Probisnis Pontianakpost

Page 1

ANDA GILA BELANJA? Ada lima barang yang sering bikin wanita gila belanja? Apa saja itu? Yuk, coba cari tahu, apakah Anda juga sering kalap dan hilang akal sehat ketika sudah menjumpai barang-barang ini. (Baca hlm. 5) Selasa 1 September 2015

Pontianak Post Business Edition

Keramba Apung Bertingkat

Tekan Dampak

Lingkungan Tim ini terdiri atas lima orang yakni, Sapto P Putra (ketua) dan empat anggota yakni Widowati, Fuad Muhammad, Agus Subagio dan Suhartana. Sebuah keramba jaring apung bertingkat (KJAB) yang dimodifikasi Sapto diprediksi mampu menekan dampak lingkungan dan meningkatkan produksi budidaya spicies biota.

SEKTOR perikanan budidaya Tim Penelitian Unggulan Strategis menjadi bagian dari masa depan (Pusnas) Universitas Diponegoro perekonomian maritim. Laut dan Semarang menjadi salah satu garis pantai yang luas mampu solusi mencegah dampak negatif menjadi ladang bagi usaha perilingkungan dan intensifikasi perikanan budidaya. Sektor perikanan kanan budidaya. budidaya mampu dijalankan oleh Isu lingkungan dalam sektor Rekayasa Iptek mampu seluruh orang. Menjadi seorang ini terkait adanya kematian maspetani di laut merupakan peluang sal spesies biota akibat pelet yang meningkatkan produksi sektor yang terbuka lebar untuk masa mengendap di dasar danau atau pangan berbasis sumber daya yang panjang. laut.”Perikanan budidaya perlu Laut sebagai lahan yang daya tampung lingkungan. Pemanalam kemaritiman. Upaya langgeng dan terbuka dapat ditauan lingkungan di sekitar lokasi peningkatan produksi dapat manfaatkan secara berkelanjutkan budidaya perlu dilakukan secara dalam perikanan budidaya. Produk berkala untuk mencegah tragedi digenjot dengan pemberian domestik bruto (PDB) perikanan matinya biota seperti yang sudahIndonesia relatif masih rendah makan buatan yakni dengan pellet. sudah,” ujar, ketua Tim Peneliti, dibandingkan sektro lainnya. Pada Sapto P Putra. tahun 2013 hanya tiga koma empat Jaring dibuat bertingkat secara Tim Peneliti enam persen. Sudah saatnya, di horizontal untuk menekan hilantengah geliat pembangunan poros gnya pelet dengan memanfaatmaritim, sektor perikanan budidaya dioptimalkan. kan spesies biota yang beragam jenis dalam area yang sama. Luas wilayah perairan Indonesia mencapai 5,8 juta km2 “Ada sekitar 40-60 persen pelet yang tak dimakan oleh biota dengan garis pantai 81.290 km. Hal ini menunjukkan besarnya di dalam keramba. Kalau dalam keramba satu biota atau peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi perikanan monokultur, dampak kehilangan pelet akan memengaruhi budidaya. Indonesia menjadi satu di antara 11 negara di Asia lingkungan. Dengan keramba yang kami modifikasi, risiko Pasifik sebagai penghasil perikanan budidaya terbesar dunia. kehilangan pelet bisa ditekan dengan sistem polikultur atau Metode perikanan budidaya kini telah berkembang dengan membudidayakan beberapa spesies biota,”tambahnya. sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Rekayasa Sistem KJAB ini telah diuji di perairan tawar tahun 2009 di Iptek mampu meningkatkan produksi sektor pangan berbasis Rawapening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada kelsumer daya alam kemaritiman. Upaya peningkatan produksi ompok Rukun Santosa dan Ngudi Makmur. dapat digenjot dengan pemberian makan buatan yakni dengan Keterlibatan pihak ketiga dalam pembuatan keramba ini pelet. Model budidaya modern tersebut memiliki risiko kega- terkait dengan penggunaan material keramba terbuat dari galan apabila lingkungan sekitar keramba dibiarkan. Sebelum material polyethylene yang tahan mengapung di laut dalam penggunaan pelet, spisies biota memperoleh pakan dan nutrisi jangka puluhan tahun. “Selama ini keramba apung berbensecara alami. tuk segi empat dengan pengapung dari drum bahan plastik. Di tengah isu lingkungan yang mendera perikanan budi- Kali ini kami berinovasi untuk keramba apung berbentuk daya ini, sekelompok dosen menjawab tantangan dengan lingkaran dengan bahan polyethylene yang dibuat oleh pihak menciptakan terobosan agar budidaya ini berkelanjutan. di dalam negeri. Diperkirakan lebih tahan lama dari drum Modifikasi keramba jaring apung oleh sekumpulan dosen dari plastik,”sahutnya. **


2

Market

Selasa 1 September 2015

Tax Holiday Pacu Industri

Garmen Agresif Ekspansi ke Luar Negeri JAKARTA – Pengembangan industri garmen semakin mengarah ke bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Pelaku industri tersebut membidik produksi bahan baku serat kain hingga masuk ke sektor ritel yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir. Hal itu diikuti pula dengan aliran investasi dan pendirian pabrik baru serta perluasan fasilitas produksi tekstil dan produk tekstil (TPT). Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan, investor dan pelaku bisnis menilai bahwa Indonesia tetap prospektif untuk penanaman modal jangka panjang. Mereka makin agresif berekspansi menam bah pabrik dan memperluas pasar ekspor. ’’Untuk industri padat karya seperti garmen, berarti lapangan kerja semakin banyak tercipta,” kata Saleh dalam keterangan tertulis kemarin. Sepanjang triwulan I 2015, investasi PMDN industri TPT naik 25,4 persen men-

jadi Rp 455,1 miliar dari periode yang sama 2014 yang sebesar Rp362,8 miliar. Untuk PMA tekstil sampai dengan triwulan I 2015, investasinya mencapai USD 63 juta atau sekitar Rp 850,5 miliar. Kemenperin mencatat, industri tekstil berperan sebagai penyumbang devisa, penyedia sandang nasional, dan penyerap tenaga kerja 10,6 per sen dari total tenaga kerja industri manufaktur. Secara lebih luas, di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah terdaftar investasi baru senilai Rp2.500 triliun yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat potensial secara ekonomi. Apalagi, sepanjang semester I 2015, banyak investasi baru yang telah diresmikan. Di antaranya, 15 industri yang tersebar di Bekasi, Cikarang, Cilegon, Bogor, Karawang, Garut, Gresik, Semarang, Boyolali, Palu, hingga Morowali. (wir/agm)

JAKARTA--Kondisi perekonomian global yang masih bergejolak menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah terkait dengan banyaknya capital outflow. Pemerintah pun berupaya menggenjot investasi sehingga terdapat aliran dana masuk (inflow) ke Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menggaet investor adalah menawarkan insentif pajak. Pekan kemarin, pemerintah telah memberlakukan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 159/ PMK.0.10/2015 tentang P e n g u r a n g a n Pa j a k Penghasilan (PPh) Badan atau Tax Holiday. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, insentif pajak tersebut mampu menggairahkan investasi, khususnya di sektor manufaktur. Sebab, dalam peraturan baru tersebut, fasilitas tax holiday itu bisa dinikmati hampir semua sektor industri manufaktur.

Franky menuturkan, adanya investasi di sektor manufaktur mampu mendorong pengembangan industri manufaktur sebagai dasar transformasi ekonomi dari berbasis konsumsi menjadi basis produksi. Selain itu, lanjut dia, pemberlakuan peraturan baru tersebut dapat meningkatkan daya saing investasi Indonesia. ”Ini juga dapat mendorong meningkatnya minat investasi,” katanya. Menurut Franky, berdasar hasil komunikasinya dengan para investor dalam kegiatan investasi, mereka menanti pemberlakuan revisi peraturan terkait dengan tax holiday untuk mendukung rencana investasi. Franky juga menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyusun standard operating procedure (SOP) tentang tata cara pengajuan fasilitas tax holiday. (ken/tia)

IKLAN


Finance

Selasa 1 September 2015

3

Tujuh Jurus BI Pertahankan Rupiah Menkeu Bantah Lemahkan Kurs JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus mengeluarkan berbagai jurus untuk menjaga nilai tukar rupiah. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Monoter BI Juda Agung mengungkapkan, otoritas moneter setidaknya telah menerapkan tiga kebijakan dalam menjaga pergerakan nilai tukar rupiah sehingga kembali ke jalur fundamental. ”Dalam jangka pendek, fokus kebijakan Bank Indonesia adalah mengoptimalkan operasi moneter, baik di pasar uang rupiah maupun pasar valas,” ujarnya di Jakarta.

Juda menyatakan, BI menempuh langkah-langkah tersebut dengan tiga strategi. Yaitu, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah di pasar uang, memperkuat pengelolaan supply and demand valas, serta mem perkuat kecukupan cadangan devisa. Secara operasional, tiga strategi tersebut dilakukan melalui tujuh cara. Pertama, intervensi di pasarvalas untuk mengendalikan volatilitas nilai tukar rupiah. Kedua, melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder dengan tetap memperhatikan dampaknya pada ketersediaan SBN bagi inflow dan likuiditas pasar uang. Ketiga, memperkuat pengelolaan li-

kuiditas rupiah melalui operasi pasar terbuka (OPT) guna mengalihkan likuiditas harian ke tenor yang lebih panjang. ”Upaya ini dilakukan dengan tiga langkah, yakni mengubah mekanisme lelang reverse repo (RR) SBN dari variable rate tender menjadi fixed rate tender, menyesuaikan pricing RR SBN, dan memperpanjang tenor dengan menerbitkan RR SBN tiga bulan,” katanya. Selain itu, mengubah mekanisme lelang Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dari variable rate tender menjadi fixed rate tender dan menyesuaikan pricing SDBI serta menerbitkan SDBI tenor enam bulan. Juga menerbitkan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bertenor 9 bulan dan

12 bulan dengan mekanisme lelang fixed rate tender dan menye suaikan pricing. Keempat, menyesuaikan frekuensi lelang foreign exchange (FX) swap dari dua kali seminggu menjadi sekali seminggu. Kelima, mengubah mekanisme lelang

term deposit (TD) valas dari variable rate tender menjadi fixed rate tender, menyesuaikan pricing, dan memperpanjang tenor sampai dengan tiga bulan. Keenam, menurunkan batas pembelian valas dengan pembuktian dokumen un-

derlying yang berlaku saat ini USD 100 ribu menjadi USD 25 ribu per nasabah per bulan dan mewajibkan penggunaan NPWP. Ketujuh, melakukan koordinasi dengan pemerintah dan bank sentral lainnya untuk memperkuat cadangan devisa.(dee/ken/dio)

Muamalat-Manulife Hadirkan Unit Link JAKARTA – Produk asuransi unit link syariah, tampaknya, masih prospektif. Yang terbaru, Manulife Indonesia dan Bank Muamalat mengumumkan produk asuransi unit link syariah Zafirah Save Link di Jakarta. Produk itu kali pertama diluncurkan di bawah bendera Zafirah, label

bancassurance dua perusahaan tersebut. Melalui kerja sama tersebut, Bank Muamalat menargetkan pendapatan nonbunga (fee based income) bisa tumbuh hingga Rp 500 miliar dalam lima tahun ke depan. ”Kami berharap ada kontribusi mencapai Rp

450–500 miliar dari kerja sama ini,’’ kata Direktur Bisnis Ritel Bank Muamalat Adrian Gunadi setelah peluncuran produk tersebut. Zafirah Save Link adalah produk asuransi unit link yang didesain untuk menyediakan perlindungan masa depan melalui pembayaran

premi secara berkala. Produk itu dirancang untuk mereka yang membutuhkan perlindungan asuransi sekaligus ingin menginvestasikan dana mereka dengan berlandasan prinsip syariah. Asuransi Zafirah sudah dipasarkan kepada nasabah Bank Muamalat sejak Juni

2015, tepatnya saat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan pasar rakyat syariah di Senayan. Hingga saat ini, kata Adrian, 4.000 nasabah Bank Muamalat di seluruh Indonesia sudah membeli asuransi gabungan antara proteksi dan investasi itu. Menurut dia, total kontri-

IKLAN

busi premi yang dihimpun dari 4.000 nasabah tersebut Rp 15 miliar. Pada 2015, Bank Muamalat menargetkan pendapatan nonbunga mencapai Rp 60 miliar. ’’Pada tahun kedua, mudah-mudahan pendapatan nonbunga bisa lebih besar lagi,’’ jelasnya. (dee/agm)


4

Property

Selasa 1 September 2015

HUNIAN VERTIKAL: Ronny Suwono (kanan) menunjukkanlokasi Royal Park Village yang akan dibangun kemarin.

Suplai Hunian Murah Bertambah EKSPANSIF: Dari kiri, F.X. Tommy, Herry Suwandi, Heru Susanto, Paul Tjahja, dan Hartono Hadi meresmikan Luminor Hotel.

Hotel Bintang 3 dan 2 Masih Diincar BISNIS perhotelan masih prospektif. Hal itulah yang mendorong para developer perhotelan untuk terus ekspansif menambah hotel baru meski dalam perlambatan ekonomi. Presdir Waringin Hospitality-Hotel Group Herry Suwandi menyatakan, perlambatan ekonomi terjadi di semua sektor usaha, terutama produksi. Sementara itu, untuk sektor jasa khusus seperti perhotelan, termasuk food and beverage, masih ada permintaan. ”Masih lumayan,” ujarnya di sela grand launching Luminor Hotel Jemursari kemarin.

Waringin HospitalityHotel Group merupakan pengembang dan pengelolah Luminor Hotel. Menurut dia, pengaruh perekonomian terhadap demand tidak signifikan. Hanya, konsumen memilih turun kelas. Misalnya, mereka yang sebelumnya menggunakan hotel bintang 4 kini beralih ke bintang 3 dan seterusnya. Karena itu, dia menilai bahwa bisnis hotel masih bertahan di segmen bintang 3 dan 2. ”Selain pertimbangan permintaan pasar, sebagai pengelola yang berorientasi profit, balik modal dua seg-

men hotel itu paling cepat,” katanya. Selain fokus menggarap dua segmen hotel tersebut, Waringin Hospitality membidik hotel bisnis. Artinya, hotel mengandalkan kegiatan dari kalangan korporasi, pemerintahan, maupun kegiatan organisasi lainnya. Apalagi, kegiatan meeting, incentives, conference, and exhibitions (MICE) dinilai masih potensial. ”Tapi, banyak atau tidaknya permintaan MICE bergantung pada lokasi. Kalau memang lokasi strategis, permintaan MICE tinggi,” imbuh dia.

Corporate Operation Manager Waringin Hospitality Hartono Hadi menambahkan, optimisme akan membaiknya ekonomi diyakini bisa mengerek okupansi. Pihaknya menargetkan okupansi bisa di atas ratarata industri, yakni sekitar 60 persen. Karena itu, langkah ekspansi tetap ditempuh meski ekonomi tengah melambat. Hotel Luminor di Jemursari merupakan hotel ke-8 dari total jumlah hotel yang dikelola Waringin Hospitality. Saat ini ada lima hotel di Jakarta dan tiga hotel di Surabaya. (res/dio)

JUMLAH hunian murah di Surabaya terus bertambah. Keterbatasan lahan menuntut developer mengembangkan proyek hunian vertikal. Salah satunya, Sipoa Internasional Jaya yang mengembangkan The Royal Park Village di kawasan Surabaya Timur. Untuk mendukung akses di kawasan tersebut, Sipoa siap membangun akses jalan yang melalui proyek hunian yang tengah dikembangkan. Board of Management Sipoa Internasional Jaya Klemens Sukarno Chan dra menyatakan, secara keseluruhan, jumlah lahan yang dimiliki sekitar 40–45 hektare dan tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. ’’Kami sudah kembangkan sekitar 20–25 hektare. Hingga sekarang jumlah unit apartemen yang kami siapkan 20 ribu unit,’’ ujarnya di sela launching The Royal Park Residence kemarin (26/8). Menurut dia, dengan harga jual yang terjangkau, mungkin proyek yang dikembangkan itu berkontribusi terhadap target pemerintah untuk membangun satu juta rumah. Meski harga yang dipatok rendah, pihaknya tidak menggunakan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). ’’Sebelum ini, kami menggunakan FLPP untuk proyek Royal Afatar World. Jumlahnya pun hanya 300 unit,’’ jelas dia. ’’Terus terang kami sulit memverifikasi karena persyaratan untuk memperoleh FLPP itu ketat. Contohnya, penghasilan maksimal tidak boleh lebih dari Rp 7 juta per bulan,’’ tutur dia. Kendati begitu, pihaknya menyambut baik jika pemerintah memberikan kemudahan. Misalnya, kemudahan pengajuan kredit pemilikan apartemen hingga pemberian subsidi. ’’Jadi, jika pemerintah memberikan fasilitas itu, kami siap mengumumkan kepada pembeli,’’ tambah dia. (res/agm)

IKLAN


Shop & Living

Selasa 1 September 2015

5

Hidup Nyaman dengan Anggaran Belanja Takaran kebahagiaan setiap orang berbeda, namun untuk mewujudkannya Anda harus berhemat dengan anggaran belanja. Bagaimana caranya? 1. Tentukan prioritas hidup Anda Ada orang yang lebih nyaman hidup sederhana dengan materi secukupnya; ada pula yang akan bahagia bila mereka punya banyak tabungan dan perhiasan mewah. Apapun pilihan Anda, tentukan kebahagiaan apa yang Anda inginkan? manakah yang membuat Anda nyaman, rumah dan lingkungan yang aman, makanan enak, binatang piaraan, atau gadget? Tentukan mana yang berharga bagi Anda dan itulah yang akan Anda beri perhatian lebih. 2. Gunakan anggaran belanja Tanpa anggaran, keuangan Anda akan berantakan. Bila anda malas berfikir sendiri, Anda pun bisa memanfaatkan sarana penyusunan anggaran secara online. 3. Makan enak Makan di luar itu sangat boros. Meskipun mulanya tak suka memasak, mulai sekarang Anda perlu mensugesti diri sendiri bahwa memasak itu mengasyikkan dengan mencoba berbalanja bahan dan mencoba resep-resep masakan baru dari internet. Hanya dengan begitu Anda bisa memangkas anggaran makan di luar. 4. Tempat tinggal Setiap orang memang butuh tempat tinggal yang nyaman, namun tak harus mewah hingga membuat rekening Anda kebakaran kan? Pilihlah daerah dengan biaya sewa yang murah atau berbagi kamar dengan orang lain untuk berhemat. Pilihlah pula perabotan yang sederhana dengan dekorasi buatan Anda sendiri. 5. Pembakaran anggaran Ada kalanya Anda akan sangat muak dengan segala tetek benget aturan berhemat sehingga akan mangkir dan cenderung untuk berfoya-foya demi pelampiasan. Solusinya, sisihkan anggaran untuk Anda memanjakan diri sendiri secara berkala. Bila Anda dapat mempraktekkan saran-saran di atas dengan baik, maka Anda pun akan mendapatkan hidup nyaman.(*/vem)

Barang Ini Bikin Wanita Gila Belanja Wanita dan belanja, dua hal ini sepertinya tak bisa dipisahkan. Kehidupan wanita tak bisa lepas dari aktivitas belanja. Dan kegiatan belanja juga tak pernah sepi dari wanita.

Untuk barang-barang tertentu, wanita bisa begitu gila belanja. Bahkan seorang wanita bisa lupa dengan niat untuk hemat ketika sudah bertemu dengan barang kesukaannya. Ladies, apakah Anda juga gila belanja ketika berhadapan dengan barangbarang favorit Anda? Ada lima barang yang sering bikin wanita gila belanja versi Vemale. Yuk, coba cari tahu, apakah Anda juga sering kalap dan hilang akal sehat ketika sudah menjumpai barang-barang ini.

Make Up

Aduh, lipstik aneka warna, cat kuku warna-warni cerah, belum lagi dengan bedak dan losion baru. Wah, semua itu bisa membuat seorang wanita gila belanja. Dari yang niatnya ingin beli satu lipstik baru, pulang-pulang bisa membawa lima batang lipstik aneka warna karena tak tahan dengan godaan make up.

Sepatu

Anda suka mengoleksi sepatu? Atau suka sekali dengan berbagai sepatu lucu dan cantik? Sepatu selalu hadir dengan ragam desain, warna, dan model unik. Ketika wanita sudah masuk dalam sebuah toko sepatu, pasti ada saja sepatu yang dicoba. Dan, kalau sudah merasa pas di kaki, hmm... nggak butuh waktu lama deh untuk langsung memboyongnya ke kasir.

Baju

Wanita mana sih yang nggak mau tampil cantik dengan baju-baju cantik? Setiap wanita pasti punya selera sendiri tentang urusan baju dan penampilan. Beli baju pun kadang nggak cukup hanya satu potong saja. Bisa lebih dari itu, apalagi kalau lagi ada diskon, wah pasti langsung kalap untuk belanja. Ya, gimana ya, godaan baju-baju cantik dan lucu memang sulit untuk diabaikan begitu saja.

Tas

Tas juga nggak cukup hanya punya satu. Terkadang tas dibeli bukan karena kebutuhan tapi karena keinginan. Apalagi kalau sudah menemukan tas dengan warna dan model yang unik, aduh nggak rela deh kalau tak membawanya pulang. Buat Anda yang sering eksis tampil di depan umum atau sering bertemu banyak orang, tas bisa jadi semacam aksesoris penting untuk membuat Anda lebih percaya diri.

Perhiasan dan Aksesoris

Nggak heran kalau toko perhiasan dan aksesoris tak pernah sepi. Wanita memang suka dengan berbagai hal yang cantik dan bersinar. Kalau sudah melihat perhiasan atau aksesoris cantik, pasti langsung jatuh hati. Bahkan bisa juga membeli satu perhiasan untuk setiap setelan baju yang ada di rumah. (*/ vem)


6

Inspiratif Alex J. Sinaga

Telkom Siap Realisasikan 4GLTE Setelah diumumkannya jajaran direksi baru yang dibarengi dengan Rapat Umum Pemegang Saham Gabungan Luar Biasa (RUPS-LB), PT Telkom Indonesia (Telkom) semakin gencar dalam meningkatkan inovasinya, terutama dalam menyongsong era of integrity, di mana segala sesuatu saling terhubung satu sama lain. Dengan ditetapkannya Alex J.Sinaga sebagai Direktur Utama, Telkom bisa dibilang semakin berani dalam meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, sebut saja seperti target pendapatan 20% lebih tinggi dibanding industri telekomunikasi lainnya, peningkatan market gap sampai Rp 300 triliun dan mengoptimalkan perannya di 10 kawasan luar Indonesia yang akan dibarengi perluasan area bisnisnya. Seperti yang telah diketahui, sampai dengan triwulan III tahun 2014 lalu, Telkom telah berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dengan pendapatan sebesar Rp 65.84 triliun, atau tumbuh sebesar 7,1% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, di mana kontributor terbesarnya berasal dari sektor data, internet, dan IT services, yakni sebesar 40%. Oleh karena itu, Alex akan tetap memfokuskan kinerjanya pada sektor ini, karena nantinya akan ada realisasi pengembangan 4GLTE yang sudah bisa dirasakan pada pertengahan tahun 2015 nanti. Berikut adalah petikan wawancara reporter Fardil Khalidi dari SWA Online dengan Alex J. Sinaga : Tentang RUPS-LB ini, agendanya apa saja? Agendanya cuma satu, yakni penggantian dewan komisaris dan direksi. Pemegang saham yangg datang semuanya maksimum. Program Telkom ke depan? Ada 3 hal yang juga didasarkan dari ukurang pemegang saham selama 2,5 tahun terakhir, harga saham, dan kualitas layanan, juga dari pengakuan – pengakuan yang diberikan. Dan sejauh ini perkembangannya menggembirakan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan itu, 3 programnya adalah, bisnis seluler, Indonesia Digital Network (IDN) dengan tujuan mendorong masyarakat Indonesai jadi masyarakat digital.Hal ini pun mendorong kami agar punya daya saing yang tinggi di kawasan ASEAN. Membandingkan dengan Garuda dan Pertamina, itu kan terjadi pengurangan direksi, apakah Telkom juga merasakan demikian? Tidak. Karena pemegang saham memutuskan direksinya 8 orang, sampai hari ini tidak ada pengurangan direksi. Bagaimana dengan pengembangan 4GLTE project ke depan? Tanggal 8 Desember 2014 kami sudah meluncurkan the first mobile operator untuk 4G LTE ini. Messagenya adalah bukan hanya sekadar pipa saja, tapi pipa itu akan optimum, untuk digunakan secara produktif. Aplikas – aplikasi yang dikembangkanpun tidak cuma pipa saja, tapi lebih ke arah bisa memberikan kontribusi bisnis proses untuk sektor industri yang lain. Handset, 4G sudah diizinkan di frekuensi 900 mhz, biasanya 1.800 mhz. Namun growth lebih tinggi di 900. Sampai hari ini untuk penggunaan handset 900 mhz kami sudah ada pilihan sebanyak 60 jenis, dengan harga yang bervariasi dari di atas Rp10 juta sampai di bawah Rp2 juta. **

Selasa 1 September 2015


Food & Travel

Selasa 1 September 2015

7

Sport Jantung di Jalanan Yangon, Ibu Kota Myanmar

Pakai Setir Kanan, eh Jalur Mobil Juga di Sebelah Kanan Biasanya, jika mobil melaju di jalanan yang menggunakan jalur kanan, setir berarti berada di sebelah kiri. Demikian pula sebaliknya. Namun, tidak demikian aturan lalu lintas di Myanmar. Kontributor Jawa Pos Group Hariatni Novitasari melaporkan keunikan itu dengan gaya bertutur YANGON, Myanmar, tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya: sebuah kota yang sepi! Tidak banyak mobil yang lalu-lalang. Sebaliknya, ketika memasuki jantung kota Yangon, yang ada di hadapan saya adalah jalanan empat lajur yang superluas dan penuh kendaraan bermotor. Saat itu adalah rush hours, jam orang masuk kantor. Jalanan dipenuhi mobil. Sesekali melintas bus reyot yang penuh sesak oleh penumpang. Tidak saya jumpai satu pun sepeda motor yang melintas di Yangon layaknya kotakota besar di Asia Tenggara. Sementara itu, di trotoar, terlihat para perempuan dan lelaki sedang berjalan mengenakan long yi (pakaian khas Myanmar, seperti sarung di Indonesia). Semua terlihat sangat normal. Jalanan yang macet. Orang-orang yang berangkat kerja. Bunyi klak-

son yang bersahutan. Bau polusi. Sampai suatu saat saya mengamati tempat duduk sopir yang mengantarkan saya dari bandara ke Yaw Ming Gyi Street, rumah teman saya. Gila! Si Bapak itu duduk menyetir di sebelah kanan. Padahal, mereka melajukan kendaraan juga di jalur kanan –layaknya di Amerika Serikat. Pantesan, sejak awal keluar dari bandara, saya merasakan sesuatu yang ’’ganjil’’, tetapi saya belum menyadarinya. Sebab, di Yangon, ada beberapa ruas jalan yang searah. Ternyata, posisi driver seat di sebelah kanan tidak hanya saya jumpai di taksi yang mengantarkan saya dari bandara itu, tetapi hampir di semua taksi yang saya tumpangi di Yangon. Hanya ada satu taksi yang memiliki kursi sopir ’’yang benar’’. Taksi tersebut dikemudikan pria keturunan India. Tidak seperti di Indone-

sia, umumnya taksi di Yangon dioperasikan secara pribadi. Tidakharus perusahaan-perusahaan taksi besar seperti di Indonesia. Taksi juga tidak menggunakan argo (taximeter), tetapi tawar menawar berdasar tujuan kita. Kadang-kadang kita bisa setaksi dengan orang lain dengan tujuan yang berbeda, tetapi sopir akan menarik tarif yang berbeda. Di kota, ongkos naik taksi rata-rata 2.000–3.000 kyat atau Rp 20 ribu–Rp 30 ribu. Menurut teman saya yang sudah dua tahun tinggal di Myanmar, Teona Ashlanivilli, kondisi tersebut terjadi karena orang Myanmar umumnya mengimpor mobil bekas dari Jepang atau Thailand. Warga di dua negara itu menyetir di jalur sebelah kiri seperti di

Indonesia. Otomatis, driver seat berada di sebelah kanan. Karena banyak faktor, Myanmar belum mampu mendatangkan mobil baru yang sesuai dengan kondisi kebutuhan di jalan raya. Mobil-mobil yang sesuai dengankebutuhan jalan biasanya dimiliki kedutaankedutaan asing atau milik lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saya melihat banyak yang seperti itu di Yangon. Organisasi-organisasi itu langsung mendatangkan kendaraan dari luar Myanmar. Umumnya, mobilmobil tersebut juga bukan buatan Jepang, tetapi AS. Fakta itu lucu sekaligus membahayakan. Saya pernah membuktikan ’’betapa bahayanya’’ mengemudi dalam kondisi seperti itu dalam perjalanan dari

iKLAN

Yangon ke Hpa-an. Untuk mencapai kota di Negara Bagian Kayin tersebut, kami membutuhkan waktu lebih dari 4 jam.Jalanan yang kami lalui serupa dengan ’’jalan bebas hambatan’’. Jalanan itu cukup sepi. Namun, kadang-kadang kami harus berpapasan atau beradu kecepatan dengan kendaraan lain seperti truk tronton, bus, atau mobil lain. Ketika kendaraan bersimpangan, tidak menjadi masalah. Sebab, pengemudi masih bisa melihat dari arah datangnya kendaraan lawan. Tetapi, bahaya yang sesungguhnya justru datang ketika sopir berusaha mendahului kendaraan lain. Sebab, sopir sulit melihat kendaraan di belakangnya karena rearview mirror

terletak jauuuh di sebelah kiri, sedangkan si pengemudi berada di sisi kanan kendaraan. Karena kebetulan saya duduk di passenger seat di belakang sebelah kiri, saya kemudian membantu sopir untuk memastikan cukup aman untuk mendahului kendaraan di depan kami. Kondisi itu jauh lebih berbahaya jika mendahului kendaraan saat malam. Semakin malam, sopir semakin kencang memacu mobilnya. Duh, sport jantung beneran. Saya bilang ke sopir untuk agak pelan. Tetapi, tampaknya tidak ngefek. Alhasil, yang bisa saya lakukan cuman dua: mengencangkan safety belt dan berdoa lebih kencang. (*/hep/ami)


8

Hobby

Selasa 1 September 2015

Makin Kecil Konsep Mobil Perkotaan

Ukuran Compact sampai Driver-Oriented

Dadi menyebut kendaraan itu menggabungkan unsur fleksibilitas dalam berkendara. ’’Ukurannya compact seperti sepeda motor, tapi dengan kenyamanan waterproof seperti mobil,’’ tuturnya. Dia menjelaskan, kendaraan itu mengusung active lean technology sehingga ikut miring layaknya sepeda motor saat berbelok. Namun, pengemudi tak perlu khawatir mengatur sudut kemiringan. Sebab, secara otomatis, sensor bisa mengatur kemiringan saat kecepatan rendah dan tinggi. ’’Kendaraan itu merupakan kendaraan al-

ternatif untuk jarak pendek,’’ sambung Direktur Pemasaran TAM Rachmat Samulo. Lexus juga tidak mau ketinggalan dengan memamerkan dua mobil konsep. Yakni, Lexus LF-SA dan LF-LC. Khusus seri LF-SA juga dijadikan solusi atas padatnya lalu lintas di kotakota besar. Konsepnya berdimensi ultracompact dengan konfigurasi tempat duduk 2 + 2. ’’City car masa depan. Tidak hanya mewah dan kenyamanan, tapi juga ramah lingkungan,’’ kata Lexus Principal Indonesia Suparno Djasmin. (dim/tia)

Tunggu Animo Masyarakat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 tidak hanya menampilkan mobil-mobil yang telah dipasarkan atau baru diperkenalkan. Pameran yang diklaim terbesar seAsia Tenggara itu juga menyibak rahasia mo bil-mobil berbentuk aneh yang disiapkan untuk masa depan. DI BOOTH Toyota Astra Motor (TAM), misalnya, terpampang secara jelas kendaraan kecil beroda tiga yang sengaja diletakkan di podium. Panggung yang tinggi membuat mata pengunjung selalu tertuju ke kendaraan tersebut. Mobil unik itu pun menyita perhatian pengunjung.

General Manager Technical Service TAM Dadi Hendriadi menyatakan, itu adalah Toyota i-Road. ’’Ini didesain sebagai kendaraan personal di daerah perkotaan yang padat penduduk untuk menempuh jarak dekat,’’ ujarnya. Toyota i-Road dirancang sebagai alat transportasi untuk dua orang yang cocok digunakan di kota-kota

besar karena jalanan makin macet. Sejatinya, konsep personal mobility ala Toyota itu diperkenalkan sejak 2005 lewat proyek Toyota i-Swing dan i-Unit. Konsep tidak berhenti saat itu. Beragam pengembangan terus dilakukan hingga pada 2007 muncul proyek Toyota i-Real. Berbagai penyempurnaan terus dilakukan pabrikan asal Jepang tersebut sampai pada 2014 muncullah FV2. ’’Terus dikembangkan supaya sempurna,’’ katanya. Saat ini i-Road masih memiliki spesifikasi yang mengandalkan dua mesin elektrik, penggerak roda depan, mempunyai tiga roda, dan sekali baterainya di-charge selama tiga jam bisa mencapai jarak tempuh hingga 50 kilometer.

KALAU Toyota dan Lexus menyiapkan line-up untuk mobil masa depan perkotaan, Daihatsu dan Suzuki bermain di segmen yang lebih ’’besar’’. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memamerkan mobil konsep yang sedang dikembangkan, yaitu seri FT dan FX.FT concept yang merupakan kendaraan yang bergaya gagah tersebut nanti mengisi segmen sport utility vehicle (SUV). Mengusung konsep tough and stylish, mobil itu bakal memiliki kapasitas tujuh penumpang.Sedangkan FX concept hadir dengan konsep urban sporty crossover untuk segmen crossover utility vehicle (CUV). Namun, memang dua mobil itu masih membutuhkan waktu yang lumayan panjang sampai dijual di pasar Indonesia. Menurut Presdir PT ADM Sudirman M.R., pengembangan mobil baru harus melewati beberapa tahap. Mulai desain, prototipe, survei, engineering, testing, sampai mass production. ’’Selama pameran, kami akan melihat animo masyarakat terhadap mobil konsep ini dengan survei,’’ ungkapnya. Sudirman menambahkan, biasanya tahap pengembangan mobil sampai diproduksi secara masal itu membutuhkan waktu tiga tahun. Rentang waktu tersebut, kata dia, jauh lebih cepat dari beberapa tahun sebelumnya yang butuh sampai empat atau lima tahun. (mir/tia)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.