Pilihlah Hidup
Apakah hal terpenting yang akan Anda lakukan
jika hari ini adalah hari terakhir dari hidup Anda?
Apakah hal terpenting yang akan Anda lakukan
jika hari ini adalah hari terakhir dari hidup Anda?
Blaise Pascal, ahli matematika dan filsuf abad ke-17, berkata bahwa ada satu ruang di setiap hati manusia yang hanya dapat diisi oleh Allah. Berabad-abad sebelum Pascal, seseorang bernama Agustinus melakukan pencarian untuk mengisi kekosongan yang ada dalam hidupnya. Setelah menemukan apa yang telah terhilang itu, Agustinus menulis sebuah doa yang mengungkapkan isi hatinya kepada Allah, “Engkau telah menciptakan kami bagi diri-Mu sendiri dan hati kami senantiasa gelisah sebelum kami mendapatkan ketenangan di dalam-Mu” (Confessions).
Kedua filsuf itu telah menyatakan apa yang kita rasakan dalam perenungan kita. Dalam lubuk hati kita, ada keinginan yang begitu menggelisahkan untuk mengenal siapakah Pencipta kita. Kita ingin menemukan apa tujuan Dia menciptakan kita di jagat raya-Nya. Kita rindu untuk menemukan kedamaian di dunia yang telah terkoyak oleh perselisihan antarkeluarga, peperangan antarbangsa, militansi kelompok-kelompok keagamaan, ketidakpastian di bidang ekonomi, dan kecanduan-kecanduan yang merusak diri sendiri.
Ada saatnya, kita mungkin berusaha menekan kerinduan itu. Kita mungkin berusaha mengisi kekosongan di hati kita dengan menyibukkan diri, aktif di masyarakat, mengejar karir, menjalin hubungan asmara, atau berusaha memenuhi kerinduan itu dengan narkoba dan minuman keras. Meskipun kita mencoba segala cara untuk menekan atau menyangkal kerinduan yang ada dalam diri kita, kerinduan itu akan selalu muncul.
Renungan-renungan dari buku renungan Santapan Rohani akan menolong untuk mengarahkan Anda kepada satu-satunya jawaban kekal yang memuaskan dan yang menjadi kerinduan hati Anda. Jika Anda menikmati renungan-renungan ini dan ingin menerima kiriman buku renungan Santapan Rohani secara rutin, silakan mengisi formulir permohonan yang tersedia dan mengirimkannya kembali kepada kami. Anda dapat menerima materimateri yang kami terbitkan tanpa dikenai biaya apa pun.
© 2023 Our Daily Bread Ministries. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Kutipan ayat diambil dari teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia, LAI ©1974.
Indonesian “Choose Life”
MAZMUR 147 : 1 - 9
Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati . . . Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. [ MAZMUR 147:3-4 ]
Berapakah jumlah bintang di langit? Para ahli astronomi pun tidak tahu. Mereka hanya meyakinkan kita bahwa jagat raya ini memiliki begitu banyak bintang sehingga tidak terhitung lagi. Pastinya milyaran—bahkan mungkin trilyunan!
Jumlah sebesar itu sangat sulit kita pahami. Bahkan hitungan sejuta pun sudah menakjubkan kita. Jika Anda menghitung lembaran uang Rp. 1.000 sebanyak 1 juta lembar dengan kecepatan 60 lembar per menit, selama 8 jam sehari, dan 5 hari dalam seminggu, Anda perlu waktu hampir 7 minggu untuk menyelesaikan penghitungan itu. Dengan kecepatan yang sama, dibutuhkan lebih dari 133 tahun untuk dapat menghitung 1 milyar lembar uang Rp. 1.000.
Kitab Suci menyatakan bahwa Allah, Sang pencipta matahari dan bulan, “menjadikan juga bintang-bintang” (KEJ. 1:16). Dikatakan juga bahwa Dia “menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya. Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat” (YES. 40:26).
Oleh karena itu, ketika kita bertanya-tanya apakah Allah sanggup menolong kita memikul segala beban yang memberatkan hidup ini, ingatlah bahwa Dia berkuasa atas segala bintang. Allah, yang sanggup mengendalikan seluruh jagat raya, tentu juga dapat mengatasi segala situasi yang kita hadapi.
Jika langit cerah pada malam ini, pandanglah ke atas dan bersyukurlah. Karena Allah yang memanggil setiap bintang dengan namanya, juga mengenal, mengasihi dan memelihara Anda. VERNON GROUNDS
Aku memuji hikmat yang menempatkan— Sang surya di sepanjang siang; Bulan bersinar sesuai perintah-Nya, Dan semua bintang pun taat pada-Nya. WATTS
Pribadi yang menopang alam semesta ini takkan pernah mengecewakan Anda.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
[
YOHANES 3:16 ]
Semasa Perang Dunia II, sudah menjadi tradisi di Amerika Serikat bagi keluarga yang memiliki seorang putra yang sedang bertugas di ketentaraan untuk menaruh sebuah bintang di depan jendela rumah mereka. Bintang berwarna emas menandakan bahwa putra tersebut telah meninggal dalam mengemban tugas negara.
Sir Harry Lauder menceritakan sebuah kisah yang menyentuh tentang tradisi ini. Suatu malam seorang pria sedang berjalan di kota New York dengan putranya yang berusia 5 tahun. Anak laki-laki itu tertarik dengan jendelajendela berwarna terang dari rumah-rumah yang mereka lewati dan ingin tahu mengapa beberapa rumah memiliki sebuah bintang di jendela rumah mereka. Ayahnya menjelaskan bahwa keluarga-keluarga itu memiliki seorang putra yang sedang pergi berperang. Anak itu lalu bertepuk tangan ketika melihat bintang di jendela dan kemudian berteriak, “Lihat Ayah, ada satu keluarga lagi yang memberikan anaknya untuk negara.”
Akhirnya mereka sampai ke sebuah area kosong di antara barisan rumah. Dari area itu tampak sebuah bintang bercahaya terang di langit. Anak lelaki tersebut menahan napasnya, “Oh, Ayah,” pekiknya, “Lihatlah bintang di jendela surga! Allah pasti telah memberikan anak-Nya juga.”
Ya, tentu saja! Ada sebuah bintang yang di jendela Allah. Sadarkah Anda akan apa yang telah dilakukan dan dikorbankanNya bagi Anda? Karena kasih-Nya kepada kita, Dia memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus (EF. 2:4). Apakah Anda sudah berterima kasih kepada-Nya? M. R. DEHAAN
Karena Allah cinta, diberikan Anak-Nya. Mati di Golgota, membebaskan saya.
Ia akan datang pula, alangkah mulia Kasih-Nya pada saya.
TOWNSEND (BUKU LAGU PERKANTAS, NO. 17)
Banyak orang menyerahkan nyawanya bagi negara, tetapi Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia.
Apakah Anda menerima manfaat
dari bacaan ini? Berikan tanggapan
dan usul Anda di sini.
KOMENTAR
Jika Anda ingin menerima
Seri Pengharapan Hidup terbaru secara rutin
atau ingin membagikan materi ini kepada orang lain, silakan:
Daftar di sini
Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. [ 2 KORINTUS 5:7 ]
HARI
Kita sering berharap dapat melihat apa yang akan terjadi dalam hidup kita di masa mendatang. Dengan demikian, kita dapat menyiapkan diri, mengendalikannya, atau bahkan menghindarinya. Seorang bijak berkata, “Meski kita tak dapat melihat masa depan, tetapi Allah dapat.” Betapa jauh lebih baik dan lebih meyakinkannya hal itu!
Suatu hari, saya dan Emily, cucu saya yang berumur 10 tahun, merebus telur untuk sarapan. Ketika kami melihat ke dalam air yang mendidih dengan penuh keingintahuan akan waktu yang dibutuhkan untuk mematangkan telur itu, Emily berkata, “Sayang sekali kita tak dapat membuka telur-telur itu dan melihat proses pematangan itu terjadi.” Saya setuju dengan perkataannya. Namun tindakan itu akan merusak telur-telur yang belum matang tersebut, jadi kami hanya bisa menduga-duga, tanpa ada jaminan akan bagaimana hasilnya.
Kami mulai berbicara tentang hal-hal lain yang tidak dapat kami ketahui meski kami menginginkannya—misalnya hari esok. Sayang sekali kita tidak bisa membuka paksa misteri hari esok untuk melihat apakah hari itu akan berjalan seperti yang kita kehendaki. Namun mencampuri hari esok sebelum waktunya—seperti membuka telur belum matang yang sedang dimasak—akan merusak baik hari ini maupun hari esok.
Karena Yesus telah berjanji untuk memelihara kita setiap hari—dan tentu ini termasuk hari esok—kita dapat berjalan dengan iman hari demi hari (MAT. 6:33-34).
Saya dan Emily memutuskan untuk menyerahkan hari esok dengan penuh keyakinan ke dalam tangan Allah. Bagaimana dengan Anda?
JOANIE YODERTak kutahu apa yang menantiku, Termasuk yang disediakan masa depanku, Tetapi kutahu Tuhanku setia
Karena Dia telah sering membuktikannya. NN.
Anda hanya mencari-cari masalah ketika Anda mereka-reka tentang hari esok.
Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.
[ 2 TIMOTIUS 1:12 ]
Apakah Anda dapat membedakan antara aglet dengan tang? Jika Anda menginjak duff, tahukah Anda?
Anda tidak perlu tahu tentang istilah-istilah itu untuk mencapai keberhasilan. Bukanlah masalah jika Anda tidak tahu bahwa aglet adalah “plastik pembungkus ujung tali sepatu”, atau tang adalah “gagang pada suatu perkakas,” dan duff adalah “bahan organik yang terdapat pada permukaan tanah di hutan”. Anda dapat mencari keterangan tentang halhal tersebut kapan saja.
Kita boleh merasa lega karena kita tidak perlu tahu tentang segala hal untuk dapat menjalani hidup di dunia ini. Kita sering dapat bergantung pada pengetahuan orang lain. Sebagai contoh, saya tidak tahu caranya memperbaiki rem mobil saya yang rusak. Namun selama ada orang lain yang tahu dan dapat melakukannya, saya pun tenang.
Namun, ada satu pengetahuan yang harus kita pertanggung-jawabkan secara pribadi jika kita ingin masuk ke dalam surga. Yang saya maksud adalah pengenalan akan Kristus secara pribadi. Mempelajari tentang Dia dan menjalin hubungan pribadi dengan-Nya adalah satu-satunya cara untuk menjalani hidup yang bijaksana dan siap untuk bertemu dengan Allah. Inilah yang dipikirkan Paulus saat berkata, “Aku tahu kepada siapa aku percaya” (2TIM. 2:12).
Apakah Anda mengenal Pribadi yang telah mati untuk Anda dan dapat mengampuni segala dosa Anda? Jika Anda belum mengenal-Nya, pengetahuan apa pun yang Anda miliki tidak akan berarti banyak.
Hidup kekal adalah mengenal Allah—
DAVE BRANONMelalui Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal; Pengenalan itulah pencarian teragung dalam hidup—
Tanpa pengenalan itu, hidup belumlah dimulai. D. DEHAAN
Pengenalan akan Kristus merupakan pengetahuan yang terbesar dari segalanya.
o 1 KORINTUS 15 : 1 - 8
Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci. [ 1 KORINTUS 15:4 ]
Beberapa saat setelah terjadinya Revolusi Perancis, ada seseorang yang berusaha mendirikan suatu agama baru yang ia yakini lebih hebat dari kekristenan. Namun, ia kecewa karena usahanya gagal. Ia menyatakan keputusasaannya kepada seorang pendeta dan menanyakan apa yang dapat ia perbuat.
Pendeta itu mengatakan bahwa tidaklah mudah merintis suatu agama baru, bahkan sangat sukar sehingga ia tidak dapat memberi saran apa pun. Setelah merenung sejenak, pendeta itu berkata, “Ada satu hal yang mungkin dapat Anda pertimbangkan. Mengapa Anda tidak memberi diri untuk disalibkan saja dan bangkit kembali pada hari ketiga?”
Dasar yang kokoh dari iman Kristen adalah kubur yang kosong. Perjanjian Baru menyatakan bahwa kematian Yesus membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Namun, bagaimana seseorang dapat yakin bahwa penyaliban Kristus telah diterima oleh Allah? Yang kita pikirkan tentang kematian Yesus tidak begitu penting; yang terpenting adalah apa yang Allah pikirkan mengenai hal itu.
Penerimaan Allah atas pengorbanan Kristus dibuktikan dengan adanya kebangkitan. Kebangkitan merupakan tanda terima dari Allah yang menyatakan bahwa Dia telah dipuaskan sepenuhnya. Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak berarti apa-apa bagi dunia. Namun, fakta bahwa Kristus mati dan bangkit dari kubur “adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya” (RM. 1:16).
HADDON ROBINSONBanyak orang mengatakan bahwa kekristenan
adalah suatu hubungan dengan Allah, dan bukan agama. Apakah Anda telah memiliki hubungan itu?
Karena kubur Yesus telah kosong, kita dapat hidup dengan penuh pengharapan.
o 1 TESALONIKA 5 : 1 - 11
Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. [ 1 TESALONIKA 5:6 ]
Bagaimana reaksi Anda jika tadi pagi Anda diberi tahu bahwa hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia?
Bagaimana Anda akan menggunakan sisa waktu yang ada? Siapa saja yang akan Anda jumpai segera? Apakah sikap hidup Anda akan berubah secara drastis?
Seseorang mengatakan dengan bijaksana, “Anda harus memperlakukan setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda, karena pasti salah satu hari itu benar-benar menjadi hari terakhir Anda.”
Hal ini tidak bisa kita hindari. Entah melalui kecelakaan, penyakit, usia lanjut, atau kedatangan kembali Tuhan kita, salah satu hari yang kita jalani pasti akan menjadi hari terakhir kita. Itulah sebabnya kita harus berhati-hati dengan apa yang kita lakukan dan katakan.
Kita harus mulai mengerjakan kembali hal-hal yang dulunya kita abaikan, dengan jalan menunjukkan kasih dan ucapan syukur kita kepada sesama, berusaha berdamai dengan teman yang pernah bermusuhan dengan kita, atau dengan membagikan Injil kepada orang-orang di sekitar kita. Mungkin saat ini Anda pun masih menunda waktu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Anda menantikan suatu waktu yang lebih pas dan nyaman, tetapi waktu seperti itu mungkin tidak akan pernah datang.
Karena hari terakhir Anda di dunia ini begitu tak terduga, perhatikan perkataan Paulus dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2KOR. 6:2). Apakah Anda hidup setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda?
VERNON GROUNDS
Untuk Direnungkan
Apakah 5 hal terpenting yang akan Anda lakukan seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia?
Apakah Anda akan mencari Allah?
Adakah hal yang akan Anda ubah seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda?
Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang Yesus?
Kisah tentang Pengharapan adalah buklet yang dapat menolong Anda semakin mengenal Yesus dan karya-Nya bagi Anda.
Pindai QR Code ini untuk membacanya secara daring, atau hubungi kami untuk mendapatkan edisi cetaknya.
Kunjungi https://santapanrohani.org/sph untuk melihat bacaan-bacaan yang akan membantu Anda menemukan pertolongan terbaik yang ditawarkan Allah melalui
firman-Nya atas beragam pergumulan dan pertanyaan hidup.
Untuk lebih banyak materi cetak dan digital, kunjungi santapanrohani.org
Bacalah firman-Nya
dengan bantuan renungan
Bacalah firman-Nya
dengan bantuan renungan
Santapan Rohani
Santapan Rohani
Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.
Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.
Menerima edisi cetak secara triwulan.
Menerima edisi cetak secara triwulan.
Menerima e-mail secara harian.
Menerima e-mail secara harian.
HUBUNGI KAMI:
Our Daily Bread/ Santapan Rohani di Android & iOS.
Our Daily Bread/ Santapan Rohani di Android & iOS.
+62 21 2902 8950
HUBUNGI KAMI:
+62 815 8611 1002
+62 21 2902 8950
+62 878 7878 9978
+62 815 8611 1002
Santapan.Rohani
+62 878 7878 9978
indonesia@odb.org
santapanrohani.org
Santapan.Rohani
indonesia@odb.org
santapanrohani.org
Materi kami tidak dikenakan biaya.
Materi kami tidak dikenakan biaya.
ourdailybread.org/locations/
Pelayanan kami didukung lewat persembahan kasih dari para pembaca kami.
ourdailybread.org/locations/ santapanrohani.org
Pelayanan kami didukung oleh persembahan kasih dari para pembaca kami.
Materi kami tidak dikenakan biaya.
Pelayanan kami didukung oleh
persembahan kasih dari para pembaca kami.