A Group Painting Exhibition
Februay 22 - March 8, 2010 Deni Junaedi I Pratomo Sugeng I Purwanto I Rosid I Suprobo I Wayan Kun Adnyana
Bayi dalam Konstruksi Kegairahan Tommy F Awuy Kurator
Bilamana seseorang disebut bayi sebenarnya masih belum memiliki definisi umum dan setepat-tepatnya. Namun orang pada umumnya menyangka, bahwa sebutan bayi itu dikenakan pada seorang anak yang baru lahir hingga sekitar 5 tahun. Masa di mana seorang anak dirawat dengan ekstra hati-hati bagi segenap keberadaan dirinya. Dan dari perawatan pada sekitar usia tersebut bisa menandakan akan seperti apa jadinya sang anak kelak, baik dilihat secara psikologis dan dari cara tanggapnya secara motorik ataupun lewat pembentukan syaraf-syaraf otak. Tentu saja ada berbagai macam cara manusia dalam hal merawat bayi dengan kekhasannya masing-masing. Namun bukanlah maksud di sini untuk mempersoalkannya. Pada kesempatan kali ini, Pameran Lukisan dengan tema Baby Talks di Philo Art Space membidik fenomena perawatan bayi masa kini, khususnya yang berlangsung dalam budaya urban atau di wilayah kota-kota besar. Semarak munculnya khusus toko-toko bayi, berbagai macam minuman dan makanan bayi produk pabrik-pabrik kapitalisme global, mainanmainan bayi yang serba unik dan semarak, sekolah-sekolah bayi, dan konsultan-konsultan perawatan bayi, bayi-bayi yang sudah menjadi rebutan produk-produk besar untuk dijadikan iklan, bermain film, bayi yang sudah dipersiapkan atau ditentukan harus berbahasa apa atau 2
harus mampu berbicara beberapa macam bahasa asing di kemudian hari, terapi bayi dengan nada-nada musik yang menjaminnya menjadi pinter seperti Einsten, spa bayi, dan lain-lainnya. Kita bisa menyebut fenomena ini sebagai fenomena kontemporer merawat bayi. Menjadi pertanyaan mendasar dan tentu saja penting di sini, ialah �dunia kehidupan semacam apa sebenarnya yang diinginkan oleh orang tua terhadap anak bayinya?� dan �apakah dengan perawatan itu sudah merupakan jaminan terpercaya bagi sang bayi akan menjadi seperti apa yang diinginkan orang tua?� Peserta pameran: Deni Junaidi, Wayan Kun Adnyana, Pratomo Sugeng, Purwanto, Rosid, dan Suprobo, dengan ciri khas bahasa rupa mereka mencoba merekam dan mengkritisi fenomena di atas. Deni Junaidi tampil secara satir dengan metafor dunia yang keras, bertinju (Anaknya saja Hebat). Katakanlah di sini, bayi yang tergolong balita mengkanvaskan seorang petinju berbadan besar dan kekar yang wajahnya mengingatkan kita pada wajah Mike Tyson. Sorotan wajah itu tak lagi sanggup menampilkan sebagaimana ekspresi seorang petinju yang biasanya terlihat ganas, hanya tersandar tak berdaya di tali ring, sementara sang balita masih menunjukkan gaya yang serius, dingin, waspada, dan siap siaga untuk menyerang lagi. Tak pelak dengan metafor ini sebenarnya kita sudah cukup paham
bagaimana kerinduan akan heroisme dari orang tua (terlebih dalam masyarakat patriarkis) atas anaknya masih nampak cukup kuat, semacam pewarisan gen demi survive ala Darwinian. Menunjukkan bagaimana keperkasaan bayi laki-laki sebenarnya sekaligus hendak menyatakan diri siapa sebenarnya orang tuanya, teristimewa sang ayah. Dan pemikiran seperti ini tidak jauh berbeda dengan lukisan berjudul Sejak Kecil Aku Diasuh Buku itu. Seandainya seorang bayi laki-laki mengecap pendidikan seperti itu lalu tumbuh menjadi seorang play boy, bisa secara optimis pandangan masyarakat akan memaklumkannya. Tapi bagaimana dengan seorang perempuan? Konstruksi masyarakat terhadap seseorang sehubungan dengan perilaku seksualitas tentu saja menjadi faktor yang demikian penting. Sementara Wayan Kun Adnyana melihat sisi penting pada kehidupan masa depan bayi dengan merepresentasikan benda yang kita kenal sebagai kursi (Kursi-Kursi untuk Esok). Kursi bisa kita baca sebagai simbol singgasana secara umum maupun khusus. Secara umum siapa pun atau setiap orang adalah makhluk politik di mana kekuasaan adalah inheren dengan eksistensi. Secara khusus kursi mewartakan penyempitan atas keluasan ruang publik lalu mengerucut pada tampuk dari mana tatanan hidup individu per individu diarahkan. Bagaimana kita mempersiapkan bayi-bayi menjadi penguasa yang mungkin kita sebagai orang tua teringat akan doktrin dari filsuf Jerman, Hegel,
dan bagaimana cara Hitler mempersiapkan bayi-bayi Jerman untuk menjadi uber alles. Di sisi yang berbeda, kita melihat dunia bayi yang direkonstruksi oleh media televisi yang benar-benar sebagai alat kekuasaan yang paling efektif dalam masa-masa kontemporer ini sebagaimana yang ditampilkan oleh Pratomo Sugeng. Bayi-bayi bertumbuh dengan injeksi mem (meme=virus pikiran) dari dunia yang semarak oleh benda-benda, fakta-peristiwa, dan imajinasi-fiktif, yang nyaris membuat kita percaya begitu saja bahwa dunia ini begitu kecil namun tak seorang manusia pun yang pernah sanggup mendefinisikannya. Televisi bagaimanapun suka atau tak suka adalah sebuah kekuasaan yang membangkitkan akan gairah paradoksnya kehidupan, tak ada batasan substansial akan realitas, hitam-putih, siang-malam, lelaki-perempuan, baik-jahat, sedih-bahagia, dan sebagainya. Maka bayi-bayi kita pun ikutlah larut dalam dunia paradoksal ini. Mereka bagaimanapun membutuhkan rangsangan audio-visual yang dalam hal ini tak terelakkan lagi televisi akan sanggup memberikannya sepuas mungkin. Tak kalah menariknya, Suprobo memperlihatkan pada kita bagaimana bayi dikonstruksi oleh kegairahan cinta orang tua. Lipstrik-bibir memang melambangkan gairah dan cinta namun kemudian kita bisa menduga dengan pikiran sehari-hari, bahwa cinta pada dasarnya 3
bukanlah sesuatu yang mudah dipahami karena cinta pun tak luput dari persoalan paradoksal. Dengan cinta sang ibu melahirkan anak sekalipun menyatu dengan kesakitan dan bahkan bayangan akan maut yang sewaktu-waktu bisa mengancam secanggih apa pun teknologi persalinan sudah tersedia. Bayi-bayi sebenarnya sudah sejak awal dikonstruksi menjadi �siapa� oleh orang tua dan bahkan mungkin oleh masyarakat dengan tak segan-segan beratasnamakan cinta, disayang, dimanja, dibelikan apa saja untuk kesenangan bayi, sebagaimana yang diperlihatkan oleh Rosid. Siapa pun orang tua yang terbilang punya perasaan normal-manusiawi sudah jelas memiliki kedalaman cinta yang tak terperikan atas bayinya. Sudah pula sewajarnya apabila ia menginginkan bayinya bertumbuh seperti apa yang diharapkannya. Dan tak mengherankan pula apabila kemudian seorang bayi tumbuh jauh sekali di luar harapan orang tua. Hal ini serba mungkin terjadi karena alasan yang sanhgat mendasar di atas bahwa ternyata cinta atau sayang tidak selalu semudah yang dibayangkan. Dengan cinta orang mengenal kedamaian dan loyalitas namun dengan cinta pula orang melakukan peperangan dan kebencian. 4
Benih paradoksal manusia kelihatannya sudah sejak bayi bertumbuh. Purwanto dengan jelas memperlihatkan hal itu pada kita dengan tubuh dan wajah bahkan kelamin bayi yang berganda. Ketunggalan diri manusia di sini dianggap mistifikatif atau sekedar impian manusia dewasa (orang tua). Dengan benda-benda lipstik Purwanto hendak menyampaikan sebagaimana sudah disinggung di atas, manusia adalah sebuah konstruksi masyarakat sejak awal bahkan dari wacana sebelum sperma dan ovum bertemu. Kepribadian ganda ataukah skizofrenik adalah kenyataan yang kesehari-harian dilakoni oleh kita namun lebih sering kita menolak dan tidak mempercayainya. Kita senantiasa menciptakan mitos akan diri kita yang serba tunggal, atau baik atau jahat. Pameran dengan tema Baby Talks ini bermaksud mengajak kita melihat fenomena kontemporer bagaimana manusia urban dikonstruksi oleh logika late-capitalism. Sebuah pencapaian hidup manusia yang maunya menggiring daya hidup manusia itu sendiri pada kegairahankegairahan yang tak terbatas dan tentunya tanpa satu pijakan dan pegangan tapi ternyata punya satu persyaratan yang tersisa, yakni kegairahan itu sendiri.
Deni Junaidi
I Anaknya saja Hebat I 120 x 90 cm I Acrylic on Canvas I 2010 5
Deni Junaidi
I
Sejak Kecil Aku Diasuh Buku Itu 120 x 120 cm Acrylic on Canvas 2010 6
Pratomo Sugeng
I
Nikmatnya Kotak Maya 140 x 155 cm Mixed Media on Canvas 2010 7
Pratomo Sugeng
I
Pesona Kotak Maya 140 x 155 cm Mixed Media on Canvas 2010 8
Pratomo Sugeng
I
Semerbak Kotak Maya 140 x 155 cm Mixed Media on Canvas 2010 9
I
Purwanto Beautiful Life 10
I 200 x 140 cm I Oil on Canvas I 2010
I
Purwanto Mommy
I 200 x 140 cm I Oil on Canvas I 2010 11
I
Purwanto Wonderful Breath 12
I 200 x 140 cm I Oil on Canvas I 2010
I
Rosid Anak Kesayangan
I 400 x 200 cm I Pencil, Acrylic on Canvas I 2009 13
I
Rosid Mandi Bola 14
I 300 x 110 cm I Pencil, Acrylic on Canvas I 2010
Suprobo
I
Terlahir 120 x 249 cm Acrylic on Canvas 2010 15
Suprobo
I
Titik-titik Kasih Sayang 180 x 180 cm Acrylic on Canvas 2010 16
Suprobo
I
Untitled 130 x 50 cm (Triptych) Acrylic on Canvas 2010 17
I
Wayan Kun Adnyana Kursi-kursi untuk Esok 18
I 220 x 180 cm (Dyptich) I Ink, Acrylic on Canvas I 2009
I
Wayan Kun Adnyana Dunia Wilma
I 180 x 120 cm I Ink, Acrylic on Canvas I 2009 19
Curriculum Vitae Deni Junaedi
Art Spot, Yogyakarta. Pameran Bazart FKY, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pameran “Art for Aceh”, Taman Budaya, Yogyakarta. 2004 : Pameran Lukisan “Getar Rasa Seribu Makna”, Yogyakarta. 2003 : Pameran “Reply”, Taman Budaya, Yogyakarta. Ancol Art Festifal, Jambore Seni Rupa Nasional, Pasar Seni Ancol, Jakarta. Pameran “Juang untuk Merdeka”, Jakarta. Pameran “Indofood Art Awards”, Ja-
Sukorejo Kendal / 21 Juni 1973. Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Fakulatas Seni Rupa,
karta. 2002 : Pameran Konsep “Rupa Kata”, Gelaran Budaya, Yogyakarta. Pameran “Diversity and
Jurusan Seni Murni, Minat Utama Seni Lukis, Angkatan 1997. Alamat: Bekelan RT.2 RW.3
Harmony”, Taman Budaya, Yogyakarta. Pameran “FKY XIV”, Taman Budaya Yogyakarta. Pameran
DK.II Kersan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55181
Seni Rupa “Sepiring Indonesia”, Gelaran Budaya, Yogyakrta. Pameran “Dies Natalis ISI”, Galeri ISI, Yogyakarta. Pameran “Festival Budaya”, PDM, Yogyakarta. 2001 : Pameran Bertiga “Komplikasi”,
Group Exhibition(s) :
Dirix Art Gallery, Yogyakarta. Pameran “FKY XIII”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pameran Ber-
2010 : Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. 2009 : Pameran Muhibah Por-
tiga “Manusia Raya”, Gelaran Budaya, Yogyakarta. 2000 : Pameran “The Optimistic Outlook”, Sahid
tugal, KBRI Portugal. Pameran Seni Visual 25 tahun ISI Yogyakarta, “Exposign”, Jogja
Jaya, Jakarta. Jambore Seni Rupa Nasional, Pasar Sen Ancol, Jakarta. Ulang Tahun Pasar seni Ancol,
Expo Center, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa Prody Seni Murni FSR ISI Yogyakarta, “Ex-
Jakarta. Pameran “Islami”, TMII, Jakarta. Pameran “Gesper”, ISI, Yogyakarta. Pameran “FKY XII”, Yo-
ploration of Creativity”, D’Peak Art Space, Jakarta. Pameran Seni Rupa “Up & Hope”,
gyakarta. 1999 : Pameran “FKI I, Tradition and Modernity”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pamer-
D’Peak Art Space, Jakarta. Pameran “Re-Konstruksi Zaman Keemasan”, Taman Budaya
an Dan Lukis Bersama “Pelukis Jogja-Solo”, Waduk Gajah Mungkur, Yogyakarta.Pameran “Kelompok
Yogyakarta. 2008 : Pameran Seni Lukis “Membangun Wajah Baru”, A2A Gallery, Jakarta.
Segi Lima”, Yogyakarta. Pameran “Lukis Kartu Pos Indonesia-Jepang”, Tokyo, Jepang. Pameran “Lukis
Pameran Besar Seni Rupa FSR ISI Yogyakarta, The Highlight: dari Medium ke Transme-
Kartu Pos Indonesia-Jepang”, New York, Amerika Serikat. Pameran “Kelompok Lepas ‘97”, Purna
dia, JNM, Yogyakarta. Pameran Dedication to The Future, Neka Museum, Bali. Pameran
Budaya, Yogyakarta. Pameran “Pratisara Affandi Adhi Karya”, Galeri ISI, Yogyakarta. Pameran “FKY
Dedication to The Future, Jogja Galleri, Yogyakarta. Jakarta Art Award 2008, “Warna-
XI”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pameran bersama, Galeri Ancol, Jakarta. 1998 : Gelar karya
Warni Jakarta”, Ancol, Jakarta, Indonesia. Pameran Sen Rupa “Aha...!!!”, MAKNA – V Art
seni lukis “Kelompok Lepas ‘97”, ISI, Yogyakarta. Pameran “Sketsa II”, ISI, Yogyakarta. Pameran “FKY
Gallery, Yogyakarta. Pameran Purna Tugas, Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta, Galeri
X”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. 1997 : Pameran “Sketsa I”, Kampus ISI Gampingan, Yogyakarta.
Katamsi, Yogyakarta. Jogja Art Fair, Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta Indonesia.
1993 : Pameran Kartun “Ketawa Total”, Taman Budaya Raden Saleh, Semarang. 1992 : Aktif di Sang-
“The New Awakening. Indonesian Contemporary Art Exhibition”, Lee Garden, Asia Fine
gar Rupa Seni Jeihan, Bandung. 1991 : Aktif pameran di Kendal, Jawa Tengah.
Art Gallery, Hongkong. Pameran Seni Visual Setelah 20 Mei, Jogja Gallery, Yogyakarta. Pameran Drawing “Wong Liya”, Bentara Budaya Yogyakarta. 2007 : Pameran “Amaz-
Award(s)
ing Grace”, Orasis Gallery, Surabaya. Pameran “Biennale Jogja IX-2007”, Taman Budaya
2008: Jakarta Art Award 2008, “Warna-Warni Jakarta”, Ancol, Jakarta, Indonesia. Karya Pilihan
Yogyakarta. Pameran Seni Rupa “Artmosphere Academy”, Jogja Galeri, Yogyakarta. Pa-
dalam Pameran Terseleksi “Setelah 20 Mei”, Jogja Gallery, Yogyakarta. 2006: Karya Pilihan Juri
meran Seni Rupa “Tanda Mata VI”, Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta. Pameran
“Lomba Lukis Bung Karno Dalam Kenangan”. 2003 : Nominator Indofood Art Awards. 2000 : Peme-
Lukisan “Ilusi-Ilusi Nasionalisme”, Jogja Galeri, Yogyakarta. Pameran Drawing “Gen-
nang Kompetisi Seni Lukis Total Indonesie-YSRI. 1997 : Point Tertinggi Pameran Kartu Pos Indonesia-
dakan”, Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta. Pameran “Purna Tugas Drs. H. Suwadji”,
Jepang. 1997 : Sketsa Terbaik FSR ISI Yogyakarta
Galeri Katamsi, Yogyakarta. Pameran “Art Care Indoanesia”, Soboman, Yogyakarta. 2006 : Pameran Lukisan D.A.S “100% WARAS Ha... Ha... Ha...”, Bentara budaya Yogyakarta,
Pratomo Sugeng
Yogyakarta. Pameran “Homage 2 Homesite”, Jogja Nasional Museum, Gampingan, Yo-
Solo Exhibition(s)
gyakarta. Pameran “Nisbi”, Galeri Katamsi, ISI Yogyakarta. 2005: Pameran Lukisan D.A.S
2008 : Pameran Tunggal “Sign of Time” Galeri Nasional Indonesia, One Gallery, Jakarta. 2004 :
“Kontrakan Bersama”, Mien gallery, Yogyakarta. Pameran “Poros Pembebasan”, Rahayu
Pameran Tunggal “Retorika Pe(r)sona”, Nadi Gallery, Jakarta.
20
Group Exhibition(s) :
Kosrupsi” Departemen Pertanian Indonesia. “Transmisi” Museum Kartini Jepara central
2009 : Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Personal Maps, Andi Gallery,
Java. 2008 : “100 Tahun Kebangkitan Nasional” Crown Hotel Jakarta Indonesia. “S[y]ure”
Jakarta. Indonesia Contemporary Drawing Exhibition , Andi’s Gallery – Galeri Nasional Indonesia
Painting Exhibition Philo Art Space Jakarta Indonesia. 2007 : “Hold The Position” Paint-
,Jakarta. 2008 : Pameran Besar Seni Rupa Indonesia “MANIFESTO”, Galeri Nasional Indonesia, Ja-
ing Exhibition Milenium Gallery Jakarta Indonesia. “The World Of Soul” Art Exhibition at
karta. 2006 : Time & Signs – Vanessa Art Link, Jakarta. Milestone – Biennale Jakarta 2006, Jakarta.
Biasa Gallery Yogyakarta Indonesia. 2006 : “CaliGraphy” Painting Exhibition at Restaurant
2005 : Summit Event Bali Biennale 2005 (SEBB 2005). Tanda Kasih, Edwin’s Gallery, Jakarta. Mile-
Gallery Gudeg Citra Raya Tangerang Banten Indonesia. 2005 : “Together With Jakarta
stone ’05, Vanessa Art House, Jakarta. Syair Pengantin, Gallery Canna, Jakarta. “Dari Kita Untuk
Institutes of Art” at Cipta II GalleryTaman Ismail Marzuki Jakarta Indonesia. “Together
Kita”, Edwin’s Gallery, Jakarta. 1991 : Pameran Seni Rupa Kristiani, Galeri Nasional Indonesia,
with Tangerang Art Consult” at Tangerang Indonesia. 2004 : “The End Year study” Exhibi-
Jakarta. 1990 : Pameran Bersama Pelukis Senior Angkatan ’45, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
tion at Cipta III Taman Ismail Marzuki Gallery Jakarta Indonesia. 2003 : Indonesian Fine
Pameran Bersama Murid Dullah dan Para Pelukis Jakarta, Balai Budaya Jakarta. 1980 : Pameran
Art Students Painting Exhibition at Indonesia National Gallery Jakarta. 2002 : “Seno and
“400 Lukisan Realistik Perang Kemerdekaan” - Dullah bersama Rekan dan Murid, Aldiron Plaza,
Deddy Paw “ Painting Exhibition at Ibis Hotel Kemayoran Jakarta Indonesia. Exhibition of
Jakarta. Pameran “Kelompok Sanggar Pejeng”-Bali, di Gedung Pers Nasional, Surakarta. 1978 : Pa-
Indonesian Artist Wood Block Prints, at Gallery Irenz Hintere Srasse 2070734 Fellbach
meran “Serangan Umum Satu Maret”, Kelompok HBS-Sanggar Pejeng, Gedung Agung Yogyakarta.
Germany. 2000 : “The very lately new movement” with Jakarta Institut of Arts Jakarta
1977 : Pameran “Kelompok Sanggar Pejeng” di Pejeng, Bali. Pameran 10 Pelukis HBS-Solo dan
Indonesia. 1995 to 2002 : Art Fest regularly painting exhibition at Sekolah Pelita Harapan
“Kelompok Sanggar Pejeng” Bali, di Balai Budaya Jakarta.
Lipo Karawaci Tangerang Banten Indonesia. 1991 : “Together” Sanggar Gebyar Painting Exhibition - Jombang East Java Indonesia
Award(s) 2005 : Finalis ”Ancol Golden Palette 2005”, Jakarta.
Achievement Award:
2002 : Finalis Pameran Indofood Art Award, Museum Nasional, Jakarta.
2003 : Student with highest rank by Jakarta Institut of Arts 2004 : Graduate as the highest score from Jakarta Institute of Art
Purwanto SPA/(Seno purwanto Aji) Jombang-16 October 1974. Address : Indonesia-Banten-Tangerang-Citra Raya, Graha Lestari Blok
ROSID
J14A No.48 Cikupa. Phone-Mobile Number : (021)5962336_0819 3260 2469. Email and Facebook
Lahir di Parigi, Ciamis, 15 Februari 1969. Alamat : Jl. Cigadung Raya Tengah No.42/2 Ba-
: snpmawar@yahoo.com
bakan Jami, Bandung. Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan : 1989 – 1991 : Belajar Seni Rupa di SOS, Bandung. 1991 – 1993 :Bergabung dengan Studio R.66, Bandung. 1994 –
Solo Exhibition
1995 : Belajar melukis pada Rudi Pranadjaya, Bandung. 1995 – 1996 : Bergabung dengan
2003 : “Hegemony, Village and The Forgotten” Painting Exhibition at Imperial Country Hotel Arya
Sudio D.23 (Rini Chairin Hayati), Bandung. 1997 – 1999 : Bergabung dengan Studio Redha
Duta Lipo Karawaci Tangerang Indonesia
Sorana dan Studio Tatang Ganar, Bandung. 2000 – 2001 : Workshop Seni Rupa di Bengkel Seni Sunaryo, Bandung. 2002 : Workshop Seni Rupa untuk persiapan pameran tunggal
Group Exhibition(s) :
di Bengkel Seni Sunaryo, Bandung. 2005 : Workshop INISIASI 09 di C+ Gallery, Bandung.
2009 : “Menyoal Patriarki” Painting Exhibition Philo Art Space Jakarta Indonesia. “Fantasy Object” painting Exhibition at Galery Millenium Jakarta. “#1 @empatpuluhtahun.ikj” at Galeri Cipta II
Solo Exhibiton(s) :
Jakarta. “The King” Borobudur International Art Festival Magelang Central Java. “o,o Art Project”
2008 : “Menjadi Sawah” di Galeri Semarang, Semarang. 2007 : “Menjadi Sawah” di Galeri
Galeri Cipta II TIM Jakarta. “ Festival Hijau 6” BSD City Tangerang Banten. Melukis Bersama”Anti
Soemardja ITB Bandung. 2005 : “Larger Than Life” di Edwin’s gallery, Jakarta. 2002 : 21
“Membingkai Potret”, Selasar Sunaryo, Bandung. 2000 : “Wajah Polos Bocah Pinggiran”,
X”, Galeri Adira, Bandung. Pameran Terumbu Karang, Museum Nasional, Jakarta. “Kecil itu Indah”,
Koong Gallery, Jakarta. 1999 : Tunggal Ke-4 di Studio Segenggam Peduli, Bandung. 1998 :
Edwin’s Gallery, Jakarta. 1999 : “Ecce Homo”, Galeri Sunan Gunung Djati, Kampus IAIN, Bandung.
Tunggal Ke-2 di Galeri Hidayat, Bandung. Tunggal Ke-3 di Galeri Artmedia, Jakarta. 1997 :
“Melati Suci untuk Sesama”, Gedung WTC, Jakarta. “Seni Rupa untuk Sesama”, Galeri Nusantara,
“Sketsa Hitam Putih”, CCF, Bandung.
Jakarta. 1998 : Pameran Pentas Solidaritas Ruwatan Bumi, Studio Pohaci, Bandung. Solidaritas Ruwatan Bumi Mawar Api, Gedung YPK, Bandung. Pameran bersama, Cyber Gallery, Bandung.
Group Exhibiton(s) :
“Seni Membawa Kasih”, Galeri Bandung, Bandung. 1997 : Pameran untuk STB, Studio R.66, Band-
2009 : Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Objective Border di Srisasanti Art-
ung. Pameran bersama, Sudio Tatang Ganar, Bandung. 1996 : Pameran bersama, TMII, Jakarta.
house di Jakarta. Guru Omar Bakrie di Jogja Galleri. Borderless World” ( Second Anniver-
Pameran bersama, Taman Budaya Jawa Barat, Bandung. Pameran Akhir Tahun, Galeri Hidayat,
sary of Srisasanti Gallery) Di Taman Budaya Yogyakarta. 2008 : Pameran Photo 24 Jam di
Bandung. Pameran bersama, Studio Tatang Ganar, Bandung. 1995 : Pameran 50 Tahun Indone-
SPACE59 Bandung. “LINESCAPE” drawing exhibition di SPACE59 Bandung. Pameran INDO-
sia Merdeka, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bogor. Pameran Akhir Tahun, Galeri Hidayat, Bandung.
NESIA AND THE MAINSTREAM (CIGE) Beijing Cina dan Galeri Canna. Pameran MANIFESTO
1994 : Pameran Halal bi Halal, Studio R.66, Bandung. Grand Opening Galeri Pradipta Rekatama,
di Galeri Nasional. Pameran RES PUBLICUM di Galeri Canna Jakarta. Pameran YAASIN di
Bandung. Pameran Lukisan Garis-garis Warna Telenta Muda, Gedung Wisma Darmala, Jakarta.
JOGYA GALLERY. Pameran BANDUNG INITIATIVE #2 di GaleriRoemah Roepa Jakarta. 2007
1993 : “Gema Flores”, Edwin’s Gallery, Jakarta. Pameran bersama LSI, Gedung YPK, Bandung. Pa-
: “IVAA BOOKAID I vol. 01/07”, Nadi Gallery, Jakarta. “Imagined Affandi”, Gedung Arsip
meran bersama Enam Kota di Jawa Barat. Pameran Akhir Tahun di Galeri Hidayat, Bandung. 1991
Nasional, Jakarta. Pameran 100 tahun Affandi, Museum Affandi, Yogyakarta. “Ilusi-ilusi
: Pameran bersama LSI, Museum Jawa Barat, Bandung. 1989 : Pameran bersama SOS, Bandung.
Nasionalisme”, Jogja Gallery, Yogyakarta. 2006 : “Time & Signs”, Vanessa Art Link, Jakarta. “The Gate Pre-Discourse”, Soft Opening Exhibition Semar Art Gallery, Malang. Langgeng
Suprobo
Contemporary Art Festival 2006, Magelang. “Beyond the Familiar”, Novotel Bandung.
Payak, Pati Jawa Tengah, tanggal 10 February 1958.
“Inisiasi 09”, The Peak, Bandung. 2005 : Pameran untuk Sumbangan Bencana Tsunami, Edwin’s Gallery,Jakarta. “Jejak-jejak Drawing” Edwin’s gallery, Jakarta. “Realistage”, Goong
Solo Exhibiton(s)
Gallery-Bandung, Gallery Semar-Malang, & Museum Widayat-Magelang. “The 20th Asian
2008 : Pameran Tunggal di CSIS. 2006 : Pameran tunggal di Gran Melia Jakarta. 2000 : Pameran
International Art Exhibition, Ayala Museum, Philippines. “Petisi Bandung”, Langgeng Gal-
tunggal di WTC Jakarta. 1999 : Pameran tunggal di WTC Jakarta. 1997 : Pameran tunggal di Hotel
lery Magelang. “Roman Bandung”, Galeri Kita, Bandung. “Aku, Chairil, dan Aku”, Nadi
Sahid Jaya Jakarta. 1996 : Pameran tunggal di WTC Jakarta. 1996 : Pameran tunggal di Istana Anak
Gallery, Jakarta. 2004 : “Two Dimensional Indonesian Fine Arts, Berlin. “Persepsi dalam
TMII Jakarta. 1995 : Pameran tunggal di Hotel Hilton Jakarta. 1994 : Pameran tunggal di Hotel
Vibrasi”, Edwin’s Gallery, Jakarta. “Dialog Tiga Serangkai” Ci + Gallery, Bandung. “East –
Hilton Jakarta. 1992 : Pameran tunggal di Mitra Budaya Jakarta. 1975 : Pameran tunggal di Pecan-
East”, Hotel Darmawangsa, Jakarta. “Kecil Itu Indah”, Edwin’s Gallery, Jakarta. 2003 : “All
gaan Jepara dalam rangka memperingati HUT RI.
You Need is Love”, Nadi Gallery, Jakarta. “Borobudur Agitatif”, Langgeng Gallery, Magelang. “The 18th Asian International Art Exhibition”, Hongkong Museum. 2002 : “Mata
Group Exhibiton(s):
Hati Demokrasi”, Taman Budaya, di Solo. Pameran bersama, Langgeng Gallery, Magelang.
2009: Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Sudah puluhan kali pameran bersama.
“Aura-machine”, Fabrik Gallery, Bandung & Koong Gallery, Jakarta. “The 17th Asian International Art Exhibition”, Daejon Municipal Museum of Art, Korea. “Alam Hati Kecil”, Ed-
Wayan Kun Adnyana
win’s Gallery, Jakarta. 2001 : “Logika Labil”, Galeri Soemardja - Bandung & Edwin’s Gallery
Lahir di Bangli, Bali 4 April 1976. sejak 2003 hingga sekarang mengajar di FSRD ISI Denpasar, pen-
- Jakarta. “Bias Batas”, Edwin’s Gallery, Jakarta. “Luar Batas”, Griya Seni Popo Iskandar,
didikan terakhir Pasca Sarjana di ISI Yogyakarta lulus 2008.
Bandung. “Mawas Diri”, Galeri Hidayat, Bandung. Bandung Art Event, “Ruang Alternatif 22
Solo Exhibition(s):
Malang, dan Surabaya. Pameran bersama ‘’Power of Mind’’ di Orasis Gallery, Surabaya.
2009: Pameran “Rare” di MD Art Space, Jakarta. 2008: Pameran “Hana Tan Hana” di Bentara Bu-
Pameran Ilustrasi Cerpen Kompas di Bentara Budaya, Jakarta. 2004 : Pameran bersama
daya Yogyakarta. Pameran “Look! Who is Talking?” di TonyRaka Art Gallery, Ubud. Pameran ‘’New
‘’Dasa Muka’’ 4 tahun BCW di ARMA, Ubud. Pameran bersama dosen ISI Denpasar di Puri
Totems for Mother’’ di Gaya Fusion Art Space, Ubud, 2003: Pameran ‘’Kamasukha’’ di Genta Gal-
Art Gallery, Malang dan Museum Widayat Magelang. Pameran bersama ‘’Bali Tempta-
lery, Ubud.
tion’’ di Galeri Langgeng Magelang dan V Gallery Jakarta. 2003 : Pameran bersama SSM Bali ‘’Lelakut’’ di persawahan Peguyangan Denpasar. Pameran bersama SSM Bali ‘’Renun-
Group Exhibition(s) :
gan Merah Putih’’ di Makam Pahlawan Margarana, Bali. 2002 : Pameran bersama ‘’Ruwat
2009: Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Festival Kesenian Indonesia “Ex-
Sarira’’ Sanggar Jarak Bang di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli. 2001 : Pameran instalasi
ploring Root of Identity” di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pameran “Harmony” di
‘’SHUL’’ di Galeri Sembilan, Ubud. Pameran bersama ‘’Bali Kontemporer Arts’’ di Bentara
Soobin Art Int’l S.Bin Art Plus, Singapura. Pameran Bazaar Art Jakarta, di The Ritz Carlton Pasific
Budaya, Jakarta. Pameran penggalian dana ‘’Sesari’’ di Gedung Titik Dua, Denpasar ber-
Palace, Jakarta. Pameran “Rai Gedheg” di Bentara Budaya Jakarta, Bentara Budaya Yogyakarta,
sama Harian Umum Nusa. Pameran Tugas Akhir di Kampus STSI Denpasar. 2000 : Pameran
dan Orasis Gallery Surabaya. Pameran “Guru Oemar Bakrie” di Yogya Gallery, Yogyakarta. Pameran
‘’Demokrasi dalam Ekspresi Rupa’’ Kamasra di Gedung DPRD Denpasar. Pameran Dies
“Vox Populi” di Sangkring Art Space, Yogyakarta. Pameran “Pemetaan Seni Kontemporer Bali” di
Natalis ke-33 STSI Denpasar di kampus STSI Denpasar. Pameran ‘’Ekspresi Bumi’’ bersama
Sika Gallery, Ubud. Pameran “Vox Populi” di Bentara Budaya Jakarta. 2008: Pameran “Aku yang
Sudamala Kamasra di Kuta Paradiso, Kuta. Pameran ‘’Refleksi Seni II’’ di Darga Gallery,
Bebas” di Darga Art Gallery, Sanur. Pameran “Family Life” di Taman Budaya, Yogyakarta. Pameran
Sanur. 1999 : Pameran bersama Divya Pradana Bhakti di Gedung Pusat Studi Antar Budaya
“Contemporary Heroes” di Tujuh Bintang Art Space, Yogyakarta. Pameran “Vision of East Asian
dan Agama, Nusa Dua, Bali. Pameran lukisan nominasi Philip Morris Art Awards di Galeri
2008” dalam rangka Olimpiade China 2008 di Zhengzhou, China. Pameran Jakarta Art Award di
Nasional Jakarta. Pameran Peksiminas V di Surabaya. 1998 : Pameran Hut ke V Kamasra di
Galeri Seni Ancol, Jakarta. Pameran “Art After Artday” di Sangkring Art Space, Yogyakarta. Pam-
Sahadewa Gallery, Ubud. 1997 : Pameran cat air di Art Center Denpasar.
eran “Ini Baru Ini” di Vivi Yip Art Room Jakarta. Pameran “Freedom” Moondecor Painting Festival di Taman Budaya Yogyakarta, dan Galeri Nasional Jakarta. Pameran “Super Ego” di Galeri Ego,
Award(s):
Jakarta. Pameran ‘’Manifesto’’ di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran ‘’Bali Art Now: Hibridity’’ di
2008 : Lulusan terbaik predikat cum laude Pasca Sarjana ISI Yogyakarta. Penghargaan
Yogya Gallery, Yogyakarta, pameran ‘’Ahimsa’’ di Bentara Budaya Jakarta. Pameran ‘’69 Seksi Nian’’
Nominasi Jakarta Art Awards. 2007 : Penghargaan Widya Pataka dari Pemerintah Provinsi
di Yogya Gallery, Yogyakarta. Pameran ‘’Silence Selebration’’ di TonyRaka Art Gallery, Bali. Pam-
Bali bidang penulisan kritik seni rupa. 2002 : Lulusan terbaik predikat cum laude STSI
eran ‘’Think+Thing=Everything’’ di Gracia Art Gallery, Surabaya. 2007: Pameran Biennale Yogya
Denpasar. 1999 : Penghargaan Nominasi Philip Morris Indonesian Art Awards. 1998 :
‘’Neo Nation’’ di Sangkring Art Space Yogyakarta. Pameran Sanur Art Festival ‘’A(R)tmosphere’’di
Kamasra Price Seni Lukis Terbaik. 1996 : Pemenang I Lomba Lukis Remaja Parpostel IX
Danes Art Veranda, Denpasar. Pameran ‘’i Bumi’’ dalam rangka UN Climate Change Conference
Denpasar.
(UNCCC) di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali. Pameran ‘’Love Letters’ di Tonyraka Art Gallery, Ubud. Pameran ‘’A Beautiful Death’’ di Bentara Budaya, Yogyakarta, Orasis Gallery, Surabaya dan Darga Gallery Sanur, Bali. 2006 : Pameran ‘’Dekonstruksi dan Repetisi’’ bersama dosen seni rupa ISI Denpasar, di Perpustakaan Umum Kota Malang. Pameran ‘’Young Arrows’’ Yogya Gallery, Yogyakarta. Pameran Ilustrasi Cerpen Kompas di Bentara Budaya Jakarta. Pameran bersama dosen ISI Denpasar di Museum Neka, Ubud. Pameran ‘’Erotik’’ di Tony Raka Gallery, Ubud, Pameran “ReconsCultur” di ARMA, Ubud. Pameran “Rupa Kata’’ di Darga Gallery, Sanur. 2005 : Pameran Tour de Java ‘’Skill for Power’’ di V Gallery Jakarta dan Dalem Hamur Sava Gallery Yogyakarta, 23
This catalogue is published in conjunction with a Group Painting Exhibition of
Colophon
February 22 – March 8, 2010 @ Philo Art Space Jl Kemang Timur 90 C South Jakarta 12730 Indonesia t/f: (62 21) 719 84 48 m: +62 811 10 60 47 e: philoartspace99@gmail.com Curator: Tommy F Awuy Special thanks : Didi Petet Deni Junaedi I Pratomo Sugeng I Purwanto I Rosid I Suprobo I Wayan Kun Adnyana Photography of Artworks: Doc. Philo Graphic Design: Trizno Published by Philo Art Space 024/2010
Copy Rights Š Philo Art Space All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photography, recording or otherwise, without the written permission from Philo Art Space 24
Jl. Kemang Timur 90 C South Jakarta 12730 Indonesia t/f: (62 21) 719 84 48 m: +62 811 10 60 47 e: philoartspace99@gmail.com