musiclive
I1
Event
SABTU DANSA Ska is rising back! emenjak sempat booming di era 90an Sdianggap akhir sampai awal tahun 2000an, musik ska telah mati oleh kebanyakan masyarakat
Indonesia. Tidak hanya itu, karena band-band yang mendapatkan ekposure media hanya yang itu-itu saja, musik ska pun dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Tidak banyak band-band ska yang dulu sering mendapatkan show di berbagai acara, perlahan kemudian berguguran dan banting setir ke aliran musik lain maupun profesi lainnya. Hanya beberapa yang bertahan. Tidak hanya bertahan tetap bermain musik, melainkan bertahan untuk di jalur musik ini. Musik ska bukanlah jenis musik yang gampang dimainkan. Musik yang merupakan akar dari reggae ini, merupakan ‘anak’ dari berbagai macam aliran musik lain seperti rhythm and blues, swing, dan tentunya musik tradisional Jamaika; mento dan calypso. Dari musik inilah kemudian lahir berbagai macam aliran musik lain seperti rocksteady, reggae, dub, dancehall, dan reggaeton. Bicara musik ska pun tidak akan pernah lepas dari sub culture yang terbentuk karena gaya hidup orang Jamaika di Inggris. Gaya hidup ini yang kemudian diadaptasi oleh remaja Inggris dan kemudian berkembang juga menjadi suatu pergerakan. SABTU DANSA dibuat berdasarkan kepedulian Offbeat Music Indonesia akan musik ini. Offbeat Music Indonesia sebagai record label untuk TIPE-X dan SOULJAH, merasa harus berbuat sesuatu agar masyarakat luas tahu bahwa musik ska bukan melulu band-band seperti yang sudah dikenal luas sekarang. Musik ska sangat organic dan terus berkembang. Walaupun tidak terekspos media, para penggemar musik ini tidak pernah tinggal diam dalam berkarya. Dari sekian banyak band ska satu dekade yang lalu, tinggal tersisa beberapa yang masih aktif. Lainnya entah bubar, ganti aliran, atau masing-masing personil dari band itu kemudian membuat band ska baru. Minimnya eksposure untuk mereka, memaksa Offbeat Musik Indonesia untuk berbuat sesuatu. Dan “SABTU DANSA” akan menjadi ajang bagi band-band yang masih konsisten berkarya untuk unjuk gigi dan menampilkan karya terbaik mereka di mata ribuan penggemar musik ska yang setia.
2 I musiclive
SDAABNTSAU
btu 25 febuAREari Sa ROOF TOP BEKASI SQU
HTM RP 20.000 JAM 14:00 - 21:00
Informas i
Raffi 087775457047 Leo 08979148123 follow our Twitter @sabtudansa @OffbeatMusicInd @amazing_ent @benjaminrenhat www.offbeatmusicindonesia.com
AMAZING ENTERTAINMENT
Di antara band-band tersebut, “SABTU DANSA” mengajak 6 ska yang sudah memiliki album ataupun terdiri dari mereka yang sudah lebih dari 10 tahun bermain musik ska. Mereka adalah: 1. TIPE-X namanya sudah tidak asing lagi dan sampai saat ini masih memiliki ribuan penggemar yang tersebar di seluruh Indonesia 2. SOULJAH dulu bernama Arigatoo. Walaupun banyak orang mengenal mereka sebagai band reggae, tapi SOULJAH tidak pernah tidak memainkan musik ska. Karena musik itulah yang menyatukan mereka sejak awal 3. THE AUTHENTICS dengan Dawo (ex vokalis Jun Fan Gung Foo) sebagai front man-nya akan tampil di SABTU DANSA dengan musik khas mereka 4. SENTIMENTAL MOODS adalah band ska instrumental yang para personilnya merupakan pecahan dari beberapa band seperti Es Coret dan The Upstairs 5. BANDUNG INIKAMI ORCHESKA baru saja merilis EP mereka dan di SABTU DANSA band asal Bandung ini akan membuat lantai dansa panas 6. ES CORET adalah salah satu dari sedikit band ska dengan vokalis perempuan yang konsisten bermusik dari era tahun 90an. Lagu-lagu mereka evergreen bagi para penggemar musik ska “SABTU DANSA” akan menjadi pesta penggemar musik ska yang besar di awal tahun 2012 ini. 6.000an pengunjung diperkirakan akan hadir untuk berdansa dan bersenang-senang bersama di Roof Top Bekasi Square hari Sabtu tanggal 25 Februari 2012. Tiket masuk sebesar Rp 20.000 sudah termasuk paket perdana dari Axis. musiclive
I3
Focuz
KILAS SEJARAH LAHIRNYA MUSIK SKA, STEADY ROCK DAN REGGAE
usik musik yang berkembang di Jamaika, M sebenarnya sangat dipengaruhi oleh ketenaran musik di Amerika. Sejak tahun 40an,
para musisi Jamaika sudah banyak mengadopsi dan mengadaptasi musik musik Amerika, seperti Jazz dan musik musik dansa .Terbukti dengan banyaknya band band dari Jamaika seperti Erick Dean Orcgestra dengan Trombonya, Don Drummond dan Gitarisnya Ernes Ranglin yang sudah mulai memainkan musik musik dansa. Nama nama musisi Jazz terkenal dari Amerika seperti Count Bassie, Duke Ellington, Glen Mille, Woodey Herman, dan Erskine Hawskine. Ketika masuk tahun 50an, ketenaran band Jazz dari Amerika mulai digantikan oleh band band kecil yang memainkan bob rythem dan blues sound. Musisi musisi Jamaika yang sering datang ke Amerika, mulai membawa pengaruh pola musik tersebut ke negaranya. Band band lokal di Jamaika sudah mulai memainkan pola pola Jazz, blues dan RnB. Band band lokal Jamaika yang pada umumnya memainkan jenis musik mento, Folk dan Calypso, mulai menggabungkan dengan musik, jazz, blues dan RnB yang dibawa dari Amerika. Dari hasil eksperimen penggabungan dari berbagai jenis musik diatas, Maka lahirlah jenis musik baru yaitu “suffeld”. Musisi musisi yang mempopulerkan jenis musik baru ini diantaranya Owen Grey, Neville Esson. Matador All Stars dan The Overtake. Ada dua orang yang paling berpengaruh pada perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50an hingga menjelang lahirnya musik SKA, yaitu Duke Reid dan Ckement Symour Dodd. Bahkan seiring dengan perkembangan musik dan dunia rekaman
4 I musiclive
serta dunia panggung di Jamaika yang pesat, maka Duke Reid digelari King of ound and Blues. SKA PUN LAHIR Ketika jenis musik Suffeld yang banyak dipengaruhi oleh musik musik Amerika itu seperti sudah mencapai titik puncaknya, maka musisi musisi Jamaika seperti merasa dituntut harus lebih kreatif, Innovasi baru pun sangat dibutuhkan. Pemuda bernama Cecil Bustamante Campbell, memulai inovasinya itu, dengan melibatkan pemain gitar Jah Jerry, Musik yang ia mainkan lebih menitik beratkan pada jenis ketukan after beat. Ketimbang down beat. Dimana esensi singkop khas Jamaika menjadi roh dalam musik ini. Jenis musik ini yang kemudian bernama SKA. Ya SKA telah lahir di Jamaika, sebagai jenis (genre) musik baru yang siap bersaing dengan jenis jenis musik yang telah ada sebelumnya. Perusahaan recording pun mulai merekam dan mengedarkan jenis musik baru ini, dengan tidak mencantumkan label pada piringan hitamnya. Hal ini dimaksudkan agar para pesaingnya tidak tahu apa musik dan sound yang mereka mainkan. Selain itu juga bermaksud untuk meraih keuntungan yang lebih banyak. Tantangan dari pelaku bisnis rekaman serta para musisi yang telah lebih dulu nyaman memainkan musik musik sebelumnya. Perang Sound System pun dimulai pada saat orok Musik SKA mulai meraung. Kelompok yang memainkan musik SKA dianggap sebagai gerombolan pengacau yang menyebabkan permasalahan,. Gerombolan ini kemudian mereka namakan Dances Hall Crashers. Meskipun kelompok ini merekam karyanya
dengan perangkat mono recording yang masih primitif, namun ternyata sanggup menyihir penggemar musik dansa di seluruh Jamaika. Terutama kaum kaum pinggiran. Gaya dansa dan pakaian dengan celana Nggantung diatas mata kaki menjadi ciri khas pada waktu itu. Kelompok penggemar SKA menamakan dirinya Rude Boy, yang similiar dengan kelompok scoff law, ( kaum yang identik dengan menentang kasus hukum, ketidak mapanan dan kasus kriminal lainnya), seperti perdagangan ganja, kepemilikan senjata api ilegal, dan lain lain. Hal ini terefleksi dalam lirik lirik lagu SKA pada waktu itu, sehingga memaksa pemerintah setempat menerbitkan berbagai macam peraturan, seperti kepemilikan senjata diperbolehkan kembali, dan semuanya di legalkan. Selama tidak menyebabkan permasalahan. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti “Lawless street” dari kelompok Soul Brothers, “Gunmen coming to town” The Heptones. Duke Reid memproduseri salah satu grup SKA The Rude Boy (shuffling down Bond street) C.S. Dodd pun ikut memproduksi grup muda yang memiliki visi musik mereka sebagai ‘rudies’, yaitu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny dan Wailer). Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaitu Judge Dread. Lagu “007 Shanty Town” yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts). Atau ini yang sering disebut sebagai gelombang pertama.
Seiring waktu, musik SKA mulai ada perubahan, hal ini untuk merefleksikan mood of the rude, yaitu dengan menambahkan tensi pada permainan bassnya, yaitu dengan pola “free walking bass style” . Gitar dan piano dimainkan dengan menghasilkan bunyi, seperti ‘ska, ska,’ itulah sebabnya kami sebut SKA. Berasal dari suara gitar dan piano itulah orang menyebutnya sebagai SKA. Rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitinya memuncak sepanjang musim panas tahun 1964. Periode pertama musik SKA berakhir pada tahun 1968. Gelombang ke 2 Dimulai ketika produser dan pemusik Jamaika berimigrasi ke Inggris, termasuk ‘The Trojan’ & seorang kelahiran Kuba, Laurel Aitken. Pada tahun 70’an, imej Rude Boy diperbaharui & berhasil dalam penggabungan 2 jenis musik yang masih tergolong baru di Inggris yatu Reggae & Punk oleh band The Clash (Rudie can’t fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70’an, band seperti The Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurut Jerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang. The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics, kemudian berubah lagi menjadi The Specials. Selanjutnya pada tahun 1979 Jerry Dammers mendirikan 2Tone Records. Keinginan Dammers layaknya seperti Prince Buster di awal tahun 60’an yaitu menciptakan sesuatu yang baru. Hitam & musiclive
I5
putih menjadi simbol. Lahirlah yang dinamakan dengan 2Tone ska. Logo 2Tone yaitu gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam, topi ‘pork pie’, kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu ‘lofers’ hitam menjadi logo resmi yang karakternya di beri nama ‘Walt Jabsco’ (diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun & Jabsco berarti ganja dalam bahasa slang latin). Diciptakan oleh Dammers sendiri berdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers yang dapat di lihat pada cover album ‘The Wailing Wailer Studio One Realease’. Pada saat kerusuhan sedang terjadi, & organisasi racist ‘National Front’ sedang tumbuh pesat, pakaian hitam putih & band yang anggota nya terdiri dari perusuh, mengetengahkan lagulagu yang bertemakan ‘unity’ disaat negara tersebut sedang terpecah belah oleh isu rasial. Sama halnya dengan musik ska di Jamaika, situasi yang terjadi pada saat itu terefleksi kedalam lirik lagu, seperti “Racist Friend” The Specials AKA. Band-band seperti Madness, The Beat, The Selecter, The Bodysnatchers & The Specials membuat ska menjadi sesuatu yang segar dengan mengolah nomor-nomor ska klasik dari Prince Buster (Roughrider, Madness, Too hot, dll.) & artisartis gelombang pertamanya. Band lain yang tidak termasuk 2Tone tetapi berasosiasi dengan gerakan 2Tone adalah Bad Manners. Ada juga persilangan dengan artis gelombang pertama dengan band 2Tone (Rico Rodriguez adalah pemain trombone yang menjadi additional player pada kelompok The Specials, anak murid dari pemain trombone ternama Don Drummond & sering dipakai sebagai musisi studio do Jamaika) Pada akhirnya Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatangani perjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials, The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers, The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika di kenali dengan nama ‘The English Beat’ karena sudah ada band yang memakai nama The Beat) & sebuah single dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul “I can’t stand up for falling down” menjadi permasalahan & tidak pernah di jual. Copy lagu tersebut diberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costello memproduseri debut album The Specials & menjadi guest singer sekaligus produser untuk single The specials AKA yang berjudul Nelson Mandela 12”. Tahun 1985 2Tone label dibubarkan. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis. Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978-1985 walau bagaimanapun bukan hanya 2Tone yang memainkan musik ska. Diantara band-band lainnya adalah The Tigers, Ska City Rockers, The
6 I musiclive
Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabung bersama anggota The English Beat Cox, & Steele yang belakangan menjadi penyanyi di Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi ... Gelombang ketiga Dimulai saat berakhirnya era 2Tone. The Toasters (pernah merilis single dibawah nama ‘Not Bob Marley’), Bim Skala Bim, The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsur² musik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya. Kehadiran gelombang ketiga musik ska mulai mengkombinasikan semua unsur musik. Bandband seperti Jump With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars tetap bermain pada akar ska Jamaika. Operation Ivy, dll. menggunakan energi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. tetap bertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A. mencirikan pengaruh dari gaya 2Tone. Bahkan band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan beat ska dengan musik Irlandia, band The Brownies mencampurkan ska dengan apa saja !! Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagai pemberontak. Tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan musik SKA, Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP’s) juga konsep-konsep ‘sell outs’. Ska masih menjadi musik bagi kalangan remaja, dan Beatnya masih harmonis, pertunjukannya dapat disaksikan oleh segala umur. LAHIRNYA ROCK STEADY Berakhir nya periode SKA pertama, pada tahun 1968 menjadi cikal bakal lahirnya musik baru, yang hampir mirip dengan musik sebelumnya yaitu Rock Steady. Dari Rocksteady kemudian melahirkan musik Reggae. Popularitas musik Reggae di Inggris di sebarkan oleh Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi muzik Reggae & lirik² lagunya cenderung bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi ‘Dub’, ‘Dancehall’, & Seterusnya. Orang pertama yang mempopularkan rocksteady di Inggris adalah Desmond Dekker (nama asli: Desmond Dacres) sebelumnya ia bergabung lama dengan Leslie Kong, hingga pada tahun 1967 ia memutuskan untuk solo & mencetak hit pertamanya, “007 (Shanty town)”. Adalah salah satu diantara lagu-lagunya yang banyak mempengaruhi ‘Judge Dread’. Di Inggris singlenya (dirilis oleh Trojan Records) mencapai chart lagu #12 & terus bertahan menjadi hit hingga memasuki tahun 1969. Pada saat itu pula di Jamaika sedang dilanda ‘demam’ Reggae. Hit Desmond Dekker yang paling populer adalah “Israelites” mencapai puncak chartlagu #1 di Inggris, Kanada, Swedia, Jerman Barat, Belanda, Afrika Selatan & menjadi hit pertamanya pada
chart lagu di Amerika #9. Konsep rocksteady membawa ide baru untuk ska. Iramanya begitu eksperimental & lebih pelan. Adalah Hopeton Lewis yang membawakan lagu “Take it easy” dalam bentuk ska tetapi tidak dapat menemukan bentuk irama yang pas, kemudian ia bawakan dalam tempo irama yang slow. Dan ketika aransemen telah selesai, seorang teman mengatakan, “That’s rock steady man, that’s rockin’ steady” . Dari kata itulah rocksteady lahir. Rocksteady tidak hanya menurunkan tempo, tetapi juga mengalihkan penekanan pada alat tiup kearah gitar dan vokal. Singkop ketukan yang ‘jumpy’ menjadi kurang tegas. Hingga menghasilkan versi sound yang lebih rileks dari ‘American soul’. Tiga contoh utama untuk sound baru ini adalah Delroy Wilson dengan “Dancing mood”, The Gaylads dengan “Stop making love”, dan tentunya Desmond Dekker dengan “Israelites” & “007 (Shanty town)”. Kesemuanya mencirikan gaya rocksteady, sound yang lebih mirip dengan ‘American soul’ & gospel ketimbang irama ska ‘riang gembira’ yang nuansanya mengadaptasi dari gaya New Orleans. LAHIRNYA REGGAE Seiring dengan pertumbuhan gerakan Skinhead, popularitas Mods pun memudar. Hingga rocksteady pun berkembang menjadi reggae. Tiba di Inggris, musik ini dikenal dengan sebutan ‘Skinhead reggae’. Puncak popularitas rocksteady amatsingkat, di Jamaika. Bagaimana pun hanya berlangsung antara pertengahan tahun 1966 hingga akhir 1967. Menurut Morgan, salah seorang pemusik, “Kami tidak menyukai nama ‘rocksteady’, jadi kami mencoba untuk membuat versi yang berbeda dari lagu “Fat man” (salah satu lagu yang menjadi hit diawal karirnya)”. Beat pun diubah dengan menggunakan tambahan organ untuk memberi nuansa pada irama. Bunny Leesang produser menyukai versi baru tersebut. “Ia menciptakan sound dengan organ & ritem gitar. Sound-nya seperti ‘reggae,reggae’”. Istilah tersebut keluar begitu saja. Bunny Lee pun mulai menggunakan istilah tersebut dan kemudian seluruh pemusik mengikutinya. Ada pula yang berargumen bahwa ‘reggae’ diambil dari judul lagu The Maytals di tahun1968 berjudul “Do the Reggay”. Bahkan ada beberapa
penulis musik yang secara keliru mengatakan bahawa ska & rocksteady berubah menjadi reggae. Reggae adalah bagian yang terpisah dari keduanya. Ketukan ska adalah ‘shuffles’, sedangkan irama reggae lebih slow, lebih lincah dan lebih identik dengan permainan perkusi. Kecuali itu, reggae lebih berorientasi pada vokal, sedikitnya lebih enak untuk di dengar dari pada untuk berdansa. Liriknya pun lebih politis ketimbang ska ataupun rocksteady”. SEJARAH MUSIK SKA DI INDONESIA Mungkin saja musik Ska sudah masuk di Indonesia sejak tahun 70an, tetapi musisi Indonesia yang menekuni hingga melahirkan album dalam penelusuran musiclive belum ditemukan. Baru pada tahun 80an, atau satu era dengan 2tone band ska yang sangat popoler asal Inggris, Igor Tamerland mengeluarkan lagu ska yang berjudul Anak Skaly, dan Pemalas. Data atau referensi yang dapat melengkapi bahwa lagu dari Igor tesebut hit atau mendapat tanggapan positif dari masyarakat Indonesia tidak kami temukan. Pada tahun 1996, jenis musik ini mulai ramai dimainkan. Grup grup band ska pun mulai bermunculan. Waiting Room adalah band yang paling serius menekuni jalur musik ini. Bahkan pernah merilis lagu berjudul “Ruang Tunggu”. Lagu itu masuk kedalam Best Alternative Indonesia. Akhir tahun 90an atau awal 2000an, musik ska baru mulai booming di Indonesia. Diawali dengan populernya sebuah lagu yang berjudul Genit yang dibawakan oleh band ska Tipe-X. Pada waktu yang relatif bersamaan, berturut turut muncul pula sebuah grup band ska yaitu Jun Fan Gung Foo dengan lagunya Bruce Lee, Noin Bullet, dengan lagunya Bebas, Purpose dengan Tiger Clain, serta Shaggydog dengan lagu andalanya Kecoak. Era ini banyak dianggap orang sebagai tonggak berkembang musik Ska di Indonesia. Terbukti kelompok lelompok band Ska mulai mendapat tanggapan yang sangat positif dari masyarakat Indonesia. Bahkan muncul pula kelompok kelompok penggemar ska yang siap ikut meramailan pertunjukan musik ska, dengan turut berjoget dan menyanyikan lagu lagu dari band favoritnya. Hingga saat ini ska masih berkibar di blantika musik Indonesia. (Disarikan dari berbagai sumber) oleh: Irish Foto: Istimewa
musiclive
I7
Star OffBeat
“Mereka Tak Pernah Mengerti” yang dirilis tahun 2001 benar-benar mampu mengangkat nama “Tipe-X” ke dalam jajaran band papan atas Indonesia. Dengan mengandalkan hit lagu berjudul ‘Salam Rindu’, album kedua ini sukses menyabet Triple Platinum karena berhasil merajai beberapa chart radio di Indonesia. Belum cukup sampai disitu, kesuksesan album kedua membuat para personel “Tipe-X” semakin semangat untuk berkarya. Terbukti dengan album ketiga mereka yang dirillis di tahun 2003. Album bertajuk “Super Surprise” ini menjadi bukti keseriusan dan eksistensi Tipe-X dalam Industri musik Indonesia, padahal saat itu pesona musik ska mulai tergeser. Meski begitu “Tipe-X” tak mau menyerah begitu aja. Memasuki tahun 2005 “Tipe-X” kembali dengan materi baru yang dibungkus dalam Album keempat bertajuk “Dischography Hitam Putih”. Peluncuran album ini memang berbarengan dengan Ulang Tahun “Tipe-X” yang ke sepuluh tahun. Album yang berisi 10 lagu ini benar-benar mampu membangkitkan kembali gairah musik ska. Lagu andalannya ‘Kamu Ngga Sendirian’ menjadi obat penawar rindu “ X-friends” (julukan untuk fans) akan lagu-lagu “Tipe-X”. Seperti halnya band-band lain yang mengeluarkan The Best Album, Tipe-X pun merillis “A Journey”. Album ke-lima mereka yang berisi kumpulan lagu-lagu terbaik
TIPE-X Eksistensi Fenomenal di Genre Musik Ska D
i Indonesia, tidak banyak punggawa ska yang tersisa. Selain karena trennya sedang tidak berhembus kesana, juga musisi pengusung ska banyak yang “mbecak” di genre lain. Nah, salah satu yang konsisten dan tidak ikut arus utama adalah TIPE-X. Grup Headmaster yang sering membawakan lagu-lagu dari Red Hot Chili Pepper (RHCP) di tiap kali latihan dan manggung acara pentas seni adalah cikal bakal terbentuknya “Tipe-X”. Saat itu personilnya hanya berempat, sampai suatu ketika mereka menggandeng Irul sebagai Rhythm Gitar. Masuknya Irul juga merubah haluan bermusik Headmaster. Mereka tidak lagi memainkan music RHCP seperti yang dilakukan selama ini dan mencoba genre musik baru yang saat itu masih terasa asing ditelinga penggemar musik Indonesia yaitu Ska, dengan mulai memainkan lagu–lagu grup mancanegara seperti Voodoo Glow Skull, Operation Ivy & mighty-mighty bosstone. Dan sejak September 1995, group band yang kemudian di gawangi oleh Tresno (vokal), Billy (gitar), Yoss (gitar), Micky (bass), Arie (drum), Andi (alto saxophone), serta Anto (trombone), memutuskan untuk mamakai nama “Tipe-X”, dengan pertimbangan agar lebih mudah diingat dan pasti lebih familiar. Setelah berganti nama menjadi Tipe-X, secara perlahan mereka mulai belajar menciptakan lagu sendiri dan mulai unjuk gigi di berbagai event/gigs untuk
8 I musiclive
memperkenalkan genre musik mereka. Hasilnya, mereka pernah menjadi salah satu juara favorit Festival Musik Alternatif di Menteng tahun 1995. Untuk lebih menanamkan nuansa ska dalam musiknya, mereka memutuskan untuk menambahkan sentuhan Brass Section dalam musiknya dengan merekrut Andi (Trumpet) dan additional player untuk trombone yaitu Billy. Dengan personel yang telah lengkap merekapun semakin pede untuk merekam lagu-lagu ciptaannya, segala peruntungan dicoba dengan mengirimkan demo lagu ke beberapa label, stasiun TV dan Radio di Jakarta. Lagu ‘Frustasi’ dan ‘Bebas Pusing’ kala itu akhirnya sukses diputar di Stasiun TV dan Radio Swasta di Jakarta, sehingga berimbas pada jadwal manggung mereka yang semakin padat. Nama “Tipe-X” pun semakin berkibar hingga sampai ke telinga seorang produser rekaman bernama Dodo Abdullah dari ‘Pop Records’ yang mengajak mereka masuk dapur rekaman. Dari sinilah cerita panjang “Tipe-X” dimulai. Dibawah naungan ‘Pop Records’ mereka mengeluarkan album perdana yang diberi judul “Ska Phobia” tahun 1999. Lagu ‘Genit’ dan ‘Angan’ menjadi hit andalan mereka. Dengan album ini Tipe-X benar-benar membahana dan berhasil memperkenalkan musik Ska masuk dalam Industri musik Indonesia. Album kedua Tipe-X yang bertajuk
yang ngetop di tahun 90-an seperti ‘Sakit Hati’, ‘Genit’, ‘Salam Rindu’ dan ‘Mawar Hitam’. Selain lagu-lagu lama, mereka juga menyisipkan lagu baru yang berjudul ‘Kamu Penipu’ hasil karya cipta Tresno, sang vokalis. Meluncurkan album The Best bukan berarti mereka berhenti berkarya. Tahun 2009 mereka kembali merilis album baru, Ditengah-tengah gempuran musik melayu yang saat itu sedang naik daun, mereka meluncurkan album bertajuk “Festival Perasaan” dibawah naungan label “Michelin Records”. Dalam lagu ‘Ciuman Pertama’ yang menjadi single hit pertamanya, Tipe-X berduet dengan penyanyi asal Canada Chelsie Baker yang ikut menyanyi dalam bahasa Indonesia. Selain dengan Chelsie Baker, Tipe-X pun berduet dengan Marcellius Siahaan(Marcell). Album ini benar-benar mengobati kerinduan para X-friends yang lama tidak disuguhi lagu-lagu baru “Tipe-X”. Sampai saat ini, single kedua album “Festival Perasaan” yang bertajuk ‘SaatSaat Menyebalkan’ masih sering diputar di beberapa radio di Indonesia. Mulai tahun 2011 “Tipe-X” berada dibawah naungan “Amazing Entertainment”, divisi artist management dari Offbeat Music Indonesia. Saat ini Tipe-X juga sudah memperkenalkan lagu terbarunya yang berjudul Boy Band yang diambil dari album terbarunya yang dirilis di tahun 2012 ini. (Eds/@antonRYD/Fjr)
Discography TipeX 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1.
Skaphobia 1999, Pop Records Mereka Tak Pernah Mengerti 2001, Pop Records Super Surprise 2003, Pop Records Discography Hitam Putih 2005, Pop Records Album The Best: A Journey 2007, Pop Records Festival Perasaan 2009, Michelin Records
2.
3.
4.
5.
6.
musiclive
I9
Chord
Boy band Tipe - X
Intro: C Am F G C Am F G C Memang banyak yang bilang, aku tampan rupawan Am Bentuk tubuhku seksi kekar tegap berisi F Dengan tatapan tajam penuh percaya diri G Bikin wanita tergila-gila mabuk kepayang C Aku pandai bernyanyi apalagi menari Am Break dance, salsa, samba, lulus dengan sempurna F Di tambah gaya trendy, oh pria masa kini G Akulah lelaki idola sejati C Tapi jangan bilang mama, Am basic-chord.blogspot.com Aku takut dia bisa marah-marah F Kalau tau aku ini adalah G Boy band, boy band, boy band C Memang banyak yang bilang, aku tampan rupawan Am Bentuk tubuhku seksi kekar tegap berisi F Dengan tatapan tajam penuh percaya diri G Bikin wanita tergila-gila mabuk kepayang C A a a a aku pandai bernyanyi apalagi menari Am Break dance, salsa, samba, lulus dengan
10 I musiclive
sempurna F basic-chord.blogspot.com Di tambah gaya trendy, oh pria masa kini G Akulah lelaki idola sejati C Tapi jangan bilang mama (aku ini boy band) Am Aku takut nanti dia bisa marah-marah (aku memang boy band) F Kalau tau aku ini adalah G Boy band, boy band, boy band C Tapi jangan bilang mama (aku ini boy band) Am Aku takut nanti dia bisa marah-marah (aku memang boy band) F Kalau tau aku ini adalah G Boy band, boy band, boy band Int : C C Bb C F Am F Am CGCFG C Tapi jangan bilang mama (aku ini boy band) Am Aku takut nanti dia bisa marah-marah (aku memang boy band) F Kalau tau aku ini adalah G Boy band, boy band, boy band [2x] E Am Aku ini boy band, aku memang boy band Am Em Uu aku memang, aku memang boy band
musiclive
I 11
Offbeat Star
SOULJAH “Pejuang“ Jamaican Musik Totalitas dalam bermusik menjadi hal yang mutlak bagi pelakunya. Hidup untuk musik dan Musik untuk hidup ga ada bedanya bagi musisi. Yang diperlukan bukan hanya skill dalam bermusik, tapi “otak” yang cerdas dan optimisme yang membara seperti band yang satu ini.
12 I musiclive
T
iga album sudah mereka telurkan semenjak band ini terbentuk di bulan April 1998. Sempat memakai nama Arigatoo di awal terbentuk hingga akhirnya berubah menjadi “Souljah” di tahun 2005. Kenapa berubah? Ternyata karena ekspansi music yang mereka lakukan, karena mereka tidak lagi hanya memainkan lagu ska yang selama ini mereka lakukan, tapi melebar ke Reggae, rocksteady, trad. Ska, dub dancehall dll, yang pasti buat mereka adalah memainkan Jamaican music menurut definisi Souljah. Nama “Souljah” sendiri berasal dari kata Souldier yang bila diucapkan dalam logat jamaika menjadi “Souljah”, jadi mereka menganggap diri mereka adalah pejuang untuk music yang mereka usung selama ini. Dengan nama Arigatoo, tercatat mereka telah mengukir prestasi yang cukup membanggakan dunia music Indonesia, antara lain adalah menempatkan lagu “Petualangan VW Combi” dalam album kompilasi rilisan Sony Music Indonesia berjudul Ska Mania di tahun 1999 dan di tahun 2003 kembali masuk dalam album kompilasi yang dirillis Authority Records Jepang yang berjudul “Asian Ska Foundation”. Bukan hanya kompilasi yang mereka hasilkan, dengan melihat tingginya antusiasme masyarakat terhadap lagu ‘Arigatoo’ yang ada di dalam album kompilasi, mereka langsung “geber” untuk menelurkan satu album perdana di
tahun 2004 yang bertajuk “Kami Bukan Perawan Lagi”. Inilah album pertama dan terakhir bagi Arigatoo. Di tahun 2005 mereka lebih memilih bertransformasi dan merubah nama menjadi “Souljah” seperti yang dikenal sekarang ini. Kreatifitas merekapun semakin menjadijadi, terbukti dengan album yang mereka hasilkan di tahun yang sama. Dibawah Label mereka sendiri “OffBeat Music”. Dengan berkolaborasi bersama beberapa musisi terkenal seperti Hendrik Rastafara, Soulid, Mono Bad, Sundari Soekotjo dan Happy Salma, album berisi 12 lagu yang diberi judul “Breaking The Roots” selesai digarap,namun sayang, walaupun sudah melakukan promosi dengan melakukan Tour Jawa Bali dengan kocek dari kantong mereka sendiri, hasilnya? Album ini tetap gagal di pasaran. Kegagalah album pertama membuat label “OffBeat Music” yang mereka rintis-pun ikut hancur, namun kegagalan itu, tidak lantas membuat kreatifitas mereka berhenti sampai disitu. Di tahun 2007 lahirlahl album kedua “Souljah” yang bertajuk “Bersamamu”. Album ini dirillis melalui hasil kerjasama dengan Gagas Media yang menertbitkan audio novel. Uniknya Album dan Novel punya cerita yang berurutan sesuai cerita dalam novel tersebut. Sayangnya, album ini juga membawa banyak perubahan internal “Souljah”, ditandai dengan keluarnya
Dimas(drum) yang digantikan oleh Hanli serta masuknya kembali Vino(sax). Di tahun 2008 mereka mencoba merintis kembali “Offbeat Music” yang sempat hancur karena kegagalan album pertama Souljah, “PT. Offbeat Indonesia” menjadi pilihan nama yang mereka ambil. Berdirinya sebuah lembaga yang menaungi mereka, membakar semangat personil untuk lebih serius di musik. Terbukti di tahun 2009, band yang kini di gawangi oleh Danar(vocal), Said(Toast), Renhat(Bass), David(Keys) mampu melanjutkan perjuangannya untuk mengangkat Jamaican music dengan merillis album ketiga. Album bertajuk “MESTAKUNG” (Semesta Mendukung) ini menjadi pelengkap trilogy warna Jamaika yaitu Merah – Kuning – Hijau yang selama ini dikenal di Masyarakat. Artinya, jika anda memiliki album pertama sampai album ketiga ini, silahkan di letakan covernya berurutan dari album pertama sampai ketiga, maka akan didapat trilogy warna Jamaika, yaitu Merah -Kuning – Hijau, keren bukan? Dengan membawa album ketiga, kini “Souljah” mampu berbangga diri. Sukses berkarir di dunia music juga menular ke lembaga yang mereka rintis. Offbeat Musik Indonesia mulai menuai sukses dan berhasil menaungi beberapa musisi Indonesia lainnya. Selamat ya Guys...[@antonRYD]
musiclive
I 13
Offbeat Star THE AUTHENTICS Lebih simple-easy listening-fun-friendly dan danceable
Bandung Inikami OrcheSKA SKA DENGAN WARNA BERBEDA erbentuk di tahun 2006, band kolektif T ska asal bandung yang menamakan diri “Bandung Inikami OrcheSKA” ini perlahan mulai
menunjukan eksistensinya di dunia music ska Bandung khususnya. Band yang mengaku sangat dipengaruhi oleh New York Ska-Jazz Ensemble, Rotterdam Ska-Jazz Foundation, The Slackers & Tokyo Ska Paradise Orchestra ini memang patut diperhitungkan. Dengan mengusung genre yang berbeda yaitu ska-jazz, Rocksteady, dan Ska, mereka telah berhasil mempersembahkan mini album untuk fans setia mereka. Bekerjasama dengan “WhiteCatLiar Records” mereka coba mendistribusikan karya mereka untuk ikut memberikan warna yang
erdiri di tahun 2009, “Sentimental MOODs” B ikut meramaikan industri musik ska di Indonesia. Melalui sajian warna music berbeda
yang menggabungkan unsur etnis dalam musiknya, Dibawah pengaruh beberapa grup band ska mancanegara seperti Tokyo Ska Paradise Orchestra, Roy Paci and Arestuska, St. Petersburg Ska Jazz, Big Bad Voodoo Daddy, Black Bottom Brass Band, The Skatalites dan Hepcat, mereka terus berimprovisasi mengolah nada-nada yang keluar dari sentuhan manis sang personel yang terdiri dari Aldo(Percussion), Beni(Drums), Daniel(Baritone Saxophone), Edo(BassGuitars), Masmo(Keyboard), Taufiq(Trumpet), Wiro(Guitars), Yurie(Tenor Saxophone), dengan didukung oleh beberapa additional player yang selama ini menemani mereka diatas panggung, diantaranya adalah Gary(Keyboard), Suharman(Trombone), Ditto(trumpet), Kimung(trumpet), I-jonk(keyboard) dan Ben(trombone). Soal pengalaman “Sentimental MOODs” ngga bisa diragukan lagi, dengan menyanyikan lagulagu dari band yang menginspirasi mereka dalam bermusik, tak terhitung lagi panggung yang sudah mereka “injak” di sekitaran Jakarta. Selain membawakan lagu-lagu band lain, mereka juga membawakan lagu hasil “Compositions” mereka sendiri, diantaranya adalah ‘Evening Bliss’ dan ‘Sway with Other’.[@antonRYD]
14 I musiclive
berbeda di industri musik Indonesia. Abum yang bertajuk “Get Ska” ini berisi beberapa lagu yang menjadi andalan mereka, seperti GETSKA – Jarak Jauh – Playboy Junkhead – Kupu kupu kaca. Meskipun sempat diwarnai gonta ganti personil, mereka tetap eksis dan setia untuk musik Indonesia dan berhasil menemukan format yang kompak dengan Riksa (vocal), Endrow (guitar), Ebef (bass), Rundi (drum), Ndik (trombone), Ivan (alto sax), Apink (tenor sax), Vicko (tenor sax). Mudah-mudahan dengan format ini mereka akan terus berkarya untuk bersama – sama berjuang, menunjukan pada dunia keanekaragaman musik Indonesia. [@ntonRYD]
ack to the basic of ska, itulah misi yang Bdiawal diusung anak – anak “The Authentics’ berdirinya. tahun 2005. Band yang
digawangi Dawny(vocal), Arnold (Bass), Dani (Guitar & Backing Vocal), Zendi (Saxophone & Backing Vocal), Ceky (Keyboards & Backing Vocal), Dias (Drum) memang menginginkan bunyi sound yang otentik seperti band- band ska pada awalnya sambil coba menyajikan sesuatu yang sangat merepresentasikan keaslian atau ke otentikan influence dan karakter “The Authentics” yang berbedabeda, namun mempunyai passion menjadi satu kesatuan dalam satu band ini. Itulah kenapa kelompok anak muda ini menamakan dirinya “The Authentics”. Diawal berdiri mereka lebih sering memainkan lagu – lagu dari musisi terkenal yang menjadi influence mereka, seperti
Hepcat, The Slackers, The Skalaties dan masih banyak lagi. Dan hebatnya, walaupun sempat ditinggal beberapa punggawanya, karena lebih memilih dunia diluar musik, namun mereka tetap eksis dengan menggandeng beberapa additional player. Hasilnya dari 2005 hingga kini mereka berhasil menelurkan beberapa hit single seperti Untukmu, Hai Rudi, Berdansa Selalu dan yang lainnya. Puncaknya saat mereka punya kesempatan untuk berduet dengan Vicky Shu dalam lagu Berdansa selalu, wow keren guys. Yang pasti, The Authentics memberikan jaminan kalau musiknya bisa membuat anda mengangguk-anggukkan kepala, menghentakkan kaki, bahkan membuat anda beranjak meninggalkan kursi, bernyanyi dan berdansa sepanjang malam. Sukses deh buat “The Authentics”.. [@antonRYD]
SENTIMENTAL MOODS Make people MOODS Became SENTIMENTAL ES CORET Ska Bernuansa Romantis Ceria Band ska dengan vokalis perempuan yang konsisten bermusik sejak era tahun 90an ini digawangi oleh Rika (bersenandung), Daniel (trompet sambil bernyanyi), Otnay (lead guitar), Edo (bass), Doni (keyboard), Yurie (sax tenor) dan Andrie (penabuh drum). Lagu-lagu mereka evergreen bagi penggemar music ska. Senandung ‘Aku Kehilangan’, Berkhayal’, ‘Dan Sepertinya (Ku jatuh Cinta Lagi)’, ‘Go…!!!’, ‘Harap Semu’, ‘Janji Gombal’, ‘Noon Night Lovers’, ‘With You’, ‘Let’s Dance’ terdengar sangat easy listening, ceria dan kadang beraroma romantisme. (fjr)
musiclive
I 15
The Artists
O
ffbeat Music Indonesia merupakan sebuah Minor label yang didirikan oleh para musisi dan profesional di bidang musik yang telah cukup gerah dengan perkembangan musik yang kurang menguntungkan bagi para musisi. Mereka merasa perlu mendirikan sebuah institusi yang mampu menaungi keinginan musisi yang ingin menghidupi dirinya dari musik. Keinginan ini juga diperkuat dengan kondisi distribusi musik yang tidak menentu, banyaknya pembajakan dan manajemen band yang kurang paham dengan band yang mereka pegang atau manage. Offbeat Music Indonesia terdiri dari orang-orang yang telah lama berkecimpung di bidang yang berkaitan dengan musik baik secara produksi, promosi maupun marketing. Kata OffBeat mengacu kepada filosofi untuk selalu berada diluar pakem musik maupun marketing yang ada dalam mengeluarkan album dari artis yang bernaung dalam Offbeat Music Indonesia.
Man Behind Offbeat Music Indonesia Renhat/Director - Dipta/Promo & Management David/Digital Distribution - Danar/Social Media Said/Merchandising - Rafi/Distribution Ramses/Sound Equipment - Robin/Finance Gacul/General Affair
When was it Established Offbeat Music Indonesia berdiri sejak Desember 2004 dengan merelease Arigatoo dan dilaunching 3 Maret 2005 dengan mengeluarkan artis keduanya bernama SOULJAH yang kini telah banyak mengisi panggung-panggung berskala lokal maupun nasional dan telah dikenal luas dikalangan pecinta musik.
Desember 2003 ARIGATOO - BUKAN PERAWAN LAGI Mei 2004 ARIGATOO - BUKAN PERAWAN LAGI / re-release Maret 2005 SOULJAH - BREAKING THE ROOTS September 2005 HAPPY SALMA - Demo Album November 2005 DUA - TENTANG KITA September 2006 SOULJAH - BERSAMAMU April 2007 SENYAWA - SEPENUH HATI Juli 2007 ALENA - SEINDAH DIRIKU April 2008 DUA - CERITA HATI Desember 2008 THE AFTERMILES - KIDS ON RIOT April 2009 SHINE - JALAN MASIH PANJANG Juni 2009 MARU - FOR THE TIMES Januari 2010 SOULJAH - MESTAKUNG Juli 2010 KSP - HASRAT DAN CITA Februari 2011 BAGAS - BOBOL GAWANG TBC 2011 TIPE-X - mid 2012
Gorilla Sound Enforcement adalah salah satu divisi yang dibentuk karena adanya kebutuhan artis akan adanya sound system yang mampu mendukung penampilan artis agar selalu tampil prima di setiap panggung. Divisi ini telah melayani berbagai macam event baik dari rokok, pensi, telekomunikasi hingga launching produk.
Why OFFBEAT Offbeat Music Indonesia memperlakukan semua artis sebagai keluarga. Tidak ada atasan ataupun bawahan. Posisi yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Di Offbeat Music Indonesia kami percaya tidak ada musik, band, ataupun bisnis musik yang akan bertahan lama tanpa adanya suatu ikatan kekeluargaan yang kental dan kesatuan jiwa didalamnya. Perbedaan mendasar kami dengan label rekaman lainnya adalah kami mengutamakan kejujuran dalam bekerja. Kami berkata apa adanya kepada artis kami dan kami mengharapkan artis kami pun terbuka pada kami.
AT OFFBEAT MUSIC WE GO BEYOND MUSIC!
The Expansion Offbeat kini telah berkembang pesat dengan menambah divisi yang akan mendukung segala sesuatunya yang dibutuhkan oleh artis. Kami telah memiliki GIMMEGIMMICK yang bergerak dibidang Music Merchandising, sehingga semua keperluan yang berkenaan dengan merchandise band dapat dipenuhi dengan baik dan tepat sasaran. Amazing Entertainment yang adalah divisi manajemen artis dari Offbeat Music kini telah berkembang pesat dengan memiliki artis yang mumpuni seperti SOULJAH dan TIPEX serta beberapa artis lain termasuk dangdut.
16 I musiclive
Where is the
Offbeat Music Indonesia
Offbeat Music Indonesia berada di: Ruko LIA/Sekolah Global Prestasi Jl. KH Noer Alie no. 35, Kalimalang, Bekasi Barat Phone number: +62 – 21 8896 3048 Fax number: +62 – 21 8896 3048 Email: offbeatmusicindonesia@yahoo.com Web: www.offbeatmusicindonesia.com
musiclive
I 17