Majalah Interaksi PPI Jepang- Winter Edition 2021

Page 1

PPI Jepang

Winter 2021

Peran Kerjasama Bilateral Untuk Memaksimalkan Bonus Demografi oleh Annisa Ika Rahmawati

Wawancara Ketua PPIJ Kegiatan di Musim Dingin oleh Moudisha Zeeva

Photo by Bo Kim on Unsplash


Tim Pengurus

ii


Pemimpin Redaksi

Desainer Utama

Ghafi Reyhan

Ridho Ahmad Pratama

Redaktur I

Redaktur II

Moudisha Zeeva

Addo Bari

Penulis & Kontributor

Desain

Addo Bari Annisa Ika Rahmawati Ghafi Reyhan Laila Azzahra Lady Sirait

Bhaswara Maralaut Putri Shadeeqa Purnajaya Safira Marini Wikantyaningsih Vincent Haryawan

Moudisha Zeeva Nabeela Purnajaya Stella Budiman Viqqi Kurnianda Zanne Putri Photo by Nicholas Swanson on Unsplash

iii


Daftar Isi

iv


II IV VI

Photo by Abdul axis on Flickr.com

Illustration by @mikedriver on ello.co

Daftar Isi

1

7

Kata Pengantar

Annisa Ika Rahmawati

dr. Lady M.F. Sirait

Tim Pengurus

Peran Kerjasama Bilateral Untuk Memaksimalkan Bonus Demografi

Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi

Mengenal PPIJ 2020/2021 Photo by Mike on Unsplash

9

Wawancara Ketua PPIJ

15

17

Viqqi Kurnianda

Addo Bari

Kilas Departemen

Kilas Aktivitas 3 Bulan PPIJ

Photo by Ryoji Iwata on Unsplash

19

Visi Misi Korda & Komsat Laila Azzahra

Mengintip Kehidupan di Jepang Photo by Raluca Badea on Unsplash

Photo courtesy of Vail.com

Photo by Tim Marshall on Unsplash

25

27

29

Persiapan Musim Dingin di Jepang

Kegiatan di Musim Dingin Moudisha Zeeva

Stella Budiman

Pendidikan Ilmu Sosial di Jepang: Masihkah Kualitatif? Ghafi Reyhan

Ruang Karya

33

35

Zanne Putri

Ghafi Reyhan

Menjadi Orang

Enigma Senja

37

Sebelum Telat untuk Kerjasama Nabeela Purnajaya

v


Kata Pengantar

vi


Indonesia saat ini sedang berupaya untuk menyukseskan bonus demografi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di tahun 2019, saat ini kelompok usia pemuda adalah 25% dari total populasi penduduk Indonesia, dan situasi ini akan mengarah pada ledakan kelompok usia produktif di tahun 2035-2045. Situasi ini tentunya perlu dikelola sehingga ledakan usia produktif ini dapat memberikan efek positif dalam meningkatkan daya saing bangsa atau dikenal dengan istilah bonus demografi. Keterlibatan elemen pemuda tentunya sangat diperlukan dalam upaya menyukseskan bonus demografi. Pemuda tidak hanya menjadi objek pengelolaan bonus demografi, tetapi juga subjek yang terlibat aktif dalam upaya pengelolaan bonus demografi ini. Elemen pemuda, melalui organisasi-organisasi kepemudaan perlu terlibat dalam melakukan gerakan bersama khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

di periode kepengurusan 2020-2021 memiliki komitmen untuk lebih berkontribusi dalam menyukseskan bonus demografi tersebut. Untuk itu, di Edisi Pertama Interaksi kali ini kami mengangkat tema tentang ilmu sosial dan musim dingin di Jepang, sekaligus mengundang partisipasi para anggota PPI Jepang mulai dari Hokkaido, Tohoku, Hokuriku, Chubu, Kanto, Kansai, Chugoku, Shikoku, hingga Kyushu-Okinawa untuk menyampaikan tulisannya dalam majalah ini. Selain itu, ke depan kami juga akan menulis buku dan menerbitkan buku dengan tema Optimalisasi Peranan Pemuda dalam Menyukseskan Bonus Demografi di sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi, teknologi, dan budaya. Kami berharap ini bisa menjadi wujud nyata partisipasi para pelajar Indonesia di Jepang dalam memajukan bangsa.

PPI Jepang, yang berdiri sejak 24 Juni tahun 1953, adalah organisasi yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat ilmiah yang bertanggung jawab, berkontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia pada khususnya, dan peradaban dunia pada umumnya, dengan menjunjung persatuan dan kesatuan. PPI Jepang sebagai salah satu elemen kepemudaan,

vii


Proyeksi Kerjasama Mutualisme Antara Indonesia dan Jepang Untuk Indonesia Emas 2045 oleh Annisa Ika Rahmawati University of Tokyo Graduate School of Public Policy

photo by saltinourhair.com

“Chances favour the prepared minds”, maka peluang atau kesempatan akan senantiasa menyapa mereka yang telah mempersiapkan diri. Kondisi ini diharapkan selaras dengan yang dihadapi Indonesia dalam rangka menyambut Bonus Demografi 2045. Jauh sebelum tahun 2045, perencanaan yang matang, identifikasi kesempatan strategis serta mitigasi risiko yang antisipatif sudah selayaknya mulai diproyeksikan sejak saat ini. Menurut United Nations Population Fund (UNFPA), bonus demografi adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang

1

tercipta akibat pengubahan struktur umur penduduk ketika proporsi usia kerja (15-65 tahun) lebih besar daripada proporsi usia non-kerja (0-14 tahun dan >65 tahun) dan terjadi ketika angka kelahiran dan angka kematian menurun pada suatu negara serta dicerminkan oleh menurunnya rasio ketergantungan di suatu negara yang menandakan peningkatan proporsi usia produktif di negara tersebut.


Visi Indonesia Tahun 2045

Sejalan dengan wacana menyambut Bonus Demografi 2045, pemerintah Indonesia telah menyusun Visi Indonesia 2045. Menurut Ringkasan Eksekutif Visi Indonesia 2045 dalam laman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur terdapat empat pilar utama yang diangkat: pembangunan SDM dan penguasaan iptek, perkembangan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional, dan tata kelola pemerintahan. Beberapa pilar ini berkaitan erat dengan konsep Bonus Demografi 2045, semisalnya pengembangan SDM dan perekonomian berkelanjutan yang merupakan sebagian dari fundamental utama pendukung maksimalisasi Bonus Demografi 2045.

Identifikasi Kerjasama Internasional antara Indonesia dan Jepang

Photo by Abdul axis on Flickr.com

Jepang adalah salah satu negara yang berhubungan erat dengan Indonesia dan tahun ini, hubungan diplomatik kedua negara telah genap 60 tahun. Selain berdekatan secara geografis, kedua negara telah menjadi mutual partner sejak lama dalam berbagai sektor seperti perekonomian, pendidikan, pariwisata, tenaga kerja, dan sebagainya sehingga membuat hubungan yang harmonis di antara kedua negara menjadi sebuah aset yang berharga untuk mengoptimalkan penyambutan Bonus Demografi Indonesia 2045. Ke depannya, hubungan Indonesia-Jepang bisa berperan penting dalam membangun beberapa pilar Visi Indonesia 2045 yang berkorelasi dengan pemanfaatan Bonus Demografi 2045 semisalnya pengembangan perekonomian yang berkelanjutan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Di bidang ekonomi, hubungan Indonesia-Jepang telah terbentuk sejak tahun 1960-an ketika beberapa perusahaan Jepang memutuskan untuk mendirikan pabrik-pabriknya di Indonesia. Pada dasawarsa ini, eratnya kerjasama ekonomi Indonesia-Jepang dapat dilihat pada hubungan dagang antara kedua negara. Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dari segi volume ekspor-impor. Menurut laman Japan-Indonesia Partnership Lounge, perdagangan antara Indonesia dan Jepang meliput sektor otomotif, hortikultura, kehutanan, dan sawit. Dengan nilai ekspor sebesar 8,863.7 juta USD dan impor 7,343.7 juta USD, hubungan dagang antara Indonesia dan Jepang diperkirakan akan berkembang lagi.

2


Photo by Mike Chai From Pexels

Pesatnya hubungan dagang antara kedua negara diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penandatanganan beberapa perjanjian free trade antara kedua negara seperti Indonesia-Japan Economic Partnership yang memangkas tarif terhadap 80% komoditas ekspor Indonesia ke Jepang serta ASEAN-Japan FTA yang meminimalisir lebih lanjut trade barrier antara kedua negara (Oxford Business Group, 2015). Dapat dikatakan, salah satu insentif utama yang mendorong implementasi kedua perjanjian tersebut adalah besarnya ketergantungan ekonomi kedua negara terhadap satu sama lain. Indonesia memiliki peran strategis bagi ekonomi Jepang seiring Indonesia memasok 1/3 gas alam Jepang dan merupakan pemasok terbesar keenam untuk minyak mentah. Selain itu, sebagai negara maritim Indonesia dilimpahi berbagai sumber daya bahari terutama perikanan. Faktor ini bisa melandasi perkembangan hubungan dagang Indonesia-Jepang mengingat ikan merupakan komponen utama masakan Jepang.

3

Meskipun Indonesia mengalami trade deficit dalam perdagangan bilateral antara Indonesia-Jepang, Indonesia telah merasakan berbagai manfaat dari kooperasi ekonomi dengan Jepang terutama di lingkup investasi, turisme, dan infrastruktur. Pada Oktober 2014, Indonesia menempati posisi kedua daftar negara penerima investasi Jepang dan diperkirakan akan terus meningkat mengingat kebijakan “Abenomics” menekankan perluasan ekspor Jepang dalam pasar regional sehingga membuat investasi di negara-negara tetangga sangat signifikan. Kendati pergantian perdana menteri baru-baru ini, dekatnya hubungan dan pendirian perdana menteri terdahulu dan perdana menteri terbaru Jepang mendasari kesimpulan bahwa arah kebijakan ekonomi Jepang tidak akan berubah drastis. Dari segi infrastruktur, manfaat utama kerjasama bilateral dengan Jepang dicerminkan oleh fenomena technological spillover. Sebagai negara yang memusatkan ekonominya pada capital


oriented industries, Jepang telah mengalokasikan banyak waktu dan biaya pada proses research and development yang memungkinkannnya untuk mengalami perkembangan teknologi yang pesat. Pembangunan MRT Jakarta pada tahun 2017 lalu adalah contoh dari fenomena ini ketika Indonesia diuntungkan oleh kemajuan teknologi transportasi publik Jepang yang pada jangka panjang dapat mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dan perkembangan teknologi Indonesia. Kerjasama bilateral Indonesia-Jepang juga menguntungkan sektor pariwisata Indonesia. Dilansir dari data 2017-2019, jumlah wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia lebih besar jumlahnya daripada wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang dengan jumlah 500.000 orang per tahun. Untuk memaksimalkan dampak positif influx turis Jepang ke Indonesia, pemerintah telah mengembangkan lima destinasi super prioritas yaitu Candi Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika. Untuk memahami peran kerjasama bilateral Indonesia-Jepang dalam mengembangkan sumber daya manusia, kita harus mengingat bahwa pendidikan merupakan kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompeten. Jepang adalah salah satu negara dengan tingkat pendidikan yang paling berkualitas dan menjadi tujuan favorit mahasiswa Indonesia yang kini telah mencapai kurang lebih 5.000 orang.

Selebihnya, pendidikan di Jepang juga berupaya meningkatkan partisipasi murid dalam bidang ekstrakurikuler dan seni untuk memperluas wawasan dan melengkapi siswa dengan pengalaman yang holistik. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa kolaborasi dalam bidang pendidikan antara Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan meningkatkan daya saing di dunia internasional, mengingat bahwa pendidikan Jepang mendorong murid untuk memiliki kemampuan kognitif yang mumpuni serta menjadi pribadi yang humanis. Di sisi lain, pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat terjadi secara tidak langsung melalui pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Mengingat bahwa Bonus Demografi 2045 ditandai dengan adanya surplus tenaga kerja Indonesia, Indonesia bisa berkolaborasi dengan Jepang dalam sektor penyerapan tenaga kerja di berbagai bidang antara lain pertanian, pertambangan, industri pengolahan, komunikasi, bangunan, dan jasa kemasyarakatan lainnya. Manfaat yang didapatkan dari kolaborasi ini tidak terbatas pada perluasan prospek lapangan pekerjaan, namun juga dari potensi penerapan etos kerja Jepang dalam budaya korporat Indonesia seperti kedisiplinan, profesionalisme, dan memprioritaskan kepentingan bersama untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Sebagai negara yang sangat memprioritaskan kedisiplinan, moral, dan etika dalam kurikulum pendidikannya, Jepang dapat mengembangkan kemampuan kognitif siswa tanpa mengkompromikan karakter siswa.

Photo by Sulthan Auliya on Unsplash

4


Implikasi Kebijakan serta Dukungan Pemerintah dan Pihak Lain Untuk mewujudkan Bonus Demografi 2045 yang efektif, proses identifikasi proyeksi dan pemetaan juga harus ditemani supervisi dan mitigasi risiko yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Langkah konkret yang dapat dipersiapkan pemerintah untuk mendukung capaian proyeksi tersebut terbagi antara kebijakan persiapan dan kebijakan eksekusi. Kebijakan persiapan merujuk pada kebijakan-kebijakan yang bisa dilakukan sejak dini untuk membuat iklim yang mendukung maksimalisasi manfaat kerjasama Indonesia-Jepang dalam rangka menyambut bonus demografi. Kebijakan persiapan termasuk mempersiapkan legislasi dan dokumentasi yang dibutuhkan seperti memfasilitasi mekanisme perlindungan hukum dan keamanan yang kuat serta memperbarui perjanjian kerjasama di bidang-bidang yang menjadi fokus utama. Kebijakan lain termasuk mengidentifikasi sektor usaha makro maupun mikro yang berpotensi tumbuh sebagai prognosis penyerapan tenaga kerja produktif di segala sektor dan memudahkan akses perdagangan sembari menyediakan solusi dan strategi alternatif untuk mitigasi krisis perdagangan. Sementara itu, kebijakan eksekusi merujuk pada kebijakan-kebijakan yang dilakukan ketika mendekati periode bonus demografi dan bisa memberikan dampak positif langsung pada maksimalisasi bonus demografi. Kebijakan ini termasuk memperluas jaringan bisnis dan mengoptimalkan peran diaspora Indonesia di Jepang, meningkat memorandum of understanding kerjasama pendidikan antara institusi pendidikan tinggi dan universitas Indonesia-Jepang, dan memudahkan proses pembuatan izin kerja serta pemanfaatan program specified skilled worker (SSW) bagi tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di Jepang. Akhir kata, Bonus Demografi 2045 memang merupakan sebuah kesempatan emas, namun di sisi lain terdapat

5

beberapa tantangan besar seperti bagaimana surplus jumlah penduduk usia produktif dapat digunakan untuk menunjang stabilitas dan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Sehubung dengan ini, mempererat kerjasama mutualisme Indonesia dengan Jepang tidak hanya menjadi sebuah platform pendukung perekonomian

dan SDM Indonesia namun menjadi sebuah cara untuk menginisiasi transformasi Indonesia dan mencapai level negara maju setara dengan Jepang.


Referensi n.a. (n.d.). Bilateral trade balance between Indonesia and Japan 2014-2018 [Powerpoint slides]. Retrieved from http://itpc.or.jp/wp-content/uploads/2019/02/INDONESIA-FOREIGN-TRADE-DATA-Dec-2018.pdf Japan International Cooperation Agency (2018). Pembangunan Indonesia dan kerjasama Jepang: membangun masa depan berdasarkan kepercayaan [Booklet]. Retrieved from https://www.jica.go.jp/publication/pamph/region/ku57pq00002izqzn-att/indonesia_development_ind.pdf Kartasasmita, G. (2020, October 16). Japan-Indonesia relations: past, present and future. The Jakarta Post. Retrieved fromhttps://www.thejakartapost.com/academia/2020/10/16/japan-indonesia-relations-past-present-and-future.html Kementerian PPN/Bappenas (2020). Visi Indonesia 2045 [Webpage]. Retrieved from https://www.bappenas.go.id/id/profil-bappenas/unit-kerja/deputi-bidang-ekonomi/contents-deputi-bidang-ekonomi/visi-indone sia-2045/ Nopirin, N. (1995), The role of Japan in the Indonesian economic development. Journal of Indonesian Economy and Business, 10(1), 1-8 Oxford Business Group (2015). Indonesia’s trade ties with Japan have expanded in recent years. Retrieved from https://oxfordbusinessgroup.com/analysis/indonesias-trade-ties-japan-have-expanded-recent-years PPI Kanto (n.d.). Data perdagangan Indonesia-Jepang [Webpage]. Retrieved from https://www.dashboard.kbritokyo.jp/data-perdagangan-indonesiajepang PPI Kanto (n.d.). Kerjasama pendidikan di Jepang [Webpage]. Retrieved from https://www.dashboard.kbritokyo.jp/kerja-sama-pendidikan PPI Kanto (n.d.). Sektor dan komoditas strategis [Webpage]. Retrieved from https://www.dashboard.kbritokyo.jp/ekspor-impor Pribadi, Agung (2019). Perkuat kerja sama di sektor energi, Indonesia-Jepang gelar IJEF ke-6 di Bali [Press release]. Retrievedfrom https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/perkuat-kerja-sama-di-sektor-energi-indonesia-jepang-gelar-ij ef-ke-6-di-bali United Nations Population Fund (n.d.). Demographic dividend [Webpage]. Retrieved from https://www.unfpa.org/demographic-dividend?page=7

Photo by Mark Cruzat From Pexels

6


Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi oleh dr. Lady M.F. Sirait Master student for Health Administration Nagoya University, Japan

Sudah setahun belakangan ini dunia menghadapi pandemi yang luar biasa, COVID-19. Berbagai cara sedang diupayakan oleh para pemimpin negara untuk mengembalikan kondisi seperti semula, sudah ada titik terang dengan pelaksanaan vaksinasi di berbagai belahan dunia untuk menuju herd immunity, dimana terjadinya kekebalan komunitas terhadap suatu penyakit yang dalam hal ini adalah COVID-19. Selain laporan tentang gejala utama yaitu penurunan fungsi pernafasan, yang mengarah kepada kematian pada beberapa kasus yang berat, sebuah studi yang dilakukan oleh Copenhagen Research Centre for Mental Health - CORE terhadap 43 penelitian COVID-19 dan hubungannya dengan kesehatan jiwa, mengatakan bahwa terdapat peningkatan kasus depresi dan gangguan cemas yang berakibat langsung terhadap kesehatan jiwa secara umum. Kesehatan jiwa itu sendiri menurut Undang-undang Republik Indonesia tentang Kesehatan Jiwa no 18 tahun 2014 adalah kondisi ketika seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut dapat menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Variasi status kesehatan jiwa seseorang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, sehat jiwa, masalah kesehatan jiwa, dan gangguan jiwa. Depresi dan gangguan cemas merupakan salah satu dari masalah kesehatan jiwa yang harus diatasi agar tidak sampai mengarah kepada gang-

7

guan jiwa. Ada beberapa kiat yang dapat kita lakukan secara mandiri untuk mengatasi cemas akibat pandemi covid-19 : 1. Cari informasi dari sumber terpercaya dan batasi diri untuk tidak membaca berita tentang wabah virus corona yang membuat kamu merasa khawatir. 2. Jalin komunikasi dengan orang yang dipercaya dan mau mendengarkan keluh kesah kamu. 3. Buat rencana aktivitas; jika anda harus tinggal dirumah, susun rencana harian atau mingguan agar waktu kamu terisi secara efektif dan tetap produktif. 4. Sayangi diri dengan merawat tubuh. Dengan makan makanan bergizi seimbang, minum air putih cukup dan olahraga teratur. Sebisa mungkin hindari rokok dan minuman beralkohol. 5. Lakukan hal-hal yang menyenangkan. Menyalurkan hobi, belajar hal baru atau sekedar melakukan relaksasi seperti mendengarkan musik, menonton video atau meditasi. 6. Istirahat yang cukup. Tidur nyenyak dan cukup akan menolong mengurangi rasa cemas kamu. 7. Perbanyak ibadah dan berdoa kepada sang Maha Pendengar.


Referensi 1. Vindegaard N, Benros ME. COVID-19 pandemic and mental health consequences: Systematic review of the current evidence. Brain Behav Immun. 2020;89:531-542. doi:10.1016/j.bbi.2020.05.048 2. Torales J, O'Higgins M, Castaldelli-Maia JM, Ventriglio A. The outbreak of COVID-19 coronavirus and its impact on global mental health. Int J Soc Psychiatry. 2020;66(4):317-320. doi:10.1177/0020764020915212 3. WHO 4. Kementerian Kesehatan RI 5. UU RI no 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa

1. 2. 3. 4. 5.

Photo by : medium.com https://pin.it/72ypokn naila id.pinterest.com my mind lately by 9gag pinterest.com freepik.com ultralinx pinterest.com

8


Mengena

PPIJ2 Wawancara Ketua PPIJ Visi, Misi, dan Program Majalah Interaksi

2


al

Winter Edition Kilas Aktivitas

J2020 Bidang-bidang PPIJ

2021


photo by: Keagan Henman

01.

wawancara

Yudi Ariesta Chandra .Ketua PPI Jepang

11


20/21 PPI Jepang Sebelum memulai, bolehkah Mas Chandra memberikan perkenalan diri terlebih dahulu? Saya Yudi Ariesta Chandra, biasa dipanggil Chandra. Saat ini sedang menempuh studi di Doctoral course of Disaster Nursing program, Graduate School of Nursing, University of Kochi. Saya juga merupakan dosen di Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI). Apa yang mendorong Mas Chandra untuk memilih Jepang dan Universitas Kochi sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan? Saya memilih lanjut di University of Kochi karena kampus ini memang concern dalam mengembangkan sistem mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di bidang keperawatan. Saya berharap, kelak setelah menyelesaikan studi, saya dapat mengaplikasikan ilmu yang saya dapat untuk memperkuat sistem mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di bidang pelayanan kesehatan di tanah air. Wah ini menarik sekali ya, apa yang pertama kali membuat Mas Chandra tertarik dengan bidang ilmu keperawatan? Saya memilih untuk berkarir dalam profesi keperawatan karena terdorong niatan untuk dapat membantu sesama yang sedang sakit. Saya lahir dan besar di Desa Tekad, Kec. Pulaupanggung, Kabupaten Tanggamus, salah satu daerah di Lampung. Di masa kecil, saya mengamati bahwa para perawat adalah tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Jadi sejak kecil saya memang bercita-cita untuk menjadi perawat. Dan ketika lulus SMA,

saya memutuskan untuk kuliah di FIK UI. Selama saya kuliah, saya semakin mendalami dan memahami dunia keperawatan. Profesi ini, sama seperti profesi kesehatan lainnya, adalah profesi yang mulia. Terutama di situasi pandemi ini, para perawat dan tenaga kesehatan lainnya berada di garda terdapan menyelamatkan para penderita COVID-19. Bahkan ada yang harus berpisah sementara dari keluarga untuk merawat pasien COVID-19 untuk meminimalkan risiko penularan pada keluarganya di rumah. Menurut Mas Chandra, hal apa yang bisa dipelajari keperawatan Indonesia dari Jepang? Pada dasarnya, perawat di Indonesia tidak kalah bersaing dengan perawat Jepang. Seperti diketahui bahwa banyak perawat Indonesia yang bekerja di sini. Berdasarkan salah satu hasil penelitian yang saya lakukan bersama Tim FIK UI di tahun 2014 lalu yang mewawancarai beberapa manajemen pelayanan kesehatan di Jepang, saya mendapati bahwa para perawat kita yang bekerja di Jepang ini terkenal ramah, caring, dan memiliki skill medis yang mumpuni. Tidak kalah dengan perawat-perawat Jepang. Namun demikian, untuk keperawatan di tanah air semoga evidance-based practice (EBP) dalam pelayanan kesehatan itu agar bisa lebih dibudayakan. Sebetulnya di tanah air juga sudah sering kali didengungkan budaya praktik EBP ini. EBP adalah suatu budaya praktik dimana tenaga kesehatan itu diharapkan proaktif untuk membaca berbagai referensi penelitian terbaru untuk meningkatkan kualitas praktik yang ada. Jadi istilahnya, tidak hanya merasa puas dengan ilmu yang sudah dipelajari dari bangku kuliah. Dan tenaga kesehatan itu juga diharapkan terus menggunakan pemikiran kritisnya untuk melakukan inovasi melalui riset atau kajian di tempatnya bekerja untuk meningkatkan mutu 12


pelayanan kesehatan yang diberikan. Budaya EBP ini di Jepang saya amati sudah sangat hidup, sedangkan di tanah air biasanya baru di beberapa wilayah saja, terutama di kota-kota besar.

pelajar Indonesia di Jepang, sehingga kelak networking yang terbentuk semakin bermanfaat untuk kita saling membesarkan dan menguatkan di masa depan dalam upaya memajukan kehidupan bangsa.

Selain mahasiswa S3 di Universitas Kochi, Mas Chandra juga merupakan Ketua PPIJ 2020-2021. Secara garis besar, apa visi Mas Chandra untuk PPIJ periode 2020-2021?

Selain itu, di periode kepengurusan ini kami mengambil isu Bonus Demografi sebagai tema utama. Saya berharap PPI Jepang dapat memberikan gagasan-gagasan konkret dalam mensukseskan bonus demografi di tanah air.

PPI Jepang ini adalah suatu wadah untuk para pelajar Indonesia di Jepang dapat lebih saling mengakarabkan diri sebagai keluarga sebangsa-setanah air, dan juga wadah untuk menuangkan gagasan ilmiahnya untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Pemahaman ini tidak hanya karena tertulis di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPI Jepang, tetapi justru berdasarkan pengalaman yang saya dapat selama saya aktif di PPI Jepang sejak tahun 2017 di Komsat Kochi, lalu 2018-2019 saat saya memimpin Korda Shikoku, dan 2019-2020 saat mewakili teman-teman Shikoku sebagai Anggota Badan Pengawas PPI Jepang. Berdasarkan pemahaman itu, sebagai Ketua Umum saat ini, saya membawa visi PPI Jepang sebagai katalisator gerakan intelektual dan kebersamaan yang Solutif, Inovatif, dan Dinamis (SOLID). Visi ini merefleksikan semangat kesinambungan, dimana kami berkomitmen untuk meningkatkan berbagai capaian yang ada. Kata SOLID di visi tersebut juga tidak hanya merupakan singkatan, tetapi tentunya merepresentasikan tekad saya dan teman-teman pengurus pusat untuk semakin meningkatkan soliditas antar pengurus, maupun dengan Badan Pengawas, Korda, dan Komisariat, sehingga kontribusi yang akan dilaksanakan ke depan dan capaian yang dihasilkan dapat lebih optimal. Di lain sisi, dengan soliditas tersebut juga, akan semakin meningkatkan sense of belonging kita sebagai keluarga 13

Bagaimana visi direalisasikan?

misi

tersebut

dapat

Tentunya untuk mewujudkan visi tersebut, saya memerlukan dukungan dan kerjasama dari seluruh pengurus pusat, dan juga teman-teman pengurus Korda dan komsat. SOLIDITAS adalah kuncinya. Hal ini lah yang paling utama yang perlu saya jaga. Ini prinsipnya. Secara teknis, saya menetapkan beberapa misi, yaitu (1) memastikan keberlangsungan sinergitas dengan pengurus korda dan komsat; (2) mengoptimalkan peran advokasi kepada para anggota; (3) mempertajam kontribusi intelektual PPI Jepang dalam mensukseskan Bonus Demografi khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, teknologi, dan budaya melalui optimalisasi peran pemuda; dan (4) mengoptimalkan kerjasama dan kemitraan dengan Pemerintah, sektor industri, dan masyarakat. Selain itu, saya dan teman-teman Pengurus Pusat PPI Jepang juga memiliki berbagai program kerja yang kesemuanya berfokus pada peningkatkan sense-of-belonging antar anggota dan pengurus, dan juga berfokus pada upaya mengoptimalkan bonus demografi Indonesia. Salah satu tajuk kepemimpinan Mas Chandra adalah peran PPIJ dalam memaksimalkan bonus demografi Indonesia. Bagaimana PPIJ dapat melakukan hal tersebut?


Secara teknis, kita ada dua program kerja unggulan yang langsung berkaitan dengan upaya mensukseskan bonus demografi, yaitu Penulisan Buku “Gagasan Kami” dan Indonesian Youth Forum. Penulisan buku akan berfokus pada gagasan tentang optimalisasi peran pemuda dalam mensukseskan Bonus Demografi khususnya, dan pembangunan sumber daya manusia pemuda pada umumnya. Indonesian Youth Forum sendiri adalah kegiatan berupa konferensi yang akan berfokus pada pemetaan peran pemuda di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, teknologi, dan budaya dalam mensukseskan Bonus Demografi Indonesia. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara hybrid (online dan offline). Bagaimana PPI Jepang dapat berperan dalam mengembangkan potensi dan kemampuan mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Jepang? Tentunya melalui program-program kerja yang telah saya dan teman-teman pengurus pusat susun. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan visi dan misi kami yang concern terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia (sebagai bagian dari upaya mensukseskan bonus demografi), di periode ini kita ada Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia. Di bidang ini ada berbagai program kerja yang bertujuan untuk memfasilitasi teman-teman anggota PPI Jepang untuk mengembangkan kapasitas dirinya. Salah satunya adalah Yume No Hanashi, yaitu seminar atau pelatihan dengan topik seputar self-capacity building anggota, dengan topik seputar leadership and soft-skill upgrading, career development, dan entrepreneurship. Bahkan di akhir Januari 2021, sebagai bentuk awal komitmen dan keseriusan tersebut, kita juga menghadirkan Mario Teguh, salah satu motivator ternama di tanah air.

Selain mengembangkan potensi mahasiswa Indonesia di Jepang, PPIJ juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Jepang. Bagaimana tujuan tersebut dapat direalisasikan? Untuk meningkatkan sense of belonging antara pusat, korda, dan komsat kita akan melaksanakan program yang bernama PPIJ Mudik. Ini adalah kegiatan dimana Pengurus Pusat akan bersilaturahmi ke setiap Korda untuk bertemu dengan seluruh pengurus korda dan seluruh pengurus komsat di Korda tersebut (secara online/ offline). Jadi yang hadir tidak hanya ketua korda dan ketua komsatnya saja. Hal ini bertujuan agar kita bisa saling mengenal dan lebih mempererat kerjasama antar pengurus. Kata “Mudik” ini bermakna pulang kampung. Seperti di ketahui bahwa saat ini Badan Harian Pengurus (BPH) PPI Jepang adalah representasi dari korda-korda yang ada di PPI Jepang. Artinya, saat saya dan teman-teman Pengurus Pusat itu main ke Korda, kan sama seperti sedang pulang ke kampung halaman sendiri. Karena toh PPI Jepang secara fundamental adalah adalah representasi dari korda dan komsat. Selain itu, kami juga ada program Buku Katalog Anggota. Ini adalah program kerja baru PPI Jepang 2020-2021 untuk mengarsipkan daftar anggota PPI Jepang berdasarkan bidang ilmu. Dengan adanya buku ini kami berharap dapat memfasilitasi kolaborasi antar anggota PPI Jepang, misalnya untuk menulis jurnal bersama dan sebagainya.

14


Terakhir, apa pesan Mas Chandra untuk para mahasiswa Indonesia di Jepang dan teman-teman yang ingin melanjutkan pendidikan di Jepang?

Untuk teman-teman yang sedang studi di PPI Jepang, terus semangat, dan manfaatkan kesempatan ini tidak hanya untuk studi atau nulis jurnal, tetapi juga untuk mencari berbagai pengalaman baru yang dapat mengembangkan diri kita baik itu memperluas networking, pengalaman bekerja, dan juga terus berkontribusi bagi tanah air. Serta perlu terus jaga kesehatan dan patuhi protokol pencegahan COVID-19..! 皆さん、ず っとがんばってください。 。 !お元気で。 。 ! Untuk teman-teman yang sedang mempersiapkan diri untuk lanjut studi di Jepang juga terus semangat, cari informasi beasiswa sebanyak-banyaknya. Dan jangan sungkan untuk bertanya melalui email atau pun platform media sosial yang PPI Jepang punya. Serta jangan lupa ikutan acara Konnichiwa dan Oshaberi yang diselenggarakan PPI Jepang. Di program ini dipaparakan informasi tentang kampus-kampus mana saja di Jepang yang ada program internasionalnnya, bagaimana cara masuknya, apa saja persyaratan pendaftarannya, bahkan peluang beasiswa apa saja yang tersedia.

fin 15


16


Kilas Departemen oleh Viqqi Kurnianda

2020 2021 Photo obtained from: http://japanisamazing.tumblr.com/post/148990312793

17


SEKRETARIS JENDERAL Bertugas dalam pengarsipan data anggota PPI Jepang, memfasilitasi kolaborasi antar anggota serta berbagi data dengan institusi.

Program Unggulan : Buku Katalog Anggota

PUSAT GERAKAN Bertugas dalam peningkatan pengetahuan serta penggalangan dana bantuan korban bencana.

Program Unggulan : Annual Scientific Symposium of Indonesia Collegians in Japan (ASSIGN), Intellectual Monthly Talk

KEMAHASISWAAN Bertugas dalam memberikan informasi beasiswa, universitas serta penyetaraan ijazah.

Program Unggulan : Informasi Alur Penyetaraan Ijazah Oshaberi Konnichiwa

PENGEMBAGAN SUMBER DAYA MANUSIA Bertugas dalam memperkenalkan budaya Jepang-Indonesia

Program Unggulan : Video Log “Hallo Konnichiwa” Yume no Hanashi

KEMITRAAN Bertugas dalam sosialisasi PPI Jepang, permintaan liputan dan publikasi serta informasi penting berkaitan dengan kehidupan di Jepang.

Program Unggulan : Penyebaran Informasi PPI Jepang Partnership dan Sponsorship Career Talk

MEDIA DAN PUBLIKASI Bertugas dalam desain media, penerbitan majalah serta media informasi kepengurusan PPI Jepang.

Program Unggulan : Desain Rutin Penerbitan Majalah Interaksi

18


Kilas Kegiatan 3 Bulan PPIJ oleh Addo Bari PPI Jepang periode 2020/2021 menyongsong tema merealisasikan generasi emas Indonesia dalam kesempatan bonus demografi tahun 2045. Dalam tiga bulan pertama, para pengurus PPI Jepang langsung tancap gas dengan melancarkan berbagai rancangan program kerja di bawah nahkoda Y.A Chandra selaku Ketua PPI Jepang 2020/2021. Beberapa program kerja tersebut adalah sebagai berikut:

Oktober: Webinar “Capaian, Peluang, dan Tantangan dalam Menyukseskan Bonus Demografi” Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, pada tanggal 30 Oktober 2020, PPI Jepang menyelenggarakan sebuah acara webinar bertajuk “Capaian, Peluang, dan Tantangan dalam Menyukseskan Bonus Demografi” yang mengundang berbagai narasumber terkemuka, diantaranya adalah Dr. Amar Ahmad selaku Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI dan Bapak Eka Sastra selaku Wakil Ketua Umum BPP HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Dalam acara yang berlangsung sekitar dua setengah jam ini, para narasumber memberikan perspektif baru mengenai dampak bonus demografi pada berbagai sektor, serta menjabarkan bagaimana semangat sumpah pemuda dapat diterapkan di era teknologi melalui karya-karya yang dapat memberikan sumbangsi untuk kemajuan bangsa dan negara.

19


November: Batik Fun Bike Kolaborasi KBRI Tokyo dan PPIJ Acara Batik Bike yang dilangsungkan pada tanggal 14 November 2020 merupakan acara inisiasi KBRI Tokyo bekerja sama dengan PPI Jepang. Perhelatannya berlangsung dengan meriah hingga memecahkan rekor "Bersepeda menggunakan Busana Batik Terbanyak di Luar Negeri". Pelaksanaan acara ini sendiri dilakukan di 17 titik seantero Jepang dengan kolaborasi dari 8 pihak, diantaranya adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Konsulat Jenderal RI di Osaka, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, BNI, Pertamina, Garuda Tokyo, TRICO Cargo, dan PPI Jepang. Jarak yang ditempuh para pesepeda sejauh 45 km, yang bila ketiga informasi tersebut digabung akan menghasilkan tanggal 17-8-45, yakni Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Uniknya acara ini tidak hanya diramaikan oleh para pelajar Indonesia di Jepang, tetapi juga warga setempat yang tertarik dengan budaya Indonesia. Menurut Mas Reinaldo selaku pengurus PPI Jepang yang ikut serta dalam kegia-

Desember: Lokakarya: “Gagasan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi”

tan ini, acara ini sungguh menarik dan penuh kebersamaan. Selain bisa memperkenalkan budaya Indonesia terutama seni batik pada warga Jepang, kita juga bisa bersepeda bersama-sama demi mempromosikan gaya hidup sehat. Tak hanya itu, acara tersebut menyediakan makanan dan minuman khas Indonesia, misalnya kopi, lemper, kue lapis, rendang dan sebagainya. Bahkan, minuman tradisional Indonesia

yang seringkali sulit ditemukan di luar negeri seperti jamu juga dapat ditemukan di acara ini. Berbagai makanan dan minuman tersebut tak hanya memberi tenaga setelah lelah bersepeda, tetapi juga melepas rindu pada tanah air. Berkat suksesnya Batik Bike ini, banyak yang mengapresiasi KBRI Tokyo untuk menginisiasi acara tersebut.

Pada tanggal 12-13 Desember 2020, PPI Jepang bekerja sama dengan KBRI Tokyo mengadakan sebuah Lokakarya bertajuk “Gagasan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi”. Acara Lokakarya ini menjadi acara perdana PPI Jepang 2020/2021 yang dilangsungkan secara offline bersama Dubes RI di Jepang.

kutnya. Webinar yang diselenggarakan mengundang narasumber dari kalangan pengusaha dan ahli ekonomi, seperti Tri Purnajaya (Wadubes Indonesia untuk Jepang), Rachmat Gobel (Ketua PERSADA), dan Dr. Fithra Faisal Hastiadi (Juru Bicara Menteri Perdagangan). Dari kegiatan Lokakarya ini, Bapak Feri Fahrianto selaku moderator acara menyimpulkan bahwa perlu adanya sinergi dari semua pihak untuk berinovasi demi memulihkan ekonomi bangsa pada masa pandemi dan seterusnya. Sebagai pelajar yang menimba ilmu di luar negeri, kita berkewajiban pula untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi tersebut.

Diselenggarakannya acara ini memiliki dua tujuan: menyampaikan masukan dan aspirasi kepada pemerintah dalam bentuk policy brief, serta mengumpulkan gagasan-gagasan dari Komisariat Daerah (Korda) dalam bentuk program yang dapat diaplikasikan di masyarakat. Dimulai dengan sambutan yang disampaikan Bapak Heri Akhmadi selaku Dubes Indonesia untuk Jepang, acara ini terbagi menjadi dua segmen: webinar dari narasumber pada hari pertama dan presentasi gagasan dari para peserta kegiatan Lokakarya pada hari beri-

20


VISI MISI KORDA PPIJ oleh Laila Azzahra PPIJ Korda Hokkaido

PPIJ Korda Hokuriku

Visi

Visi

Terwujudnya organisasi PPI Hokkaido yang memiliki nilai kekeluargaan yang kuat, inovatif dan bermanfaat baik bagi anggota maupun lingkungan sekitar.

Mempererat Pandemi.

Misi 1. 2. 3.

Melakukan penguatan nilai-nilai kekeluargaan antar anggota. Melakukan upaya upaya strategis dan konstruktif terkait inovasi di bidang ilmiah dan kebudayaan. Melakukan upaya upaya pelayanan dan bantuan terhadap anggota maupun lingkungan sekitar demi terwujudnya rasa kekeluargaan dalam internal organisasi.

Program Kerja Acara kekeluargaan antar anggota PPI dengan warga Indonesia di Sapporo (seperti gowes bareng), Diskusi santai bertajuk “gado-gado”, Pemira, dan masih banyak lagi.

PPIJ Korda Kansai Visi Mewujudkan PPI Kansai sebagai organisasi yang mengayomi anggotanya dengan semangat kekeluargaan, keilmuan dan kebangsaan.

Misi 1.

2.

3.

Memperkokoh konsolidasi, komunikasi dan sinergisitas antar komsat-komsat di wilayah Korda Kansai melalui jalur komunikasi maupun sosial media yang ada. Mengoptimalkan peran PPI Korda Kansai sebagai jembatan komunikasi dan koordinasi antara komsat-komsat di wilayah Korda Kansai dengan PPI se-Jepang, KBRI, KJRI, maupun institusi lainnya. Melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebangsaan, serta kegiatan keilmuan yang dapat berkontribusi bagi Indonesia.

Program Kerja Pekan Olahraga Masyarakat (PORMAS) Kansai 2021, Badminton Kansai Cup 2021, Tuan rumah Kongres PPI Jepang dan PORMAS PPI Jepang 2021, dan masih banyak lagi.

21

Kebersamaan

Ditengah

Kondisi

Misi 1. Membangun komunikasi dan koordinasi bersama Komsat di wilayah Korda Hokuriku dan PPI Jepang (Pusat). 2. Mendorong Komsat untuk melaksanakan agenda kegiatan dengan mempertimbangkan kondisi pandemi. 3. Meningkatkan suasana kekeluargaan dan keilmiahan ditengah kondisi pandemi.

Program Kerja Diseminasi peluang kuliah di Hokuriku, Inisiasi pembentukan PPIJ Komsat Nagano, Peremajaan website PPI Korda Hokuriku, dan masih banyak lagi.

PPIJ Korda Shikoku Visi Terwujudnya PPIJ Korda Shikoku sebagai wadah pelajar Indonesia yang bertanggung jawab, kolaboratif dan inovatif untuk berkontribusi bagi bangsa, negara dan agama.

Misi 1. Mempererat solidaritas antar pelajar di Korda Shikoku dalam suasana kekeluargaan yang harmonis. 2. Mempererat hubungan baik antar elemen di wilayah Korda Shikoku. 3. Menyalurkan minat dan bakat pelajar Indonesia melalui kegiatan akademik, sosial maupun budaya. Memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat internasional di wilayah Korda Shikoku.

Program Kerja Program Synchronization, Mengenal Shikoku, Bincang Malam Shikoku, dan masih banyak lagi.


PPIJ Korda Tohoku Visi Membangun relasi dan komunikasi di kalangan mahasiswa/i Indonesia di Wilayah Tohoku.

Misi 1. Mengadakan acara dan forum agar komsat- komsat di Tohoku bisa saling mengenal. 2. Menjalankan amanat yang dilimpahkan oleh PPI Jepang.

Program Kerja Pekan Olahraga E-sports Daerah Tohoku 2020, Penyambutan mahasiswa baru yang wilayahnya belum terjangkau oleh Komsat Miyagi, Komsat Yamagata, Komsat Aomori, maupun Komsat Akita, Musyawarah umum pemilihan ketua Korda Tohoku 2021/2022, dan masih banyak lagi.

PPIJ Korda Kanto Visi Mewujudkan PPI Kanto yang Kreatif, Inovatif, Teladan, dan Aspiratif

Misi

Ph

ot

o

by

Ry

1. Menciptakan dan melaksanakan program-program inspiratif dan kreatif, sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa/I Indonesia di Jepang 2. Mendukung kelancaran studi mahasiswa/I di jepang, termasuk menjaga Kesehatan mental dan meningkatkan well-being selama berada di Jepang 3. Membantu mahasiswa/I Indonesia di Jepang dalam mengembangkan jaringan relasi (network) baik dengan sesama orang Indonesia maupun dengan orang Jepang; dan 4. Membantu menambah dan meningkatkan skill yang tidak dipelajari di kampus sebagai bekal mahasiswa setelah lulus kuliah, termasuk bekal entrepreneurship dan social innovation skills. oj

i Iw at

a

Program Kerja on

Un

sp

las

Aktivitas Bersama Bulanan, E-gaming competition, Kanto Bermusik, serta masih banyak lagi. h

PPIJ Korda Chubu Visi Mempererat komunikasi dan kebersamaan.

Misi 1. Melakukan koordinasi bersama komsat dan PPI Jepang Melakukan aktivitas santai online demi menjaga kebersa2. maan pada masa pandemi

Program Kerja Chubu Match, Migrasi Web Korda dan Komsat, Koordinasi dengan Komsat dan masih banyak lagi.

22


02

Mengintip Kehidu d iJepan Majalah Interaksi Winter Edition

Pendidikan Ilmu Sosial di Jepang: Masihkah Kualitatif?


Persiapan Musim Dingin di Jepang Kegiatan-kegiatan Musim Dingin

p upan ng Photo by Ryoji Iwata on Unsplash


Persiapan di Musim 2021 Dingin PPI Jepang

Seperti yang kita ketahui, Jepang memiliki empat musim dengan suhu udara yang variatif. Sebagai seorang Indonesia yang terbiasa hidup di iklim tropis, tentunya sangat wajar apabila kita sangat menantikan datangnya musim dingin. Sebelum berangkat ke negeri Sakura, perlu diketahui bahwa suhu udara pada musim dingin di Jepang hanya mencapai belasan derajat di siang hari dan berkisar di bawah 0 derajat di malam hari. Namun, jangan khawatir! Berikut adalah daftar barang-barang yang wajib dipersiapkan selama musim dingin.

oleh Stella Budiman Photo by Raluca Badea on Unsplash 25


01

PAKAIAN Jaket atau coat, merupakan pakaian yang sangat penting untuk menjaga tubuh kita agar tetap hangat. Apabila kalian berdomisili atau berencana untuk mengunjungi wilayah-wilayah paling utara di kepulauan Jepang seperti Hokkaido, kami sarankan untuk membawa jaket serta coat yang berkualitas baik dan berbahan wol.

Heat tech, merupakan setelan baju dan dalaman yang dapat menjaga tubuhmu agar tetap hangat. Dengan suhu udara Hokkaido yang sangat ekstrem dan bahkan bisa turun salju, penting bagi kita semua untuk menggunakan pakaian yang mampu menahan dingin di suhu yang minus sekalipun.

Sarung tangan, syal, topi kupluk, penutup telinga, celana panjang, serta kaos kaki merupakan jenis pakaian lainnya yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan kala musim dingin tiba.

02 04

PELEMBAB

03

Tahukah kamu, saat musim dingin, kelembaban udara di Jepang hanya mencapai 30% saja! Minimnya hujan yang turun di saat musim dingin membuat udara di seluruh wilayah Jepang menjadi sangat kering. Inilah pentingnya mempersiapkan pelembab bibir, pelembab wajah, hand cream, dan juga hand lotion sebelum musim dingin tiba.

Persiapan di Musim Dingin

HEAT PACK Kairo (カイロ) atau yang biasa dikenal sebagai heat pack adalah salah satu benda terpenting yang harus kamu persiapkan sebelum musim dingin tiba. Kairo adalah produk penghangat instan yang sangat populer di kalangan masyarakat Jepang, khususnya pada musim dingin. Bentuk dari Kairo bermacam-macam, ada yang mirip seperti koyo sehingga bisa ditempel di pakaian kalian (貼る ”haru”), dan ada yang tidak bisa ditempel ( 貼らない “haranai”) .

OBAT - OBATAN Tak jarang cuaca yang dingin menyebabkan kondisi fisik kita menurun dan pada akhirnya jatuh sakit. Untuk mengantisipasinya, disarankan untuk mempersiapkan obat-obatan serta vitamin agar tubuh selalu dalam kondisi sehat walau musim dingin datang. Sebagai contoh, kebanyakan orang Indonesia yang berada di Jepang pasti selalu sedia Tolak Angin, Antangin, minyak kayu putih, atau obat-obatan lainnya demi melawan musim dingin dan menangkal masuk angin.

26


Kegiatan di M oleh Moudisha Zeeva Jepang adalah sebuah negara yang dikaruniai empat musim: musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Maka dari itu, banyak sekali pemandangan-pemandangan yang hanya dapat dilihat sesekali dalam setahun. Salah satu musim yang memiliki pemandangan terindah dan kegiatan paling menarik adalah musim dingin. Berikut kami akan membahas kegiatan-kegiatan musim dingin di Jepang.

01

02

SKI Bentuk geografis Jepang yang banyak dikelilingi dataran tinggi membuat banyak tempat rekreasi bermain ski dan snowboarding mudah ditemukan. Beberapa tempat yang populer sebagai lokasi ski dan snowboarding adalah Niseko, Shiga Kogen, Hakuba, Yuzawa, dan Karuizawa. Di antara tempat tersebut, Karuizawa memiliki pemandangan terindah sehingga sering dijuluki kota resort. Selain tempat-tempat ini, masih ada banyak tempat yang menjadi favorit masyarakat lokal. Sebab itu, jangan ragu untuk explore Japan!

ONSEN Pemandian air panas atau yang biasa disebut onsen juga banyak diminati masyarakat Jepang sebagai salah satu kegiatan musim dingin. Onsen adalah pemandian air panas yang memiliki banyak tipe, salah satunya adalah rotenburo yang berada di lingkungan outdoor. Di rotenburo, kamu bisa menikmati hangatnya air sembari ditemani pemandangan alam yang indah. Semua jenis onsen memiliki tata krama yang sama. Untuk menjaga kebersihan sesama, kalian harus membersihkan diri di tempat mandi yang disediakan sebelum menggunakan onsen. Selain itu, karena pemandian air panas ini terbuka untuk umum, tata krama menggunakan onsen harus tidak berpakaian. Walaupun demikian, hal itu sudah lazim di Jepang. Onsen dapat dinikmati dalam musim apapun, jadi jangan khawatir dengan dinginnya salju di luar!

27

Photo Courtesy of Vail.com

Photo Courtesy of tokyocheapo.com


Musim Dingin 03

Nabe Nabe atau Nabemono adalah cara penyajian makanan khas Jepang yang merebus bahan makanan (seperti daging, sayuran, bola ikan, dan lainnya) di meja saji. Kompor gas diletakkan di tengah meja dan kaldu dimasukkan ke dalam panci yang disajikan dengan bahan makanannya. Dengan demikian, banyak dari masyarakat Jepang menikmati nabe seraya menghangatkan tubuh dari dinginnya cuaca bersama teman-teman dan keluarga. Kegiatan musim dingin di Jepang tidak hanya itu loh! Ada beberapa festival yang bisa kalian kunjungi saat liburan ke Jepang, namun jangan lupa mencocokkan jadwal ya!

04 05

Photo Courtesy of favy-jp.com

Saporo Snow Festival Sapporo Snow Festival adalah acara tahunan yang diselenggarakan selama satu minggu di Sapporo, Hokkaido. Festival yang diadakan pada bulan Februari ini merupakan salah satu acara terbesar di Jepang yang dimulai pada tahun 1950 oleh beberapa siswa/i sekolah menengah atas. Festival yang berada di Odori Park ini memfasilitasi sekitar seratus patung salju kecil, belasan patung salju besar, dan beragam atraksi lainnya. Patung-patung ini memiliki ukiran-ukiran yang rumit dan berbagai bentuk, maka dari itu jika ada kesempatan untuk berkunjung, jangan sampai kelewatan ya!

Photo Courtesy of travelnet.io

Illuminasi Lampu Hias Setiap tahun, berbagai kota di Jepang membuat dekorasi tahun baru dan Natal dalam bentuk lampu hias. Salah satu dekorasi yang paling meriah adalah iluminasi lampu hias di Tokyo dan Kobe. Masing- masing kota memiliki gaya hiasannya tersendiri namun festival lampu hias Kobe yang bernama “Luminarie” mengisi sudut Kota Kobe yang berbeda setiap tahunnya, di mana jalanan yang dipilih komite akan dihiasi cahaya remang dan diisi alunan orkes lokal.

Photo Courtesy of beauvo.net

28


Photo by Tim Marshall on Unsplash

29

Penga la m a

oleh Ghafi Reyhan

n

e B

d h i a W i l u a k s r

ed

a

Ilmu Sosial Selamanya Kualitatif?


Menghadapi Tantangan ke Depan

negara-negara Barat, kurikulum matematika dan statistik yang terkesan janggal ini tidak baru ataupun unik. Penggunaan matematika dan metode empiris yang intensif dalam

nak IPS tidak butuh matematika intensif, apalagi

analisis tren ekonomi maupun ilmu politik telah terjadi sejak

coding. Bagi kita yang memilih aliran IPS saat SMA,

pertengahan abad lalu. Singkat kata, terdapat sebuah

kemungkinan besar perkataan tersebut pernah

perkembangan konstan untuk membawa ilmu sosial ke

terdengar dari mulut guru BK atau setidaknya

ranah yang lebih empiris menyetarai metodologi yang digu-

teman sekelas. Kenyataannya, dunia dan zaman sedang be-

nakan IPA dan menghilangkan unpredictability serta ceteris

rubah dan kini penekanan lebih diletakkan pada mereka

paribus dari ilmu yang mempelajari manusia dan masyarakat.

yang bisa menjadi generalist, yaitu memiliki kemampuan pada banyak keahlian meskipun pas-pasan, ketimbang spe-

Terdapat beberapa rasional yang membuat inkorporasi

cialist, yaitu mereka yang memiliki kemampuan sangat tinggi

pengolahan data dasar dalam kurikulum relevan dengan

namun terbatas pada satu bidang.

keadaan masyarakat terkini. Pertama, hal tersebut akan menghasilkan lulusan yang lebih dinamis dan bisa bekerja di

Untuk menghadapi tantangan dan tuntutan di masa depan,

sektor publik, privat, maupun akademia. Dengan menunjuk-

pengalaman berkuliah di Waseda mengajarkan bahwa men-

kan bahwa lulusan memiliki fondasi teori dan praktik yang

jadi ahli teori dari bidang ilmu yang kita tekuni tidak cukup.

sama kuatnya, lulusan memiliki keunggulan tersendiri dalam

Mengingat persaingan akan semakin sengit dan bonus de-

pasar tenaga kerja karena memiliki kemampuan yang bisa

mografi diperkirakan akan terjadi, perusahaan-perusahaan

tidak dimiliki lulusan dengan jurusan yang sama pada um-

akan mengedepankan lulusan-lulusan yang juga menguasai

umnya.

keahlian pengolahan data dasar ataupun keahlian-keahlian Kedua, melengkapi siswa dengan kemampuan pengolahan

lainnya.

data dapat menghasilkan individu yang lebih mandiri dalam Keadaan ini bagaikan sebuah obat yang kita terima ketika

kegiatan riset. Salah satu keterbatasan utama dalam proses

sakit, pahit namun harus ditelan. Tentu kita bisa memilih

riset adalah kehadiran data yang sulit untuk diinterpretasi

untuk tidak memakannya, namun apakah tenggelam dalam

dan ketidaksediaan data yang sudah diolah. Maka dari itu,

peralihan zaman jalan yang ingin kita pilih?

siswa yang telah memiliki fondasi kongkret dalam keahlian pengolahan data melalui kelas-kelas yang diambil selama kuliah tidak akan dibatasi ketersediaan data, namun dapat

Matematika Kok Begini?

dengan mudahnya mengolah sendiri data yang dibutuhkan.

Ketika statistik dan matematika tampak di daftar mata kuliah wajib ketika pertama mengawali kuliah, bayangan yang dimiliki adalah hanya mempelajari prinsip-prinsip statistik, cara

menghitung,

dan

mentok-mentoknya

melakukan

kalkulus. Maka terbayang apa yang dirasakan ketika diminta untuk mengunduh sebuah aplikasi programming untuk kelas statistik dan memikirkan konsep-konsep yang terlampau sangat abstrak untuk matematika. Contoh sederhana: mengapa sebuah angka ketika dijumlahkan dengan 0 sama dengan angka tersebut? Fenomena tersebut tidak baru, dan kerap ditemui dalam pelajaran matematika di sekolah namun tidak pernah terpikirkan atau diajarkan sekalipun mengapa fenomena tersebut terjadi

Dengan kata lain, inkorporasi pengolahan data dan matematika intensif dalam kurikulum ilmu sosial menjadi katalis antara materi ilmu sosial yang bisa sangat teoretis dengan kehidupan nyata yang lebih dinamis. Mempelajari pengolahan data dan matematika intensif lebih dari memiliki keunggulan di atas lulusan lainnya atau menjadi individu yang lebih mandiri dalam dunia kerja, namun juga melatih pola pikir dan rasionalitas sehingga memudahkan kita untuk mempelajari berbagai hal baru. Pelajaran matematika dan pengolahan data melatih kita untuk berpikir secara runtun, rasional, dan abstrak; tiga prasyarat utama untuk berkembang dalam era globalisasi ketika informasi dan data menjadi fondasi ekonomi dan masyarakat.

ataupun valid. Pelajaran matematika di fakultas politik dan ekonomi di Waseda memang cukup menantang, namun tidak didasarkan pada keinginan fakultas untuk memeras tangis, otak, dan keringat para murid. Setelah membaca dan membandingkan dengan kurikulum beberapa universitas di

fin 30


Majalah Interaksi

Rua Kar

0

Puisi oleh Zanne

Vignette b


by Nabeela

Puisi oleh Ghafi

Winter Edition

ang rya

03


33


oleh Zanne Sandriati Putri Department of Natural Environmental Studies The University of Tokyo

34


oleh Ghafi Reyhan

35


36


37


38


39


oleh Nabeela Purnajaya Sekolah Bahasa Jepang Granvision International

40


@ppijepang

PPI Jepang

WINTER EDITION

ppijepang.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.