EDISI JANUARI 2016
Indonesia dan China Bahas Perdagangan Kayu di Sela UNFCCC COP 21 MFP3 fasilitasi pertemuan antara delegasi Indonesia dan China pada 1 Desember 2015 di Indonesia Pavilion, di sela-sela UNFCCC COP 21 Paris. Delegasi Indonesia dipimpin Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Ida Bagus Putera Parthama, sementara dari Tiongkok dipimpin Deputi Dirjen Departemen Kerjasama Internasional dari Administrasi Keuangan Kehutanan Negara China, Chunfeng Wang. Indonesia dan China membahas promosi perdagangan kayu legal dari Indonesia yang berbasiskan Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SLVK). Delegasi China menyambut baik kerja sama tersebut. Indonesia dan China sudah memiliki perjanjian kerja sama pemberantasan illegal logging.
Multi Stakeholder Dialogue: Indigenous People, Social Forestry, and Climate Change di UNFCCC COP 21 MFP3 mengadakan Multi Stakeholder Dialogue: Indigenous People, Social Forestry, and Climate Change pada 4 Desember 2015 di Indonesia Pavilion, di sela-sela UNFCCC COP 21 Paris. Dialog ini menghadirkan Hadi Daryanto (Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan, KLHK), Aleta Baun (aktivis lingkungan hidup Indonesia dan anggota dewan nasional AMAN), Tumenggung Tari (ketua masyarakat adat Orang Rimbo, Jambi), Nur Amalia (Community Access to Forest Leader, MFP3), dan Smita Notosusanto sebagai moderator. Dialog ini bertujuan untuk membahas kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat adat dalam kaitannya dengan perhutanan sosial dan perubahan iklim.
NGO Gathering on Timber Legality di UNFCCC COP 21 MFP3 mengadakan NGO Gathering on Timber Legality pada 4 Desember 2015 di Indonesia Pavilion, di sela-sela UNFCCC COP 21 Paris. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi NGO di Uni Eropa yang bergerak dalam pemantauan FLEGT-VPA terkait dengan perkembangan inisiatif SVLK di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menyusun rencana bersama untuk melakukan pemantauan peredaran kayu dan produk kayu Indonesia di Eropa. Zainuri Hasyim, koordinator nasional JPIK, menjadi pembicara utama dalam kegiatan ini.
Seminar Timber Legality for Better Environment di UNFCCC COP 21 MFP3 mengadakan Seminar Timber Legality for Better Environment pada 4 Desember 2015 di Indonesia Pavilion, di sela-sela UNFCCC COP 21 Paris. Seminar tersebut bertujuan untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait perkembangan SVLK di Indonesia, pengembangan SVLK melalui proses konsultasi multi pihak, kesiapan Indonesia untuk implementasi EU FLEGT VPA, manfaat SVLK bagi IKM, dan peran pemantau independen dalam implementasi SVLK. Seminar tersebut menghadirkan Ida Bagus Putera Parthama (Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Dr. Agus Sarsito (Chief Technical Adviser FLEGT-VPA, MFP3), Zainuri Hasyim (Jaringan Pemantau Independen Kehutanan), Daniel Calleja (Director General of Environment, European Union), dan Maria Murliantini (Pengusaha furniture dan eksportir asal Jepara). Seminar dipandu oleh Smita Notosusanto dari MFP. Lebih kurang 30 orang dari Indonesia, Uni Eropa, Ghana, Myanmar, Burundi, Belanda, dan Finlandia hadir pada acara tersebut. Seminar tersebut menghasilkan beberapa hal yang patut dicatat, yakni SVLK sudah cukup dikenal oleh negara lain, Indonesia sedang disorot akibat kebakaran hutan hebat di 2015, dan Indonesia sebagai pioneer dalam pelaksanaan VPA.
Pelatihan Market Analysis and Development (MAD) di KPH Banjar MFP3, melalui SNV, melatih Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), aktor utama penggerak Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM). Pada 10-16 Desember 2015, pelatihan dilaksanakan di KPH Banjar. Materi pelatihan adalah Market Analysis and Development (MAD), yang dikembangkan melalui kerjasama RECOFTC dan Pusdiklat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pelatihan MAD terdiri dari 4 tahap: penilaian kondisi saat ini, survei pemilihan produk dan identifikasi ide-ide pokok untuk perusahaan, persiapan rencana pengembangan perusahaan, dan mendukung fase start-up perusahaan. Pelatihan di KPH Banjar diberikan kepada 3 staf KPH, 1 staf Diklat Kehutanan, 1 staf ABDSI, 6 wakil komunitas setempat, 3 staf YHCI, 3 staf honorer Kehutanan.
Pertemuan Konsolidasi Pemantau Independen Pada tanggal 12-13 Desember 2015, MFP memfasilitasi pertemuan konsolidasi lembaga pemantau yang kedua. Agenda pertemuan ini antara lain membahas update kegiatan dari setiap lembaga pemantau, termasuk hasil konsolidasi dari region Papua, Kalimantan dan Sumatera, membahas rencana advokasi kebijakan SVLK, menyepakati modul pemantauan dan memastikan format laporan MFP dipahami oleh mitra. Berikut update kegiatan dari lembaga pemantau: * Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK) telah melakukan kegiatan pemantapan untuk para pemantauanya di wilayah Kaltim, Kaltara, dan Jawa tengah. JPIK telah melakukan pengembangan database pemantauan (www.jpik.or.id/database) yang dapat diakses oleh publik yang lebih luas. * Aliansi Pemantau Independen Sumatera (APIKS) telah melakukan kegiatan konsolidasi anggotanya dan menghasilkan fokus wilayah pemantauan APIKS di Sumut, Riau, Jambi. * Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia (YCHI) telah menyelenggarakan lokakarya implementasi SVLK dan konsolidasi pemantau Kalimantan. * Lembaga Studi Pengembangan Pedesaan (LSPP) telah melaksanakan lokakarya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam kegiatan pemantauan SVLK di Jawa Tengah, sedangkan * Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Mangkubumi telah melakukan pemantauan untuk peredaran kayu bulat di Jawa Timur. * Eyes on the Forest (EoF) telah melakukan kegiatan pemantapan pemantauan di Kalbar dan akan berkontribusi bahan panduan monitoring yang lebih terperinci untuk masing-masing penilaian untuk PHPL dan VLK yang sedang difinalkan oleh JPIK sebagai modul generik pemantauan. * Auriga telah melakukan pelatihan untuk supply chain peredaran kayu unit manajemen industri.
Pengembangan Database dan Informasi Kehutanan Berbasis Website di Kabupaten Buleleng, Bali Hasil inventarisasi, yang dilakukan Dishutbun Kabupaten Buleleng, SATIN dan didukung MFP3, menunjukan luas Hutan Rakyat di Buleleng mencapai angka 7.009,01 ha atau 28,55% dari luas total Hutan Rakyat di Bali. Inventarisasi data ini masih dilakukan secara manual (dengan Microsoft Excel) oleh SATIN dan Dinas Kehutanan. Agar data hasil inventarisasi ini dapat ditindaklanjuti serta diupdate secara reguler, MFP memfasilitasi pengembangan sistem database dan informasi berbasis website dan juga memastikan bahwa sistem tersebut akan diintegrasikan dengan sistem data dan informasi Dinas Kehutanan Buleleng, Bali. Hasil koordinasi dengan Dishutbun Kabupaten Buleleng pada 15-18 Desember 2015 diketahui kegiatan sudah mencapai 90% atau sudah mencakup 8 Kecamatan dari 9 Kecamatan di Buleleng. Pengambilan data sudah dilaksanakan di beberapa kecamatan di Buleleng, untuk inventarisasi hutan rakyat sudah mencakup 90% atau 8 kecamatan yaitu kecamatan Banjar, Seririt, Kubutambahan, Busungbiu, Gerogak, Sawan, Sukasada, Buleleng. Sedangkan untuk inventarisasi IKM sudah juga mencapai 90% atau 8 Kecamatan yaitu kecamatan Banjar, Seririt, Busungbiu, Sawan, Kubutambahan, Gerogak, Buleleng, Sukasada.
Pertemuan Orientasi Pengelolaan Hibah MFP3 MFP3 mengadakan Pertemuan Orientasi Pengelolaan Hibah MFP3 pada 16-17 Desember 2015 di Jakarta. Tujuh belas mitra hadir pada pertemuan tersebut, dengan total 21 peserta perempuan dan 13 peserta pria. Pertemuan tersebut membekali peserta dengan materi sebagai berikut: panduan, siklus, dan proses pengelolaan dana hibah. Pada hari kedua pertemuan, peserta dibekali dengan materi panduan laporan keuangan, diantaranya proses audit laporan keuangan dan pencegahan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan. Seluruh tim output MFP3, komunikasi dan MEL juga memberikan presentasi terkait kegiatan yang sedang berjalan.
Potensi IKM Furniture Kalimantan Tengah Mulai bulan Desember 2015, MFP3 memfasilitasi pengembangan IKM kehutanan di sektor furniture untuk wilayah di luar Jawa. Salah satu wilayah yang menjadi sasaran adalah Palangkaraya – Kalimantan Tengah. Pemerintah Kota Palangkaraya menyediakan fasilitas produksi berupa bangunan workshop seluas 150m2 untuk IKM perkayuan menjalankan kegiatan produksinya. Saat ini ada 30 IKM mendapatkan fasilitas tersebut dimana 3 diantaranya pengusaha perempuan. Produk yang dihasilkan selain mebel adalah kusen dan daun pintu untuk memenuhi pasar local Kalimantan Tengah. Melalui Yayasan Fokus UMKM-Peac Bromo MFP3 mendukung pengembangan bisnis kelompok ini mulai dari aspek Kewirausahaan, Desain Produk sampai akses Permodalan.
Kegiatan MEL pada KPH Benakat Bukit Cogong Kegiatan MEL dilakukan untuk mendapat informasi yang akurat mengenai capaian program-program pengembangan kapasitas yang diusung oleh beberapa Mitra yang berkerja di KPH Benakat Bukit Cogong yaitu SNV, HUMA dan WGT. Pengumpulan data dilakuan dengan mereview dokumen, teknik wawancara mendalam dan pengamatan. Diakhir kegiatan MEL, dilakukan presentasi pada mitra dan penerima manfaat dari program MFP3 ini. Kegiatan MEL ini manyimpulkan bahwa program kegiatan dan output yang dilakukan SNV, Huma dan WGT kurang dalam skala kategori: sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Kesimpulan kategori kurang ini berdasarkan minimnya kegiatan dan output di lapangan, kordinasi yang buruk, dan tidak ada satupun laporan hasil asessment dari ketiga lembaga, sedangkan hal positif dari SNV adalah pelatihan yang dilakukan telah disiapkan dengan baik, peserta pelatihan ToT telah mewakili kelompok tani, KPHP, Penyuluh Kehutanan dan LSM lokal dan pelatihan ditingkat komunitas sudah mewakili kelompok tani, pengurus desa, tokoh adat dan perempuan. Kegiatan MEL di KPHP Benakat Bukit Cogong dilakukan oleh Bapak Robert, Konsultan MEL Regional MFP3 pada 22-27 November 2015. Tim MEL memberikan beberapa rekomendasi penting yaitu penambahan staf di SNV, mengadakan staf permanen di site KPHP Benakat Bukit Cogong, memperbaiki kordinasi dengan para pihak, memberikan asistensi ke LSM mitra lokal, menyederhanakan konsep sulit di materi pelatihan, menghasilkan contoh pengembangan komoditas lokal yang bernilai pasar dan memastikan inklusi sosial dalam implementasi di komunitas.
4 Januari 2016 Mid Term Review MFP3 (MTR) meeting, Dipo Tower, Jakarta
5 Januari 2016 Diskusi PP 6, Dipo Tower, Jakarta
7 Januari 2016 Presentasi "DONI" Studi Market Export, Dipo Tower, Jakarta
11 Januari 2016 MTR meeting, Dipo Tower, Jakarta
12 Januari 2016 Meeting dengan Kemitraan Meeting dengan Riwani Globe Penyusunan PP SVLK
13 Januari 2016 Meeting DB Project
14 Januari 2016 MTR meeting, Dipo Tower, Jakarta
18 Januari 2016 MTR: Kick Off Meeting MTR: Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, KLHK MTR: IFM MTR: CSO MTR: APHI, APKI, ASMINDO
19 Januari 2016 MTR: Direktorat PHPL, KLHK MTR: Direktur Kehutanan & SDA, BAPPENAS MTR: Direktur Kerjasama Intra Kawasan Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri MTR: Unit KLHK terkait KPH MTR: Auditor BRIK
20 Januari 2016 Mid Term Review MFP3: Follow up meeting with MFP
21 Januari 2016 Mid Term Review MFP3: Review meeting with MFP
22 Januari 2016 Mid Term Review MFP3: Technical meeting/review presentation
25 Januari 2016 Konsultasi Publik SVLK
©2016 Multistakeholder Forestry Programme | Dipo Business Center, Lantai 9, Unit B, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.50-52, Jakarta 10260
Web Version
Forward
Unsubscribe