Taman Kota Jakarta

Page 1

DRAFT

TOR PENGEMBANGKAN TAMAN TEMATIK PADA TAMAN-TAMAN DI DKI JAKARTA SEBAGAI MEDIA PENGENALAN DAN PROMOSI KEANEKARAGAMAN HAYATI KHAS JAKARTA CATATAN KONSEP

Judul

Pengembangan Taman Tematik pada Taman-Taman di DKI Jakarta Sebagai Media Pengenalan dan Promosi Keanekaragaman Hayati Khas Jakarta

Lokasi kegiatan:

Taman-taman di wilayah DKI Jakarta yang direkomendasikan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta

Sasaran kegiatan:

Mengenalkan dan mempromosikan keanekaragaman hayati khas Jakarta, khususnya tanaman lokal Jakarta melalui pengembangan taman tematik pada taman-taman publik di Jakarta Kegiatan spesifik: ! Melakukan pencarian informasi mengenai tanaman lokal Jakarta ! Meningkatkan fungsi taman dengan menanam tanaman lokal Jakarta ! Membuat jalur interpretasi tanaman lokal Jakarta ! Mengadakan kegiatan-kegiatan pengenalan, pelatihan dan pendidikan lingkungan khusus tanaman lokal Jakarta pada taman-taman tematik tersebut ! Mengadakan kegiatan promosi mengenai tanaman asli Jakarta

Kelompok sasaran

Pengunjung taman, komunitas pengguna taman, pelajar dan masyarakat luas

Kegiatan utama

! Memantapkan konsep Pengembangan Taman Tematik ! Melakukan koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta ! Menetapkan lokasi taman yang akan dikembangkan ! Mencari informasi tanaman khas DKI Jakarta ! Merancang jalur interpretasi bagi Taman Tematik ! Melaksanakan pembangunan jalur interpretasi ! Melakukan pelatihan dan pendidikan bagi pengelola, pemandu, komunitas pengguna taman, dan masyarakat

LatarBelakang Taman Kota Sebagai kota Metropolitan, salah satu fasilitas yang harus disediakan oleh pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta bagi penduduknya adalah taman kota.

Taman kota memiliki fungsi-fungsi

lingkungan, estetis, rekreasi, psikologis, sosial dan ekonomis karena merupakan ruang terbuka hijau yang dibangun pada tingkat kota sebagai sarana estetika yang mampu memberikan kesejukan ketika 1


DRAFT musim panas, menyerap air ketika musim hujan (pori-pori kota), mengurangi polusi udara yang berasal dari gas CO2 (paru-paru kota), dan penghasil oksigen bagi lingkungan disekitarnya. Aktivitas masyarakat perkotaan yang cenderung padat, mendorong kebutuhan akan adanya tempat yang dapat mengakomodasi kegiatan rekreasi untuk melepas kepenatan, namun masih berada dalam jarak yang relatif dekat. Oleh karena itu, keberadaan taman kota menjadi sangat penting dalam mendukung kualitas hidup perkotaan yang lebih seimbang. Aktivitas yang dapat dilakukan di dalam taman kota cukup beragam. Mulai dari sekedar menikmati sejuknya udara dibawah pohon rindang, menyalurkan hobi (seperti: bermain musik bersama, papan seluncur/ skateboard), olahraga, berkumpul dan bersosialisasi, belajar mengenai jenis-jenis flora dan fauna, bermain, sampai menonton pertunjukan. Semua kegiatan yang dapat dilakukan di taman kota ini, dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di kota Jakarta. Menurut UU No. 26 2007 tentang Penataan Ruang, perencanaan tata ruang wilayah kota harus memuat rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau yang luas minimalnya sebesar 30% dari luas wilayah kota. Saat ini ruang terbuka hijau (RTH) publik Jakarta baru terealisasi 9,8 persen dari total luas Ibukota yang mencapai 665 kilometer persegi. Satu persen saja penambahan luas RTH setara dengan 6 kali luas taman di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, pada republika.co.id (25 Juli 2012) mengatakan bahwa Jakarta memiliki potensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebanyak 23 persen. Bila lahan negara dikelola dengan baik, beliau optimis bahwa ruang terbuka hijau di Jakarta dapat mencapai 30 persen, jumlah yang ideal RTH di Jakarta dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama. Pengelolaan Taman Kota, di wilayah DKI Jakarta berada dibawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Visi dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta adalah “Mewujudkan tertatanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Keindahan Kota Jakarta serta Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Pemakaman�. Salah satu Misi Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta adalah meningkatkan kualitas taman kota serta dalam membina peran serta masyarakat dalam pengembangan taman misi lainnya adalah mengadakan pendidikan/pelatihan kader pertamanan serta penggalangan peran serta masyarakat dibidang pertamanan. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati merupakan keadaan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Undang-undang nomor 32 Pasal 57 ayat (1) huruf b, Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup telah memberikan dasar hukum untuk menjalankan kegiatan pencadangan sumber daya alam. Mengingat bahwa keanekaragaman hayati merupakan asset bagi pembangunan nasional dan daerah maka perlu dicadangkan untuk jaminan kelangsungan hidup serta kemakmuran rakyat. Tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia tinggi, akan tetapi tingkat kepunahannya juga tinggi. Termasuk didalamnya adalah keanekaragaman hayati DKI Jakarta yang tinggi tingkat kepunahannya 2


DRAFT mengingat cepatnya peralihan fungsi lahan. Luasan taman kota atau ruang terbuka hijau yang harus disediakan oleh pemerintah bagi penduduknya tidak dapat sejalan dengan laju peralihan fungsi ruang terbuka menjadi kawasan perumahan, pertokoan, fasilitas pemerintah, dan lain-lain. Salah satu kekayaan dari keanekaragaman hayati kawasan DKI Jakarta adalah tanaman lokal. Beberapa contoh tanaman lokal DKI Jakarta diantaranya adalah Salak Condet (Salaca edulis), Menteng (Baccaurea racemosa), Kemang (Mangifera caesia), Duku Condet (Lansium domesticum), dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Tanaman lokal ini akan hilang dari kawasan DKI Jakarta dan hanya terkenal sebagai nama jalan apabila tidak dilakukan pelestarian. Pentingnya hubungan antara pengembangan RTH dan keanekaragaman hayati juga dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang mengeluarkan Permen PU 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Peraturan

Menteri menyatakan bahwa penyediaan ruang terbuka hijau juga dilakukan dalam rangka menjamin tersedianya

ruang

yang

cukup

bagi

area

pengembangan

keanekaragaman

hayati.

Guna

memperkenalkan keanekaragaman hayati, khususnya tanaman lokal Jakarta bagi penduduk Jakarta, maka kegiatan peningkatan fungsi taman-taman yang terdapat di Jakarta perlu dilakukan.

Pengembangan Taman Tematik Tanaman Asli DKI Jakarta Kebutuhan akan pelestarian tanaman lokal DKI Jakarta yang mendukung program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia seharusnya sudah menjadi prioritas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan taman tematik tanaman lokal DKI Jakarta. Pengembangan fungsi taman kota atau RTH yang sudah ada di Jakarta menjadi taman tematik akan berbeda dengan pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati yang telah dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Taman tematik adalah taman yang dirancang dengan tema-tema tertentu, seperti tema bunga, tema tanaman herbal, tema tanaman kayu keras khas kota Jakarta, dan lain sebagainya. Para pengunjung taman, termasuk orang tua dan pendidik dapat memanfaatkan taman tematik dengan tema tanaman khas Jakarta, untuk memperkenalkan secara langsung kepada masyarakat dan anak didiknya mengenai jenis-jenis dan kegunaan dari tanaman-tanaman tersebut. Selain itu, taman tematik tanaman lokal Jakarta juga dapat dijadikan simbol atau landmark kota. Seperti contohnya Taman Keukenhof di Belanda, yang menampilkan bunga khas Belanda (Bunga Tulip) sebagai primadona taman tersebut. Jika taman seperti ini terpelihara dan tertata dengan baik, serta nyaman bagi pengunjung; maka tidak menutup kemungkinan taman tersebut menjadi daya tarik wisata dan promosi kota Jakarta itu sendiri.

3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.