Hawa dan Rahab

Page 1

SHI Hawa Rahab 27 Dec 1/6/06 10:35 AM Page 1 C

M

Y

CM

MY

CY CMY

K

Hawa & Rahab

Belajar Untuk Membuat

Pilihan Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu H0600 ISBN 1-58424-535-2

ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang

9

781584 245353

RBC Ministries ~ Grand Rapids, MI 49555-0001, USA RBC Ministries Africa-Asia Region ~ PO Box 19, Dehiwala 10350, Sri Lanka RBC Ministries Americas Region ~ Caixa Postal 4444, 82501-970, Curitiba - PR, Brazil RBC Ministries Asia-Pacific Region ~ MacPherson PO Box 146, Singapore 913405 RBC Ministries Europe Region ~ PO Box 1, Carnforth, Lancashire, LA5 9ES, England RBC Indonesia ~ PO Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia

Composite

bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Kejadian 3:6

Yang Lebih Baik


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 1

Hawa & Rahab

Belajar Untuk Membuat

Pilihan Lebih Baik Yang

Seri Hikmat Ilahi Tokoh-tokoh perempuan dalam Alkitab memberitahukan banyak hal tentang diri kita. Sekalipun zaman telah berubah, sifat manusia tetap tidak berubah. Perempuanperempuan yang sangat berbeda sekalipun seperti Hawa dan Rahab dapat menolong kita untuk melihat betapa pilihan yang kita putuskan sekarang akan membentuk kehidupan kita di kemudian hari. Pada halaman-halaman berikut ini, penulis, pengajar Alkitab dan dosen bernama Alice Mathews akan menunjukkan kepada kita betapa pentingnya tokohtokoh perempuan seperti Hawa dan Rahab ini, karena mereka mengungkapkan kepada kita tentang Allah kita. Beliau juga memaparkan kebenaran kekal, bahwa tidak ada seorang pun yang hidup di luar jangkauan hikmat dan anugerah Tuhan kita. Martin R. DeHaan II, Presiden Our Daily Bread Ministries

Penerbit: Pimpinan Editor: Koordinator Seri/Panduan PA: Editor: Editor Terjemahan: Penerjemah: Penata Letak/Rancang: Foto Sampul:

Discovery House Publishers Bill Crowder Ron Busch, Sim Kay Tee David Sper Merry Debora, Dwiyanto Erwin Mah Alex Soh, Janet Chim, Ineke, Felix Xu, Dwiyanto Alex Soh Š 2006 Our Daily Bread Ministries Asia Ltd.


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 2

Seri Hikmat Ilahi ini ditulis berdasarkan buku saku “Eve And Rahab: Learning To Make Better Choices” (HF031), salah satu buku Discovery Series yang terkenal, terbitan Our Daily Bread Ministries. Dengan lebih dari 160 judul yang beragam tentang persoalan kehidupan Kristen dan Alkitab, buku saku yang terdiri dari 32 halaman ini memberikan wawasan yang luas sementara Anda mempelajari Firman Allah.

A member of the Our Daily Bread Ministries family: Our Daily Bread, Day of Discovery, RBC Radio, Discovery Series, Our Journey, Loving God Series, Discovery House Music

ISBN 1-58424-535-2

Bacaan Alkitab dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) © LAI 1974; Cetakan ke-23 tahun 2003 Copyright © 2005 Our Daily Bread Ministries Grand Rapids, Michigan


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 3

Daftar Isi Pengantar: Hawa & Rahab: Belajar Untuk Membuat Pilihan Yang Lebih Baik.................................1 Pendahuluan: Pilihan.................................................................................................5 Bahan PA No. 1—Hawa (Bagian 1) Melihat Akibat Jangka Panjang Dari Pilihan Yang Sederhana (Bag. 1)..............6 Panduan PA..................................................................................................12 Bahan PA No. 2—Hawa (Bagian 2) Melihat Akibat Jangka Panjang Dari Pilihan Yang Sederhana (Bag. 2)..............14 Panduan PA..................................................................................................20 Bahan PA No. 3—Rahab (Bagian 1) Bagaimana Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu (Bag. 1)....................22 Panduan PA..................................................................................................28 Bahan PA No. 4—Rahab (Bagian 2) Bagaimana Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu (Bag. 2)....................30 Panduan PA..................................................................................................36 Panduan Pemimpin dan Pengguna..........................................................................38 Informasi Pemesanan Seri Hikmat Ilahi......................................................................43

3



SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 5

PENDAHULUAN

Pilihan Sejak permulaan pencatatan sejarah, perempuan telah bergumul dengan pilihanpilihan yang sulit. Mereka bergumul dengan batasan yang memagari mereka. Terkadang mereka terpaksa tunduk dan terkadang menentang penguasa yang kuat, yang memerintah mereka. Mereka bertahan hidup sambil menyelaraskan pengertian akan kehendak Allah bagi mereka melawan tuntutan orang lain atas hidup mereka. Ada yang hidup dalam keputusasaan yang tidak terungkap, sedangkan yang lainnya, menemukan kekuatan dan penghiburan melalui hubungan dengan Allah yang hidup. Beberapa wanita membuat pilihan yang bijaksana, namun yang lainnya membuat pilihan yang menghancurkan. Hawa menggapai sebiji buah—hanya demi sebiji buah—dan sejak saat itu, mendatangkan bagi dirinya dan semua perempuan lainnya, akibat-akibat yang sangat menghancurkan karena kejatuhan itu. Rahab memilih menyembunyikan para pengintai Israel dan ia menjadi leluhur sang Mesias. Pilihan-pilihan. Hidup penuh dengan pilihan dan kita harus memilih. Jadi, bagaimana membuat pilihan yang baik? Kita dapat berpaling pada Firman Allah, untuk menolong kita membuat pilihan bijaksana dengan belajar dari ajaran dan teladan. Berikut ini, kita akan melihat dua tokoh perempuan dalam Alkitab yang bergumul dengan permasalahan yang terkadang berbeda dengan permasalahan kita namun terkadang secara mengejutkan mirip dengan permasalahan yang kita hadapi. Dengan memperhatikan kisah nyata perempuan yang gagal atau menang, kita akan menemukan prinsip-prinsip yang akan memperjelas jawaban-jawaban yang kita cari. Untuk membuat pilihan bijaksana, kita harus tahu Firman Allah dan menerapkannya dengan baik. Setelah melakukannya, kita dapat menjadi orang yang bijaksana dan dapat dipakai oleh Allah. 5


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 6

~ Bacaan untuk PA. No. 1~

HAWA (BAGIAN 1)

Melihat

Akibat

Jangka Panjang Dari Pilihan Sederhana (Bag.1)

Apakah pilihan terberat yang pernah Anda putuskan? Kantin menempati urutan teratas dari semua tempat yang membuat saya harus memutuskan pilihan-pilihan yang sulit. Saya tidak suka mengantri di situ sambil meragukan apakah makanan yang saya pilih sudah merupakan yang terbaik. Sebisa mungkin saya tidak akan makan di kantin. Kecemasan saya terhadap pilihan di kantin sangatlah tidak wajar. Makanan di kantin biasanya tidak mahal—atau tidak terlalu enak. Jadi siapa yang peduli kalau saya bisa membuat pilihan yang lebih baik di sana? Selalu ada hari esok untuk itu! Mungkin Anda sulit menentukan pilihan untuk sepatu barumu atau memikirkan menu yang cocok untuk dihidangkan di pesta malam Minggu. Hal apa pun yang membuat kita tidak suka membuat pilihan, pada dasarnya kita harus memilih, memilih dan memilih. Dalam sebuah studi di Universitas Minnesota beberapa tahun yang lalu, Dr. Erich Klinger mendapati bahwa setiap orang membuat setidaknya 300 hingga 1700 pilihan setiap hari dalam hidupnya. Kita memutuskan, apakah kita akan bangun di pagi hari. Lalu kita memutuskan kapan waktunya untuk bangun—lebih pagi, telat atau di antaranya. Kemudian kita memutuskan bagaimana cara untuk bangun pagi—baik harafiah atau kiasan pada sisi yang benar atau salah dari tempat tidur. Setelah itu kita benar-benar terlibat dalam pengambilan keputusan—pakaian apa yang akan dipakai, mana yang akan dipakai lebih dulu, menggosok gigi atau menyisir rambut lebih dulu, makan apa untuk sarapan, apakah harus mencuci piring dan seterusnya dan seterusnya. Banyak di antara pilihan-pilihan tersebut bukan pilihan yang berdampak besar. Namun sering kali akumulasi pilihan tersebut mempengaruhi baik buruknya awal dari hari-hari kita. Coba pikirkan pilihan terpenting apa yang pernah Anda buat sepanjang 6


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 7

hidupmu? Apa sajakah itu? Bagi beberapa orang, memilih pasangan hidup mungkin menjadi pilihan yang penting atau yang terpenting dalam catatanmu. Apakah Anda ingin mengatakan sesuatu atau tidak tentang pernikahanmu, mungkin Anda telah membuat beberapa pilihan penting lainnya yang mengubah tujuan hidupmu. Pilihan lain apakah yang telah Anda ambil, yang Anda anggap penting pada saat itu? Mungkin Anda menderita karenanya. Kencan pertamamu dengan pujaan hatimu: Apa yang harus Anda pakai? Haruskah Anda membeli baju baru? Haruskah Anda menghabiskan anggaran untuk 6 bulan ke depan demi baju yang “pas� untuk kencan yang sangat penting ini? Mungkin Anda sedang mendekorasi ruang tamu dan bingung memilih apakah harus memesan kain brokat putih yang mahal untuk sofa, atau kain beludru warna ungu. 6 bulan atau 6 tahun setelah itu, mungkin Anda sudah lupa sama sekali dengan beberapa pilihan ini, karena hal-hal itu ternyata tidak penting sama sekali. Mungkin Anda bergumul dengan pilihan untuk menikah—atau menikah lagi setelah melewati pernikahan yang buruk dan perceraian yang menyakitkan hati. Atau mungkin Anda sudah menikah dan bingung apakah ingin punya anak atau tidak. Halhal tersebut adalah pilihan yang penting.

Pilihan-pilihan. Kita yang menentukannya. Lalu mereka berbalik dan menentukan kita dan terkadang menghancurkan kita.

Kemudian ada pilihan-pilihan yang kita ambil, yang mengejutkan kita dalam 6 bulan atau 6 tahun kemudian, oleh karena dampaknya yang sangat besar bagi kita. Anda membeli rumah sekarang dengan semua alasan yang tidak tepat, tetapi setelah pindah ke sana Anda mendapati bahwa lingkungan baru telah mengubah hidupmu. Mungkin tetangga Anda sekarang telah menjadi sahabat karib Anda. Dia mungkin telah membawa Anda ke persekutuan Pemahaman Alkitab, yang membuat Anda mengenal Yesus Kristus. Anda menjadi pribadi yang berbeda sekarang. Mungkin Anda bertemu dengan suami tetangga Anda dan terperangkap dalam hubungan asmara yang terlarang, yang telah mengubah segalanya untuk Anda— dinamika dalam pernikahanmu sendiri, hubungan dengan tetanggamu, dan juga pemahaman akan integritas dirimu sendiri. Tidak jarang pilihan yang sederhana membuahkan perubahan hidup yang sangat dramatis. 7


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 8

Pilihan-pilihan. Kita yang menentukannya. Lalu mereka berbalik dan menentukan kita dan terkadang menghancurkan kita. Izinkan saya menceritakan tentang seorang perempuan yang diperhadapkan pada suatu pilihan. Bagi banyak orang di antara kita, mungkin pilihan ini tidak termasuk dalam kategori pilihan yang mengubahkan hidup. Pilihan sederhana tentang sebiji buah. Buah yang kelihatannya sangat lezat. Buah yang harum dan bergizi. Seseorang mengatakan buah tersebut akan membuatnya menjadi seorang yang bijaksana. Apa permasalahannya? Lain kali, pada saat Anda berdiri di bagian buah-buahan dalam supermarket dan memilih tandan pisang yang tepat atau memilih strawberi, pikirkanlah tentang perempuan ini dan pilihan yang dia ambil tentang sebiji buah ini. Perempuan ini bernama Hawa. Sebenarnya kita tidak tahu namanya sebelum sampai akhir cerita ini. Dalam cerita yang kita baca di Kitab Kejadian, buku pertama dari Alkitab, dia hanyalah “seorang perempuan”. Dialah satu-satunya perempuan. Dia tidak perlu dinamai untuk dapat membedakannya dengan yang lainnya. Dia merupakan kepala dari kaum perempuan umat manusia. Kita dapat belajar banyak dari pilihan-pilihan yang dia ambil. Banyak hal yang bermula dari Hawa! Ia disebut “ibu dari segala yang hidup”. Ia juga “ibu dari segala yang mati”. Perhatikan dia dalam Kejadian 1:26-28.

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Sebagai puncak penciptaan yang luar biasa ini, Allah dengan agungnya memahkotai segala ciptaan-Nya dengan menciptakan manusia—laki-laki dan perempuan. Perhatikan bahwa laki-laki dan perempuan pertama diciptakan menurut rupa dan gambar Allah. Dengan dasar serupa dan segambar dengan Allah inilah, Hawa dan Adam diberikan kuasa atas seluruh ciptaan Allah. Bukan karena laki-laki dan perempuan lebih kuat dari singa, harimau, dan kuda nil yang ada di sekitar mereka. Mereka menjadi 8


Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang. Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misi tersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah ini untuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahan kasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembangan materi-materi terbitan Our Daily Bread Ministries. Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

DONASI


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 9

penengah antara Allah dan dunia ciptaan-Nya sebagai wakil Allah. Mencerminkan Allah di dunia, bertanggung jawab untuk memelihara semua yang Allah serahkan. Selain menguasai ciptaan Allah, Adam dan Hawa juga diperintahkan untuk beranak cucu dan bertambah banyak. Memiliki anak-anak. Setelah Allah melihat kembali segala ciptaan-Nya, Dia berkata, “Sungguh amat baik!” Sejauh ini semua berjalan dengan baik. Kita telah menyaksikan proses penciptaan dari jauh. Selanjutnya kita beralih ke Kejadian 2 dan Allah membawa kita kembali ke penayangan ulang secara perlahan apa yang terjadi di Kejadian 1:27. Kita mendapati bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan cara yang berbeda dan perbedaan tersebut sangatlah jelas. Baca Kejadian 2:7.

TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Adam diciptakan dari debu tanah, sesuai dengan namanya—Adamah dalam bahasa Ibrani. Jikalau Allah menciptakan Adam sekarang, mungkin Allah akan menamainya “Debu”. Jika Anda telah membaca seluruh Kejadian pasal 2, Anda akan menemukan bahwa Adam mempunyai kehidupan yang sangat baik di Taman Eden. Pada ayat 8, kita melihat Adam diletakkan di taman yang Allah rancang—tentu banyak hal yang bisa dilihat. Pada ayat 9, kita ketahui bahwa ia mempunyai cadangan makanan bergizi dan enak dipandang serta tidak akan pernah habis. Pada ayat-ayat selanjutnya kita membaca tentang sungai yang sangat baik untuk memancing atau berenang dan tentang gunung-gunung emas murni dan batu-batu mulia. Pada ayat 15 kita melihat bahwa Allah memberikan dia sesuatu untuk dilakukan, yang akan membuat dia aktif dan mempunyai tubuh yang ideal. Jadi apa permasalahannya? Baca ayat 18:

TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Permasalahan Adam adalah selama ia sendirian, ia belumlah lengkap. Ia membutuhkan seseorang yang lain, yang seperti dirinya untuk melengkapi hidupnya. Allah menciptakan dia segambar dengan Allah. Adam dapat memancing bersama seekor badak, tetapi dia tidak dapat mendiskusikan rencana hari selanjutnya dengannya. Adam dapat bermain lempar-lemparan dengan anjing berbulu panjang yang baru saja diciptakan, tetapi mereka tidak dapat menikmati bersama indahnya 9


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 10

matahari terbenam. Adam diciptakan serupa dan segambar dengan Allah dan binatang tidaklah demikian. Allah Tritunggal membentuk dalam diri Adam kebutuhan untuk bersekutu dengan ciptaan lain yang juga mempunyai gambar yang sama. Semua yang bersifat feminin dalam sifat Allah juga membutuhkan wujud manusia. Hawa bukan rancangan tambahan. Ia merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Dalam ayat 18, keberadaan Adam tanpa Hawa disebutkan “tidak baik.� Dengan fakta yang ada, Anda berpikir tentu Allah seketika waktu itu juga akan menciptakan perempuan. Tidaklah demikian. Baca Kejadian 2:19-20.

Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi bagi-nya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Hawa bukanlah rancangan tambahan. Ia merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Tuhan tahu bahwa parade binatang merupakan suatu gambaran saja. Dengan membawa binatang-binatang tersebut kepada Adam, Allah sedang memberikan pelajaran melalui obyek yang dapat dilihat. Allah ingin Adam belajar sesuatu dari hal tersebut. Allah ingin Adam menyadari bahwa dia belum mempunyai pasangan yang sepadan di bumi. Adam harus menyadari keunikannya sebagai manusia. Allah sedang mempersiapkan Adam untuk waktu yang tepat ketika Hawa dibawa kepadanya. Adam harus mengerti bahwa ia dan Hawa, bersama-sama akan menjadi lingkaran ciptaan Allah yang tidak dapat digantikan oleh apa pun juga di dunia ini. Karena diciptakan segambar dengan Allah, hanya mereka yang dapat menikmati persekutuan satu dengan lainnya dan dengan Pencipta mereka. Setelah Adam dipersiapkan, Allah membuat langkah berikutnya. Baca Kejadian 2:21-22.

Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu 10


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 11

dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. “Laki-laki itu tertidur selama penciptaan perempuan,” menurut pengamatan Nancy Tischler, “dan sejak saat itu selalu dibingungkan oleh perempuan.” Pernahkah Anda berpikir mengapa Allah mengubah metode penciptaan ketika menciptakan bagian lain yang sepadan? Sampai titik ini, Allah menciptakan makhluk hidup dari tanah. Pada ayat 9, Allah membuat pepohonan tumbuh dari tanah. Di ayat 7, Allah menjadikan laki-laki dari debu tanah. Ayat 19, Allah membentuk segala jenis binatang dan burung-burung dari tanah. Anda mungkin berpikir, sekali Allah menggunakan metode yang baik, Dia akan terus menggunakannya. Tidaklah demikian. Allah memperkenalkan metode baru, metode yang akan melenyapkan keraguan apakah laki-laki dan perempuan memiliki identitas dasar yang sama. Adam tidak akan pernah dapat mengatakan, “Hawa, engkau dibentuk dari bahan yang sama dengan aku, akan tetapi binatang-binatang juga diciptakan dengan metode yang sama. Mungkin engkau lebih menyerupai mereka daripada menyerupai aku.” Tidak, Adam dan Hawa mempunyai intisari yang sama. Mereka berdua diciptakan serupa dengan gambar Allah. Mereka berdua mempunyai kuasa yang sama. Mereka berdua secara bersama-sama akan memenuhi dunia ini. Pada Kejadian 2:23 kita membaca pengakuan kebahagiaan Adam akan hal ini:

Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Adam tahu siapa perempuan ini. Dia berasal “dari laki-laki,” bagian dari dirinya. Namun siapakah perempuan Hawa ini? Ia adalah seorang perempuan yang sempurna dalam dunia yang sempurna dan memiliki persekutuan yang sempurna dengan Penciptanya dan juga dengan suaminya. Dalam dia kita melihat kesempurnaan seorang perempuan. Ia bebas menjadi manusia, dan ia bebas untuk menjadi apa yang setiap perempuan inginkan. Hawa menunjukkan kepada kita bahwa sifat kemanusiaan itu memang dilahirkan demikian.

11


SHI Hawa&Rahab new.qxd

PA NO.

1/17/06

1

3:06 PM

Page 12

Pendahuluan Keputusan terberat apakah yang pernah Anda ambil dalam kehidupan Anda? Keputusan terberat apakah yang sedang Anda hadapi saat ini? Apa yang membuat keputusankeputusan itu begitu berat?

Melihat

Akibat Jangka Panjang Dari Pilihan Sederhana (Bag.1)

Kejadian 2:18—TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Tujuan:

Melihat permulaan kehidupan manusia dan keputusannya.

Perenungan Pertimbangkan kutipan dari halaman 8: “Pilihan-pilihan. Kita yang menentukannya. Lalu mereka berbalik dan menentukan kita dan terkadang menghancurkan kita.” Apakah maksudnya? Seberapa benarkah hal ini bagi Anda? Keputusan seperti apakah yang dapat dianggap “mengubahkan hidup”?

Adakah pilihan “sederhana” yang Anda ambil yang berubah menjadi sebuah keputusan yang dramatis dan mengubahkan hidup? Jika ada, keputusan apakah itu?

Adam dan Hawa diciptakan menurut rupa Allah. Apakah artinya hal ini bagi mereka? Apakah artinya bagi kita? Dalam Kejadian 2:18, Allah berkata “tidak baik” bagi Adam seorang diri. Mengapa Tuhan berkata demikian?

Ayat Hafalan:

Kejadian 2:18 Baca:

“Melihat Akibat Jangka Panjang Dari Pilihan Yang Sederhana” (Bag.1) hlm.6-11

Penggalian Ayat Kunci: Kejadian 2:19-23 Relasi seperti apa yang Allah rencanakan bagi Adam terhadap dunia binatang? Bagaimanakah penamaan binatang-binatang oleh Adam mendukung relasi ini?

12


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 13

Dalam hal apakah metode Allah dalam menciptakan Hawa berbeda dengan saat Ia menciptakan laki-laki atau binatang-binatang? Mengapakah hal ini penting?

Apakah yang penting dari pernyataan Adam terhadap Hawa bahwa “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”? Petunjuk apa yang dapat kita peroleh mengenai panggilan dan peran hidup Hawa dari penamaannya sebagai “perempuan”?

Penggalian Lebih Lanjut Referensi Allah menggunakan cara yang sangat berbeda dalam menciptakan laki-laki dan perempuan. Bandingkan Kejadian 2:7 dengan 2:21. Apakah perbedaannya dan mengapa hal ini berpengaruh besar?

Refleksi Jika Saudara diberikan tanggung jawab untuk menciptakan manusia, sadar sepenuhnya bahwa manusia tersebut cenderung untuk tidak taat, akankah Anda memberikan Adam dan Hawa kebebasan untuk memilih? Mengapa atau mengapa tidak?

Apakah menurut Anda kita terlalu dimanja dengan begitu banyaknya pilihan? Apakah mempunyai terlalu banyak pilihan itu baik atau buruk? Mengapa? Apa jadinya hidup Anda kalau Anda tidak mempunyai kebebasan untuk memilih?

13

“19Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiaptiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. 21Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 23Lalu berkatalah manusia itu: ‘Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari lakilaki.’ ”

Kejadian 2:19-23


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 14

~ Bacaan untuk PA. No. 2 ~

HAWA (BAGIAN 2)

Melihat

Akibat

Jangka Panjang

Dari Pilihan Sederhana (Bag.2) Hawa juga menyatakan kepada kita apa yang manusia inginkan. Berlanjut ke cerita pada Kejadian 3. Di sana kita mendapati ular merayap mendekati Hawa dan memulai percakapan yang berakhir malapetaka. Namun sebelum kita mendengar pembicaraan mereka berdua, kita perlu memperhatikan perincian dari Kejadian 2:16-17.

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.� Di tengah segala kemewahan taman Eden, berdiri satu pohon yang buahnya telah diperintahkan Allah untuk tidak dimakan oleh Adam dan Hawa. Apakah Allah sedang memainkan sejenis permainan dengan mereka? Apakah Allah sedang menggoda, mencobai mereka di luar batas kemampuan mereka untuk bertahan? Untuk memahami pohon tersebut, kita harus mengerti satu hal lagi yang terlibat dalam penciptaan kita yang serupa dan segambar dengan Allah. Dalam pusat alam semesta, bintang-bintang bergerak secara teratur dalam siklus mereka. Musim semi dan musim tuai waktunya sudah pasti di alam ini. Seluruh alam semesta dirancang untuk bereaksi sesuai dengan rencana Allah. Burung terbang. Ikan berenang. Rusa berlari. Namun di tengah segala ciptaan, laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda. Mereka dapat memilih. Mereka dapat memilih untuk mengasihi Allah dan menaati Dia, atau berbalik dari Allah dan berjalan sesuai kemauan mereka sendiri. Mereka merupakan satu-satunya elemen yang tidak diprogramkan di alam semesta ini. Allah menghargai pilihan dan Ia menghargai rupa dan gambar-Nya dalam diri 14


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 15

kita dengan memberikan kita kebebasan memilih. Pohon tersebut ada di sana dengan tujuan agar Hawa dan Adam dapat secara sukarela memilih untuk tetap bersekutu dengan Allah. Seluruh cinta kasih kita terletak dalam pilihan. Tanpa kuasa untuk memilih, katakata aku mengasihi tidak berarti apa-apa. Kita dapat menuntut ketaatan namun tidak dapat menuntut cinta kasih. Pohon tersebut memberikan Hawa dan Adam kesempatan mengasihi Tuhan sepenuhnya. Kehadiran pohon itu merupakan peringatan kepada laki-laki dan perempuan bahwa mereka adalah makhluk ciptaan yang bergantung kepada Penciptanya. Dengan pengertian ini, marilah kita kembali ke percakapan pada Kejadian 3:1-7.

Ada pun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Pilihan-pilihan. Pilihan apa yang Hawa putuskan? Hanya pilihan atas sebiji buah, benarkah demikian? Di balik keputusan kita yang kecil sering tersembunyi keputusan besar. Bagi Hawa sesungguhnya ini merupakan keputusan untuk meragukan kebaikan Allah. Ini seperti mengatakan bahwa Allah salah menyatakan diri-Nya dan sesungguhnya, dalam hati-Nya, Dia tidak menginginkan yang terbaik bagi mereka. Hawa memilih untuk mendengarkan dusta Setan. Ia memilih untuk percaya bahwa Allah telah berdusta karena Ia tidak mau ciptaan-Nya menjadi sama seperti Dia. Pilihan Hawa—dan Adam, saat Adam menerima buah tersebut dari tangan Hawa dan memakannya—mendemonstrasikan paradoks ciptaan yang segambar dengan Allah: 15


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 16

Kita bebas untuk meletakkan kehendak kita di atas kehendak Allah. Kita bebas untuk mengabaikan sang Pencipta. Di sekeliling kita terdapat orang-orang—barangkali dalam keluarga dan lingkaran persahabatan kita—yang telah memutuskan bahwa mereka dapat hidup tanpa Allah dan mengabaikan Firman Allah dan kehendak-Nya. Sebagai akibat dari pilihan yang diambil oleh perempuan dan laki-laki pertama tersebut, ada tiga konsekuensi yang Anda dan saya tanggung saat ini. Yang pertama telah kita lihat dalam Kejadian 3:7. Mata mereka terbuka dan mereka sadar mereka telanjang. Penggambaran ini sangat jelas: Mereka sadar atas apa yang telah mereka perbuat. Mereka merasa bersalah karena tidak menaati Allah. Pada ayat-ayat selanjutnya kita melihat perlawanan mereka terhadap Dia, yang mereka coba hindari:

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” (3:8-13).

Paradoks dari ciptaan yang segambar dengan Allah adalah kita bebas untuk meletakkan kehendak kita di atas kehendak Allah.

Persekutuan dengan Allah hancur. Adam dan Hawa bersembunyi. Keterasingan yang mereka alami pertama kali adalah keterasingan dari Allah, Pencipta mereka. Bukan hanya hubungan vertikal saja yang hancur. Perhatikan jawaban Adam terhadap pertanyaan Allah: Ia mengalihkan kesalahan kepada Hawa. Ketika Allah berpaling menanyai Hawa, Hawa mengalihkan kesalahan kepada si ular. Saling menyalahkan menggantikan kepercayaan dan kasih. Umat manusia telah terpecah. Keterasingan mengintai pada akar setiap hubungan. Para ahli ilmu jiwa dan 16


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 17

dokter penyakit jiwa terus disibukkan oleh masyarakat yang berusaha menangani masalah tuduhan, rasa bersalah, kritik dan keterasingan yang memisahkan kita satu sama lain. Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan masalah yang timbul dari keterasingan horizontal. Pengadilan perceraian membuktikan hal itu. Organisasiorganisasi yang membantu korban penganiayaan dan pihak yang menganiaya juga bersaksi tentang itu. Banyak perempuan menghadapi masalah-masalah yang mengerikan di dalam dan di luar pernikahan dan tempat kerja, karena tuduhan dan rasa bersalah telah menggantikan kasih sayang dan kepercayaan. Ketidaktaatan kepada Allah merusak hubungan vertikal antara kita dengan-Nya. Bahkan juga merusak hubungan horizontal antara laki-laki dan perempuan, antara orang tua dan anak, antara orang-orang yang terikat hubungan satu sama lain. Ketiga, ketidaktaatan juga telah merusak keharmonisan hubungan yang Allah telah ciptakan antara alam dengan laki-laki dan perempuan pertama. Perempuan akan memenuhi takdir hidupnya dengan melahirkan anak-anak, tetapi yang akan dilaluinya sekarang dengan kesakitan. Laki-laki akan terus mengusahakan tanah, tetapi ia akan menghadapi tanah yang terkutuk, tanah yang menghasilkan duri dan lalang. Persekutuan kita dengan Allah, hubungan kita dengan sesama dan hubungan kita dengan alam ciptaan sekeliling kita telah dirusakkan oleh semangat kemandirian. Perhatikanlah bahwa si perempuan dan si laki-laki tidak dikutuk. Si ular dikutuk dan tanah dikutuk. Namun perempuan dan laki-laki akan menghadapi konsekuensi hidup di dunia yang telah jatuh dalam dosa dan menghadapi alam yang tidak ramah. Perhatikan bahwa nubuat yang Allah sampaikan tentang Hawa dan Adam sangat berbeda dengan rancangan semula bagi mereka. Hawa, yang setara di Taman Eden, akan tunduk kepada suaminya. Adam, yang diambil dari tanah dan diberi kuasa atas seluruh tanah, sekarang akan berpeluh dalam kerja berat mengusahakan tanah agar menghasilkan buah bagi dia dan keluarganya. Pada akhirnya ia akan kembali ke tanah, “sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu� (3:19). Saat kita telusuri pasangan laki-laki dan perempuan pertama ini di luar taman, kita menemukan nama Hawa hanya disebutkan dua kali lagi. Pada pasal 4, ia melahirkan Kain, lalu Habel, dan pada ayat 25 ia melahirkan anak laki-laki bernama Set. Seluruh anaknya yang lain tetap tidak bernama, dan hidupnya pun berakhir tanpa pemberitahuan. Tahun-tahun penuh kesusahan datang silih berganti bagi perempuan ini. Ia melahirkan dua anak laki-laki yang permusuhannya berakhir dengan pembunuhan dan pembuangan.

17


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 18

Benar, Hawa mendapatkan apa yang dijanjikan: pengetahuan akan yang baik dan yang jahat. Dia mengetahui tentang kerja keras, rasa sakit, kehilangan dan kematian. Banyak perempuan yang menjalani kehidupan yang penuh dengan tragedi yang hebat. Namun tidak seorang pun tahu betapa besar penderitaan Hawa saat ia pindah dari Taman Eden kepada keterasingan—keterasingan dari Allah, dari suaminya dan dari lingkungan yang sangat ramah. Setelah mengalami kebaikan seperti yang dikenalnya, pastilah kejahatan terlihat lebih gelap dalam keburukannya. Hawa masih tetap merefleksikan gambar Allah. Gambar yang telah rusak, tetapi bagaimanapun tetap gambar Allah. Persekutuan Hawa terputus dengan Allah yang telah merancang dia untuk hubungan tersebut. Hawa tahu rasa kehampaan, penderitaan yang mendalam ketika mengingat rencana penciptaannya tanpa ada kemungkinan kembali menjadi seperti pada permulaan rencana ia diciptakan. Dengan akhir cerita yang tragis ini, terbentang seberkas cahaya pengharapan untuk Hawa. Seberkas cahaya pengharapan yang kecil itu telah menjadi sorot cahaya pengharapan yang mengubah kehidupan kita hari ini. Dai dalam kutukan untuk si ular, Allah berfirman akan “mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (3:15). Bahkan dalam memberikan hukuman-hukuman dan nubuat untuk dosa Adam dan Hawa, Allah tetap memikirkan untuk membangun kembali hubungan dengan mereka yang diciptakan segambar dengan-Nya. Dia memperingatkan Setan bahwa kemenangannya bukan untuk selamanya. Akan datang suatu hari ketika seseorang akan dilahirkan dari benih perempuan—pernyataan yang tidak biasa karena “benih” atau sperma selalu datang dari seorang laki-laki—yang akan meremukkan kepala ular. Inilah janji yang pertama, petunjuk pertama mengenai pembebas dosa yang akan datang. Dalam berita yang buruk terkandung berita yang baik. Allah tidak melenyapkan ciptaan-Nya. Drama tersebut belum berakhir. Tirai masih belum diturunkan pada akhir babak. Jika Anda mengenang kembali pelajaran sastra Inggris di SMU atau masa kuliah, Anda mungkin ingat saat membaca drama yang ditulis oleh Shakespeare dan penulispenulis lainnya. Beberapa drama disebut komedi. Yang lain disebut tragedi. Bagi kebanyakan dari kita komedi adalah drama yang menyenangkan dengan berbagai humor-humor yang lucu. Sebenarnya bukan dalam hal tersebut komedi berbeda dengan tragedi. Baik tragedi maupun komedi mengikuti dasar alur cerita yang sama.

18


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 19

Pada adegan pertama, sang penulis membuat perempuan naik ke atas pohon. Pada adegan kedua, seekor beruang berdiri di bawah pohon sambil mengeluarkan suara eraman. Pada adegan ketiga—baru kita ketahui apakah drama tersebut sebuah tragedi atau komedi. Perbedaannya terletak pada akhir cerita. Pada tragedi, cerita tersebut berakhir tanpa pengharapan. Pilihan yang salah di awal mengarah kepada pilihan yang salah di akhir. Di sisi lain, komedi juga melibatkan pemilihan yang salah oleh pelakonnya. Namun oleh suatu alasan, krisis dan sakit hati kemudian berbalik, dan di akhir cerita semua berjalan dengan sempurna. Allah tidak menulis cerita tragedi. Cerita Hawa adalah cerita yang tragis—bukan hanya untuknya tetapi juga untuk seluruh umat manusia. Untuk Anda, untuk saya. Sekali ia memutuskan untuk makan buah yang menarik itu, ia tidak dapat mengubah akhir cerita untuk dirinya sendiri, untuk Adam, Kain dan Habel, Set atau untuk keturunan-keturunannya yang lain. Namun sang Pengarang dapat masuk ke dalam cerita dan mengubah akhir ceritanya. Allah dapat mengambil segala pilihan yang buruk, kekecewaan, dukacita dan memakainya untuk memberikan akhir yang bahagia. Ia memberikan petunjuk pertama tersebut pada Kejadian 3:15. Dia berjanji bahwa suatu saat nanti keturunan dari sang perempuan akan mengalahkan Setan dan kuasanya. Anda dan saya tidak hidup di zaman Hawa, yang menunggu penggenapan janji Allah. Kita hidup dengan penggenapan janji tersebut dalam kehidupan kita. Yesus Kristus telah datang dan melalui Dia, kita bisa memiliki persekutuan dengan Allah. Rasul Paulus tahu bahwa fakta akan membuat perbedaan dalam kehidupan orang Yunani di Korintus, yang hidup di abad pertama. Ia menulis, “Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.� (1 Kor. 15:22). Dalam Kristus saya dapat dihidupkan, Anda pun dapat dihidupkan. Dalam Dia kita dapat mengalami hubungan vertikal dengan Pencipta, hubungan yang Hawa dan Adam sia-siakan untuk suatu usaha menjadi sama seperti Allah. Kita bisa memilih untuk membiarkan Allah menulis akhir cerita yang bahagia dalam kehidupan kita. Kita bisa memilih untuk membiarkan Dia membangun hubungan yang tidak bisa dipatahkan oleh kebebasan dan pilihan kita yang salah. Kemudian kita akan melihat Ia membawa pemulihan dalam hubungan dengan sesama manusia yang membebani kita. Kita dapat memilih. Jika Anda belum mengambil pilihan itu, sekaranglah waktu yang tepat untuk memilih hubungan yang vertikal dengan Allah melalui Yesus Kristus. 19


SHI Hawa&Rahab new.qxd

PA NO.

1/17/06

2

Melihat

Akibat Jangka Panjang Dari Pilihan Sederhana

3:06 PM

Page 20

Pendahuluan Keputusan penting apakah yang telah Anda buat sepanjang setahun belakangan ini? Apa yang membuatnya begitu sulit untuk diputuskan? Apakah keputusan tersebut tepat? Mengapa? Adakah akibat yang baik atau buruk yang harus Anda hadapi setelah keputusan tersebut Anda ambil?

Perenungan Bagaimanakah pengaruh diciptakan segambar dengan Allah terhadap pilihan yang kita ambil? Bagaimana pilihan Anda mempengaruhi pemberian, penerimaan dan arti dari kasih? (lihat hlm.15).

(Bag.2)

1 Korintus 15:22—”Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.”

Tujuan:

Apakah ketiga akibat yang dialami Adam dan Hawa sebagai akibat dari pilihan mereka yang buruk? (lihat hlm.16-17). Bagaimanakah pengaruhnya terhadap Allah? Terhadap hubungan mereka berdua? Terhadap alam?

Apakah pernyataan pengharapan yang Allah berikan dalam Kejadian 3:15? Apakah perbedaan pernyataan tersebut bagi Hawa dan bagi kita? (lihat hlm.18).

Melihat akibat dari ketidaktaatan. Ayat Hafalan:

1 Korintus 15:22 Baca:

“Melihat Akibat Jangka Panjang Dari Pilihan Yang Sederhana” (Bag.2) hlm.14-19

Penggalian Ayat Kunci: Kejadian 3:8-13 “Metode penjualan” apakah yang dipakai sang ular untuk meyakinkan Hawa dalam pengambilan keputusannya? Keputusan apakah yang harus Hawa ambil? Bagaimana tentang Adam? Dalam hal apakah pilihannya sama atau berbeda dengan pilihan Hawa?

20


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 21

Apakah akibat yang diterima si ular (ay.14-15) dan Adam serta Hawa? (ay.16-21) Mengapa hukuman tersebut begitu berat?

Apa yang Allah lakukan untuk memperbaiki akibat dari pilihan mereka yang salah dan untuk menyelamatkan umat manusia? (ay.15,21).

Penggalian Lebih Lanjut Referensi Baca Roma 5:18-19. Apakah akibat dari pelanggaran satu orang terhadap seluruh umat manusia? Apakah pengaruh dari kebenaran satu orang terhadap seluruh umat manusia? Apa dampaknya bagi setiap orang yang percaya?

Refleksi Ketika dihadapkan pada pengambilan keputusan yang penting, hal apakah yang penting untuk dipertimbangkan untuk membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik?

Walaupun kita bebas untuk memilih keputusan kita, kita tidak selalu dapat memilih dampak dari pilihan kita. Mengapa?

21

“8Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. 9Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: ‘Di manakah engkau?’ 10Ia menjawab: ‘Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.’ 11FirmanNya: ‘Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?’ 12Manusia itu menjawab: ‘Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.’ 13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: ‘Apakah yang telah kauperbuat ini?’ Jawab perempuan itu: ‘Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.’ ”

Kejadian 3:8-13


Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang. Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misi tersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah ini untuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahan kasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembangan materi-materi terbitan Our Daily Bread Ministries. Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

DONASI


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 22

~ Bacaan untuk PA. No. 3~

RAHAB (BAGIAN 1)

Bagaimana

Memihak

Pada

Allah

Dalam Kebudayaanmu (Bag.1)

Bayangkan Anda sedang mengendarai mobil menuju sebuah pasar swalayan dan Anda sedang mendekati sebuah perempatan lampu merah. Ketika Anda berada pada jarak beberapa meter dari persimpangan, lampu lalu lintas berubah menjadi kuning. Keputusan apa yang mungkin Anda ambil dalam waktu sepersekian detik tersebut? Apakah Anda akan menginjak pedal gas dan melaju melewati lampu yang mungkin saja tetap kuning atau telah menjadi merah? Ataukah Anda akan menginjak rem dan tidak mengambil resiko tersebut? Pilihan yang Anda ambil dalam waktu sepersekian detik tersebut bergantung pada beberapa faktor. Pertama, jadwal Anda akan mempengaruhi pilihan Anda. Apakah Anda sudah terlambat atau Anda punya waktu sepanjang pagi untuk belanja? Hal lain yang akan mempengaruhi pilihan Anda adalah bagaimana pandangan Anda tentang mematuhi hukum setiap saat. Sebagian dari kita merasa wajib untuk mematuhi hukum. Yang lainnya, bermain sepanjang batas hukum merupakan tantangan yang sangat menyenangkan. Faktor yang ketiga adalah perasaan Anda saat mendapat surat tilang, saat harus menjelaskannya kepada keluarga Anda, atau saat harus menyediakan waktu berbicara kepada petugas polisi. Tentu saja kepribadian Anda juga akan mempengaruhi pilihan yang akan Anda ambil. Jika Anda adalah seorang Tipe A yang tidak sabar untuk menunggu lampu merah, mungkin Anda akan menancap gas dengan kecepatan penuh melewati persimpangan.

22


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 23

Sekali Anda mengambil keputusan, Anda mungkin akan diperhadapkan pada pilihan-pilihan selanjutnya di depan. Seumpama Anda baru saja memilih barangbarang kebutuhan Anda sehari-hari dan segera akan membayarnya. Kasir tersebut memberikan Anda uang Rp. 100.000,- sebagai kembalian, bukannya Rp. 50.000,yang seharusnya Anda terima. Pilihan apa yang akan Anda ambil dalam waktu sepersekian detik tersebut? Akankah Anda memberitahukan kekeliruannya atau diam saja dan mengantongi Rp. 100.000,- tersebut? Sekali lagi, pilihan Anda dalam sepersekian detik itu akan bergantung pada beberapa faktor. Anda mungkin ingat pernah membeli sayur-sayuran di toko itu dan barang yang Anda beli ternyata busuk di dalamnya: daun seladanya layu, blewahnya berasa hambar, atau buah apelnya lembek. Atau mungkin terakhir kali Anda membeli keju yang lembut di sana, Anda harus membuangnya karena telah berubah masam. Dalam sepersekian detik tersebut Anda dapat memilih mengambil ganti rugi untuk diri Anda atas kecurangan-kecurangan yang dilakukan toko tersebut karena menjual barang dagangan yang rusak. Apa yang Anda percayai tentang toko tersebut dan apa yang Anda yakini tentang kejujuran dan keadilan akan menentukan apa yang akan Anda lakukan ketika dihadapkan pada keputusan dalam waktu sepersekian detik atas uang kembalian yang salah dari kasir. Ini bukan masalah baru. Orang-orang telah menghadapi pilihan-pilihan seperti ini selama beribu-ribu tahun. Sejak Hawa memilih sebiji buah di taman Eden, orangorang harus membuat pilihan-pilihan dengan cepat dalam hidup mereka. Pilihanpilihan tersebut biasanya diputuskan berdasarkan kepercayaan akan diri kita sendiri, masyarakat sekitar dan alam semesta. Apakah Allah itu ada? Jika ada, bagaimana pengaruhnya terhadap pilihan yang akan saya ambil? Apakah hal yang saya yakini tentang Dia akan mempengaruhi pilihan-pilihan yang akan saya ambil setiap hari? Ketika kita membaca Yosua 2, kita menyaksikan seorang perempuan yang dalam sepersekian detik memutuskan pilihan yang mengubah hidupnya dari bawah ke atas. Perempuan itu bernama Rahab. Dia menjalani profesi tertua di muka bumi ini, yaitu pelacuran. Dia telah mengambil pilihan-pilihan yang besar tentang nilai tubuh fisiknya dan nilai jiwanya. Pada bagian ini kita melihat saat ia menghadapi pilihan yang lain. Akan tetapi untuk mengerti pilihan itu kita harus kembali ke 40 tahun silam dan melihat latar belakang dari pilihan Rahab yang begitu cepat. Umat Allah, ke-12 suku Israel dijadikan budak di Mesir. Di bawah kepemimpinan tiga bersaudara yang luar biasa—Musa, Harun dan Miryam—Allah membebaskan umat-Nya. Ketika oleh karena 23


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 24

ketidakpercayaan mereka menolak masuk ke Tanah Perjanjian, mereka mengembara selama 40 tahun di gurun Sinai. Pada masa itu keseluruhan satu generasi telah mati dan adegan kita dibuka dengan ke-12 suku yang sedang berkemah di sebelah timur Sungai Yordan, bersiap-siap untuk menaklukkan Kanaan di bawah kepemimpinan panglima tertinggi mereka yang baru, Yosua. Kota pertama yang harus ditaklukkan bangsa Israel adalah Yerikho, kota yang penuh dengan pohon palem. Kota yang mengawasi suatu lembah hijau yang sangat subur. Allah telah menjanjikan umat-Nya tanah yang penuh dengan susu dan madu dan kota pertama yang akan mereka lalui sangatlah cocok dengan gambaran tersebut. Lembahnya sangat subur dan terairi dengan baik, penuh dengan kelimpahan hasil tani dan buah yang lezat. Kota Yerikho sendiri adalah kota yang memiliki benteng pertahanan terkuat di antara kota-kota di Kanaan. Benteng-benteng pertahanan dari tanah liat tingginya sekitar 6 meter dan terlihat sangat kokoh dan tidak mungkin ditembus. Para arkeolog (ahli ilmu purbakala) menyatakan sebenarnya ada dua dinding yang dipisahkan oleh celah yang cukup lebar. Jika musuh berhasil memanjat dinding yang pertama, mereka akan terjebak di tanah tak bertuan dan menjadi sasaran empuk bagi para penjaga kota. Kota Yerikho sungguh terkawal dengan baik. Di seberang dua benteng yang bercelah ini terdapat rumah-rumah yang saling berjauhan di sekeliling kota. Kayu-kayu kokoh penyanggah rumah-rumah tersebut terbentang menjembatani jarak di antara kedua benteng. Di dalam salah satu dari rumah-rumah tersebut itulah Rahab tinggal. Cerita kita dimulai dari kitab Yosua 2:1.

Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: “Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho.� Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ. Itulah situasinya: Persiapan bangsa Israel untuk berperang, para pengintai dan ujian terhadap kesetiaan serta patriotisme. Para pengintai sudah tiba di kota Yerikho. Akan tinggal di manakah mereka? Bagaimana mereka bisa mencari tahu apa yang perlu mereka ketahui? Tempat lebih baik manakah yang dapat merekai temui daripada sebuah rumah pelacuran? Para pedagang perantau sering kali menanyakan petunjuk ke tempat demikian. Kita tidak perlu heran kalau kedua pengintai dari Israel itu akhirnya tinggal di rumah Rahab, dekat benteng itu.

24


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 25

Akan tetapi apakah para pengintai sudah berhasil menghindari kecurigaan? Baca Yosua 2:2-7.

Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: “Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini.” Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: “Bawalah ke luar orangorang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini.” Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: “Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka, dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah Anda dapat menyusul mereka.” Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu. Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar. Jelas sekali para pengintai itu telah membangkitkan rasa curiga di antara sebagian warga Yerikho dan sang raja pun segera mengetahui tentang mereka. Ia mengirim satu delegasi ke rumah Rahab dan meminta supaya para pengintai tersebut diserahkan kepada pihak berwajib kota Yerikho. Rahab diperhadapkan pada pilihan yang harus diputuskan dalam sepersekian detik. Akankah Ia bersikap patriotik dan menyerahkan para pengintai kepada raja? Atau ia akan berbohong dan menjadi pengkhianat dengan memberikan perlindungan bagi musuh dari bangsanya sendiri?

Akankah Ia bersikap patriotik dan menyerahkan para pengintai kepada raja?

Ini adalah keputusan yang besar bagi setiap orang, dan Rahab tidak punya beberapa jam atau beberapa hari untuk memikirkannya atau berkonsultasi dengan orang-orang yang ia percayai. Ia harus mengambil keputusan secepatnya. Anda bisa mengetahui pilihan apa yang ia ambil dari teks di atas. Para pengintai itu untuk sementara waktu, aman bersembunyi di bawah timbunan batang rami di atas sotoh. Para tentara yang datang ke rumah Rahab mempercayai ceritanya dan segera menuju 25


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 26

ke arah Sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan mencari para pengintai itu. Pikirkan sejenak tentang keputusan Rahab. Apakah gerangan yang meyakinkannya memilih untuk mengkhianati bangsanya dan membahayakan hidupnya sendiri hanya untuk menyelamatkan dua laki-laki yang tidak pernah ia temui sebelumnya dan tidak mengetahui sama sekali apakah ia akan bertemu dengan mereka lagi? Seperti kebanyakan pilihan yang harus kita ambil dalam waktu sepersekian detik, pilihan Rahab didasarkan pada siapa dirinya dan apa yang ia percayai tentang dirinya, dunianya dan tentang Allah. Apa yang ia yakini memberinya keberanian untuk menentang bangsanya dan pemerintahnya ketika ia diperhadapkan pada situasi untuk memilih dalam waktu sekejap. Mari ikuti saya dalam imajinasi Anda ke atas sotoh rumah di atas benteng Yerikho. Dengarkan apa yang Rahab katakan kepada para pengintai setelah tentaratentara itu pergi dalam pencarian yang sia-sia. Duduklah dengan saya di bawah bintang-bintang ketika ia berbincang dengan kedua pria dari Israel tersebut. Rasakan kehangatan angin sepoi-sepoi musim semi. Hirup harum semerbak wanginya bungabunga di udara malam. Lihatlah riak sungai di terang bulan di sebelah timur dan bayangan gunung yang gelap di sebelah barat. Baca apa yang Rahab katakan kepada kedua pemuda tersebut dalam Yosua 2:8-13.

Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh dan berkata kepada orang-orang itu: “Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada Anda dan bahwa kengerian terhadap Anda telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi Anda. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah. Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orangorang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut.�

26


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 27

Dasar keyakinan apa yang membuat Rahab mengambil pilihan untuk menyembunyikan pengintai-pengintai itu dan mengkhianati kotanya? Rahab memutuskan untuk mempertaruhkan hidup dan masa depannya kepada Allah bangsa Israel. Ia telah diyakinkan, seperti katanya kepada para pengintai itu, bahwa Allah mereka adalah “Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” Ini adalah satu-satunya jalan bagi Anda dan saya untuk menghadapi kebudayaan kita atau menentang arus masyarakat sekeliling kita. Kita berani melakukannya jika kita yakin bahwa “TUHAN, Allah [kita] ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” Apakah saya benar-benar percaya bahwa Allah berkuasa bukan hanya atas langit di atas dan tetapi juga atas bumi di bawah? Apakah saya yakin bahwa “masa hidupku ada dalam tangan Allah” (Mzm. 31:16) dan bahwa Allah benar-benar memiliki “seluruh dunia dalam tangan-Nya?” Yakinkah saya bahwa dalam tangan-Nya kita dipelihara dengan baik dan bahwa Ia akan menjadikan keadilan dan kebaikan menang pada akhirnya? Seorang penyair Amerika, James Russell Lowell menuliskan: Kebenaran selamanya terpinggirkan, Kenistaan selamanya ada ditinggikan— Namun yang terpinggirkan menggoncang masa depan, Dan di balik ketidakpastian yang remang Allah berdiri dalam bayangan, Menjagai orang-orang kepunyaan-Nya. “Kebenaran selamanya ada di tangga. Kenistaan selamanya ada di takhta.” Kadang-kadang terlihat seperti itu bukan? Kita perhatikan dunia sekitar kita dan kita melihat ketidakadilan bertakhta. Kita melihat si baik kalah dan si jahat menang. Kita melihat seorang teman dekat harus menghadapi pernikahan yang hancur, bukan karena ia seorang istri yang buruk, tetapi karena suaminya telah tergoda pada pesona perempuan lain. Kita melihat seorang suami yang jujur kehilangan pekerjaannya dan pada saat yang sama seorang teman kerja yang tidak jujur dipromosikan. Sepertinya tidak tampak bahwa Allah berkuasa atas seluruh bumi. Kita tidak punya banyak alasan untuk percaya bahwa Ia terlebih berkuasa atas langit di atas. Benarkah Allah sungguhsungguh “berdiri dalam bayangan, menjagai orang-orang kepunyaan-Nya”? Apakah Anda menganggap pandangan Lowell ini benar atau salah tergantung pada hal-hal apa lagi yang Anda ketahui tentang Allah. 27


SHI Hawa&Rahab new.qxd

PA NO.

1/17/06

3

Bagaimana

Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu

3:06 PM

Page 28

Pendahuluan Saat berada di kasir suatu pasar swalayan, kalau Anda diberikan kembalian Rp. 50.000,- dan bukan Rp. 10.000,yang seharusnya Anda terima, apa yang akan Anda lakukan? Akankah pilihan Anda berbeda jika diberikan Rp. 100.000,- dan bukan Rp. 10.000,-?

Perenungan Seperti apakah kota Yerikho itu? Di manakah letaknya? Bagaimanakah pertahanannya terhadap musuh? Apakah rencana dari para pengintai? (lihat hlm.24).

(Bag.1)

Mazmur 31:16—”Masa hidupku ada dalam tanganMu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!” Tujuan:

Melihat dampak dari pandangan kita akan Tuhan dalam pilihanpilihan kita.

Pada halaman 25 kita membaca: “Akankah Ia bersikap patriotik dan menyerahkan para pengintai kepada raja? Atau ia akan berbohong dan menjadi pengkhianat dengan memberikan perlindungan bagi musuh dari bangsanya sendiri?” Apakah Rahab seorang pengkhianat? Tidak bersikap patriotik? Bagaimanakah mungkin apa yang dilakukan Rahab tersebut dikecualikan?

Alice Mathews menuliskan (hlm.25-26): “Seperti kebanyakan pilihan yang harus kita ambil dalam waktu sepersekian detik, pilihan Rahab didasarkan pada siapa dirinya dan apa yang ia percayai tentang dirinya, dunianya dan tentang Allah.” Apakah maksud kalimat tersebut? Mengapa Anda setuju/tidak setuju bahwa bagaimana kita mengambil keputusan dibentuk oleh keyakinan kita?

Ayat Hafalan:

Mazmur 31:16 Baca:

“Bagaimana Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu” (Bag.1) hlm.22-27

Penggalian Ayat Kunci: Yosua 2:8-13 Bagaimana Rahab bisa tahu bahwa Tuhan telah memberikan negeri itu kepada bangsa Israel? Mengapa seluruh penduduk negeri dihinggapi kengerian menghadapi mereka?

28


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 29

Apa yang menjadi tanda nyata bahwa tangan Tuhan beserta dengan bangsa Israel? Apa yang telah dilakukan bangsa Israel kepada kedua raja bangsa Amori dalam Bilangan 21:21-35?

Apakah permintaan Rahab sebagai ganti memberikan perlindungan dari raja Yerikho kepada para pengintai Israel? Apakah permintaannya terpenuhi?

Penggalian Lebih Lanjut Referensi Bandingkan pandangan Rahab mengenai Allah (ay.11b) dengan pandangan orang-orang bukan Yahudi dalam Perjanjian Lama: Melkisedek (Kej. 14:18-20), Naaman (2 Raj. 5:15), Nebukadnezar (Dan. 4:34-37), dan Darius (Dan. 6:25-27). Bagaimanakah pandangan mereka mengenai Allah mengubah cara hidup mereka?

Refleksi Menurut Anda, apakah diperbolehkan melanggar hukum negara demi melakukan apa yang benar di hadapan Allah? Jelaskan!

Ceritakan situasi ketika Anda harus melakukan sesuatu yang biasanya Anda anggap salah demi mengatasi, mengoreksi atau menghindari sesuatu yang lebih buruk. Hal apa mengenai Allah yang telah mempengaruhi keputusan dan tindakan Anda?

29

“8Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh 9dan berkata kepada orang-orang itu: ‘Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. 10Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. 11 Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah. 12Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, 13bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudarasaudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut.’ � Yosua 2:8-13


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 30

~ Bacaan untuk PA. No. 4 ~

RAHAB (BAGIAN 2)

Bagaimana

Memihak Pada

Allah

Dalam Kebudayaanmu (Bag.2) Rahab cukup tahu tentang Allah untuk percaya bahwa Ia akan menggunakan kuasaNya yang besar untuk membawa kebaikan bagi umat-Nya. Ia rela mempertaruhkan hidupnya untuk itu. Ia tahu betapa tebalnya benteng Yerikho. Ia tinggal dekat benteng itu. Ia tahu betapa ganasnya tentara-tentara Yerikho. Sebagai seorang perempuan sundal, ia barangkali sering mendengar mereka berbual tentang kekuatan dan keahlian mereka pada waktu mereka mengunjunginya. Ia tahu betapa kokohnya Yerikho terhadap serangan musuh. Namun, walaupun demikian, ia percaya bahwa Allah Israel akan menang dan bangsa Israel ada di sisi Allah. Ia sangat yakin sehingga ia bersedia untuk mempertaruhkan hidupnya atas fakta tersebut. Rahab berani berdiri sendiri melawan kebudayaannya karena ia mempunyai iman yang teguh pada Allah Israel. Kita belajar sesuatu yang penting tentang iman Rahab ketika kita berpindah ke Perjanjian Baru. Secara mengejutkan kita menemukan bahwa perempuan sundal ini dijadikan teladan iman yang luar biasa. Lihat dahulu pada kitab Ibrani 11:31.

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersamasama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintaipengintai itu dengan baik. Dari sekian banyak pahlawan-pahlawan iman dalam Panggung Penghargaan, kita menemui hanya ada dua perempuan—Sarah, istri Abraham, dan perempuan sundal, Rahab. Sungguh menakjubkan! Akan tetapi penulis surat Ibrani ini bukanlah satu-satunya penulis yang menjadikan iman Rahab sebagai teladan. Lihat juga di Yakobus 2:25. 30


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 31

Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatanperbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan adalah mati. Iman Rahab tidak hanya menuntun pada pernyataan yang teguh tentang Allah Israel: “Allahmu adalah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” Namun juga menuntun pada tindakan yang kuat bagi umat Allah. Seseorang mengatakan bahwa “Iman adalah sebuah langkah, bukan sekadar sebuah pernyataan.” Apa yang menunjukkan iman Rahab? Penulis kitab Ibrani mengatakan bahwa kenyataan Rahab menyambut baik pengintai-pengintai tersebut mendemonstrasikan imannya. Yakobus menunjukkan hal yang sama: “ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain”—menjauhi tentara-tentara Yerikho. Iman Rahab membuat ia bertindak. Pilihannya untuk bertindak tumbuh dari imannya. Dan apa hasilnya? Apakah pilihan Rahab benar dengan mempertaruhkan hidupnya pada kenyataan dan karya Allah Israel? Jika Anda bertumbuh dalam Sekolah Minggu, Anda mengetahui kisahnya dengan lebih baik daripada yang dapat saya ceritakan. Setelah mengirim tentara-tentara Yerikho pada pengejaran yang sia-sia, ia mengadakan perbincangan yang indah dengan kedua pengintai di atas sotoh rumah, di bawah bintang-bintang di langit yang bertaburan di malam hari. Ia menyatakan imannya kepada Allah Israel, dan ia melakukan satu hal lagi. Ia meminta sebagai ganti dari penyelamatan pengintai-pengintai tersebut, nyawa dari orang tua, saudara lakilaki dan perempuannya harus diselamatkan ketika Allah menyerahkan Yerikho kepada penyerang. “Nyawa kamilah jaminan bagi kamu!” pengintai-pengintai itu menjaminnya. Dengan dua persyaratan: Ia tidak boleh menceritakan misi mereka kepada pihak berwajib di Yerikho dan ia harus mengikat tanda tali merah pada jendela di benteng itu. Hanya orang-orang yang ada di rumah tersebut, yang akan diselamatkan pada saat penyerangan. Yang lain akan dibinasakan. Mereka semuanya setuju dengan persyaratan-persyaratan tersebut. Ia menurunkan mereka melalui benteng dengan tali yang kokoh dan menyuruh mereka untuk bersembunyi di pegunungan hingga regu pencari telah kembali ke Yerikho 31


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 32

dengan tangan kosong. Ia mengikat tali merah pada jendela, dan ia menunggu. Pada Yosua 3, 4 dan 5, kita membaca cerita suatu bangsa yang besar menyeberangi sungai yang berarus deras dan segala yang terjadi saat mereka mendirikan tenda yang berada tidak jauh dari Yerikho. Sementara itu, Rahab menanti. Cerita kita berlanjut pada Yosua 6:1.

Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.� Dan dengan itu Allah memberikan Yosua satu rencana perang yang teraneh yang pernah dicatat. Ia diminta untuk mengadakan suatu parade. Di barisan terdepan terdapat beberapa tentara bersenjata yang diikuti oleh tujuh imam yang membawa alat musik terompet yang terbuat dari tanduk domba jantan. Kemudian dilanjutkan dengan imam-imam yang membawa Tabut Perjanjian, diikuti oleh lebih banyak tentara bersenjata. Ketujuh imam itu akan meniup terompet sepanjang perjalanan mengelilingi kota, akan tetapi bangsa Israel yang berbaris dalam rute parade harus diam. Saat parade berakhir, setiap orang kembali ke tenda bangsa Israel untuk bermalam. Orang-orang berkumpul dan berjalan berbaris pada hari pertama. Berlanjut lagi ke hari kedua. Hari ketiga. Hari keempat. Hari kelima. Begitupun pada hari keenam. Menurut pikiran Anda, jika Anda adalah seorang warga Yerikho yang sedang berdiri di atas benteng dan memandangi mereka setiap hari, apa yang sedang terjadi? Hari demi hari demi hari? Akankah Anda mulai berpikir, Allah seperti apakah yang akan memberikan instruksi-instruksi seperti ini kepada orang-orang ini?

Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.— Filipi 2:13

Atau akankah hal ini membuat Anda sedikit gentar melihat arak-arakan dan menerka-nerka apa yang akan terjadi kemudian? Pada hari ketujuh, barisan parade terbentuk seperti biasanya. Bangsa Israel menyaksikan tentara-tentara yang bersenjata, para imam dengan terompetnya dan para imam yang memanggul Tabut Perjanjian berbaris seperti biasa. Setiap orang diam 32


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 33

membisu. Mereka harus diam. Namun saya pikir, walaupun tanpa komando dari Yosua, kebanyakan dari mereka tidak akan berbicara juga. Ini adalah ujian yang besar. Akankah Allah menolong mereka atau mereka pada akhirnya akan terlihat bodoh dengan tindakan mereka sepanjang minggu? Satu kali berkeliling, dua kali, tiga kali, empat kali, lima kali, enam kali, tujuh kali dan tiba-tiba Yosua memberikan tanda. Terompet-terompet berbunyi. Orang-orang berteriak. Dan seperti kata sebuah lagu, “Tembok-tembok pun rubuhlah.” Temboktembok raksasa—6 meter tebalnya—roboh ke dalam kota tersebut. Tentara Israel berhasil masuk melewati reruntuhan dan terlibat dalam perang dengan milisi Yerikho. Kerusakan kota Yerikho sangatlah hebat dan hampir seluruhnya rusak. Yang tertinggal hanyalah sebuah rumah pada salah satu sisi tembok itu. Dari jendela rumah tersebut terjuntai tali merah. Orang-orang dalam rumah tersebut berkumpul mengelilingi jendela, terpana menyaksikan apa yang terjadi. Yosua memanggil kedua pengintai dan memberikan mereka tugas yang penting: Pergi ke rumah Rahab dan bawa keluar setiap orang di sana dan jagai mereka dengan aman. Dalam Yosua 6:23 kita membaca:

Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel. Selamat! Rahab telah mempertaruhkan nyawanya kepada Allah Israel. Allah telah menyelamatkannya dan seluruh orang yang berkumpul dengannya dalam rumah di dekat benteng Yerikho. Ada lagi kelanjutan ceritanya. Dalam Yosua 6:25 penulis bercerita bahwa Rahab tinggal di antara bangsa Israel sampai kitab Yosua ini ditulis. Dia menjadi satu dengan umat Allah. Kenyataan bahwa ia pernah menjadi seorang perempuan sundal tidak lagi menjadi masalah. Oleh iman ia dimasukkan ke dalam komunitas milik Allah. Salah satu hal yang kita lihat luar biasa saat menyaksikan pertemuan Yesus dengan perempuan-perempuan dalam keempat Injil adalah bahwa Ia sering kali membungkukkan diri untuk mengangkat “perempuan-perempuan yang telah jatuh dalam dosa.” Ingatlah akan perempuan dengan buli-buli pualam berisi minyak wangi pada Lukas 7 dan perempuan yang kedapatan berzinah pada Yohanes pasal 8. Berulang kali, kita melihat belas kasihan Yesus menjangkau perempuan-perempuan yang telah melanggar peraturan-peraturan dan yang menjalani kehidupan yang 33


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 34

dianggap hina oleh “orang-orang terhormat.” Rahab mengingatkan kita bahwa bergabung dengan keluarga Allah tidak ada hubungannya dengan perbuatan baik kita. Semuanya karena anugerah Allah. Melalui seorang perempuan sundal, Allah mengajarkan kita bahwa kita diselamatkan oleh karena kasih karunia, bukan karena perbuatan baik. Akan tetapi cerita kita masih belum selesai. Bacalah Matius 1—silsilah yang sangat membosankan itu—dan lihat ayat 5: “Salmon memperanakkan Boas dari Rahab.” Rahab adalah ibu dari Boas? Ini berarti ia adalah nenek moyang Daud, raja Israel yang terbesar. Yang lebih mencengangkan lagi, ia adalah nenek moyang dalam silsilah Yesus, Tuhan yang mulia, Allah dalam bentuk manusia, Juru Selamat dunia. Rahab, perempuan sundal itu. Tidakkah Anda akan berpikir Allah dapat sedikit lebih selektif dalam memilih garis silsilah Anak-Nya? Bagi mereka yang menganggap bahwa garis keturunan adalah segalanya, tidak dapatkah Allah mempertimbangkan keberatan-keberatan mereka dan memilih garis keturunan yang lebih murni untuk Sang Mesias? Kelihatannya Allah ingin kita belajar sesuatu yang lain ketika kita melihat Rahab. Rahab tampil sebagai pertanda baik dari kemungkinan-kemungkinan yang terdapat dalam setiap diri kita. Allah melihat dalam dirinya kemungkinan akan iman yang aktif dan hidup. Tidak peduli apa latar belakangnya, Allah melihat hari depannya.

Rahab tampil sebagai pertanda baik dari kemungkinan-kemungkinan yang terdapat dalam setiap diri kita.

Sama halnya dengan kita. Masa lalu kita tidaklah penting. Masa depan kita yang penting buat Allah. Iman dapat bertumbuh dalam keadaan apa pun. Bunga mawar dapat tumbuh dalam pot yang diberi pupuk. Apa yang terhampar di belakang kita tidaklah sepenting apa yang terbentang di depan kita. Pilihan-pilihan yang kita buat di masa lalu telah membawa kita ke keadaan kita sekarang. Pilihan kita sekarang, esok, minggu depan, atau tahun depan akan menentukan tujuan hidup kita. Beberapa dari pilihan-pilihan itu adalah pilihan yang harus kita ambil dalam waktu sepersekian detik. Pilihan-pilihan itu akan ditentukan oleh siapa diri kita dan apa 34


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 35

yang kita yakini tentang diri kita, dunia kita, dan Allah kita. Keputusan-keputusan itu akan menentukan tindakan yang kita ambil. Rahab mendengar tentang Allah Israel. Ia menanggapi dengan iman apa yang ia dengar. Ia memutuskan pilihan yang sepersekian detik itu untuk mengikuti Allah dengan menyelamatkan kedua pengintai. Imannya menyelamatkan hidupnya di tengah kehancuran. Imannya menyelamatkan seluruh keluarganya. Imannya memberikan sebuah tempat di Israel dan pernikahan dengan Salmon, yang menurut cerita tradisi adalah salah satu dari kedua pengintai itu. Imannya juga memberikannya tempat dalam silsilah raja Israel yang terbesar dan tempat dalam silsilah Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Bagaimana masa lalunya tidaklah menjadi masalah, yang terpenting adalah bagaimana dirinya di masa depan yang dibentuk oleh iman yang aktif. Apa yang menjadi sumber sandaran pada saat Anda harus memutuskan pilihan sepersekian detik dalam hidupmu? Apakah keputusanmu didasarkan pada iman kepada Allah yang penuh kasih dan penuh belas kasihan, yang beserta denganmu untuk selamanya? Apakah tindakanmu menyatakan imanmu saat Anda berjalan bersama Allah dan umat-Nya? Pandanglah Rahab. Pandanglah perempuan sundal ini, yang menjadi teladan iman yang hidup bagi Israel dan bagi kita hari ini.

35


Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang. Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misi tersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah ini untuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahan kasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembangan materi-materi terbitan Our Daily Bread Ministries. Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

DONASI


SHI Hawa&Rahab new.qxd

PA NO.

1/17/06

4

Bagaimana

Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu (Bag.2)

Yakobus 2:26—“Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”

Tujuan:

Melihat pengaruh iman terhadap pilihan yang kita ambil. Ayat Hafalan:

Yakobus 2:26 Baca:

“Bagaimana Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu” (Bag.2) hlm.30-35

3:06 PM

Page 36

Pendahuluan Apakah menurut Anda lebih mudah mengikuti kebiasaan umum di sekitar kita daripada menaati Allah? Mengapa atau mengapa tidak? Apa yang membuat orang-orang Kristen sanggup untuk berdiri tegak melawan kebiasaan dan aturan umum masyarakat sekitarnya?

Perenungan Apa yang dimaksud penulis dengan pernyataan “Iman adalah sebuah langkah, bukan sekadar sebuah pernyataan”? (hlm.31).

“Melalui seorang perempuan sundal, Allah mengajarkan kita bahwa kita diselamatkan oleh karena kasih karunia, bukan karena perbuatan baik.” (hlm.34). Bagaimana anugerah Allah bekerja dalam diri Rahab?

Penulis kitab Ibrani berkata bahwa iman Rahab menyelamatkannya (11:31). Iman seperti apa yang Rahab miliki yang menyelamatkannya?

Penggalian Ayat Kunci: Yakobus 2:20-26 Apakah Rahab diselamatkan karena perbuatan baiknya? Apakah maksud Yakobus ketika ia berkata bahwa Rahab “juga dibenarkan oleh perbuatannya?” (ay.25). Bagaimana Anda menyelaraskan ayat 24-25 dengan Efesus 2:8-9?

36


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 37

Mengapa iman tanpa perbuatan adalah “mati”? (ay.26). Menurut Yakobus, apakah hubungan antara iman dan perbuatan?

Perbuatan apa yang dilakukan Rahab yang menunjukkan imannya kepada Allah? (ay.25).

Penggalian Lebih Lanjut Referensi Baca Filipi 2:13—“Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Bagaimana Allah bekerja dalam hidupmu untuk menggenapi rencana-Nya?

Refleksi Tinjau kembali empat pelajaran mengenai Hawa dan Rahab dan rangkumkan prinsip-prinsip penting yang Anda pelajari tentang hal pengambilan keputusan.

Keputusan penting apakah yang perlu Anda buat pada minggu-minggu atau bulan-bulan mendatang? Bagaimanakah pelajaran ini mungkin mempengaruhi keputusan Anda pada masalah-masalah ini?

“20Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? 21Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? 22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatanperbuatan itu iman menjadi sempurna. 23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: ‘Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.’ Karena itu Abraham disebut: ‘Sahabat Allah.’ 24Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatanperbuatannya dan bukan hanya karena iman. 25Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orangorang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? 26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatanperbuatan adalah mati.”

Yakobus 2:20-26

37


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 38

Seri Hikmat Ilahi

Panduan Pemimpin dan Pengguna Tujuan Seri Hikmat Ilahi (SHI) dimaksudkan untuk membantu para gembala jemaat dan pemimpin dalam memuridkan dan mengajar orang-orang Kristen lewat penggunaan buku-buku Seri Hikmat Ilahi dari RBC Ministries. SHI memakai metode Pemahaman Alkitab (PA) induktif untuk menolong orang-orang Kristen dalam memahami Alkitab dengan lebih jelas.

Pedoman Penggunaan Pada bagian awal setiap bahan PA terdapat ayat kunci, tujuan, dan ayat-ayat hafalan. Semua ini berfungsi sebagai pedoman untuk setiap pelajaran PA. Beberapa perikop Alkitab yang penting dicetak lengkap. Hal ini akan membantu para pembaca atau peserta memusatkan perhatian pada perikop-perikop ini dan mengamati serta membandingkan teks-teks Alkitab dengan lebih mudah—membawa ke pemahaman yang lebih baik akan maknanya. Mereka yang mau serius belajar, didorong membuka Alkitabnya sendiri untuk menyelidiki pula bagian Alkitab lainnya.

Bagaimana Memakai Seri Hikmat Ilahi (Secara Pribadi Maupun Dalam Kelompok Kecil) Individu—PA Pribadi • Bacalah halaman-halaman yang ditunjukkan. • Renungkan baik-baik dan jawab semua pertanyaan.

Kelompok Kecil—Diskusi PA • Untuk memaksimalkan waktu pertemuan, setiap anggota kelompok disarankan mengerjakan tugas pelajaran sebelum pertemuan kelompok. • Lama pertemuan yang dianjurkan: 45-55 menit. • Libatkan kelompok di dalam pertanyaan-pertanyaan diskusi, usahakan partisipasi penuh dari setiap anggota.

38


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 39

Garis Besar Pelajaran Bab

Topik

Ayat Alkitab

Bacaan

Pertanyaan

1

Hawa (Bagian 1)

Kej. 2:19-23

hlm.6-11

hlm.12-13

2

Hawa (Bagian 2)

Kej. 3:8-13

hlm.14-19

hlm.20-21

3

Rahab (Bagian 1)

Yos. 2:8-13

hlm.22-27

hlm.28-29

4

Rahab (Bagian 2)

Yak. 2:20-26

hlm.30-35

hlm.36-37

Format SHI menyatukan pendekatan PA secara “bertingkat� yang meliputi empat segmen (bagian). Keempatnya membentuk serangkaian sudut pandang yang semakin bersifat pribadi dan terfokus. Keempat segmen itu adalah: Persiapan. Di dalam bagian ini, suatu pertanyaan yang umum dan menarik dipakai untuk memulai diskusi (dalam kelompok kecil) atau “untuk mendapatkan alur ide pokok� (dalam PA pribadi). Pertanyaan ini dimaksudkan untuk memulai proses interaksi di tingkat yang paling luas dan umum. Perenungan. Di sini, setiap peserta atau kelompok diajak untuk berinteraksi dengan materi bacaan SHI yang sudah dibaca. Saat memikirkan informasi dan implikasi yang ada di dalam buku ini, pertanyaan-pertanyaan di bagian ini akan membantu peserta untuk mencamkan konsep-konsep yang bersifat kritik dari pembahasan di bagian ini. Penggalian. Beralih dari materi bacaan SHI, bagian ini memisahkan ayat kunci Alkitab dari naskah bacaan serta memusatkan pikiran pembaca atau anggota kelompok dalam suatu PA singkat yang bersifat induktif mengenai bagian Alkitab itu. Hal ini membawa otoritas Alkitab ke tempat paling depan dari pelajaran saat kita merenungkan beritanya di dalam hati serta kehidupan kita. Penggalian Lebih Lanjut. Segmen terakhir ini terdiri dari dua bagian. Pada bagian rujukan, pembaca atau peserta kelompok berkesempatan untuk menguji ideide dari pelajaran terhadap bagian Alkitab lainnya dengan cara saling-silang teks yang sedang dipelajari dengan ayat-ayat lainnya. Pada bagian refleksi, pembaca atau peserta kelompok ditantang mengaplikasikan secara pribadi materi pelajaran dengan membuat tanggapan praktis terhadap apa yang sudah dipelajari.

39


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 40

Seri Khotbah Mimbar (Untuk Para Gembala Dan Pemimpin Gereja) Walaupun Seri Hikmat Ilahi terutama dimaksudkan untuk PA pribadi dan kelompok, namun para gembala jemaat mungkin ingin menggunakan materi ini sebagai dasar untuk satu seri berita mengenai masalah yang sangat penting ini. Topik-topik yang disarankan dan teks Alkitab yang berkaitan adalah sebagai berikut:

Khotbah

Topik

Ayat Alkitab

1

Melihat Akibat Jangka Panjang Lewat Pilihan Yang Sederhana (Bag. 1)

Kej. 2:19-23

2

Melihat Akibat Jangka Panjang Lewat Pilihan Yang Sederhana (Bag. 2)

Kej. 3:8-13

3

Bagaimana Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu (Bag. 1)

Yos. 2:8-13

4

Bagaimana Memihak Pada Allah Dalam Kebudayaanmu (Bag. 2)

Yak. 2:20-26

Gagasan Akhir Buku SHI akan memberikan kesempatan untuk bertumbuh secara rohani dan melayani. Untuk menjadikan kebenaran-kebenaran rohani setiap materi pelajaran ini sebagai pola pikir pribadi di dalam lingkungan yang beraneka ragam, materi SHI disusun secara fleksibel di dalam aplikasi kebenaran-kebenaran yang didiskusikan. Di mana pun buku SHI digunakan, baik di dalam kelompok kecil PA, kelas Sekolah Minggu dewasa, persekutuan Alkitab dewasa, kelompok belajar Alkitab kaum ibu dan bapak, atau pun penggunaan lainnya yang lebih luas di gereja, kunci kekuatan diskusi akan ditemukan dalam persiapan setiap peserta. Demikian pula, efektivitas dalam penggunaan materi ini secara pribadi dan pastoral akan secara langsung berkaitan dengan waktu yang diluangkan untuk menggunakan sumber bacaan ini. Ketika Anda menggunakan, mengajar, atau mempelajari bahan ini, semoga Anda “bertumbuh dalam anugerah dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus� (2 Ptr. 3:18).

40


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 41

Refleksi

41


SHI Hawa&Rahab new.qxd

1/17/06

3:06 PM

Page 42

Refleksi

42


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.