Asiania - Issue 001

Page 1

|

Issue 001 Januari 2016


ii

|

Salam Redaksi

S

alam sejahtera bagi kita semua,

Semoga semua pembaca bulletin PPI Asia-Oseania di manapun kita berada saat ini selalu dalam lindungan-Nya dalam menjalani hidup yang dinamis ini. Pada akhirnya, bulletin perdana PPI Asia-Oseania mampu kami hadirkan di hadapan rekan-rekan sekalian. Segala upaya dan kerja keras Tim Kerja PPI Kawasan Asia-Oseania atau yang cukup sering kita sebut dengan Biro Pers PPI Asia-Oseania terbayar sudah melalui bulletin edisi perdana ini. Buletin ini bertujuan untuk memberikan update terkini dari segala informasi yang berkembang di PPI negara yang berada dalam kawasan Asia-Osenia. Bersama ini pula, kami berharap bulletin ini juga dapat menjadi sarana silaturahmi tidak langsung antara kita semua para pelajar Indonesia yang tersebar di berbagai negara, khususnya dalam kawasan Asia-Oseania. Cerita-cerita dan kegiatan unik di berbagai negara kami sajikan secara komprehensif dan menarik, dimulai dari penjaringan informasi, editing tulisan, hingga layout. Melalui bulletin ini, kami banyak belajar mengenai serunya berbagi melalui media tulisan, serta semakin menyadari bahwa tulisan dapat menjadi senjata ampuh penyebaran informasi saat ini. Atas nama PPI Dunia, perkenankan kami menghaturkan rasa terima kasih kami kepada seluruh anggota Tim Kerja PPI Kawasan Asia-Oseania yang terus bekerja keras serta para ketua PPI negara di Kawasan Asia-Oseania yang telah berkontribusi besar dalam memberikan materi dan dukungan terus menerus agar bulletin ini dapat menjadi media yang bermanfaat. Akhir kata, bulletin ini adalah bulletin perdana dari PPI Asia-Oseania untuk Indonesia kita. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penerbitan bulletin PPI Asia-Oseania selanjutnya. Mari bersama kita wujudkan Indonesia kita yang lebih jaya dimanapun kita berada. Salam Perhimpunan, Gregorius Rionugroho Harvianto Koordinator PPI Asia-Oseania 2015-2016 ppiasiaoseania@hotmail.com


iii

|

Susunan Redaksi

ASIANIA

Koordinator Biro Pers PPI Asia - Osenia: Dewi Anggrayni (PPI Malaysia)

Sekretaris Biro Pers PPI Asia - Osenia: Vincentia Maudy (PPI Singapura)

Pimpinan redaksi: Rebeca Tetha (PPI Tiongkok) Sekretaris redaksi: Grace Fiona Alethea (PPI Tiongkok) Redaktur: Dewi Anggrayni (PPI Malaysia) Editor: Vincentia Maudy (PPI Singapura)

Koordinator PPI Asia - Osenia: Gregorius Rio (PPI Korea)

Sekretaris PPI Asia - Osenia: Grace Fiona Alethea (PPI Tiongkok)

Layout: Elaine Tjoa (PPI Tiongkok) Sterne Diva Halena (PPI Australia) Korlip: Junaida Astina (PPI Thailand) Aldi Cahya (PPI Bangladesh) Dewan Redaksi: Mariana Oktavia (PPI Malaysia) Fafan February (PPI Sri Lanka)

ppiasiaoseania@hotmail.com


iv

|

Daftar isi

Wisata dan Budaya PPI Korea - Nami Island...................1 Pariwisata di Daerah Konflik Semenanjung Korea, DMZ..............4 Pramuka sebagai Semangat Nasionalisme...................8 Sunset ala Chao Phraya River.....10 PPI Korea - Nami Island - 01

Sains dan Teknologi Sixthsense: Menghubungkan Informasi Digital dengan Dunia Nyata..........................................13 Sosial, Politik, dan Ekonomi Industri Pangan India: Membangun Ekonomi Negeri Dari Tiap Sendok Makanan..........16

Membangun Ekonomi Negeri Dari Tiap Sendok Makanan - 16

Maritim Laut Natuna Dikeruk Nelayan Asing.....................................20 Lintas Peristiwa Mahasiswa Indonesia Belajar Membatik di Tianjin........................22 Kuliner Rahasia Kelezatan Tom Yum Goong................................29

Laut Natuna Dikeruk Nelayan Asing - 20

Profil Buntaro Pasaribu, Ukir Prestasi dengan Karya Ilmiah...31 Cerita Unik Kerajaan Asiania...............................36

Profil - Buntaro Pasaribu - 31


|

PPI KOREA Nami Island Oleh: Muhammad Hilmy


02

|

Wisata dan Budaya

N

ami Island – Pagi itu, awan indah mengiringi bersama desiran angin yang ikut serta dalam perjalanan wisata pelajar Indonesia di Korea yang tergabung dalam organisasi PERPIKA menuju Nami Islan Korea Selatan.

1

November 2015 lalu keluarga besar PERPIKA melakukan kegiatan PERPIKA Jalan-Jalan (PJJ) yang berlokasi di Nami Island. Berjarak sekitar 63 kilometer dari Seoul, Nami Island merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh turis lokal hingga mancanegara. PJJ Nami Island merupakan salah satu program kerja Kementrian Pemuda dan Olahraga PERPIKA, bekerja sama dengan PERPIKA Wilayah 1. PJJ ini bertujuan untuk mempererat tali persabatan warga PERPIKA. “Tujuan kegiatan ini untuk mempererat kekeluargaan anggota PERPIKA,” ujar Nadine selaku Menteri Pemuda dan Olahraga PERPIKA. Peserta PJJ berkumpul di Sangbong Station pukul 09.00 pagi waktu Korea dan kemudian menuju Gapyeong Station. Dari situ, peserta menuju “Immigration Gate” Nami Island dengan menggunakan shuttle bus khusus. Setelah melewati pemeriksaan imigrasi, peserta menyebrangi sungai yang memisahkan Nami Island dan Gapy-

Photo by: Muhammad Hilmy eon menggunakan kapal ferry. Akhirnya peserta PJJ tiba di Nami Island, peserta berfoto bersama di pintu utama Nami Island. Mas Hisam, salah satu fotografer profesional di Korea, sebagai mitra PERPIKA mengabadikan momen tersebut. Pada PJJ kali ini turut hadir beberapa pengurus PERPIKA 2015/2016, seperti Muhammad Hilmy (Presiden PERPIKA), Elok Pratiwi (Wakil Presiden), Windi Kurnia (Menteri Penegembangan Sumber Daya Anggota), Alex Syaekhoni (Lurah Wilayah 1), Alvin Prayuda (Lurah Wilayah 2), beberapa staf kementerian, Albert, Marcel, Kety, Anung, Syara, dan Ridwan, serta Nadine (Menteri Pemuda dan Olahraga) tentunya. Setelah tikar-tikar digelar pada area salah satu taman di Nami Island dan peserta duduk bersama sembil menikmati snack yang telah disiapkan panitia. Elok yang bertugas sebagai host di PJJ Nami Island. Setelah Presiden PERPIKA memberikan sambutan, peserta saling berkenalan


03 agar suasana semakin hangat, akrab. “ Kesempatan ini merupakan moment yang sangat bahagia bagi keluarga besar PERPIKA, diantara pengurus satu departemen terpisah disejumlah lokasi, dengan PJJ ini satu sama lain bisa saling mengenal sehingga lebih menguatkan lagi persahabatan tim kerja PERPIKA

|

Wisata dan Budaya lajar Indonesia di Korea Selatan,” Ungkap Nana. Walau sebagian besar daun-daun nan indah telah berguguran, tidak mengurangi kemeriahan acara PJJ. Hal ini tergambarkan pada wajah-wajah peserta yang begitu ceria dalam kebersamaan mereka. Tanpa disadari, mentari mulai tenggelam

Photo by: Muhammad Hilmy kedepannya,” Ungkap Hillmy sebagai presiden PERPIKA. Banyak kesan positif dari peserta PJJ dengan wisata bersama ini, seperti yang diungkapkan Nana Nur Hasanah, mahasiswi Kangwon National University. Tidak semua pelajar Indonesia pernah mengunjungi Nami Island, lokasi ini sangat sesuai untuk menjadi tempat bagi PERPIKA menjalin persahabatan lebih erat lagi satu dan yang lainnya. “Not the places but the companions ... Mungkin itu yang bisa menggambarkan kesan saya ikut acara PERPIKA JalanJalan ke Nami Island. Pelajar Indonesia tersebar di beberapa kota di Korea, dan selama ini koordinasi hanya berlangsung lewat facebook, pertemuan dimusim gugur yang indah ini menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi sesama pe-

dan rembulan pun hadir dengan malu-malu. “Terima kasih buat PERPIKA yang telah memfasilitasi acara ini. Sebuah acara sederhana tapi sangat meriah dan penuh rasa kekeluargaan dan persahabatan. Kerinduan akan keluarga di Indonesia cukup terobati. Seperti berada ditengah keluarga sendiri, berharap PERPIKA dapat menjadi rumah besar untuk warga Indonesia di Korea,” ucap Sulaiman, mahasiswa University of Seoul yang sangat berkesan dengan perjalanan wisata ini. PJJ selanjutnya merupakan kolaborasi dengan PERPIKA Wilayah 3 dengan Jeonju sebagai lokasi tujuan. “Semoga semakin banyak yang ikut seru-seruan seperti kemarin di PJJ Nami,” harapan Nadine sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga kepada warga PERPIKA.


|


05

B

erawal dari kerjasama Ministry of Foreign Affairs (MOFA) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (PERPIKA). Pihak MOFA bersama 18 pelajar Indonesia terlibat dalam perjalanan wisata diwilayah konflik Korea Selatan dan Korea Utara yang dikenal dengan Demilitarized Zone (DMZ). Mr. Yuan mewakili pihak MOFA menjelaskan, MOFA merupakan salah satu Kementrian di Pemerintahan Korea yang memiliki tugas menunjukkan citra positif Korea Selatan kepada orang asing. “Banyak kerjasama yang telah dilakukan MOFA bersama PERPIKA selama satu tahun terakhir, untuk itu pihak kami senang hati memberikan hadiah kepada demisioner PERPIKA dengan perjalanan wisata DMZ,” jelas Mr. Yuan. Menurut Mr Yuan, DMZ merupakan perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara yang hadir sejak akhir perang dunia II, memisahkan sebuah bangsa yang awalnya bersatu dalam sebuah dinasti kerajaan besar. “Pariwisata di DMZ merupakan salah satu destinasi yang menarik dan membuat rasa penasaran banyak pihak. Hal ini disebabkan oleh nilai historisnya dan sensasi ketegangan di dalamnya,” jelas Mr. Yuan lebih lanjut kepada rombongan PERPIKA. Pada umumnya, DMZ tour yang disediakan oleh berbagai travel agent akan menghabiskan biaya yang tidak murah, kurang lebih berkisar 100 ribu Won (1 Won: 12 Rupiah). Namun, paket asuransi tidak tersedia dalam paket wisata ini, sehinga jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di DMZ, bukan menjadi tanggungan dari pihak penyelenggara. Terdapat tiga akses DMZ yang dapat diakses publik, pada bagian barat, tengah dan timur. Wilayah barat (Paju) menjadi destinasi wisata favorit mengingat lokasinya yang dekat dengan Seoul. Tempat pertama yang dituju rombongan PERPIKA adalah Mount Odu Unification Observatory, Paju. Kawasan ini digunakan

|

Wisata dan Budaya

untuk keperluan militer, Odusan Unification Observatory yang akhirnya dibuka untuk publik sejak tahun 1992. Tempat ini merupakan salah satu tempat bagi para turis, khususnya orang asing untuk menyaksikan jelasnya pembagian wilayah Korea di DMZ antara Korea Selatan dan Korea Utara. Observatory tersebut terdiri dari lima lantai yang berisikan aneka ragam foto dan layar digital yang menunjukkan kenyataan yang terjadi di Korea Utara. Menurut Mr. Yoon, di lantai satu gedung ini terdapat satu toko yang menjual berbagai produk cenderamata milik perusahaan yang terletak di daerah perbatasan Korea Selatan, namun seluruh pekerja perusahaan miliki Korea Selatan ini memiliki pekerja yang didominasi masyarakat Korea Utara. “ Semenjak duulunya memang perusahaan milik Korea Selatan ini karyawannya di dominasi oleh pekerja yang berasal dari Korea Utara,” ujar Mr. Yuan. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan makan siang khas dari daerah Paju, yakni berupa sayur-sayuran, kacang, dan tahu. Makanan tersebut ditampilkan dalam bentuk kuah untuk menjaga kondisi tubuh di suhu ekstrem sekalipun. Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Dorasan Station, stasiun kereta paling utara yang dibangun oleh KORAIL (KAI-nya Korea Selatan) dengan bantuan donasi dari berbagai pihak. Gyeongui Railway Line, yang pernah menghubungkan Seoul dan Pyongyang di awal abad ke-20, kembali dihidupkan sejak KTT pertama antar-negara pada tahun 2000, dan telah dibangun kembali melintasi wilayah DMZ. Konon kedepannya, saat unifikasi kedua negara benar-benar terjadi, railway ini akan menjadi jalur utama yang menghubungkan Gaeseong, Pyongyang dan Sinuiju menuju jalur Eurasia, bahkan hingga ujung barat Eropa. Jalur ini juga akan menghubungkan persaudaraan di antara bangsa Korea Utara dan Korea Selatan,


06 seperti di masa lampau. Setelah itu, rombongan menuju wilayah bernama Imjingak, di sana rombongan PERPIKA menyaksikan DMZ theater and exhibition hall. Selain menyaksikan tayangan kondisi yang terjadi selama berlangsungnya perang tahun 1950-1953 dengan visual yang menarik, pengunjung juga mendapat penjelasan detail perjalanan DMZ dari waktu ke waktu.

|

Wisata dan Budaya berbatu-batu yang basah. Saat memasuki terowongan, pengunjung harus menggunakan helm dan berjalan dengan ekstra hati-hati. Bagi mereka yang bertubuh tinggi terpaksa harus berjalan sambil merunduk di sepanjang terowongan, membuat penyusuran ini cukup melelahkan namun cukup mengesankan, terutama ketika jalan yang ditempuh saat keluar cukup menanjak dengan sudut

Photo by: Redaksi Asiania Setelah menonton video, rombongan menyusuri 3rd infiltration tunnel, salah satu dari empat terowongan infiltrasi yang diduga dibuat oleh pihak Korea Utara dan ditemukan sekitar tahun 1978. Dalam sejarahnya ketika terowongan ditemukan, pasukan Korea Utara berkilah bahwa terowongan tersebut merupakan tambang batu bara. Mereka melumuri dinding terowongan yang sesungguhnya berupa batuan granit dengan lapisan batu bara. Di dalam terowongan, tidak diperkenankan kepada pengunjung untuk mengambil gambar. Terowongan sepanjang 1600 meter dengan kedalaman sekitar 73 meter ini hanya setinggi 2 meter dengan kondisi langit-langit, lantai dan dinding

kemiringan mencapai 60 derajat. “Selain berjalan kaki, pengunjung juga dapat memilih menggunakan monorail yang dioperasikan pada jam-jam tertentu.� jelas Mr. Yoon ketika mendampingi rombongan kembali menuju jalan masuk terowongan. Pada jarak sekitar 600 meter, terowongan ini ditutup, menjadi batas pemisah. Di dindingnya terdapat lubang intip ke wilayah Korea Utara. Sembari menempuh jalan keluar yang mendaki, Ayu Wandira salah seorang peserta merasa kagum dengan perjuangan tentara Korea Selatan. “Pikiran dan pembicaraan kami tidak lepas dari bagaimana kegigihan tentara Korea Utara untuk memasuki wilayah


07

|

Wisata dan Budaya

Photo by: Redaksi Asiania perang dengan Korea Selatan melalui terowongan ini, sebagian dari kami membayangankan betapa perjuangan meraka yang sangat mengagumkan dalam perperangan tersebut,� Ungkap Ayu penuh rasa kagum.. Perjalanan dilanjutkan ke Dora Observatory. Di tempat ini tersedia deretan teleskop untuk mengamati wilayah perbatasan, termasuk pegunungan Gaeseong Songaksan, serta perkampungan dan perkebunan yang tampak indah permai. Tampak juga bendera Korea Utara berkibar pada tiang bendera ketiga tertinggi di dunia yang menjulang tinggi hingga sekitar 160 meter. Layaknya di observatory lainnya di Korea (contoh: Seoul Tower), teleskop itu dapat digunakan dengan memasukkan uang koin KRW 500 ke dalamnya. Perjalanan kemudian diakhiri dengan kembali menuju Seoul City Hall. Di dalam perjalanan, rombongan diminta oleh MOFA untuk memberikan pesan dan kesan saat perjalanan dan mengisinya dalam sebuah form. “Dengan perjalanan ini, kami menyadari kemampuan Korea Selatan dalam menangkap peluang sebuah konsep pariwisata yang menarik, yang belum tentu dapat dirasakan di negara lain.

Perjalanan ini juga menunjukkan kedigdayaan Korea Selatan dan ketidakberdayaan Korea Utara dalam mengelola Negara, inilah yang menjadi alasan kuat mereka harus bersama kembali,“ ungkap Ayu lebih lanjut. Korea Selatan terkesan cukup siap untuk reunifikasi. Hal ini merupakan salah satu teknik pencitraan diri pemerintah Korea Selatan kepada seluruh orang asing yang bergabung dan menikmati seluruh DMZ trip, sejumlah pemberitaan media lokal di Korea yang memberitakan perjalanan wisata ini semakin menunjukkan kesiapan Korea. Selain dasar persaudaraan, ada satu poin penting yang ingin diambil oleh pemerintah Korea Selatan dengan adanya unifikasi Korea, yaitu keuntungan bisnis dan perekonomian. Korea Utara memiliki banyak sumber daya alam yang melebihi Korea Selatan, sumber daya manusia untuk industrialisasi Korea, dan yang tidak kalah penting adalah jalur transportasi darat yang ekonomis melalui kereta menuju China, dan negara-negara di benua Eropa.


|

Pramuka

sebagai Semangat Nasionalisme Oleh: Dewi Anggrayni

L

iputan Kuala Lumpur, Kegiatan kepanduan pramuka Gudep 001/002 KBRI Kuala Lumpur merupakan salah satu gugus depan yang terdapat di perwakilan Negara Republik Indonesia. Gudep ini merupakan Gugus depan lengkap yang terdiri dari kesatuan Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Sebuah gugus depan yang unik dengan berbagai kekuatan dan permasalahan namun eksis dari waktu ke waktu.

S

ebagaimana layaknya organisasi kepanduan, gudep 001/002 KBRI Kuala Lumpur menjalin hubungan yang baik dengan persatuan pengakap Malaysia. Salah satu organisasi Pengakap Malaysia yang selalu bermitra dengan Gudep

adalah Persekutuan Pengakap Negeri Selangor. Dengan hubungan baik yang terbina ini maka Persekutuan Pengakap Negeri Selangir meminjamkan arena camp mereka kepada Gudep untuk melaksanakan Perjusami pada 13 sampai 15


09 Juni 2014. Untuk memberi kesempatan kepada Gudep, Persatuan ini pun rela memindahkan kegiatan yang sedang mereka laksanakan ke arena yang lebih ke dalam sehingga lokasi Perjusami lebih mudah dilihat dan dicapai oleh pengunjung yang sebagian besar terdiri dari orangtua/wali peserta didik. Oleh sebab itu semua lagu Nasional yang dinyanyikan dengan rasa bangga oleh semua pasukan dalam perkemahan ini juga menjadi bagian yang dinikmati pasukan pengakap di arena ini.

|

Wisata dan Budaya

UPACARA PELEPASAN

Upacara Pelepasan dipimpin oleh Kak Banjir Sihite, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur sekaligus anggota Mabigus 001/002 KBRI Kuala Lumpur. Persiapan acara ini dilaksanakan oleh Kak Herman Sahara. Turut menyertai acara pelepasan ini, Kak Rugaya, ketua penyelenggara, Kak Sunarti, Pembina Penegak, Kak Ade (Pembina Penggalang), Kak Indriani Sukma (Pembina Siaga), Kak Nurul dan lain lain. Acara ini dilaksanakan pada pukul 11.00 sebelum kak Banjir dan

Oleh: Dewi Anggrayni Photo by: Dewi Anggrayni Perjusami yang dilaksanakan Gudep 001/002 KBRI KL merupakan perkemahan yang dikelola secara bersamaan untuk tiga pasukan yaitu Penegak, Penggalang dan Siaga. Khusus Pasukan Siaga, pada kesempatan ini melaksanakan pesta siaga yang berlangsung hanya pada hari terahir, Minggu tanggal 15 Juni 2014. Pasukan Siaga dijemput dari pangkalan gudep yaitu Pusat Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dan diantar kembali pada sore harinya.

rombongan pimpinan sekolah meninggalkan lokasi. Setelah upacara Bus yang membawa perlengkapan perkemahan serta ransel para peserta langsung berjalan ke lokasi dimana para Pandega telah tiba lebih dahulu.


|


|

Sunset ala Chao Phraya River, Bangkok, Thailand Oleh : Nunik Hariyanti

L

iputan Bangkok, Bangkok memang terkenal dengan wisata belanjanya, selain itu juga ada wisata sungai yang masih aktif menjadi jantung transportasi dan distribusi masyarakat Thailand.

N

ama sungai ini diambil dari asal kata muara sungai di distrik Chao Phraya. Sungai Chao Phraya memiliki panjang sekitar 370 KM, disekitar sungai ini menawarkan beragam wisata menarik di tepi sungai seperti wisata kuliner, wisata belanja, dan tempat melancong anak muda salah satunya di daerah Asiatique. Menurut Santi Adhia salah satu pelancong asal Indonesia, untuk bisa menuju Central Pier/Sathorn Pier pada umumnya wisatawan memilih kapal yang berbendera oranye.

“Kapal ini memiliki budget yang sangat minim selain itu pelancong juga dapat bersosialisasi dengan penduduk lokal, ongkos untuk kapal ini sekitar 17 baht saja,� jelas Santi. Selain itu disediakan juga kapal khusus turis lainnya dengan harga 150 baht atau jika memiliki budget yang lebih dan ingin menikmati indahnya Chao Phraya dan makan malam terbaik diatas kapal pesiar, harganya bisa merogoh kantong hingga 1000-1500 baht. Waktu yang pilihan wisatawan un-


12

|

Wisata dan Budaya

Photo by: Redaksi Asiania

tuk berkunjung biasanya pada sore hari saat matahari akan tenggelam, suasana ini sangat sesuai bagi pelancong menyaksikan indahnya Wat Arun (Temple of Dawn) dan Jembatan Rama IV yang sekilas mirip jembatan Suramadu. “Pelancong tidak akan menyesal

menikmati indahnya matahari sunset di sungai ini walau air sungai ini, meskipun airnya berwarna coklat tapi tidak banyak sampah yang ditemui, di sungai ini juga dapat dirasakan sisilain dari hiruk pikuknya kota Bangkok,� lanjut Santi.


13

|

Sains dan Teknologi

Sixth� sense : Menghubungkan Informasi Digital dengan Dunia Nyata Oleh: Anggy Eka P

L

iputan India, SixthSense adalah sebuah perangkat antarmuka gestural yang dapat kita pakai untuk menghubungkan dunia fisik disekitar dengan informasi digital. SixthSense memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan informasi digital dalam dunia fisik hanya dengan menggunakan gerakan tangan.

P

rinsip teknologi SixthSense ditemukan dan dikembangkan oleh Pranav Mistry, lulusan PhD dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Nama SixthSense dipilihnya berdasarkan pada pemikiran bahwa perangkat ini dikendalikan oleh gerak tubuh manusia, sehingga dapat dianalogikan sebagai pelengkap lima indera yang sudah dimiliki oleh manusia. Pada tahun 2009, SixthSense mendapatkan anugerah Invention Award yang diprakarsai oleh majalah Popular Science.

Pranav Mistry menjadi daftar keturunan India yang menduduki posisi penting dalam temuannya yang dijuluki “SixthSense”. Gerak tangan dan jari-jari tersebut akan dipahami secara otomatis untuk kemudian mampu memanipulasi informasi digital ke dalam dunia fisik. SixthSense memiliki komponen-komponen seperti proyektor ukuran kecil, cermin, kamera dan ponsel yang terintegrasi satu sama lain dan mampu berfungsi layaknya sebuah komputer dengan koneksi ke internet.


14

|

Sains dan Teknologi

Sumber: http://www.pranavmistry.com/

Cara kerja SixthSense adalah dengan memantulkan gambar yang sudah direkam oleh kamera dan diproses oleh ponsel sebagai sistem operasinya. Sebagai hasil, sinar yang dipancarkan proyektor akan dipantulkan ke arah objek yang akan kita lihat informasi digitalnya. Pengguna dapat melakukan aktivitas sehari-harinya seperti menelepon, menggambar, mengambil foto, membaca buku dan lain-lain tanpa harus membawa

banyak perangkat. Contoh aplikasi sederhana yang telah dikembangkan menggunakan teknologi ini adalah membuat ilustrasi atau gambar dengan tangan telanjang dan menggunakan dinding sebagai medianya. Namun manusia juga bisa melakukannya diatas kertas kosong.


|


16

|

Sosial, Politik dan Ekonomi

Industri Pangan India

Membangun Ekonomi Negeri Dari Tiap Sendok Makanan Oleh: Dimas Bayu Pinandoyo

L

iputan India, India mungkin satu-satunya negara di Asia Selatan yang memiliki program wajib makan untuk warganya. Tak heran, negara terbesar kedua penghasil sereal, buah-buahan, dan sayuran fersi FAOSTAT tersebut memang menjadikan pertanian sebagai salah satu tulang punggung pembangunan ekonomi.


17

K

ementrian Pertanian India melalui Indian Council for Agriculture Research (ICAR) menyebutkan bahwa hambatan terbesar dalam pengembangan pertanian adalah post harvest lost. Kehilangan 25% saja dari hasil pertanian akan berdampak besar bagi perekonomian India. Tergabung dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, and South Africa), setiap perayaan hari pangan dunia, India selalu menganjurkan warganya untuk me-

|

Sosial, Politik dan Ekonomi

makan apa saja yang dihadapan mereka sebanyak mungkin. Sayangnya, per tahun 2014, menurut Ministry of Food Production Industry (MOFPI) dengan Smt. Harsimrat Kaur Badal sebagai Minister of Food Production Industry, dari total hasil peternakan dan pertanian di India, baru 2% dari hasil holtikultura yang terolah, 6% untuk peternakan unggas, 8% untuk hasil perikanan, dan 35% dari dairy product mereka. Melihat potensi ini, pemerintah India mencanangkan program “Reduce Wastage, Reduce Inflation, Let’s Maximise Our Food Potential”. Inti program ini adalah meningkatkan industri pangan sehingga pendapatan petani meningkat dan konsumen selalu mendapatkan kebutuhan dengan harga terjangkau. Pembangunan besar-besaran telah dilakukan untuk menyokong program ini. Pembangunan dilakukan secara menyeluruh dari petani, prosesor, distributor pusat, retailer, sampai tingkat konsumen rumah tangga. Ciri khas dari pembangunannya adalah swadaya. Berbeda dengan Indonesia, pemain lokal berperan besar dalam penguasaan pasar lokal. Nama besar seperti Nestle bahkan masih kalah jika dibandingkan dengan Kissan, Priya Food, Amul, Vijaya, Verka, maupun Mother Dairy yang notabene adalah brand lokal. Sistem pasar masih mempertahankan sistem tradisional dengan “mandi” (pasar), dan “dhaba” (griya makan) sebagai ujung tombak retailernya. Karnanya, walaupun pemerintah India telah meluncurkan program “Made In India” untuk menarik investor asing secara besar-besaran, namun penguasaan sumber daya alam masih dapat dikelola dengan baik oleh negara. Tingkat kebocoran penghasilan ke tangan asing bisa dibilang jauh lebih baik dibandingkan Indonesia. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data yang tercantum dalam CEIC (A Euromoney Institution-


18 al Investor Company) database dimana nilai Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia menyentuh angka 4% dari total The Gross Domestic Product (GDP), sedangkan di India hanya menyentuh 2,25% dari total GDP data treding forex tahun 2014. Inovasi terbaru dalam pembangunan industri pangan guna menyokong laju perekonomian India adalah dengan program “Mega Food Park”, “Cold Chain for Holticulture Product,” dan pencanangan misi skala nasional dalam pengolahan pangan. “Mega Food Park” adalah program pemerintah India untuk menyediakan model pengolahan dan pemasaran berdasarkan permintaan dan sumber daya lokal di daerah tersebut. Sedangkan “Cold Chain for Holticulture Product” merupakan usaha pemerintah India untuk menyediakan “cold storrage” terutama untuk produk-produk holtikultura, sehingga lebih awet dan dapat menjangkau area distribusi yang lebih luas. Dr. Rakesh Gehlot yang merupakan Associate Proffesor of Centre of Food Science and Technology CCS Haryana Agricultural University Mega Food Park menjelaskan, sebagai upaya pemetaan potensi pertanian dan pangan lokal dan upaya untuk industrialisasinya. India memiliki 15 iklim utama, lebih dari 20 area agro-climate, dan lebih dari 46 jenis tanah. Setiap area tentunya memiliki ciri khas hasil pertanian dan peternakan yang berbeda dengan daerah lainnya. “Fakta ini yang menjadikan India memiliki makanan tradisional yang khas di mas-

|

Sosial, Politik dan Ekonomi ing-masing daerah. Lebih dari 60 jenis manisan khas lokal dari India. Mega Food Park merupakan pengintegrasian dari potensi-potensi ini,” Jelas Dr Rakesh kepada redaksi Asiania. Dilengkapi dengan peralatan canggih dan semi-machinarry hingga Laboratorium Pengawasan Kualitas, Ministry of Food Processing Industry of India dealam situs resminya (www.mofpi.nic.in) mengklaim bahwa makanan yang dihasilkan memenuhi standar ekspor-impor. Tak heran banyak wisatawan asing maupun investor yang tertarik untuk mengunjunginya. Saat ini terdapat 17 “Mega Food Park” tersebar di seluruh India, diantaranya Allapuzha (Kerala), Khammam (Telangana), Sonipat (Haryana), Khurda (Odisha), Ludhiana (Punjab), Krishna (Andra Pradesh), Kutch (Gujarat), Wardha (Maharashtra), Dhewas (Madya Pradesh), Krisna Giri (Tamil Nadu), Mahboob Nagar (Telangana), Panipat (Haryana), Buxar (Bihar), Thirruvalur (Tamil Nadu), Palakkad (Kerala), Kapurthala (Punjab), Ahmednagar (Maharashtra). “Cold Storage” telah hampir rampung dengan penyediaan mobil angkut berfasilitas deep freezer dengan kapasitas angkut 29 juta ton. Total dari program ini telah menyediakan kapasitas lebih dari 2460 triliun ton. Hal ini sangat mendukung untuk produksi susu dan transportasinya. Pembangunan berskala nasional melibatkan Institut terkemuka seperti National Institiute of Food Processing Technology Enterpreunership and Management (NIFTEM) dan Indian Institute of Crop Technology (IICT). Dr. Manjeet Aggarwal salah satu researcher tersohor dari NIFTEM yang

“Reduce

Wastage, Reduce Inflation, Let’s Maximise Our Food Potential


19 baru-baru ini ditetapkan sebagai Dean Researcher merupakan salah satu pakar yang memfokuskan pada pengembangan sektor Dairy, Cereal Based Product, Animal protein, Fruit and Vegetables Based Food, Beverages and Confectionary. Adapun IICT lebih memfokuskan pada penguasaan tekhnologi terbaru dalam pengelolaan hasil panen. Hasilnya, invetasi dalam bidang industri pangan meningkat secara drastis. Menurut data dari ASI (Anual Survey’s Industries), dalam 1 tahun terakhir (20132014), nilai investasi dalam bidang pangan di India meningkat sebesar 18,43%. Fixed Capital dalam sektor ini per akhir tahun 2013 sudah berada pada nilai Rs 1588630000000,- (Rs. 1, 58,863 crore). Dari tiga program ini saja pemerintah India mengklaim telah berhasil meningkatkan nilai ekspor mereka senilai 4,38% dan mampu meningkatkan ketersediaan lapangan kerja sebesar 12,13%. Pembangunan di India terutama dalam bidang ekonomi boleh dibilang unik. Sederhana, pengadopsian nilainilai luhur daerah. Namun ketika ditekuni, maka perkembangannya di luar dugaan kita. India merupakan “singa” ekonomi asia. Semoga dengan mengambil hikmah dari cara pembangunan India, Indonesia juga mampu mengaum menyaingi India sebagai “Macan” Asia Tenggara.

|

Sosial, Politik dan Ekonomi


20

|

Maritim

Oleh: Dewi Anggrayni

Liputan Natuna, Aktifitas penangkapan ikan secara ilegal (Illegal fish-

ing) di perairan Kabupaten Natuna sudah menjadi rahasia umum. Luasnya perairan Natuna membuat kapal-kapal asing dengan leluasa mengeruk hasil laut kabupaten yang berbatasan dengan sejumlah negara seperti Thailand, Vietnam, Laos dan Kamboja ini.


21

|

Maritim

Kapal Indonesia

Kapal Asing

Photo by: Redaksi Asiania

S

ejak peristiwa tersebut pihak kementrian lebih menigkatkan upaya pengawasan kelautan di Natuna. Kapal pengawas HIU Macan 01 mulai meningkatkan patroli rutin di perairan Natuna. Petugas menyisir perairan yang disinyalir sering dilakukan kegiatan pencurian ikan oleh nelayan asing. Hal ini tentunya dilakukan dengan bersinergi dengan nelayan setempat. Nelayan memang harus proaktif dalam memberikan informasi kepada petugas. Stasiun pengawas untuk semua kapal yang masuk wilayah laut Kepulauan Riau memang dipusatkan di Pontianak, namun satuan kerjanya ada di beberapa titik seperti, Batam, Tanjung Pinang, Tarempa Anambas dan Ranai Natuna. Untuk wilayah satuan kerja ini dalam waktu dekat kementrian akan siapkan kapal logistik yang akan melakukan pengawasan diwilayah KEPRI khususnya laut Natuna sebagai akses masuknya kapal asing ke perairan Indonesia. “Upaya ini diharapkan dapat menjaga lebih

ketat lagi wilayah laut Kepri khususnya Natuna dari kapal-kapal asing yang mencoba masuk perairan Natuna secara ilegal,� jelas Indra lagi. Menurut Indra nelayan asing yang sering masuk perairan Natuna secara ilegal bukan saja melakukan illegal fishing namun juga terjadi destructive fishing. Negara yang sering melakukan praktek ilegal ini selama ini berasal dari Laos, Kamboja, Vietnam dan Thailand. Persoalan ini sangat serius sehingga kementrian merasa perlu memagari wilayah teritorial laut Indonesia di Natuna. “Gencarnya kegiatan pengawasan harus dilaksanakan guna meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia. Salah satu caranya adalah terus memberantas praktek illegal fishing dan destructive fishing. Hal ini benar-benar tidak dapat lagi ditolerir,� jelas Indra saat di konfirmasi.


Discovering Indonesia

Batik Heritage


Mahasiswa

Indonesia

Belajar Membatik

di 天津 Tianjin L

Oleh : Aryaprana Nando

iputan Tiongkok, 7 November 2015 lalu di Tianjin telah berlangsung Discovery Indonesia’s Batik Heritage yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok cabang Tianjin (PPIT Tianjin) bersama atase pendidikan KBRI Beijing dan kampus Tianjin Foreign Studies University (TFSU).

K

egiatan ini bertujuan untuk memperkekan proses meluruhkan malam, hingga nalkan budaya batik Indonesia kepada diakhiri dengan mengeringkan batik,” para mahasiswa Tiongkok jurusan Bahasa jelas Dwi Kristanto mengenai bagaimana Indonesia di kampus TFSU sekaligus daproses pengerjaan batik. lam rangka memperingati 65 tahun hubunProses pengeringan batik biasanya gan diplomatik Indonesia dan Tiongkok. dilakukan dengan menggunakan kompor, Kegiatan ini mengundang langsung pennamun pihak kampus melarang penggugajar batik dari Indonaan api di lingkungan nesia, Widhyasmarakampus. Pada akhirnya Semoga murti dan Dwi Kristanto, pengeringan bamelalui kegiatan ini, proses yang juga merupakan tik pun berhasil dilakustaf pengajar dari juru- batik Indonesia dapat kan dengan menggusan literatur tradisional kompor listrik. semakin dikenal baik di nakan Universitas Indonesia. “Kami melihat antusias peserta juga diajarTiongkok maupun di pelajar untuk belajar kan bagaimana prosmembatik sangat tinggi, dunia es membatik dari sekitar 29 mahasiswa awal hingga akhir. TFSU hadir hari ini. Meskiinternasional. “Proses membatik dimulai pun cuaca mulai dingin, dengan menggambar pola pada media. tetapi semangat mereka mengikuti keSeterusnya dilanjutkan dengan membergiatan ini terlihat sangat besar,” ujar Dwi ikan malam sebagai bahan khusus yang lebih lanjut. dipakai untuk membatik, hal ini beruSelain praktek membatik, para mahapa lilin khas yang dibubuhkan dengan siswa juga dijelaskan mengenai pengmenggunakan canting. Selanjutnya media etahuan seputar batik, seperti sejarah dicelupkan warna dan kemudian dilakubatik, perkembangan batik dari masa ke


24

|

Lintas Peristiwa

Photo by: Aryaprana Nando masa, hingga fungsi batik dalam upacara-upacara tertentu. Lauwita, salah satu mahasiswi Tiongkok jurusan Bahasa Indonesia di TFSU mengaku sangat senang dapat secara langsung belajar membatik. Ia merasa dengan demikian Ia dapat mengenal lebih dalam batik Indonesia.

“Semoga melalui kegiatan ini, batik Indonesia dapat semakin dikenal baik di Tiongkok maupun di dunia internasional. Secara tidak langsung semakin menambah kecintaan kita akan batik dan secara pribari saya mendapatkan banyak pelajaran dengan kegiatan ini,� ungkap Lauwita.


Tim Majalah

AKTIVIS PPIA Pusat mempersembahkan

Seluruh edisi Majalah AKTIVIS, termasuk Edisi 4: Keterkaitan, dapat diakses dan dibaca melalui www.majalahaktivis.com. ng melalui issuu.com/aktivis/docs/aktivis4


|


|

1


|

2


3


29

|

Kuliner

RAHASIA KELEZATAN

TOM YUM GOONG Oleh: Junaida Astina

L

iputan Thailand, Tom Yum Goong (baca: tom yam kung) merupakan salah satu makanan khas Thailand yang terkenal di dunia. Konon Tom Yum Goong menempati posisi ke-empat dari 50 makanan paling enak se-dunia, sedangkan posisi pertama diraih oleh rendang khas Sumatera Barat, Indonesia.


30

|

Kuliner

T

om Yum Goong adalah salah satu menu yang paling favorit di Phaya Thai Kitchen, sebuah restoran khas Thailand yang berlokasi di Soi 7 Ratchatewi, Bangkok. Berkunjung ke Thailand tentunya harus menyantap Tom Yum Goong. Dilihat dari istilah bahasa Thailand, Tom Yum Goong berasal dari kata tom, yum, dan goong. Menurut Abdul Haleem pemilik Phaya Thai Kitchen Tom menjelaskan “Tom� berarti proses merebus, sedangkan yum adalah sejenis makan khas Thailand yang memiliki rasa pedas dan asam, dan goong berarti udang. Jadi secara umum, tom yum goong memiliki arti sup udang yang memiliki rasa pedas dan asam. “Sesuai namanya, cita rasa khas dari sup ini yaitu pedas, asam, serta aroma yang segar membuat semua orang jatuh cinta pada rasanya semenjak pertama kali mencoba,� jelas pemilik restoran yang ramai dikunjungi wisatawan manca negara ini. Abdul Haleem, menjelaskan ada dua jenis tom yum goong yang sering dijumpai di Bangkok, clear soup dan tom yum goong in coconut milk. Yang membedakannya adalah tom yum dengan santan atau tanpa santan.

Resep Tom Yum Goong Santan Bahan:

Cara memasak:

1 liter kaldu ayam/udang 5 lembar daun jeruk 2 siung bawang putih, iris tipis 5 siung bawang merah, iris tipis 5 cm lengkuas, diiris tipis 4 batang serai, iris memanjang 15 ekor udang galah 100 gr jamur kancing 8 buah cabai rawit hijau 10 buah cabai merah, haluskan 2 buah tomat, potong dadu 1 cup santan 3 sdm lime juice 1/2 sdm kecap ikan Garam secukupnya Daun ketumbar secukupnya

1. Didihkan kaldu bersama daun jeruk, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan serai yang telah diiris. Masak dengan api kecil selama 15 menit. 2. Masukkan udang, jamur kancing, dan cabai ke dalam kaldu. Masak selama 3 menit dengan api kecil. Tambahkan tomat dan santan ke dalam kaldu, masak dengan api kecil dan aduk perlahan. Masukkan lime juice, kecap ikan, dan garam, aduk rata. Masak dengan api kecil hingga mendidih dan semua bahan matang. 3. Sajikan selagi hangat dengan taburan daun ketumbar diatasnya


|

L

iputan Taiwan, Belajar di luar negeri adalah impian banyak anak muda Indonesia. Sebagian sudah ada yang mewujudkannya, baik dengan dana pribadi maupun dengan beasiswa yang kini informasinya semakin berlimpah.


|

Buntoro Pasaribu, Ukir Prestasi dengan Karya Ilmiah Oleh : Fasty Arum Utami dan Mufid Salim


33

B

untora Pasaribu adalah salah seorang mahasiswa Indonesia yang beruntung dapat menempuh pendidikan doktoral di Institute of Biotechnology, National Chung Hsing University, Taiwan. Selain kuliah ternyata pria ini sukses mengikuti sejumlah workshop dan konferensi ilmiah di berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Belanda, Vietnam, Taiwan, hingga Australia. Tak sekedar mengikuti, ia juga mendapat beberapa travel award dari kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut, seperti Asia Aquatic Microbial Ecology (ASIAME) Travel Award for South-East Asia Young Scientist and Students di Vietnam dan Advances in Live Single-Cell Thermal Imaging and Manipulation (ALSCTIM) Travel Award di Jepang. Mahasiswa yang menamatkan pendidikan strata dua-nya di National Dong Hwa University ini juga telah menerbitkan beberapa publikasi ilmiah dalam rentang waktu satu tahun di jurnal-jurnal internasional terkemuka yang telah terindeks oleh Science Citation Index (SCI). Beberapa jurnal ilmiah yang pernah memuat tulisannya antara lain; Marine Biotechnology, Biotechnology Letter, Plos One, Plant Physiology and Biochemistry dan Scientific Reports. Hal yang membanggakan lainnya adalah dalam salah satu karya ilmiah, Buntora berhasil memaparkan tentang penemuan jenis protein baru yang ia beri nama Symbiodinium Lipid Droplet Protein (SLDP), sebuah protein yang berperan dalam simbiosis antara coral dan symbiodinium. Tora mengaku telah menyiapkan diri untuk bisa sekolah di luar negeri sejak

|

Profil

duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setiap sore hari, Tora rajin menunggu pekerja-pekerja asing sebuah perusahaan minyak di dekat kampungnya yang sedang jogging melewati depan rumah Tora. “Saya ingat saat sekolah dulu sambil ikut ber-jogging ria, saya memberanikan diri untuk berbincang dengan para pekerja asing di kampung saya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Ketika itu saya berpikir bahasa Inggris adalah modal jika kelak saya sekolah di luar negeri,” ceritanya sambil mengenang masa kecilnya. Setelah menamatkan pendidikan strata satu di Fisheries Technology Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Riau, Tora mulai berburu beasiswa untuk sekolah di luar negeri. Ia terus mencari informasi beasiswa dan menghubungi beberapa profesor di luar negeri. Hingga akhirnya pada tahun 2011 perjuangannya menemui titik terang ketika memperoleh surat elektronik dari seorang profesor di Kagoshima University, Jepang yang menyatakan kelulusannya. “Saat itu saya memang dinyatakan lulus dan mendapat kesempatan untuk belajar di Jepang, tapi sayangnya tidak tersedia beasiswa,” kenang Tora. Pada saat yang bersamaan, Buntora juga mendapat kabar kelulusannya di University of Queensland, Australia. Tetapi beasiswa yang diperoleh tidak penuh.

“Saya mendapat ilmu tentang pluralitas dan saling menghormati dari kampung halaman saya. Inilah yang menjadi alasan kuat saya untuk kembali pulang kelak setelah kaya dengan ilmu,”


34 Hingga akhirnya panggilan beasiswa dari pemerintahan Taiwan menjadi pilihan akhirnya. “ Perjuangan panjang akhirnya menuai hasil. Saya diterima melanjutkan master di Institute of Marine Biotechnology, National Dong Hwa University, Taiwan dengan beasiswa penuh,” ujar Tora mengenang perjuangannya. Bagi pria yang dilahirkan 29 tahun silam ini, Taiwan memiliki kesan tersendiri di hatinya. Taiwan menyediakan fasilitas yang baik dalam bidang pendidikan seperti beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, serta sumber daya manusia dan teknologi untuk peningkatan kualitas penelitian ilmiah. Selain itu, dari segi keamanan, kenyamanan, dan fasilitas kesehatan sangat mendukung. Belum lagi masyarakat yang sangat menjunjung tinggi toleransi antar sesama dengan sikap yang saling menghargai dan pekerja keras. “Mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di negara ini merupakan sebuah prestasi yang paling membanggakan dan mengharukan bagi pribadi saya dan keluarga,” ungkap Tora. Prestasi yang telah diraih oleh Tora saat ini tidak terlepas dari figur yang paling berpengaruh dalam hidupnya, yaitu kedua orang tuanya. Bagi anak kedua dari empat bersaudara ini ayah adalah rekan untuk bertukar pikiran dan telah mengajarkannya banyak hal mengenai filosofi kehidupan begitu juga dengan Sosok Ibu.. Pria yang sangat mengidolakan figur DR.I.L. Nommensen ini sedang sibuk menyelesaikan pendidikan dan penelitiannya. Setelah lulus nanti Tora berencana untuk menempuh post-doctoral sebelum pulang ke tanah air. “Saya mendapat ilmu tentang pluralitas dan saling menghormati dari kampung halaman saya. Inilah yang menjadi alasan kuat saya untuk kembali pulang kelak setelah kaya dengan ilmu,” ungkap pria kelahiran Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis, Riau ini.

|

Profil Ia berpesan agar jangan pernah takut untuk bermimpi dan mencoba. Karena inilah langkah awal untuk membentuk visi dan misi hidup. Dengan mimpi, landasan hidup menjadi kuat. Dengan mimpi juga, diri akan menjadi kuat untuk menjalani segala proses untuk mencapai segala impian. Setelah semua usaha dan upaya dilakukan, selanjutnya menyerahkan hasil akhir kepada Tuhan. Karena Tuhan akan melihat dan membantu segala hal dalam mengarungi hidup. Sebuah pribahasa, Ora et Labora, bekerja sambil berdoa, menutup perbincangan sore itu dengan Buntora.


|


|

CERITA UNIK “Kalau kamu bisa berubah menjadi tokoh kartun/anime, kamu mau berubah menjadi tokoh apa?”

KERAJAAN ASIANIA


37

|

Cerita Unik

Dewi Korra merupakan generasi Avatar yang memiliki karakter protogonis, Kemampuannya menguasai unsur Api, Air, Angin dan Tanah menjadikan Korra sebagai sosok yang mampu bersosialisasi dan disenangi dimanapun dia berada. Korra merupakan seorang pendekar wanita yang berasal dari kerajaan Asiania.

Gregorius Kerajaan yang di pimpin oleh Raja Gregorius dan Ratu Grace ini memiliki banyak panglima wanita dengan keahlian yang luar biasa dibidangnya.

Grace Raja Gregorius memiliki pendamping yang sangat cerdas, ia setia mendampingi raja dengan berbagai ide-ide briliannya untuk membangun kerajaan Asiania yang adil dan makmur.


38

|

Cerita Unik

Maudy Suatu ketika, Korra dan sejumlah tokoh mendapat tugas menjalankan misi sebagai agent of change untuk kerajaan. Korra mendapat tugas sebagai panglima bersama Merida. Merida merupakan sosok pendekar muda yang pantang menyerah. Inilah yang menjadikan dua wanita ini dapat saling bekerja sama dalam menjalankan misi yang diberikan raja kepadanya.

Rebecca Dalam menjalankan tugas yang diperintahkan Korra dan Merida sepakat membentuk sebuah team kerja untuk menyempurnakan misinya sebagai agent of change bagi kerajaan Asiania. Sehingga suatu ketika mereka bertemu dengan Sam. Wanita yang semiliki dedikasi tinggi dalam berkarya ini dirasa sesuai untuk menyempurnakan tugas yang diperintahkan raja kepada Korra dan Merida. Setelah melakukan diskusi panjang akhirnya diberikanlah sebuah tugas kepada Sam untuk membuat sebuah program dalam membangun sebuah sistem informasi yang handal di kerajaan Asiania.

Junaida Mengingat tugas mulia ini sangatlah memerlukan kerja cerdas sehingga semua sistem yang sudah dirancang memerlukan sejumlah tokoh lainnya yang diperlukan untuk menjalanka misi. Usagi wanita anggun yang baik hati, dengan senang hati mengumpulkan semua data yang diperlukan oleh panglima dalam menyusun sebuah konsep sistem informasi yang cangih di kerajaan Asiania.


39

|

Cerita Unik

Fafan Usagi dibantu oleh Takeru untuk menelusuri seluruh negeri dan mendata seperti apa kondisi masyarakat Asiania. Serta yang paling utama, Usagi bersama Takeru dengan tekun mendata semua informasi yang ada di seluruh pelosok negeri Asiania.

Hilmy Jimmy sosok cerdas yang berasal dari Korea salah satu negeri di Asiania berhasil mengumpulkan informasi tentang bagaiamana persaudaraan di negeri Korea dapat terjaga dengan baik, meskipun terdapat banyak pebedaan kultur masyarakat negeri ini

Elaine & Sterne

Sampailah akhirnya setelah seluruh informasi didapatkan semua pendekar menyusun sebuah laporan kerja yang di desain cantik oleh dua orang wanita yang berasal dari negeri tirai bamboo, Tiongkok dan negeri kangguru, Australia.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.