KATA REDAKSI PERS MAHASISWA GENERA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Pimpinan Umum SABRIZA PRIHANINGTIAS Pimpinan Redaksi NOVAN NURUL ALAM Redaktur Pelaksana FATAHANY FADHILA Tim Editor MALINDA GHANIYYA SYAFIRA YOLANDA TIFFANI DIAS ANGGRAENI YULIA RACHMAWATI WINDY AMORITA Layout NURI KAMILIA Staff Layout DEVINA SELA ALMADIA IDHAM ARIA PRATAMA RISKA NUR AINI
Salam sejahtera Akang Eceu warga KMFP, salam hangat dari kami para Laskar Genera yang kembali untuk mempersembahkan majalah ini kepada anda para pembaca dimanapun anda berada, pada kesempatan kali ini kami ingin membuka mata kita semua bersama mengenai hal-hal besar yang akan kita hadapi di tahun 2015 mendatang, perkembangan demokrasi di Indonesia, geliat politik yang membara, dan ekonomi yang semakin menggeliat terutama di ASEAN pada tahun tersebut dengan diberlakukannya AEC (ASEAN Economic Community). Apakah semua ini akan menjadi monster yang mengerikan ataukah justru akan menjadi ladang yang subur bagi generasi muda Indonesia seperti kita? Apa saja yang harus kita siapkan untuk menghadapi perkembangan di dunia ini. Semoga mata kita bisa “terbuka” setelah membaca apa yang kami sajikan ini. Selamat membuka mata anda. Majulah Pertanianku Indonesia Jaya!
Novan Nurul Alam
Genera Magazine | 2
DAFTAR ISI
ISSUE 7 Manfaat Mahasiswa Organisasi
10 Siap Tidak Siap Harus Siap 13 What Can We Do for AEC 2015?
KABAR KAMPUS 16 Perubahan Status Unpad Menjadi PTN-BH
Siapkah Indonesia dalam AEC 2015? 4
17 KMFP Dulu dan Sekarang 18 Gedung Baru Unpad
PROFIL 19 Pertanian Punya Usaha
AGRINEWS
Agritektur #TGEL, Komunitas Menuju Social Enterprise 21
24 Tanaman Masa Depan
SURVEY 25 Hi, Mahasiswa! Mana Kontribusi Mu untuk AEC? SUARA MEREKA SUARA MEREKA 26 Sudah Kenal dengan AEC?
Pertanian Indonesia untuk AEC 2015 23
3 | Genera Magazine
Dok. : www.google.com
ISSUE
SIAPKAH INDONESIA DALAM AEC?
T
ahun 2015 dapat menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Bagaimana tidak? ASEAN, organisasi regional yang menyatukan negara-negara di
Genera Magazine | 4
kawasan Asia Tenggara ini mengumumkan bahwa ASEAN Economic Community (AEC) akan diberlakukan pada tahun 2015. Inti dari AEC adalah membuka luas pasar arus ekspor-impor barang
dan jasa ataupun investasi antar negara ASEAN dimana permasalahan tarif dan non-tarif sudah tidak diberlakukan kembali. Ada 5 hal tujuan yang akan diimplementasikan dalam AEC yaitu arus barang,
Hal yang harus menjadi fokus utama mahasiswa adalah terbukanya kesempatan kerja seluas-luasnya bagi warga negara ASEAN.
arus bebas jasa, arus bebas investasi, arus bebas modal, dan arus bebas terampil. Dengan diberikannya kemudahan untuk bertransaksi antar negara di Asia Tenggara, diyakini dapat menjadi peluang ataupun tantangan bagi Indonesia. Pembentukan AEC akan memberikan peluang bagi negara-negara anggota ASEAN untuk memperluas cakupan skala ekonomi, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial sosial ekonomi, meningkatkan daya tarik sebagai tujuan bagi investor dan wisatawan, mengurangi biaya transaksi perdagangan, serta memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis. Di samping itu, pembentukan AEC juga akan memberikan kemudahan dan peningkatan akses pasar intra-ASEAN serta meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan-peraturan dan standardisasi domestik. Hal yang harus menjadi fokus utama mahasiswa adalah terbukanya kesempatan kerja seluas-luasnya
bagi warga negara ASEAN. Tercantum dalam AEC blueprint, terdapat 12 sektor prioritas, yaitu agro-based products, wood-based products, electronics, textiles & apparels, air-travel, automotive, fisheries, healthcare, rubber-based products, tourism, e-ASEAN, and logistics services. AEC blueprint bertujuan untuk menjadikan kawasan ASEAN lebih stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, memungkinkan bebasnya lalu lintas barang, jasa, investasi, dan aliran modal. Selain itu, juga akan diupayakan kesetaraan pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan serta kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2015. Dalam AEC, setiap warga negara dapat masuk dan keluar dari satu negara ke negara lain mendapatkan pendidikan ataupun pekerjaan tanpa adanya hambatan di negara yang dituju. Untuk itulah tingkat kompetisinya akan sangat meningkat dan semakin keras.
5 | Genera Magazine
Dok. : www.google.com
Pada AEC blueprint tersebut dibatasi pada pengaturan khusus tenaga kerja terampil (skilled labour) dan tidak terdapat pembahasan mengenai tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour). Berdasarkan struktur pasar, tenaga kerja di Indonesia didominasi oleh pekerja lulusan SD (80%) sementara lulusan Perguruan Tinggi hanya 7%, dimana saat ini sebagian dunia kerja mensyaratkan lulusan Perguruan Tinggi. Dapat disadari bahwa pendidikan khususnya perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung daya saing guna menghadapi AEC. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Malaysia yang sebagian besar penduduknya lulusan S1. Hal ini dikarenakan tenaga kerja terlatih jauh lebih utama dibandingkan dengan tenaga kerja terdidik. SDM terdidik tanpa disertai dengan kompetensi yang memadai dapat dikalahkan oleh tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Diperlukannya SDM yang memiliki kemampuan berbahasa secara internasional, profesional, dan mengetahui aspek budaya dan persaingan yang akan berpengaruh dalam persaingan AEC kelak. So, are you prepared for AEC? (LG/Devi)
Genera Magazine | 6
ISSUE
MANFAAT MAHASISWA ORGANISASI ASEAN Economic Community (AEC) merupakan momok yang memicu bangsa Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam persaingan barang dan jasa antar negara di ASEAN. Salah satu persiapannya adalah mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi untuk masuk ke pasar ASEAN. Lulusan sarjana Indonesia yang baik dapat menyeimbangkan kemampuan hardskill dan softskill-nya. Dalam perkuliahan sudah didapatkan pembelajaran hardskill yang diberikan oleh dosen. Untuk memperoleh softskill, mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan organisasi di dalam atau di luar kampus. Dari berbagai kegiatan organisasi yang diikuti, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman, teman baru, dan ilmu yang mungkin tidak diperoleh di dalam kelas. “Ada banyak pelajaran yang dapat diambil saat mengikuti kegiatan organisasi di kampus�, ungkap Avisa seorang mahasiswa Fakultas Pertanian
Unpad. Kegiatan organisasi tidak hanya digunakan untuk menghabiskan waktu luang bagi mahasiswa, banyak hal yang dapat dipelajari. “Setelah mengikuti kegiatan organisasi, pembelajaran yang diperoleh diantaranya belajar menghargai orang lain, peka terhadap lingkungan sekitar, belajar mengambil keputusan, dan memiliki pola pikir yang lebih dewasa�, lanjut Avisa. Terbukti kegiatan organisasi dapat menunjang softskill seorang mahasiswa.
Avisa, Faperta Unpad 7 | Genera Magazine
Mahasiswa yang sedang melihat madingperhimpunan Fakultas Pertanian Unpad
“Belajar menghargai orang lain, peka terhadap lingkungan sekitar, belajar mengambil keputusan, dan memiliki pola pikir yang lebih dewasa”
Genera Magazine | 8
Namun, apa sudah cukup kemampuan calon sarjana di Indonesia memiliki daya saing dalam AEC 2015 nanti? Lalu bagaimana sih lulusan yang sudah dikategorikan sebagai lulusan yang berdaya saing di AEC? “Lulusan yang berdaya saing di AEC adalah orangorang yang memiliki pengalaman di bidang organisasi yang berhubungan erat dengan jurusan atau prodinya”, tutur seorang mahasiswa bernama Urwatil. “Contohnya saya seorang mahasiswa Agribisnis, saya harus memiliki kemampuan di bidang tersebut. Salah satu caranya saya mengikuti kegiatan organisasi yang mendukung jurusan saya, seperti Calakan Farm”, tambahnya. Kegiatan organisasi selain dianggap sebagai bentuk partisipasi mahasiswa terhadap pengaplikasian pembelajaran di kelas, dianggap pula sebagai wadah mahasiswa untuk menyelesaikan masalah yang ada secara bersama-sama. “Dalam suatu organisasi pasti terdapat masalah, dengan begitu mahasiswa akan berusaha menyelesaikan
Mahatva sebagai salah satu perhimpunan di Fakultas Pertanian Unpad
masalah tersebut�, ungkap Salsabella Indriana seorang mahasiswa Undip. Masalah dapat diselesaikan dengan berbagai macam cara dari negosiasi ataupun aksi langsung. Mahasiswa kedokteran Undip tersebut menambahkan, “Mahasiswa dituntut kreatif dalam menyelesaikan masalah, tergantung masalahnya apa dan bagaimana penyelesaiannya yang sesuai dengan situasi kondisinya.�
Dengan berbagai pengalaman ketika mengikuti kegiatan organisasi, mahasiswa diharapkan lebih siap dalam AEC nanti. Memang tidak hanya kegiatan organisasi saja yang dapat mengasah softskill mahasiswa, tetapi kegiatan organisasi ini merupakan hal yang familiar bagi mahasiswa dan wadah yang sering digunakan oleh mahasiswa. (LG/Dewanti) Dok. : Tyas
9 | Genera Magazine
ISSUE
SIAP TIDAK SIAP HARUS SIAP “Pemuda sebagai agent of change merupakan sasaran yang tepat sebagai penggerak dari AEC.�
M
enyambut ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015 nanti, tentunya diperlukan suatu persiapan dari negara yang ikut berpartisipasi. Potensi suatu negara yang kuat merupakan salah satu bekal yang dapat menunjang keberhasilan kerjasama antar negara ASEAN ini. Indonesia sebagai salah satu anggota dari komunitas ini mempunyai peluang yang sangat besar karena 60% populasi ASEAN adalah warga Indonesia. Integrasi ekonomi yang sedang dibangun ini menitikberatkan pada kreativitas dan inovasi untuk mewujudkan suatu kompetisi yang positif antar negara. Hal tersebut bergantung pula pada potensi SDA dan SDM yang terdapat di Indonesia dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Indonesia memiliki SDM yang sangat melimpah dari Sabang sampai Merauke baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Begitu pula SDA yang
Genera Magazine | 10
terdapat di dalamnya, berdasarkan data BPS tahun 2013 Indonesia memiliki 62,6 juta pemuda atau rata-rata 25% dari proporsi jumlah penduduk secara keseluruhan. Pemuda sebagai agent of change merupakan sasaran yang tepat sebagai penggerak dari AEC. Peran pemuda dalam kehidupan masyarakat bukan hanya sekedar dalam aspek sosial yang menjadi penggerak perubahan kehidupan sosial akan tetapi pemuda, yang di dalamnya terdapat mahasiswa, juga turut berperan dalam perputaran aspek ekonomi termasuk dalam AEC. Pemikiran-pemikiran yang fresh inilah yang menjadi harapan bangsa untuk mewujudkan keberhasilan integrasi dengan negara lain. Para lulusan perguruan tinggi merupakan SDM yang harus membekali dirinya untuk terampil dan siap untuk berkompetisi. SDM yang berkualitas, kompeten, dan
berdaya saing tinggi merupakan syarat wajib agar dapat bersaing secara sehat dengan tenaga kerja dari negara-negara lain. Namun, sangat disayangkan bahwa terdapat hampir 67% atau 2/3 penduduk Indonesia bertamatan SMP ke bawah. Jauh bila dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Singapura, Malaysia, dan Filiphina yang 80% lulusannya berpendidikan akhir SMA dan perguruan tinggi. Dengan adanya kerjasama yang sudah diresmikan ini, Indonesia harus memanfaatkan banyak peluang agar tidak tertinggal langkah dan tidak menjadi objek pasar negara lain. Lalu, apakah bangsa Indonesia khususnya generasi muda sudah siap dalam memanfaatkan peluang ini? Nah, sebagai pemegang peran akan keberhasilan kerjasama ini, kita harus siap menyambut dan mendukung AEC untuk mendorong tingkat ekonomi negara kita. Menurut seorang pakar
ekonomi, Indonesia secara global belum siap menghadapi AEC. Jika melihat track record negara kita dalam pasar barang dan kinerja negara kita di dalam ASEAN, dulu Negara Indonesia pernah mencapai surplus, namun sekarang terjadi defisit dan kian meningkat. AEC mendorong untuk berproduktif bukanlah konsumtif serta mengekspor bukanlah mengimpor. Namun, Indonesia dinilai sebagai negara dengan tingkat perilaku konsumtif yang tinggi setelah Singapura. Tingkat produktivitas masih dinilai rendah karena hanya segelintir dari masyarakat Indonesia yang menjadi pengusaha dari jutaan warga Indonesia. Pertumbuhan wirausaha sangat perlu untuk ditingkatkan, mulai dari usaha kecil-kecilan hingga skala besar. Persiapan yang sedang terjadi di negara kita salah satunya terlihat dari hadirnya berbagai produk lokal yang sedang marak
Dok.Dok. : Fatahany : http://thetrademark.co.id/ 11 | Genera Magazine
digandrungi anak muda, mulai dari fashion, makanan, atau stuff yang sering ditemukan di acara-acara bazaar yang belakangan ini menjadi sebuah trend anak muda yang tak boleh terlewati. Berawal dari trend online shop yang dimanfaatkan oleh para pengusaha produk lokal untuk menjual-belikan produknya dalam akses jejaring online, hingga kini banyak event yang menjadi lapak dari pengusaha produk lokal tersebut. Hal ini dinilai cukup memberikan efek pada pengembangan ekonomi, karena dengan adanya ketersediaan produk lokal, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mengimpor barang-barang dari luar, bahkan Negara Indonesia dapat menjadi produsen bagi negara lain. Dengan adanya AEC, Negara Indonesia dituntut untuk siap dalam menghadapi AEC di tahun
Bazaar berbagai local brand Indonesia pada suatu event di Bandung, Trademark Market. Genera Magazine | 12
2015 mendatang dengan memanfaatkan peluang yang ada dalam globalisasi sehingga menjadi negara maju. Target seperti ini memerlukan adanya penyadaran bagi generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Penyadaran ini bukan hanya mengerti atau paham tentang peluang ini akan tetapi dapat melakukan pencerdasan terkait AEC 2015. Generasi muda harus mempersiapkan dirinya untuk bangsa ketika AEC 2015 sudah diberlakukan. Keberlanjutan negara ini ada di tangan generasi muda, apabila kesadaran akan pentingnya membenahi diri untuk menghadapi AEC 2015 bagi para generasi muda tidak ada, bukan tidak mungkin Indonesia nantinya akan dikuasai oleh negara lain atau bahkan terjual ke negara lain. (LG/Fatahany)
Dok. : http://thetrademark.co.id/
ISSUE 4
WHAT CAN WE DO FOR AEC?
A
EC akan berlangsung pada tahun 2015 mendatang, ini berarti kurang lebih satu tahun lagi untuk menghadapinya. Banyak pihak yang perlu berpartisipasi dalam menyukseskan AEC ini, salah satu yang diharapkan sebagai pihak yang dapat membantu AEC berjalan dengan baik adalah pemuda. Lalu, pemuda seperti apakah yang dimaksud? Pemuda yang dimaksud di sini adalah para mahasiswa. Kenapa mahasiswa? Karena mahasiswa dianggap sebagai kaum terdidik yang memiliki ide-ide baru berkualitas sekaligus penggerak perubahan dalam kehidupan sosial.
Peran mahasiswa juga bukan hanya pada aspek sosial yang menjadi agen penggerak perubahan, akan tetapi mahasiswa juga turut berperan dalam siklus aspek ekonomi termasuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Berdasarkan data World Economy Forum (WEF), pada tahun 2008 daya saing Indonesia berada di urutan 55 dunia, sedangkan pada tahun 2012 berada di urutan 50 dunia. Namun, peringkat tersebut masih terpaut sangat jauh dari Singapura yang berada pada peringkat 3 dunia, Malaysia 25 dunia, dan Thailand 38 dunia. AEC mengakibatkan tenaga kerja dari luar negeri khususnya lingkup negara yang tergabung dalam AEC akan lebih mudah bermigrasi ke Indonesia.
13 | Genera Magazine
Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan pelaku produksi harus bekerja sama agar Indonesia tidak kalah dari negara lain. Jika tidak, maka SDM dari luar akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang ada di Indonesia dan menggeser peluang tenaga kerja dari Indonesia sendiri. Lagi-lagi akan semakin banyak pengangguran.
berwawasan luas menyukai halhal baru, berpikir lebih kritis, berdaya juang tinggi, dan peduli terhadap keadaan sosial, ini merupakan agen kunci yang mampu mengembangkan perekonomian di negara-negara ASEAN. Pemuda (mahasiswa) yang telah berhasil berwirausaha membuktikan bahwa usaha yang me-reka bangun dapat membuahkan hasil yang manis, karena
“
Peran pemuda ASEAN disini ditekankan bukanlah persaingan melainkan ke arah kolaborasi.
Terciptanya suatu citra yang baik tentang AEC sebenarnya tergantung pada kreativitas generasi muda. Bekerja sama dan menjalin persahabatan dengan sesama generasi muda dari seluruh negara di Asia Tenggara merupakan hal yang paling efektif untuk menghadapi AEC. Jadi, peran pemuda ASEAN disini yang ditekankan bukanlah persaingan melainkan ke arah kolaborasi. Sebagai generasi muda, tentunya para pemuda ASEAN ini merupakan ladang utama orang-orang yang memiliki daya kreatif tinggi. Pemuda yang Genera Magazine | 14
yang
selain dapat berpenghasilan dari usaha sendiri, menambah pengalaman, memotivasi para pemuda lain, juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Sebagai agen perubahan sosial dengan potensi pemikirannya tentu besar sekali peran dan fungsi dari pemuda itu sendiri.
So, apa yang dapat kita lakukan dari sekarang untuk menunjang keberhasilan AEC? Yaitu dengan belajar sebaik mungkin di bidang yang kita tekuni, namun perlu diingat bahwa bukan hanya
hard skill yang perlu ditingkatkan, soft skill pun juga dibutuhkan untuk menghadapi AEC. Bagaimana mengasah soft skill? misalnya dengan mengikuti banyak organisasi. Sebagai seorang mahasiswa kita tidak boleh takut untuk memiliki segudang kegiatan, karena dengan begitu akan banyak timbal-balik yang didapat, seperti belajar me-manage waktu, belajar tentang teamwork, belajar tentang leadership serta link pertemanan pun juga akan semakin meluas. Selain itu apa lagi? Belajar berwirausaha juga sangat penting, di era persaingan yang sangat ketat nanti, dibutuhkan ide-ide baru penggebrak yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Mulai dari usaha kecil-kecilan di ruang lingkup mahasiswa tidak ada salahnya untuk dicoba. Lalu, mengikuti seminar-seminar, berperan aktif di media sosial seperti membuat karya tulis,
karya tulis, mengadakan penelitian-penelitian dalam rangka mencari solusi untuk kesuksean AEC semua bisa dilakukan. Intinya, sebagai pemuda kita harus sadar terlebih dahulu bahwa peran yang kita miliki sangat besar untuk menunjang keberhasilan AEC. Jadi, tunggu apalagi. Banyak hal positif yang dapat dilakukan mulai dari sekarang, karena tidak ada kata terlambat untuk pemuda yang mau berusaha. Salam Pemuda, Salam Mahasiswa! (LG/Amellia)
Hard skill. Soft skill. Manage. Teamwork. Leadership. Link.
15 | Genera Magazine
KABAR KAMPUS
M
erebaknya kabar mengenai perubahan status Unpad dari Perguruan Tinggi Badan Layanan Umum menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum membuat sejumlah mahasiswa bertanya-tanya apa sesungguhnya PTN-BH itu? Menurut PP No. 58 Tahun 2013 PTN-BH adalah Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh Pemerintah yang berstatus sebagai subjek hukum yang otonom. Maka, ketika telah berstatus Badan Hukum, maka suatu universitas memiliki otonomi baik dalam bidang Akademik dan
Genera Magazine | 16
Dok. : Amirah
PERUBAHAN STATUS UNPAD MENJADI PTN-BH Non-Akademik. Perbedaan yang akan terjadi jika nantinya status Unpad menjadi PTN-BH adalah adanya Majelis Wali Amanat (MWA). Majelis Wali Amanat berperan sebagai penyusun kebijakan yang menjalankan fungsi penetapan, pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan pengawasan non-akademik. MWA sendiri terdiri dari 3 elemen, yaitu Pemerintah, Dosen, dan Masyarakat. (LG/ Amirah)
KABAR KAMPUS
KMFP DULU DAN SEKARANG
Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian, sadar atau tidak adanya perubahan kampus kita? Perubahan seperti apa yang terjadi dalam kampus saat ini? Nah, ini nih beberapa diantaranya. 1. Papan Norma KMFP. Papan Norma sudah diperbaharui tampilannya dan dipindahkan ke tempat yang lebih terlihat oleh warga. Namun sayangnya, hanya segelintir saja yang menerapkan Norma KMFP, sehingga papan Norma KMFP hanya menjadi pajangan semata. Dok. : Ghina
2. Jumlah kantin. Kantin KMFP tak hanya di Student Center tetapi sekarang ada Kantin BRI Peduli yang berada di sebelah gedung HPT, Agrimart sebelah gedung Sosek, lalu ada juga di kampus D3. Dengan keberadaan kantin-kantin ini, diharapkan mampu memfasilitasi Dok. : Ghina mahasiswa pertanian. 3. Bale Pertanian Mandiri. Plasa Pertanian di tengah kampus direnovasi dan berubah namanya menjadi Bale Pertanian Mandiri yang dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan mahasiswa. Adapula gedung Multimedia menjadi tempat Perpustakan dan LaboratoriumKomputer, di mana mahasiswa dapat mendapatkan berbagai informasi dan literatur yang dibutuhkan. Dok. : Ghina
4. Sistem SCL. Penggantian fasilitas perkuliahan seperti meja dan kursi yang dialokasikan untuk ruang kelas berkapasitas kurang lebih 25 orang sebagai bentuk penopang sistem Student Centered Learning atau SCL. (LG/Ghina) Dok. : Fatahany
17 | Genera Magazine
KABAR KAMPUS
GEDUNG BARU UNPAD
B
eberapa gedung baru akan berdiri di wilayah Unpad. Rencananya, akan dibangun sebanyak 18 gedung yang dibagi menjadi 3 kategori gedung; gedung kuliah, gedung dekanat, dan gedung khusus. Gedung khusus ini berupa perpustakaan yang akan di bangun di wilayah tanah merah, terdiri dari 4 lantai dengan kapasitas Âą200.000 buku. Menurut sumber, akan dibangun juga sebuah lab riset bersama (bukan pengganti PPBS), yang dikhususkan untuk para dosen.
Genera Magazine | 18
Dok. : Idham Aria Pratama
Untuk gedung kuliah dan gedung dekanat, terdaftar 6 fakultas yang akan dilakukan pembangunan yaitu; Fakultas Keperawatan, FTIP, FPIK, FTG, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Rencananya, untuk pembangunan seluruh gedung di kawasan Unpad, dilakukan dalam 14 bulan terhitung dari tanggal 27 Oktober 2014, dan diperkirakan pada bulan Desember 2015 semua gedung akan selesai dan siap pakai pada tahun 2016. (LG/Amirah)
PROFILE
PERTANIAN PUNYA USAHA
D
engan modal awal seratus ribu rupiah untuk membuat sebuah contoh produk dan riset pasar, siapa sangka Raden Nanda Teguh Perkasa, bisa menjadi salah satu mahasiswa pertanian yang sukses menggeluti dunia bisnis. Mahasiswa jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian yang akrab disapa Nanda ini merupakan pemilik dari usaha bisnis tanaman hias dan vertical garden yang bernama "Little Gardenia". Terinspirasi dari apa yang ia pelajari di dunia perkuliahan, bisnis ini dimulai dengan mengajukan proposal bisnis ke salah satu program mahasiswa yang ternyata disetujui dan diberikan dukungan dana. “Tantangan pasar untuk produk tanaman hias sekarang cukup banyak, salah satunya kepedulian masyarakat sangat rendah, sehingga perlu inovasi yang tepat untuk meningkatkan tren tanaman hias di Indonesia�, katanya. Dengan konsep “say it edition� (memberikan ucapan lewat tanaman hias pada hari-hari tertentu) sampai instalasi vertical garden untuk ruang sempit, merupakan inovasi pertama yang dipasarkan di Indonesia oleh Little Gardenia.
19 | Genera Magazine
Dok.: Little Gardenia
Menghadapi AEC di tahun 2015, Nanda sebagai pengusaha bisnis menyikapinya dengan santai, "Saya setuju dengan AEC karena Indonesia memiliki bargaining position yang bagus untuk konsep ini dan potensi UKM di Indonesia sudah sangat baik untuk bisa bersaing, hanya kurang koordinasi antar pemerintah dan masyarakat saja." Ia pun yakin dengan adanya AEC akan membantu usahanya termotivasi lebih maju agar nantinya tidak kalah bersaing dengan usaha asing. "Untuk mahasiswa yang masih berharap jadi pegawai, selamat, karena teman-teman kalian nanti bakalan berlimpah orang asing,� ujarnya sambil tersenyum. (LG/Karina)
Genera Magazine | 20
PROFILE
B
AGRITEKTUR #TGEL, KOMUNITAS MENUJU SOCIAL ENTERPRISE
anyak orang yang sudah mengenal Agritektur, salah satunya anak-anak muda kreatif dan inovatif dari kota Bandung yang peduli terhadap pertanian di Indonesia dengan tujuan untuk meningkatan kembali kejayaan pangan lokal. Oleh karena itu, Agritektur gencar mengkampanyekan “eat locally”. Kini Agritektur terus melebarkan sayapnya menjadi komunitas berbasis usaha yang kelak akan menjadi koperasi dengan kepemilikan bersama. Agritektur sendiri didirikan pada bulan September 2012 oleh lima orang pendiri, salah satunya bernama Robbi Zidna Ilman yang merupakan leader Agritektur seorang lulusan arsitektur ITB. Ide awal berasal dari keinginan untuk ikut berkontribusi dalam memperbaiki kondisi pertanian Indonesia pada saat ini.
Kemudian menuangkan semua ide tersebut kedalam proposal yang diikutsertakan dalam kompetisi bisnis “Mandiri bersama mandiri challenge”. Nama Agritektur pun tercipta dari latar belakang pendidikan lima orang pendirinya yaitu selain arsitektur ITB ada pula alumni agribisnis dan ekonomi Unpad. “Kami ingin merubah image petani menjadi keren dan meng-encourage generasi muda bahwa banyak hal yang bisa dilakukan di bidang agriculture dan bisnis Agritektur ini membawa value yang cukup besar” jelas Robbi. Aktivitas dari founders diantaranya full time pada usaha growth box, yaitu usaha budidaya jamur tiram yang dikemas dalam kardus secara unik dan menarik sehingga menambah nilai jual serta cocok untuk menjadi hiasan.
21 21 || Genera Genera Magazine Magazine
Dok. : Astri
Growth box merupakan usaha komersil yang diusung Agritektur dan dikelola oleh empat orang, dengan seorang leader bernama Ronaldiaz. Kini, Agritektur memiliki sekitar lebih dari 20 orang volunteer dan belum bekerja full time. Sampai saat ini, agritektur terus memperluas program-programnya seperti Camp on Farm yaitu kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan bertani dari hulu ke hilir dengan konsep ecotourism selama dua hari satu malam. Adapun Fresh box dimana mendekatkan kita pada produk-produk lokal serta ada Pasar Para Petani (Parappa), yaitu salah satu alternatif pasar yang menjual langsung hasil panen petani dengan packaging yang menarik. Dari adanya Parappa ini diharapkan petani mengetahui keinginan dan respon konsumen terhadap produknya, sehingga petani dapat terus mengembangkan hasil panen dan menjaga kualitasnya. Disana dijual berbagai macam produk sayuran lokal yang tentunya segar, non pestisida dan produk olahan dengan harga yang pas dikantong. Genera Magazine | 22
“Namun tidak semua petani yang kita ajak mau bergabung, seperti halnya petani tua. Oleh karena itu, kebanyakan petani yang bermitra dengan Parappa ini adalah petani muda seperti kang Asep yang memiliki keinginan untuk mengembangkan pertanian. Dia senang dengan adanya wadah seperti ini� jelas Robbi. Selain untuk memperbaiki kondisi pertanian Indonesia, dengan adanya Agritektur ini diharapkan dapat memperbaiki perekonomian di Indonesia. Terlebih lagi mulai pada tahun 2015 ASEAN Economic Community (AEC) akan dimulai, dan Indonesia menjadi salah satu pusat perdagangan di ASEAN. Oleh karena itu, agritektur tidak mau ketinggalan untuk mempersiapkan strategi menghadapi AEC yang diantaranya terus mempromosikan berbagai produk lokal dan mengangkat petani, serta mengembangkan konsep ecotourism. (LG/Astri)
PERTANIAN INDONESIA UNTUK AEC 2015
I
pertanian antar negara ASEAN akan semakin besar. Hal tersebut akan menjadikan peluang yang sangat besar bagi Indonesia ataupun sebaliknya. Persaingan yang dihadapi bukan hanya dari segi kualitas tetapi juga kuantitas dan kontinyuitas produk harus dikelola. Untuk dapat memenuhi hal tersebut perlu diperhatikan pengelolaan pertanian dari hulu sampai dengan ke hilir. Penguasaan teknologi pertanian dalam bidang industri perbenihan, pupuk, pestisida, pengelolaan produk pasca panen sampai dengan pemasaran mutlak harus terpenuhi.
Selain praktik pertanian, yang menjadi perhatian khusus adalah program-program dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pertanian. Program-program yang ada haruslah berkorelasi positif dengan kemajuan pertanian Indonesia, dalam hal ini harus dapat mendorong posisi Indonesia dalam pasar bebas. Jika pengelolaan ini telah berupa sistem terintegrasi yang berjalan dengan baik, maka tidak diragukan lagi momen perdagangan bebas ini akan menjadi peluang besar untuk menyejahterakan petani Indonesia dan menyokong perekonomian negara. (LG/Lutfi Dinendra)
Dok. : Lutfi Dinendra
ndonesia dikenal sebagai negara tropis yang memiliki lahan subur bagi dunia pertanian. Berbagai kemudahan alam seperti letak geografis dan keadaan iklim yang menunjang seharusya menjadikan Indonesia berjaya di sektorpertanian khususnya di antara negara ASEAN, bahkan di dunia. Pada tahun 2015, kita akan menghadapi ASEAN Economy Community (AEC). Hal ini memungkinkan terjadinya perdagangan bebas antara negara-negara di ASEAN, salah satu yang termasuk diantaranya adalah komoditas dari sektor pertanian. Arus distribusi komoditas
AGRINEWS
Dok.: Lutfi Dinendra
23 | Genera Magazine
Dok. : Sabriza
AGRINEWS
TANAMAN MASA DEPAN
P
erubahan iklim ekstrim di muka bumi menjadikan kekhawatiran terhadap ketersediaan makanan di masa depan. Dalam ilmu sumber daya genetika tanaman, diketahui tanaman terbagi dalam kerabat liar tanaman pertanian (crop wild relative), tanaman kurang termanfaatkan (underutilizes crop), dan tanaman terabaikan (neglected crop). Pemanfaatan ketiga tanaman tersebut sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Misalnya pada jenis kerabat liar tanaman biasa digunakan untuk menyisipkan gen ketahanan. Contohnya adalah gen tahan hawar daun pada Oryza longistaminata dan gen tahan virus tungro pada Oryza nivara untuk varietas unggul padi.
Genera Magazine | 24
Beberapa contoh tanaman kurang termanfaatkan adalah kacang tunggak (Vigna unguiculata). Pemanfaatan kacang tunggak memiliki potensi besar dalam pembuatan bahan baku tempe. Tanaman terabaikan merupakan tanaman yang terlupakan oleh petani-petani suatu daerah namun banyak manfaatnya. Julukan Indonesia yaitu gemah ripah loh jinawi seharusnya mencerminkan kita tidak usah takut akan hal kekurangan bahan makanan. Indonesia merupakan negara dengan biodiversitas terluas dan terbanyak di dunia. Dengan berkembangnya biodiversitas maka kita akan aman dari kekhawatiran tersebut, karena tanaman-tanaman tersebut merupakan tanaman masa depan. (LG/Sabriza)
SURVEY
HI, MAHASISWA! MANA KONTRIBUSI MU UNTUK AEC?
T
idak bisa dipungkiri lagi AEC sudah di depan mata. Sejauh apa persiapan kita untuk AEC nanti? Menurut Andry mahasiswa FE UNJ mengatakan bahwa Indonesia belum siap akan AEC. “Bahkan mahasiswa pun yang notabene sebagai agent of change, ngga sedikit yang masih buta tentang AEC” lanjutnya. Maka, survey kali ini mencari tahu bagaimana kontribusi mahasiswa terhadap AEC. Kang Satria (Agro,2010), mengatakan bahwa organisasi itu all in one. “Organisasi itu dapat lingkungannya, ilmunya, linknya” lanjut kang Satria yang mengikutsertakan dirinya dengan beragam organisasi. “Dengan kontribusi melalui bisnis maka kita ikut serta langsung dalam persaingan AEC tersebut”, Iva (Agro, 2012) dengan bisnis martabak mesirnya. Imam sebagai Wakil Ketua BEM FMIPA IPB, mengenai AEC itu harus ada persiapan dari mahasiswa, minimal ada english day di kelas, misalnya 2 atau 3 kali
seminggu. “Mahasiswa untuk ke masyarakat harus rajin bina desa supaya masyarakat luas pun mengenal adanya AEC, karena AEC adalah untuk menyuluruh ke segala kalangan masyarakat bukan hanya petinggi-petinggi saja yang mengetahui betul tentang AEC” lanjutnya. Oleh karena itu, yuk kita sama-sama menjadi agent of change yang bermutu! Berdasarkan hasil survey kontribusi mahasiswa untuk AEC adalah berikut ini :
(LG/Sabriza) 25 | Genera Magazine
SUARA MEREKA
SUDAH KENAL DENGAN AEC?
T
ahun 2015 hanya tinggal beberapa saat lagi, akan ada perubahan besar untuk Negara Indonesia, bahkan bukan hanya negara ini saja, namun semua negara di
ASEAN akan mengalami perubahan dalam aspek perekonomian. Apakah semua masyarakat mengenal betul apa itu AEC (ASEAN Economic Community)?
Dok. : Pribadi
“Kalo kata aku, perdagangan bebas itu adalah perdagangan dalam satu wilayah/kawasan dimana tidak terdapat campur tangan pemerintah dan tidak ada hukum/pelanggaran yang mengikat di dalamnya.” Novita, FEB Unpad, 2011
Syifa, FEB Unpad, 2011
“Semua barang dagangan dari negara-negara ASEAN yang akan diimpor atau diekspor ke wilayah ASEAN tidak dikenakan bea cukai.”
Dok. : Pribadi
Dok. : Pribadi
Mulyanto, Deputi Bidang Kelembagaan Iptek
“Jadi segala kegiatan jual beli antar negara yang gak perlu ada biaya pajak/bea cukai masuk lagi, tapi tetap masih ada peraturan-peraturan terkait mengenai perdagangan bebas.”
Lipi Fahrizal, Direktur Produksi PT. Wavin Duta Jaya
“Pasar bebas ASEAN semakin dekat, hanya dalam hitungan bulan. Oleh karenanya, perlu persiapan secara menyeluruh baik itu infrastruktur, dukungan iptek, dan inovasi, serta kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mendukung SDM,” (vivanews.co.id)
Dari yang sudah dipaparkan mereka, AEC adalah perdagangan yang bebas dari pajak, namun bukan perdagangan barang yang perlu disiapkan Genera Magazine | 26
dalam diri mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas karena SDM pun akan bebas bercampur dengan
negara-negara ASEAN. Untuk itu, kita perlu untuk mempersiapkan dengan baik AEC ini. (LG/Delila)
EXTRAS
KOMUNIKATA ANAK JAMAN SEKARANG
S
esekali, kamu pasti pernah merasa bingung dalam mengartikan pembicaraan atau obrolan teman-teman kamu. “W kzl bet nih”, “Lola banget sih otak lo”, “Gila, e& bingit lau”, bla bla bla dan masih banyak lagi. Dan terkadang bahasa gaul yang diucapkan oleh teman-teman kita justru dapat membuat kita salah paham karena kita salah mengartikan, atau justru memang karena tidak mengerti dan belum tahu sama sekali. Sebenarnya komunikata anak jaman sekarang tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun, karena bahasa gaul sekarang ini sepertinya sudah menjadi bahasa yang terus berkembang serta menjadi realita yang sering kita temui. Maka dari itu tidak salah apabila kita setidaknya dapat mengetahui atau mengerti sedikit demi sedikit sehingga tidak salah paham, salah arti, atau ngangguk-ngangguk kebingungan saat diajak ngobrol menggunakan bahasa gaul, atau ketika kebetulan dapet SMS yang menggunakan bahasa gaul. Baiklah kalau begitu, ini sedikit referensi kamus bahasa gaul yang mungkin bermanfaat bagi kamu. (LG/Amellia) Amigos
Agak miring sedikit
Asber Asal nyamber
Akika Aku Bhay Bye
Basbang Basi banget
Bet Banget E& Edan
Kzl Kesel
Gsgp Gak sanggup Baper Bawa perasaan Emz Gemes
Lau Lo
Boam Bodo amat Ckptw Cukup tau
Zbl Sebel Darting Darah tinggi
Illustrasi : Nuri Kamilia
Keles Kali
Woles Santai
Awzm Awesome
Hadijah Hati-hati di jalan juga
27 | Genera Magazine
EXTRAS Media nyunyu.com
Dok. : www.nyunyu.com
Bosan dengan informasi yang kaku? Nyunyu.com menjadi pilihan untuk mendapatkan informasi dengan bahasan yang tidak monoton.
Music The Sigit
Environment velre
Kegiatan mahasiswa yang menghasilkan produk dari sampah kertas menjadi buku catatan yang bisa dipakai.
Dok. : www.thesigit.
Dok. : twitter.com/velre
Grup band asal Bandung yang beranggotakan empat orang ini mendapat penghargaan album terbaik tahun 2013 versi Rolling Stones Indonesia.
Clothing Dowa bags
Dok. : directory.indonesiakreatif.net
Brand asal Jogja ini sudah membuka cabang hingga Malaysia. Produk ini semakin meningkat khususnya dalam menghadapi AEC 2015.
Dok. : directory.indonesiakreatif.net
Food Chipitoz Kripik yang terbuat dari umbi ini masuk dalam Top 3 finalist Greenpreneurship Challenge Competition, Youth Desk-Indonesian National Commision for UNESCO pada tahun 2012. (LG/Dewanti) Genera Magazine | 28
TOP 5 MOST
CREATIVES INDUSTRIES IN INDONESIA
PERSMA GENERA FAPERTA UNPAD MENGUCAPKAN :
SELAMAT Kepada: GANDA SUKMANA & MALINDANINA GHANIYYA Atas terpilihnya sebagai Ketua dan Wakil BEM Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Semoga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
SPEND YOUR HOLIDAY HERE
TIAS WISATA
Jalan Rancagoong KM 2 Sukajaya Dangdeur Kab. Cianjur Phone: 081314228221 29 | Genera Magazine
Genera Magazine | 30
D U D U Untuk
Ucapan
Dengan
Dari
31 | Genera Magazine
PERS MAHASISWA GENERA Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jln. Raya Bandung Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang Jawa Barat 45363
b
@PersmaGenera ™persmagenera Genera Persma www.generapersma.com
j