PENJALA Februari 2011

Page 1


MAJALAH OIKUMENE PEMUDA DAN REMAJA GEREJA PERTAMA DI SULAWESI UTARA TERBIT SETIAP BULAN NYA

CALLFOREVENTS:

Bagi sobat PENJALA yang memiliki Informasi Kegiatan Pemuda/Remaja Gereja yang telah dan yang akan dilaksanakan, bisa di kirim melalui penjala.magazine@gmail.com Batas pemasukan Informasi Pelayanan tanggal 15 bulan berjalan.

(TIDAK DIPUNGUT BIAYA) BANTU KAMI DENGAN MEMBERIKAN KRITIK DAN SARAN TENTANG MAJALAH INI. MELALUI FACEBOOK DAN TWITTER http://facebook.penjala.com http://twitter.penjala.com


INSPIRASIPENJALA If someone were to read your life like a book, would they find Jesus in its pages? Jika ada orang yang membaca hidup Anda seperti buku, akankah mereka menemukan Yesus dalam halamanhalamannya? David H. Roper - http://odb.org/2011/01/18/an-open-book/


PENJALA |

SYALOMALEICHEM

S

alam dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus, segenap redaksi PENJALA mengucapkan Selamat Tahun Baru 2011 kepada semua Sobat Penjala, semoga di tahun yang baru ini anda bisa lebih dekat dengan Tuhan Yesus dan semakin banyak berkat yang bisa anda bagikan kepada orang-orang di sekitar anda. Pada edisi februari 2011 kami memulai dengan quote “Love needs no reasons, but relationship does� (Cinta tak memerlukan alasan, tapi hubungan perlu) setuju atau tidak dengan pernyataan ini silahkan anda baca dulu artikel nya dan berikan komentar anda di fb dan twitter kami. Renungan Harian edisi kali ini memang sedikit berbeda dengan edisi yang sebelumnya, khusus untuk RH bulan februari 2011 kami memberikan sentuhan Remaja di dalamnya, semangat seorang remaja yang muda, bersemangat, dan sedang jatuh cinta. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk sobat PENJALA karena itu kami sedang mempersiapkan beberapa hal untuk memaksimalkan pelayanan PENJALA ini. Kami berharap sobat PENJALA bisa membantu kami dengan memberikan kritik & saran, merekomendasikan PENJALA kepada teman-teman anda, dan juga berpartisipasi dalam rubrik Beriku Harapan & Penyesalan Terbesarku. Terima Kasih dan selamat merenungkan artikel-artikel di edisi februari 2011 ini.

Pemimpin Redaksi Farly Dapamanis

REDAKSIPENJALA Pemimpin Perusahaan : Peggy Mekel

Distribusi: Allen Moningka

Desain: Orange Lemon Design Studio

Pemimpin Redaksi : Farly Dapamanis

Marketing & PR: Praisely Rumengan

Dewan Redaksi : Maikel Kawengian Ginna Mogontha

Kontributor: Dyan F.D. Sitanggang Stacia Mege

Alamat : Jl. Wolter Monginsidi, No.99 Manado, Sulawesi Utara

Penulis: Victory N.J. Rotty Maikel Kawengian Denny L. Waljufrie

Telepon : +62-852-4041-9999 E-mail : penjala.magazine@gmail.com


DAFTARISI

09

07

BERIKU HARAPAN

PENYESALAN TERBESARKU

11

LOVE & RELATIONSHIP

15

17

PERTANYAAN YANG SULIT DI JAWAB

19 PATAH HATI

21 BUKU HARIAN

MEMBUAT MU KUAT

BUNDA TERESA

SAAT YANG TETAP UNTUK BERPISAH

RENUNGAN HARIAN BULAN FEBRUARI

23

25

PENJALA01 - FEB2011

SEPERTI APAKAH CINTAMU SEKARANG?

5


PENJALA | Beriku Harapan

Rubrik ini berisikan kumpulan kisah dan kesaksian pendek yang memberikan Harapan kepada kita untuk terus hidup bersyukur kepada Tuhan Yesus. Jika anda percaya bahwa hidup anda adalah sebuah kisah, maka bantulah kami untuk menceritakannya pada orang lain. Kisah yang anda anggap kecil bisa jadi sangat berharga bagi orang lain.


selalu lebih dulu dariku, jadi terpaksa aku duduk di sebelahnya.

Ketika aku bertanya pada teman baiknya kenapa dia selalu merebut tempatku, Dia menjawab “Supaya dia bisa duduk di sebelahmu.�

Pacarku tidak terlalu terkenal di sekolah. Dia sering diejek banyak orang. Orang-orang sering bertanya kenapa aku menyukai dia. Dia tak pernah berhenti mengatakan betapa indah diriku, dan betapa berartinya aku baginya. Dia adalah yang terbaik yang pernah kualami.

Kenapa? Karena aku beruntung bisa mendapat seseorang yang menyayangiku apa adanya. Menyayangiku sepenuhnya, bukan hanya kulit luarnya.

Sepasang keluarga muda sedang menantikan anak pertama mereka. Dokter lalu mengatakan pada mereka untuk mempersiapkan pemakaman karena kelihatannya bayinya akan meninggal ketika lahir. Tapi pasangan tersebut menolak saran dokter dan berdoa pada Tuhan untuk anak mereka. Segera sesudah itu, ayahku lahir dengan sempurna. Aku bisa ada sekarang karena iman kakek dan nenekku

Pada saat dia meninggal di bulan November, aku memasang tiara kecil di kepalanya.

Kirimkan kisah anda ke e-mail penjala.magazine@gmail.com.

Setiap kali aku melihat tiara atau mahkota, aku sering membayangkan dia sebagai putri yang cantik, walaupun kepalanya gundul.

Nama anda takkan disebut untuk menjaga identitas anda.

PENJALA01 - FEB2011

Ibuku meninggal karena kanker payudara. Dia berjuang selama 7 tahun.

Tapi sekarang, aku tak lagi peduli akan itu.

BE RIK UH A R A PA N

Aku pergi ke sekolah Aku bukanlah cewek lebih awal setiap hari yang paling cantik di untuk bisa duduk di sudut sekolah, dan jarang sebelah jendela. mendapat perhatian dari para cowok. Tapi orang yang kusukai

7


PENJALA | Penyesalan Terbesarku


Aku bersyukur pada Tuhan setiap hari karena aku masih hidup. [Laki-laki, 24 tahun]

Penyesalan terbesarku adalah menunggu terlalu lama bagi dia untuk menyatakan cintanya. Sekarang dia sudah bersama dengan orang lain. Aku selalu menjadi pemalu ketika di dekatnya dan kita tak pernah menjadi dekat seperti yang aku inginkan. Aku sebenarnya ingin mengatakan takkan membuat kesalahan yang sama, tapi mungkin aku masih akan melakukannya. [Perempuan, 17 tahun]

P E NYE S A L A NT E RBE S A RKU

Penyesalan terbesarku adalah pernah mencoba bunuh diri.

Penyesalan terbesarku adalah lari dari rumah demi pacarku. Sebelum masuk kuliah, dia memaksa untuk tinggal bersama dia atau kami putus, jadi kuputuskan tinggal dengannya. Karena keputusanku itu, aku tak merasakan bagaimana kuliah, mendapat banyak teman, dan hal-hal lainnya. Aku justru tinggal dengan pacarku yang pemalas yang tak pernah dapat pekerjaan, membayar tagihan, mencuci piring, dan memasak sepanjang waktu. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang kembali pada orang tuaku. Aku akan selalu menyesal tidak meninggalkan laki-laki payah itu sejak awal. [Perempuan, 32 tahun]

Penyesalan terbesarku adalah jatuh cinta dengan pria yang sudah menikah. [Perempuan, 27 tahun]

Aku berpacaran dengan laki-laki lain, yang tidak kucintai. Dia yang kucintai adalah teman baikku, dan aku berpikir tidak ada harapan untuk itu. Sekarang dia sudah menikah dengan bahagia, tapi dia mengatakan bahwa pernah menyukai ku waktu dulu. Aku menyesalinya sampai sekarang. [Perempuan, 32 tahun]

Penyesalan terbesarku adalah terlalu cepat jatuh cinta. Akhirnya aku sendiri yang terluka. [Perempuan, 19 tahun]

PENJALA01 - FEB2011

Penyesalan terbesarku adalah tidak mengejar cintaku ketika masih ada kesempatan.

9


PENJALA | Cover Story


CO VE RSTORY

K

ita mencintai seiring kita hidup. Manusia perlu cinta. Dan disadari atau tidak kita akan berusaha mencari cara untuk memenuhi kebutuhan itu. Manusia pun perlu mencintai. Apakah cinta sesuatu yang sulit dipahami? Pemahaman setiap orang berbeda-beda tentang sulit atau tidaknya sesuatu. Akan muncul suatu pertanyaan ketika kita mencintai seseorang. “Kenapa kau mencintainya?” Seringkali kita memutar otak dengan cepat dan berusaha mencari apa yang akan kita katakan, kita berusaha mencari apa kelebihan orang yang kita cintai, apa saja yang baik dari dirinya, apa yang membuat dia berbeda dari kebanyakan orang. Jawaban umum yang akan muncul, seperti: “Karena dia baik.” “Karena dia cantik atau ganteng” “Karena dia pintar” “Karena dia lucu” “Karena dia pengertian” “Karena dia jujur” Atau yang lebih luar biasa lagi “Karena dia sempurna” (wow) Kita seringkali mencintai dengan sejuta alasan. Kalau suatu saat nanti orang itu tidak lagi baik, jadi keriput, atau bohong, apa kita masih akan mencintainya? Hal itu memang tidak bisa disangkal, karena kita manusia. Kita membentuk pemikiran kita sendiri tentang rasa cinta itu dan kemudian berusaha mempengaruhi hati kita untuk “mencintai”. Agak sulit dimengerti, namun intinya, kita mendikte hati kita agar memiliki alasan untuk mencintai seseorang.

PENJALA01 - feb2011

“Karena dia imut”

11


PENJALA | Cover Story

Bagaimana dengan perasaan cinta yang muncul tanpa ada alasan? “kenapa kau mencintainya?” “hmmm…..aku tidak tahu” Jika kasus ini yang terjadi maka kita akan tetap berusaha untuk menemukan alasan yang tepat, namun sayangnya kita akan kesulitan untuk mengungkapkan alasannya. Tidak perlu merasa bodoh karena hal ini. Kasus ini sering disebut “True Love” atau “Cinta Sejati”. Cinta sejati muncul tanpa ada alasan, tanpa kita tahu, tanpa kita paksa, dan tanpa kita pilih. Saat cinta itu datang, kita akan sadar perbedaannya. Kita tidak akan peduli siapa orang itu, apa masa lalunya, bagaimana masa depannya, karena kita mencintainya apa adanya. Memang agak sulit untuk tahu mana yang cinta sejati atau bukan. Menurut anda, apakah yang akan dijawab Yesus jika anda bertanya apa alasan Dia mencintaimu? Tidak ada

alasan sama sekali. Kenapa? Pada Yohanes 3:16 diawali dengan kalimat “Karena begitu besar kasih Allah...”, dengan kata lain Cinta-Nya justru adalah alasan dari segala perbuatan-Nya. Cinta Kasih adalah alasan paling mulia yang pernah ada. Hanya ada satu Pribadi yang dengan sempurna bisa mempraktekkan cinta sejati. Dialah Yesus. Pribadi yang akan selalu mencintai kita seperti apapun kita. Walaupun kita sering membohongi Dia, menyakiti Dia, mencuri dari Dia, berpaling dari Dia, bahkan saat kita adalah orang terjahat di dunia sekalipun, Dia tidak akan pernah bisa berhenti mencintai kita. Allah mengasihi kita tanpa ada alasan. Bukan karena kita telah berbuat baik lalu Dia mengasihi kita. CintaNya adalah anugrah yang kita dapatkan secara gratis. Yang bisa kita lakukan adalah mensyukurinya dan membagikannya kepada orang lain. “Beberapa tantangan terbesar dalam


CO VE RSTORY

Love needs no reasons, but relationship does. (Cinta tak memerlukan alasan, tapi hubungan perlu.) hubungan datang dari kenyataan bahwa kebanyakan orang menjalani hubungan untuk mendapatkan sesuatu. Mereka mencoba menemukan seseorang yang akan membuat mereka merasa nyaman. Pada kenyataannya, satu-satunya cara mempertahankan hubungan adalah jika kau melihat hubungan itu sebagai tempat bagimu untuk memberi, dan bukan tempat bagimu untuk mendapat.” ~ Anthony Robbins

“Aku mau berhubungan dengannya karena ingin menjaga dia” “Aku mau pacaran dengannya karena aku ingin menikahinya” Setiap orang tentu punya alasannya sendiri dalam membangun suatu hubungan. Suatu hubungan adalah tempat di mana kita ada untuk memberi dan bukan untuk meminta. Sama dengan hubungan kita dengan

Membina hubungan yang baik tergantung dari setiap pribadi. Saat kita mendasarkan hubungan kita pada Tuhan, maka bukan kita sendiri yang menjalaninya. Tuhan akan selalu menjadi penasehat yang ajaib yang akan memberitahu kita jalan mana yang harus kita ambil. Namun ada cinta yang tak pernah berlalu. Cinta yang ku dapat dariMu. T’lah teruji lalui rentangan sang waktu, Kau mati bagiku, berkorban untuk diriku. Lirik lagu ini mengingatkan kita bahwa Yesus adalah cinta sejati, terimalah Dia dalam hidup kita dan bangunlah hidup yang baru bersama Yesus.

PENJALA01 - feb2011

Cinta mungkin tidak butuh alasan, tapi diperlukan alasan untuk membangun suatu hubungan. “Aku mau pacaran sama dia karena aku ingin kenal lebih dekat dengan keluarganya”

Allah. Hubungan kita dengan Allah ada syaratnya. Kita harus membuka hati kita dan menerima Dia sebagai Juruselamat kita dan juga Bapa kita. Seperti Bapa sayang anaknya, demikianlah Yesus mengasihi kita.

13


PENJALA |

Seperti Apakah Cintamu Yang Sekarang?

T

erkadang ada baiknya kita melihat cinta dari segi ilmiah. Mungkin hal-hal yang anda baca dalam artikel ini akan membantu anda menjadi lebih mengerti lagi tentang keadaan hubungan cinta anda sekarang ini. Cinta yang dimaksud di sini adalah cinta antara laki-laki dan perempuan. »» Hatfield dan Rapson (1995) membagi cinta dalam dua tipe: »» Passionate Love (Cinta Bergairah),yang melibatkan pemikiran yang terusmenerus akan orang yang dicintai, yang juga melibatkan perasaan seksual yang hangat dan reaksi emosi yang kuat. »» Companionate Love (Cinta Sahabat), yaitu memiliki rasa percaya dan perasaan lembut kepada orang yang dekat dengan anda.


1

Passion (Gairah/semangat), perasaan terangsang secara fisik dan tertarik pada seseorang. Gairah adalah apa yang membuatmu merasa ‘jatuh cinta’ dan adalah perasaan yang seringkali diasosiasikan dengan cinta. Perasaan ini naik secara cepat dan mempengaruhi serta mengaburkan penilaianmu.

2

Intimacy (Keintiman), perasaan dekat dan terhubung pada seseorang (dikembangkan lewat saling berbagi dan komunikasi yang baik seiring waktu). Keintiman adalah apa yang membuatmu mau berbagi dan memberikan dukungan emosional dan material pada orang lain.

»» Apakah ada cinta pada pandangan pertama? Hal ini terjadi ketika kita diliputi oleh gairah, tanpa ada keintiman atau komitmen (karena keduanya butuh waktu). Sternberg menamakannya cinta bergairah. KArena tidak ada keintiman dan komitmen, cinta ini akan cenderung menghilang. »» Kenapa beberapa orang menikah setelah jatuh cinta hanya dalam waktu singkat? Ini adalah kombinasi dari gairah dan komitmen, tapi tanpa ada keintiman yang dalam. Sternberg menamakannya cinta Hollywood. Hal ini terjadi ketika 2 orang saling berkomitmen berdasarkan gairah mereka. Tanpa ada keintiman yang berkembang, hubungan ini cenderung akan berakhir. »» Apakah bisa ada cinta tanpa seks? Ya bisa, yaitu Cinta Sahabat, di mana keintiman dan komitmen ada tanpa adanya gairah seksual apapun. »» Kenapa cinta romantis jarang bertahan? Gairah dan keintiman tanpa komitmen adalah cinta romantis. Ketika gairah cenderung hilang, keintiman pun akan mulai goyah, dan hubungan cenderung berakhir.

PENJALA01 - FEB2011

3

Commitment (Komitmen), berjanji pada dirimu sendiri dan orang lain demi menguatkan perasaan cinta dan secara aktif menjaga hubungan yang ada. Komitmen adalah apa yang membuatmu menjadi serius, memiliki hubungan yang serius dan berjanji untuk selalu ada bagi pasanganmu jika dalam kesusahan.

Sternberg juga menggunakan Teori Triangular Cinta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan tentang cinta:

SEPERTI APAKAH CINTAMU YANG SEKARANG?

Satu dari teori cinta yang terkenal adalah (yang dimaksud ialah anggapan edukatif yang belum merupakan fakta terbukti) Teori Triangular Cinta dari Robert Sternberg. Menurut dia, cinta terdiri dari 3 komponen penting:

15


PENJALA |

Pertanyaan yang sulit dijawab ketika kita sedang menyukai seseorang Pertanyaan yang sulit dijawab ketika kita sedang menyukai seseorang adalah: Apakah dia menyukai kita atau tidak ? Akuilah, kita semua akan sangat lega jika kita bisa mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. Setidaknya jawaban pertanyaan itu bisa menghilangkan segala ketidakpastian dalam hati. Tapi, tahukah kita, bahwa ada satu pertanyaan lain yang lebih sulit dijawab dari pertanyaan di atas. Pertanyaan yang satu ini juga adalah pertanyaan yang pengaruhnya jauh lebih besar dari pertanyaan di atas. Sayangnya, jarang dari kita yang menanyakan pertanyaan ini ketika kita mulai menyukai seseorang. Inilah pertanyaan itu: Kalaupun kita jadian, berapa lama kita mungkin akan bisa bertahan ? Sekilas, ini adalah pertanyaan bodoh. Karena, pastinya semua pasangan

menginginkan agar hubungannya terus berjalan. Lagipula, bagaimana kita bisa tahu seberapa lama hubungan anda dengan dia akan bertahan (tentunya, seandainya anda berdua jadian). Tapi, bayangkan seandainya anda bisa memperkirakan berapa lama hubungan anda akan bertahan dengan setiap orang yang anda sukai. Bayangkan berapa lama waktu, perasaan, materi, dan perhatian yang akan terbuang percuma jika anda ternyata berhubungan dengan orang yang tidak tepat. Seandainya anda bertemu orang yang bisa membuat hati anda bergetar lebih cepat, tidak maukah anda ingin tahu seberapa lama dia bisa membuat getaran itu tetap cepat ? Tidak ada salahnya menambah satu pertanyaan kecil ke dalam pikiran anda, apalagi jika ternyata jawaban pertanyaan itu bisa membuat anda menghindari apa yang tidak diinginkan.


Pertanyaan yang sulit dijawab

Jika begitu, bagaimana kita bisa mengetahui seberapa lama hubungan kita bisa tetap berjalan ? Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada satu pernyataan yang harus anda baca: Kita semua sebenarnya tidak menginginkan hubungan pacaran kita berjalan lancar, tapi yang kita mau adalah agar HUBUNGAN PACARAN YANG SESUAI DENGAN KEINGINAN KITA tetap berjalan lancar.

Kapan pun hubungan kita sudah tidak seperti yang kita inginkan, kapan pun terjadi suatu perubahan yang tak kita inginkan, pada saat itulah keinginan untuk berpisah mulai tumbuh. Jadi lihatlah, intinya adalah bagaimana kita mengetahui apa yang sebenarnya kita inginkan dari suatu hubungan.

Kembali pada pertanyaan tadi. bagaimana kita bisa mengetahui seberapa lama hubungan kita bisa tetap berjalan? Jawabannya adalah: Tidak ada jawaban yang pasti. Setiap kasus memiliki jawaban yang berbeda-beda. Bagi anda yang sejak tadi sudah penasaran dengan jawabannya, jangan dulu kecewa. Walaupun tidak ada jawaban yang pasti, tapi ada beberapa hal yang bisa anda perhatikan agar menjadi bahan pertimbangan anda memperkirakan berapa lama kemungkinan hubungan anda akan berjalan:

PENJALA01 - FEB2011

Bacalah kembali kalimat itu, dan ambil waktu beberapa detik untuk memahaminya lebih dalam.

Dari survey kecil-kecilan yang diadakan oleh Penjala, kami mendapati bahwa setiap anak muda mencari hal-hal yang berbeda dari suatu hubungan.

17


PENJALA |

1

Perhatikan sifat/karakter dia secara objektif.

Terkadang ketika kita sedang kasmaran, kita cenderung tak memperhatikan kejelekan dalam sifatnya. Mungkin ada beberapa sifatnya yang membuat anda jatuh hati, tapi bagaimana jika sifat jeleknya nanti yang lebih dimunculkan? Tanyakan pendapat teman-teman anda. Biasanya mereka akan lebih objektif dari anda (kecuali kalau mereka juga sedang kasmaran dengan dia).

2

Cari tahu apa yang dia mau sebenarnya dari hubungan pacaran.

Walaupun kelihatannya sedikit lebay, nantinya anda akan bersyukur telah menanyakan hal itu. Jika yang dia cari berbeda dengan yang anda cari, bukan berarti hubungan anda tidak akan berjalan lama. Yang penting di sini adalah anda sudah lebih mengetahui keadaan kepribadian masing-masing.

3

Perhatikan sejarah historis hubungan pacarannya.

Jika dia ternyata sering menganggap pasangan-pasangannya yang dulu seperti mainan, kecil kemungkinan dia akan berubah sekejap ketika berhubungan dengan anda. Anda bisa saja yakin mampu mengubah dirinya, dan mungkin, dalam waktu yang lumayan lama, dia akan berubah karena anda. Tapi, kenapa anda harus buangbuang waktu jika ternyata ada banyak orang lain yang takkan menyusahkan diri anda seperti itu. Yang anda cari dalam pacaran bukanlah kesusahan, kan ?

4

Lihat bagaimana dia memperlakukan orang lain.

Jika dia menyukai anda, dia akan menunjukkan sifat terbaiknya di hadapan anda. Tapi yang anda ingin tahu adalah sifatnya yang sebenarnya. Karena itu, perhatikanlah bagaimana dia memperlakukan orang lain. Lamakelamaan, ketika sudah jadian, dia pasti akan lelah berusaha menunjukkan kelakukannya yang terbaik dan mulai menunjukkan kelakuan biasanya. Anda lalu bisa membayangkan jika anda bisa lama berhubungan dengan orang dengan kelakuan seperti itu atau tidak.

5

Cari tahu dengan pasti, apa yang membuat anda menyukai dia.

Apa yang anda suka dari dia? Penampilannya? Bakatnya? Sifat humorisnya? Kepribadiannya? Semua itu bisa jadi alasan bagi kita menyukai seseorang. Tapi pikirkanlah lagi, seberapa besar hal itu mempengaruhi anda. Apakah hal yang anda sukai itu cukup layak untuk anda tukar dengan waktu yang akan anda lewatkan secara lama bersama dengan dia ?


P

ernah putus dalam hubungan? Atau, yang lebih parah lagi, pernahkah kau diputuskan dalam suatu hubungan secara tak terduga, padahal kau masih menginginkan hubungan itu terus ada? Dunia rasanya telah berakhir. Hidupmu rasanya berakhir. Yang kau inginkan hanyalah mencoba mengembalikan semua seperti semula. Tapi, apa benar hidupmu telah berakhir ? Apakah dengan mengembalikan segalanya seperti semula, lalu hidupmu akan bisa terus berjalan? Tentu tidak. Yang saya deskripsikan di atas adalah yang terjadi pada kehidupan manusia, dan mungkin akan terus terjadi hingga akhir dunia nanti.

Bagi banyak orang, yang merasa hidupnya telah berakhir, mungkin disebabkan karena mereka belum mengerti struktur dari patah hati itu sendiri. Mereka lalu memusatkan segala aktivitas mereka pada satu aspek dalam hidup mereka, yang dapat memenuhi kekosongan emosi yang mereka rasakan. Banyak yang terus menyesal selalu

Perlahan-lahan, sakit hati mereka mulai pudar, dan mereka memulai kisah cinta yang baru, dengan pasangan yang baru, dan pengalaman baru yang membawa mereka pada sesuatu yang lebih baik. Ingatlah pepatah ini: apapun yang tak membunuhmu, membuatmu jadi lebih kuat. Mengertilah ini ketika kau mengalami patah hati: walaupun patah hati rasanya menyakitkan, tapi waktu dan keadaan bisa mengubah segalanya. Apa yang kau anggap sebagai tragedi pada saat itu terjadi, akan kau anggap sebagai pintu untuk pengalaman yang baru pada bulan-bulan berikutnya, pengalaman yang tak akan pernah kau dapatkan jika kau tetap melakukan yang kau lakukan dulu. Jika kau patah hati, silakan bersedih, tapi jangan putus asa. Hidupmu belum berakhir. Malahan, segalanya baru saja dimulai.

PENJALA01 - FEB2011

Tapi, bagaimana kau menanganinya akan menentukan apakah hidupmu memang telah berakhir, ataukah kau diberikan kesempatan untuk sesuatu yang baru.

hidup dalam masa lalu. Tapi banyak juga yang mengalami hal yang sama, tapi menanganinya dengan cara berbeda. Mereka sadar bahwa patah hati bisa perlahan-lahan pudar jika kau mau, dan yang bisa membantu menghilangkannya adalah dengan mendiversifikasikan pemenuhan emosimu pada aktivitasaktivitas yang berbeda, misalnya sahabat, bisnis, olahraga, membaca, dan kegiatan lainnya.

PATAH HATI MEMBUATMU LEBIH KUAT

Patah Hati Membuatmu Lebih Kuat

19


PENJALA |

BUKU HARIAN BUNDA TERESA Ingatlah Hal-Hal Yang Kecil Beberapa suster sahabatku bekerja di Australia. Di antara suku Aborigin di sana, terdapat seorang kakek tua. Aku tak pernah melihat keadaan sesulit yang dihadapi kakek tua itu. Dia dilupakan oleh orang-orang sekitar. Rumahnya kotor dan tak teratur.

membersihkan lampunya, dan para suster menyalakannya setiap malam.

Aku berkata,”Tolong, biarkan kami membersihkan rumahmu, mencuci bajumu, dan mengatur tempat tidurmu.” Dia menjawab,”Aku tak apa-apa seperti ini. Biarkan saja.”

Aku mengira kalau itu hanyalah hal yang kecil. Kita seringkali melupakan hal-hal yang kecil

Aku berkata lagi,”Akan masih lebih baik jika kau membiarkan kami melakukan semuanya.” Dia akhirnya setuju. Jadi aku berhasil membersihkan rumahnya dan mencuci pakaiannya. Aku menemukan lampu yang indah, tertutupi oleh abu. Hanya Tuhan yang tahu berapa lama waktu telah berlalu sejak dia terakhir menyalakannya. Aku berkata padanya,”Kau tidak menyalakan lampumu? Kau tak pernah menggunakannya?” Dia menjawab,”Tidak. Tak ada seorangpun yang mengunjungiku. Aku tak perlu menyalakannya. Untuk siapa itu kan kunyalakan?” Aku bertanya,”Apa kau akan menyalakannya jika setiap malam sustersuster datang berkunjung?” Dia menjawab,”Tentu saja.” Sejak saat itu, para suster berkomitmen mengunjungi dia setiap malam. Kami

Dua tahun berlalu. Aku sudah hampir lupa akan kakek itu. Dia lalu mengirimkan pesan:”Katakan pada temanku bahwa cahaya yang dia nyalakan dalam hidupku masih terus menyala.”

Meninggal Seperti Malaikat Suatu malam kami menyelamatkan empat orang di jalan. Satu dari mereka dalam kondisi yang parah. Aku mengatakan pada para suster,”Kalian, tanganilah yang lain. Aku akan menangani yang kondisinya paling parah.” Aku melakukan padanya semua yang bisa kulakukan. Aku membaringkannya ke tempat tidur, dan aku melihat senyuman yang indah di wajahnya. Dia memegang tanganku, dan hanya mampu mengucapkan dua kata,”Terima kasih.”, dan kemudian dia menutup matanya. Aku lalu bertanya pada diriku,”Apa yang akan kukatakan jika aku menjadi dirinya?” Jawabanku mudah. Aku akan mengatakan bahwa aku lapar, bahwa aku sekarat, atau kedinginan. Atau aku akan mengatakan bagian tubuhku yang sakit atau yang seperti itu. Tapi dia memberiku lebih dari itu. Dia memberiku cinta kasih, dan meninggal dengan senyuman di wajahnya.


BUKU HARIAN BUNDA TERESA

Aku bertanya pada suster yang bertugas,�Kenapa mereka seperti itu? Kenapa kau tak bisa melihat senyuman di wajah mereka?� (Aku terbiasa melihat senyuman di wajah orang-orang. Aku pikir senyuman akan menghasilkan senyuman, sama seperti cinta akan menghasilkan cinta.) Suster itu menjawab,�Hal yang sama selalu terjadi setiap hari. Mereka selalu

menunggu seseorang datang dan mengunjungi mereka. Kesendirian melingkupi mereka, dan setiap hari mereka tak berhenti menatap pintu. Tapi tak ada yang datang.� Kesendirian adalah kemiskinan yang paling buruk. Ada banyak orang miskin di dunia, tapi kemiskinan yang paling dalam adalah ketika kau tidak dicintai. Orang miskin yang kita cari mungkin hidup di dekat kita atau jauh. Mereka mungkin saja miskin materi atau spiritual. Mereka mungkin lapar akan roti atau persahabatan. Mereka mungkin memerlukan pakaian, atau mereka memerlukan kasih Tuhan ditunjukkan pada mereka. Mereka mungkin perlu tempat tinggal yang terbuat dari bata dan semen atau memiliki tempat untuk tinggal di hati kita.

PENJALA01 - FEB2011

Kesendirian Adalah Kemiskinan Yang Paling Buruk Suatu hari aku mengunjungi rumah di mana suste-suster kami merawat para lansia. Ini adalah salah satu rumah terbaik di Inggris, dipenuhi dengan berbagai dekorasi dan benda yang indah, tapi tak satupun senyuman ada di wajah orang-orang di situ. Mereka semua menatap ke arah pintu.

21


PENJALA |

Saat yg tepat untuk berpisah

S

uatu hari, ada seorang guru hebat yang memiliki banyak pengikut. Dia dikenal orang lewat kebijaksanaannya. Tapi, layaknya orang lain, dia sudah makin tua. Dia pun mulai jatuh sakit hingga sudah tak sanggup bangun sendiri. Guru bijak itu pun memanggil tiga murid terbaiknya. “Waktuku di sini terbatas dan aku perlu penerus untuk menjaga pengikutpengikutku.” Ketiga murid terbaiknya itu pun merasa sedih, karena tahu akan kehilangan guru mereka. Lalu, guru mereka melanjutkan. “Aku akan memilih satu dari kalian untuk menjadi penerusku. Tapi sebelumnya, aku akan menanyakan satu pertanyaan. Dia yang memiliki jawaban yang paling bijak akan menjadi penerusku!” Ketiga pengikut itu lalu menjadi penasaran dengan pertanyaannya. Lalu guru itu bertanya, ”Jika ada pasangan yang saling mencintai tapi kemudian hubungan mereka terlihat tak begitu akur lagi...” Para pengikut pun mulai membayangkan apa yang dikatakan guru mereka. “Pertanyaannya adalah: Pada titik mana mereka sebaiknya berpisah?” Ketiga pengikut itu mulai berpikir.

Mereka terlihat bingung sampai guru mereka melanjutkan: “Malam ini, ketika bulan di langit berada di atas kepalaku, kalian bertiga harus datang dengan jawaban masing-masing. Sekarang pergi dan carilah jawaban yang tepat!” Akhirnya, tiba waktunya bagi mereka bertiga untuk menemui guru mereka dan membawa jawaban masing-masing. “Apa kalian semua sudah memiliki jawabannya?” tanya sang guru. “Ya, guru”, jawab mereka. “Baiklah, berikan jawaban kalian dan jelaskan” Pengikut yang pertama mulai bicara, ”Titik di mana mereka sebaiknya berpisah adalah ketika satu orang merasa sudah tak ada lagi perasaan yang tersisa bagi pasangannya. Kenapa? Karena aku rasa manusia akan bisa hidup bahagia, tanpa mimpi buruk dalam hidup, jika mereka mulai jujur satu sama lain. Itu jawabanku, guru.” “Bagus. Berikutnya!” Pengikut yang kedua mulai bicara,”Aku pikir mereka sebaiknya berpisah ketika sudah tak lagi merasa nyaman akan satu sama lain. Mereka saling jatuh cinta, tapi jika mereka tak lagi akur, maka tak ada gunanya lagi. Aku pikir


“Hmm... hebat, benar-benar jawaban yang hebat!”

SAAT YG TEPAT UNTUK BERPISAH

hubungan mereka akan terus berlanjut jika mereka bisa saling mengerti dan merasa nyaman akan satu sama lain.”

Pengikut yang terakhir pun mulai bicara, ”Aku memiliki pendapat yang berbeda dari mereka berdua, guru. Tapi aku sedikit malu dan takut untuk mengatakannya.” Gurunya menanggapi, ”Ya, kau adalah yang paling pemalu tapi kau adalah salah satu dari yang terbaik. Aku ingin mendengarkan jawabanmu.”

Mata sang guru pun mulai dipenuhi dengan air mata. Dia menatap pengikut yang pemalu itu dan berkata,”Bahkan jawabanmu itu lebih indah dari jawabanku.”

PENJALA01 - FEB2011

“Baiklah guru, seperti yang kau minta. Pada titik mana sebaiknya mereka berpisah? Mmmm... tak ada. Kenapa? Karena guru mengatakan bahwa mereka saling mencintai. Bagiku, itu artinya mereka sudah saling mengerti satu sama lain, mereka sudah saling nyaman satu sama lain dan karena itulah, mereka akan melewati segalanya bersama walaupun mereka sudah tidak akur lagi. CINTA adalah hal terkuat yang dimiliki manusia dan mengalahkan segalanya.”

23


06feb God cares PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Yeremia 29:10-14

D

i salah satu majalah rohani untuk anak muda yang saya baca beberapa waktu lalu, ada sebuah cerita pendek yang bagus. Judulnya ‘Roland Menanti Mujizat’. Saat membaca cerpen itu, saya tersentuh. Roland betul-betul terpuruk. Papanya sakitsakitan. Adiknya Laras meninggal karena sakit. Sebenarnya Laras masih bisa disembuhkan, tapi karena keterbatasan dana, Laras tidak dapat pengobatan yang layak sehingga akhirnya ia meninggal di usia yang masih kecil. Ibunya yang hanya tamatan SD bekerja sebagai tukang cuci di tetangga, kadang kuli panggul di pasar, kadang berdagang kue. Ia merasa Tuhan tidak ada karena membiarkan keluarganya hidup sedemikian rupa. Suatu kali diadakan ibadah di rumahnya. Khotbah khadim menyentak dirinya. Tentang penyerahan diri pada Tuhan. Roland sadar, selama ini dia memang berdoa pada Tuhan, tapi dia tidak menyerahkan diri pada Tuhan. Akibatnya, Tuhan nggak menyatakan kasihNya karena Roland belum menyerahkan diri seutuhnya. Cerita itu menginspirasi saya untuk menyerahkan hidup saya seutuhnya pada Tuhan. Kadang kita menuntut Tuhan bekerja untuk memberikan yang terbaik bagi kita sedangkan kita sendiri tidak menyerahkan hidup kita sepenuhnya untuk Tuhan dan membiarkan Dia bekerja menurut caraNya. Kita juga tidak bersabar sampai Tuhan menentukan waktu yang tepat untuk menjalankan aksi pemberkatanNya. Kita maunya kalo kita berdoa sekarang, maka, voila! berkat itu langsung ada di depan mata kita.

Nggak bisa gitu, dong! Tuhan tidak mau kita malas dan manja. Tuhan ingin menguji kesabaran kita. Dia punya mata yang tidak kurang tajam untuk melihat kehidupan kita. Lagipula sebenernya Tuhan itu nggak jauh dari kita, kali. Dia itu dekeeeet banget sama kita. Bahkan lebih deket dari kaus yang kamu pake sekarang. Kita aja yang nggak peka dengan kehadiranNya. Pikiran kita terselubung ama balok masalah jadi mata rohani kita gak bisa liat Dia. Seperti ada ilustrasi gini. Satu kali Tuhan datang ke satu rumah. Nah, si empunya rumah itu nempatin Tuhan di satu ruangan. Si empunya rumah pergi deh jalanjalan. Pas pulang, ternyata rumah itu kemasukan maling. Si pemilik marah banget sama Tuhan, kok nggak ngejaga rumahnya. Eh Tuhan bilang gini ‘kamu hanya nempatin Aku di ruangan ini. Ya ruangan ini Aku jaga. Kalo ruangan lain kemalingan, jangan salahin Aku dong, kan kamu hanya ngasih ruangan ini buat Aku jaga’. Gitu pula kita. Kita nggak nyerahin diri sepenuhnya sama Dia. Satu hal yang pasti untuk kita semua anak-anak Kristus pahami, bahwa Tuhan itu care sekali dengan kita. Sebenarnya saat kita berseru, Dia ada dekat dengan kita, tinggal kita menyerahkan diri kita lalu Dia menolong kita. Mana ada PAPA yang seneng liat anakNya sedih dan menderita? Dia pasti tolong. Hanya saja ada waktu yang tepat dan Tuhan butuh kita menyerahkan hidup kita padaNya dan percaya padaNya, dan Tuhan akan bertindak menurut cara dan waktuNya (Mzm 37:5). Amin


07feb RENUNGAN HARIAN | 25

BE THANKFUL!

A

yub adalah tokoh yang sangat saya sukai di Alkitab setelah Yesus dan Paulus. Ayub, bisa dibilang manusia yang sangat menderita. Bayangkan saja, Ayub yang saleh itu dalam sekejap saja kehilangan semua yang ia miliki, mulai dari harta benda, anak-anaknya, bahkan keluarganya menjauh dari dia karena kemiskinan dan barah yang busuk menimpa tubuhnya tanpa alasan yang jelas. Lengkaplah sudah penderitaan Ayub. Coba deh bayangin dalam satu waktu orang-orang pada datang dan ngasih dia berita yang nggak pernah dia bayangin sebelumnya. Belum aja jantungnya tenang setelah berita hewan-hewannya dicuri, dateng berita anak-anaknya pada meninggal semua. Betapa menyedihkannya. Catat, ia tercatat sangat saleh dan hampir tidak pernah berbuat kesalahan. Namun kesalehan Ayub memang tak ada duanya. Meski ditimpa sedemikian cobaan, Ayub tetap bertahan pada pendiriannya, yaitu saleh dan taat pada Tuhan. Saat istrinya menyuruh ia mengutuki Tuhan, ia membentak istrinya (Ayb 2:10). Jika dia hilang kendali sehingga memarahi Tuhan, dia langsung meminta maaf. Betul-betul tokoh yang patut dicontoh. Baik kesabarannya dan kesalehannya. Bisa saya bayangkan gimana muka Tuhan melihat kesalehan Ayub. Tuhan pasti tersenyum gembiraaaa banget. Di zaman sekarang ini, susah mencari tipe orang seperti Ayub, yang tetap bersyukur dalam segala keadaannya. Kalo kita nih, jika uang kita misalnya 20 ribu aja hilang dari dompet, kita langsung mencak-

Ayub 1-2

mencak karena kesal. Tapi lihatlah Ayub, ia bahkan kehilangan tujuh ribu kambing domba, tiga ribu unta, dan banyak lagi (wow!), tapi ia tetap bersyukur. Lihatlah apa yang ia ucapkan saat berita tentang dirampasnya hewan-hewannya dan anaknya meninggal dalam Ayub 1:21. Ia malah memuji Tuhan dan tidak menuduh Tuhan berbuat yang tidak patut. Itu karena ia menerapkan sikap bersyukur dalam segala hal. Sobat, mari kita contohi sikap Ayub, yang bersyukur dalam segala hal. Entah itu hal baik ataupun hal buruk. Sebab Tuhan tidak pernah mencobai kita lebih dari kekuatan kita, dan Dia selalu membuka way out atas masalah kita. Ingat, ketika satu pintu menuju kebahagiaan tertutup, akan ada pintu lain yang Tuhan bukakan, akan tetapi kita terkadang tidak melihatnya sebab kita terlalu lama mengamati pintu yang tertutup itu. Dan sama seperti Ayub, Tuhan mengizinkan iblis mencobai Ayub karena Tuhan yakin, Ayub bisa melaluinya. Jika suatu saat sesuatu yang buruk menimpa kita, ingat, itu karena Tuhan yakin kita bisa melaluinya jika kita bersandar padaNya. Tuhan nggak pernah salah, nggak akan pernah salah, nggak akan ngerancangin yang salah, sebab Dia nggak pernah salah, Dia selalu benar karena Dia baik! Bersyukurlah sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya!!!


08feb Tegurlah PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Matius 18:15-20

S

aat sedang berbelanja bersama di supermarket, Anet melihat Sasa memasukkan sebatang cokelat yang diambilnya di salah satu keranjang cokelat di supermarket itu ke sakunya. Anet kaget dan terperangah. “Ya ampun Sasa, kenapa dia begitu?� begitu kata Anet dalam hati. Ia memperhatikan Sasa. Sasa kelihatan biasa-biasa saja. Ingin Anet menegur Sasa dan menyuruhnya mengembalikan cokelat itu, tapi Anet tak enak hati. Ia takut Sasa tersinggung, dan akhirnya Sasa marah padanya. Akhirnya sampai keduanya keluar dari supermarket tanpa ketahuan Sasa mencuri dan berpisah karena alamat yang berbeda, Anet tidak juga menegur. Padahal dalam hati ia sudah tak tahan ingin menegur Sasa. Ia kasihan pada Sasa, tapi rasa tak enaknya untuk menegur Sasa lebih besar daripada rasa kasihannya. Alhasil, Anet yang jadi nggak tenang. Di kamarnya sementara belajar, keinget Sasa nyolong. Di WC, keinget Sasa lagi.

sendiri menegaskan bahwa teguran yang nyata lebih baik daripada kasih yang tersembunyi (Ams 27:5). Percuma kita kasihan tapi pada kenyataannya kita nggak mengekspresikan rasa kasihan kita dalam bentuk tindakan, yakni menegur! Dan Yesus juga menyatakan bahwa jika saudara kita berbuat dosa maka yang harus kita lakukan adalah menegurnya (Mat 18:15). Tuhan sangat tidak menyukai tipikal orang seperti Anet, yang sudah tahu bahwa Sasa melakukan dosa tapi tidak ditegur. Yakobus 4:17 berkata, �jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.� See? Kalo kita sudah tahu bahwa yang terbaik adalah menegur orang yang salah tapi rasa takut dan tak enak hati menghalangi kita, itu artinya kita telah berdosa tanpa kita sadari. Tuhan ingin kita berani. Kalo segitu saja kita nggak berani, gimana nantinya saat Tuhan kasih kita moment yang lebih daripada itu?

Teman-teman di dalam Tuhan, Tuhan sangat menentang sikap seperti Anet, sangat menentang, dimana Anet dengan jelas-jelas melihat orang berbuat dosa tapi tidak menegur. Apa kita kayak Anet, yang karena takut nyinggung perasaan seseorang nggak menegurnya saat dia berbuat salah, padahal kita sendiri sudah tahu bahwa mendiamkan, membiarkan dan tidak menegur orang yang salah itu dosa?

Sobat, jadilah generasi muda Kristen yang berani. Tegurlah yang salah dan nasihatilah yang tidak baik. Memang kita belum sempurna dan tidak boleh menghakimi. Tapi jika kita melihat orang berbuat salah, biarlah kita menegur dalam kasih, dan kita belajar dari hal itu. Belajar untuk tidak berbuat sama seperti orang yang kita tegur lakukan. Justru saat kita tidak menegur orang yang berbuat salah itu kita membiarkannya terjatuh. Ibaratnya, saat kita berjalan bersama, lalu teman kita jatuh ke jurang, kita tidak menyelamatkannya dan hanya berdiam diri saja melihatnya. Oke?

Guys, Tuhan ingin, kita menegur seseorang yang berbuat dosa sekaligus mendoakannya agar ia bertobat. Salomo


09feb RENUNGAN HARIAN | 27

KUDUS or Kudis-an?

L

anny, gadis cantik dan hidupnya bisa dibilang bahagia dan hampir mendekati sempurna. Keluarganya kaya. Ia pun punya mobil sendiri. Pergaulannya luas, sahabatnya segudang dan ia juga aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan keagamaan. Di gereja, ia terpilih sebagai sekertaris pengurus youth gerejanya. Di sekolah, ia terpilih sebagai ketua PELSIS (Pelayanan Siswa) agama Kristen. Di lingkungannya, ia acap kali dipilih sebagai panitia kegiatan Kristen. Tapi sangat disayangkan, hidup Lanny di dalam lingkungan kegiatan pelayanannya baik di gereja, sekolah, dan lingkungannya, sangat berbeda dengan hidup kesehariannya. Lanny tercatat sebagai langganan salah satu klub malam terkenal. Ia menindik hidungnya dan pusarnya, dan jika ke gereja ia mencabut anting di hidungnya, tapi di luarnya ia langsung memakainya lagi. Di dalam gereja Lanny berlaku seperti malaikat kudus dan aktif serta seolah dekat dengan Tuhan, sementara di luarnya Lanny seperti malaikat yang membuka jubah putihnya dan terlihatlah semua kudisnya. Ck...ck...ck...Kebayang gak hati Dad JC ngeliat tindak tanduk Lanny yang tak ubahnya manusia setengah iblis? Teman-teman, mungkin kita berdecak melihat cerita tadi. Kita berpikir bahwa si Lanny ini udah kelewatan dan benerbener....(gak bisa diungkapkan dengan kata-kata...) Tapi sebenarnya kebanyakan dari kita mungkin seperti itu. Gak percaya? Di dalam gereja kita begitu manis, terlihat kudus, baik hati, memuji Tuhan dengan segenap hati (bahkan sampe seember air mata kita keluarin),

1 Petrus 1:13-25

kita aktif di pelayanan bahkan nggak ada pelayanan di sekolah or di kampus or di gereja dimana kita nggak diikutsertakan, dan lain-lain. Tapi apalah artinya semuanya itu jika ternyata kita di luar gereja penuh kudis, melakukan apa yang tidak Tuhan mau, menyakitiNya. Kita bisa menemukan ’Lanny-Lanny’ yang lain di dunia ini, bahkan kita sendiri mungkin seperti Lanny. Mengaku dirinya kudus padahal penuh dengan kudis. Tuhan sangat mencela orang-orang yang bersifat seperti Lanny. Dan jika kita seperti itu, maka Tuhan akan mencela kita. Kudus ya kudus. Kudus bukan kudus jika penuh kudis (itu mah namanya MUNAFIK). Tau nggak kalo kudis itu luka yang menjijikkan, bau, kotor, jorok, dan sejenisnya. Iiih... Marilah kita mengoreksi dan introspeksi diri kita sendiri. Apakah kita ini kudus di dalam dan di luar gereja? Ataukah kita kudus di dalam gereja dan berkudis di luarnya? Tuhan adalah kudus, dan jika kita mengaku anak-anakNya, maka kita haruslah kudus. Ingat, kita adalah bibitbibit yang Tuhan siapkan untuk menjadi generasi yang tidak hanya membuat terobosan-terobosan yang luar biasa, tapi juga mentransformasikan dunia ini. Bagaimana bisa kita mentransformasikan dunia ini dari kudis-kudisnya kalo kita sendiri penuh kudis? Jadilah anak muda yang kudus di luar dan di dalam.


10feb Percaya aja deh PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Yesaya 41:8-20

M

asih teringat rasa khawatir, takut, ragu, deg-degan, dll yang terpancar dari mimik wajah saya dan teman-teman saya saat sedang menunggu pengumuman lulus atau tidaknya kami di SMP. Tak henti-hentinya kami berdoa. Mulut udah berbusa gara-gara komat-kamit memohon sama JC supaya lulus. Meskipun ada secercah bagian dalam hati saya yang meyakinkan saya kalo saya pasti lulus, tapi saya tetap saja mempertahankan rasa gugup saya. Bayangan-bayangan aneh mulai menghantui kepala saya. Bayangan bakal sekelas sama ade-ade kelas saya dulu terbang-terbang di benak saya. Saat itu, hanya beberapa di antara kami yang terlihat santai. Cindy, salah satunya. Jujur, saya salut dengan sikapnya yang begitu yakin lulus. Setiap kali mulut saya mengeluarkan kata ”aduh, aku takut tidak lulus,” dia akan selalu membalas dengan ”aku juga takut, tapi aku tetap yakin dan percaya bahwa anak Tuhan akan selalu menjadi pemenang dan tidak akan dipermalukan. Percayalah padaNya.” Cindy selalu membangkitkan semangat saya untuk terus percaya bahwa Yesus tidak pernah memberikan roh ketakutan tapi roh keberanian, dan Ia tidak pernah mempermalukan anakNya. Dan benar saja, kami semua lulus. Terkadang sebagai manusia kita sering takut dan khawatir dengan apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Misalnya menunggu pengumuman lulus atau tidak, sembuh dari penyakit atau tidak, dan lain-lain. Itu wajar, sebab

dengan rasa takut, kita jadi bergantung sepenuhnya padaNya. Itu akan kita lakukan secara refleks saat rasa-rasanya kita akan gagal. Kita jadi bergantung 100% sama Dia saat itu, dan bayangin betapa JC bangga liat kita bergantung banget sama Dia, mana mungkin Dia nggak turun tangan bantuin kita? Tapi teman-teman, jika ketakutan telah menguasai kita dan malah membuat kita ragu akan Dia, itu malah jadi kekuatan iblis. Entah itu ragu doa kita gak dijawab Tuhan, ragu permohonan kita gak didenger sama Dia. Iblis bisa pake kita kalo kita takut secara berlebihan, lho! Tuhan menganugerahkan rasa khawatir dan takut itu bertujuan agar kita percaya bahwa Dia mendengar dan melihat keadaan kita dan pasti akan turun tangan menolong kita. Tapi kalo kita udah berlebihan takutnya, nah, sama aja artinya dengan kita bikin celah bagi mang iib untuk masuk! Masalah yang dibumbui rasa khawatir merupakan wadah Tuhan melakukan perkaraNya. Bayangkan, seandainya kita tidak punya masalah, bagaimana Tuhan menyatakan mujizatNya? Jika kita sehat, apa yang harus Tuhan sembuhkan? Jadi, sobat, di tengah kekhawatiran kita, tetaplah yakin dan percaya bahwa Dia selalu ada buat kita. Dan lihatlah, akan ada sesuatu yang indah Tuhan lakukan. Jadi, always trust Him at all times, and He will delivered you from all your fear!! Percaya aja, deh! Kayak nggak tahu Tuhan aja! Tuhan selalu punya surprise buat kita as long as we believe in Him!!


11feb RENUNGAN HARIAN | 29

Serahkan Rencanamu!

W

aktu saya sedang menanti tanggal tes penerimaan siswa baru salah satu SMA di kota saya, saya paling hobi mengatakan ”aku pasti akan masuk SMU itu! Pasti masuk!” dengan penuh keyakinan. Maunya sih untuk menyatakan keyakinan saya bahwa Tuhan pasti akan membuat saya masuk SMA bergengsi itu. “Iman timbul dari pendengaran, kan? Lagian, mulut punya kuasa,” begitu pikiran saya. Tapi teman saya, Agnes, sering mengingatkan saya untuk selalu menyerahkan rencana saya padaNya. Dia selalu membalas kata-kata saya dengan ”jangan begitu. Kamu harus mengatakan, ’jika Tuhan menghendaki maka aku masuk SMA itu’.” Dan saya mulai mengoreksi kata-kata saya. Memang benar kata Agnes. Saya berkata seolah-olah saya yakin pada Tuhan, tapi tidak bergantung sepenuhnya padaNya. Saya tidak menyerahkan rencana saya untuk masuk SMA itu padaNya. Saya hanya mengandalkan kepintaran yang saya punya. Yakin sih yakin, tapi saya nggak menyerahkan keinginan saya untuk masuk SMU keren itu sama Dad JC... Teman-teman, seringkali kita juga begitu. Kita dengan mudahnya berkata ’aku mau begini, aku pasti begitu’ tanpa menyerahkan rencana serta keinginan kita padaNya. Seolah bergantung pada Tuhan tapi ternyata kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, dan mengesampingkan kekuatan Tuhan. Misalnya, karena kita pandai, maka untuk ujian kita dengan PD-nya menyatakan yakin pasti bisa tanpa meminta Tuhan

Yakobus 4:13-17

memimpin. Hal inilah yang sering bikin kita gagal dalam melakukan segala sesuatu. Kita memang sudah berdoa, tapi kita lebih bergantung pada diri sendiri ketimbang sama Tuhan. Eits, tunggu dulu. sebaik-baiknya rancangan kita, sebaik-baiknya kita belajar, tetap Tuhan jualah yang memutuskan (Ams 19:21). Dan kita harus tahu, bahwa yang Tuhan rancangkan itu jauuuh banget dari rancangan kita (Yes 55:9). Bahkan lebih jauh dari langit dan bumi. Kita nggak akan pernah bisa ngerti! Tau nggak, kata ‘jika Tuhan menghendaki ‘ itu penting banget dan besar manfaatnya! Karena saat kita mengucapkan kata itu sambil terus berusaha, berarti kita sedang menyerahkan seluruh keinginan kita kepadaNya! Kita sedang memberi tempat untuk penyataan kehendak Tuhan. Selain itu, kata itu juga nggak sembarang kata, soalnya bisa memberi kita kekuatan untuk menerima apabila apa yang kita mau itu bukan maunya Tuhan. Kan ‘jika Tuhan menghendaki ’... Generasi Kristus, mulai sekarang, belajarlah untuk tidak bergantung pada kekuatan sendiri, tapi untuk menyerahkan rencana kita sepenuhnya pada Tuhan. Jangan setengah-setengah. Bergantung pada Tuhan 30%, pada diri sendiri 70%. Jangan! Tuhan mau kita menyerahkan rancangan kita padaNya 100%. Dan yakinlah, planning kita akan terlaksana, jika kita menyertakan Dia dalam perencanaan kita. Kalo planningnya saja lancar, apalagi pekerjaannya. Tul nggak?


12feb Cinta mula-mula PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Wahyu 2:1-7

S

etelah lahir baru, saya merasakan cinta mula-mula pada Tuhan. Hasrat melayaniNya yang besar, SaTe, semuanya saya buat dan rasakan. HadiratNya terasa jika saya berdoa dan menyembahNya. Nyata banget, euy! Tapi seiring waktu, saya mulai kering rohani. Kalo berdoa, hadiratNya mulai kurang. Mulai malas SaTe, dan pagi pun suka lupa berdoa. Malamnya, tanpa berdoa tidur saja. Malas banget! Lalu saya konseling dengan kakak rohani saya, saya berkata padanya, “aku sudah mulai malas. Rasanya aku sudah kering rohani.” Dia menasihati, “kalo kamu malas, kamu salah satu dari iblis. Malas kan sifatnya si jahat. Jadi, kalo malam dan pagi, tetap berdoa. Kalo kamu ngantuk dan malas, katakan dengan iman ‘aku tengking roh kemalasan yang ada di dalamku! Dalam Nama Yesus!!’. Mematikan kedagingan memang hal tersulit yang harus kita kuasai jika kita ingin menjadi anak Tuhan yang radikal. Tapi kamu harus berusaha. Matiin kedagingan kamu. Fokus. Undang Dia. Bayangin pengorbananNya buat kamu. Mungkin hadiratNya belum kuat. Tapi jika kamu berusaha tiap hari, Dia akan menyatakan hadiratNya. Tuhan kadang bersembunyi menguji kita. Kalo dengan sekali dua kali hadiratNya tidak terasa, kamu ngambek dengan tidak berdoa lagi karena berpikir Dia tidak mendengarMu, kamu gagal. Dan kamu bisa aja disebut anak iblis.” Jangan bohong dengan berkata bahwa kalian tidak pernah mengalaminya. Semua mungkin pernah mengalami kekeringan rohani. Awalnya cintaaaaa banget sama Tuhan, rasanya dunia

hanya milik kita dan Tuhan. Tapi seiring waktu berjalan, kita mulai merasa keriiiiiing banget. Kalo istilahnya Mas Daud ‘seperti tanah yang tandus, kering, tiada berair’. Kadangkala kita begitu, mengalami pasang-surutnya iman kita. Mulanya kita 24 jam nonstop untukNya, sekarang sudah malas berdoa. Itu ciriciri orang yang telah meninggalkan kasihnya yang semula pada Tuhan. Dan Tuhan mencela orang-orang seperti itu (Why 2:4), dan kita bisa disebut serupa dengan iblis. Malas kan favoritnya iblis. Kenapa kok disebut cinta mula-mula? Coba deh bayangin kalo kita baru awal-awal jadian sama seseorang, pasti menggebu-gebu, kan? Begitulah yang JC pengenin. JC mau perasaan kita ke Dia itu menggebu-gebu! Seperti awalawal pacaran gitu. Dan Tuhan mau selalu seperti itu! Tuhan gak mau cuma hangathangat tahi ayam, cuma sebentar! Tuhan mau saat ini, besok, tahun depan, lima puluh tahun depan, cintamu ke Dia tetep sama seperti saat ini. Tetep cinta mula-mula, tetep menggebu-gebu. Tuhan ingin dan senang kita bertahan pada kasih mula-mula kita padaNya yang besar. Besar sekarang dan seterusnya!! Tuhan benci lho yang kayak gitu! Jangan pernah meninggalkan kasih kita yang semula padaNya. Jikalau rasa malas datang, tengking dan patahkan di dalam namaNya. Jika hadiratNya kurang terasa saat kita berdoa, jangan patah arang. Tuhan mungkin menguji kasih kita. Bertahan dan teruslah mencintai Tuhan dengan tidak naik-turun-naikturun!!


13feb RENUNGAN HARIAN | 31

Don’t lie

S

atu waktu, pas lagi nonton bareng keluarga, saya pernah melihat di sinetron TV ada seorang anak mencuri jam tangan papanya. Saat ditanyai, dengan berani ia menyahut, ”bukan saya, pa! Demi Allah (muslim) saya tidak mencuri! Buat apa saya mencuri??” Lalu nggak berapa lama di kamarnya mamanya menemukan uang banyak di samping nota penjualan jam tangan. Anak itu lalu dibentak dan dimarahi orang tuanya, lalu dihukum dengan tidak diberi uang jajan sebulan. Yah bahasanya mereka sih, kena azab, hehehe... Di cerita itu, memang yang memerankan orang muslim. Tapi tak jarang bahkan banyak kali kita menemukan justru orang Kristen juga berlaku sama seperti mereka dalam kehidupan sehari-hari. Bersumpah tidak salah padahal salah. Bahkan mungkin ada di antara kita generasi Kristus bersumpah dusta atas namaNya. Contohnya, seorang anak muda di Manado yang aktif pelayanan Gereja. Aktif banget, malah. Sepulang dari ibadah, ibunya menghampiri dan bertanya ”mana uang yang mama kasih padamu untuk bayar diakonia?” Si anak menjawab ”waktu di jalan ada pencopet yang menjambret saya.” Si ibu bertanya lagi tidak yakin. Anak muda itu berkata ”mama tidak percaya? Sumpah demi nama Yesus!! Saya tidak mencuri!! Uangnya memang hilang!” Sang ibu pun yakin, karena selain anaknya itu aktif di gereja, juga karena anak itu sudah menyebut-nyebut nama Yesus. Padahal sebenarnya uang diakonia itu dipakai putranya mentraktir pacar barunya makan di mall.

Matius 5:33-37

Friend, coba kita renungkan alangkah sedihnya hati Tuhan saat kita menggunakan namaNya sebagai tameng untuk berbohong. Sakit hati banget!! Apalagi yang melakukannya adalah orang Kristen, anak Kristus! Orang yang Tuhan harapkan untuk memberitakan namaNya dan pribadiNya sebagai nama yang kudus bagi semua orang malah mencemarkan diriNya dengan bersaksi dusta atas namaNya. Gimana Tuhan nggak sedih? Marilah kita menjadi contoh bagi orang lain. Coba deh kalo seandainya ada orang yang pake-pake nama kita untuk berbohong? Udah salah, nyebut-nyebut nama suci Yesus, lagi! Janganlah kita berbohong demi kesenangan pribadi dan memakai nama Tuhan sebagai pelindung. Jika kita bersalah, katakan ya saya bersalah, jika tidak, katakan tidak (Mat 5:37). Jangan bersumpah atas nama Tuhan jika yang kita sumpahi itu adalah hal yang tidak benar, bahkan sebenarnya dengan alasan apapun kita tidak boleh bersumpah dengan mengatasnamakan namaNya dan ciptaanNya. Apalagi kita orang Kristen, bagaimana kita memberitahu pada dunia kalau Yesus jalan kebenaran kalau kita berbohong atas namaNya? Bisa-bisa kagak ada orang yang mau percaya, lagi. Katanya Yesus itu benar, tapi kok namaNya dipake buat bohong, sih? Sebagai anak Tuhan, malu dong pake nama yang benar untuk hal yang salah!


14feb PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Pernakah anda menatap orang-orang terdekat anda saat mereka sedang tidur?

K

alau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang. Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia tidur sudah tak akan tampak wajah bengisnya. Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah yang rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar. Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibu anda. Hmm... kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena terpaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata-mata karena rasa kasih dan

sayangnya itu sering kita salah artikan. Cobalah menatap wajah orangorang tercinta itu : Ayah, Ibu , suami , istri, kakak, adik, anak, sahabat, semuanya. Rasakan sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakan energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu. Rasakan getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang talah dilakukan orang-orang itu untuk kebagaiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalahpahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar. Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. dan Ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkapkan segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia berkata : � betapa lelahnya aku hari ini.� dan penyebab lelah itu ? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah suami yang bekerja keras mencari nafkah dan istri yang bekerja mengurus dan mendidik anak, juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita.


15feb RENUNGAN HARIAN | 33

Bahtera Nuh

S

elain Yesus (tentunya), Paulus, dan Ayub, ada satu lagi tokoh yang sangat saya sukai di Alkitab. Yup! Nuh. Tokoh yang satu ini memang patut diacungi jempol. Kedekatannya dengan Allah membuat Allah mencurahkan isi hatiNya pada Nuh (pasti asyik banget denger curhatan Tuhan‌ kamu sendiri mau nggak jadi temen curhat Tuhan? Ngedeketin diri dong sama Dia...) Awesome Father curhat tentang rasa menyesalNya menciptakan manusia, karena manusia selalu berbuat kejahatan. Kita pasti tau dong gimana sakit hatiNya Tuhan? Dan Nuh disuruhNya membuat bahtera untuk mengangkut orang percaya dan hewan-hewan karena air bah akan Ia turunkan menghancurkan, menghanyutkan, plus membinasakan (buset, dah!) orang-orang jahat. Nuh yang patuh langsung mengerjakannya, tanpa banyak nanya-nanya. Padahal kalo berpikir dengan akal sehat, untuk apa bangun bahtera kingkong di tengah gunung? Mana buang-buang tenaga, gak masuk di akal, lagi. Udah gila dan gak ada kerjaan kali, mungkin begitu pikiran orang-orang di sekitarnya. Nuh dicemooh, ditertawakan, dan dianggap gila karena membangun bahtera itu. Tapi Nuh tidak peduli. Imannya kuat. Dia percaya perkataan Tuhan itu selalu benar. Dan akhirnya, Nuh dan keluarganya dan berpasang-pasang hewan yang masuk ke dalam bahtera bebas dari air bah murka Tuhan yang menelan semua yang jahat di bumi. Nuh hidup selamat, deh. Mencari orang seperti Nuh sangat sulit sekarang. Anak-anak muda sukanya gengsi kalo mengerjakan apa yang Tuhan suruh. Jangan sok suci deh ngakungaku siap sedia ngelakuin apa yang Tuhan suruh. Giliran Tuhan bener-bener

Kejadian 6:9-22 ; 7:1-24

nyuruh, pada malu. Mending kalo disuruh ngerjain yang biasa-biasa aja, gak apaapa, deh. Tapi kalo Tuhan nyuruh sesuatu yang susah? Apalagi kalo Tuhan nyuruh ngerjain sesuatu yang keliatannya aneh dan nonsense. Coba seandainya, kamu, disuruh Tuhan bangun bahtera besar di tengah kota karena mau ada banjir bandang Tuhan turunkan, apa kamu mau melakukannya? Saya rasa tidak ada yang mau. Selain biaya membangun yang tidak sedikit, juga rasa malu karena dicemooh seperti orang gila harus diterima. Tapi sekarang ini, Tuhan tidak meminta kita membangun bahtera seperti Nuh. Tuhan hanya meminta kita membangun bahtera di dalam diri kita sendiri mulai dari sekarang. Banjir bandangnya sendiri adalah masa-masa sukar yang akan kita hadapi nantinya. Bayangkan, seandainya Nuh membangun bahtera seminggu sebelum air bah, bisa-bisa baru aja seperlimaribu dari bahtera itu yang jadi si Nuh udah hanyut. Makanya dari sekarang kita harus bangun bahtera iman kita sebelum terlambat! Teman-teman, marilah, kita membangun bahtera iman dalam diri kita, agar seandainya banjir bandang datang, kita tidak hanyut terbawa arus, tetapi tetap bertahan dan aman dalam bahtera itu. Juga supaya kita gak tergoncangkan! Bukan siapa-siapa yang untung, tapi kita sendiri yang nikmatin. Kehidupan kekal pun menanti kita deh!


16feb For A Purpose PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Mazmur 139:1-24

S

ebagai anak muda yang sudah memasuki masa puber, pastinya mulai memperhatikan penampilan. Mulai memperhatikan wajah, bau badan, berat dan tinggi badan, dan lain-lain. Mulai memperhitungkan proporsi tubuh kita, ideal apa kagak nih? Kalo cewek, rata apa gembul nih perutku? Kalo cowok, six pack apa one pack nih perutku? Dulu, waktu anak-anak, masa bodoh kalo gendut, yang penting makan. Tapi memasuki usia remaja, gendut adalah malapetaka. Jerawat seolah adalah kutukan dari peri jahat. Kita mulai menghitung satu-persatu kelebihan dan kekurangan fisik kita. Jika menurut perhitungan kita kekurangan fisik lebih dari kelebihan, kita sedih dan bercermin dan mulai merengut. ”Kenapa aku gendut? Kenapa aku hitam? Kok hidungku pesek?” Lama-lama, setelah pertanyaan itu numpuk dan menyiksa batin kita, kita akan mulai menyalahkan Tuhan. ”Tuhan, kenapa Kau ciptakan aku begini? Apa aku PRODUK GAGALMu? Katanya aku serupa denganMu, kok aku jelek? Kain rombengan aja masih lebih bagus dari wajahku.”, “Tuhan! Lemak numpuk di mana-mana, nih! Kok Engkau nyiptain aku gini?!”. Lama-lama bisa gila kalo terus-terusan menghitung kekurangan diri!! Dan Tuhan yang kena amukan kita. Sebagai anak muda entah cewek ataupun cowok, pasti kita memperhatikan penampilan kita. Wajar, kok. Namanya juga udah beranjak dewasa. Tapi kalo kita memarahi Tuhan karena menurut kita diri kita ‘jelek’, itu artinya kita memarahi dan menghina karya Tuhan. Tuhan susah payah merancang kita dari kaki sampe kepala tapi kita malah menyalahkanNya,

bayangkan betapa sakit hati Tuhan. Coba deh, seandainya karya tangan kita dianggap jelek oleh orang lain, tentu kita sedih. Susah payah dibikin malah dibilang jelek. Begitulah perasaanNya. Kasihan Tuhan, kan? Padahal di mata Tuhan kita ini tuh BERHARGA alias precious. Kita ini cantik/ganteng banget di mataNya, tau nggak? Lagian, sebenernya ukuran kalo cantik itu harus kurus, hidung mancung, kulit putih, rambut lurus, dan ukuran kalo ganteng itu harus six pack, macho, gaul, dll itu berasal dari dunia, coy! Itu ukurannya anak dunia. Kalo ukurannya surga itu, kalo cantik/ganteng itu dilihat dari hati. Kita kan anak surga, ya pakelah ukuran surga. Dan di ukuran surga itu, kita semua diciptain untuk satu tujuan yang awesome! Sobat, ingatlah, kita ada bukan karena kebetulan. Tuhan merancang kita untuk sebuah rencana indahNya. Baca deh bukunya Rick Warren, The Purpose Driven Life. Kalo kita merasa diri kita jelek, sebenarnya tanpa kita sadari sedang diintimidasi oleh iblis. Dunia mungkin hanya menyukai yang baik tapi Tuhan menyukai semua dari kita. Tuhan sayang sama kita apa adanya kita Kalo kita mulai merasa sedih contohnya jerawat, jangan langsung merasa dirimu jelek dan menghakimi dirimu serta menghakimi Tuhan. Believe, tidak ada satupun dalam hidup kita yang terjadi dengan sendirinya. Itu ada untuk suatu tujuan. Hanya saja tujuannya belum kita liat sekarang. Waktunya ada kok, Tuhan udah sediain. Dan yakinlah, seseorang ‘berharga di mata Tuhan’ itu bukan diukur dari fisik.


17feb RENUNGAN HARIAN | 35

Manfaatkan Situasi

S

uatu waktu, ada penginjil dari Singapura datang di gereja saya dan berkhotbah untuk ibadah raya satu sampai ibadah raya tiga. Saat itu saya menghadiri ibadah raya dua. Ia lalu berkhotbah ditemani seorang penerjemah. Saya suka banget ama khotbahnya. Lucu dan keren! Penginjil itu memberi sebuah ilustrasi. Katanya, ada seorang direktur perusahaan sandal mengutus salah seorang sales di kantornya untuk mempromosikan sandal di sebuah kampung terpencil. Sales itu lalu pergi ke desa itu. Ia melihat bahwa semua penghuni desa itu tidak mengenakan sandal. Belum sempat ia mempromosikan sandal itu barang satupun, ia langsung menelepon bos-nya, katanya, “aku tak bisa mempromosikan sandal ini! Sandal ini pasti tidak akan laku karena tidak ada yang memakai sandal di sini!� Bos-nya kesal lalu memecat sales itu dan mengutus sales yang lain untuk mempromosikan sandal itu. Si sales yang melihat bahwa semua penghuni desa itu tidak mengenakan sandal sangat senang dan buru-buru menelepon bos-nya untuk mengabarkan berita yang menurutnya baik, �puji Tuhan! Semua orang di desa ini tidak pakai sandal, jadi aku bisa menjual sandal di sini! Sandal ini akan laku keras!!� Dari dua orang sales tadi, kita melihat bahwa sales pertama tidak mampu melaksanakan tugas yang diberikan padanya hanya karena ia mengambil sisi negatif dari situasi yang dilihatnya, bahwa jika tidak ada yang pakai sandal, maka ia pikir sandal tidak akan laku di desa itu. Hasilnya? Dia kehilangan job-nya. Sementara sales kedua mampu melaksanakan tugas yang diberi padanya karena ia melihat dari sisi positifnya, bahwa jika semua tidak pakai sandal,

1 Tesalonika 5:12-22

maka penghuni desa itu pasti membeli sandal yang dijualnya. Ia memanfaatkan situasi yang ada untuk menjual sandal itu. Hasilnya? Dia dapat keuntungan besar dan naik jabatan di kantornya. Sobat, seringkali kitapun sering melihat sesuatu dari negatifnya saja dan kita tidak mengucap syukur atas apa yang ada seperti si sales pertama, dan kita lihat, dia gagal dan dipecat. Sementara sales kedua, dia melihat dari sisi positifnya dan bersyukur, dan kita lihat, dia berhasil dan sandal yang ia jual laku. Kadang kita membiarkan pikiran kita diracuni oleh iblis. Alhasil, pikiran kita terintimidasi dan jadi berpikir ke arah negatif melulu dari suatu hal. Hal yang sebenernya mempunyai lebih banyak hal positif daripada negatif kita ambil negatifnya dan kita nggak bisa manfaatin situasi yang sebenernya baik. Oleh karena itu, jika kita ingin berhasil, mengucap syukurlah dalam segala hal dan berpikirah positif! Jangan karena situasi yang jelek maka kita patah arang dan tidak bersyukur. Jadilah seperti si sales kedua, yang meskipun situasinya tidak bagus, ia bersyukur, dan ia berhasil memanfaatkan situasi yang ada. Saat kita bersyukur atas apa yang ada, otomatis kita akan menemukan hal yang bisa kita manfaatkan. Makanya bersyukurlah dan berfikirlah POSITIF! Oke??


18feb Persembahan PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Imamat 1:1-17

K

itab Imamat sebagian besar menjelaskan tentang persembahan. Persembahan bakaran, sajian, penghapus salah, dan penebus dosa, tentang imam-imam, pokoknya banyak sekali ajaran-ajaran di kitab Imamat, kebanyakan tentang persembahan. Di pembacaan kita kali ini, kita diajarkan tentang bagaimana menyajikan korban bakaran, apa yang harus disajikan, tempatnya, dan lain-lain, dijelaskan secara detail di pembacaan kita kali ini. Apa yang ada di pikiran kita saat membaca pembacaan ini? Ya, kita tentu terpikir tentang persembahan. Kitab Imamat menjelaskan dengan baik tentang persembahan. Mulai dari tata caranya, persembahannya kayak apa, mana yang haram dan nggak haram, mana yang layak dipersembahkan untuk Tuhan, pokoknya komplit deh penjelasannya. Kenapa? Karena ini persembahan untuk Tuhan. Kita diajarkan untuk memberi yang terbaik. Sekarang ini mungkin tidak ada lagi yang memberikan persembahan pada Tuhan dengan sajian kayak burung atau lemak hewan, tapi biasanya dengan uang. Sayangnya, banyak orang terutama orang Kristen sering menyalahartikan arti dari persembahan itu. Ada juga yang nggak mengerti secara benar mengenai memberi persembahan padaNya. Mereka berpikir bahwa persembahan itu artinya memberi uang ke kotak persembahan, lalu udah. Tanpa bertanya pada diri sendiri apakah yang kita beri adalah yang terbaik. Guys, inget baik-

baik! Tuhan tidak butuh uang kita. Dia sangat kaya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini itu BUKAN PUNYA KITA, tapi PUNYA TUHAN!! Baju kita, buku kita, dan uang yang kita beri sebagai persembahan bagiNya adalah milikNya. Bahkan diri kita ini itu punyanya Dia. Kita itu udah dibeli dan harganya udah lunas-nas-nas dibayar sama Dia. That means semua yang ada dan pernah ada itu punya Dia. Titik. Teman-teman, nilai ‘terbaik’ bukan terdapat pada nominalnya tapi ketulusan kita memberi. Dia ingin kita beri yang terbaik dalam arti kita tulus. Selain uang yang kita persembahkan untukNya, Tuhan juga mau kita beri tubuh kita sebagai persembahan yang hidup. Uang itu benda mati dan tidak bisa Ia pakai untuk memberitakan injil. Tapi tubuh kita yang kita persembahkan, bisa Dia pakai untuk melebarkan kerajaanNya di muka bumi ini. Marilah, latih diri kita untuk memberi yang terbaik buatNya. Mulailah dari memberikan persembahan materi, yang terbaik dari yang kita punya. Si janda yang miskin saja memberi yang terbaik dari kekurangannya. Terbaik karena ia tulus. Kenapa kita yang berkecukupan tidak bisa memberi yang terbaik dari kelimpahan? Setelah materi, latih diri kita untuk mempersembahkan diri kita padaNya sebagai persembahan yang hidup dan bisa Ia pakai untuk menyelamatkan anak-anakNya yang terhilang. Itulah ibadah kita yang sejati.


19feb RENUNGAN HARIAN | 37

Komik

D

ulu, jauh sebelum saya bertobat dan lahir baru, juga sebelum saya tahu bahwa komik bisa menjadi salah satu media iblis, saya suka sekali baca komik. Suka banget, malah! Gambarnya yang menarik, lucu, dan cerita yang bagus plus romantis merupakan alasan mengapa saya suka sekali beli komik, dan rasanya kalo sebulan nggak beli satu komik, hidup tidak berarti. Saya jadi jarang baca FirTu karena keasyikan baca komik. Saya jadi maniak. Malahan temen-temen saya yang udah pada kecanduan komik saking sukanya punya hampir seribu koleksi buku komik. Seribu, bo! Tapi, setelah saya bertobat, saya mulai memperhatikan komik itu baik-baik. Dan saya baru sadar, bahwa gambar-gambar komik yang diberi label ‘R’ (Remaja) yang saya sering baca itu sarat dengan pornografi. Mulai dari kissing lips, ML, dan yang lainnya. Saat saya melihat gambar itu untuk pertama kalinya, saya hanya santai dan tidak perduli dampak negatifnya. Namun ternyata tidak demikian.

Sahabat, ingatlah bahwa iblis sekarang lagi giat-giatnya masang perangkap untuk anak Tuhan, karena waktunya tidak lama lagi. Waktunya yang sempit digunakannya untuk dengan gencar menjerat kaki anak-anak Tuhan. Iblis tuh udah takut soalnya Tuhan bakalan segera mencabut kuasanya untuk menjerat anak Tuhan! Dan perangkap iblis yang terbukti ampuh bagi anak-anak Tuhan adalah media (komik salah satunya, choy!). Banyak anak muda jatuh karena media yang telah ‘dibumbui’ iblis dengan

1 Petrus 4:1-6

penyedap beracunnya. Tau nggak, tanpa kita sadari, saat kita baca komik, apalagi komik yang ada gambar-gambar gak baek, otomatis kita akan terbawa imajinasi dan akhirnya dosa deh. Bukan hanya komik aja! Tapi komputer, TV, dll juga bisa ngejebak kita, lho. Apalagi sinetron-sinetron sekarang, aduh, pada gak mendidik! Meracuni diri kita, tau nggak, sih? Tuhan tidak melarang kita menggunakan media. Kan Tuhan yang menciptakan media itu, untuk kita, iblis yang membuatnya menjadi berbahaya dengan akal liciknya. Tetapi Rasul Paulus berkata bahwa semua diperbolehkan, tetapi tidak semuanya berguna dan membangun. Bukan hanya komik. Banyak media lain yang digunakan si iblis untuk menjatuhkan kita. Oleh karena itu, selektiflah dalam memilih media untuk dipakai. Membaca komik diperbolehkan, tapi apakah itu membangun rohani kita? Main game diperbolehkan, tapi apakah itu membangun? Bukan tanpa alasan Tuhan menciptakan media untuk kita, yaitu agar kita mengetahui yang baik dan yang tidak baik. Jika kita udah tahu bahwa media yang kita pakai itu tidak baik tapi kita terus menggunakannya, ingatlah, Tuhan sudah menyiapkan ganjarannya. Jadi bertobatlah!


20feb Be patient PENJALA | RENUNGAN HARIAN

2 Korintus 6:11-18

R

eality show Katakan Cinta pasti kita tahu. Dan bagi kamu, semboyan ‘Love Will Find You If You Try’ pasti udah melekat di hati. Kamu semua pikir kalo misalnya kita berusaha, pasti cinta bakalan nemuin kita. Ya iyalah. Sebenernya tidak salah. Kalo kita mau dapat jodoh, kita tidak boleh cuma duduk bengong di depan pintu rumah sambil berharap Tuhan bakalan kirim cowok/cewek dari Surga untuk dijadiin pacar kamu. Ya nggak mungkin lah. Sayangnya, para anak muda Kristen sekarang lebih suka ngambil sisi positifnya yaitu dapat pacar daripada sisi negatifnya. Apa kamu tidak berpikir, gimana rasanya pas kita ikut acara itu, dan ditolak? Kita diliat satu Indonesia. Mau ditaruh di mana muka kamu? Malu banget, kali! Kita sebagai remaja generasi Kristus harus belajar, bahwa cinta yang sesungguhnya terjadi atas kehendak Tuhan. Kalo bukan atas dasar kemauan Tuhan, cinta yang kita buat karena keakuan kita pasti gak bakalan sukses dan berakhir buruk. Siapa yang tahu, kalo nantinya kita udah jadian sama seseorang lewat aksi kita, hidup kita bahagia? Bisa jadi malah tak bahagia karena belum tentu orang yang terima kita menyukai kita sepenuhnya juga. Bisa saja karena kasihan lihat usaha kita maka ia menerima kita. Tuhan ingin kita jatuh cinta dan menemukan cinta pada saat yang tepat, dengan orang yang tepat, dan dengan cara yang tepat. Kita harus menjadi pasangan yang seimbang. Kalo seandainya lewat

aksi kita, kita dapat pacar namun tidak percaya, suka rokok, tak kenal Tuhan, maka kita bukanlah pasangan yang seimbang. Sobat, pacaran itu bukan main-main!! Mungkin pandangan anak dunia kalo pacaran itu intinya having fun aja. Tapi sebenernya nggak gitu! Pacaran itu kan langkah awal kita mengenal pasangan kita untuk membina rumah tangga. Rumah tangga yang dibangun dengan pasangan yang bukan pilihan Tuhan dan tidak seimbang akan hancur dan penuh selisih. Mau berakhir begitu? Makanya sekarang banyak pasutri seleb yang cekcok. Sebabnya udah dapat diketahui, karena pasangannya itu bukan dari Tuhan. Sobat, kita harus bersabar. Cinta pasti bakalan datang dengan sendirinya, kamu tak perlu beraksi secara gila, karena dia akan datang pada saat yang tepat. Usaha, boleh. Tapi, jangan berlebihan! Tuhan menghendaki kita bersabar, setiap manusia, sedari ia dalam kandungan, jodohnya sudah ditetapkan sama Tuhan. Orang yang buru-buru ingin dapet PH (pasangan hidup) dengan usaha yang berlebihan, artinya tidak percaya kalo Tuhan itu adil dan telah menyediakan pasangan baginya. Nggak usah khawatir dan paranoid kita bakal jadi perawan/perjaka tua, karena Tuhan itu adil dan sedang menyediakan yang terbaik buat kita. Pernah nggak kita denger kisah di Alkitab kalo Tuhan bohong?? Tuhan nggak pernah lalai nepatin janjiNya, lagi!


21feb RENUNGAN HARIAN | 39

Murid Baru

M

urid baru itu membawa bencana. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Nesa setelah kedatangan Maya ke dalam kelas Nesa. Maya membawa pengaruh buruk bagi temanteman sekelasnya. Kini, teman-teman Nesa tidak seperti yang dulu. Lebih senang menyontek, tidak suka belajar. Mereka bukan lagi teman-teman yang dulunya Nesa kenal sebagai anak rajin dan pintar. Peringkat mereka turun. Jadi sering membangkang guru. Dan mulai bergaya nggak benar. Entah obat bius apa yang diberi Maya kepada temanteman sekelas Nesa. Apalagi di sekolah Maya juga bergaul dengan anak-anak perempuan yang mungkin sudah tidak diurus oleh orangtua mereka. Tapi anehnya, teman-teman Nesa tidak sadar bahwa Maya-lah penyebab semua itu. Ilustrasi di atas menggambarkan keadaan kehidupan anak muda sekarang. Temanteman yang baru datang silih berganti, kebiasaan-kebiasaan buruk pun datang. Nge-drugs, free sex, apalagi di usia kita yang masih muda ini. Apalagi kalo iman kita masih suka goyah, waduh!! Gawat!! Tidak ada yang melarang kita untuk bergaul, tapi tidak bisakah kita selektif dalam menentukan teman? Ingat, pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (1 Kor 15:33)! Tuhan sedih. Generasi yang seharusnya jadi generasi Tuhan kini jadi generasi bobrok yang menganggap kesenangan di dunia adalah segalanya alias hedonisme. Pikirkan itu!

Yakobus 4:1-10

Mungkin di sekitar teman-teman ada yang kayak gitu. Tiba-tiba aja datang seseorang yang meracuni lingkungan teman-teman Ingat, kamu adalah penerang. Jangan biarin temen-temen kamu kena obat bius dari utusan iblis itu! Kamu harus menangkap tangan tementemen kamu yang hampir jatuh ke jurang dan mengubah utusan iblis itu jadi anak Tuhan! Itu amanat agungnya Papa JC, lho! Jangkau jiwa sebanyak mungkin!! Sobat, Tuhan tidak melarang kita bergaul. Justru Tuhan ingin kita menjalin banyak persahabatan dengan sesama kita, sambil kita saling membangun dalam iman percaya kita kepada Kristus. Tapi Tuhan juga melarang kita bersahabat dengan dunia (Yak 4:4), karena bersahabat dengan dunia artinya bermusuhan dengan Tuhan. Dan kita tahu kalau jadi musuh Tuhan maka kita sedang membuat tempat bagi diri kita sendiri di neraka! Oleh karena itu, pilihlah sahabat yang baik, yang bisa saling memberitakan kabar baik kepadamu, yang bisa menuntunmu ke jalan yang benar. Bergaul dengan teman-teman yang bisa saling membangun dan hidup dalam kebiasaan yang baik seperti firman Tuhan! Lalu, kita selamatkan orang-orang yang tersesat, tapi jangan sampai kita malah jadi sama kayak orang-orang yang tersesat itu! Itulah yang Tuhan mau.


22feb Baju Kuning PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Matius 6:25-34

M

ungkin di sekolah kita pernah ikut eksperimen yang di dalamnya kita diberi sebuah frase seperti ’baju kuning’ dan diminta melupakan frase itu. Namun semakin keras kita berusaha melupakan frase itu, semakin melekat frase itu di pikiran kita. Karena saat kita pengen ngelupain frase itu, kita akan tetep ingat frase itu. Eksperimen ini memperlihatkan betapa kita takkan bisa melupakan sesuatu yang menjadi pusat pikiran kita. Demikian pula dengan kegelisahan, yaitu respon alami kita saat kita mengkhawatirkan sesuatu. Kita sampai tidak bisa tidur karena berusaha memecahkan masalah itu. Kenapa? Karena yang ada di benak kita ya itu-itu aja! Hasilnya, bukannya terpecahkan, masalah itu malah semakin kuat mencengkeram pikiran kita dan membuat kita stress akibat beban pikiran yang banyak. Tuhan meminta kita untuk tidak tertekan dan khawatir oleh masalah di hidup ini, melainkan menyerahkannya pada Allah. Rasul Paulus memberi perintah untuk berdoa dan menyerahkan pergumulan kita padaNya (Flp 4:6). Yesus juga meminta muridNya untuk tidak khawatir atas kebutuhan hidupnya, karena Bapa di Surga tahu apa yang mereka butuhkan (Mat 6:32) dan pasti akan mencukupkannya pada waktu yang tepat. Kenapa juga kita harus khawatir? Burung saja dikasih makan sama Tuhan, apalagi kita yang notabene adalah anakanak kesayanganNya? Lagipula, Dia kan

yang empunya dunia dan segala isinya, so, why worry? Ingat, Tuhan sebal sama orang yang suka khawatir berlebihan. Karena orang yang suka khawatir adalah orang yang meragukan kekuatan Tuhan. Khawatir sih boleh aja. Mang Daud aja suka khawatir di saat-saat tertentu. Tapi dia bisa mengontrol rasa khawatirnya, dan rasa khawatirnya itu membuat ia bergantung banget sama Tuhan. Kita juga sebagai anak Tuhan harus gitu. Tapi lebih baik lagi kalo kita nggak khawatir sama sekali. Meskipun susah untuk nggak khawatir, tapi biasanya kalo orang yang udah akrab banget sama Tuhan nggak mudah khawatir. Teman-teman, cara untuk melupakan kekhawatiran adalah dengan memusatkan pikiran pada kebaikan dan pemeliharaan Allah atas kita, bukan pada masalah. Bayangkan kasih Allah dalam hidup kita, betapa baiknya Ia, karena kita masih bisa ada sebagaimana kita ada saat ini. Masalah pasti ada dalam kehidupan kita, tapi serahkanlah kekhawatiran dan masalah kita kepadaNya, biar Ia yang bekerja dan menuntaskan. Lalu kita bisa berkata sama seperti Daud dalam kitab Mazmur 94:19, �Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburanMu menyenangkan jiwaku.� Ingat, semakin kita memikirkan kebaikan Allah, semakin berkurang kekhawatiran kita. Try it!


23feb RENUNGAN HARIAN | 41

Power in Prayer

S

etiap orang percaya adalah anakanak Allah (1 Yoh 1:12). Jadi, kalo kita adalah anak-anak Allah, maka kita bebas menyatakan setiap maksud or keinginan hati kita kepadaNya, tanpa dibatasi ruang dan waktu, yaitu lewat doa. Itu hak istimewa kita sebagai anak Allah. Sama kayak kalo kita lagi mau minta sesuatu sama ortu kita, gitu pula saat kita sebagai anak Allah minta sesuatu sama Dia. Doa adalah nafas hidup orang percaya, juga adalah suatu komunikasi kita denganNya, yang tidak hanya terbatas pada dialog biasa saja, tapi hubungan antara dua pribadi yang saling mengasihi. Dan satu lagi, doa adalah sikap hati kita kepada Allah. Daud menguraikannya sebagai ”pengangkatan jiwa yang hidup, kepada Allah yang hidup.” Sobat, yang dicari oleh doa yang benar adalah Allah sendiri, sebab dari Dialah kita menerima apa yang kita perlukan. Dalam doa, kita bukan mencari berkat, harusnya lewat doa kita mencari pribadiNya. Uraian Daud sendiri yaitu mengangkat jiwa yang hidup kepada Allah yang hidup adalah mengangkat jiwa kita kepada Allah dalam doa, dan memberi kesempatan kepada Allah untuk melakukan apa yang Ia kehendaki bagi kita. Ibaratnya, kita membuka pintu bagi Tuhan melaksanakan keinginanNya. Ada beberapa alasan mengapa kita harus berdoa. Pertama, karena berdoa adalah teladan Kristus. Yesus menjadikan berdoa adalah hal utama. Kedua, perintah Tuhan.

Matius 6:5-15

Allah yang penuh kasih itu memrintahkan kita untuk berdoa siang dan malam. Ketiga, karena kita yang lemah ini membutuhkan Yesus. Kita nggak bisa apa-apa tanpa pribadiNya, bahkan untuk bernapas nggak bisa tanpaNya. Keempat, untuk memuliakan Tuhan, karena yang paling penting dalam doa adalah memuliakan Tuhan. Dan sobat, ada tiga jawaban Tuhan jika kita berdoa. Pertama, Ia jawab ’ya’ dan beri apa yang kita butuhkan, bisa kita lihat dari doa Nehemia. Kedua, Ia jawab ’tidak’ dan beri yang lebih baik dari apa yang kita minta, bisa kita lihat dari doa Paulus. Dan ketiga, Ia jawab ’tunggu’ dan beri apa yang kita minta pada waktuNya, bisa kita lihat dari pergumulan Yakub. Jadi, latihlah diri kita untuk masuk dalam suatu persekutuan yang manis dengan Tuhan lewat doa. Tuhan menginginkan kita menjadi pendoa dan penyembah yang berdoa dan menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Ingat nih teman-teman, bahwa di dalam doa ada kuasa!! Doa bisa mengubahkan, doa bisa menyembuhkan, doa bisa menjadi jembatan kita untuk minta apa aja sama Tuhan. Kita anakNya, makanya Dia ngasih jalur komunikasi khusus bagi kita untuk memohon apapun padaNya. Jalur yang nggak pernah sibuk, nggak pernah macet, gak butuh pulsa, gak pernah tutup (24 jam sehari, 7 hari seminggu)


24feb Mempelai Kristus PENJALA | RENUNGAN HARIAN

2 Tesalonika 2:1-12

B

encana terjadi di mana-mana. Kuasa gelap semakin gencar menjerat kaki umat Tuhan untuk dijadiin mangsanya. Akhir zaman akan segera tiba. Mau nggak mau, siap nggak siap, Tuhan akan segera datang sebagai seorang mempelai pria yang menjemput mempelai wanitaNya. Mungkin kita bertanya-tanya, bagaimana kita bisa jadi mempelaiNya? Kita kan masih kecil. Eits... teman-teman, satu hal yang harus kita tahu, bahwa Ia datang untuk mengawini orang ’dewasa’ bukan ’anakanak’. Tidak ada orang yang berusia 30 tahun menikahi anak berusia 10 tahun (kecuali ia kena kelainan), iya nggak? Begitupun Tuhan. Tuhan gak mau ngawinin anak-anak. Tapi jangan salah kaprah dulu, nih. Dewasa di sini bukan berarti dewasa umur, tapi dewasa iman. Kalo iman kita kayak anak-anak, mah, jangan harap deh kita bisa jadi mempelai Kristus. Seorang hamba Tuhan pernah dapat revelation dari Tuhan. Dia ngeliat ada anak-anak sama orang dewasa di satu ruangan, trus ada semacam timbangan gitu. Nah, pas orang dewasa itu nimbang beratnya, ternyata ringan banget!! Lain halnya sama anak kecil tadi, berat! Itu membuktikan bahwa usia nggak menentukan dewasa atau gak dewasa iman kita. Dari dulu Tuhan telah memberi tahu kepada kita bagaimana cara mendewasakan iman. Selain menjalin sebuah persahabatan yang manis denganNya, Tuhan juga mendewasakan iman kita lewat ujian-ujian. Ia menempa kita menjadi anak-anakNya yang grew up dalam iman lewat masalah-masalah kita!

Sobat muda, ada beberapa batu yang menjadi sandungan bagi kita saat kita sedang berusaha dekat dengan Allah demi mempersiapkan diri menjadi mempelaiNya dan kita harus menolaknya. Pertama, hati yang kotor. Persembahan Kain tidak diterima karena ia memiliki hati yang kotor dan ia memberi bukan yang terbaik darinya. Kedua, kedagingan kita. Jika kita belum betul-betul menanggalkan manusia lama kita, akan sulit bagi kita untuk akrab denganNya. Susah memang, tapi minta pertolonganNya. Mintalah Dia memberi kita hati yang baru (Yeh 36:26). Ketiga, pikiran yang sia-sia. Jika saat kita berdoa padaNya ada selinganselingan yang tidak penting, kita tidak konsentrasi dan Tuhan pun tidak akan fokus pada doa kita. Dan keempat, tidak punya gaya hidup penyembahan. Penyembahan bukan hanya melulu nyanyian. Tapi tingkah laku kita. Jika tingkah laku kita tidak menjadi berkat untuk orang lain, maka kita tidak menjadikan penyembahan gaya hidup kita. Ubahlah itu semua, agar kita bisa menjadi sahabat Allah, dan Allah akan mencurahkan isi hatiNya pada kita seperti pada Nuh dan Abraham. JC’s child, jadilah anak muda yang dewasa dalam keimanan kita, jika kita mau jadi mempelaiNya. Tuhan tidak mau menjadi mempelai kita apabila kita hanya punya iman setipis iman anakanak. Tuhan mau mempelaiNya adalah mempelai yang dewasa iman dan punya karakter rohani yang baik. Mau kan jadi mempelaiNya dan hidup di kerajaanNya yang tak berkesudahan?


25feb RENUNGAN HARIAN | 43

Redeemed by Christ

C

emeti bermata rantai besi itu untuk kesekian kalinya menyayat daging Seseorang yang sedang terikat tanganNya di tiang tambatan oleh algojo. DarahNya terpancar keluar dari tubuhNya yang penuh luka. Sesekali ia berteriak, meringis menahan derita. BibirNya yang kering dan kelu sesekali menggeram pedih saat cemeti itu menyayat kulitNya. Namun untuk suatu alasan, Ia bertahan. Kalo bukan karena si tangan kanan Pilatus menyuruh algojo untuk berhenti, mungkin Ia sudah mati duluan. Ia yang sudah lemah ditarik dengan paksa sehingga punggungNya yang berdarah itu bergesekan dengan tanah dan pasti sakit sekali. Setelah disiksa dengan cambukan, para ahli taurat dan Farisi menuntut Pilatus menyalibkan Dia. Dan Yesus, nama Orang itu, harus rela memikul kayu salib yang besar itu di atas badanNya yang penuh sayatan dan berdarah. Didorong-dorong, dicambuk. Dengan tertatih-tatih Ia berjalan memikul salibNya. Ia kadang jatuh, dan batubatu di jalan itu menusuk tubuhNya yang sudah penuh luka, namun dengan perlahan Ia berdiri, dan kembali berjalan sampai Golgota sambil terus memikul kayu itu. Harus, Aku harus menyelesaikan tugasKu ini, batinNya. MataNya merah dan darah mengalir dari kepalanya yang ditancapkan mahkota duri beracun. Sekali waktu Ia terjatuh dan kayu salib yang berat itu menimpa tubuhNya, pun mahkota duri di kepalaNya seolah tak mau kalah menyakitiNya. Tak lama, Ia disandarkan di kayu yang Ia pikul, dan kedua telapak tanganNya ditusuk paku besar, dan darah mencuat dari tanganNya. KakiNya pun begitu. Ia hanya bisa merintih dan berteriak kesakitan. Dengan segenap kekuatanNya yang ada, Ia mengangkat kepalaNya yang penuh luka. “It is done...� ucapNya. Yup, itu

Yesaya 57:1-12

adalah sebagian dari film ‘The Passion of Christ’. Tapi tahukah kita bahwa karena kitalah, Dia begitu? Dia menanggung salib yang seharusnya kita pikul. Dia menerima cambukan, ludahan, penghinaan, cemooh, yang harusnya kita tanggung. Dia mewakili kita menerima semua itu. Sungguh, mati digantung di kayu salib adalah kematian yang paling mengerikan dan memalukan pada zaman itu. Tapi karena kasihNya pada kita, Dia terima semuanya itu. Dia dipermalukan dan ditolak oleh ciptaanNya, tak terbayangkan pedih hatiNya. Namun Ia sama sekali tidak menyesal telah memilih disalib. Kenapa? Karena Ia senang bisa menyelamatkan kita. Dan Ia bangkit. Dengan senyum kemenangan memandang kita para anakNya. Dia sudah melakukannya. Memberikan keselamatan yang secara cuma-cuma kita dapatkan. Meskipun hatiNya remuk dan terkoyak akibat kita yang tak pernah tau berterima kasih, Ia tetap tersenyum. Memandang kita yang kini terselamatkan. Teman-teman, apakah yang harus kita lakukan membalas rasa sakit yang Ia rasakan? Kita tidak perlu ikut memikul salib, hanya, hargailah pengorbananNya dengan menyenangkan hatiNya. Tahukah kamu, tiap hal yang kita lakukan yang menyenangkan hatiNya sama artinya dengan mengobati luka-luka di tubuhNya waktu Ia dicambuk. Sebaliknya, jika kita menyakiti hatiNya, itu akan membuat sayatan di tubuhNya bertambah. Buat Ia tersenyum, sebab Ia sudah cukup merasakan sedihnya dihina dan disalib juga dicambuk. Bantu Dia untuk tidak meneteskan air mata sedetik saja, sebab sudah cukup banyak orang di dunia ini yang tiap detik menyakiti hatiNya.


26feb Tetap Percaya PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Bilangan 13:1-33

D

ari pembacaan kali ini, kita melihat bahwa ada 12 pengintai yang Musa utus mengintai tanah Kanaan, dalam rangka mereka ingin mengetahui bagaimana sebenarnya Kanaan itu. Mereka mengintai selama 40 hari. Sekembalinya mereka dari Kanaan, bukannya bersukacita karena keindahan Kanaan, mereka datang dengan putus asa. Kenapa? Mereka melihat bahwa tanah Kanaan diduduki oleh orang-orang pemakan penduduk dan berbadan raksasa. Mereka patah arang dan merasa bahwa tak mampu merebut tanah yang dijanjikan Tuhan itu, karena mereka udah dibutakan sama situasi yang sebenarnya bisa mereka taklukan jika saja mereka percaya Tuhan itu selalu menyertai mereka. Mereka malah memberontak dan ingin kembali ke Mesir. Alhasil, hanya 2 dari 12 pengintai yang diutus Musa mengintai Kanaan yang tetap percaya pada Tuhan, yaitu Kaleb dan Yosua. Mereka percaya bahwa mereka pasti bisa mengalahkan penduduk Kanaan dan mendapatkan tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan. 10 pengintai yang lain dan beberapa warga Israel yang takut dan bersungutsungut menerima akibatnya. Akibat ketidakpercayaan mereka atas kekuasaan Tuhan, mereka mati sia-sia di padang gurun. Sedangkan Kaleb, Yosua, dan beberapa warga Israel yang percaya padaNya, sampai di Kanaan dan berhasil merebutnya. Kenapa? Karena mereka percaya padaNya dengan gak ragu-ragu. Saat mereka menemui ajal, mereka meninggal dengan tenang di Kanaan, meninggal di tanah yang dijanjikan Tuhan, meninggal di daerah yang berlimpah susu dan madunya. Mereka menerima penggenapan janji

Tuhan, karena mereka tau, Tuhan itu gak pernah bohong. Teman-teman, Tuhan menuntut kita untuk percaya pada janjiNya. Ingat, Tuhan tidak pernah dan tidak akan pernah lalai menepati janjiNya. Kapan coba Dia bohong atau gak nepatin apa yang keluar dari mulutNya? Jika kita percaya dan yakin akan kekuasaan Tuhan, Tuhan akan turun tangan. Ada buah yang diterima orang yang bersungut-sungut. Untuk bangsa Israel yang tidak percaya, mereka menerima kematian yang sia-sia sebelum menginjakkan kaki di Kanaan. Akan tetapi mereka yang percaya, mereka mendapatkan janji Allah, tiba di Kanaan, dan Tuhan membuat mereka berhasil merebut Kanaan. Gimana nih sama kita? Kita bisa juga lho mati sia-sia kalo kita gak percaya sama Dia. Bukannya Tuhan itu galak, ya, tapi emang kalo Tuhan udah janji, trus kita nggak percaya, otomatis jalan lain yang akan kita ambil itu berbuah maut! Guys, one thing that you must believe, Tuhan tidak pernah bohong. Kalo Dia katakan ‘ya’ maka itu akan terjadi. Jika Dia berjanji, maka Dia akan tepati. Oleh karena itu, percayalah padaNya, jangan setengah-setengah, tapi percayalah dengan segenap hati, maka Tuhan akan datang dan bekerja lewat cara yang tidak pernah kita pikirkan, untuk menepati janjiNya. Percayalah, atau kamu akan menjadi seperti bangsa Israel yang tidak percaya. Banyak hal akan kita dapatkan bila kita tetap percaya padaNya meskipun sikon yang ada nggak menjanjikan.


27feb RENUNGAN HARIAN | 45

Faith Factor

W

aw, kayaknya pembacaan FirTu kita kali ini panjang banget, ya? Tapi biar gimanapun tetep musti baca, ya? Baca dan hayati! Iman. Apaan sih iman itu? Bukannya Iman itu nama anak tetangga sebelah, ya? Bukan! Iman adalah suatu bentuk kepercayaan kita sama Yang Di Atas Sana alias JC! Iman bukanlah datang atau dari hasil yang ditawarkan dunia. Iman bersumber dari dan dalam nama Yesus Kristus. Iman adalah perwujudan keteguhan hati berpegang pada kasih Yesus. Iman itu sungguh dinamis dan tidak statis. Hanya di dalam iman (sola fide) dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dapat dipenuhi atau digenapi. Sama halnya, oleh iman kita meyakini sesuatu bukti or fakta dari segala sesuatu yang nggak kita lihat. Iman mengatasi indera penglihatan yang terbatas ini. Dengan iman kita bisa melihat segala sesuatu yang sebenarnya invincible alias gak terlihat dengan mata jasmani! Iman menembus hal-hal yang tak terlihat oleh mata dan kepada hal-hal yang rahasia sekalipun. Alkitab mencatat betapa besarnya dampak dan pengaruh daripada iman, yaitu menghadirkan sukacita dan keselamatan bagi kehidupan kita. Yesus sendiri menegaskan dalam pengajaranNya selama di dunia bahwa sekalipun kita memiliki iman sebesar biji sesawi saja, kita bisa mengatakan kepada gunung berpindahlah maka gunung itu akan patuh pada kita. Ini berarti jika kita mempunyai iman, sekecil apapun itu, maka kita bisa memindahkan gunung-gunung masalah

Ibrani 11:1-40

di depan kita! Kita bisa menghardiknya! Begitupun saat Yesus berjalan di atas air menghampiri perahu murid-muridNya yang diombang-ambingkan angin sakal (Mat 14:22-33). Petrus yang ingin memastikan bahwa itu Yesus meminta Yesus menyuruhnya berjalan di atas air. Yesus pun memenuhinya. Petrus yang awalnya beriman bisa berjalan di atas air. Tapi ia kehilangan kepercayaannya saat tiupan angin berhembus kencang, dan iapun jatuh. Hal itu membuktikan betapa penting iman bagi kehidupan kekristenan kita. Kitapun kadang sama seperti Petrus. Hanya karena tiupan angin saja iman kita mulai goyah. Maka kita harus punya iman yang teguh dan kuat. Dan saat kita mengambil keputusan untuk melangkah dalam iman kita padaNya, tetap pertahankan iman itu dan jangan sampai angin dunia menggoyahkan jalan kita. Saat kita meminta Tuhan meneguhkan iman kita, pasti, kita nggak akan tergoyahkan, choy! Oleh karena itu, hai anak Kristus, hiduplah dalam iman dan perteballah iman kita. Iman menguatkan pengharapan kita. Iman membuat kita tetap teguh percaya akan kekuatan Kristus. Dengan iman, kita diberi kesabaran dan ketabahan menantikan pertolongan Tuhan yang sempurna bagi hidup kita. So, live in Faith!!


28feb Keep Your Mouth PENJALA | RENUNGAN HARIAN

Efesus 5:1-13

S

ewaktu saya masih duduk di bangku SMA, saya sekelas sama seorang cowok yang bandelnya nggak ketulungan dan suka mengeluarkan kata-kata yang nggak penting dan seorang anak laki-laki lain yang hobi mengumpat. Ampun deh, kesal banget-nget!! Duuh... rasanya nyebelin deh tiap kali belajar pasti ngedengerin kata-kata nggak berguna, hampa, kosong, nggak pantas, ceroboh, dan kawan-kawannya dari mulut mereka berdua. Bukan hanya saya aja yang kesal, tapi juga teman-teman saya yang lain juga sebal dengan mulut mereka yang nggak dijaga dan nggak digunakan dengan baik. Bahkan saat ibadah kelas, dimana saya bertugas sebagai pengkhotbah, mereka selalu melancarkan aksinya menggunakan mulut mereka untuk berdosa. Rasanya pengen saya sumpal mulut mereka pake kapas (kalo perlu pake batu, hehehe) supaya nggak usah bersuara, daripada jadi batu sandungan buat orang lain and daripada saya jadi berdosa gara-gara membenci mereka. Kadangkala kita sering nggak menggunakan mulut kita sebagai karunia dari Tuhan dengan baik. Kadang kita mengeluarkan kata-kata yang nggak berguna dan kotor. Saat kita mencela diri kita, mencela orang lain, mengumpat, dan menggunakan mulut kita untuk hal-hal negatif, tanpa kita sadari kita lagi berdiri di kubu pro-iblis. Iih, nggak banget deh mau pro-iblis! Tapi meskipun kita merasa nggak banget mendukung iblis, sebenarnya tiap hari kita mendukung iblis. Saat mulut kita tidak kita gunakan sebagaimana seharusnya, saat kata-kata yang keluar dari mulut kita bukan untuk

memuliakan nama Tuhan dan tidak membangun sesama, saat itulah kita lagi memakai kaos yang bertuliskan ‘aku cinta iblis’. Iih... Teman-teman, tau nggak, obrolan yang ceroboh, perkataan yang keluar dari mulut kita yang nggak baik, sebenarnya bisa dipakai roh jahat, lho! Saya pernah baca di suatu buku tentang roh jahat bisa memakai segala cara untuk menjerumuskan anak-anakNya. Contohnya, nih, saat kita bergosip, sebenarnya bukan Roh Kudus yang ada di tengah-tengah kita, tapi roh jahat lagi menari-menari. Trus saat ortu kita mungkin bilang sama kita (saking marahnya): “(sori) kamu binatang!�, jangan heran kalo kelakuan kita bisa jadi seperti apa yang diucapkan ortu kita. Mulut punya kuasa, lho. Makanya teman-teman, gunakanlah mulut kita sebagaimana mestinya. Minta Tuhan kontrol dan kendalikan mulut kita supaya nggak lepas kendali dan mengeluarkan kata-kata yang nggak baik. Tuhan mau kita jadi berkat bukan batu sandungan. Minta Tuhan memakai mulut kita untuk mengucapkan berkat bukan kutuk. Pakai mulut kita untuk menyenangkan hati Tuhan, bukan untuk mendukung iblis. Gimana kita menyelamatkan yang terhilang kalau mulut kita berkata-kata yang nggak baik? Yang terhilang malah akan lebih hilang, deh. Apalagi saat ibadah, kita menyahut-nyahut nggak jelas, itu sama aja dengan menghujat Roh Kudus yang hadir di tempat ibadah itu, dan menghujat Roh Kudus itu adalah dosa yang nggak terampuni!




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.