian tertarik mengenai percobaan ini? Ilmuwan dapat membuat hal tersebut terjadi karena mereka memperhatikan keadaan di sekelilingnya dan selalu bertanya serta ingin tahu mengapa bisa terjadi. Teman-teman tentu bisa menjadi seperti mereka dengan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya. Dan jangan lupa, dari penemuan kecil maka akan ada inovasi-inovasi besar yang akan terwujud. 15
Little Rat and Little Bat
16
Teka-teki Silang 1 2
3
4 5
6 7 8
9
10
Across
EclipseCrossword.com
2
Makanan khas Jogja
5
Salah satu pantai di Yogyakarta
6
Kode plat nomor kendaraan Yogyakarta
8
Gorengan berbentuk pipih dari tepung dan kacang
10
Kebun binatang di Jogja
Down
17
1
Kereta beroda dua yang ditarik oleh kuda
3
Salah satu tempat wisata di Jogja
4
Kompleks candi terbesar yang ada di Yogyakarta
5
Kakak laki-laki dari orangtua (dalam bahasa jawa)
7
Singkatan dari Daerah Istimewa Yogyakarta
9
Mainan yang diputar dengan tali
Da�ar Pustaka Indrajaya, Dimas Wahyu. 2020. Sejarah Hari Ini (26 Juli 1912) – Pak Kasur, Pencipta Ratusan Lagu Anak Indonesia. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/07/26/sejarah-hari-ini-26-juli-1922-pak-kasur-pencipta-ratusan-lagu-anak-indonesia (diakses tanggal 21 April 2021). Teguh, Irfan. 2018. Kisah Pak Kasur dan Bu Kasur Mendidik Anak Indonesia. https://tirto.id/kisah-pak-kasur-dan-bu-kasur-mendidik-anak-indonesia-cPFG (diakses tanggal 21 April 2021). Rania, Naura Alifia. 2020. Lirik dan Chord Lagu Sepeda Ciptaan Pak Kasur. https://www.kompas.com/hype/read/2020/09/09/150500866/lirik-dan-chord-lagu-sepeda- ciptaan-pak-kasur (diakses tanggal 21 April 2021). Bengkel Sepeda. 2020. Sejarah Pertama Pembuatan Sepeda. https://www.bengkelsepeda.com/sejarah-pertama-pembuatan-sepeda/ (diakses tanggal 21 April 2021). Wink. 2011. Biografi Baron Karl Von Drais. https://www.biografiku.com/biografi-baron-karl-von-drais-penemu/ (diakses tanggal 21 April 2021). Ahrens, C.D. 2007. Meteorology Today: An Introduction to Weather, Climate, and the Environment, Ninth Edition. Lampu Edison. 2020. 5 Fakta Menarik Seputar Hujan. https://kumparan.com/lampu-edison/5-fakta-menarik-seputar-hujan- 1srBraZRAZk/full (diakses tanggal 21 April 2021).
18