2 minute read

Satpol PP Tertibkan Bangunan Langgar GSB

PEKANBARU - Satuan kan, diadakannya Siskamling pada tingkat Rukun Tetangga (RT) setidaknya bisa menjaga dan mengantisipasi lingkungan dari tindak kejahatan. Dengan Siskamling, tentu aksi pencurian bisa dicegah. Selain itu, Syoffaizal juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Itu dilakukan untuk cegah terjadinya pencemaran lingkungan, yang bisa berkibat pada kesehatan serta banjir. “Kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan masingmasing. Dengan bersihnya lingkungan, berbagai persoalan Insyaallah akan bisa teratasi. Baik itu persoalan kesehatan, banjir dan lainnya,” pintanya. (hrc5/lda)

Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru akan turun melakukan penertiban bangunan yang melanggar Garis Sempadan Bangunan (GSB) di sepanjang Jalan HR Subrantas. Pemilik bangunan akan diminta melakukan pembongkaran sendiri.

Advertisement

Dari pendataan yang dilakukan, ada sejumlah bangunan yang berdiri diduga melanggar GSB. Posisi bangunan ini berdiri di atas daerah milik jalan atau DMJ.

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah melayangkan surat peringatan (SP) satu ke pemilik bangunan. Ada dua pemilik bangunan di Jalan HR Subrantas yang telah mendapat SP 1 untuk dilakukan pembongkaran bangunan.

“Kita mau cek lagi tu ke lokasi. Kita belum kesana, karena SP 1 hari minggu semalam, jadi hari ini lah terakhirnya,” kata Zulfahmi Adrian, Senin (6/2).

Menurut Zulfahmi,

Ada KLB Polio di Aceh dalam SP 1 pemilik bangunan diminta untuk melakukan pembongkaran mandiri dan diberikan waktu hingga satu minggu. Namun, jika SP1 ini tidak diindahkan, maka pihak Satpol PP akan mengirimkan surat peringatan kedua. “Kalau tidak juga SP3. Untuk pembongkaran dilakukan Satpol PP nanti tunggu kesiapan kita. Kan membongkar itu juga tentu pakai alat. Kita minta pemilik bangunan untuk bongkar mandiri dulu,” jelas Zulfahmi Sebelumnya, beberapa pemilik ruko di Jalan HR Subrantas didapati menambah bangunan hingga mendekati badan jalan. Zulfahmi Adrian mengatakan, hingga saat ini sudah dua pemilik bangunan yang ia berikan surat peringatan.

Pemilik bangunan diminta melakukan pembongkaran secara mandiri. Lokasinya tepat berada di seberang Rumah Sakit Awal Bros Panam. Mereka diberikan batas wak- tu selama satu bulan untuk melakukan pembongkaran.

Jika peringatan ini tidak diindahkan, Zulfahmi mengatakan akan ada surat peringatan kedua dan ketiga hingga berujung pembongkaran yang dilakukan oleh pihaknya.

“Bangunan tersebut jelas melanggar ketentuan. Karena itu daerah milik jalan dan peruntukannya bukan untuk tambahan bangunan lagi. Kita peringati, kita minta mereka bongkar sendiri,” pungkas dia. (nov)

Diskes Akan Gelar Imunisasi Polio Serentak

PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi polio untuk bayi usia 0 hingga 59 bulan, atau bawah lima tahun (balita). Diskes akan melakukan imunisasi polio serentak pada Februari ini.

Kepala Diskes Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, saat ini sudah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di Kabu - paten Pidie, Aceh. Untuk mengantisipasi penyakit yang dapat menular tersebut, maka perlu dilakukan imunisasi polio terhadap bayi balita.

Zaini menyebut, pencegahan penyakit polio bsia dilakukan dengan vaksin atau imunisasi polio. Terlebih lagi, Riau dan Aceh adalah provinsi yang berdekatan.

“Pencegahan yang dilakukan ya dengan imunisasi ini. Ada imunisasi polio tetes dan polio suntik untuk anak usia 0 hingga 59 bulan,” ujar Zaini, Senin (6/2).

Zaini mengungkapkan pihaknya akan melakukan imunisasi polio pada Februari ini. “Kita akan laksanakan imunisasi polio pada bulan Februari 2023 ini serentak di po - syandu, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan,” ungkapnya. Rencananya, imunisasi serentak ini akan digelar bersamaan dengan Sumatera Barat. “Secara resmi belum, nanti tanggal 20 Februari, serentak dengan sunbar. Namun untuk rutin sudah bisa didapatkan di posyandu dan puskesmas,” sebutnya. (hrc5/lda)

This article is from: