Kutukan
/ku路tuk路an/ n
sumpah (makian, nista, dan sebagainya); laknat (Tuhan): kena ~ Tuhan;
KBBI
(1)
Kutukan (2016)
Kepala Disinilah sampainya aku Dalam cerita berusia lima Puncak terlampaui Tapi tidak ada kaki Yang ada Hanya Tidak ada Kiranya ini jurang penderitaan Tapi, dibilang sakit juga tidak Angin ini, berhembus pasti Menembus tubuhku Menyanyikan lagu itu Lagi, dan lagi, dan lagi Tubuhku terlilit, terpuntir, terpelintir Dalam waktu Ekor dimakan kepala Ayam dimakan telurnya
Tidak ada Kiranya ini mimpi Tapi, jatuh seribu kali, realita tak juga terlihat Yang terlihat hanya bayangan Tangan Lengan Wajah tampan rupawan Bagiku, inilah kenyataan: Belenggu ketiadaan Kiranya aku masih bernyawa Tapi, aku tak sudi Tidak lagi Ekor
Wajah silih berganti Warna menjadi tak berarti Tidak ada lagi nama Tidak ada lagi rasa Yang ada Hanya Tidak ada Tidak ada lagi Merah dan Biru Yang ada hanya Ungu Kenikmatan dan penderitaan jadi satu Jadi Tidak ada Tidak ada lagi Kuning Yang ada hanya Hitam Tidak mati asa, hanya mati rasa Hanya
(2)
-Farhan Maruli
QD (2016) Megah anganku layu Merah tanganku terpaku menitimu Sapa aku sapa aku sapa aku quaque die Selamat selamat selamat tinggal tinggal tinggal saja di taman
(3)
perang Perang lawan lawan anganku yang tak patut disambut Megah merah anganku terpaku menitimu quaque die Angan di tangan dilawan erat Selamat perang quaque die
-Shaqina Said
(4)
Hati Dalam, Jarak (2016)
Wahai gelap Kemana kau bawa nafas yang kutahu itu Dari belakang tubuhnya pun kenal aku Titik kecil cahaya, inti mendamba Hei langit kota! Jauh kini terngiang denting itu Hampa bayangnya kunci aku! Bisa buat celah, lebar menganga Siksaaa!! Gelap hampa sejak kau ada Serak mata, buta telinga, hampa suara habis tinta kering rasa Ditikam ingin diiris harap disesatkan Pisah sudut dengannya Tak kunjung gapai nyawa, koma Haha ha h Kini aku lagi hidup saja Tanpa belasmu ya jelas lumpuh aku Mati terbunuh, pinta
-Phalllaphi Y.R.
(5)
Apakah
topik
selanjutnya?