Live-in Primer in Bahasa Indonesian

Page 1

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|1

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah Kerentanan PRT Migran Mengalami Berbagai Pelecehan Sebuah studi yang dilakukan oleh Mission for Migrant Workers Limited Live-in2 Primer INDONESIA.indd 1

6/5/13 2:28 PM


2|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

PENDAHULUAN Mission for Migrant Workers telah melakukan penelitian sejak diberlakukannya kebijakan imigrasi pemerintah Hong Kong yang mengharuskan pekerja rumah tangga (PRT) migran tinggal serumah dengan majikan (live-in) sejak tanggal 1 April 2003. Penelitian tersebut melibatkan: A. Survey mencakup 3004 PRT migran dari berbagai Negara (Indonesia [1509–50%], Filipina [1218-42%], Thailand [181- 6%], Sri Lanka [32-1%], Nepal [27-1%]). Survey ini megupas permasalahan PRT migran yang rentan terhadap berbagai bentuk pelecehan ketika mereka tinggal serumah dengan majikan dan keluarganya. Survey ini mencakup pertanyaan dasar tentang informasi demografis (tempat tinggal/lokasi kerja), jenis pelecehan yang dialami, kondisi hidup dan kesadaran tentang hukum dan kebijakan yang berdampak pada PRT (Undang-Undang tentang kamera CCTV dan HK ID 989), juga pendapat pribadi buruh tentang kebijakan tinggal serumah dengan majikan. Survey disebarkan dalam berbagai bahasa, Indonesia, Tagalog dan Thailand. Untuk PRT migran dari Sri Lanka dan Nepal, survey disebarkan dalam bahasa Inggris. Seperti survey lainnya, banyak bagian yang tidak diisi sehingga data yang disajikan tidak mengungkap kondisi yang sesungguhnya. Berikut adalah data yang didapat dari survey: • Status pernikahan: 36% - lajang, 45% - menikah, 8% - berpisah, 6% - janda • Jumlah anak: 54% - tidak punya anak, 19% - 1, 16% - 2 , 8% - 3 punya anak, 3% - 4 • Rentang usia: termuda - 19 tahun; tertua - 68 tahun • Rentang waktu bekerja di Hong Kong: Periode tersingkat - 4 hari; terlama (periode yang paling panjang) - 31 tahun dan 6 bulan B. Studi kasus menggambarkan pengalaman berbeda dari PRT migran berkaitan dengan kebjakan tinggal serumah dengan majikan (studi kasus meliputi pelecehan seksual, pelecehan fisik dan perkataan; jam kerja yang panjang; akomodasi yang tidak layak terutama tempat untuk tidur; makan yang tidak layak, penugasan diluar yang tertulis dalam kontrak) C. Kelompok diskusi terfokus dengan perwakilan dari berbagai organisasi buruh migran, sekitar 50 organisasi dan aliansi (United Filipinos in Hong Kong-MIGRANTE, PILAR, GAMMI, LIPMI, Overseas Nepali Workers Union, Association of Sri Lankans, Thai Regional Alliance). Kelompok diskusi ini mngumpulkan pandangan buruh migran berkaitan dengan kebijakan Hong Kong yang mewajibkan PRT migran untuk tinggal serumah dengan majikan dan diberlakukan sejak April 2003. Laporan utama berdasar hasil dari survey. MFMW Limited April 2013 Catatan: Statistik yang disediakan oleh Departemen Imigrasi Hong Kong tentang buruh migran domestik per Desember 2011, ada 299.961 buruh migran domestik bekerja di Hong Kong. Data ini diumumkan sebelum penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2012. Indone¬sia 148.153 (49,39%); Filipina 144.553 (48,18%); Thailand 3.323 (1,11%); lainnya termasuk Nepal dan Srilanka 3.932 (1,31%).

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 2

6/5/13 2:28 PM


Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|3

1|

Apakah yang dimaksud dengan Kewajiban Tinggal Serumah dengan Majikan untuk PRT Migran?

Kewajiban untuk tinggal serumah dengan majikan adalah kebijakan pemerintah Hong Kong yang mengharuskan PRT migran untuk tinggal serumah dengan majikan dan bekerja hanya untuk majikan dimana mereka bertempat tinggal. Kebijakan ini ditetapkan pemerintah Hong Kong ketika Standar Kontrak untuk PRT migran ditinjau ulang di awal 2000 dan pada akhirnya ditetapkan oleh pemerintah Hong Kong pada bulan April 2003. Sebelumnya, PRT migran diperbolehkan oleh Departemen Imigrasi untuk mengatur sendiri akomodasinya (diluar rumah majikan) selama majikan bersedia menanggung biaya akomodasi tersebut. Sejak kebijakan serumah dengan majikan diberlakukan, kebijakan tersebut menjadi bagian dari berbagai ketetapan dan petunjuk pelaksanaan peraturan seperti Petunjuk Singkat untuk Mempekerjakan PRT (Quick Guide for Employment of Domestic Helpers [ID(E) 989]), Buku Petunjuk untuk Mempekerjakan PRT (the Guidebook for Employment of Domestic Helpers [ID(E) 969] dan Kontrak Kerja Standar (Standard Employment Contract (ID407)), satusatunya kontrak kerja yang diakui oleh Departemen Perburuhan Hong Kong antara PRT migran dan majikan mereka.

Pada tahun 2003, departemen imigrasi Hong Kong memberlakukan kebijakan “tidak boleh tinggal diluar rumah majikan� bagi pekerja rumah tangga migran. PRT migran tidak lagi diberi pilihan dimana boleh bertempat tinggal, tetapi diwajibkan untuk tinggal di rumah majikannya

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 3

6/5/13 2:28 PM


4|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

2|Kenapa Kebijakan ini Diberlakukan?

Kebijakan ini diberlakukan pemerintah Hong Kong berdasarkan kepercayaan bahwa prinsip dasar mempekerjakan PRT migran adalah “penyediaan pelayanan rumah tangga tanpa henti dan pelayanan harus tersedia setiap saat” untuk warga Hong Kong. Karenanya diperlukan kebijakan yang mewajibkan PRT migran untuk tinggal serumah dengan majikan. “PRT migran di Hong Kong adalah pekerjaan penuh waktu di rumah seorang majikan untuk mengerjakan kerja-kerja rumah tangga di rumah majikan tersebut seperti yang dimaksud dalam Standar Kontrak Kerja (ID407). Seperti yang ditetapkan dalam Ayat 4(a) dalam Kontrak bahwa PRT migran hanya mengerjakan tugas rumah tangga untuk majikan tertentu yang tercantum dalam kontrak. Majikan tidak diperbolehkan meminta atau mengijinkan PRT migran untuk mengerjakan pekerjaan diluar kerja rumah tangga. Juga dinyatakan dalam ayat 4(b) bahwa PRT migran tidak boleh mengambil pekerjaan lain termasuk kerja rumah tangga paruh waktu, dengan majikan yang berlainan. Majikan tidak boleh meminta atau mengijinkan PRT migran untuk bekerja pada majikan lain. Ayat 4(c) dalam kontrak menetapkan bahwa ayat 4(a) dan (b) menjadi syarat untuk PRT migran yang ditetapkan oleh Departemen Imigrasi Hong Kong untuk memperbolehkan seorang PRT migran bekerja dan tinggal di Hong Kong. Pelanggaran terhadap ayat 4(a) dan (b) adalah pelanggaran kriminal dimana pelaku dan yang membantu terjadinya pelanggaran akan dikenakan sanksi kriminal.” Departemen Imigrasi Hong Kong berkaitan dengan Pertanyaan Umum seputar Mempekerjakan PRT migran

Menurut peraturan tersebut, PRT migran tidak diperbolehkan untuk tinggal di luar rumah majikan. Memperbolehkan PRT migran untuk tinggal di luar rumah majikan dianggap ancaman untuk PRT lokal karena tinggal di luar rumah majikan membuat PRT migran leluasa Mulai hari ini, kamu tidak diijinkan tinggal diluar. untuk melakukan kerjaan lain Kami harus melindungi Pekerja Rumah Tangga lokal seperti “pekerjaan yang dianggap pekerjaan di luar kontrak pada malam hari” atau kerja paruh waktu. Semua ini dianggap ancaman yang bisa mengurangi kesempatan kerja PRT lokal.

Namun, penelitian yang dilakukan Caritas Hong Kong berhasil menyangkal ketakutan pemerintah Hong Kong akan kompetisi antara PRT migran dan lokal.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 4

6/5/13 2:28 PM


Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|5

“PRT migran diharuskan bekerja dengan jam kerja yang panjang (bahkan lebih dari 12 jam), dan juga dengan upah yang rendah (upah minimum untuk PRT migran di Hong Kong, HK$3670). PRT lokal biasanya tidak mau bekerja dengan kondisi kerja yang sama. Karena itu PRT lokal dan migran melayani target pasar kerja yang berbeda. Artinya tidak ada kompetisi langsung antara buruh lokal dan migran. Karena itu merubah kontrak kerja untuk PRT migran (dengan mewajibkan mereka tinggal serumah dengan majikan) bukan cara yang efektif untuk meningkatkan kesempatan kerja untuk PRT lokal. SURVEY RESULTS FOR LIVE-IN RULE ON FDH by Caritas Hong Kong, Community Development Service, Asian Migrant Workers Social Service Project, 28 Maret 2002

Namun demikian pemerintah HK tetap memberlakukan kebijakan tinggal serumah pada tanggal 1 April, 2013.

3|Apa yang disiratkan oleh kebijakan ini? Kebijakan ini pada dasarnya menyiratkan bahwa kedua belah pihak (majikan dan PRT migran) dibatasi dari membuat pilihan untuk mengatur tempat tinggal di luar rumah majikan. Jika PRT migran diperbolehkan tinggal di luar rumah majikan maka kedua belah pihak dianggap melanggar kontrak dan dikenakan sanksi kriminal.

Jika kamu melanggara kontrak, kamu akan dihukum

Singkatnya, PRT migran harus hidup dan tinggal bersama majikannya bahkan setelah pekerjaan mereka selesai. Artinya mereka harus siaga dalam waktu 24 jam per hari. Dan karena mereka harus tinggal bersama dengan majikan mereka, maka majikan seharusnya menyediakan akomoadasi beserta fasilitas lainnya. Majikan harus menyediakan makanan kalau mereka tidak memberikan tunjangan makanan. (b) Majikan harus menyediakan akomodasi lengkap untuk PRT dan makanan gratis seperti yang terlampir pada Pengaturan Akomodasi dan Kerja Domestik dan makanan gratis. Jika majikan tidak bisa menyediakan makanan, maka tunjangan makan sebesar HK$__________ harus dibayarkan per bulan kepada PRT Kontrak Kerja untuk PRT dari luar Hong Kong, Ayat 5b

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 5

6/5/13 2:28 PM


6|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

Masalah apa sajakah yang ditanggung PRT migran akibat kebijakan ini?

4|

Pada bulan Maret 2002, Caritas Hong Kong Community Development Service meluncurkan penelitian tentang dampak kebijakan tidak memperbolehkan PRT migran untuk tinggal di luar rumah majikan. Pada saat itu, berdasarkan hasil penelitian, sudah ada keberatan dan kekhawatiran jika kebijakan ini diberlakukan. “Membolehkan PRT migran untuk tinggal di luar rumah majikan bisa meringankan tekanan di pihak majikan jika majikan tidak punya cukup tempat untuk menampung mereka. Membatasi PRT migran untuk tinggal di luar rumah membuat PRT migran hidup dalam kondisi yang sulit terutama jika majikan tidak mampu menyediakan tempat yang nyaman buat mereka. “

CARITAS, Maret 2002

Penelitian Caritas kemudian memberikan rekomendasi kepada pemerintah Hong Kong untuk membiarkan majikan dan buruh migran untuk membuat pilihan sendiri berkaitan dengan tempat tinggal buruh migran. Dalam kurun waktu 10 tahun sejak pemberlakuan kebijakan ini, kekhawatiran yang muncul sebelumnya terbukti menjadi kenyataan pahit bagi banyak PRT migran.

4a. Fasilitas dan akomodasi yang layak

Dan ini kamarmu

Meskipun faktanya standar kontrak kerja menyatakan bahwa majikan harus menyediakan “akomodasi yang layak” dan “ranah pribadi secukupnya” untuk PRT migran, banyak PRT migran yang merasa belum mendapatkan haknya. Survey menunjukan bahwa 30 persen responden tidak punya ruangan sendiri dan dipaksa tidur sekamar dengan anggota keluarga lainnya, bahkan dengan laki-laki dalam rumah tersebut. Seorang PRT migran usia 24 tahun mengaku harus berbagi kamar dengan dua anak laki-laki majikannya yang berusia 16 dan 19 tahun. Banyak yang terpaksa harus menerima akomodasi yang tidak nyaman dan aman, seperti tidur di ruang tamu.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 6

6/5/13 2:28 PM


Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|7

Banyak yang tidur di tempat tidur yang disiapkan seadanya diatas lemari dan oven. Apartemen di Hong Kong berukuran kecil dan majikan yang berharap bisa memberikan akomodasi lebih layak kepada PRT migran tidak bisa berbuat apa-apa karena peraturan yang ada.

4b. Penyediaan Makanan Ini makananmu selama seminggu

Kontrak menyebutkan bahwa majikan bertanggung jawab untuk menyediakan makanan untuk PRT migran (atau memberikan tunjangan makanan sebesar 875 HKD). Namun banyak PRT migran yang mengeluhkan majikan yang tidak menyediakan makanan yang layak. Seorang PRT migran menyebutkan bahwa dirinya hanya diberi semangkuk nasi dan sepotong sayap ayam (atau kaldu sup dengan tulang ayam) dalam tiga kali waktu makan. PRT migran lainnya mengeluhkan makanan yang basi atau kadaluarsa.

4c. Tidak ada jadwal kerja yang pasti Karena kebijakan tinggal serumah dengan majikan, seorang PRT migran harus siaga selama 24 jam. Ini membuat mereka memiliki jam kerja yang panjang. 37 persen Ini sudah jam 10 malam lewat responden menyebutkan bahwa dan pekerjaanku belum selesai mereka harus bekerja 16 jam per hari sementara 9 persen harus bekerja 19 jam perhari. Lebih parah lagi, banyak PRT migran yang dibangunkan tengah malam oleh majikannya untuk mengerjakan hal-hal kecil seperti mengambil segelas air. Karena jam kerja yang tidak pasti ini, banyak PRT migran yang mengeluhkan kurangnya waktu tidur dan tidak bisa menjaga kesehatan.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 7

6/5/13 2:28 PM


8|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

4d. Tugas diluar kesepakatan kontrak Kamu harus membersihkan rumah ibuku juga

Tapi itu bukan alamat di kontrak yang saya tanda tangani

Sementara Standar Kontrak menetapkan tugas rumah tangga harus dikerjakan oleh PRT, beberapa majikan meminta mereka melakukan tugas di luar kesepakatan kontrak. Mereka diminta mengerjakan sesuatu di tempat usaha majikan, di rumah saudara majikan atau merawat orang tua majikan. PRT migran tidak punya pilihan lain selain mematuhi perintah ini atau mereka dipecat. Ini jelas berlawanan dengan penjelasan kenapa kebijakan ini diberlakukan.

“Seorang PRT migran hanya melakukan kerja rumah tangga untuk majikan di rumah majikan. Majikan tidak boleh atau mengijinkan PRT melakukan kerja lain untuk orang lain, pelaku dan yang membantu pelaku bisa dikenakan sanksi kriminal.� FAQ General Remarks, HK Immigration Department

4e. Bekerja di waktu istirahat dan hari libur Meskipun secara jelas kontrak kerja menyebutkan bahwa PRT migran berhak untuk 24 jam waktu istirahat dalam satu minggu kerja dan juga pada hari libur, majikan seringkali memaksa mereka untuk mengerjakan sesuatu sebelum keluar rumah dan pada saat mereka kembali. PRT migran lagi-lagi tidak punya piliha karena mereka tinggal serumah dengan majikan.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 8

Kamu harus membersihkan semua ini sebelum pergi libur

Tapi hari ini adalah libur saya

6/5/13 2:28 PM


Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|9

“Anda harus memberikan satu hari libur dalam periode 7 hari kerja kepada PRT anda. Hari llibur adalah 24 jam waktu istirahat buat PRT.� Panduan Praktis untuk Mempekerjakan PRT migran, Q4 on Rest Days, Hong Kong – Labour Department

4f. Keamanan dan Ruang Pribadi

Kamera CCTV melanggar hak saya dan TIDAK DIPERBOLEHKAN di kamar saya

PRT migran juga mengekspresikan keinginan untuk memiliki ruang pribadi untuk beristirahat ketika dan setelah bekerja. 25% responden menyatakan bahwa mereka tidak punya ruang pribadi dan tidak merasa aman karena mereka tidur di ruang tamu, koridor atau dapur.

Terlebih lagi, banyak rumah yang memasang kamera CCTV (20%), bahkan di area di mana UndangUndang HK melarang pemasangan CCTV kamera seperti di ruang tidur dan kamar mandi. 55% responden mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui UU yang melarang pemasangan CCTV di ruang pribadi. Seorang PRT menyatakan bahwa majikan laki-laki di tempat ia bekerja selalu mengawasinya. Suatu hari anak majikannya memberitahu bahwa sang ayah memiliki cuplikan video dirinya sedang tidur dengan baju tidur seadanya.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 9

6/5/13 2:28 PM


10|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

Apakah persyaratan tinggal serumah dengan majikan membuat PRT migran semakin rentan pelecehan?

5|

Hasil survey menunjukan bahwa diantara lebih dari 3000 PRT migran perempuan di Hong Kong yang tinggal bersama majikannya selama 24 hari menjalani kenyataan yang menyedihkan: Type of Abuse

Indonesians (1509)

Verbal Abuse

1081 72% 453 37% 139

77%

23

85% 23 72%

1719

58%

Physical Abuse

225

Sexual Abuse

87

Filipinos (1218)

Thais (181)

Sri Lankans Nepalese (32) (27)

OVERALL (3004)

15% 198 16%

81

45%

6

22% 10 31%

520

18%

6%

9

5%

1

4%

182

6%

85

7%

0

0%

Type of Abuse - Jenis pelecehan; Verbal Abuse - Pelecehan verbal; Physical abuse - Pelecehan fisik; Sexual Abuse - Pelecehan seksual

➢ 58% (1719) PRT migran mengalami pelecehan verbal (diumpat) dalam bentuk hinaan, kritik kerjaan, ancaman dan bentuk pelecehan verbal lainnya. Pelecehan verbal ini dialami oleh PRT dari Sri Lanka (85%), Thailand (77%), Indonesia (72%) dan Nepal (72%).

Kamu tidak berguna.

Pembohong. Bodoh!

➢ 18% (520) PRT migran mengalami pelecehan fisik dari majikan mereka dalam bentuk didorong, ditarik rambutnya, tamparan, diguncang, tonjokan, tendangan dan bentuk pelecehan fisik lainnya seperti melempar barang ke muka PRT migran.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 10

6/5/13 2:28 PM


Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|11

➢ 6% (182) dari PRT migran mengalami berbagai bentuk pelecehan seksual seperti rayuan/godaan untuk melakukan seks, sentuhan yang berujung perkosaan dalam rumah majikan. Banyak Jika kamu tidak masak kasus pelecehan seksual yang menimpa PRT Indonesia makan malam seperti (87 persen responden) dan Filipina (85 persen). seleraku, aku akan melukaimu lagi!

➢ 25% responden menyatakan mereka merasa tidak aman di ruang mereka tidur. 23 persen tidak memberikan jawaban. ➢ 25% responden menyatakan mereka merasa tidak aman tinggal bersama majikan dan 26 persen tidak memberikan jawaban. ➢ 45% responden menyatakan bahwa kebijakan tinggal bersama majikan berkontribusi terhadap pelecehan PRT migran, 25 persen tidak memberikan jawaban. ➢ Beberapa responden tidak menganggap perlakukan buruk sebagai pelanggaran atas hak mereka. Misalnya pelecehan verbal (mengumpat dan hinaan). Mereka menganggap Aku yang bayar gajimu. itu semua normal dan bagian dari pekerjaan Jadi kamu harusa sebagai “pembantu”. melakukan apapun perintahku

➢ Sejumlah responden memiliki pandangan sempit tentang pelecehan seksual. Bagi mereka hanya perkosaan yang bisa disebut sebagai pelecehan seksual. Mereka menganggap sentuhan, rayuan seksual atau diawasi lewat video bukan bagian dari pelecehan seksual.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 11

6/5/13 2:28 PM


12|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

Faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya pelecehan terhadap PRT migran yang juga akibat aturan tinggal bersama dengan majikan?

6|

Meskipun fakta yang ada menunjukan tingginya jumlah pelecehan terhadap PRT migran, tetap banyak PRT migran yang bertahan dengan situasi yang ada karena situasi yang membawa mereka bekerja di luar negeri:

Aku harus bertahan dalam siksaan

Aku tidak bisa kehilangan pekerjaan

➢ Tidak ada peluang kerja di negeri asal ➢ utang biaya penempatan ➢ tekanan ekonomi untuk membantu anggota keluarga di negeri asal Pelecehan dilihat sebagai bagian dari pekerjaan

➢ PRT migran khususnya yang datang dari Indonesia dan Filipina mengatakan bahwa dalam masa orientasi yang diadakan oleh agen pemerintah, mereka diminta untuk patuh dan diam. Bagaimana aku bisa melarikan diri? Aku terjebak dalam rumah mereka

Siapa yang harus aku hubungi? Siapa yang bisa membantuku?

Siapa yang akan percaya jika aku ceritakan pada mereka?

➢ Untuk PRT dari Nepal sejak Pelarangan Perekrutan PRT Nepal ditetapkan pada tahun 2005 oleh pemerintah HK, mereka yang memutuskan untuk tetap bekerja merasa perlu untuk mempertahankan pekerjaannya. Jika kontrak mereka diputus dan mereka tidak mendapatkan pekerjaan baru dalam waktu 14 hari maka mereka tidak punya pilihan lain selain kembali ke Negara asalnya untuk selamanya. Isolasi dan pengucilan membuat posisi PRT migran sangat rentan.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 12

6/5/13 2:28 PM


kan

gal

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|13

Majikan juga terjebak dalam pola pikir berikut Kekuasaan ekonomi yang dimiliki majikan atas PRT migran membuat majikan merasa berhak untuk berbuat seenaknya dan melecehkan PRT migran tanpa rasa takut akan konsekuensi perbuataanya. Banyak PRT migran yang Kamu hanya seorang mengeluhkan perkataan pembantu majikannya: ➢ “Kamu cuma babu, pembantu …” ➢ “Kami bayar kamu, jadi kamu harus ikuti apa yang kami bilang, jika tidak …” ➢ “Kamu tidak berhak untuk mengeluh karena kamu di sini Kamu tidak buat kerja dan kita bayar agen punya hak mahal buat menyewa kamu …”

Orientasi dari Pemerintah yang mengabaikan masalah PRT migran ➢ Kebijakan mengeskpor buruh Pemerintah lebih memikirkan upah PRT migran yang dikirim pulang ketimbang kesejahteraan mereka. - Contoh: Seminar Orientasi Sebelum Keberangkatan dan program training lainnya yang tidak menekankan perlindungan PRT migran. Penekanan lebih kepada bagaimana mengirim uang ke Negara asal.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 13

Kamu harus belajar patuh dan tidak komplain

Kamu harus berterima kasih karena punya pekerjaan

6/5/13 2:28 PM


14|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

Dengan kenyataan ini, hak apa sajakah yang dilanggar akibat peraturan tinggal bersama dengan majikan?

7|

Ada beberapa hak yang dilanggar:

➢ Pelanggaran Standar Kontrak Kerja dan Peraturan Perburuhan HK: Majikan harus: o “..meminta calon PRT untuk hanya melakukan kerja rumah tangga”; o “..tidak mengijinkan atau membolehkan calon PRT untuk mengambil kerjaan lain dengan majikan yang berbeda selama periode kontrak kerja masih berlaku”; o “. Hanya membolehkan PRT untuk bekerja dan tinggal di alamat yang tercantum dalam kontrak”; o “..menyediakan PRT akomodasi yang layak dan ruang pribadi yang cukup”; o “.. menyediakan makanan gratis untuk PRT.”

Eligibility Criteria of a Foreign Domestic Helper, Guidelines for the Employment of FDH, ID 969

Standar Kontrak Kerja dan Peraturan Perburuhan Hong Kong memiliki ketetapan yang seharusnya melindungi PRT migran tapi hak ini seringkali dilanggar. Ranah rumah tangga individual seringkali luput dari pengawasan badan pemerintah dan PRT migran tidak mengajukan keluhan karena kurangnya kesadaran akan hak mereka dan takut kontraknya diputus:

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 14

6/5/13 2:28 PM


Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|15

C189 konvensi PRT yang disahkan selama C189adalah is the Domestic Work Convention passed during the Internasional International Labour Konferensi Perburuhan ke-100 dari Organization’s (ILO) 100th Labour Organisasi Perburuhan (ILO) pada bulan Juni 2011 Conference June 2011 which recognizes yang mengakuiinpekerjaan rumah tangga sebagai domestic work as real work. pekerjaan nyata

➢ Pelanggaran hukum perburuhan internasioanl seperti ketetapan dalam Konvensi ILO No. 189 : o Pembukaan, Pasal 3 : Promosi dan perlindungan hak asasi manusia untuk semua pekerja domestic , o Pasal 5: Perlindungan dari segala bentuk pelecehan dan kekerasan o Pasal 6: Kondisi hidup yang layak yang memastikan PRT memiliki ruang pribadi; o Pasal 9: Pilihan untuk tinggal atau tidak tinggal dalam rumah majikan o Pasal 9: Tidak diwajibkan untuk tinggal dalam rumah majikan selama periode istirahat atau cuti o Pasal 10: peraturan mengenai jam ketersediaan PRT migran untuk bekerja

Text, ILO Convention 189, Decent Work for Domestic Workers

C189 adalah Konvensi Kerja Domestik yang dikeluarkan ILO pada Konferensi Buruh ke-100 pada bulan Juni 2011 yang mengakui kerja domestik sebagai pekerjaan. Pemerintah-anggota ILO masih harus meratifikasi konvensi ini dan diberikan waktu dua tahun untuk menyesuaikannya dengan hukum dan kebijakan yang ada sebelum konvensi ini diadopsi. Organisasi buruh migran di Hong Kong masih terus berjuang supaya C189 diratifikasi oleh pemerintah Cina.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 15

6/5/13 2:28 PM


16|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

Apakah Pemberlakukan Kebijakan ini Benar-Benar Melindungi PRT Migran?

8|

Tidak ada bukti yang ditunjukan oleh pemerintah Hong Kong untuk mendukung argumen bahwa kebijakan ini akan mencegah buruh migran terlibat dalam “kerja gelap”. Faktanya: ➢ Majikan membuat buruh migran bekerja diluar kesepakatan kontrak ➢ Penelitian Caritas di tahun 2002 menunjukan bahwa semua responden yang tinggal diluar rumah majikan tidak mengambil kerjaan paruh waktu. Hanya beberapa responden yang bekerja paruh waktu dan mereka tinggal di rumah majikan. ➢ Kebijakan tinggal serumah dengan majikan hanya membuat PRT migran semakin rentan terhadap berbagai bentuk pelecehan dalam tempat tinggal majikan seperti yang ditunjukan dalam penelitian ini. Komite Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) juga mengkhawatirkan dampak kebijakan tinggal serumah dengan majikan: Menurut laporan mereka dalam sesi 107 pada tanggal 11-28 Maret 2013, UNHRC “mengkhawatirkan diskriminasi dan eksploitasi yang dialami oleh sejumlah besar PRT migran dan kurangnya perlindungan untuk mereka (pasal 2 dan 26)”. Karenanya Hong Kong “harus mengadopsi semua peraturan untuk memastikan semua buruh mendapakan hak dasarnya, tanpa memandang status mereka sebagai buruh migran dan juga membangun mekanisme yang efektif dan bisa diakses oleh buruh migran untuk menuntut pertanggungjawaban majikan yang melecehkan buruh migran.” Karena itu, pemerintah Hong Kong direkomendasikan untuk mencabut “peraturan dua minggu” dan kewajiban tinggal serumah dengan majikan.

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 16

6/5/13 2:28 PM


Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

9| ➢

|17

Bagaimana PRT migran memandang kebijakan ini?

Sementara 77% responden (18% tidak merespon) mengatakan bahwa mereka tahu bahwa mereka harus tinggal serumah dengan majikan; 52 persen tidak menyadari bahwa peraturan itu dari Kebijakan Departemen Imigrasi Hong Kong ID 989.

➢ Ketika ditanya apakah mereka lebih suka tinggal bersama majikan atau tinggal sendiri:

o 35% lebih memilih untuk tinggal di luar rumah majikan o 44% memilih untuk tinggal dengan majikan o 12% tidak bermasalah tinggal serumah atau tidak serumah dengan majikan o 9% tidak merespon

➢ Masalah utama yang dihadapi responden berkaitan dengan akomodasi mereka adalah: o o o o

Ruang personal dan pribadi Keselamatan dan keamanan Waktu istirahat yang cukup Kenyamanan

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 17

6/5/13 2:28 PM


18|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

Apakah pandangan dan posisi organisasi buruh migran berkaitan dengan Kebijakan Wajib Tinggal Serumah Dengan Majikan?

10|

➢ Maraknya pelanggaran atas hak buruh migran dianggap berkaitan dengan Kebijakan tersebut, organisasi buruh migran menuntut dicabutnya persyaratan yang mewajibkan buruh migran tinggal serumah dengan majikan dan menuntut pemerintah Hong Kong untuk memberikan kebebasan pada buruh migran dan majikan untuk memilih apakah buruh migran harus tinggal serumah atau tidak, tergantung pada situasi rumah tangga majikan ➢ Organisasi buruh migran juga tidak mendapatkan bukti yang menunjukan bawah tinggal serumah dengan majikan melindungi PRT lokal dari persaingan dengan PRT migran. Mereka mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak membuat majikan berhenti mempekerjakan buruh migran di luar kesepakatan dalam kontrak, dan seperti yang ditunjukan di penelitian awal “Pekerja rumah tangga lokal dan migran punya pangsa target yang berbeda” karenanya kebijakan ini tidak berpengaruh pada peluang kerja sektor lain. ➢ Organisasi buruh migran juga menuntut pemberlakukan atau kepastian hukum yang melindung baik PRT lokal maupun migran dan pemberlakuan ketetapan yang memastikan PRT mendapatkan hak-haknya. ➢ Organisasi buruh migran menuntut pemerintah Cina untuk meratifikasi dan melaksanakan KOnvensi ILO no 189 (C189—Konvensi tentang Kerja Layak untuk Buruh Domestik) untuk melindungi hak-hak pekerja rumah tangga.

Ratifikasi C189!

Lindungi dan Tegakan hak-hak PRT!

Cabut Kebijakan Live-in! Live-in2 Primer INDONESIA.indd 18

6/5/13 2:28 PM


n

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

|19

Referensi 1. HK Immigration Department Quick Guide for Employment of Domestic Helpers [ID(E) 989] 2. HK Immigration Department Guidebook for Employment of Domestic Helpers [ID(E) 969] 3. HK Immigration Department Standard Employment Contract (ID407) for FDH 4. HK Legislative Paper No. CB (2) 2116/04-05(07) 5. HK Legislative Paper No. CB (2) 1769/04-05(01) 6. Practical Guide For Employment of Foreign Domestic Helpers – What foreign domestic helpers and their employers should know. Hong Kong Labour Department, September 2012 7. Frequently Asked Questions (FAQs), Foreign Domestic Helpers, Hong Kong Immigration Department, 21 March 2013 8. HK Immigration Department Statistics on FDW’s per akhir December 2011 9. MFMW Ltd. NLOP Research Results, February 2013 10. International Labor Organization Convention 189 (ILO C189) Document 11. Naskah Konvensi berkaitan dengan Kerja Layak untuk Buruh Domestik 12. SURVEY RESULTS FOR LIVE-IN RULE ON FDH oleh Caritas Hong Kong, Community Development Service, Asian Migrant Workers Social Service Project, 28 March 2002 13. UN Committee on Human Rights-Concluding Observations on the Third Periodic Report of Hong Kong, China, March 2013

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 19

6/5/13 2:28 PM


20|

Peraturan Wajib Tinggal Dengan Majikan (Live-In) Menambah kerentanan PRT Migran Mengalami berbagai Pelecehan

The Mission For Migrant Workers Limited berterima kasih pada semua buruh migran yang telah ikut serta dalam survey ini dan juga berbagi cerita dengan kami; anggota dan perwakilan dari berbagai organisasi buruh migran dan aliansi di Hong Kong yang telah memberikan pandangan mereka tentang kebijakan ini; dan juga individu yang terlibat dalam penelitian. Kami tidak mungkin menjalankan dan menyelesaikan penelitian ini tanpa masuka berharga dari kawankawan semua. (Diterjemahkan oleh Wulandari) THANK YOU! MARAMING SALAMAT! TERIMA KASIH! DHANYA BAAD! KHOB KHUN KA! ISTUTI! MFMW Limited April 2013 _________________________________ Project funded by: HERFUND

Live-in2 Primer INDONESIA.indd 20

6/5/13 2:28 PM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.