K O M PA R T E M E N I N F O R M A S I D A N K O M U N I K A S I H M E F T- U H
EDISI 2 JANUARI 2016
“titik balik pergerakan kemahasiswaan dalam menghadapi prahara organisasi”
ELECTRICAL MEDIA
1
keep on fighting till the end!!!
2
ELECTRICAL MEDIA
Salam Redaksi Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya sehingga Electrical Media dapat dirilis untuk kedua kalinya. Terima kasih kepada kanda-kanda senior, teman-teman seperjuangan serta dinda-dinda junior yang ikut membantu menyelesaikan majalah ini. Electrical Media hadir sebagai wujud kepedulian OKJE FT-UH akan pentingnya berbagi dan melakukan pengkajian terhadap informasi. Saat ini, kita sedang berada pada peradaban informasi yang ditandai antara lain dengan kemajuan teknologi komunikasi. Sebuah pameo : ”Siapa yang menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia” sudah bukan merupakan slogan hampa namun telah menjadi kenyataan. Informasi sudah dianggap sebagai “power” yang diartikan sebagai “kekuatan” dan “kekuasaan”. Electrical Media edisi ke-2 mengangkat tema “Pergerakan Kemahasiswaan”. Informasi seputar lembaga kemahasiswaan, berita mahasiswa dan kondisi kekinian menjadi topik utama yang sering kita bahas. Majallah ini juga sebagai media aspirasi bagi warga yang ingin mengemukakan pendapatnnya tentang apa yang terjadi. Kami menangkat tema tersebut berharap akan adanya pergerakan kemahasiswaan yang timbul dari generasi-generasi penerus OKJE FT-UH. Ini adalah edisi terakhir dari kepengurusan HME FT-UH Periode 2015/2016. Mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada penyusunan majallah ini, kami memohon maaf jika terjadi hal tersebut. Kami memberikan yang terbaik para pembaca sehingga dapat memberikan informasi dan pengetahuan lebih. Selamat Membaca!
ELECTRICAL MEDIA
3
DAFTAR ISI
4
3
Salam Redaksi
6
Tour Industry
8
Electrical Goes To School
10
Hasanuddin Techno Fest
14
PPD-A XXIII
16
SECA Ambassador 2016
17
Dara Daeng
19
Ketua KCT
20
Kemana Seharusnya Mahasiswa?
22
Lembaga Kemahasiswaan: Quo Vadis?
24
Li-Fi
26
Larry Ellison
28
Perang Arus Listrik
ELECTRICAL MEDIA
Musyawarah mahasiswa elektro XXiii
bAGAIMANA OKJE FT-UH KEDEPANNYA? MARI bermusyawarah!
ELECTRICAL MEDIA
5
PROGRAM KERJA
Tour Industry 2015 Tour Industry merupakan program kerja dari Himpunan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HME FT-UH) yang mana mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin dilibatkan untuk terjun langsung melihat kondisi operasional sebuah industri atau perusahaan bekerja. Program kerja yang digagas oleh Kompartemen Pendidikan dan Penelitian ini dibuat agar mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin bisa mengetahui kondisi sebuah perindustrian atau perusahaan agar kelak ketika setelah menyelesaikan studi di bangku kuliah dan memasuki dunia kerja tidak kagok dengan atmosfir dunia kerja karena telah memiliki pengalaman sebelumnya dengan mengunjungi sebuah perindustrian/perusahaan. Pada tour industry tahun 2015 ini mahasiswa berkesempatan untuk mengunjungi PT. Eastern Pearl Flour Mills area Makassar yang berlokasi di jl. Hatta No. 302, Komplek Pelabuhan Makassar. Perusahaan tepung terigu ini memproduksi 2800 ton gandum per hari atau lebih dari 700.000 ton untuk dijadikan tepung terigu yang
6
ELECTRICAL MEDIA
siap dikonsumsi sehingga pabrik yang berada di Makassar ini merupakan pabrik dengan penggilingan terigu ke-4 terbesar di dunia ini menguasai pangsa pasar konsumsi terigu kedua terbesar di Indonesia. Perusahaan yang terkenal dengan produk tepung terigu kompas dan gatotkaca ini dipilih oleh Panitia Tour Industry 2015 karena ingin mahasiswa Jurusan Teknik Elektro bisa melihat langsung proses pembuatan tepung terigu dengan memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), standar operasional mesin yang digunakan, serta mempelajari bagaimana mesin mesin pembuat tepung terigu ini beroperasi dengan memanfaatkan energi listrik yang efisien. Dengan adanya Tour Industry 2015 yang berlokasi di Pabrik Tepung Terigu PT. Eastern Pearl Flour Mills area Makassar diharapkan agar mempelajari atmosfir dunia kerja serta memerhatikan etika-etika perusahaan yang diterapkan sehingga menjadi bekal nantinya bagi mahasiswa Teknik Elektro Universitas Hasanuddin dalam memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan studi di pendidikan tinggi. Yahya Bustami
PROGRAM KERJA
ELECTRICAL MEDIA
7
PROGRAM KERJA
Electrical Goes To School Electrical Goes To School (EGTS) adalah kegiatan sosialisasi mengenai Teknik Elektro, keteknikan, dan tentunya Universitas Hasanuddin serta bagaimana alur atau tahapan agar dinyatakan lulus dan sah menjadi mahasiswa Teknik Elektro di Universitas Hasanuddin. Sosialisasi ini dilaksanakan pada beberapa Sekolah Menengah Atas di lima kabupaten yang berada di Sulawesi Selatan. Pelaksanaan EGTS dimulai dari tanggal 4-5 Desember 2015. Adapun SMA yang dipilih oleh panitia di lima kabupaten yang dimaksud yakni SMA Negeri 3 Sungguminasa, SMA Negeri 1 Takalar, SMA Negeri 3 Maros, SMA Negeri 2 Pangkep, dan SMA Negeri 1 Barru. Pada hari pertama, Electrical Goes To School serentak dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sungguminasa dan SMA Negeri 1 Takalar. Untuk di SMA Negeri 3 Sungguminasa Yahya Bustami, Andi Mayawali, serta Muh. Iqbal ditunjuk sebagai pemateri untuk mengenalkan hasil karya dari Teknik Elektro. Sedangkan untuk di SMA Negeri 1 Takalar panitia EGTS menunjuk Muh. Sahas Awaluddin, Wahyu Hendri Y, Dovier, dan Fakhri sebagai pemateri. Pada hari kedua, Electrical Goes To School serentak dilaksanakan di SMA Negeri 3 Maros, SMA Negeri 3 Pangkep, dan SMA Negeri 1 Barru. Pemateri yang dipilih oleh panitia berturut-turut yakni sebagai berikut. 8
ELECTRICAL MEDIA
• Muh. Alief Fahdal Imran, Sulham, Alifyaqhi Faisal (SMA Negeri 3 Maros). • Muh. Rizki Ma’rif Appe, Yuni Andiyani, Gilang Ananda Putra, Maharani Ayu Lestari (SMA Negeri 3 Pangkep). • Rosdiana Basri, Ihsan Solihin, Ipung Rahmad, Muhammad Nuzran (SMA Negeri 1 Barru). “Sosialisasi Electrical Goes To School ini berjalan dengan sukses. Para pemateri menyampaikan materi sosialisasi dengan baik sehingga para siswa sangat antusias dengan materi yang diberikan. Bahkan banyak siswa yang tertarik ingin memilih Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin ketika lulus dari SMA. Pada saat pembekalan, kami selaku panitia selalu mengingatkan kepada pemateri untuk mensosialisasikan jalur masuk UNHAS dan bagaimana tahapan tahapan yang harus dilalui. Selain itu, pemateri diingatkan untuk mensosialisasikan prospek karir di bidang Teknik Elektro. Dengan diselipkannya materi tersebut, ternyata respon positif dari siswa sangat tinggi” papar Sulham selaku panitia Electrical Goes To School 2015. “Harapan saya dengan adanya kegiatan yang merupakan program kerja dari Kompartemen Informasi dan Komunikasi ini siswasiswi yang ada di Sulawesi Selatan tertarik dan punya rencana untuk berkuliah di Universitas Hasanuddin khususnya di Jurusan Teknik
PROGRAM KERJA Elektro dengan kompetensi yang dimiliki sejak SMA. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan siswa-siswi di Sulawesi Selatan bisa menata ulang pola pikir nya bahwa buat apa kuliah jauh-jauh sampai ke pulau jawa kalau di Sulawesi Selatan kita punya universitas yang mumpuni mencetak figur figur professional dan berkarakter maritim seperti Universitas Hasanuddin. Selain bisa mengurangi beban jumlah penduduk di Pulau Jawa, juga bisa mendongkrak potensi serta Sumber Daya Manusia yang ada di Indonesia Timur terkhusus Sulawesi Selatan� Tutup Sulham.
Yahya Bustami
ELECTRICAL MEDIA
9
PROGRAM KERJA
HASANUDDIN TECHNO FEST FT-UH kepada masyarakat yang selalu menganggap anak Teknik itu identik dengan kekerasan dan demonstrasi tanpa pernah melihat karya-karya yang dihasilkan.
“Realisasi Peradaban Keilmuan dan Teknologi dalam Mewujudkan Makassar Sebagai Smart City”
Hasanuddin Techno Fest dipilih sebagai nama kegiatan karena panitia ingin kembali menumbuhkan semangat Sultan Hasanuddin di dalam hati para mahasiswa khususnya bagi para kader OKJE FT-UH dalam membangun kota Makassar seperti Sultan Hasanuddin yang menaklukkan Sulawesi Selatan khususnya Makassar. Membangun kota Makassar yang dimaksud disini ialah dengan menghasilkan karya yang inovatif sehingga secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam kampanye pemerintah kota Makassar yaitu dengan menjadikan Kota Makassar sebagai kota sombere’ with smart city. Tema yang dipilih dalam rangkaian kegiatan ini yaitu “Realisasi Peradaban Keilmuan dan Teknologi dalam Mewujudkan Makassar sebagai Smart City.
Himpunan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HME FTUH) periode 2015/2016 kembali membuat masterpiece yaitu Kegiatan Skala Nasional (KSN) untuk kelima kalinya sepanjang terbentuknya OKJE FT-UH. Hasanuddin Techno Fest 2016 dipilih sebagai nama kegiatan dikarenakan ada 3 item kegiatan di dalam nya yaitu Seminar Nasional, Celebes Robot Contest, dan Pameran Teknologi.
Salah satu program kerja dari Kompartemen Pendidikan dan Penelitian HME FT-UH ini dibuat sebagai bentuk sumbangsih HME FT-UH kepada almamater Universitas Hasanuddin terkhusus OKJE FT-UH dalam pengaplikasian ilmu pengetahuan yang selama ini dipelajari serta pengalaman berorganisasi di OKJE FT-UH yang diasah melalui kegiatan kegiatan yang diadakan oleh HME FT-UH sebelumnya. Kegiatan Skala Nasional ini juga dijadikan sebagai sumbangsih HME 10
ELECTRICAL MEDIA
Kegiatan pertama yang dihelat dalam Hasanuddin Techno Fest yaitu Seminar Nasional dengan tema “Mengolah Industri Kreatif Berbasis Teknologi Menuju Makassar
PROGRAM KERJA
Kota Cerdas dan Berbudaya”. kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2016 di Aula Prof. Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Narasumber yang diundang sebagai pembicara pada seminar merupakan triple helix yang bersinergi membangun kota Makassar sebagai sombere’ dalam smart city yaitu Pak Ramdhan Pomanto selaku pihak pemerintah, Pak Abdul Yasser Djawad selaku akademisi sekaligus pemerhati dibidang TIK, dan Pak Canny Watae selaku praktisi TIK yang ada di Kota Makassar. Pak Ais Prayogi Alimuddin pun ditunjuk sebagai moderator dalam kegiatan ini. Seminar Nasional ini dihelat dengan harapan bahwa setelah mengetahui progress pemerintah dalam mewujudkan Makassar sebagai smart city kita sebagai mahasiswa terpacu untuk membuat terobosan di bidang teknologi sehingga percepatan akselerasi Makassar sebagai smart city semakin digenjot untuk terealisasi. Kegiatan selanjutnya dalam rangkain kegiatan Hasanuddin Techno Fest 2016 yaitu lomba Celebes Robot Contest yang dilaksanakan pada tanggal 9-10 Januari 2016 dan diikuti oleh 28 tim yang berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Ten-
ggara. Tema lomba yang diangkat yaitu “Makassar tidak rantasa” sesuai jargon pemerintah kota dalam menggalang kebersihan kota Makassar. Ada dua tipe robot yang disiapkan oleh masing-masing tim yaitu robot manual yang tugas nya memperbaiki jalan/ arena lomba sehingga robot otomatis bisa mengambil sampah yang telah ditentukan letaknya dan membawanya ke tempat pembuangan sampah. Penentuan pemenang lomba didasarkan pada robot tim siapa yang cepat mengantarkan sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir. Pencarian pemenang pertama dilakukan melalui tahap penyisihan hingga tersisa empat tim yang mana dua tim dari Komunitas Cyber Tech Elektro Unhas dan sisanya dari tim robot Politeknik Negeri Ujung Pandang serta dari tim robot ATIM. Akhirnya, tim Dara Daeng dari Komunitas Cyber Tech Elektro Unhas menjadi pemenang pertama Celebes Robot Contest 2016 setelah mengalahkan tim robot dari PNUP dalam babak Final yang dihelat pada tanggal 10 Januari 2016 ini. “Harapan saya dengan adanya Celebes ELECTRICAL MEDIA
11
PROGRAM KERJA Robot Contest ini teknologi robotika di Indonesia Timur semakin dikembangkan agar kelak di masa depan mekanisme pemungutan sampah dan peletakannya di TPA bukan menggunakan tenaga manusia lagi melainkan menggunakan teknologi robot.� Ujar Dary Moch. Rifqie selaku ketua panitia Hasanuddin Techno Fest 2016. Kegiatan terakhir yang diselenggarakan yaitu Pameran Teknologi sekaligus dirangkaikan dengan Celebes Robot Contest pada tanggal 10 Januari 2016 di Fort Rotterdam. Karya anak Teknik Unhas dipamerkan di Pameran Teknologi ini seperti dari Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Perkapalan, serta dari Komunitas Cyber Tech Teknik Elektro. Ada beberapa komunitas serta startup yang ikut memeriahkan pameran teknologi ini seperti dari caripondokan. com, nonQ apps, serta komunitas Drone DJI Phantom Makassar. “dengan digelarnya Pameran Teknologi ini kami berharap stigma masyarakat terutama pengunjung pameran yang selalu menganggap anak Teknik identik dengan kekerasan serta demonstrasi bisa berubah seiring dengan mereka melihat karya karya yang dihasilkan oleh anak Teknik sehingga anak Teknik bisa dipandang sebagai kontributor kemajuan bangsa melalui karya karya mereka di bidang teknologi.� Tutup Dary Moch. Rifqie. Yahya Bustami
12
ELECTRICAL MEDIA
PROGRAM KERJA
ELECTRICAL MEDIA
13
PROGRAM KERJA
PPD-A XXiii Titik Balik Gerakan Kemahasiswaan Dalam Menghadapi Prahara Organisasi
Program Kerja dari Kompartemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) Himpunan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (HME FT-UH) merupakan sebuah metode pembekalan kader-kader yang baru diterima OKJE FT-UH agar kelak bisa menjadi kader kader yang tangguh dan dapat menjalankan amanah sebagai pemangku jabatan di OKJE FT-UH nantinya. Materi pembekalan yang diberikan tidak hanya sekedar berbasis teoritikal dan disampaikan hanya satu arah namun diselipkan games dan diskusi dua arah sehingga materi yang disampaikan sebelumnya bisa teraktualisasi dalam diskusi panel. Selain itu, dengan adanya games dapat mempererat ikatan psikologis terutama dalam hal kekompakan sesuai nilai nilai yang selalu ditanamkan kepada kader kader OKJE FT-UH. Untuk tahun ini, PPD-A XXIII dilaksanakan pada tanggal 22-24 Januari 2016 di Kampus II Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kab. Gowa. Namun, sebelum dilaksanakan PPD-A terlebih dahulu dilaksanakan simulasi dengan nama Pra-PPDA XXIII yang dilaksanakan pada tanggal 16-17 Januari 2016 di balai kecamatan baling baling kabupaten Gowa. Matriks acaranya dibuat sebagai pengantar PPD-A seperti materi-materi tentang keorganisasian, persidangan, persuratan, dan materi tentang pengembangan diri. Setelah mengikuti PPD-A, nantinya mere14
ELECTRICAL MEDIA
ka bisa mengikuti PPD-B yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (SMFT-UH) sebagai tahap pengembangan diri lebih lanjut. Tema PPDA XXIII kali ini yaitu “Titik Balik Gerakan Kemahasiswaan Dalam Menghadapi Prahara Organisasi”. Banyak permasalah yang terjadi selama masa transisi lembaga kemahasiswaan ke Gowa, Diharapkan ini merupakan Titik Balik Gerakan Kemahasiswaan, Mahasiswa yang dulunya pasif dengan keadaan menjadi Mahasiswa dapat menjadi Aktif dan Kritis. Peserta PPD-A XXIII kali ini yaitu kader kader baru OKJE FT-UH angkatan 2014. Diharapkan dengan terselenggaranya PPD-A XXIII ini OKJE FT-UH menjadi wadah pengembangan diri bagi kader kader baru agar siap menjadi kader yang tangguh dan amanah serta siap menikmati proses menuju periode kepengurusan HME FT-UH ketika waktu itu tiba. “Langkah pertama yang harus mereka tempuh dalam mengembangkan kepribadian mereka yaitu dengan mengikuti PPD-A”. ujar Umar Hassan selaku koordinator PSDM HME FT-UH. Yahya Bustami
PROGRAM KERJA
ELECTRICAL MEDIA
15
MAHASISWA
SECA 2016 AMBASSADOR
ANUGRAH RAMADHANI Pria yang menjabat sebagai Kepala Kajian Biro Pendidikan dan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Elektro Universitas Hasanuddin baru baru ini terpilih menjadi Duta Manajeman Energi yang diinisiasi oleh PT. Schneider Electric Indonesia. Anugrah Ramadhani merupakan satu dari sekian duta manajemen energy Schneider Electric Campus Ambassador (SECA) 2016 yang terpilih melalu seleksi ketat yang dilaksanakan di sebelas kampus ternama di Indonesia yaitu, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Indonesia (UI), Atmajaya Jakarta, Insitute Teknologi Bandung (ITB), Universitas Telkom (UT), Universitas Gadjah Mada (UGM), Intitut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Diponogoro (Undip), Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Hasanuddin (Unhas) Sebagai Duta Manajemen Energi mereka ditugaskan untuk memberikan pemahaman dan penyadaran bagi masyarakat di lingkungannya tentang penggunaan energi secara efektif dan efisien melalui kegiatan seperti seminar, dan workshop. Selain itu mereka juga dapat melakukan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang energi, khususnya di bidang energi listrik dalam rangka peningkatan rasio elektrifikasi di indonesia melalui program diversifikasi energi den16
ELECTRICAL MEDIA
gan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan. Namun sebelum itu, mereka dibekali mengenai ilmu manajemen energi dari PT Schneider Electric Indonesia selama 3 hari, 25 – 27 januari 2016, bertempat di kantor pusat PT Schneider Electric indonesia, Cilandak, Jakarta. Pria yang baru baru ini memuat tulisan di makassar.tribunnews.com dengan Judul Dinamika Listrik Bersubsidi ini berharap program program yang ia laksanakan nantinya bisa bekerjasama dengan program kerja yang dicanangkan oleh Himpunan Mahasiswa Elektro dan bisa mencapai tujuan bersama yaitu bersama sama mengampanyekan Hemat Energi secara massal dan berkesinambungan. “Tentunya saya sangat senang karena ini menjadi wadah yang bagus untuk belajar tentang konsep manajemen energi yang baik. Materi yang saya dapatkan akan saya aplikasikan ke masyarakat demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi indonesia untuk menciptakan hidup yang lebih baik�. Ujar Anugrah Ramadhani.
MAHASISWA
TIM DARA DAENG Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Hasanuddin berhasil menjuarai Celebes Robot Kontes mengalahkan 28 Tim se-Indonesia Timur
Kali ini ada berita membahagiakan dari mahasiswa Teknik unhas yang mengikuti perlombaan di bidang robotika. Tim Dara Daeng yang beranggotakan Muh Alif, Chaerul Anwar dan Fachri Teguh secara mengejutkan menjadi Juara Pertama dalam CRC yang dihelat pada 9-10 januari 2016. Event yang mereka ikuti adalah Celebes Robot Contest yang merupakan salah satu kegiatan dari Hasanuddin Technofest yang diselenggarakan oleh OKJE FT-UH . Celebes robot contest ini merupakan kompe-
tisi robot yang terbesar se indonesia timur dan rutin dilaksanakan tiap tahun. Dalam perlombaan ini, Tim darah Daeng membuat dua robot. Yang pertama, robot pekerja atau robot manual yang dikendalikan oleh operator fungsinya menambal jalanan dari robot pengangkut sampah. Dan robot pengangkut sampah atau robot otomatis, yang bergerak sendiri mengikuti garis atau line follower, fungsinya memindahkan tempat sampah dari TPS ke TPA. ELECTRICAL MEDIA
17
MAHASISWA
18
Strategi kemenangan mereka ternyata dikarenakan robot tim kami Dara Daeng sangat sederhana sehingga itu yang membuat robot kami dapat menyelesaikan misi dengan efektif. Selain itu, kami menggunakan barang barang bekas yang mereka temukan di markas KCT (Komunitas Cyber Teknik), ternyata ini yang menjadi ciri khas tim robot KCT Unhas ini sehingga akhirnya mereka meraih Juara Pertama dalam kegiatan skala nasional ini.
hanya dalam 48 detik yang menjadi tercepat diperlombaan, bahkan saat latihan pun kami tidak mampu mencatat waktu secepat itu�, ujar Teguh saat diwawancarai tim Electrical Media.
“Hal yang paling kami ingat tentunya saat tim kami berhasil menang mutlak di final melawan tim winrar_mp PNUP, Selain itu moment di perdelapan besar melawan tim dari stimik adhiguna palu dimana kami berhasil menyelesaikan misi
ELECTRICAL MEDIA
Selain itu tim Dara Daeng juga berpesan agar teman teman Jangan pernah menyerah, jangan pernah puas, teruslah berkarya, tetap semangat terus ikuti event event robotika selanjutnya karena berkarya melalui robotika itu keren. Semoga kita menjadi semakin termotivasi untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Hasanuddin sebagai bukti pengabdian kepada bangsa dan negara, hidup teknik jayalah elektro.
MAHASISWA
KETUA KCT FT-UH SYAIFUL ISLAM Bagaimana perasaannya saat ditunjuk jadi ketua kct yg baru? Perasaan ketika mendapat amanah dari teman2 untuk menjadi ketua kct ya boleh dibilang perasaan bahagia dan sediiih... bahagianya karna kct merupakan ukm jurusan yang boleh dibilang besar karna kita dikenal di fakultas maupun di universitas Dan slalu mendapat amanah untuk newakili universitas mengikuti lomba di tingkat regional maupun nasional, itu merupakan suatu kebanggan tersendiri. Sedihnya karna ketika saya diamanahkAn menjadi ketua sedang terjadi masalah di lembaga mahasiswa tingkat jurusan dan fakultas dan ini akan berpengaruh pada ukm kct ini. Boleh cerita sedikit suka duka jadi ketua di salah satu ukm bergengsi di teknik ini? Dukanya dulu, duka yang paling mendalam ya.. ketika pergi lomba dan tidak juara sama ketika lomba semakin dekat dan anggota hanya sedikit yang datang... kalo suka nya, ya pada saat memang lomba pastinya, sama keakraban junior dan senior. Apa lagi kalo ada senior yang sudah kerja datang ke kct dan mengajak untuk pergi makan atau minimal beli gorengan. Kenapa sih mau jadi ketua? Sejak pertama saya masuk di unhas saya sudah niatkan bahwa sebelum saya lulus saya harus pernah menjadi ketua di
salah satu organisasi, dan saya memilih KCT. Saya tertarik dengan dunia robot sejak pertama kali saya mengenal UKM KCT ini. Lomba-lomba apa saja yang diikuti UKM ini? Jadi, di KCT itu terdapat 2 divisi lomba yaitu KRPAI (kontes robot pemadam api indonesia) dan KRAI (kontes robot aburobocon Indonesia). Tiap tahun kita mengirim utusan untuk mengikuti kedua kegiatan nasional tersebut. Akhir-akhir ini KCT sedang sibuk apa? Sekarang kita lagi persiapan untuk mengikuti lomba KRAI, mulai dari membuat robotnya hingga pembuatan lapangan untuk melakukan testing. Pesan untuk UKM KCT Semoga ukm ini bisa menjadi ukm yang lebih besar lagi, prestasinya lebih ditingkatkan jangan mau kalah sama tim robot2 yang lain.. Berikanlah yang terbaik untuk universitas hasanuddin dan indonesia.. orang tidak mengingat hari tapi yang diingat adalah momen penting maka dari itu buatlah momen2 penting yang indonesia bisa ingat. ELECTRICAL MEDIA
19
TOPIK
Kemana Seharusnya Mahasiswa? Oleh : Muzayyar Mahbub E’12
Mahasiswa merupakan orang yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah menjadi definisi administratif menjadi mahasiswa, tetapi menyandang gelar mahasiswa memiliki arti yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri. Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, sejarah pergerakan mahasiswa juga ikut andil mewarnai pernak-pernik perjalanan bangsa ini. Dimulai dari era sebelum kemerdekaan sampai memasuki era revormasi peran dan fungsi mahasiswa sangat berpengaruh pada masanya. Hal inilah yang menjadikan mahasiswa menjadi peka terhadap kondisi sekitar dalam menerima tantangan zaman. Jika kita melihat realita sekarang, pergerakan kemahasiswaan yang menjadi cerita dulu sebagai warna dari demokrasi. Dimasa sekarang perlahan berkurang bahkan menghilang. Semaking berkurangnya mahasiswa yang ikut aktif melakukan parlemen jalan menyeruakan kebenaran secara langsung hingga sinar matahari hadir menyinari jas almamater. Mahasiswa sekarang justru lebih sering terlihat di acara stasiun televisi sebagai penonton hiburan yang turut meramaikan. Implementasi dari NKK/BKK yang telah ditetapkan beberapa tahun silam hadir untuk mengalihkan perhatian mahasiswa menuju insan yang berpikiran materialis untuk kebutuhan aktualisasi dirinya sendiri. Rasa nasionalis dan patriotisme yang ingin ditanamkan oleh pendahulu sebelumnya menjadi tak bermakna. Implementasi dari nilai pancasila sebagai dasar Negara menjadi pajangan untuk dilihat dan mungkin dilupakan. 20
ELECTRICAL MEDIA
TOPIK Kemajuan teknologi dan perekonomian yang menjadi senjata dari Negara-negara maju kini menjadi pukulan bagi Negara kita sebagai bentuk simbolis ketertinggalan kita. Akan tetapi hal tersebut tidak memecah kita untuk menjadikan otoritas dan egoism untuk melangkah tanpa melihat orang disekililing kita sehingga kesadaran untuk maju menjadi merata kepada seluruh elemen yang ada dimasyarakat dan dapat mengurangi konflik kecil maupun besar. Kita ketahui mahasiswa sekarang terbagi dalam bagian-bagian profesionalisme keilmuan, jangan sampai kesibukan kita dalam memperkaya keilmuan membuat kita melupakan nilai-nilai nasionalisme untuk membangun bangsa atau menjadikan kita budak dari negeri lain yang dapat merugikan bangsa ini. Mahasiswa tidak dilarang untuk belajar, mahasiswa tidak dilarang untuk berkarya akan tetapi kita harus tahu apakah ilmu yang kita dapat dari pembelajaran kita, karya yang kita buat apakah untuk kemajuan bangsa ini atau ilmu kita untuk Negara lain dan tidak memberikan sumbangsi. Masa lalu memang sejarah, perubahan adalah sebuah keniscayaan akan tetapi pondasi yang sudah terbangun sebagai wujud rasa nasionalime tetapi dijaga untuk menjamin keberlangsungan Negara kita menjadi panutan negaara-negara lain dengan melihat kualitas mahasiswa sebagai insan terpelajar yang tetap mengedepankan semangat nasionalisme perjuangan. Hakikat dari transformasi adalah menjaga cita-cita yang pernah disusun agar tersampaikan oleh orang selanjutnya nanti untuk mengetahui kenapa perjuangan itu pernah dilakukan. Malam mungkin indah tetapi lelah pasti ada walau akan hilang jangan biarkan dia habis, sisahkan kemereka agar mereka tahu bahwa disini adalah sejarah.
ELECTRICAL MEDIA
21
TOPIK
Lembaga Kemahasiswaan: Quo Vadis? Oleh : Ipung Rahmad Abriyanto E’13
….mahasiswa Indonesia berperan ibaratnya seorang resi (guru agama yang ahli bela diri—pen) atau seorang sheriff yang turun ke kota menyelamatkan rakyatnya ketika bandit-bandit datang dan mengancam keselamatan kota. Setelah bandit-bandit tersebut tewas atau melarikan diri, maka resi atau sheriff pergi meninggalkan kota tersebut dan kembali ke tempat tinggalnya.(Soe Hok Gie: Catatan Harian Seorang Demonstran. 1967:…..) Terlalu Idealis ? lebih idealis lagi ketika tulisan ini di baca oleh mereka-mereka yang Apatis melihat permasalahan bangsa hari ini, sejenak bertanya apa itu Quo Vadis lalu apa pula yang di maksud Apatis ? dan apa kaitan keduanya dengan Lembaga Kemahasiswaan intra kampus hari ini? Apatisme adalah kata serapan dari Bahasa Inggris, yaitu apathy. Kata tersebut diadaptasi dari Bahasa Yunani, yaitu apathes yang secara harfiah berarti tanpa perasaan. Sedangkan menurut AS Hornby dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English: apathy is an absence of simpathy or interest. Dari definisi-definisi di atas, maka dapat ditarik satu benang merah definisi apatisme, yaitu hilangnya simpati, ketertarikan, dan antusiasme terhadap suatu objek. Lalu apa itu Quo Vadis ? Quo Vadis berasal dari bahasa latin yang memiliki arti secara harfiah yakni “Kemana Kau Pergi”. Tak jarang di artikan pula sebagai “ Arah Gerakan “ akan suatu objek tertentu misalnya Quo Vadis Liga Indonesia ?, Quo Vadis Penegakan Hukum di Indonesia ? dan banyak lagi. Selanjutnya kita berbicara Mahasiswa, hari ini, mahasiswa yang harusnya menjadi representatif masyarakat intelektual, yang menjadi penyambung lidah rakyat dengan semangat juang dan daya nalar kritis serta keberanian khas kaula muda tentunya memiliki potensi dan kapabilitas untuk maju mendengungkan suara-suara rakyat atau meruncingkan pena intektualitas yang tak terjamah di tengah bobroknya sendi-sendi kehidupan berbangsa hari ini, tapi semua itu bah khayalan belaka hari ini.
22
ELECTRICAL MEDIA
TOPIK
Lupakan kejayaan masalalu dimana pergerakan 08 hingga 98 menjadi kebanggan sisa-sisa Aktivis Kemahasiswaan hari ini, dimana kejayaan masalalu sayup-sayup di dengungkan dengan keragu-raguan akan kah terulang siklus 20 tahunan yang menjadi riak-riak kekuasaan yang tak bejus hari ini. Lupakan hegemoni itu, modernisme dan rasionalisasi mahasiswa kental terasa, tak ada lagi kepentingan sosial yang ada hanya kepentingan individu yang sadar tidak sadar semuanya menjadi satu muncul kepermukaan menjadi nada apatisme. Lupakan parelemen jalanan, ketika Lembaga Kemahasiswaan sebagai sekolah kepemimpinan bagi mahasiswa kehilangan nilai jual kehilangan kemolekannya dan kehilangan daya tarik di tengah mahasiswa, maka hilang lah sudah gerakan kemahasiswaan. Idealitas dan kejayaan-kejayaan masalalu menjadi dongeng ditengah arus pergeseran budaya modernisasi, itulah mengapa penulis tidak membahas masalah Quo Vadis Lembaga Kemahasiswaan, Tapi mempertanyakan Quo Vadis itu sendiri siapa yang nantinya menjadi penerus menjadi penggerak, ketika nafas kaderisasi organisasi terhenti ketika tugas dan tuntutan kuliah menumpuk dan sampai ketika tak ada satu orangpun lagi yang peduli. Social control, moral force, iron stock dan kawan-kawan nya akan menjadi cerita tidur untuk anak cucu kita kelak, dan jawab pertanyaan mereka “ Kemana Bapak Saat Negara Ini Hancur? �. Tampak seperti memarginalkan masalah dan hanya memandang dari sudut lokal yang ada, tapi begitulah adanya. kita hari ini selalu meneriakkan permasalahan nasional dan ketidakadilan sosial, tapi pada hakikatnya musuh terbesar ada pada diri kita sendiri, di lingkaran kecil kita olehnya itu benar adanya bahwa ungkapan kaderisasi adalah nafas organisasi. Momentum transformasi Lembaga Kemahasiswaan dari Tamalanrea ke Gowa harus benar-benar menjadi momentum kebangkitan, restorasi metodologi pengkaderan yang relevan, serta membangun kembali citra Lembaga Kemahasiswaan melalui prestasi dan wadah minat bakat namun sesekali tak lupa menghantam ketidakadilan mesti dilakukan. Senioritas, Loyalitas dan Solidaritas serta Tri Dharma perguruan tinggi mesti menjadi satu kesatuan tak terlupakan kedepannya, progresivitas di bidang keilmuan serta militan dalam gerakan harus berbaur dalam satu kesatuan harmoni yang terus menghidupkan nafas Lembaga Kemahasiswaan kedepannya. Tidak hanya intervensi Birokrasi realitas mahasiswa apatis hari ini begitu besar dan menjadi ancaman yang besar pula bagi eksistensi lembaga kemahasiswaan kedapan sehingga mari duduk bersama dan berpikir bersama. Hidup Teknik Hidup Teknik Hidup Teknik We Are The Champion.
ELECTRICAL MEDIA
23
TEKNOLOGI
LI-FI
“Teknologi Wireless Terbaru Berbasiskan Cahaya�
Pernahkah Anda membayangkan dapat terhubung dengan internet hanya dengan cara duduk di bawah sebuah bohlam lampu? maka sekarang Anda tidak perlu membayangkannya karena dalam beberapa tahun ke depan hal tersebut akan benar benar ada di hadapan Anda. Ya, beberapa tahun lagi akan ada sebuah teknologi wireless terbaru berbasiskan cahaya yang dinamai Li-fi. Dengan penemuan teknologi wireless terbaru ini, Anda akan segera menemukan bola lampu mobil Anda, cahaya lampu di kamar Anda, lampu di kereta bawah tanah, lampu senter dari ponsel Anda dan sumber cahaya lain yang akan memberikan Anda akses internet dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sangat menarik dan sangat layak untuk ditunggu. Teknologi Li-fi adalah tonggak sejarah baru dalam sejarah teknologi informasi. Anda pasti sudah membayangkan Teknologi Li-Fi akan menjadi sesuatu yang super cepat. Ya, teknologi Li-fi atau light-fidelity akan mentransmisikan data secara nirkabel dengan kecepatan tinggi dengan menggunakan dioda yang memancarkan cahaya. Kecepatan yang ditransmisikannya diyakini dapat melampau kecepatan teknologi wireless lainnya, seperti wi-fi, Bluetooth, dan lainnya.
24
ELECTRICAL MEDIA
Teknologi Li-Fi ini ditunjukkan untuk pertama kali pada tahun 2012 di Consumer Electronics Show di Las Vegas dengan menggunakan sepasang smartphone Casio untuk pertukaran data dengan menggunakan cahaya dari berbagai intensitas yang dilepaskan dari layar mereka, yang manmpu terdeteksi hingga jarak sepuluh meter. Pada bulan Oktober 2011 sejumlah perusahaan dan kelompok industri membentuk Konsorsium Li-Fi, untuk mempromosikan teknoogi sistem optik nirkabel berkecepatan tinggi ini dan juga untuk mengatasi terbatasnya jumlah radio berbasis spektrum nirkabel yang tersedia dengan memanfaatkan bagian yang benar-benar berbeda dari spektrum elektromagnetik. Konsorsium percaya bahwa teknologi ini bisa mencapai kecepatan lebih dari 10 Gbps, secara teoritis memungkinkan sebuah film definisi tinggi untuk di-download dalam waktu hanya 30 detik saja.
TEKNOLOGI CARA KERJA TEKNOLOGI LI-FI Fungsi dan cara kerja dari teknologi baru Li-Fi ini sangatlah sederhana. Anda harus memiliki sumber cahaya di salah satu ujung seperti LED, dan juga sumber cahaya lain seperti detektor foto (Light Sensor) di ujung lainnya. Begitu LED mulai bersinar, foto detektor atau sensor cahaya pada ujung lainnya akan mendeteksi cahaya dan diartikan sebagai biner 1. Bagaimana data akan dikirimkan melalui teknologi Li-Fi ini? Menyalakan cahaya LED dalam jumlah tertentu akan membuat sebuah pesan tertentu yang akan dikirimkan. Kilatan cahaya tersebut kemudian akan ditangkap oleh detector cahaya yang akan menerima pesan yang disampaikannya tersebut. Sekarang, bayangkan jika ada beberapa LED dengan warna yang berbeda, berkedip bersama-sama dan membangun informasi yang sangat besar untuk dikirimkan secara sekaligus. Untuk saat ini bisa diperkirakan jika laser warna hijau dan laser warna merah digunakan secara bersamaan akan dapat mengirimkan data pada kecepatan 1 Gbps.
Ridwan Andri Anwar
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LI-FI Bayangkan Bagaimana jika semua lampu di kamar Anda dapat berkomunikasi satu sama lain dan menciptakan sebuah jembatan jaringan nirkabel untuk menyediakan akses internet? Teknologi li-Fi juga dapat digunakan untuk memperluas jaringan nirkabel di rumah Anda, kantor ataupun juga universitas. Teknologi Li-Fi juga dapat digunakan untuk mengontrol kondisi lalu lintas dengan menempatkan teknologi baru ini ke LED mobil. Selain keunggulan yang dimilikinya tersebut, teknologi Li-Fi juga memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapinya. Teknologi Li-Fi memerlukan line-of-sight yang sempurna untuk mengirimkan data. Tantangan berat lainnya dalam harus dihadapi oleh teknologi li-fi ini, yaitu bagaimana caranya data dapat dikirimkan kembali ke pemancar secara optimal. Hanya waktu yang akan menjawabnya. Li-Fi memiliki sepuluh kali kecepatan data yang lebih tinggi dibandingkan dengan WiFi. Hal ini desebabkan karena jenis leds berbeda dari jenis lampu lain karena mereka semikonduktor . Karakteristik ini memberi mereka kemampuan untuk beralih – on dan off dalam beberapa nanodetik atau miliar detik, apabila dikonversi dalam hal kecepatan data , ini sesuai dengan 1 Gbits / s . Jika dipandingkan dengan WiFi yang hanya bisa mencapai 100 Mbits / s kecepatan data atau 10 kali lebih rendah daripada Li-Fi . Teknologi Li-Fi juga bisa mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio. Lalu dengan berbagai keuntungan tersebut apakah Anda akan beralih menggunakan Li-Fi?
ELECTRICAL MEDIA
25
TOKOH
Larry Ellison Pendiri dan CEO Oracle Corporation. Lawrence Joseph “Larry” Ellison lahir 17 Agustus 1944 adalah pendiri dan CEO Oracle Corporation, sebuah perusahaan perusahaan besar perangkat lunak. Pada 2013 ia adalah orang terkaya keenam di dunia, dengan kekayaan pribadi mencapai $ 43 milyar. Sosok Larry Ellison adalah sosok yang menarik, dia hanyalah lulusan Drop Out dari bangku kuliah alias Cuman Tamatan SMU. Di banding dengan Bill Gates yang dilahirkan dari keluarga yang “Jelas” dan Berada, Larry Ellison lahir dari keluarga yang keadaannya sulit, dilahirkan di kawasan kumuh Bronx, New York. Setelah Larry Ellison di vonis pneumonia pada usia sembilan bulan, ibunya memutuskan bahwa ia tidak akan mampu merawatnya secara memadai, dan mengatur agar ia diadopsi oleh bibi dan pamannya di Chicago.
Hanya, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Lilian, sang ibu angkat wafat, saat Larry menginjak awal tahun ketiga bangku kuliah. Dia pun harus berhenti kuliah karena tak ada biaya lagi. Maklum, selama ini sang ibulah Larry Ellison adalah anak yang cerdas. yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga. PaNilai Matematika dan ilmu pasti di bangku dahal saat itu ia menyandang predikat Science sekolah dasar selalu A, dia juga termasuk mu- Student of The Year. rid yang aktif. Prilakunya berubah 180 derajat saat dia tahu bahwa dirinya hanyalah anak Untuk mempertahankan hidup bersama pungut. Hatinya semakin remuk saat dia tak sang ayah, Larry bekerja serabutan. Sebagian mengetahui dimana ayah kandungnya bera- dari penghasilannya disisihkan karena ia ingin da. mendaftar ke Universitas Chichago. Impiannya terwujud, ia kembali ke bangku kuliah. Sa Meski begitu prestasi Larry disekolah yangnya, itu dilakoninya hanya satu semester. terus naik hingga sekolah lanjutan Atas. Lulus Masalah dana lagi-lagi membelitnya. melihat SMA Larry pun melanjutkan pendidikannya itu, sang ayah mencibirnya. “Engkau tidak bisa ke Fakultas Fisika Universitas Illinois, Urba- berbuat apa pun, bahkan untuk dirimu sendiri. na-Champaign. Larry seolah menemukan du- Realistis saja, carilah pekerjaan semampumu.” nianya ketika belajar di perguruan tinggi itu. kata Ellison Senior dengan sinis. 26
ELECTRICAL MEDIA
TOKOH Bagai dicambuk, Larry berjanji akan memberikan bukti bahwa dia mampu, ia pun merenung “Apa kira-kira bidang yang bakal menjadi masa depan dunia” itulah salah satu pertanyaan yang membekap benaknya. Tak lama berselang ia mendapat jawaban komputer. Maka, dengan sisa uang tabungan, Larry mendaftar ke sebuah lembaga kursus komputer. Guna membiayai kursus dan menyambung hidup dia bekerja di sebuah toko retail. Singkat kata, dia berhasil menyelesaikan kursusnya itu. Satu per satu perusahaan ia datangi untuk melamar pekerjaan, tapi tak ada satupun yang menerimanya. Bahkan suatu ketika uangnya hanya tersisa untuk membeli beef burger. Tapi, di saat saat terakhir Larry diterima di perusahaan Investasi Fireman’s Fund sebagai teknisi Komputer, yang sekaligus ditugasi mengutak atik program komputer yang digunakan. Disinilah awal mula Larry menggapai keberhasilan. Hasilnya sangat terasa saat Larry pindah kerja ke Bank Wells Fargo. Meski posisinya tetap sebagai teknisi, ketrampilannya tak ubahnya melebihi programmer di perusahaan itu. Dia kerap menyelesaikan masalah dengan cepat. Karena merasa tidak dihargai, maka Larry pun pindah ke Ampex sebagai Programmer. Saat di Ampex, Larry pun menemukan tulisan Edgar F. Codd, Programmer di perusahaan IBM berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks” yang mempresentasikan Teori Database relasional untuk mengolah data data yang berskala besar. Naluri bisnisnya tiba-tiba muncul dan terus menggelitik. “Konsep Structured Query Language hasil pemikiran Codd bisa menjadi sumber uang bila dikembangkan.” begitulah Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Larry_Ellison
kira-kira yang ada di benaknya. Larry pun melihat perkembangan teori tersebut dan implementasi database relasional dalam DB 2. Melihat hal tersebut, bos Ampex memuji Larry. Bahkan dia berniat mempromosikan sebagai kepala programmer di perusahaan tersebut. Namun Larry tak tertarik. Dia ingin setara dengan pemilik Ampex, yaitu menjadi rekanan bisnis. Akhirnya pada 1977 Larry mengajak bos Ampex, Robert Miner dan rekannya Ed Oates, mendirikan perusahaan Software Development Labs dengan modal US$ 2.000. Dua tahun kemudian perusahaan ini berganti nama menjadi Relational Software Incorporation, yahun 1983 namanya di ubah kembali menjadi Oracle. Klien pertama Oracle adalah Dinas Intelijen Amerika Serikat, CIA (Central Intelligence Agency), kesempatan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Larry dan kawan-kawan. “CIA adalah pelanggan kami di Oracle. Kami pun sangat serius mengerjakan proyek,” kata Larry saat itu. Baginya proyek itu merupakan pertaruhan reputasi perusahaan, sekaligus pembuka jalan menjadi perusahaan software terkemuka. CIA pun mengaku puas dengan hasil kerja Oracle. Dengan kejelian dan kepiawaiannya dia mampu membawa Oracle menjadi perusahaan software terbesar kedua setelah Microsoft. Larry Ellison adalah bukti nyata bahwa seorang anak dari kawasan Kumuh Bronx, New York, lulusan SMA bisa menjadi seorang Miliuner.
ELECTRICAL MEDIA
27
TOKOH
PERANG ARUS LISTRIK
Ada sejarah unik dibalik dunia kelistrikan, yaitu perang arus listrik. Perang ini adalah persaingan antara Nikola Tesla dengan Thomas Edison atau arus AC (Alternating Current) dengan arus DC (Direct Current). Awalnya, arus listrik yang digunakan oleh Amerika adalah arus DC. Hal tersebut dikarenakan perusahaan General Electric yang merupakan perusahaan Edison mendominasi pasar penjualan listrik di Amerika. Arus DC mempunyai beberapa keuntungan seperti dapat mengoperasikan alat pada voltase rendah atau tinggi, juga dapat disimpan dalam baterai. Tetapi arus DC juga mempunyai kelemahan, yaitu generator harus berada paling jauh 1 mil dari pengguna listrik. Jika tidak ada kecenderungan voltase akan drop karena besarnya gesekan antara listrik dengan kon28
ELECTRICAL MEDIA
duktornya. Oleh sebab itu di setiap area dibutuhkan generator listrik sendiri. Arus DC juga tidak mudah diubah voltasenya sehingga setiap voltase harus dihasilkan oleh satu generator listrik. Misalnya diperlukan listrik dengan tiga voltase berbeda maka harus disediakan tiga generator listrik yang menghasilkan voltase berbeda. Oleh sebab itu, kabel yang membawa listrik memiliki diameter lebih dari 10 cm karena membawa listrik berbagai voltase. Hal tersebut memakan biaya yang mahal. Kelemahan itu telah diperingatkan oleh Tesla saat Tesla menjadi pegawai Edison, tapi Edison tidak mau mendengar.
TOKOH Setelah keluar dari General Electric, Tesla bekerja bersama Westinghouse dan memberikan idenya. Westinghouse menerima ide tersebut dan dipraktikkan pada Expo Fair 1893 di Chicago. Listrik AC ternyata dapat diwujudkan dengan ongkos yang murah. AC memang ditujukan untuk mengatasi kelemahan DC. Lokasi generator penghasil AC dapat lebih jauh dari 1 mil dari pengguna. Selain itu, AC hanya memerlukan satu generator saja, ketika sampai ke pengguna diserahkan pada transformator yang murah. Oleh sebab itu trasnmisi listrik AC hanya membutuhkan kabel jauh kecil dan biaya yang murah daripada listrik DC. Pada saat itu diyakini air terjun Niagara dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar. Perusahaan Niagara Falls Power Company (NPFC). mengadakan tender untuk memproduksi listrik untuk kota Bufallo. NPFC tidak asal memilih 19 proposal yang dikirm berbagai perusahaan termasuk milik Edison dan Westinghouse sehingga Edison menggunakan metode DC dan Westinghouse menggunakan metode AC. Kemudian diumumkan bahwa metode AC yang menang. Sebelum pemenang tender diumumkan, Tesla mengatakan bahwa jeram Niagara tidak hanya dapat menghasilkan listrik untuk kota Buffalo, tapi juga seluruh wilayah timur Amerika, asal menggunakan metode AC. Ketika itu wilayah timur Amerika tidak seramai sekarang dimana konsumsi listriknya LUAR BIASA besarnya sehingga tidak hanya jeram Niagara yang memasok energi listrik. Kemenangan Westinghouse membuat Edison marah. Edison tahu, dengan kemenangan Westinghouse, Westinghouse akan diminta proyek proyek pembangkitan listrik lainnya yang berarti juga uang jutaan dollar melayang dari tangannya. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/War_of_Currents
Untuk menjatuhkan Westinghouse dan merebut kembali minat pasar dalam pembangkitan listrik, Edison menuduh listrik AC tidak aman bagi manusia, Ia membuat film dokumneter yang menunjukkan bagaimana gajah sirkus yang telah membunuh 3 orang disetrum hingga mati dengan menggunakan listrik AC. selain menuduh listrik AC, tujuan menyengat gajah yang bernama Topsy tersebut, juga untuk mengeksekusi si gajah akibat telah membunuh 3 orang. Film ini malah memicu ide untuk membuat kursi listrik sebagai eksekutor bagi terpidana mati. Perang arus listrik baru berhenti setelah Edison mengakui kelebihan listrik AC sehingga menyesal tidak mendengarkan ide Tesla sebelumnya. Akhirnya perusahaan Edison, General Electric, mau memproduksi alat listrik yang menggunakan AC. Dapat dimaklumi mengapa Edison tidak faham dengan ide Tesla. Edison adalah penemu ulung, namun pendidikannya kurang karena tidak menyelesaikan sekolah dasar resminya, dan pengetahuannya berkembang karena otodidak. Hal itu menyebabkan Edison tidak mampu membaca rumusan matematika yang kompleks. Padahal ide Tesla dapat difahami jika memiliki ketrampilan menggunakan matematika. Sekarang penggunaan listrik AC sudah mendunia. Metode DC benar-benar ditinggalkan untuk listrik bervoltase tinggi. Terakhir tercatat kota Stockholm di akhir 1970an mengakhiri penggunaan DC. Sedangkan di AS, generator listrik DC terakhir ditutup tahun 2007. Ketika orang membutuhkan listrik DC tinggal gunakan saja adaptor. Sampai saat ini listrik DC tetap dipakai untuk alat listrik bervoltase rendah seperti radio, mainan, gadget, dan lain lain. ELECTRICAL MEDIA
29
ELECTRICAL MEDIA CREW FAIZAL NAHRIR (PIMPINAN REDAKSI)
KURNIADI ISMAIL (SEKRETARIS)
MAGFIRAH AMALIA (BENDAHARA)
NININ KURNIATI (KOORDINATOR REPORTER)
RIDWAN ANDRI ANWAR (KOORDINATOR EDITOR)
AZHARIL PUTRA P. (KOORDINATOR FOTOGRAFER)
30
ELECTRICAL MEDIA
WAHYU HENDRI Y. (REPORTER)
SIDIK PERMANA (EDITOR)
SRI WAHYUNINGSIH (FOTOGRAFER)
SHEILA EUNIKE K. (REPORTER)
VEGA VATIMA (EDITOR)
JULIAN C. SANDE (FOTOGRAFER)
M. TAUFIQURAHMAN (REPORTER)
YUNI ANDYANI (EDITOR)
YAHYA BUSTAMI (FOTOGRAFER)
BURHANUDDIN M. (REPORTER)
ROHANA (EDITOR) ELECTRICAL MEDIA
31
ELECTRICAL MEDIA Dapat Dibaca DI :
www.okjeft-uh.org
KOMPARTEMEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI HME FT-UH OKJE FT-UH @okjeftunhas @dyo7231t OKJEFTUNHAS 32
ELECTRICAL MEDIA