Profile rajabasa

Page 1

2. Aspek Kawasan Penutupan lahan Terdiri dari: Berdasarkan data dari citra lansat 2009, sebagian besar lahan di wilayah KPHL Rajabasa Hutan Lahan Kering Sekunder. Hutan Lahan Kering Primer 3,41%

Hutan Lahan Kering Sekunder 61,01%

Semak/Belukar 2,41%

Pertanian Lahan Kering 2,94%

Pertanian Lahan Kering campur semak 30,23%

RENCANA KEGIATAN STRATEGIS 1. Inventarisasi berkala wilayah kelola dan penataan hutan (tata batas, inventarisasi hutan, pembagian blok atau zona, pembagian petak dan pemetaan) 2. Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu • Penanaman bibit tanaman jenis MPTS di Blok Pemanfaatan • Budidaya lebah madu • Pengembangan potensi air terjun dan air panas • Pembuatan penangkaran rusa 3. Pemberdayaan masyarakat • Sosialisasi peranan KPH • Penguatan kelembagaan • Kerja sama dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan dan pemungutan HHBK • Kerja sama dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan potensi wisata kawasan • Pembinaan kemitraan dan legalisasi pengelolaan kepada masyarakat 4. Pembinaan dan pemantauan pada areal KPHP yang telah ada izin pemanfaatan maupun penggunaan 5. Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar izin • Rehabilitasi hutan di areal yang tidak berizin • Membangun persemaian untuk memenuhi kebutuhan bibit masyarakat sekitar hutan • Penyediaan bibit tanaman langka dan tanaman endemik • Pemberian bantuan bibit untuk ditanam di wilayah sekitar KPHL Rajabasa • Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi. 6. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi pada areal yang berizin.

7. Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam • Patroli pengamanan hutan • Sosialisasi undang-undang dan peraturan tentang kehutanan • Pencegahan dan penanggulangan, deteksi dini dan mitigasi kebakaran hutan. 8. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang izin 9. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait 10. Penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM • Mengikutsertakan diklat bagi manajerial dan staf pengelola KPHL • Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat mitra KPH 11. Penyediaan pendanaan 12. Pengembangan database • Pembuatan website KPHL Rajabasa • Membangun manajemen pusat sistem informasi 13. Rasionalisasi wilayah kelola 14. Review rencana pengelolaan 15. Pengembagan investasi • Di KPHL tidak dapat memanfaatkan hasil hutan kayu • Pemanfaatan HHBK (lebah madu, buah-buahan, dll) • Pemanfataan jasa lingkungan • Pengembangan dan pemanfaatan wisata alam • Melanjutkan pembangunan jogging track

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINGKUNGAN (KPHL) RAJABASA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, PROVINSI LAMPUNG Alamat: Jl. Mustafa Kemal no.26, Kode Pos 35551, Kec. Kalianda, Kab. Lampung Selatan

Hutan Lestari Masyarakat Berdaya


Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) KPHL Rajabasa terletak di Kabupaten Lampung, Provinsi Lampung. Keberadaan KPHL ini bermula dari Besluit Residen Lampung Distrik Nomor 307 tanggal 31 Maret 1941 di areal seluas 4.900 ha. Kementrian Kehutanan pada 1991 mengukuhkan areal tersebut menjadi Kelompok Hutan Lindung (KHL) Gunung Rajabasa. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 7 Juli 2011, Kementerian Kehutanan melalui SK Nomor 367/MenhutII/2011 menetapkannya sebagai KPHL Gunung Rajabasa dengan luas 5.200 ha. Dan, dikukuhkan oleh Peraturan Bupati Lampung Nomor 26 Tahun 2011 Tanggal 15 September 2011.

1.Kondisi umum daerah Administrasi KPHL Rajabasa seluruhnya berada dalam wilayah administrasi Kabupaten Lampung

3. Aspek Sumber Daya Hutan Potensi Hasil Hutan Kayu

4. Aspek Kelembagaan Fauna

Selatan dengan wilayah mencakup empat

Potensi kayu di wilayah KPHL Model Rajabasa tergolong

Di dalam wilayah KPHL Rajabasa paling tidak hidup sembilan

kecamatan, yakni Kalianda, Penengahan,

cukup besar dengan volume mencapai 139,32 m3 per

jenis burung (rangkong, elang, burung hantu, ayam hutan

Rajabasa dan Bakauheni.

hektar. Kayu-kayu tersebut terdiri dari jenis-jenis komersil

merah, burung gagak, dan walet sarang hitam), delapan

kelas tinggi, seperti medang (Litsea spp), kungkil, bebeka,

jenis mamalia (harimau sumatera, beruang madu, macan

arang-arang, balam, bengkal, dan damar (Shorea spp).

tutul, rusa, kijang, babi, landak, dan tupai), tiga jenis primata

Permudaan alami tegakan di wilayah ini pun tergolong

(siamang, lutung abu-abu, dan monyet), serta reptil (biawak,

sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan jumlah individu yang

trenggiling).

Topografi Wilayah KPHL Rajabasa terdiri dari beberapa group vulkan andestik yang berada pada lereng tengah, lereng bawah dan dataran vulkan bergelombang. Sebagai wilayah pegunungan, topografi di KPHL Rajabasa tergolong berat

semakin besar untuk kelas pertumbuhan tanaman yang lebih rendah.

Potensi Jasa Lingkungan

dengan kelerengan berkisar ¹ 25 – 45 % atau termasuk ke dalam kelas lereng 4 (curam) dan 5 (sangat curam). Aksesibilitas

Potensi Non-Kayu Kawasan KPHL Rajabasa tergolong ke dalam hutan hujan

Sarana transportasi di sekitar KPHL Rajabasa,

tropis Sub Montana, yang selain memiliki jenis pohon yang

berupa jalan aspal yang menghubungkan

beragam juga kaya dengan berbagai spesies anggrek dan

Kecamatan Kalianda dengan Rajabasa,

paku-pakuan. Pemberdayaan masyarakat yang sudah sejak

Panengahan, Palas dan Bakauheni. Sarana

lama berjalan, berhasil mengelola dan memanfaatkan hasil

angkutan yang ada sepeda motor dan mobil.

hutan bukan kayu, seperti getah damar, rotan, durian, pala,

Sosial Budaya Terdapat 1.147 kepala keluarga yang tinggal di 26 desa dan beraktifitas di dalam kawasan KPHL Rajabasa. Latar belakang etnis, beragam:

petai, jengkol, serta buah-buahan lokal, misalnya kecapi, ketupak dan rukam.

Wilayah KPHL Rajabasa berpotensi untuk lokasi wisata

VISI Menjadi tujuan wisata di Lampung berbasis kelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat MISI Untuk mewujudkan visi KPHL Rajabasa yang telah ditetapkan, maka disusunlah misi-misi sebagai berikut: 1. Pemanfaatan sumberdaya alam secara optimal. 2. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia. 3. Pengembangan potensi ekowisata. 4. Peningkatan perlindungan dan pengamanan hutan. 5. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.

pendidikan dan petualangan, menyediakan hutan, bukit, sungai, air terjun, danau, sumber air panas, dll.

Potensi Energi

ORGANISASI Sumberdaya manusia terbatas, baik di level manajerial maupun pengamanan hutan. Sekarang ini, KPHL hanya punya enam orang personil: dua pejabat struktural dan empat staf administrasi (tiga di antaranya pegawai honorer). Polisi hutan belum ada.

Terdapat sumber panas bumi di Way Belerang

SARANA DAN PRASARANA Untuk mengawasi dan mengelola hutan seluas hampir 5.200 ha, pengelola hanya memiliki fasilitas satu buah mobil dan satu buah sepeda motor.

Lampung, Sunda, Jawa dan Batak. Umumnya, mereka arif dalam mengelola hutan kombinasi perkebunan, seperti repong damar atau penamanan durian, pala, jengkol dan petai di antara tanaman kehutanan. Komoditi perkebunan sebagian masyarakat, antara lain kakao, kopi, pisang dan tangkil.

ISU STRATEGIS 1. Tingkat perambahan hutan di KPHL Rajabasa tergolong besar, mencakup areal seluas 16.865.07 hektar atau kurang lebih 35,58% lahan di wilayah. 2. Terbatasnya sumberdaya manusia pengelola KPHL, baik pada lAevel managerial sampai dengan personil pengamanan hutan. 3. Potensi wisata yang begitu besar, tidak diimbangi dengan kemampuan daerah untuk mengelola dan mengembangkan potensi tersebut. 4. Pengelola pun belum mampu mendapat sumber pendapatan dari potensi wisata yang ada.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.