Inspirasi Generasi Muda
MAGAZINE
ISSUE: PERTANIAN HARI TANI NASIONAL
NASIB PERTANIAN DI INDONESIA
PERKEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI INDONESIA
#06 #05
OKTOBER 2015 APRIL 2015
KATA REDAKSI
PERS MAHASISWA GENERA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PIMPINAN UMUM PUTRI AMELLIA PIMPINAN REDAKSI KARINA ASTARI REDAKTUR PELAKSANA CETAK WINDY AMORITA
Tim Editor
SYAFIRA YOLANDA TIFFANI DIAS ANGGRAENI DIVA ZAHRA K P ADYSTIANA Y MITHA RA RIVA GITA NIDA ALYA WINONA VIONA ANANDITAMI ANNISA APRILLIA F DEVI MUTHIA VERO FAKHRI MAULANA AISYAH
Manusia dan bidang pertanian adalah hal tidak dapat terpisahkan, karena hasil dari pertanian merupakan kebutuhan primer manusia. Walaupun dikenal sebagai negara agraris, pertanian Indonesia masih belum dapat berdiri di kakinya sendiri. Kebijakan demi kebijakan dikaji tanpa hasil yang konkrit bagi pertanian. Namun, semangat memajukan pertanian harus selalu dikobarkan hingga lahirlah hari dimana pertanian dibanggakan. Dalam menyambut Hari Tani Nasional pada bulan September, Laskar Genera mengulas perkembangan pertanian di Indonesia saat ini. Isu hangat di dunia pertanian, perkembangan teknologi pertanian hingga orang-orang hebat di bidang pertanian terangkum dalam edisi kali ini. Sebagai mahasiswa, LG juga mengajak para pembaca untuk melihat kabar seputar kampus maupun nasional. Adanya rubrik baru diharapkan dapat memberikan wawasan dan menghibur para pembaca. Semoga para mahasiswa pertanian maupun seluruh masyarakat selalu menaruh perhatian dan berkontribusi dalam pertanian Indonesia. Pertanian, jaya!
Tim Layout
DEVINA SELA ALMADIA NURI KAMILIA IDHAM ARIA PRATAMA RISKA NUR AINI YULIANA RESTU UTAMI GHERHANA NOVYANY RANI ISMAYANI Genera Magazine | 2
Karina Astari
DAFTAR ISI ISSUE PROFIL 4
Semakin Kenal Asalnya, Semakin Terasa Lezatnya
24 September Untuk Pertanian
Nasib Pertanian Indonesia : Sebegitu Manjanya Kita?
10
7
Inovasi Teknologi di Bidang Pertanian,Siapkah Indonesia?
AGRINEWS Wow, Singkong dan Ubi Jalar Disulap Jadi Beras
18
KABAR KAMPUS 13
Wajah Baru Dies Natalis Unpad
Pertukaran Pelajar : Kesempatan Belajar di Luar Negeri Lewat Kerja Sama Unpad dengan Partner University
15
17
Setelah Beras Plastik, Kini Beredar Beras Kertas di Tiongkok
SURVEY 19 14
Kuliah Pertanian, Kerja Pertanian?
SUARA MEREKA 20
Produk Pertanian Impor Vs Lokal
3 | Genera Magazine
ISSUE 1
24 SEPTEMBER UNTUK PERTANIAN INDONESIA Sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu dibidang pertanian, seharusnya kita tahu kapan diperingati hari tani nasional. Hari Tani Nasional diperingati pada tanggal 24 September, namun sangat disayangkan karena tidak semua orang mengetahuinya. Masyarakat umum melupakan begitu saja perjuangan para petani yang sudah bekerja keras dalam menghasilkan sumber pangan bagi jutaan manusia. Dan ironi, ketika keuntungan yang mereka peroleh tidak sepadan padahal kita berada di negara agraris dengan sumber daya yang melimpah.
Genera Magazine | 4
Peringatan Hari Tani, tidak hanya dirayakan dengan hura-hura semata, melainkan menjadi momentum tahunan untuk mengingat perjuangan petani dan sebagai evaluasi agar kesejahteraan petani Indonesia semakin baik serta keberadaan mereka pun tidak kian terlupakan. Untuk itu perlu digali kembali mengenai sejarah ditetapkannya Hari Tani Nasional. Keppres No 169 Tahun 1963 menetapkan bahwa tanggal 24 September diperingati sebagai Hari Tani. Penetapan Hari Tani didasarkan pada hari kelahiran Undang-Undang No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, lebih dikenal dengan UUPA.
ISSUE 1
Sumber: www.gagaspertanian.com
Alasannya UUPA menjadi Hari Tani adalah karena salah satu isi UUPA mengatur tentang ketetapan hukum bagi pelaksanaan redistribusi tanah pertanian (reforma agraria). Ditetapkan kelahiran UUPA sebagai Hari Tani dengan pemikiran bahwa tanpa peletakan dasar keadilan bagi petani untuk menguasai sumber agraria, seperti tanah, air, dan kekayaan alam, mustahil ada kedaulatan petani (Pramono, 2010). Kelahiran UUPA melalui proses panjang, memakan waktu 12 tahun. Kelahiran UUPA mengandung dua makna besar bagi kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pertama, UUPA bermakna sebagai upaya mewujudkan amanat Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 (Naskah Asli), yang menyatakan, “Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat�. Kedua, UUPA bermakna sebagai penjungkirbalikan hukum agraria kolonial dan penemuan hukum agraria nasional yang bersendikan realitas susunan kehidupan rakyatnya (Bey, 2003).
Dengan adanya UUPA No. 5/1960 ini, bertujuan membongkar ketidakadilan struktur agraria dan membawa kemakmuran bagi rakyat Indonesia yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Begitu besar perlindungan terhadap petani dalam undang-undang ini dengan menegaskan bahwa tanah pertanian ditujukan dan diutamakan bagi mereka yang menggarapnya. Sejarah tersebut perlu diketahui agar kita dapat lebih memaknai adanya Hari Tani Nasional ini. Dalam memperingati Hari Tani Nasional, biasanya ribuan petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) melakukan berbagai kegiatan seperti aksi bersama, aksi demonstrasi, rapat umum, hingga doa bersama yang dilakukan serentak dibeberapa wilayah di Indonesia. Hal itu pun telah berlangsung pada peringatan Hari Tani Nasional pada tahun 2014 lalu.
5 | Genera Magazine
ISSUE 1 Peringatan dalam menyambut Hari Tani Nasional tahun ini, Fakultas Pertanian Unpad bersama dengan universitas lain yang tergabung dalam Ikatan BEM Pertanian Indonesia (IBEMPI) rencana akan melakukan perayaan Hari Tani dalam skala nasional. Propaganda yang bertemakan ‘Aku Cinta Pertanian’ dengan hashtag serupa telah meramaikan media sosial baik dalam bentuk foto maupun video. Selain itu, beberapa pihak dari BEM pun sedang mengajukan audiensi kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Jawa Barat untuk dapat melakukan diskusi mengenai pertanian dengan topik program Upsus Pajale dan Babe di Jawa Barat yang rencana akan dilaksanakan pada akhir bulan September ini. “Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa bangga dari masyarakat Indonesia terhadap pertanian” jelas Kang Ganda Ketua BEM KMFP Unpad. (LG / Astri Nurlaeli dan Paramita Salsabila).
Genera Magazine | 6
ISSUE 2
Nasib Pertanian Indonesia:
SEBEGITU MANJANYA KITA?
P
aras Bapak agak terkejut, lalu berkata, ”Wah, kok harganya naik lagi, Mbak?”. Si Mbak menjawab, “Nggih, Mas. Mau gimana lagi harga kedelai naik lagi di pasar”. Kejadian di warung tegal itu banyak ditemukan di tempat makan bergaya sederhana, apalagi para pembelinya bukan untuk ‘makan cantik’, melainkan seratus persen untuk makan. Masalahnya adalah ketika manyunnya para pembeli tersebut berujung pada percakapan politik debat kusir yang datanya nihil, ujung-ujungnya menyalahkan pemerintah. Panasnya siang pun menambah dera pusing pendengarnya. Kalau kita tinjau, kira-kira begini kondisi ekonomi sekarang. Harga dolar terhadap rupiah menguat, hingga mencapai angka Rp14.000 per satu dolar terhitung sejak awal September.
Kenaikan harga dollar menciduk kenaikan harga kebutuhan seharihari oleh khalayak. Apa yang luput adalah satu kesimpulan yaitu parahnya kondisi pertanian Indonesia saat ini. Bagian pertama, dalam skala makro, ada kelemahan-kelemahan utama yang bisa dilihat dari kondisi sekarang. Yang pertama ialah ketika produksi suatu komoditas pertanian yang bersifat pangan di dalam negeri kurang, maka kebijakan impor dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Yang kedua ialah produksi dalam negeri sudah bisa memenuhi, malah kandas lagi, lantaran harganya kalah bersaing dengan harga komoditas impor. Dari kedua pernyataan tersebut, dihajar lagi dengan fakta di hilir pertanian ketika di pasar, para pengolah dan konsumen cenderung lebih memilih komoditas impor yang relatif lebih murah harganya ketimbang komoditas hasil produksi lokal. 7 | Genera Magazine
ISSUE 2 Ambil satu contoh hasil olah: tempe mendoan. Hingga tempe mendoan pun, didominasi oleh bahan baku kedelai impor. Dari 2 juta ton per tahun kebutuhan kedelai di Indonesia, produksi kedelai dalam negeri hanya mampu bertengger di proporsi 24%. Hingga Agustus 2015 tercatat impor kedelai mencapai 1.525.748 ton. Belum lagi, imbas harga kedelai impor yang jauh lebih murah ketimbang harga kedelai lokal. Harga kedelai lokal ada di kisaran Rp10.000/kg, lawan dengan kedelai impor ada di kisaran Rp7.200/kg. Nah kalau sudah begini, sangat minim alternatif lain. Menguatnya nilai dolar terhadap rupiah tentu akan berimbas pada harga tempe atau panganan lainnya, karena kita beli kedelai impor tersebut menggunakan dollar. Mau genjot pemakaian produk kedelai lokal? Hal itu justru akan membuat harga tempe semakin naik mengingat jomplangnya harga kedelai lokal versus impor.
Genera Magazine | 8
Sekarang katakanlah pemerintah berusaha menggenjot produksi komoditas-komoditas yang masih didominasi impor. Bagian ke-duanya adalah, kartel dan mafia pangan masih banyak jalan di Indonesia. Produksi yang melimpah malah membuat kelimpungan para petani yang notabenenya sebagai pelaku utama pertanian, dengan turunnya harga produk pertanian. Contohnya kemarin yang ramai diberitakan, bagi para petani tomat di Garut, produksi tomat yang melimpah berujung pada kekecewaan. Petanipetani tomat membuang sekitar 1 kuintal tomat hasil panennya ke selokan di sepanjang jalan Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat. Hal ini dikarenakan harga tomat yang terjun payung dari Rp3.000/ kg menjadi Rp200/kg sedangkan harga angkut tomat dari kebun ke pasar mencapai Rp1.000.000. Kalau sudah kondisinya begitu, berapa petani yang tersisa dengan lingkungan yang sangat mencekik mereka dikemudian 10 tahun lagi? Nah lho, cita-cita swasembada pangan yang berdikari itu akan dibawa kemana?
ISSUE 2
Faktanya lebih mengejutkan lagi kalau kita ke ranah mikro, pertanian yang sejatinya mempekerjakan banyak rakyat Indonesia mulai meredup pamornya. Pertanian yang pada era tahun 90-an menyumbang kontribusi tenaga pertanian sebanyak 51,69%, sekarang hanya kisaran 33,32%, dirujuk dari data Kementrian Pertanian (2012) dalam Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014. Masih berkutat dengan data tersebut, tenaga kerja pertanian juga minim regenerasi: dengan angka pertumbuhan -4,02% per tahunnya di sektor tenaga kerja muda. Jika ditarik ke jangkauan yang lebih luas, generasi muda yang menyumbang sekitar 23,09% dalam ruang lingkup tenaga kerja pertanian kehila-ngan 3,18% tenaga kerjanya setiap tahun, angka persenan tersebut sama dengan 304 ribu anak muda meninggalkan sektor pertanian setiap tahunnya. Dengan angka penurunan tenaga kerja yang meningkat, dalam kurun waktu 5 tahun, Indonesia akan benar-benar kehilangan regenerasi tenaga petani, sektor dan subsektor pertanian jauh lebih redup ketimbang sekarang ini.
Itu kesalahan pertama kebanyakan manusia Indonesia, kita lupa akan Dimensi Manusia dalam Pembangunan, seperti yang pernah tempo dulu ditandaskan oleh Sudjatmiko dalam bukunya yang berjudul demikian (1984). Pertanian yang menghidupi banyak manusia Indonesia ini, kalah jauh dibanding sektor industri sebesar 47,60% per tahunnya dan sektor jasa sebesar 37,10% per tahunnya, dengan rata-rata pertumbuhan berturutturut 4,71% dan 6,11%. Sekarang kita kembali ke poin awal. Ditarik dari poin-poin tersebut, apa memang kita hendak bermanja-manja selalu menginginkan harga sembako yang serba murah? Apa sebegitu enggannya kita untuk bersusah-susah dahulu mendukung program Nawacita pemerintah yang sudah banyak dirumuskan dan diimplementasikan saat ini? Sebegitu enggannya kah kita untuk kena imbas kenaikan tempe mendoan seribu Rupiah di pulau Jawa ini, sementara saudara se-Indonesia kita merasakan kenaikan tempe mendoan sebesar 8000 rupiah di Kabupaten Toli-Toli di sana?. (LG / Mugi dan Sarah)
9 | Genera Magazine
ISSUE 3
Dok. : petaniteguh. blogspot.com
ISSUE 3 INOVASI TEKNOLOGI DI Dok.: 4dgi.wordpress.com
Dok.: forum.idws.id
BIDANG PERTANIAN,
SIAPKAH INDONESIA?
S Dok. : siapbisnis.net
Dok.: www.teatronaturale.it
Genera Magazine | 10
istem tumpang sari yang diketahui kebanyakan orang adalah penanaman tanaman yang beragam pada suatu lahan yang sama. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian dalam jumlah lahan yang tersedia. Namun kini sistem tumpang sari tidak hanya antar sesama tanaman. Vertiminaponik merupakan salah satu inovasi baru dan modern dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Vertiminaponik bisa dikatakan sebagai sistem tumpang sari modern yang memadukan budidaya tanaman hortikultura (seperti sayuran: sawi, selada, kangkung bayam) dengan budidaya ikan (seperti ikan lele, nila, dan gurame) yang disusun secara vertikal.
EXTRAS ISSUE 3
Vertiminaponik sangat cocok dengan kondisi lahan sempit di area perkotaan. Sistem ini juga mendukung pembangunan pertanian perkotaan agar kebutuhan pangan keluarga dapat terpenuhi secara mandiri. Prinsip kerja vertiminaponik yaitu mengalirkan air secara terus menerus menggunakan pompa akuarium dari bak pemeliharaan ikan. Air yang bercampur dengan kotoran ikan dan sisa pakan mengalir menuju Dok. : Jakarta.litbang.deptan.go.id tanaman sayuran dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber hara. Selanjutnya air mengalir ke bawah menuju bak ikan. Media tanam serta tanaman yang terdapat di atasnya akan menyaring air dan mempertahankan kualitas air yang berada di bawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air kolam akan tetap baik serta bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan. Proses yang terjadi memberikan keuntungan bagi keduanya untuk pertumbuhan yang lebih baik dengan sistem yang berkelanjutan. Melakukan budidaya dengan sistem vertiminaponik dapat menghasilkan produksi sayuran dan ikan yang cukup banyak. Beberapa inovasi di bidang pertanian lainnya datang dari Aliansi Peneliti Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia (APPTek) yang menawarkan penggunaan teknologi anti-theft (anti pencurian) untuk bidang pertanian. Teknologi ini menggunakan microchip yang ditanamkan di lahan pertanian seperti sawah serta perkebunan yang luasnya bisa mencapai 20 hektar. Fasilitas yang ditawarkan berupa robot orang-orangan sawah yang bekerja secara otomatis menggunakan tenaga surya. Cara kerja anti-theft pertanian hanya memerlukan waktu 3 x 24 jam untuk menanamkan microchip itu, lalu lahan pertanian tersebut tidak akan bisa dikonversi kembali. Pemerintah mengharapkan berjalannya program ini agar di masa mendatang tidak terjadi alih fungsi lahan pertanian. Program ini juga mendukung ketersediaan lahan pertanian aman hingga 1000 tahun ke depan bersamaan dengan masa hidup microchip tersebut.
11 | Genera Magazine
ISSUE 3 Mikroba yang telah diproduksi dan diterapkan diberbagai lahan kritis diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah lahan kritis, termasuk untuk mengembalikan daratan akibat tumpukan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo. Namun pada kenyataannya, di Indonesia penerapan beberapa inovasi teknologi tersebut masih banyak kekurangan, baik dalam segi pengetahuan maupun aturan untuk mengimplementasikannya. Perubahan dari aspek sosial masih belum terlihat signifikan. Kebanyakan sistem pertanian di Indonesia masih belum bisa terlepas dari metode konvensional. Hal ini diperparah dengan pemerintah yang belum bisa bersikap terbuka dan lebih perhatian lagi terhadap peneliti khususnya di bidang teknologi. (LG/ Putri Amellia dan Yunita Saridewi)
Doc : okezone.com
Penemu inovasi terbaru dari bidang pertanian lainnya yaitu BioP 2000Z. Inovasi tersebut merupakan Hydro Cloning berbagai jenis mikroba yang berfungsi sebagai pelacak potensi kandungan mineral tanah dan air yang tersembunyi sebagai bioaktivator, sehingga diharapkan mampu untuk mengondisikan kesuburan tanah secara alami. Menurut Ali Zum Mashar, kemampuan lain dari BioP 2000Z yaitu menetralisir racun dalam tanaman serta membangkitkan gen yang tertidur dalam sebuah tanaman. Mikroba google di produksi dalam bentuk pupuk cair hayati yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman karena mengeluarkan zat bioaktif (enzim senyawa fosfat) untuk meningkatkan energi tanaman. Hasil mikroba tersebut telah menumbuhkan kedelai dengan tinggi hingga dua sampai tiga meter. Inovasi ini memacu para petani agar tidak ketergantungan terhadap pupuk kimia. Mikroba tersebut juga dapat membuat lahan gambut dan bekas tambang menjadi lahan pertanian seperti yang terjadi Chengdu, China. Mikroba yang telah diproduksi dan diterapkan diberbagai lahan kritis diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah lahan kritis, termasuk untuk mengembalikan daratan akibat tumpukan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo.
Genera Magazine | 12
KABAR KAMPUS
WAJAH BARU DIES NATALIS UNPAD
ISSUE 3
Ada yang baru dari rangkaian perayaan ulang tahun Unpad yang ke-58 kali ini. Dengan adanya kebijakan dan konsep baru dari Dies Natalis Unpad yang ber-tagline “Bersinergi Menuju Keunggulan Negeri”, maka ada beberapa perubahan dan penambahan dalam kegiatan ini. Acara UCRAFT yang diusung oleh BEM Kema Unpad dan sudah terpublikasi sebelumnya pun mengambil peran dalam salah satu kegiatan Dies Natalis Unpad, yaitu OOTrad. Persamaan konsep dan tujuanlah yang menjadikan kedua acara ini dileburkan menjadi satu acara yang sangat meriah dan baru saja terlaksana pada 13 September lalu. Pada tahun ini, Unpad mengadakan acara Dies Natalis dalam beberapa kegiatan, baik dari akademik maupun non akademik yang diharapkan mampu lebih menonjolkan kembali sinergisitas antara civitas akademika, masyarakat, dan para pemangku kepentingan di sekitar. OOTrad yang dari tahun ke tahun hanya menjadi ajang perlombaan antar fakultas, kini memperluas cakupannya menjadi antar kota dan kabupaten se-Jawa Barat, Desa seJatinangor, mitra kelembagaan, dan perwakilan kontingen di beberapa cabang perlombaannya.
UNPAD
Kegiatan Dies Natalis yang sudah terlaksana adalah PRABU, Seminar Social Entrepreneurship, Mahasiswa dan Alumni Unpad Peduli Bandung Raya (Unpad Sehat Untuk Bandung Juara), Puncak Perayaan Dies Natalis yang diisi Ceramah Ilmiah oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dan OOTrad. Masih ada bandok. amirah yak rangkaian kegiatan lainnya yang akan berlangsung dalam waktu dekat. “Harapannya semoga Dies Natalis ini dapat memupuk kolaborasi dan kemitraan yang lebih kokoh antara Unpad dan para pemangku kepentingan strategis untuk mempersembahkan kontribusi yang lebih berarti bagi pembangunan nasional”, jelas kang Ilham Trias selaku Event Manager OOTrad yang juga mahasiswa Agribisnis Faperta 2012. Selamat Ulang Tahun Unpad! Semakin Membanggakan! (LG/Amirah W.)
13 | Genera Magazine
KABAR KAMPUS
PERTUKARAN PELAJAR :
Kesempatan Belajar di Luar Negeri Lewat Kerja Sama Unpad dengan Partner University
ISSUE 3 Doc : unpad.ac.id
S
iapa sih yang nggak mau belajar ke luar negeri? Gratis pula! Belajar di luar negeri bisa nambah wawasan tentang dunia pendidikan internasional dan tentunya bisa nambah temen dari berbagai belahan dunia. Selain itu, pasti ada kebanggaan tersendiri karena berhasil bersaing dengan mahasiswa lainnya untuk mendapatkan kesempatan emas tersebut. Nah, beruntung banget kita kuliah di Unpad karena ada banyak program pertukaran pelajar yang bisa diikuti. Perlu diketahui bahwa Unpad menjalin cukup banyak kerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri dari Benua Asia hingga Eropa. Berdasarkan data dari Sub Bagian UPT Kerja Sama Unpad, ada sekitar 101 universitas luar negeri yang menjalin kerjasama di tahun 2014 dan mengalami peningkatan yaitu menjadi 106 program kerja sama di tahun ini. Program kerja sama ini di antaranya meliputi penelitian bersama, kunjungan profesor, dan pertukaran pelajar. Genera GeneraMagazine Magazine | | 8 14
Pendaftaran pertukaran pelajar dibagi menjadi tiga waktu yang berbeda, yaitu summer program, fall program dan spring program. Untuk summer program dan fall program, pendaftaran dibuka pada bulan Februari, sedangkan spring program dibuka pada bulan September – Oktober. Lamanya studi tergantung dari perjanjian yang telah disepakati. Tujuan dari pertukaran pelajar ini adalah sebagai bentuk implementasi dari kerja sama internasional, promosi Unpad untuk maju ke dunia pendidikan internasional, dan juga untuk bertukar informasi akademik. Manfaat yang diharapkan dari pertukaran pelajar adalah mahasiswa dapat mempromosikan kebudayaan Indonesia di dunia internasional, selain itu juga dapat membuka wawasan mahasiswa tentang dunia internasional. “Mewakili mahasiswa Unpad,� menurut Ibu Oviar (Kepala Sub Bagian UPT Tata Usaha Kerja Sama Luar Negeri) ketika ditanya perihal mahasiswa seperti apa yang bisa mengikuti program pertukaran pelajar. Selain kemampuan akademis, kemampuan bahasa asing juga softskill lainnya sangat diperlukan sebagai syarat utama. Tidak hanya itu saja, pengetahuan akan kebudayaan Indonesia juga menjadi hal penting untuk mengikuti program pertukaran pelajar ini. Tertarik bukan? Selain bisa nambah temen, wawasan, skill, kita juga membawa misi penting yaitu sebagai promotor Indonesia dan kebudayaannya di dunia internasional. (LG/Gugun)
PROFIL
SEMAKIN KENAL ASALNYA, SEMAKIN TERASA LEZATNYA S
uara oven sudah berbunyi tanda sesuatu di dalamnya telah siap dikeluarkan. Aroma lezatnya seloyang pizza yang baru keluar dari oven itu membuat perut kian bergoyang. Paduan paprika, tomat, bawang bombay, dan bahan lainnya yang menjadi topping sungguh nikmat dimakan bersama lapisan roti di bawahnya. Tapi tahukah kamu dari mana asal bahan-bahan tersebut? Seluruh bahan pembuat pizza yang lezat tersebut berasal dari bidang pertanian. Mungkin banyak yang kerap menganggap bidang pertanian bukan sebuah bidang yang menjanjikan dan mungkin masih saja banyak yang memandang bidang pertanian dengan sebelah mata. Namun, ternyata Bapak Wilarto dapat membuktikan bahwa bidang pertanian merupakan bidang yang sangat menjanjikan. Melalui Koperasi Gerbang Emas, ia dan petani lainnya di koperasi ini dapat menjadi pemasok bahan-bahan pembuat pizza yang lezat, bahkan pemasok untuk restoran besar seperti Pizza Hut.
15 | Genera Magazine
PROFIL
Dengan sistem pertanian modern yang diterapkan dalam pertanian Koperasi Gerbang Emas, alhasil panen produk pertanian dapat dilakukan setiap hari. Produk-produk yang dihasilkan berupa paprika merah Redjet, paprika hijau Green Kaka, bayam Horenzo, Tomat TW, Head Lettuce, dan Buncis. Produk-produk pertanian ini kemudian dipasok oleh Koperasi Gerbang Emas kepada Pizza Hut Jakarta Timur dan Pizza Hut Delivery Bandung. Meskipun bukan merupakan pertanian organik, namun pertanian di koperasi ini sudah sangat memperhatikan dan membatasi dosis pemberian bahan kimia, terlihat dari penyemprotan pestisida yang hanya dilakukan satu minggu sekali. Koperasi Gerbang Emas memasok produknya setiap dua hari sekali dan dalam satu kali kirim dapat mengirim hingga seberat 500 kg. Kisaran harga untuk produk pertanian yang dihasilkannya yaitu berkisar antara 9000-13.000 per kilogram. Setelah melihat angka-angka tersebut, tentunya dapat kita bayangkan berapa omset yang didapatkan hanya dalam sekali pengiriman produk pertanian. Sungguh sangat menjanjikan, bukan? (LG/Widyarina)
Genera Magazine | 16
AGRINEWS
WOW, SINGKONG DAN UBI JALAR DISULAP JADI BERAS
I
ndonesia memiliki beragam sumber karbohidrat selain beras, mulai dari singkong, ubi jalar, sorgum, jagung, sagu, hingga pelepah pisang. Namun, maukah kita memakan jenis karbohidrat selain beras itu sebagai makanan pokok sehari-hari? Sebagian dari kita mungkin menjawab tidak. Mungkin pula ada yang menjawab bersedia. Alasannya? Salah satu yang paling mendasar adalah rasa yang tidak enak atau tak biasa makan dengan bentuk selain nasi.
om gle.c /goo / : p t ht Dok:
Perlu diketahui bahwa saat ini, telah dikembangkan beras singkong atau rasi dan beras ubi jalar sebagai alternatif bahan makanan. Cara pembuatan beras instan cukup mudah dengan memotong singkong atau ubi secara melintang dengan 2 cm kemudian direndam dalam larutan soda kue, selanjutnya cukup giling dan kukus, serta keringkan dalam oven, terakhir simpan di dalam wadah tertutup kedap udara. Beras instan memiliki banyak kelebihan diantaranya, mutunya lebih baik, lebih bersih, tidak berbau serta waktu memasaknya lebih singkat hanya sekitar 5 menit. (LG/Yulia R.)
17 | Genera Magazine Dok. : www.google.com
AGRINEWS
SETELAH BERAS PLASTIK, KINI BERAS KERTAS BEREDAR DI TIONGKOK
D
alam beberapa bulan terakhir, Indonesia telah dihebohkan dengan isu beras palsu. Namun tidak hanya terjadi di Indonesia, isu tersebut pun ternyata merebak di negara lain, salah satunya adalah Tiongkok. Setelah sebelumnya sempat dihebohkan dengan isu beras plastik, kini Tiongkok dilanda rumor beras kertas.
Beras palsu yang terbuat dari kertas ditemukan di Provinsi Guangdong, Tiongkok, setelah seorang ibu rumah tangga menyadari bahwa nasi yang ia makan sulit untuk dikunyah pada Senin (7/9/2015). Dilansir dari laman Shanghaiist, ibu rumah tangga yang diketahui bernama depan Cai tersebut mengungkapkan kepada wartawan bahwa ia dan keluarganya tidak melihat ada yang salah dengan nasi yang mereka makan hingga ia menggigit sebagian nasi yang ternyata bertekstur lebih keras dari biasanya. Menurut Apple Daily, Cai kemudian memuntahkan kembali nasi yang telah dia kunyah untuk dilihat secara cermat. Cai mengaku terkejut ketika mengetahui bahwa nasi tersebut terbuat dari gulungan-gulungan kertas berwarna putih. Cai tertipu. Ia langsung membeli beras itu setelah pedagang meyakinkan bahwa yang dijualnya adalah
beras tanpa pestisida. Sebetulnya, bukan hanya di Tiongkok saja rumor beras palsu merebak. Diduga beras berbahaya tersebut telah menyebar di kawasan Benua Asia. Informasi dari situs Oryza.com menyatakan beras yang telah tercemar bahan plastik akan sulit diolah ketika direbus.
Dok: http://jateng.tribunnews.com
Bahkan, meski beras itu telah berubah menjadi bubur, wangi bau plastik terbakar dapat tercium dengan kuat, sama halnya dengan beras kertas yang tidak bisa ditanak dengan baik saat dimasak. Cai kemudian melaporkan kejadian tersebut pada polisi setempat. Kepolisian lokal masih menyelidiki siapa pedagang beras kertas yang telah membuat geger beberapa negara di Benua Asia tersebut ini. Kita hanya dapat berharap isu beras palsu tersebut dapat segera teratasi. (LG/Hana)
Genera Magazine | 18 Dok. : www.google.com
KULIAH PERTANIAN, KERJA PERTANIAN?
SURVEY
D
unia perkuliahan merupakan saat dimana kita benar-benar harus memikirkan bidang apa yang akan kita jalankan. Untuk itu, memilih bidang studi di perguruan tinggi menjadi hal yang krusial dan harus dipertimbangkan secara matang. Banyak orang menganggap bahwa profesi sebagai petani identik dengan kerja keras di ladang, kotor, kemiskinan, dan lainnya. Ini lah yang menjadi tantangan bagi lulusan pertanian untuk mengembangkan ilmu yang didapat dengan terjun langsung di bidang pertanian. Dari hasil survei yang dilakukan kepada mahasiswa Fakultas Pertanian dari berbAlasan Mahasiswa agai universitas di Indonesia, 55 persen Memilih Fakultas alasan mereka memilih Fakultas Pertanian Pertanian dikarenakan adanya prospek kerja dan peluang usaha sebagai lulusan pertanian. Ini membuktikan bahwa mereka rata-rata sudah aware akan potensi dan peluang yang ada. Alasan lainnya adalah adanya Prospek Keinginan keinginan untuk memajukan sektor pertakerja yang orang tua nian di Indonesia. Alasan ini dipilih sebanmenjanjikan yak 17 persen berbarengan dengan alasan adanya ketertarikan untuk menimba ilmu pertanian. Sisanya, 11 persen memilih Fakultas Pertanian karena keinginan orang Motivasi Ketertarikan tua mereka.Setelah menjadi mahasiswa memajukan menguasai ilmu pertanian tentunya kita melihat prospek pertanian di bidang kerja yang ditawarkan. Indonesia pertanian Berdasarkan hasil survei, 52 persen mahasiswa pertanian, berharap bekerja sesuai Minat Mahasiswa Pertadengan apa yang sudah mereka pelajari. nian Bekerja di Bidang Terdapat 26 persen yang sangat antusias untuk terjun langsung bekerja di bidang Pertanian pertanian. Baik di bidang budidaya maupun non budidaya. Ada pula yang ingin menjadi tenaga akademisi seperti dosen atau pengajar maupun bekerja di kemenCukup Biasa saja trian dan instansi bidang pertanian. Siberminat sanya, 22 persen memilih bekerja dimana saja sesuai dengan peluang yang ada. Memang sebagai sarjana pertanian, tidak ada keharusan bekerja di bidang Sangat pertanian. Namun, alangkah baiknya berminat jika sebagai sarjana pertanian kita mau berkontribusi langsung dalam pembangunan pertanian itu sendiri. (LG / Anggita C.)
55%
11%
17%
22%
17%
55%
26%
19 | Genera Magazine
SUARA MEREKA
Produk Pertanian Impor VS Lokal
Produk pertanian lokal mulai tergeser kehadirannya oleh produkproduk impor. Namun, masih ada harapan untuk produk pertanian lokal agar diminati oleh konsumen. Ingin tahu tanggapan mahasiswa ketika diminta untuk memilih antara produk pertanian impor atau lokal? Inilah suara mereka. Mahasiswi berhijab ini memilih untuk mengonsumsi buah lokal ketimbang buah impor karena harganya yang lebih ekonomis dan produknya yang lebih fresh. “Ya tau kan ya, kalau diimpor berarti buahnya mampir sanasini selama proses pengiriman ke Indonesia� ucapnya. Ernalia Rosita Teknologi Pangan, Universitas Pasundan
Abdul berpendapat bahwa produk lokal lebih sehat. Meskipun begitu, dirinya merasa supply chain management masih perlu dibenahi agar produk pertanian lokal dari petani bisa sampai dengan cepat ke tangan konsumen. Abdul R Arraisi Fisika,Universitas Padjadjaran
Fahreza Achmad F Kedokteran, Universitas Jenderal Ahmad Yani
Mencintai produk Indonesia menjadi alasan Fahreza untuk memilih produk lokal ketimbang produk impor. Ia memberi saran agar kuantitas dan promosi produk pertanian lokal lebih ditingkatkan sehingga mampu mendominasi pasar dan masyarakat lebih mengenal produk dari negerinya sendiri. Ketika diminta untuk ikut mempromosikan produk pertanian lokal ia menjawab dengan lantang “Bisa!�. Genera Magazine | 20
Harapan bagi produk pertanian lokal untuk dapat berkembang menyaingi produk impor masih ada. Harapan itu dapat diwujudkan salah satunya dengan cara menaruh perhatian yang lebih terhadap produk lokal dan memilih untuk mengonsumsi produk lokal ketimbang produk impor. Setuju? Lantas, apa suaramu? (LG/Gugun)
FAPERTA NEWS
Masihkah KMFP Memiliki Identitas ?
D
alam perkembangannya, perubahan terhadap budaya pola pembinaan pada Fakultas Pertanian menjadi pembicaraan hangat KMFP. Setelah munculnya peraturan Dirjen Nomor 25/DIKTI/ Kep 2014, pola pembinaan yang dimana sebelumnya terdapat kegiatan untuk menanamkan nilai, etika, dan moral kini sedikit dikesampingkan dan lebih terfokus hanya pengenalan kampus dan kegiatan akademik di perguruan tinggi. Apakah hal ini menimbulkan perubahan yang baik? Dalam peraturan yang dikeluarkan Dikti pun sebenarnya pola pembinaan itu memiliki tujuan yang khusus salah satunya memberikan gambaran tentang pentingnya pendidikan karakter khususnya nilai integritas, moral, etika, kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, dan kedisiplinan dalam kehidupan di kampus dan masyarakat, serta mendorong mahasiswa untuk proaktif beradaptasi, membentuk jejaring, menjalin keakraban, dan persahabatan antar mahasiswa. Bila dilihat dari tujuan tersebut, apakah dapat tercapai bila pola pembinaan yang dilakukan hanyalah dengan bentuk ceramah maupun seminar? Jawabannya tentulah tidak bila kita mengetahui penurunan derajat, moral, dan etika pada remaja yang mana sering digalakkan berbagai berita atau hanya sekedar media sosial.
21 || Genera GeneraMagazine Magazine
FAPERTA NEWS Hal tersebut bukanlah hanya pernyataan belaka, faktanya identitas KMFP semakin menghilang, kehidupan kampus di Fakultas Pertanian semakin berkurang bahkan ironinya keakraban antar mahasiswa lintas angkatan bahkan sesama angkatan pun sedikit demi sedikit menghilang. Etika, moral, dan norma mahasiswa pertanian pun mulai tersisih. Apakah ini yang diharapkan? Bila memang seperti itu, tujuan khusus yang ada pada peraturan Dikti tersebut sama sekali tidak tercapai. Perubahan memang tidak dapat dihindari cepat atau lambat, dan budaya pola pembinaan yang tergolong “keras� pun tidak mungkin untuk dipertahankan juga. Namun, hingga pola pembinaan yang terakhir dilakukan, metode pola pembinaan kurang efektif dan masih belum bisa menggantikan budaya yang sudah ada. Hal ini haruslah disikapi dengan bijak, baiknya konsep pola pembinaan ini dikaji bersama oleh seluruh warga Fakultas Pertanian, baik pihak dekanat maupun mahasiswa agar pola pembinaan berlangsung dengan baik tanpa adanya pihak yang dirugikan. Karena melihat pola pembinaan yang sudah berlangsung, ide ataupun konsep yang dirancang panitia sering bertentangan oleh keinginan pihak dekanat. Namun sayangnya, hal ini terjadi saat pola pembinaan sedang berlangsung sehingga nilai-nilai yang telah dikemas melalui ide kreatif mahasiswa tergantikan dengan pemikiran pemikiran dadakan.
ISSUE 3
Genera Magazine | 22
Jadi, pentingkah sebuah pola pembinaan? Seperti yang dituliskan dalam buku informasi “Kegiatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan� Fakultas Pertanian tahun 2012, pola pembinaan terhadap mahasiswa baru penting dilakukan. Hal ini memiliki tujuan untuk membina mahasiswa menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta memiliki kemampuan intelektual, mental, emosi, dan fisik yang baik. Sehingga nantinya mahasiswa dapat bertanggung jawab serta berkontribusi dalam peningkatan daya saing bangsa Indonesia. Singkatnya, apa gunanya sebuah kemampuan akademik tanpa adanya moral dan etika yang tertanam didalamnya? (LG/Sakti)
GSLS
ORGANISASI? AKTIVIS? BUAT APA? “Buat apa sih ikut organisasi? Tugas mahasiwa ya kuliah, belajar, dapat IPK yang bagus, cepat lulus, kerja deh. Ikut organisasi itu mengganggu kuliah, bisa-bisa IPK kita jelek, lulusnya lama.� Pernahkah kita berpikir demikian? Atau pernahkah mendengar teman yang berkata demikian? Namun jika kita pikirkan lebih lanjut muncul sebuah pertanyaan, apakah setiap orang yang memilih jadi aktivis pasti identik dengan hal-hal di atas? Bukankah banyak aktivis yang menyelesaikan studi tepat waktu dengan nilai yang memuaskan? Artinya, beberapa aktivis yang berpenampilan urakan, jarang kuliah dan lama lulus adalah sebuah pilihan pribadi dan bukan sebagai konsekuensi menjadi seorang aktivis. Stereotip tentang aktivis atau mahasiswa yang ikut organisasi itu sebenarnya dapat kita kembalikan pada individu masing-masing mahasiswa. Antara organisasi dan akademik seharusnya bukan menjadi suatu pilihan, tetapi sesuatu yang berjalan berdampingan. Kenapa? Sebab ternyata banyak manfaatnya jika kita berkegiatan di luar ruang segi empat bernama kelas. Hal ini tentu saja jika kita memang berpartisipasi aktif dalam organisasi tersebut. Berikut beberapa diantaranya :
ISSUE 3
Good Leadership and Public Speaking
Kita akan lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat dan gagasan di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman dalam organisasi
Social Skill
Kita akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan dan sepermainan, tetapi lintas jurusan dengan berbagai pengalaman
Manajemen Waktu
Mungkin pada awalnya kita akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kita.
Relations and Networking
Dunia ini sempit, ya sempit kalau kita mengenal banyak orang. Lalu siapa yang tau bahwa orang yang begitu bermacam-macam yang kita temui saat organisasi itulah yang nantinya akan saling membantu kita di masayang akan datang?
(LG/Malinda)
Problem Solving dan Manajemen Konflik
Dengan organisasi, tentu akan semakin memperluas pemahaman kita untuk mempelajari berbagai karakteristik orang, situasi dan kondisi yang dinamis. Ya, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kita, maka pemahaman kita akan manusia dan lingkungan dapat semakin kaya. 23 | Genera Magazine
ENTERTAINMENT
Lomba Lintas Lembah ISSUEdan 3 Bukit
2015 B
agi mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad, mungkin sudah tidak asing lagi dengan L3B. Lomba Lintas Lembah dan Bukit yang ke 33 ini merupakan salah satu acara andalan Faperta Unpad, yang dimulai sejak 1962. Pada tahun ini L3B mengambil jalur ke gunung manglayang, dengan total jarak 21KM. Tahun ini berbeda dengan sebelumnya, karena penambahan kategori Trail Running di lomba, dimana kegiatan ini menitikberatkan penilaian pada kecepatan dan endurance peserta. Di sepanjang jalan peserta diberikan jalur yang menantang dengan pemandangan indah dan sejuk a la pegunungan. Selain trail running, panitia tidak melupakan ciri khas dari L3B itu sendiri yaitu kategori Fun Trekking, dimana peserta melakukan Trekking secara beregu yang terdiri dari 3 orang, akan melewati beberapa pos dengan games seru yang tersedia, penilaian diambil dari ketepatan dan kekompakan. Setelah lari/trekking, peserta dimanjakan dengan makanan maupun coffee break di kampus Faperta, dan disuguhkan hiburan berupa tarian dan musik serta bazaar sambil menunggu pembagian hadiah juara. L3B sendiri diakhiri oleh band performance dari Guest Star Artist yaitu Barasuara.
Genera Magazine | 24
ENTERTAINMENT
25 | Genera Magazine
DO IT GSLS YOURSELF
A FASHIONABLE WAY
TO ROLL UP YOUR CORDS
ISSUE 3 GSLS J
ika kamu suka bepergian, kamu pasti tidak lupa untuk membawa gadgetmu di tangan. Apalagi jaman sekarang, seringkali gadgetmu kehabisan baterai dan kamu harus mencari kabel charger di dalam tas yang berisi barang bawaan. Agar kabel chargermu lebih terorganisir dan mudah untuk di keluar-masukkan, kamu bisa membuat “Cords Roll� sendiri, dan sangat mudah untuk dibuat.
A
LAT DAN BAHAN:
+Bahan kulit asli / imitasi
atau kain bekas berukuran panjang 1 m
+Kancing cetet / snap buttons
+Cutter / gunting +Pensil +Penggaris besi +Cutting board Dok: http://pinterest.com 26 Genera Magazine | 30
L
DO IT YOURSELF DIY
ANGKAH - LANGKAH:
1.
ISSUE 3 DIY
Gambar pola seperti ini diatas bahan kulit. Gunakan cutter untuk menggunting dengan penggaris besi agar potongan menjadi lurus. Gunting di-atas cutting board.
4. Ketika dua ujung bertemu, tandai untuk dipasang kancing cetet. Pastikan kabel sudah berada di dalam gulungan.
2.
5.
Setelah pola selesai digunting, buat dua garis saling sejajar sepanjang 3-10 cm (tergantung besarnya kabel) di tengah tengah pola untuk menaruh kabel seperti gambar dibawah. Lalu potong mengikuti garis.
3.
Masukkan kancing di kedua tanda. Tekan kancing hingga berbunyi.
6. Cords Roll siap digunakan ketika bepergian. (LG/Idham Aria)
Masukkan kabel, lalu gulung sampai ujung.
Terinpsirasi oleh Pinterest 31 || Genera Genera Magazine Magazine 27
ENTERTAINMENT
B O O T S
FAPERTA LOOK!
Uniknya menjadi mahasiswa pertanian, kita sudah akrab dengan yang namanya lahan yang kotor. Apabila saat praktikum di lahan sudah dipastikan sepatu kita akan terkena lumpur. Oleh sebab itu, salah satu item yang banyak dimiliki mahasiswa pertanian adalah sepatu boots. Sepatu model ini membantu kita di lahan untuk terhindar dari lumpur dan kotoran yang ada di lahan.
SEPATU KETS
Mungkin tidak hanya mahasiswa pertanian saja yang sering memakai sepatu kets. Namun sering kita lihat mahasiswa pertanian banyak yang memakai sepatu model ini. Alasannya karena sepatu ini sangat nyaman dipakai di kedua tempat sekaligus, yaitu di kampus dan juga di lahan praktikum. Sehingga cukup banyak mahasiswa pertanian yang menggunakan sepatu model ini di kesehariannya. Genera Magazine | 28
BUCKET HAT
Selain sepatu boots, yang selalu menemani mahasiswa pertanian pergi ke lahan adalah topi lahan. Fungsi topi ini sangat berguna bagi mahasiswa pertanian untuk pergi praktikum ke lahan, karena topi ini bisa melindungi wajah dari paparan sinar matahari.
F L A N E KEMEJA L
Kemeja flanel bermotif kotakkotak merupakan baju yang sering dipakai oleh mahasiswa pertanian. Hal ini mungkin sejak masa orientasi, mahasiswa pertanian sudah terbiasa untuk memakai kemeja kotak-kotak. Selain itu, untuk mahasiswa pertanian yang menjalani kuliah di kampus sekaligus ke lahan untuk praktikum yang kotor, baju ini cocok untuk dipakai di kedua tempat tersebut.
(LG/Yasarah & Anggita C)
EXTRAS
WE ARE PROUD TO BE A PART OF THE TEAM
ISSUE 3
In Frame : Laskar Genera Angkatan 3,4,&5 *
“Alone we can do so little; together we can do so much” - Helen Keller
29 | Genera Magazine
HARI HARI TANI TANI NASIONAL NASIONAL
Genera Magazine | 30
PHOTO BY: FAKHRI IDHAM Laskar Genera Angkatan ‘02
31 | Genera Magazine
EXTRAS
The Landformation 2015, Learn Hard ISSUE 3 for More ADVERT LANDFORM REAL ACTION “Ada pohon, ada air, ada kehidupan, ada kesejahteraan” Himpunan Keprofesian Mahasiswa Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Unpad mengadakan acara berskala internasional bernama The Lanformation 2015. Empat rangakaian acara seperti Galadiner, Land Use Dynamics International Seminar, Soil Fun, dan Workshop dengan tema konservasi tanah dan air sukses digelar pada tanggal 9 hingga 12 September 2015. Pada aksi penanaman pohon (12/09), yang merupakan bagian dari workshop, disertai pula Launching Program Quick Wins dari Kementrian Lingkungan Hidup yang diikuti oleh Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, di DAS Citarum Desa Leubakmuncang, Ciwidey. Acara ini merupakan tindak lanjut penandatanganan MoU dan perjanjian kerjasama antara Rektor Universitas Padjadjaran dengan Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung.
Genera Magazine | 32
“Sebagai mahasiwa kita perlu memberikan kontribusi pada masyarakat yang diwujudkan melalui aksi nyata. Salah satunya penanaman 1000 pohon di DAS Citarum yang merupakan daerah tangkapan air yang perlu dikonservasi guna mengurangi bencana alam seperti banjir di daerah Bandung dan sekitarnya”, ucap Mahdi, Ketua Pelaksana The Landformation 2015. Mahasiswa, khususnya yang bergelut dibidang pertanian seyogyanya peka terhadap lingkungan dan memililki cita-cita sebagai pelestari lingkungan. Mari menanam pohon! Ada pohon, ada air, ada kesejahteraan! (LG/Gita)
5
TEMPAT HITZ TOP PERTANIAN
EXTRAS
Membahas tentang destinasi wisata pertanian tentu akan sangat menyenangkan. Dari yang sekedar ingin mengajak keluarga dan sahabat bertamasya, hingga ingin memperdalam ilmu, disini tempatnya...
1. Kebun Raya Bogor
1
Siapa yang tidak mengenal Kebun Raya Bogor? Kebun yang berisikan ber-bagai macam koleksi tanaman ini merupakan tujuan wajib setiap mengunjungi kota Bogor.
2. Taman Wisata
Mekarsari, Bogor Taman wisata ini terletak di kawasan strategis Cileungsi, Bogor. Taman wisata ini merupakan salah satu pusat pelestarian buah-buah tropis di dunia lho!
3. Taman Bunga Begonia, Bandung Berdiri di atas kawasan dengan ketinggian 1200 Mdpl, tepatnya di Lembang, Bandung. Taman Bunga Begonia tidak hanya indah, namun juga sejuk sehingga akan membuat kamu betah berlama-lama di sana. Terdapat beragam jenis bunga cantik yang memanjakan matamu.
4. Kusuma Agrowisata,
Malang Kota Malang terkenal dengan buah apelnya. Terletak 19 KM dari kota Malang, Kusuma Agrowisa-
Dok. : www.krbogor.lipi.go.id/
2 Dok. : tempatwisatadaerah.blogspot.com
3 Dok. : tempatwisatadibandung. info/
5 4 Dok. : www.dusun-bambu.com
Dok. : www.tempatwisatamalang.com
ta tentu saja menyuguhkan apel sebagai penarik perhatiannya. Di tempat ini kamu bisa memetik sendiri buah apel pilihanmu.
5. Dusun Bambu, Bandung
Ini dia tempat paling oke untuk liburan. Di tempat ini kita akan disuguhkan pemandangan kebun bambu yang ciamik serta kebun bunga dan sawah yang sangat indah. Jadi, sudah ada rencana mau kemana akhir pekan ini? (LG/Amirah) 33 | Genera Magazine
YOU CAN ALWAYS
ADVERTISING HERE WITH US!
Just contact our staff: Anggita Chaeriyah 082120852485 humas.persmagenera@gmail.com
ADVERT XXXX
The chance is here now. What are you awaiting for?
32 Genera Magazine | 34
“DDUM” Dari Dosen Untuk Mahasiswa “Tetap semangat walau banyak tugas ya! Nikmatin aja!”
EXTRAS
“ Menjadi mahasiswa harus peduli akan dirinya sendiri.”
Prof.Dr.Ir. Tino Mutiarawati
Dr.Ir.Hj. Anni Yuniarti, MP
Ir. Anas, M.Sc.,Ph.D. “Untuk mencapai gelar S1, mahasiswa jangan memilih bahan skripsi yang akan mempersulit dirinya
“Seorang sarjana harus pintar dalam menganalisa suatu keadaan!”
Anne Charina, SP.,MT
sendiri.” (LG/SAKTI) 35 | Genera Magazine
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jln. Raya Bandung Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang Jawa Barat 45363
L @PersmaGenera I persmagenera X Genera Persma
www.generapersma.com