JUM’AT 22 FEBRUARI 2013 Phone : 085355508935 Email : faizinempok32@yahoo.com Web : http://lpmgazebo.wordpress.com
Lembaga Pers Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kab. Kutai Timur
Mading Gazebo Mencerahkan Untuk Menggerakkan
Edisi 47/Tahun 3 jadiapa.com/mading/
Gabung di LPM GAZEBO | Reporter | Layout & Design |
IMMUS, Wujudkan Cinta Sesama Dengan Bhakti Sosial Faizin, MK - LPM Gazebo
GAZEBO NEW-Cinta sesama butuh perwujudan dalam bentuk kepedulian serta mau berbagi kepada yang membutuhkan, itulah mengapa IMMUS (Ikatan Mahasiswa Mushola STAI Sangatta), membawa tema “Jadikan Berbagi Sebagai Wujud Cinta Pada Sesama” dalam kegiatan bhakti sosial yang akan dilaksanakan besok (23/02/13). Bakti sosial berupa pengobatan, pemeriksaan kesehatan, dan donor darah gratis, semua tanpa dipungut biaya. Untuk pengobatan dan pemeriksaan kesehatan peserta terbatas, pengobatan dikhususkan untuk 30 orang kaum duafa yang sudah didata dan terdaftar pada panitia. Kemudian untuk pemeriksaan kesehatan adalah 100 orang pendaftar pertama, diu-
tamakan mahasiswa dan dosen STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Sangatta, pendaftaran dilakukan besok (23/02/13), saat kegiatan berlangsung. Sedangkan untuk donor darah selain mahasiswa juga diikuti oleh masyarakat umum, “iya sudah ada sosialisasi ke masyarakat” jelas Imam Ashari, ketua panitia kegiatan baksos ini. Berbicara, kaum duafa yang berkesempatan mendapat pengobatan gratis, panitia memperolehnya berdasarkan survey yang dilakukan serta data dari BAZDA (Badan Amil Zakat Daerah). Adapun mereka semua (baca: duafa), berasal dari wilayah Sangatta Selatan, Kabo Jaya, dan warga sekitar kampus STAI Sangatta. Kegiatan baksos akan
berlangsung di dua tempat yaitu untuk pengobatan dan pemeriksaan kesehatan di kampus STAI Sangatta Kutai Timur, sedangkan donor darah dilakukan di Sekretariat PMI (Palang Merah Indonesia) Cabang Sangatta. “Untuk masyarakat umum langsung menuju ke sekretariat PMI Cab. Sangatta. Sedangkan mahasiswa nanti diarahkan panitia” tutur Imam. Menurut Imam Ashari kebutuhan akan stock darah yang kurang, dimana saat ini banyak terjadi kecelakaan dan pendarahan pada ibu-ibu hamil, yang tentu membutuhkan suplai akan darah. Maka kami terpanggil untuk membantu sesama melalui setetes darah kita. Bisa jadi, melalui setetes darah yang kita berikan dapat menolong nyawa orang lain.
Mahasiswa Bingung Dengan KST,
Jurusan Belum Sosialisasi Suci Nastiti - LPM Gazebo GAZEBO NEWS-Pemberlakuan sistem KST (Kartu Studi Tetap) di jurusan syari’ah, membuat banyak mahasiswa kebingungan, pasalnya sistem KST yang baru tersebut belum disosialisasi pada mahasiswa syariah secara luas tentang kartu studi baru itu. Selain itu beredar kabar yang belum jelas tentang adanya kartu studi tetap, yaitu mulai dari rumitnya sistem yang ada dalam kartu studi tetap serta belum adanya kesepakatan antara jurusan syari’ah dengan mahasiswa syari’ah. Disela-sela kegiatan kuliah, Zulkadrin salah satu Mahasiswa Syari’ah menunturkan “Saya dan teman-teman sebenarnya masih bingung dengan adanya Kartu Studi Tetap, karena belum adanya penjelasan yang pasti tentang KST itu sendiri apa dan bagaimana prosedurnya. Kenapa mesti di ganti jika prosedur KRS yang lama sudah bagus.” Muhammad Subhi, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syari’ah sudah mengusahakan untuk mengadakan sosialisi tentang adanya sistem Kartu Studi Tetap, namun belum ada respon positif dari teman-teman mahasiwa syari’ah. Jadi untuk bisa mengumpulkan teman-teman
dari mahasiswa Syari’ah tidaklah mudah, karena perbedaan jam belajar antar reguler dan wekend. Oleh karena itu perlu waktu yang tepat untuk bisa mencari kesempatan yang baik untuk bisa mengumpulkan mahasiswa-mahasiswa syari’ah. Muhammad Subhi, juga mengatakan ”Sebenarnya Kartu Studi Tetap itu bagus jika di terapkan pada kampus-kampus yang mahasiswanya murni untuk kuliah, namun kurang maksimal jika diterapkan pada kampus STAI Sangatta ini. Pasalnya sekitar 80% mahasiswa di STAI sangatta ini adalah seorang pekerja, apabila KST itu tetap di berlakukan takutnya akan merugikan banyak pihak. Karena mahasiswa tidak bisa mengambil jumlah SKS yang sesuai dengan kemampuannya”, jelas ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syari’ah. Taufiqin ketua Jurusan Syariah menjelaskan, “Kartu Studi Tetap (KST) merupakan tindak lanjut dari Kartu rancangan studi (KRS). KRS merupakan sebuah rancangan dari mata kuiah yang ingin di ajukan kepada Jurusan, sementara KST merupakan wujud dari KRS atau paket mata kuliah yang sudah disetujui oleh
KRS: Kartu Rencana Studi yang sudah tidak berlaku lagi di jurusan syari’ah, ganti dengan KST (Kartu Studi Tetap) jurusan. Kartu Studi tetap sendiri memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu jika ada mahasiswa yang IP nya rendah tetap bisa mengambil mata kuliah yang sama dengan mahasiswa Syariah lainnya. Karena KST ini sudah diprogram paket pada setiap semester, jadi tidak perlu lagi untuk membuat KRS. Kartu Studi Tetap ini memang belum disosialisakan secara luas
kepada mahasiswa Syari’ah, karena belum ada kabar dari HMJ syari’ah tentang waktu yang sudah disepakati untuk bisa melakukan sosialisasi. Jadi saya berharap kepada HMJ untuk bisa segera menetukan waktu yang tepat untuk bisa mensosialisaikan tentang Kartu Studi Tetap ini” jelasnya. (// mkf)
Bagi mahasiswa yang mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasat (PJTD) dan dinyatakan lulus, sertifikat dapat diambil pada Faizin, M.K [085255508935]. Sertifikat dapat dipergunakan sebagai kredit point SKKEK. Kirim Tulisan: Berita, Artikel, Opini, Puisi, Cerpen
Terbit di: LPM GAZEBO, www.jadiapa.com
Kirim ke: faizinempok32@yahoo.com