redefining the waste. 2019.
Pandu Nazarrusadi
Department of Architecture Universitas Sebelas Maret Surakarta For Academic Purposes
waste recovery merupakan metode yang menggunakan sampah atau limbah sebagai bahan utama dalam menciptakan berbagai produk yang lebih berguna dan bermakna sebagai penemuan baru.
Waste Recovery memiliki tujuan untuk mengurangi pasokan jumlah limbah yang terus dihasilkan dan meningkat seiring perkembangan waktu.
WAST E C EN T ER
Keseluruhan judul Waste Recovery Center : Kawasan Pengelolaan Sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Putri Cempo Surakarta memiliki esensi secara garis besar yakni adalah suatu bentuk kawasan yang memiliki berbagai fasilitas pengelolaan sampah
R ECOVERY
Dengan tujuan tersebut, kebutuhan ruang TPA yang tadinya terus bertambah dan kian melebar akan dapat dikurangi dan juga dapat mengekstrak secara maksimal nilainilai yang ada dari sampah atau limbah tersebut.
5
Hal ini dilakukan sebagai inovasi perubahan metode pemrosesan yang ada di TPA Surakarta yang sebelumnya menggunakan metode konvensional landfill dengan merancang integrasi fasilitas teknologi sederhana dan juga teknologi modern, serta mewadahi berbagai aktivitas pengelolaan sampah lainnya.
P RO LO GU E
KONDISI PERSAMPAHAN DI INDONESIA Rasio Perbandingan Kelola
F IN A L
TAS K
dan Rasio Komposisi Sampah yang ada di TPA Indonesia secara Umum
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
6
Jumlah Komposisi sampah yang ada di Indonesia memiliki persentase yang kurang baik, dimana tidak keseluruhan sampah terkelola dan dibiarkan begitu saja.
WAST E R ECOVERY C EN T ER
7
STUDY
Berdasarkan data SIPHS KLHK Indonesia, bahwa rasio jumlah sampah terbanyak adalah sampah organik (sisa makanan, dedaunan, dll) diikuti peringkat kedua yakni adalah sampah plastik. Dapat disimpulkan bahwa Indonesia tidak dapat mengolah sampahnya sendiri dan tidak terorganisir
CASE
KONTEKSTUAL PERENCANAAN
F IN A L
TAS K
Timeline Perencanaan Pengelolaan Sampah Terbarukan di Indonesia
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
8
1 Kementerian ESDM menyatakan adanya 12 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) telah siap untuk beroperasi tahun ini hingga 2022 mendatang. Total daya yang bisa dihasilkan dari 12 PLTSa tersebut bisa mencapai 234 MegaWatt (MW).
WAST E R ECOVERY C EN T ER
9
2019
2 Perencanaan pertama adalah dua PLTSa yang akan beroperasi,
STUDY
PLTSa pertama berada di Surabaya, dan PLTSa kedua berada di Bekasi. Kedua PLTSa tersebut memiliki nilai daya 9MW
CASE
KONTEKSTUAL PERENCANAAN
F IN A L
TAS K
Timeline Perencanaan Pengelolaan Sampah Terbarukan di Indonesia
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
10
2021
3 Untuk 2021, PLTSa yang dapat beroperasi terletak di kota Solo, Denpasar, dan Palembang. Total daya yang dapat dihasilkan dari PLTSa di tiga wilayah tersebut mencapai 50 MW
WAST E R ECOVERY C EN T ER
11
2022
4 Sementara kemudian di tahun 2022, ada delapan pembangkit yang akan beroperasi.
STUDY
PLTSa tersebut tersebar di DKI Jakarta, Bandung, Tangerang, Semarang, Makassar, Tangerang Selatan, dan Manado dengan total daya mencapai 164 MW
CASE
KONTEKSTUAL PERENCANAAN
F IN A L
TAS K
Timeline Perencanaan Pengelolaan Sampah Terbarukan di Indonesia
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
12
5 “Seluruh rencana pembangkjit ini setidaknya dapat mengolah sampah sebanyak 16 ribu ton per harinya, kemudian listrik akan dibeli oleh PLN�- Arcandra, Menteri KESDM Rencana operasi PLTSa tersebut muncul setelah pemerintah menerbitkan Perpres tentang percepatan program pembangunan
WAST E R ECOVERY C EN T ER
13
2027
6 Sistem pengiolahan sampah hingga menjadi listrik di Solo menjadi percontohan di Indonesia dengan metode PLTSanya yakni Plasma Gasifikasi (gasification plasma) STUDY CASE
KENAIKAN KONDISI SAMPAH
Ekskalasi Kenaikan Beban Sampah Tahunan
F IN A L
TAS K
dan Rasio Kapasitas TPA di seluruh Indonesia
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
14
Ekskalasi kenaikan beban sampah tahunan pada TPA di Indonesia memiliki data relatif naik secara signifikan dengan rata-rata mencapai 3 juta ton per-tahunnya. Hal tersebut tidak serta-merta disikapi secara acuh, melainkan kenaikan ini terus naik dan akan berdampak buruk pada seluruh TPA di Indonesia
Sebagai penampung sampah terakhir yang dimana sampah tersebut tidak diolah melainkan hanya ditimbun begitu saja. Persebaran jumlah sampah tersebut tersebar secara tidak merata di seluruh TPA Indonesia
WAST E R ECOVERY C EN T ER
15
Angka-angka ini akan terusa naik dan dilansir dengan kenaikan penduduk dan konsumtif Indonesia, dan akan berdampak pada ekskalasi kenaikan beban sampah tahunan di TPA seluruh Indonesia yang mencapai timbulan hingga 2-3 Juta Ton pertahunnya.
STUDY CASE
Dari sebanyak ratusan TPA di Indonesia, TPA Puteri Cempo menduduki peringkat ke 8 terbesar sebanyak input sampah 300 ton per-harinya, sedangkan peringkat pertama diduduki oleh TPA Bantargebang Bekasi-Jakarta dengan input sampah sebanyak 7000 ton per-harinya.
TAS K F IN A L PA N D U
N AZ A R RUSA D I
16
Sampah yang ada dari seluruh wilayah otonomi Kota Surakarta akan diangkut dan dibawa menuju ke penampungan akhir di TPA Putri Cempo. TPA Putri Cempo masih menerapkan sistem konvensional berupa sistem open dumping, dimana sampah hanya dikumpul dan ditimbun tanpa mengalami proses pemilahan.
Penerapan strategi 3R pada TPA Putri Cempo perlu diadaptasikan guna mengurangi timbulan sampah kota dan juga meningkatkan pelayanan persampahan kota dengan cara yang baik dan benar serta efisien. Diagram diatas adalah bagan alur mekanisme pengelolaan sampah pada TPA Putri Cempo hingga saat ini.
WAST E
perencanaan skema paradigma lama menjadi baru
R ECOVERY C EN T ER
17
M IN D M AP P L AN N IN G
Dapat disimpulkan bahwa perubahan metode dapat merubah stereotip paradigma masyarakat kota Surakarta sehingga mengembalikan kembali peran TPA yang lebih maksimal dengan peran serta aktif dari masyarakat dengan menerapkan prinsip 3R yang diilustrasikan dengan diagram diatas
Bagaimana Jika kita Melihat Sampah dari Sudut Pandang yang berbeda dengan memerhatikan konteks yang ada bukan sebagai terdampak dan mendampak, melainkan sebagai potensi?
19
WAST E
aerial view
R ECOVERY
C EN T ER
EXISTING DILEMMA
Permasalahan Umum pada Eksisting
F IN A L
TAS K
Analisa General terhadap Kawasan TPA Puteri Cempo
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
22
Permasalahan Utama pada tipikal TPA Indonesia adalah memiliki sisitem dan program yang tidak benar, perencanaan awal TPA di masa lampau tidak memerhatikan dampak di masa depan (kini).
Analisis secara umum mencoba memerhatikan aspek sistem kawasan yang dimana kawasan telah didominasi oleh tumpukkan dan timbunan sampah yang sangat banyak, serta beberapa fasilitas pengelolaan sampah lainnya yang juga kondisinya cukup memprihatinkan.
WAST E C EN T ER
Respons Konteks sebagai Strategi Desain terhadap Eksisting TPA Puteri Cempo
R ECOVERY
FOR BETTER FUTURE
Strategi Perencanaan Masa Depan
23
Hal itu dilakukan dengan menduplikasi ketinggian sampah menjadi bentuk awal serta merubah sistem pengelolaan sampah konvensional yang sudah tidak relevan dan kadaluarsa menjadi fasilitas terbarukan yang terintegrasi.
B EFO R E
Melansir data analisis sebelumnya, perencanaan TPA terbarukan diusulkan dengan memberikan pengalaman ruang dan spasial yang menyamakan bentuk eksisting,
AF TE R
EXISTING DILEMMA
Permasalahan Umum pada Eksisting
F IN A L
TAS K
Analisa General terhadap Kawasan TPA Puteri Cempo
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
24
WAST E
Respons Konteks sebagai Strategi Desain terhadap Eksisting TPA Puteri Cempo
R ECOVERY
FOR BETTER FUTURE
Strategi Perencanaan Masa Depan
C EN T ER
25
A N A LY S I S
TRANSFORMATION
F IN A L
TAS K
Transformasi Desain
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
26
the recovery transformation program. waste to architecture merupakan pendekatan yang melakukan perencanaan industri, yang dalam hal ini adalah kawasan pengelolaan sampah.
WAST E R ECOVERY
1
C EN T ER
27
TRA NS FO R M AT IO N
Sekeliling site merupakan permukiman kumuh dan memiliki pekerjaan sehari hari yakni sebagai penadah dan pemulung sampah di TPA. keberadaan TPA merupakan ladang harta karun bagi mereka sehingga menjadi ketergantungan antar keduanya
F IN A L
TAS K
2
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
28
Memelajari ketinggian topografi eksisting sampah yang ada di TPA Putri Cempo, Perencanaan massa spasial mengambil bentuk semula dari ketinggian sampah sebagai awal mula dari transformasi irisan massa kawasan
WAST E R ECOVERY
3
C EN T ER
29
TRA NS FO R M AT IO N
Terwujudnya bentuk yang sentris membentuk zonasi titik pusat pada epicentrum yang dapat dimanfaatkan tidak hanya sebagai kawasan pengelolaan sampah, melainkan sebagai kawasan yang diperuntukkan untuk publik
F IN A L
TAS K
4
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
30
Perencanaan kawasan dibagi kedalam dua tahapan. Tahapan pertama adalah membentuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah sebagai proyek prioritas dan dapat menghabiskan sampah yang ada pada eksisting dan juga menekan jumlah input sampah di masa mendatang
WAST E R ECOVERY
5
C EN T ER
31
TRA NS FO R M AT IO N
Perencaan tahapan lanjutan adalah menyempurnakan kawasan dengan berbagai fasilitas yang menunjang serta mendukung program-program waste-cycle. Hal tersebut diwujudkan dengan membentuk berbagai fasilitas pengelolaan sampah yang terdiri dari berbagai macam.
TAS K F IN A L PA N D U
N AZ A R RUSA D I
32
pada perencanaannya, membutuhkan kompromi yang lebih terhadap konteks lanskap tapak yang berfokus pada integrasi site dengan cakupan didalam dan sekitarnya (macro concept) dibandingkan memaksimalkan bentuk dari kawasan pengelolaan
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
33
TRA NS FO R M AT IO N
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
F IN A L
TAS K
Fase dan Lingkup Perencanaan
Rancangan Waste Recovery Center : Kawasan Pengelolaan Sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Putri Cempo Surakarta dapat menjadi solusi atas masalah sampah yang menumpuk di masa depan
35
Hal tersebut diwujudkan dengan mengintegrasikan fungsi pengolahan dan pengelolaan sampah semi konvensional dengan pengelolaan dan pengolahan sampah teknologi modern, yang kemudian dibangun dalam dua tahapan terpisah selama rentang 5 - 10 tahun pembangunan
2020 THE BEGINNING The Effort to Distinguished the Arrival and the Existing of the Waste
Proyek Perencanaan dan Perancangan Waste Recovery Center ini memulai groundbreaking pada tahun menjelang 2020 dengan melakukan perwujudan Tahap I berupa Zona 1 (Waste Sorting), Zona 2 (Waste to Energy), Zona 3 (Organic Waste Space)
Perencanaan ketiga zona ini dibutuhkan segera sebagai kebutuhan yang mendesak dalam mengatasi jumlah sampah yang masuk signifikan dan berupaya dalam penghabisan timbunan seluruh sampah di eksisting TPA Putri Cempo
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
37
2020’s Illustration
P HASI NG
2025 THE CONTEMPLATIONS Changing People Habit and the way they Respond the Waste
Fase kedua adalah perancangan kawasan Tahap II yang terdiri dari Zona 4 (Traditional Waste Treatment Facility) dan Zona 5 (Reuse Facility Centre); kedua zona ini tetap dapat terintegrasi dengan zona-zona Tahap I sebelumnya, sehingga on-track dengan jalur sirkulasi memutar dapat terwujud sempurna
Perancangan Tahap II ini merupakan program pelengkap dan penyempurna penunjang sebagai upaya dalam merubah pola hidup dan juga kebiasaan masyarakat dalam menyikapi dan menanggapi sampah serta merubah perilaku waste-cycle-nya.
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
39
2025’s Illustration
P HASI NG
2030 THE BEGINNING The Effort to Distinguished the Arrival and the Existing of the Waste
Fase akhir pada tahun 2030 dimana seluruh tahapan telah selesai dan sempurna, sehingga masyarakat terkhusus Surakarta dan sekitarnya dapat menikmati seluruh sistem program dan wahana yang terintegrasi di Waste Recovery Center
Seluruh aspek alam natural tumbuh secara alami dan ekologi serta simbiosis kawasan terbentuk secara sendirinya. Penyelesaian Sampah Kota dapat terselesaikan tanpa perlu adanya lagi timbunan sampah sejauh mata memandang. Di Masa depan, perencanaan Waste Recovery Center di Surakarta ini pun dapat menjadi pilot project percontohan bagi seluruh TPA - TPA yang ada di Indonesia dengan ciri kelokalannya.
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
41
2030’s Illustration
P HASI NG
46
WAST E R ECOVERY C EN T ER
47
Z1 CONTEMPLATION STAGE 1
THE VESSEL
Zona Pewadahan dan Pengorganisasian Sampah
TAS K F IN A L
WASTE SORTING AREA
Waste Measure - Waste Drop - Waste Sort Zona Pewadahan dan Pengorganisasian Sampah
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
48
Zona awal ini merupakan zona pembuka dan zona utama yang menerima dan mewadahi seluruh sampah yang masuk ke dalam area TPA.
WAST E R ECOVERY C EN T ER
Perwujudan massa ini adalah bagaimana merespon input sampah yang masuk dengan mewadahi fasilitas waste measure, waste drop, dan waste sorting; dimana keseluruhan sampah akan melalui proses penimbangan, dropping, dan pengorganisasian jenis sampah. Hal ini memungkinkan untuk mewujudkan metode 3R + 1 (waste cycle) 49
DE SI GN Z 1
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
50 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
51
DE SI GN
-
Z 1
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
52 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
53
DE SI GN
-
Z 1
54
WAST E R ECOVERY C EN T ER
55
Z2 CONTEMPLATION STAGE 2
THE REFORM
Zona Pewadahan dan Pengorganisasian Sampah
TAS K F IN A L
WASTE TO ENERGY (WtE) Area
Waste to Energy Plant - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Zona Pembaharuan Sampah sebagai Energi Terbarukan
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
56
Pada Zona ini, sampah yang sebelumnya sudah tersortir dan menyisakan berbagai material yang tidak dapat dikategorikan kembali akan digunakan sebagai bahan bakar untuk Pembangkit Listrik.
WAST E R ECOVERY C EN T ER
Pada PLTSa ini juga mengambil tumpukkan dan timbunan sampah eksiting sebagai bahan bakar utama sebagai upaya dalam menghabiskan sampah yang ada. Sampah yang diangkut kemudian di drop pada waste bunker dan menyisakan sampah organik yang nantinya akan dibawa dan digunakan pada zona selanjutnya (Zona III) 57
DE SI GN Z 2
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
58 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
59
DE SI GN
-
Z 2
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
60 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
61
DE SI GN
-
Z 2
62
WAST E R ECOVERY C EN T ER
63
Z3 CONTEMPLATION STAGE 3
THE REPLETE
Zona Pengolahan dan Pengelolaan Sampah Organik dan Karantina Ternak serta Budidaya Perkebunan dan Pertanian
TAS K F IN A L
ORGANIC WASTE & AGRICULTURE SPACE
Organic Waste Space - Area Kultivasi Sampah Organik - Green House - Area Karantina Ternak Sapi
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
Zona Pengolahan dan Pengelolaan Sampah Organik dan Karantina Ternak serta Budidaya Perkebunan dan Pertanian 64
Setelah sampah yang dibawa oleh truk pengangkut hanya membawa sampah jenis organik saja, kemudian sampah tersebut di drop pada Zona 3 dan dilakukan kultivasi/pengolahan terlebih dahulu
WAST E R ECOVERY C EN T ER
Kultivasi sampah organik menghasilkan padatan sampah organik yang baik dan ramah lingkungan, yang kemudian digunakan kembali sebagai media tanaman untuk perkebunan pada farm fields, dan juga digunakan kembali sebagai bahan makanan hewan ternak sementara pada masa karantina . 65
DE SI GN Z 3
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
66 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
67
DE SI GN
-
Z 3
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
68 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
69
DE SI GN
-
Z 3
70
WAST E R ECOVERY C EN T ER
71
Z4 CONTEMPLATION STAGE 4
THE TRANQUIL
Zona Pengembangan dan Pengelolaan serta Pengolahan Sampah Metode Tradisional dan Semi Konvensional
TAS K F IN A L
TRADITIONAL WASTE TREATMENT - COMM. BASED Waste Transit Zone - Traditional Waste Treatment Community Based Operational & Office Space Zona Pengelolaan dan Pengolahan Sampah Metode Tradisional
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
72
Zona ini merupakan perwujudan perencanaan kawasan pada Tahap II, dimana tujuan adanya tahapan lannjutan ini sebagai pelestarian dan area pembelajaran bagi masyarakat dan komunitas.
WAST E R ECOVERY C EN T ER
Hal; tersebut berupa bagaimana pengolahan sampah secara tradisional dan semi konvensional seperti composting, biofilter, dan bak aerasi. Perwujudan zona ini merupakan metode ramah lingkungan serta sebagai wadah bagi masyarakat agar membiasakan diri untuk mengolah sampah secara sendiri dan mandiri 73
D E SIG N Z 4
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
74 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
75 51
D E SIG N
-
Z 4
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
76 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
77
D E SIG N
-
Z 4
78
WAST E R ECOVERY C EN T ER
79
Z5 CONTEMPLATION STAGE 5
THE ADVANTAGE
Zona Pengembalian dan Pemanfatan Kembali Sampah yang Terintegrasi dengan Kegiatan Publik
TAS K F IN A L
REUSE FACILITY CENTRE
Reuse Facility - Waste Market - Office - Rent/Public Space Zona Pengembalian dan Pemanfaatan Kembali Sampah
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
80
Zona Akhir sekaligus sebagai zona pembuka yang berdekatan dengan entrance circulation-loop ini merupakan area yang diperuntukkan fungsinya penuh untuk publik.
WAST E R ECOVERY C EN T ER
Pemanfaatan area ini menjadikan simbiosis dan kedekatan antara bagaimana sampah dapat dikenalkan kembali kepada publik sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dan bermanfaat. Dengan melibatkan berbagai peran publisitas terhadap sampah, memungkinkan adanya masyarakat yang menyikapi sampah dengan cara dan susdut pandang yang lebih baik 81
DE SI GN Z 5
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
82 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
83
DE SI GN
-
Z 5
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
84 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
85
DE SI GN
-
Z 5
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
86 F IN A L
TAS K
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
87
DE SI GN
-
Z 5
88 82 DYNAMIC ENVIRONMENT HELPS LOCAL WORKERS
TRANSFORM SLUMS & DEAD SPACE INTO PRODUCTIVE
89
D ESI GN Z5
WAST E R ECOVERY
INFINITE GREENSCAPE AT VIEWDECK
C EN T ER
91
ENTRANCE VIEW Infinite Entrance View into Inner Area Giving More Welcoming Atmosphere
ROOFTOP VIEW Public and Private Interfere with Good Openess Spatial Vertical Effect
PA N D U
N AZ A R RUSA D I
94
VIEWDECK VIEW Infinite Viewscape for More Openess Scheme
WAST E
R ECOVERY
C EN T ER
95
DE SI GN
-
Z 5