Bicara Soal Uang

Page 1

Bicara Soal Uang Investasi bijak demi masa depan


Bicara Soal Uang

ingin membantu Anda mengelola uang secara bijak demi masa depan.” Itulah yang “S aya mungkin dikatakan seorang penasihat keuangan

ketika ia menyajikan rencana dan kebijakan keuangan yang baru disusunnya kepada Anda. Meskipun kita tahu bahwa itu hanyalah caranya mengimingimingi kita, biasanya kita tetap saja penasaran. Mengapa? Karena kita terus-menerus terjangkiti kekhawatiran bahwa kita tidak akan punya cukup uang. Menurut salah satu survei di Amerika Serikat, dua dari tiga orang mengkhawatirkan kondisi keuangan mereka. Uang memang merupakan masalah besar. Meskipun kita tahu bahwa uang bukanlah segala-galanya, tetapi hampir segala sesuatu memerlukan uang—pendidikan, sandang, pangan, dan masih banyak hal lainnya. Jadi, siapa yang bisa kita percayai untuk memberikan kepada kita nasihat terbaik mengenai uang? Renungan renungan pilihan dari Santapan Rohani ini akan memberikan kepada Anda suatu sudut pandang yang berbeda dan pendekatan yang radikal terhadap uang, dengan maksud untuk membantu Anda dalam mengatasi tantangan hidup di tengah dunia yang mendewa-dewakan uang. Renungan-renungan terpilih ini diambil dari buku renungan Santapan Rohani. Jika Anda menikmati renungan ini dan ingin menerimanya secara rutin, Anda dapat menerimanya dalam bentuk buku, e-mail, atau melalui aplikasi ponsel. Silakan membaca halaman terakhir untuk mengetahui caranya. Anda dapat menerima materi-materi yang kami terbitkan tanpa dikenai biaya apa pun. Dukungan dana untuk pelayanan ini berasal dari persembahan kasih para anggota dan para sahabat seperti Anda.

© 2023 Our Daily Bread Ministries. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Kutipan ayat diambil dari teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia, LAI ©1974. Indonesian “Money Talk”


o M AT I U S 6:25-34

H A R I K E -1

Pandanglah burung-burung di langit . . . diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung burung itu? [ MATIUS 6:26 ]

PANDANGLAH BURUNG-BURUNG

A

pakah Anda khawatir tentang uang? Kita perlu berhatihati dengan uang, tetapi Yesus mengajar kita untuk tidak terlalu mengkhawatirkan tentang uang. Bila Anda beriman kepada Allah, Anda tidak perlu khawatir soal kebutuhan hidup. Allah sendiri yang bertanggung jawab, bukan saja atas kebutuhan sandang pangan Anda, melainkan atas segala kebutuhan Anda Ketika Yesus berbicara tentang kebutuhan kita akan makanan, Dia menunjuk pada burung-burung, dan berkata, “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (MATIUS 6:26). Ini bukan berarti bahwa kita akan mendapatkan segala hal yang kita butuhkan tanpa berbuat apa-apa. Burungburung pun harus mengais dan mencari makanan. Maksud Yesus, burung-burung itu tidak mengkhawatirkannya. Yesus meminta kita untuk memusatkan seluruh hidup kita kepada-Nya, maka kebutuhan sandang pangan kita akan dipenuhi-Nya. Pikirkanlah: Baik Anda hidup mengejar uang atau tidak, pada akhirnya Anda akan meninggalkan uang itu atau uang yang akan meninggalkan Anda. Namun jika Anda memusatkan hidup Anda pada Allah dan melakukan kehendak-Nya, segalanya yang lain akan disediakan-Nya untuk Anda. Apakah Anda lebih khawatir soal mencari dan menyimpan uang daripada melakukan kehendak Allah? Jika ya, berhenti dan pandanglah burung-burung di langit. HADDON ROBINSON Jauh lebih buruk miskin tujuan daripada miskin uang.


o A M S A L 30:1-9

H A R I K E -2

Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. [ AMSAL 30:8 ]

KEKAYAAN JIWA

B

erharap bisa memenangi rekor hadiah undian sebesar 640 juta dolar, orang Amerika menghabiskan uang sekitar 1,5 miliar dolar untuk membeli tiket lotre besarbesaran di awal tahun 2012. Peluang menang hanya 1 dari 176 juta—luar biasa kecil—tetapi orang masih saja rela antre di berbagai tempat untuk membeli kesempatan agar menjadi kaya. Ada sesuatu dalam diri kita yang membuat kita berpikir bahwa uang yang banyak akan menyelesaikan masalah dan membuat hidup kita lebih baik. Seorang tokoh di Alkitab, Agur, memiliki cara pandang yang berbeda tentang kekayaan ketika meminta Allah untuk mengabulkan dua permohonannya sebelum ia meninggal. Pertama, ia berkata, “Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan” (AMSAL 30:8). Integritas adalah kunci untuk menjalani hidup tanpa kekhawatiran. Jika kita tidak menyembunyikan apa pun, tidak ada yang perlu kita takutkan. Tipu muslihat memperbudak, tetapi kejujuran memerdekakan. Kedua, “Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku” (AY.8). Kepuasan bersumber dari sikap mempercayai Allah sebagai penyedia kebutuhan hidup kita dan menerima dengan penuh syukur yang Dia sediakan. Agur berkata bahwa Sang Penciptalah yang “menetapkan segala ujung bumi . . . Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya” (AY 4-5). Integritas dan kepuasan adalah kekayaan jiwa yang tersedia bagi semua orang. Tuhan berkenan memberikan harta kekayaan ini pada semua orang yang memintanya. DAVID MCCASLAND Ketidakpuasan membuat kita miskin sedangkan kepuasan membuat kita kaya!


Apakah Anda menerima manfaat dari bacaan ini? Berikan tanggapan dan usul Anda di sini. KOMENTAR

BACA ARTIKEL LAIN

Jika Anda ingin menerima Seri Pengharapan Hidup terbaru secara rutin atau ingin membagikan materi ini kepada orang lain, silakan: Daftar di sini


o 1 T I M OT I U S 6:17-19

H A R I K E -3

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah. [ 1 TIMOTIUS 6:17 ]

ADAKAH YANG AMAN?

S

aat terjadi krisis keuangan pada tahun 2008, seorang janda kehilangan sepertiga pendapatannya saat saham banknya tak lagi membayar dividen setelah bank itu pailit. The Wall Street Journal mengutip respons pilunya yang mewakili perasaan banyak orang dengan pengalaman serupa: “Anda cuma berpikir, ‘Ini tak mungkin terjadi.’ Apa lagi yang aman saat ini?” Tragedi dan masa sulit selalu mengguncang pikiran kita. Rencana dan harapan kita dikandaskan oleh peristiwa yang berjalan di luar kendali. Kita diingatkan hanya ada satu sumber rasa aman yang sejati di tengah dunia yang terus berubah. Dengan kesadaran itu kita membaca kata-kata Paulus: “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya” (1 TIMOTIUS 6:17-19). Saat harta kita berkurang, kita dapat menjadi kaya dalam perbuatan baik, kebajikan, dan sikap yang suka berbagi dengan sesama. Saat keuangan kembali stabil, kita dapat lebih leluasa meneruskan berkat dari Allah dan mempercayai Dia sepenuhnya. Hanya dalam Tuhanlah kita aman. DAVID MCCASLAND Di masa-masa yang penuh ketidakpastian, kita dapat merasa aman sepenuhnya di dalam Allah.


o L U KA S 12:13-21

H A R I K E -4

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. [ 1 TIMOTIUS 6:10 ]

ANDAI UANG BISA BICARA

D

alam perjalanan pulang dari kantor, saya melihat sebuah mobil minivan dengan bangga menampilkan sebuah stiker yang bertuliskan: “Andai Uang Bisa Bicara: Uang Saya Mengucapkan Selamat Tinggal.” Saya pikir banyak orang juga merasakan hal yang sama. Sebagian besar masa hidup ini kita gunakan untuk mencari dan menggunakan uang—benda yang bersifat sementara. Pasar modal dapat jatuh. Harga-harga melonjak. Pencuri bisa merampasnya. Barang-barang menjadi lapuk dan rusak, sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi penerimaan dan pengeluaran uang untuk menggantikan barang tersebut. Karena sifatnya yang sementara itulah, harta kekayaan tidak mungkin dapat memberi rasa aman bagi kita di tengah dunia yang tidak aman ini. Uang memang lebih sering mengucapkan selamat tinggal daripada berada bersama kita. Alkitab tidak mengatakan bahwa memiliki uang atau harta benda sebagai hal yang salah. Namun yang salah adalah jika uang menjadi tujuan yang menggerakkan hidup kita. Yang terjadi, kita justru mati-matian mengumpulkan harta benda yang pada akhirnya akan kita tinggalkan—entah semasa hidup ini atau yang pasti pada saat ajal tiba. Alangkah tragisnya jika kita menjalani seluruh hidup kita lalu mengakhirinya tanpa menghasilkan apa pun yang bernilai kekal. Mengutip perkataan Yesus dalam Lukas 12:21, memang lebih baik menjadi kaya di mata Allah daripada mengumpulkan harta yang sia-sia. BILL CROWDER Harta di surga tertimbun pada saat harta di dunia dilepaskan.


o Y E S AYA 53:1-6

H A R I K E -5

[Yesus] tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita . . . Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. [ YESAYA 53:5-6 ]

TAWARAN MENGGIURKAN

S

aya takjub mendapat berbagai tawaran menggiurkan yang membanjiri kotak e-mail saya setiap harinya. Saya mencoba untuk menjumlahkan uang gratis yang ditawarkan dalam satu minggu, dan total yang bisa saya raup adalah 26 juta dolar AS. Namun tak ada satu pun tawaran itu yang benar. Setiap tawaran tersebut tidak lain adalah kebohongan yang dikirim para penipu untuk memeras uang saya. Kita semua bisa saja tergoda oleh tawaran yang menggiurkan dan teperdaya oleh penipuan yang sebenarnya membuat kita terpuruk. Kita ditawari harapan palsu yang berujung pada impian yang hancur. Namun ada satu tawaran yang begitu tulus dan luar biasa, sekalipun rasanya sulit untuk dipercaya. Inilah tawaran Allah kepada kita, yakni keselamatan melalui iman pada karya sempurna Yesus di atas kayu salib: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat” (KISAH PARA RASUL 16:31). Itulah tawaran yang dibayar mahal oleh-Nya—dan kitalah yang menerima manfaatnya. Alkitab memberitahukan kepada kita, “Yesus . . . telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita” (ROMA 4:25). Dengan menerima tawaran keselamatan itu, kita dapat mempunyai pengharapan, damai sejahtera, pengampunan dosa, harta surgawi, dan pembebasan. Itulah tawaran yang benar. Kematian dan kebangkitan Yesuslah yang menjamin kebenarannya. DAVE BRANON Keselamatan kita dibayar mahal oleh Allah, tetapi kita terima dengan cuma-cuma.


o RO M A 6:15-23

H A R I K E -6

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu. [ EFESUS 2:8-9 ]

TAK TERBELI

S

eorang pendeta berusaha menjelaskan arti keselamatan kepada seorang wanita kaya, tetapi wanita itu tidak paham bahwa ia tidak dapat membeli keselamatan itu. Pendeta itu memberi ilustrasi: “Jika Anda ingin memberi putri Anda sebuah rumah besar yang indah sebagai hadiah, bagaimana perasaan Anda jika ia berkata, ‘Ibu harus mengizinkanku membantu- mu membayar hadiah itu. Ibu tahu aku bekerja untuk rumah sakit misi dan tak menerima gaji besar, tetapi kurasa aku dapat menyisihkan 8 dolar setiap bulan.” Lanjutnya: “Itulah yang sedang Anda katakan kepada Allah. Anda ingin membantu untuk membayar apa yang telah Yesus lunasi. Rumah di surga adalah hadiah, dan merupakan suatu penghinaan jika kita berusaha membantu untuk membayarnya.” Banyak orang saleh yang berniat baik—baik kaya maupun miskin—sulit memahami bahwa Yesus telah membayar lunas keselamatan manusia. Karena meyakini bahwa sesuatu harus dilakukan untuk memperoleh kemurahan Allah, mereka berupaya membeli keselamatan itu semampu mereka. Kita perlu memahami bahwa ketika Allah memberikan Anak-Nya Yesus sebagai korban penebusan, tuntutan atas semua dosa kita telah lunas dibayar. Upaya kita untuk membeli pemberian Allah merupakan penghinaan terhadap diri-Nya. Iman yang murni berarti mempercayai bahwa Allah telah melunasi pembayarannya. Kita tidak perlu membeli keselamatan yang telah lunas dibayar dengan kematian Yesus di kayu salib itu. DAVE BRANON Apakah Anda akan menerima hadiah keselamatan itu hari ini?


Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang Yesus? Kisah tentang Pengharapan adalah buklet yang dapat menolong Anda semakin mengenal Yesus dan karya-Nya bagi Anda. Pindai QR Code ini untuk membacanya secara daring, atau hubungi kami untuk mendapatkan edisi cetaknya. Kunjungi https://santapanrohani.org/sph untuk melihat bacaan-bacaan yang akan membantu Anda menemukan pertolongan terbaik yang ditawarkan Allah melalui firman-Nya atas beragam pergumulan dan pertanyaan hidup. Untuk lebih banyak materi cetak dan digital, kunjungi santapanrohani.org


Ingin lebih mengenal Tuhan? Bacalah firman-Nya Ingin lebih mengenal Tuhan? Bacalah firman-Nya dengan bantuan renungan dengan bantuan renungan Santapan Rohani Santapan Rohani

Pilihlah media yang sesuai untuk Anda. Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.

CETAK CETAK

Menerima edisi Menerima cetak edisi secara triwulan. cetak secara

triwulan.

E-MAIL E-MAIL

Menerima e-mail Menerima e-mail secara harian.

secara harian.

APLIKASI APLIKASI

Our Daily Bread/ Our Daily Bread/ Santapan Rohani di Android & iOS. Santapan Rohani

di Android & iOS.

HUBUNGI KAMI:

H U B21 U N2902 G I K A8950 MI: +62

+6221 8152902 8611 8950 1002 +62 +62 878 7878 9978 +62 815 8611 1002 Santapan.Rohani +62 878 7878 9978 indonesia@odb.org Santapan.Rohani santapanrohani.org ourdailybread.org/locations/ indonesia@odb.org santapanrohani.org Materi dikenakanbiaya. biaya. Materikami kami tidak tidak dikenakan ourdailybread.org/locations/ Pelayanan kami didukung persembahan kasih Pelayanan kami lewat didukung oleh persembahan kasih pembaca dari para pembaca dari para kami. kami.

Materi kami tidak dikenakan biaya. Pelayanan kami didukung oleh persembahan kasih dari para pembaca kami. santapanrohani.org

GK595


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.