Kisah Tentang Pengharapan

Page 1

KISAH tentang



EDITOR:

Chia Poh Fang, Amos Khan, Khan Hui Neon, Leslie Koh PENERJEMAH: Vely Megawati EDITOR TERJEMAHAN:

Dwiyanto, Elisabeth Chandra DESAIN SAMPUL & ISI: Felix Xu FOTO SAMPUL & ISI:

Shutterstock.com © 2017 Our Daily Bread Ministries. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dicetak di Indonesia. Kutipan ayat diambil dari teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia, LAI © 1974 Indonesian “A Story of Hope”

KISAH tentang


KALAU SAJA

Kalau saja dunia ini sempurna. Kalau saja tidak ada kejahatan, penyakit, dan bencana alam. Kalau saja kita semua dapat hidup dalam kedamaian, keluarga dan komunitas kita bebas dari konflik. Kalau saja kita tidak perlu khawatir tentang makanan, pakaian, dan tempat tinggal, atau khawatir akan kehilangan pekerjaan dan kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita.

Sayangnya, dunia ini jauh dari sempurna. Ada begitu banyak hal yang tidak benar di sekeliling kita. Ada banyak masalah yang terjadi secara alami, tetapi ada juga masalah yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Kita tinggal di dalam dunia yang sarat konflik dan krisis, dan setiap hari kita membaca berita tentang peperangan, kemiskinan, kejahatan, sakit-penyakit, bencana alam, dan kemerosotan ekonomi. Banyak dari kita yang juga menghadapi masalah dalam kehidupan pribadi kita. Ada yang bergumul dengan hubungan yang rusak, penyakit, atau kecanduan. Ada yang mungkin sedang letih lesu karena cemas, dibebani banyak tanggung jawab dan komitmen yang berat. Pada saat-saat seperti itu, kita bertanya: Apa yang salah 3

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

KITA TINGGAL DI DALAM DUNIA YANG SARAT KONFLIK DAN KRISIS, DAN SETIAP HARI KITA MEMBACA BERITA TENTANG PEPERANGAN, KEMISKINAN, KEJAHATAN, SAKIT-PENYAKIT, BENCANA ALAM, DAN KEMEROSOTAN EKONOMI.


dengan dunia ini? Mengapa hidup begitu sulit? Mengapa hidup ini tidak bisa dibuat lebih mudah? Dan kita tahu bahwa sebenarnya dunia ini bisa menjadi lebih baik. Kita melihat sekilas kesempurnaan dan kebaikan di sekeliling kita. Kita membaca tentang masamasa yang damai, mendengar orang-orang menjalani kehidupan yang bahagia, atau mungkin kita sendiri pernah punya pengalaman yang sangat menyenangkan. Semua itu membuat kita makin putus asa, bukan? Kita tahu bahwa keadaan bisa menjadi lebih baik, tetapi kenyataannya tidak demikian. Mungkin itulah sebabnya Anda mengambil buklet ini. Pada akhirnya, yang kita semua butuhkan adalah pengharapan: pengharapan akan adanya jalan keluar untuk kesulitan kita, pengharapan akan adanya solusi bagi permasalahan kita, dan pengharapan akan sebuah kehidupan mendatang yang lebih baik.

MENEMUKAN PENGHARAPAN

Bolehkah kami berbagi dengan Anda sesuatu yang telah menolong kami menjawab sebagian pertanyaan

tersebut dan yang juga telah memberikan pengharapan kepada kami? Anda tidak perlu menyetujui semua yang kami katakan—tetapi izinkan kami meminta Anda meluangkan waktu beberapa menit untuk membaca, memikirkan, dan mempertimbangkan apa yang kami bagikan. Apakah yang kami bagikan ini dapat diterima atau tidak, hanya Anda sendirilah yang nantinya bisa memutuskan—meski sebenarnya Pada akhir- kami sangat yakin hal ini dapat nya, yang kita membawa perubahan besar dalam semua butuhkan hidup Anda. adalah Tadi kita bertanya apa yang salah pengharapan. dengan dunia ini. Banyak orang percaya bahwa kerusakan adalah proses alami—segala sesuatu pasti akan memburuk dan hancur seiring waktu. Pendapat itu sejalan dengan konsep bahwa alam semesta tercipta sebagai hasil dari sebuah peristiwa alami yang disebut Big Bang, dan bahwa umat manusia muncul dari proses alami yang disebut evolusi. Sebagian orang lainnya percaya bahwa dunia diciptakan oleh suatu kuasa ilahi atau makhluk supernatural, lalu dibiarkan begitu saja, bebas untuk menentukan jalannya sendiri. M en emu k a n Pen g h a r a pa n

4


Alkitab, yang menjadi dasar dari iman Kristen, memberikan penjelasan yang berbeda. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa hanya ada satu Allah—Dialah yang menciptakan alam semesta, bumi, semua makhluk hidup, dan manusia. Namun, itu bukanlah akhir ceritanya. Allah Sang Pencipta mau terus berhubungan dengan manusia ciptaan-Nya. Setelah menciptakan manusia, Dia terus berelasi dengan mereka dan memelihara hidup mereka. Dia menempatkan manusia pertama—Adam dan Hawa—dalam sebuah taman indah yang dipenuhi hal-hal baik yang dapat mereka santap. Di sana mereka dapat bebas melakukan berbagai hal. Di sana pula mereka sering bertemu dan bercakap-cakap dengan Allah. Mengapa demikian? Karena Allah menciptakan kita untuk memiliki hubungan yang penuh kasih denganNya. Seperti orangtua yang memiliki anak

karena mereka senang dengan keberadaan anaknya, Allah pun senang ketika kita hidup dalam hadirat-Nya. Sebab itulah, Dia menciptakan

manusia yang memiliki perasaan dan emosi, hasrat dan kemampuan untuk mencintai dan dicintai—karakteristikkarakteristik yang mencerminkan sifat Allah sendiri. 5

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

ALKITAB MEMBERITAHUKAN KEPADA KITA BAHWA HANYA ADA SATU ALLAH—DIALAH YANG MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA, BUMI, SEMUA MAKHLUK HIDUP, DAN MANUSIA.


Agar dapat menyatakan cinta yang sesungguhnya, kita perlu melakukan tindakan yang benar. Sebab itu, Allah juga memperlengkapi manusia ciptaan-Nya dengan naluri untuk melakukan apa yang benar secara moral dan etika. Dengan demikian, manusia dapat menjadi cerminan pribadi Allah yang baik, kudus, dan adil. Karena Allah itu baik, dunia yang Dia ciptakan juga baik. Umat manusia memiliki relasi yang baik dengan Allah dan dengan sesamanya; mereka juga tidak perlu khawatir akan jatuh sakit atau mati. Lalu, terjadilah hal yang tidak diinginkan.

DOSA PERTAMA

Orangtua yang mengasihi anaknya tentu juga ingin dikasihi anaknya sepenuh hati, bukan karena diwajibkan atau terpaksa. Dalam hubungan orangtua dan anak yang ideal, kedua belah pihak memilih untuk mengasihi satu sama lain, meski cara mengungkapkan kasihnya berbeda: orangtua menyatakan kasih dengan mengasuh, melindungi, dan menjaga sang anak, sedangkan sang anak menyatakan kasih dengan menaati dan melakukan apa yang menyenangkan orangtuanya.

Itulah gambaran hubungan yang ingin dimiliki Allah dengan kita. Ketika menciptakan Adam dan Hawa, Allah menaruh di dalam diri mereka naluri untuk melakukan apa yang baik. Namun yang lebih penting lagi, Dia memberikan kebebasan Allah ingin kepada mereka untuk memilih manusia apakah mereka akan mengasihimengasihi- Nya atau tidak. Allah ingin manusia mengasihi-Nya dengan kehendak Nya dengan bebas yang mereka miliki. Di dalam kehendak taman tempat mereka tinggal, bebas yang pilihan itu diberikan dalam wujud mereka miliki. sebuah pohon. Adam dan Hawa tahu dengan jelas bahwa mereka boleh makan dari pohon apa saja kecuali dari satu pohon itu; mereka dihadapkan pada pilihan untuk menaati atau menentang Allah.

Sayangnya, mereka memilih untuk tidak menaati Pencipta mereka. Mereka justru melakukan satusatunya hal yang jelas-jelas dilarang Allah—memakan buah dari pohon tersebut. (Banyak orang menganggap buah terlarang itu apel, tetapi Alkitab sebenarnya tidak menyebut nama buah itu!) Allah telah memperingatkan Dos a Per ta ma

6


mereka bahwa jika mereka makan buah tersebut, mereka akan mati. Namun, mereka tetap tidak menaatiNya. Akibatnya, dosa pertama pun terjadi. Dosa berarti “meleset dari sasaran�—meleset dari standar Allah yang sempurna. Ketaatan Adam dan Hawa menyenangkan Allah. Namun saat mereka memutuskan untuk Saat mereka tidak taat dengan memakan buah memutuskan yang dilarang-Nya, pada dasarnya untuk tidak mereka menolak otoritas Allah. taat dengan Parahnya, keputusan itu tidak memakan hanya mempengaruhi mereka, buah yang tetapi juga generasi demi generasi dilarang-Nya, umat manusia selanjutnya. pada dasarnya Keturunan dari pasangan manusia mereka menolak pertama itu mewarisi sikap otoritas Allah. pemberontakan mereka, yakni melakukan apa saja yang mereka inginkan dan tidak mengikuti standar Allah. Umat manusia mulai melakukan apa yang salah secara moral dan etika, karena mereka tidak merasa perlu mempertanggung jawabkan tindakan mereka kepada Allah. 7

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

Akibatnya, seperti anak yang terus memberontak dan menjauhkan diri dari orangtuanya, umat manusia menghancurkan hubungan sempurna yang mereka miliki dengan Allah, dan dengan sesamanya. Mereka makin menjauh dari Allah. Meski Allah tetap mengasihi mereka, mereka menolak untuk mendekat kepada-Nya. Semua itu terbukti nyata dalam rusaknya hubungan yang kita miliki dengan Allah dan dengan sesama.

Hubungan yang seharusnya dipenuhi dengan kasih, rasa aman, dan saling percaya, justru diwarnai dengan rasa takut, kemarahan, kebencian, dan kepahitan. Kita melihat orang-

orang yang sulit tunduk kepada Allah dan melawan segala bentuk kepemimpinan serta otoritas lainnya. Kita juga melihat manusia saling membenci dan menyakiti sesamanya. Konsekuensi dosa lainnya yang muncul akibat dimakannya buah terlarang itu adalah kematian. Allah telah memperingatkan Adam dan Hawa bahwa jika mereka makan dari pohon tersebut, mereka akan mati. Mengapa? Karena Dia tahu bahwa ketika manusia memutuskan untuk memberontak terhadap-Nya, mereka akan menghancurkan persekutuan mereka yang


sempurna dengan-Nya, dan memisahkan diri mereka sendiri dari Allah, sumber kehidupan yang abadi. Mereka seakan telah menarik kabel sebuah perangkat elektronik dari stop kontaknya. Tanpa adanya hubungan dengan sumber listrik, mereka pun kehilangan sumber daya. Kematian ini terjadi secara jasmani maupun rohani. Karena kita adalah makhluk jasmani yang dipengaruhi dosa, tubuh kita tak lagi sempurna, pada akhirnya akan rusak dan mati. Karena kita juga adalah makhluk

rohani, kita memiliki jiwa—dan jiwa ini akan terpisah selamanya dari Allah. Karena telah

KONSEKUENSI DOSA LAINNYA YANG MUNCUL AKIBAT DIMAKANNYA BUAH TERLARANG ITU ADALAH KEMATIAN.

memberontak dan berdosa, kita tidak dapat kembali ke hadapan Allah yang kudus, adil, dan benar. Sama seperti Allah meminta pertanggung jawaban Adam dan Hawa atas keputusan mereka yang tidak mau menaati-Nya di taman Eden, Allah juga akan meminta pertanggung jawaban kita atas dosa-dosa yang kita lakukan. Itulah hukum yang Dia tetapkan untuk umat manusia. Rusaknya hubungan manusia dengan Allah dan sesama juga mempengaruhi kehidupan kita saat ini. Seperti seseorang yang tersesat, kita merasa hidup tanpa tujuan dan tak berdaya. Banyak dari kita menjalani hidup Dos a Per ta ma

8


dengan perasaan putus asa. Meskipun kita mungkin tidak menyadari sepenuhnya mengapa kita merasa demikian, jauh di dalam hati, kita merasa ada yang hilang—perasaan yang muncul akibat terpisahnya kita dari Allah. Hidup kita seakan tidak lagi memiliki tujuan dan arti karena kita terpisah dari sumber hidup yang sejati. Inilah akar dari berbagai masalah yang kita lihat di dunia hari ini. Allah menciptakan dunia ini dengan sempurna, tetapi Adam dan Hawa memilih untuk berbuat dosa, dan sebagai akibatnya, mereka terpisah dari Allah dan harus mempertanggung jawabkan sikap dan tindakan mereka. Hari ini, kita masih melakukan hal yang

sama. Kita menolak Allah dan mengabaikan standar-Nya yang sempurna, sehingga kelak kita juga akan menanggung konsekuensi dari semua perbuatan kita. Alkitab menyatakannya dengan lugas. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” kata Alkitab, maka “upah dosa ialah maut [yang kekal]” (Roma 3:23; 6:23). Apakah itu berarti penghukuman Allah pasti akan menimpa kita? Adakah yang dapat kita lakukan?

9

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

HIDUP KITA SEAKAN TIDAK LAGI MEMILIKI TUJUAN DAN ARTI KARENA KITA TERPISAH DARI SUMBER HIDUP YANG SEJATI.


MEMPERBAIKI MASALAH

Sejak pertama kali terpisah dari Allah, manusia telah berusaha mengatasi masalah dosa dan akibat-akibatnya. Kita berusaha mencegah penyakit dan memperlambat kematian dengan ilmu pengetahuan dan obat-obatan. Kita berusaha menjaga moralitas masyarakat dengan menegakkan hukum dan mengajar orang-orang untuk berperilaku etis. Kita berusaha mencegah timbulnya konflik dan perang, memupuk perdamaian dan persatuan dalam kehidupan bertetangga, berkomunitas, dan bernegara. Kita berusaha meredakan rasa bersalah kita dan menyenangkan Allah dengan rajin berbuat baik dan menaati aturan agama. Namun, seperti yang kita tahu bersama, semua usaha itu tidak sepenuhnya berhasil, bukan? Kita belum berhasil mencegah penyakit dan kematian, atau menghentikan orang-orang yang berbuat jahat dan pergi berperang. Banyak dari kita masih berjuang mencari makna hidup.

Kita seperti orang-orang yang kehilangan arah, yang mendambakan kasih dan rasa aman.

Mengapa kita tidak berhasil? Karena sesungguhnya, hati kita telah rusak. Kita telah kehilangan kemampuan

untuk melakukan hal yang benar secara konsisten dan sempurna, meskipun kita berusaha sedemikian rupa. Bahkan ketika kita ingin menjadi baik, kita seolaholah selalu diseret ke arah sebaliknya. Kita merasa lebih mudah untuk marah dan mendendam daripada mengampuni dan berbelas kasih. Kita cenderung mengikuti hasrat Bahkan ketika hati kita dan mendahulukan kita ingin kepentingan kita daripada menjadi baik, kepentingan orang lain. kita seolah- Bagaimana bisa demikian? Kuasa olah selalu dosa yang mengendalikan kita diseret ke arah ada miripnya dengan kecanduan sebaliknya. narkoba. Dosa mendominasi kita dan mendesak kita untuk terus melakukan hal yang salah, sekalipun kita tidak menginginkannya. Dosa mempengaruhi segala keputusan dan tindakan kita. Dosa membuat kita jauh lebih sulit melakukan yang benar dan lebih mudah melakukan yang salah. Kita cenderung memberontak terhadap Allah daripada menaati-Nya. Lalu bagaimana kita dapat mengubah hati kita? Bagaimana kita dapat berdamai kembali dengan Allah M emper ba ik i M a s a la h

10


ketika dosa terus saja mencegah kita untuk melakukan yang benar secara konsisten. Kita tidak akan pernah sanggup melakukannya dengan kekuatan sendiri, tetapi Allah sanggup. Allah sanggup karena Dialah Sang Pencipta yang mengendalikan segalanya. Hanya Allah yang dapat menghapus bersih segala jejak dosa dari catatan hidup kita, agar hubungan kita dengan-Nya dapat dipulihkan, dan kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dialah satu-satunya yang dapat memperbarui hati kita, sehingga kita tidak lagi berada di bawah kendali dosa dan kematian. Allah sanggup, tetapi maukah Dia melakukannya?

Inilah kabar yang luar biasa: Allah mau memulihkan hubungan kita dengan-Nya. Meski

umat manusialah yang telah menolak untuk menaatiNya dan terus-menerus memberontak, Allah mau mendamaikan umat manusia dengan diri-Nya. Ingat gambaran orangtua penuh kasih sayang yang kita bicarakan sebelumnya? Ya, Allah itu seperti orangtua yang tidak pernah berhenti mengasihi anak yang disayanginya, meskipun anak tersebut sudah pernah kabur dari rumah dan tidak lagi mengakuinya sebagai 11

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

orangtua. Karena Dia adalah Allah yang penuh belas kasih, Dia mau mengampuni dan menyambut kita kembali ke dalam pelukan-Nya.

Hanya Allah yang dapat menghapus bersih segala jejak dosa dari catatan hidup kita.

Namun, ada sedikit masalah. Allah yang adil dan kudus tidak bisa begitu saja menutup mata terhadap dosa kita dan berkata, “Tidak usah khawatir, dosa itu bisa dimaklumi.� Allah tidak dapat

membiarkan dosa kita dan menganggapnya tidak pernah terjadi. Membiarkan dosa begitu

saja bertolak belakang dengan natur Allah yang baik, adil, dan kudus.

Sebuah situasi yang sangat sulit. Di satu sisi, Allah yang baik hendak menyelamatkan kita dari dosa yang menguasai hidup kita. Di sisi lain, sebagai Allah yang adil dan kudus, Dia tidak dapat begitu saja melepaskan kita dari hukuman yang memang sepatutnya kita terima sebagai akibat dari tindakan dan sikap kita. Namun, Allah telah menyediakan jalan keluar bagi kita.


YESUS KRISTUS MATI MENGGANTIKAN KITA AGAR KITA DAPAT DISELAMATKAN DARI HUKUMAN MAUT.

DISELAMATKAN DARI MAUT

Hukuman atas dosa dapat digambarkan seperti utang kepada Allah. Gambaran itu tidak sempurna, tetapi cukup untuk menolong kita memahami bagaimana kita seharusnya mempertanggung jawabkan dosa-dosa kita di hadapan Allah. Karena kita memiliki kecenderungan untuk terus berbuat dosa, utang kita kepada Allah terlalu besar untuk bisa kita lunasi sendiri. Allah menyediakan jalan keluarnya. Meskipun hukum Allah mengharuskan umat manusia untuk membayar utang atas dosa-dosanya, hukum itu juga mengizinkan orang lain menggantikan kita untuk membayar utang tersebut. Tentunya, orang itu tidak boleh berutang juga; ia sendiri tidak boleh memiliki dosa yang harus dipertanggung jawabkannya. Inilah yang benar-benar terjadi. Allah mengutus AnakNya sendiri, Yesus Kristus, untuk membayar utang tersebut. Dia mati menggantikan kita agar kita dapat diselamatkan dari hukuman maut. Sekitar 2.000 tahun yang lalu, Yesus datang ke dunia dalam rupa seorang manusia, disalibkan di atas kayu salib—hukuman untuk penjahat besar—mati dan dikuburkan. Dis ela ma tk a n da r i M a u t

12


Pengorbanan tersebut dimungkinkan karena Yesus adalah Allah sekaligus manusia. Sebagai

Anak Allah, Yesus itu baik dan sempurna. Oleh karena itu, Yesus tidak memiliki dosa pribadi yang harus dipertanggung jawabkan-Nya. Di saat yang sama, karena Yesus mati sebagai manusia, Dia dapat mewakili kita sepenuhnya untuk menanggung hukuman tersebut. Alkitab berkata, “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!’” (Galatia 3:13). Karena Yesus mati, Dia sendiri sepertinya tidak dapat menghindari akibat dosa, yaitu maut. Bagaimana mungkin Dia bisa menyelamatkan kita dari hukuman atau kutuk dosa? Tiga hari setelah kematian-Nya, Yesus bangkit dan hidup kembali. Dia menampakkan diri di hadapan ratusan saksi mata sebelum terangkat ke surga. Kebangkitan-

Nya menunjukkan bahwa akibat dosa telah dikalahkan-Nya. Dosa membawa kematian, tetapi sekarang, Yesus telah menaklukkannya.

Kebangkitan Yesus juga menunjukkan bahwa kematianNya untuk menggantikan kita telah diterima oleh Allah.

13

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

Anda mungkin bertanya, “Lalu, bagaimana kematian dan kebangkitan Yesus bisa menolong saya?” Alkitab mengatakan bahwa pengampunan dari Allah dapat kita terima jika kita percaya dan mengakui bahwa Yesus telah mati menggantikan kita supaya kita diampuni dari dosadosa kita dan dapat diperdamaikan dengan Allah. Karena tidak lagi dibebani dosa, kita dapat menikmati hubungan yang sempurna dengan Allah—sama seperti yang telah dimaksudkan-Nya sejak semula. Lebih dari itu, hubungan kita dengan Allah akan terjalin selamanya. Tidak ada yang akan memisahkan kita

dari Allah—bahkan maut sekalipun.

Inilah pengharapan yang dapat kita miliki jika kita percaya bahwa Yesus datang ke dunia, mati, dan bangkit kembali, dan kita mau mengikuti-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Alkitab berkata: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).


YESUS DATANG UNTUK MATI MENGGANTIKAN ANDA SEHINGGA ANDA DAPAT DIBENARKAN DI HADAPAN ALLAH; DAN MENGIKUTI-NYA SEBAGAI TUHAN DAN JURUSELAMAT ANDA.

MENERIMA HADIAH DARI ALLAH

Allah Bapa tidak hanya baik dan pengasih, tetapi juga pemurah. Dia menawarkan pengampunan dosa melalui pengorbanan Anak-Nya, sebagai hadiah. Artinya, Anda tidak perlu menjadi “baik” atau “sempurna” dahulu untuk bisa memperolehnya. Anda dapat datang kepada

Allah dengan pengakuan yang jujur bahwa Anda telah berdosa dan membutuhkan pengampunanNya; dan dengan penuh syukur menerima hadiah dari Allah itu. Anda percaya bahwa Allah telah mengutus Yesus untuk datang dan mati menggantikan Anda, sehingga Anda dapat dibenarkan di hadapan Allah; dan mengikuti-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Keselamatan itu hadiah yang sangat indah yang ditawarkan kepada Anda tanpa syarat. Namun, Anda perlu datang kepada Sang Pemberi hadiah dan mengambil langkah nyata untuk menerimanya.

Alkitab mengatakan: “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Roma 10:9). M en er ima Ha dia h da r i Alla h

14


HADIAH YANG MENGUBAHKAN HIDUP

Sebelum memutuskan untuk menerima hadiah keselamatan dari Allah, mungkin Anda bertanya: apa yang akan terjadi jika saya mengikut Yesus?

Saat Anda percaya kepada Yesus, hal-hal luar biasa terjadi. Pertama-tama, Anda akan menerima pengampunan Allah atas dosa Anda. Dengan menyerahkan nyawa-Nya untuk membayar utang dosa Anda, Yesus mendamaikan Anda dengan Allah, sehingga Anda dapat sepenuhnya diterima oleh-Nya. Tak hanya menerima, Allah berjanji untuk menjadikan Anda sebagai anak-Nya. Karena itu, Anda kemudian dapat masuk dengan penuh keberanian ke dalam hadirat-Nya, sama seperti Adam dan Hawa dahulu bebas menjumpai Allah di Taman Eden. Seperti seorang anak yang tahu pasti ia diterima dan disayangi orangtuanya, Anda akan dapat hidup dengan kepastian bahwa Allah mengasihi Anda apa adanya, seburuk apa pun perbuatan atau kegagalan Anda di masa lalu, karena semua itu telah dibayar dengan kematian Yesus. Selanjutnya, Yesus juga akan menolong Anda untuk 15

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

ANDA AKAN MENERIMA PENGAMPUNAN ALLAH ATAS DOSA ANDA.


mengubah cara hidup Anda dan belajar menerapkan standar kekudusan-Nya dalam keseharian Anda. Hubungan Anda dengan Allah akan terus terjalin selamanya—bahkan setelah kita meninggalkan dunia. Itu berarti Anda tidak perlu lagi takut pada kematian. Anda dapat hidup Hadiah dari dengan kepastian bahwa kematian Allah ini akan fisik akan membawa Anda langsung memberi Anda ke dalam hadirat Allah—suatu pengharapan. tempat yang sempurna. Hidup Anda Alkitab juga memberi tahu kita memiliki tujuan bahwa kelak Yesus akan kembali. dan penuh arti. Pada saat itu, tubuh kita akan dibangkitkan seperti Yesus, dan dijadikan sempurna oleh Allah. Dia berjanji tidak hanya menyelamatkan jiwa kita, tetapi diri kita seutuhnya. Hubungan dengan Allah dimulai di dunia ini, pada saat Anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Menjadi seorang Kristen tidak berarti semua permasalahan kita akan langsung lenyap begitu saja. Setiap hari kita masih harus berurusan dengan

beragam tantangan hidup sehari-hari karena kita masih hidup di tengah dunia yang rusak oleh dosa. Namun, sekarang ada yang berbeda: kita dapat menghadapi semua tantangan itu bersama Allah! Dia telah berjanji untuk senantiasa menyertai setiap orang yang percaya kepada-Nya. Anda dapat datang kepada-Nya

dan meminta pertolongan-Nya, kapan saja, di mana saja. Dia akan berjalan bersama Anda dalam perjalanan hidup Anda—menyemangati, menguatkan, mengingatkan, dan menolong Anda untuk menjadi pribadi yang Dia kehendaki. Anda kini dapat bersandar kepada Pribadi yang menciptakan dunia dan yang memegang kendali penuh atas segala sesuatu.

Hadiah dari Allah ini akan memberi Anda pengharapan. Hidup Anda memiliki tujuan dan penuh arti. Anda mengerti mengapa dan untuk apa Anda hidup. Anda juga memiliki jaminan pasti dari Allah sendiri bahwa Anda akan memiliki hidup abadi bersama-Nya setelah Anda meninggal dunia.

Ha dia h ya n g M en g u ba h k a n Hidu p

16


MENGAMBIL LANGKAH PERTAMA

17

KISAH TENTANG PENGHARAPAN

>


Siapkah Anda mengikuti Yesus? Jika ya, ambillah waktu untuk menyatakan kepada Allah secara pribadi bahwa Anda ingin menerima hadiah pengampunan-Nya yang Dia berikan melalui Anak-Nya, Yesus. Mungkin Anda perlu mencari tempat yang tenang agar dapat berbicara kepada Allah dengan leluasa. Katakanlah kepada-Nya bahwa Anda percaya Yesus Kristus telah mati di atas kayu salib untuk Anda dan telah bangkit kembali, dan Anda siap mengikuti-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Allah selalu mendengarkan, jadi Anda dapat berbicara kepada-Nya seolah-olah Dia berada di hadapan Anda. Jika memungkinkan, carilah seorang teman Kristen untuk berdoa bersama Anda dan menjadi saksi dari keputusan Anda. Anda dapat mengikuti panduan doa di bawah ini untuk menyatakan keputusan yang Anda ambil di hadapan Allah. Anda juga bisa memakai kata-kata sendiri untuk menyampaikan poin-poin yang sama. Yang terpenting adalah sikap hati yang jujur dan tulus saat Anda datang kepada Allah, karena hanya itu yang akan dinilai oleh-Nya. Berdoalah demikian: Ya Allah, aku mengakui telah berdosa kepada-Mu. Aku percaya bahwa Yesus adalah Anak-Mu. Dia telah mati di kayu salib untuk membayar hukuman atas dosa-dosaku, dan Dia bangkit dari kematian untuk membuktikannya. Saat ini aku menerima hadiah pengampunan dan hidup yang kekal yang telah Engkau sediakan melalui Yesus Kristus. Aku mau percaya dan mengikut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidupku.

M en g a mbil La n g k a h Per ta ma

18


LANGKAH SELANJUTNYA >

19

KISAH TENTANG PENGHARAPAN


Setelah berdoa demikian, langkah selanjutnya adalah mulai menjalani hidup baru Anda bersama Allah, bertumbuh dalam hubungan yang makin dekat dengan-Nya. Beberapa saran di bawah ini akan menolong Anda. Tidak apa-apa jika Anda masih perlu waktu untuk menimbang-nimbang apakah Anda mau percaya kepada Yesus. Kami mendorong Anda untuk mencari tahu lebih banyak kebenaran tentang Allah dan Yesus, sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang benar-benar mewakili isi hati Anda. Beberapa saran di bawah ini juga dapat menolong Anda menemukan lebih banyak kebenaran tentang Allah.

Mulailah berdoa. Sebagai anak Allah, Anda dapat berbicara kepada-Nya kapan saja. Dia selalu mendengarkan, dan Dia suka berbicara dengan Anda. Anda dapat menyatakan kepada-Nya segala masalah, ketakutan, dan kebutuhan Anda. Anda juga dapat menceritakan kekhawatiran dan kegembiraan Anda. Ambillah waktu berbicara kepada Allah setiap hari, dan Anda akan semakin dekat dengan-Nya. Mulailah membaca Alkitab. Alkitab adalah pesan Allah kepada umat manusia. Di dalamnya terdapat semua hal yang Allah ingin kita ketahui, termasuk rencana keselamatan-Nya dan bagaimana Dia ingin kita menjalani hidup sebagai anak-anak-Nya yang telah diampuni. Untuk membaca dan memahami firman Allah dengan benar, mintalah bantuan dari seorang teman Kristen atau gereja yang Anda datangi. Mulailah beribadah di gereja. Menjadi seorang Kristen berarti Anda bergabung dalam komunitas orang percaya yang mempunyai iman dan pengharapan yang sama di dalam Yesus Kristus. Dalam komunitas itu, setiap orang percaya dapat menguatkan satu sama lain sembari terus hidup menghormati Allah dan belajar lebih banyak tentang Dia. Setiap kita adalah pendosa yang sudah diampuni Allah, dan kini bersama-sama hidup sebagai para pengikut Yesus. Jika memungkinkan, jadilah bagian tetap dari salah satu gereja dan bertumbuhlah bersama saudara-saudara seiman di sana. Mintalah seorang teman Kristen untuk mengantar Anda ke sana. La n g k a h Sela n ju tn ya

20


Ingin lebih mengenal Tuhan? Bacalah firman-Nya dengan bantuan renungan Santapan Rohani. Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.

CETAK

E-MAIL

APLIKASI

Menerima edisi cetak secara triwulan.

Menerima e-mail secara harian.

Our Daily Bread/Santapan Rohani di Android & iOS.

HUBUNGI KAMI:

021 2902 8950 0815 8611 1002 0878 7878 9978 Santapan.Rohani indonesia@odb.org

santapanrohani.org

Materi kami tidak dikenakan biaya. Pelayanan kami didukung oleh persembahan kasih dari para pembaca kami.



Dapatkan informasi lebih lanjut tentang materi-materi kami dengan menghubungi kantor yang terdekat atau kunjungi ourdailybread.org/locations untuk daftar lengkap kantor kami. Indonesia: ODB Indonesia, PO Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia Singapura: Our Daily Bread Ministries Asia Ltd, 5 Pereira Road #07-01 Asiawide Industrial Building, Singapore 368025 USA: Our Daily Bread Ministries, PO Box 2222, Grand Rapids, MI 49501-2222, USA Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

santapanrohani.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.