Sips hutan desa buleleng

Page 1

HUTAN DESA SUDAJI

HUTAN DESA WANAGIRI

HUTAN DESA TEJAKULA

HUTAN DESA TELAGA

Lokasi Luas Pengelola

Lokasi Luas Pengelola

Lokasi Luas Pengelola

Lokasi Luas Pengelola

: Desa Sudaji, Kecamatan Sawan : 90 ha : Bumdes Wahana Karya

: Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada : 250 ha : Bumdes Eka Giri Karya Utama

Kondisi Umum Desa Luas wilayah Desa Sudaji 3.970 ha yang terbagi dalam 10 banjar dinas, yaitu Banjar Desa, Banjar Mayungan, Banjar Dukuh, Banjar Kajekangin, Banjar Kajekauh, Banjar Kubukili, Banjar Singkung, Banjar Cebloing, Banjar Rarangan, dan Banjar Bantas. Topografi desa daerah pegunungan dengan ketinggian antara 300-1000 meter dpml dengan curah hujan relatif tinggi. Peruntukan lahan terdiri dari wilayah pemukiman, persawahan, perkebunan, kuburan, pekarangan, taman, perkantoran dan lain-lain.

Kondisi Umum Desa Luas wilayah total Desa Sukasada 4.110 ha, terbagi dalam tiga banjar dinas, yaitu Banjar Yeh Ketipat, Banjar Buana Sari dan Banjar Asah Panji. Penutupan lahan terbagi atas pemukiman, perkebunan dan hutan. Topografi Desa Wanagiri pegunungan dengan ketinggian atntara 9001200 mdpl yang sebagian besar daerah perkebunan. Jenis tanah di desa ini utamanya latosol. Sedangkan curah hujan rata-rata sekitar 4.500 mm/tahun dengan tipe iklim B s.d. C menurud Schmid dan Ferguson, yang berarti bulan basah lebih tinggi daripada bulan kering.

Sosial, Ekonomi, dan Budaya Total jumlah penduduk Desa Sudaji 9.443 jiwa (2.883 kk) yang kebanyakan bekerja sebagai petani (740 jiwa), dan buruh tani (1.559 jiwa. Produk pertanian dan perkebunan yang diandalkan seperti padi, cengkeh, kopi, durian, manggis, rambutan, pisang, kolang-kaling, dan berbagai bibit tanaman yang sudah banyak dikirik ke luar daerah seperti Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Hasil hutan seperti berbagai jenis kayu juga dimanfaatkan masyarakat untuk dijual maupun penggunaan pribadi, misalnya untuk pembuatan bangunan dan perabot rumah tangga.

Sosial, Ekonomi, dan Budaya Pada 2015 lalu Penduduk Desa Wanagiri berjumlah 3.849 jiwa (917 kk) dengan profesi antara lain sebagai petani, buruh tani, pegawai negeri sipil, pedagang dan peternak. Komoditas pertanian dan perkebunan yang dikembangkan, antara lain padi, tanaman kacangkacangan, cengkeh, kopi dan piang. Hasil kehutanan seperti tanaman kayu sengon. Serta ditambah potensi peternakan, seperti sapi, kambing, ayam kampung, dan babi. Industri kecil dan menengah yang berkembang di desa ini berupa industri rumah tangga, misalnya kripik singkong, jajan uli dan kerajinan anyaman. Sedangkan usaha jasa yang ada, antara lain usaha mebel, jahit bordir, tukang cukur, servis elektronik dan usaha perbengkelan.

Wilayah Kelola - Zona Perlindungan | 45 ha - Zona Pemanfaatan | 45 ha Potensi Hutan Desa - Potensi fisik o Tegakan pohon di kawasan hutan didominasi tanaman keras o Beberapa rute treking di kawasan hutan desa. o Terdapat satwa (kera, burung, dan ayam hutan) o Sumber mata air tersebar - Potensi Pemanfaatan o Pengembangan usaha HHBK (tanaman buah) o Pengembangan usaha jasa lingkungan (wisata alam) - Potensi wisata alam o Wisata religi o Rute treking o Meditasi

Wilayah Kelola - Zona Perlindungan | 80 ha - Zona Pemanfaatan | 170 ha Potensi Hutan Desa - Potensi Fisik o Tegakan pohon di kawasan hutan yang didominasi tanaman keras o Rute treking o Tegakan kopi dalam kawasan o Tanaman pecah seribu dalam kawasan o Satwa liar (kera, burung dan ayam hutan) o Sumber mata air tersebar - Potensi Pemanfaatan o Pengembangan usaha HHBK (tanaman buah) o Pengembangan usaha jasa lingkungan (wisata alam)

: Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula : 353 ha : Bumdes Wana Anugerah

Kondisi Biofisik Hutan Desa Daerah perbukitan yang tidak tertata dan ditumbuhi rumput liar dan pohon-pohon lokal (suli, bambu, mahoni, dan santen) yang kurang memiliki manfaat ekonomi. Tanah areal hutan terdiri dari tanah basah (10%) dan selebihnya tanah kering dan berbatuan. Topografi areal hutan memiliki kemiringan 10-70 derajat. Sosial, Ekonomi, dan Budaya Pada 2015 lalu Penduduk Desa Tejakula berjumlah 15.181 jiwa terdiri dari 7.716 laki-laki dan 7.465 perempuan. Kepadatan penduduk terpusat pada wilayah dataran rendah dan di tengah-tengah desa. Wilayah Kelola - Zona Perlindungan | 153 ha - Zona Pemanfaatan | 200 ha

Seri Info

Perhutanan

Sosial

: Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu : 96 ha : Bumdes Wana Asri

Kondisi Umum Desa Luas wilayah total Desa Telaga 566,355 ha, terbagi dalam dua banjar dinas, yaitu Banjar Padma Kencana dan Banjar Kumoda Loka. Penggunaan lahan terdiri dari pemukiman, persawahan, perkebunan dan hutan. Topografi Desa Telaga perbukitan dengan ketinggian antara 200-900 mdpl yang sebagian besar daerah perkebunan. Sosial, Ekonomi, dan Budaya Pada 2015 lalu Penduduk Desa Telaga berjumlah 1.571 jiwa (452 kk) dengan mata pencarian utama sebagai petani, buruh tani, pegawai negeri sipil, pedagang dan peternak. Wilayah Kelola - Zona Perlindungan | 50 ha - Zona Pemanfaatan | 36 ha

Potensi Hutan Desa - Potensi Fisik o Wisata panjat tebing, seluas 10 ha, di Suci dan Bletok o Wisata treking, 30 ha, Pura Mas Bintang o Wisata treking Yeh Mampeh, 30 ha, Cepiran o Wisata alam Samuh, 30 ha, Samuh o Satwa liar (kera, burung, dan ayam hutan) o Sumber mata air terseber o Vegetasi hutan yang dilindungi - Potensi Pemanfaatan o Pengembangan usaha HHBK seluas 50 ha (tanaman buah) o Pengembangan usaha jasa lingkungan seluas 100 ha (wisata alam) o Pengembangan usaha pemanfaatan kawasan seluas 50 ha (budidaya tanaman obat dan penangkaran satwa liar)

Potensi Hutan Desa - Potensi Fisik o Tegakan pohon yang cukup rapat di dalam kawasan hutan o Sebaran sumber mata air o Tegakan bambu o Tegakan rotan o Satwa atau hewan liar - Potensi Pemanfaatan o Pengembangan usaha HHBK (tanaman buah) o Pengembangan usaha Jasa Lingkungan (wisata alam)

SAHABAT TIMUR INDONESIA (SATIN) Jl. Perum Pesona Paramita No. 12 A, Pemaron, Kab. Buleleng, Bali sahabattimur.indonesia@ymail.com

Hutan Desa

Kabupaten Buleleng Bali


Di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, terdapat 7 (tujuh) Hutan Desa dengan luas total 3.041 ha. Ketujuh Hutan Desa tersebut yakni: Hutan Desa Galungan (712 ha) di Kecamatan Sawan, Hutan Desa Lemukih (988 ha) di Kecamatan Sawan, Hutan Desa Selat (552 ha) di Kecamatan Sukasada, Hutan Desa Sudaji (90 ha) di Kecamatan Sawan, Hutan Desa Tejakula (353 ha)

HUTAN DESA GALUNGAN

HUTAN DESA LEMUKIH

HUTAN DESA SELAT

Lokasi

: Desa Galungan, Kecamatan Sawan

Luas

: 712 ha

Pengelola

: Bumdes Wana Amertha

Lokasi Luas Pengelola

Lokasi Luas Pengelola

Kondisi Biofisik Hutan Desa Memiliki relief berbukit yang terletak pada ketinggian 100-600 mdpl. Vegetasi masih cukup padat, meskipun di beberapa lokasi perlu direhabilitasi.

di Kecamatan Tejakula, Hutan Desa Telaga (96

Kondisi Umum Desa

ha) di Kecamatan Busungbiu, dan Hutan Desa

Luas wilayah total Desa Galungan 1.460 ha, terbagi dalam

Wanagiri (250 ha) di Kecamatan Sukasada.

tiga banjar dinas, yaitu Banjar Dajan Pangkung, Banjar Desa dan Banjar Bingin. Penutupan lahan terbagi atas pemukiman, persawahan, perkebunan dan hutan.

Seluruh Hutan Desa tersebut di atas ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang secara khusus dibentuk melalui Peraturan Desa (Perdes), telah mendapatkan SK Menteri Kehutanan tentang Penetapan Areal Kerja Hutan Desa, SK Gubernur tentang Penetapan HPHD dan Peta Areal Kerja Hutan Desa.

Sosial, Ekonomi, dan Budaya Pada 2015 lalu Penduduk Desa Galungan berjumlah 2.080 jiwa (570 kk) dengan profesi utama petani. Komoditas pertanian yang dikembangkan padi, sedangkan komoditas perkebunan cengkeh, kopi, manggis, dan durian. Serta ditambah potensi peternakan sapi dan babi. Wilayah Kelola - Zona Perlindungan | 425 ha - Zona Pemanfaatan | 260 ha Potensi Hutan Desa - Potensi HHBK Diperkirakan Hutan Desa Galungan memiliki potensi madu lebah Afis Dorsata sebanyak 300 botol/tahun, rotan (200 kg/tahun), gula aren (200 kg/tahun), dan jamur liar (300 kg/tahun). Dalam perhitungan, komoditas HHBK ini bernilai Rp115.000.000,- dalam setahun. Di luar itu, hutan tersebut juga masih memiliki potensi ceroring, bambu, kemiri, anggrek, dan pakan ternak yang belum dikelola sehingga tidak dapat dihitung perkiraan nilainya. - Potensi Wisata Alam Jenis wisata alam yang cocok dikembangkan di Hutan Desa Galungan, antara lain wisata air terjun, treking di hutan, meditasi, hutan raya, pelestarian satwa, bersepeda dan wisata religi.

: Desa Lemukih, Kecamatan Sawan : 988 ha : Bumdes Pringgadani

Kondisi Biofisik Hutan Desa Sebagian besar tofografi kawasan Hutan Desa Lemukih berupa lereng dengan kemiringan >45% seluas 350 ha. Tutupan lahan terdiri atas: • Hutan alam | 65% • Hutan tanaman | 11% • Semak belukar |10% • Lahan kosong | 14% Kondisi Umum Desa Desa Lemukih berada di kawasan pegunungan dengan ketinggian antara 500-1000 mdpl dengan curah hujan yang cukup tinggi. Ada lima dusun atau banjar di desa ini, yakni Banjar Lemaya, Banjar Desa, Banjar Nangka, Banjar Nyuh, dan Banjar Buah Banjah. Sosial, Ekonomi, dan Budaya Pada 2015 lalu, jumlah penduduk di Desa Lemukih sebanyak 4.337 jiwa yang umumnya petani dengan sumber pendapatan dari bertani (padi dan palawija), beternak (sapi, ayam, kambing dan babi), serta berkebun (cengkeh, kopi, buah-buahan seperti durian, salak, pisang, dll). Selain bertani, masyarakat juga sangat tergantung pada Hutan Desa dan Hutan Lindung yang mengelilingi Desa Lemukih. Dari hutan mereka mendapatkan sumber mata air dan pendapatan tambahan dari HHBK (madu, gula aren, rotan, jamur, markisa). Wilayah Kelola - Zona Perlindungan | 235 ha - Zona Pemanfaatan | 753 ha Potensi Hutan Desa - Potensi HHBK Diperkirakan Hutan Desa Lemukih memiliki potensi rotan di lahan seluas 120 ha, markisa seluas 75 ha, dan aren seluas 100 ha. - Potensi Jasa lingkungan Terdapat 10 sumber mata air di areal seluas 95 ha, 8 air terjun (58 ha), dan 3 jalur treking (75 ha). - Potensi fauna Menjadi tempat berlindung satwa liar, seperti kijang, kera berekor, landak, tringgiling, luwak, kera hitam, rase, kapkapan dan berbagai burung, antara lain punglor, ayam hutan, kutilang, dan banyak lagi lainnya. - Potensi usaha di bawah tegakan hutan Budidaya lebah madu di areal seluas 150 ha, jamur (80 ha) dan markisa (75 ha).

: Desa Selat, Kecamatan Sukasada : 552 ha : Bumdes Pandan Harum

Kondisi Biofisik Hutan Desa Hutan Desa Selat merupakan kawasan hutan lindung. Kawasan hutan merupakan daerah paling luas di areal Desa Selat. Kondisi Umum Desa Luas wilayah total Desa Selat 1.206 ha, terbagi dalam tujuh banjar dinas, yaitu Banjar Tukad Juwuk, Banjar Sekarsari, Banjar Gambuh, Banjar Gunung Sekar, Banjar Selat, Banjar Bululda dan Banjar Witajadi. Penggunaan lahan terbagi atas pemukiman, persawahan, perkebunan dan hutan. Topografi Desa Selat perbukitan dengan ketinggian antara 200-900 mdpl yang membentang horisontal dipisahkan oleh sungai-sungai kecil. Sosial, Ekonomi, dan Budaya Pada 2015 lalu Penduduk Desa Selat berjumlah 8.265 jiwa (1.846 kk) dengan mata pencarian pokok sebagai petani, buruh tani, pegawai negeri sipil, pedagang dan peternak. Komoditas pertanian dan perkebunan yang dikembangkan padi, kacang-kacangan, mangga, cengkeh, kopi, pisang, durian, rambutan dan manggis. Hasil kehutanan seperti tanaman kayu jati, mahoni, dan kayu sengon. Serta ditambah hasil dari peternakan sapi, kambing, ayam kampung dan babi. Perekonomian desa juga ditopang dari usaha industri rumah tangga seperti tenun endek, kerajinan anyaman bambu, pengolahan minyak kelapa (VCO), serta industri kripik singkong. Pendapatan perkapitan masyarakat Desa Selat rata-rata sebesar Rp18.000.000,- per tahun. Wilayah Kelola - Zona Perlindungan | 312 ha - Zona Pemanfaatan | 240 ha Potensi Hutan Desa - Potensi Tegakan Kayu Jenis-jenis tanaman yang tumbuh di kawasan Hutan Desa Selat, antara lain beringin, gamalina, teep, sonokeling, jempaka, badung, pangal buaya, kayu bunga/sampi-sampi, kayu iseh, kayu jowar, kayu putih, kayu angeh, lengguung, kayu hee, beregiding, wangkal, pudah, gau-gau, ombo-ombo, sembungsembung, bayur, suren, lateng, binong, dap-dap, kemiri, tengguli, jabon, sandat, piling, kepelan dan pule. Tegakan yang ada memiliki kerapatan bidang dasar sebesar 30 hingga 40 m2 dan kerapatan pohon 300-400 pohon/ha. - Potensi HHBK Hutan Desa Selat memiliki potensi manggis, rotan, nangka, bambu, kemiri, coklat, timbul, aren, kopi dan kelapa. Diperkirakan potensi nilai produk sebesar Rp19.615.101.667/tahun. - Potensi Wisata Alam Jenis wisata alam yang cocok dikembangkan di Hutan Desa Galungan, antara lain wisata air terjun, treking di hutan, meditasi, dan wisata religi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.