1 minute read

Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu

ANKARA - Tim penyelamat berusaha mengeluarkan orang-orang dari puing-puing bangunan yang runtuh, pada Selasa (7/2), dalam sebuah ‘perlombaan melawan waktu’ ketika jumlah korban jiwa dari sebuah gempa bumi di wilayah yang luas Turki dan Suriah melam- paui 5.000 orang. Gempa bermagnitudo 7,8 (sebelumnya ditulis 7,7)-yang paling mematikan di Turki sejak 1999-menghantam pada Senin (6/2) dini hari dan diikuti gempa kedua beberapa jam kemudian. Ribuan bangunan runtuh, rumah sakit dan seko- lah-sekolah hancur dan puluhan ribu orang terluka atau kehilangan rumah di beberapa kota Turki dan Suriah. Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan zona bencana di 10 provinsi, memberlakukan keadaan darurat di kawasan itu selama tiga bulan. Seorang pejabat Perserikatan

5 WNI

Advertisement

WARGA mencari korban yang terjebak di reruntuhan bangunan akibat gempa di Hatay, Turki, Selasa (7/2). (antaranews.com)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut abad kedua Nahdlatul Ulama (NU) menjadi penanda kebangkitan baru organisasi tersebut sekaligus memperkokoh keislaman dan ke-Indonesiaan.

“Semoga momentum abad kedua NU ini menjadi penanda kebangkitan baru NU, memperkokoh keislaman dan ke-Indonesiaan, meningkatkan kesejahteraan umat serta membangun masa depan Indonesia yang maju dan bermarta- bat,” kata Jokowi di Stadion Delta Gelora Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2).

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam puncak perayaan satu abad NU yang bertajuk ‘Resepsi Seabad Hari Lahir Nahdlatul Ulama’ dan dihadiri sekitar 100 ribu orang yang berasal dari berbagai komponen NU maupun tamu lainnya.

Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan ribuan anak-anak di antara korban meninggal dunia. Cuaca musim dingin yang keras merintangi upaya pencarian dan pengiriman bantuan dan membuat

Baca..... hal 7

Hilang, 10 Terluka

KEDUTAAN Besar Republik Indonesia untuk Turki di Ankara melaporkan sejauh ini ada lima warga negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang selatan dan tenggara negara tersebut pada Senin (6/2).

Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya masih berusaha menghubungi kelima WNI itu dengan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul-simpul masyarakat Indonesia yang ada di wilayah-wilayah terdampak gempa.

“Seorang ibu dengan dua anaknya di Antakya hingga saat ini belum bisa dihubungi. Dua orang pekerja spa therapist di Dyarbakir hingga saat ini juga belum dapat dihubungi,” kata Iqbal seperti dikutip dari cnnindonesia.com, Selasa (7/2).

KBRI di Ankara memaparkan ada sekitar 500 WNI yang tinggal di lokasi gempa Turki. Wilayah utama yang terdampak langsung gempa berada di sekitar tenggara Turki dan berdekatan dengan perbatasan Suriah, meliputi 12 daerah yaitu;

This article is from: