DOA 7 R EN U N G A N DA R I
S A N TA PA N R O H A N I
PE RTO LO N GA N P E RTA M A B aca : Ya kobu s 5 :13-16 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. —FILIPI 4:6-7
Ketika suami saya, Tom, dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat, saya mulai menelepon setiap anggota keluarga kami. Saudari saya dan suaminya segera datang untuk mendampingi saya, dan kami pun berdoa sambil menunggu kabar. Saudari Tom mendengar nada cemas dari suara saya di telepon dan langsung berkata, “Cindy, boleh aku berdoa bersamamu?” Saat pendeta saya dan istrinya tiba, ia juga berdoa untuk kami (Yakobus 5:13-16). Oswald Chambers menulis: “Kita cenderung menggunakan doa sebagai pertolongan terakhir, tetapi Allah menghendaki doa menjadi garis depan dalam pertahanan kita. Kita biasa berdoa pada saat kita sudah tidak berdaya, tetapi Allah menghendaki kita berdoa sebelum kita melakukan apa pun.” Pada dasarnya, doa merupakan sebuah percakapan dengan Allah, yang dinaikkan dengan harapan bahwa Allah pasti mendengar dan menjawabnya. Doa tidak sepatutnya menjadi pertolongan terakhir. Dalam firman-Nya, Allah mendorong kita untuk melibatkan-Nya dalam doa (Filipi 4:6). Kita juga memegang janji-Nya bahwa ketika “dua atau tiga orang berkumpul” dalam nama-Nya, Dia akan “ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18:20). Seseorang yang telah mengalami sendiri kuasa Allah akan otomatis berseru kepada-Nya untuk mencari pertolongan pertama atas masalah yang dihadapi. Andrew Murray, seorang pendeta di abad ke-19, pernah berkata, “Doa membuka jalan bagi Allah sendiri untuk melakukan pekerjaan-Nya di dalam dan melalui diri kita.” —Cindy Hess Kasper Kiat Doa: “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian” (Mazmur 100:4).
Kiat Doa: Akronim yang bisa mengingatkan apa yang perlu ada dalam doa-doa kita adalah PRAY: Praise (Memuji), Repent (Mengaku Dosa), Ask (Meminta), Yield (Menyerahkan Diri).
A KS E S K E PA DA A LL A H B aca : 1 Yoha nes 5 : 6 -1 5 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. —IBRANI 4:16
Teknologi telah membawa manfaat dalam banyak hal. Butuh informasi mengenai masalah kesehatan? Yang perlu dilakukan hanyalah mengakses internet dan secara instan Anda akan memperoleh sejumlah pilihan untuk memandu pencarian Anda. Anda ingin menghubungi teman? Anda cukup mengirimkan SMS, e-mail, atau pesan di Facebook. Namun, teknologi juga sesekali dapat membuat frustrasi. Suatu hari saya perlu mengakses sejumlah informasi dari rekening bank saya dan muncullah sejumlah pertanyaan pengamanan. Karena saya tidak dapat mengingat jawaban yang tepat, saya pun terblokir dari rekening saya sendiri. Mungkin Anda pernah mengalami putusnya suatu pembicaraan penting karena baterai telepon seluler Anda habis, dan tidak ada cara lain untuk menelepon kembali sampai Anda mengisi ulang baterai itu. Merenungkan semua itu, saya bersukacita mengingat bahwa ketika saya berhubungan dengan Allah melalui doa, saya tidak membutuhkan pertanyaan pengamanan dan baterai sama sekali. Saya bersyukur atas jaminan yang ditegaskan Rasul Yohanes ketika ia berkata, “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendak-Nya” (1 Yohanes 5:14). Allah selalu dapat dihubungi, karena Dia tidak pernah terlelap atau tertidur! (Mazmur 121:4). Dan oleh karena kasih-Nya kepada kita, Dia menanti dan siap mendengarkan kita. —Joe Stowell Kiat Doa: Catatlah permohonan-permohonan doa Anda, apa saja yang terjadi setelah Anda berdoa, dan jawaban yang Anda terima.
Kiat Doa: Cobalah memanjatkan setidaknya satu doa singkat setiap jam selama beberapa hari agar Anda terlatih dan terbiasa untuk senantiasa berdoa. z
N A NTI K A N L A H TU H A N B aca : Ma zmu r 27 Aku sangat menanti-nantikan Tuhan ; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. —MAZMUR 40:2
Banyaknya media komunikasi instan yang dapat digunakan dewasa ini membuat ketidaksabaran kita dalam menantikan jawaban seseorang terkadang menggelikan. Seorang kenalan saya mengirim surel kepada istrinya, tetapi karena tidak sabar menunggu balasannya, ia kemudian menelepon juga istrinya! Terkadang kita merasa bahwa Allah telah mengecewakan kita karena Dia tidak segera menjawab doa kita. Sering kali sikap kita menjadi, “Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku!” (Mazmur 143:7). Namun, menantikan Tuhan dapat mengubah kita menjadi seseorang yang imannya bertumbuh. Raja Daud harus menanti selama bertahun-tahun sebelum dinobatkan sebagai raja dan selama itu ia harus melarikan diri dari Saul yang murka kepadanya. Daud menulis, “Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!” (Mazmur 27:14). Dalam mazmur lainnya, ia menguatkan kita dengan perkataan ini, “Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. . . . Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku” (40:2-3). Daud tumbuh menjadi “seorang yang berkenan di hati [Allah]” dengan jalan menantikan Tuhan (Kisah Para Rasul 13:22; lihat 1 Samuel 13:14). Ketika kita merasa frustrasi karena Allah tidak langsung menjawab doa kita, alangkah baiknya kita mengingat bahwa Dia rindu untuk menumbuhkan iman dan karakter ketekunan di dalam diri kita (Yakobus 1:2-4). Nantikanlah Tuhan! —Dennis Fisher Kiat Doa: Daftarkan nama para pejabat pemerintahan di wilayah Anda— walikota, anggota dewan perwakilan rakyat, gubernur, presiden—lalu doakanlah mereka.
Kiat Doa: Ketika melihat berita atau status yang meresahkan di media sosial, ambillah waktu untuk mendoakan orang-orang yang berkaitan dengan berita atau status tersebut. z
S E L A LU S IA P D I PA N G G I L B aca : Ma zmu r 3 4 :1 -19 Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. —MAZMUR 34:7
Jika Anda frustrasi dengan sistem pelayanan kesehatan dan ingin mempunyai dokter pribadi yang selalu siap dipanggil setiap saat, Anda bisa memilikinya asal mau membayar. Dua dokter dari kota Seattle memasang tarif sebesar 20.000 dolar setahun bagi para pasien kaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pribadi. Mereka akan berkunjung ke rumah para pasiennya, memberi pelayanan pribadi dengan tidak terburu-buru, dan berkata bahwa pelayanan yang mereka berikan sama seperti pelayanan lain yang tersedia bagi kebanyakan orang kaya. Terlepas dari etika medis, pelayanan seperti itulah yang diinginkan kebanyakan kita jika kita mampu membayarnya. Ada layanan “selalu siap dipanggil” lain yang tidak bisa dibeli. Pada kenyataannya, layanan ini hanya tersedia bagi mereka yang merasa diri miskin dan membutuhkan. Yang saya bicarakan adalah tanggapan Allah yang tidak pernah mengecewakan anak-anak-Nya yang berseru memohon pertolongan-Nya. Daud berkata, “Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku” (Mazmur 34:5). Ia pun berkata, “Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya” (ay.7). Yesus dikenal sebagai Dokter di atas segala dokter. Dia tidak bisa diperintah untuk melakukan semua yang kita minta. Namun, Dia “selalu siap dipanggil” untuk mendengar doa-doa kita dan menyediakan kelepasan yang kita butuhkan. Betapa menghiburkan! “Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong” (ay.16). —David McCasland Kiat Doa: Catatlah permohonan dan jawaban doa Anda dalam sebuah jurnal.
Kiat Doa: Jika Allah menggerakkan Anda, ambillah satu hari untuk berdoa dan berpuasa bagi orang atau situasi tertentu yang membebani hati Anda. z
DOA- DOA K E PA N I K A N B aca : Ma zmu r 37:1 - 8 Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. —MAZMUR 37:5
Dalam bukunya Beyond Our Selves, Catherine Marshall menulis tentang bagaimana ia belajar menyerahkan seluruh hidupnya kepada Allah melalui “doa penyerahan diri.” Saat menghadapi berbagai keadaan menakutkan, ia sering panik dan banyak menuntut dalam doanya: “Tuhan, aku seharusnya punya ini dan itu.” Allah terasa jauh. Namun, saat ia menyerahkan keadaan menakutkan itu kepada Allah dan bersedia berserah mengikuti apa saja yang Allah pandang baik, ketakutannya hilang dan damai sejahteranya dipulihkan. Mulai saat itu, Allah membereskan segala sesuatu baginya. Dalam Mazmur 37, Daud berbicara tentang komitmen dan penyerahan diri: “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan,” ia berkata, “dan percayalah kepada-Nya” (ay.5). Menyerahkan diri bisa berarti berkomitmen mengabdi atau mendedikasikan hidup untuk mengikuti dan melayani Tuhan—sudah sepatutnya orang percaya didorong memiliki komitmen yang tinggi. Di sisi lain, menyerahkan diri juga berarti meletakkan setiap area hidup kita di bawah kendali Allah yang bijaksana, terutama ketika ketakutan dan kepanikan menguasai kita. Saat kita menyerahkan diri dan percaya sepenuh hati, Allah akan melakukan apa yang terbaik untuk kita. Daripada berusaha menghilangkan ketakutan-ketakutan Anda dengan doa-doa kepanikan, datanglah kepada Allah dengan doa penyerahan diri, dan lihatlah apa yang akan Dia lakukan. —Joanie Yoder Kiat Doa: Jika Anda adalah orangtua, ingatlah bahwa anak-anak Anda memperhatikan kehidupan doa Anda. Mereka akan tahu apakah Anda sekadar mengucapkan doa sebagai rutinitas belaka atau Anda sungguhsungguh memiliki hubungan yang akrab dengan Tuhan.
Kiat Doa: Ingatlah bahwa “Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan� (Roma 8:26). z
D I K E LI LI N G I O LE H DOA B aca : Roma 1 5 : 2 2 -3 3 Aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku. —ROMA 15:30
Suatu waktu, saya bermimpi tentang Sydnie, anak perempuan dari teman saya Melissa. Anak yang berusia 9 tahun ini sedang dirawat di rumah sakit untuk menjalani kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang belakang. Saya bermimpi Sydnie menginap di salah satu kamar di tengah-tengah rumah sakit bersama orangtuanya. Di sekeliling kamarnya, ada sejumlah kamar lain tempat sanak keluarga dan sahabatnya menginap dan mereka terus-menerus mendoakan Sydnie selama masa perawatannya. Dalam kehidupan nyata, Sydnie tidak dikelilingi secara fisik oleh sanak keluarga dan sahabat di kamar-kamar sekitarnya. Namun secara rohani, ia memang telah dan sedang dikelilingi oleh doa dan cinta kasih dari keluarga dan para sahabat. Rasul Paulus tampaknya juga ingin dikelilingi oleh doa. Dalam kebanyakan suratnya kepada jemaat-jemaat, Paulus minta untuk diingat dalam doa (2 Korintus 1:11; Efesus 6:18-20; Kolose 4:2-4; Filemon 1:22). Kepada umat percaya di Roma, Paulus menulis, “Aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, untuk bergumul bersamasama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku� (Roma 15:30). Paulus mengetahui bahwa ia tidak akan dapat berhasil dalam pelayanannya kepada Allah tanpa kuasa dari Allah sendiri. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Yesus juga berdoa bagi kita (Yohanes 17:20; Ibrani 7:25), demikian pula Roh Kudus yang berdoa sesuai dengan kehendak Allah (Roma 8:27). Betapa kita dihibur dan dikuatkan mengetahui bahwa hidup kita ini dikelilingi oleh doa! —Anne Cetas
Kiat Doa: Buat forum tertutup di akun media sosial atau whatsapp untuk saling bertukar pokok doa dengan anggota keluarga terdekat, anggota gereja, atau komunitas kecil Anda. Selain pokok doa, anggota forum juga bisa saling membagikan jawaban doa, ayat Alkitab, dan tulisan inspiratif yang membangun kehidupan doa bersama. z
DOA G R ATI S B aca : Efesu s 6 :1 0 -2 0 Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya. —EFESUS 6:18
Seorang pendeta diminta mengunjungi seorang wanita di sebuah rumah sakit jiwa dan berdoa baginya. Setelah kunjungan itu, sang pendeta berpikir betapa baiknya jika seseorang dapat pergi ke sana secara rutin dan berdoa bagi para penghuni rumah sakit. “Seseorang” itu dimulai dari dirinya sendiri. Ia lalu memasang sebuah tulisan yang berbunyi “Doa Gratis” di atas meja salah satu bangsal. “Tiba-tiba sudah ada lima belas orang yang berdiri mengantre untuk didoakan,” ia mengenang pengalamannya. Banyak orang sering memohon doa kita, tetapi apakah kita dengan setia mendoakan mereka? Seringkali kita melihat orang lain berada dalam kebutuhan yang besar, tetapi lebih mudah bagi kita untuk memperbincangkan situasi mereka dengan teman-teman kita daripada bersyafaat bagi mereka di hadapan Allah. Sesungguhnya, mereka membutuhkan dan menginginkan doa kita. Paulus mengakhiri seruannya untuk mengenakan “seluruh perlengkapan senjata Allah” (Efesus 6:13-17) dengan menulis, “Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya” (ay.18). Oswald Chambers sering kali menyebut doa sebagai “pelayanan di balik layar” dan berkata, “Tidak ada jerat ingin dipuji atau bahaya kesombongan ketika kita mendoakan orang lain, ini adalah pelayanan tersembunyi yang buahnya mempermuliakan Bapa.” Doa yang setia—baik itu di depan umum atau secara pribadi— adalah salah satu hadiah terbesar yang dapat kita berikan kepada orang lain. —David McCasland
C ATATA N B AG I P E M B AC A Kami ingin mendengar pengalaman Anda setelah membaca buku ini! Mungkin ada bagian-bagian yang secara khusus berkesan dan menolong membangun kehidupan doa Anda. Atau, ada aspek-aspek lain dalam kehidupan doa yang Anda harap dapat dihadirkan dalam buku-buku kami selanjutnya. Kami akan sangat senang bila Anda bersedia membagikannya dengan kami. Anda juga dapat menghubungi kami untuk mendapatkan informasi selengkapnya tentang buku-buku yang diterbitkan dan didistribusikan oleh PT Duta Harapan Dunia. E-mail: orders@dhdindonesia.com Situs web: www.dhdindonesia.com Tel.: (021) 2902 8955 Fax: (021) 5436 0474
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. — Kolose 4:2
EH260
Sampul dirancang oleh Faceout Studio, Emily Weigel Latar sampul Š Shutterstock
9 0 R E N U N G A N D A R I S A N TA P A N R O H A N I
Our Daily Bread didistribusikan di berbagai belahan dunia dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa, termasuk bahasa Indonesia dengan judul Santapan Rohani. Setiap bulannya, jutaan pembaca menikmati inspirasi, penghiburan, kedamaian, dan pengharapan dari buku renungan tersebut. Kunjungi santapanrohani.org untuk mengetahui lebih banyak tentang Santapan Rohani.
D OA
Meluangkan waktu bersama Allah adalah cara terbaik untuk memperkuat hubungan Anda dengan-Nya. Dan cara terbaik meluangkan waktu bersama Allah adalah dengan berdoa. Dalam kompilasi ini Anda akan menemukan tulisantulisan inspirasional yang berfokus pada berbagai aspek doa. Setiap renungan disertai bagian Alkitab dan kiat doa yang mendorong Anda untuk mengundang Allah terlibat dalam hidup Anda setiap hari. Ditulis oleh para kontributor Our Daily Bread, buku Doa ini akan menolong Anda lebih memahami pentingnya berkomunikasi dengan Allah. Temukan bagaimana Anda dapat bertumbuh makin dekat dengan Allah dan mengalami sukacita hidup dalam hadirat-Nya.
D I KO M PI L A S I O LEH D AV E B R A N O N
DOA 9 0 R EN U N G A N DA R I S A N TA PA N R O H A N I