Bagi siswa-siswi Sekolah Dasar, Pontianak Post bekerja sama dengan Ganesha Operation menghadirkan prediksi soal-soal US/M SD tahun 2015 yang akan terbit setiap hari Jumat. baca halaman 7 & 8
Jumat 4 September 2015
PRO
Pontianak Post Business Edition
Perbankan syariah semakin diminati oleh masyarakat Kalimantan Barat. Dari tahun ke tahun, penetrasi perbankan syariah kian gencar. Banyak bank konvensional memiliki juga kantor bank syariah, lantaran potensi bisnisnya yang besar. Namun sayang, sasaran nasabahnya belum meluas. Oleh : Aristono, Pontianak
TRANSAKSI : Seorang Teller di Bank Mandiri Syariah Cabang Pontianak tengah melayani nasabah.
Makin Optimis
Menjamur
B
isnis keuangan syariah menggeliat di Kalimantan Barat dalam beberapa tahun terakhir. Paling mendominasi di sistem yang mengadopsi ekonomi Islam ini adalah sektor perbankan. Kantor-kantor cabang bank syariah berdiri di berbagai sudut Kota Pontianak. Secara nasional, pemerintah menargetkan perbankan syariah mampu mencapai meraup pangsa pasar perbankan sebesar 5 persen. Namun di Kalbar, bank-bank syariah mampu mengambil market share hingga 7 persen. Data Bank Indonesia, lima tahun terakhir, pertumbuhan aset perbankan syariah di provinsi ini tembus diatas 100 persen. Pada tahun 2011 misalnya, aset bank-bank syariah mencapai Rp 1,67 triliun. Sementara pada posisi September ini, perbankan syariah sudah memiliki aset senilai Rp3,78 triliun yang tersebar di berbagai wilayah di Kalimantan Barat. Kesehatan perbankan
Sistem bagi hasil yang diterapkan perbankan syariah dan ragam produk pembiayaan membuat banyak bank konvensional membentuk anak perusahaan bermain di segmen ini. Sistemnya relatif lebih aman dari dampak krisis moneter dan keuangan yang lebih adil. Promosinya saja yang harus lebih gencar. Dwi Suslamanto Kepala Perwakilan BI Kalbar
baik. Hal tersebut tergambar dari angka rasio kredit macet atau non-performing loans (NPL). Bulan ini, NPL bank syariah secara keseluruhan di Kalbar mencapai 2,31 persen. Masih jauh dari ambang batas warning yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu 5 persen.
Relatif Lebih Aman Penasehat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan walaupun tumbuh, perbankan syariah belum menyebar ke semua segmen masyarakat, baik sosial maupun tingkatan ekonomi. Padahal kata dia, walaupun mengadopsi sistem ekonomi Islam, perbankan syariah sangat inklusif. Semua orang bisa menjadi nasabah perbankan syariah, tanpa membedakan SARA. “Di Pulau Jawa, nasabah bank-bank syariah malah banyak berasal dari suku Tionghoa dan nonmuslim. Bahkan aset terbesar perbankan syariah ada di Inggris. Sedangkan pasar
Singapura,” ungkap dia. Dwi menyebut, sistem bagi hasil yang diterapkan perbankan syariah dan berbagai macam produk pembiayaan telah membuat banyak bank konvensional membentuk anak perusahaan untuk bermain di segmen ini. Sistem syariah relatif lebih aman dari dampak krisis moneter dan keuangan yang lebih adil, baik untuk bankir maupun nasabah. Hanya saja, kata dia, masih banyak masyarakat yang belum paham dengan sistem keuangan ini. Menurut pria yang juga Kepala Perwakilan BI Kalbar ini, perbankan syariah kurang melakukan sosialisasi dan promosi ke masyarakat. “Perbankan syariah perlu lebih gencar sosialisasi ke masyarakat untuk menjelaskan keunggulan sistem keuangan ini. Selain itu promosinya harus lebih gencar. Saat ini biaya beriklan total bank syariah saja masih kalah jumlahnya dari satu bank konvensional,”
FOTO HARYADI/PONTIANAKPOST
GRAFIS: MUHAMAR FIRMANSYAH
Komparasi dengan Bank Konvensional (September 2015) Bank Syariah
Bank Konvensional Aset (Market share) Rp49,59 triliun (93%)
Rp3,78 triliun (7%)
DPK Rp40,24 triliun
Rp1,74 triliun Penyaluran Kredit
Rp32,67 triliun
Rp2,89 triliun NPL
2,31%
1,88%
Perbankan Syariah di Kalbar Pertumbuhan Aset 5 Tahun Terakhir triliun
4 Rp3,11 triliun
3,5 3
Rp3,40 triliun
Rp3,78 triliun
Rp2,46 triliun
2,5 2 1,5 1
Rp1,67 triliun
0,5 2011
2012
2013
2014
2015
2
Utama
Jumat 4 September 2015
‘Nilai Plus’ yang
Belum Terpengaruh Melemahnya Rupiah P ON TIANAK - S e cara umum perkembangan bank syariah saat ini cukup baik. Hal ini ditandai dengan semakin dikenalkannya perbankan syariah di masyarakat umum maupun nasional. Demikian yang disampaikan oleh Debby Sartikawati, Branch Manager Bank Sinar Mas Syariah, Pontianak. Dalam beberapa hal, lanjut dia, bank syariah dan bank konvensional memiliki persamaan terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum untuk pembukaan rekening, pembiayaan seperti KTP, NPWP, dan beberapa hal lainnya. “Pembedanya hanya akad-akad yang ditetapkan berdasarkan syariat Islam atau aturanaturan dalam Islam. Sistem yang dijalankan di bank syariah adalah sistem bagi hasil atau dikenal dengan istilah nisbah,” ulas perempuan yang berkantor di Jalan Gajahmada Pontianak ini. Meskipun berbentuk perbankan syariah dengan aturan-aturan sesuai prinsip Islam, tetapi kata dia, bank syariah sudah menyentuh pangsa pasar secara umum. Baik nasabah yang muslim maupun non muslim. “Terkadang banyak nasabah yang berprinsip selama tidak merugikan dan saling menguntungkan, kenapa tidak untuk memilih Bank Syariah,” ujarnya. D i s i n g g u n g s o a l t e r-
Debby Sartikawati
perosoknya nilai tukar rupiah terhadap dollar, dikatakan Debby, hal ini belum berdampak signifikan terhadap perbankan syariah. Meskipun begitu, dia juga tak bisa memprediksi jika rupiah kedepannya akan terus melemah, apakah tetap tidak berpengaruh pada perbankan syariah atau tidak. Sementara itu terkait produk tentu saja masing-masing bank memiliki produk unggulan tersendiri. “Kami punya beberapa produk, diantaranya Giro Simas IB Wadiah & Mudharabah Muthalawah, dan Giro Simas Gold Wadiah, & Mudharabah Muthalaqah,” ucapnya yang menambahkan, ada pula bentuk tabungan dan deposito. Hal senada juga dilansir
1. Terjadi kenaikan angka rasio kredit macet atau nonperforming loans (NPL) dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu bank konvensional mencatatkan NPL sebesar 1,12 persen, sementara saat ini NPL perbankan syariah sudah mencapai 1,88 persen. Kenaikan potensi gagal kredit yang lebih tinggi dialami perbankan syariah. Secara tahunan, NPL perbankan syariah meningkat dari 1,93 persen menjadi 2,31 persen.
Pontianak Post dari website www.bankkalbar.com. Dalam laporan akhir tahun Bank Kalbar disebutkan bahwa perekonomian yang lesu seperti sekarang ini, juga tidak berpengaruh signifikan pada perkembangan Bank Kalbar di Unit Usaha Syariah. Hal ini terlihat dari kolektibilitas pembiayaan Bank Kalbar Unit Usaha Syariah yang dikategorikan performing 100% hingga Agustus 2015. Tercatat di tahun 2014, Bank Kalbar Unit Usaha Syariah telah berhasil mencapai aset di atas Rp1 triliun dengan rasio LDR sebesar 147,02% dan berada di bawah LDR Bank Syariah se-Kalbar yang mencapai 150,30%. Kualitas kredit yang terjaga dengan kolektibilitas lancar sebesar 100% menunjukkan konsistensi yang dilengkapi dengan kualitas kinerja. Salah satu pengguna jasa perbankan syariah, Indah Kusumadewi (22 th) mengaku tidak begitu memahami secara detail tentang sistem perbankan syariah. Namun kata dia, pilihan jatuh ke bank syariah karena ia menginginkan tempat menyimpan uang yang sesuai dengan aturan-aturan dalam Islam. “Awalnya itu dikenalkan oleh kakak. Pilihannya menabung di bank syariah karena memang dia bagi hasil. Aturan yang ditetapkan juga menyesuaikan dengan prinsip syariah. Saya pikir ini lebih baik untuk terhindar dari riba,” pungkasnya. (mrd)
2. Meski bank syariah mampu tumbuh pesat, nilai asetnya belum sebanding dengan bank konvensional yang punya aset Rp49,5 triliun. Porsi kredit dan Dana Pihak ke Tiga-nya pun belum bisa dibandingkan. Hingga september ini, bank konvensional telah mengumpulkan dana nasabah hingga Rp40,23 triliun. Sementara bank syariah hanya mendapatkan 2Rp1,74 triliun. Adapun penyaluran kredit bank syariah baru mencapai Rp2,89 triliun, atau sekira 9 persen dibanding bank umum. Sumber : Bank Indonesia Kalbar.
Tak Sekedar Trend
PONTIANAK - Sejak pun melirik untuk menpertama kali berdiri gubah market pasarnya tahun 1991, perbankan menjadi berbasis syasyariah masih tetap riah,” ulasnya. eksis. Kehadirannya Rasiam melihat perPertumbuhan aset permemberi wajah baru bedaan produk yang bankan syariah semakin di sektor perekonoditawarkan bank syatinggi. Tak hanya tingkat mian. Tak heran bank riah ini menjadi daya konvensional banyak tarik bagi konsumen, kota, tetapi hingga ke kajuga ikut membuka unit misalnya dalam produk bupaten yang menandausaha syariah. haji. Kemudian konsep kan perbankan syariah Pengamat Ekonomi menggadaikan emas, semakin diterima oleh Syariah, Rasiam Binbegitupun mudharamasyarakat dan memiliki tang dari IAIN Pontibah dan musyarakah. anak melihat pertumProduk unggulannya pertumbuhan yang baik.” buhan aset perbankan masih berupa jual beli. syariah semakin tinggi. “Produk yang ditawarRasiam Tak hanya tingkat kota, kan itu memiliki nilai Pengamat Ekonomi tetapi hingga ke kabukreativitas. Produk itu paten yang menandajuga memberikan kekan perbankan syariah hidupan pada sektor semakin diterima oleh riil, bukannya dunia masyarakat dan memimaya seperti bank konliki pertumbuhan yang vensional,” cetusnya. baik. Meski Rasiam menBertahannya pergaku penjualan sektor bankan syariah ini karriil itu seperti mudharaena memiliki market bah dan musyarakah share yang berbeda memiliki persentase dengan bank konvenyang sangat kecil, nasional. Ditambah lagi mun Rasiam menginmelekatnya embelgatkan, tidak bisa beembel syariah dalam sistem perbankan gitu saja menyalahkan bank syariah. Bisa ini. “Embel-embel itu menjadi nilai plus,” saja hal ini disebabkan masyarakat yang ujar dia. Rasiam melihat embel-embel memang tidak mau berinvestasi pada itu memiliki dampak psikologis bagi sektor tersebut. “Mungkin masyarakat masyarakat muslim. Apalagi untuk mer- tidak mau, karena ingin dapat instan,” eka yang fanatik. Umumnya kelompok ini sebut dia. enggan berpikir panjang. Karena embelRasiam melihat perbankan syariah embel itu, spontanitas langsung bermitra potensial untuk menggerakkan roda dengan bank syariah. perekonomian jika tetap konsisten pada Namun jelas Rasiam, ada juga sektor riil, apakah itu di bidang perkemasyarakat muslim yang berpikir se- bunan, perbankan, perikanan dan percara nasional. Lebih melihat dari sisi tanian,. Sehingga wajar saja, spekulatif ekonomi. Apakah kemitraan itu mem- ekonomi seperti di dunia maya dihindari berikan keuntungan atau tidak. Apakah di perbankan syariah. “Tak ada modal sudah memenuhi syariah atau tidak. yang menumpuk untuk dimainkan valas. Sehingga, menurut Rasiam, masyarakat Mereka diawasi dewan pengawas syariah. muslim masih bisa dipetakan untuk Sedangkan fenomena di bank konvenmenjadi mitra bank syariah. Tetapi ada sional itu terjadi penumpukan uang dan juga masyarakat yang memberikan sikap tidak diarahkan ke sektor riil,” jelas dia. acuh tak acuhnya. Dengan adanya kelebihan itu, tetap Rasiam mengajak untuk melihat misi membuat perbankan syariah tidak memiawal kehadiran bank syariah. Misi awal liki kelemahan. Justru kelemahan itu ada untuk penyelamatan kondisi ekonomi pada permodalannya. Jika dibandingkan global yang sedang terpuruk. Kondisi dengan konvensional, level permodalan ini juga yang terjadi di negara-negara bank syariah jauh lebih kecil. “Kelemahan berkembang. “Faktanya jelas. Bank yang itu dianggap wajar. Perbankan syariah tidak berbasis agama, mainannya ekono- ini baru berdiri, sedangkan bank konvemi maya. Itu yang membuat ekonomi sional hadir sejak negara ini ada,” ujar dia. rapuh. Ujung-ujungnya ada inisiasi dari Tentunya agar semakin eksis di kancah sekelompok muslim ini untuk menye- perekonomian, Rasiam mengingatkan lamatkan perekonomian. Menariknya, masyarakat untuk mengambil perannya. ketika misi ini berjalan malah menjadi Dalam konsep bank, masyarakatlah setrend global. Sehingga bank konvesional bagai pemilik uang. (mse)
Market
Jumat 4 September 2015
Best Western dan AirAsia Hadirkan Wisata Hemat Best Western International Indonesia sebagai jaringan hotel terbesar di dunia bermitra dengan maskapai penerbangan berbiaya hemat AirAsia Indonesia dalam menyediakan solusi hemat berwisata bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Solusi hemat berwisata tersebut diwujudkan dalam promo spesial yakni bagi setiap pemegang boarding pass AirAsia rute penerbangan mana pun dengan tanggal keberangkatan hingga 30 September 2015 dapat menginap hemat di seluruh Hotel Best Western di Indonesia dengan hanya Rp599.000,- nett
Kerjasama Garuda Indonesia dengan Tourism Australia
Bisa Dongkrak Pariwisata Tahun Ini JAKARTA - Garuda Indonesia dan Tourism Australia telah sepakat untuk mengembangkan pariwisata. Hal tersebut diwujudkan dengan penandatanganan MoU kerjasama promosi pemasaran dan pariwisata. Kerjasama tersebut merupakan perpanjangan dari kerjasama sebelumnya, dimana pada tahun 2014 Garuda Indonesia dan Tourism Australia berupaya untuk mempererat hubungan kedua negara dengan mempromosikan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Australia. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani dan Regional General Manager South/ South East Asia & Gulf Countries Tourism Australia, Michael Newcombe di kantor Garuda Indonesia, Jakarta, Kamis (2/9). “Melalui kerjasama ini, Garuda Indonesia dan Tourism Australia sepakat untuk mempromosikan layanan penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju berbagai destinasi di Australia seperti Sydney, Melbourne dan Perth,” ujar Handayani. Perusahaan pelat merah ini yakin kerjasama tersebut bisa meningkatkan tingkat keterisian penumpang Garuda Indonesia dari dan menuju Australia. Terlebih market share Garuda Indonesia pada rute Australia tahun ini sebesar 27,7 persen. “Kedekatan Indonesia dan Australia secara geografis membuat banyaknya pengguna jasa di antara kedua negara untuk berkunjung baik untuk keperluan bisnis, wisata, pendidikan maupun kesehatan,” kata Handayani. Sementara bagi Michael, kerjasama tersebut menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi pihaknya. (chi/jpnn)
per kamar untuk paket menginap selama 3 hari 2 malam, dengan tanggal penginapan maksimal 7 hari setelah tanggal keberangkatan. Adapun saat ini terdapat 15 Hotel Best Western di Indonesia. Sementara itu, AirAsia hingga kini terbang menuju lebih dari100 destinasi di 22 negara termasuk Indonesia, yang secara lengkap dapat dilihat melalui situs www. airasia.com Selain memberikan kemudahan serta tarif hemat bagi wisatawan, kolaborasi Best Western International Indonesia dan AirAsia Indonesia juga diyakini dapat mendukung eksistensi pariwisata Indonesia di tengah melemahnya perekonomian. Presiden Direktur Best Western International Area Development Office Indonesia Iwanto Hartojo mengatakan, kerjasama yang dilakukan oleh Best Western International Indonesia dan AirAsia merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan industri pariwisata di Indonesia dengan menjadi partner terbaik untuk berwisata. Diharapkan dengan adanya koordinasi ini membuat promosi pariwisata berjalan efektif dan dapat meningkatkan animo penumpang AirAsia dan berwisata ke Best Western yang ada di Indonesia.” Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko
mengatakan, pihaknya percaya kerjasama antara AirAsia Indonesia dan Best Western International Indonesia dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berlibur. Kerjasama ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam menggairahkan pariwisata di dalam negeri. “AirAsia Indonesia sebagai bagian dari Grup AirAsia selalu berkomitmen menyediakan penerbangan hemat berkualitas guna mempermudah masyarakat bepergian dengan pesawat
Dolar Menguat Tarif Batas Atas dan Bawah Penerbangan Direvisi JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali mengubah tarif batas atas dan bawah maskapai. Kebijakan diambil karena naiknya tarif biaya operasional dalam waktu tiga bulan berturut-turut akibat kurs rupiah. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menjelaskan, ada kenaikan 10 persen untuk tarif batas atas. Yaitu tarif maksimal yang harus dibayar pen-
karena biaya operasional naik. Sementara, untuk tarif batas bawah menjadi 30 persen dari tarif batas atas. Sebelumnya, tarif batas bawah dalam aturan Nomor 51 tahun 2009 sebesar 40 persen dari tarif batas atas. Namun, Kemenhub mengubah menjadi 30 persen akibat melemahnya daya beli masyarakat. “Mulai berlaku setelah satu bulan terhitung sejak tanggal diundangkan yaitu pada 26 Agustus 2015,”
untuk berlibur atau kepentingan lainnya. Kami juga berterimakasih atas dukungan seluruh pelanggan sehingga AirAsia Indonesia menjadi maskapai yang paling banyak mengangkut penumpang di rute internasional,” tambah SunuWidyatmoko. Pariwisata merupakan sektor yang berperan besar terhadap perekonomian Indonesia, dan para pelaku in-
3
dustri pariwisata merupakan faktor penentu dalam meningkatkan industri pariwisata di Indonesia. Kerjasama antara Best Western International Indonesia bersama dengan AirAsia Indonesia ini diyakini dapat menarik minat para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menikmati keindahan pariwisata di Indonesia. (*)
4
Info Produk
“RASA sakit itu terus menghantui. Bukan hanya urusan rumah tangga, terkadang saya juga mangkir dari kerjaan”. Itulah yang sering dikeluhkan Ika Yunita (30), wanita asal Temanggung, Jawa Tengah. Bagaimana tidak, 10 tahun yang lalu ia divonis menderita penyakit maag yang kerap kambuh akibat kurangnya ibu 1 orang anak ini menjaga pola makan. “Kalau sedang kambuh saya suka mual, uluhati sakit, muntah-muntah bahkan dulu saya sempat muntah darah,” tambah Ika. Seorang ahli pencernaan dari Fakultas Kedokteran UI, yakni dr. Ari Fahrial Syam,
Jumat 4 September 2015
Tangkal Maag yang 10 Tahun
Menghantui, Kini Hilang Sp.PD mengatakan “Beberapa pasien saya setelah mengkonsumsi keripik pedas, lambungnya mengalami luka,” ungkap Ari. Mengonsumsi masakan pedas secara kontinyu akan menyebabkan rapuhnya permukaan lambung serta dapat membuat lambung anda terluka. Hal ini terjadi, karena terjadinya peradangan dari lapisan lambung. Lambung yang terkena makanan pedas secara berkala akan menipis dan rentan terkena infeksi, sehingga terjadi maag. “Sudah saya coba ke dokter,
minum obat maag dari warung dan juga apotek tapi masih saja maag ini bandel. Suatu saat suami saya menyarankan Maneira. Dengan kesungguhan hati, karena ingin segera terbebas dari keluhan ini saya pun menuruti apa kata suami. Saya habiskan 2 kotak Maneira dan khasiatnya begitu terasa. Kini keluhan maag yang sudah 10 tahun menghantui itu sembuh. Tidur pun jadi nyenyak, biasanya tengah malam asam lambung saya suka naik,” ungkap warga Sukajadi, Karangtengah, Cianjur,
Ika Yunita (30) Warga Sukajadi, Cianjur-Jabar
Jawa Barat itu. Maneira merupakan minuman alami kaya manfaat, yang diracik dari tumbuh-tumbuhan herbal seperti kulit manggis, jahe merah, gula aren, habbatussauda (jinten hitam), kayu manis, kapulaga, ceng-
keh, krim nabati dan lain-lain. Masalah sakit maag seperti dialami Ika, dapat diatasi dengan jahe merah yang memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi dibandingkan jahe lainnya. Menurut Ridwan Alawi, Direktur Marketing Maneira mengatakan, “...saat ini Maneira berkembang pesat di pasaran karena manfaatnya sudah terbukti, baik oleh yang mempunyai keluhan penyakit maupun yang sehat untuk menjaga daya tahan tubuh,” katanya. Maneira juga dilengkapi Tongkat Ali yang bermanfaat meningkatkan stamina dan keperkasaan pria. Kini Maneira tersedia di Apotek (Apt)
atau Toko Obat (TO) terdekat di kota Anda. Info lebih lanjut kunjungi www.herbalmaneira. com atau hubungi telp. 08131076-6322. Pontianak (08215469-9920): Apt. Agung, TO. Jenaka, Apt. Mandiri 1, Apt. Matahari, TO. Mitra Sehat, Apt. Mulia, Apt. Merdeka Timur, Apt. Pelangi, Apt. Sehati, TO. Fajar, Apt. Bersama, Apt. Imam Bonjol, Apt. Sejahtera, Apt. Siantan Jaya, Apt. Utama Farma, Apt. Central, Apt. Cahaya, Apt. Gajahamada, Apt. Amelia, TO. Batara. Sanggau/Sintang: 0812-2079-2618, Mempawah/ Singkawang/Sambas: 08534534-0007. Depkes RI No: P-IRT: 513203031054-19. (e5/ biz)
Shop & Living
Jumat 4 September 2015
5
Mengusung Konsep Keluarga
FOTO: SHANDO SAFELA
MEGAH: Ayani Mega Mall mengusung konsep yang nyaman untuk menjadi tempat berbelanja sekaligus hiburan bagi keluarga.
Mega Mall Terus Berbenah di Usia 10 Tahun
Hadirkan Mall Setara di Kota Besar PONTIANAK - General Manager PT. Sentosa Mitra Kalindo (Ayani Mega Mall), Hendrawan berkomitmen untuk mengembangkan sektor lokal di Kota Pontianak. Sehingga ada sektor lokal seperti makanan yang menjadi unggulan di pusat perbelanjaan terbesar ini. Konsep itu sebenarnya sudah diusung mall-mall besar di Jakarta yang memasukkan brand lokal. Tak hanya lokal, tapi juga sampai ke tingkat internasional. Baik itu untuk produk makanan, busana maupun ragam produk lainnya yang ada di mal-mal hampir setiap kota besar di Indonesia. Ia memasukkan brand lokal sebagai bentuk komitmen pihaknya untuk bekerja sama dengan pelaku usaha kecil menengah. Tercatat ada 30 pelaku usaha
kecil menengah yang sudah masuk menjadi tenant-nya. “Kita menyediakan tempatnya di area umum. Penyewaan lebih ringan. Ini bentuk kerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak untuk menampung para pelaku UKM. Alhamdulillah mereka mampu bertahan dan berkembang, bahkan ada yang bisa membuka cabang di tempat lain,” jelas dia didampingi Direktur Property, Sandra Pukarta ketika menerima kunjungan Pimpinan Pontianak Post Group, kemarin. Hendrawan menjelaskan apa yang dilakukan itu untuk menyesuaikan antara trend dan kebutuhan masyarakat. “Kami mengedepankan kebutuhan pengunjung, menyesuaikan dengan kebutuhan dan tren yang ada sekarang. Jika tidak memenuhi keingi-
nan pasar dan konsumen, kita tidak bisa mempertahankan pengunjung,” katanya. Tak hanya memfasilitasi UKM lokal saja, brand nasional bahkan internasional bisa masuk ke pusat perbelanjaan ini. Hal ini menggambarkan jika Ayani Mega Mall setara dengan mall-mall di kota besar lainnya. “Investor datang tentunya ingin mencari keuntungan. Kita beri penawaran yang terbaik kepada mereka, sehingga mereka yakin usahanya akan berkembang bila membuka usaha di mal kami,” pungkasnya sembari mengatakan, setiap tahunnya akan selalu ada tambahan tenanttenant baru dengan produkproduk lebih beragam, yang akan hadir meramaikan pusat perbelanjaan termegah di kota Pontianak ini. (mse)
FOTO RAMSES / PONTIANAKPOST
KUNJUNGAN: GM Ayani Mega Mal, Hendrawan didampingi Direktur Properti, Sandra Pukarta ketika menerima kunjungan Pimpinan Pontianak Post Group di hari ulang tahunnya yang ke sepuluh.
Hendrawan General Manager PT. Sentosa Mitra Kalindo (Ayani Mega Mall)
Pusat perbelanjaan dan hiburan A.Yani Mega Mall Pontianak sudah memasuki usia 10 tahun, Kamis (3/9). Perjalananan usia membuat pusat perbelanjaan terbesar di Pontianak ini terus berbenah. General Manager PT. Sentosa Mitra Kalindo (Ayani Mega Mall), Hendrawan menyebutkan pusat perbelanjaan yang dikelolanya itu mengusung konsep pusat hiburan keluarga. “Kebutuhan keluarga itu meliputi keluarga, ayah ibu dan anak-anaknya,” jelas Hendrawan saat menerima kunjungan pimpinan Pontianak Post, siang kemarin.
PONTIANAK - Konsep itu diangkat karena melihat kebutuhan masyarakat. Setiap bagian dalam keluarga tentu memiliki kebutuhan masing-masing. Untuk anak misalnya. Kebutuhan mereka berkaitan dengan pusat permainan anak-anak, kemudian toko buku. Sedangkan untuk kaum ibu, kebutuhan berkaitan dengan department store, fashion dan salon. Untuk kelompok ayah, tenant yang tersedia bisa saja berkaitan dengan hobi mereka seperti gadget, kafe, sinema dan perkakas. “Kebutuhan itu kita sediakan di sini. Jadi ketika satu keluarga datang ke sini sudah ada kebutuhannya masing-masing. Anak-anak bermain game, mamanya berbelanja dan ayahnya di kafe,” kata Hendrawan. Pemenuhan kebutuhan itulah yang menimbulkan kesan jika pusat perbelanjaan ini menjadi tempat yang nyaman untuk wisata keluarga. Tak jarang ini menjadi tempat pertemuan keluarga.
“Biasanya, ayah, ibu dan anak-anak mereka janjian untuk bertemu di sini,” ujar dia. Tak hanya itu, Hendrawan menjelaskan konsep itu juga diparalelkan dengan perkembangan masyarakat kota. Dia melihat perkembangan masyarakat di kota ini sangat pesat. Sayangnya itu tidak berimbangan dengan pertumbuhan tempat wisata. Apalagi jika dikaitkan dengan wisata keluarga. Sehingga wajar saja masyarakat di sini haus akan tempat wisata karena keterbatasan yang ada. Atas dasar itulah, ada kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Sehingga Mega Mall menjadi tujuan wisata, selain Taman Alun-alun Kapuas. “Kita berikan hiburan positif untuk kebutuhan anak muda. Tempat belanja juga ada termasuk untuk tempat makanan,” kata dia. Apa yang dilakukan pihaknya itu adalah untuk memposisikan A.Yani Mega Mall sebagai satu-satunya wisata indoor di Kota Pontianak. (mse)
6
Economic
Jokowi Undang Pedagang Makan Siang JAKARTA - Presiden Joko Widodo kini makin sering mengundang masyarakat makan siang di Istana Negara. Setelah tukang ojek dan sopir angkot, kini mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak para pedagang pasar. “Saya ingin siang hari ini mendapatkan masukan masalah-masalah yang ada di pasar baik masalah penataannya, berkaitan harga, dan harapan kebijakan ke depan seperti apa,” ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu sebelum makan siang bersama pedagang di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/9). Untuk makan siang kali ini, Jokowi mengundang 100 orang. Mereka adalah perwakilan dari Pasar Gembrong, Pasar Jatinegara, dan Pasar Pramuka. Para pedagang dari PKL Sunda Kelapa, PKL Proklamasi, PKL Pluit, Pasar Ikan Muara Angke, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Pagi Kramat jati, Pasar Makassar juga diundang. Selain itu, ada juga pengemudi bajaj dan pedagang Kota Tua. “Yang berkaitan penataan PKL saya tetap konsen dalam membantu penataan. Ini catatan memang harus betul-betul ditata. Kalau sudah ditata jangan keluar lagi. Biasanya di tata enggak laku keluar lagi,” imbuh Jokowi. Jokowi mengatakan, hal itu sebenarnya menjadi tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengumpulkan orang-orang tersebut. Namun, ia tetap ingin membantu. “Memang urusan Pak Ahok, bukan urusan Pak Presiden, tapi enggak apa-apa. Saya dapat problemnya apa, saya sampaikan ke gubernur,” lanjutnya. Jokowi juga menyampaikan masalah KUR pada para pedagang. Sejak Juli lalu, kata dia, pemerintah memberi bunga yang subsidi 12 persen. (flo/ jpnn)
Jumat 4 September 2015
Kadin Isyaratkan Islah
Hadapi Gejolak Ekonomi Pengusaha Harus Bersatu PONTIANAK – Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kalimantan Barat akan menjadi wakil dari regional Indonesia Tengah untuk berbicara dalam forum Rapat Pimpinan Nasional Kadin kubu Rizal Ramli di Jakarta, Jumat (4/9) hari ini. Ketua Kadin Kalbar, Santyoso Tio, mengatakan pihaknya membawa misi khusus dalam pertemuan tahunan tersebut. Salah satunya adalah ide untuk mempersatukan dua kubu Kadin; kubu Suryo Bambang Sulisto dan kubu Rizal Ramli. Apalagi, menurut dia, menjelang Musyawarah Nasional Kadin para calon yang akan maju adalah mereka yang dapat diterima kedua kubu. Selain itu ketua umum Kadin Rizal Ramli sudah menjadi Menko Maritim di Kabinet Kerja. Saat ini, lanjut dia, harga komoditas terus merosot harganya di pasaran internasional. Nilai karet di pasar global belum juga membaik, sejak tahun 2013. Sementara bauksit sudah dilarang ekspor sejak awal tahun 2014 lalu. Sedangkan minyak sawit mentah (CPO) juga menurun
Saat ini ekonomi dunia sedang bergejolak, yang berpengaruh kepada ekonomi Indonesia dan Kalbar. Di situasi ini kita para pengusaha harus kompak. Mungkin bisa ada upaya islah di Kadin, agar kita semua bisa bersatu kembali. Apalagi usulan ini datang dari berbagai DPD Kadin lain di berbagai provinsi, Santyoso Tio, Ketua Kadin Kalbar
harganya, setelah Tiongkok dan India mengurangi konsumsinya. Dia meminta pemerintah bertindak cepat untuk mendorong percepatan industri hilir, terutama untuk CPO. Industri pengolahan, kata dia, adalah solusi agar nilai komoditas Kalbar menjadi lebih tinggi. Selain itu, pabrikpabrik manufaktur tersebut juga dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Sedangkan untuk pertambangan bauksit, dia meminta keran ekspor Minerba men-
tah dicabut. Selain ekspor yang terus menurun, saat ini banyak perusahaan yang terancam bangkrut. Menurutnya selama ini pemerintah hanya melarang namun tidak memberikan solusi khusus bagi pengusaha tambang. Dia juga meminta kemudahan izin bagi para pengusaha kelautan dan perikanan. Pasalnya sektor ini adalah potensi kekuatan utama bangsa yang belum optimal tergarap. Banyak pemodal yang tertarik untuk masuk ke sektor ini, tetapi terkendala proses izin
yang panjang dan berbelit. Padahal, lanjut Santyoso, seharusnya di era digital saat ini proses izin tersebut dapat berlangsung jauh lebih cepat. Bahkan, sebut Santyoso, sebaiknya banyak perizinan di pusat yang seharusnya bisa dialihkan ke daerah. “Namun kami berharap bagaimana pemerintah pusat bisa memberikan kemudahn membuat kapal ikan lokal maupun nasional,” katanya. “Saya berharap ada pelimpahan kewenanggan yang besar. (ars)
Genjot Cukai di Tengah Ekonomi Sulit, Pemerintah Dianggap Abai MANTAN Menteri Keuangan Fuad Bawazier mengatakan bukan waktu yang tepat bagi pemerintah menggenjot cukai di saat ekonomi sedang lesu. Apalagi kenaikan target pedapatan cukai dipaksakan di sektor tembakau. “Yang mencapai target selalu cukai rokok, industri yang memiliki sifat kepribumian. Tapi ini pun mulai diganggu. Sebaiknya pemerintah tidak usah menaikan cukai tembakau. Ingat, yang bikin tidak sehat tidak cuma rokok tapi juga polusi-polusi di jalan,” tegas Fuad, dalam sebuah diskusi, Rabu (2/8). Seperti diketahui, pemerintah berencana menggenjot kenaikkan cukai rokok lebih 20 tahun 2016. Oleh Fuad, rencana kenaikan dianggap sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap industri nasional.
Pemerintah akan menerapkan kenaikan cukai pada 2016 mencapai Rp 148,9 triliun. Kenaikkan cukai setinggi itu tercantum dalam nota keuangan dan keterangan pemerintah tentang RUU APBN 2016. Target tersebut dinilai memberatkan karena peningkatannya mencapai 23,6% dibandingkan dengan target cukai 2015 yang tertuang di APBN yang diteken di September 2014, yaitu sebesar Rp 120,6 triliun. Fuad mencurigai, di balik rencana kenaikan cukai itu ada titipan pihak tertentu. Sebab, secara objektif, industri rokok paling banyak lokal kontennya, seperti bahan baku, tenaga kerja, bahkan kontribusi ke penerimaan negara lebih dari 50 persen. “Target pajak dan cukai pemerintah terlalu ambisius. Padahal dalam tiga tahun
terakhir kinerja perpajakan di tiap semester I hanya 43 persen. Sekarang saja semester I baru 37 persen,” tandasnya. Imbas dari kenaikan target cukai yang eksesif, apalagi dibarengi dengan melemahnya daya beli masyarakat,akan langsung dirasakan oleh
pabrikan rokok, tenaga kerja, serta petani tembakau dan cengkeh. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir saja, ratusan perusahaan rokok gulung tikar dan telah terjadi PHK besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan kecil maupun besar. “Cukai rokok satu satunya
pajak yang tercapai targetnya tahun 2014 dan 2015. Sudah tinggi tapi bisa tercapai, jangan dimusuhi karena banyak juga unsur komponen di dalam negerinya. Jangan terlalu serakah nanti malah matiin, jangan terus diuber uber nanti malah gembos,” tandas Fuad. Ia menambahkan, jika pemerintah terlalu ngotot menaikan cukai apalagi dengan menerapkan kebijakan yang tidak dikonsultasikan dengan industri dan dipaksakan seperti PMK 20/PMK.04/2015 yang berisikan penghapusan fasilitas penundaan pembayaran pita cukai melalui mekanisme pencepatan pembayaran tahun berjalan, akan kian memberatkan industri. “Sekarang ini cukai rokok sudah sangat besar pemasukan ke negara juga sudah
Tidak usah cukai naik lagi. Nanti petani tembakau itu bisa ribut, PHK juga bakal lebih banyak jadi pemerintah tidak usah bikin gol bunuh diri,”tegas Fuad. Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) mencatat pemerintah telah menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sekitar 16 persen dalam lima tahun terakhir. Kebijakan itu telah mematikan ribuan perusahaan rokok kecil yang ada di Indonesia. Pada tahun 2014, dengan kenaikan cukai kurang dari 12 persen, telah terjadi PHK 10 ribu buruh rokok kretek, hampir semua perempuan. Kemudian, pada 2009 jumlah pabrik rokok sebanyak 4.900an pabrik, dengan kenaikan cukai saban tahun, sekarang tinggal 600-an pabrik.
Jumat 4 September 2015
7
8
Jumat 4 September 2015