PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA АССОЦИАЦИЯ ИНДОНЕЗИЙСКИХ СТУДЕНТОВ В РОССИИ
EDISI I
SUARA INDONESIA
NOVEMBER 2013
WINTER IS COMING LAPORAN UTAMA Musim Dingin, “Selamat Datang Lemak”
OPINI
(Bukan) Tahun Politik Komunitas ASEAN 2015 “Aseli” Indonesia. Mungkinkah? Kabar PERMIRA Perkenalan Pengurus PERMIRA Periode 2013-2014
SUARA INDONESIA EDISI I
NOVEMBER 2013
Добро пожаловать в наш бюллетен, SUARA INDONESIA Catatan Redaksi
DAFTAR ISI
Memasuki tahun ajaran baru pada 1 September lalu, PERMIRA mempunyai proCatatan Redaksi i gram membuat terbitan berkala berbentuk buletin dengan format digital. Buletin ini bertujuan sebagai wadah aktualisasi diri, dan pertukaran informasi serta wawasan bagi Kata Sambutan ii seluruh anggota PERMIRA Buletin ini bernama Suara Indonesia karena mempunyai pertalian sejarah deLaporan Utama 1 ngan penerbitan mahasiswa Indonesia di Rusia pada masa lalu. Sebagai bagian dari Opini 3 upaya agar tak terjangkit amnesia sejarah. Kami percaya, jarak yang terbentang akan terasa dekat apabila kita bertukar kabar maupun bertutur kisah melalui tulisan. Kegiatan PERMIRA 5 Buletin edisi perdana ini bertema Скоро Зима (sebentar lagi musim dingin). Kami ingin menggambarkan keunikan alam Rusia yang dikenal memiliki musim dingin Kabar PERMIRA 8 yang bersalju putih tebal nan cantik, yang di sisi lain berlangsung lama serta ekstrim. Bagi mahasiswa yang baru datang ke Rusia, pengalaman pertama di musim dingin Opini 9 selalu menjadi hal yang spesial. Dengan keyakinan yang sama, kami berharap buletin ini Tulisan Ringan 11 mampu mengajak seluruh mahasiswa Indonesia di bumi Rusia untuk mengenal bagaimana salju mampu menjadi kawan dengan segala keunikannya. Juga mengajak Serba-Serbi 12 untuk tetap waspada, karena hawa dingin yang diberikannya mampu menjelma menjadi lawan, terutama bagi kita yang terbiasa bermandikan sinar matahari di Pemenang Lomba Foto 14 Indonesia. Untuk mengantisipasi hal itu kami sudah mempersiapkan artikel berisikan tips sebagai persiapan awal. Kemudian di rubrik opini, kami juga akan membahas mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan tahun depan, Sosialisasi Komunitas ASEAN yang juga sudah menunggu dua tahun lagi dan sebagai penutup, kisah pengalaman kawan kita di Kota Volgograd. Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca dan menjelang musim dingin. С первым снегом!
Tim Redaksi Penanggung Jawab Aries Stevanus Gerryianto Pemimpin Redaksi Adri Arlan Sinaga
Penelitian dan Pengembangan Ade Irma Elvira
Dewan Redaksi Arief Setiawan I Nyoman Aji Suadhana Rai
Unit TI Ghozy Ul-Haq
Humas Ika Madya Lestari
i
Bagi anda yang ingin mengirim tulisan atau menyampaikan tanggapan, informasi, kritik dan saran, silahkan kirim email : suaraindonesia@mail.ru
SUARA INDONESIA KatA SAMBUTAN Salam PERMIRA! Senang sekali rasanya melihat Tim Redaksi buletin PERMIRA Suara Indonesia bisa menghadirkan media informasi bagi teman-teman semua, khususnya bagi anggota PERMIRA dimanapun berada. Buletin ini bukan yang pertama kali bagi PERMIRA, namun kami berharap buletin kali ini dapat memberikan tampilan yang lebih segar, yang dapat dinikmati oleh khalayak pembaca. Pada awalnya, kami sebagai pengurus PERMIRA, melihat betapa pentingnya media komunikasi dan informasi bagi anggota PERMIRA. Seperti kita semua sadari, jarak menjadi kendala bagi kita untuk menjalin komunikasi dan saling berdiskusi berbagi informasi, opini, dan inspirasi. Tapi kini tidak lagi. Diharapkan buletin ini bisa menjadi wadah bagi setiap anggota PERMIRA untuk bisa menyampaikan informasi-informasi apapun terkait kegiatannya masing-masing. Buletin ini adalah media dan sarana untuk saling berbagi informasi, opini, ekspresi, dan inspirasi dari kita, oleh kita, dan untuk semua. Kami juga berharap buletin ini bisa menjadi jendela bagi masyarakat di tanah air, berperan untuk menyajikan perspektif yang benar dan berita yang faktual mengenai Rusia sebagai sahabat Indonesia. Untuk mewujudkan itu semua, perlu kesadaran untuk menjaga konsistensi penerbitan buletin ini. Diperlukan tekad yang kuat dan tentunya tenaga yang ekstra. Semoga Tim Redaksi tetap semangat untuk terus menggali potensi-potensi anggota PERMIRA dan terus konsisten menerbitkan buletin Suara Indonesia. Saya juga mohon dukungan seluruh anggota PERMIRA untuk bisa berpartisipasi aktif menyumbangkan tulisannya kepada buletin ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberkati penerbitan buletin PERMIRA Suara Indonesia ini.
Aries Stevanus Gerryianto Ketua PERMIRA Pusat
ii
SUARA INDONESIA
Halaman 1
LAPORAN UTAMA
Musim Dingin, “Selamat Datang Lemak” Bicara musim dingin di Rusia, hampir semua orang mengidentikkannya dengan suhu rendah, salju tebal, dan mentari yang enggan bersinar terang. Kondisi tersebut sudah menjadi kodrat alam. Musim dingin bukan lagi identik dengan fenomena alam di atas, tapi sudah jadi keniscayaan. Akibatnya, musim dingin yang beku ini menyebabkan banyak orang enggan melakukan aktivitas di luar rumah. Mahasiswi asal RUDN Moskow, Ika Madya Lestari juga menegaskan hal sama. Musim dingin membuat orang jadi malas ke luar, lebih banyak duduk diam. Selain itu, musim dingin juga membuat agenda diet bisa jadi berantakan. Kita sebaiknya lebih banyak mengonsumi makanan berlemak untuk menjaga suhu badan dan tak mudah sakit. “Musim dingin di Rusia bisa diekspresikan dengan ucapan, ‘selamat datang lemak’,” ujarnya dengan mantap. Azifah R. Astrina yang akrab dipanggil Ina juga mengimajinasikan hal hampir sama tentang musim dingin. Menurut mahasiswi S2 Ilmu Politik di Astrakhan ini, musim dingin di Rusia ia bayangkan bak penjara. Orang bakal lebih memilih duduk manis saja di dalam ruangan. Tak bisa lagi menikmati senja di taman kota nan indah seperti di kala musim semi dan panas. Bagi Ina, musim dingin juga bakal membuatnya jadi rajin menimbun barang. Bukan menimbun bahan bakar minyak yang jelas-jelas melanggar hukum, tapi lebih giat menyimpan bahan makanan di luar kebiasaan. Alhasil, musim dingin di Rusia pun akan punya arti lebih luas lagi bagi Ina, “sedih, dingin, dan gendut”. Mahasiswi Universitas Agraria Timiryazev di Moskow, Ade Irma Elvira mengamini pendapat Ika dan Ina. Menurut Ade, asupan makanan harus lebih diperhatikan. Musim dingin menguras energi karena memicu orang lebih cepat kelelahan. “Perlu mengonsumsi makanan berenergi tinggi dan buah-buahan lebih banyak lagi,” katanya. Rusia memang menyajikan keunikan tersendiri pada saat musim dingin. Tak bisa dipungkiri, musim dingin di Rusia terkenal ekstrem di seantero bumi yang dihuni manusia secara normal (selain kutub). Menurut catatan sejarah, suhu di Omyakom yang mencapai -71.2 C pada 26 Januari 1926 menjadi yang terendah di dunia. Hal ini bisa menjadi penegasan betapa dinginnya Rusia dibanding wilayah lainnya yang juga memunyai empat musim.
Jangan Remehkan Musim Dingin Ketika musim dingin tiba, banyak hal yang harus kita persiapkan. Persiapan tersebut tak hanya mengenai perlengkapan untuk menghadapi dinginnya Rusia, juga fisik dan mental. Musim dingin cukup menguras tenaga. Karena itu, kondisi fisik harus tetap terjaga kebugarannya agar tak mudah jatuh sakit.
SUARA INDONESIA
Halaman 2
LAPORAN UTAMA Pakaian hangat menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan. Menurut mahasiswa dari St. Petersburg, Ghozy UlHaq, pakaian hangat merupakan senjata utama dalam menghadapi musim dingin. Selain itu, juga perlu untuk perhatiakan jendela kamar. Jangan sampai udara luar bisa masuk ke ruangan. Musim dingin dengan saljunya membuat jalanan menjadi licin. Sungguh tak terbayangkan sebelumnya ketika harus berjalan di atas permukaan es. Sesuatu yang mustahil terjadi di tanah air selain di tempat khusus seperti pada arena ice skating. Karena itu, kata Ika, pemandangan orang-orang berjatuhan di jalan saat musim dingin bukanlah hal yang aneh. “Mungkin kita perlu banyak berdoa agar tidak terlalu sering jadi tontonan di jalan akibat jatuh terguling-guling,” tuturnya. Licinnya jalanan saat musim dingin bisa dilihat dari persiapan pengendara mobil. Mereka mengganti ban mobil standarnya dengan yang bergerigi bak ada paku tertancap. Selain itu, juga harus lebih waspada ketika berkendara walau jalanan setiap hari dibersihkan dari tumpukan salju. Meski demikian, angka kecelakaan lalu-lintas cenderung naik di saat musim dingin. Ika juga memunyai catatan khusus mengenai musim dingin, terutama dengan salju. Bagi yang baru pertama kali melihatnya, salju memang memunyai daya tarik tersendiri. Bisa dimengerti, di Indonesia mustahil bisa bertemu dengan salju selain di Puncak Cartenz, Papua. Tidak dengan di Rusia. Salju tak hanya ada di layar televisi, tapi nyata adanya. “Saya pernah sepanjang malam kesakitan. Usut punya usut, itu karena terlalu lama memegang salju dengan tangan tak beralas (kaos tangan),” kata Ika sembari menceritakan pengalaman pertamanya ketika melihat salju di Rusia. Dibalik itu semua, musim dingin selalu memunyai cerita tersendiri. Salju yang turun tak hanya meninggalkan jejak basah air di tanah, juga pemandangan sendu dan indah. Apalagi ditambah dengan eksotisnya permukaan tanah, pepohonan, dan gedung-gedung yang ditutupi oleh putihnya salju. “Musim dingin itu hampir selalu datang dengan membawa harapan baru. Musim dingin datang berarti tahun baru tak lama akan berselang,” pungkas Ika. (red) Berikut beberapa perlengkapan pokok yang harus disiapkan: -
Baju dan celana long john Jaket tebal isi bulu angsa/Gerai outdoor equipment (khusus untuk ke daerah bersalju/winter series) Sarung tangan yang dalamnya berbulu Kaos kaki wol atau kaos kaki untuk daerah yang dinginnya ekstrem Kupluk (pokoknya bisa menutupi sampai telinga) Sweater Sepatu water proof Sebatang coklat atau bubuk jahe untuk wedang (optional)
SUARA INDONESIA
Halaman 3
OPINI
(Bukan) Tahun Politik Oleh: Arief Setiawan* Banyak orang berbicara, 2014 merupakan tahun politik. Tahun yang sangat menentukan arah atau langkah Indonesia ke depan. Pemilihan anggota legislatif (pileg) dan presiden (pilpres) menjadi petandanya. Berbagai harapan tertumpah di tahun tersebut. Inilah fenomena politik lima tahunan yang selalu harus dihadapi sebagai bagian dari proses demokrasi. Sudah bukan barang asing lagi, menjelang pemilihan umum (pemilu) merupakan masa terjadinya inflasi harapan. Pemilu mendapatkan tempat tersendiri, bahkan disakralkan. Sakralisasi tersebut bisa dilihat dari gempita politik melalui beragam kampanye berbagai pihak yang berkepentingan di dalamnya. Semua sumber daya “dipaksakan” untuk memotretnya dari segala sisi. Tak pelak lagi, pemilu akhirnya menjadi mantra yang mampu mengalihkan semua perhatian masyarakat. Beragam persoalan pun bermunculan menjelang pemilu. Pertama, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dinilai kacau, pasangan capres-cawapres terpopuler, sampai nomor urut caleg merupakan contoh keriuhan menjelang pemilu. Persoalan bangsa yang lebih substansial dan jadi perdebatan sebelumnya “di-peti es-kan”. Alhasil, beragam masalah substansi tersebut akhirnya tercecer dan tak tuntas penyelesaiannya. Pembahasan permasalahan substansial tersebut akhirnya tak mendapatkan panggung untuk diperdebatkan kembali. Fenomena sosial-politik menjelang pemilu ini menegaskan kembali tesis Ben Anderson mengenai perpolitikan nasional. Bagi Anderson (1990), politik di Indonesia bak panggung teater yang penuh dramaturgi. Pemunculan aktor, pelakonan, kesadaran panggung, bahkan permainan bahasa silih-berganti mengisi ruang pengetahuan masyarakat tanpa henti. Sayangnya, “pertunjukan” tersebut tak bertahan lama. Bubar tanpa meninggalkan kesan begitu pertunjukan selesai. Dalam perspektif Baudrillard, hal ini sekedar meninggalkan simulasi yang miskin substansi (impulsion). Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang diduga merugikan keuangan negara ratusan triliun rupiah menguap begitu saja. Dugaan pelanggaran HAM yang berat atas penculikan aktivis 1997/1998 dan peristiwa 1965/1966 tak jadi perhatian. Bahkan, ganti rugi akibat luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo yang menenggelamkan beberapa desa hanya jadi isu sampingan. Semua permasalahan masa lalu tersebut baru ramai dibicarakan ketika hendak dijadikan senjata untuk hancurkan lawan politik. Bukan dalam kerangka penuntasan masalah yang sesungguhnya. Kiprah Partai Politik (parpol) dalam panggung pemilu bukanlah persoalan yang muncul secara alami(given). Pemahaman tentang pemilu yang sering disebut sebagai pesta politik (demokrasi) perlu diubah. Pemilu bukanlah sekedar pesta. Pemilu merupakan sarana artikulasi politik warga negara dalam skala luas. Parpol dalam hal ini memegang peran penting karena institusi ini dipercaya sebagai instrumen penyaluran ide-ide politik dan kenegaraan. Namun, perubahan secara fundamental perlu dilakukan terhadapnya, terutama terkait fungsi parpol yang selama ini bisa dikatakan tak berjalan.
SUARA INDONESIA
Halaman 4
OPINI Tak Ada Tahun Politik Adanya istilah tahun politik menjelang pelaksanaan pemilu pada dasarnya memunyai konsekuensi tersendiri. Istilah ini menegaskan adanya bukan tahun politik. Penggunaan logika biner dalam hal ini menegaskan adanya “ke-liyan-an” pada tahun selain menjelang pemilu sehingga keberadaannya termarjinalkan. Bukan sesuatu yang layak dipikirkan dan dianggap penting. Pendapat umum tentang adanya tahun politik dan “biasa” secara otomatis melahirkan logika biner. Aktivitas politik dipusatkan hanya pada tahun pelaksanaan pemilu meskipun pada hakikatnya manusia itu mahkluk yang berpolitik (zoo politicon). Aktivitas politik pada dasarnya tak bisa lepas dari kehidupan manusia, tanpa mengenal istilah waktu tertentu untuk bisa berpolitik. Penggunaan logika biner seperti ini, menurut Foucault, hanya akan menciptakan situasi tunggal yang didalamnya tidak menyediakan alternatif (Beilharz, 2001).
“Tak ada tahun politik. Adanya hanya periode yang penuh dengan hingar-bingar perebutan kekuasaan.“
Jika ditilik kembali prinsip-prinsip demokrasi, pelaksanaan pemilu secara periodik merupakan hal lumrah. Dalam sebuah negara demokrasi, penyelenggaran pemilu dalam kurun waktu tertentu merupakan suatu keharusan. Artinya, secara prinsip, penyelenggaraan pemilu bukanlah sesuatu yang spesial. Namun, fakta berkata lain, pemilu menjadi sarana baru bagi kekuasaan untuk mengajak masyarakat “melupakan” persoalan substansial yang ada. Istilah tahun politik menjadi senjata meninggalkan “huru-hara” yang telah maupun sedang terjadi. Perlu kiranya menilai kembali adanya istilah tahun politik dalam memotret situasi nasional. Penggunaannya dapat memberi legitimasi bagi kekuasaan untuk meninggalkan permasalahan besar bangsa. Pemilu tak perlu disambut dengan hingar-bingar, sewajarnya saja. Menyejajarkan masa menjelang pemilu dengan tahun-tahun lainnya berarti tidak memberi peluang terjadinya amnesia sejarah. Tak ada tahun politik. Adanya hanya periode yang penuh dengan hingar-bingar perebutan kekuasaan. *Mahasiswa S2 Ilmu Politik RUDN, Moskow
Sumber:http://www.micecartoon.com
SUARA INDONESIA
Halaman 5
KEGIATAN PERMIRA Laporan Penyaluran Dana Sumbangan Bencana di tanah air Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap bencana yang terjadi di tanah air, PERMIRA sebagai organisasi mahasiswa ikut berempati atas apa yang terjadi di tanah air. Bekerja sama dengan HPII
This story can fit 175-225 words.
Moskow, PERMIRA telah berhasil mengumpulkan If your newsletter is folded and mailed, this storyserta will appear on the dana sumbangan Gempa Aceh dan Lombok back. So, it’s a good idea to make it
longsor di Ambon sebesar 360 US$ dan 2250 Rueasy to read at a glance. bel. Dana sumbangan yang terkunpul A questiondisalurkan and answer session is a
good way to quickly capture the atmelalui NGO Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan telah tention of readers. You can either
diserahterimakan pada tanggalcompile 26 questions September that you’ve re-
ceived since the last edition or you can summarize some generic quesMelalui rubrik ini, mewakili pengurus PERMIRA tions that are frequently asked about Pusat mengucapkan banyak terima kasih kepada your organization.
2013.
A listing of names and titles of managBapak Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Djauhari Oratmangun, yang secara langsung ikut menyumbang ers in your organization is a good way to give your newsletter a personal patan yang diberikan kepada PERMIRA serta kerja samanya touch. If your organization is small, yang you may want to list the names of all sumba-ngan bencana ini. (asg) employees.
dalam acara pengumpulan dana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada HPII Moskow atas kesembaik dalam acara pengumpulan dana
If you have any prices of standard products or services, you can include a listing of those here. You may want
Laporan Penjemputan Mahasiswa Baru
Pada tahun ajaran baru 2013/2014, banyak calon mahasiswa baru Indonesia datang ke Rusia untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kebanyakan dari mereka yang datang, sama sekali tidak pernah menginjakkan kakinya di negeri Rusia, bahkan tidak mengenal huruf dan bahasa Rusia. Untuk itu Pengurus PERMIRA Pusat dibantu oleh PERMIRA Moskow di bawah pimpinan saudara Ofando Rexstar Napitupulu, telah melaksanakan penjemputan calon mahasiswa baru dan mengantarkan mereka ke stasiun kereta api/bandara menuju ke kota tujuan masing-masing. Penjemputan dilakukan beberapa tahap, dimulai sejak awal September hingga akhir November. Kami selaku pengurus PERMIRA Pusat mengucapkan banyak terima kasih kepada PERMIRA Moskow yang telah mengerahkan anggotanya, juga kepada PERMIRA Perwakilan kota-kota lainnya yang telah membantu mengurus administrasi calon mahasiswa baru serta bimbingannya selama masa-masa awal adaptasi calon mahasiswa baru. Kami juga berterima kasih kepada Pensosbud KBRI Moskow yang telah memfasilitasi kami pada kegiatan ini. (asg)
SUARA INDONESIA
Halaman 6
KEGIATAN PERMIRA Menyambung Sejarah Melalui Berita Oleh Ofando Ditron Rexstar Napitupulu*
Pada 28 November 2013, Persatuan Mahasiswa Indonesia di Moskow (PERMOS) mengadakan kunjungan ke kantor redaksi RBTH (Russia Beyond The Headlines). RBTH merupakan salah satu cabang dari surat kabar milik pemerintah Rusia "Rossiyskaya This story can fit 175-225 words. Gazeta" yang menerbitkan suplemen bagi surat kabar dan berita online yang If your dikemas newsletter is folded and mailed, this story will appear on the dalam 17 bahasa dunia termasuk Bahasa back. So, it’s a good idea to make it Indonesia. easy to read at a glance.
A question and answer session is a RBTH memublikasikan program-program atau good way to quickly kegiatan kerjasama antara Rusia dengan capture the attention of readers. negara lain, termasuk Indonesia. Karena itu, You can either compile questions that you’ve rePERMOS tertarik berkunjung ke RBTH dan ceived since the last edition or you mendapat tanggapan yang positif dari pihak can summarize some generic quesRBTH. Kegiatan ini bertujuan tions that untuk are frequently asked about menambah wawasan. Selainyouritu, juga organization. memberi masukan kepada redaksi A listing of RBTH names and titles of managmengenai isi berita yang menarik bagi ers in your organization is a good way redaktur untuk pembacanya. to give your newsletter a personal touch. If your organization is small, may Stevanus, want to list the names of allini merupakan pengenalan ulang hubungan Menurut Ketua PERMIRA Pusat,you Aries kunjungan employees. tentang kehidupan sosial dan budaya. Wakil ketua PERMOS antar kedua negara melalui informasi Handaru Lukisa mengemukakanIf you pendapat have any lain. prices “Pada of standard dasarnya bangsa Rusia memiliki karakter yang productsterkait or services, you can include sama dengan Indonesia, salah satunya keragaman budaya dan agama,” imbuhnya. a listing of those here. You may want
Koordinator PERMIRA Pusat Gerhard Talakua menyatakan, penting juga untuk menggali sejarah hubungan Indonesia (Nusantara) di era VOC dengan Kekaisaran Rusia sejak abad ke-18. Fakta menunjukkan bahwa ilmuwan Rusia Nicholas Miklouho-Maclay adalah orang asing pertama yang menentang perbudakan di kawasan Indonesia Timur. “Atas jasanya, nama Nicholas MiklouhoMaclay diabadikan menjadi nama salah satu pantai di pesisir utara Papua,” ujar Gerhard. Memang sampai saat ini masih banyak cap atau stigma buruk dari masyarakat Indonesia terhadap Rusia. Dengan kehadiran RBTH versi bahasa Indonesia merupakan angin segar bagi perubahan pola pandang masyarakat. *Ketua Perhimpunan Mahasiswa Moskow (PERMOS)
SUARA INDONESIA
Halaman 7
KEGIATAN PERMIRA Temu Ilmiah PERMIRA: Budidaya Burung Puyuh Itu Mudah Pada 30 November 2013 bertempat di KBRI Moskow berlangsung Temu Ilmiah PERMIRA pertama. Pada kesempatan pertama ini, Temu Ilmiah PERMIRA mengambil tema “Budidaya Burung Puyuh” dengan narasumber David Kermite. Acara ini dihadiri Penanggung jawab Pensosbud KBRI Moskow Yul Edison, mahasiswa, dan beberapa orang This story can fit 175-225 words. masyarakat Indonesia.
If your newsletter is folded and mailed, this story will appear on the back. So, it’s a good idea to make it Pada kesempatan ini, David Kermite memaparkan easy to read at a glance. langkah-langkah awal memulai usaha budidaya A question and answer session is a burung puyuh. “Beternak burung puyuh ini merugood way to quickly capture the attention of readers. You can either pakan salah satu usaha budidaya unggas yang mucompile questions that you’ve re- dah dilaksanakan dengan tidak memerlukan biaya ceived since the last edition or you can summarize some generic ques- dan tenaga besar, serta tempat luas,” paparnya. tions that are frequently asked about Menurut David, budidaya burung puyuh memunyai your organization.
keunggulan dibandinggan beternak unggas jenis A listing of names and titles of managers in your organization is a good way lainnya. Modal relatif lebih kecil, tingkat resiko to give your newsletter a personal touch. If your organization is small, (kematian) yang kecil, perawatan lebih mudah, you may want to list the names of allpangsa pasar cukup besar, dan keuntungan cukup employees.
besar merupakan contoh keunggulan budidaya
If you have any prices of standard burung puyuh . “Budidaya burung puyuh pemula yang ingin mencoba usaha budidaya productsini orsangat services,cocok you canbagi include listing of those baik here. bagi You may want Belum lagi manfaat dari telur puyuha yang sangat kesehatan,” imbuhnya.
ternak.
Dalam kesempatan ini, para peserta tampak antusias sekali dengan menyampaikan banyak pertanyaan terkait pengembangan usaha dan tips-tips pemeliharaan ternak burung puyuh. Seminar ini ditutup oleh Yul Edison. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi darinya. “Saya berharap kegiatan ini menjadi
agenda
rutin
dapat
terwujud,”
ujarnya. Kegiatan Temu Ilmiah merupakan salah program kerja PERMIRA periode 2013-2014. Kegiatan ini merupakan program rutin yang diselenggarakan tiap bulan. Mari berdiskusi dengan hati dalam Temu Ilmiah PERMIRA. (asg)
SUARA INDONESIA
Halaman 8
KABAR PERMIRA
Pengurus PERMIRA Pusat Periode 2013-2014 Ketua Umum
: Aries Stevanus Gerryianto
Wakil Ketua Umum
: Rangga Permana Ratmadji
Sekretaris
: Alstonia Maharani
Koordinator Bid. Seni,
Bendahara
: Rani Uli Artha
Budaya, dan Olahraga
Koordinator Bid. Internal
: Gerhard Talakua : Syiki Mursyid
Koordinator Bid. Eksternal : Ika Madya Lestari
Koordinator Bid. Program
: I Nyoman Suadhana Rai
Kajian
: Rumario Moses Augustyn : Ismail Hamka
Koordinator Bid. Sains dan Teknologi
: Nadia Mutia Rahmah
: Ghozy Ul-Haq Koordinator Bid. Pusat
: Adri Arlan Sinaga
: Afdhal Nasser Koordinator Bid. Dana Usaha
: M. Yunus Zulkifli
dan Career Chanelling
: Ade Irma Elvira
: Muchammad Fachri : Dwinda Aryo Seto
Struktur Organisasi
PERMIRA Perwakilan 1. PERMIRA Perwakilan Moskow
8. PERMIRA Perwakilan Novochercask 15. PERMIRA Perwakilan Irkutsk
2. PERMIRA Perwakilan St. Petersburg 9. PERMIRA Perwakilan Krasnodar
16. PERMIRA Perwakilan Penza
3. PERMIRA Perwakilan Tula
10. PERMIRA Perwakilan Astrakhan
17. PERMIRA Perwakilan Arkhangelsk
4. PERMIRA Perwakilan Belgorod
11. PERMIRA Perwakilan Rostov
18. PERMIRA Perwakilan Kalmyk
5. PERMIRA Perwakilan Ufa
12. PERMIRA Perwakilan Kazan
19. PERMIRA Perwakilan Orel
6. PERMIRA Perwakilan Voronesh
13. PERMIRA Perwakilan Volgograd
20. PERMIRA Perwakilan Izhvesk
7. PERMIRA Perwakilan Tomsk
14. PERMIRA Perwakilan Ivanovo
SUARA INDONESIA
Halaman 9
OPINI
Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015
Komunitas ASEAN 2015 “Aseli” Indonesia. Mungkinkah? oleh :Adri Arlan Sinaga* Membaca kembali judul tulisan di atas, terbersit pertanyaan, apa hubungan kata “aseli” Indonesia dengan Komunitas ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) 2015? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi baju khas berslogan “aseli Djokdja”. Bukan bermaksud promosi, merek “Aseli” tersebut tetap eksis dan dicari-cari turis. Ada yang “khas” dan tidak ditemui di tempat lain sehingga eksistensinya tetap ada meski dikepung produk impor sejenis. Keunikan yang dimiliki oleh 10 negara ASEAN memang tidak bisa dipungkiri merupakan kelebihan dari regionalisme di Asia Tenggara ini. Bisa dikatakan tidak ada kawasan yang semenarik ASEAN dewasa ini. Hampir setengah abad setelah didirikan, ASEAN telah menjadi salah satu organisasi antar-pemerintah yang mampu bertahan di luar Eropa (Beeson, 2007). Berbeda dengan regionalisme kawasan lainnya, ASEAN memunyai kompleksitas dalam hal diversitas kultural. Selain itu, juga memunyai persamaan sejarah sebagai bekas negara jajahan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam pembangunan regionalisme yang stabil dan dinamis. Inilah tantangan nyata yang dihadapi ASEAN dalam menghadapi ASEAN Community 2015. Untuk mengatasinya, para pendiri ASEAN menciptakan pendekatan unik yang dikenal sebagai ASEAN Way. ASEAN Way merupakan wujud identitas budaya ketimuran, yakni mengedepankan prinsip musyawarah mufakat sebagai landasan utama bagi hubungan antar negara. Selain itu, dengan latar belakang historis yang hampir sama, prinsip non-intervensi mendapat penekanan lebih. Kelak, ASEAN Way ini merupakan kunci utama pada saat Komunitas ASEAN 2015 dimulai.
Hambatan dan Tantangan ASEAN Community 2015 ASEAN Way oleh Acharya (2005) dan Narine (2002) dinilai memiliki beberapa kelemahan yang fundamental. Pertama, terkait persoalan identitas. Negara-negara ASEAN dianggap belum memiliki satu perasaan identitas regional yang sama. Menurut Narine, belum tercipta identitas nasional secara utuh akibat masih banyaknya konflik etnis di beberapa negara anggota. Implementasi ASEAN Way terhambat oleh kompleksitas yang belum terselesaikan dalam urusan internal beberapa negara anggota. Seperti masalah etnis di Myanmar dan konflik di beberapa provinsi di Indonesia.
SUARA INDONESIA
Halaman 10
OPINI Kedua, saat ini masih banyak suara pesimis dari dalam maupun luar negeri atas kurangnya sosialisasi mengenai Komunitas ASEAN 2015 diantara sepuluh negara ASEAN, tidak terkecuali Indonesia. Patut kita ketahui, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia mengenai ASEAN masih kurang, masih berada dibawah Thailand, Singapura dan Malaysia. Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan, ASEAN mengalami defisit demokrasi. ASEAN cenderung bersifat elitis. Komunitas ASEAN Bukan Ancaman ASEAN Way pada dasarnya merupakan local genius warga Asia Tenggara yang patut dibanggakan. ASEAN Way dapat dipergunakan sebagai identitas jika implementasinya berada dalam proporsi yang tepat. Seperti halnya dengan baju “aseli” yang berhasil menjadi ciri khas dari Jogja, maka tidak ada salahnya jika kita menggunakan budaya asli dan keunikan kita yang tediri dari ragam suku, pulau dan bahasa menjadi penarik utama dalam Komunitas ASEAN nanti. Mengenai pendapat elitisme ASEAN, perlahan tapi pasti, stigma ini mulai coba dibongkar. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pendidikan. Dialog mahasiswa antar kampus di negara anggota ASEAN untuk saling berdiskusi dan bertukar ide sudah semakin Selain itu, pertukaran pelajar antar negara semakin intensif. Pembentukan
lembaga
think
tank
“konsisten serta bangga dengan ke-“aseli”-an yang dimiliki oleh Indonesia”
untuk
sering anggota
dilakukan. ASEAN
memberikan
kontribusi yang lebih nyata ditunjukkan dengan adanya inisiatif dari Pemerintah untuk mendirikan ASEAN Study Center (ASC) pada beberapa universitas di Indonesia. Ini merupakan cara untuk mengajak mahasiswa dan masyarakat di daerah agar memiliki pemahaman yang lebih .jelas dan efektif mengenai ASEAN dan Komunitas ASEAN 2015. Perjalanan memang masih panjang dan berkelok, namun sudah ada tindakan yang solutif. Bagaimana pun juga Komunitas ASEAN 2015 akan tetap berjalan dengan segala dinamikanya. Namun, segala kemungkinan yang ada harus bisa diantisipasi. Salah satunya adalah dengan menjadi konsisten serta bangga dengan ke“aseli”-an yang dimiliki oleh Indonesia. *Mahasiswa S2 Ilmu Hubungan Internasional RUDN, Moskow,
SUARA INDONESIA
Halaman 11
TULISAN RINGAN
Ramah Tak Identik Senyuman Oleh: Mario Djabbar* Hampir dua bulan hidup jauh dari tanah air, di Volgograd Oblast (Rusia). Sering saya mendengar, beruntung sekali orang yang tinggal di wilayah selatan karena suhunya lebih hangat. Nyatanya, musim gugur tetap terasa dingin. Tinggal di Rusia yang mendekati khatulistiwa ternyata tetap harus bersiap dengan jaket tebal. Ya, inilah Rusia yang sesungguhnya. Tubuh orang Indonesia yang hidup di daerah tropis pasti terkejut dengan suasana ‘hangatnya’ empat musim di Russia. Lucunya, saya menyukai keadaan di sini meski beberapa orang asli Rusia saja tidak tahan. Mungkin karena terbiasa dengan asap knalpot dan ramainya kendaraan di Jakarta, saya jadi menyadari kedua hal tersebut di sini. Saya sangat menyenangi, betapa pengendara mobil menghargai pejalan kaki dengan menjadikannya sebagai prioritas. Rasa hormat penduduk Rusia terhadap alam juga sangat terlihat. Sering saya melihat kucing dan anjing lia di jalanan melenggang dengan tenang tanpa rasa takut. Tidak jarang juga saya melihat mangkok berisi daging atau makanan lainnya di tempat mereka biasa berkumpul. Hampir tidak pernah, bahkan satu tutup botol pun, terlihat tergeletak begitu saja disembarang tempat. Pemandangan yang jarang saya lihat ketika di tanah air. Bersihnya Volgograd erat dengan banyaknya tempat sampah. Bayangkan saja, jika saya berdiri di sembarang trotoar dan melihat tanpa menengok, bisa terlihat enam tempat sampah. Kontrasnya, daun yang berguguran dibiarkan dijalan, terkesan berantakan tapi tak menyingkirkan kesan indah dan eksotik.
Barangkali mereka berpikir, dedaunan itu baik untuk tanah sehingga tak perlu dibersihkan. Kalau bicara tentang orang Rusia, mungkin bisa dikatakan kalau mereka pelit senyum. Barangkali bisa saya katakan “benci di pandangan pertama�. Mereka sangat individualis sehingga terkesan masa bodoh selama tak merugikan kepentingannya. Namun pandangan tersebut berubah sama sekali ketika berinteraksi dengan orang-orang yang sudah kenal. Mereka ternyata sosok yang perhatian dan murah senyum. Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan orang asli Rusia. Kehangatan tersebut tampak sekali ketika saya dalam perjalanan dari Moskow ke Volgograd. Di dalam gerbong kereta, penumpang mengerti jika saya orang yang pertama kali datang di Rusia. Bahkan mereka mengajak makan bersama. Pengalaman di kampus juga demikian. Dosen penjemput ketika tiba pertama kali di stasiun Volgograd dan kelas tak seseram bayangan saya. Dosen di kelas, bahkan tak pernah meninggikan intonasi suaranya. Sangat ramah dan efektif dalam mengajar. Hal demikian menunjukkan kepada saya, senyum bukan tanda berarti keramahan. Kondisi yang menyenangkan ini tentu saja berpengaruh terhadap belajar saya. Apa pun keadaannya, jika demikian adanya bisa membuat orang betah. Segala kekurangan yang ada jika ditunjang dengan keramahan warga, kota nan indah dan sejuk membuat situasi jadi menyenangkan. Apalagi saat ini saya sedang menunggu untuk bisa tampil bersama kelompok teater. Tak sabar rasanya untuk bisa beatraksi di atas panggung. Pengalaman baru ini sangat berharga bagi saya untuk perjalanan ke depan. *Mahasiswa.S1 Geologi di Volgograd State University saat ini sedang belajar di fakultas persiapan.
SUARA INDONESIA
Halaman 12
SERBA-SERBI Puisi tentang salju (стихотворение о зиме) Ф. И. Тютчев. (Fyodor Tyutchev)
«Зима недаром злится...» Зима недаром злится, Прошла её пора – Весна в окно стучится И гонит со двора. И всё засуетилось, Всё нудит Зиму вон – И жаворонки в небе Уж подняли трезвон Зима еще хлопочет И на Весну ворчит. Та ей в глаза хохочет И пуще лишь шумит... Взбесилась ведьма злая И, снегу захватя, Пустила, убегая, В прекрасное дитя... Весне и горя мало: Умылася в снегу И лишь румяней стала Наперекор врагу.
Fyodor Tyutchev (lahir di Ovstu, 5 Desember 1803 - meninggal di St. Petersburg 27 This story can fit 175-225 words. Juli 1873 pada umur 69 tahun) adalah seIf your newsletter is folded and orang pemusisi, sastrawan dan diplomat. mailed, this story will appear on the Tyutchev dikenal luas sebagai salah satu back. So, it’s a good idea to make it dari tiga pemuisi terbaik di Rusia setelah easy to read at a glance. Aleksandar Pushkin dan Mikhael LermonA question and answer session is a good way to quickly capture tov. the at-Puisi yang ditulisnya banyak bertema tention of readers. You can either tentang cinta, alam, dan kritik sosial. compile questions that you’ve received since the last edition or you can summarize some generic questions that are frequently asked about your organization.
A listing of names and titles of managers in your organization is a good way to give your newsletter a personal touch. If your organization is small, you may want to list the names of all employees. If you have any prices of standard products or services, you can include a listing of those here. You may want
(1836)
Ucapan Selamat Hari Ulang Tahun di bulan November kepada: Novalia Achi Hartono Angielica Amahoru Angel Amahoru Rumario Moses Augustyn Ririen Paramarini Maria Novita Saragi Harmen Novita Sari
1 November 4 November 4 November 5 November 11 November 23 November 28 November 29 November
SUARA INDONESIA
Halaman 13
SERBA-SERBI
Mati Ketawa Ala Rusia Seorang mahasiswa datang menghampiri Di badan sebuah bus ekslusif terpampang temannya sambil menangis. Ia membawa spanduk bertuliskan ‘SELAMAT DATANG sebuah buku kecil berwarnaThis biru. DAVID BECKAM’. Sekumpulan petugas story can fit 175-225 words. properti baru saja memasangnya sebagai If your newsletter is folded and Mahasiswa A: Kenapa nangis, Bro ? kedatangan pesepakbola mailed, this story will appear onpenyambutan the back. So, it’s a good idea to make dunia it itu di Tanah Air. Melihat ada yang Mahasiswa B: Ane nangis karena habis easy to read at a glance. janggal, Bos Penyelenggara pun menegur baca buku. Ending-nya sedih banget,andhiks. A question answer session salah is a satu anak buahnya. :’( good way to quickly capture the attention of readers. You can either Bos: Woi! Kurang ‘H’-nya tuh. Buruan that you’ve reA: Memangnya buku apa ? compile Novel questions ya? ganti! ceived since the last edition or you can summarize some generic quesB: Buku ini nih. Buku tabungan ane. Baru Anak buah: Siap, Bos! tions that are frequently asked about pertengahan bulan udah nolyour saldonya. organization. Keesokan harinya, spanduk dipasang A listing of names and titles of managkembali dengan tulisan ‘SELAMAT ers in your organization is a good way to give your newsletter a personal DATANG H. DAVID BECKAM’ touch. If your organization is small, you may want to list the names of all employees.
If you have any prices of standard products or services, you can include Ada orang Ambon makan a listing of those here. You may want
di warung Orang Papua. Seusai
makan ia bertanya.
Orang Ambon: Pa’ce ini sayur apakah? Luar biasa, enak sekali. Orang Papua: Itu sayur bambu (rebung). Besoknya dia makan lagi. Dan kembali bertanya, Orang Ambon: Pa’ce ini sayur apalagi ? Orang Papua: Oh, itu sayur paku (pakis). Orang Ambon lalu keluar sambil geleng-geleng kepala dan berkata. Orang Ambon: “Lengkap sudah. Kemarin beta makan sayur bambu, ini hari beta makan sayur paku. Nanti bisa-bisa beta buang air besar pasti macam orang di tivi itu, keluar paku dan bambunya!”
SUARA INDONESIA
Halaman 14
PEMENANG LOMBA FOTO Inilah para pemenang lomba foto PERMIRA di bulan November. Selamat kepada pemenang! Tim Juri: Rumario Moses, Afdhal Naseer, Senna Listinarani This was about a year ago, we were having dinner when he asked me "have you ever spent your 'me time' alone with your book? I mean with no music around you (like you always do), without any technology that you think will make your life easier to live, it's just you, alone, thinking about yourself and the world that evolves around you then you explain it through words." And my answer was "No, why would I do that? It must be so lonely." And then he said "Well, that's not entirely true, one day when you do, I'm pretty sure you will feel so peaceful. You know, sometimes it's better to be accompanied by books and let the world inspired you in any possible ways it could." And he was about to be right. So when I first arrived in this city, I was trying hard to find that one place where I could spend most of my time alone with my book. It doesn't have to be expensive, doesn't have to be so pretty with so many colors in it, I just need to find a
Find a Place Worth Writing
place worth writing.
Behind me is the new building of the office of vital records. Since I moved to Kazan, Russia, I had found my second home after Jakarta.. Feel like l was born here once again. Growing together with the city, being the eyewitness of its rapid and huge transformation. I would say that this building is the icon for me. In my wildest imagination, the place which I received my new birth certificate, and might be my marriage license someday, or even until I get my death certificate. I want to grow old with this city. I want to grow old with you
Tepatnya di kota Irkutsk, kota yang penuh keramayan, kota yang sangat dingin dan kota yang penuh sejarah.
Malamku di daratan Siberia