3 minute read

Area Masuk Gate Utama

Concept

Building

Advertisement

Simbiosis Arsitektur adalah simbiosis dalam arsitektur sebagai tema perancangan yang digunakan untuk menggabungkan dua tempat atau area yang berbeda fungsi dan kegiatan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki dampak simbiosis positif yang baik bagi kedua belah pihak dan dapat mencapai prospek dan fisibilitas yang diharapkan. Kemudian dalam mensimbiosiskannya kedalam perancangan terdapat beberapa turunan dalam merancang berupa : 1. Pembagian Zona Suci (Sacred Zone) Zona suci berupa bentuk yang bisa menjadi hirarki antara massa lain di sekitar kawasan rancangan, yaitu dengan penekanan fasad bangunan yang memiliki estetika yang menonjol dibandingkan dengan fasad pada tipe bangunan penunjangnya. 2. Pembagian Zona Perantara (Intermediary Zone) - Hubungan Masa Sekarang Dengan Masa Lampau (Symbiosis of History and Present) - Hubungan Simbiosis Antara Manusia Dengan Alam (Symbiosis of Man and Nature) Simbiosis Arsitektur

t R e n c o r r e f r a e t t i o a n W 1. Menghidupkan fungsi waterfront pada area tepian Sungai Elo dan menjadikan wadah rekreasi bagi pengunjung untuk berwisata. a l D s r e e s v i i g n n U 2. Menyediakan akses sirkulasi yang ramah bagi pengunjung yang berwisata kuliner maupun wisata rekreasi. a P d e o r R e k k o a n r o e m g g i a n n e P c a l i t o y L

3. Menjadikan penggerak roda perekonomian masyarakat setempat khususnya.

4. Bangunan wisata kuliner yang memiliki ikon khas lokal dan terintegrasi dengan potensi alamnya. S y m e b v i i o t i s s i s o P

t e g n r i a r s e i T 5. Menjadikan Ruang wisata kuliner yang bersimbiosis dengan alam dan manusia, yaitu dengan menghadirkan elemen air pada desain landscape site serta menerapkan tanaman bunga sebagai ambience positif bagi p e n g u n j u n g d a n menjadikan wisata kuliner yang saling bersinergi antara wisata rekreasi lainnya dalam satu site. RESPONSITE PENERAPAN KONSEP Respon Cahaya Matahari Respon Topografi

c a l i t o y L

Pemilihan alternatif pada fasad bangunan adalah menggunakan secondary skin berupa material kisi kayu yang menambah nilai estetika dan simbiosis pada lingkungan dan lokalitasnya.

Secondary Skin untuk area luar fasad massa bangunan dengan material kayu

TRANSFORMATIONDESIGN

c a l i t o y L

1

Bentukan utama berupa massa kotak massive yang mengikuti kontur pada bagian atas site ke dua.

3

Mengekstrude pada bagian terdepan massa bangunan guna mendapatkan ruang massa baru dan vocal point pada area waterfront

5s a l D r e e s v i i g n n U

1. Lokasi site memilki kenaikan level kontur tanah 2. Setiap kenaikan level kontur tanah berkisar antara ±0.50 - ±1.00 meter Karena site memilki kontur yang berpotensi baik untuk memaksimalkan sirkulasi didalam site zona kawasan, maka sirkulasi dibuat menjadi sirkulasi yang ramah bagi semua orang (Universal Desain)

2

Pengangkatan modul ruang dengan mengikuti bentuk site.

4

Mengambil bentukan segitiga dari atap Joglo Pagrawit sebagai nilai lokalitas pada fasad bangunan wisata kuliner.

Hasil gubahan massa didapatkan antara perpaduan unsur lokal joglo pagrawit yaitu unsur geometri segitiga pada joglo pangrawit. Unsur lokalitas yang ditekankan adalah dari bentukan atap dari joglo pangrawit, penenkanan ini dimaksudkan sebagai nilai kuat lokalitas yang ada di Jawa Tengah dan menjadi ciri khas.

This article is from: