2 minute read

Kelangkaan MinyaKita Diduga Akibat Kurangnya Suplai

PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah melakukan pemantauan kepada pihak produksi dan distributor MinyaKita karena ada kelangkaan minyak kemasan murah tersebut di pasaran. Ada dugaan kelangkaan terjadi akibat kurangnya suplai ke Kota Pekanbaru. “Kami masih melakukan pengawasan. Tetapi, kami belum menemukan adanya penimbunan suplai di distributor,” ujar Penjabat Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Selasa (7/2).

Menurutnya, pemerin- tah pusat tetap menyuplai kebutuhan MinyaKita supaya harga minyak goreng tetap stabil hingga menjelang bulan Ramadan dan Lebaran. “Suplai itu tetap akan dilanjutkan oleh pemerintah. Pemerintah pusat tidak mengentikan peredaran MinyaKita,” kata Indra Pomi. Indra Pomi menuturkan, suplai MinyaKita merupakan antisipasi untuk mencegah kenaikan harga minyak goreng. Sebab, kenaikan harga minyak goreng dapat memicu inflasi.

Advertisement

Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian dan Per- dagangan (Disperindag)

Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan, MinyaKita akan kembali dijual di pasaran. Pihaknya telah melakukan survei ke sejumlah distributor yang ada di Pekanbaru bersama Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) dan juga Disperindag Provinsi. Dari pengecekan yang dilakukan untuk MinyaKita ini memang ada kelangkaan. “Dan itu bukan hanya di Pekanbaru namun di seluruh Indonesia. Hal ini karena memang untuk kuotanya dari produsen ke distributor berkurang,” kata Zulhelmi.

Menurutnya, saat ini pemerintah pusat sudah membuat kebijakan bahwa akan dilakukan penambahan kuota MinyaKita. Per 1 Februari 2023, pemerintah sudah menyampaikan surat ke produsen untuk menambah kuota. Untuk kuota yang ditambah tersebut akan cukup sampai dengan 3 bulan mendatang atau hingga lebaran.

“Kita juga sudah mendapatkan laporan dari distributor di Pekanbaru untuk barangnya (MinyaKita) akan segera masuk. Bahkan seb- gaian barangnya sudah mulai masuk, namun tentu bertahap,” terangnya. Selain itu, untuk kuota MinyaKita ini juga diperbanyak. Jika distributor merasa kurang, bisa meminta tambahan lagi. “Jadi misalnya sebelumnya hanya dapat jatah 10, sekarang ini jatahnya bisa dapat 15, kira-kira seperti itu,” ungkap Zulhelmi. Dia memastikan, stok MinyaKita cukup hingga 3 bulan kedepan, yakni Mei 2023. “Harganya memang tak boleh lebih dari Rp14.000 per liternya,” tegas Zulhelmi. (nov)

Pengungsi Afghanistan Melahirkan di RSUD Arifin Achmad

PEKANBARU - Seorang pengungsi Afghanistan melahirkan di Rumah Sakit Arifin Achmad Riau, Kota Pekanbaru. Kelahiran bayi pengungsi itu langsung didata oleh Kementerian Hukum dan Hak Asazi Manusia (Kemenkumham) Riau. Pendataan dilakukan langsung oleh petugas Rumah Detensi Imigtasi (Rudenim) Pekanbaru, Selasa (7/2). Tiga orang petugas langsung turun ke Wisma Orchid, tempat pengungsi itu tinggal.

Petugas Rudenim melakukan pemantauan kondisi ibu dan bayi di Wisma Orchid, dan juga sinkronisasi data dengan

Jon Peter selaku pengelola tempat penampungan.

“Ada satu orang bayi pengungsi warga negara Afghanistan bernama Laleh Rezaie,” ujar Kepala Rudenim Pekanbaru, Panogu HD Sitanggang. Panogu mengungkapkan , bayi tersebut lahir di RSUD Arifin Achmad pada 31 Desember 2022 kemarin. Dengan kelahiran bayi tersebut, maka jumlah pengungsi yang berada di Wisma Orchid bertambah.

“Dengan kelahiran bayi tersebut, jumlah pengungsi yang berada di tempat penampungan Wisma Orchid tercatat menjadi 142 orang. Hingga saat ini dalam keadaan aman dan kondusif,” ungkap Panogu.

Terpisah, Kepala Kanwil Kememkumham Riau, Mhd Jahari Sitepu menjelaskan, negara Indonesia memiliki kewajiban untuk memberikan penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM, tidak hanya untuk warga negara Indonesia tapi juga warga negara asing.

“Untuk itu, perlakukan bayi yang baru lahir sebagaimana layaknya, sebab para pengungsi pun memiliki hak untuk hidup serta hak atas rasa aman dan bebas dari perlakukan tidak manusiawi,” pungkas Jahari. (lda)

DATA PENGUNGSI - Petugas Rudenim Pekanbaru mendatangi Wisma Orchid untuk melakukan pendataan jumlah pengungsi, Selasa (7/2). Seorang pengungsi yang tinggal di tempat itu, baru melahirkan di RSUD Ari n Achmad, belum lama ini. (ist)

Hadiri HPN 2023 di Medan

This article is from: