![](https://assets.isu.pub/document-structure/221009145954-49d723aeb6c10cf77d8e164f1b38203a/v1/9258603a4f21115a8d487952d495cc72.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
8 minute read
Esteban Ocon +39,685
Senilai Rp1,4 Triliun
35 Ribu Petani Milenial Sudah Akses KUR
Advertisement
MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, sekitar 35 ribu lebih petani milenial yang menjadi binaan dari Kementerian Pertanian sudah berhasil mengakses bantuan permodalan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 1,4 triliun.
“Petani milenial yang kami bina itu ada 100 ribu dan sampai saat ini, 35 ribu lebih di antaranya berhasil memanfaatkan layanan KUR yang nilainya sekitar Rp1,4 triliun,” ujarnya di Makassar, Sulsel, dilansir republika.co.id, Sabtu (8/10).
Syahrul Yasin Limpo mengatakan, besarnya nilai permodalan yang berhasil dikelola para petani milenial itu menunjukkan besarnya minat dan hasrat dalam mengembangkan dunia pertanian. Ia pun menyanjung para petani milenial itu karena menurutnya mereka mampu menjalankan amanah dan tanggung jawab saat diberikan kesempatan.
Pertamina Pastikan Masih Pakai Pertalite RON 90
JAKARTA - Sebuah foto yang menunjukkan botol berisi bensin yang tengah diuji dengan sebuah alat tersebar viral di media sosial Twitter. Botol tersebut diklaim berisikan BBM jenis pertalite.
Sebuah akun Twitter bernama @yo2thok mengatakan pertalite yang seharusnya RON 90, saat diuji dengan alat tersebut ternyata hanya RON 86.
“Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air,” tulisnya sebagai caption dari foto tersebut.
“Pertalite Sejatinya RON 90 faktanya hanya RON 86,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan, alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method dimana seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.
“Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala,” katanya, dilansir CNNIndonesia.com, Sabtu (8/10).
Ia mengatakan selama ini Lemigas juga sudah menguji 6 sample Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.
“Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/ DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM jenis bensin RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri,” ucapnya. (mr/vi)
Lagi, 2 Varian Mie Sedaap Ditarik dari Pasar Singapura
JAKARTA - Badan Pangan Singapura (SFA) kembali menarik produk Mie Sedaap asal Indonesia, Sabtu (8/10), setelah ditemukan etilen oksida di dalamnya. Kali ini, varian yang ditarik adalah mie instan Soto Mie Sedaap dan mie instan Mie Sedaap Curry.
Mengutip CNA, penarikan yang sedang berlangsung mempengaruhi rentang Soto Mie Sedaap dengan kedaluwarsa 11 Des 2022, dan Mie Sedaap Curry yang kedaluwarsa pada 22 Februari 2023.
SFA menegaskan mereka akan melanjutkan pengujian peraturan produk mie instan Mie Sedaap lainnya, dan bekerja dengan importir dan otoritas Indonesia untuk menyelidiki dan memperbaiki penyebab kontaminasi etilen oksida.
Jika mendeteksi keberadaan pestisida di luar batas maksimum yang ditentukan, SFA akan memulai penarikan produk yang terkena dampak.
“Konsumen yang telah membeli produk yang terlibat disarankan untuk tidak mengkonsumsinya,” kata SFA.
“Mereka yang telah mengkonsumsi produk yang terlibat dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka harus mencari nasihat medis. Konsumen dapat menghubungi tempat pembelian mereka untuk pertanyaan,” imbuhnya.
Sebelumnya, SFA telah menarik dua varian Mie Sedaap, yakni Korean Spicy Soup dan Korean Spicy Chicken.
Penarikan Mie Sedaap Korean Spicy Soup berlaku untuk produk dengan masa kedaluwarsa 17 Maret 2023. Sementara, penarikan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken berlaku untuk produk dengan masa kedaluwarsa 21 Mei 2023.
Penarikan produk Mie Sedaap di pasar luar negeri bukanlah terjadi yang pertama kali. Bulan lalu, Center for Foods Safety (CFS) Hong Kong juga melakukan penarikan serupa karena temuan etilen oksida.
Sebelumnya, BPOM memastikan produk Mie Sedaap varian Korean Spicy Chicken Flavour Fried Noodle yang ditarik dari peredaran berbeda dengan yang berbeda di Indonesia.
BPOM menjelaskan EtO merupakan pestisida yang digunakan untuk fumigasi. Temuan residu EtO dan senyawa turunannya yaitu 2-Chloro Ethanol/2-CE dalam pangan merupakan emerging issue atau isu baru yang dimulai dengan notifikasi oleh European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) pada 2020.
Sementara itu, Wings Group selaku perusahaan induk dari Mie Sedaap membantah bahwa produk mi instannya menggunakan etilen oksida (EtO) atau pestisida yang digunakan untuk fumigasi.
Wings Group menegaskan Mie Sedaap memenuhi standar pangan internasional dan aman dikonsumsi meski ditarik dari Singapura dan Hong Kong.
“Mie Sedaap memastikan tidak ada penggunaan etilen oksida (EtO) dan telah memenuhi standar keamanan pangan sehingga aman untuk dikonsumsi,” ucap Head of Corporate Communications & CSR WINGS Group Indonesia Sheila Kansil, dilansir CNNIndonesia.com.
“Dan ternyata ini semua memperlihatkan kebesaran hati kita bahwa anak-anak kita lebih serius kalau diberi tanggung jawab,” katanya.
Mantan gubernur Sulsel dua periode itu menuturkan, pendampingan oleh pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah harus terus diberikan agar para petani milenial tersebut termotivasi dan bersemangat. “Tentu saja kita tidak bisa lepaskan, asistensi harus dilakukan oleh pemerintah baik kabupaten, provinsi, maupun pusat,” tuturnya.
Sebelumnya, Mentan SYL mendorong ribuan petani milenial di wilayah Indonesia Timur yang meliputi Pulau Sulawesi, Maluku, NTB, NTT, dan Papua menyiapkan konsepsi pertanian modern melalui aplikasi sistem digital yang terkoneksi langsung dengan berbagai jejaring. “Langkah ini penting agar Indonesia mampu terhindar dari ancaman krisis pangan global,” ujarnya saat membuka Sarasehan Petani Milenial II di Makassar.
Syahrul mengatakan, hal paling penting bagi para petani milenial itu yakni membangun konsepsinya. Bahkan jika perlu dikonsultasikan melalui link dan website yang sudah dibuat Kementan. “Kalian tinggal pakai digitalmu dan buka networkingmu. Kita hadapi sama-sama yuk, ancaman krisis global ini dengan pertanian,” tuturnya.
Menurut SYL, pemerintah saat ini sudah menyiapkan akses permodalan maupun sarana dan prasarana pertanian. Khusus untuk modal, Kementan menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai dukungan jalannya usaha tani. Dari sisi mekanisasi, Kementan menyiapkan taksi alsintan sebagai intervensi teknologi melalui skema sewa.
ucapnya. (mr/vi)
ILUSTRASI - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyanjung petani milenial yang mampu mengembangkan dunia pertanian. (ist)
83 Persen Kredit BRI Disalurkan ke UMKM
JAKARTA - BRI sebagai lembaga keuangan mengambil peran dengan mengucurkan 83,27 persen dari total kredit kepada pelaku UMKM per kuartal II-2022. Langkah ini untuk membantu UMKM yang menjadi tulang punggung pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Pelaku usaha di Indonesia sebanyak 98,7 persen adalah skala UMKM. Itu baru jumlah pelakunya, tapi kontribusinya terhadap produk domestik bruto mencapai 68 persen, artinya sebenarnya PDB kita itu mayoritas dikontribusi oleh bisnis yang skalanya UMKM,” tegas Sunarso, dilansir okezone.com, Minggu (9/10).
Menurut Sunarso, dari sisi penyerapan tenaga kerja 97,22 persen tenaga kerja di Indonesia itu pekerja dia segmen UMKM, jadi ini menjadi penting dan strategik dalam konteks negara, karena tugas utama negara adalah mensejahterakan rakyatnya, dan cara yang paling baik dalam mensejahterakan rakyat adalah dengan memberi pekerjaan
Fokus BRI dalam memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku UMKM pada saat pandemi tersebut, menjadi penggerak kinerja keuangan BRI.
Hingga akhir Kuartal II 2022, BRI secara konsolidasian (BRI Group) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp24,88 triliun atau tumbuh 98,38 persen year on year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37 persen yoy menjadi Rp1.652,84 triliun.
Perjalanan BRI Group dalam mencapai visi UMKM naik kelastentu banyak dihadapkan dengan tantangan, mulai dari pandemi Covid-19 hingga gejolak ekonomi global. Oleh karenanya selama pandemi, strategic response yang dilakukan BRI adalah dengan menyelamatkan UMKM melalui strategi business follows stimulus.
“Agar stimulus berjalan efektif, BRI menyiapkan empat syarat. Pertama, harus ada dananya, yaitu memastikan anggarannya tersedia. Kedua, data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia. Ketiga, kami akan menyiapkan sistem yang kredibel dan reliable agar stimulus tersebut tepat sasaran. Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat,” tuturnya.
Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan. Oleh karenanya, BRI akan terus konsisten melakukan perluasan fungsi anak usaha.
Perluasan fungsi anak perusahaan dalam BRI Group tersebut dilakukan untuk diversifikasi income, spreading risk, dan memperkuat customer base BRI. “BRI Group harus menjangkau masyarakat sebanyak mungkin, kemudian dengan proses bisnis yang kita digitalisasikan, biayanya bisa menjadi seefisien mungkin,” kata Sunarso dalam wawancara belum lama ini.
Dalam hal membentuk sumber pertumbuhan baru, pihaknya memberi contoh pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller. Sejak resmi terbentuk setahun lalu, Holding UMi setidaknya telah melayani kebutuhan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp183,9 triliun per Agustus 2022.
Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Bentuk integrasi layanan lainnya dapat tercermin dari PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121. Adapun nasabah tabungan baru UMi telah mencapai 6,85 juta nasabah atau melampaui target awal sebanyak 3,3 juta nasabah pada 2022.
“Strategi pertumbuhan BRI ada dua, yang pertama mengikuti nasabah yang ada (existing) di BRI tapi dibantu untuk naik kelas, yang kedua adalah BRI harus mampu menjangkau yang lebih kecil lagi atau “go smaller” jadi karena kita punya strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, kebawah kita cari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru, maka ‘go smaller’, dari situlah kita membuat konsep membentuk holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian,” ucapnya. (mr/vi)
Kemenkop UKM Optimis Capai Target Rasio Kewirausahaan
JAKARTA - Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah, menutup rangkaian workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional (PKN) yang digelar diberbagai wilayah termasuk tiga kota sebelumnya yakni, Medan, Aceh dan Kepulauan Bangka Belitung.
Siti Azizah , Sabtu (8/10), menyampaikan rangkaian kegiatan PKN ini merupakan aksi nyata sinergi Kementerian/Lembaga (K/L), dunia usaha, dunia industri, dan dunia pendidikan untuk mendukung terciptanya lebih banyak wirausaha baru.
Kegiatan yang digelar pada Kamis (6/10) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) itu merupakan penutup atas serangkaian kampanye serupa yang sebelumnya sudah digelar di sejumlah kota. “Workshop PKN bertujuan untuk mengajak masyarakat umum, calon wirausaha, wirausaha pemula, dan wirausaha mapan untuk bersama-sama mengembangkan kewirausahaan nasional,” ucap Azizah.
Azizah turut menyampaikan, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih relatif rendah yaitu 3,47 persen, jika dibandingkan negara tetangga. Sehingga perlu penambahan wirausaha di Indonesia yang lebih banyak lagi.
Dalam mewujudkan hal itu, perlu upaya untuk mewujudkan ekosistem kewirausahaan yang kondusif melalui sinergi lintas sektor, integrasi program di tingkat pusat dan daerah, fasilitasi sertifikasi, standardisasi, peningkatan kapasitas SDM, berbagai kemudahan, insentif, serta proses bisnis dalam ekosistem kewirausahaan.
Menurut Azizah, kebijakan afirmatif ini merupakan peluang besar bagi UMKM, namun tentu saja perlu dibarengi dengan kemampuan digital UMKM. “Upaya peningkatan literasi digital bagi UMKM menjadi sebuah keniscayaan, karena selain pengadaan barang/jasa pemerintah telah dilakukan secara digital, juga lebih jauh untuk mempersiapkan UMKM menghadapi perubahan yang sedemikian cepat dan dinamis,’ paparnya.
Workshop PKN melalui PLUT Educational Center ini, merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024.
“Saya berpesan, mari kita berjuang bersama. Jadilah bagian dari perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan wirausaha unggulan dan berdaya saing dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan,” ucapnya. (mr/vi)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/221009145954-49d723aeb6c10cf77d8e164f1b38203a/v1/712aa8ecdafb5b4b0d88aa62ca9b0e26.jpeg?width=720&quality=85%2C50)