Community Hub Masjid Besar di Coblong
Laporan Perancangan Arsitektur AR-4099 Studio Tugas Akhir Muh Yusuf (15216018) Pembimbing : Dr.-Ing. Andry Widyowijatnoko, ST,MT PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI 2021
Community Hub Masjid Besar di Coblong
Muh Yusuf 15216018
Menyetujui 31 Mei 2021
Pembimbing, TELAH DISETUJUI DOSEN PEMBIMBING
Dr.-Ing. Andry Widyowijatnoko, ST,MT
Daftar Isi PENDAHULUAN
5
1. Latar Belakang Proyek
6
2. Tujuan Proyek
6
3. Deskripsi Umum Proyek
6
KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, STUDI PRESEDEN
7
1. Kajian Pengguna dan Kegiatannya
8
2. Analisis Makro Tapak
10
3. Analisis Mikro Tapak
11
4. Studi Preseden
12
PEMROGRAMAN PROYEK
13
1. Visi Proyek
14
2. Tujuan Perancangan
14
3. Rumusan Isu-isu Utama Perancangan
14
4. Program Ruang
15
KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
16
1. Konsep Dasar Rancangan
17
2. Strategi Komposisi Bentuk 2D dan 3D
18
3. Strategi Pengorganisasian Ruang
18
4. Strategi Gubahan Spasial
19
5. Strategi Selubung Bangunan
20
6. Strategi dalam Merespons Isu-Isu konteks tapak
21
7. Strategi Integrasi Sistem dalam Rancangan
22
PRA RANCANGAN
25
1. Gambar-Gambar Proyeksi Ortogonal 2. Gambar-Gambar Perspektif Kawasan, Eksterior dan Interior
4
Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Proyek Deskripsi Umum 5
Latar Belakang
Tujuan Proyek
Manusia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat memerlukan norma, tatanan, dan aturan yang dapat diterima dan disepakati bersama. Agama kemudian hadir di tengah masyarakat menjadi salah satu jawaban dalam memenuhi nilai-nilai tersebut. Indonesia memiliki 6 agama yang diakui salah satunya adalah Islam.
Dengan semangat redefinisi dalam mewujudkan masjid yang mampu menjadi community hub, tujuan dari proyek ini adalah:
Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kota Bandung pada tahun 2018, penduduk yang tinggal di Kecamatan Coblong berjumlah 113.890 jiwa. Sekitar 93,8% atau sebanyak 106.198 jiwa penduduk Kecamatan Coblong memeluk agama Islam. Dalam menjaga nilai-nilai Islam yang ada pada masyarakat dan membatasi pergeseran nilai-nilai yang dapat menimbulkan kekacauan diperlukan fasilitas publik yang dapat mewadahi proses tersebut, salah satunya adalah masjid. Di sisi lain, masjid yang umumnya berkembang di lingkungan dengan kebudayaan yang heterogen dan lingkungan Islam yang tidak kental, kegiatannya didominasi oleh fungsi ibadah dan hanya sedikit masjid yang dapat diakses selama 24 jam. Hal ini diindikasikan dengan aktivitas Masjid yang hanya ramai pada saat pelaksanaan ibadah ritual (salat fardu), salat Jumat, dan hari raya saja. Selain itu, masjid kemudian jarang digunakan dan menjadi sepi.
• Menyediakan pusat kegiatan ibadah umat muslim masyarakat Coblong • Menghadirkan ruang kegiatan komunitas Coblong • Menjadi bagian layanan Pemerintah terhadap masyarakat Coblong, terutama pada bidang keagamaan
Deskripsi Umum • Pemrakarsa • Fungsi • Lokasi Proyek • Luas Lahan
: Pemerintah Kecamatan Coblong (fiktif) : Masjid : Jalan Tubagus Ismail Raya No.35, Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat : 11.000 m2
Masjid yang hadir sebagai ruang komunal dapat menjadi tempat bertukarnya pikiran dan terus dibahasnya nilai-nilai keislaman. Dengan pendekatan yang lebih terbuka terhadap seluruh golongan, ruang ini kemudian dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan berkembang menjadi pusat komunitas baru. Dengan pengelolaan dan pengawasan di bawah pemerintah langsung kemudian dapat mengawasi nilai-nilai dan stigma negatif yang berkembang terkait keagamaan. Untuk menciptakan masjid sebagai community hub baru, diperlukan upaya redefinisi fungsi masjid, upaya dalam melepas fungsi ibadah pada masjid yang terlalu kuat, kemudian mengembalikan posisinya sebagai pusat sosial dan kebudayaan seperti awal mula keberadaan masjid
6
Kajian Fungsional, Analisis Tapak, Studi Preseden Kajian Pengguna dan Kegiatannya Analisis Makro Tapak Analisis Mikro Tapak Studi Preseden 7
Kajian Pengguna dan Kegiatannya Masjid yang dihadirkan sebagai community hub, akan memfokuskan penggunanya pada tujuan mereka berkunjung ke bangunan ini. Tujuan pengguna kemudian dikategorikan menjadi 3, yaitu: Karakteristik
Perilaku
Kegiatan
Jamaah Masjid
Masyarakat Umum
Kehadiran di masjid didorong
Perkara terkait ibadah (salat,
oleh waktu pelaksanaan salat wajib
membaca alquran, Itikaf, kajian dan
Ibadah
Pengguna
Mahasiswa
Kehadiran didorong waktu luang di sela-sela perkuliahan
Anak-anak
Kehadiran tergantung oleh fitur
lain-lain), istirahat setelah salat, Interaksi sosial, diskusi, edukasi pengetahuan Islam
edukasi yang disediakan pengelola
Fasilitas Komunitas
Layanan Pemerintah
Imam salat dan Muadzin
Laki-laki
Memerlukan akses ke ruangan
Memimpin kegiatan ibadah ritual
Balig
yang berhubungan dengan
salat
pelaksanaan salat, misal : sound system, ruang tunggu azan-iqamat Pengelola Masjid
Pengunjung
Laki-laki
Didasarkan pada kontrak dan
Mengurus administrasi,
Wanita
hubungan kerja yang terikat
operasional dan perawatan
Dewasa
dengannya
bangunan
Semua kalangan
Menghabiskan waktu di
Menggunakan fasilitas di
lingkungan masjid untuk memenuhi
lingkungan masjid
kepuasan subjektif
Kelompok/Organisasi dari
Tergantung
Menggunakan/menyewa fasilitas
Aktivitas insidental (basar,
pihak luar masjid
kelompok/organisasi
di lingkungan masjid untuk
talkshow dan lain-lain) dan aktivitas
kepentingan/tujuan kelompok
rutin (kajian setiap pekan, latihan bela diri dan lain-lain)
8
Kajian Pengguna dan Kegiatannya Masjid dengan multidimensi fungsi serta ruang masjid yang sifatnya spasial temporal dipengaruhi salat 5 waktu, mengakibatkan pengunjung memiliki beberapa tujuan atau tujuan yang berubah seiring dengan berjalannya kondisi waktu. Pada waktu tertentu saat dilaksanakan salat yang sifatnya insidental dengan kapasitas yang besar seperti salat Jumat dan salat Id akan memerlukan ruang salat tambahan karena jumlah ruang salat tidak memenuhi. Sehingga beberapa ruang dalam lingkungan masjid akan dibuka menjadi ruang salat selama masih memenuhi persyaratan diterimanya salat. Selain waktu di atas, kegiatan di lingkungan masjid akan menyesuaikan dengan fitur yang ada di dalam lingkungan masjid seperti perniagaan, diskusi dan lain-lain. Ruang salat sendiri akan menjadi ruang profan ditunjukkan digunakannya ruang tersebut untuk keperluan publik seperti tidur siang, diskusi dan lain-lain meskipun masih terdapat kegiatan ibadah seperti membaca alquran, zikir mengingat Allah SWT. Ruang salat terkadang berubah fungsi menjadi ruang diskusi, seminar, talkshow tergantung dari pihak pengelola ataupun kelompok/organisasi dari luar yang ingin melaksanakan kegiatannya di dalam ruang salat.
Wudu
Ruang Ibadah
Toilet
Masuk Lingkungan Masjid
Fasilitas Komunitas
Keluar Lingkungan Masjid
Perpustakaan Ruang Komunal Retail RSG
Layanan Pemerintah Kantor DKM Administrasi Tujuan Pengguna Fasilitas Komunitas
Front Office
Ibadah Layanan Pemerintah
9
Analisis Makro Tapak Berdasarkan RDTR kota Bandung, tapak berada di antara kawasan perumahan–perdagangan dan jasa serta bangunan masjid termasuk dalam bangunan yang diizinkan untuk dibangun. Lokasi tapak berada di Jalan Tubagus Ismail Raya yang terhubung dengan jalan kolektor Primer, Jl. Ir H. Juanda, membawa beban transportasi dari perumahan sekitar sehingga akan macet pada jam-jam sibuk.
Perumahan Perdagangan dan Jasa
Pasar Simpang Dago
Pengguna sehari-hari akan banyak berasal dari penghuni perumahan serta pemilik dan karyawan dari area pertokoan di Jalan Tubagus Ismail Raya. Lokasi tapak ini dapat diakses melalui 3 rute angkutan umum. Dengan jangkauan rute yang luas, setiap masyarakat Coblong diharapkan dapat terhubung dengan bangunan ini. Tidak terdapat sebuah bangunan maupun ruang yang dapat menjadi landmark di kawasan ini
Sekolah Tinggi Teknik Nasional Bandung
Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. Habibie
Jl. Ir. H Juanda
UNIKOM
Universitas Ceria Indonesia
Universitas Malahayati
Jl. Tubagus Ismail Raya
10
Analisis Mikro Tapak Klimatologi Lahan Lokasi tapak memiliki iklim tropis. Orientasi pergerakan matahari searah dengan bagian memanjang tapak. Ini akan memberikan kemudahan dalam merespons paparan matahari terhadap konfigurasi massa bangunan. Berdasarkan BMKG lokasi memiliki temperatur antara 19.8 – 29.8 C dengan rata-rata 24 C C
Morfologi Lahan Tapak berada di kecamatan Coblong, Bandung. Wilayah ini umumnya memiliki topografi yang relatif miring dengan kemiringan tapak memiliki kontur dengan kemiringan 3 -5 Kualitas Lingkungan dan Vegetasi Sisi Jalan Tubagus Ismail Raya terdapat beberapa deretan pohon dengan tajuk yang cukup lebar sekitar 3-7 meter. Hal ini memberikan pembayangan dan menciptakan iklim mikro yang baik. Namun, belum terdapat ruang terbuka hijau yang dapat diakses bebas oleh masyarakat.
B A D
Citra kawasan yang tidak teratur akibat berkembangnya kawasan secara inkremental tanpa panduan yang baku Peraturan Tata Ruang Luas Lahan :11.000 m2 KDB (70%) : 7.700 m2 KDH (20%) : 2.200 m2 KLB 1,4: 15.400 m2 GSB Jalan Tubagus Ismail : 4 m Jalan Ciheulang Baru : 2,5 m Jalan Ciheulang Baru 1 :2m KTB : 100%-KDH dan tidak boleh lebih rendah dari RTH
A
B
C
D
11
Studi Preseden
Masjid Al-Islah Arsitek Lokasi Tahun luas lantai
: Formwerkz Architect : 30 Punggol Field, Singapura 828812 : 2015 : 3437,5 m2
Bangunan dengan konsep “Masjid Terbuka” dalam rangka menjadi bagian yang terintegrasi dengan komunitas Punggol, dengan semangat kontemporer. Keterbukaan ini diaplikasikan pada berbagai elemen arsitektur seperti aksesibilitas, keterhubungan visual, dan lain-lain, sebagai wujud simbolis keberterimaan pada kebutuhan berkomunitas muslim.
Masjid Yasamkent
Masjid Mayor Mohammad Hanif
Arsitek
Arsitek Lokasi Tahun luas lantai
lokasi Tahun luas lantai
: A Tasarim Mimarlik, Ali Osman Ozturk : Ankara, Turkey : 2015 : 2685.0 m2
Bangunan ini berusaha membangun citra yang menggabungkan antara nilai tradisional dan modernitas. Nilai tradisional diwujudkan melalui elemen bangunan dengan nilai-nilai lokal, namun disajikan dalam bentuk yang lebih kontemporer . Bangunan ini terletak di lahan yang tidak datar yang perbedaan ketinggiannya dimanfaatkan sebagai zona publik dan privat.
: Shatotto : Dhaka, Bangladesh : 2018 : 1533 m2
Desain bangunan ini mencoba menghadirkan konsep awal mula masjid dari aspek fisik dan filosofis yang kemudian diselesaikan dengan citra kontemporer. Ruang yang menjadi pusat dari bangunan ini adalah sahn, sebuah perpanjangan teras yang memiliki akses langsung ke langit. Ruang ini kemudian menjadi ekstensi ruang salat serta menjadi ruang komunal utama.
12
Pemrograman Proyek Visi Proyek Tujuan Perancangan Rumusan Isu-Isu Utama Perancangan Program Ruang 13
Visi Proyek
Isu Perancangan
Pemerintahan Kecamatan Coblong saat ini berfokus pada kualitas layanan jika dikutip dari visi dan misi pemerintahannya.
Ditarik dari adanya kegiatan dan fungsi yang berbeda dengan masjid pada umumnya, isu-isu utama yang menjadi fokus perancangan, yaitu:
Visi Kecamatan Coblong “Terwujudnya Pelayanan Masyarakat Yang Jitu (Jujur, Inovatif, Tanggap, Unggul)” Misi Kecamatan Coblong “Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat Dengan Didukung Oleh Kinerja Pemerintah Kecamatan Coblong Yang Akuntabel” Proyek ini kemudian memiliki visi perancangan bahwa masjid memiliki peran untuk membangun komunitas melalui sisi keagamaan dalam lingkup layanan pemerintahan.
Kesadaran Ruang Pengguna dengan mudah beradaptasi dengan fungsi ruang yang temporal, terutama saat ruang-ruang menjadi ekstensi area ruang ibadah
Keterkaitan Spasial
Tujuan Perancangan Perancangan proyek ini bertujuan untuk menciptakan fasilitas Masjid Besar yang dapat menjadi pusat komunitas masyarakat Coblong sehingga dapat mendukung kegiatan pelayanan masyarakat khususnya pada pelayanan keagamaan.
Fungsi –fungsi yang ada saling berhubungan sebagai ruang publik yang terintegrasi
Keterbacaan Kemudahan pengguna mengenali fungsi yang tersedia
14
Program Ruang Luas(m2)
Ruang Ibadah Ruang Salat Ruang salat laki-laki Ruang salat perempuan Mihrab Ruang Sekunder Ruang sound system Penitipan alas kaki dan peminjaman mukena Total
1157 810 347 17 708 17 28 3084
Luas(m2)
Layanan Pemerintah Ruang tamu Konsultasi BAZNAZ Kantor sekretariat Ruang Imam dan Muadzin Penginapan Total
25 35 40 142 40 40 322
Luas(m2)
Fasilitas Komunitas Ruang seba guna Pre-Function Area Resepsionis Perpustakaan Kelas Co-working space Retail + Minimarket Total
550 101 6 132 150 163 120 1222
Luas(m2)
Service Toilet Wudu Reservoir Bawah + R. Pompa R. Gardu Listrik Janitor R. Laktasi Gudang Total
87 244 29 15 6 4 32 417
15
Konsep dan Strategi Perancangan Konsep Dasar Perancangan Strategi Komposisi Bentuk 2D dan 3D Strategi Pengorganisasian Ruang Strategi Gubahan Spasial Strategi Selubung Bangunan Strategi dalam Merespons Isu-Isu Konteks Tapak Strategi Sistem Bangunan 16
Konsep Dasar Perancangan Dengan semangat redefinisi fungsi masjid dalam membangun Community Hub pada lingkungan masjid, maka konsep dasar perancangan yang didasarkan pada kajian fungsional, analisis tapak dan studi preseden adalah sebagai berikut Fungsionalitas Ruang Publik Dengan munculnya fungsi-fungsi yang tak lazim pada lingkungan masjid, ruang publik kemudian hadir sebagai area peralihan antara satu fungsi ke fungsi lainnya. Dengan adanya kegiatan dan interaksi pada ruang peralihan, akan mengundang lebih banyak orang dan menghilangkan kecanggungan personal. Citra Bangunan Islami Untuk meningkatkan keterbacaan masjid terhadap pengguna, maka akan ada upaya membangun citra bangunan islami dengan menempatkan beberapa elemen produk kebudayaan islami Urban Oase Fitur alam sering diasosiasikan dengan keterbukaan terhadap manusia. Keberadaan fitur alam pada sebuah ruang dapat dianggap sebagai upaya dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik, sehingga masyarakat tidak akan sungkan untuk berkunjung dan mendapatkan manfaat dari fitur tersebut. Fitur alam juga tidak memedulikan batasan-batasan kelompok yang dibuat manusia sehingga setiap orang dapat berinteraksi dengan nyaman di dalamnya.
17
Strategi Komposisi Bentuk 2D dan 3D
Strategi Pengorganisasian Ruang Sirkulasi
Orientasi ke arah kiblat Kemudahan mengarahkan diri saat beribadah
Sirkulasi Utama Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi disabilitas
S-Bipolaritas Ruang Positif Terbentuknya ruang ibadah dan non-ibadah
Zonasi
Publik Semi Publik Privat Service
Sahn Area peralihan ruang ibadah dan non-ibadah
Pengelompokan Ruang
Ibadah Layanan Pemerintah
Massa masjid Hierarki massa bangunan
Komunitas Service
18
Strategi Gubahan Spasial
Manipulasi Cahaya Alami
Pilotis
Sahn
Pengolahan cahaya diharapkan mampu mempengaruhi persepsi ruang dan mempengaruhi perasaan pengguna, yang lebih lanjut dapat memberikan pengalaman spiritual
Ruang penerimaan dan ruang pusat kegiatan komunitas. Ruang ini dapat pula digunakan sebagai tempat kegiatan yang diadakan oleh pihak pengelola maupun organisasi dari pihak luar
Sebagai ruang peralihan antara area non-ibadah dan area ibadah, berupa ekstensi teras dengan nuansa eksterior. Ruang dengan sifat spasial temporal yang fungsi utamanya sebagai ruang komunal yang kemudian dapat menjadi ekstensi ruang salat
19
Wall Plant Box Diletakkan pada koridor bangunan, memberikan dampak pada iklim mikro dan upaya rancangan dalam membangun hubungan dengan alam
Perforated Parametric Facade
Diletakkan pada sisi utara dan selatan dari ruang ibadah utama, merupakan sisi yang memiliki exposure paling banyak dari sisi jalan. Menunjukkan kedudukan dan keutamaan fungsi masjid ketimbang fungsi lainnya
Strategi Selubung Bangunan
Second Skin with Geometric Pattern
Berfungsi sebagai shading device yang diletakkan pada bidang barat dan timur. Geometric Pattern merupakan salah satu produk kebudayaan muslim yang sudah sering dijumpai pada bangunan masjid lainnya
20
Strategi dalam Merespons Isu-Isu Konteks Tapak Landmark kawasan Coblong memiliki citra bangunan yang tidak teratur. Massa bangunan dengan bidang yang menjulang tinggi yang kontras dengan lingkungan sekitar Mempermudah keterbacaan dan diharapkan membangun rasa bangga serta kepemilikan komunitas Coblong
Landscrapper, hubungan vertikal dengan tapak Upaya dalam membuat keterkaitan spasial yang kuat dengan lingkungan sekitar, membangun citra bahwa bangunan adalah bagian kota serta menghilangkan kecanggungan pengguna
Ruang yang mengikuti Grid Kota Sebagai ruang peralihan dari jaringan kota menuju pola ruang bangunan yang berdasar pada arah kiblat
21
Strategi Sistem Bangunan Sistem Kebakaran
Struktur Bangunan Bangunan dirancang dengan konstruksi kolom , balok dan pelat beton dua arah. Namun, terdapat ruang dengan kapasitas besar yang dirasa memerlukan bentang lebar yaitu pada ruang salat dan RSG, untuk memudahkan pengaturan penggunanya
Untuk menciptakan saf salat yang tidak terputus oleh kolom, rangka atap menggunakan konstruksi space frame
Jalur Evakuasi Perkerasan Damkar
Atap di atas RSG merupakan greenroof sehingga waffle slab dipilih untuk menyalurkan beban pada atap
22
Strategi Sistem Bangunan Air Menuju Reservoir Atas
Gardu Lokal
Reservoir Bawah + Pompa
Jaringan Listrik
Air menuju kran Tandon air daur ulang Septik Tank
Air PDAM
Air Tanah
Ke Saluran Riol Kota
Jaringan Listrik Kota
Penyaluran Air Bersih- Air Kotor
Jaringan Listrik
Sumber air berasal dari air tanah dan PDAM. Air PDAM menjadi alternatif apabila sewaktu-waktu terdapat masalah dengan kondisi air tanah
Listrik berasal dari jaringan listrik kota akan masuk dan dikontrol pada gardu lokal di lantai semi basemen sebelum dialirkan keseluruhan bangunan
23
Konsep dan Strategi Perancangan Sistem Daur Ulang Air Wudu Air disimpan dalam tandon Menara, kemudian dialirkan ke wall plant box dan tanaman di plaza sisi utara
Air disalurkan ke plant box yang berada di sisi selatan
Air disalurkan ke plant box yang berada di koridor
Air disalurkan ke plant box yang berada di koridor
Air sisa wudu Reservoir Bawah Air menuju tandon Tandon air daur ulang Pompa
24
Gambar Pra Rancangan
25
1 : 600
1 : 600
1 : 600
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 500
1 : 100
1 : 50
Perspektif Mata Burung
Masuk Tapak 1
Pilotis
Perspektif Mata Burung
Masuk Tapak 2
Perspektif dari Lapangan Olahraga
Masuk Tapak 3
Koridor
Area Salat Depan
Area Salat Belakang
Sahn
Muh Yusuf 2021 muhyusuf.xii@gmail.com