II-MEI 2016
TAJUK RENCANA Listrik Dihemat, Bumi Selamat Oleh : Aretyo Jevon Perdana
sumber : google.com
Perkembangan teknologi di Indonesia kian meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Globalisasi menjadi faktor penyebab perkembangan teknologi yang cenderung tak terbendung di tengah masyarakat. Teknologi-lah yang memudahkan segala aktivitas masyarakat di segala kalangan, baik tua maupun muda, baik di desa maupun di kota, dan sebagainya. Salah satu bentuk teknologi adalah beralihnya penggunaan benda-benda analog ke digital. Umumnya, benda yang berteknologi digital memerlukan energi listrik. Kondisi demikian sangat mungkin menimbulkan kecenderungan akan ketidak bijakan masyarakat sebagai konsumen teknologi untuk secara sadar maupun tidak sadar mengeksploitasi tenaga listrik. Seharusnya, hal tersebut tidaklah terjadi. Masyarakat harus sadar bahwa penghematan listrik berdampak besar pada kelanjutan hidup generasi selanjutnya, serta memperpanjang usia bumi.
fisik (alamiah) maupun segi non fisik (sosial dan budaya) telah terjadi di muka bumi ini. Meski belum seabad Indonesia merdeka, tetapi berbagai macam evolusi tersebut sudah dialami oleh bangsa yang terdiri dari gugusan pulau tersebut. Perubahan atau peradaban tersebut pun diiringi dengan perkembangan teknologi yang statis. Perkembangan teknologi tersebut menyebabkan segala bentuk bahan mentah yang ada di bumi bisa dimanfaatkan. Salah satu wujudnya yaitu pemanfaatan sumber daya mineral menjadi sumber energi seperti listrik.
Hingga kini, Indonesia masuk ke dalam deretan 10 besar Negara dengan penduduk terpadat di dunia. Berbagai macam faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, di antaranya kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan pulau, perekonomian di Indonesia yang sangat timpang antara desa dan kota, dan tentunya regulasi Pemerintah yang tidak Sudah berjuta-juta tahun bumi terben- dijalankan secara konsisten guna membatatuk. Segala bentuk evolusi baik itu dari segi si jumlah penduduk. Kondisi demikian sangat
berbanding lurus dengan penggunaan sumber energi listrik. Seperti kita ketahui bersama bahwa listrik menjadi komoditas utama yang kini sangat melekat pada keseharian masyarakat. Ironisnya, kebutuhan akan sumber energi listrik tidak diimbangi dengan ketersediaan benda elementer tersebut. Faktanya, masih ada beberapa daerah pedalaman di Indonesia yang tidak bisa memanfaatkan sumber energi listrik guna melakukan aktivitas sehari-hari. Masyarakat tersebut masih hidup dalam kondisi yang sangat primitif, dalam artian masih memanfaatkan kondisi alam sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti memanfaatkan cahaya bulan untuk menerangi malam. Kondisi demikian sangatlah kontras dengan kehidupan di kota atau kabupaten yang penuh dengan hingar bingar cahaya lampu di malam hari. Melihat kondisi tersebut, bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2016, setidaknya hal inilah yang perlu menjadi perhatian khusus terutama bagi masyarakat. Sebagai bangsa yang besar dan beradab, tentunya kepedulian akan sesama menjadi tanggung jawab moral yang harus diwujud nyatakan. Berkaitan dengan hari bumi yang beberapa waktu silam kita peringati, alangkah baiknya kalau masyarakat peduli dengan lingkungan sekitar dengan melakukan penghematan penggunaan energi listrik. Dengan melakukan hal tersebut, masyarakat berarti turut serta dalam menjaga kelestarian Bumi, peduli dengan mereka yang juga membutuhkan energi listrik, serta memberikan kehidupan yang layak bagi generasi-generasi se