ALFORM EFFECT Perubahan Paradigma untuk Efektivitas Pelaksanaan Proyek Gedung
Buku Karya Umum Proyek The AYOMA Apartment PT. PP (Persero) Tbk. Divisi Gedung 1
ALLFORM EFFECT
Perubahan Paradigma untuk Efektivitas Pelaksanaan Proyek Gedung
Oleh : Tim Proyek The AYOMA Apartment Copyright Š 2018 Desain buku: Pandu Hutagalung Diterbitkan pertama kali oleh: Tim Proyek AYOMA Apartment Cetakan pertama: Agustus 2018 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa seizin penulis. +125 hlm. ; 25cm Kepustakaan: 3 hlm
Daftar Isi Kata Pengantar BAB 1 - RASAKAN, PAHAMI DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
9
Perkembangan teknologi konstruksi di Indonesia
10
Bekisting sebagai salah satu aspek terpenting dari kesuksesan konstruksi struktural
12
Revolusi penggunaan bekisting di lingkungan PT PP
14
Problematika dalam pelaksanaan bekisting dan tantangan di ASEAN
16
BAB 2 - PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
20
Perencanaan meminimalisasi penyesalan
22
Mengenal lebih jauh teknologi bekisting aluminium
24
Proses fabrikasi bekisting aluminium
34
Kajian dan survey yang dilakukan
36
Perencanaan shell drawing bekisting aluminium hingga on site
52
Safety itu di awal, bukan saat melihat bahaya
56
BAB 3 - KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
61
Keuntungan menggunakan sistem bekisting aluminium
62
Perbandingan bekisting aluminium dan sistem konvensional
70
a. b.
a. b.
a. b. c.
Panel standar Mockup
Kunjungan Malaysia Kunjungan Korea Selatan
Kecepatan Kualitas Green Concept
BAB 4 - PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
75
Proyek AYOMA sebagai pilot project penggunaan bekisting aluminium
76
Penggunaan bekisting aluminium ditolak oleh konsultan perencana
80
Kesiapan lapangan dan pihak lain sangat menentukan
85
Metode pelaksanaan pekerjaan bekisting aluminium
87
Cycle Time pelaksanaan kerja bekisting aluminium
92
BAB 5 - MASIHKAN KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
97
Self Evaluating
98
a. b. c. d. e. f.
Pembongkaran Bekisting Minyak Bekisting Pin yang Hilang Repair Akibat Sistem Tidak bisa pemesanan mendadak Safety Perimeter
Development Planning
104
Knowledge Sharing
107
BAB 6 - PESAN UNTUK INSAN PP BID
117
Tim Penyusun
122
a. b. c.
Cavity Cover Column (Penutup Celah Kolom) Diagonal Bracing Step Nosing & Plint Keramik (Sqirting)
Kata Pengantar
B
uku ini lahir dari keinginan kami untuk berkarya dalam menerapkan pelaksanaan konstruksi yang baik untuk mendukung strategi perusahaan yang berkembang menuju penerapan bisnis ekselen di PT. PP (Persero) Tbk. Hal-hal yang merupakan tantangan perusahaan dalam beberapa tahun kedepan harus dianalisis dan dipahami agar PP bisa menempatkan diri dalam mengambil peran pada proses pembangunan di Indonesia. Perusahaan tidak akan mungkin bisa bertahan ketika target yang ingin dicapai tidak disertai oleh perkembangan teknologi yang diterapkan pada setiap lini bisnisnya. Tidak bisa kita pungkiri, perkembangan teknologi akan terus berlanjut mengingat era digital saat ini sedang berjalan semakin lama semakin mempengaruhi banyak bagian. Segmentasi bisnis yang telah dilakukan saat ini harus menjalankan perannya masing-masing dalam rangka menghadapi suatu fenomena yang bernama disruption. Maka dari itu, sense of crisis dari setiap insan yang berkontribusi di dalamnya harus dihidupkan agar bisa memahami masalah dan menangkap sinyal yang terjadi di lingkungan. Alform Effect menjelaskan tentang beberapa hal yang pada akhirnya merubah mindset atau pola pikir pada penerapan di salah satu proyek di PP. Buku ini menjelaskan perjalanan proyek The AYOMA Apartment mulai dari ide perencanaan sampai penerapan di lapangan. Walaupun pada awalnya ada beberapa hal yang membuat kami sedikit ragu untuk melaksanakan sistem ini karena merupakan sesuatu yang baru dan bernilai investasi tinggi. Ada sedikit keresahan dan keragu-raguan akan kegagalan yang bisa terjadi pada saat itu. Namun dengan usaha yang keras serta keterlibatan Tuhan di dalam prosesnya, dapat membantu kami mewujudkan semuanya. Rasa syukur tidak pernah terhenti kami curahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Ialah sistem alform berjalan dengan baik. Tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Tim Divisi Gedung 1 Wilayah Barat atas dukungannya dalam penyelesaian buku ini. Semua dibahas dalam rangka membantu percepatan pembelajaran perusahaan agar knowledge management yang diprogramkan di PP bisa berjalan secara efektif. Bekisting aluminium merupakan teknologi baru yang belum lama diterapkan di Indonesia. Sebenarnya, jenis bekisting ini sangat mempengaruhi paradigma dari pelaku konstruksi mulai dari hulu sampai dengan hilir sehingga berpotensi menjadi bisnis yang menggairahkan. Hal ini disebabkan karena keterkaitan semua pihak dalam rangka keberhasilan dari proses konstruksi suatu proyek. Serpong, 2018 Budi Hartoyo Project Manager
• ALFORM EFFECT
1
BACKGROUND
BAB 1
”Mungkin kita terlahir sebagai bangsa yang ‘nyantai’, tidak pernah bergegas dan terburu buru” -Anonim
1
“
Kita masuk ke dalam sebuah lingkungan baru yang berubah dengan cepat. Kita tak cukup hanya mendatangkan teknologi baru, tetapi juga perlu mempersiapkan SDM dan kemampuan pembiayaannya. Ini adalah sebuah kesempatan besar yang tak pernah datang sebelumnya
-Tumiyana, CEO PT PP 2016-2018
�
BAB 1
Rasakan, pahami, dan khawatirkan masa depan Memunculkan sense of crisis terkait perkembangan teknologi konstruksi saat ini
Perkembangan teknologi konstruksi di Indonesia Seiring dengan perubahan zaman tentu kita sudah ketahui bersama bahwa teknologi semakin berkembang di era digital ini. Perkembangan teknologi ini bisa menjadi suatu keuntungan atau sebaliknya bisa menjadi boomerang karena ketidaksiapan sumber daya. Adanya beberapa ancaman mengenai karya konstruksi dapat membuat beberapa pelaku konstruksi perlu beradaptasi. Kita mungkin pernah mendengar istilah “Disruption� yang menjelaskan tentang fenomena perubahan secara radikal dan mungkin dapat membuat perbedaan atau pertentangan. Hal ini banyak dibahas dalam buku yang ditulis oleh Rhenald Kasali berjudul Tomorrow Is Today yang memaparkan tentang self disruption yang dilakukan oleh PP. Timbulnya fenomena ini di kalangan masyarakat menyebabkan beberapa sektor konstruksi di Indonesia harusnya menyadari tentang adanya ancaman dari akibat disruption ini. Beberapa perusahaan konstruksi lebih memilih untuk mengikuti arus perkembangan zaman walaupun kadang memicu frustasi. Namun yang memilih untuk merespon baik akan melakukan inovasi dan melakukan self disruption di dalam lingkungan kerjanya. Hal ini yang mendasari munculnya beberapa teknologi baru yang dikembangkan oleh perusahaan untuk bisa bertahan menghadapi tantangan yang ada.
• ALFORM EFFECT
5
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
BAB 1
Teknologi juga tentunya berperan penting dalam melakukan penyederhaan proses bisnis yang terjadi di dalam suatu perusahaan.
Ilustrasi foto, Progress Salah satu proyek PT. PP Persero
Beberapa contoh perkembangan teknologi konstruksi di Indonesia ditandai dengan keinginan untuk melakukan revolusi sistem konstruksi dari konvensional menjadi konsep digital printing. Saat ini sedang dikembangkan teknologi 3D printing untuk bangunan yang diinisiasi oleh PT PP (Persero) Tbk. bekerja sama dengan perusahaan asing. Teknologi lain di bidang infrastruktur juga semakin berkembang baik itu di pekerjaan jembatan, fly over, dermaga, dan lain sebagainya. Teknologi juga tentunya berperan penting dalam melakukan penyederhaan proses bisnis yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Ketika perkembangan teknologi ini disambut dengan baik oleh pelaku konstruksi, mereka bisa saja mendapatkan peluang untuk bertahan di era disruptive ini. Namun apabila pada akhirnya cara pandang untuk melihat efisiensi dari mutu, biaya, dan waktu serta K3L masih terjebak pada pola konvensional, maka tidak ada yang bisa diharapkan kecuali kehancuran. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi akan selalu terus berubah dari waktu ke waktu.
6
ALFORM EFFECT •
BAB 1
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
Bekisting sebagai salah satu aspek terpenting dari kesuksesan konstruksi struktural
Dalam pelaksanaan proyek untuk pekerjaan struktur khususnya pada pembangunan Gedung terdapat 3 (tiga) item pareto atau item yang paling berpengaruh dalam keberlangsungannya. Item tersebut adalah pekerjaan pengecoran, pembesian, dan pekerjaan bekisting. Seiring berkembangnya waktu, ketiga item ini mampu diselesaikan permasalahannya menggunakan teknologi pracetak (precast). Saat ini sudah banyak pelaku konstruksi yang menggunakan precast sebagai solusi penyelesaian masalah di lapangan. Mulai dari precast pada daerah pondasi sampai daerah fasad dan tangga. Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan teknologi menggunakan precast untuk mengakomodasi ketiga item utama ini masih terkendala dengan beberapa hal. Mulai dari proses delivery, proses lifting, dan juga erection serta size dan fleksibilitas pekerjaan yang sangat dinamis di lapangan. Maka dari itu sistem ini masih perlu dianalisa kembali agar mampu mengedepankan konsep perkembangan teknologi konstruksi yang sudah dibahas sebelumnya, dimana teknologi dapat menyederhanakan suatu proses. Teknologi harusnya mampu memangkas beberapa proses yang tidak perlu dan bisa diatasi dengan kemampuan teknologi itu sendiri. Pada akhirnya banyak yang lebih memilih untuk kembali ke cara konvensional. Di samping teknologi yang belum siap, SDM yang diandalkan juga masih kurang. Waktu untuk melakukan penyesuaian lebih lama dibandingkan dengan efisiensi waktu menggunakan cara lama. Dari hal ini bisa kita simpulkan bahwa cara lama memaksimalkan ketiga item pareto ini memberikan kita tantangan untuk menganalisa teknologi yang bisa digunakan untuk memangkas beberapa proses yang bisa diefisiensikan. Pekerjaan Beton (pengecoran) dan Besi (pembesian) adalah item yang perkembangannya tidak terlalu signifikan. Beton hanya berkembang dalam hal kekuatan dan durabilitasnya atau metode pengecoran dengan alat bantu lainnya seperti placing boom. Sedangkan untuk item Besi hanya mampu berkembang sampai penggunaan alat bantu bendrat dan prefabrication
• ALFORM EFFECT
7
Ilustrasi foto, Bekisting Konvensional
reinforcement (penulangan yang diprefabrikasi). Di sini terlihat bahwa ada suatu proses besar yaitu item Bekisting yang harus kita tinjau karena selama ini dengan menggunakan sistem konvensional ada banyak hal yang seharusnya bisa dimaksimalkan pada proses ini. Selama ini, bekisting merupakan item yang paling banyak menggunakan resource (sumber daya). Contohnya pada penggunaan alat bantu seperti tower crane, penggunaan material yang boros, serta penggunaan tenaga kerja yang paling banyak di antara item yang lainnya. Belum lagi apabila dengan menggunakan sistem konvensional, ada banyak sekali rework atau pekerjaan perbaikan yang kita lakukan apabila hasilnya tidak memuaskan walaupun beton dan besi sudah sangat baik.
8
...terlihat bahwa ada suatu proses besar yaitu item Bekisting yang harus kita tinjau, karena selama ini dengan menggunakan sistem konvensional ada banyak hal yang seharusnya bisa dimaksimalkan pada proses ini. ALFORM EFFECT •
BAB 1
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
Revolusi penggunaan bekisting di lingkungan PT PP
Dalam perkembangannya, PT PP (Persero) Tbk. sudah mencoba menggunakan beberapa sistem bekisting yang berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan zaman. Melihat bahwa bekisting merupakan salah satu aspek yang penting dalam pekerjaan konstruksi, PT PP (Persero) Tbk. selalu siap untuk mengikuti perkembangan zaman. Mulai dari penggunaan material alam yang sampai saat ini sudah sangat sulit untuk didapatkan lagi, sampai penggunaan sistem bekisting yang efektif dan efisien dengan material yang ramah lingkungan. Material kayu sebenarnya sudah direduksi dengan penggantian bambu menggunakan mainframe (scaffolding) yang akhir-akhir ini berkembang menjadi perancah PCH (Pert Construction Hire) dimana metode ini memiliki keunggulan dari fleksibilitas dan mobilitas. Setelah itu berkembang penggunaan bekisting yang berubah dari kayu lapis menjadi baja. Ada juga yang dikembangkan di lingkungan PT PP (Persero) Tbk. dengan sistem Aluma (menggunakan aluminium) yang dikenal dengan sistem timber dan juga sistem hory beam. Akan tetapi, penggunaannya masih terbatas karena memiliki berat jenis yang tinggi sehingga menimbulkan masalah kesulitan pelaksanaan dalam aplikasinya.
• ALFORM EFFECT
9
sumber foto : google.com
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
BAB 1
Penggunaan bekisting aluminium secara luas merupakan langkah besar bagi industri konstruksi, namun tidak meningkatkan efisiensi hanya untuk industri saja tetapi juga menghemat bahan, uang, tenaga kerja dan waktu sumber daya manusia.
Pada tahun 2016 beberapa brand bekisting baru mulai bermunculan. Salah satunya penggunaan bekisting aluminium (Aluminium Formwork, alform). Penggunaan bekisting aluminium secara luas merupakan langkah besar bagi industri konstruksi, namun tidak meningkatkan efisiensi hanya untuk industri saja tetapi juga menghemat bahan, uang, tenaga kerja dan waktu sumber daya manusia. Dengan kualitas yang baik dari lokasi konstruksi, bekisting Aluminium akan semakin banyak digunakan dalam membangun di masa depan. Selain itu, menurut Divisi Stratec dari PT PP (Persero) Tbk. yang mengurusi bidang R&D (Research & Development) di perusahaan ini, ada beberapa jenis bekisting yang sedang diteliti dan akan dikembangkan saat ini. Bekisting yang dimaksud adalah bekisting Geoplasma atau bekisting dengan bahan material utama dari plastik yang mampu mereduksi penggunaan alat bantu dan tenaga kerja. Namun dibuku ini akan lebih dibahas mengenai bekisting aluminium yang sedang berkembang di Indonesia saat ini.
10
ALFORM EFFECT •
BAB 1
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
Problematika dalam pelaksanaan bekisting dan tantangan di ASEAN Dalam dunia konstruksi Gedung tinggi, hal yang paling fundamental adalah pelaksanaan pekerjaan bekisting yang selama ini memiliki permasalahanpermasalahan dan mengakibatkan adanya waktu yang terbuang. Padahal untuk pekerjaan struktur Gedung Tinggi sendiri membutuhkan efisiensi waktu yang sangat menunjang keberhasilan proyek. Ada hal yang menarik dibahas pada CEO Talk PT PP (Persero) Tbk. bulan Januari 2017 dimana saat itu, Tumiyana selaku direktur utama memaparkan visi-misi perusahaan yang baru yakni “Menjadi perusahaan konstruksi dan investasi terbesar dan berkelanjutan di kawasan AsiaTenggara�. Dari visimisi ini terlihat bahwa perusahaan tidak berbicara lagi mengenai kompetisi nasional, melainkan tingkat regional dalam hal ini ASEAN.
• ALFORM EFFECT
11
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
BAB 1
Berbicara mengenai visi ini sebenarnya adalah tujuan yang ditanamkan perusahaan sebagai wujud apresiasi dari kinerja dan usaha keras yang diukur dari size-nya. Kinerja Perusahaan tidak terlepas dari kinerja laba bersih dan ekuitas. Berdasarkan proyeksi, pada tahun 2021 PP diharapkan mencapai target kenaikan laba lebih dari 500% dibanding tahun 2015. Sekali lagi, penanaman visi PP menjadi perusahaan kelas ASEAN ini dari segi size-nya. Ada banyak yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut seperti QSHE Strategic Improvement program yang mengakomodasi masalah kualitas dan K3 karena berperan sangat penting dalam kinerja perusahaan. Selain itu dilakukan integrasi supply chain management menggunakan
12
ALFORM EFFECT •
BAB 1
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
sistem Enterprise Resource Planning (ERP) agar pengendalian bisnis lebih sistematis. Teknologi lainnya juga digunakan pada lini sistem yakni Building Information Modelling (BIM) yang bisa menampilkan 5 dimensi pada penyajian kinerja proyek. Tetapi ada hal yang menurut kami terlewatkan di sini, yaitu proyeksi perkembangan perusahaan yang tidak diikuti dengan adaptasi teknologi yang diaplikasikan pada proses konstruksinya. Saat ini teknologi yang menunjang perusahaan hanya digunakan di dalam sistem proses bisnisnya. Namun teknologi yang berkembang tidak diikuti pada implementasi metode konstruksi di proyek. Seperti yang kita ketahui bahwa proyek merupakan ujung tombak dari industri konstruksi di Indonesia. Baik itu dari hulu (upstream) sampai ke hilir (downstream). Teknologi konstruksi sebenarnya bisa dikembangkan dan diterapkan juga pada metode kerja yang merupakan item pareto di proyek tersebut seperti yang sudah kita bahas sebelumnya. Hal ini bertujuan agar peningkatan size perusahaan dibarengi dengan perkembangan teknologi konstruksi di dalamnya. Perubahan teknologi tidak mungkin bisa dihindari, maka dari itu untuk mencapai kinerja perusahaan berdasarkan proyeksi yang sudah dibuat harus dibantu juga dengan perkembangan teknologi konstruksi dan kesiapan sumber daya untuk beradaptasi terhadap perubahan. Itulah yang menyebabkan hal ini sangat penting untuk dibahas agar perkembangan perusahaan juga mengikuti perubahan zaman dan tidak menjadi korban fenomena disruption. Hal inilah yang harus ditanamkan sebagai paradigma pertama agar dapat memahami masalah dan menangkap sinyal yang ada saat ini. Ini membantu kita agar perusahaan dapat beradaptasi terhadap perubahan karena sense of crisis sangat dibutuhkan untuk menganalisis keadaan saat ini yang berhubungan dengan hari esok. Karena kita harus merasakan, memahami, dan mengkhawatirkan masa depan demi kemajuan bersama.
• ALFORM EFFECT
13
RASAKAN, PAHAMI, DAN KHAWATIRKAN MASA DEPAN
BAB 1
Teknologi konstruksi sebenarnya bisa dikembangkan dan diterapkan juga pada metode kerja yang merupakan item pareto di proyek tersebut. Hal ini bertujuan agar peningkatan size perusahaan dibarengi dengan perkembangan teknologi konstruksi di dalamnya.
14
ALFORM EFFECT •
“
Gagal merencanakan sama dengan “Hal keseluruhannya adalah bahwa teknologi baru tidak semestinya menggantikan teknologi yang lama, tapi akan memperbaharuinya. Dengan ketentuan ini, akhirnya merencanakan kegagalan teknologi baru akan menggantikan teknologi yang lama�
�
-Benjamin Franklin
-Steve Jo
n a,
obs
BAB 2
Perencanaan Nomor Satu, Keselamatan yang Utama Menerapkan konsep paradigma the first must be the main one
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Perencanaan meminimalisasi penyesalan
Hal-hal mendasar yang menjadi pokok pembahasan adalah standardisasi pelaksanaan Gedung apartment yang hampir semua memiliki struktur yang typical. Dimulai dengan tahap perencanaan metode pekerjaan yang biasanya tanpa sadar dilewati dan dianggap sebagai hal yang bisa dipikirkan pada saat pelaksanaan lapangan. Hal ini membuat kecenderungan adanya permasalahan yang belum dibahas sebelumnya dan mengakibatkan terjadinya kerugian yang cukup besar. Metode alform mengakomodasi kita untuk selalu mengutamakan perencanaan di awal yang matang sebelum mendatangkan material. Selama ini mungkin kita berbohong karena apa yang dikerjakan sebenarnya tidak sesuai dengan hal-hal dasar yang diharapkan perusahaan. Apa yang menjadi syarat administratif dan perencanaan hanya menjadi bualan belaka karena kondisi lapangan sangat dinamis. Ini menyebabkan beberapa insinyur-insinyur baru di proyek hanya menjadi pion yang mau tidak mau mengikuti hasrat pemain senior di lapangan. Sehingga perencanaan pun selalu mengikuti keadaan yang sudah terjadi dan dilaksanakan di lapangan • ALFORM EFFECT
17
Ilustrasi foto, Dokumentasi proses perencanaan
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
karena masalah waktu dan pengambilan keputusan yang lama dari insinyur terkait. Namun dengan metode alform ini seakan-akan memaksa kita untuk melakukan perencanaan yang benar-benar matang di awal. Semua prinsip gambar sudah harus jelas di awal dan tidak akan ada perubahan di kemudian hari. Secara tidak langsung memang sistem ini tidak fleksibel dalam segi desain dan pada akhirnya apabila terjadi masalah maka akan memakan waktu yang cukup lama untuk memperbaikinya. Maka dari itu pentingnya perencanaan di awal menjadi paradigma kedua yang perlu disesuaikan dan disiapkan karena membutuhkan waktu dan kompetensi sumber daya manusia yang dapat bekerja secara profesional.
18
BAB 2
Metode alform mengakomodasi kita untuk selalu mengutamakan perencanaan di awal yang matang sebelum mendatangkan material. ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Mengenal lebih jauh teknologi bekisting aluminium
Alform effect menjadikan kita semakin penasaran dengan sistem bekisting ini karena pada perencanaannya, jenis bekisting ini masih baru dan perlu dikaji lebih lanjut. Minimal, kita harus tahu seperti apa tampak dari bekisting ini sehingga dapat dilaksanakan dengan baik di lapangan dan juga pada akhirnya dapat dikembangkan lebih jauh lagi kedepannya. Pada buku ini dijelaskan jenis bekisting aluminium dengan brand Kumkang Kind. Produk alform Kumkang ini berasal dari Korea Selatan yang material utamanya menggunakan aluminium dalam bentuk puzzle yang disusun membentuk suatu kesatuan struktur bekisting. Panel aluminium ini dirancang sebelumnya sesuai dengan perencanaan arsitektur agar tampak dari gedung langsung jadi dengan beton yang dibentuk menjadi satu kesatuan dari kolom, balok, tangga, penutup jendela, fasad, bagian
• ALFORM EFFECT
19
Logo Kumkang Kind
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
Ilustrasi foto, detail konstruksi bekisting aluminium
Produk alform Kumkang ini berasal dari Korea Selatan yang material utamanya menggunakan aluminium dalam bentuk puzzle yang disusun membentuk suatu kesatuan struktur bekisting.
melengkung, dan fitur dekoratif rumit lainnya. Tidak seperti sistem lain yang ada, alform Kumkang ini ringan dan cocok untuk semua jenis bangunan tanpa harus bergantung pada alat berat. Biasanya satu set peralatan bekisting dengan sistem ini akan terdiri dari beberapa ribu bagian potongan aluminium yang akan dihubungkan bersama-sama dan menghasilkan cetakan untuk beton. Setelah dibongkar juga dapat digunakan sebanyak 150-200 kali pemakaian sehingga jadwal kerja menjadi sangat ringan dan efisien. Bekisting ini memiliki beberapa panel standar yang biasanya digunakan dalam pelaksanaan konstruksi gedung. Berikut penjabaran beberapa jenis panel standar yang digunakan pada konstruksi bekisting alumunium.
20
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
A. PANEL STANDAR Panel standard ini biasanya dikhususkan untuk wall panel yang berarti panel-panel vertikal seperti dinding, kolom, atau fasad dengan lebar panel standard maksimum 60 cm dengan tinggi 2.3 m. Selain itu untuk daerah horizontal juga dibuatkan standard di bagian slab panel (meliputi pengertian pelat dan balok) serta beam bottom slab panel (bagian bawah dari balok atau bodeman) yang memiliki ketinggian maksimum 1.2 m dengan lebar panel standar maksimum 60 cm, sama dengan bagian vertikalnya.
• ALFORM EFFECT
21
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
Selain itu juga, terdapat panel-panel standar lain sebagai berikut:
Slab corner merupakan bagian pertemuan antara panel horizontal dan panel vertical dengan ukuran 15 cm.
Slab incorner & outcorner adalah bagian pertemuan antara pelat dan dinding di bagian dalam dan luar yang ukurannya variatif berdasarkan desain di setiap proyek.
Prophead adalah daerah kepala shoring dari bekisting ini dengan bantuan pipe support yang memiliki tinggi maksimum 4 meter, prophead sendiri mempunyai ukuran 15x30 cm.
22
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Middle beam dan end beam adalah sambungan antara prophead yang digunakan sebagai tumpuan pelat dengan lebar maksimum sama dengan prophead yaitu 15 cm.
Joint bar adalah penyambung antara prophead dengan middle/end beam.
Special prophead adalah jenis prophead yang digunakan untuk kasus khusus yang sekaligus bisa langsung menyambungkan antara middle/end beam dimana prophead biasa tidak dapat dipasang.
• ALFORM EFFECT
23
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
AL/(A/G) Release adalah bagian yang berfungsi untuk menyambungkan antarpanel di daerah sudut dengan ukuran 6.35x6.35 cm.
Wedge & round pin adalah aksesoris sambungan antara dua panel dinding atau pelat sedangkan long pin adalah aksesoris sambungan antara prophead dan middle/end beam.
Flat tie dan PVC Sleeve berfungsi sebagai kekangan lateral pada bekisting sebagai pengganti support horizontal.
24
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Terkesan rumit, namun sebenarnya tidak terlalu banyak jenis panel atau aksesoris yang ada pada sistem bekisting ini tetapi memang secara kuantitas ada banyak jumlahnya. Ini dikarenakan ada banyak panel di dalam satu modul pelat atau dinding. Tetapi, keuntungan dari sistem ini adalah panel standarnya yang bisa dipakai di proyek selanjutnya sekitar 60% sedangkan terdapat 40% panel additional yang mungkin sudah tidak bisa dimanfaatkan sepenuhnya lagi. Maka dari itu sistem bekisting ini merupakan prospek yang baik untuk investasi bekisting bagi PP Presisi (PPRE).
keuntungan dari sistem ini adalah panel standarnya yang bisa dipakai di proyek selanjutnya sekitar 60% sedangkan terdapat 40% panel additional yang mungkin sudah tidak bisa dimanfaatkan sepenuhnya lagi.
• ALFORM EFFECT
25
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
B. MOCKUP : CONTOH APLIKASI Berikut adalah contoh-contoh pemasangan atau pengaplikasian bekisting aluminium jenis alform kumkang dengan melihat mockup yang ada pada salah satu pabrik Kumkang di Malaysia.
Bekisting Kolom
Bekisting Tangga
26
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Bekisting Dinding
Bekisting Kanopi
• ALFORM EFFECT
27
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Support & Kolom
Opening
BAB 2
Leveling & Adjustment
Fix Shoring
Aksesoris
28
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Proses fabrikasi bekisting aluminium Kumkang memiliki pabrik penghasil bekisting aluminium di Korea Selatan dan Malaysia. Tenaga kerja di pabrik yang membuat bekisting dengan bahan dasar dari lembaran logam dan pengelasan aluminium ini terdiri dari 100 orang pekerja. Bahan baku yang digunakan termasuk aluminium ekstrusi. Proses fabrikasi (manufaktur) dimulai dari pendatangan material aluminium dari tempat peleburan atau dari tempat penghasil bahan mentah aluminium (Raw Material Warheousing). Material yang sampai ke tempat fabrikasi sudah dalam bentuk panel segi empat yang polos dan siap untuk dirangkai sesuai dengan desain. Setelah itu dilakukan proses cutting dengan memotong panel menggunakan alat otomatis yang ukurannya sesuai dengan panel standard. Setelah memotong beberapa bagian tersebut kemudian dilakukan proses pelubangan (hole processing) yang berfungsi untuk membuat lubang di pinggir panel agar bisa disatukan menggunakan wedge pin. Setelah itu dilakukan proses notching, yakni memotong bagian pinggir dengan cara mengangkat material yang akan dipotong untuk membentuk panel. Kemudian dilanjutkan dengan proses welding yang berguna untuk membentuk panel menjadi satu kesatuan wall/slab panel yang kuat sesuai dengan perhitungan. Welding pada proses ini menggunakan tenaga manual di beberapa pabrik, sedangkan ada juga yang memanfaatkan teknologi robotic welding di salah satu pabrik di Korea. Setelah itu dilakukan grinding untuk memperhalus sambungan dan pemotongan yang sudah dilakukan sebelumnya. Dilanjutkan dengan brushing yaitu dengan menggosok panel untuk menghaluskan bagian permukaannya yang nantinya akan menjadi cetakan beton. Proses selanjutnya adalah leveling yang tujuannya untuk meratakan seluruh permukaan panel dan memastikan seluruh permukaan menjadi presisi. Kemudian dilanjutkan dengan coating untuk menghasilkan panel yang berwarna seragam dari seluruh proses yang dilewati. Proses selanjutnya adalah dengan memberikan barcode, tujuannya untuk memastikan seluruh panel tidak tertukar antara item dan zona yang berbeda. Barcode ini tujuannya untuk memudahkan pelaksana atau supervisor di lapangan mengarahkan mandor dan para pekerja yang selanjutnya akan diberikan label sendiri oleh mereka. Setelah semua selesai, dilakukan packing dengan membungkus panel yang sudah jadi dan diletakkan sesuai item dan zona dan siap untuk dikirim ke proyek yang bersangkutan. • ALFORM EFFECT
29
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Sumber: Buku Kumkang Catalagoue
2
1 3
4
5
6
8 7
9
10
11
1. Raw Material Warehouse 2. Cutting 3. Hole Processing 4. Notching
5. Welding 6. Grinding 7. Brushing 8. Leveling, panels adjustment
BAB 2
9. Coating 10. Barcoding of panels 11. Packing
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Kajian dan survey yang dilakukan Sebagai bagian dari perencanaan, kajian dan survey sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa barang yang akan dipesan benar-benar sesuai dengan yang dipresentasikan. Terkadang kita merasa sudah cukup puas dengan pengetahuan secara teoritis yang dijelaskan kepada kita tanpa melihat langsung kebenaran yang dibuktikan dengan data. Maka dari itu dilakukan kajian dan survey yang dilakukan di dua negara berbeda yang sudah sering menggunakan produk Kumkang untuk material bekisting pada proyek.
A. KUNJUNGAN MALAYSIA Kunjungan ini diinisiasi oleh tim PP Presisi yang melakukan investasi bekisting jenis Kumkang di Malaysia. Dengan dibantu dengan tim Kumkang perwakilan Indonesia, kami mengunjungi beberapa tempat di Malaysia untuk memastikan penggunaan bekisting ini seWsuai dengan yang diharapkan. Kunjungan dimulai dengan mendatangi tempat fabrikasi bekisting aluminium di Malaysia, tepatnya di Nilai Factory, Malaysia. Di pabrik tersebut kami langsung mengunjungi tempat untuk mockup dan pabrik secara langsung mulai dari proses cutting hingga packing. Pabrik ini memiliki kapasitas sebesar 24.282 m2 dengan produktivitas perhari mencapai 300-400 m2. Pada pelaksanaannya pabrik ini menggunakan tenaga kerja local dengan pekerjaan semi-manual memanfaatkan tenaga dan peralatan otomatis. Kami ditunjukkan secara langsung proses untuk memasang pin untuk menyambungkan dua panel yang berbeda. Pada hari selanjutnya kami mengunjungi dua proyek yang berbeda. Proyek pertama adalah gedung apartment sekitar 30 lantai menggunakan Kumkang pada towernya. Menariknya, kami diperlihatkan pemasangan alform yang sudah langsung menjadi satu kesatuan. Hal ini menjadi pengalaman pertama bagi kami karena belum pernah dilakukan di Indonesia sebelumnya. Selama di proyek tersebut kami kagum dengan
• ALFORM EFFECT
31
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
perencanaan matang yang dilakukan oleh mereka dibuktikan dengan pekerjaan bekisting yang sudah mengikutkan fasad dan koridor serta dinding sekat kamar menjadi satu kesatuan. Selain itu semua instalasi MEP juga sudah dikerjakan sebelumnya dengan menghasilkan produktivitas lantai per lantai sebanyak 5-6 hari. Kemudian dikerjakan developer beberapa
kami beranjak menuju ke proyek selanjutnya yang oleh Kenwingston, salah satu kontraktor dan besar di Malaysia. Proyek tersebut terdiri dari tower yang semuanya dikerjakan menggunakan
Pembesian dan EMP
Pembesian Tangga
32
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
sistem alform. Penggunaan metode ini di Malaysia sudah cukup banyak dan mencapai kurang lebih 80% dalam pembangunan di Malaysia. Memang saat ini di negara tersebut sudah distandardkan menggunakan sistem ini sehingga bisa kita lihat perkembangan Malaysia sampai dengan 5 tahun ke belakang sangat rapih secara penataan kota dan pembangunannya. Menurut kami, beberapa proyek di Malaysia yang kami kunjungi memang sudah dipastikan tidak ada lagi yang
Hasil : Tangga
Bottom Tangga
• ALFORM EFFECT
33
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
Bekisting Dinding
Opening
Bekitsting Kamar
34
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Hasil: Koridor
Bekisting Balok
Balok dan Tangga
• ALFORM EFFECT
35
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
Opening
Hasil: Dinding
Terkadang kita merasa sudah cukup puas dengan pengetahuan secara teoritis yang dijelaskan kepada kita tanpa melihat langsung kebenaran yang dibuktikan dengan data
menghasilkan sampah kayu setelah menggunakan sistem bekisting ini. Namun secara aspek keselamatan (safety), Malaysia masih belum lebih baik daripada kontraktor-kontraktor besar di Indonesia.
36
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
A. KUNJUNGAN KOREA SELATAN
Kunjungan selanjutnya dilakukan ke Korea Selatan. Kegiatan ini juga diinisiasi oleh PP Presisi dengan menghadirkan direktur operasi yang ikut dalam perjalanan tersebut. Selain itu juga ada beberapa direksi dari PP Properti yang bertindak sebagai developer untuk pembangunan tower yang pada akhirnya berencana juga menggunakan alform di setiap proyeknya. Sama seperti kunjungan di Malaysia, destinasi pertama adalah mengunjungi daerah pabrikasi. Kami mengunjungi Eumseong #1 Factory di Korea yang merupakan pabrik aluminium dengan kapasitas terbesar di Korea, bahkan mungkin di Asia. Pada saat itu kami berkunjung dalam keadaan Korea Selatan sedang • ALFORM EFFECT
37
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
Ilustrasi foto, Dokumentasi kunjungan ke Pabrik Bekisting Aluminium di Korea Selatan
memasuki musim dingin. Suhu di waktu itu mencapai -19oC yang menyebabkan kami tidak bisa terlalu lama berada di luar. Eumseong #1 Factory sendiri memiliki kapasitas kurang lebih 150.000 m2, dengan sistem welding masih semi manual. Berbeda dengan pabrik yang ada di Malaysia, teknologi yang digunakan pada pabrik ini lebih canggih dan lebih menggunakan sedikit tenaga manusia karena dibantu dengan peralatan yang lebih mutakhir. Di sini kami disambut oleh kepala pabrik yang menjelaskan kami secara terperinci terkait proses menyeluruh dari bekisting
38
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
aluminium ini serta beberapa target pengiriman ke seluruh dunia yang menggunakan jasa Kumkang. Berikut dokumentasinya:
Pengolahan Aluminium
Peleburan Aluminium
Hasil Aluminium
Proses Leveling dan Panel Adjustment
Proses Coating
Stock siap kirim
Halaman Pabrik
Proses Perbaikan Kerusakan
Setelah itu kami mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke salah satu proyek yang menggunakan jasa Kumkang yakni “The H� Project. Proyek ini dilaksanakan oleh Hyundai Construction & Engineering yang membangun beberapa tower di daerah Gangnam, Seoul. Dari kunjungan proyek ini kami mendapatkan banyak sekali pelajaran bukan hanya dari aspek pekerjaan Kumkang, namun juga dari segi house keeping yang bisa diadopsi untuk diaplikasikan di Indonesia. Penampakan awal proyek ini langsung memperlihatkan kita dengan tower yang dibungkus oleh safety cladding yang dikenal dengan sistem KSB-H. Sistem ini bertujuan untuk mengamankan pekerjaan dan material yang bisa saja jatuh dari ketinggian.
• ALFORM EFFECT
41
Dari segi pekerjaan memang sangat rapih dan bersih karena menggunakan sistem bekisting yang tidak menghasilkan sampah pada material utamanya lagi. Selain itu juga hasil-hasil yang ditunjukkan sangat baik sehingga tanpa plesteran ataupun acian bisa langsung dilakukan finishing dengan sebelumnya menutup lobang bekas flat tie. Sama dengan Malaysia, sistem struktur yang digunakan di proyek ini dengan sistem flat slab dikombinasikan dengan shearwall.
Formwork Slab
Ilustrasi foto, Dokumentasi kunjungan ke “The H� Project di Gangnam, Seoul, Korea Selatan
Daerah koridor dan opening
Formwork Slab
All in one system
Instalasi MEP
Hasil Slab
Hasil Dinding
Hasil Drop Toilet
Bottom Toilet
Instalasi Toilet
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
Pada proyek Malaysia dan Korea yang kami kunjungi memang sudah jarang terlihat adanya kolom dan balok yang membentuk sistem rangka pemikul momen seperti yang banyak dibangun di Indonesia. Mungkin ada hubungannya dengan kekuatan gempa dari negara yang berbeda-beda sehingga menggunakan sistem struktur yang berbedabeda. Selain itu secara sistem MEP (Mechanical, Electrical, & Plumbing) juga sudah direncanakan di awal dengan beberapa instalasi yang sudah ditanam di dalam struktur serta insulator yang sudah terpasang di awal. Hal ini menunjukkan kita bahwa sebenarnya perencanaan di awal itu sangat penting dalam keberlangsungan proyek sehingga memaksa kita untuk mempertimbangkan semua desain beserta risikonya di kemudian hari.
perencanaan di awal itu sangat penting dalam keberlangsung proyek sehingga memaksa kita untuk mempertimbangkan semua desain beserta risikonya di kemudian hari. 46
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Perencanaan shell drawing bekisting aluminium hingga on site Shell Drawing merupakan suatu istilah baru pada sistem bekisting aluminium ini. Shell Drawing adalah gambar shop drawing bekisting yang menunjukkan letak-letak panel bekisting, jumlah tiang penyangga, dan lain-lain. Shell Drawing dibuat oleh Kumkang dengan dasar gambar yang dikirimkan oleh customer. Proses pembuatan shell drawing ini dimulai dari gambar for construction yang sudah disetujui oleh MK dan Owner. Gambar ini diterima oleh proyek untuk kemudia dilakukan superimposed atau penggabungan gambar kolaborasi antara struktur, arsitek, dan MEP. Setelah itu dilakukan pengecekan perencanaan gambar apabila ada beberapa metode yang diubah oleh kontraktor. Biasanya beberapa perencanaan yang diubah oleh kontraktor adalah dinding fasad yang awalnya direncanakan sebagai struktur precast berubah menjadi cor in-situ. Di sini, koordinasi dengan pihak perencana menjadi sangat penting karena hubungannya dengan model struktur yang sudah didesain sebelumnya. Sebenarnya dalam merubah perencanaan struktur menggunakan sistem bekisting ini perlu didiskusikan bersama apabila ingin memasukkan item non-struktural. Terdapat beberapa konsekuensi dimana beberapa bagian harus dibuat menjadi bagian yang terpisah walaupun dengan pelaksanaan pengecoran yang bersamaan. Dari sisi pandangan kontraktor, metode ini tentulah sangat membantu untuk memangkas pekerjaan precast yang mungkin akan menimbulkan masalah yang baru. Namun tetap harus dikoordinasikan dengan perencana dan juga kebijakan owner sangat berpengaruh di sini. Maka dari itu penggunaan sistem ini memang dalam perencanaannya harus melibatkan semua pihak mulai dari hulu sampai hilir. Setelah semua perencanaan didiskusikan, kemudian gambar struktur yang sudah mengikutkan item arsitek dan MEP ini disahkan bersama. Kegiatan ini menurut kami sangat penting karena apabila terdapat perubahan desain di masa yang akan datang bisa dipertanggungjawabkan bersama. Hal ini juga yang membuat perencanaan di awal menjadi sangat penting karena memaksa kita menerapkan konsep “zero mistake� pada proses perencanaan untuk meminimalisasi pergerakan gambar yang biasanya berubah terus-menerus. Setelah gambar disahkan kemudian dikirim kembali ke tim Kumkang di Korea untuk direview kembali dan dilakukan proses revisi oleh tim proyek ketika ada feedback yang sudah diberikan. Proses ini mungkin memakan waktu yang cukup lama ketika perencanaan
• ALFORM EFFECT
47
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
tidak dipegang oleh pimpinan yang memiliki kebijakan taktis dan strategis akan desain bekisting ini. Namun apabila dalam proses perencanaan ini sudah melibatkan semua pihak dengan usaha keras, maka dapat diselesaikan dengan waktu yang cukup singkat. Shell Drawing sendiri dibuat selama 2-3 minggu oleh pihak Kumkang dengan secara parsial memproduksi panel standar. Dalam keberjalanannya, untuk mengawal desain bekisting di proyek, biasanya Kumkang mengirimkan tenaga ahlinya sebagai advisor untuk perencanaan gedung proyek. Sehingga hal ini memperlancar proses yang mungkin bagi kita masih awam untuk dilaksanakan.
Setelah semua shell drawing sudah jadi, proses pabrikasi berjalan dan pengecekan dilakukan oleh tim Kumkang dan tim Proyek dari segi kekuatan struktur maupun kelengkapan material. Sehingga setelah semuanya sudah selesai dilakukan pengiriman ke proyek dengan menggunakan angkutan laut.
48
Ilustrasi foto, Dokumentasi proses diskusi dengan advisor dari Korea.
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Diatas merupakan diagram waktu sejak rencana proses design hingga on-site di lokasi The AYOMA apartment. Terjadi beberapa perubahan dan improvisasi mengenai durasi pengerjaan, terkait teknis dilapangan yang sangat dinamis, sehingga dari rencana semula keseluruhan proses memakan waktu 9 minggu, meleset menjadi 12 minggu)
apabila dalam proses perencanaan ini sudah melibatkan semua pihak dengan usaha keras, maka dapat diselesaikan dengan waktu yang cukup singkat. • ALFORM EFFECT
49
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
TAHAP DESAIN Penjelasan mengenai tahapan-tahapan desain sampai Shell Drawing
50
ALFORM EFFECT •
Safety itu di awal, bukan saat melihat bahaya
Dari konsep the first must be the main one, selain perencanaan itu harus di awal juga tentunya kita harus menyadari bahwa keselamatan kerja itu juga harus direncanakan di awal. Selama ini kita punya paradigma atau pola pikir dimana safety adalah hal yang mungkin baru kita pikirkan setelah melihat adanya potensi bahaya yang terjadi di lapangan. Ada banyak contoh kegagalan struktur yang menunjukkan bahwa apabila keselamatan kerja tidak direncanakan di awal maka akan menimbulkan dampak yang bisa merugikan semua pihak.
• ALFORM EFFECT
51
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
BAB 2
Ilustrasi foto, Dokumentasi Safety Talk Proyek The AYOMA Apartment
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada lingkungan PP, aspek keselamatan kerja itu tidak ada toleransi sama sekali. Hal ini yang membuat seluruh anggota yang terlibat pada proyek untuk selalu mengutamakan keselamatan kerja. Menurut data dari BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan tercatat ada sekitar 1.877 kecelakaan tenaga konstruksi sepanjang tahun 2017. Walaupun sebenarnya kecelakaan kerja di dunia kontruksi kebanyakan terjadi pada proyek infrastruktur, tidak membuat kita lengah pada proyek-proyek gedung karena sebenarnya potensi bahayanya lebih banyak.
52
ALFORM EFFECT •
BAB 2
PERENCANAAN NOMOR SATU, KESELAMATAN YANG UTAMA
Sistem alform sendiri sebenarnya adalah suatu kesatuan yang tidak terlepas dari safety (keselamatan kerja). Beberapa panel di bagian perimeter luar yang mungkin tidak akan bisa terpasang apabila platform keamanan di bagian tersebut belum dipasang. Hal ini menyebabkan aspek keselamatan kerja itu memang harus dipikirkan di awal dan tidak boleh secara spontan dipikirkan setelah alform terpasang atau bahkan tidak boleh diabaikan sama sekali.
Ilustrasi foto, Dokumentasi ketika deklarasi komitmen K3L Proyek The AYOMA Apartment
...aspek keselamatan kerja itu memang harus dipikirkan di awal dan tidak boleh secara spontan dipikirkan setelah alform terpasang atau bahkan tidak boleh diabaikan sama sekali. • ALFORM EFFECT
55
Setiap orang boleh berharap menjadi kaya, dan hampir setiap orang pasti mengharapkannya, namun hanya segelintir yang tahu bahwa suatu rencana yang matang, ditambah hasrat besar mencapai kemakmuran, merupakan arti mencapai kekayaan yang sesungguhnya. -Napoleon Hill
BAB 3
Kurangi orang, kurangi alat bantu, kurangi sampah Efisiensi penggunaan tenaga, alat angkut, dan green concept
BAB 3
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
Keuntungan menggunakan bekisting aluminium
Pekerjaan bekisting menggunakan metode alform memiliki banyak keuntungan, tiga yang utama adalah kecepatan pekerjaan, keamanan dan yang terakhir sifatnya yang ramah lingkungan sehingga menghasilkan mutu atau kualitas yang baik. Semuanya akan dibahas sebagai berikut.
A. KECEPATAN Kecepatan sistem alform Kumkang memungkinkan 100% dari bangunan (yaitu semua struktur utama, dinding fasad, tangga, balkon, dan lain-lain) dapat diselesaikan dalam waktu 4-6 hari. Bahkan pada proyek-proyek di Korea Selatan dan Malaysia bisa menyelesaikan lantai per lantai dengan waktu tersebut sekalian dengan MEP juga. Keuntungan lainnya selain secara floor to floor adalah tidak ada pekerjaan yang tertinggal yang menyebabkan beberapa pekerjaan harus dikerjakan ulang kembali oleh mandor baru karena mandor utama tidak mengerjakan (meninggalkan pekerjaan tersebut). Sehingga akan ada waktu dan biaya yang terbuang di sana yang pada akhirnya menambah biaya overhead proyek.
• ALFORM EFFECT
59
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
BAB 3
Keuntungan lain dari sistem ini adalah tidak ada waktu yang disiapkan kembali apabila ada pekerjaan precast yang menyebabkan adanya waktu sendiri yang diplotkan untuk itu. Sehingga bisa sangat menghemat waktu untuk proses ereksi wall precast untuk fasad dinding. Ini merupakan keuntungan yang sangat baik karena sama sekali tidak ada progress yang tertinggal. Progress yang tidak lagi tertinggal ini membuat kita bisa melaporkan progress secara real time dan sesuai dengan penerapan skematik bisnis di perusahaan menggunakan sistem ERP (Enterprises Resource Planning)
Bekisting sudah dalam bentuk modul puzzle, sehingga bisa dikerjakan dengan sangat cepat. Kecepatan floor-to-floor dapat ditempuh dalam waktu 4-6 hari dan dengan tenaga kerja yang minim.
60
Ilustrasi foto, Proses pemasangan bekisting dalam bentuk modul puzzle
ALFORM EFFECT •
BAB 3
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
B. KUALITAS Masalah kualitas di PP saat ini sangatlah digalakan. Adanya penurunan kualitas yang terjadi di beberapa proyek PP akhir-akhir ini menyebabkan perusahaan memiliki strategi untuk meningkatkan standar kualitas yang selama ini dinilai kurang baik pada pelaksanaannya. Dilihat dari masalah yang sering terjadi, ada beberapa non comformance (NC) yang terjadi di proyek yang merupakan hal-hal yang terjadi secara berulang dengan kualitas yang tidak sesuai dengan yang standarkan. Ada beberapa NC yang selalu terjadi pada proyek-proyek gedung khususnya di PP.
Sumber Data: Majalah Explore Edisi Februari 2018
Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kebanyakan masalah NC berulang ini diakibatkan oleh sistem bekisting yang kurang baik. Adanya masalah beton gripis dan bunting serta sambungan beton yang tidak rapi/ngeplin adalah akibat dari bekisting yang tidak disistemkan
• ALFORM EFFECT
61
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
dengan baik. Selain itu adanya sisa sampah di beton atau di lantai terkait adalah akibat bekas bekisting kayu yang selama ini kita gunakan. Masalah bekisting tertinggal juga selalu menjadi masalah seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Melalui penggunaan bekisting alform ini memberikan efek yang sangat baik karena kualitas yang dihasilkan sangat baik. Mulai dari sambungan antar panel yang konsisten, kepala kolom (joint pertemuan antara balok dan kolom) yang sangat rapi, serta kehalusan dan kerapihan hasil yang pada akhirnya dapat memudahkan proses finishing nanti. Bisa dipastikan bahwa hasil dari bekisting ini sangat presisi karena terdiri dari panel-panel yang tidak bisa dipasang apabila terdapat kesalahan pemasangan di lapangan.
BAB 3
Adanya masalah beton gripis dan bunting serta sambungan beton yang tidak rapi/ ngeplin adalah akibat dari bekisting yang tidak disistemkan dengan baik.
Kualitas Hasil Mutu Pekerjaan Hasil: Unit
Hasil: Dinding
62
ALFORM EFFECT •
BAB 3
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
Hasil: Slab
Hasil: Drop Toilet
Hasil: Bottom Tangga
• ALFORM EFFECT
63
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
BAB 3
Hasil: Baloka
Hasil: Koridor
Hasil: Dinding
64
ALFORM EFFECT •
BAB 3
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
C. GREEN CONCEPT Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa penggunaan sistem bekisting aluminium sama sekali tidak menggunakan kayu lagi dalam pelaksanaannya. Hal ini mengurangi pemakaian kayu yang kita ketahui bahwa kayu merupakan material alam yang tidak terbarukan dan akan habis dari masa ke masa. Secara durabilitas, penggunaan ini bisa dipakai hingga 250 kali karena material ini sangat halus dan sudah dibuat secara sistem untuk tidak lengket dengan beton. Sudah kita bahas sebelumnya pada bagian fabrikasi dimana panel digosok sampai benar-benar licin dan tidak menimbulkan bekas. Hal ini menyebabkan panel-panel tersebut bisa dipakai kembali untuk proyek selanjutnya dengan memanfaatkan kurang lebih 60% panel standar yang pasti bisa dipakai kembali di proyek selanjutnya. Pada akhirnya apabila sudah dipakai berkali-kali dan sudah rusak atau tidak layak lagi digunakan maka bisa dilakukan peleburan kembali. Konsep ini adalah konsep renewable energy dimana material aluminium bisa dilebur kembali dan dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku baru untuk pembuatan jenis bekisting ini.
Durability
Reduce Wood Consumption
Formwork yang berbahan aluminium mampu digunakan lebih dari 250 kali, karena bahan aluminium tidak terlalu lengket dengan beton.
Penggunaan kayu beserta limbah-limbahnya berkurang karena diganti dengan material aluminium.
Recycle
Renewable Energy
Jika terdapat cacat atau kerusakan pada formwork aluminium karena pemakaian, bisa dengan mudah diperbaiki dan digunakan kembali.
• ALFORM EFFECT
Material aluminium yang sudah benar-benar rusak bisa dilebur kembali menjadi aluminium baru yang nantinya dapat dibuat bekisting lagi.
65
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
BAB 3
D. ALL IN ONE SYSTEM Terminologi all-in-one system sendiri digunakan oleh Kumkang sebenarnya untuk menunjukkan bahwa proses pelayanan (service) yang diberikan oleh Kumkang kepada pelanggan sudah mencakup seluruh service kepada proyek mulai dari penasehat desain sampai supervisi di lapangan. Namun istilah ini kemudian dikenal untuk menyatakan kepada pelanggan bahwa seluruh sistem yang ada pada bekisting ini mencakup seluruh item pekerjaan di dalam satu lantai. Sistemnya sendiri berbentuk seperti meja sehingga disebut table system. Hal ini menyebabkan tidak adanya progress proyek yang tertinggal sehingga memudahkan dalam serah terima bersama owner. Selain itu prinsip all-in-one system ini memberikan kita keuntungan dimana tangga bisa langsung jadi dan bisa dimanfaatkan sebagai akses kerja
Table System
Convenient Handover
Stair Accessibility
66
ALFORM EFFECT •
Perbandingan bekisting aluminium dengan sistem konvensional Tentunya kita tahu bahwa keuntungan-keuntungan yang didapatkan karena penggunaan alform sangatlah banyak mulai dari masalah kecepatan dan kualitas yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Namun apabila dibandingkan dengan bekisting konvensional memang beberapa melihat dari segi kecepatan. Tentunya floor-to-floor (durasi dari lantai ke lantai) dalam satu zona yang menjadi acuan kritis untuk melihat kecepatan suatu bangunan itu dilaksanakan. Secara kecepatan (berbicara mengenai area tower dengan luasan sekitar 1000 m2), biasanya dengan menggunakan bekisting konvensional dapat diselesaikan selama 7-8 hari, dengan catatan masih meninggalkan beberapa item pekerjaan yang sulit dikerjakan sekaligus menggunakan bekisting konvensional. Sedangkan untuk bekisting aluminium dengan luasan yang sama bisa dikerjakan sekitar 5-6 hari dari lantai ke lantai. Tentunya tidak ada penambahan waktu untuk tangga dan fasad lagi. Sama halnya dari segi kualitas, perbandingannya bisa dilihat dari NC berulang yang sudah dibahas selanjutnya ketika menggunakan bekisting konvensional akan mendapatkan masalahmasalah seperti yang disebutkan. Namun dengan menggunakan alform akan lebih menambah efisiensi pekerjaan perbaikan (rework) akibat kualitas yang sudah cukup baik.
• ALFORM EFFECT
67
Ilustrasi foto, Perbandingan bekisting aluminum dengan konvensional sumber: google.com
Selain itu, sistem alform juga dilandasi dengan teknologi fix shoring (tiang penyangga tetap) dimana penyangga tersebut tidak akan dilepas bersamaan dengan bekisting karena prophead bisa dipisahkan dengan panel slab. Hal ini mengakibatkan lendutan kejut yang menyebabkan gaya momen dan keretakan pada pelat dapat direduksi dan bisa dibongkar dengan cepat. Maka dari itu sistem ini jauh lebih aman (safe) dibandingkan dengan metode konvensional karena biasanya menggunakan sistem reshoring (pelepasan tiang penyangga kemudian memasang kembali) yang seperti sudah terjadi saat ini banyak mengalami permasalahaan keamanan dan keselamatan kerja. Dalam pelaksanaan di lapangan, apabila dibandingkan dengan bekisting konvensional tangga akan tertinggal namun dengan alform bisa menjadi satu kesatuan. Seperti yang kita ketahui, tangga merupakan pekerjaan yang selalu tertinggal bahkan bisa sampai 2 lantai. Selain itu manpower hanya membutuhkan 40-45 org/1000 m2, jika menggunakan konvensional bisa mencapai 70-80 org/1000 m2. Zero wood waste juga dapat diterapkan karena tidak ada sampah dan juga berlaku fix shoring untuk keamanan
68
ALFORM EFFECT •
BAB 3
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
struktur. Perbedaan yang terakhir adalah dapat melakukan pengecoran langsung pada dinding fasad non-struktural untuk mengurangi waktu dan efisiensi lahan yang saat ini sudah sangat sempit.
Melihat dari efisiensi besar yang terjadi ketika kita membandingkan alform dengan bekisting konvensional, paradigma kita semakin berkembang ketika melihat bahwa sebenarnya di dalam pelaksanaan konstruksi gedung itu tidak membutuhkan banyak orang. Ditambah lagi dengan sulitnya mencari tenaga kerja yang terampil saat ini akibat banyaknya proyek pembangunan
• ALFORM EFFECT
69
KURANGI ORANG, KURANGI ALAT BANTU, KURANGI SAMPAH
BAB 3
yang dilaksanakan di Indonesia. Tenaga kerja yang minim menambah efisiensi kerja pelaksana dan juga mandor dalam melakukan kontrol terhadap anggotanya, juga mengurangi biaya yang menjadi tanggung jawab proyek. Selain itu kemungkinan untuk beban pemakaian TC (tower crane) yang selama ini menjadi alat bantu pengangkatan bekisting dan juga PH (passenger hoist) untuk membuang sampah kayu bekisting semakin berkurang babannya. Hal ini dikarenakan sistem mobilitas atau pengangkutan material antarlantai hanya memanfaatkan lubang shaft dari desain toilet sehingga dapat memberikan efisiensi besar untuk penggunaan alat bantu ini. TC bisa fokus untuk mengangkut besi atau material lain, karena untuk bekisting dan pengecoran sudah tidak membutuhkan TC lagi. Dengan pengaruh penggunaan alform ini, paradigma kita bisa beralih untuk menciptakan efisiensi kerja dengan mengurangi tenaga kerja, mengurangi beban angkatan alat bantu, dan mengurangi sampah.
Dengan pengaruh penggunaan alform ini, paradigma kita bisa beralih untuk menciptakan efisiensi kerja dengan mengurangi tenaga kerja, mengurangi beban angkatan alat bantu, dan mengurangi sampah.
70
ALFORM EFFECT •
“
Kami adalah insan PP BID yang percaya bahwa membuat perbedaan bisa menciptakan hal yang luar biasa -Budi Hartoyo
�
BAB 4
Perubahan Dimulai Dari Membuat Perbedaan Proyek The AYOMA sebagai pilot project penggunaan sistem Alform
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Proyek The AYOMA Apartment adalah salah satu proyek dari Divisi Gedung 1, divisi yang mengurusi proyek-proyek gedung non-pemerintah, yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan. Proyek ini merupakan crash program project yang diberi tugas dari PP Properti (salah satu anak perusahaan PP). The Ayoma sendiri didesain oleh PT. MKPL dari Singapura dan dirancang strukturnya oleh PT. Davysukamta & Partners. Memiliki 2 tower dengan tower east dibangun terlebih dahulu setelah itu tower east. Proyek ini memiliki 3 lantai basement dan 1 semi-basement (lower ground), 2 lantai podium (lantai 1 dan lantai 2) dengan jumlah masing-masing lantai pada setiap tower adalah 28 lantai untuk tower west dan 25 lantai untuk tower east.
• ALFORM EFFECT
73
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
Proyek AYOMA sebagai pilot project penggunaan bekisting alumunium
Pada proyek ini terdapat 9 jenis mutu beton yang digunakan sesuai dengan item pekerjaannya masing-masing. Pekerjaan vertikal menggunakan slump 16 cm dan pekerjaan horizontal menggunakan slump 12 cm yang sudah diperhitungkan pada spesifikasi teknis perencanaan. Sedangkan untuk mutu besi di proyek ini cukup unik karena sudah mengikuti peraturan dari standard terbaru tentang baja tulangan yakni SNI 8307 tahun 2016 tentang Spesifikasi batang baja karbon deform dan polos. Standar ini mengacu pada ASTM A615/A615M-14 yang merupakan acuan baru di dunia konstruksi sehingga ada tantangan sendiri di dalam pengadaan materialnya. Hal ini membuat The Ayoma berbeda dengan proyek-proyek yang lain.
74
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Sebagai salah satu pilot project penggunaan bekisting aluminium di lingkungan PT. PP (Persero) Tbk., proyek The AYOMA Apartment memiliki visi sebagai role model bagi pembangunan apartment yang mengutamakan ketepatan waktu, efektifitas kerja dan zero accident dalam keberlangsungan proyek. Pada awal masa pelaksanaannya, proyek ini menggunakan sistem konvensional dengan metode shoring (PCH). Namun, ada beberapa tantangan dalam pembangunan proyek ini seperti lahan yang sempit, bangunan yang memiliki desain unik, serta kebutuhan untuk menciptakan proyek yang mencapai kualitas mutu yang baik dan tepat waktu. Maka dari itu muncul ide untuk mengganti sistem konvensional menggunakan metode alform. Inovasi yang dilakukan pada proyek ini diharapkan mampu mengatasi tantangan yang ada. Salah satu yang paling signifikan adalah pengecoran all-in-one system dengan langsung mengecor bagian tangga dan fasad sehingga tampak arsitektur gedung sudah jadi. Hal ini mengurangi penggunaan wall precast pada fasad yang membutuhkan lahan cukup, delivery material yang harus tepat, dan sistem embedded yang meyakinkan. Namun dengan metode alform yang kali ini menggunakan brand Kumkang Kind memungkinkan kita untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan efektif untuk pekerjaan di lapangan.
PROJECT OVERVIEW
( GAMBAR )
Project Overview The AYOMA Apartment
• ALFORM EFFECT
75
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
Gambar Technical Data (SPEC) The AYOMA Apartment
PETA LOKASI THE AYOMA APARTMENT
( GAMBAR )
Peta Letak The AYOMA Apartment
76
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Penggunaan Bekisting Aluminium Ditolak oleh Konsultan Perencana Ide penggunaan jenis bekisting ini awalnya bermula dari tim proyek The AYOMA di tengah-tengah masa pelaksanaan struktur. Beberapa pertimbangan sudah dipikirkan dan dibicarakan bersama dengan owner terkait penggunaan bekisting ini, termasuk perubahan desain. Dari pandangan tim proyek, sebenarnya tidak terlalu banyak mengubah desain hanya mungkin karena arsitektur dari gedung apartment ini sangatlah rumit dan unik menyebabkan penggunaan bekisting ini sangatlah dibutuhkan untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Ilustrasi foto, Konsep Lobby The AYOMA Apartment sumber: pp-properti.com
Gambar desain unik AYOMA
• ALFORM EFFECT
77
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERUBEDAAN
BAB 4
Gambar perubahan konseptual untuk struktur
Namun di dalam keberjalanannya, perubahan metode ini sempat ditolak oleh konsultan perencana struktur dari PT. Davysukamta & Partners. Hal yang paling diperhatikan di sini adalah penggunaan bekisting aluminium yang dalam perencanaannya didesain untuk melakukan cor insitu pada fasad. Menurut perencana, ide untuk mengganti fungsi fasad menjadi cor insitu menyebabkan item tersebut menjadi bagian dari structural gedung. Sehingga dengan dicornya dinding fasad akan menambah kekakuan struktur dari gedung dan akan berdampak buruk ketika terjadi gempa.
78
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Keputusan ditolaknya metode ini mengakibatkan tim proyek harus mengambil langkah untuk memberikan solusi termasuk langsung berdiskusi dan meminta izin kepada perencana. Saat itu kami langsung bertemu dengan pemilik perusahaan yakni Prof. Davysukamta untuk menjelaskan kembali terkait metode ini Akhirnya pada pertemuan kali itu disepakati untuk tetap menggunakan metode alform ini dengan beberapa catatan. Pertama, dilakukan pemisahan elemen struktural dan non-struktural walaupun dilakukan pengecoran secara bersamaan. Kedua, pemisahan elemen menggunakan material yang dapat berdeformasi dan diberikan celah minimal 2 cm. Ketiga, tangga boleh langsung dicor dan boleh mengubah dinding bata menjadi beton asalkan tetap membuat balok yang tingginya dikonversi agar lebarnya sama dengan dinding, dan tentunya tetap diberikan dilatasi untuk pemisah elemen. Dari kesepakatan tersebut, akhirnya diterima oleh tim proyek dan samasama saling mengawasi sepanjang pelaksanaan. Akhirnya perjuangan untuk meminta izin ke perencana struktur yang awalnya menolak dapat berbuah hasil dengan diizinkannya metode ini. Bahkan pada saat itu
• ALFORM EFFECT
79
Ilustrasi foto, Bertemu dengan Prof. Davysukamta
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
Gambar dilatasi fasad 1
Gambar dilatasi fasad 2
80
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Prof Davysukamta sangat mendukung sistem yang seharusnya sudah menggunakan teknologi ini di Indonesia agar tidak tertinggal jauh dari negara lain. Seharusnya dengan peningkatan proyeksi kinerja perusahaan, terjadi peningkatan teknologi konstruksi juga di dalam keberjalanannya. Dari situ tim proyek The AYOMA berani untuk mengambil langkah yang berbeda dengan menerapkan sistem alform pada pelaksanaan proyeknya.
Gambar dilatasi dinding tangga
• ALFORM EFFECT
81
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
Kesiapan lapangan dan pihak lain sangat menentukan Setelah semua desain selesai dan proses pengiriman sedang berjalan sebenarnya masalah tidak berhenti untuk datang. Ada banyak keraguan yang menyebabkan mental dari tim proyek The AYOMA pada awalnya naik turun karena banyak pihak yang tidak mendukung. Beberapa pihak lain mulai bermunculan dengan secara tidak langsung menolak penggunaan bekisting ini salah satunya divisi supplay chain management (SCM) di PP. Awalnya mereka menolak karena dari evaluasi secara material bekisting ini memang lebih mahal dan menyebabkan kerugian jika ditinjau dari satu sisi pekerjaan bekisting saja. Namun, karena pertimbangan bahwa jenis bekisting ini memiliki banyak keunggulan dan mereduksi risiko-risiko kerugian yang lain akhirnya disepakati bersama untuk menggunakan bekisting jenis ini. Secara pendatangan material pun dimasukkan kedalam kontrak bersama PP Presisi yang pada saat itu bertindak sebagai subkontraktor untuk bekisting di proyek The AYOMA. Akhirnya perjalanan perencanaan penggunaan bekisting ini pun dilanjutkan.
82
Ilustrasi foto, The AYOMA Team
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Kali ini dari pihak lapangan yang belum siap dengan alasan tidak familiar menggunakan sistem ini. Mindset yang tertanam di benak para pelaksana di lapangan adalah penggunaan bekisting dengan metode konvensional. Sehingga dilakukan banyak sekali diskusi dan jajak pendapat bersama tim lapangan terkait pelaksanaannya nanti di proyek The AYOMA. Selain itu, berkaitan dengan tim lapangan juga bisa terlihat bahwa mandor yang berhubungan dengan pekerjaan bekisting harus siap. Mandor pembesian dan mandor pengecoran pun diajak untuk diberikan pencerdasan terkait metode ini. Tidak hanya itu, dilakukan mockup untuk dilihat langsung oleh pelaksana di lapangan serta mandor-mandor terkait di workshop PP Presisi di daerah Narogong. Hal lain yang terlibat adalah supplier beton. Mereka harus diajak berdiskusi juga terkait metode baru yang melakukan pengecoran langsung untuk item horizontal dan vertikalnya sekaligus. Biasanya juga proses diskusi ini menghasilkan beberapa ide-ide baru yang bisa dikembangkan selanjutnya seperti melakukan pengecoran dengan satu mutu sekaligus. Beberapa stakeholder terkait di atas sangat berhubungan erat dengan penggunaan bekisting ini, sehingga ada banyak perubahan pola pikir yang disesuaikan bersama banyak pihak. Mau tidak mau, kita sudah memasuki era dimana konstruksi itu mempunyai perkembangan pesat dari segi teknologi pelaksanaanya. Kita tidak bisa hanya tinggal diam sedangkan negara lain sudah sangat maju dan berkembang lebih jauh dari kontraktor-kontraktor lokal di Indonesia. Maka dari itu, proyek The AYOMA memiliki visi untuk menjadi role model bagi seluruh proyek gedung yang ada di Indonesia.
Beberapa stakeholder terkait di atas sangat berhubungan erat dengan penggunaan bekisting ini, sehingga ada banyak perubahan pola pikir yang disesuaikan bersama banyak pihak.
Ilustrasi foto, The AYOMA Team
• ALFORM EFFECT
83
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
Metode pelaksanaan pekerjaan bekisting alumunium A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
B. MATERIAL DAN BAHAN BANTU YANG DIGUNAKAN
84
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
C. FLOW CHART
D. URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. PERSIAPAN DAN PENGUKURAN Pekerjaan Persiapan dan Pengukuran meliputi: a. Marking Tahapan pertama adalah melakukan marking dari zona pekerjaan yang sudah dibagi seperti di bawah ini. b Persiapn Administrasi Pastikan semua persyaratan administrasi telah terpenuhi seperti shop drawing, dan lain-lain.
Gambar Ilustrasi zoning di The AYOMA Apartment
• ALFORM EFFECT
85
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
c. Pasang Formwork Oil Selanjutnya dilakukan pengolesan minyak bekisting pada aluminium formwork agar idak menempel pada beton
2. PEMASANGAN BESI VERTIKAL Besi vertikal (kolom dan dinding) dipasang terlebih dahulu. Dalam proses ini dipastikan pembesian telah mengikuti gambar yang sesuai dengan perencanaan dan dilakukan checklist bersama MK. Proyek AYOMA melakukan pengecoran in situ untuk dinding fasad dari struktur.
86
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
3. PEMASANGAN BEKISTING a. Bekisting Vertikal (kolom dan dinding) Selanjutnya dilakukan pemasangan dinding vertikal dengan memasang bekisting di satu sisi terlebih dahulu kemudian menguncinya dengan flat plate dan baut. b. Opening Perhatikan opening dan pasang berdasarkan gambar lalu beri prop. untuk shoring. c. Verticality Pengecekan elevasi dan kelurusan bekisting
d. Bracket & Hollow Pasang bracket aluminium pada dinding formwork sebagai dudukan hollow (square pipe) yang akan menopang dorongan beton pada bekisting.
• ALFORM EFFECT
87
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
e. Bekisting Slab Mulai memasang bekisting slab dengan bantuan balok gelagar dan juga prop shoring dengan sequence mulai dari sudut lantai. Selain itu pada saat pemasangan dinding dilakukan pemasangan bekisting tangga. Perimeter menggunakan safety cladding.
4. PENGECORAN Lakukan pengecoran dengan menggunakan bantuan tower crane atau flexible boom pump secara menyeluruh ke dalam bekisting yang sudah terpasang. Pastikan dinding sudah tercor dengan rata.
5. PEMBONGKARAN BEKISTING Lakukan pembongkaran dengan melepaskan panel secara hati-hati dan biarkan prop di slab, balok dan opening tetap berdiri. (hitungan pembongkaran bekisting terlampir)
88
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Cycle time pelaksanaan kerja bekisting aluminium
Secara siklus waktu (cycle time) untuk pekerjaan alform, beberapa proyek di Korea dan Malaysia dapat menyelesaikan sekitar 4-6 hari untuk floor to floor dengan luasan zona kurang dari 700 m2. Secara perencanaan biasanya ditetapkan untuk di tiga lantai awal memakan waktu hingga satu bulan dengan masing-masing 10 hari perlantai. Pada saat masuk ke lantai keempat dapat ditunjukkan dari cycle time di bawah ini.
Tabel cycle time zone A
Tabel cycle time zone B
• ALFORM EFFECT
89
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
BAB 4
Dari data di atas dapat ditunjukkan bahwa siklus lantai per lantai dari pekerjaan bekisting sangat berpengaruh dengan kecepatan pemasangan besi dan pembongkaran. Beberapa titik kritis yang harus diperhatikan di sini adalah pada saat pembongkaran dan perpindahan zona pemasangan bekisting vertikal atau horizontal. Di proyek The AYOMA sendiri bisa menyesuaikan dengan pemasangan lantai pertama selama 10 hari dan rata-rata pemasangan selanjutnya di 7-8 hari. Hal ini sangat berhubungan dengan safety perimeter yang menjadi bagian kritis lainnya dalam pemasangan bekisting dan pengaruhnya terhadap floor to floor. Apabila semua permasalahan seperti kontinuitas pendatangan material, safety perimeter, dan konsistensi pekerja, tidak ada yang tidak mungkin untuk mencapai floor to floor selama 5 hari.
Tabel realisasi floor to floor The Ayoma
90
ALFORM EFFECT •
BAB 4
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERBEDAAN
Waktu umur pembongkaran bekisting alumunium Proyek The Ayoma Apartment menggunakan metode alform Kumkang yang berasal dari Korea Selatan. Platform ini berbahan dasar alumunium paduan (ASTM 6062-T6). Salah satu kelebihan penggunaan Kumkang dalam metode bekisting adalah pada Cycle Time yang lebih singkat dari pada metode bekisting Konvensional lainnya. Siklus pelepasan bekisting di tiap lantainya setelah 2 hari pasca pengecoran dan hanya ditumpu shoring dengan jarak tertentu di balok dan plat struktur, dimana diatasnya akan dilakukan pekerjaan untuk lantai selanjutnya. 1. PERHITUNGAN KEKUATAN BEKISTING Perhitungan dilakukan oleh tim Kumkang yang sudah di cek oleh quality assurance dari pihak supplier.
2. PERHITUNGAN PEMBONGKARAN Pembongkaran dihitung dengan memanfaatkan data kekuatan shoring serta hasil trial mix beton.
• ALFORM EFFECT
91
PERUBAHAN DIMULAI DARI MEMBUAT PERUBEDAAN
Kita harus menjadi role model atau teladan bagi lingkungan kerja dimanapun kita berada, kita feksibel, kita gesit, kita cepat, kita memahami dan menghargai sudut pandang yang berbeda terhadap suatu masalah -Lukman Hidayat
BAB 4
BAB 5
Masihkah Kita Bertahan Sampai Besok? Perkembangan dan tantangan yang harus dihadapi di masa depan
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
Kita tentu tahu bahwa masa depan itu dinamis. Banyak yang bisa memprediksi namun tidak semua bisa bertahan untuk melanjutkan bisnisnya termasuk di dunia kontruksi. Paradigma kali ini sebenarnya melanjutkan sense of crisis pada paradigma pertama dimana ketika kita melihat suatu perkembangan, kita tidak hanya melihat dalam satu tim frame saja. Namun jauh dari itu juga harus mempertimbangkan hari esok yang sebaiknya sudah mulai dipikirkan saat ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan masa depan perkembangan teknologi konstruksi yang dirangkum dibawah ini:
Self Evaluating Dalam pelaksanaan pekerjaan bekisting aluminium (alform), ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan dan dievaluasi lagi agar tidak menjadi kendala pelaksanaan di lapangan. Beberapa hal ini perlu menjadi catatan agar tidak menyebabkan persoalan yang menghambat kecepatan konstruksi dan menjaga kualitas hasil dari pekerjaan bekisting ini. Secara umum kita sudah membahas tentang keunggulan-keunggulan yang dihasilkan dari penggunaan bekisting jenis ini. Namun kita tidak boleh lengah dengan beberapa kelemahan-kelemahan yang harus diperlajari dan diperbaiki untuk mendukung keberlangsungan sistem ini. Jangan sampai ada paradigma di pikiran bahwa kegagalan dari produk ini menyebabkan kita kedepannya tidak akan menggunakannya lagi. Tetapi sebaliknya, beberapa kekurangan yang ada pada sistem ini seharusnya diperhatikan dan diperbaiki lagi untuk kesuksesan proyek.
• ALFORM EFFECT
95
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
A. PEMBONGKARAN BEKISTING Biasanya dalam pembongkaran bekisting terdapat masalah karena pembongkaran yang dilakukan tidak rapih sehingga membuat akses untuk jalur evakuasi pada lantai tersebut menjadi terhambat. Selain itu adanya peletakan yang kurang rapih pada saat pembongkaran mengakibatkan beberapa panel mungkin dapat tertukar atau memerlukan waktu lagi untuk mencarinya. Hal ini dapat menyebabkan adalanya delay waktu untuk melakukan pembongkaran dan pemasangan lagi pada lantai atasnya. Maka dari itu untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan peletakan bekisting dengan rapih melalui penunjukan penanggung jawab untuk pembongkaran.
Ketika pembongkaran banyak item modular, sehingga dapat menimbulkan kesan berantakan Sumber Gambar: Youtube
Solusi: Menyediakan tenaga (pekerja) khusus yang stand by untuk proses perapihan setelah pembongkaran
96
ALFORM EFFECT •
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
B. MINYAK BEKISTING Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan bekisting ini bisa mencapai durabilitas yang tinggi karena bahan utamanya dari aluminium. Tetapi ada faktor lain yang harus diperhatikan untuk mewujudkan penggunaan berulang ini yakni dengan kedisiplinan mengoleskan minyak bekisting pada alform. Hal ini bertujuan agar bekas beton yang sudah dicetak dan dibongkar bekistingnya tidak meninggalkan sisa-sisa beton yang lengket pada bekisting. Kedisiplinan untuk melakukan pengolesan minyak bekisting harus disertai dengan pembersihan sisa-sisa beton yang tertinggal agar kualitas cetakan beton selanjutnya masih bisa terjaga. Selain itu juga fungsi utama sebagai bahan yang reusable bisa dilaksanakan kembali.
Beton akan menempel pada permukaan alform.
Solusi: Menyediakan tenaga (pekerja) maintenance alat setelah dibongkar agar diberikan form oil.
• ALFORM EFFECT
97
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
C. PIN YANG HILANG Pin kecil yang digunakan untuk menyambungkan antarpanel sebenarnya berpeluang besar untuk hilang. Peringatan dini untuk melihat bahwa pin tersebut sudah berkurang adalah dengan melihat jumlah pin / m2 yang dipasang oleh mandor. Apabila terdapat 13-18 pin/ m2 maka pin kita masih lengkap, namun apabila kurang dari itu maka berarti sudah banyak pin yang hilang. Kehilangan biasanya terjadi akibat dicuri atau terjatuh dari ketinggian. Hal ini bisa berdampak buruk bukan hanya dari segi pengurangan kekuatan kekangan dari bekisting atau biaya yang harus diganti untuk pin yang dicuri, namun juga masalah keselamatan kerja sangat bergantung di sini. Solusi atas permasalahan ini yaitu dengan menunjuk beberapa tenaga kerja yang fokus untuk mengumpulkan pin dan menempatkannya di dalam suatu wadah agar bisa dimonitoring apabila ada yang hilang.
Aksesoris banyak dan kecil sehingga rawan hilang
Solusi: Menyediakan tenaga untuk pengumpulan dan perbanyak stock aksesoris.
98
ALFORM EFFECT •
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
D. REPAIR AKIBAT SISTEM Tidak bisa dipungkiri bahwa jenis sistem bekisting ini memang baru di Indonesia. Hasilnya sangat memuaskan tetapi masih ada PR yang cukup penting di akhir yakni menutup lobang yang dihasilkan oleh tie rod atau flat tie dan melakukan proses grinding untuk panel-panel yang air semennya terlalu banyak keluar karena tidak kuat penyambungannya. Dari pandangan kontraktor, sebenarnya PR ini bisa dilimpahkan ke pihak subkontraktor yang mengerjakan karena kontrak harga satuannya dalam m2. Sehingga untuk melakukan repair pada kondisi ini masih dapat dilaksanakan asalkan diberikan target yang pasti agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Timbul lubang khususnya di wall akibat dari perkuatan - Timbul garis tipis <3mm
Solusi : - Menutup lubang dengan MU (material grouting lainnya) agar lubang tersebut tidak terlihat. - Masuk dalam toleransi, dan apabila >3mm akan dilakukan penggerindaan untuk hasil yang maksimal
â&#x20AC;˘ ALFORM EFFECT
99
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
E. TIDAK BISA PEMESANAN MENDADAK Perencanaan bekisting jenis ini sebenarnya tidak bisa langsung difiksasi karena ada banyak proses engineering yang panjang di awal bahkan bisa mencapai waktu sampai 3 bulan. Hal ini menunjukkan kembali bahwa perencanaan yang matang harus menjadi senjata ampuh untuk pelaksanaan bekisting jenis ini. Selain itu, usahakan untuk mendapatkan gambar yang sudah pasti diawal dan tidak akan berubah lagi kedepannya karena akan memakan waktu untuk memperbaikinya.
F. SAFETY PERIMETER Hal-hal yang harus diperhatikan dan menjadi evaluasi ini selalu kembali pada konsep paradigma kedua tentang perencanaan nomor satu, keselamatan yang utama. Maka dari itu sangat penting untuk merencanakan semuanya termasuk untuk keselamatan kerja di awal. Potensi bahaya seperti pekerjaan di pinggiran yang membutuhkan bantuan safety platform harus segera dipikirkan dan dilaksanakan di lapangan agar tidak menghambat progres lantai per lantai yang seharusnya bisa dikejar rata-rata selama 5 hari.
Sistem Safety Cladding dengan Jacking Hidraulik di Proyek The AYOMA
100
ALFORM EFFECT â&#x20AC;˘
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
Development Planning Selain itu juga beberapa pelajaran yang sudah didapatkan dalam satu proyek bisa dijadikan sebagai pengembangan baru pada proyek selanjutnya dengan melakukan kombinasi sistem yang tidak bisa langsung mengadopsi teknologi dari luar. Beberapa sistem mungkin bisa kita adopsi namun perlu kita kembangkan lagi agar efektivitas kerja yang disesuaikan dengan budaya perusahaan dapat tercapai.
A. CAVITY COVER COLUMN (Penutup Celah Kolom) Pengembangan sistem ini adalah dengan mengganti pekerjaan penutupan celah kolom yang selama ini menggunakan mortar atau adukan yang membuat kebersihan site menjadi lebih tidak rapih. Maka dari itu direncanakan untuk dikembangkan inovasi cavity cover under the column dengan memanfaatkan sampah besi yang dibuat suatu sistem dan bisa menutup celah antar bekisting yang berpotensi bocor pada saat pengecoran.
â&#x20AC;˘ ALFORM EFFECT
101
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
B. DIAGONAL BRACING Diagonal bracing yang saat ini digunakan pada sistem ini adalah menggunakan prophead (shoring) untuk mencegah gaya tekan dan menggunakan sling untuk mencegah gaya Tarik. Kedua gaya lateral ini sebenarnya sangat berpengaruh pada saat pengecoran sehingga dibutuhkan sistem yang baik agar jalur evakuasi di bawah bekisting semakin luas. Hal ini didasari karena kurangnya jalur evakuasi ketika bracing dan sling dipasang sebagai perkuatan. Inovasi ini kemudian dibuat dengan memanfaatkan sistem konvensional saat ini dimana satu diagonal bracing dapat menahan 2 jenis gaya lateral yaitu Tarik dan tekan. Diagonal bracing ini dimasukkan ke dalam satu sisitem beksiting bersamaan dengan panel aluminium ini.
102
ALFORM EFFECT â&#x20AC;˘
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
C. STEP NOSING & PLINT KERAMIK (Sqirting) Sebenarnya sistem ini bisa digunakan untuk memudahkan pekerjaan arsitek pada akhirnya. Selain fasad dan parapet, system ini juga bisa digunakan untuk membuat step nosing dan plint keramik dengan cara menambahkan pelat bekisting aluminium tambahan di daerah yang ini kita desain. Namun hal ini berlaku ketika seluruh perencanaan sudah selesai dan paket pekerjaan sudah lengkap sampai arsitektur dan MEP-nya
â&#x20AC;˘ ALFORM EFFECT
103
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
Knowledge Sharing Tentunya ilmu akan selalu berkembang. Apabila ilmu terkepung dalam satu tempat saja maka tidak akan pernah ada perkembangan dan manfaat dari ilmu tersebut. Proyek The AYOMA sebagai pioneer untuk penggunaan bekisting aluminium di lingkungan PP ini mengusung visi misi sebagai pilot project yang dapat menjadi role model bagi pembangunan gedung di Indonesia khususnya di PP. Sejak pertama kali dilakukan instalasi penggunaan bekisting aluminium di proyek The AYOMA, beberapa proyek dan institusi lainnya sempat meluangkan waktunya untuk berkunjung ke proyek The AYOMA untuk sharing mengenai penggunaan bekisting ini. Ada yang bertanya mengenai keunggulannya dan ada juga yang langsung melihat pelaksanaan di lapangan. Proses sharing ini pada akhirnya bisa memberikan peluang untuk perkembangan jenis sistem bekisting yang lebih maju di masa yang akan datang dan dapat membantu pembangunan yang ada di Indonesia. Dengan banyaknya proyek yang belajar di proyek ini untuk penggunaan sistem alform, maka visi misi dari Proyek The AYOMA sudah hampir sepenuhnya tercapai berkat perjuangan dan kerja keras tim dan stakeholder terkait.
Kunjungan MR Properti, 7 Maret 2018
104
ALFORM EFFECT â&#x20AC;˘
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
Kunjungan Ex. GM Ops Wil. Barat Divisi Gedung 1, 8 Maret 2018
Kunjungan Advisor PP Properti, 20 Maret 2018
â&#x20AC;¢ ALFORM EFFECT
105
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
Kunjungan SPV Gedung 1, 21 Maret 2018
Kunjungan Divisi STRATEC, 28 Maret 2018
106
ALFORM EFFECT â&#x20AC;¢
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
Kunjungan Proyek Saumata II, 29 Maret 2018
Kunjungan PP Urban, 6 April 2018
â&#x20AC;¢ ALFORM EFFECT
107
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
Kunjungan Proyek Vendura, 10 April 2018
Kunjungan GKL Infra dan Gedung, 12 April 2018
108
ALFORM EFFECT â&#x20AC;¢
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
Kunjungan Owner Country Garden Indonesia, 17 April 2018
Kunjungan Proyek Evenciio, 18 April 2018
â&#x20AC;¢ ALFORM EFFECT
109
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
BAB 5
Kunjungan Proyek GSL Surabaya, 30 April 2018
Kunjungan Proyek GSL Surabaya, 30 April 2018
110
ALFORM EFFECT â&#x20AC;¢
BAB 5
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
Kunjungan GM Ops & PM G1 Wilayah Barat, 18 Mei 2018
Kunjungan TOTAL, 18 Mei 2018
â&#x20AC;¢ ALFORM EFFECT
111
MASIHKAH KITA BERTAHAN SAMPAI BESOK?
“You can change. And you can be an agent of change”
-Laura Dern
BAB 5
BAB 6
Pesan untuk insan PP BID Sebuah pesan untuk kita semua yang peduli, professional, bersyukur, integritas, dan disiplin
Proyek The AYOMA menunjukkan suatu warna baru di PP dengan penggunaan sistem alform untuk pertama kalinya digunakan oleh kontraktor BUMN di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari perjalanan panjang dan usaha Tim Proyek serta seluruh stakeholder yang terkait dalam rangka menyukseskan pekerjaan di proyek ini. Dari serangkaian perjalanan panjang tim proyek The AYOMA sebenarnya tidak terlepas dari cita-cita perusahaan untuk menjadi Sustainable ASEAN Class Company. Ini mungkin akan mudah dengan catatan, seluruh elemen dari hulu sampai hilir berperan aktif serta menjalankan budaya perusahaan secara penuh dalam kesehariannya. Beberapa paradigma yang berubah karena efek dari penggunaan alform yang di proyek The AYOMA ini sebenarnya merupakan pola pikir yang esensial. Seharusnya sudah ada dalam benak insan PP BID namun tidak
â&#x20AC;˘ ALFORM EFFECT
115
memiliki kesempatan untuk melaksanakannya. Hal ini dikarenakan kita bergerak secara sendiri-sendiri. Perkembangan perusahaan yang progresif diawali dari keinginan anggotanya untuk maju bersama-sama demi kepentingan perusahaan. Paradigma yang muncul mulai dari sense of crisis dalam melihat permasalahan saat ini, jeli dalam mengerjakan hal-hal yang utama di awal, berani membuat perbedaan, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kedepannya sangatlah penting untuk mendukung efektivitas kerja. Maka dari itu, mari kita senantiasa mulai menjalankan budaya yang sebenarnya tidak perlu kita cari karena selalu ada di dalam nafas kita. Mulailah untuk melihat peluang yang ada melalui pendekatan diri dengan teknologi, dan kemauan untuk saling berbagi ilmu dalam rangka pemenuhan knowledge management yang diprogramkan oleh perusahaan. Jangan takut untuk menjadi sesuatu yang berbeda karena orang biasa bisa melakukan hal yang luar biasa dari sebuah perbedaan.
116
ALFORM EFFECT â&#x20AC;˘
Tim Penyusun Penulis
: Tim Proyek The AYOMA Apartment
Editor
: Abdhy Gazali
Layout
: Pandu Hutagalung
Foto
: Esther Debora
â&#x20AC;¢ ALFORM EFFECT
119
CATATAN PENERBITAN Desain
Pandu Hutagalung
Jenis Huruf Univers Ltd Std Eras Medium ITC Roboto Jenis huruf sampul
Univers Ltd Std
Foto
Esther Debora
Kata Pengantar
Budi Hartoyo
Editor
Abdhy Gazali
Sampul, ilustrasi Pandu Hutagalung, Esther Debora Software Indesign, Photoshop, Illustrator
RIWAYAT PENULISAN Mulai ditulis
20 april 2018
Target selesai
1 juni 2018
Konten selesai, finsihing 7 juni 2018 Diterbitkan Juli 2018
120
ALFORM EFFECT â&#x20AC;˘
2018