Thursday, August 21, 2014
Website: www.suaratambora.co.id E-mail: costumerservice@suaratambora.co.id Telepon: Redaksi - (021) 5347711 Telepon: Iklan - (021) 5347712 Telepon: Layanan Pelanggan - (021) 534713
TERBIT 4 HALAMAN NO. 1 TAHUN KE-01
Harga Langganan: Rp 100.000,Harga Eceran: Rp 5.000,-
10 April pada tahun 1815. Gunung Tambora meletus dengan begitu dahsyat, bahkan jauh lebih dahsyat dari Gunung Krakatau. Suara guruh ini terdengar sampai ke pulau Sumatera pada tanggal 10-11 April 1815 (lebih dari 2.600 km dari gunung Tambora) yang awalnya dianggap sebagai suara tembakan senapan. Pada pukul 7:00 malam tanggal 10 April, letusan gunung ini semakin kuat.
ran lava masih terjadi pada lantai kaldera pada abad ke-19 dan abad ke-20. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1967, yang disertai dengan gempa dan terukur pada skala 0 VEI, yang berarti letusan terjadi tanpa disertai dengan ledakan. Total volume yang dikeluarkan Gunung Tambora saat meletus hebat hampir 200 tahun silam mencapai 150 kilometer kubik atau 150 miliar meter kubik. Deposit jatuhan abu yang terekam hingga sejauh 1.300 kilometer dari sumbernya. Peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Igan Supriatman Sutawidjaja, dalam tulisannya, ”Characterization of Volcanic Deposits and Geoarchaeological Studies from the 1815 Eruption of Tambora Volcano”, menyebutkan, distribusi awan panas diperkirakan mencapai area 820 kilometer persegi. Jumlah total gabungan awan panas (piroklastik) dan batuan totalnya 874 kilometer persegi. Ketebalan awan panas rata-rata 7 meter, tetapi ada yang mencapai 20 meter.
Tiga lajur api terpancar dan bergabung. Seluruh pegunungan berubah menjadi aliran besar api. Batuan apung dengan diameter 20 cm mulai menghujani pada pukul 8:00 malam, diikuti dengan abu pada pukul 9:00-10:00 malam.
Ahli botani Belanda, Junghuhn, dalam ”The Eruption of G Tambora in 1815”, menulis, empat tahun setelah letusan, sejauh mata memandang adalah batu apung. Pelayaran terhambat oleh batuan apung berukuran besar yang memenuhi lautan. Segala yang hidup telah punah. Bumi begitu mengerikan dan kosong. Junghuhn membuat deskripsi itu berdasarkan laporan Disterdijk yang datang ke Tambora pada 16 agustus 1819 bersama The Dutch Residence of Bima. Letusan Tambora memang dahsyat, bahkan terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah manusia modern.
Aliran piroklastik panas mengalir turun menuju laut di seluruh sisi semenanjung, memusnahkan desa Tambora. Ledakan besar terdengar sampai sore tanggal 11 April. Abu menyebar sampai Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Bau “nitrat” tercium di Batavia dan hujan besar yang disertai dengan abu tefrit jatuh, akhirnya letusan Tambora kembali mulai mereda antara tangal 11 dan 17 April 1815 dan sekaligus melenyapkan tiga kerajaan pada masa itu.
Magnitudo letusan Tambora, berdasarkan Volcanic Explosivity Index (VEI), berada pada skala 7 dari 8. Letusan gunung Tambora juga tercatat sebagai letusan gunung yang paling mematikan. Dengan Jumlah korban tewas akibat gunung ini sedikitnya mencapai 71.000 jiwa tapi sebagian ahli menyebut angka 91.000 jiwa. Sebanyak 10.000 orang tewas secara langsung akibat letusan dan sisanya karena bencana kelaparan dan penyakit yang mendera. Jumlah ini belum termasuk kematian yang terjadi di negara-negara lain, termasuk Eropa dan Amerika Serikat, yang didera bencana kelaparan akibat abu vulkanis Tambora yang menyebabkan tahun tanpa musim panas di dua benua itu. Bahkan di Eropa, Napoleon Bonaparte kalah perang karena efek dari gunung Tambora ini.
Debu vulkanik menyebar setinggi puluhan kilometer mempengaruhi iklim seantero Bumi, menutup sinar matahari selama berbulan-bulan lamanya. Bumi bagian utara dan selatan tetap menjadi dingin. Di Eropa dan Amerika Utara pun matahari tetap tertutup debu vulkanik dan membuat daerah tersebut tetap dingin walau dimusim panas. Jutaan orang kelaparan, mayat terkapar bergelimpangan, semua akibat tumbuhan layu dan mati tanpa adanya matahari sepanjang tahun. Salju tak kunjung cair, mengerikan. masa itu dikenal dunia sebagai “Tahun yang tak melalui musim panas” atau “A year without summer”.
KESAKSIAN LETUSAN Berikut ringkasan laporan kesaksian saat letusan Gunung Tambora terjadi, yang disarikan dari ”Transactions of the Batavian Society” Vol VIII, 1816, dan dan ”The Asiatic Journal” Vol II, Desember 1816. Selama enam minggu arkeolog menggali telah menemukan sisa dua mangkok untuk orang dewasa berbahan perunggu, pot keramik, peralatan dari besi dan artifak lainnya. Desain dan dekorasi dari artefak menunjukkan bahwa budaya Tamboran (orang Tambora) terkait dengan budaya orang Vietnam dan orang Kamboja. Sumanap (Sumenep), 10 April 1815 Sore hari tanggal 10, ledakan menjadi sangat keras, salah satu ledakan bahkan mengguncang kota, laksana tembakan meriam. Menjelang sore keesokan harinya, atmosfer begitu tebal sehingga harus menggunakan lilin pada pukul 16.00. Pada pukul 19.00 tanggal 11, arus air surut, disusul air deras dari teluk, menyebabkan air sungai naik hingga 4 kaki dan kemudian surut kembali dalam waktu empat menit.
SEJARAH LETUSAN Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Baniowangie (Banyuwangi), 10 April 1815 Pada tanggal 10 April malam, ledakan semakin sering mengguncang bumi dan laut dengan kejamnya. Menjelang pagi, ledakan itu berkurang dan terus berkurang secara perlahan hingga akhirnya benar-benar berhenti pada tanggal 14.
Dengan menggunakan teknik penanggalan radiokarbon, dinyatakan bahwa gunung Tambora telah meletus tiga kali sebelum terjadinya letusan tahun 1815, tetapi besarnya letusan tidak diketahui. Perkiraan ketiga letusannya pada tahun: - Letusan pertama: 39910 sebelum masehi ± 200 tahun – Letusan kedua: 3050 sebelum masehi – Letusan ketiga: 740 ± 150 tahun.
Artifak peninggalan penduduk asli kerajaan Tambora yang ikut terkubur abu vulkanik
Situs peradaban Tambora
Ketiga letusan tersebut memiliki karakteristik letusan yang sama. Masing-masing letusan memiliki letusan di lubang utama, tetapi terdapat pengecualian untuk letusan ketiga. Pada letusan ketiga, tidak terdapat aliran piroklastik. Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi pada bulan April tahun 1815. Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh Volcanic Explosivity Index (VEI), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 × 1011 meter kubik. Karakteristik letusannya termasuk letusan di lubang utama, aliran piroklastik, korban jiwa, kerusakan tanah dan lahan, tsunami dan runtuhnya kaldera. Letusan ketiga ini mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815. Pada saat letusan terjadi, beberapa orang Belanda yang berada di Surabaya mencatat dalam buku hariannya mengaku mendengar letusan tersebut, juga beberapa orang di benua Australia bagian Barat Laut. Mereka mengira itu hanyalah suara gemuruh guntur karena tiba-tiba muncul awan mendung yang membuat redupnya sinar matahari. Namun mereka tidak yakin karena yang mereka yakini awan, ternyata adalah asap dan debu vulkanis. Dan yang turun ke bumi bukanlah air melainkan debu dan kerikil kecil! Letusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung terdahsyat yang pernah tercatat pada era modern.
Fort Marlboro (Bengkulu), 11 April 1815 Suaranya terdengar oleh beberapa orang di permukiman ini pada pagi hari tanggal 11 April 1815. Beberapa pemimpin melaporkan adanya serangan senjata api yang terus-menerus sejak fajar merekah. Orang-orang dikirim untuk penyelidikan asal serangan tersebut, tetapi tidak menemukan apapun. Suara yang sama juga terdengar di wilayah-wilayah Saloomah, Manna, Paddang, Moco-moco, dan wilayah lain. Seorang asing yang tinggal di Teluk Semanco menulis, sebelum tanggal 11 April 1815 terdengar tembakan meriam sepanjang hari. Besookie (Besuki, Jawa Timur), 11 April 1815 Kami terbungkus kegelapan pada 11 April sejak pukul 16.00 sampai pukul 14.00 pada 12 April. Tanah tertutup debu setebal 2 inci. Kejadian yang sama juga terjadi di Probolinggo dan Panarukan, terus sampai di Bangeewangee (Banyuwangi) tertutup debu setebal 10-12 inci. Lautan bahkan lebih parah akibat dari letusan tersebut. Suara letusan terdengar sampai sejauh 600-700 mil. Grissie (Gresik, Jawa Timur), 12 April 1815 Pukul 09.00, tidak ada cahaya pagi. Lapisan abu tebal di teras menutupi pintu rumah di Kradenan. Pukul 11.00 terpaksa sarapan dengan cahaya lilin, burung-burung mulai berkicau mendekati siang hari. Dua ilmuwan sedang menyelidiki bekas-bekas peradaban yang telah lenyap di dekat gunung Tambora.
Desain dari artefak menunjukkan bahwa budaya Tamboran (orang Tambora
Dua ilmuwan sedang menyelidiki bekas-bekas peradaban di dekat gunung Tambora
Jam 11.30 mulai terlihat cahaya matahari menerobos awan abu tebal. Pukul 05.00 sudah semakin terang, tetapi masih tidak bisa membaca atau menulis tanpa cahaya lilin.
Pada saat gunung Tambora meletus, daerah radius kurang lebih 600 km dari gunung Tambora gelap gulita sepanjang hari hampir seminggu lamanya. Letusan yang terdengar, melebihi jarak 2000 km dan suhu Bumi menurun hingga beberapa derajat yg mengakibatkan bumi menjadi dingin akibat sinar matahari terhalang debu vulkanis selama beberapa bulan. Sehingga berdampak juga ke daerah Eropa & Amerika Utara mengalami musim dingin yg panjang. Sedangkan Australia dan daerah Afrika Selatan turun salju di saat musim panas. Peristiwa ini dikenal dengan “The year without summer” atau tahun tanpa musim panas.
Tidak ada seorang yang ingat ataupun tercatat dalam tradisi erupsi yang sedemikian besar.
Aktivitas selanjutnya kemudian terjadi pada bulan Agustus tahun 1819 dengan adanya letusan-letusan kecil dengan api dan bunyi gemuruh disertai gempa susulan yang dianggap sebagai bagian dari letusan tahun 1815. Letusan ini masuk dalam skala kedua pada skala VEI. Sekitar tahun 1880 (± 30 tahun), Tambora kembali meletus, tetapi hanya di dalam kaldera. Letusan ini membuat aliran lava kecil dan ekstrusi kubah lava, yang kemudian membentuk kawah baru bernama Doro Api Toi di dalam kaldera.
Makassar, 12-15 April 1815 Tanggal 12-15 April udara masih tipis dan berdebu, sinar matahari pun masih terhalang. Dengan sedikit dan terkadang tidak ada angin sama sekali. Pagi hari tanggal 15 April, kami berlayar dari Makassar dengan sedikit angin.
Gunung Tambora masih berstatus aktif. Kubah lava kecil dan ali-
Ada yang melihat kejadian itu sebagai transisi kembalinya pemerintahan yang lama. Lainnya melihat kejadian itu dari sisi takhayul dan legenda bahwa sedang ada perayaan pernikahan Nyai Loro Kidul (Ratu Kidul) yang tengah mengawini salah satu anaknya. Maka dia tengah menembakkan artileri supernaturalnya sebagai penghormatan. Warga menyebut abu yang jatuh berasal dari amunisi Ratu Kidul.
Di atas laut terapung batu-batu apung, dan air pun tertutup debu. Di sepanjang pantai, pasir terlihat bercampur dengan batu-batu berwarna hitam, pohon-pohon tumbang. Perahu sangat sulit menembus Teluk Bima karena laut benar-benar tertutup.
Peserta Parade Budaya Lombok Sumbawa 2013 beratraksi membawa kendang beleq saat be Minggu (16/6/2013). (Foto: Komp
OLEH NI LUH MADE PERTIWI F Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menyelenggarakan acara pariwisata bertajuk “Tambora Menyapa Dunia” di tahun 2015. Acara tersebut dalam rangka memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora. “Event ini untuk memperingati 200 tahun lalu Tambora meletus. Tambora di Sumbawa, masuk Kabupaten Dompu dan Bima,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Gita Ariadi saat jumpa pers jelang Grand Launching “Tambora Menyapa Dunia” di Jakarta, Minggu (16/6/2013) malam. Sementara itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi pada kesempatan yang sama menyebutkan bahwa pada Minggu (16/6/2013) telah berlangsung acara Parade Budaya Lombok Sumbawa yang memanfaatkan momen car free day Jakarta di kawasan Gedung Sapta Pesona Kementerian
Pariwisata dan Ekono Barat sampai Bunder di ajang untuk promo bisa memanfaatkan m
Pihaknya ingin menga donesia maupun duni Tambora. Sehingga Dunia” bisa memprom Gunung Tambora. “Ta dalam sejarah vulkanik ra. Ini kedua terbesar baru Krakatau,” kata Z
Efek letusan tersebut NTB menuturkan suh hingga dua derajat. B saat berperang denga bora. “Napoleon ba meletus, suhu turun d Eropa. Akibatnya rant leon bisa dikalahkan R
Menurutnya, Gunung bagi masyarakat dunia ri tersebut untuk mo NTB yang lima tahun Sedangkan Menteri P Elka Pangestu menya yang merencanakan a Dunia” sejak dua tahu
OLEH ANWAR MAGA Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat koordinasi terpadu di Mataram, Kamis, guna memantapkan pelaksanaan program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” atau peringatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora, yang puncak peringatannya diagendakan 11 April 2015. Rapat koordinasi terpadu yang dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB H Lalu Gita Aryadi itu, dihadiri kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di jajaran Pemprov NTB. Hadir pula Staf Ahli Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Rachmat Tatang Bahrudin, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dompu H Agus Buhari. Mengawali rapat koordinasi terpadu itu, Gita menjelaskan bahwa peluncuran program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” sudah dilakukan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, pada Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-198 Pemerintah Kabupaten Dompu, 11 April 2013, yang digelar di halaman Kantor Bupati Dompu.
Pemerintah Provinsi NTB menggelar rakor guna memantapkan kesiapan pelaksanaan program “Tambora Menyapa Dunia”, di Mataram. (Foto: Anwar) (Rakor Program Tambora Menyapa Dunia)
Program tersebut dihajatkan sebagai pengungkit kepariwisataan NTB yang kini telah dikenal dunia internasional. Karena itu, diharapkan semua pihak memberikan dukungan untuk segera melakukan berbagai persiapan menuju kesuksesan program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” itu. Pada 16 Juni 2013, “grand lounching” program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” itu dilakukan di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) di Jakarta. “Saat `grand lounching` itu, Menparekraf Mari Elka Pangestu menyatakan mendukung sepenuhnya pengembangan NTB sebagai sebagai salah satu dari 16 daerah destinasi unggulan pariwisata nasional,” ujarnya. NTB merupakan salah satu pintu gerbang pariwisata nasional selain sebagai penyangga pangan nasional. Karena itu, Kementerian Parekraf akan mendorong penyiapan infrastrukturnya.
Seperti yang dilakukan di Mataram pada Kamis (20/6) lalu. Saat itu, Pemprov NTB mengundang 17 kementerian terkait dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Event Tambora Menyapa Dunia tersebut.
Kempo ke Tambora,” kata Sekda yang dihubungi via tele- disapa Umi Nana tersebut menjelaskan, selain yang disepon genggamnya, Selasa (25/6) pagi. butkan Sekda tersebut, poin hasil rapat itu, bahwa setiap SKPD harus memiliki nuansa Tambora Menyapa Dunia. Selain fasilitas kesehatan, kata Sekda yang saat itu mengaku sedang berada di Sumbawa, perbaikan dan pemben- Dia menyontohkan, Dinas Perkebunan mensosialisasikan ahan fasilitas air bersih juga akan segera dilakukan. “Per- Kopi Tambora. Begitu juga dengan dinas/instansi yang siapan wisata kuliner pun akan dilakukan,” ujar pria yang lain. “Semua harus bersatu padu mendukung kegiatan akrab disapa Dae Boa itu. Tambora Menyapa Dunia ini,” harap Umi Nana pada konkretnews.com di ruang kerjanya, Selasa (25/6). Menurut Dae Boa, semua hasil rapat akan segera disosialisasikan dalam waktu dekat. “Insya Allah, dalam minggu ini Rapat tersebut dipimpin staf ahli Kemen-PDT, Tatang. sosialisasi tersebut akan dilaksanakan,” terangnya Pembahasan juga sempat menyinggung persiapan dan 17 kementerian hadir dalam pertemuan tersebut. Bebera- pembenahan infrastruktur (fisik) dan kesehatan. “Jangan pa diantaranya, Kementerian PU, Hubkominfo, Kopereni- sampai peristiwa yang menimpa Wamen SDM, Bambang dagtamben, PDT dan Kementerian Parekref. Wijayanto (alm) terulang kembali,” tegas Umi Nana.
Sekda Dompu H. Agus Bukhari, mengatakan, poin penting hasil pertemuan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB itu, antara lain, sarana, prasarana dan fasilitas pendukung event akan segera dibenahi. “Misalnya jalan dari
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Menurutnya, persiapan medis yang tidak mendukung salah Dompu, Hj. Sri Suzana, menjelaskan pertemuan tersebut satu penyebab lambatnya penanganan korban. “Semua untuk mempertajam rencana kegiatan berskala nasional, fasilitas harus baik dan terencana,” imbuhnya. bahkan internasional pada 2015 itu. Wanita yang akrab
OLEH OMPU BAHATA Menjelang dan menyambut peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora, berbagai persiapan dilakukan pemerintah, mulai dari Pemkab Dompu, Pemprov NTB, hingga Pemerintah Pusat.
Menurut Gita, diperlukan rapat koordinasi terpadu berkali-kali guna memantapkan kesiapan pelaksanaan program Tambora Menyapa Dunia itu. “Banyak hal yang perlu dipersiapkan, selain infrastruktur dasar, juga sarana pendukung lainnya, dan akan didukung oleh kementerian terkait,” ujarnya. Gita mengungkapkan bahwa Kemparekraf akan mendukung penataan destinasi pariwisata di sekitar kawasan Tambora. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan mendukung pembangunan museum budaya di kawasan tersebut. “Pekan depan, Pak Gubernur akan mempresentasikan kesiapan pelaksanaan program Tambora Menyapa Dunia di hadapan Menko Perekonomian. Tentu agar ada dukungan terkoordinasi dari berbagai kementerian,” ujarnya. Diakuinya, Pemprov NTB makin gencar menyebarluaskan informasi tentang peringatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora, agar diketahui berbagai kalangan sejak dini. Pemprov NTB juga telah mengantongi “roadmap” atau pedoman teknis untuk menggelar peringatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora itu. “Roadmap” itu merupakan acuan utama bagi instansi terkait untuk terlibat aktif dalam kegiatan memperingati dua abad meletusnya Gunung Tambora. Terdapat tiga agenda besar dalam peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora, yakni kegiatan sosialisasi sekaligus promosi keunggulan Gunung Tambora, pengembangan situs dan daya tarik wisata, dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan laut. Diyakini, pascapuncak peringatan Dua Abad Tambora, para arkelog dunia akan datang meneliti sejarah letusan Gunung Tambora.
Jalan rusak menuju Labuan Kenanga
erada di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pas Images/Roderick Adrian Mozes)
omi Kreatif di Jalan Medan Merdeka ran HI. “Car free day ini bisa menjaosi NTB dan juga daerah-daerah lain momen ini,” kata Zainul.
angkat keingintahuan masyarakat Inia di balik sejarah meletusnya Gunung melalui acara “Tambora Menyapa mosikan NTB terutama Sumbawa dan ahun 1815 ada erupsi yang luar biasa k dunia yaitu letusan Gunung Tambor setelah Gunung Toba, yang ketiga Zainul.
OLEH FITRI YULIANTI JAKARTA - Letusan Gunung Tambora, dunia dibuat terkesiap dengan kedahsyatannya. Jelang dua tahun, Tambora akan ‘menyapa’ dunia dengan pesonanya. Peristiwa meletusnya Gunung Tambora pada 1815 memangkas ketinggian gunung dari semula 4.200m menjadi 2.850m. Peristiwa tersebut menewaskan sekira 92.000 orang dan menenggelamkan tiga kerajaan di Pulau Sumbawa, yakni Pekat, Tambora, dan Sanggar. Ketika itu, dampaknya terasa hingga ke Benua Eropa dan Afrika. Dunia seperti terdiam melihat keganasannya. Menjelang dua abad letusan tersebut, Tambora mempersiapkan hajatan besar untuk membuat dunia semakin terpana. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan “Tambora Menyapa Dunia 2015”. Ini akan menjadi peringatan dua abad meletusnya gunung yang terletak di Pulau Sumbawa, tepatnya berada di antara Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, NTB. “Melalui momentum ini kita mempromosikan NTB, khususnya Pulau Sumbawa, kepada dunia sebagai salah satu destinasi pariwisata yang berkualitas dan berdaya saing dunia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu pada peluncuran program “Tambora Menyapa Dunia 2015”, di Jakarta, baru-baru ini. Mari menambahkan, peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia, khususnya Pemprov NTB, untuk terus menggali dan mengembangkan potensi pariwisata. Peringatan dua abad Gunung Tambora diharapkan mampu meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke NTB. “Kami pilih NTB karena menjadi salah satu destinasi wisata unggulan, dan termasuk prioritas. Pariwisata Bali, NTT, dan NTB turut mendukung ketahanan pangan. Alasan lain,
Peluncuran “Tambora Menyapa Dunia (Foto: dok. Puskompublik Kemenparekraf)
saya merasa orang Lombok, suami saya orang NTB. Saya 20 tahun sering bolak-balik NTB, jadi sangat kenal dengan volcano-nya; Rinjani dan Tambora,” ujar Mari tersenyum. Untuk mendukung kegiatan “Tambora Menyapa Dunia 2015” nantinya akan dihelat sejumlah event, seperti Sail Lombok-Sumbawa 2015, kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Event), maupun sport tourism berskala nasional dan internasional. Bahkan, Kemenparekraf bekerjasama dengan INCCA (Indonesia Congress and Convention Association) telah memfasilitasi kegiatan business meeting dan pameran yang melibatkan 25 seller dari NTB dan 50 buyer (corporate dan MICE) dari Jakarta pada 1314 Juni 2013 lalu. Tujuannya untuk mempromosikan po-
tensi pariwisata NTB dan Pulau Sumbawa, khususnya, serta menjual paket kegiatan MICE di sana. “Banyak hal akan kita persiapkan menuju dua tahun ke depan, termasuk infrastruktur karena pasti akan banyak acara menuju puncaknya di 2015 nanti,” tambah Mari. Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Madi sendiri optimistis dengan harapan untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Sumbawa “Letusan Gunung Tambora berdampak pada dunia, penurunan suhu global, matahari tertutup, dan musim dingin berkepanjangan. Jadi, ada memori kolektifnya tentang Tambora bagi masyarakat dunia,” tuturnya pada kesempatan yang sama.
t, lanjutnya, mengglobal. Gubernur hu global saat terjadi letusan turun Bahkan konon, kekalahan Napoleon an Rusia akibat letusan Gunung Tamangun rantai logistik. Saat Tambora dan musim dingin berkepanjangan di tai logistik putus dan pasukan NapoRusia,” tutur Zainul.
g Tambora menjadi memori kognitif a. Pihaknya ingin mengungkit memoomentum pengembangan pariwisata belakangan cukup makin membaik. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari ambut baik program Pemprov NTB acara skala besar “Tambora Menyapa un sebelumnya.
OLEH REZA ADITYA
ARAK PENGANTIN: Salah satu atraksi dalam Pentas Tambora Menyapa Dunia
Sabtu (17/5) malam lalu, Taman Mini Indonesia Indah bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar acara khusus berjudul, ”Tambora Menyapa Dunia”. Acara itu digelar bertempat di Anjungan Daerah NTB. MENURUT Manager Infor masi TMII, Suryandoro, acara itu digelar untuk memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora yang terletak di Semananjung Utara Sumbawa, NTT dengan ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut. Acara kedaerahan itu dihadiri Bupati Dompu, Gubernur NTB, para pejabat daerah Provinsi NTB, 300 tamu undangan, 40 duta besar antara lain dari Malaysia, Polandia, Jepang, Kazakhtan dan dubes negara lainnya. Rangkaian acara yang diawali dengan ”Makka” atau atraksi penyambutan oleh seorang ksatria dengan menggunakan sebilah keris sambil mengucapkan kata-kata pusaka dengan maksud menyambut, melayanidan melindungi tamu. Acara dilanjutkan dengan tarian PataAngi yang menceritakan seorang pemuda yang mencaripasangan. Memasuki acara inti yang diawali dengan Den deBunti/ Iring pengantin yang merupakan salah satu tahapan acara pernikahan
adat budaya Dompu dengan mengantarkan mempelai wanita menuju pelaminan dan diringi lagu shalawat serta hadrah. Pentas Tambora Menyapa Dunia memasuki acara puncak dengan diiringi tarian Rai Saida atau tari tunggang langgang yang menceritakan tentang kejadian ketika Gunung Tambora meletus pada 10 – 11 April 1815 silam. Dalam tarian tersebut digambarkan seorang istri yang sedangmendoakan sang suami mencari nafkah, tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan kabut asap hitampekat memenuhi lereng gunung diiringi hawa panas memenuhi alam dan seisinya. Peristiwa tersebut juga diperingati sebagai pertanda kelahiran baru bagi Dompu Bou atau Dompu Baru. Kabupaten Dompu terletak sekitar 130 kilometer di sebelah timur Kota Sumbawa Besar. Dimana terdapat pemandangan bukit-bukit yang indah. Rangkaian acara di akhiri penyerahan cinderamata kepada para tamu dubes oleh Bu pati Dompu dan Direktur Operasi TMII, A de F Meyliala.
Mendatar 2. Letusan yang diperkirakan terjadi 3050 sebelum masehi 4. Gunung Tambora meletus dengan begitu dahsyat pada bulan 7. Nama sapaan Sekda Dompu H. Agus Bukhari 9. Tarian yang menceritakan seorang pemuda yang mencari pasangan 11. Kawah baru yang terbentuk akibat aktifitas di tahun 1819 12. Gedung dilaksanakannya grand launching program Tambora Menyapa Dunia 2015 pada 16 Juni 2013 15. Jumlah total gabungan awan panas 16. Volcanic Explosivity Index 19. Tokoh Eropam yang kalah perang akibat gunung Tambora 20. Abu yang menyertai hujan besar di Batavia 21. Dompu Baru 22. Jumlah kerajaan yang lenyap akibat letusan Tambora 1815 Menurun 1. Pulau letak Tambora 3. Atraksi penyambutan oleh seorang kesatria dengan menggunakan sebilah keris sambil mengucapkan kata- kata pusaka dengan maksud menyambut, melayani dan melindungi tamu 5. Tari tunggang langgang yang menceritakan kejadian ketika gunung Tambora meletuspada 1815 6. Teknik penanggalan yang digunakan untuk mengetahui bahwa gunung Tambora sudah pernah meletus sebelum 1815 8. Lokasi digerlarnya rapat koordinasi terpadu program Tambora Menyapa Dunia 2015 10. Iringan pengantin yang merupakan salah satu tahapan adat budaya Dompu dengan mengantarkan mempelai wanita menuju pelaminan dan diiringi lagu shalawat serta hardah 13. Warga negara Belanda yang melaporkan keadaan Tambora 1819 14. Momen yang dimanfaatkan oleh Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi untuk mempromosikan daerah NTB 17. Efek letusan gunung Tambora di Australia dan Afrika Selatan 18. Nama lain Tambora
Peserta Parade Budaya Lombok Sumbawa 2013 beratraksi membawa kendang beleq saat be Minggu (16/6/2013). (Foto: Komp
OLEH NI LUH MADE PERTIWI F Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menyelenggarakan acara pariwisata bertajuk “Tambora Menyapa Dunia” di tahun 2015. Acara tersebut dalam rangka memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora. “Event ini untuk memperingati 200 tahun lalu Tambora meletus. Tambora di Sumbawa, masuk Kabupaten Dompu dan Bima,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Gita Ariadi saat jumpa pers jelang Grand Launching “Tambora Menyapa Dunia” di Jakarta, Minggu (16/6/2013) malam. Sementara itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi pada kesempatan yang sama menyebutkan bahwa pada Minggu (16/6/2013) telah berlangsung acara Parade Budaya Lombok Sumbawa yang memanfaatkan momen car free day Jakarta di kawasan Gedung Sapta Pesona Kementerian
Pariwisata dan Ekono Barat sampai Bunder di ajang untuk promo bisa memanfaatkan m
Pihaknya ingin menga donesia maupun duni Tambora. Sehingga Dunia” bisa memprom Gunung Tambora. “Ta dalam sejarah vulkanik ra. Ini kedua terbesar baru Krakatau,” kata Z
Efek letusan tersebut NTB menuturkan suh hingga dua derajat. B saat berperang denga bora. “Napoleon ba meletus, suhu turun d Eropa. Akibatnya rant leon bisa dikalahkan R
Menurutnya, Gunung bagi masyarakat dunia ri tersebut untuk mo NTB yang lima tahun Sedangkan Menteri P Elka Pangestu menya yang merencanakan a Dunia” sejak dua tahu
OLEH ANWAR MAGA Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat koordinasi terpadu di Mataram, Kamis, guna memantapkan pelaksanaan program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” atau peringatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora, yang puncak peringatannya diagendakan 11 April 2015. Rapat koordinasi terpadu yang dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB H Lalu Gita Aryadi itu, dihadiri kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di jajaran Pemprov NTB. Hadir pula Staf Ahli Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Rachmat Tatang Bahrudin, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Dompu H Agus Buhari. Mengawali rapat koordinasi terpadu itu, Gita menjelaskan bahwa peluncuran program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” sudah dilakukan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, pada Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-198 Pemerintah Kabupaten Dompu, 11 April 2013, yang digelar di halaman Kantor Bupati Dompu.
Pemerintah Provinsi NTB menggelar rakor guna memantapkan kesiapan pelaksanaan program “Tambora Menyapa Dunia”, di Mataram. (Foto: Anwar) (Rakor Program Tambora Menyapa Dunia)
Program tersebut dihajatkan sebagai pengungkit kepariwisataan NTB yang kini telah dikenal dunia internasional. Karena itu, diharapkan semua pihak memberikan dukungan untuk segera melakukan berbagai persiapan menuju kesuksesan program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” itu. Pada 16 Juni 2013, “grand lounching” program “Tambora Menyapa Dunia 1815-2015” itu dilakukan di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) di Jakarta. “Saat `grand lounching` itu, Menparekraf Mari Elka Pangestu menyatakan mendukung sepenuhnya pengembangan NTB sebagai sebagai salah satu dari 16 daerah destinasi unggulan pariwisata nasional,” ujarnya. NTB merupakan salah satu pintu gerbang pariwisata nasional selain sebagai penyangga pangan nasional. Karena itu, Kementerian Parekraf akan mendorong penyiapan infrastrukturnya.
Seperti yang dilakukan di Mataram pada Kamis (20/6) lalu. Saat itu, Pemprov NTB mengundang 17 kementerian terkait dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Event Tambora Menyapa Dunia tersebut.
Kempo ke Tambora,” kata Sekda yang dihubungi via tele- disapa Umi Nana tersebut menjelaskan, selain yang disepon genggamnya, Selasa (25/6) pagi. butkan Sekda tersebut, poin hasil rapat itu, bahwa setiap SKPD harus memiliki nuansa Tambora Menyapa Dunia. Selain fasilitas kesehatan, kata Sekda yang saat itu mengaku sedang berada di Sumbawa, perbaikan dan pemben- Dia menyontohkan, Dinas Perkebunan mensosialisasikan ahan fasilitas air bersih juga akan segera dilakukan. “Per- Kopi Tambora. Begitu juga dengan dinas/instansi yang siapan wisata kuliner pun akan dilakukan,” ujar pria yang lain. “Semua harus bersatu padu mendukung kegiatan akrab disapa Dae Boa itu. Tambora Menyapa Dunia ini,” harap Umi Nana pada konkretnews.com di ruang kerjanya, Selasa (25/6). Menurut Dae Boa, semua hasil rapat akan segera disosialisasikan dalam waktu dekat. “Insya Allah, dalam minggu ini Rapat tersebut dipimpin staf ahli Kemen-PDT, Tatang. sosialisasi tersebut akan dilaksanakan,” terangnya Pembahasan juga sempat menyinggung persiapan dan 17 kementerian hadir dalam pertemuan tersebut. Bebera- pembenahan infrastruktur (fisik) dan kesehatan. “Jangan pa diantaranya, Kementerian PU, Hubkominfo, Kopereni- sampai peristiwa yang menimpa Wamen SDM, Bambang dagtamben, PDT dan Kementerian Parekref. Wijayanto (alm) terulang kembali,” tegas Umi Nana.
Sekda Dompu H. Agus Bukhari, mengatakan, poin penting hasil pertemuan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB itu, antara lain, sarana, prasarana dan fasilitas pendukung event akan segera dibenahi. “Misalnya jalan dari
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Menurutnya, persiapan medis yang tidak mendukung salah Dompu, Hj. Sri Suzana, menjelaskan pertemuan tersebut satu penyebab lambatnya penanganan korban. “Semua untuk mempertajam rencana kegiatan berskala nasional, fasilitas harus baik dan terencana,” imbuhnya. bahkan internasional pada 2015 itu. Wanita yang akrab
OLEH OMPU BAHATA Menjelang dan menyambut peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora, berbagai persiapan dilakukan pemerintah, mulai dari Pemkab Dompu, Pemprov NTB, hingga Pemerintah Pusat.
Menurut Gita, diperlukan rapat koordinasi terpadu berkali-kali guna memantapkan kesiapan pelaksanaan program Tambora Menyapa Dunia itu. “Banyak hal yang perlu dipersiapkan, selain infrastruktur dasar, juga sarana pendukung lainnya, dan akan didukung oleh kementerian terkait,” ujarnya. Gita mengungkapkan bahwa Kemparekraf akan mendukung penataan destinasi pariwisata di sekitar kawasan Tambora. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan mendukung pembangunan museum budaya di kawasan tersebut. “Pekan depan, Pak Gubernur akan mempresentasikan kesiapan pelaksanaan program Tambora Menyapa Dunia di hadapan Menko Perekonomian. Tentu agar ada dukungan terkoordinasi dari berbagai kementerian,” ujarnya. Diakuinya, Pemprov NTB makin gencar menyebarluaskan informasi tentang peringatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora, agar diketahui berbagai kalangan sejak dini. Pemprov NTB juga telah mengantongi “roadmap” atau pedoman teknis untuk menggelar peringatan dua abad meletusnya Gunung Berapi Tambora itu. “Roadmap” itu merupakan acuan utama bagi instansi terkait untuk terlibat aktif dalam kegiatan memperingati dua abad meletusnya Gunung Tambora. Terdapat tiga agenda besar dalam peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora, yakni kegiatan sosialisasi sekaligus promosi keunggulan Gunung Tambora, pengembangan situs dan daya tarik wisata, dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan dan pelabuhan laut. Diyakini, pascapuncak peringatan Dua Abad Tambora, para arkelog dunia akan datang meneliti sejarah letusan Gunung Tambora.
Jalan rusak menuju Labuan Kenanga
erada di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pas Images/Roderick Adrian Mozes)
omi Kreatif di Jalan Medan Merdeka ran HI. “Car free day ini bisa menjaosi NTB dan juga daerah-daerah lain momen ini,” kata Zainul.
angkat keingintahuan masyarakat Inia di balik sejarah meletusnya Gunung melalui acara “Tambora Menyapa mosikan NTB terutama Sumbawa dan ahun 1815 ada erupsi yang luar biasa k dunia yaitu letusan Gunung Tambor setelah Gunung Toba, yang ketiga Zainul.
OLEH FITRI YULIANTI JAKARTA - Letusan Gunung Tambora, dunia dibuat terkesiap dengan kedahsyatannya. Jelang dua tahun, Tambora akan ‘menyapa’ dunia dengan pesonanya. Peristiwa meletusnya Gunung Tambora pada 1815 memangkas ketinggian gunung dari semula 4.200m menjadi 2.850m. Peristiwa tersebut menewaskan sekira 92.000 orang dan menenggelamkan tiga kerajaan di Pulau Sumbawa, yakni Pekat, Tambora, dan Sanggar. Ketika itu, dampaknya terasa hingga ke Benua Eropa dan Afrika. Dunia seperti terdiam melihat keganasannya. Menjelang dua abad letusan tersebut, Tambora mempersiapkan hajatan besar untuk membuat dunia semakin terpana. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan “Tambora Menyapa Dunia 2015”. Ini akan menjadi peringatan dua abad meletusnya gunung yang terletak di Pulau Sumbawa, tepatnya berada di antara Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, NTB. “Melalui momentum ini kita mempromosikan NTB, khususnya Pulau Sumbawa, kepada dunia sebagai salah satu destinasi pariwisata yang berkualitas dan berdaya saing dunia,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu pada peluncuran program “Tambora Menyapa Dunia 2015”, di Jakarta, baru-baru ini. Mari menambahkan, peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia, khususnya Pemprov NTB, untuk terus menggali dan mengembangkan potensi pariwisata. Peringatan dua abad Gunung Tambora diharapkan mampu meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke NTB. “Kami pilih NTB karena menjadi salah satu destinasi wisata unggulan, dan termasuk prioritas. Pariwisata Bali, NTT, dan NTB turut mendukung ketahanan pangan. Alasan lain,
Peluncuran “Tambora Menyapa Dunia (Foto: dok. Puskompublik Kemenparekraf)
saya merasa orang Lombok, suami saya orang NTB. Saya 20 tahun sering bolak-balik NTB, jadi sangat kenal dengan volcano-nya; Rinjani dan Tambora,” ujar Mari tersenyum. Untuk mendukung kegiatan “Tambora Menyapa Dunia 2015” nantinya akan dihelat sejumlah event, seperti Sail Lombok-Sumbawa 2015, kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Event), maupun sport tourism berskala nasional dan internasional. Bahkan, Kemenparekraf bekerjasama dengan INCCA (Indonesia Congress and Convention Association) telah memfasilitasi kegiatan business meeting dan pameran yang melibatkan 25 seller dari NTB dan 50 buyer (corporate dan MICE) dari Jakarta pada 1314 Juni 2013 lalu. Tujuannya untuk mempromosikan po-
tensi pariwisata NTB dan Pulau Sumbawa, khususnya, serta menjual paket kegiatan MICE di sana. “Banyak hal akan kita persiapkan menuju dua tahun ke depan, termasuk infrastruktur karena pasti akan banyak acara menuju puncaknya di 2015 nanti,” tambah Mari. Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Madi sendiri optimistis dengan harapan untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Sumbawa “Letusan Gunung Tambora berdampak pada dunia, penurunan suhu global, matahari tertutup, dan musim dingin berkepanjangan. Jadi, ada memori kolektifnya tentang Tambora bagi masyarakat dunia,” tuturnya pada kesempatan yang sama.
t, lanjutnya, mengglobal. Gubernur hu global saat terjadi letusan turun Bahkan konon, kekalahan Napoleon an Rusia akibat letusan Gunung Tamangun rantai logistik. Saat Tambora dan musim dingin berkepanjangan di tai logistik putus dan pasukan NapoRusia,” tutur Zainul.
g Tambora menjadi memori kognitif a. Pihaknya ingin mengungkit memoomentum pengembangan pariwisata belakangan cukup makin membaik. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari ambut baik program Pemprov NTB acara skala besar “Tambora Menyapa un sebelumnya.
OLEH REZA ADITYA
ARAK PENGANTIN: Salah satu atraksi dalam Pentas Tambora Menyapa Dunia
Sabtu (17/5) malam lalu, Taman Mini Indonesia Indah bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar acara khusus berjudul, ”Tambora Menyapa Dunia”. Acara itu digelar bertempat di Anjungan Daerah NTB. MENURUT Manager Infor masi TMII, Suryandoro, acara itu digelar untuk memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora yang terletak di Semananjung Utara Sumbawa, NTT dengan ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut. Acara kedaerahan itu dihadiri Bupati Dompu, Gubernur NTB, para pejabat daerah Provinsi NTB, 300 tamu undangan, 40 duta besar antara lain dari Malaysia, Polandia, Jepang, Kazakhtan dan dubes negara lainnya. Rangkaian acara yang diawali dengan ”Makka” atau atraksi penyambutan oleh seorang ksatria dengan menggunakan sebilah keris sambil mengucapkan kata-kata pusaka dengan maksud menyambut, melayanidan melindungi tamu. Acara dilanjutkan dengan tarian PataAngi yang menceritakan seorang pemuda yang mencaripasangan. Memasuki acara inti yang diawali dengan Den deBunti/ Iring pengantin yang merupakan salah satu tahapan acara pernikahan
adat budaya Dompu dengan mengantarkan mempelai wanita menuju pelaminan dan diringi lagu shalawat serta hadrah. Pentas Tambora Menyapa Dunia memasuki acara puncak dengan diiringi tarian Rai Saida atau tari tunggang langgang yang menceritakan tentang kejadian ketika Gunung Tambora meletus pada 10 – 11 April 1815 silam. Dalam tarian tersebut digambarkan seorang istri yang sedangmendoakan sang suami mencari nafkah, tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan kabut asap hitampekat memenuhi lereng gunung diiringi hawa panas memenuhi alam dan seisinya. Peristiwa tersebut juga diperingati sebagai pertanda kelahiran baru bagi Dompu Bou atau Dompu Baru. Kabupaten Dompu terletak sekitar 130 kilometer di sebelah timur Kota Sumbawa Besar. Dimana terdapat pemandangan bukit-bukit yang indah. Rangkaian acara di akhiri penyerahan cinderamata kepada para tamu dubes oleh Bu pati Dompu dan Direktur Operasi TMII, A de F Meyliala.
Mendatar 2. Letusan yang diperkirakan terjadi 3050 sebelum masehi 4. Gunung Tambora meletus dengan begitu dahsyat pada bulan 7. Nama sapaan Sekda Dompu H. Agus Bukhari 9. Tarian yang menceritakan seorang pemuda yang mencari pasangan 11. Kawah baru yang terbentuk akibat aktifitas di tahun 1819 12. Gedung dilaksanakannya grand launching program Tambora Menyapa Dunia 2015 pada 16 Juni 2013 15. Jumlah total gabungan awan panas 16. Volcanic Explosivity Index 19. Tokoh Eropam yang kalah perang akibat gunung Tambora 20. Abu yang menyertai hujan besar di Batavia 21. Dompu Baru 22. Jumlah kerajaan yang lenyap akibat letusan Tambora 1815 Menurun 1. Pulau letak Tambora 3. Atraksi penyambutan oleh seorang kesatria dengan menggunakan sebilah keris sambil mengucapkan kata- kata pusaka dengan maksud menyambut, melayani dan melindungi tamu 5. Tari tunggang langgang yang menceritakan kejadian ketika gunung Tambora meletuspada 1815 6. Teknik penanggalan yang digunakan untuk mengetahui bahwa gunung Tambora sudah pernah meletus sebelum 1815 8. Lokasi digerlarnya rapat koordinasi terpadu program Tambora Menyapa Dunia 2015 10. Iringan pengantin yang merupakan salah satu tahapan adat budaya