Majalah Mitra Investor Edisi Minggu III Bulan Maret 2015

Page 1

Edisi 16 - 23 MARET 2015 Rp 30.000,00

Gejolak Krisis Ekonomi Di Indonesia Rupiah Melemah, PLN Resah Histori Teknologi Online Trading

Gejolak Mata Uang Garuda yang Memalukan Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

1


2

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


EDITORIAL

Rupiah Tak Kuasa Menahan Malu Mata uang Indonesia terus mengalami peredupan. Bak raja Asia yang sedang kehilangan taringnya. Goncangan perekonomian global yang tidak bisa dihindari menimbulkan banyak kejadian yang diluar dugaan sebelumnya. Pada tahun lalu, Rupiah sempat terjungkir dalam deretan mata uang terendah di dunia. Bahkan mencapai angka Rp 13.000, per dollar AS. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan rupiah untuk mempertahankan harga dirinya. Walaupun tidak sampai kembali memecahkan rekor pada saat krisis pada 17 Juni 1998 lalu pada saat rupiah terperosok dalam nilai tukar Rp 16.650 per dollar AS. Berbagai kalangan meragukan sikap pemerintah dan Bank Indonesia untuk memperbaiki posisi rupiah. Kondisi ini terus berlarut dikarenakan strategi kebijakan moneter yang diambil dengan dalih mengurangi defisit neraca transaksi tidak berhasil. Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi memang sangat riskan karena dapat berdampak panjang terhadap stabilitas perekonomian Indonesia. Jatuhnya nilai mata uang garuda ini terus mengakibatkan sentimen negatif di berbagai sektor. Mata uang rupiah adalah hal terpenting Negeri ini untuk menstabilkan perekonomian. Nilai tukarnya yang terus melemah akhir-akhir ini seharusnya membuat pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus memulai sedikit demi sedikit memperbaiki ekonomi pada taraf ekonomi makro. Jika ini terus dibiarkan maka perekonomian negeri akan terus terpuruk dan secara perlahan akan memunculkan krisis di berbagai sektor. Termasuk kebutuhan barang impor yang terus bertambah. Saat nilai rupiah berada pada kondisi lemah, secara otomatis harga berbagai barang impor akan naik karena nilai kursnya yang berbeda. Selain itu juga beban anggaran negara dan jumlah utang akan semakin mencekik. Keberadaan mata uang rupiah di dunia saat ini sedang sangat buruk. Pada dasarnya bukan kebijakan pemerintah untuk membuat nilai tukar rupiah menjadi baik di mata dollar. Atau bahkan seolah rupiah sedang mengejar kesetaraan terhadap dollar. Penentuan nilai tukar rupiah terjadi atas kebijakan sektor moneter makro dan paling banyak datang dari pelaku usaha/pengusaha itu sendiri. Faktor eksternal dan internal juga sangat berpengaruh. Bagaimanakah tindakan yang akan dilakukan pemimpin saat ini?.

Mitra Investor

@mitrainvestor

Pemimpin Umum ADI PAMUNGKAS, ST Pemimpin Redaksi SURIYA EFFENDI, SE Editorial SURIYA EFFENDI, SE KUNTI FARIKHA, S.Pi EDWI RIA AGUSTINA, S. Pi BADI UZZAMAN, S. Pi Reporter / Penulis KUNTI FARIKHA, S.Pi EDWI RIA AGUSTINA, S. Pi RIDHA RIKI PANCAHWATI, SE Desainer kreatif HIMAWAN INTRADA, SE Fotografer HIMAWAN INTRADA, SE Distribusi PURWANTO Produksi HIMAWAN INTRADA, SE PURWANTO Humas SURIYA EFFENDI, SE RIDHA RIKI PANCHAWATI, SE KARTINI INDAH P Promosi dan iklan HIMAWAN INTRADA, SE ADI PAMUNGKAS, ST WIDIATMIKO ARI SAPUTRO, ST Keuangan DESI MAYASARI, SE Sekretaris AYU LESTARI Alamat Redaksi / Usaha JL. MT. Haryono No 970 Ruko Metro Plaza 21 SEMARANG TELP : 024 – 7069 4444 08112778444 Web : www.mitrainvestor.co.id Email : cs@mitrainvestor.co.id Kritik dan saran : pr@mitrainvestor.co.id Periklanan : iklan@mitrainvestor.co.id Twitter : @mitrainvestor Facebook : mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

3


kilasan

Profil

Rupiah Melemah PLN Resah Hal..... 6

Headline

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dinilai oleh banyak kalangan mampu membuat berbagai sektor merugi. Salah satu diantaranya adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perusahaan tersebut mengaku rugi besar, yakni dengan nominal sebesar Rp1,3 triliun. Besaran ini terhitung dalam 4 hingga 5 bulan terakhir.

Gejolak Krisis Ekonomi Di Indonesia Hal..... 20 Pergerakan rupiah yang sempat anjlok ke level Rp13.000,- per dolar AS diperkirakan masih memiliki kecenderungan untuk mengalami pelemahan. Toga Yasin, seorang analis dari bumiputera sekuritas menyatakan bahwa dalam kondisi seperti ini investor masih mengantisipasi untuk memegang mata uang Indonesia, rupiah.

4

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


En

tre

Avontur Trader Ellen May Hal..... 16 Ellen May adalah seorang ibu dari dua anak yang lahir di Solo, 20 Mei 1983. Mengawali dunia trading-nya pada tahun 2006 dan dimulai dari instrumen trading saham. Kesuksesan yang kini beliau dapatkan sudah dimulai sejak awal karirnya. Keuntungan yang luar biasa pada setahun selang trading membuatnya semakin tertarik dan melanjutkan trading.

Technologi Histori Teknologi Online Trading Hal..... 34

Ub Ha ah l... Sa .. 3 mp ba Sa m h su ka p 8 a

h

pl

en

eu

r

sa kse n d ah p sa at i s de imu ast m rny ni b ng sna i dia m enja a, y eras an u hka ng gg amp di s akn al d sah n. H gap a e ih u. u s a a Te me ora eng ri s sam l in eba am p i t g nt ng ng k a u, p a id ai ‘ om eksp pem ng s ah. hny ak bar e K a be an se or ul t y 2 un bag esu . Ge rlak g y li k a an bu g’. ai u g ah Us au ses man ba ng di di an g gi ha a k da on ha to ny ru B ru pa ta sa r d a s p a t s ine m i s dir iah edo seg an r b pa eb aih ya wy er ga iji h y ua n y a t m sa an h b den g b ang dib e g m a g en l k ua a gg pah diri nk a n k iau ini ng d t e a n s iu rk plas tisn ing put apa elah tau an ti u t d y k s a a kk a . a e C suk n be n b n in ses ral ea p d ih er an m in -

Perkembangan dunia trading sebelum memasuki level yang serba canggih seperti saat ini, ternyata melewati beberapa fase yang tidak mudah. Awal munculnya trading, dikenal dengan sistem trading konvensional.

Mitra Investor

@mitrainvestor

Ja

di

Up

ah

DAFTAR ISI

cs@mitrainvestor.co.id

5


KILASAN

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dinilai oleh banyak kalangan mampu membuat berbagai sektor merugi. Salah satu diantaranya adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perusahaan tersebut mengaku rugi besar, yakni dengan nominal sebesar Rp1,3 triliun. Besaran ini terhitung dalam 4 hingga 5 bulan terakhir.

Rupiah Melemah PLN Resah "Selama 4 bulan karena pelemahan rupiah kan harusnya ada price adjustment. Tekanannya 4-5 bulan sekitar Rp 1,3 triliun," ujar Sofyan Basir selaku Direktur Utama di Kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, pada Sabtu 7, Maret 2015. Sofyan Basir mengungkapkan bahwa saat ini PLN terus mencoba berbagai cara dengan melakukan berbagai efisiensi guna menekan kerugian yang semakin bertambah besar. Salah satu bentuk efisiensi tersebut adalah dengan cara mengganti bahan bakar yang semula solar, diganti menjadi gas.

"Untuk itu kami bisa mencari dari efisiensi dengan mengganti diesel dari BBM (solar) dengan gas," kata Sofyan Basir. Selain peralihan solar ke gas, PLN memaksimalkan kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal ini dilakukan untuk menekan biaya yang digunakan untuk alokasi dana bahan bakar pembangkit listrik.

"Lalu PLTU yang belum maksimal kapasitasnya itu kami tingkatkan. Itu kemarin di Buleleng baru selesai," ucap Sofyan Basir.

6

Terhitung sejak awal tahun 2015 ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus mengalami pelemahan, Bahkan mencapai Rp13.000 per dollar AS. Segala cara yang dilakukan PLN bertujuan untuk mempertahankan tarif dasar listrik. Apabila perusahaan tidak bisa menekan biaya produksi, maka tidak menutup kemungkinan tarif dasar listrik akan naik. Dampak yang paling besar pasti akan dirasakan rakyat kalangan menengah kebawah. Imbas pelemahan rupiah secara tidak langsung dalam kasus di atas berdampak pada masyarakat miskin. Terlebih listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Fungsi utamanya yaitu sebagai penerangan dan pemenuhan kebutuhan pokok lainnya. Jika nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus bertahan dalam posisi lemah seperti saat ini, dikhawatirkan akan mempengaruhi perusahaan selain PLN. Penyebab pelemahan rupiah 5 bulan terakhir ini belum dapat dipastikan. Ada pihak yang menyebutkan bahwa melemahnya rupiah diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh presiden. Pihak lain menyebutkan bahwa saat ini, rupiah masih dalam batas penjagaan pemerintah dan Bank Indonesia. Artinya, nilai tukar rupiah belum melampaui batasan minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Pendapat lain juga ada yang menyebutkan, tidak hanya rupiah yang mengalami pelemahan tetapi banyak mata uang negara lainnya yang mengalami penurunan nilai tukar terhadap dollar AS. Melemahnya mata uang ini dikarenakan penguatan yang terjadi pada mata uang dollar AS.[]

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, membuat Sofyan Djalil selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian angkat bicara. Beliau meyakini bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak akan berlangsung dalam kurun waktu lama. Hal ini karena pihak pemerintah dan Bank Indonesia telah menetapkan batasan mengenai besaran nilai tukar rupiah dalam APBN-Perubahan 2015. Menurutnya, kurs saat ini masih dalam batasan aman, serta belum menembus rentang tetapan pemerintah dan Bank Indonesia. Tidak hanya mata uang Negara Indonesia saja yang mengalami pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS. Peningkatan permintaan atas dolar AS menjadi dampak kurs mata uang lainnya melemah.

"Pelemahan kurs rupiah hingga Rp13.000 per dolar AS pada pembukaan pasar hari ini, lebih dikarenakan keberlanjutan pemulihan ekonomi di AS yang membuat dolar semakin perkasa terhadap mata uang lain, bukan hanya rupiah," ujar Sofyan Djalil.

Sofyan Djalil

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, turunnya nilai tukar rupiah terjadi karena faktor eksternal, jadi tidak banyak hal yang dapat dilakukan. Pemerintah harus tetap menjaga dan meningkatkan perbaikan

Rupiah Lebih Tinggi Dibandingkan Ringgit fundamental perekonomian guna menjaga stabilitas ekonomi domestik. Langkah tersebut merupakan antisipasi pemerintahan untuk mencegah timbulnya tekanan-tekanan dari kondisi ekonomi global. Pemulihan ekonomi di Amerika Serikat ditandai dengan adanya peningkatan indeks ketenagakerjaan. Perubahan positif ini berhasil menopang stimulus yang baik bagi para investor global untuk terus memburu dolar AS. Jelas, karena dolar menguat, maka rupiah melemah. Sofyan Djalil juga menjelaskan bahwa semua mata uang di dunia mengalami masalah yang sama, yakni melemah terhadap dolar AS. Namun berdasarkan Real Exchange Rate (RER), mata uang Indonesia (rupiah) justru semakin kompetitif terhadap kurs dolar AS dibandingkan dengan mata uang asing lainnya. "Nilai tukar dolar AS terhadap semua mata uang di dunia sama. Rupiah relatif lebih tinggi dibanding ringgit Malaysia," ujarn Sofyan Djalil.

Mitra Investor

Menko Perekonomian Sofyan Djalil optimistis dan meyakini, kurs rupiah tidak akan semakin melemah atau melampaui batasan yang dijaga oleh pihak pemerintah dan Bank Indonesia. beliau menjamin nilai tukar rupiah tidak akan menyentuh hingga nilai Rp13.500 per dolar AS. Pemerintah Indonesia mengasumsikan bahwa kurs rupiah dalam APBN-Perubahan 2015 sebesar Rp12.500/dolar AS. Kondisi situasional saat terjadi tren pelemahan rupiah juga harus diperhatikan. Permintaan dolar di domestik saat ini memang saat tinggi. Salah satu faktornya adalah pembayaran dividen oleh perusahaan asing ke induk usaha yang berada di luar negeri. Sementara terkait dengan faktor defisit, neraca transaksi yang sangat dipengaruhi transaksi ekspor dan impor masih terjaga dan berjalan dengan baik. "Saya lihat persentase apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya tidak banyak yang berbeda. Tapi malah terjadi perbaikan," kata Sofyan Djalil.[]

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

7


KILASAN

Rupiah

Berimbas Pada Tarif Kereta Api hun 2015, tarif angkutan kereta api akan naik antara 30% hingga 60%. Beban terbesar diberikan kepada pengguna kereta api jarak jauh. Hal ini karena KAI jarak jauh lebih sedikit peminatnya dibandingkan dengan jarak dekat. "Kereta api jarak jauh bukan kebutuhan sehari-hari, paling seminggu sekali atau sebulan sekali," ujar Hanggoro di kantor Kementerian Perhubungan pada Jumat, 27 Februari 2015.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) positif akan menaikkan tarif kereta api untuk kelas Ekonomi jarak sedang dan jauh. Kenaikan tarif ini akan diterapkan pada tanggal 1 April 2015 mendatang. Salah faktor penyebab kenaikan tarif kereta api tersebut karena kurs rupiah terhadap dolar AS yang terus mengalami pelemahan, hingga menyentuh angka Rp13.000 per dolar AS. "Sekarang kan sudah sampai Rp13.000 per dolar AS, jadi kurs dolar sangat memengaruhi. Karena sebagian besar dari spare part kita juga mengandung kurs dolar," ujar Edi Sukmoro selaku Direktur Utama KAI di Jakarta pada Jumat, 6 Maret 2015. Selain karena faktor anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kenaikan tarif Kereta Api Indonesia disebabkan karena PSO

8

dari pemerintah harus sampai akhir tahun 2015 ini. Oleh karena itu, kenaikan tarif kereta memang harus dilakukan. Sementara itu, pengaruh kenaikan harga bahan bakar beberapa waktu lalu juga menjadi pemicu kenaikan tarif KAI. "Ada beberapa faktor yang belum kita adjust sejak dulu, yaitu bahan bakar. Meskipun sekarang sudah turun, tapi kemarin kan sempat naik. Nah itu belum kita sempat kita adjust," kata Edi Sukmoro. Sudah dipastikan bahwa terhitung mulai 1 April 2015, seluruh tarif PT Kereta Api Indonesia akan mengalami kenaikan tiket. Hanggoro Budi Wiryawan selaku Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api mengungkapkan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 17 Ta-

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

Hanggoro menyebutkan bahwa untuk kereta api jarak dekat dan menengah, akan diberikan subsidi tambahan untuk menekan tarif yang dibebankan kepada masyarakat. Anggaran subsidi tersebut untuk jarak dekat dan menengah menggunakan anggaran dari sebagian tarif kereta jarak jauh. Kereta api jarak jauh umumnya digunakan pada waktu tertentu. Misalnya pada saat mudik lebaran ataupun untuk keperluan rekreasi. Jadi apabila terjadi kenaikan tarif pada kereta api kelas ekonomi jarak sedang dan jauh, msyarakat tidak terbebani. Hal ini karena tarif kereta api jarak dekat mendapatkan subsidi sehingga tarifnya masih terjangkau. Peminat angkutan umum jenis ini masih terhitung sangat banyak. Kelebihan yang dimiliki oleh kereta api yaitu perjalanan dapat dipastikan lancar karena menggunakan satu jalur sehingga sangat memudahkan penumpang ketika berpergian tanpa hambatan macet yang biasa terjadi ketika menggunakan angkutan darat lainnya. Selain itu, jarak tempuh juga efisien karena kecepatan kereta api konstan.[]


"Apakah akan lebih tinggi atau lebih rendah dari US$ 710 juta masih sulit ditebak. Karena Februari bulan pendek, jika beda kurang dari 10 % bisa dianggap serupa dengan Januari lalu," terang Sasmito. Sasmito mengatakan bahwa Indonesia harus bekerja keras untuk dapat mencatat surplus neraca perdagangan secara signifikan. Pasalnya kondisi pasar dunia belum mengarah pada perbaikan. Beliau berharap agar Indonesia tetap menjaga hubungan bilateral dengan negara lain. Vonis mati yang dilakukan pemerintah Indonesia bagi warga negara Brazil diharapkan tidak mengganggu kerjasama di bidang perdagangan (ekspor impor). "Walaupun perdagangan kita dengan Brazil nggak terlalu besar, kita harus menjaga semua pasar internasional agar terjalin dengan baik," tukas Sasmito.

Gairah Ekspor Saat Rupiah Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar anjlok hingga mendekati level terendahnya dalam 17 tahun terakhir dengan menembus level Rp13.000,- per dolar AS. Berbagai pihak diresahkan oleh hal ini, tetapi tidak untuk perdagangan ekspor. Melemahnya nilai tukar rupiah dapat menggairahkan ekspor Indonesia. Neraca perdagangan bisa terdongkrak untuk mengecap surplus. Sasmito Hadi Wibowo selaku Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa mengungkapkan bahwa harga produk ekspor dari Indonesia ke luar negeri akan lebih kompetitif dengan adanya pelemahan kurs rupiah saat ini. "Kalau buat eksportir nilai rupiah yang melemah dapat mendorong peningkatan ekspor karena harga barang kita menjadi relatif murah di pasar mancanegara, sehingga permintaan meningkat," ujarn Sasmito Hadi Wibowo dalam pesan singkat kepada Liputan6.com. Menurut Sasmito, depresiasi kurs rupiah diharapkan dapat menekan impor migas ataupun non migas. Namun beliau belum mengetahui mengenai potensi terjadinya surplus lebih besar di Februari lalu dari realisasi US$ 710 juta pada Januari.

Mitra Investor

Selain Sasmito, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengakui peningkatan ekspor akibat pelemahan rupiah. Beliau menilai bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS saat ini bagus bagi produk ekspor Indonesia. Dampak positifnya bagi masyarakat yakni pendapatan penghasilan akan lebih banyak berasal dari hasil ekspor. Hal ini secara berkelanjutan dapat menekan impor yang selama ini masih menjadi prolem bangsa Indonesia. "Kalau rupiah melemah artinya ekspor akan naik. Hal bagus, pendapatan rakyat lebih banyak ekspor, impor akan lebih sulit," kata JK di kantor Wapres pada Senin, 2 Maret 2015. JK mengatakan, ekspor komoditas serta ekspor mineral merupakan produk ekspor Negara Indonesia selama ini. Selain itu, berbagai produk pabrikan lainnya seperti baju, tekstil, alat-alat dan listrik juga menjadi andalan Indonesia untuk menembus pasar dunia. "Kita lebih banyak ekspor manufacturing dari pada ekspor komoditas sebenarnya, kalau segi di luar batubara yah," ujarnya JK. Kendati menguntukan perdagangan ekspor, pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak pada pembayaran hutang luar negeri. Hal ini karena nilai hutang luar negeri akan mengalami lonjakan ketika nilai tukar rupiah semakin melemah. "Tetapi kalau utang baru akan lebih banyak rupiahnya. Sebenarnya tidak jauh beda," ucap Kalla.[]

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

9


KILASAN Masalah besar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia sejak 5 bulan terakhir ini adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Beberapa pihak dirugikan dengan adanya masalah ini tetapi ada juga yang diutungkan. Salah satu pihak yang diuntungkan adalah ekportir. Kerugian dialami oleh perusahaan jasa angkutan umum dan perusahaan listrik. Terkait investor yang sedang digalakkan pemerintah, bagaimanakan langkahnya dalam menghadapi masalah tersebut. Investor akan menambah, menarik atau mempertahankan modal yang telah ditanamnya di Indonesia. Franky Sibarani selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tidak akan menyurutkan langkah investor untuk berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, investasi tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama. Pelemahan rupiah ini diprediksi akan berlangsung hingga pertengahan tahun 2015. Tercatat, mata uang Garuda ini kembali terlempar hingga berada

pada level Rp13.000-an per USD. "Umumnya, investor melihat kurs ini tidak otomatis kemudian menunda dan membatalkan investasi, karena keputusan bisnis itu untuk investasi itu relatif jangka panjang," ucap Franky di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 5 Maret 2015. Sehingga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal itu sampai saat ini tidak khawatir atas terjadi pelemahan rupiah yang terjadi saat ini di mata investor. Keyakinan tersebut juga dilihat dari pandangan investor yang melihat adanya perbaikan fundamental makro ekonomi di Negara Indonesia. "Nah, sekarang ini yang kami lihat dari BKPM belum ada yang menyatakan bahwa dengan pelemahan ini kemudian investornya itu menunda atau membatalkan. Jadi relatif itu belum ada yang menyatakan mundur atau menunda," imbuh Franky Sibarani. Kendati demikian, Franky menyebutkan bahwa pelemahan rupiah ini baru terasa di awal bulan tahun 2015 sehingga dampak negatifnya belum terasa pada dunia investasi di Indonesia. Be-

liau pun mempercayai, Rupiah akan kembali menguat dalam waktu dekat. "Itu ingat juga masih di Januari-Februari dan belum melihatnya secara signifikan dampaknya kepada investasi," jelas Franky Sibarani. Franky juga mengungkapkan bahwa penguatan rupiah atas dollar AS ini dapat terjadi karena adanya investasi yang akan masuk ke Indonesia. "Karena akan lebih banyak arus modal yang masuk. Apakah barang modal, bahan baku, tapi semakin tingginya investasi khususnya FDI akan lebih bisa menstabilkan rupiah dalam seperti ini," tukas Franky Sibarani. Pandangan positif investor terhadap masalah yang terjadi di Indonesia yakni pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, berdampak baik pada bangsa Indonesia. Semakin banyak investor maka semakin banyak arus modal yang mengalir ke Indonesia. Aliran modal dari investor ini akan membantu penguatan kembali nilai tukar rupiah.[]

Investor Tak Gentar Hadapi Pelemahan Rupiah 10

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


Maskapai Penerbangan Bakal Merugi Jika Rupiah Terus Melemah Nilai tukar rupiah melemah menjadi kekhawatiran Indonesia National Air Carrier Association/INACA atau Asosiasi Maskapai Penerbangan di Indonesia. Kurs rupiah yang sempat mencapai Rp13.000,- beberapa pekan terakhir dianggap sebagai level yang berbahaya. Pasalnya harga bahan bakar pesawat atau disebut avtur ikut melambung tinggi. Harganya pun terpaut jauh dibanding dengan negara lain. Hal ini tentu saja menjadi sentimen negatif bagi dunia bisnis maskapai penerbangan. Semakin rupiah melemah terhadap dolar semakin melemah pula bisnis maskapai. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sangat menentukan 70% biaya operasional seperti harga avtur, onderdil, asuransi, pelatihan dan biaya-biaya lainnya. "Ini level sudah bahaya. Dolar AS menguat, maskapai penerbangan klepek-klepek karena loncatnya jauh sekali ya dari kurs rupiah beberapa tahun lalu Rp10.500 per dolar AS," ujar Ketua Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto. Menurut Bayu, angka Rp12.000 per dolar AS merupakan level kurs rupiah yang ideal bagi dunia penerbangan di Indonesia. Akan tetapi nyatanya kurs rupiah lesu, terpaut jauh dari harapan pebisnis maskapai penerbangan terutama maskapai skala kecil yang sudah pasti kesulitan dengan kondisi seperti ini. Namun setidaknya pelaku bisnis maskapai masih bisa sedikit benafas terbantu dengan penurunan harga minyak dunia serta adanya kebijakan tiket pesawat menggunakan tarif batas atas dan batas bawah meskipun belum sepenuhnya mampu menutup biaya operasional. Mungkin akan banyak pebisnis maskapai penerbangan yang gulung tikar jika tidak terbantu dengan turunnya harga minyak dunia.

Mitra Investor

Langkah yang bisa diambil untuk menyiasati kondisi seperti ini adalah menekan cost dengan melakukan efisiensi pada manajemen maskapai penerbangan. Misalnya mengurangi pembelian onderdil, mengurangi tenaga kerja dengan menyederhanakan proses penjualan tiket pesawat dan melakukan penghematan perjalanan dinas ke luar kota bisa menjadi strategi ampuh untuk memangkas biaya-biaya tinggi didunia bisnis penerbangan. Melihat situasi seperti ini, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk menguatkan kurs rupiah kembali ke level aman. Strategi jangka pendek yakni pemerintah akan memudahkan investasi ke Indonesia dan melakukan pembenahan didalam birokrasinya. Menteri Koordinator Perkonomian Sofyan Djalil menyatakan bahwa pihaknya akan membereskan masalah domestik terlebih dahulu selanjutnya meneruskan strategi untuk jangka menengah dengan memperbaiki infrastruktur. Pemerintah juga akan memperbaiki pasar Indonesia untuk strategi jangka panjangnya. Perbaikan efisiensi di pelabuhan juga akan dilakukan pemerintah demi menurunkan biaya logistik. Sofyan juga menjelaskan bahwa rupiah yang menyentuh level Rp13.000,-,- per dolar AS sekalipun akan tetap membuat mata uang Indonesia menjadi yang paling baik dan tidak terlalu buruk jika dibanding dengan negara-negara di kawasan ASEAN. "Dibandingkan negara ASEAN periode kapan, lihat Jepang itu sudah 30 % depresiasinya, Jepang itu tergantung persepsinya kapan, nah secara umum rupiah its ok dibandingkan mata uang yang lain," tegasnya.[]

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

11


KILASAN

Dolar Amerika Serikat (AS) sema-

kin menguat dan menekan sejumlah mata uang negara berkembang termasuk rupiah. Depresiasi rupiah yang cukup tajam hingga menembus angka Rp13.000,beberapa pekan ini berdampak buruk terhadap pengusaha angkutan umum. Safruan Sinungan, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengungkapkan pelemahan nilai tukar mata uang rupiah menyebabkan harga komponen kendaraan mengalami kenaikan cukup dratis. Spare part yang digunakan pada angkutan umum sangat dipengaruhi oleh kurs mata uang. Meskipun ada beberapa bagian yang diproduksi di dalam negeri, namun bahan bakunya tetap berasal dari luar negeri. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto menyatakan bahwa daya saing akan bahan baku impor di Indonesia masih tinggi, sekitar 20% hingga 60%-nya. Kondisi seperti ini disebabkan perkembangan industri hilir yang tidak diikuti industri hulu sehingga mengimpor bahan baku menjadi pilihan.

"Industri kita dari hulu ke hilir belum terintegrasi, industri hulu belum kompetitif sehingga di industri hilir ada kecenderungan impor bahan baku," jelas Harjanto.

12

Pengusaha Angkutan Umum Semakin Meradang Pembelian barang impor tentu saja menggunakan dolar untuk transaksinya. Jika nilai tukar rupiah semakin melemah, harga komponennya pun akan meningkat. Hal ini akan menjadi beban baru bagi pengusaha terutama di dunia otomotif seperti angkutan umum. Mereka harus memutar otak dan menyiasati pelemahan rupiah ini agar biaya operasional yang dikeluarkan bisa diminimalisir.

"Tapi kami tetap tekan, berbagai macam cara kami lakukan untuk tekan biaya operasional. Misalnya kalau biasanya harga spare part original itu kami belinya yang Rp10,-. Kalau kurs lagi tinggi kami terpaksa beli yang kelas duanya yang lebih murah, supaya bebannya tidak terlalu berat," tutur Ketua Organda, Safruan. Penggunaan komponen kelas dua dipilih sebagai langkah strategis yang dimaksudkan agar tarif angkutan umum tidak mengalami kenaikan. Langkah ini memang diperlukan mengin-

gat setiap bulannya pengusaha angkutan selalu menaikkan tarif karena masalah harga spare part. Apalagi harga spare part yang sudah terlanjur naik akan sulit untuk diturunkan kembali, dampaknya bisa merambah ke masyarakat pengguna jasa angkutan umum. Meskipun pelemahan nilai tukar rupiah belum terlalu memberikan pengaruhnya terhadap harga komponen kendaraan yang notabene sudah naik sejak satu bulan lalu, namun Safruan berharap kondisi perekonomian yang tengah dialami Indonesia tidak menyebabkan semakin melonjaknya harga komponen. Menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memperbaiki fondasi ekonomi dalam negeri agar rupiah membaik kembali dan tidak lagi tergantung pada kondisi ekonomi dari negara lain. Apalagi didukung dengan kebijakan Bank Indonesia menurunkan rate-nya sebesar 0,25% yang awalnya 7,75% menjadi 7,5%. Dengan demikian, akan berdampak pada harga-harga terutama barang impor yang berada pada kondisi stabil bahkan dalam jangka waktu panjang.[]

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


Rejeki Nomplok

Perum Perhutani

Krisis pelemahan rupiah terhadap dolar AS di Indonesia saat ini tidak selalu berdampak negatif bagi industri dalam negeri. Dampak positif tampaknya tengah dirasakan Perum Perhutani. Lantaran sebagai pelaku ekspor, Perhutani justru mendapat keuntungan dari hasil penjualan kayu yang mayoritas merupakan barang ekspor. Pelemahan mata uang membuat kinerja keuangan perusahaan semakin meningkat. Mustofa Iskandar, Direktur Utama Perum Perhutani menyebutkan depresiasi nilai tukar rupiah yang sempat menyentuh level Rp13.000,- per dolar AS membuat perusahaan mengalami dilema. Selain menguntungkan, depresiasi kurs mata uang juga ikut memberikan pengaruh terhadap kondisi perekonomian negara.

"Tentu memang ini dilema juga. Di satu sisi rupian harus

menguat. Tapi nilai Rp13.000,juga menguntungkan juga karena ekspor kita. Secara cost dalam negeri ya untung, selama produksinya juga dalam bentuk rupiah. Tapikan ini baru bulanbulan awal," terang Mustofa. Sebagai holding atau induk perusahaan BUMN Kehutanan, Perum Perhutani memiliki wilayah kerja di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Seluas 2,566 juta hektar dikelola Perum Perhutani, meliputi 57 % atau sekitar 1,454 juta hektar hutan produksi, 16 % atau 428.795 hektar hutan produksi terbatas dan sisanya sekitar 683.889 hektar hutan lindung. Produk berbasis ekspor yang dihasilkan Perhutani tersebar ke beberapa negara Asia dan Eropa. Sebut saja, ekspor jati ke Cina melalui agen industri kayu Seng Fong Resources Group untuk wilayah Asia. Kontrak ekspor

Mitra Investor

@mitrainvestor

produksi kayu jati serupa juga pernah dilakukan Perum Perhutani ke Eropa. Ekspor lantai kayu jati FSC (Forest Stewardship Council) ke negara Denmark menjadi ekspor pertama kayu jati. Porsi ekspor Perum Perhutani baik dari sektor non kayu maupun sektor kayu memang menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan perusahaan. Pembukuan perusahaan mencatat 80 % pendapatan Perum Perhutani dari sektor non kayu merupakan hasil dari ekspor sedangkan 20%-nya penjualan dalam negeri. Sama halnya dengan sektor kayu, 80 % pendapatannya berasal dari ekspor dan sisanya non ekspor. Berdasarakan pencapaian pemasukan dari sektor ekspor tersebut, pada evaluasi kinerja perusahaan tahun 2014 lalu, pendapatan Perum Perhutani tercatat mencapai Rp4,604,triliun dengan rata-rata pertumbuhan laba sebesar 26 %. Pencapaian rupiah per tahunnya pun meningkat. Laba bersih yang berhasil dicetak sebesar Rp380,- miliar atau dengan kata lain meningkat 186 % dari pemasukan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan yang mampu dicapai Perum Perhutani selama jangka waktu lima tahun ini sebesar 15 %. Pendapatan dari sektor ekspor yang menjanjikan, membuat Mustoha tidak bisa menampik bahwa anjloknya rupiah yang saat ini tengah dialami Indonesia sangat menguntungkan perusahaan. Pihaknya berharap pemerintah segera mengambil langkah tepat untuk menghentikan gejolak rupiah agar kembali stabil.[]

cs@mitrainvestor.co.id

13


KILASAN

Imbas Berlaku Hanya Sementara

Terkaparnya nilai rupiah terhadap dolar AS menggoyahkan stabilitas perekonomian Indonesia. Berbagai sektor ekonomi di Indonesia merasakan dampaknya terutama usaha bisnis berbasis impor seperti otomotif, farmasi, kimia dan sebagainya. Kendati demikian, pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) menyatakan fundamental ekonomi nasional masih berada posisi aman meskipun awal Maret lalu sempat melampaui Rp13.000,- per dolar AS. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pelemahan ini disebabkan oleh menguatnya dolar AS. Sejumlah mata uang negara berkembang lainnya juga ikut terkena imbasnya. Oleh karena itu, Presiden menilai pelemahan rupiah kali ini hanya bersifat sementara. Pemerintah juga meyakini cadangan devisa dan arus investasi yang masuk ke Indonesia hingga Februari 2015 mampu menopang fundamental ekonomi nasional. Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia pada awal Maret lalu mencatat rupiah yang diperjual belikan berada pada level Rp13.048,- untuk kurs jual dan untuk kurs belinya di level Rp12.918,-.

14

Senada dengan asumsi yang dilontarkan pemerintah, Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Pahala N Mansury menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS sampai saat ini belum memberikan pengaruh serius, terlebih bagi dunia perbankan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengakui hal tersebut, sebab hingga rupiah belum beranjak dari kisaran Rp13.000,- per USD, pembayaran cicilan hutang valuta asing atau valas nasabah perseroannya masih terjaga dengan baik. Pahala menuturkan bahwa pihaknya terus menjaga likuiditas valuta asing serta rasio hutang terhadap loan to deposito ratio (LDR) atau simpanan. Menurutnya, LDR valuta asing milik Bank Mandiri sampai saat ini masih berada pada level 73 %. Kisaran angka tersebut dianggap masih berada di level aman.

"Tapi tentunya kita lihat terus, kita di perbankan salah satu yang kita jaga adanya likuiditas valuta asing kita sampai saat ini. Saat ini LDR valas di Mandiri tetap terjaga baik, masih di kisaran 73 %. Ini masih level yang bagus," ungkap Pahala.

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

Selain LDR valuta asing, Bank Mandiri juga melakukan pinjaman ke luar negeri atau disebut ULN (Utang Luar Negeri). Bank Mandiri tidak menanggung beban ULN yang dimiliki dari hasil obligasi global. Untuk itu, pinjaman ULN dilakukan dalam bentuk valuta asing namun dengan jangka waktu pendek. Bank Mandiri sebagai perusahaan perbankan plat merah masih memiliki dolar yang berlebih bahkan melampaui batas. Kekhawatiran terhadap kondisi valuta asing pun seakan tidak dirasakan perseroan.

"Utang luar negeri dalam bentuk valas ada, tapi lebih kepada sifat jangka pendek. Jadi kita memang masih memiliki ekses dollar yang berlebih, sehingga tidak khawatir dengan kondisi valas kita," tegas Pahala. Selain itu, Pahala juga menambahkan bahwa sejauh ini, pelemahan rupiah tidak menyebabkan peningkatan rasio kredit macet atau NPL tinggi dari pinjaman valuta asing Bank Mandiri.[]


Pemerintah

Temukan Cara Baru Atasi Rupiah Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS terus alami pelemahan. Rupiah bahkan sempat menyentuh level Rp13.000,per dolar AS. Tercatat merosotnya kurs rupiah ini nyaris berada pada level terendah dalam 17 tahun terakhir. Hendri Saparini, seorang pengamat ekonom dari CORE Indonesia menyatakan bahwa pelamahan nilai tukar rupiah ini dipicu oleh dua faktor, yakni faktor eksternal dan internal Indonesia. Pengaruh dari eksternal terkait pengurangan stimulus moneter Bank Sentral AS atau The Fed yang menyebabkan melemahnya beberapa mata uang negara berkembang. Sementara faktor internal disebabkan terjadinya defisit neraca transaksi pada pemerintahan sekarang ini. Beragam dampak buruk akan terjadi apabila nilai tukar rupiah terus melemah. Perekonomian nasional negeri ini pun berpeluang terancam. Menurut Ekonom asal BCA, David Sumual memperkirakan kemungkinan dampak yang terjadi antara lain semakin meluasnya defisit neraca perdagangan, inflasi tidak terkendali akibat harga barang impor meroket tajam, meningkatnya beban anggaran negara, serta terjadi peningkatan hutang pemerintah dan korporasi. Tekanan pelemahan rupiah tentu menjadi kekhawatiran masyarakat. Terperosotnya rupiah ke level Rp13.000,- per dolar AS memang tidak bisa diintervensi pemerintah. Akan tetapi, pemerintah harus menentukan langkah demi menurunkan tekanan pelemahan rupiah yang terus menggerus perekonomian negara. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa tidak ada cara instan

yang bisa dilakukan untuk menguatkan kembali rupiah.

"Apa yang bisa dilakukan? Enggak ada jawaban instan, tidak dengan langsung kucurkan uang gitu saja," ujar Bambang. Saat ini yang bisa dilakukan pemerintah adalah mencoba melakukan perbaikan dari sisi makro ekonomi Indonesia. Selama ini rasio hutang terhadap domestik bruto bisa manageable sebesar 24,7 % dengan memastikan budget belanja yang lebih produktif. Bambang menambahkan, kedepannya pemerintah harus bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk menurunkan Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan. Tahun 2013 lalu CAD Indonesia sebesar 3,3 %, tahun 2014 sebesar 2,9 % dan di tahun 2015 ini diperkirakan masih 3 %.

"Walaupun kita terus ada perbaikan, tapi kita kan akan bangun infrastruktur besar sehingga impor tinggi, yang penting kita manage CAD di level 3 persen," imbuh Bambang. Saat ini, pemerintah telah memfokuskan diri untuk mengurangi CAD dengan menyelesaikan APBN-Perubahan 2015. Hal ini dimaksudkan agar pada bulan Maret pencairan anggaran proyek lelang bisa dimulai. Bambang pun yakin penurunan CAD mampu mendorong laju ekspor negara Indonesia serta kegiatan impor baik barang maupun jasa bisa dikendalikan. Sebagai informasi, neraca jasa dan pendapatan yang membuat Indonesia mengalami defisit besar, bukan neraca dagangnya. Adanya defisit yang besar pada neraca transaksi berjalan menimbulkan pengaruh negatif bagi investor. Akibatnya investor beranggapan negatif ketika akan menanamkan modalnya.[]

Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

15


PROFIL

Avontur Trader Ellen May Ellen May adalah seorang ibu dari dua anak yang lahir di Solo, 20 Mei 1983. Mengawali dunia trading-nya pada tahun 2006 dan dimulai dari instrumen trading saham. Kesuksesan yang kini beliau dapatkan sudah dimulai sejak awal karirnya. Keuntungan yang luar biasa pada setahun selang trading membuatnya semakin tertarik dan melanjutkan trading. Pada tahun 2008 di mana krisis ekonomi melanda dunia, hal buruk dialami olehnya yakni kerugian materi yang nominal-

nya relatif besar. Sejak krisis ekonomi itu terjadi, beliau terus belajar analisis teknikal secara otodidak. Melalui media sosial Twitter, kisah suksesnya dan cara-cara jitu bermain saham dipublikasikan. Sarjana IT jebolan Universitas Bina Nusantara itu memulai trading saham sebagai gambler bukan investor dalam jangka panjang. Ellen mengaku bahwa investasi saham tidak butuh dana besar, cukup dengan

16

Rp 100 ribu dan mulai trading. Jika finansial sudah kuat, maka bisa menjadi investor jangka panjang tanpa harus bermodal besar. Saat krisis tahun 2008 terjadi, saham PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) membawa Ellen pada kebangkrutan. Tanpa pikir panjang, beliau mengalihkan sahamnya ke emiten lain berkode PT. Ciputra Property Tbk (CTRA). Selain emiten tersebut, koleksi sahamnya juga tercatat di PT. Astra Internasional Tbk (ASII). Sempat vacum dari dunia trading selama beberapa bulan, Ellen terjun kembali dan mencoba peruntungannya dengan berbagai usaha. Cara Ellen meningkatkan kemampuan trading-nya yaitu mempelajari buku-buku impor dan berkonsultasi dengan beberapa ahli yang kompeten di bidang tersebut, baik dari dalam maupun luar negeri. Buku bacaan trader profesional yang sering dibaca merupakan karya Alexander Elder, Van K. Tharp dan Peter Wyckoff Jesse Livermore. Kesuksesan beliau temukan dengan sebuah sistem yang sangat profitable untuk trading dalam saham, forex, komoditas, dan futures. Tidak hanya sistem trading yang bagus, pengendalian psikologi trading juga membantu menentukan kesuksesan trader. Kesuksesan di dunia trading tak lantas membuat Ellen merasa puas. Beliau berbagi ilmu yang telah diperoleh dengan cara menerbitkan sebuah buku berjudul “We Are Traders Not Gamblers� oleh Vibby Publisher di akhir 2010. Selain berbagi

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

ilmu melalui buku, pelatihan trading saham di berbagai kota juga dilakukannya.

"Tujuan saya sekadar berbagi ilmu. Ada tantangan bagaimana orang bisa sukses berinvestasi saham, komoditi dan forex," kata Ellen. Ellen menyarankan sebaiknya memulai investasi saham "sedini mungkin�. Sebelum melakukan investasi berupa trading saham, sebaiknya belajar terlebih dulu. Mayoritas orang menyatakan bahwa "bermain" saham itu merepotkan dan pasti rugi. Padahal saham adalah bisnis dengan cara berinvestasi yang sangat menguntungkan, selama mengetahui caranya. di era modern ini, tak perlu lagi repot-repot pergi ke bursa guna transaksi saham. Bisa dilakukan via online trading. Jika terlalu khawatir mengenai trading saham, Ellen menyarankan untuk mengawalinya dengan memilih reksadana saham yang berkinerja baik. Ibu muda asal Solo ini juga menjelaskan bahwa sebelum melakukan investasi saham, sebaiknya pilih perusahaan yang bertumbuh dan fundamentalnya baik. Beberapa ciri perusahaan tersebut adalah profitability di atas 20% dan price earning ratio di bawah 14%. Selain itu, sektor apa saja yang sedang tumbuh saat ini juga harus dilihat. Berinvestasi pada sektor sedang mengalami pertumbuhan, maka volume/ jumlah transaksi juga harus diperhatikan dengan baik. Jadi trading saham itu bisa melipatgandakan aset.[]


Ellen May

Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

17


18

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

19


HEADLINE Pergerakan rupiah yang sempat anjlok ke level Rp13.000,per dolar AS diperkirakan masih memiliki kecenderungan untuk mengalami pelemahan. Toga Yasin, seorang analis dari bumiputera sekuritas menyatakan bahwa dalam kondisi seperti ini investor masih mengantisipasi untuk memegang mata uang Indonesia, rupiah. Hal ini disebabkan karena adanya sentimen global yang terus mempengaruhi pergerakan rupiah. Membaiknya perekonomian Amerika Serikat

menyebabkan tren dolar semakin menguat sedangkan rupiah dan mata uang negara berkembang lainnya melemah. Penguatan indeks mata uang dolar AS menekan sejumlah mata uang di dunia ini termasuk rupiah meskipun Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi untuk memunculkan sentimen positif. Menurut Riset NH Korindo menyebutkan intervensi BI tersebut dinilai tidak banyak memiliki pengaruh terhadap penguatan nilai tukar rupiah.

Dikhawatirkan krisis moneter 1998 terulang Rupiah yang terus melemah menyebabkan beberapa masyarakat Indonesia terutama pelaku sektor bisnis khawatir. Wakil ketua DPR Taufik Kurniawan sempat meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk menguatkan rupiah kembali. Akan tetapi, tampaknya pemerintah tidak terlalu mengkhawatirkan gejolak rupiah yang terus berfluktuatif bahkan nilai

Gejolak Krisis Ekonomi Di Indonesia 20

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


tukarnya semakin anjlok. Intervensi yang ditujukan kepada pemerintah terus digencarkan Taufik. Pihaknya khawatir krisis moneter yang sempat melanda Indonesia pada masa Orde Baru kepemimpinan Soeharto akan terulang kembali di tahun 2015 jika rupiah terus melemah hingga menembus angka Rp15.000,- per dolar AS.

empat koma sekian. Inilah yang menurut Taufik perlu dibenahi dari aspek sektor riil Indonesia. Jangan sampai kesenjangan disparitas di Indonesia semakin meluas.

ekonomi selama dua dekade dibawah kepemimpinan Soeharto hilang tertelan begitu saja. Prospek masa depan yang cerah bagi perekonomian nasional menyongsong milineum ketiga

Sekelumit cerita krisis moneter 1998

terbalik dengan krisis yang berdampak pada kehidupan warga negaranya. Krisis perekonomian yang sudah berjalan selama enam bulan di tahun 1997 berkembang semakin parah hanya dalam jangka waktu sebentar. Krisis ekonomi yang dialami Indonesia layaknya efek bola salju. Krisis yang semula disebabkan karena adanya krisis nilai tukar mata uang Thailand Baht 2 Juli 1997 berujung tragis pada tahun 1998. Krisis ekonomi memunculkan dampak buruknya ke berbagai sektor seperti politik dan sosial hinga menjadi krisis total yang nyaris melumpuhkan kehidupan bangsanya. Hal yang mempercepat efek bola salju tersebut adalah menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat. Terlihat dari sikap ketidakpastian pengambilan keputusan pemerintah dan juga semakin membengkaknya hutang luar negeri serta kondisi

"Pada saat 1998 juga Rp13 ribu, jangan sampai lebih dari Rp15 ribu, wah bahaya itu. Kita ini kadang-kadang menganggap biasa, nanti lama-lama kita menjadi shock pasar, market shock jangan sampai terjadi rush (kepanikan besar-besaran). Ini yang bahaya," terang Taufik di Gedung DPR Senayan, Jakarta. Taufik jug menyampaikan kewaspadaannya terkait gini ratio atau yang disebut kesenjangan kemiskinan Indonesia telah mencapai angka sekitar 4,1. Menurutnya, angka gini ratio tersebut bisa dikatakan memasuki angka rawan. "Gini ratio itu diatas 4 sudah harus bahaya. Di Timur Tengah gini ratio 4.4 sudah langsung terjadi krisis konflik sosial itu. Di Indonesia ini, sekitar 4.1 hampir mendekati, ini yang harus diwaspadai," ujar Taufik yang juga politisi dari partai PAN. Meskipun rupiah bukan satusatunya mata uang yang terkena dampak penguatan dolar AS namun Taufik berharap pemerintah bersama Bank Indonesia dan juga instansi kementerian maupun lembaga yang membidangi sektor ekonomi Indonesia tetap waspada dan menganggapi krisis pelemahan rupiah ini dengan serius. Menurutnya, meskipun pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan adanya faktor eksternal, akan tetapi jika dibanding dengan negara lain, rupiah masih terpantau rendah. Jika di negara lain hanya minus nol koma sekian atau tiga koma sekian sementara rupiah minus

Krisis pelemahan rupiah yang terjadi di Indonesia kali ini megingatkan kembali pada periode paling suram dalam sejarah perekonomian nasional pada periode tahun 1998 dan 2008. Kondisi ekonomi di tahun-tahun tersebut hampir mirip dimana Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jebloknya IHSG atau indeks harga saham gabungan dan nilai tukar rupiah mengalami terjun bebas. Seperti yang telah kita ketahui, krisis moneter tahun 1998 bisa dikatakan sebagai tahun terparah. Banyak pendapat yang mengakui bahwa tahun tersebut merupakan tragedi paling tragis yang pernah dienyam Indonesia. Hanya dalam kurun waktu satu tahun, Indonesia mengalami perubahan secara drastis. Prestasi

Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

21


HEADLINE perdagangan internasional yang tidak menguntungkan lagi. Total hutang luar negeri per Maret 1998 mencapai 138 milyar dolar AS sementara kala itu negara hanya memiliki cadangan devsa sekitar 14,44 milyar dolar AS saja. Angka yang sangat terpaut jauh antara kekayaan dan hutang yang dimiliki negara. Akibat yang ditimbulkan sangat luas, keuangan ratusan perusahaan dari skala kecil hingga industri besar ambruk. Tercatat sekitar 70% perusahaan yang kolaps, terutama sektor manufaktur, konstruksi ataupun perbankan. Masyarakat maupun dunia usaha merupakan korban riil dari krisis 1998. Banyak pemutusan hubungan kerja atau PHK yang dilakukan perusahaan. Angka pengagguran bertamabah sehingga jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan turut meningkat mencapai 50%. Krisis menggoyahkan kondisi keuangan perusahaan bahkan tidak sedikit dari mereka yang gulung tikar. Sejak Oktober 1997, Dana Moneter Internasional (IMF) mulai turun tangan. Akan tetapi upayanya tidak sanggup megatasi stabilitas perekonomian nasional dan nilai tukar rupiah. Akibatnya, kondisi semakin parah hingga krisis ekonomi Indonesia kala itu tercatat sebagai yang terburuk di antara negara-negara Asian Tenggara. Pada 22 Januari 1998, Indonesia pernah mencatat nilai tukar rupiah terjun bebas ke level paling parah yakni Rp17.000,per dolar AS. Anjloknya rupiah tersebut memang sangat jauh jika dibandingkan dengan nilai tukar pada akhir tahun 1997 yang berada di kisaran angka Rp4.850,- per dolar AS. Pelemahan rupiah tersebut diakibatkan adanya peningkatan demand akan dolar AS untuk keperluan pembayaran hutang negara dan juga sebagai reaksi terhadap RAPBN tahun 1998/1999 yang dianggap tidak realistis.

22

2008 juga sempat alami krisis Krisis ekonomi di tahun 2008 juga merupakan goncangan hebat bagi kondisi perekonomian di Tanah Air. Akan tetapi krisis tahun 2008 memiliki perbedaan dengan krisis tahun 1998. Krisis 2008 lebih disebabkan karena resesi atau kemerosotan ekonomi yang dialami Amerika Serikat. Kondisi resesi tersebut menimbulkan berbagai masalah di dalam negeri maupun negara-negara lainnya. Pasalnya, pangsa pasar negeri Paman Sam tersebut paling besar dibandingkan dengan negara lain di dunia, termasuk Indonesia. Krisis Amerika Serikat menyebabkan daya beli konsumen disana turut mengalami penurunan. Hal ini berimbas pada turunnya permintaan akan barang impor dari Indonesia. Dengan begitu tentu saja ekspor di Indonesia juga kena dampak. Penurunan kegiatan ekspor tak bisa dihindari. Alasan inilah yang menyebabkan neraca pembayaran Indonesia atau NPI mengalami defisit. Secara keseluruhan, defisit yang tercatat dalam NPI di tahun 2008 sebesar US$ 2,2 miliar. Kebijakan ekonomi makro yang hati-hati serta kinerja transaksi berjalan memcatatkan surplus mengakibatkan nilai tukar atau kurs rupiah selama pertengahan September 2008 masih cenderung stabil. Kendati demikian, depresiasi mata uang rupiah akibat krisi global yang tengah berlangsung tidak bisa dielakkan. November 2008 mencatat nilai tukar rupiah anjlok menjadi Rp11.711,- per dolar AS. Bulan sebelumnya rupiah berada pada posisi Rp10.048,-. Pelemahan rupiah tersebut merupakan pencapaian depresiasi cukup tajam.

Beda dengan krisis-krisis ekonomi sebelumnya Melihat kondisi perekonomian yang tengah dialami Indonesia saat ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai pelemahan rupiah di tahun 2015 berbeda dengan krisis moneter baik pada tahun 1998 maupun 2008. Menurutnya, pelemahan rupiah kali ini disebabkan adanya pembentukan pola perubahan terhadap mata uang dunia.

"Rupiah di level Rp13.000,- per USD ini dibilang angka, psikologis, tapi kita refer di tahun 1998. Itu bisa menyentuh Rp13.000,- per USD, tapi itu berbeda karena menuju bentuk pola baru dengan sistem perubahan mata uang dunia," jelas Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, faktor global lah yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah.

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


"Karena tren penguatan dolar AS terhadap mata uang terjadi, apalagi mata uang lain sukarela melemahkan untuk menjaga daya saing," tambahnya. Pelemahan mata uang yang sengaja dilakukan seperti yen, euro dan dolar Australia (AUD). Sementara itu Guru Besar Universitas Gadjah Mada Bambang Sudibjo menilai potensi krisis di Indonesia ada namun tidak sebesar 1998 silam. Hal tersebut dikarenakan kondisi yang sangat berbeda dengan tahun 1998. Perbedaan terlihat pada nuansa politik pada krisis 1998. Kala itu, Presiden Soeharto merupakan pelindung para pelaku bisnis besar di Indonesia. Pebisnis besar mulai menarik uangnya di Indonesia untuk dpindahkan ke luar negeri karena pelindung bisnisnya sudah tua. Penarikan uang dilakukan secara serentak hingga keseimbangan ekonomi makro Indonesia ikut goyah.

kehilangan daya beli di pasar internasional dengan terdepresianya rupiah terus menerus seperti ini," tutur Telisa. Menurutnya, meskipun sektor eksportir yang diuntungkan ketika terjadi pelemahan rupiah, namun pemerintah tidak bisa berdiam diri. Misalnya saja Tiongkok dan Jepang dimana mata uangnya sempat mengalami pelemahan namun belum juga mendapatkan keuntungan dari sektor ekspor. Negara dengan hutang luar negeri berupa valuta asing dan tidak di-hedging atau melindungi nilai pasti terkena imbas buruknya.[]

"Kondisi sekarang tidak separah itu. Potensi ada tapi tidak sebesar 1998. Selalu akan ada cara asal dilakukan dengan benar karena Tuhan berpihak dengan orang benar. Kalau Jokowi konsisten melakukan yang benar, Tuhan akan bersama kita," jelas Bambang Sudibjo. Pemerintah meyakini sejarah kelam tahun 1998 tidak ada terjadi lagi. Telisa Aulia Falianty seorang pengamat pasar uang menyatakan bahwa dengan melihat kondisi perekonomian seperti sekarang ini, pemerintah Indonesia harus segera meningkatkan daya saing ekspornya karena meningkatnta resiko capital outflow. Meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan posisi rupiah ke titik keseimbangan, namun resiko bank harus tetap diwaspadai.

"OJK (Otoritas Jasa Keuangan) harus menjaga bank-bank agar tidak kolaps. Kita sudah

Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

23


HEADLINE

Rupiah Kembali Lemah Benarkah Indonesia Telah Keluar dari Fragile Five?

Tahun 2013 lalu, Indonesia tercatat dalam daftar fragile five atau kategori lima negara dengan kondisi perekonomian paling rentan di dunia bersama dengan negara berkembang lainnya seperti Afrika Selatan, Turki, India dan Brazil. Masuknya Indonesia ke dalam daftar negara rentan menyebabkan investor dengan mudahn untuk menarik dananya. Hal ini tentu saja menjadi ancaman terbesar bagi pasar keuangan nasional. Ditambah lagi dengan sejumlah persoalan yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia seperti inflasi, menurunnya neraca transaksi berjalan dan terperosotnya nilai tukar mata uang rupiah.

Alasan sebutan Fragile five untuk Indonesia Istilah fragile five sendiri muncul pada Agustus 2013 oleh lembaga riset Morgan Stanley. Fragile five didefinisikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi yang memiliki ketergantungan terhadap investor asing dalam pendanaan pertumbuhan ekonomi dan defisit transaksi berjalan yang tinggi terhadap produk domestik bruto (PDB). Sepanjang pertengahan tahun 2013 lalu, tercatat defisit transaksi berjalan Indonesia terhadap PDB mencapai 3%, Afrika Selatan 6,3%, Turki 6,1%, India 4,6% dan Brazil 3,66%. Kemunculan fragile five dilandasi karena adanya rencana The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat mengurangi stimulus moneter dan pembelian obligasi (tappering off) setelah kebijakan Quantitative Easing (QE) dirilis. Pengurangan stimulus yang dilakukan The Fed memiliki tujuan untuk memperbaiki krisis ekonomi Amerika Serikat. Tingkat pengangguran di Amerika pun menurun menjadi 6,7% di tahun 2014 lalu. Ekonomi AS yang semakin

24

membaik menjadi pertanda ekonomi secara global juga berangsur pulih. Akan tetapi kepulihan ekonomi AS ini tidak serta merta berdampak positif. Negaranegara berkembang termasuk Indonesia mendapat sentimen negatif. Hendri Saparini, Direktur Eksekutif Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan bahwa Indonesia pantas menyandang gelar sebagai negara fragile five karena landasan fundamentalnya yang masih sangat lemah.

"Saya setuju (Indonesia masuk ke dalam fragile five) karena memang ekonomi kita sangat fragile. Makro ekonomi kita sangat fragile karena fundamentalnya sangat lemah," kata Hendri. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini selalu tergantung pada situasi global. Apabila terjadi guncangan pada perekonomian dunia, maka Indonesia secara langsung akan merasakan imbasnya. Peningkatan dan penurunan volume ekspor bergantung pada situasi global.

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


"Kita juga sangat tergantung kepada short term investment. Kalau ada tapering off di AS, semua dana lari kesana. Kita harus menawarkan yang lebih tinggi lagi untuk kembali lagi kesini. Cadangan devisa kita tidak dibangun dari hasil ekspor yang kuat," ujarnya.

Tahun 2014, perlahan Indonesia keluar dari fragile five Menurunnya angka defisit transaksi berjalan di Indonesia terhadap produk domestik bruto yang mencapai 1,98% dikuartal IV-2013 menjadi langkah awal Indonesia beranjak dari predikat fragile five. Begitu juga dengan negara India. Persoalan defisit transaksi berjalan di negara tersebut perlahan teratasi sehingga peluang untuk hengkang dari posisi fragile five besar.

Luhut Binsar Panjaitan, mantan Menteri Perindustrian kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid periode 2000-2001 menyatakan bahwa fudamental ekonomi yang dimiliki Indonesia cukup kuat dengan defisit transaksi berjalan yang perlahan membaik pasca kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Indonesia yang pernah menyandang status sebagai anggota fragile five pada tahun 2013 lalu memiliki defisit transaksi berjalan sangat rentan terhadap

Mitra Investor

@mitrainvestor

arus keluar modal asing. Hal ini disebabkan karena semakin ketatnya likuiditas di pasar internasional. Dengan kenaikan harga BBM, Indonesia menganggap memiliki peluang untuk keluar dari kategori fragile five yaitu negara penerima dampak paling besar dari kenaikan suku bunga AS dan penghentian QE The Fed. Indonesia tidak lagi terpengaruh akan imbas kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat.

cs@mitrainvestor.co.id

25


HEADLINE Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia terhadap PDB yang mencapai angka 4,3% tersebut disebabkan karena beban subsidi BBM. Dana sebesar Rp200 triliun yang dihabiskan untuk biaya subsidi BBM seharusnya diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur penting dalam mengembangkan pertumbuhan perekonomian nasional. Rendahnya harga BBM membuat konsumsi BBM di negeri ini tidak efisien karena meningkatkan status Indonesia sebagai pengimpor minyak sehingga menekan neraca perdagangan nasional. Oleh karena itu, kebijakan kenaikan harga BBM yang sempat dikeluarkan pemerintahan Jokowi dinilai positif demi perbaikan defisit anggaran negara jangka panjang. Kenaikan harga BBM yang memotong anggaran subsidi minyak sekitar US$ 7,5 miliar di tahun 2015 dan sekitar US$ 22,6 miliar sebelum harga BBM naik. Kenaikan ini pun mampu menekan defisit negara karena sebesar US$ 11 miliar bisa dihemat pemerintah. Kenaikan harga BBM bersubsidi dan inflasi yang terjadi di Indonesia berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan selama ini warga menengah ke atas lah yang menikmati subsidi BBM dibanding warga kelas bawah yang mengandalkan transportasi umum.

Pelemahan rupiah terjadi lagi Pelemahan rupiah sejatinya telah berlangsung sejak beberapa bulan di tahun 2014 lalu. Bahkan rupiah sempat kembali lagi masuk ke dalam jajaran nilai mata uang terendah di dunia. Anjloknya nilai tukar rupiah yang menembus level Rp13.000,- per dolar AS membuat mata uang Indonesia semakin tidak berharga dimata dunia. Lebih mengenaskan lagi, dari jumlah 180 mata uang di dunia yang diakui Perserikatan

26

Bangsa-Bangsa atau PBB, posisi nilai tukar atau kurs rupiah sempat menduduki peringkat ke empat sebagai mata uang terendah di dunia. Dilansir dari data The Richest, posisi rupiah hanya sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan mata uang real milik Iran yang seharga 26.905 per dolar AS, dong milik Vietnam dengan kurs senilai 21.393,96 per dolar AS dan mata uang dobra, Sao Tome dengan nilai tukar 19.750 per dolar AS. Akan tetapi kurs rupiah jauh memalukan dibanding mata uang negara Sierra Leone dan Kamboja yang masing-masing memilki nilai tukar sebesar 4.363 dan 4.058 per dolar AS. Keberhasilan Indonesia untuk keluar dari predikat fragile five di tahun 2014 lalu lantas menjadi pertanyaan. Apakah Indonesia sudah benar-benar keluar dari fragile five atau masih menyandang gelar tersebut?. Mengingat beberapa bulan ini Indonesia terus menunjukkan pelemahan rupiahnya. Fluktuasi rupiah pun terus bergejolak bahkan pada awal bulan Maret posisi rupiah berada pada level berbahaya dengan nilai tukar lebih dari Rp13.000,- per dolar AS. Rupiah terus mengalami tren negatif di perdagangan dunia. Kita ingat kembali, 17 tahun lalu tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1998, nilai tukar rupiah menembus angka Rp12.900,-. Gejolak politik masa Orde Lama Soeharto pada bulan Mei 1998 seketika menciptakan rekor baru pada 17 Juni 1998 dimana rupiah mengalami pelemahan hingga Rp16.650,- per dolar AS. Kini, sejumlah masyarakat seakan merasakan sejarah gejolak pelemahan rupiah yang suram tersebut terulang kembali. Harga kebutuhan pokok pun meroket sementara sektor industri berbasis impor seperti otomotif, manufaktur kelimpungan ikut terkena imbas sentimen negatif dari lemahnya

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

rupiah di dalam negeri. Melihat kondisi seperti ini, sejumlah kalangan mempertanyakan langkah apa yang akan dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi gejolak rupiah dan menjadikan mata uang garuda stabil kembali. Hal ini dipicu lantaran strategi kebijakan moneter yang dikeluarkan pemerintah dengan dalih mengurangi defisit neraca transaksi berjalan dianggap tidak berhasil alias gagal. Kebijakan pemerintah tersebut ternyata justru membuat pertumbuhan perekonomian Indonesia semakin berjalan lambat. Perusahaan seakan mengalami kesulitan untuk melakukan ekspansi bisnisnya akibat ketatnya likuiditas yang diterapkan bank. Alhasil meghambat terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Ini semua karena fundamental ekonomi kita yang rapuh dan terus dibiarkan. Pemerintah selama ini kerap terlena hanya mengejar pertumbuhan ekonomi yang semu, tanpa melakukan pembenahan sistematis. Jangan heran jika kurs rupiah dan ekonomi kita gampang diobokobok,� ujar Latif Adam seorang ekonom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam. Meskipun pemerintah menegaskan bahwa pelemahan rupiah tidak akan berlangsung lama dan hanya bersifat sementara, namun sebenarnya fluktuasi kurs yang tinggi membuktikan rapuhnya landasan fundamental yang dimiliki Indonesia. Anjloknya rupiah tentu akan menimbulkan sentimen negatif ke beberapa sektor. Lemahnya rupiah harus menjadi perhatian serius pemerintah agar Indonesia benar-benar keluar dari fragile five ataupun deretan mata uang terendah di dunia. Dengan demikian, mata uang rupiah memiliki nilai cukup berharga diperdagangan dunia.[]


Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

27


HEADLINE Banyaknya taksiran mengenai kausa pelemahan rupiah yang terjadi saat ini. Berikut merupakan beberapa hal yang menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bertahan pada kondisi lemah.

1. BI Rate Diturunkan Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) memberikan dampak yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, penurunan ini membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tertekan. Namun di sisi lain, kebijakan tersebut telah berhasil membawa indeks harga saham gabungan (IHSG) ke level tertinggi dalam sejarah. Investor menilai bahwa penurunan suku bunga yang dilakukan BI dapat mendorong perekonomian di

Indonesia. Agus Martowardojo Gubernur BI mengatakan bahwa penurunan didorong keyakinan Bank Sentral akan laju inflasi yang terkendali hingga akhir tahun 2015. Akan tetapi, kebijakan penurunan suku bunga tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi di negara kita. Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada angka 5,7 %.

“Rupiah yang mencapai Rp13.000,- memang membuat investor domestik nervous (kaget). Tapi pemodal asing masih membeli dalam jumlah besar karena keyakinan pertumbuhan ekonomi masih bagus,� kata Satrio Utomo selaku Kepala Riset Universal Broker.

Satrio berpendapat bahwa dalam jangka pendek IHSG akan terus berada dalam kondisi peningkatan. Beliau optimistis IHSG dapat tembus level 6.100-6.300 hingga akhir tahun 2015 ini. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berlanjut hingga mendekati level Rp13.000 per dolar AS. Dibandingkan dengan negara-negara emerging market lainnya, rupiah adalah salah satu mata uang yang mengalami penurunan paling tajam terhadap dolar AS. Bahkan jika dibandingkan dengan lingkup negara Asia, penurunan mata uang Indonesia merupakan yang terpuruk. Sejak awal tahun, rupiah tercatat sudah mengalami penurunan sebesar 4,5%.

4Pelemahan Taksiran Faktor Rupiah 28

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


2. Perlambatan Ekonomi Cina Rupiah masih bertahan dalam kondisi lemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mirza Adityaswara selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pelemahan rupiah saat ini terjadi karena ekspektasi perlambatan ekonomi Negara Cina pada tahun ini. Perlambatan ekonomi di Negari Panda tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada perdagangan di Indonesia. Hal ini karena Cina merupakan pasar tujuan ekspor utama Indonesia. Situasi seperti ini bisa menambah defisit neraca transaksi berjalan. BI sebelumnya menargetkan defisit neraca transaksi berjalan sebesar 3% hingga 3,2% pada 2015 ini.

runan nilai ekspor Indonesia ke Cina tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi negara Indonesia dari 7,6% pada tahun 2013 menjadi 7,3 % pada 2014.

“Jadi pelemahan ekonomi Cina ini sudah terlihat sebenarnya, bahwa dampak ke ekspor Indonesia ke Cina itu menurun, terutama komoditas ya. Nah itu memang Indonesia perlu harus shift bergeser segera (produk ekspor),” tutur Mirza. Menurut Mirza, pergeseran produk ekspor ke Cina ini merupakan keharusan yang mesti diselesaikan oleh pemerintah Indonesia, termasuk dengan cara mencari investor asing di sektor manufaktur.

“Sekarang pemerintah Cina menurunkan ke 7%, pasti negara-negara yang ketergantungannya ekspor ke Cina juga akan terkena sentimen negatif,” kata Mirza.

“Jangan lagi komoditas, karena harga komoditas kemungkinan akan rendah untuk tiga sampai empat tahun ke depan,” ujar Mirza.

Pemerintah Cina, tepatnya Kamis, 5 Maret 2015 mengumumkan penurunan target pertumbuhan ekonomi 2015 dari 7,5% menjadi 7%. Penurunan tersebut menurut Perdana Menteri Li Keqiang merupakan upaya Cina untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang sedang terjadi saat ini. Persoalan polusi adalah masalah terbesar yang sedang dihadapi Cina. Berdasarkan data yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Cina merupakan negara tujuan ekspor non migas terbesar Indonesia pada tahun 2014. Nominalnya mencapai US$ 16,5 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 22,7% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$ 21,3 miliar. Penu-

Rupiah dinilai menjadi mata uang yang paling rentan terhadap perubahan nilai tukar terhadap dolar AS di Asia. Kerentanan itu terjadi karena tingginya hutang luar negeri yang menjadi beban Indonesia. Gundy Cahyadi selaku Ekonom DBS Group Research mengatakan bahwa saat ini cadangan devisa yang dimiliki hanya mampu membayar sepertiga dari total utang luar negeri Indonesia.

3. Utang Luar Negeri Tinggi

“Jadi biasanya kalau ada guncangan di pasar finansial global, rupiah menjadi lebih reaktif,” kata Gundy. Berdasarkan data yang tercatat di Bank Indonesia (BI), hutang luar negeri Negara Indo-

Mitra Investor

@mitrainvestor

nesia per Desember 2014 mencapai US$ 292,6 miliar. Secara terperinci, 55,7% adalah hutang swasta dengan nominal sebesar US$ 162,8 miliar. Sementara hutang luar negeri pemerintah dan BI mencapai nominal sebesar US$ 129,7 miliar atau 44,3 % dari total hutang. Cadangan devisa Indonesia per Januari 2015 tercatat sebesar US$ 114,2 miliar. Gundy menyebutkan bahwa situasi seperti ini apabila terjadi dalam jangka waktu lama akan membuat investor khawatir untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. Terutama ketika The Fed (Bank Sentral AS) menaikkan suku bunga yang dapat mendorong terjadinya aliran dana keluar. Pelemahan rupiah harusnya bisa mendorong kinerja sektor ekspor di Indonesia. Namun masalahnya, ekspor di Indonesia selama ini hanya mengandalkan produk komoditas yang harganya justru tengah melemah di pasar global pada saat ini.

“Makanya pelemahan nilai tukar ini belum bisa memberikan keuntungan bagi Indonesia. Kami menilai pelemahan rupiah yang terlalu excessive (berlebihan) justru bisa memengaruhi pemulihan investasi domestik pada tahun ini”, kata Gundy.

4. Kinerja Ekspor Rendah Rupiah adalah mata uang yang turun paling tajam dibandingkan dengan mata uang negara-negara di Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya kepercayaan para investor terhadap struktur perekonomian Indonesia yang cenderung sulit tumbuh dan berkembang. Neraca perdagangan Indonesia selalu negatif, terhitung sejak tahun 2013. Bahkan

cs@mitrainvestor.co.id

29


HEADLINE defisit perdagangan tersebut sudah terjadi sejak tahun 2012. Rully Nova selaku analis pasar uang dari Bank Himpunan menyatakan bahwa kebanyakan negara yang sengaja melemahkan nilai kursnya memiliki tujuan yakni untuk mendorong ekspor. Contohnya pelemahan kurs yen yang terjadi di Jepang dan won di Korea Selatan. Kedua negara tersebut mampu meningkatkan ekspor manufaktur saat terjadi pelemahan kurs mata uangnya terhadap dolar AS. Masalahnya, ekspor Indonesia selama ini mengandalkan komoditas yang harga produknya sedang turun di pasar dunia.

“Kalau ekspor manufaktur, pelemahan kurs akan berpengaruh. Tapi untuk komoditas tidak,” kata Rully. Bagi Indonesia, pelemahan rupiah tidak akan menguntungkan dan sebaliknya dapat berdampak buruk terhadap fundamental ekonomi. Upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi diprediksi akan meningkatkan impor barang modal. Hal ini sebenarnya justru dapat menekan nilai rupiah.

30

“Banyak kerugiannya justru bagi Indonesia. Kalau rupiah terus melemah, kepercayaan investor juga akan turun,” ujarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari lalu, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan adanya surplus sebesar US$ 0,71 miliar. Namun, surplus tersebut tidak didorong oleh meningkatnya kinerja ekspor, terutama dalam sektor non migas. Ekspor non migas pada Januari mencapai nominal sebesar US$ 11,2 miliar. Nominal ini turun 8,5% jika dibandingkan Desember 2014. Sementara bila dibandingkan dengan ekspor pada bulan Januari 2014, mengalami penurunan sebesar 6%. Di sisi lain, kinerja impor pada bulan Januari juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni hingga sebesar 12,8%. Dibandingkan dengan bulan Desember 2014, yaitu sebesar

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

15,6% terhadap ekspor bulan Januari 2014. Berkurangnya impor tersebut terutama turunnya impor migas hingga sebesar 37,6% dibandingkan dengan bulan Desember 2014. Ariston Tjendra selaku Analis Monex Investindo Futures menilai bahwa kebijakan sejumlah negara yang menurunkan suku bunga membuat nilai tukar terhadap dolar AS semakin kuat. Hal ini akan berdampak terhadap rupiah, ditambah lagi dengan adanya kebijakan BI yang turut menurunkan suku bunga acuan/ BI rate. Meski begitu, beliau optimis bahwa penurunan suku bunga acuan yang dilakukan BI akan berdampak positif untuk menggerakkan perekonomian dalam jangka panjang.

“Dalam jangka panjang, pemangkasan suku bunga yang bila diikuti penurunan suku bunga kredit tentu akan mendorong aktivitas bisnis, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Ariston Tjendra.[]


Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

31


32

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

33


TECNOLOGI

Histori Teknologi Online Trading

Perkembangan dunia trading sebelum memasuki level yang serba canggih seperti saat ini, ternyata melewati beberapa fase yang tidak mudah. Awal munculnya trading, dikenal dengan sistem trading konvensional. Sistem tersebut harus melewati beberapa tahapan untuk bisa mendapatkan akses ke market.

Konvensional Trading Tahun 1969 merupakan pertama kalinya dunia trading memasuki era digital. Sistem yang digunakan adalah Electronic Communications Networks atau ECNs. Namun proses trading pada masa itu belum semudah sekarang yang telah full online. Berikut beberapa cara trading konvensional sesuai dengan perkembangan jamannya:

1.

Market Floor

Market floor atau floor trading merupakan sistem trading yang digunakan pada awal pengenalan dunia futures dalam konsep digital untuk perdagangan saham. Sistem ini sudah menggunakan layar lebar dalam penjualan dan pembelian saham. Namun, konsep tersebut masih dianggap sebagai cara tradisional dalam akses market. Cara kerjanya dengan mengambil tempat di bursa saham atau bursa berjangka dalam transaksi jual beli instrumen keuangan. Proses trading-nya dilakukan dengan metode terbuka, menggunakan bahasa tertentu (isyarat tangan/sell or buy).

34

2. Dealing Room Seiring perkembangan jaman, era market floor perlahan hilang dengan adanya penemuan sistem trading yang lebih modern. Dunia trading selanjutnya beralih ke sistem dealing room. Sistem tersebut merupakan wadah dimana para pelaku pasar dikumpulkan. Cara kerja sistem dealing room lebih ter-organize karena telah menggunakan sistem transaksi yang dengan bantuan teknologi komputer. Proses transaksi berlangsung dengan kondisi dimana para trader datang ke dealing room, selanjutnya memasukan ordernya dari komputer yang telah disediakan.

3. Dealing Quote (DQ) Perkembangan dunia trading mulai memasuki tahapan yang lebih flexible, tepatnya mulai dari tahun 1980-an hingga 1990-an. Penemuan sistem di era tahun tersebut tidak mengharuskan para trader untuk menghadiri market secara fisik. Proses transaksi saham yang dilakukan bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan sambungan alat komunikasi (telepon/ponsel) ke dealing room. Artinya, proses transaksi trading dilakukan dengan cara trader menghubungi pihak broker via telepon/

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


ponsel. Selanjutnya broker akan meneruskan untuk menghubungi floor trader guna memasang order yang diinginkan oleh trader.

Modern Trading Online Sejalan dengan kemajuan teknologi, dunia trading juga terpengaruh dengan ketersediaan jaringan internet dan penggunaan komputer pribadi pada akhir tahun 90-an. Trading melalui telephone atau secara langsung mendatangi kantor broker sudah tidak efektif lagi. Provider akhirnya banyak yang beralih ke bentuk full transaksi elektronik atau modern trading online. Menjamurnya penggunaan internet menciptakan sistem trading yang serba online. Tidak hanya via personal komputer tetapi juga bisa dilakukan melalui mobile device (smartphone dan pocket PC). Features sistem trading online yang kini bisa dinikmati oleh para trader diantaranya online regis-

Mitra Investor

ter, online agreement form, online transaksi (depo, wd), micro/mini dan regular account, email information (depo, wd, report jurnal trading, announce), news update, seminar/program pembelajaran trading, artikel mingguan/bulanan dari broker untuk para investor, layanan live chat support, community di sosial media, program IB/affiliate, program rebate, cash back dan bonus deposit, event (offline/online), fitur platform trading (MT4, MT5, web platform, mobile platform dan social trade), bank local transfer hingga wire transfer, payment procecor transfer (paypal, wiredpay, LR) dan program pengelolaan account trading (PAMM).[]

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

35


TECNOLOGI

Kemudahan Berbisnis dengan Klik BCA Bisnis Pengelolaan keuangan merupakan tolak ukur sehat tidaknya sebuah bisnis yang sedang dijalankan. Akan tetapi pelaku bisnis yang mayoritas berdomisili di perkotaan atau metropolitan itu sering dihadapkan dengan kemacetan lalu lintas ditengah padatnya

36

aktivitas dan keterbatasan waktu. Sebagai pelaku bisnis tentunya sangat direpotkan apabila dalam mengurusi keuangannya harus mengantri ke bank. Layanan perbankan yang efisien, mudah, praktis, cepat dan aman menjadi sebuah kebutuhan untuk men-

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

dukung kelancaran berbisnis. Untuk mewujudkan kemudahan tersebut, PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) hadir dengan solusi KlikBCA Bisnis. Layanan keuangan ini bisa digunakan oleh nasabah baik korporasi maupun perseorangan. Hanya melalui komputer atau laptop yang terkoneksi dengan internet selama 7 x 24 jam saja, nasabah bisa meng-


gunakan layanan KlikBCA Bisnis untuk melakukan transaksi finansial ataupun no-finansial. Misalnya saja informasi rekening, transfer dana baik antar rekening BCA maupun ke bank lain dalam negeri (LLG/RTGS), membayar tagihan, account sweeping, multi transfer (payroll untuk transfer gaji karyawan, Auto Collection dan Auto Credit), BCA Virtual Account, transaksi pembelian produk-produk Pertamina dan juga info kurs, info suku bunga, histori transaksi, serta contact BCA. Semua transaksi dipastikan lebih praktis dan fleksibel karena bisa dilakukan dimana saja. KlikBCA Bisnis juga menyediakan informasi dan layanan transaksi kiriman uang valuta asing atau valas. Mengingat sebagai pebisnis, kebutuhan satu ini sangat beragam. Melalui akses KlikBCA Bis-

Mitra Investor

nis, transfer valas bisa dilakukan ke seluruh dunia dalam 14 mata uang. Transaksi dalam KlikBCA Bisnis dilengkapi dengan VPN (Virtual Private Network) dan KeyBCA untuk menjamin keamanan dan kerahasiannya. Nasabah juga tidak perlu khawatir untuk menggunakan layanan perbankan ini karena BCA mendesainnya sebagai aplikasi user friendly. Tidak membutuhkan ketrampilan khusus ketika nasabah menggunakannya. Meskipun demikian, training tentang cara penggunaan KlikBCA Bisnis tetap BCA berikan kepada calon nasabahnya. Cara untuk mendapatkan dan menikmati layanan yang ditawarkan KlikBCA Bisnis terbilang mudah. Calon nasabah cukup mendatangi kantor cabang BCA untuk membuka rekening bisnis dengan mengisi formulir permohonan KlikBCA Bisnis dan menyertakan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Permohonan akan segera diproses dan nasabah mendapatkan Corporate ID, User ID, KeyBCA, PIN KeyBCA VPN Installer dan manual penggunaan KlikBCA Bisnis yang diberikan secara terpisah. Hal ini untuk menjamin keamanan nasabah ketika sedang melakukan transaksi di KlikBCA Bisnis. Informasi detailnya bisa nasabah cari melalui Halo BCA di 021 500888 dan media twitter @ HaloBCA. Demi meminimalisir resiko, nasabah harus memastikan bahwa User ID, KeyBCA dan PIN KeyBCA tidak diketahui oleh orang lain, selalu melakukan logout setelah bertransaksi dan koneksi internet dipastikan lancar dan aman, serta menghindari jaringan internet umum seperti warnet saat mengakses KlikBCA Bisnis.[]

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

37


ENTREPRENEUR

Ubah Sampah Jadi Upah Sampah pasti dianggap sebagai barang yang harus segera dibuang atau bahkan dimusnahkan. Hal ini tidak berlaku bagi Baedowy yang kini telah sukses dengan usaha sampahnya. Gelimang rupiah yang beliau dapatkan saat ini berasal dari sampah. Kesuksesannya diraih dengan keputusan besarnya, yakni hengkang sebagai auditor di sebuah bank asing dan beralih menjadi seorang ‘pemulung’. Usaha sampah yang dirintisnya sukses dan mampu mengekspor 2 buah kontainer biji sampah plastik ke Cina per minggu. Tentu, omset yang didapat sangat menggiurkan. Bisnis sampah ini Baedowy geluti sejak tahun 2000 dengan

38

modal awal 50 juta untuk pembelian mesin, sewa lahan dan biaya pendirian bangunan sederhana. Pertumbuhan bisnisnya sangat baik di tahun kedua, biji sampah hasil produksinya berhasil diekspor ke Cina. Mesin buatannya mampu menggiling 3 ton bahan baku sampah plastik per harinya.

“Satu kali ekspor bisa mencapai 20 ton. Setiap satu minggu bisa satu sampai dua kontaineran. Mengenai keuntungan ya kira-kira 500 rupiah per kilogram, “ ujar pria berusia 39 tahun ini. Di tahun pertamanya, Baedowy sempat dilanda kondisi pesimis. Ujian mental yang juga

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

beliau rasakan karena perubahan drastis terkait pekerjaannya. Pekerja kantoran yang tibatiba beralih profesi menjadi pemulung, tentu butuh adaptasi. Selain itu, membuat mesin alat pengolah sampah sering mengalami gangguan, sehingga menghambat produksi. Bahkan beliau rela keluar dari rumah kontrakannya karena tidak bisa membayar uang sewaan. Hal ini membuat Baedowy mengambil langkah untuk menitipkan istri dan ketiga anaknya ke rumah orang tuanya. Pilihan alih profesinya terbukti berhasil setelah 10 tahun menekuni bisnis sampah. Bahan baku pembuatan biji plastik berasal dari seratus pemulung yang beliau berdayakan se-


bagai pekerja. Tidak hanya itu, kerja sama dengan lebih dari 80 mitra kerja yang tersebar di wilayah Aceh hingga Papua telah dilakukannya. Beliau juga menawarkan pelatihan dari nol kepada mitra kerja di seluruh kota yang natinya akan bekerjasama mengolah sampah menjadi biji plastik.

“Setiap mitra yang membeli mesin dari saya, saya berikan training hingga bisa, bahkan sampah hasil olahannya pun saya siap beli,� ungkap pemilik CV Majestic Buana Group yang bermarkas di Jalan Raya Cimuning, Mustika Jaya, Bekasi ini. Selain memberdayakan pemulung, Baedowy juga berbagi dengan cara menyantuni anak-anak yatim piatu. Kini tak hanya bisnis sampah yang beliau jalankan, selain sebagai pelatih cara mengolah sampah menjadi biji plastik, beliau juga melakukan seminar di berbagai Universitas.

“Sampah adalah masalah besar bangsa kita. Tapi kalau diolah secara baik dan tepat dengan teknologi tepat pula, sampah pun bisa menjadi rupiah. Saya berobsesi untuk menyebarluaskan pengetahuan saya ini kepada seluruh masyarakat,� pungkasnya.[]

Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

39


ENTREPRENEUR Nico Omer, seorang atlet lari maraton di Belgia merambah kesuksesannya ke dalam dunia bisnis pasar saham di Indonesia. Nico pun beralih profesi menjadi seorang analis. Berangkat dari hobinya membaca buku, pria bule yang lahir di Oostende, Belgia ini mencoba bemain investasi dibursa efek Indonesia. Badai krisis yang sempat menghampiri Asia pada tahun 1998 silam membuat investasi di pasar modal mengalami keterpurukan. Indonesia sendiri terhantam dalam kondisi kritis yang kala itu disebut dengan krisis moneter.

Investasi yang dibangun Nico mengalami kerugian. Kendati demikian, krisis yang melanda investasinya tidak menggoyahkan semangat juang Nico. Ia terus mencoba berinvestasi dibisnis yang sama sekalipun, saat itu dunia investasi pasar modal tengah berada pada titik kritis akibat sentimen negatif krisis Asia. Bahkan tidak sedikit yang menertawakan kenekatannya tersebut.

"Banyak orang yang menertawakan saya. Banyak yang bilang bahwa saya mempunyai hampa (tidak mempunyai

apa-apa) dan banyak juga yang bilang seperti mau jadi kaya saja dari situ (tidak menguntungkan),� terang Nico. Nico tetap yakin dan fokus pada bisnis investasinya. Saat itu Nico memang banyak menemui kesulitan untuk mendapatkan keuntungan. Pasalnya kondisi pasar tengah menurun. Akan tetapi, hal tersebut bukan menjadi sesuatu yang serius baginya. Dari situlah Nico mendapat banyak pembelajaran dari kesalahan. Ada banyak hal yang membuat pria kelahiran 6 Maret

Lari Maraton dari Belgia

Hingga ke Pasar Modal Indonesia

40

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


1971 ini jatuh cinta pada Indonesia. Tahun 1993, Nico datang ke Indonesia dan melakukan backpacker untuk menjelajah bumi Indonesia. Tak pelak, kecintaannya kepada Indonesia semakin dalam. Nico membuat keputusan yang mengejutkan, tahun 1995 ia meninggalkan profesi atlet maroton dan negeri asalnya, Belgia. Nico melanjutkan hidupnya ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya dan mendapat gelar sarjana ekonomi dari Katholieke Universiteit Leuven (KUL). Setelah menikah dengan wanita asal Indonesia, Nico terus bermain saham di pasar modal pada periode 1998 hingga tahun 2004. Nico sempat menjadi dosen magister manajemen tentang pasar modal di ARS International University Bandung. Hal ini dilakukannya demi mengasah kemampuannya dalam bermain angka dan analisa riset. Berkat ketekunan dan semangat belajarnya tersebut membuatnya sukses dalam berkarir dan menduduki posisi sebagai Vice President Research and Analyst Valbury Asia Securities sejak dari tahun 2005 hingga sekarang. Setelah masuk ke Valbury, Nico berhasil menampik anggapan negatif

Mitra Investor

@mitrainvestor

dan keraguan orang terhadapnya. Menurutnya, tantangan dan kendala dalam berbisnis terasa ringan dilaluinya karena kecintaan terhadap dunia bisnis pasar modal dan semuanya yang berkaitan dengan keuangan internasional. Nico menyukai bisnis investasinya dan tidak pernah peduli akan omongan orang sekalipun sering mendapat kritikan karena perbedaan pendapat dengan sesama analis. Meskipun sukses berkarir dibidang pasar modal, namun Nico masih memiliki misi besar untuk membuat masyarakat Indonesia berhasil menjadi seorang investor, bukan lagi seorang trader ataupun spekulator. Oleh karena itu, ia merilis sebuah buku ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Nico mengatakan bahwa buku yang ditulisnya tersebut berisi tentang pemahaman kekuatan investasi jangka panjang dan bagaimana caranya memilih saham dengan fundamental yang kuat namun harganya murah.[]

cs@mitrainvestor.co.id

41


ANALISA

SURIYA EFFENDI, SE TRAINER MITRA INVESTOR

Mengenal bahasa forex Seperti halnya dalam keterampilan baru saat Anda belajar, Anda perlu mempelajari kosakata terutama jika Anda ingin memenangkan hati cinta Anda. Anda, para pemula, harus tahu istilah-istilah tertentu seperti punggung tangan Anda sebelum melakukan perdagangan pertama Anda. Beberapa istilah yang sudah Anda pelajari, tapi tidak ada salahnya untuk mengulang sedikit.

Mata Uang Mayor dan Minor Delapan mata uang yang paling sering diperdagangkan (USD, EUR, JPY, GBP, CHF, CAD, NZD, dan AUD) disebut mata uang utama atau “major”. Mata uang Ini adalah yang paling likuid dan paling seksi. Semua mata uang lainnya disebut sebagai mata uang minor.

Base Mata Uang Mata uang dasar merupakan mata uang pertama dalam pasangan mata uang. Kutipan uang menunjukkan berapa banyak mata uang dasar yang diukur terhadap mata uang kedua. Sebagai contoh, jika USD / CHF ratenya 1,6350, maka satu CHF senilai 1,6350 USD. Di pasar valas, dolar AS biasanya dianggap sebagai “dasar” mata uang untuk tanda kutip, berarti bahwa tanda kutip dinyatakan sebagai unit dari 1 USD per mata uang lain yang dikutip dalam pasangan. Pengecualian untuk aturan ini adalah British pound, euro, dan Australia dan dolar Selandia Baru.

Kutipan Mata Uang Mata uang kutipan merupakan mata uang kedua dalam pasangan mata uang. Hal ini sering disebut mata uang pip dan setiap laba atau rugi, dinyatakan dalam mata uang ini.

Pip pip adalah unit terkecil harga untuk mata uang apapun. Ham-

42

pir semua pasangan mata uang terdiri dari 4 digit yang signifikan, EUR / USD sama dengan 1,2538. Dalam hal ini, satu pip sama dengan perubahan terkecil di tempat desimal keempat, yaitu 0,0001. Oleh karena itu, jika mata uang kutipan pasangan manapun adalah USD, maka satu pip selalu sama 1 / 100 sen. pengecualian untuk pasangan yen Jepang di mana 1 pip sama dengan 0,01.

Pipet Sepersepuluh dari pip. Beberapa broker menggunakan pip fraksional, atau pipet, untuk presisi ditambahkan dalam mengutip tarif. Sebagai contoh, jika EUR / USD bergerak 1,321561,32158, itu berarti bergerak 2 pipet.

Harga Bid Harga Tawaran adalah harga di mana pasar siap untuk membeli pasangan mata uang terten-

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015

tu di pasar forex. Pada harga ini, pedagang dapat menjual mata uang dasar. Hal ini ditunjukkan di sebelah kiri kutipan. Misalnya, dalam rate GBP / USD 1.8812/15, harga penawaran adalah 1,8812. Ini berarti Anda menjual satu pound Inggris untuk 1,8812 dolar AS.

Harga Ask Harga permintaan adalah harga di mana pasar siap untuk menjual pasangan mata uang tertentu di pasar forex. Pada harga ini, Anda dapat membeli mata uang dasar. Hal ini ditunjukkan di sebelah kanan dari kutipan. Misalnya, dalam kutipan EUR / USD 1.2812/15, harga ask 1,2815. Ini berarti Anda dapat membeli satu euro untuk 1,2815 dolar AS.

Bid / Ask Spread Spread adalah perbedaan antara bid dan ask.


Leverage

Quote Konvensi Nilai tukar di pasar forex disajikan dengan menggunakan format berikut: Base currency / mata uang Quote = Bid / Ask

Leverage adalah rasio dari jumlah modal yang digunakan dalam transaksi untuk uang jaminan yang diperlukan (margin). Ini adalah kemampuan untuk mengendalikan sejumlah besar dolar dengan jumlah modal yang relatif kecil.

Biaya Transaksi Karakteristik kritis bid / ask spread adalah bahwa hal itu juga merupakan biaya transaksi untuk perdagangan. Misalnya, dalam kasus tingkat EUR / USD 1.2812/15, biaya transaksi adalah tiga pips. Rumus untuk menghitung biaya transaksi adalah: Biaya Transaksi (spread) = Harga ask – Harga bid

Cross Mata Uang Mata uang cross adalah setiap pasangan di mana mata uang yang tidak ada dolar AS.

Margin Bila Anda membuka rekening di instaforex, anda harus deposit dengan jumlah minimal dengan broker itu. minimum deposit bervariasi dari broker ke broker dan bisa serendah $ 1 sampai setinggi $ 100.000. Setiap kali Anda menjalankan perdagangan baru, persentase tertentu dari saldo rekening dalam rekening marjin akan disisihkan sebagai persyaratan margin awal untuk perdagangan baru berdasarkan pasangan mata uang dasar, harga saat ini, dan jumlah unit (atau banyak) diperdagangkan. Ukuran lot selalu mengacu pada mata uang dasar. Sebagai contoh, katakanlah anda membuka rekening mini yang menyediakan leverage margin 200:1 atau 0,5%. Satu mini lot sama dengan $ 10.000. Jika Anda membuka satu minilot, daripada harus menyediakan uang $ 10.000, Anda hanya perlu $ 50 ($ 10.000 x 0,5% = $ 50).

Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

43


NEWS EVENT

PT. Infovesta Utama telah dipercaya oleh banyak media nasional sebagai perusahaan penyedia jasa informasi dan riset yang berkaitan dengan investasi pasar modal. Perusahaan yang terus aktif berpartisipasi dalam berbagai acara pemeringkatan reksadana dan obligasi ini juga tidak ketinggalan untuk selalu memberikan edukasi kepada investor maupun calon investor melalui berbagai seminar dan workshop terbuka terkait investasi. Kali ini, Infovesta kembali menggelar kegiatan seminar tentang bond investment atau investasi obligasi. Event yang mengusung tema “Bonds Market Investment Analysis� ini diselenggarakan selama satu hari pada tanggal 17 Maret 2015 bertempat di Gedung TOTAL Lt. 10 Jl. Letjend. S. Parman Kav 106A Jakarta Barat.

44

Pelajari Strategi Investasi Obligasi Lewat Bonds Market Investment Analysis Bukan hal yang mudah untuk memilih produk investasi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan. Setiap ragam investasi yang ditawarkan memiliki sisi positif dan juga negatif apapun produk dan instrumennya termasuk investasi obligasi. Melakukan pengenalan produk investasi tentu saja akan membuat investor maupun calon investor bisa memaksimalkan tujuan yang hendak dicapai. Akan

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


tetapi tidak sedikit yang kurang peduli bahkan tidak mengerti tentang strategi penggunaan investasi yang dimiliki. Banyak ragam investasi yang menawarkan keuntungan termasuk juga kekurangannya. Agar bisa meminimalisir segala resiko, dibutuhkan pengelolaan investasi yang benar. Seminar bond investment garapan Infovesta ini sangat cocok bagi investor baik perseorangan maupun korporasi yang telah ataupun akan berinvestasi pada instrumen obligasi untuk mengetahui langkah serta strategi bermain investasi. Seminar membahas seputar alternatif investasi obligasi meliputi investasi obligasi beserta faktor-faktor yang mempengaruhi, konsep dasar terkait investasi obligasi, mengukur kesehatan finansial

perusahaan dari sudut emiten obligasi dan juga langkah pembentukan portofolio obligasi dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Peserta yang berpastisipasi dalam seminar Infovesta ini dikenakan biaya investasi sebesar Rp2.000.000,- per orang sekaligus akan mendapatkan berbagai pengetahuan baru. Misalnya, dengan mengikuti seminar peserta diharapkan bisa memilih instrumen obligasi yang tepat, mampu membedakan dan menghindari obligasi yang berpotensi gagal bayar, menyusun strategi investasi obligasi sesuai dengan tujuan investasinya, serta mampu menciptakan model portofolio sederhana dengan Microsoft Excel. Infovesta mengangkat tema investasi obligasi meng-

Mitra Investor

@mitrainvestor

ingat investasi ini menarik dan memberikan cukup keuntungan. Keuntungan pertama ialah memberikan pendapatan tetap berupa kupon dimana pemegang obligasi secara rutin akan mendapat pendapatan bunga selama obligasi tersebut berlaku. Nilai bunga yang ditawarkan obligasi pun lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito. Keuntungan selanjutnya adalah pemegang obligasi berhak memperjualbelikan obligasi yang dimiliki. Penerbit obligasi sangat luas dan bahkan setiap perusahaan yang memiliki badan hukum bisa dengan mudah menerbitkan obligasi. Kendati demikian peraturan yang mengatur tata cara penerbitan obligasi cukup ketat.[]

cs@mitrainvestor.co.id

45


46

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


Mitra Investor

@mitrainvestor

cs@mitrainvestor.co.id

47


www.mitrainvestor.co.id

48

MITRA INVESTOR EDISI 16 - 23 MARET 2015


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.