Majalah dedikasi 8

Page 1

DẽDIKASI Media Rekonstruksi Pemikiran Kritis

Edisi VIII | 2014

Restorasi Paska Erupsi Kelud Diterbitkan oleh LPM DẽDIKASI STAIN Kediri


2 | DแบฝDIKASI | Edisi VIII 2014


Edisi VIII 2014 | DแบฝDIKASI | 3


Salam Redaksi

DẽDIKASI

Salam Pers Mahasiswa !!! Kediri silam, ketika masih bernama Kadiri, telah mewariskan sejarah bencana. Hal yang Media Rekonstruksi Pemikiran Kritis menjadikan Kadiri mencatatkan diri dalam wilayah bencana. Wilayah dengan fenomena alam antara dua puluh lima tahun sekali ini Diterbitkan oleh patut menjadi salah satu pusat keilmuan yang Lembaga Pers Mahasiswa DẽDIKASI terus dikaji. Beribu tahun masa lalu fenomSTAIN Kediri ena tersebut terulang tahun ini, tak terhitung sudah nilai kehidupan yang didapat. Bila kita mengenang kembali serangkaian kejadian Pelindung itu, waktu bencana dan bencana selanjutnya Nur Chamid sudah terpaut jauh. Penanggungjawab Jika mengukur waktu dengan hanya Mu’tashim Billah mengatakan “kejadian kemarin”, tidak cukup. Serangkaian waktu kemarin, terus bergerak mengalir bagai air dan menapaki jejak hari Pimpinan Umum: M. Khoiruddin esok. Bila mengukur waktu kemarin dengan Sekretaris: Ahmed Syaifulloh lembar sejarah, seperti mengabadikan kejadiBendahara: Eny Mufidah an yang tidak pernah berulang. Sedangkan Litbang: M. Ariful Anam esok adalah lembar sejarah yang tidak dapat Perusahaan: Betty Kurniawati digapai. Sekarang kita menyadari bahwa saat sekarang mengandung semua waktu. Waktu yang Keredaksian Dewan Redaksi: Hayin, Adel, Endhi mana semua harapan disandarkan, dengan cara bekerja keras guna mewujudkannya. Pimpinan Redaksi: Ahmad Hasby Di tahun ini, genap di edisi ke-VIII merupaRedaktur: Nuzul, Rossa, Makruf kan waktu panjang kami, Majalah DẽDIKASI, Editor: Tutut, Arinda untuk memberikan lembaran dan coretan Reporter: All Creew catatan perjalanan. Yang jelas, peristiwa suka maupun duka telah kami lewati. Bagi kami Layout: Yusuf Azhar catatan kecil yang kami selipkan dalam saku depan, bukanlah catatan kosong belaka. Alamat Redaksi Namun lebih menjadi buah moral bagi kami. Jl. Sunan Ampel no. 7 Ngronggo STAIN Pelajaran yang menjadi bekal melangkah Kediri Gedung Student Center Lt II selanjutnya. Teruntuk handai tolan yang bepartisipasi dalam corat-coret lembaran ini, kamipun Contact Email: redaksi.dedikasi@gmail.com ucapkan terimakasih. Dan semoga, pada langkah selanjutnya kita semua masih tetap rapat Blog: dedikasipers.blogspot.com sebagai kawan dan sahabat.[]

FB: dedikasi_pers

4 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014


Daftar Isi Laporan Utama

14

Nur Chamid, Rezim baru STAIN Ia memenangkan perolehan suara dengan selisih cukup banyak. Dari 14 senat yang memilih Nur Chamid mengantongi 9 suara.

08

Editorial

23

Galery Foto

39

Artikel

49

Resensi

54

Sastra Liputan Khusus

07

Kaitan Letusan Gunung Kelud dan Peristiwa Besar Nusantara

Kerajaan Kediri merupakan kerajaan tua. Peninggalannya yang tersisa seperti transkrip kitab ramalan Sri Aji Jayabhaya mulai terbukti.

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 5


Surat kepada REDAKSI

Pembaca dipersilahkan mengirim surat atau komentar mengenai kebijakan /layanan publik kampus, konten artikel di rubrik opini. ataupun pemberitaan di majalah dan buletin LPM DẽDIKASI. Surat atau komentar dan tulisan dikirim ke Email: redaksi.dedikasi@gmail.com atau sekretariat redaksi DẽDIKASI jalan Sunan Ampel nomor 7 Ngronggo STAIN Kediri di gedung Student Center (UKM) lantai 2, dengan menuliskan nama lengkap, alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi, disertai dengan fotokopi atau scan identitas diri.

Kamar Mandi di Gedung UKM Rusak dan Tidak Diperbaiki

K

amar mandi gedung UKM lantai 2, bersebelahan dengan UKM Theater rusak berat. Air kran dimatikan, yang membuat bau tak sedap dan kelihatan sangat kotor tidak terurus. Walau sudah ada staf pembersih, ia tidak tiap hari melakukan kewajibannya. Bahkan untuk kamar mandi tidak pernah ia sentuh, hanya lantai sekitar UKM saja. Mahasiswa yang berada disekitar kamar mandi pun juga apatis. Mereka hanya menempati sekretariat UKM, namun untuk membersihkan lingkungan sekitarnya malas. Mahasiswa UKM lebih mementingkan sekretariat masing-masing. Mohon perhatiannya dari segenap civitas akademika. Tomi, PAI/IV

Wi-Fi: Hotspot Kampus Lemot Hotspot merupakan fasilitas kampus. Sehingga mahasiswa bisa dengan mudah mengakses bermacam-macam referensi. tidak salah jika tahun 2014 banyak penambahan teknis maupun non teknis untuk peningkatan kualitas kampus, masih harapan. Mulai dari pendaftaran hotspot dan tetek bengek sebagai syarat. Masih belum bisa menjamin kualitas kampus. Hotspot kampus masih banyak Kekurangan. Laptop sudah didaftarkan namun bisa dihubungkan dengan internet. Untuk jam-jam penting mencari referensi koneksinya lemot, ratarata 60 kb/detik. Terimakasih. Diah, TBI/VI 6 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

Sadar Parkir di Parkiran

Kejadian Curanmor pada semester kemarin, seharusnya menjadi peringatan bagi mahasiswa yang masih memakirkan kendaran bukan di areal kampus. Salah satunya di barat kampus. Tempat tersebut sangat rawan sekali terjadi pencurian. selain tempatnya diluar parkiran juga kesempatan pencuri untuk menjarah kendaraan sangat terbuka lebar. Kampus sudah menyediakan tempat parkiran untuk mahasiswa maupun dosen. Gedung sebelah utara dengan lantai bawah tanah cukup aman. Meski banyak mahasiswa kehilangan helm. namun disana sudah ada penggungjawabnya, satpam. Jadi kehilangan apapun dapat menanyakan atau laporan sama Pak Satpam. Fauzi, ES/II


HER & REG Manual

Sosialisasi Jasa Asuransi

Sudah dua tahun ini ada Jasa Asuransi bagi mahasiswa. yaitu 2012dan 2013. yang menjadi pertanyaan adalah proses registrasi tentang program tersebut, untuk pembayaran pun erdasarkan pengalaman saya merasakan kesulitan. Dan saya bingung ketika pembasaya, pertama kali saya menginjakkan kaki di STAIN yaran, karena tidak diberi tahu sebelumnya jumlah pembaKediri dengan niat menempa yaran yang harus dibayarkan ke bank. Ada yang mengatakan ilmu. Hal pertama yang saya 50rb yang lain 40rb. Sungguh rumit. Anda kata ada beberapa orang dari kalanalami adalah mengantri untuk gan Kampus yang mampu memberikan solusi masalah ini daftar ulang di Administrasi Akademik. Tidak ada masalah maka saya bersedia menjadi bagian di dalamnya. Akan lebih baik lagi jika orang yang sedang menjabat untuk masalah ini dengan daftar ulangnya, bertanggungjawab atas pekerjaannya. Saya tidak ingin genhanya saja antrian panjang dan lama membuat saya gusar. erasi selanjutnya mengalami hal yang serupa dengan saya. Fahmi, PAI/II Sekarang untuk angkatan 2013 sudah dipermudah dengan cara online. Namun penerapan online tidak merang Kuliah Tunggal (UKT), tiga kata yang baru bergemambah pada semester 5 ke ing secara nasional di hampir seluruh perguruan tinggi atas. Dan untuk Her & Reg pada tahun ajaran ini menimbulkan bekas permasalahan yang masih menggunakan manual. belum selesai. Mungkin bagi mahasiswa lama yang tak update Dengan peningkatan juminformasi di lingkungannya masih belum mengerti bagaimana lah pendaftar yang banyak. sistem UKT. Seharusnya hal ini sudah Secara garis besar Uang Kuliah Tunggal diterapkann dipikirkan sebelum masa dengan mekanisme pembayaran uang kuliah yang dijadikan penerimaan mahasiswa baru satu, jadi untuk biaya wisuda, PPL, KKN, dll sudah termasuk masuk ke kampus hijau ini. hitungan dan diangsur dalam pembayaran SPP per semesternAgar masalah antrian ini ya, namun tiap mahasiswa dalam Program Studi yang sama tidak berulang-ulang setiap dapat terjadi perbedaan. UKT dibagi sesuai dengan golongan tahunnya. Indah, PBA/VI kemampuan orang tua, jadi untuk golongan terendah ke tinggi yakni 1, 2, 3, bahkan 4 dan 5. Hima , TBI/II

B

Tentang UKT

U

Redaksi menerima tulisan, karikatur, ilustrasi, atau foto. Hasil karya merupakan karya asli, bukan terjemahan/saduran atau hasil copi. Redaksi berhak memilah karya yang masuk dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah esensi. Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 7


Editorial

SUDAH

lama saya menanti kru lain yang bersedia menuliskan ini. Namun tak kunjung datang. Langsung saja rubrik yang memang biasanya dibuat ketika majalah sudah siap untuk cetak atau disetorkan ke percetakan. Setelah melewati proses panjang, sangat dan amat lama rasanya yang tak kunjung berakhir. Sekarang tiba saatnya bagi saya untuk menyampaikan salam sekaligus mengantar pembaca pada isi majalah. Namun sebelum “mengantarkanâ€? pembaca ke hidangan laporan-liputan kami, terlebih dulu saya sampaikan permohonan maaf kepada pembaca sekalian. Saya sebagai penanggungjawab penerbitan majalah Dáş˝DIKASI edisi VIII ini memohon maaf kepada pembaca, khususnya segenap civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, karena keterlambatan penerbitan. Dalam edisi kali ini, kami mengangkat laporan utama berkaitan dengan keadaan kampus, yakni momen pergantian rezim. Rezim yang berkuasa berhasil ditumbangkan oleh sebuah pergerakan masif. Bukan oleh MPR, DPR, ataupun militer. Karena kampus 8 | Dáş˝DIKASI | Edisi VIII 2014

masih skala kecil. Mengingat masa Gie dan teman-temannya dalam bukunya CSD saat melakukan perlawanan,perjuangan mereka berbeda dengan masa kini. Sekarang perang ideologi serta kepentingan setiap golongan bukan lagi menjadi hal yang tabu. Tidak tabu untuk diperlihatkan mengingat persaingan di kampus tidak semudah dulu. Apatisme juga telah menjangkiti pemuda yang berstatus mahasiswa. Kondisi ini menjadikan mahasiswa momok yang mengancam dan merugikan. Namun tidak berarti merugikan mereka semua. Karena di setiap masalah yang timbul terdapat celah peluang, pepatah mangatakan ada kesempatan dalam kesempitan. Dan inilah yang terjadi saat ini, terutama di kampus. Kampus menjadi target empuk oleh ber-


bagai kepentingan untuk menjaring generasi penerus dan lumbung suara mereka. Tidak salah ketika Pemilu Raya yang dilakukan oleh Dewan Mahasiswa di perguruan tinggi sarat akan kepentingan golongan tertentu. Hal ini menunjukkan tanda-tanda perubahan di berbagai segi lingkup sivitas akademika STAIN. Bisa kita bayangkan bahwa ketua baru dengan cara kepemimpinan yang diterapkan empat tahun kedepan akan memberi dampak besar pada kampus. Kemudian tidak lupa dalam rubrik laporan utama memceritakan tentang temen-teman KKN kemarin. Pada rubrik liputan khusus, kami menyajikan tema yang berbeda dengan laporan utama. Adalah pemulihan setelah bencana erupsi kelud yang mengisi liputan khusus dalam edisi 8 ini. Nyata sekali bahwa Indone-

sia berada di 3 lempeng bumi dan memiliki ratusan gunung berapi aktif. Lempeng ini membentuk kepulauan Indonesia. Negara indonesia mendapat julukan sebagai Negara lingkaran cincin api. Melihat dari geografi indonesia tersebut liputan kami fokuskan pada gunung api yang berada di Kediri. Gunung Kelud yang pada tahun ini telah memuntahkan isi perut bumi hingga abunya beterbangan mengunjungi kota-kota tetangga lain. Ungkapan “jutaan kilometer perjalanan dimulai dari satu langkah kecilâ€? mungkin tepat untuk melukiskan betapa perubahan besar selalu dimulai dengan aksi kecil, termasuk penanganan pemerintah untuk memulihkan keadaan yang menimpa daerah lereng gunung. Berbagai usaha dari pemerintah dalam mengatasi pengungsi untuk menyelamatkan mereka dari bencana serta pemulihannya. Begitu pula setelah bencana berakhir. Kehidupan warga desa di sekitar lereng gunung kelud tidak dapat dipisahkan dengan gunung api. Membuat mereka harus melakukan adaptasi dengan gunung ini. Disitulah bagaimana warga memanfaatkan wilayah tempat tinggal menjadi pariwisataan. Dalam rubrik-rubrik selanjutnya, kami ajak pembaca untuk merefleksikan keadaan para pedagang di pasar dalam rubrik gallery foto. Rubrik ini kami munculkan kembali mengingat pada edisi kemarin terkendala sehingga tidak dapat menghiasi majalah Dáş˝DIKASI. Berikutnya memberikan refleksi mengenai bencana, dan kejadian 49 silam. Kemudian beberapa karya puisi dan cerpen tementemen. Akhir kata, selamat menikmati sajian kami dalam edisi ini dan sampai jumpa di edisi 9. Hidup pers mahasiswa!

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 9


Laporan Utama

Kampus

“Demam” Teknologi Melanda Lembaga Pendidikan

Oleh Kun Zakya

D

i zaman yang serba “canggih” ini, kata demam tak lagi menjadi suatu hal yang harus di hindari. Melainkan sebagai penyakit yang selalu ingin dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan. Bukan hanya itu, virus ini menjadi hal yang selalu dinanti, karena menjadi tolak ukur dari suatu modernisasi yang terjadi. Tak heran jika “demam” ini terus dikembangkan dan diterapkan di berbagai bidang. Salah satunya dalam dunia pendidikan. Karena sudah saatnya jika pendidikan yang ada, di dukung dengan teknologi yang memadai untuk “mengejar” laju zaman. Seiring perkembangan zaman yang terus menggerus peradaban, tentu saja dunia pendidikan tak boleh terlewatkan.

10 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014


Dunia pendidikan, kampus khususnya, bukan hanya menerapkan “demam” teknologi sebagai sarana peningkatan intelektualitas mahasiswa belaka. Kini, “demam” teknologi juga mulai menyerang lembaga pendidikan itu sendiri. Segala kegiatan administratif yang berjalan, kini mulai beralih ke “serba” teknologi. Salah satu penerapan yang dapat di lihat, yakni dalam proses pemograman mata kuliah bagi mahasiswa. Pemograman yang sejak dulu berlangsung secara “tradisional”, kini mulai beranjak dan menerapkan cara “modern” dalam prosesnya. Pemograman yang “modern” ini biasa disebut dengan Pemograman Online. Online, jika mendengar kata ini, mungkin akan terlintas dalam benak tentang internet. Oline sendiri berarti terhubung dengan suatu jaringan. Dan jaringan tersebut mengarah pada jaringan internet. Internet merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi yang ada. Dengan adanya internet, dapat memungkinkan pemograman mata kuliah dilakukan secara “modern” yakni dengan online. Cara ini lebih efisien bila dibanding dengan cara “tradisional”. Karena dengan cara online ini, pemograman dapat dilakukan kapanpun

dan dimanapun. Bahkan dapat diakses dari telefon genggam. Bukan hanya itu, dengan di galakanya pemograman secara online, para mahasiswa tidak perlu datang ke kampus untuk melakukan pemograman. Selain itu, hal ini juga mempermudah kinerja para staf kampus. Mengingat begitu efisienya pemograman online ini, sudah banyak kampus yang terjangkit virus “demam” teknologi. Banyak dari kampus-kampus yang ada sudah mulai menerapkan pemograman secara online ini. Karena memang hal ini lebih mempermudah proses yang ada.

pun. Tentunya tanpa harus bertemu langsung dengan mahasiswa yang di bimbingnya,” jelas Andriani yang merupakan salah satu dosen wali di STAIN Kediri. Bukan hanya mempermudah mahasiswa dan dosen wali, hal ini juga mempermudah kinerja para staf di kantor jurusan (Kajur). Mereka tidak perlu lagi memasukan data mahasiswa satu per satu. Data mahasiswa sudah masuk melalui Siakad yang di telah di isi oleh mahasiswa secara online. Seperti yang dijelaskan oleh Sururi selaku staf di Kajur Syari’ah STAIN Kediri, “Pemograman online ini sangat mempermudah kinerja Lalu, bagaimana dengan para staff di kajur, karna tidak kampus kita perlu lagi memasukan data Pemograman online di satu per satu secara manual.” STAIN Kediri sudah mulai Pada semester kemarin, diberlakukan. Hal ini bertutepatnya pada tahun 2013 juan untuk lebih memudahtelah mulai diterapkan pemokan baik mahasisa maupun graman mata kuliah secara dosen. Karena pemograman online bagi mahasiswa. Pada mata kuliah maupun persetu- awal penerapan pemograman juan dosen wali terhadap online ini, pihak kampus memata kuliah yang diambil nerapkan 2 sistem sekaligus, dapat dilakukan dimanapun manual dan online. Hal ini didan kapanpun. “Peneralakukan untuk menjembatani pan pemograman online ini baik mahasiswa maupun dosbertujuan baik, selain meen pada perubahan total yang mudahkan mahasiswa hal ini akan terjadi agar tidak terjadi juga mempermudah kinerja “kaget” teknologi. Mengingat dosen, khususnya dosen wali. pemograman online ini baru Karena para dosen dapat me- dimulai, maka masih diteranyetujui mata kuliah mahapkan pada angkatan tahun siswa di manapun dan kapan 2013 saja. Namun, kemungEdisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 11


kinan pemograman online ini juga akan diterapkan pada angkatan setelahnya. Pemograman secara double ini juga sebagai bentuk percobaan sistem untuk bahan koreksi kedepanya, mengingat sistem ini masih baru dan belum sempurna. Selain itu, suatu sistem juga memerlukan waktu 2-3 tahun dalam penyempurnaanya. Hal ini dijelaskan oleh Rofik Efendi selaku pakar IT STAIN Kediri, “penyesuaian sistem yang baru dibuat, membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun agar sistem itu sempurna.” Namun, hal ini nampaknya kurang disadari oleh para mahasiswa sendiri. Para mahasiswa malah merasa direpotkan dengan pemograman double yang harus dilakukan. “Pemogramanya jadi ribet, karena meskipun sudah online tapi tetap harus melaksanakan pemograman manual”, jelas Nisa selaku mahasiswa angkatan 2013 yang merasakan perpindahan sistem pemograman online ini. Meskipun dirasakan mahasiswa ribet, pemograman double ini tidak akan berlangsung lama, mengingat masa “penyeberangan” dianggap cukup. “Semester depan pemograman tidak tidak perlu double lagi. Karena

rencananya semester depan pemograman yang diterapkan hanya online, dan pemograman yang manual akan dihapuskan” jelas pak Rofik. Pada tahun ajaran baru 2014, pemograman online sudah di terapkan sepenuhnya kepada mahasiswa angkatan 2013. Tepatnya pada angkatan semester 3. “Pemograman oline ini sangat memudahkan mahasiswa.”jelas Selvi yang merupakan salah satu mahasiswa angkatan 2013. “kedepanya tidak hanya pemograman yang dapat dilakukan secara online. Semester depan mahasiswa juga dapat mencetak KHS sendiri melalui link yang mereka miliki. Bukan hanya itu, jika nanti saat pengumpulan data KKN, mahasiswa tidak perlu mengumpulkan data secara manual. Karena secara sistem, persyaratan untuk KKN sudah ada.”jelas pak Rofik. Mengigat kefisiensian yang ada. Pemograman online juga akan diterapkan pada mahasiswa baru angkatan 2014. Meskipun pada semester pertama masih diberlakukan sistem paket. “Mahasiswa angkatan 2014 ini juga akan diberlakukan pemograman secara online. Namun, pemograman online ini akan diberlakukan mulai semester 2. Hal ini dikarenakan pada

12 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

semester satu pemograman masih berbentuk paket”, jelas pak Rofik. Jika dampak yang ditibulkan pemograman cara baru ini begitu positif, maka tidak ada salahnya jika hal ini juga diterapkan pada angkatan semester lima ke atas. Yang sampai sekarang masih menerapkan sistem manual. “Sebenarnya hal ini sudah coba untuk diusahakan, tapi tidak bisa dijanjikan. Dengan jumlah mahasiswa yang begitu banyak, tentu nilai yang harus di masukan juga tidak kalah banyak. Migrasi nilai inilah yang beresiko tinggi. Ditakutkan data nilai yang dimasukan mengalami masalah, tertukar ataupun terselip. Pada angkatan 2012 saja masih setengah semester data yang sudah di masukan. Mengingat data yang dimasukan jumlahnya banyak dan memerlukan pengecekan berulang-ulang.” Tutur pak Rofik. Program ini masih terbilang baru mengingat 2013 awal berjalan. Tentu ada kelemahan disana-sini. Mulai dari keamanan hinggga sosialisasi pada mahasiswa baru. Untuk menjalankan semua hal tersebut perlu dukungan penuh dari segenap civitas akademika. []


MELEK MEDIA

Gambar Repro Istimewa

Cerita ini hanya Non-Fiktif belaka, Adanya kesamaan tempat, nama dan juga jalan cerita bukan kebetulan semata. Ada unsur kesengajaan demi tercapainya tujuan. Segala hal yang dilakukan untuk meraih kepentingan. Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 13


Laporan Utama

Kampus

Bapak Chamid, Ketua STAIN 2014-2018 saat pemaparan visi-misi di akademik lantai 4. 25/2/2014

Nur Chamid, Rezim baru STAIN Penumbangan pemerintahan yang menjabat selama dua periode, akhirnya membuahkan hasil. PR ketua lama jadi miliknya. Oleh M. Khoirudin 14 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014


T

idak kaget tahun 2014 digadang-gadang sebagai tahun politik. Ibaratkan miniatur Negara, kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Kediri (STAIN) juga mengadakan Pemilihan Ketua atau rektor secara tertutup yang diselenggarakan pada Sabtu (1/3/2014) di gedung akademik lantai 4. Pilket ini ditujukan untuk mencari pengganti ketua, Ahmad Subakir yang sudah menjabat dua periode sebelumnya. Dalam pemilihan yang dihadiri oleh 14 anggota senat dan Rektor UIN Malang. Bapak Nur Chamid yang pada saat itu masih menjabat Dosen Syariah STAIN terpilih sebagai ketua periode 20142018. Ia memenangkan perolehan suara dengan selisih cukup banyak. Dari 14 senat yang memilih Nur Chamid mengantongi 9 suara. Sisanya 5 suara dari senat diperoleh kandidat Bapak Nur Akhid Pembantu ketua 1 sewaktu birokrasi Ahmad Subakir. Sedangkan kandidat lain Bapak Taufikhurrahman, Syamsul huda dan Ali Anwar Zonk !!!. Nur Chamid berhasil menyakinkan mayoritas pemegang suara melalui visi dan misinya. Meskipun, banyak yang menilai visi-misi Nur

Pak Irfan menahkodai debat kandidat, 25/2. Dok. Redaksi

Chamid terlampau tinggi. Salah satu yang menjadi sorotan utama STAIN Kediri menjadi Universitas bertaraf international. “kampus yang unggul dalam tata kelola terdepan dalam pengembangan ilmu-ilmu keislaman, berbasis kearifan lokal, menuju Islamic world class university” tegasnya saat pemaparan visi dan misi. Dalam merealisasikan hal tersebut, lanjut Nur Chamid, tampilannya juga harus seperti universitas islam dunia, tidak boleh telatan seperti sekarang. Hal ini dimaksudkan agar dalam menjadikan universitas benar-benar didukung segenap sivitas akademika. Sebelum kemenangan Nur Chamid juga diseleng-

garakannya debat kandidat oleh dosen. Debat ini dimaksudkan untuk uji publik bagi calon-calon ketua. Hal ini ditegaskan oleh bapak Subakir sebagai Ketua STAIN periode 2006-2014. Debat ini merupakan “upaya uji publik terhadap calon yang akan dipilih oleh anggota senat yang akan diajukan ke menteri agama”. Hal ini dirasa perlu untuk menguji seberapa jauh kapabilitas calon, lanjut bapak Bakir.

Masa Transisi

Setelah pemilihan ketua, terjadi masa kekosongan kursi. Selama itu pula birokrasi mahasiswa carut marut. Belum lagi dihadapkan dengan Seleksi Penerimaan mahasiswa baru.

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 15


Mahasiswa baru tahun 2014-2015 mengalami peningkatan. Tidak tanggungtanggung 50 persen lebih dibanding mahasiswa baru tahun angkatan 2013. Hal ini yang membuat optimistis ketua baru akan menjadikan STAIN sebagai Universitas. Peningkatan mahasiswa baru ini juga bukan tanpa sebab. Menurut Uswa seleksi mahasiswa seperti tanpa seleksi. Dikarenakan STAIN mempunyai ancang-ancang menjadi Universitas maka dibukalah lebar-lebar gerbang masuk. Namun dari 2000 mahasiswa pendaftar yang diterima, hanya 1578 yang benar-benar masuk STAIN. Setelah menghadapi penerimaan mahasiswa baru, Transisi birokrasi juga berimbas pada birokrasi mahasiswa. Agenda pemilu raya yang biasa dilaksanakan pada semester genap mudur. Hal ini ditegaskan Arkom selaku Senat mahasiswa. Tertundanya regulasi Dewan Mahasiswa karena dipengaruhi masa transisi birokrasi kampus. Kemenangan Nur Chamid sebagai ketua dalam masa transisi ini banyak mengalami perubahan. Dari segi pembantu ketua yang sekarang berganti dengan wakil ketua, semua

diganti dengan orang-orang baru. Artinya pengaruh pemerintahan lama dibuang. Bagi Uswatun Khasanah Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) STAIN Masa kekosongan ini “ semua orang-orang lama diganti dengan orang-orang yang pro Bapak Nur Chamid” ungkapnya.

yang diampu oleh bapak Ibrahim Said. Tidak ada ruang kelas untuk belajar menjadi salah satu kendalanya. Pak Ibrahim tatap muka saat kontrak forum saja, setelah itu mahasiswa belajar sendiri dan tugas dikirim melalui surel. Memang cara belajar seperti ini sudah mulai diterapkan di Perubahan di Akademik beberapa perguruan tinggi. Namun jika melihat keadSelain regulasi birokrasi aan STAIN sekarang, seperti mahasiswa perubahan juga ungkapan Fathikin “Eksistensi dilakukan pada kurikulum. menyalip esensi”. Dalam sidang paripurna Meskipun begitu, tetap SEMA-DEMA periode 2013saja perwujudan visi-misi 2014 kemarin bapak Abdullah selaku wakil ketua 1 yang ketua baru perlu didukung menangani kurikulum mema- dan dibantu segenap sivitas parkan “ kurikulum yang akan akademika. Bagaimanapun kehidupan kampus empat diterapkan pada angkatan 2013 dan selanjutnya meng- tahun kedepan berada di bawah kepemimpinan Bapak gunakan kurikulum berbasi Nur Chamid. Dalam empat KKNI PERPRES 2008, 2012”. tahun kedepan cara kepemDidalamnya menuntut maimpinannya akan terlihat unhasiswa lulusan S1 mampu tuk menjadikan STAIN sebamengakomodasi Sistem SKS gaimana Visi yang diusung. [] sebagaimana Tatap muka, tugas mandiri dan tugas terstruktur. Namun, setelah dilantiknya ketua dan wakil-wakilnya tidak sedikit permasalahan dari sisi akademik. Baru saja wakil ketua 1 memaparkan sistem SKS dengan tatap muka, beberapa dosen menyalahinya. Contoh dosen Mata kuliah Ilmu Alam Dasar

16 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014


Liputan Utama

Kontroversi Pengabdian Masyarakat dengan Pemenuhan Akademis

Oleh Eny Mufidah

P

engabdian dan pemberdayaan masyarakat merupakan tujuan utama dilaksanakannya KKN (Kuliah Kerja Nyata). Sekarang, semua Perguruan Tinggi memiliki program tersebut. Hal ini tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tepatnya pasal 20 ayat 2 berbunyi “ Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”. Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan yang dirintis oleh tiga Universitas, yaitu Univer-

sitas Gajah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas pada tahun 1971/1972. Kegiatan tersebut yang dikenal Kuliah Kerja Nyata. KKN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Joyoboyo Kediri, program akademis dibebankan kepada Mahasiswa pada semester VII yang dilaksanakan pada akhir semester VI. KKN merupakan bagian dari pengabdiaan masyarakat. Secara substansial Kuliah Kerja Nyata dimaksudkan sebagai upaya kegiatan mahasiswa yang bersifat kelemba-

gaan untuk mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk nyata pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. Tahun 2014 Kuliah Kerja Nyata STAIN Kediri dimaksudkan tidak hanya sebatas pengabdian diri kepada masyarakat. Namun, lebih dalam lagi orientasinya pada keterlibatan lembaga dalam memberdayakan masyarakat, menata sosial keagamaan dan mewujudkan kemandirian masyarakat. Maka tema yang diambil “Kuliah Kerja Nyata STAIN Kediri, Ikut Serta Mewujudkan Pemberdayaan

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 17


Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Desa”. Makna memberdayakan masyarakat menurut Kartasasmita sendiri adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Berbeda di tahun sebelumnya. Kali ini STAIN menambahkan tempat KKN di desa Puncu. Dekat dengan gunung Kelud. Ada enam dusun yang menjadi sasaran tempat KKN yaitu dusun perkebunan Mangli, Puncu, Margo Mulyo, Pugeran, Lahar pang, dan Sukomoro. “Di tahun ini daerah Puncu saya wajibkan menjadi salah satu tempat KKN mahasiswa STAIN Kediri yang disebabkan, paska meletusnya Kelud tentu saja warga memebutuhkan bantuan baik dalam bentuk fisik maupun dorongan moril”, ujar Bapak Subakir selaku Ketua STAIN Kediri. Bukan lagi rahasia umum, tujuan KKN yang pertama dimata Mahasiswa sebagian besar, sebagai pemenuhan syarat akademis. “Tugas kewajiban dari kampus”, ucap Fifin sebagai anggota kelompok 35 KKN di Puncu ketika ditanyai terkait tujuan ia KKN. Ironis, jika Mahasiswa

terkesan tidak ikhlas dalam menjalankan tugas selama ia hidup di masyarakat. Bahkan, mendapatkan nilai A dari DPL 15% dari mereka menyatakan penting. Yang memperkuat, ketika 15 peserta KKN perwakilan enam kelompok ketika ditanya antara memilih Pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan syarat pemenuhan akademis 12 orang menjawab dua-duanya dan 7 orang menjawab pemenuhan syarat akademis. Daerah Puncu ini membutuhkan banyak bantuan baik pemikiran, tenaga, ilmu, teknologi, seni dan melaksanakan pembangunan paska erupsi Gunung Kelud tanggal 13 Februari 2014 kemarin. Namun, jika faktanya sebagian besar Mahasiswa tujuan utama KKN adalah pemenuhan syarat SKS (Sistem Kejar Semester) tentu saja program-program yang mereka jalankan berdampak kurang maksimal dan perubahan yang dihasilkan pun juga sedikit. Hal ini didukung dari hasil survey bahwa dari 90 peserta KKN di Puncu terdapat 10% perwakilan dari enam kelompok menyatakan bahwa perubahan yang dihasilkan dari program yang dijalankan hanya sedikit. Sedangkan indikator KKN berhasil itu ada perubahan yang signifikan.

18 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

Yang lebih ironis lagi, ketika pembekalan Mahasiswa telah ditanamkan bahwa KKN sebagai beban Studi jika tidak melaksanakan KKN tidak bisa menyandang gelar S1. Seperti yang tertera dalam buku pedoman KKN berbasis PAR (Partisipatory Action Research) terkait Landasan pelaksanaan KKN terdapat dalam ayat empat berbunyi “ Buku pedoman pelaksanaan Pendidikan STAIN Kediri, tentang Kuliah Kerja Nyata yang merupakan bagian dari mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebagai beban Studi untuk menyelesaikan jejang pendidikan S1 (Sarjana) Reguler dan Non Reguler”. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, menurut kartasasmita (1996:159-160), harus dilakukan melalui beberapa kegiatan : pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering). Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Teori tersebut yang menjadi landasan makna pemberdayaan sebenarnya. Lagi-lagi, hasil survey memperkuat bahwa ketidakmaksimalan usaha Mahasiswa dalam


menjalankan program mereka selama KKN. Mereka terikat oleh waktu. Jika 40 hari masa KKN sudah usai, empat dari enam kelompok di Puncu tidak ada tindak lanjut dari program-program yang sudah dijalankan. Maka program yang dijalankan sia-sia. Disisi lain, tidak bisa diremehkan juga usaha atau program-program yang dijalankan mahasiswa KKN STAIN Kediri di Puncu. Ada beberapa program dari mereka bisa memberikan dampak positif yang cukup besar bagi warga disana. Seperti di dusun Pugeran yang menjadi tempat KKN kelompok 38, warga mulai memiliki usaha pembuatan keripik pisang, mbothe, dan ketela paska pelatihan pembuatan ketiga macam kripik tersebut dari peserta KKN. Usaha yang beranggotakan ibu-ibu tersebut diberi nama “MITRA MAKMUR”. Begitu juga kelompok 39 yang bertempat di dusun Margo Mulyo juga meninggalkan kenang-kenangan bagi warga berupa usaha “Budidaya Jamur Tiram” yang dikelola oleh bapak-bapak di dusun tersebut. “Rasanya nano-nano, yang jelas pengalaman baru bagaimana kita bermasyarakat. Dan yang utama membuat perubahan, karena kita sudah berbaur sama mereka. Kalau masalah

nilai mengikuti”, ungkap Arnab ketua kelompok 36 ketika ditanya terkait lebih memilih membuat perubahan atau mendapatkan nilai A dari DPL. Di mata warga pun kehadiran Mahasiswa sebagai udara segar yang dapat memberikan ilmu baru bagi mereka. Agus salah satu warga dusun Margo Mulyo mengatakan, “Dengan adanya Mahasiswa KKN disini, bisa diambil itiba’ pelajaran bagi kita semua”. “Terimakasih kepada kakak-kakak KKN yang sudah memberikan ilmu baru kepada anak-anak maupun warga disini semoga tujuan kalian bisa tercapai”, imbuh bu Risma salah satu warga dusun Pugeran. Antara pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan syarat pemenuhan akademis merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Disatu sisi menjadi dilema ketika Mahasiswa berada dalam kehidupan masyarakat hanya dijadikan sarana pemenuh syarat akademis. Disisi lain menjadi sebuah anugerah disaat Mahasiswa benarbenar mengabdikan diri dan melakukan pemberdayaan masyarakat secara optimal. Namun, kedua hal ini (pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan pemenuhan akademis) tidak

bisa dipungkiri bahwa keduadanya melekat dalam sosok Mahasiswa. “KKN itu sebagai pemberdayaan warga dan juga membangun mental belajar anak-anak. Akan tetapi, yang tidak kalah penting adalah sebagai syarat akademis”, jelas Navi Prodi ES peserta KKN dusun Puncu. Kontroversi antara pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan pemenuhan syarat akademis perlu ditepis menjadi sebuah pemahaman yang subtansial. Kedepan, adanya sebuah usaha merubah pola pikir dari pihak kampus khususnya LP3M selaku lembaga pusat penelitian dan pengabian masyarakat kepada mahasiswa. Bahwa tujuan Kuliah Kerja Nyata sebenarnya wujud pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat desa. Dengan begitu, syarat akademis akan terpunuhi dengan sendirinya. Penting juga adanya pembinaan intensif tentang metode dan teknik KKN serta cara menanggulangi permasalahan yang sedang terjadi dalam masyarakat. Agar Kuliah Kerja Nyata benarbenar membawa perubahan signifikan dan bisa dikatakan berhasil. []

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 19


? Jangan bertanya mengapa halaman ini kosong. Layanan iklan mahasiswa ini dipersembahkan oleh LPM DẽDIKASI 20 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014


Liputan Khusus Indonesia sebagai negara yang diapit 3 lempeng bumi memiliki ratusan gunung berapi aktif. faktor penyebabnya, pergeseran lempeng bumi antara lempeng samudra Hindia-Australia, AsiaEropa, dan samudra Pasifik. Lempeng samudra Hindia-Australia bergerak ke arah utara. Lempeng Asia-Eropa bergerak ke tenggara dan samudra Pasifik ke arah barat. Masing-masing lempeng bergerak memusat di kepulauan Indonesia membentuk zona subduksi. Pergeseran ini menumbuhkan ratusan gunung berapi aktif di Indonesia. Di kepulauan Indonesia, runtutan gunung ini dari pulau sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Flores, dan Sulawesi. Sekitar 127 gunung berapi aktif tersebar dari ujung barat hingga timur indonesia. Diantara ratusan gunung berapi itu, tiga letusan gunung merupakan ledakan gunung berapi terdasyat yang pernah tercatat dalam peradaban manusia; Gunung Tambora, Krakatau, dan Toba. Tidak salah, Indonesia dijuluki negara cincin api. []

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 21


Liputan Khusus

Hablu Minal 窶連lam: Mengungsi dari Murka Gunung Oleh Betty Kurniawati

P

ertengahan tahun 2014 belum terlambat merefleksi kejadian awal tahun. Rentetan bencana beradu dengan kepentingan politik. Ketegangan sosial dipicu kehendak bahwa diri yang paling benar. Bisa menjadi referensi bagi kita me-

nentukan jalan yang terbaik. Kesibukan urusan duniawi dan manusiawi menjadikan kita lengah dan lupa. Bahwa kita berpijak ditanah yang sama. Alam yang sama pula. Namun manusia khilaf pada agenda alam sebagai simbiosis manusia. Sebagian besar

22 | D蘯スDIKASI | Edisi VIII 2014

manusia tidak memperhatikan tanah yang kita pijak sudah berumur tua. Tanah ini bergeser dan membuat gesekan pada lempeng tetonik. Sehingga berujung pada pelepasan isi perut bumi. Murka. Satu kata analogi ketika manusia menghujat


alam. Apakah masih memungkiri bencana yang berurutan ini tak lain karna ulah manusia. Hingga Tuhan harus memberi azab untuk menyadarkannya. Perbuatan manusia memicu pemanasan global akibat efek rumah kaca. Benturan kepentingan menjadikan lupa. Bahwa sang kuasa ada.

san Kelud membuat warga yang tinggal di daerah Puncu mengungsi. “Aku delok berita lak Kelud arepe bledos, aku wis dang siap-siap ngungsi mbak. Jam songo aku budal ngungsi neng Pare karo anak bojoku. Wis gak ngenteni bledose mbak, pokok dang ngungsi disek. (saya Ungsian Kelud melihat berita kalau Kelud Kamis, 13 Februari pukul akan meletus, saya segera 23.00 gunung api di Kediri bersiap-siap mengungsi meletus. Berbeda dengan letusan-letusan sebelumnya, mbak. Jam sembilan saya letusan gunung Kelud kali ini berangkat mengungsi ke Pare dengan suamiku. Sudah tidak terasa hingga debu vulkanik lagi menunggu gunung mesampai ke daerah Jawa Tenletus mbak, poko mengungsi gah. Memang tidak seluruh dulu).”ujar Ibu Poniyem, daerah Kediri terkena hamwarga dusun Margomulyo paran pasir. Blitar, wilayah dekat gunung Kelud tampak desa Puncu. Namun, tidak sedikit bersih dari pasir abu vulkanik. warga yang baru mengungsi Siklus letusan 20 tahun bersamaan gunung meletus sekali ini menyebar kurang dan hujan pasir mengguyur. lebih 54 KM ke barat arah “Aku jane yo delok berita Kediri Kota. Serta serong antara arah utara dan timur, mbak, tapi seng tak delok berita gunung Sinabung. daerah Pujon Malang. “Diperkirakan letusan kali ini Terus didodoki tonggoku kon begitu hebat karena periode dang ngungsi mbak, padahal kuwi wis lap-lap bledos. Dadi lalu gunung kelud tidak bisa yo gak gowo opo-opo mbak, meletus sebab tersumbat mung gowo tas karo klambi oleh kemunculan anak gunung Kelud,” ungkap (Nama) sak itik, surat-surat penting yo tak singgahne (saya sebeseorang warga Pagu kabunarnya juga melihat berita paten Kediri. Perkiraan dasyatnya letu- mbak, tapi yang saya lihat berita gunung Sinabung.

Dok. Istimewa Terus diberitahu tetangga saya untuk segera mengungsi, padahal saat itu sudah kilat gunung meletus. Jadi ya tidak membawa apa-apa mbak, hanya membawa tas dan baju sedikit, surat-surat penting saya sembunyikan),” ucap ibu Marni, 45 tahun warga Puncu. Warga Puncu diungsikan ke daerah Pare, ada warga yang menggunakan sepeda motor dan ada pula kendaraan roda empat. Warga yang membawa sepeda motor harus meninggalkan motornya di posko Puncu yang disediakan oleh Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana. Kendaraan roda empat digunakan untuk mengungsi ke daerah Pare. Lainnya menggunakan kendaraan yang disediakan Polisi dan TNI. Selain di Pare, warga juga mengungsi ke Plosoklaten,

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 23


Dok. Istimewa Kencong, Badas dan Simpang Lima Gumul. Warga tidak hanya mengungsi satu atau dua hari, mereka bertahan sampai lima hari untuk mengantisipasi adanya letusan susulan. “Aku ngungsi enek seminggu mbak, pengen roh keadaane omah tapi yo gong oleh balek neng Puncu, wedine lak bledos neh (saya mengungsi satu minggu mbak, ingin tahu keadaan rumah tapi belum boleh kembali ke Puncu),” ungkap mbah Lasemi warga Margomulyo. Bencana yang sebegitu dasyat tersebut ternyata tidak menyurutkan warga untuk tetap tinggal di rumahnya. Mbak Nanik beserta suami, anak dan ibunya tetap tinggal di kediaman, dusun Margomulyo. Mereka hanya bersembunyi di bawah meja. Padahal keluarga ini tahu bahwa pasir atau kerikil yang jatuh masih membara. Mereka tidak memperdulikan keselamatan. “Aku gak

ngungsi mbak, lha dwe openopen wedus, ko lak ditinggal ngungsi samarku mati keblekan genteng (saya tidak mengungsi mbak, karena mempunyai ternak kambing, kalau ditinggal mengungsi nanti mati tertimpa genting),” ulas mbak Nanik 30 tahun. “Yo mbak, tek krikile wi panas tur enek seng jek mawa ngunu kae, ko lak gak tak openi gentenge amblek trus weduse mati mbak (iya mbak, padahal krikil yang jatuh panas dan membara, kalau tidak diurusi nanti genteng roboh dan kambing mati),” tambah suami mbak Nanik. Erupsi Kelud hebat di dusun Laharpang letaknya di kaki gunung Kelud. Rumahrumah warga roboh dan genting-genting hancur berkeping-keping akibat pasir dan kerikil erupsi Kelud. Sehingga warga harus mengganti dengan yang baru. “Neng kene nemen mbak, daerah ngisor wi malah ganti kabeh genteng

24 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

e, umah seng saka gedek yo podo ganti mbak (di sisni parah mbak, daerah baeah itu harus mengganti genting dan rumah yang terbuat dari bambu harus diganti semua),” ungkap (Nama) nenek tua dari dusun Laharpang. Dari pemerintah, warga diberi bantuan genting dan triplek untuk membenahi rumah. Selain bantuan material, para TNI juga menyumbang tenaga untuk membantu warga membenahi rumah. “Omah ku amoh jarene mbak, tapi aku neng pengungsian, dadi yo gak roh, muleh-muleh wis dadi umah e (rumah saya rusak mbak katanya, tapi saya di pengungsian, jadi ya tidak tahu, pulang-pulang rumah sudah jadi),” tambah mbah Lasemi warga Puncu. Bantuan makanan serta barang-barang yang dibutuhkan warga juga berdatangan paska erupsi Kelud. Hanya saja, setelah pulang ke rumah mereka, warga mengaku kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mengantisipasi kelangkaan air bersih, pemerintah menyiapkan beberapa tandon air di setiap dusun. “Banyune rodok angel ki mbak, opo maneh pas udan malah banyu gak mili (airnya lumayan sulit mbak setelah Kelud meletus, apa lagi kalau hujan, air malah gak keluar),” tambah pak Kasun Margomulyo.


Liputan Khusus

Geo-wisata: Upaya Menarik Wisatawan dari Pemulihan Bencana Oleh M. Khoirudin

L

etusan 13 februari 2014 kemarin tidak dipungkiri telah memukul sektor perekonomian wilayah Kabupaten Kediri, termasuk desa-desa di lereng gunung. Ditambah lagi dengan tanah vulkanis erupsi menutupi ladangladang petani sekitar lereng. Hal ini tentu saja memberi dampak besar pada pertanian yang menjadi sumber utama perekonomian di desa. Berdasarkan kondisi diatas Masyarakat berupaya mengembalikan pariwisataan sebagai salah satu solusinya. Hal ini tentu didukung oleh pemerintah kabupaten dengan mengadakan serangkaian acara di tempat wisata gunung kelud. Seperti larung sesaji (02/11) dan beberapa ritual masyarakat. Gunanya untuk menarik wisatawan datang dan masyarakat dapat menonjolkan hasil pertanian yang nantinya diproyeksikan sebagai salah satu keunggulan lokal. Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 25


Dalam beberapa bulan setelah bencana jumlah wisatawan turun drastis. Untuk mengembalikan keadaan seperti semula, pemerintah dan masyarakat bekerjasama melakukan beberapa program recovery. Salah satunya dengan memberi bantuan berupa material untuk membenahi bangunan warga terdampak. Ada pula benih dan pupuk tanaman untuk pertanian. Tidak hanya itu, untuk mendukung pariwisataan di level pedesaan, revitalisasi

juga dilakukan dari sistem transportasi. Akses menuju tempat wisata gunung kelud dengan sistem transportasi yang nyaman akan memudahkan wisatawan berkunjung. Namun penanganan paska bencana tidak dapat dilakukan dengan waktu singkat. Konsep Wisata Geo-wisata merupakan konsep pengembangan pariwisataan dengan cara melihat potensi keunggulan komunitas lokal melalui perpektif sejarah, budaya dan

26 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

lingkungan. Definisi National Geographic ialah “Pariwisata yang menopang atau meningkatkan karakter geografis suatu tempat –lingkungannya, budayanya, estetikanya, warisan dan kesejahteraan penduduknya.� Konsep ini menerapkan prinsip berkelanjutan. Caranya dengan membangun karakter geografi suatu tempat. Selain tempat juga menonjolkan kekhasan lokal. Tujuannya mendapat keuntungan dari wisatawan dan


meningkatkan perekonomian penduduk sekitar. Salah satu usaha yang sudah ditunjukkan sebagai pendukung pemulihan dari bencana melalui konsep ini adalah Festival Kelud. Agenda yang berpusat di desa Sugihwaras (31-04/11) banyak menarik wisatawan domestik. Selain ritual keagamaan yang diselenggarakan, pada festival kelud juga menggelar bazar. Dalam bazar tersebut memamerkan hasil tanaman, salah satunya nanas. Tanaman holtikultura ini masih segar. Meski saat letusan tersawuri dengan pasir. Abu erupsi tidak terlalu berimbas pada buah nanas. (Petani Sugihwaras tentang pertanian) Budaya yang masih dilestarikan sampai saat ini pun masih tetap diselenggarakan. seperti upacara adat larung sesaji. Sebelum erupsi 2007, kawah gunung kelud masih berupa danau. Warga sekitar melakukan ritual ini dengan menenggelamkan sesaji di danau. Adapun pemuka desa diminta menggelar upacara adat larung sesaji untuk keselamatan desa setiap tahun di puncak Kelud. Ritual ini selalu sukses mendatangkan pengunjung hingga membuat

Sugihwaras menjadi lautan manusia.(Ketua Paguyuban) Pemerintah Kabupaten juga melakukan pembangunan infrastruktur wisata yang dilakukan setelah erupsi akhir 2007. Namun akibat bencana 2014 infrastruktur yang di bangun mengalami kerusakan. Padahal wilayah Sugihwaras memiliki tujuan wisata. Mulai dari wisata sejarah

sampai wisata alam. Kerusakan sistem transportasi sebagai akses jalan menuju punjak gunung belum ditangani. Selain itu kerusakan akses tranportasi juga menimpa kecamatan Ngancar. Jalan aspal banyak berlubang, tidak rata atau bergelombang. Jelas sebagai akses utama menuju wisata kelud mengganggu wisatawan. (Dinas Pariwisata)

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 27


Dengan kemudahan akses transportasi semakin membuat wisatawan merasakan kenyamanan selama berwisata di kelud. Semoga strategi ini dapat membantu kediri segera pulih dari bencana, memperbaiki perekonomian masyarakat desa. Pendapatan Tambahan Geografi lingkungan di Sugiwaras seperti nama desanya. Sugih yang artinya kaya dan Waras; sehat. Kesejahteraan penduduk mendapat pendapatan tambahan. Selain bekerja di perkebunan dan petani, mereka juga berprofesi sebagai petugas pariwisata. Ada yang bertugas sebagai penjaga loket dan parkir, penjaga museum dan gedung bioskop Kelud, atau sopir kendaraan wisata ke puncak gunung. Mereka yang tak kebagian tugas mendirikan warung makan dan toko atau menyediakan jasa angkutan dengan pengawasan dan pengelolaan Dinas Pariwisata. Ada juga sebagai pengelola villa. (data warga kelud yang bekerja sebagai diatas)

28 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014


Pray For Kelud Seberapapun manusia bertindak untuk mencapai keinginannya, bila Tuhan berkehendak lain. Manusia tidak berdaya. Manusia berusaha, Alam melakukan, Tuhan yang memutuskan.

Dok. Istimewa Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 29


Liputan Khusus

Kaitan Letusan Gunung Kelud dan Peristiwa Besar Nusantara Oleh Tutut Indah Widyawati hingga sekarang. Tentang ramalan-ramalan Raja, nubuat kitabkitab yang dikarang dalam masa jaya, inskripsi prasasti tentang penggambaran masa depan terbukti nyata dengan satu per satu masa pemerintahan Sri Aji Jay- peristiwa yang terjadi di Nusanabhaya, Kediri menjadi sebuah tara. Bahkan Kitab Negara Kertagama dijadikan salah satu acuan kerajaan menorehkan sejarah pembuatan undang-undang. besar untuk Nusantara. Masih jelas teringat februari Pengaruh itu pun ternyata tak hilang seiring berjalannya jaman lalu Kediri ‘diuruk’ dengan lon-

Kerajaan Kediri merupakan kerajaan tua. Peninggalannya yang tersisa seperti transkrip kitab ramalan Sri Aji Jayabhaya mulai terbukti.

K

ediri dengan cerita sejarah panjang, pernah berpengaruh besar terhadap Nusantara. dengan didudukinya hampir seluruh wilayah Nusantara oleh Kerajaan Kediri pada

30 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014


taran dan letusan anak gunung Kelud yang ternyata disetiap letusannya menyimpan kisah tersendiri akan kaitannya dengan penanda akan datangnya peristiwa besar di Indonesia. “Tahun saka masa memanah surya (1256 saka atau 1334 masehi) dia lahir untuk menjadi narpati. Selama dalam kandungan di Kahuripan, telah tampak tanda keluhuran. Gempa bumi, kepulan asap, hujan abu, guruh halilintar menyambar-nyambar. Gunung Kampud (Kelud) bergemuruh membunuh durjana, penjahat musnah dari Negara. Itulah tanda bahwa Batara Girinata menjelma sebagai raja besar…” Kutipan dari kitab Negarakertagama gubahan Mpu prapanca itu menyebut letusan Gunung Kelud telah menandai lahirnya raja besar Majapahit, Hayam Wuruk. Akibat nukilan tersebut, setiap kali Gunung Kelud meletus akan banyak opini-opini masyarakat yang baik didasari ilmu pengetahuan ataupun kepercayaan akan legenda tentang ‘penanda alam’ akibat masih kentalnya pengaruh kebudayaan dan kepercayaan terhadap hal mistis. Jadilah letusan tahun 2014 ini disimpulkan seperti pertanda alam akan hadirnya pemimpin baru untuk Indonesia. Masyarakat Nusantara telah lama mengenal pengaitan peristiwa alam (makrokosmos) dengan dimensi kemanusiaan (mikrokosmos). Masyarakat jawa

abad 19 tepatnya takuno sering mengaitkan letusan gunung kelud hun 1901, Gunung Kedengan hal-hal besar lud meletus yang dua minggu yang akan, baru dan telah terjadi di kemudian lahirlah Putra Sang Jawa dan Nusantara. Walaupun bagi Fajar, Soekarno, yang menjadi masyarakat modern pemimpin besar Nusantara seperti saat ini, ceritacerita seperti itu handan menjadi presiden yalah mitos belaka namun pertama RI. jika kita flash back lagi, letusan demi letusan gunung kelud memang menyisakan kejadiankejadian besar di Nusantara karena keberadaanya di pusaran kebudayaan Jawa. Pada abad 19 tepatnya tahun 1901, Gunung Kelud meletus yang dua minggu kemudian lahirlah Putra Sang Fajar, Soekarno, yang menjadi pemimpin besar Nusantara dan menjadi presiden pertama RI. Letusan tahun 1919 juga berhasil menyisakan kesimpulan besar akan hadirnya perubahan besar, yaitu dengan adanya Sumpah Pemuda dan juga berdirinya Negara Besar Indonesia yang memproklamirkan pada 17 Agustus 1945, terjadi pada jeda letusan tahun 1919 dan letusan berikutnya. Pasca letusan maha dahsyat tahun 1951, Kelud seperti memberikan isyarat akan hadirnya peristiwa yang mengguncang negeri ini. Meletusnya Gerakan 30 September 1965 yang menewaskan beberapa Jendral besar di negeri ini seperti menjawab pertanda alam yang Kelud berikan pada letusan tahun 1951.

Di tahun 1966, Kelud memunthkan segala isinya lagi dan menjadi penanda akan adanya perubahan besar dari Kekuasaan Orde Lama ke Orde baru, beralihnya kekuasaan Soekarno kepada Soeharto yang menjadikan Soeharto menjadi Presiden kedua Indonesia pada tahun 1967, dan meninggalnya Soekarno pada tahun 1970. Gunung Kelud lagi-lagi menunjukkan pertanda alam-nya pada tahun 1990 yang mengiringi peristiwa besar setelahnya seperti meninggalnya Ibu Tien Soeharto, adanya demonstrasi besar-besaran menuntut turunya rezim pemerintahan Soeharto setelah 32 tahun berkuasa dan naiklah Habibie menjadi Presiden ketiga RI. Pada abad 20, Gunung Kelud mengalami aktivitas tinggi yang berakibat tahun 2007 muncul anak gunung kelud dari dalam kawah Gunung Kelud sehingga tak sampai menimbulkan letusan eksplosif. Dengan munculnya anak gunung Kelud, oto-

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 31


matis kawah Kelud menghilang dan menjadi wajah baru bagi Kelud. Lagi-lagi, peristiwa ini dikaitkan dengan dua peristiwa kehilangan besar bagi Indonesia atas meninggalnya Presiden Soeharto pada tahun 2008 dan Gus Dur pada tahun 2009. Februari lalu, Kelud berhasil menerbangkan anak gunung Kelud, meledakkannya di langit dan menyebarnya ke hampir seluruh Pulau Jawa. Kejadian ini dikaitkan dengan akan lengsernya pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan akan hadirnya pemimpin baru Indonesia.

Tak dapat dipungkiri, bencana alam yang bersifat katastropik memang memiliki daya ubah. Bukan hanya perubahan pada bentang alam, namun juga kesadaran manusia. Inilah barangkali yang membuat letusan gunung api kerap menjadi penanda akan hadirnya peristiwa besar di Nusantara. Akankah letusan gunung Kelud awal tahun ini menandai akan terpilihnya pemimpin besar yang dapat membawa perubahan untuk negeri? Akankah dengan terpilihnya Jokowi dan Jusuf Kalla menjawab akan pertanda alam

32 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

lewat kelud akan hadirnya perubahan besar negeri ini? Hanya waktu yang akan menjawab dan sejarah yang mencatat. Walaupun penjelasan akan kaitan kejadian alam letusan Gunung Kelud dengan hadirnya kejadian besar di Nusantara hanyalah ‘otak-atik-matuk’ berdasarkan kepercayan orang jawa kuno, percaya tidak percaya kejadian itu benar adanya. Sebagai masyarakat modern yang terpelajar tentunya tak harus mempercayainya namun wajib mengambil pelajaran yang alam ajarkan kepada manusia.


Galery Relasi sosial dalam pasar tradisional

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 33


Galery Aku Pikul

Kayuh Becak

Laris Manis

Relasi sosial antar pedagang dan pembeli terjadi ketiaka tawar-menawar. Menjadi kedekatan komunikasi tersendiri antar personal. hingga harga disepakati kedua belah pihak. [] Foto-foto diambil dalam agnda Workshop Photograpy dengan tema: “Stimulasi Peran Pers Mahasiswa dalam Bingkai Photograpiâ€? yang dilaksanakan di STAIN Kediri 15 Desember 2013. 34 | Dáş˝DIKASI | Edisi VIII 2014


Mereka bekerja keras seperti ini bukan tidak berarti. Keringat yang mengucur merupakan jerih payah mereka dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tidak hanya itu, Mereka juga menghidupi anak istri di rumah. Dan kita selalu anggap remeh mereka. []

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 35


36 | DแบฝDIKASI | Edisi VIII 2014


SURVEI Partisipasi anda membantu kami

DEMI DEDIKASI YANG LEBIH BAIK Kebutuhan dan harapan mahasiswa akan informasi terus berubah. Dalam rangka memuaskan pembaca, majalah DẽDIKASI terus berupaya untuk memperbaiki diri dan menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan dan harapan pembaca.

@LPM_DeDIKASI

LPM DeDIKASI

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 37


Artikel

Desa-ku maju, Karyaku untukmu Semangat perjuangan ku wujud kita bersatu Sejenak melihat kata-kata di atas, mungkin itu kata yang tepat bagi masyarakat kabupaten kediri.

Assalamualaikum wr, wb, Salam silaturrahim dan semangat juang, dan salam pemuda.

Oleh Munir

S

esaat ketika bencana. Sebagai pengingat saudara dan sahabatsahabat ku seperjuangan satu lembaga stain kediri, bahwa pada tanggal 13 malam 14 februari 2014, gunung kelud telah mencurahkan tenaganya untuk mengguncangkan daerah yang ada di sekitarnya. Fenomena yang terjadi itu adalah sebagai bentuk dari wujud ke ESA-an allah swt. Kita sebagai manusia, yang pada dasarnya di lahirkan kebumi tidak lain adalah sebagai mahluk paling sempurna dari pada mahluk ciptaan lainnya. Sehingga esensi eksistensinya sebagai khalifah menjadi fundamental un-

tuk mengelola alam beserta isinya serta memanfaatkan. Dewasa ini, beberapa fenomena yang muncul dimana-mana dan itu di pertontonkan di keramaian masyarakat sangat fariatif, salah satunya adalah. satu, pergaulan, kekerasan, dan tindakan tindakan yang tidak etis yang tidak sepantasnya ter-publikasikan di tengah moderenisai yang selalu dianggap itu adalah suatu yang lumrah. Dua, Pertengkaran disana-sini terjadi, adanya perselisihan yang selalu berujung pada perpecahan sehingga menjadi momok yang menakutkan. Kondisi demikian menjadi pemicu adanya sebuah ben-

38 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

cana-bencana yang itu adalah wujud dari ketentuan tuhan yang maha Esa. Pada dasarnya kejadiandemi kejadian yang muncul di Negeri kita ini sangat memprihatinkan, walaupun pada dasarnya kehadiran fenomena alam itu tidak di inginkan scara lahiriah oleh manusia seisi dunia ini. Selain gunung kelud yang ada di kabupaten Kediri, ada beberapa gunung lain yang bersamaan waktu nya dalam satu periode, gunung sinabung di propinsi sumatera kepulauan riau dan gunung selamet yang ada di propinsi jawa tengah.

Pembelajaran


Pembelajaran demi pembelajaran pasca teradinya fenomena gunung tersebut telah secara alamiah memberikan sebuah kesadarankesadaran yang lebih, baik secara batiniah maupun yang fisik. Secara batiniah, kesadaran yang di bentuk masarakat setelah kehadiran fenomena alam bulan februari, menjadi pemicu lebih semangat lagi dalam membangkitakan kodrat jiwa manusia secara individ dan mennyluruh. Dalam hal fisik, kini bangunan yang di kelola untuk mengembalikan kebutuhan tingat ekonomi sangat beragam, mulai dari aktifitasaktifitas kecil dan rekonstruksi wisata, pertanian yang secara hakiki sebenarnya menjadi perhatian lokal sampai pada tingkat regional, akan tetapi secara utuh masih belum dicapai. Selanjutnya ada yang namanya mahasisawa, dimana dia adalah seagai kaum yang mempunyai jiwa dan pe-

mikiaran yang progresif “Agen Of Change” , dengan arti bahwa pada haikikinya peran dan eksistensinya dalam sosial harus mampu memunculkan pemikiran baru. Sehingga dapat menghasilkan rancang bangun pemikiran dalam rangka pembangunan daerah yang positif. Birokrasi Kemudian adanya pembangunan demi pembangunan yang ada di kabupaten kediri, walaupun secara sikologis sosial masyarakat, ekonomi, politik dan agama masih terasa. Artinya masih banyak kendala-kendala yang sebenarnya perlu di selesaikan ditataran masyarakat sampai pada pemerintahan. Oleh karenanya skap atau upaya yang dilakukan pemerintah kediri dalam turut memperbaiki perekonomian masih bersifat tahap-setahap kini telah di lakukan, dengan tidak terlepas dari dukungan berbagai belahan elmenelmen yang berdiri di tengah

masyarakat. Kepedulian dan rasa solidaritas secara universal pada praktis nya, masyarakat secara umum perlu diberi apresiasi yang lebih, pasalnya ghirah yang dimiliki masyarakat dalam membangun aktivitas ekonomi masing-masing dan gotong royong yang sangat tinggi. Sebagai wujud tanggung jawab pemerintah pada linkungan dan sekaligus memperingati hari baru, tahun baru, awalan yang baru, pemerintah kediri telah mengadakan pesta budaya, hal ini dilakukan sebagai upaya kepedulian pemerintah untuk mengembalikan citra diri kediri serta keadaan ekonomi yang demikian kurang baik setelah terjadi bencana. Kegitan dan aktifitas lain yang bersifat membangun nama dan kebangitan Kediri, adalah sesuatu hal yang sudah seharusnya di lakukan oleh pemerintah kabupaten Kediri dan menjadi kewajiban pemerintahan di atas-nya. Dalam ayat suci al-qur’an dijelaskan, dan mengandung kepastian yang sudah tertulis di dalam kitab suci… Pada hari bumi dan bergoncangan, dan menjadilah-itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan “Qs. Al-Muzammil”

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 39


A Y A BAH IK L A B DI A Y N T A M NIK CM 7 Oleh Fudhoh

D

alam era modern seperti ini khususnya bagi masyarakat tentunya sangat penting untuk menjaga kesehatan terlebih dengan menjaga lingkungan yang bersih dan terhindar dari segala hal yang menyebabkan penyakit, apalagi pada saat ini banyak persoalanpersoalan yang tidak disadari oleh masyarakat luas tentang

bahaya-bahaya yang mereka lakukan tanpa memikirkan akibatnya. Salah satunya hal terkecil yang mungkin masih di remehkan banyak kalangan masyarakat adalah merokok, dalam kenyataannya sekarang merokok bukan lagi hal yang tabu ataupun larangan melainkan sudah menjadi marak dan di lakukan oleh banyak kalangan mulai dari anak-

40 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

anak sampai orang dewasa, merokok merupakan suatu hal yang menjadi keharusan bagi perokok dapat dikatakan sudah menjadi suatu kebutuhan setiap hari. Padahal semua perokok pastinya mengetahui apa saja bahaya merokok. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan keinginan mereka untuk berhenti. Seperti yang diketahui bahwa


merokok mengandung banyak bahan kimia yang dapat merusak tubuh. Dalam arti luas pembuatan rokok memang membantu para pekerja untuk perekonomian mereka yang kurang yaitu dengan tujuan untuk mengurangi pengangguran yang sekarang ini semakin meningkat, hal itu terbukti karena pabrik rokok menyumbang dana pajak terbesar. Di kota-kota merokok pun sudah menjadi kegemaran baik pria maupun wanita, hal tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti di lingkungan masyarakat dan orang-orang yang ada di pinggir jalan, kebanyakan orang mengonsumsi rokok tanpa memperdulikan bahaya yang ditimbulkan karena kandungan racun yang ada di dalamnya yang dapat menyebabkan kesehatan kita terganggu terutama asapnya. Asap rokok sangat mengganggu banyak orang terutama di tempat umum dan sekitarnya karena asap rokok bisa menimbulkan penyakit terhadap orang yang menghirupnya, akan tetapi saat ini kesadaran masyarakat akan bahaya rokok masih kurang di pedulikan. Pada dasarnya rokok

adalah silinder yang terbuat dari kertas berukuran panjang sekitar 70 mm hingga 120 mm atau setara dengan 7 cm yang berdiameter sekitar 10 mm dan berisi daun tembakau yang telah di cacah yang mengandung 8 hingga 20 mg nikotin, setelah dibakar sekitar 25 persen nikotin akan masuk ke dalam sirkulasi darah dan dalam waktu 15 detik akan sampai ke otak manusia. Tidak hanya nikotin kandungan rokok lainnya juga sangat membahayakan bagi tubuh seperti Tar (43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker), karbon monoksida (gas beracun yang dikeluarkan oleh kendaraaan dan apabila kadar karbon monoksida di dalam tubuh melebihi 60 persen maka dapat menyebabkan kematian), heroin, amfetamin, bahan radioaktif, zat seperti benxopyrene sejenis policyclic aromatic hydrocarbon sebagai pencetus awal kejadian kanker, bahan-bahan yang di gunakan di dalam cat,pencuci lantai dan lain sebagainya. Seperti yang diketahui bahwa jika setiap seorang menyalakan sebatang rokok maka setiap kali pula seseorang tersebut akan terkena lebih dari 4.000 bahan kimia yang

membahayakan bagi kesehatannya. Merokok memang sudah menjadi kebiasaan bahkan sebuah kebutuhan bagi perokok meskipun telah mkengetahui dampak negatif dari rokok bagi kehidupan terutama kesehatan tubuh mereka, alasan kebanyakan orang yang mulai mengonsumsi rokok didalam kehidupannya adalah karena hidup dalam lingkungan perokok aktif dan dengan merokok seseorang dapat merasa lebih santai atau enjoy disaatsaat stress. Sebagian perokok akan mengajak orang lain disekitarnya untuk ikut merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya sebagian juga dengan sengaja merokok di tempat umum supaya terjebak dalam ketagihan asap rokok yang buruk yang dihembuskan dan dapat terhirup orang lain sehingga orang lain pun akan ikut terkena penyakit, bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Mereka akan lebih mudah terkena penyakit sperti kanker, penyakit jantung, paru-paru dan penyakit lainnya yang mematikan. Mereka yang dikelilingi oleh asap rokok akan lebih cepat meninggal jika diband-

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 41


ingkan dengan mereka yang hidup dengan udara bersih. Tetapi dari penjelasan diatas merokok maupun rokok itu sendiri juga mempunyai keuntungan seperti memberikan lapangan kerja buruh pabrik rokok dan petani tembakau maupun pedagang asongan serta sangat menguntungkan bagi pemerintah untuk membayar sektor pajak dan cukai, keuntungan dari merokok pun bisa menolong manusia dari terkaman parkinson yakni sindrom yang membuat organ tubuh bergetar dan susah dikontrol, sebab di dalam rokok terdapat nikotin yang dapat menghambat berkurangnya sel-sel otak yang mengakibatkan gangguan pada syaraf. Disisi lain dari merokok maupun rokok itu sendiri juga mempunyai kerugian antara lain dapat mengganggu kenyamanan orang yang ada di sekitarnya serta menimbulkan penyakit seperti kanker, gangguan jantung, asma, gangguan kehamilan, impotensi bagi para penggunanya maupun orang yang ada di sekitarnya karena perokok pasif akan menutup kemungkinan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat

rokok daripada perokok aktif, karena perokok pasif adalah mereka yang menghisap sisa-sisa asap hasil pembakaran dari rikok tersebut, selain itu merokok juga akan menyebabkan pemborosan bagi penggunanya dan masih banyak lagi kerugian-kerugian merokok yang seharusnya lebih di pedulikan oleh masyarakat maupun perokok aktif. Bahaya merokok tidak hanya akan dirasakan oleh perokok maupun bukan merokok melainkan juga lingkungan, tidak banyak yang tahu bahaya rokok terhadap lingkungan sekitar, bisa dikatakan rokok adalah bahan yang merugikan bagi lingkungan mulai dari proses pembuatan sampai setelah dihisap oleh para perokok diantaranya penanaman tembakau di pangan untuk kebutuhan hidup masyarakat, proses pengolahannya yang membutuhkan banyak sumber daya seperti pohon sebagai kertas penggulungnya karena pohon yang seharusnya memiliki efisiensi tinggi dalam menyaring udara malah ditebang dan digunakan dalam industri rokok yang turut menyumbangkan polusi udara apalagi di lingkungan sekitar.

42 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

Saat rokok habis dihisab, perokok dengan mudah akan membuang puntung rokok sembarangan, padahal puntung rokokn tidak mudah terurai meskipun rokok hanya berupa kertas dan daun kering tembakau, karena pada kenyataannya puntung rokok bukan hanya sekedar kertas dan daun kering melainkan yang harus lebih diperhatikan adalah bahan kimia yang terkandung di dalamnya akan meracuni tempat dimana puntung rokok itu dibuang. Misalnya saja apabila dibuang di perairan maka bahan yang beracun tadi akan mudah terlarut dalam air dan meracuni organisme yang ada di dalamnya sedangkan apabila di buang ke tanah bahan racun tersebut akan meresap ke tanah dan mencemarinya. Sehingga kemungkinan akan butuh waktu lama untuk bahan kimia tersebut dapat terurai, namun apabila puntung rokok tetap dibuang ke tanah dan lama untuk mengurai maka akibatnya tanaman-tanaman akan sulit tumbuh di atasnya karena tanahnya menjadi tandus. Jadi dapat dikatakan bahwa merokok merupakan kegiatan yang sia-sia yang dilakukan manusia yang men-


gurbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, persepsi positif dan lain sebagainya. Kita juga bisa melihat bahwa rokok membawa dampak buruk bagi lingkungan disekitar kita. Alangkah baiknya jika kita sebagai perokok aktif juga memperhatikan betapa pentingnya untuk membiasakan diri kita membuang puntung rokok pada tempatnya dan tidak membuang puntung rokok disembarangan tempat selain untuk mengurangi dampak bagi lingkungan disekitar kita baik secara langsung (mengurangi resiko terjadinya kebakaran akibat puntung rokok yang belum mati) ataupun secara tidak langsung (akibat sulitnya puntung rokok untuk menguraikannya.[]

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 43


Artikel

49

SETELAH TAHUN

- M. Ariful Anam

Awalnya adalah operasi militer. Pada dini hari 1 Oktober 1965 segerombol pasukan pimpinan Letkol Untung menculik dan membunuh bebarapa Jenderal. Meski bukan organisasi semimiliter, Parati Komunis Indonesia (PKI) dituduh sebagai dalangnya. Ujungnya: terjadi pembantaian massal terhadap orangorang yang dianggap PKI. Peristiwa itu disebut Gerakan 30 September (G 30 S) – kini tanpa embel-embel PKI dibelakangnya – atau Soekarno menyebutnya GESTOK (Gerakan Satu Oktober). 49 tahu lalu, peristiwa itu terjadi. Tapi, luka masa silam itu mungkin belum bisa tersembuhkan. Jangankan mencari pelaku yang harus diadili, simpang siur sejarah masih menjadi satu problem. Dokumendokumen prahara 1965 masih disegel di ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia). Ala-

44 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

sannya, terganjal TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966. Lalu siapa yang bertanggung jawab atas pembantaian ratusan ribu jiwa selama 1965-1966. Belum lagi yang ditahan tanpa diadili selama puluhan tahun di Pulau Buru. Begitu penting dokumen itu, hingga harus dirahasiakan sampai saat ini. Arsip “terlarang” itu berisi data organisasi afiliasi PKI, nama-nama tokoh PKI, dokumen sidingsidan Mahkamah Militer Luar Biasa, foto kopi hasil visum para Jenderal yang dibuang di Lubang Buaya, Jakarta Timur, termasuk gerakan pembasmiannya. Pro kontra terus muncul. Meski di beberapa negara yang memilki dokumen terkait prahara 1965 semacam Amerika Serikat, , dapat diakses oleh khalayak umum. Di Indonesia? Agaknya masih belum jelas, kapan rahasia sejarah itu akan diungkap secara


blak-blakan. Menurut sejarawan, Baskara T Wardana, yang dikutip dari berita Kompas, 2 September 2014, pembukaan arsip-arsip adalah satu cara mengakui ada luka yang harus disembuhkan. Sudah saatnya Bangsa Indonesia terbuka terhadap masa lalunya sendiri. Mungkinkah ada kepentingan politis?. Pemerintah dinilai khawatir pengungkapan arsip itu akan menguak rahasia pihak-pihak tertentu. Jelas, orang-orang yang terlibat langsung peristiwa tersebut banyak yang masih hidup. Entah di pihak otoritas saat itu atau korban.

Marxime-Leninisme. Apalagi berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, arsip rahasia apapun bisa dibuka setelah 25 tahun. Tapi kenyataannya, tumpukan dokumen itu masih tertutup rapat di gedung ANRI.

Memang, arsip adalah memori kolektif bangsa dan sudah semestinya dimanfaatkan masyarakat umum. Tapi, dalam upaya untuk menyusun sejarah secara faktual dengan itu pun tidak cukup. Dibutuhkan berbagai pandangan, termasuk perspektif para korban. Pengumpulan informasi sebanyak-banyaknya membantu Keharusan Meluruskan Seja- analisis sejarah secara konferrah ehensip. Karena selama orde baru, sejarah G 30S masih Suatu ketika ANRI pernah sangat timpang dan sarat kemelakukan uji kepentingan pentingan. publik. Hasilnya masih terjadi pro dan kontra. Banyak kalan- Keruntuhan rejim Suharto gan sejarawan, peneliti, dan pada 1998 memberikan seLembaga Swadaya Masyara- dikit cahaya terang. Usaha kat meminta untuk dibuka. meluruskan sejarah 1965 Langkah itu dianggap sebagai menggeliat. Dari mulai bukubentuk upaya pelurusan seja- buku ilmiah, memoar, video rah dan rekonsoliasi. Namun, documenter semakin melengsebagian institusi pemerintah kapi kepingan sejarah yang seperti Kejaksaan, Kepolisian, sempat hilang selama 32 tadan TNI cenderung menolak. hun. Meski masih jauh faktualitas yang sesungguhnya, tapi Sebenarnya jika mengacu bangsa Indonesia diberikan pada TAP MPRS Nomor XXV/ ruang luas untuk terus mengMPRS/1966, tidak disebutgali masa lalunya. Kini tinggal kan secara eksplisit tentang menunggu gebrakan pemerperahasiaan arsip. Ketepan intah baru untuk menyusun itu hanya berisi pembubaran sejarah nasional Indonesia PKI dan pelarangan paham tanpa adanya intervensi poli-

tis maupun ideologis. Perspektif Sejarah 65 Pasca Reformasi Kejadiannya sungguh sangat cepat. Operasi militer 1 Oktober 1965 menyisakan segepok pertaannya. Kali ini bukan hanya, siapa dalang di balik penculikan sejumlah perwira. Tapi, pembunuhan massal pasca 1 Oktober itu. Siapa dalangnya?. Menurut Barkara T. Wardana dalam bukunya Bung Karno Menggugat! Dari Marhaen, CIA, Pembunuhan Massal, hingga G30S tak terlalu sulit menemukan dalang pembantaian yang memakan ratusan ribu orang itu, khususnya di tingkat nasional. Faktanya: pembunuhan terjadi minggu ketiga Oktober di Jawa Tengah, November di Jawa Timur dan Desember di Bali dan selanjutnya di tempat lain menunjukkan, pembunuhan tidak terjadi spontan dan serempak. Terkesan ada koordinasi dan provokasi. Hal ini dikuatkan oleh perwira RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), Sarwo Edhi Wibowo, mertua presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang memang pernah memimpin dan mengkoordinir operasi penumpasan PKI dan yang dianggap simpatisannya. Tentara tak sendirian. Mereka mempersenjatai kaum santri,

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 45


mahasiswa, dan orang-orang anti-PKI untuk turut membantu melakukan aksi penjagalan. Korbannya kebanyakan adalah rakyat jelata yang jelas tidak ada sangkut pautnya dengan gerakan yang dipimpin Letkol Untung. Dari sudut pandang geopolitik internasional kala itu, beberapa sejarawan, termasuk Baskara menyakini ada keterlibatan Ameriak Serikat, khususnya CIA. Diduga CIA yang memberikan daftar orangorang komunis yang harus dibunuh. Hal itu pernah diulas dalam koran harian yang cukup terkenal di AS, yakni Washington Post edisi 21 Mei 1990. Baskara, dalam bukunya menjelaskan kendati markas besar CIA menyangkal, tapi Robert Martens, pada 1990 membenarkan tentang daftar itu. “ Mereka (AD) mungkin membunuh banyak orang, tangan saya sendiri mungkin berlumuran darah, tapi toh tidak semuanya jelek. Ada momen dimana seseorang harus ambil tindakan tegas pada saat-saat yang menentukan,” katanya dalam buku Bung Karno Menggugat! Dari Marhaen, CIA, Pembunuhan Massal, hingga G30S. Kepentingan AS jelas adalah ekonomi. David Ransom, jurnalis asal AS, telah menguraikan gamblang tentang kepentingan ekonomi AS di Indonesia dan keterlibatan-

nya pada 1965 dalam bukunya Mafia Berkeley dan Pembunuhan Massal di Indonesia. Sukarno, saat itu adalah momok bagi AS. Ketegasan presiden pertama Indonesia kepada AS membuat negeri Uncle Sam sulit menancapkan cengkeraman ekonomi di Indonesia. Maklum bagi AS, Indonesia the greatest prize (hadiah terbesar) dari Tuhan di Asia Tenggara. Menjelang keruntuhan Sukarno, AS telah bergerak lewat universitas. Terbentuklah sebuah geng intelektual di bidang ekonomi bernama Mafia Berkeley. Tokohnya dari Indonesia seperti Soemitro Djojohadikoesoemo (ayah Prabowo Subianto), Ali Whardana, Emil Salim, Mohammad Sadli, Widjoyo Nitisastro, Soebroto, Barli Halim, dan Soedjatmoko. Dari pihak AS seperti Guy Pauker, George Kahin, John Howard, Harris, Glassburner. Mereka bertugas mencekoki mahasiswa Indonesia dengan konsep liberalisme ala AS. Pada gilirannya mahasiswa-mahasiswa itulah yang menjadi motor dalam proses kejatuhan Sukarno dan tentunya ikut terlibat dalam aksi pembantaian PKI. Pada masa Suharto, geng ekonom inilah yang membawa Indonesia ke jurang liberalism ala AS. Akhirnya, paman Sam berhasil menancapkan Modern American Empire (Kerajaan Modern

46 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

Amerika) di Indonesia hingga kini. Kompleksitas peristiwa 1965 menjadi sebuah tantangan bagi generasi negara bangsa ini. “JAS MERAH, jangan lupakan sejarah,” begitu lekat kata Bung Karno itu pada masyarakat. Namun, apa jadinya jika sejarah itu sendiri palsu. Kenyataan masa lalu harus diungkap. Tujuannya bukan untuk mengorek luka lama dan saling menyalahkan satu sama lain. Tapi sebaliknya, untuk menyembuhkan dan mempersatukan. Bahwa kejujuran sejarah harus menjadi tiang pembangunan Indonesia masa depan, maka semua pengampu negara ini harus legowo untuk membuka tirai kekaburan sejarah Indonesia selama ini, khususnya tentang prahara kemanusiaan 1965. Tak ada larangan, bahkan ancaman seperti masa Orba. Saat itu, bacaan-bacaan kiri/ ke-PKI-an dibumihanguskan. Tercap sebagai bacaan larangan. Masa itu telah berlalu. Kini tidak sulit ditemui. Buku-buku, majalah, film documenter tentang G 30 S mudah untuk didapat. Banyak sejarawan mendedah sejarah 1965-66 secara terang-terangan bak tanpa hambatan. Kini tinggal rakyat Indonesia yang memutuskan untuk mau mengungkap sejarahnya atau tidak.


Resensi

JAWA 1000 NYAWA

Judul: Varian Masyarakat Islam Jawa Dalam Perdukunan: mitos social budaya dan pandangan masyrakat islam jawa terhadap praktek paranormal dalam perubahan dan perkembanganya. Karya: Dr. M. Dimyati Huda, M. Ag Penerbit:STAIN Kediri Press Tahun terbit : 2011 Halaman:132 “ Sudah barang tentu seorang muslim, tetapi Resensor : Wardatul husnia

saya bukanlah seorang muslim fanatik sebagaimana orang Aceh, kami orang Jawa dapat berjalan seiring dengan orang Kristen dan Budha, kami melihat kebenaran pada semua agama dan tidak hanya terbatas pada kepercayaan kami saja� . ( Benedict R.OG.Anderson: 2003: 4).

Cuplikan kalimat diatas merupakan kalimat yang mewakili beberapa kalimat pada Pena Pengantar dalam buku Varian Masyarakat Islam Jawa Dalam Perdukunan. Karya ini menjadi sebuah referensi yang cukup menarik untuk sebagian mahasiswa atau mereka yang sedang belajar tentang agama di Indonesia khususnya Jawa. Dalam setiap penelitianyapenulis mampu menggambarkan masyarakat Jawa terutama Masyarakat Blitar yang menjadi objek penelitia-

mya dengan mendetail. Tidak hanya dengan sudut pandang sosiologi, antropologi, theologis bahkan motivasi dan pemekiran kejawen sekaligus. Demikian pula disetiap penjabaranya Dr. Dimyati selalu menyertakan berbagai contoh, Buku ini terbagi atas tujuh bagian sub pembahasan, secara garis besar pembagian itu diantaranya: Bentuk kepercayaan dan budaya Masyarakat Jawa, sinkretisme budaya dan agama, budaya Masyarakat Islam Jawa, alasan masyarakat Is-

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 47


lam Jawa pergi kedukun (paranormal), Mitos dan varian Islam Jawa di tengah eksistensi paranormal, metode Islam Jawa dalam menyelesaikan persoalanya, rekontruksi varian budaya islam jawa dengan dukun dalam teori social. Masyarakat Jawa dalam beragama mempunyai kekhasan/keunikan tersendiri yang jarang ditemui diwilayah nusantara lainya. Dengan perkembangan IPTEKS ( ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni) yang semakin gencar seperti sekarang ini, masyarakat Jawa tetap eksis dengaan berbagai keunikanya, baik dari segi budaya, agama, tata krama, dan lain sebagainya. Dalam bidang agama masyarakat Jawa dibagi menjadi dua golongan besar, golongan yang menganut Islam murni (santri), golongan yang menganut Islam kejawen (agama jawi atau Islam abangan). Kebudayaan inilah yang kemudian melahirkan dua varian masyarakat Islam Jawa, yaitu santri dan abangan, yang dibedakan dengan taraf kesadaraan keislamanya. Hubungan islam dan budaya jawa dapat dikatakan sebagai kedua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan yang secara bersama-sama menentukan nilai mata uang tersebut. Pada satu sisi islam yang berkembang di jawa .

Sementara, pada sisi yang lain, budaya jawa makin dipercaya oleh khasanah islam. Maka dari itu, di sisi apapun Jawa dengan kebudayaanya tidak akan pernah mati. Tidak hanya Islam, masyarakat Jawa yang beragama lain juga menganut budaya Jawa dengan kepercayaan yang kuat, karena orang Jawa sendiri sudah mempunyai agama dari nenek moyang atau leluhurnya yaitu animism dan dinamisme. Agama Jawa atau kejawen adalah suatu kompleks keyakinan dan konsep-konsep HindhuBudha yang cenderung kearah mistik dan bercampur menjadi satu dengan unsur-unsur islam serta diakui sebagai agama islam. Kecenderungan kearah mistik tersebut, melahirkan kepercayaan terhadap kekuatan lain selain kekuatan Tuhan. Kepercayaan terhadap kekuatan dimaksud diantaranya adalah percaya terhadap roh, benda-benda pusaka, makam para tokoh, dan seorang tokoh yang dianggap dapat memberi berkah dalam kehidupan seseorang. Dengan kepercayaan seperti ini dalam penyelesaian masalahnya masyrakat jawa sering mendatangi seseorang yang mampu mengobati atau memberi jampi-jampi.

48 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

Orang yang didatagi inilah kemudian disebut sebagai dukun/paranormal. Wujud masyarakat islam Jawa dalam memegang budaya leluhur sebagai pegangan hidup adalah kebutuhan eksistensi paranormal sebagai tokoh masyarakat agama, dilestarikanya tradisi upacara selametan sebagai keseimbangan dalam kehidupan dan ziarah kubur sebagai bentuk doa, penghormatan, penghargaan atas jasa para nenek moyang yang telah tiada. Ketujuh elemen penelitian Dr. Dimyati ini, juga menyertakan pandangan islam, sebagaimana Islam memandang tradisi dan budaya jawa. Dalam study Dr. Dimyati menjelaskan bahwasanya tidak ada tuntunan agama yang mengharamkan tradisi jawa atau melarang melakukanya. Dengan arti lain, Islam adalah agama yang universal dalam memandang keadaan masyarakat jawa seperti ajaran Islam yang sesuai dengan tenpat dan waktunya, serta tradisi yang baik bisa dihukumi sah/boleh dilakukan. Jawa tidak bisa dipisahkan dengan agama pendatang sehingga sudah pasti jawa tidak hilang/mati. Jawa seperti punya seribu nyawa, masyarakatnya tidak bisa meninggalkan kebudayaanya sebagai hal yang sepele,


Orang jawa mempunyai filosofi yang dipegang kuatkuat dalam setiap ajaranya, seperti pandangan Sepi Ing pamrih, rame ing gawe. Karya Dr. Dimyati ini lebih banyak menyinggung kesakralan ajaran Jawa serta berbagai pantangan-pantangan yang disebutkan secara detail. Beliau meneliti bahwa di setiap peradaban, pendidikan Jawa selalu berupaya menemukan gagasan menjadi orang Jawa beradab, Orang Jawa dianggap sebagai sosok yang tahu tatanan (njawani). Buku ini sangat tepat jika digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa yang mendalami ilmu social. Tidak hanya itu, buku ini juga banyak pelajaran mistik Jawa, Ngalap berkah dan berbagai alasan masyarakat Jawa dalam mendatangi paranormal. Dr. Dimyati dalam penelitianya hanya mengambil masyarakat Kota Blitar yang menjadi objeknya, sehingga keterwakilan Jawa masih kecil, lebih terasa sebagian materi ada yang diulas berulang, seperti keadaan masyrakat Jawa yang terjadi menjadi 3 golongan agama dalam tingkat menjalankan syariat Islam yaitu Santri, priyai dan abangan.

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 49


Resensi

Judul Novel:Bumi Manusia Judul Resensi Novel :Bumi Manusia Pengarang:Pramoedya Ananta Toer Penerbit:Lentera Dipantara Tahun Terbit:2005 Kota Terbit:Jakarta Timur Jumlah Halaman:535 halaman Resensor : Halimah

Buah Manusia

N

ovel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu karya dari Tetralogi Buru yang ditulis ketika beliau dalam penjara pulau Buru. Penjara tak membuatnya berhenti berkarya. Baginya menulis adalah tugas pribadi dan nasional.Dan beliau konsekuen terhadap semua akibat yang diperoleh tak heran karyanya banyak yang dilarang,dibakar bahkan hingga dirinya masuk kedalam lingkaran jeruji besi. Dalam novel roman ini bercerita tentang kehidupan pemuda yang lingkungan hidupnya masih kental dengan aroma Belanda, Minke orang memanggilnya. Ia adalah pemuda berdarah priyayi yang selalu berusaha keluar dari sampul kejawaannya menuju manusia yang bebas dan merdeka yang pada sisi lain membelah jiwa ke-eropaan lantas dijadikan simbol dan kiblat dari pengetahuan dan peradaban. Sehingga ia tetap tau diri ketika berkunjung ke rumah Nyai Ontosoroh seorang pribumi yang menikah dengan Belanda kaya Raya. Dalam novel ini mengubah pola pikir kita tentang pernikahan wanita dengan Belanda kaya raya yang selalu dihormati orang karena kekayaannya, anggapan umum masyarakat pasti wanita tersebut pasti tak ubahnya seperti kacang yang lupa pada kulitnya, sombong karena bergelimang harta. Akan tetapi pada 50 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

novel ini nyai Ontosoroh tetaplah menjadi nyai pribumi yang anggun, tidak sekolah akan tetapi cerdas dalam banyak hal, seperti terlihat dalam percakapannya dengan Minke berikut,� lulus sekolah apa mama (nyai Ontosoroh) dulu ?. sekolah? Ia menggelengkan kepala.seingatku belum pernah,�jawabnya. Mana mungkin? mama bicara, membaca mungkin juga menulis Belanda. Mana bisa tanpa sekolah?. Apa salahnya? Hidup bisa memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima,� jawab nyai. Nah dari percakapan tersebut kita bisa mengambil hikmah bahwasanya orang yang tidak bersekolah saja pandai, apalagi kita yang bersekolah saat ini setidaknya bisa lebih dari itu dan bukan hanya sekedar pandai. Dalam novel ini terkandung pula pesan Jean Marais : harus adil sejak dalam pikiran jangan ikut-ikutan jadi hakim tentang perkara yang tidak diketahui benar tidaknya. Dibalik karya yang menarik ini sudah menjadi sebuah kewajaran apabila terdapat kekurangan seperti banyaknya penggunaan istilah yang sukar dipahami,gaya bahasa dan adat yang ke Barat-baratan. Sebagai misal Onder Curateele, Boerderij Buintenzorg, Mevrouw, gundik, kecucukan dan sebagainya yang jarang kita dengar. []


Cerpen

Jasad tak Bertuan Oleh Zahro

J

jejeran pohon membatasi setiap jalan setapak. Disepanjang penghujung hanya batu kerikil yang memenuhi pandangan mataku. Jalan yang berkelok, naik turun menyadarkanku akan kehidupan. Menyadarkanku akan rasa sakit kakiku tergelincir senja itu, itulah ciptaan sang maha cinta untuk mengajari makhluknya. Tuuut... tuuut, suara pelan alat deteksi dari monitor memberi isyarat kehidupan untukku. Mata berkedip-kedip mencoba menata bayangan kabur yang ku tatap, hingga aku menemukan dua sosok yang tercengang, yang satu duduk diatas kursi roda dengan penuh keharuan. Pipinya menuai air mata penantian dan terekam olehku suara lirih dari kedua katup bibirnya berucab hamdalah

berkali-kali. Oh tuhan apa yang terjadi, tanyaku heran dalam hati. “ayah.. ibu menemuiku tadi, dia mengajakku berjalan hingga senja diatas jalan setapak berbatu, dia terlihat senang namun bersedih setelah kakiku tergelincir.” Sedikit mimpi bersama ibu kandungku yang telah lama meninggal, mungkin saat itu aku berumur 10 thun. Ternyata ungkapanku tadi membuat ayah resah. “Cepatlah sembuh nak , dan menikahlah..” seketika matanya berlinang kembali, calon menantupun yang berdiri gagah dibelakangnya terlalut juga, namun sekejap dia menghilang. Lima belas hari sudah badanku tak memberikan reaksi terhadap suatu rangsangan, alias koma. Setelah sadar, hari demi hari Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 51


kondisiku terus membaik hingga aku diperbolehkan pulang. Kini aku tlah kembali menatap atap kamar tidurku. Warna hijau coklat dan oren menghiasi penuh dalam bayangan, mengantarkanku pada rasa kebahagiaan yang akan ku rasakan dalam waktu dekat ini. Janur-janur kuning akan segera melengkung didepan rumah. Ayah akan segera menikahkanku. Bayangan itu mengajak otakku terus menerawang jauh kembali pada satu tahun yang lalu, saat aku mengenal laki-laki itu. Sosok yang agamis, humoris, dan intelektual. Dialah Calon imam baruku setelah ayah. Awal pertemuan itu membuatku manatap hati yang kumiliki, setiap saat hanya kata, ‘benarkah aku mencintainnya..?, benarkah dia mencintaiku..?’. sikapnya selalu membuatku bertanya-tanya, hingga membuatku kesal. Ya sudahlah, egoku melerai. Awalnya, pertemuan itu menuai kejenuhan. Aku tak menyukai laki-laki itu, mungkin dari cara jalannya yang sedikit bungkuk, badannya pun agak kurus. Humoris penaik darah, sebutan itu untuknya. Karena, meskipun dia lucu tapi lagaknya selalu membuatku marah-marah, semua ucapannya menuai kontroversi bagiku, seperti mengajak debat yang berujung perang. Tapi entah mengapa, seiring aku mengenalnya lebih dekat, rasa benci itu menghilang berubah cinta. Kata detektif dahuloe, ‘geteng nyanding’. Sisi lain dari itu, mungkin karena sifat dan tingkahnya yang memberi kesan perhatian padaku, curi-curi pandanglah yang biasa dia tunjukkan. Aku juga sering mendapat curahan dari temanku tentangnya yang selalu menanyakan keadaanku, tapi dia tak pernah menanyakan perasaanku sama sekali. Satu bulan yang lalu, sebelum musibah kecelakaan ini terjadi, lebih tepatnya seusai 52 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

sholat isya’ keluarga kecilku, satu pesan bernomor baru menggetarkan hpku. ‘bolehkah aku menemui ayahmu..?’. disambung barisan bawah bertanda irfan, ah laki-laki humoris itu, kataku lirih. ‘untuk apa..?’, tanyaku sadis. “jangan kau anggap ini canda, dengan bismillah aku ingin melamarmu”, jawaban singkat itu membelenggu otakku, tiba-tiba ayah menepis pundakku. “delisa, ayah sudah mengerti, biarlah ibumu menyiapkan kedatangannya besok, balas saja kita akan menyambut...”. Besoknya keluarga irfan datang, memahamkan maksud kedatangannya. Setelah saling berbincang wajah Ayah agak terlihat cemberut. entah mengapa, keadaan ini membuat aku bertanya-tanya. “Jika kami sudah siap, pihak kami akan menjawabnya lain waktu”. Ayah akhiri pertemuan itu. Jauh dari kejadian yang belum terjadi, ayah sudah lebih dulu mengetahui. kelebihan yang ia miliki membuatnya terus berhati-hati. Indra keenamnya telah melekat sejak dirinya terlahir. Kali itu entah apa yang ia sembunyikan. Kesan ayah dengan keluarga irfan cukup baik, komunikasi dalam waktu singkat itu juga meninggalkan tawa. Namun mengapa jawaban ayah berarti menunda, akankah dia tak menyetujui. Tuju hari berlalu, entah apa yang disiapkan ayah pagi itu, terlihat sibuk seperti tak mau diganggu, namun lelahnya membuat aku menghampirinya. Belum sampai aku dihadapanya suara lirih ibu tiriku berbisik, “delisa, ayah tlah menyiapkan semua untukmu, berkemaslah, kita akan bertemu irfan untuk mengiyakan permintaannya”. bisikan itu tak membuat langkahku terhenti. Perlahan aku memberanikan diri bertanya, “ayah ikhlas..?” , terlihat jawabannya hanya dengan anggukan. “lalu mengapa waktu itu ayah men-


unda”, sambungku. “duduklah..” isyarat lisan dan tangannya bergerak. “ayah hanya belum sanggup berpisah dengan putriku ini. Namun apalah daya seorang ayah, kewajiban menjaga anak putrinya harus segera berpindah tangan, ini semua demi kebahagiaan seorang anak, bersiaplah”. Langkahku menurutinya. Pagi cerah itu mengiringi, burungburung memberi kesan selamat berbahagia untukku. Para sanak saudara berwajah bungah siap melepas kepergian ini, dengan rasa ini, restu orang tua serta ucapan salam meluncurkan roda mobil yang ayah kendalikan, mengantarkanku menemuinya. Setengah perjalanan tlah terlalui, dengan berpegang setir ayah berkata, “jangan lupa berdzikir”, ingatkan ayah sekali. Terlihat belum jenak ayah berkata, truk beroda besar melaju kencang menindas mobil kluargaku. Sunggung tragis, Ibu tiriku bersama adikadikku tak tertolong saat itu, meninggalkanku dan ayah untuk selamanya. Kini Ayah berkursi roda, karena kakinya tak sempurna lagi, sedangkan aku kala itu mengalami koma selama lima belas hari, sungguh mengenaskan. Segera aku tutup kenangan itu, dengan bunga tidur malam ini. Keesokan harinya, diatas makam adik dan kedua ibuku, ayah berkata padaku, ”putriku, tiga hari lagi ayah tak bisa melihatmu terus berada disisiku, kau akan segera menikah, irfan sudah lama meminta dirimu dari ayah. ayah hanya ingin berpesan, jadilah istri yang patuh seperti patuhmu pada ibu dan ayahmu, dan ayah mohon maaf jika didikan ayah kurang..”. belum selesai bertutur air mata terus berlinang hingga dudukku bersimpuh pada kursi rodanya, aku tersedu-sedu. ”Doa restu untukmu putriku”, sambungnya. Hari penantian tlah tiba, acara pernika-

hanku terasa begitu indah, sekali dalam kehidupan aku rasakan ini. Namun, waktu pun berlalu, hingga mengajakku usaikan acara itu, menjadikan malamnya sebagai bulan madu, bagi suami istri yang baru. Pada ranjang yang penuh hias, kepalaku bersandar tepat diatas bahunya, masih dengan baju pengantin. Tak kuasa menahan, kepalaku berpindah diatas pangkuannya. Dia membelai rambutku hingga aku berkata,”semoga sang maha cinta mempersatukan kita disana”, ungkapanku memaksa keluar. Saat itulah ragaku berpisah, aku hanya mampu mendengar dia berbicara tanpa sanggup membalasnya, komunikasi suamiku hanya berteman jasad. “delisa, istiku, bangunlah..”, dengan suaranya dia memaksaku untuk menatapnya, namun langit malam tlah menyaksikan, banwa jasadku sudah tak bertuan. Tangisan suamiku mulai pecah setelah dia memeriksa denyut nadiku. Tangisan seorang kekasih yang benar-benar mencintaiku. Esok harinya tinggallah irfan duduk disampingku, tepat didekat nisanku. Diatas gundukan tanah tempat tidurku dia berkata, “ketika kita tlah bersama didunia, tak akan menjadi penentu bahwa kita untuk selamanya. meskipun tuan jasadmu tlah berpisah, seperti harapanmu aku juga ingin dipersatukan disana”. Tuju langkah kaki irfan menigalkanku, aku mulai merasa ketakutan. Sosok yang tidak pernah aku kenali mengampiri, dia bertanya dengan suara menggelegar, dengan awal kata, ’Man..?’. bersambung...

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 53


Cinta sang Maha Cinta Oleh Robi’ah Al-Adawiyah

Dengan kekuatan do’a aku dapat melewati batu cobaan Aku tahu Do’a mu senantisa mengiringi langkah demi langkah kecilku Di jauh sana gapailah angan dan mimpi-mimpi mu Pergilah… pergi.. !!! Berlayarlah terlebih dahulu.. Karena kapal ini akan tenggelam jika kita lalui berdua Pergilah… aku akan bersabar menantimu Menantimu membawa kapal yang besar untuk kita berlayar bersama Mengarungi lautan kebahagian bersama untuk seratus taun lagi Jika bumi tak meridhai kita aku tahu yang dilangit meridlai kita kelak Jika di bumi aku tidak akan pernah bisa memelukmu maka di ruang dan waktu yang berbeda aku akan memelukmu selamanya. TOPENG Wajah yang bertopeng wajah umat dengan flek-flek hitam Alangkah bangganya wajah kita dijadikan budak syetan Hidung yang suka mencium aroma wewangian dunia Hidung yang menafaskan ciuman yang tersirnarkan dari kemesraan ciuman yang hakiki di singgasana-Mu… Tangan-tangan yang telah merampas makanan-makanan kefakiran memaksa hati kita untuk dijadikan tanggungan liar nafsu kita merobek-robek pakaian pengantin yang bermahkotakan riasan indah para muslimah 54 | DẽDIKASI | Edisi VIII 2014

SYAIR KIDUNG KEHIDUPAN OLEH: Selvina Maharani Terbanglah elang-elang kecilku Terbanglah, menggapai mimpimu Kepakkan sayap-sayap indahmu Kelak kau menuju singgasanamu Melalang buanalah mengejar mimpi Jangalah tunda kesempatan yang tersisa Pergi dan jejakkan kakimu Menorehkan cita yang kau tuju Kini waktu terus melaju Membawa bulir-bulir tetes keringatmu Kau tetap melangkah bersiul riang Menyanyikan, syair kidung kehidupan Melangkahlah sahabatku... Torehkan goresan pena di jengkal langkahmu Oh, jangan tunggu aku.. Tiada satupun dalil Tuhan yang menghendaki suatu pekerjaanpun tertunda Tiada berguna menoleh kebelakang Di dalam sebuah episode kehidupanmu Kelak kan kau temui berbagai macam peringai mahluk-nya.. Ketika orang lain meremehkan usahamu Jangan kau bersembunyi darinya Persilahkan ia masuk di dalam kotak kecil pada dirimu “hatimu” Dengan sehangat sinar mentari pagi Seperti sesejuk embun menyapamu Ketika semua gelap Segala usaha dan daya telah kau lakukan Ketika Kerja keras hingga hingga kaki merasa jadi tangan Dan tangan terasa menjadi kaki Namun, hasil dan mimpi tak kunjung bersemi Semua usaha terasa sia-sia


Si Gagah Singgah Sana Oleh: Zahro/PBA

Clekitan

Dukungan itu mengangkatmu Suara itu menggendongmu Mengarak bersama garudaku Menuju singgah sanamu STAIN Kediri tahun depan jadi UIN ? UINsyaallah tahun-tahun depannya Adanya telah merubah Pada niat tikus beruban hitam Selamat datang mahasiswa baru STAIN Mengerogoti sampai muaranya Aset baru bertambah timbang kemarin bertambah Intisari yang dibawah tetaplah kelam Akhirnya STAIN punya Taman Tidakkah kau mendengar Bisa disebut taman ? Tangisan sibusung lapar Pohon-pohon kampus ditebang Terdengar begitu nanar program penghijauan kampus Tertindas kelakuanmu yang kekar Hai si gagah singgah sana Website STAIN gitu-gitu aja Dengarlah semut berbicara Admin ndak punya inisiatif buat ngisi Memang singgahmu ternama STAIN Kediri Kebut jadi UIN Hingga hukum terjual perdana Eksistensi menyalip esensi Namun apa boleh dikata Tikus tetaplah tikus singgah sana Kekerasan di Kampus harus di hentikan Wahai si gagah singgah sana negriku ini Budaya Otot lebih unggul dari Otak Ingatkah... Pilihan kala itu timbulkan orasi Hingga menuai kontroversi Akankah terus berkorupsi Menjajahi belantara indonesiaku ini Wahai si gagah singgah sana negriku ini kritik dan saran anda Ingatlah.. sangat menbantu kami Aku hanya ingin berbagi hati , meski sekedar komen Untuk bumi kita pertiwi Jangan berbangga jadi tikus masa kini maupun twit dari akun Karena tak akan pernah luntur, media sosial. Follow Us kepalan tangan para pemuda pemudi. on Facebook and Twitter.

Edisi VIII 2014 | DẽDIKASI | 55


56 | DแบฝDIKASI | Edisi VIII 2014


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.