PROPOSAL
HUMANITARIAN PROJECT
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230505171424-63476bf9abb5535baf9019c8cb954960/v1/87d92dac1e865bc20dbcd78327ea2962.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230505171424-63476bf9abb5535baf9019c8cb954960/v1/5e2298bed27cda3318130682b72746e7.jpeg)
ENGLISH LANGUAGE AND LITERATURE
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230505171424-63476bf9abb5535baf9019c8cb954960/v1/e74339515a06d7d597aeac99cb3c5b60.jpeg)
ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM
TOGETHER WE
CONQUER CHALLENGES
HUMANITARIAN PROJECT
ENGLISH LANGUAGE AND LITERATURE
ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM
TOGETHER WE
CONQUER CHALLENGES
Pengungsi adalah orang-orang yang terpaksa meninggalkan negaranya sendiri karena mengalami penganiayaan, permusuhan, atau kekerasan. Mereka seringkali harus meninggalkan harta bendannya dan mungkin mengalami trauma ataupun kekerasan pada saat meninggalkan negaranya. Ketika para pengunsi meninggalkan negara mereka untuk mencari suaka di negara lain, mereka mengalami berbagai kesulitan.
Mereka mungin mengalami kesulitan pangan, kekerasan, maupun diskriminasi kelompok, dan mungkin mengalami kesulitan untuk mengakses fasilitas Kesehatan, Pendidikan, dan pekerjaan.
Berbagai kesulitan yang mereka hadapi saat meninggalkan negara mereka tidak berhenti setibanya mereka di negara penyedia suaka. Di negara penyedia suaka, mereka tetap memiliki berbgai keterbatasan yang mereka tidak dapat menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasanya. Masalah yang paling umum dan yang paling dasar adalah bagaimana hubungan pengunsi dengan penduduk lokal.
Pengungsi sering menghadapi tantanga ketika mencoba untuk berinteraksi dengan penduduk lokal karena faktor seperti perbedaan bahasa, budaya dan diskriminasi yang dilakukan oleh penduduk setempat. Faktor tersebut menjadi penghambat pengungsi dalam mengakses fasilitas dasar seperti fasilitas pendidikan ataupun kesehatan, mencari pekerjaan dan berinteraksi dengan penduduk sekitar. Pada saat yang sama, penduduk lokal pun mungkin memiliki kekhawatiran mengenai dampak dari masuknya pengungsi ke tempat tinggal mereka.
Dengan memperhatikan fenomena tersebut, kami dari Proyek Kemanusiaan MBKM-Mandiri UNM merasa perlu untuk menyediakan peluang untuk pengungsi agar dapat berbaur dengan penduduk lokal dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan berupa outdoor class, bazaar, serta mengikutsertakan para pengungsi ke dalam kegiatan beberapa komunitas sebagai ruang untuk bertukar bahasa dan budaya yang dapat meningkatkan rasa saling percaya serta menigkatkan integrasi dan kohesi dari pengungsi dan masyarakat.
NAMA KEGIATAN
Mini Projects
TEMA KEGIATAN
Membangun hubungan interaksi dan budaya pengungsi dan masyarakatlokal
TUJUAN KEGIATAN
Membangun integrasi dan kohesi antara pengungsi dengan masyarakat
lokal
Meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap keberadaan dan status
pengungsi
Memperkaya pemahaman masyarakat
lokal terhadap keberadaan pengungsi
Meningkatkan semangat serta
mengasah keahlian para pengungsi
agar dapat menjadi bekal mereka
dimasa mendatang
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Bulan Mei
Hari: Sabtu-Minggu
Tanggal: 13-14 Mei 2023
Tanggal: 20-21 Mei 2023
Bulan Juni
Hari: Sabtu-Minggu
Tanggal: 10-11 Juni 2023
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Kampus UNM Parangtambung
Benteng Fort Rotterdam
Pondok Nugraha
Kegiatan yang diperadakan untuk menjalin silaturahmi dan sinergitas antara para refugees dan masyrakat local dalam hal ini masyrakat Pendidikan Bahasa Inggris Kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu, yang dimana pada kegiatan ini akan diperadakan penampilan tari tradisional Indonesia dan tari dari asal negara refugees, sharing session mengenai kultur-kultur dari negara masing-masing, games, dan nonton bareng. Pada hari kedua (Minggu) yaitu
kegiatan outdoor akan dilaksanakan di Benteng Rotterdam, serta mengadakan senam pagi bersama refugees.
Kegiatan yang dilaksanakan bersama masyrakat lokal, pelaku usaha dan para refugees Pada kegiatan ini akan membahas perihal peluang-peluang usaha di Indonesia secara khusus di daerah setempat, lalu di ikuti kegiatan makan bersama yang disediakan dengan menu makanan tradisional Indonesia dan makanan dari negara para refugees.
Menyediakan ruang dan panggung kepada masyarakat lokal dan para refugees untuk berekspresi dan menampilkan kemampuan mereka baik itu dalam hal seni dan yang lainnya Kegiatan ini akan mengundang masyrakat umum/anak sekolah untuk menampilkan sebuah tarian lokal dan kegiatan seni lainnya, juga disediakan tenan untuk cukur dan juga menyediakan makanan dari refugees dan masyrakat lokal yang dimana hal demikian diperuntukkan kepada para partisipan dalam hal ini juga termasuk anak yatim, tunawisma secara gratis dan sukarela.
Ruang belajar seni bersama anak-anak, remaja dari anak yatim, mahasiswa dan refugees Yang dimana para peserta akan difasilitasi berdasarkan minat dan bakat mereka khususnya dalam hal seni.
Melakukan kerjasama pada kegiatan lomba tingkat universitas, yang dimana para pelaku usaha dari refugees akan diberikan fasilitas berupa tenda untuk menjual, untuk cukur
Fun Game adalah suatu strategi belajar mengajar yang menggunakan permainan sambil belajar sehingga membuat hati gembira, senang dan bahagia. Fun games juga merupakan
sarana pembelajaran yang sarat akan makna dimana terdiri dari
bermacam-macam gaya dalam proses dan penerapannya yang bertujuan untuk mengisi serangkaian aktivitas pada anak anak.
Fun games bisa dilakukan baik indoor maupun outdoor.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi
pemanfaatan lahan menjadi tempat penanaman tanaman berupa sayuran yang dapat digunakan sebagai bahan pangan sehari-hari. tak hanya itu, kegiatan ini memberikan wadah
tambahan bagi refugees yang hobi dan minat berkebun
Total: Rp 1.505.000
Total: Rp 2.070.000
PENANGGUNG JAWAB:
Chairil Anwar Korompot, S.Pd., M.A., Ph.D.
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. La Sunra, S.Pd., M.Hum.
Ryan Rayhana, S.Pd., M.Pd.
Dr. Nur Aeni, S.Pd., M.Pd.
KETUA:
Buya Ahmad Bilal
SEKRETARIS:
Nurul Auliyaputri
BENDAHARA:
Beby Annisa
TEAMWORK:
A. Nur Ismi
Aminullah Ismail
Arna Cahyani Anton
Haerunnisa Siddik
Rizki Ramdhani Adam
Syahrul Alqhi Fariq
Muh. Firiawan Aqil
Demikian proposal ini disusun sebagai kerangka
acuan dari pedoman pelaksanaan Mini Projects.
Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah
kami harapkan dari semua pihak, karena kami
menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata
sempurna.
Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi
acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat
menjadi lebih baik lagi dihari esok. Semoga semua
pihak terkait pelaksanaan ini dapat berpartisipasi
membantu guna kesuksesaan acara ini sebagaimana
yang kita harapkan. Sekian dan terima kasih.