14
Lentera Merah Perempuan Cina Benteng oleh Titik Suryatmi, PPSW
AKU MELANGKAHKAN KAKI menyusuri jalan setapak di sisi sungai Cisadane yang airnya mengalun tenang. Langit tampak gelap tertutup mendung, pertanda hujan akan turun seiring dengan meredupnya cahaya matahari. Aku terus melangkahkan kaki di jalan sempit di atas tanggul sungai di kanan dan kirinya penuh rumput dan ilalang. Sesampainya di Kampung Sewan Lebak Wangi, Kota Tangerang, mataku tertuju pada Kelenteng Tjong Tek Bio yang berdiri angkuh dengan kesan angker. Pintu gerbangnya yang tinggi menggapai langit diapit oleh dua patung Liong yang seolah ingin menerkam siapa saja yang mendekatinya. Dari kejauhan terlihat patung naga raksasa membelit tiangtiang besar berwarna merah darah. Di bagian atas, pada pinggiran plafon terdapat 1.000 lentera merah bergelantungan, membuat ruangan semakin indah bercahaya. Bulu kudukku merinding saat melangkah perlahan memasuki kelenteng tua itu. Mataku tak bisa lepas dari patung dewa-dewa yang berjajar di altar tempat sembahyang. Sorot mata dewa-dewa itu melihatku, seakan ingin menunjukkan kekuatannya. Di kelenteng 185