BULETIN MOSQUEcentrum 03

Page 1

edisi#03 Juli 2009




Pemimpin Redaksi Kang Aan mosquecentrum@gmail.com Grafis ABSOLUTdzg absolut.dzg@gmail.com Kontributor Yeni S komunitas.sycm@gmail.com Kontributor Reynaldi

redaksi MOSQUEcentrum Dsn Batu Karut Cibeureum Cimalaka Sumedang email:mosquecentrum@gmail.com


“Perbe daan antara hamba Allah de ngan orang kafir adalah me ninggalkan sholat.� (HR. Muslim)



Islamic art museum. Qatar


Sholat dan Kekuatan Akhlak Sholat. Allah swt telah mewajibkan umat Islam sholat fardhu lima kali sehari. Di dalam sholat pula kita sebagai muslim senantiasa mengingatNya. Apabila kita senantiasa ingat kepada Allah swt, berarti kita senantiasa dekat kepada Allah swt yang juga senantiasa memberikan keselamatan dan rahmat-Nya kepada hamba-Nya yang bertakwa. Itulah kekuatan sholat yang juga sebagai penanda kualitas keislaman dan kecintaan kita kepada Allah swt. Sholat juga sebagai tanda kepatuhan kita kepada syariat Islam, dan jika kita meninggalkannya sama dengan menjerumuskan diri sebagai manusia yang merugi. Tegaknya sholat berarti pula tegaknya agama. Sebaliknya, sholat yang terabaikan berarti meruntuhkan agama. Sungguh betapa besar pengaruh sholat terhadap kualitas keislaman kita. Maka, sholat merupakan penanda kekuatan agama, akhlak, kunci syurga dan amal yang paling mulia. Untuk itulah seorang muslim diwajibkan menegakkan amalan sholat sejak berusia tujuh tahun. Apabila telah berumur sepuluh tahun belum menegakkan sholat, maka menjadi kewajiban ibu dan bapaknya menyuruhnya sholat. Dan jika belum mengerjakannya juga, maka diharuskan memukul hingga ia mengerjakan sholat. Sebagaimana firman Allah swt: "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaha : 132).


Bagi seorang mukmin, sholat adalah benteng diri atas maksiat dan kemunkaran. Artinya, seorang muslim yang istiqomah dalam sholatnya akan menjadikannya insan berakhlak mulia, menjalani hidup dipenuhi dengan amal sholeh, bersifat amanah, dan berjiwa tawadhu'. Sebaliknya, seseorang yang meninggalkan sholat cenderung menjadi rusak akhlaknya, bergelimang dengan maksiat, memiliki sifat keji hingga dapat mengancam keselamatan dirinya dan masyarakat. Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang menjaga sholat, niscaya sholat itu menjadi cahaya, pembela, dan penyelamatnya di hari kiamat. Manakala mereka yang tidak menjaganya tidak akan mendapat cahaya, pembela, dan penyelamat. Bahkan mereka akan diletakkan bersama-sama dengan Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf." (HR. Ahmad). Qarun dan Ubay bin Khalaf adalah seorang meninggalkan sholat karena lebih cinta harta dan lupa akhirat, sedangkan Fir'aun dan Haman adalah seorang yang cinta akan pangkat dan jabatan. Dosa besar bukan saja dikarenakan berzina, mencuri, meminum khmar, dan durhaka pada ibu bapak, tapi termasuk juga meninggalkan sholat yang amat dimurkai oleh Allah swt. Begitupun dengan dahsyatnya azab bagi orang yang meninggalkan sholat. Friman Allah swt yang artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? " Mereka menjawab:" Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat." (QS. Al-Muddatstsir : 42-43) Demikianlah semoga kita senantiasa dirahmati Allah swt dan beristiqomah dalam menjaga sholat kita. Wallahu a'lam. http://cahyaislam.wordpress.com/2009/06/19/sholat-dan-kekuatan-akhlak/



Keutamaan Membaca

Al-Qur'an Keutamaan Al Qur'an yang terbesar bahwa ia merupakan kalam Allah SWT. Al Qur'an adalah kitab yang diturunkan dengan penuh berkah. Al Qur'an memberikan petunjuk manusia kepada jalan yang lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya, oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. Rasulullah SAW bersabda:"Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhori). Rasulullah SAW selalu membaca Al Qur'an. Beliau juga suka mendengarkan bacaan dari sahabatnya, khususnya sahabat Ibnu Mas'ud. Beliau berlinang air matanya bila membaca dn mendengarkan bacaan Al Qur'an, seperti yang dikisahkan dalam sebuah hadist dari Ibnu Mas'ud : Suatu ketika Rasulullah SAW meminta Ibnu Mas'ud untuk membacakan Al Qur'an. Ibnu Mas'ud berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah saya membacakan untukmu, padahal Al Qur'an diturunkan kepadamu?". Dijawab nabi SAW: "Saya ingin mendengan dari orang lain". Ibnu Mas'ud berkata:"Maka saya bacakan surat An Nisa hingga sampai pada ayat "Fa kaifa idzaa ji'na min kulli ummatin bisyahidin waji'na bika 'ala ha'ula'i syahiida" (Bagaimanakah jika Kami telah mendatangkan untuk setiap ummat saksinya dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas semua ummat itu). Nabi bersabda: "Cukuplah sampai di sini". Maka saya menoleh melihat nabi SAW bercucuran air mata. " {HR. Bukhori dan Muslim}. Sahabat Rasulullah SAW juga selalu membaca Al Qur'an. Ketika mereka menemukan ayat yang berkaitan dengan azab Allah, mereka membacanya dengan mengulang-ulang, hingga berlinang air mata. Abu Bakar RA, jika beliau menjadi imam ketika sholat, maka akan terdengar isakan tangis beliau. Suatu ketika seorang sahabat ingin ke pasar mendapati Asma binti Abu Bakar membaca salah satu ayat diulang-ulang sambil menangis. Ketika sahabat tersebut kembali dari pasar, ia masih membaca ayat yang sama sambil menangis. Itulah sikap Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketika membaca Al Qur'an. Kita sebagai ummat dan sebagai generasi penerusnya berusaha untuk bersikap seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketika membaca Al Qur'an. Banyak keutamaan yang telah diraih oleh Rasulullah SAW dan sahabatnya disebabkan mereka banyak membaca dan merenungkan isi kandungan Al Qur'an. Bahkan diantara sahabat Rasulullah SAW ada yang menyaksikan dan merasakannya secara langsung. Diantara keutamaan membaca Al Qur'an, yaitu:


1. Akan mendapat rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai 2 ahli diantara manusia". Sahabat bertanya:"Siapakan mereka itu wahai Rasulullah?". Beliau menjawab: "Ahli Al Qur'an adalah ahli Allah, dan orang-Nya khusus." (HR Ahmad dan Ibnu Majah) Dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW bersabda: Dikatakan kepada orang yang berteman dengan Al Qur'an, "Bacalah dan bacalah sekali lagi serta bacalah dengan tartil, seperti yang dilakukan di dunia, karena manzilah-mu terletak di akhir ayat yang engkau baca. " (HR Tirmidzi) 2. Al Qur'an akan menjadi penolong di hari kiamat Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Al Qur'an bertemu temannya pada hari kiamat saat kuburannya dikuak, dalam rupa seorang laki-laki yang pucat. Dia (Al Qur'an) dalam rupa laki-laki pucat bertanya, "apakah engkau mengenalku? Dia menjawab, "aku tidak mengenalmu!". Al Qur'an berkata, "Aku adalah temanmu, Al Qur'an, yang membuatmu kehausan pada siang hari yang panas dan membuatmu terjaga pada malam hari. Sesungguhnya pedagang itu mengharapkan hasil dagangannya, dan sesungguhnya pada hari ini aku adalah milikmu dari hasil seluruh perdaganganmu, lalu dia memberikan hak milik orang itu Al Qur'an dengan tangan kanan dan memberikan keabadian dengan tangan kirinya, lalu di atas kepalanya disematkan mahkota yang berwibawa, sedangkan bapaknya (Al Qur'an) mengenakan 2 pakaian yang tidak kuat disangga dunia. Kedua pakaian ini bertanya,: Karena apa kami engkau kenakan?". Ada yang menjawab: "Karena peranan anakmu Al Qur'an. Kemudian dikatakan kepada orang itu,"Bacalah sambil naik ketingkatantingkatan syurga dan biliknya, maka dia naik sesuai dengan apa yang dibacanya, baik baca dengan cepat, maupun dengan tartil." (HR Ahmad). Dari Abu Umamah ra, Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah Al Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat, sebagai pembela pada orang yang mempelajari dan mentatatinya." (HR Muslim). Dari An Nawas bin Sam'an, Rasulullah SAW bersabda:"Pada hari kiamat akan didatangkan Al Qur'an dan orang-orang yang mempreaktekan di dunia, didahului oleh surah Al Baqarah dan Ali Imran yang akan membela dan mempertahankan orang-orang yang mentaatinya." (HR. Muslim) 3. Setiap huruf akan mendapat 10 ~ 700 pahala Dari Ibnu Mas'ud ra, Rasulullah bersabda:" Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka akan mendapat hasanat dan tiap hasanat mempunyai pahala berlipat 10 kali. Saya tidak berkata Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dn Mim satu huruf." (HR Tirmidzi) 4. Akan mendapat doa dari para malaikat


Dari Aisyah ra, Raslullah SAW bersabda:"Orang yang mahir dalam membaca Al Qur'an akan berkumpul para malaikat yang mulia-mulia lagi taat. Sedang siapa orang yang megap-megap dan berat jika membaca Al Qur'an, mendapat pahala 2 kali lipat." (HR Bukhori, Muslim) 5. Akan mendapat ketenangan Dari Al Barra bin Azib RA: " Ada seorang membaca surat Al Kahfi sedang tidak jauh dari tempatnya, ada kuda yang terikat dengan tali kanan kiri, tiba-tiba orang itu diliputi oleh cahaya yang selalu mendekat kepadanya, sedang kuda itu lari ketakutan. Dan pada pagi hari ia datang memberi tahu kepada nabi SAW, maka bersabda nabi SAW:"Itulah ketenangan (rahmat) yang telah turun untuk bacaan Al Qur'an itu." (HR Bukhori dan Muslim). http://yukcintaquran.blogspot.com/2009/06/keutamaan-membaca-al-quran.html






HUKUM

ZINA Zaman yang semakin maju dengan berbagaimacam tehnologi yang semakin canggih ternyata justru banyak dampak negatifnya.Banyak beredarnya DVD porno, ponsel berkamera yang bisa merekam adengan mesum, situs situs porno di internet, facebook yang bisa mencari selingkuhan, suami - istri berselingkuh, tente tente girang..gigolo gigolo, om - om kesepian, dan free seks anak anak sekolahan adalah dampak dari majunya tehnologi kita saat ini. ada juga premium call yang mengkhususkan untuk esek- esek... Astagfirullah.. marilah sama sama kita sadari bahwa Zina adalah perbuatan dosa besar yang tidak akan diampuni ALLAH selam kita tidak bertaubat. ..astagfirullah...bagi mereka yang pernah berzina mari segera bertaubat.. ..agar kita bisa kembali berada dijalaNYa mendapat keridhoanNYA untuk kidup kita.Amin Perzinahan merupakan perbuatan yang sangat buruk dan pelakunya diancam dosa besar oleh Allah swt, firman-Nya,"Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Israa : 32) Hal itu dikarenakan terlalu banyaknya efek yang ditimbulkan dari perzinahan, baik efek psikologi, sosial maupun moral. Untuk itu Islam menetapkan suatu hukuman yang berat bagi seorang pezina dengan cambukan seratus kali dan diasingkan bagi mereka yang belum menikah serta dirajam bagi mereka yang telah menikah, sebagaimana beberapa dalil berikut ini : 1. "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman." (QS. An Nuur : 2) 2. Dari Abu Hurairoh ra bahwasanya Rasulullah saw pernah memberikan hukuman kepada orang yang berzina (belum menikah) dengan hukuman dibuang (diasingkan) satu tahun dan pukulan seratus kali." (HR. Bukhori) 3. Rasulullah saw menanyakan kepada seorang laki-laki yang mengaku berzina,"Apakah engkau seorang muhshon (sudah menikah)? Orang itu


menjawab,'Ya'. Kemudian Nabi bersabda lagi,'Bawalah orang ini dan rajamlah." (HR Bukhori Muslim) Namun Allah swt adalah Maha Penerima taubat dari setiap hamba-Nya yang mau bertaubat dari segala perbuatan maksiatnya. Untuk itu yang harus dilakukan oleh mereka yang telah jatuh kedalam perbuatan zina ini dan menginginkan kembali ke jalan Allah swt, adalah : 1. Taubat Nashuha Tidak ada hal terbaik yang harus dilakukan bagi seorang yang melakukan dosa kepada Allah swt kecuali taubat yang sebenar-benarnya. Taubat yang dibarengi dengan penyesalan dan tekad kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Firman Allah swt,"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. At Tahrim : 8) Disebutkan didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa ada seorang wanita hamil dari Juhainah mengaku telah berzina dihadapan Rasulullah saw maka ia dirajam setelah melahirkan bayinya itu. Pada saat itu Umar ra mengatakan,"Apakah engkau menshalati jenazahnya ya Rasulullah saw padahal ia telah berzina?' beliau saw menjawab,'Dia telah bertaubat dengan suatu taubat yang andaikan taubatnya dibagi-bagikan kepada tujuh puluh penduduk Madinah, tentu akan mencukupi mereka semua. Apakah engkau mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari kerelaannya untuk menyerahkan dirinya kepada Allah." Jadi tidak ada kata terlambat dan putus asa bagi seorang yang masih mengimani Allah swt sebagai Tuhannya untuk kembali kejalan-Nya, memperbaiki segala kesalahannya dan menggantinya dengan berbagai perbuatan yang baik. 2. Tidak membuka aibnya kepada orang lain Dengan tidak memungkin bagi setiap pelaku zina untuk dicambuk atau dirajam pada saat ini dikarenakan tidak diterapkannya hukum islam maka sudah seharusnya semua menutupi aibnya itu dan tidak menceritakannya kepada siapa pun. Dengan ini mudah-mudahan Allah swt juga menutupi aib dan kesalahannya ini.


Bahwasanya Nabi saw bersabda,"Setiap umatku mendapat pemaafan kecuali orang yang menceritakan (aibnya sendiri). Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang melakukan suatu perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah swt kemudian dipagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu." (HR. Bukhori dan Muslim) 3. Beribadah dan beramal dengan sungguh-sungguh Firman Allah swt,"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Furqon : 68 – 70) Amal sholeh yang dilakukan haruslah sungguh-sunguh dan tidak asal-asalan agar bisa menutupi dosa besar yang telah dilakukannya. Amal sholeh tersebut juga sebagai bukti masih adanya iman didalam dirinya. Keimanan yang menggerakkannya untuk beramal sholeh ini yang kemudian menjadikan Allah swt menutupi dosa dan keburukannya. Bahkan tidak hanya itu, Allah swt menutup ayat itu dengan menyebutkan 'dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’ http://dindissari.blogspot.com/2009/06/hukum-zina-menurut-islam.html









copyright 2009


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.