Probisnis Pontianak Post

Page 1

MAL KHUSUS AKIK Penggemar batu akik kini dapat leluasa menambah koleksinya. Cukup datangi mal khusus yang kini banyak bermunculan di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Dijual segala pernik batu mulia mulai bongkahan, cincin akik, emban hingga alat gosok batu. Halaman 8

Selasa 22 September 2015

PRO

Pontianak Post Business Edition

Periksa Dulu Sebelum Panggil! MENJANJIKAN : Meningkatnya penjualan AC membuat jasa servis jadi salah satu yang paling banyak dicari. Terlebih AC memerlukan perawatan rutin, belum lagi penggantian freon apabila ada kebocoran. FOTO MEIDY KHADAFI / GRAFIS : MUHAMAR FIRMANSYAH

Kebutuhan Meningkat

Servis AC Merebak

Pendingin ruangan atau air conditioner (AC) kini bukan lagi barang mewah. Harganya yang kian murah dengan berbagai merek bertebaran di pasaran membuat barang ini bisa dibeli oleh siapapun. Sebagian rumah-rumah di Pontianak punya AC. Hal itu membuat jasa servis AC panggilan merebak. Aristono, Pontianak

D

edi Mulyono (32 tahun) tampak serius mengerjakan AC yang rusak di bengkelnya, Gang Rakyat, Jalan Teuku Umar, Pontianak. Tangan-tangannya sibuk membongkar perangkat elektronik di dalam mesin pendingin ruangan tersebut. Sesekali dia menyeruput kopi dan menghisap rokok yang selalu menemaninya bekerja. “Sudah 12 tahun saya terjun ke servis AC,” ujar pria yang belajar servis secara otodidak ini kepada Pro Bisnis. Dia adalah teknisi servis AC panggilan, yang menyervis di rumah pelanggan. Namun untuk kerusakan berat, dia

Berkecimpung di jasa servis AC cukup menjanjikan. Dalam satu hari, bisa meladeni hingga 10 pelanggan. Lumayanlah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menabung.

terpaksa membawa perangkat tersebut ke bengkelnya, lantaran butuh pengerjaan yang lebih lama dan fokus. “Kalau hanya sekadar servis atau cuci AC dan isi freon di rumah pelanggan bisa. Tapi kalau rusak berat, baru dibawa pulang,” kata dia. Berkecimpung di jasa servis AC menurutnya, cukup menjanjikan. Dalam satu hari, dia bisa meladeni hingga 10 pelanggan. Sebagai informasi, tarif rata-rata untuk servis biasa dengan layanan pembersihan dan cuci AC berkisar di angka Rp 50.000 per unit. Sementara penambahan atau penggantian cairan freon berkisar antara Rp 100 – 250 ribu, tergantung seberapa banyak freon yang dibutuhkan. Adapun untuk perbaikan kerusakan, harganya sangat bervariasi, menyesuaikan jenis kerusakan dan biaya komponen yang harus diganti. “Lumayanlah untuk mencukupi ke-

butuhan hidup dan menabung,” kata bapak beranak dua ini. Hal yang sama diungkapkan oleh Yanto (31 th), yang punya bengkel di Jalan Nusa Indah 1. Teknisi yang bekerjasama dengan Toko Elektronik Panca Sari ini menyebut, jasa servis AC sekarang sedang mengalami kejayaan. Meningkatnya penjualan AC membuat jasa servis AC menjadi salah satu yang paling banyak dicari masyarakat. Apalagi AC memerlukan perawatan rutin setiap sebulan sekali. Belum lagi penggantian freon apabila ada kebocoran. Menurutnya, perawatan AC secara berkala wajib dilakukan. Pasalnya AC sebagai pendingin ruangan memiliki sistem saluran udara masuk dan keluar, sehingga harus dibersihkan agar tidak rusak atau bocor. Meskipun demikian dia menyarankan agar para konsumen untuk paham tentang perangkat AC. “Terkadang ada tukang servis yang nakal. Bilang harus tambah freon, padahal hanya perlu dibersihkan saja,” katanya. Pola pemakaian pun penting, untuk menghindari AC mengalami kerusakan. “Kerusakan AC biasanya terjadi karena tidak rutin menyervis. Bisa juga voltase turun karena listrik suka hidup mati, ini yang membuat banyak perangkat elektronik didalam AC rusak,” pungkas Yanto. *

Cek remote control AC, apakah setting sudah pada suhu yang tepat Pastikan power pada unit AC tak bermasalah Periksa apakah unit indoor menyala atau tidak Periksa apakah blower pada unit outdoor AC berputar Periksa apakah pada pipa unit outdoor terdapat bunga es atau tidak

Tarif Servis AC Servis dan cuci filter Penambahan freon Penggantian freon (isi penuh) Kerusakan (tergantung yang rusak)

Rp 40-60 ribu Rp 150 ribu Rp 250 ribu Rp 100-250 ribu


2

Utama

Selasa 22 September 2015

Penjualan Mulai Membaik PONTIANAK – Tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah membuat berbagai produk luar negeri atau yang menggunakan komponen impor terdongkrak harganya. Hal tersebut mempengaruhi kemampuan beli masyarakat yang berdampak pada merosotnya penjualan produkproduk tersebut. Tak terkecuali barang elektronik seperti

pendingin udara atau AC. Manajer PT SHARP Electronics Indonesia Cabang Pontianak, Susanto mengatakan penjualan semua produk merek SHARP di Kalimantan Barat turun hingga dua persen pada triwulan pertama tahun ini. “Semua merek turun, saya kira. Apalagi dollar semakin tinggi, dimana ada komponen produk kita yang masih impor. Tetapi yang penting di kondisi

ini adalah bagaimana mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan brand kita,” ungkapnya beberapa waktu lalu. Meskipun demikian, sejak momen Idulfitri, terjadi peningkatan penjualan ketimbang bulan-bulan sebelumnya. PT LG Electronics Indonesia (LG) malah memperkenalkan koleksi Air Conditioner (AC) terbaru

miliknya, di Pontianak, bulan September ini. Menggunakan nama Hybrid Maxima, perangkat pendingin ruangan ini memiliki inovasi yang mewakili konsep baru LG bagi AC yaitu hemat energi. Brand ini memang rutin mengupgrade AC yang diproduksinya. Brands Manajer LG Cabang Pontianak, Johanes menyebutkan, untuk penjualan

AC LG ini sendiri ditargetkan sebanyak 800 unit dalam sebulan, dan dibandingkan dengan tahun lalu penjualan khusus AC saja mencapai 35 persen, sedangkan untuk LG keseluruhan mencapai 5-10 persen. Kenaikan dolar AS terhadap rupiah, diakui dia turut membuat ada sedikit kenaikan harga pada AC. Namun dia optimis hal tersebut tidak akan

terlalu banyak berpengaruh kepada penjualan AC. “Saat ini AC bukan lagi barang mewah, dan sudah merupakan kebutuhan masyarakat yang penting. Apalagi di Pontianak udaranya cukup panas di musim kemarau. Permintaan untuk AC akan selalu ada. Meskipun daya beli masyarakat menurun dibanding sebelumnya,” pungkas Johanes. (ars)

Pekerjaan Sambilan yang Menguntungkan

Sehari minimal 6 pelanggan. Kalau servis biasa saja, saya kenakan tarif Rp 45 ribu. Sehari bisa bawa pulang uang sekitar Rp 300 ribu Syarif Saiful

MEIDY KHADAFI/PONTIANAK POST

SERVIS AC: Yanto, seorang teknisi sedang menyervis AC di bengkelnya di Jalan Nusa Indah 1. Sebagian masyarakat lebih memilih memperbaiki dibanding membeli yang baru.

Dolar Tinggi

Permintaan AC Bekas dan Servis Meningkat PONTIANAK - Sejumlah peralatan elektronik rumah tangga mengalami kenaikan lantaran harga dolar Amerika Serikat yang terus menguat terhadap rupiah. Salah satunya adalah air conditioner atau pendingin ruangan. Walaupun sejumlah pabrikan menyebut masih ada pertumbuhan penjualan, tetapi naiknya tidak begitu menggembirakan seperti tahun-tahun lalu. Sebagian masyarakat lebih memilih membeli AC bekas atau memperbaiki AC-nya yang

rusak. Alih-alih menebus AC baru. Yanto, salah seorang teknisi servis AC yang juga menjual perangkat AC baru dan second mengkonfirmasi hal tersebut. “Konsumen yang datang ke tempat saya biasanya berimbang, ada yang beli baru, beli second atau minta servis. Tetapi selama tiga bulan terakhir, di tempat saya penjualan AC baru merosot. Ini karena harga dolar yang tinggi membuat harga AC baru naik,” kata dia.

Lanjut dia, konsumen yang datang ke tokonya, Panca Sari di Jalan Nusa Indah 1, lebih banyak untuk menyervis AC-nya. Sementara itu, bagi yang tidak memiliki atau ingin menambah AC, lebih banyak mencari AC bekas. Tentu saja namanya barang elektronik, AC bekas tidak dijamin. Kalau beruntung konsumen bisa mendapatkan barang yang benar-benar masih bagus dan berkualitas. Namun tak jarang pula yang mengalami nasib sebaliknya. Harga AC bekas biasanya

hanya separo atau lebih dari harga AC baru. Namun menurut dia, penjualan AC tidak akan benarbenar menurun. Pasalnya saat ini harga AC jauh lebih murah ketimbang beberapa tahun lalu, dimana perangkat ini masih dianggap barang mewah bagi sebagian orang. Apalagi Pontianak dikenal sebagai kota khatulitiwa yang panas. Belum lagi musim kemarau saat ini dapat mendongkrak permintaan terhadap pendingin ruangan tersebut. (ars)

PONTIANAK – Jasa servis AC cukup menjanjikan untuk dikerjakan secara penuh waktu maupun paro waktu. Syarif Saiful (29 th) adalah salah seorang yang menjadikan pekerjaan servis pendingan ruangan sebagai sampingan mencari tambahan. Pada malam hari, dia adalah seorang sekuriti di perumahan mewah, Jalan Aburrahman Saleh, Pontianak. Waktu luangnya di siang hari dimanfaatkannya untuk memperbaiki AC. “Lumayan untuk tambahan penghasilan. Daripada di rumah tidak ada yang dikerjakan, saya manfaatkan waktu untuk menyervis AC. Sehari minimal 6 pelanggan. Kalau servis biasa saja, saya kenakan tarif Rp 45 ribu. Sehari bisa bawa sekitar Rp 300 ribu,” ujar ayah tiga anak ini. Dari membuat AC dia mampu mencukup kebutuhan sandang, pangan dan papan. Menurutnya, jasa servis AC membutuhkan keahlian khusus, karena berhubungan dengan sistem elektronik dan saluran udara. Namun untuk permodalan bisnis ini tidak membutuhkan biaya yang besar. Dia bahkan tidak memiliki bengkel sendiri. Modalnya hanya peralatan servis yang harganya di bawah Rp 5 juta. “Saya servis di rumah pelanggan. Kalau ada pelanggan yang panggil saya ke sana. Kalau rusak berat, baru saya bawa pulang AC-nya. Tak perlu sewa kios atau ruko,” ungkap pria yang tinggal Jalan Pemda, Parit Mayor ini. Dengan bekerja freelance, dia juga bisa dengan mudah beralih ke jasa lainnya. Selain membetulkan AC, dirinya juga menerima jasa sumur bor, servis peralatan elektronik, servis otomotif, pembangunan perumahan dan lainnya. “Jadi saya tidak terikat. Walaupun lebih banyak orang yang meminta servis AC, karena kebutuhannya tinggi sekarang,” pungkas


Market

Selasa 22 September 2015

Jualan Buku Keliling

Omzet Sehari Rp1 Juta WONOSOBO - Muadzin tak mau menyerah untuk berbisnis. Ketika harga sewa toko sangat mencekik, pemilik toko bukuk AbataBooks itu punya cara menyiasatinya. Caranya ialah dengan mobil keliling. “Saya memang hobi membaca buku dan menulis. Mulai 2009 sudah mulai berjualan, tapi memang tidak bunya tempat berjualan yang ideal di tempat yang strategis. Maka dari itu sudah setahun terakhir saya berjualan dengan toko bergerak dengan mobil,” jelas Muadzin. Mobil yang digunakan oleh Muadzin memang sudah dimodifikasi. Bagian dalam mobil sebagai tempat duduk penumpang dihilangkan, diganti dengan karpet serta rak buku di dalamnya. “Memang ini adalah salah satu strategi saya sekaligus promosi untuk menjual buku saya. Kalau dengan mobil juga bisa berhenti ke sekolah-sekolah dan juga instansi untuk berjualan. Meskipun ke depannya saya tetap berharap bisa memiliki toko yang ideal untuk berjualan,” harap Muadzin. Menurut Muadzin, berjualan buku di Wonosobo merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Pasalnya, dia tak memiliki banyak pesaing. “Saya sendiri masih jualan melakui toko bergerak saya dan kalau di hari Minggu membuka stand di Sunday morning (sunmor) alun-alun. Omzet per hari bisa Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta,” paparnya. Sejauh ini, yang paling laris terjual dan paling dicari adalah buku anak-anak dan fiksi “Sebenarnya saat awal membuka toko buku ini, saya menargetkan untuk mahasiswa. Tapi setelah berjalan dari 2009, ternyata lebih prospektif ke masyarakat umum, ya buku anak-anak dan novel fiksi,” ujar Muadzin. (mg1)

Harga BBM Turun Kerek Pertumbuhan JAKARTA – Tuntutan agar harga BBM turun kembali mengemuka. Alasannya, harga minyak dunia masih terpuruk di bawah USD 50 per barel. Selain itu, ada fakta bahwa PT Pertamina telah menurunkan harga pertamax, pertalite, termasuk elpiji 12 kg. Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan, tuntutan tersebut layak dipertimbangkan karena BBM mempunyai dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu, setiap penurunan 10 persen harga BBM, inflasi ikut terkoreksi 0,5–0,7 persen. ’’Kalau inflasi turun, daya beli masyarakat bisa membaik,’’ kata Destry dalam diskusi Energi Kita di Dewan Pers, Jakarta, kemarin. Perbaikan daya beli harus dilakukan karena kondisi saat ini membuat masyarakat ogah mengeluarkan uang. Selain mempercepat durasi perubahan harga BBM, pemerintah perlu melakukan terobosan dengan memberikan bantuan khusus. Misalnya, kembali menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT). ’’Misalnya, BLT untuk 15 juta keluarga dengan anggaran Rp 19 triliun,’’ jelasnya. (dim/c22/oki)

3

Omset Penjualan Bunga Turun 50 Persen PONTIANAK-Minimnya intensitas hujan dan kabut asap berdampak pada penjualan bunga. Omsetnya menurun hingga 50 persen. Seperti diungkapkan Lim Bun Chai, pemilik toko bunga di Jalan Budi Utomo, Kecamatan Pontianak Utara. Akibat kondisi itu omset yang diperoleh Lim pun turun drastis. Jika dalam sehari omsetnya jutaan rupiah, sekarang menjadi ratusan ribu. “Dari awal kabut asap hingga sekarang omset terus menurun,” kata Lim. Lim sudah 20 tahun berjualan bunga. Produk yang dijualnya merupakan hasil perkebunan miliknya. Seperti Anggrek, Sedap Malam dan beberapa jenis bunga lainnya. Tetapi ada

juga produk yang didatangkannya dari Jakarta. Misalnya Bunga Ester. Ha n y a s aja selama cuaca kabut, pesanan bunganya sering terlambat. Terutama untuk bunga yang didatangkan dari

50%

Jakarta. Bahkan hingga lebih dua hari pesanan belum juga datang ke toko bunga miliknya. “Keterlambatan itu disebabkan pengiriman bunga melalui udara,” kata dia. Akibat lain, pengunjung

yang datang ke toko bunganya semakin sepi. Hal ini karena kabut, sehingga masyarakat lebih memilih tidak keluar rumah. Namun begitu, Lim masih merasakan keuntungan. Terutama pada hari-hari besar. Kerugian lain yang mengancam, jelas Lim, bunga yang ditanamnya bisa rusak akibat hujan yang minim intensitasnya. Sulitnya air membuat pertumbuhan tanaman bunga tidak baik. “Untuk tanaman sekarang hasilnya bisa dilihat beberapa bulan ke depan. Kalau yang sekarang, hasil tanaman dari beberapa bulan lalu. Musim kering dan berkabut seperti sekarang membuat saya pesimis hasil pertumbuhan bunga bisa baik,” pungkasnya. (mse)

Harga Wortel Melonjak Naik PONTIANAK-Harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Sebut saja wortel. Sekarang harga komoditi ini perkilonya Rp50 ribu. Harga itu melonjak dratis, dari sebelumnya yang seharga Rp12 ribu perkilo. Anto misalnya. Menurut pria yang berjualan di Pasar Flamboyan ini kenaikan harga wortel ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Kenaikan ini lebih disebabkan pasokan komoditi ini kurang. Perlu diketahui sebagian besar makanan ini didatangkan dari luar negeri. Tetapi ada juga yang didatangkan dari Pulau Jawa. Namun dalam jumlah tidak banyak. Anto merasakan dampak dari kenaikan harga ini. Biasanya dalam sehari dirinya bisa menghabiskan lima dus wortel. Sekarang ketika harga naik, dalam satu hari hanya sekitar dua hingga tiga dus yang laku terjual. “Konsumen biasanya beli lima kilo, sekarang hanya beli dua kilo. Ini imbas dari kenaikan harga,” kata dia, saat ditemui di tempatnya berjualan. Adanya kenaikan harga itu membuat Anto tidak berani mengorder dalam jumlah

yang banyak. Dia khawatir jika diambil dalam jumlah banyak, barang yang dijual tidak laku. Anto menyebutkan pedagang lain pun melakukan hal yang sama. Mengurangi pasokan untuk mencegah terjadi kerugian saat berjualan. Dayat, pria yang berdagang di Pasar Flamboyan ini juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya harga wortel sudah dua kali naik. Sebelumnya harga naik menjadi Rp40 ribu perkilo. Hanya beberapa hari, lanjut dia, harganya kembali naik menjadi Rp50 ribu perkilo. Dayat bahkan memprediksi harga ini akan kembali naik. “Bisa saja besok naik menjadi Rp60 ribu perkilo. Kenaikannya kelipatan Rp10 ribu,” ujar dia. Dayat mengakui beberapa pembeli komplain soal kenaikan harga ini. Hingga akhirnya mereka mengurangi jumlah pembelian. Dalam kondisi itu, dia hanya menjelaskan jika bukan dirinya saja yang mengalami hal ini. Pedagang lain pun juga menjual harga yang sama. Hanya saja, Dayat menjual

wortel bisa dalam bentuk grosir dan tidak. Jika dijual bentuk grosir perkilonya dihargai Rp48 ribu. Akibat kenaikan harga ini, jumlah produk yang dijual pun menurun. Menurut Dayat, saat harga normal dia bisa menjual wortel hingga 50 kotak. Sekarang hanya sekitar 20-30 kota perhari.

Sama halnya dengan Anto, Dayat juga mengungkapkan kenaikan harga ini terjadi karena kelangkaan komoditi ini. Apalagi panganan ini didatangkan dari luar negeri. “Barang-barang ini didatangkan dari New Zealand. Kalau produknya langkah, maka akan terjadi kenaikan harga,” keluhnya. (mse)


4

Info Produk

Selasa 22 September 2015

Facebook akan Buka Kursus Game PENDAFTARAN Facebook Blueprint terus meningkat selama enam bulan tahun terakhir. Para pebisnis dapat dengan mudah mengembangkan bisnis mereka melalui program eLearning yang ditawarkan situs jejaring sosial tersebut.

Adapun urutan 10 negara dengan jumlah pendaftaran tertinggi adalah Amerika Serikat, India, Kanada, Inggris, Brasil, Jerman, Vietnam, Mesir, Meksiko, Rumania. Tidak hanya itu, Facebook Blueprint eLearning juga sudah tersedia

dalam 35 jenis. Untuk urutan lima besar dengan pendaftar kursus tertinggi berdasarkan jenis adalah Terminologi Facebook, Selamat Datang di Pemasaran melalui Facebook, Kampanye Sukses, Brand dengan Praktik Terbaik,

dan Kreatif dengan Praktik Terbaik. Untuk mengembangkan lebih jauh, Pada Oktober mendatang, Facebook Blueprint juga akan menghadirkan eLearning khusus untuk game. Nantinya kursus ini akan

fokus untuk mengajarkan peserta bagaimana developer dan produsen game bisa menggunakan Facebook sebagai platform pemasaran untuk berinteraksi dengan pemain paling loyal sekaligus mendapatkan pemain baru. (fab)


Shop & Living

Selasa 22 September 2015

5

Saatnya Lebih Money Smart APA itu money smart? Money smart itu maksudnya, lebih bijak dan cerdas terkait pengelolaan keuangan sendiri. Hal ini sangat perlu supaya tabungan Anda bisa meningkat, investasi bertambah, dan tentu saja rencana-rencana sejahtera Anda bisa terwujudkan. Hmmm, mau sih money smart, tapi gimana mau menabung apalagi invest, lha wong utang macem-macem aja masih banyak‌ Nah, itu bisa jadi salah satu bukti, Anda sudah menjalani hidup yang gak money smart selama ini. Sebelum terlalu banyak berteori, Anda perlu melakukan hal-hal berikut:

Bersiaplah Jadi Orang Kaya

Poin-poin di atas bisa jadi merupakan dasar atau pondasi yang kuat untuk Anda mulai menjadi orang kaya. Orang kaya pastinya memiliki banyak aset alias harta, bukan? Nah kalau aset Anda masih kembang kempis, di tahap ini harus diusahakan supaya aset yang Anda punya bisa bertambah banyak. Gimana caranya? Kalau langkah-langkah di atas sudah dijalani, coba cek lagi tabungan Anda. Apakah sudah ada dana lebih yang menganggur di tabungan? Nah, segera mulai alihkan dana menganggur tersebut dan sejumlah penghasilan tambahan lainnya ke investasi supaya bisa . Hari gini investasi bukan hanya milik orang kaya. Saat ini Anda sudah bisa berinvestasi saham dengan modal hanya Rp100 ribu, melalui investasi reksadana. Bayangkan, menjadi investor pasar modal hanya dengan Rp100 ribu! Investasi memerlukan sikap disiplin. Jangan juga berpikir bahwa Anda akan kaya mendadak. Semuanya butuh waktu. Nah, kalau aset sudah bertambah, investasi bisa diperlebar ke investasi saham langsung, membuka usaha sendiri, emas, ataupun properti. Sesuaikan pilihan investasi dengan kemampuan supaya bisa dikelola dengan baik. Namun, selalu waspada dan smart! Hindari tawaran bisnis/ investasi bodong. Ciri utamanya: Mereka menjanjikan hasil yang muluk dengan cara mudah.

Stop berhutang ungkin lunasi sesegera m

an koperasi, rtu kredit, pinjam Hutang-hutang ka ang kecil lainnya, supaya dan hutang-hut gak deh, ngan sampai nung segera dilunasi. Ja berbahaya karena akan itu sangat-sangat paya hutang ng yang tersisa. Su rang yang ua i ot og er gg en m n pernah beli ba tak nambah, janga lanjalah dengan kartu Be n. tidak diperluka kredit. debit, bukan kartu anfaat maksimal rm be a ny ha it Ingat: Kartu kred usus untuk barang yang jika ada diskon kh atau pada kondisi n; memang diperluka emakai kartu m sa bi a dimana hany kan bahwa sti pa pi ta Te kredit. memiliki da An sebenarnya bayarnya. em m k tu un uang n kartu kredit ka na Jadi, jangan gu Cek juga gaya untuk berhutang. selama ini ada in gk hidup Anda, mun n boros yang bisa aa as bi ke beberapa at, u gak bisa berhem dihilangkan. Kala sa hidup sejahtera. bi jangan berharap

Lihat Tabungan di Bank Guna tabungan adalah meyim pan dana kebutuhan sehari-hari. San gat disarankan agar Anda memiliki tabung an seb pengeluaran bulanan. Jadi kal esar 6x total au bulanan Anda sekitar Rp5 juta biaya hidup , sebaiknya tersedia dana sebesar Rp30 juta di tabungan. Hal ini dimaksudkan untuk dana darurat, yaitu dana yang bisa mendu kun Anda beberapa bulan jika terj g kehidupan adi hal-hal tidak diinginkan seperti PHK, kec elakaan fatal, sakit berat, dan sebagainya. Namun perlu dicatat bahwa, bukanlah investasi. Mengapa? tabungan Karena bunga tabungan sangatlah kecil, efe ktifnya sekitar 2%an setahun. Sementara pen ingkatan harga-harga (inflasi) sekitar 7-8%. Belum lagi bila berbicara tentang infl asi pendidikan yang mencapai 25% per tah un! Jika Anda sudah merasa hidup sederh ana, apa adanya, tetapi tabungan masih tipis, kemungkinan Anda mesti menambah pen ghasilan. Apakah perlu ganti pekerjaan, atau melakukan usaha sampingan? Saat ini peluan g bisnis yang bisa menjadi pilihan profesi sam pingan yang tidak mengganggu pekerjaan uta ma.

Jangan Habiskan RS Tabungan untuk Biaya

Jangan Lupa

kan Sesama

a. bisa menjadi di urutan pertam Bagi banyak orang, poin ini lu per tak lain kepada orang Yup, memang berbagi berkah bukan? Kebiasaan baik ini a ray i har u ata a kay menunggu dan tentunya bertambah l, awa k sebaiknya dipupuk seja kan i, selalu ingat untuk menyisih seiring peningkatan aset. Jad ung ya. unt ber ang kur g yan a am ses sebagian penghasilan bagi yak ngalirkannya jauh lebih ban Percayalah, semesta akan me h menuju sejahtera. (*/bbsb) gka kepada Anda. Selamat melan

perlu. Tetapi dalam Mengumpulkan uang itu jika Anda tidak es lud sekejap uang bisa ya rumah sakit. menyiapkan sponsor bia si. Supaya uang ran asu Sponsor ini namanya tidak milikilah asuransi tabungan aman, paling lau ada uang lebih, kesehatan dari BPJS. Ka ransi tambahan asu Anda bisa pilih produk nyakit kritis. Fasilitas pe r de rai ma uta ter swasta, ar yang memadai seg na da ini memberikan ah satu penyakit kritis jika Anda terindikasi sal masing-masing an (biasanya berbeda tar m, dalam kasusMaklu perusahaan asuransi). ak mengcover seluruh tid JS BP tu ten ter us kas angkut penyakit yang biaya apalagi bila meny berat-berat.


6

?

Economic Konsultasi Koperasi

Kolom Konsultasi Koperasi ini kerjasama Harian Pontianak Post dengan Dekopinwil Kalbar. Terbit seminggu sekali. Pertanyaan, Pengaduan dan sejenisnya bisa disampaikan melalui No. Hp. 081269008292.

Kantor Dekopinwil Kalbar

Jalan Letjen. Sutoyo No. 125 Pontianak – Kalimantan Barat Pertanyaan: Bagaimana cara mendirikan koperasi? Adakah undang-undang dan peraturan yang mendasarinya? Jawaban: Pendirian koperasi diatur pada UU No. 25 Th. 1992 tentang Perkoperasian pasal 6-8 dan Peraturan Menteri No. 1 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. Cara mendirikan koperasi sebagai berikut: 1. Koperasi primer dibentuk oleh sekurangkurangnya 20 orang 2. Membuat akta pendirian yang memuat tentang AnggaranDasar pada notaries yg telah ditunjuk 3. Koperasi mempunyai tempat/ kedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia 4. Anggaran dasar memuat sekurang-kurangnya: a. Daftar nama pendiri b. Nama dan tempat kedudukan c. Maksud dant ujuan serta bidang usaha d. Ketentuan mengenai keanggotaan e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota f. Ketentuan mengenai pengelolaan g. Ketentuan mengenai permodalan h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya i. Ketentuan mengenai pembagian SHU j. Ketentuan mengenai sanksi

Koperasi Tumbuhkan Perekonomian PONTIANAK-Koperasi dinilai memiliki peranan penting untuk pertumbuhan ekonomi, termasuk di Kota Pontianak. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM,Haryadi menilai peran itu bisa saja dilakukan. Karena melihat koperasi yang berlandaskan asas kekeluargaan. Dia mencontohkan usaha mikro, seperti penjual ikan. Untuk pengembangan usahanya tentu mereka membentuk koperasi. Para anggota pun mengeluarkan iuran dan sumbangan sukarela. Uang itu, lanjut dia, nantinya bisa dijadikan modal jika anggota koperasi ingin mengembangkan usahanya. Untuk mendapatkan tambahan modal, anggota koperasi juga bisa mengajukan pinjaman ke bank karena dianggap sudah memiliki legalitas yang sah. “Usaha mikro tidak kuat berdiri sendiri. Sehingga mereka perlu bersama-sama agar bisa kuat, maka dibentuklah koperasi,” kata Haryadi, siang kemarin. Haryadi pun menilai pertumbuhan koperasi di Kota Pontianak cukup baik. Meskipun jumlah koperasi yang tidak aktif juga tidak sedikit. Dia menyebutkan ada 320 koperasi di Kota Pontianak yang tidak aktif. Kemudian ada koperasi yang tidak memiliki kantor atau sekretariat. Lalu ada koperasi yang sudah tutup tapi tidak melapor. “Data ini kami dapat, setelah melakukan pengecekan ke lapangan,” kata Haryadi. Secara keseluruhan jumlah koperasi di Kota Pontianak ada 799. Dari jumlah itu hanya 479 koperasi yang masih aktif. Persentasenya sebesar 59,94 persen. (mse)

Selasa 22 September 2015

Terkait Dugaan Mafia Impor Garam

Menko Rizal: Data Dua Lembaga Ini Bisa Celaka JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli tak mau asal-asalan dalam menggunakan data terkait kebutuhan impor garam di Indonesia. Menurutnya, selama ini kerap terjadi beda perhitungan antara Bulog dengan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait kebutuhan garam dalam negeri. Menurutnya, saat ini kebutuhan garam industri nasional sekitar 1,1 juta ton garam industri. Namun, Kementerian Perdagangan membuka keran impor lebih besar dari kapasitas tersebut, yakni sekitar 1,5 juta ton garam. Beda data tersebut menjadi salah satu biang kerok

meluapnya kapasitas impor di Indonesia sehingga menjadi celah para mafia importir garam bermain. “Data memang bedabeda, 15 tahun lalu Bulog selalu ngomong impor-impor. Kementan selalu bilang produksi cukup. Kalau kita dengerin dua-duanya, kita bisa celaka. Jadi kami harus cari angka di tengah-tengah, yang kayaknya tidak sedramatis angka dari Kementan dan Bulog,” ujar Rizal di kantornya, Jakarta, Senin (21/9). Karena itu, untuk mencari data pasti terkait kebutuhan garam dalam negeri, mantan menko perekonomian era Gus Dur ini bakal melibatkan beberapa kementerian. Di

antaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan serta melibatkan pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan. “Kami juga minta Kapolda dilibatkan ke sini untuk melihat berulang nggak kelakuan ini,” tegas Rizal. Untuk mencegah kebocoran tersebut, pihaknya akan membentuk tim monitoring impor garam. Tim tersebut nantinya bertugas untuk menakar kebutuhan produksi dan impor garam dalam negeri. Rizal Ramli mendapat laporan adanya dugaan kebocoran dari produksi garam konsumsi ke industri.

Menurutnya ada tiga jenis garam yang bocor produksinya, yakni garam industri, garam aneka pangan dan garam konsumsi. “Ada dugaan kebocoran dari aneka pangan ke konsumsi. Kalau industri mereka pemakai ke reguler, kami perkenankan impor berapa aja tapi tetap dilakukan post audit.” Mantan kepala Bulog ini juga meminta aparat bergerak aktif untuk mengawasi agar tidak terjadi kebocoran garam. “Kan sudah ada segmennya tuh. Jangan sampai terjadi kebocoran. Kami minta kementerian perdagangan dan bea cukai juga memonitor betul agar terjadi segmentasi yang tepat.” (chi/ jpnn)

Belum Punya RDTR, Ribuan Minimarket Dianggap Ilegal? RIBUAN toko modern (minimarket) yang tersebar di ratusan kabupaten dan kota di Indonesia, akan ditertibkan, andai kata daerah tersebut belum memiliki Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Kementerian Perdagangan telah menegaskan dalam Kemendag nomor 13/ 2010 tentang Izin Usaha Toko Modern (IUTM), bahwa IUTM bisa dikeluarkan dengan syarat telah ada Perda RDTR. “Kita kembali mengingat dengan Surat Edaran Menteri Perdagangan 130/M- DAG/SD/12/2014 kepada pemda agar dilakukan pengecekan kembali usaha toko modern di daerah. Gubernur,bupati,dan walikota untuk sementara waktu tidak boleh mengeluarkan IUTM sebelum Perda RTRW dan RDTR ada,” ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Sri Agustina, belum lama ini. Kata salah satu srikandi Kemendag, mereka sudah berulang kali menghimbau supaya pemerintah kota dan kabupaten yang belum memiliki RDTR secepatnya membuat. Selama belum memiliki Perda RDTR tidak boleh izinkan membangun toko modern. “Apabila telah dibangun toko modern, pemerintah daerah segera menertibkan karena tidak mengantoni IUTM,” tegas Sri. Menurut Sri, dari 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia hanya 9 kabupaten/kota yang memiliki RDTR, yaitu Kota Serang, Kota Jogjakarta, Kabupaten Parigi Moutong, Kawasan Perkotaan Sungai Liat Kabupaten Bangka, Perkotaan Kepanjen, dan Kabupaten Malang. “Baru 9 pemda yang memiliki RDTR sehingga yang lainnya tidak bisa mendirikan usaha tersebut. Kami minta ditindak lanjut, khususnya pemda di Indonesia bagian timur yang membutuhkan minimarket untuk, sehingga ini sangat penting untuk ditinjau bersama,” ungkap Sri. (tny/jpg)


Inspiratif

Selasa 22 September 2015

7

Rajin Update Inovasi dan Kreativitas Tahun 2000 dengan Modal Rp 50 Ribu, Rumah Warna Bergerak Olimpiade Yunani 2004 menjadi titik balik Rumah Warna. Dalam dua bulan, mereka harus menyelesaikan tantangan yang sama sekali tidak terduga. NANANG Syaifurrozi dan Ane Yarina Cristy butuh waktu dua tahun sebelum bisnis rumahan yang mereka rintis ketiban rezeki pesanan tidak terduga. Mulai pasar Minggu pagi di Universitas Gadjah Mada (UGM), jualan kaki lima pagi–sore saat hari kerja, sampai masuk Mirota Kampus, mereka jalani dengan penuh dedikasi. ’’Awalnya hanya aksesori seperti bingkai foto, notes, dan bros,’’ kata Nanang saat dijumpai di rumah produksinya di kawasan Sleman,

Jogjakarta, beberapa waktu lalu. Waktu itu, tepatnya pada 2000, keduanya hanya mengeluarkan modal Rp 50 ribu. Mengambil label Rumah Warna yang merujuk pada produk-produk mereka yang beraneka warna, pasangan yang sudah dikaruniai dua anak itu setia menjadi pengusaha kecil-kecilan. Keberuntungan baru mulai mendekat saat mereka mengikuti ajang Festival Kesenian Jogjakarta dua tahun kemudian. Ketika keduanya ikut serta dalam ajang tersebut, ada calon pembeli dari Yunani yang tertarik dengan produk yang mereka jual. ’’Dia berniat pesan 40 ribu piece dengan nilai kontrak Rp 45 juta,’’ ungkap Nanang. Itulah tantangan besar

pertama mereka. Pesanan tersebut harus siap dikirim dalam waktu dua bulan demi menyambut datangnya musim Olimpiade Yunani 2004. ’’Kami berpikir, ambil sekarang atau tidak ada kesempatan lagi. Akhirnya, kami memilih untuk mengambil tantangan itu,’’ ujarnya. Dari situ, order dari luar negeri kerap mampir. Bahkan, Rumah Warna kali pertama dikenal sebagai produk ekspor. Saat sibuk melayani pesanan dari luar negeri, kata Nanang, di dalam negeri justru mulai ada yang meniru Rumah Warna. ’’Kami pikir pasar di dalam negeri potensial dan jangan sampai malah kami yang dikira meniru,’’ tutur alumnus UGM tersebut. Untuk pemasaran, Rumah Warna pun mengandal kan teman-teman mereka

sebagai tenaga marketing. Setelah itu, ma sukan mulai berdatangan. Salah satunya, konsumen meminta mereka membuatkan tas selain asesori. Saran konsumen pun didengarkan. Mereka menjadikan perempuan sebagai target market. Tetapi, pelan-pelan mereka memperluas segmentasi. Salah satunya menyasar remaja pria, bapak-bapak, maupun eksekutif menengah atas. Mereka pun rajin mengupdate inovasi dan kreativitas serta menjajal ragam marketing yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Misalnya, membership, online shop, dan katalog. Tercatat, saat ini Rumah Warna sudah memiliki 1.000 member. Targetnya, sampai awal 2016, jumlah member bisa bertambah hingga 82 ribu. (vir/c14/tia)

Produksi: Salah satu bagian workshop Rumah Warna di Jogjakarta

Kerja Sama dengan 40 UKM DI balik suksesnya Rumah Warna, terdapat 40 usaha kecil dan menengah (UKM) yang memproduksi tas-tas mereka. UKM-UKM tersebut diberi manual book dan bahan-bahan pembuatan tas dari Rumah Warna. Untuk bahan bakunya, Nanang mengambil langsung dari produsen di Semarang dan Bandung. ”UKM itu tinggal membuat produk sesuai manual booknya. Kalau sampai tidak sesuai manual book, nanti tidak

kami terima,” katanya. Nanang mengungkapkan, dulu semua proses produksi dilakukan di workshop Rumah Warna. Tetapi, seiring dengan peningkatan permintaan, proses produksi diserahkan ke UKM. ”Setidaknya juga bi sa menghidupkan perekonomian UKM. Mereka bisa mendapatkan pesanan secara tetap,” lanjutnya. Selain UKM, mulai 2009 Nanang menerapkan sistem

kemitraan untuk penjualan produk Rumah Warna. ”Tahun 2008 saya merasa bisnis Rumah Warna stagnan, hanya sebatas berjualan lalu lalu,” katanya. Akhirnya seorang teman Nanang membawa buku berjudul Financial Revolution. ”Dari situ saya mengetahui bisnis kemitraan. Saya mulai ikut seminar, membeli buku, dan bahkan mencari mentor,” kenangnya. (vir/ c9/tia)


8

Ragam

Selasa 22 September 2015

Mal Khusus Batu Bermunculan di Kota Besar

Tren Akik Bertahan Hingga 3 – 4 Tahun Lagi

Empat Batu Jadi Buruan

RATUSAN jenis batu akik beredar di pasaran. Harganya pun bervariasi. Selera kolektor di kota yang satu bisanya berbeda dengan kota lainnya. Para penjual akik biasanya sudah memahami jenis akik yang banyak ditransaksikan di kota tertentu. Di Surabaya, setidaknya terdapat empat jenis akik yang paling diburu kolektor premium. Yakni, kalsedon, kecubung, bacan, dan akik yaman. Karena itu, Graha Platino lebih banyak menyediakan empat jenis batu akik tersebut. ’’Kami hanya menjual batubatu yang diminati pelanggan,’’ kata staf marketing Graha Platino Mustopo saat ditemui belum lama ini. Mustopo mengatakan, terdapat 21 jenis batu yang dijual Graha Platino. Namun, yang banyak stoknya adalah empat jenis batu tersebut. Beberapa batu yang sedang tren di kalangan kolektor, misalnya batu fosil, sisik naga, bulu macan, dan pancawarna biasanya ditransaksikan sesuai dengan pesanan. ’’Kalau batu yang berharga mahal, kami tidak menyediakan jumlah yang banyak,’’ kata Mustopo. Harga akik yang ditawarkan pun variatif. Mustopo membeberkan, harga batu mulai yang termurah Rp 450 ribu hingga yang termahal Rp 10 juta per biji. ’’Kami nggak ambil batu dengan harga ratusan juta rupiah. Tetapi, ada beberapa orang membeli batu di toko kami dan menjualnya lagi seharga ratusan juta rupiah,’’ katanya.

Pengikat: Selain cincin akik (foto atas), emban atau ring menjadi buruan kolektor. Mereka umumnya terpikat dengan emban berdesain baru.

Salah seorang kolektor yang mengunjungi toko tersebut Benny Mulyo Utomo mengungkapkan, Graha Platino menjadi salah satu rekomendasi untuk mengikat batu. ’’November tahun lalu saya beli emas putih dan platina putih, sampai sekarang masih bagus, tidak kuning,’’ ungkapnya. Harga per ikatan (ring) Rp 1,3 juta untuk yang laki-laki dan Rp 600 ribu untuk yang perempuan. (mir/c4/agm)

Demam batu akik tidak hanya menyasar masyarakat golongan menengah ke bawah. Kelompok menengah ke atas juga meminatinya. Sejumlah mal di kota besar pun menyediakan ruang khusus yang mewadahi penggemar akik dari kelompok menengah ke atas. MAL khusus akik yang terbesar saat ini adalah Jakarta Gems Center (JGC) di Jalan Raya Bekasi Barat, Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. Bangunan berlantai tiga itu menjual segala pernik-pernik batu mulia. Mulai bongkahan, cincin akik, emban atau ring, hingga segala alat gosok batu. JGC berdiri sebelum booming akik, tepatnya pada 1974. Saat ini namanya bukan JGC, tetapi Pasar Rawa Bening, sesuai nama kelurahan. Saat itu kondisi Pasar Rawa Bening sama dengan umumnya pasar tradisional. Menjual sembako, obat, batu mulia, sayuran segar, hingga buah-buahan. Pada 1986 banyak pedagang batu yang mulai mengumpul di Pasar Rawa Bening. Mereka seolah menguasai pasar tersebut dengan lapak dagangannya. Meski demikian, mereka berjualan di luar pasar. Seiring berjalannya waktu, pengelola pasar memindahkan para pedagang agar masuk ke pasar. Tujuannya, semakin tertata rapi. Saat itu belum terjadi booming batu akik. Pada 2010 gedung baru Pasar Rawa Bening hasil renovasi berubah nama menjadi JGC. Jumlah pedagang bertambah pesat. Kini jumlah pedagang mencapai ribuan, ditambah sekitar 300 perajin batu. Seiring dengan booming akik, JGC menjadi rujukan kolektor batu. Sebab, koleksi yang dijual JGC terbilang paling lengkap di Jakarta, bahkan di seluruh mal atau pameran akik di Indonesia. Di Surabaya mal khusus akik memang belum sepesat pertumbuhan JGC. Namun, ikhtiar menuju ke arah sana sudah mulai ada. Salah satu mal yang spesialis menjual akik adalah Graha Platino di kawasan Jalan dr Soetomo, Tegalsari, Surabaya. Ada lagi satu lantai khusus menjual akik di Darmo Trade Center (DTC), pusat grosir di kawasan Wonokromo. Dua ”mal” itu seolah melengkapi sentra penjualan akik di kawasan Jalan Kayoon, Surabaya. Graha Platino selama ini dikunjungi banyak pembeli dari kelompok menengah. Dirut PT Eka Silver & Gold Jewelry (pengelola Graha Platino) Abdul Mudjib mengakui, mereka adalah pelanggan tetap yang sudah

bertahun-tahun membeli batu mulia dan aksesorinya di tempatnya. ”Beberapa orang penting pemerintahan dan kepolisian sering membeli di toko kami,” ungkap Abdul Mudjib. Berdasar pengamatannya, angka kunjungan pelanggan selama ini fluktuatif meski tetap dalam kondisi stabil. Karena itu, Abdul meyakini bahwa pasar akik tetap prospektif sampai 3–4 tahun mendatang. Pembeli akik yang tidak hanya berasal dari penghobi menjadi pertimbangan mengapa Graha Platino tetap menyuplai stok akik. Menurut dia, tren akik saat ini adalah menjadi salah satu hadiah untuk tamu-tamu terhormat. ”Tren ini dimulai saat Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) memberikan hadiah batu akik bacan kepada Presiden Amerika Obama,” ungkapnya. Tren tersebut bakal berlanjut hingga sekarang. Tidak hanya menjadi hiasan pemanis di jari, terkadang pemberian batu akik itu menandakan sebuah souvenir dengan gengsi yang cukup tinggi. Belum lagi pencinta akik dari kalangan atas yang masih sangat banyak. Isu perekonomian yang lesu sehingga mengakibatkan daya beli melemah ternyata juga tidak memengaruhi penjualan dari Graha Platino. Tercatat, lanjut Abdul, dari total penjualan PT Eka Silver & Gold Jewelry, akik masih memberikan kontribusi penjualan mencapai 30 persen. Sisanya datang dari batuan permata. ”Penjualan permata kita memang lebih banyak karena memang fokus ke sana,” kata Abdul. Dia mengakui, daya beli para pelanggan Graha Platino selama ini masih terjaga. Dengan demikian, penurunan penjualan belum terjadi secara signifikan. Dia lantas mencontohkan penjualan embank atau pengikat akik di Graha Platino. Mal yang berdiri sejak 1986 itu menjual embank dengan desain kekinian alias tidak ketinggalan tren. Sebagian konsumen membawa batu sendiri untuk diikat dengan emban koleksi Graha Platino. Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Akik Pasar Kayoon Surabaya Mochammad Khudori mengamini pernyataan Abdul bahwa tren akik bahkan bisa bertahan 3–4 tahun lagi. Sebab, tren akik itu berbeda dengan produkproduk populer lainnya. ”Tidak seperti akik, kalau (ikan) lohan dan (tanaman) anturium itu tidak terlalu banyak, berarti hanya dipandangi,” ungkapnya Tapi, untuk akik, selain menjadi aksesori, banyak yang beranggapan bahwa setiap batu memiliki suatu khasiat. Baik itu dari segi kesehatan ataupun mistis. (mir/ c10/agm)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.