Puisi dian cuk

Page 1

PUISI-PUISI DIAN

Tentang SDD Ia pergi ke kuburan, melepas arloji, meletakkannya di kepala gundukan. Ia menatap dengan suara yang sesenggukan 5 menit. 10 menit. Setengah jam. Dan praktis, butir-butir tanah jadi mengambang. Kolam. Ada daun tergoda. Ada angin menghembus permukaan. Gawat, serombongan demonstran berlari masuk ke sini. Di belakangnya tentara (yang) melepaskan tembakan Ia mendengar derap kaki dan erang kesakitan Terasa jauh sekali Ia menoleh ke belakang. Senyap. Tik tok arlojinya memanggil & keganjilan seperti hampir: Tubuh kering tua itu mendadak susut sedang tangan kecilnya kini dapat gandengan “Ayo Nak, pulang.� 10032010

Tentang Burhanuddin Soebely Bolehkan aku menulis puisi? Bolehkan aku menulis puisi dalam keadaan terikat kenangan kepada seseorang? Aku lebih mengkhawatirkan puisi ini Lenyap-raib-tak terlacak dari laci atau tumpukan buku puisi Jika puisi mati siapa yang sudi berduka? Siapa yang dengan mata merah datang untuk berziarah? Tentu saja, sahabat, selamat berdekat-dekat! Ia yang menerima mati seperti datang syahwat, bergegas bagai undangan hujan pada anak-anak di rumah. Tegas menginginkan penyerahan!


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.