Mei - Juni 2019
The Inflight Magazine of
bale nagi
Larantuka Selayar Pangkalan Bun Antonius Hadjon
CONTENTS & CONTRIBUTORS
CONTENTS
14
6
POINT OF VIEW Harapan dari Antonius Hadjon
FOTOFOLIO Bersua Orangutan di kawasan lindung Taman Nasional Tanjung Putting
26 JELAJAH Kepulauan Selayar yang menyimpan keajaiban bahari di kaki Sulawesi
18
34
POTENSI DAERAH
POINT OF VIEW
Larantuka di Flores Timur punya segudang daya tarik yang belum begitu dikenal
Ritual adat di Bajawa dengan musik dan tarian bermakna
CONTRIBUTORS Freelancer dan relawan sosial yang tinggal di Bajawa, Flores. Edisi ini ia menulis tentang harmonisasi Go Laba & O Uwi dalam tradisi masyarakat daerahnya. Reinard aktif menulis dan pernah menerbitkan buku kumpulan puisi berjudul “Segala Detikmu.” Instagram: @reinard_l.meo
The Inflight Magazine of
4
| Pesona Nusantara
Pesona Nusantara merupakan inflight magazine resmi TransNusa Aviation. Selain majalah ini, tidak diperkenankan majalah lain untuk hadir dalam kantung kursi atau pun kabin pesawat TransNusa Aviation. Untuk kerjasama peliputan wisata daerah dan pemasangan iklan, silahkan hubungi email kami: idm_advertising@yahoo.com atau melalui kontak mobilephone: +62 817808777. Terima Kasih.
GREETINGS Mei - Juni 2019
The Inflight Magazine of
bale nagi
Larantuka Selayar Pangkalan Bun Antonius Hadjon
publisher PT. Indonesia Dinamika Media (IDM) manager & editor in chief VALENTINO LUIS +62 813 3878 3834 graphic designer DIONISIUS YAN PRASADHANA +62 822 2533 7778 marketing & business development director BELLA LIEM +62 817 808 777 advertising director OKTA HORISON +62 813 1852 2294 promotion & circulation FIRMAN finance & administration WULANDARI
Pelanggan TransNusa yang berbahagia, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kebahagiaan kepada kita semua. Tidak terasa kita telah sampai di bulan suci Ramadhan yang jatuh pada awal bulan Mei 2019. Selanjutnya, tidak lama lagi pada awal bulan Juni 2019 umat Muslim akan merayakan kemenangan di hari raya Idul Fitri 1440H. Dalam rangka menyambut hari kemenangan, TransNusa hadir dengan rute-rute baru dan menambahkan frekuensi penerbangan. Kami membuka beberapa rute penerbangan baru di wilayah Sulawesi dan Kalimantan yaitu Makassar – Labuan Bajo pp, Makassar – Morowali pp, Makassar – Kendari pp, Makassar – Balikpapan pp, Balikpapan – Banjarmasin pp. TransNusa juga menambah frekuensi penerbangan menjadi 2 (dua) kali sehari yaitu rute Kupang – Bajawa pp, Kupang – Ende pp, Kupang – Larantuka pp, Makassar – Pomala pp, Balikpapan – Berau pp, Balikpapan – Palu pp, dan Balikpapan – Banjarmasin pp. Kami melayani semua rute penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan 42-500 yang modern dan efisien. TransNusa memberikan fasilitas bagasi gratis sampai 10 kg serta menyajikan makanan ringan dan minuman selama penerbangan. Dengan penambahan rute dan frekuensi maka mobilitas masyarakat di wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur dapat terlayani dengan lebih baik. Akhir kata, di bulan penuh kesucian ini kami ingin mengucapkan “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa” dan “Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440H.” Selamat menikmati penerbangan, stay safe!
PT. INDONESIA DINAMIKA MEDIA Duta Indah Square 3 No. G19 Teluk Gong – Jakarta Utara Phone: +62 21 66678461 Email: idm_advertising@yahoo.com
RISNANDI SAEPURACHMAN President Director
Editorial E-mail: pesona.nusantaramag@gmail.com Redaksi menerima kisah perjalanan dan foto-foto bertemakan perjalanan maupun destinasi-destinasi wisata menarik di Indonesia, lebih diprioritaskan destinasi sesuai rute penerbangan TransNusa Aviation. Kirimkan melalui alamat e-mail di atas, dengan subyek sesuai dengan kolom majalah yang diinginkan. Semua artikel dan foto melewati seleksi sebelum dimuat. Terima Kasih.
Majalah Pesona Nusantara ini bisa dibaca online versi PDF di issuu.com https://issuu.com/pesonanusantaramagazine
Mei - Juni 2019 |
5
FOTOFOLIO
Tanjung
Puting
“Suaka Primata Pangkalan Bun”
oleh Valentino Luis
TANJUNG PUTING
FOTOFOLIO
dalah Birute Mary Galdikas, tokoh penting di balik pelestarian Orangutan dan habitat hutan hujan tropis Tanjung Puting. Sejak 1971, perempuan Kanada ini memberanikan diri membela belantara Kalimantan dan mendokumentasikan berbagai informasi penting tentang kehidupan primata yang memiliki kemiripan yang tinggi dengan bangsa manusia. Bisa dibayangkan, bagaimana berada di tengah hutan diantara sungai dan rawa-rawa kelam yang pepohonnanya menutupi langit. Menghabiskan waktu berhari-hari berkawan berbagai satwa liar. Setelah satu dekade Galdikas mengenalkan Orangutan kepada dunia, barulah Tanjung Puting dikukuhkan sebagai Taman Nasional pada 1982, yang wilayahnya meliputi dua kabupaten: Kotawaringin Barat dan Seruyan, dengan area seluas 415,040 Ha dan menjadi tempat berlindung tidak saja Orangutan dan Bekantan, tapi juga 230 berbagai jenis burung, termasuk burung Rangkong/Enggang (Hornbill) yang menjadi simbol penting bagi masyarakat Dayak. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) adalah salah satu satwa endemik Kalimantan dan termasuk jenis kera besar. Berbeda jenisnya dengan Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Orangutan Kalimantan memiliki warna yang lebih gelap serta bantalan pipi (cheek pad) yang lebih lebar pada kelompok jantan dewasanya. Camp Leakey yang dibangun Galdikas menjadi camp pertama legendaris di Taman Nasional Tanjung Puting, sentra penelitian aktif untuk para peneliti dan berbagai lembaga - tidak saja tentang Orangutan, namun juga satwa dan kehidupan liar lainnya. Hampir seluruh perjalanan di kawasan Tanjung Puting dilakukan dengan perahu motor berjuluk Klotok, menyusuri sungai Sekonyer nan mistis sepanjang Âą49 km. Bermalam di atas sungai ini dibekap hutan dan sahut-sahutan satwa liar di sela kabut, jadi pengalaman yang mampu membawa fantasi pada sisi dunia yang berbeda. Galdikas, perempuan asing itu, telah melakukannya puluhan tahun silam. Kapan giliran Anda, yang empunya negeri ini?
Seekor Orangutan betina dewasa di Camp Leakey
8
| Pesona Nusantara
TANJUNG PUTING
Mei - Juni 2019
9
FOTOFOLIO
Pagi di muara sungai diapit pepohonan nipah
Bermalam di atas klotok melintasi sungai memberi sensasi petualangan
10 | Pesona Nusantara
TANJUNG PUTING
Klotok yang menyusuri Sungai Sekonyer
Babi hutan yang kerapkali dijumpai di kawasan lindung
Mei - Juni 2019
11
FOTOFOLIO
Orangutan dibiarkan hidup bebas tanpa dikandangkan
BEHIND THE SCENE
Valentino Luis Pemimpin Redaksi
@valentinoluis.indonesia
12 | Pesona Nusantara
Akses masuk melalui Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat – Kalimantan Tengah. Taman Nasional Tanjung Puting bisa dikunjungi sepanjang tahun. Hanya saja, bila ingin sedikit leluasa menikmati suasana hutan hujan tropis ini beserta aktivitas satwa liarnya, hindari high season yang biasanya dari Juni-Oktober. Pastikan untuk menghabiskan malam di atas klotok sebab sensasinya luar biasa. Saya menyukai suasana pagi, saat sungai berbalur kabut sedangkan pepohonan tinggi menjuntai sulur-sulurnya dan nyanyian burung serta satwa terdengar dari ujung ke ujung. Tiap klotok sudah dilengkapi dengan toilet/WC bersih, springbed & kelambu, serta makanan prasmanan. Sungguh menyenangkan!
Semarang Pangkalan Bun
PP
Setiap Hari 10:35-12:00 | 08:05-09:40
Palangkaraya Pangkalan Bun Setiap Hari 06:40-07:30
TAKLIMAT
BUKU SEPASANG KITA YANG MUNGKIN TAK ADA Penulis : Erich Langobelen Penerbit : Grasindo Merupakan buku ketiga Erich Langobelen setelah dua buku sebelumnya (Luna, Mausoleum) berhasil mencuri perhatian. Dalam buku terbaru bersampul putih terbitan Grasindo ini Erich menghadirkan 49 judul puisi dengan aneka tema hasil refleksinya. Misalnya tentang kerinduan manusia pada Tuhan sepanjang usia dengan kegelisahan bahwa kelak mungkin ia akan menjumpai batas. Simaklah “Katedral”, “Minggu Pagi”, atau “Pilgrimage” yang
akan membawa pada permenungan akan relasi manusia - Tuhan. Nama Erich Langobelen mulai mencuat dalam daftar segar penulis
sastra Indonesia di tahun-tahun belakangan ini, khususnya puisi. Penulis muda bernama asli Gregorius Duli Langobelen ini kerap menghadirkan puisi-puisnya di media-media nasional, sebut saja Kompas edisi Minggu dan Media Indonesia. Erich dianggap potensial lantaran puisi-puisinya memiliki kedalaman bahasa yang rumit serta butuh penalaran yang tajam dalam mengupas kata demi kata. Tak pelak meskipun tinggal di daerah terpencil di Pulau Adonara-NTT, ia terpilih menjadi emerging writer pada “Ubud Writers & Readers Festival 2017” dan disertakan dalam Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA).
OUTDOOR
GADGET
FILM
CHACO SANDALS Type : Z/2 Unaweep Sandals Feature : Open Toe, 100% Textile
POLAROID ORIGINALS Type : Instant Film Camera Feature : Self-timer & 60-day battery life
EVERYBODY KNOWS Aktor : Javier Bardem, Penelope Cruz Sutradara : Asghar Farhadi
Penyuka hiking atau penggemar jalan kaki tentu saja punya pelapis kaki andalan, entah sepatu ataupun sandal. Pastinya juga yang paling diutamakan adalah kenyamanan dari produk tersebut. Nah, Chaco, sebuah merk produk sandal terkemuka (sejak tahun 1989) merilis sandal bagi kaum pejalan kaki serta pendaki gunung. Namanya Z/2 Unaweep Sandals. Sandal tali terbuka ini dibuat dengan meletakkan fokusnya pada forefoot control (control kaki depan) yang selama ini tidak begitu banyak diperhatikan oleh produsen sandal. Strapping sistemmnya menggunakan polyester yang didesign sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan saat menginjak kerikil atau benda tumpul. Lapisan atas dan tengah sandal yang ringan (polyurethane) membuat langkah terasa santai meski menempuh perjalanan jauh. Siap jalan bersama Chaco?
Kamera film instan keluaran tergres dari Polaroid ini akan langsung bikin ngiler saat pertama melihatnya. Seri OneStep 2 VF ini punya jendela bidik baru lebih besar dan warna yang sangat keren, hal yang akan membuat Anda tak hanya lebih nyaman saat memotret namun juga merasa asyik tatkala membawanya kemana-mana, apalagi saat traveling. Penggunaanya sangat ringkas; cukup arahkan ke obyek, lalu pencet tombol merahnya maka keajaiban pun tercipta! Polaroid OneStep 2 VF ini dilengkapi dengan Self-timer function sehingga bisa atur waktunya bila ingin selfie. Daya tahan baterainya hingga 60 hari lantaran memakai high performance lithium ion battery 1300mAh- 3.7V nominal Voltage. Soal kualitas foto, ia punya lensa berkualitas tinggi Optical grade Polycarbonate serta Acrylic lenses - Fixed focus lens. Bagus kan?
Rasanya sudah cukup lama kita tidak melihat wajah Penelope Cruz di layar kaca Hollywood. Sang bintang cantik Spanyol itu terakhir kali tampil tahun 2016 dalam film komedi Zoolander 2. Setelahnya, Penelope lebih aktif di negaranya, termasuk film ‘Loving Pablo’ tahun 2017 bersama sang suami, Javier Bardem. Nah, ternyata tahun 2019 ini, keduanya kembali diduetkan oleh sutradara Asghar Farhadi, juga diproduksi di Spanyol dengan judul “Everybody Knows (Todos lo saben)”. Pembuatan film dimulai sejak 2017 hingga 2018. Berkisah tentang seorang perempuan Spanyol yang kembali dari Buenos Aires (Argentina) dan berhadapan dengan rahasia besar di kampung halamannya. Pemutaran perdana film berdurasi 1,5 jam ini secara internasional dilakukan pada Cannes Film Festival pada 8 Mei 2018 lalu. Ketemu lagi, Penelope!
Mei - Juni 2019 | 13
POINT OF VIEW
Antonius
Hadjon
Gudang Potensi Nagi
Nagi adalah sebutan akrab bagi Flores Timur. Daerah yang dulunya menjadi cikal bakal masuknya peradaban modern di Nusa Tenggara Timur ini terbilang cukup dinamis. Bagaimana pendapat Bupatinya tentang potensi wisata yang dimiliki?
oleh Valentino Luis
14 | Pesona Nusantara
ANTONIUS HADJON Bicara tentang wisata di Flores Timur, apa yang menjadi ikon identik daerah Anda? Semana Santa. Ini ritual keagamaan bagi umat Katolik yang telah menjadi budaya yang tak bisa lagi terpisahkan dari Larantuka serta Flores Timur, karena sudah berlangsung selama lebih dari lima abad. Sejarahnya sangat panjang dan memiliki keunikan yang mampu menyedot perhatian banyak orang dari berbagai penjuru. Tidak hanya pada prosesinya (prosesi laut Tuan Ana dan prosesi Tuan Ma), tapi juga kegiatan-kegiatan warga yang dilakukan menjelang Semana Santa. Ini juga menjadi simbol kerukunan antara Katolik dan Islam karena keduanya saling mendukung. Unsur storytelling-nya sangat kuat.
Berarti wisata religius jadi unggulan?
Saat ini bisa dikatakan demikian. Karena pada kenyataanya obyek-obyek religius yang kita miliki lumayan banyak. Bukan cuma ritual Semana Santa tapi juga elemen-elemen pendukungnya, seperti kehadiran gereja serta Ture yakni kapel-kapel milik para suku yang bertebaran dalam kota. Patung-patung seperti Pieta dan Reinha Rosario, Bukit Fatima, Pertapaan Lamanabi, Situs Kampung
Wure Adonara, Perayaan Minggu Paska yang unik di Konga, dan patung Yesus Gembala di Pulau Waibalun. Larantuka ini bisa jadi sentra iman bagi umat Katolik Indonesia, semacam ‘Vatikan’, orang bisa datang kapan pun dan merasakan atmosfernya tiap hari.
Lalu bagaimana dengan wisata alamnya? Nah, ini yang kita genjot sekarang, karena pariwisata itu butuh banyak alternatif dan pilihan. Kita tidak bisa terpaku pada Semana Santa saja. Kalau ada beragam opsi, pengunjung bisa long stay. Makanya pariwisata jadi salah satu sektor prioritas. Kita mulai dengan pemetaan, lalu mengembangkan tahap demi tahap.Pertama-tama fokus dulu pada obyek wisata alam yang sudah ada tapi agak terbengkalai sebelumnya. Contohnya revitalisasi Pemandian Air Panas Oka yang kita kombinasikan dengan wisata mangrove, juga Pulau Waibalun yang kita buatkan dermaga. Banyak pantai yang belum dihidupkan, juga wisata gunung (hiking) sebab kita punya tiga gunung berapi yang cantik yakni Lewotobi, Ile Mandiri, dan Ile Boleng. Kita butuh inisiatif juga dari warga karena ini untuk sustainable obyek dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Selain itu
ANTONIUS H. GEGE HADJON, ST Lahir di Larantuka. Mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Teknik Dirgantara (STTD) Jakarta. Pernah berkarir sebagai jurnalis, sebelum terjun ke dalam dunia politik dan menjadi Bupati.
kita juga punya kabar baik dari dunia bawah laut (underwater) yang tak kalah dari kabupaten-kabupaten lain.
Adakah festival yang dirancang untuk mengenalkan potensi wisata Flores Timur? Tahun lalu dimulai dengan Festival Nubun Tawa yang bertujuan untuk menghadirkan kembali sejumlah warisan budaya seperti tari-tarian dan musik. Festivalnya dikemas dalam bentuk teater juga. Sedangkan tahun 2019 ini kita gagas Festival Bale Nagi bertujuan untuk menarik orang, tidak hanya luar daerah tapi orang lokal sendiri untuk mengenal dan menikmati keindahan sekitar Flores Timur. Dibikin sepanjang bulan April termasuk dalam rangkaian Semana Santa. Diharapkan Festival Bale Nagi ini juga dapat memancing tiap-tiap wilayah untuk memunculkan, menata, dan ‘menjual’ atraksi yang mereka punya, baik nature tourism maupun culture tourism termasuk budaya pertanian atau kelautan. Nagi ini gudang potensi. Tantangannya pada niat, kreativitas, dan komitmen. Kita harus optimis, membuka diri, dan kolaboratif.
OBYEK LOKAL FAVORIT Pantai Rako & Oa. Garis pantainya panjang dan berpasir putih, dengan lekuk bukit serta tanjung untuk hiking. Ombaknya juga potensial untuk selancar, dan tawaran momen terbenam matahari.
HOBBY BERKEBUN
MUSIK INSPIRASI
Menanam pohon sampai tanaman hias memberi keasyikan tersendiri, relaksasi otak, serta energi yang positif. Semasa muda sangat gencar mengembangkan perkebunan mete.
Ebiet G. Ade. Lagu-lagu balada tentang kehidupan manusia menyulut hasrat untuk kembali ke daerah, melihat dan mengembangkan potensi yang ada. Misalnya lagu “Cita-Cita Kecil Si Anak Desa.”
Mei - Juni 2019 15
BATIQA HOTEL PILIHAN MENGINAP YANG IDEAL DI KOTA LAMPUNG
Kehadiran BATIQA Hotel Lampung menjawab kebutuhan wisatawan akan layanan hotel bintang tiga yang nyaman dan menunjang produktivitas. Wisatawan akan disambut dengan hangat dalam suasana hotel yang berkelas. Berkat layanan internet berkecepatan tinggi yang dapat diakses di seluruh area hotel, wisatawan juga bisa dengan mudah berselancar di dunia maya, baik untuk membuka media sosial, membaca situs berita, atau mengirimkan email ke rekan kerja. BATIQA Hotel Lampung berlokasi di pusat kota, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Pahoman, Tanjung Karang, Bandar Lampung. Beberapa tempat wisata dan berbelanja dapat ditempuh dalam jarak 1 kilometer. Bagi wisatawan yang ingin menikmati waktunya di dalam hotel, BATIQA juga memiliki fasilitas FRESQA Bistro yang menawarkan keragaman kuliner lokal dan internasional yang menggugah selera. FRESQA Bistro terbagi ke dalam dua area yaitu indoor dan outdoor. FRESQA Bistro juga melayani permintaan Room Service, dimana wisatawan dapat memesan aneka makanan dan minuman dari kamarnya untuk diantarkan.
BATIQA Hotel Lampung memiliki 108 kamar yang terdiri dari 90 kamar tipe superior seluas 23 m2, 9 kamar tipe deluxe seluas 26 m2, dan 9 kamar tipe suites seluas 48 m2. Wisatawan dapat memilih kamar di lantai bawah atau di lantai tertinggi di bangunan hotel yang terdiri dari 10 lantai ini. Bagi pelaku perjalanan bisnis, BATIQA Hotel Lampung juga dilengkapi oleh 5 meeting room yang dapat memfasilitasi kebutuhan perusahaan. Setiap ruangan dilengkapi dengan proyektor, layar, ip chart, dan standard sound system. Untuk setiap peserta meeting akan diberikan memo pad, alat tulis, permen, serta air mineral. Fasilitas lain yang patut dicoba saat mengunjungi BATIQA Hotel Lampung adalah gym yang bebas diakses oleh tamu hotel, layanan resepsionis, dan keamanan yang terus berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Dengan ditunjang oleh beragam fasilitas berkualitas tinggi BATIQA Hotel adalah pilihan ideal saat mengunjungi Bandar Lampung.
Tempo Scan Tower, 5th Floor Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Kuningan, Jakarta 12950 T. +62 21 290 23 111
F. +62 21 290 23 222
E. inquiry@batiqa.com
www.batiqa.com
CONNECT, DISCOVER, RELAX. YOU’RE WELCOME
POTENSI DAERAH
18 | Pesona Nusantara
LARANTUKA
Bale Nagi
Larantuka Ke timur Nusa Bunga, dimana tradisi dan rindu bertalu pada halimun ancala, dentang lonceng gereja, serta aroma pantai. Teks & Foto Valentino Luis
Maret - April 2019 | 19
1
2
1 Ayunan dari kayu di Pantai Ina Burak Adonara
2 Dua remaja bersantai di atas sampan sambil memancing
3 Bukit doa Fatima berlatar Pulau Solor dan Adonara
4 Rumah pohon yang dibangun di lereng Danau Asmara
3
4
LARANTUKA
Prosesi Tuan Ma mengitari kota tua Larantuka
da sebuah foto, jepretan satu dasawarsa silam, yang entah kenapa cukup menyihir perhatian dan menyulutkan nazar mengunjungi Larantuka. Foto itu dibuat saat senja, sehingga tampak hangat asfar sekaligus syahdu kedemat. Komposisi fotonya kira-kira begini: Sebuah kapela mungil beratap bawang, berdiri di kaki gunung yang puncaknya tersaput kabut. Di sisi kanan kapela tersebut terdapat patung putih besar, menampilkan sosok seorang perempuan berkerudung dengan tubuh pria lunglai di pangkuannya. Tidak jelas roman wajah keduanya tapi bahasa tubuh mereka mengisyaratkan duka. Kapela itu bernama Tuan Ana. Sedangkan patung di depannya tak lain merupakan citra Bunda Maria yang memangku raga mati Isa, Sang putra. Kini saya berdiri tepat di hadapannya. Bagi saya pemandangan ini memiliki daya pikat syafakat tersendiri, terlepas dari sensasi tiga dimensi - bermula dari sebuah foto kemudian beralih ke penglihatan langsung. Selain Tuan Ana, gereja serta kapela lain dengan menara lancip berbagai ukuran timbul tenggelam diantara pucuk pepohonan. Demikianlah depiksi Larantuka, sebuah kota di ujung timur Pulau Flores, yang identik dengan sejarah penjelajahan bangsa Portugis dan kharisma Katolik. Dalam lafal Portugis kota yang tak seberapa luas ini dulu
disebut Larantuque sedangkan penduduknya berjuluk Larantuqueros. Gaya penamaan yang khas pada wilayah yang pernah berfiliasi dengan Portugal, seperti yang juga dialami oleh negeri Mozambik (Mozambique) dan penduduknya di selatan Afrika. Berjalan kaki ke selatan kapela, bekas istana raja Larantuka terbekap sepi. Nyaris tak ada aktifitas. Kontras dengan suasana lima abad lampau, yang saya yakin pasti hilir mudik sebab jalur lautnya menjadi persinggahan strategis perdagangan waktu itu antara Maluku, Makassar, dan Timor. Saya mahfum akan suasana yang sepi di area ini sekarang. Tahun 1859 Portugis tersisi dan Flores diserahkan kepada Hindia Belanda. Sejak saat itu pula pamor kerajaan ini memudar.
UNTUNG SAJA, kehadiran Hindia Belanda tidak menghapus tradisi iman warga yang telah lama mempraktikan serangkaian ritus Katolik a la Portugis. Kota ini mempertahankan predikatnya sebagai kota yang diayomi Bunda Maria. Maka tak heran bila potretnya hadir dalam beragam rupa di sekujur Larantuka dan masyarakat menjunjungnya dengan sebutan ‘Rainha’ yang dari Bahasa Portugis berarti ‘Sang ratu.’ Semana Santa, ritus religius warisan Portugis pun tetap ajeg. Bila kebanyakan tempat di dunia perhelatan ini sangat fokus pada kesengsaraan Kristus, di kota ini justruh Semana Santa menaru perhatian pada kedukaan Bunda Maria. Hal ini membuat Larantuka spesial dan mampu menarik ribuan
Maret - April 2019 |
21
POTENSI DAERAH
Penduduk sekitar Tanjung Bunga mengenakan pakaian adat
peziarah tumpah ruah jelang Hari Raya Paskah. Orang-orang melakukan long march baik di laut maupun di darat dengan lilin di tangan sembari merapal doa serta memadahkan lagu dari sore hingga tengah malam Sekali waktu, saya mampir ke Pulau Waibalun, satu pulau teramat mungil di pinggir jalan raya. Di kepala pulau berdiri patung Yesus cukup jangkung menatap ke perkampungan. Yang saya tak sangkah sebelumnya adalah kejernihan air laut yang mengitari pulau ini berwarna pirus, dan hutan kecil yang teduh. Dari sini dentang lonceng-lonceng gereja dari Waibalun terdengar sublimatif karena pulau rawit ini tak berpenghuni, hanya desau angin dan cicit burung yang mengisi hening. “Sebenarnya Larantuka bisa jadi pusat ke-Katolik-an di Indonesia. Suasananya sangat ideal disini. Umat Katolik bisa datang dan mengakui imannya kapan pun, serta tak perlu canggung atau ragu menyatakan identitas agamanya,” Jens Schubert, seorang teman asing pernah berkata begitu saat kami mengabiskan senja di Bukit Fatima, sebuah loka meditatif yang berada di lereng gunung Ile
22 | Pesona Nusantara
Mandiri yang berpanorama menawan. POSISI LARANTUKA yang langsung menyentuh laut adalah peluang besar untuk mendapatkan pantai-pantai elok. Di lintasan sepanjang pesisir berjejer satu persatu pantai berpasir putih menghadap selat yang memisahkan Flores dengan Pulau Adonara dan Pulau Solor. Hanya sejumputan yang telah dikembangkan menjadi obyek piknik, sisanya masih natural dan bisa diakses kapan saja. Saya menikmati keleluasaan berburu pantai demi mendapati momen terbit dan terbenam matahari paling eksesif. “Kita mendambah peran orang-orang muda lokal yang kreatif dan inisiatif untuk melihat dan mengembangkan potensi yang ada. Tidak bisa semua dilimpahkan kepada tangan pemerintah. Sebuah destinasi yang digagas dan dibangun secara pribadi atau kelompok lokal lebih sustainable ketimbang diurus pemerintah daerah. Apalagi sekarang desa-desa punya dana yang bisa dianggarkan untuk pengembangan obyek wisata potensial. Di Flores
Timur banyak pantai bagus juga destinasi alam lainnya, butuh ide dan visi orang muda,” komentar Dian Hutapea, seorang pejalan yang saya jumpai tatkala mampir bersantap malam di pusat kuliner dekat pelabuhan Larantuka. Saya jadi teringat saat ke Tanjung Bunga, bagian paling ujung dari kabupaten ini. Disana terdapat Danau Asmara yang sebelumnya amat lengang, namun kini mulai hidup dan kerap didatangi karena telah dikelola secara indenpenden oleh warga lokal. “Kami buatkan tempat parkir, bersihkan jalur ke danau, siapkan kopi atau cemilan jika ada yang butuh, dan juga membuat rumah pohon sederhana supaya pengunjung bisa melihat panorama danau dari ketinggian. Semua berangkat dari inisiatif pribadi,” cerita Kano Kotten, warga Tanjung Bunga yang saban hari beraktifitas di Danau Asmara. “Ada pantai berpasir putih yang luas di selatan ini, tapi aksesnya masih sulit. Mudah-mudahan ada perbaikan, sehingga jalur ini punya alternatif wisata selain danau,” tambahnya lagi dengan penuh asa.
LARANTUKA
Menara pandang hutan mangrove di air panas
Tinzhy de Rosari dan Ati Kelen dalam balutan kain tenun Mokantarak
Bentang panjang pasir putih Pantai Rako
Maret - April 2019 | 23
POTENSI DAERAH
Pulau mungil Konga dengan latar gunung kembar Lewotobi
FESTIVAL BALE NAGI 06 – 27 April 2019 Event yang dihelat selama satu bulan ini ditujukan untuk mengenalkan kekayaan budaya dan alam Flores Timur. Satu rangkaian dengan Semana Santa, pengunjung diajak mengenali produk lokal, serta eksplorasi natur.
Kalimat Bale Nagi, yang sejatinya bagi orang Larantuka bermakna seruan kerinduan untuk pulang, barangkali relevan jika dipakai untuk menggerakkan kaum mudanya untuk menggali, mengemas, dan mengembangkan potensi yang mereka punya di daerahnya. Selain alam, pangan lokal dari Larantuka juga perlahan mulai mendapat tempat di khalayak umum. Misalnya kopi Leworook yang dikembangkan secara homemade serta Sorgum yang kini menjadi maskot pangan yang kian diminati. “Kami bikin kebijakan, untuk acara apapun dari dinas pemerintah, wajib mengkonsumsi pangan lokal. Sorgum ini yang jadi primadona sebab bisa dibentuk jadi bermacam-macam kue,” kata Antonius Hadjon, bupati Flores Timur yang sempat saya sambangi di kediamannya. Saya merasa masih begitu berlimpah hal yang tersembunyi di Flores Timur dan menggoda untuk ditilik. Bisa jadi kalimat Bale Nagi itu maknanya lebih dari sekadar ungkapan rindu pada kampung halaman namun layak pula terejawantah untuk kian mengenalkan dan membanggakan Larantuka. Bale Nagi jo!
24 | Pesona Nusantara
Maskapai TransNusa terbang setiap hari PP dari Kupang ke Larantuka. Berangkat dari Kupang jam 06.10 – 07.00, dari Larantuka jam 07.25 – 08.15. Jarak dari Bandar udara Gewayantana ke pusat pusat kota sekitar 15 menit berkendaraan. Untuk bepergian bisa menyewa kendaraan di tempat penginapan. Jika hendak mengunjungi pulau-pulau kecil terdekat, gunakan kapal motor yang mudah ditemukan di pelabuhan. Hotel-hotel kecil tapi cukup baik bisa digunakan untuk rehat selama di Larantuka. Asa Hotel atau Hotel Sunrise jadi pilihan optimal, selanjutnya bisa ke Hotel Lestari, Hotel Tresna, Hotel Rollies yang saling berapitan di dekat pusat kuliner malam. Suka snorkeling atau menyelam, coba ke Larantuka Beach Apartment. Temukan makanan malam seafood di pusat kuliner malam dekat pelabuhan. Jangan lupa sejumlah makanan ringan khas Larantuka seperti Jagung Titi, yakni jagung yang dipipih tipis seperti cornflakes. Juga Kue Rambut yang terbuat dari tepung beras. Penikmat kopi, bisa coba Kopi Leworook yakni kopi Robusta dari Flores Timur.
JELAJAH
SELAYAR
Selayang Pandang
Selayar Menukik ke ujung kaki Sulawesi, mendarat di kepulauan seluas 10.503,69 km². Apa sajakah yang bisa ditilik di sela pepohonan nyiur dan laut birunya?
Teks & Foto Valentino Luis
JELAJAH
anya sedikit rumah yang saya jumpai selepas pertigaan arah bandar udara Aroeppala menuju ke Boloiya, selebihnya sepi. Toh, tampak beberapa papan keterangan menjelaskan bahwa tanah-tanah di pinggiran laut ini telah diempunyai investor. Agaknya Selayar kini menjadi incaran baru, dan kabupaten kepulauan ini pun menyambut dengan sumringah Atas saran seorang kenalan, jika saya hendak melepas senja di Selayar, salah satu loka yang tepat yakni ke Boloiya. Saya tidak menyangka segampang ini menjangkaunya. Pantai Baloiya sedikit melengkung dan pulau kecil di depannya menyerupai Tanah Lot di Bali. Saya lantas duduk bersantai sembari menanti laut surut. Benar saja, seperti kata Andi Nurdiana, saya bisa berjalan kaki menggapai pulaunya bersamaan dengan turunnya matahari ke ujung langit. Di sebelah Baloiya, terdapat pantai lain yang juga masyur, Sunari Beach. Sebuah kafe bernuansa tropis berdiri di antara kepungan pohon nyiur menjulang. Pengelola pantai ini menambatkan tali pada pangkal pohon kelapa dan menjadikannya ayunan yang digemari hampir semua pengunjung. Makanan serta minuman disini juga tak kalah kualitasnya dengan kafe-kafe di kota Makassar. “Walaupun di daerah yang terkepung lautan, kita upayakan agar pengunjung lokal dapat menikmati apa yang dinikmati orang di pulau lain,� tandas manager Sunari Beach.
28 | Pesona Nusantara
Saat laut surut di Boloiya
TIDAK DIMUNGKIRI, Selayar identik dengan wisata laut. Pulau ini membujur dari utara ke selatan, dilingkari oleh pasir putih yang sangat memungkinkan untuk menyaksikan terbit dan terbenamnya Sang Surya di banyak tempat. Kepermaian ini disempurnakan lagi oleh lebatnya pohon kelapa yang lumayan memonopoli alam. Selain Baloiya dan Sunari, masih banyak pantai ciamik. Di timur Selayar misalnya, dua pantai telah termasyur ke mancanegara. Yang pertama, Pantai Pinang, yang senantiasa dikunjungi pejalan Eropa. Selain pasir putih yang panjang, kejernihan lautnya juga berhiaskan koral. Bahkan tepat di depan pantainya terdapat lokasi penyelaman dengan jumlah hiu yang berlimpah. Tetangganya, Pantai Bonetappalang, telah menjadi kawasan konservasi laut sehingga keasrian dan kesuburan koralnya amat terjaga. Ini yang membuat keduanya diidolakan oleh wisatawan mancanegara. Apalagi disitu hadir dua resort untuk mengakomodir kebutuhan inap pengunjung. Lain halnya dengan Pantai Batu Karapuh. Tempat ini, diburu oleh fotografer karena kontur pantainya yang fotogenik. Terbentuk atas tebing-tebing karang terjal dengan beberapa tebing putih bolong, Pantai Batu Karapuh mampu menyeret orang untuk datang dan menghabiskan senja tanpa peduli harus melalui jalan yang tak mulus.
SELAYAR
Sebuah pantai berpasir putih di sebelah timur Selayar
Maret - April 2019 | 29
JELAJAH
Sepasang penyu berenang di perairan dangkal
Sebuah kafe untuk bersantai kala senja
30 | Pesona Nusantara
SELAYAR
Anak-anak bermain ayunan di Pantai Sunari
Sampel pakaian tradisional yang dipakai untuk upacara adat MENYEBUT SELAYAR jelas erat kaitannya dengan Taman Nasional Takabonerate. Malah, di dunia internasional nama kawasan ini lebih terkenal ketimbang Selayar. Taman nasional dengan luas 530.765 hektar ini sebagian besarnya merupakan hamparan atol dan laguna. Di Indonesia, inilah atol terluas. Namun bukan hanya itu, ternyata ukurannya adalah yang terluas ke-tiga di dunia. Menakjubkan bukan? Bersama Wakatobi, Komodo, dan Raja Ampat, Takabonerate masuk dalam zona Kawasan Segitiga Terumbu Karang (The Coral Triangle). Air jernih menawarkan berbagai terumbu, baik berupa atol curam, lereng, maupun dan dasar laut yang datar. Ini semua memberi peluang
bagi penyelam pemula hingga profesional untuk menguji keterampilan mereka dan mengagumi keindahan kehidupan bawah laut. Selain 242 spesies koral, Taka Bonerate menawarkan 526 spesies ikan karang berwarna-warni dan aneh, serta 112 spesies alga makro. Penyelam bisa lebih dekat dan berenang dengan lumba-lumba, kura-kura, ikan pari, hiu, atau paus sperma, dan terpesona oleh gorgonian raksasa, karang hitam, ikan kalajengking, nudibranch, bobara, ikan wrasse napoleon. Hal ini membentuk keyakinan saya atas kemurnian surga bawah laut Takabonerate.
Pattumbukan, di sisi timur pulau. Kapal kayu ini menerapkan sistem sewa seperti kapal-kapal di Labuan Bajo, belum ada kapal publik. Maka sebaiknya pergi dalam rombongan atau grup sehingga ongkos tidak terlalu mahal. Perjalanan normalnya berlangsung selama 4-5 jam menuju ke Pulau Tinabo, salah satu pulau kecil Takabonerate yang telah memiliki fasilitas penginapan dan menjadi lokasi tetirah popular bagi para pejalan. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Takabonerate adalah antara bulan April – Mei atau Agustus-November.
Untuk mencapai kawasan ini, dari Selayar pengunjung diberangkatkan dengan kapal kayu di dermaga
Maret - April 2019 | 31
JELAJAH
Pengunjung di mangrove Matalalang
MERESPON minat traveling masyarakat domestik yang kian tinggi, Selayar membuka sejumlah lokasi wisata baru. Seiring dengan itu, unsur pendidikan dan pengenalan terhadap pentingnya perlindungan maupun konservasi dunia bahari diselipkan dalam kemasan wisata. “Masyarakat kita perlu dikenalkan pada konservasi, dengan begitu mereka bisa menikmati alam sekaligus menyadari bahwa ada tanggung jawab manusia untuk keberlangsungan ekosistem,” terang Pak Datu di Barugaiya, Bontomanai, sebelah barat kota Benteng. Pak Datu adalah Ketua Pengelola “Kampung Penyu”, sebuah tempat pelestarian dan penangkaran penyu di Selayar. Saya mendatangi lokasi ini di siang yang terik, namun pepohonan nyiur yang padat menjadi peneduh perjalanan yang menyenangkan. Berlokasi di pinggir pantai, Kampung Penyu berdiri sejak 2013. Kehadiran tempat ini memiliki kisah yang inspiratif lantaran Pak Datu dulunya adalah seorang pemburu telur penyu yang kemudian insaf atas keputusan sendiri setelah menyadari bahwa kian tahun jumlah penyu yang naik ke pantai untuk bertelur semakin berkurang. Ia lantas memutuskan untuk berhenti berburu dan mengabdikan diri untuk melestarikan penyu, merawat telur-telur hingga menetas lalu melepaskannya kembali ke lautan. “Memang saya tidak menjadi kaya secara material, tapi jiwa saya terpuaskan. Ada kelegaan sekaligus kebagiaan setiap kali melepas tukik (bayi penyu) ke laut, dan mendengarkan kish-kisah para nelayan tentang pulihnya koral serta ikan-ikan yang tidak sulit dicari. Saya menyadari penuh bahwa peran penyu penting dalam mata rantai ekosistem laut,” urai pria separu baya ini sungguh-sungguh. Selain Kampung Penyu, ada juga Hutan Mangrove Matatalang yang mengusung konsep konservasi. Lokasinya langsung di pinggir jalan raya dalam kota Benteng. Hampir tiap hari pengunjung lintas usia mendatangi tempat ini untuk jalan kaki santai sembari menghirup udara segar hutan mangrove lalu menghantar matahari
32 | Pesona Nusantara
Pak Datu di Kampung Penyu
tenggelam. Saya menutup penjelajahan disini, merasakan jumput-jumput keistemawaan Selayar. Kendati baru selayang pandang, saya yakin kepulauan bestari ini akan terus menarik minat orang untuk bertandang.
Maskapai TransNusa terbang setiap hari PP dari Makassar ke Selayar. Berangkat dari Makassar jam 14.55 – 15.35. Dari Selayar ke Makassar jam 15.55 – 16.35. Jarak dari Bandar udara Aroeppala ke pusat kota Benteng sekitar 15-18 menit dengan kendaraan. Untuk bepergian bisa menyewa kendaraan di tempat penginapan. Begitupun jika hendak mengunjungi pulau-pulau kecil terdekat atau ke Taman Nasional Takabonerate, dapat mencari informasi di hotel. Jika menginap di pusat kota Benteng, pilihan ada pada sejumlah hotel yang letaknya saling terpisah satu sama lain. Jadi sebaiknya dipesan terlebih dahulu supaya tidak repot. Beberapa opsi seperti Hotel Selayar Beach yang berada tepat di jantung kota menghadap laut, atau Hotel Syafira. Memlilih yang sedikit bernuansa villa dengan kenyamanan yang memadai, coba ke Shorea Garden Villa. Sedangkan bila mendambah yang langsung khas dengan suasana resort mumpuni, sila ke Seraya Dive Resort dan Eco Resort Pulau Selayar. Sempatkan untuk mencicipi kuliner atau penganan khas Selayar, yang bisa juga dijadikan cenderamata. Ada Sengkang merupakan kue kering berbahan tepung beras dengan isian kacang kenari, Te’re atau bisa disebut juga kue jarring yang manis dari gula merah, Kalakere yang terbuat dari tepung ketan putih yang renyah gurih, serta Haje Banneh yakni kue yang mirip wajik berbahan tepung jewawut.
NEWS AROUND BANK DBS INDONESIA awal Maret kemarin mengumumkan kemitraan strategis dengan PT. Cipta Piranti Sejahtera, perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak cloud akuntansi Accurate Online. Melalui kolaborasi ini, Bank DBS Indonesia ingin membantu usaha kecil dan menengah (UKM) menghemat waktu dan sumber daya manusia. Setelah UKM menghubungkan akun korporat Bank DBS Indonesia dengan Accurate Online, setiap transaksi bisnis yang dilakukan oleh UKM dengan akun korporat Bank DBS Indonesia akan secara otomatis masuk dan tercatat dalam Accurate Online. Bank DBS Indonesia juga berkolaborasi dengan UnionSPACE. Perusahaan co-working terbesar di Asia Tenggara, untuk membantu UKM menghemat biaya modal dan mendukung ekspansi mereka di luar Indonesia. Nasabah UKM baru dan lama dari DBS akan mendapat manfaat dari berlangganan gratis selama 6 bulan ke Paspor UnionSPACE yang baru saja diluncurkan. Paspor UnionSPACE tidak hanya memungkinkan UKM untuk menggunakan alamat kantor yang bergengsi, tetapi juga memberikan UKM penggunaan lokasi UnionSPACE dan partner outlet di Indonesia. Selain itu, UKM yang ingin melakukan ekspansi di luar Indonesia dapat mengunjungi lokasi UnionSPACE di negara lainnya. IFLIX, layanan hiburan terkemuka di Asia Tenggara, dan Starvision, rumah produksi ternama di Indonesia, hari ini keduanya mempererat kemitraan untuk menghadirkan 9 film mendatang yang diproduksi oleh Starvision, termasuk Yowis Ben 2, secara eksklusif di iflix, hanya dalam waktu 120 hari setelah jadwal tayang di bioskop, sebagai bagian dari penawaran konten-konten orisinal iflix. Mark Francis, iflix Global Director of Original Programming, mengatakan bahwa dengan mempererat kemitraan antara iflix dan rumah produksi terkemuka seperti Starvision, mereka mampu memberikan jangkauan dan aksesibilitas yang lebih besar baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara, untuk hiburan terbaik Indonesia – tidak lama setelah jadwal tayang di bioskop berakhir. Iflix kini menawarkan pengguna dua pengalaman luar biasa melalui iflixFREE dan iflixVIP. Kini, iflix tersedia di Malaysia, Filipina, Thailand, Indonesia, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Maladewa, Pakistan, Vietnam, Myanmar, Arab Saudi, Yordania, Irak, Kuwait, Bahrain, Lebanon, Mesir, Sudan, Kamboja, Nepal, Bangladesh, dan Maroko. INDOSAT OOREDOO, menunjukkan pergerakan positif di tengah kondisi pasar yang dinamis, dimana hal ini melanjutkan pertumbuhan yang sudah terjadi di kuartal sebelumnya. Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 11,7% dibanding triwulan sebelumnya dari kontribusi pendapatan Data yang tumbuh sebanyak 6,0% dibanding triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini diakibatkan oleh inisiatif penyesuaian harga yang dimulai pada Semester 2 2018 serta didukung oleh peningkatan volume data trafik. Indosat ooredoo terus melaksanakan inisiatif-inisiatif optimalisasi biaya. Total biaya sepanjang tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Indosat Ooredoo berhasil mengurangi 77,7% porsi utang dalam USD, dari sebesar USD90,3 juta (mewakili 6,3% dari total utang) di tahun 2017 menjadi sebesar USD20,1 juta (mewakili 1,4% dari total utang) di tahun 2018.
Mei - Juni 2019 | 33
KULTUR
34 | Pesona Nusantara
GO LABA
Menabuh Rancak
Go Laba & O Uwi Dua Warisan Pengikat Harmoni Bajawa
Teks Reinard L. Meo Foto Valentino Luis
Mei - Juni 2019 | 36
KULTUR
Kampung Bena ditilik dari ketinggian selatan
37 | Pesona Nusantara
GO LABA etiap daerah yang berkebudayaan, tentu memiliki warisan. Dalam deras arus modernisasi, warisan-warisan itu bisa saja mengalami dua kemungkinan: tetap lestari, atau gugur lenyap tergerus. Di Bajawa, Nusa Tenggara Timur, ada dua dari sejumlah warisan yang masih tetap lestari, dan terus menjadi kebangggaan. Hingga kini, keduanya masih memiliki magnet. Orang Bajawa punya perkakas warisan budaya yang disebut Go Laba. Secara etimologi, Go artinya gong, dan Laba artinya gendang. Go Laba berjumlah 8 buah, masing-masing 5 untuk gong dan 3 untuk gendang. Gong 1 disebut wela, bernada sol. Pada setiap momen yang membutuhkan Go Laba, ia akan ditabuh paling pertama. Gong 2 disebut uto-uto, bernada fa, ditabuh beberapa saat sesudah wela. Gong 3 akan menyusul sesudah uto-uto, disebut dhere, bernada mi. Setelah dhere, dua gong (4 dan 5) yang sisa, disebut doa, bernada re dan do. Arti lain dari doa ialah saudara. Gong 4 dan 5 biasanya ditabuh berganti-gantian oleh satu penabuh saja. Oleh sebab itu, disebut doa, dua gong yang tak terpisahkan, bersaudara.
Watunariwowo diyakini sebagai salah satu bukit hunian awal leluhur
Lalu, dua gendang kembar disebut laba wa’i, wa’i artinya kaki. Kedua gendang kembar ini berukuran ramping, hampir setinggi pusat laki-laki dewasa. Dugaan saya, disebut laba wa’i karena berjumlah 2, sama seperti jumlah kaki, lalu dapat ditabuh dengan cara berdiri. Jari-jari kaki penabuh akan menjepit ujung bawah laba wa’i. Laba wa’i merupakan gendang kembar yang ditabuh secara amat unik. Kedua gendang ini memiliki sumbangan yang khas bagi keseluruhan Go Laba, karena diharuskan untuk ditabuh secara kreatif, sejak 5 gong telah dibunyikan. Terakhir, laba déra, gendang pendek dan bulat. Meskipun dibunyikan paling akhir, laba déra merupakan yang paling ‘perkasa’, yang paling keras bunyinya, yang selanjutnya mengontrol 5 gong dan 2 gendang terdahulu. Laba dera memimpin dari belakang, model kepemimpinan yang melayani gaya klasik orang Ngada. Untuk saya pribadi, Go Laba merupakan miniatur atau model kecil bagaimana sebuah tim bekerja sama. Lihat saja, wela tak akan memiliki makna apa-apa tanpa uto-uto atau dhere. Begitu pun doa, sama sekali percuma tanpa gong dan gendang yang lain. Ini model kerja sama yang telah ada dan diwariskan sejak zaman leluhur orang Ngada.
KULTUR SEBAGAIMANA jumlah gong dan gendang, begitu pula jumlah para penabuhnya. Dibutuhkan tujuh (7) laki-laki sebagai penabuh, baik laki-laki dewasa, remaja, maupun anak-anak (sesuai konteks momen yang dirayakan). Selain jumlah, sebuah tim penabuh diharuskan memiliki naluri kerja sama yang tinggi.
Ornamen pada atap menggambarkan sosok tangan
Kerja sama tersebut dapat dimulai dengan konsistensi masing-masing penabuh. Karena pada umumnya wela, uto-uto, dan dhere dibunyikan dengan cara tabuh yang sama sejak awal hingga selesai, maka kreativitas sebesar-besarnya diharuskan bagi penabuh doa, laba wa’i, dan laba dera. Tanpa konsistensi dan kreativitas, kerja sama sebagai tim penabuh untuk menghasilkan bunyi Go Laba yang indah, harmonis, dan apik didengar itu tak akan terwujud. Go Laba hadir mengiringi penari Ja’i, dan tak akan pernah mungkin dihasilkan Ja’i yang berkualitas tanpa Go Laba yang juga berkualitas. Ja’i selalu mengandaikan dan mengandalkan Go Laba. Sebagai miniatur keharmonisan, miniatur kerja sama dalam tim, Go Laba memiliki makna yang sebetulnya amat mendalam, yang tak akan pernah terpisahkan dari budaya dan derap langkah maju orang-orang Ngada. Go Laba menandakan juga karakter-karakter dasar orang Ngada yang penuh sukacita, berjiwa seni tinggi, peka terhadap nada-nada, lihai memainkan alat-alat musik tradisional juga modern yang berkembang belakangan ini. Lebih dari sekadar kerja sama sebagai tim, Go Laba menunjukkan kesungguhan orang Ngada dalam mengenang atau merayakan sebuah peristiwa dalam hidup sebagai ungkapan syukur pada Sang Ilahi. Itu sebabnya, Go Laba tidak dibunyikan kapan dan di mana saja, melainkan hanya pada momen-momen tertentu. Sebut saja, pada momen Ka Sa’o (peresmian renovasi rumah adat), misa syukur Imam (Pastor) baru, penjemputan pejabat pemerintahan atau petinggi agama. DALAM RENTETAN pesta adat Reba (syukur panen dan tahun baru adat yang dirayakan pada waktu yang berbeda-beda oleh masing-masing kampung), ada satu acara yang disebut O Uwi (sebutan ini pun beragam, dan saya mengambil contoh sebutan ini dari kampung Bena dan Be’a). Nama O Uwi berasal dari Uwi (ubi) yang menjadi simbol syukur sekaligus kenangan bahwa pada mulanya, orang-orang Ngada hidup dari ubi-ubian. O merujuk pada sahut-menyahut yang terjadi selama tarian ini berlangsung, yang kemudian dipadukan sedemikan rupa sehingga membentuk sebuah lagu spontan yang apik, indah, serta memacu hati dan budi untuk menari. Sahut-menyahut mengagungkan pangan asli (O Uwi) inilah yang kemudian menjadi nama bagi tarian dimaksud. Sebagian besar dari seisi kampung mulai bersiap-siap. Mereka mengenakan pakaian adat, ada yang lengkap, ada pula yang hanya mengenakan atribut-atribut penting. Para tetua adat mulai memimpin, orang-orang muda yang gagah-berani
38 | Pesona Nusantara
mulai ‘melempar api’, memberi semangat kepada seisi kampung yang masih berada di dalam sa’o (rumah adat) atau yang masih duduk-duduk di teda (semacam teras bagian depan) sa’o. O Uwi selalu diwarnai dengan semangat dan sukacita, harus bebas dari rasa canggung apalagi rasa malu berlebihan, sebagaimana biasa di tempat dan pada kesempatan lain. O Uwi merupakan tarian seluruh isi kampung, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. O Uwi bukan milik sa’o atau woe (suku) tertentu, hanya saja, mesti ada pemimpin, yang berasal dari sa’o atau woe tertentu. Tarian O Uwi berlangsung di loka, bagian tengah kampung yang cukup luas. Ditarikan di tengah kampung, karena O Uwi merupakan tarian bersama, yang mesti menjadi perhatian semua orang. Di tengah loka, orang-orang secara spontan membentuk lingkaran. Para pemimpin berbaris tiga-tiga lalu mulai berjalan sambil menari di tengah lingkaran yang sudah dibuat. Mereka menyanyikan syair-syair adat yang menawan, yang membentuk lingkaran menjawab juga dengan aneka suara yang menggelora. O Uwi berlangsung berjam-jam, bahkan di malam hari, api unggun menjadi penerang yang malahan semakin memacu kesungguhan. Mengapa O Uwi membentuk lingkaran? Saya yakin, itu simbol yang mengikat, yang mempersatukan. Kerinduan setiap putri atau putra Ngada, yang berada di luar bahkan jauh dari kampung halaman, sebetulnya dipicu oleh betapa O Uwi itu merupakan tarian yang dijiwai oleh kegembiraan, sukacita, semangat, optimisme, serentak juga harapan.
GO LABA
Barisan penari yang sekaligus menyanyikan lagu-lagu daerah
Membawa wadah anyaman untuk jamuan pesta adat
Minuman beralkohol diisi dalam tabung dari bambu
Mei - Juni 2019 | 39
WARINGIN HOSPITALITY TERUS MELEBARKAN SAYAP DI INDONESIA Pariwisata Indonesia terus melakukan promosi dengan genjarnya baik di nasional maupun internasional. Terbukti pemerintah pusat yang saat ini sedang menggenjot pembangunan berbagai infrastruktur dan pembenahan beberapa sektor pariwisata. Tentu saja ini berdampak pesat pada laju perekonomian masyarakat sekitar. Mobilitas yang semakin tinggi tersebut menuntun masyarakat dalam kehidupan sehari hari, mulai dari kebutuhan berwisata, sampai kebutuhan akan hotel. Hotel saat ini bukan hanya sekedar untuk menginap saja melainkan dapat digunakan untuk meeting bersama klien, perayaan ulang tahun teman dan keluarga, makan siang bersama teman-teman kantor, makan malam romantis bersama pasangan, juga perayaan pernikahan yang semuanya dapat di selenggarakan di sebuah hotel. Melihat perkembangan perubahan sosial yang terjadi saat ini maka Waringin Hospitality Hotel Group dengan optimis turut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan pariwisata dan menumbuhkan kontribusi terbaik bagi perkembangan dunia perhotelan di Indonesia. Waringin Hospitality Hotel Group telah beroperasi sejak tahun 2010 dan merupakan anak perusahaan dari Waringin Group. Hingga pada bulan April tahun 2019 Waringin Hospitality Hotel Group telah memiliki 20 unit Hotel yang tersebar di kota Jakarta, Bekasi, Bandung, Jambi, Surabaya, Sidoarjo, Jember, dan Banyuwangi. Hotel 88 adalah brand hotel pertama milik Waringin Hospitality Hotel Group dengan konsep Feel at Home for Business, memiliki 2 tipe kamar superior & deluxe dengan ukuran kamar antara 18 m2 hingga 21 m2. Dilengkapi juga dengan fasilitas : restaurant, meeting room, green smoking area, breakfast nusantara dengan 88 variasi menu, gratis teh & kopi di lobby, dan full akses internet cepat WiFi. Saat ini Hotel 88 sudah berdiri sebanyak 13 unit hotel. Luminor Hotel adalah brand kedua milik Waringin Hospitality Hotel Group dengan konsep Boutique Hotel bintang 4 yang cocok dengan bisnis dan liburan anda. Memiliki 4 tipe kamar deluxe, executive, junior suite, dan kamar suite dengan ukuran antara 21 m2 hingga 47m2. Dilengkapi dengan fasilitas restaurant, meeting room, ball room, ďŹ tness center, spa, smart corner, sky lounge, kolam renang, valet parking, dan full akses WiFi. Saat ini Luminor Hotel sudah berdiri sebanyak 7 unit hotel.
“Di tahun 2019 ini, Waringin Hospitality terus mengembangkan sayapnya dengan akan dibukanya 6 unit hotel pada tahun 2019 ini, yaitu di Blok M Jakarta, Alun Alun Bandung, Batu Licin, Prapen, Tanjung Selor, dan Banjarmasin. Harapan kami ke depan adalah Waringin Hospitality dapat menjadi sebuah jaringan bisnis Hotel Nasional yang terbaik dan terkemuka di Indonesia, melalui produk & pelayanan yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Dan dengan slogan baru Our Choice, Waringin Hospitality memiliki tujuan dapat membuat para tamu aman, senang, dan puas dengan memberikan hasil yang terbaik dan menjadi pilihan utama dalam memilih hotel yang terbaik di hati para tamu�, ujar Metty Yan Harahap selaku Corporate Director of Sales & Marketing Waringin Hospitality. Kunjungi website resmi kami untuk mendapatkan informasi dan promo menarik lainnya hanya di www.hotel88.co.id dan www.luminorhotel.com. Our attractive promotion program can be seen in the website www.hotel88.co.id & www.luminorhotel.com
WELCOME ABOARD
RUTE PENERBANGAN BARU TRANSNUSA UNTUK KALIMANTAN MULAI 29 JANUARI 2019
M
askapai penerbangan TransNusa membuka beberapa rute penerbangan baru di wilayah Kalimantan mulai 29 Januari 2019. Hal ini untuk mendukung pengembangan sektor perekonomian dan pariwisata di kawasan Borneo
Managing Director TransNusa, Bayu Sutanto, mengatakan pembukaan rute baru tersebut dilakukan setelah melihat prospek yang cukup baik. “Kami akan melayani rute penerbangan Balikpapan-Palangkaraya pp, Palangkaraya-Pangkalan Bun pp, Pangkalan Bun-Semarang pp, Balikpapan -Berau pp, Balikpapan-Palu pp efektif mulai 29 Januari 2019”, ujarnya. Semua rute penerbangan tersebut dilayani oleh pesawat ATR 72-600. Dan juga, para penumpang menikmati fasilitas bagasi gratis sebesar 15 kg serta makanan ringan (snack) dan minuman. Dengan penambahan rute ini diharapkan mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah Kalimantan dapat terlayani dengan baik. Ke depan, pihaknya berharap akan terus melakukan pengembangan serta melakukan terobosan baru. Saat ini semua rute penerbangan TransNusa baik di NTT dan Sulawesi sudah terkoneksi dengan penerbangan Citilink dari Jakarta, Surabaya, Kupang dan Makassar. Para penumpang dapat melakukan pemesanan tiket melalui website TransNusa www.transnusa.co.id dan website Citilink serta di travel agent.
42 | Pesona Nusantara
TRANSNUSA MEMBUKA RUTE BARU WILAYAH SULAWESI & MENAMBAH FREKUENSI TERBANG MULAI 24 APRIL 2019
U
ntuk mendukung pengembangan sektor perekonomian dan pariwisata di kawasan Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur, TransNusa membuka beberapa rute penerbangan baru di wilayah Sulawesi dan Kalimantan mulai April 2019. Dengan rute baru ini TransNusa akan melayani sejumlah penerbangan, seperti Makassar-Labuan Bajo pp, Makassar – Morowali pp, Makassar-Kendari pp, Makassar-Balikpapan pp, Balikpapan-Banjarmasin pp, yang efektif dan bertahap di April 2019. Selain menambah rute penerbangan baru, TransNusa juga menambah frekuensi penerbangan menjadi 2 kali sehari untuk rute Kupang – Bajawa pp, Kupang – Ende pp, Kupang – Larantuka pp, Makassar – Pomala pp, Balikpapan – Berau pp, Balikpapan – Palu pp, dan juga rute baru Balikpapan – Banjarmasin pp. Rute-rute penerbangan tersebut dilayani dengan pesawat ATR 72-600. TransNusa juga tetap memberikan fasilitas bagasi gratis sampai sebesar 15 kg serta memberikan pelayanan makanan ringan (snacks) dan minuman. Dengan penambahan rute ini diharapkan mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah Kalimantan terpenuhi.
WELCOME ABOARD
LAGI, RUTE BARU TRANSNUSA UNTUK KALIMANTAN KIAN BERTAMBAH MULAI MEI 2019
TRANSNUSA INISIASI FOREIGN OBJECT DAMAGED (FOD)HUNTING DI BANDARA AROEPPALA, SELAYAR
A
khir bulan April lalu, di bandara Aroepala Selayar terlaksana kegiatan Safety Campaign Foreign Object Damage (FOD) Hunting yg diinisiasi oleh TransNusa. Aksi ini dilaksanakan usai pesawat TransNusa lepas landas.
FOD Hunting merupakan aksi pembersihan benda-benda asing di area sekitar apron bandara. Benda-benda yang dimaksud misalnya sparepart pesawat, kerikil, sampah-sampah berbahan metal, hingga hewan-hewan seperti burung atau pun ternak. FOD Hunting sering dilakukan secara berkala dan teliti di bandara-bandara guna menghindari masalah bagi pesawat baik saat hendak terbang maupun saat hendak mendarat. Supervisor Station TAM Selayar Ciputra Alfyanto Wiryawan menyampaikan bahwa inisiatif TransNusa untuk melaksanakan FOD tersebut disambut dengan baik oleh staf serta karyawan dari maskapai lain. “Selain untuk keselamatan penerbangan, aktifitas FOD juga mampu mempererat persahabatan antar personel di bandara Aroeppala Selayar,” ungkap Ciputra.
S
etelah bulan Januari lalu rute Balikpapan ke beberapa kota Kalimantan sukses dirintis, kini kembali lagi TransNusa akan membuka beberapa rute penerbangan baru di wilayah Kalimantan mulai Mei 2019.
Bayu Sutanto, Managing Director TransNusa, mengatakan bahwa pembukaan rute baru ini dilakukan lantaran respon publik yang positif akan rute-rute terdahulu. Balikpapan sebelumnya terhubung dengan 3 kota (Palangkaraya, Berau, Palu) kini akan bertambah lagi. Pesawat ATR 72-600 pun dipilih untuk melayani semua rute penerbangan tersebut. Selain itu, pada rute penerbangan ini TransNusa memberikan fasilitas bagasi gratis sebesar 15 kg serta memberikan pelayanan makanan ringan (snacks) dan minuman. Dengan penambahan rute ini diharapkan mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah Kalimantan dapat terlayani dengan baik. Sebelumnya, TransNusa sukses melayani penerbangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, Kertajati, dan Semarang.
Mei - Juni 2019 | 43
ATURAN PENERBANGAN flight rules TransNusa peduli kepada keselamatan Anda selama penerbangan. Untuk alasan keselamatan dan kenyamanan tersebut, kami mengharapkan kerjasama dengan para penumpang kami.
TransNusa cares about your safety during flight. For that reason, we do really appreciate your cooperation as our passengers.
Beberapa hal krusial yang perlu diketahui ketika berada dalam pesawat:
There are few essential things you need to know while being in the aircraft:
LARANGAN MEROKOK Peraturan Pemerintah menetapkan larangan aktifitas merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap (smoke detectors) di toilet, dan TransNusa mengenakan sanksi bagi yang melanggar aturan ini.
SMOKING RESTRICTION Government regulations prohibit smoking during in-flight activities. Each of TransNusa’s aircraft are supported with smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break these rules.
STOP PONSEL Tidak diperbolehkan mengaktifkan serta menggunakan ponsel (mobile phones) selama berada dalam pesawat kami. Perlu diketahui, ponsel adalah alat yang menggunakan pemancar radio, yang jika digunakan dalam pesawat dapat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas bandar udara. PERANGKAT ELEKTRONIK Penggunaan laptop, notebook, dan PDA diperbolehkan setelah fasten seatbelt dinyatakan ‘OFF’ dengan menyetel menu flight mode. Bila fasten seatbelt ‘ON’ untuk persiapan mendarat maka penumpang wajib menghentikan penggunaan laptop, notebook, dan PDA.
STOP MOBILE PHONES All mobile phones that use radio transmission are not allowed during the flight. It can disturb the navigation system as well as the communication with the local control towers. ELECTRONIC DEVICES Laptops, Notebooks, and PDAs may be used after the fasten seat belt “OFF”, and please set them using flight mode. Whenever fasten seat belt “ON” or in preparation for landing, you have to turn off your laptops, notebooks, PDA’s.
BENDA BERBAHAYA LAIN Setiap benda yang gampang terbakar (contoh, korek api), mudah meledak (contoh, petasan) maupun barang yang mengandung magnet yang kuat atau gas, tidak diperkenankan dibawa dalam pesawat.
DANGEROUS GOODS Flammable goods (such as matches), or goods that cause to explode (firecrackers), or contain high magnet material, batteries, gas cylinders, are not allowed to be brought in to the aircraft.
MINUMAN ALKOHOL Semua penumpang TransNusa dilarang mengkonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. TransNusa juga tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangan.
ALCOHOL BEVERAGE TransNusa’s passengers are prohibited from consuming alcohol beverages during the flight. TransNusa also does not provide any kind of alcohol beverages in air flight service.
BAJU PELAMPUNG Baju atau jaket pelampung (Live Vest) adalah peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air. Jangan dikeluarkan dari tempatnya tanpa pemberitahuan, dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang yang mengambilnya akan dikenai hukuman berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 UU Nomor 1 Tahun 2009.
LIVE VEST Live vest is one of TransNusa’s aircraft safety equipment for emergency condition on water. Please do not remove live vest from its place and do not take it home, Passengers who stole our live vest will get punishment based on Government regulations, as mention in Article 54 Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 UU No.1 Tahun 2009).
OFFICE
ALAMAT KANTOR Transnusa Dengan sukacita, TransNusa siap menerima pertanyaan, konsultasi, maupun keluhan terkait pelayanan penerbangan. Alamat-alamat kantor TransNusa berikut ini bisa dihubungi untuk kebutuhan pelanggan.
HEAD OFFICE
JAKARTA (CGK) Jl. Cideng Timur, No. 10&10A - Jakarta Pusat Telp : (+6221) 6315821/6318709/6327546 Fax : (+6221) 6315273 Email : info@transnusa.co.id
BRANCH
BALIKPAPAN (BPN) Kantor CS Transnusa lt. 3 Bpn Bandara Ajie Sultan Sulaiman Sepinggan Jl. Marsma Iswahyudi Balikpapan - Kaltim Telp : 0542-7577307 Email : bpn@transnusa.co.id
MAKASSAR (UPG) Jl.Airport no 1 Gedung terminal Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar – Sulawesi Selatan Telp : (+62411)-3656056 Email : upg@transnusa.co.id
KUPANG (KOE) Jl. Palapa, No. 7 Naikoten Telp : (+62380) 822555 Fax : (+62380) 832573 Email : reservasi.koe@transnusa.co.id
SUB BRANCH
ALOR (ARD) Kompleks Bandara Mali Alor Email : ard@transnusa.co.id BAJAWA (BJW) Jl. D.I Panjaitan No. 10 Telp : (+62384) 21755 Email : bjw@transnusa.co.id BANJARMASIN (BDJ) Jl. Kasturi II No.10, Landasan Ulin Utara, Ulin, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan 70713 Telp : 0823-0664-7444 Email : bdj@transnusa.co.id BERAU (BEJ) Kompleks Bandara Kalimarau, Kel. Rinding, Kec. Teluk Bayur, RT. 12 Telp : 081332207588/085348426064 Email : bej@transnusa.co.id ENDE (ENE) Jl. El tari No. 4 Telp : (+62381) 2627486 Email : ene@transnusa.co.id LABUAN BAJO (LBJ) Kompleks Bandara Komodo Jl El Tari Labuan Bajo Kec.Komodo Manggarai Barat Email : lbj@transnusa.co.id LEWOLEBA (LWE) Kompleks Bandara Wunopito Jl. Trans Lembata Telp : (+62383) 2343519 Email : lka@transnusa.co.id MAUMERE (MOF) Kompleks Bandara Frans Seda Kel. Waioti, Maumere Telp : +62813338695381
www.transnusa.co.id
@transnusa.idn
MOROWALI (MOH) Kompleks Bandara Morowali Telp : 081337045039 Email : moh@transnusa.co.id PALU (PLW) Kompleks Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu Jl. Abdul Rahman Saleh Palu, 94121 Telp : 082293666236 Email : plw@transnusa.co.id PALANGKARAYA (PKY) Kompleks Bandara Tjilik Riwut Jl. Adonis Samad Palangkaraya 73111 Telp : 0823 2408 6696 Email : pky@transnusa.co.id PANGKALAN BUN (PKN) Kompleks Bandara Iskandar Jl. Iskandar, Pasir Panjang Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah 74181 Email : pkn@transnusa.co.id PUMALA (PUM) Jl. Poros Tangetada Telp : 085340117060 Email : pum@transnusa.co.id RUTENG (RTG) Kompleks Bandara Frans Sales Lega Telp : (+62385) 22477 Email : rtg@transnusa.co.id SELAYAR (KSR) Jl. Poros Bandara, Bonto Sunggu, Kec. Bt. Haru Telp : 085399337506 Email : ksr@transnusa.co.id SEMARANG (SRG) Kompleks Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah Email : srg@transnusa.co.id
@transnusa_idn
Mei - Juni 2019 | 49
FLIGHT SCHEDULE & ROUTE MAP
Berau
Kalimantan
Palu
Balikpapan
Papua
Sulawesi
Palangkaraya
Morowali
Pangkalanbun
Sumatera
Banjarmasin Kendari Pomala Makassar Selayar Semarang
Jawa
Labuan Bajo
Bajawa
Lewoleba Ende
Ruteng
Alor
Larantuka Maumere
Nusa Tenggara Kupang
NO
FLIGHT NO
FLIGHT
ETD (LT)
ETA (LT)
DOS
TYPE A/C
NO
FLIGHT NO
FLIGHT
ETD (LT)
ETA (LT)
DOS
TYPE A/C
1
8B 627
Makassar - Labuan Bajo
06.00
07.05
1234567
AT7
30
8B 690
Palu - Balikpapan
20.35
21.35
1234567
AT7
2
8B 628
Labuan Bajo - Makassar
17.45
18.50
1234567
AT7
31
8B 687
Balikpapan - Palu
16.45
17.45
1234567
AT7
3
8B 622
Makassar - Maumere
05.40
07.05
1234567
AT7
32
8B 688
Palu - Balikpapan
18.10
19.10
1234567
AT7
4
8B 622
Maumere - Kupang
07.25
08.15
1234567
AT7
33
8B 681
Balikpapan - Banjarmasin
06.15
07.15
1234567
AT7
5
8B 621
Kupang - Maumere
14.20
15.10
1234567
AT7
34
8B 682
Banjarmasin - Balikpapan
07.40
08.40
1234567
AT7
8B 809
Balikpapan - Banjarmasin
19.40
20.40
1234567
AT7
6
8B 621
Maumere - Makassar
15.35
17.00
1234567
AT7
35
7
8B 629
Makassar - Kendari
17.35
18.40
1234567
AT7
36
8B 810
Banjarmasin - Balikpapan
21.05
22.05
1234567
AT7
8
8B 630
Kendari - Makassar
19.05
20.10
1234567
AT7
37
8B 696
Balikpapan - Makassar
12.45
14.10
1234567
AT7
9
8B 723
Makassar - Pomala
06.15
07.05
1234567
AT7
38
8B 695
Makassar - Balikpapan
14.50
16.15
1234567
AT7
10
8B 724
Pomala - Makassar
07.35
08.25
1234567
AT7
11
8B 623
Makassar - Pomala
12.15
13.05
1234567
AT7
12 13 14
8B 624 8B 675 8B 676
Pomala - Makassar Makassar - Morowali Morowali - Makassar
13.30 09.00 10.35
14.20 10.15 11.50
1234567 1234567 1234567
AT7 AT7
8B 625
Makassar - Selayar
14.55
15.35
1234567
AT7
16
8B 626
Selayar - Makassar
15.55
16.35
1234567
AT7
18 19
8B 691 8B 692 8B 662
Makassar - Palu Palu - Makassar Balikpapan - Palangkaraya
17.10 19.05 06.20
18.30 20.25 06.15
1234567 1234567 1234567
8B 517
Kupang - Ende
15.25
16.15
1234567
AT7
8B 517
Ende - Labuan Bajo
16.40
17.20
1234567
AT7
41
8B 518
Labuan Bajo - Ende
07.30
08.10
1234567
AT7
42
8B 518
Ende - Kupang
08.35
09.25
1234567
AT7
43
8B 519
Kupang - Ende
08.45
09.35
1234567
AT7
AT7
15
17
39 40
44
8B 520
Ende - Kupang
09.55
10.45
1234567
AT7
45
8B 563
Kupang - Larantuka
10.00
10.50
1234567
AT7
46
8B 564
Larantuka - Kupang
11.10
12.00
1234567
AT7
47
8B 521
Kupang - Larantuka
11.45
12.35
1234567
AT4
AT7
48
8B 522
Larantuka - Kupang
13.10
14.00
1234567
AT4
AT7 AT7
20
8B 663
Palangkaraya - Balikpapan
13.15
15.10
1234567
AT7
49
8B 511
Kupang - Bajawa
12.30
13.30
1234567
AT7
21
8B 664
Palangkaraya - Pangkalan Bun
06.40
07.30
1234567
AT7
50
8B 512
Bajawa - Kupang
13.55
15.00
1234567
AT7
22
8B 665
Pangkalan Bun - Palangkaraya
11.55
12.45
1234567
AT7
51
8B 611
Kupang - Bajawa
08.55
09.55
1234567
AT4
23
8B 669
Pangkalan Bun - Semarang
07.50
09.25
1234567
AT7
52
8B 612
Bajawa - Kupang
10.15
11.15
1234567
AT4
24
8B 670
Semarang - Pangkalan Bun
09.55
11.30
1234567
AT7
53
8B 551
Kupang - Ruteng
06.00
07.05
1234567
AT4
25
8B 671
Balikpapan - Berau
15.40
16.50
1234567
AT7
54
8B 550
Ruteng - Kupang
07.25
08.30
1234567
AT4
26
8B 672
Berau - Balikpapan
17.20
18.30
1234567
AT7
55
8B 648
Kupang - Lewoleba
14.30
15.15
1234567
AT4
27
8B 683
Balikpapan - Berau
09.10
10.20
1234567
AT7
56
8B 649
Lewoleba - Kupang
15.35
16.15
1234567
AT4
8B 523
Kupang - Alor
11.15
12.05
1234567
AT7
8B 524
Alor - Kupang
12.25
13.15
1234567
AT7
28
8B 684
Berau - Balikpapan
11.00
12.10
1234567
AT7
57
29
8B 689
Balikpapan - Palu
19.05
20.05
1234567
AT7
58
50 | Pesona Nusantara
SUBSCRIBE NOW
GET FREE TRAVEL BACKPACK
DAPATKAN DI TOKO-TOKO BUKU